Pembentukan Identitas Penggemar Melalui Media Baru (Studi Pada Remaja Penggemar Boyband K-Pop 2PM)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pembentukan Identitas Penggemar Melalui Media Baru (Studi Pada Remaja Penggemar Boyband K-Pop 2PM) 177 Pembentukan Identitas Penggemar Melalui Media Baru (Studi Pada Remaja Penggemar Boyband K-Pop 2PM) Citra Nuranisa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Al Azhar, Jakarta Abstract: Nowadays, hallyu or Korean Wave is becoming a phenomenon in various coun­ tries including Indonesia. Indonesia is one of the country which became a target to spread one of Hallyu Wave Product which is K­Pop. K­Pop itself is a Korean popular music which including various genre of music such as pop, rock, jazz, R&B, hip hop, and reggae. The presence of K­Pop in Indonesia through media is also a form of music globalization through media which can form someone’s new identity. This research tries to find out how fans’ identity formation through new media. This research used a descriptive qualitative method with in depth interview. This re­ search used globalization and media, popular culture, fans and popular culture, and self identity formation by Stone (1982). Informants in this research chosen with purposive sam­ ple, they are adolescent K­Pop fans from 19­22 years old. After doing this research, concluded that new media and intensity of its use contrib­ utes in forming users’ identity in media use aspect. Intensity of media using that used by informants could make them found many information and alternatives related to identity as K-Pop and 2PM fans. After being a fan of K-Pop, informants also formed their new identities that also change their life style which seen from their appearance, consumption behavior, and informants’ conversation topic. Key Words: Hallyu, K­Pop, simbolic interaction,media and globalisation allyu atau Korean Wave (gelombang Umumnya hallyu memicu banyak orang di Korea) adalah istilah yang diberikan negara tersebut untuk mempelajari bahasa dan Huntuk tersebarnya budaya pop Korea kebudayaan Korea.1 Dalam catatan Haryani, secara global di berbagai Negara di dunia. kegemaran akan budaya pop Korea dimulai CommLine,CommLine, VOL. VI, VOL. NO. VI, 2, 2015NO. 2, 2015 177 178 Citra Nuranisa di Republik Rakyat Cina dan Asia Tenggara sejak tahun 1990-an. Namun demikian, Hal­ mulai akhir 1900-an. Istilah Hallyu diadopsi lyu Wave berhasil menemukan momentum- media Cina setelah album musik pop Korea, nya, dan istilahnya baru banyak digunakan H.O.T dirilis di Cina. Serial TV drama Korea baru sekitar tahun 2000-an.3 mulai ditayangkan di Cina dan menyebar ke Pada waktu yang bersamaan, musik pop negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thai- Korea atau yang lebih dikenal dengan Kore- land, Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika an pop (K­Pop) juga memproduksi beberapa Serikat, Amerika Latin dan Timur Tengah. musisi yang dikenal di dunia internasional, Drama Korea merupakan penyebab dimulain- di antaranya adalah H.O.T., BoA, dan Rain ya Hallyu di berbagai negara. (Bi). Media setempat menyebutnya sebagai Warga Korea Selatan dikenal suka me- budaya populer terbaru yang sangat feno- nonton drama, film, dan mendengarkan menal. Kemunculan budaya pop Korea di musik. Perusahaan TV Korea mengeluarkan Asia menjadi bukti bagaimana kalimat-ka- biaya besar untuk memproduksi drama dan limat di drama Korea diikuti masyarakat beberapa di antaranya yang mencetak ke- Asia dan bahkan menjadi kebiasaan hidup suksesan dan diekspor ke luar negeri. Dra- banyak orang Asia. Tersebarnya Budaya ma televisi yang memicu Hallyu antara lain, populer Korea di kancah internasional juga Winter Sonata, Dae Jang Geum, Stairway ternyata tidak terlepas dari campur tangan to Heaven, Beautiful Days, dan Hotelier. pemerintah Korea Selatan. Tentu, hal ini Film Korea, bersama drama TV dan musik juga meningkatkan pemasukan dalam bi- pop, merupakan produk utama Hallyu yang dang ekonomi di Korea Selatan.4 dinikmati tidak hanya di dalam negeri, na- Bagaimana Korea bisa mengekspor pro- mun juga di berbagai negara. Dominasi film duk budaya popnya? Kim Hyun-ki, Direktur Hongkong di Asia, mendapat kan saingan: Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta, mence- Hallyu. Film produksi Korea Selatan dike- ritakan, awalnya Pemerintah Korea berpe- nal karena alur ceritanya kuat dan varias ran banyak. Sekitar 20 tahun lalu, misalnya, genrenya. Hanya dalam waktu sekitar 2 ta- pemerintah memberi beasiswa besar-besar- hun, masyarakat Korea membalikkan ke- an kepada artis dari berbagai bidang seni adaan. Bila semula budaya Jepang kental untuk belajar di AS dan Eropa. Dari pro- terasa di Korea, belakangan negeri ini ber- gram itu lahirlah artis-artis berpengalaman. hasil menciptakan suatu budaya sendiri Seni pop Korea—termasuk K­Pop—pun ber- yang sanggup menjadi tuan rumah di negeri kem bang. Selanjutnya, K­Pop digerakkan sendiri dan bahkan berhasil membuat nega- sepe nuhnya oleh pihak swasta. Kini, ada ra-negara tetangganya terpengaruh, tak ter- ratusan rumah produksi yang setiap tahun kecuali Jepang.2 mencetak banyak artis K­Pop. Yoon Jae- Fenomena Hallyu Wave ini tentu saja kwon menceritakan, semua artis K­Pop di- tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan pe- gembleng selama enam bulan hingga satu merintah Korea dalam memperbaiki pere- tahun.Tampilan fisik mereka juga dipoles konomian negaranya pasca dilanda perang sebelum diluncurkan sebagai artis tingkat selama bertahun-tahun. Mengenai awal ke- global. “Sistem pelatihan ini sudah ada seki- munculannya, Judy Park, seorang profesor tar tahun 1990-an dan sangat dirahasiakan. di Seoul National University menjelaskan Bahkan, calon penyanyi tidak akan tahu bahwa Hallyu Wave muncul pertama kali sistem itu sampai mereka ikut pelatihan.” CommLine, VOL. VI, NO. 2, 2015 Pembentukan Identitas Penggemar 179 Korea kini memetik buah dari keseriusan Warga Korea menggarap industri pop mereka. Etnews. com, situs berita teknologi informasi Korea Selatan mengutip data The Korea Creative Content Agency, memprediksi, pendapatan Korea dikenal suka dari ekspor budaya pop, termasuk musik, si- menonton drama, film, netron, dan games, di seantero dunia tahun 2011 berjumlah sekitar 3,8 miliar dollar AS dan mendengarkan musik. atau sekitar Rp 35 triliun. Angka ini mening- kat 14 persen dibandingkan dengan 2010.5 Perusahaan TV Korea Seiring dengan semakin diterimanya dra- mengeluarkan biaya besar ma Korea di Indonesia, muncul pula kege- maran akan grup musik pria atau boyband untuk memproduksi drama Korea yang membawakan musik-musik K­Pop. Pada awal masuknya drama Korea di dan beberapa di antaranya Indonesia, di Korea juga baru saja terbentuk grup musik dari SM Entertainment, seper- yang mencetak ke suksesan ti TVXQ dan Super Junior. Penyanyi Rain dan diekspor ke luar negeri. juga mulai dikenal karena serial drama Full House yang dibintanginya ditayangkan di stasiun televisi Indonesia. Sejak itu, peng- Live & Rockin’ yang digelar di JIEXPO Ke- gemar musik pop Korea dan drama Korea mayoran, 19 Maret 2011 lalu. Penampilan mulai ‘umum’ dijumpai di Indonesia. mereka menuai histeria para penonton yang Untuk kategori musik, lagu-lagu yang rata-rata berusia remajadan kebanyakan berasal dari negara gingseng ini pun sangat remaja putri. Glow stick diacungkan lebih digandrungi. Beberapa boyband maupun dari seribu fans 2PM khususnya dan fans girlband yang berasal dari Korea menjadi K­Pop pada umumnya. Sadar atau tidak, trendsetter bagi para penggemarnya, baik hal ini menimbulkan anggapan baru bahwa itu dari karakter musik, penampilan, style- ternyata peminat musik dan budaya K­Pop nya, dan lain-lain. Bahkan di Indonesia ter- makin tumbuh pesat di Indonesia. Berbagai dapat boyband dan girlband yang mengiku- majalah dan tabloid Korea beredar di toko ti jejak K­Pop, seperti 7 ICON. Dalam skala buku di hampir setiap sudut perkotaan. Tak internasional, artis-artis Korea memang be- ketinggalan, buku kord gitar. Jenis bacaan lum mampu menandingi kepopuleran artis responsif yang sering dikelakari banyak Amerika, misalnya. Namun demam Korea pihak sebagai salah satu barometer kesuk- mampu mendunia, bahkan beberapa tiket sesan sebuah grup ini bahkan sudah mulai konser internasional mereka juga habis ter- bergeser, dari lagu-lagu pop Melayu men- jual. jadi pop Korea, lengkap dengan lirik dan Perlahan tetapi pasti, demam K­Pop di kunci gitar. Begitu juga dengan tabloid lokal Tanah Air kian lama kian terasa. Salah satu Tanah Air, sampai majalah musik kaliber na- denyut yang mungkin bisa jadi diagnosis sional se ring menampilkan satu dua atau le bih awal ada pada saat salah satu boyband Ko- artikel tentang musik populer Korea, dari fe- rea, 2PM tandang ke Jekarta dalam ajang nomena, gosip sampai profil artisnya.6 CommLine, VOL. VI, NO. 2, 2015 180 Citra Nuranisa Fajar mengungkapkan setelah kehadiran rial Full House, ia juga seorang penyanyi 2PM di Indonesia, fenomena Korean Pop di sekaligus penari populer.8 Indonesia semakin meluas. Hal ini dibuk- Daya tarik terbesar dari K­Pop bisa tikan dengan digelarnya acara KIMCHI ditemukan pada irama musiknya yang kuat pada 4 Juni 2011. Singkatan dari Korean serta penuh dengan penghiburan yang di- Idols Music Hosted in Indonesia, ini adalah kombinasikan dengan koreografi dan fash- konser musik akbar yang dimeriahkan oleh ion apik. Artis dan grup idola K­Pop, seperti boyband dan girlband kenamaan Korea, di BoA, Wonder Girls, 2PM, Girls’ Generation antaranya The Boss, Girl’s Day, Park Jung- (SNSD), Super Junior, dan Big Bang menja- min, Rookie X-5, dan Super Junior. di sangat populer di berbagai negara di Asia, Bagaimanapun ini membuktikan bahwa termasuk Indonesia dan sukses memukau peran media begitu besar. Media memenuhi fans di benua lainnya. Sejak itulah, bebera- kebutuhan hidup kita sehari-hari sehingga pa penggemar K­Pop di berbagai negara rela kita sering tidak
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erwin Gutawa
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata musik dan bassist. Pria kelahiran Jakarta, 16 Mei 1962 ini sering tampil sebagai produser dan penata musik, baik untuk konser-konser musik artis-artis papan atas tanah air dan juga berbagai pagelaran akbar lainnya. Sederet konser-konser artis yang pernah diiringi peraih penata musik musik terbaik versi BASF 1989 yang juga ayah dari penyanyi Gita Gutawa ini diantaranya Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Chrisye, Titi DJ, dan Kris Dayanti serta putri sulungnya, Gita Gutawa. Bersama Erwin Gutawa Orchestra yang dibentuknya juga pernah melakukan konser, bertajuk A Masterpiece Of Erwin Gutawa 2011. Sebelum lima tahun terakhir ia lebih berperan sebagai aranger musik dan produser musik, pada 1985-1993 Erwin sempat ngetop sebagai pemain bas grup fusion Karimata yang juga mencipta lagu instrumentalia. Grup dengan personel Erwin (bass), Candra Darusman (keyboard), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (piano) dan Uce Haryono (drum, lalu digantikan oleh Budhy Haryono) tersebut bubar pada 1994. Awal Desember 2005 Erwin Gutawa merilis album paling ambisius sepanjang karir bermusiknya,.Rock yang ekspresif dan orchestra yang megah serta kolosal mendasari produksi album ini.Sinergi ini membentuk rock epic yang simfonik, sekaligus membuktikan instrumentasi orkestra dapat berdaptasi dalam music rock. 2 Erwin Gutawa Orkestra terbentuk di Jakarta pada tahun 1993. Erwin Gutawa sendiri berlaku sebagai pendiri dari terbentuknya Erwin Gutawa Orchestra. Gagasan membuat Rockestra ini dating tidak berapa lama setelah Erwin Gutawa menuntaskan konser Erwin Gutawa Salute to Koes Plus Bersaudara pada 9 Agustus 2005. Setelah banyak memproduksi konser musik megah dan kolosal, kali ini Erwin merasa tertantang untuk memproduksi sebuah album studio yang memiliki standar rekaman internasional.Idenya tergolong terkenal tidak masuk akal pada saat itu.
    [Show full text]
  • Senbud Musik Paket B M-12 Lagu
    MODUL TEMA 12 MODUL Lagu -lagu PopulerTE IndonesiaMA 12i Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Kata Pengantar Seni Budaya Musik Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 12 : Lagu -lagu Populer Indonesia endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang Penulis: Drs. Djito, M.Pd.; Dra. Nyoman Sumartini; Dra. Ni Made Mudiani karena kondisi geografi s, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.; Apriyanti Wulandari, M.Pd. P dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi dan Kebudayaan dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip fl exible learning sesuai dengan karakteristik iv+ 40 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran modular dimana peserta
    [Show full text]
  • 87 Negara 2 Dekade & Masih ‘Naked Traveler’
    EMPOWERING ENTREPRENEUR MoneyVOL.&I 104 OCT-NOV ’18 TRINITY 87 NEGARA 2 DEKADE & MASIH ‘NAKED TRAVELER’ KARENA ‘ULAHNYA’, KINI BERMUNCULAN BANYAK TRAVELER YANG ‘NAKED’ BERTUALANG KE NEGERI ORANG. BAGAIMANA IA MEMULAI SEMUA INI? “KOK BISA” Channel yang satu ini baru saja menembus sejuta subscribers, kontennya video edukasi yang menjelaskan hal- hal yang terjadi disekitar kita. Salah satu pendirinya, Gerald Sebastian, berkisah disini CEO BUSINESS FORUM INDONESIA Komunitas pengusaha yang misinya menelurkan para pebisnis yang berkarakter. Rp. 32.500 WWW.MONEYINSIGHT.ID MONTHLYVol. 104 MAGAZINE | Oct - Nov 2018 1 ISSN: 2087-5975 HEALTH 2 Vol. 104 | Oct - Nov 2018 HEALTH Vol. 104 | Oct - Nov 2018 3 FROM THE EDITOR Arif Rahman IG @arif.journal SANDANG, PANGAN & JALAN-JALAN Ilustrasi gambar : Freepik.com erlalu dini untuk bilang Terlebih belakangan, terutama bagi luar negeri, saat ini bukan lagi satu hal kita sudah di penghujung kalangan milenial, media sosial menjadi yang mahal dan eksklusif, namun menjadi tahun, tapi kalau bicara wahana unjuk gigi pembuktian diri, bahwa keharusan seperti kebutuhan pokok, Tsoal agenda liburan dan kita sudah menjelajah jauh sampai ujung sandang, pangan dan jalan-jalan. Untuk jalan-jalan, maka sekarang waktu negeri, melihat pelosok yang berbeda dari itulah kami mencoba mengangkat isu yang tepat untuk merencanakannya. pemandangan harian di kota, mencicipi ini sebagai laporan utama, dan mencari Libur Natal dan Tahun Baru adalah kuliner daerah setempat yang menantang, narasumber yang bisa memberikan ‘gala premier’ bagi para traveller, dan bahkan bagi sebagian orang, hal ini pandangan lebih luas tentang dunia terutama yang memang punya jadwal bukan hanya untuk bersenang-senang, travelling, dan nama Trinity tak bisa di aktifitas harian padat di kantor, maka namun juga profesi yang menghasilkan pungkiri adalah salah satunya.
    [Show full text]
  • Profil Perusahaan 2020 Profil Perusahaan 2020
    Profil Perusahaan 2020 Profil Perusahaan 2020 tak cukup berupa romantisme belaka. Musiknya didengar karena beralun menawan. Tarinya dilihat karena elok rupawan. Busananya dikenakan bukan hanya di acara undangan. harus digemari, terutama generasi muda. Sehingga kekayaannya tak sia-sia. Dapat bersaing pada industri hiburan mancanegara. Serta mampu menjadi mercusuar dunia. Inilah impian kAMI, Swara Gembira. iNDONESIA Kami hadir untuk Meng-Indonesiakan IndonesiA. Profil Perusahaan 2020 Siapakah kami? Adalah paguyuban seni budaya Indonesia Mewadahi muda-mudi bergelora untuk berkarya Dimulai dari pergelaran kolosal, hingga produksi lagu dan tari masa kini. Yang tetap berakar kuat pada seni tradisi. Swara Gembira, adalah ahli pencipta beragam karya seni. Dalam benang merah budaya Indonesia. Profil Perusahaan 2020 KEUNGGULAN Profil Perusahaan 2020 KEUNGGULAN SWARA GEMBIRA Swara Gembira mengemas perhelatan seni budaya Indonesia secara belia dan kolosal Lebih dari sekedar menyajikan, kami secara revolusioner turut mengembangkan, agar karya budaya terus relevan sesuai perkembangan zaman MENGEMBANGKAN Profil Perusahaan 2020 KEUNGGULAN SWARA GEMBIRA Ribuan cerita tentang Swara Gembira Dari sampul depan media cetak terkemuka Hingga liputan televisi secara istimewa Alih-alih pesona di dunia maya Pergelaran yang unik dan kaya inovasi Juga dinikmati pemerhati seni Serta jajaran tokoh penting Ibu Pertiwi DIGEMARI MEDIA Profil Perusahaan 2020 KEUNGGULAN SWARA GEMBIRA Swara Gembira menata konsep kreasi istimewa di setiap perhelatannya Melibatkan ragam pelaku
    [Show full text]
  • Mapping South: Journeys in South-South Cultural Relations
    1 Mapping South: Journeys in South-South Cultural Relations Mapping South: Journeys in South-South Cultural Relations The South Project Inc. PO Box 21677 Little Lonsdale St Victoria 8011 Australia www.southproject.net ISBN: 978-0-646-59154-4 Edition of 500 All opinions expressed in this publication are those of the authors and not necessarily of the publisher. © The authors and The South Project, Inc., 2013 All rights reserved. Every effort has been made to trace the copyright holders, but if any have been inadvertently overlooked, the necessary arrangements will be made at the first opportunity. Acknowledgments: Brook Andrew; Fouad Asfour; Australian National Maritime Museum, Sydney; La Bienal de Montevideo; Amelia Barikin; Angela Brophy; Sally Cunningham; Wulan Dirgantoro; Caraline Douglas at CABA; Léuli Eshraghi; Khwezi Gule; Huw Hallam; Jannette Han; Nicki Harvey; Jason Heller; Fiona Jack; Jayne Lovelock; Nicholas Mangan; Cuauhtémoc Medina; Gerardo Mosquera; Santiago Mújica; Museo de Artes Visuales, Santiago; Cristina Paoli; Sarah Rodigari; Marian Simpson; Alia Swastika; Julie Tipene-O’Toole; Tim Webster; Westspace, Melbourne Translators: Isidoro Adato (Spanish); Sasha Adatto (Spanish); Beatriz Bustos Oyanedel (Spanish); Cynthia Granados (Spanish); Huw Hallam (Spanish); Tihikura Hohaia (Māori); Kim Hayun (Korean); Ruakere Hond (Māori); Risa Magnusson (Indonesian); Tau’ili’ili Malifa (Sāmoan); Ramón Martínez (Spanish); Isabel Moutinho (Brazilian Portuguese); Michael Parker (Spanish); Lucreccia Quintanilla (Spanish); Anthony Rodriguez (Spanish); Jarrah Strunin (Spanish); Airihi Waru (Māori) Book design: Yanni Florence Special thanks: Beatriz Bustos Oyanedel; Yanni Florence; Magdalena Moreno Mujica; Lucreccia Quintanilla; Georgie Sedgwick Front cover: CAMOUFLAJE (2012), Base Presidente Gabriel González Videla, Chilean Antarctic Territory. Performance, 60 minutes. Materials: Trans-Hipora suit, designed by Ana Lopez Vasquez.
    [Show full text]
  • Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic Di Jakarta” Adalah Benar- Benar Karya Sendiri, Bukan Plagiat Dan Dibuatkan Orang Lain
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : DEC NYTA W. K C 0807016 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DESAIN INTERIOR CHRISYE MUSIC CENTER DENGAN PENDEKATAN GENRE POP ROMANTIC DI JAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : DEC NYTA W. K C 0807016 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERNYATAAN Nama : Dec Nyta W. Kumalasary NIM : C 0807016 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior Chrisye Music Center Dengan Pendekatan Genre Pop Romantic Di Jakarta” adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh. Surakarta, 30 Januari 2012 Yang membuat pernyataan, Dec Nyta W. Kumalasary NIM. C 0807016 commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli.
    [Show full text]
  • 155.Mp3 G:\MUSICS\+44\+44
    G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - 155.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Baby Come One (Accoustic ).mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Baby Come One.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Chapter 13.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Cliffdiving.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Interlude.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Lilian.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Little Dead.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Lycanthrope.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Make Ur Smile.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - No it isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - No, Ist isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Weatherman.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - When Ur Heart Stops Beat ing.mp3 G:\MUSICS\+44\01 lycanthrope.mp3 G:\MUSICS\+44\02 baby come on.mp3 G:\MUSICS\+44\03 when your heart stops beating.mp3 G:\MUSICS\+44\04 little death.mp3 G:\MUSICS\+44\05 155.mp3 G:\MUSICS\+44\06 lillian.mp3 G:\MUSICS\+44\07 cliffdiving.mp3 G:\MUSICS\+44\08 interlude.mp3 G:\MUSICS\+44\09 weatherman.mp3 G:\MUSICS\+44\10 no it isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\11 make you smile.mp3 G:\MUSICS\+44\12 chapter 13.mp3 G:\MUSICS\0.Utopia - Mencintamu sampai mati (Clean-CD rip) (Mencintaimu sampai m ati).mp3 G:\MUSICS\00 made in dewe ft ganie brothers\00
    [Show full text]
  • Management Dalam Audio Engineering
    MANAJEMEN DALAM AUDIO ENGINEERING (Studi Tentang Rekaman di Indonesia Dari Masa ke Masa) oleh:-Garcia Iktia, S.Sn, M.Pd -Krishna Niti Yandha, BSc. Abstract Audio Engineering Management in particular the Study of Recording in Indonesia from time to time including, Recording Tape, Multitrack Recording, Digital Recording, Recording Companies in Indonesia and the Age of Phonographs, the Age of Record Industry Cassettes in Indonesia, the Golden Age of Recording Industry in Indonesia, Recording Industry in Indonesia Now, Differences in Indie and Mainstream Music, Stages of Recording a Music Album, Threats and Opportunities Industry Recording of Convergence era, Contribution of Recording Industry to Media Industry, Problems faced by Recording Industry in Indonesia. Keywords: Management, Audio Engineering, Recording. I. PENDAHULUAN Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.1 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. 2 Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal.3 Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. 4 Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang 1 Richard Barrett, Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by - Business & Economics - 2003. – hlm. 51.
    [Show full text]
  • PROCEEDINGS the 5Th LITERARY STUDIES CONFERENCE
    ―Textual Mobilities: Diaspora, Migration, Transnationalism and Multiculturalism‖ | PROCEEDINGS The 5th LITERARY STUDIES CONFERENCE “Textual Mobilities: Diaspora, Migration, Transnationalism and Multiculturalism” 12-13 October 2017 Advisory Board: Dr. Gabriel Fajar Sasmita Aji, M.Hum. Dr. Fr. B. Alip, M.Pd., M.A. Sri Mulyani, Ph.D. Elisabeth Arti Wulandari, Ph.D. (English Letters Department, Universitas Sanata Dharma, Indonesia) Dr. Novita Dewi, M.S., M.A. (Hons.) Paulus Sarwoto, Ph.D. (Graduate Program in English Language Studies, Universitas Sanata Dharma, Indonesia) Prof. Carla M. Pacis (Department of Literature, De La Salle University, Philippines) Assoc. Prof. Amporn Sa-ngiamwibool, Ph.D. (English Department, Shinawatra University, Thailand) Ivan Stefano, Ph.D. (Department of Education, Ohio Dominican University, United States) with a Preface by Dr. Fr. B. Alip, M.Pd., M.A. (Universitas Sanata Dharma, Indonesia) Editors: Stephanie Permata Putri Harris Hermansyah Setiajid Hosted by English Letters Department Graduate Program in English Language Studies Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia in cooperation with Ateneo de Manila University, Philippines Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Literary Studies Conference 2017 | 1 PROCEEDINGS LITERARY STUDIES CONFERENCE 2017 | ISBN: 978-602-60295-9-1 PROCEEDINGS The 5th LITERARY STUDIES CONFERENCE 2017 “Textual Mobilities: Diaspora, Migration, Transnationalism, and Multiculturalism” Copyright ©2017 Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Published by Fakultas
    [Show full text]
  • Dilomasi Publik Australia Terhadap Indonesia Melalui Australia-Muslim Exchange Program Tahun 2016 – 2018
    DILOMASI PUBLIK AUSTRALIA TERHADAP INDONESIA MELALUI AUSTRALIA-MUSLIM EXCHANGE PROGRAM TAHUN 2016 – 2018 Nicholaus Chrisye Irlando Masela Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipatiukur 112-116, Bandung, 40132, Indonesia E-mail : [email protected] Abstract This research seeks to describe the background of Public Diplomacy towards Indonesia through the Australia-Indonesia Muslim Exchange Program for 2016 - 2018. In addition, to find out what activities have been carried out by the AIMEP program from 2016 - 2018; To find out what obstacles were faced and what evaluations were obtained in the implementation of the AIMEP program conducted by Australia towards Indonesia; and To review the results of the implementation of the Australia-Indonesia Muslim Exchange Program for 2016 - 2018 on Australian and Indonesian diplomatic relations. The theoretical studies used include foreign policy, national interests, diplomacy, public diplomacy, and Islam and international relations. While the method used in this study is qualitative. The results of this study indicate that Australia seeks to strengthen its relationship with Indonesia at the grassroots level through the Muslim exchange program (AIMEP) of the two countries. Efforts to strengthen the relationship were carried out by discussing and various views related to the issue of tolerance, education, terrorism, Islamophobia, the role of Muslims, harmony with nature, and religious life in Australiai that produce positive image on Australia. Furthermore, the positive image of AIMEP alumni contributes to strengthening Australia-Indonesia relations at the grassroots level which gradually contributes to elite-Australia-Indonesia relations and strengthening Australia's position in the Asia Pacific or the Indo-Pacific.
    [Show full text]
  • Manajemen PERUSAHAAN REKAMAN Oleh: Endah Wahyu Sulistiani, ST, MFA
    MANAjEMEN PERUSAHAAN REKAMAN Oleh: Endah Wahyu Sulistiani, ST, MFA. Kelvin Tanus, BSc, M.Art Ahmad Budi Sulistio Yuwono, SE, MM Abstract The existence of a Record Company Management in Indonesia is clearly seen including CEO (Chief Executive Officer), President, Senior vice president, Business Affairs Department, Legal Department, Artist and Repertoire (A & R), Art Department, Publicity Department, New Media Department, Artist Development Department, Sales Department, Label Liaison, Pomotion Department. In addition there are also several record companies in Indonesia including: Aksara Records, Akurama Records, Aquarius Musikindo, Billboard, Blackbiard, Falcon Music. Hits Records, JK Records, Lokananta, Maheswara Music Records. Musica Studios, Nagaswara, Remaco, Sony Music Entertainment Indonesia, Sony BMG Music Entertainment Indonesia. From this record company, there are a variety of management found in it, this can be seen from the number of artists they handle. Thus the development of a record company can be seen from how much the number of artists it handles. Keywords: Manajemen, Record, Company. I. PENDAHULUAN Perusahan rekaman adalah perusahaan yang mengelola rekaman suara dan penjualannya, termasuk promosi dan perlindungan hak cipta. Mereka biasanya memiliki kontrak dengan artis-artis musik dan manajer mereka. Saat ini ada 4 perusahaan rekaman besar yang menguasai sekitar 70% pasar musik dunia, yaitu Warner Music Group, EMI, Sony BMG, dan Universal Music Group. Di luar itu ada juga perusahaan-perusahaan rekaman kecil yang disebut independent (indie) label. Mereka tidak dikuasai oleh perusahaan- perusahaan besar seperti di atas, namun juga biasanya memiliki kemampuan terbatas dalam memasarkan produk mereka. Sebuah perusahaan rekaman biasanya memiliki kontrak rekaman eksklusif dengan seorang artis atau kelompok musik untuk merekam musik mereka dengan imbalanroyalti dari harga jual rekaman tersebut.1 Manajemen Perusahaan Rekaman terdiri dari berbagai unsur diantaranya: (1) CEO (CHIEF EXECUTIVE OFFICER).
    [Show full text]
  • Terms and Processes in Translation Between Indonesian and English
    The University of New South Wales Department of Chinese and Indonesian Studies Terms and Processes in Translation between Indonesian and English Richard K. Johnson A thesis submitted in fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy February 2006 Acknowledgements I would like to acknowledge the inspiration and help from my supervisor, Dr. Rochayah machali, from the very beginning of the work in 1997. In approaching translation, from the mid 1960s I have been indebted to the late Mr. H.W. Emanuels, lecturer in Indonesian, and the late Professor A.R. Davis, who taught me Chinese translation. 2 Synopsis This thesis aims to examine particular problems that the Indonesian language poses for translators, whether translating from Indonesian to English or English to Indonesian. The notation Indonesian~English translation substitutes the swung dash ~ substitutes for the hyphen -. This notation is used in this thesis to indicate translation either from Indonesian to English or from English to Indonesian. It is a convenient way to make it clear when translation is in both directions. A multifaceted approach to translation will enable translation to be viewed in much the same way as the kinds of demands it places on the translator, who needs constantly to be aware of author~reader, source~target culture, syntax, semantics, semiotics, even geography and even politics. The use of metaphor and illustrations to describe the theoretical processes of translation is justified in the same way that imagery is justified in literature. To go a step further, it is important to see through the artificial distinction often made between interpretation and translation, so that translation acquires flexibility and a deeper ethical structure.
    [Show full text]