DILOMASI PUBLIK TERHADAP INDONESIA MELALUI AUSTRALIA-MUSLIM EXCHANGE PROGRAM TAHUN 2016 – 2018

Nicholaus Irlando Masela

Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipatiukur 112-116, Bandung, 40132, Indonesia

E-mail : [email protected]

Abstract

This research seeks to describe the background of Public Diplomacy towards Indonesia through the Australia-Indonesia Muslim Exchange Program for 2016 - 2018. In addition, to find out what activities have been carried out by the AIMEP program from 2016 - 2018; To find out what obstacles were faced and what evaluations were obtained in the implementation of the AIMEP program conducted by Australia towards Indonesia; and To review the results of the implementation of the Australia-Indonesia Muslim Exchange Program for 2016 - 2018 on Australian and Indonesian diplomatic relations. The theoretical studies used include foreign policy, national interests, diplomacy, public diplomacy, and Islam and international relations. While the method used in this study is qualitative. The results of this study indicate that Australia seeks to strengthen its relationship with Indonesia at the grassroots level through the Muslim exchange program (AIMEP) of the two countries. Efforts to strengthen the relationship were carried out by discussing and various views related to the issue of tolerance, education, terrorism, Islamophobia, the role of Muslims, harmony with nature, and religious life in Australiai that produce positive image on Australia. Furthermore, the positive image of AIMEP alumni contributes to strengthening Australia-Indonesia relations at the grassroots level which gradually contributes to elite-Australia-Indonesia relations and strengthening Australia's position in the Asia Pacific or the Indo-Pacific.

Abstrak

Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan latar belakang Diplomasi Publik terhadap Indonesia melalui Australia –Indonesia Muslim Exchange Program Tahun 2016 - 2018. Selain itu, untuk mengetahui kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh program AIMEP dari tahun 2016 – 2018; Untuk mengetahui kendala apa yang yang dihadapi dan evaluasi apa saja yang diperoleh dalam pelaksanaan program AIMEP yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia; dan Untuk mengkaji hasil pelaksanaan Australia –Indonesia Muslim Exchange Program Tahun 2016 - 2018 terhadap hubungan diplomasi Australia dan Indonesia. Adapun kajian teoritis yang digunakan mencakup kebijakan luar negeri, kepentingan nasional, diplomasi, diplomasi publik, serta Islam dan Hubungan Internasional. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Australia berusaha memperat hubungannya dengan Indonesia di tingkat akar rumput melalui program pertukaran Muslim (AIMEP) kedua negara. Adapun upaya memperart hubungan tersebut dilakukan dengan berdiskusi dan berbagai pandangan terkait isu toleransi, pendidikan, terorisme, islamophobia, peranan muslimah, harmoni dengan alam, dan kehidupan beragama di Australia yang menghasilkan imej positif. Lebih lanjut lagi, imej positif yang dimiliki oleh para alumni AIMEP berkontribusi terhadap penguatan hubungan Australia-Indonesia di tingkat akar rumput yang secara bertahap berkontribusi terhadap hubungan Australia-Indonesia di tingkat elit dan penguatan posisi Australia di Asia Pasifik atau Indo-Pasifik.

Kata Kunci: Diplomasi Publik, Pertukaran Muslim, Australia, Indonesia

BAB I Asia Pasifik. Pandangan tersebut disampaikan PENDAHULUAN oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono 1.1 Latar Belakang Masalah (http://www.tribunnews.com/australia- Aktivitas diplomasi publik yang plus/2017/10/26/hubungan-australia-indonesia- dilakukan oleh suatu negara kerapkali memiliki kunci-stabilitas-asia-pasifik diakses pada 13 daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Mei 2018): negeri untuk ikut terlibat di dalamnya. Namun, “Kedua negara menghadapi disadari atau tidak, diplomasi publik tersebut lingkungan geopolitik yang memiliki motif politik dan strategis yang ingin menjadi lebih cair dan bahkan diperoleh negara, seperti menjaga dan mudah berubah dalam beberapa meningkatkan hubungan kedua negara. Motif tahun terakhir..... kepercayaan politik dan strategis tersebut dapat diwujudkan strategis menurun tajam, dengan mendekati tokoh persaingan kembali terjadi, dan masyarakat/pemangku kepentingan (aktor non- pendekatan berbahaya menjadi negara) akar rumput luar negeri – diplomasi pilihan, banyak ketidakpuasan publik. Salah satu medianya adalah program dan ketidakstabilan dalam politk pertukaran tokoh-tokoh keagamaan kedua global..... Indonesia dan negara yang penyelenggraannya dilakukan oleh Australia dapat bekerjasama Kantor Perwakilan Diplomatik Negara tersebut untuk memastikan dengan lembaga-lembaga keseimbangan dinamis di pendidikan/universitas. kawasan ini, di mana kemitraan Aktivitas diplomasi publik Australia tidak akan menghasilkan terhadap Indonesia tidak bisa dipisahkan dari konflik baru, ketegangan lebih bagaimana Australia memposisikan Asia besar, dan kembalinya divisi Pasifik sebagai kawasan strategis. Pada tahun merugikan era perang dingin.” 2008, Australia di bawah kepemimpinan Kevin Rudd mengumumkan sikap politik luar Lebih lanjut, dalam aspek ekonomi, negerinya untuk meningkatkan kerjasama Indonesia menempati urutan ke-dua sebagai multilateralisme di Asia Pasifik. Hal tersebut sumber impor atau pasokan bagi Australia. dilatarbelakangi oleh berkembang institusi Adapun beberapa produk yang diekspor kerjasama kawasan yang semakin mempererat Indonesia pada tahun 2016 meliputi kebutuhan hubungan negara-negara di Asia Pasifik dan industri (US$ 23.98 miliar), produk farmasi Asia Timur; seperti ada keberadaan ASEAN, (US$ 7 miliar), produk medis (US$ 7.15 ASEAN+3 , ARF, APEC, East Asia Summit miliar), batu berharga (US$ 7.01 miliar), dan ASEAN-CHINA Free Trade Area. Kondisi peralatan olahraga dan mainan (US$ 2.12 tersebut memiliki nilai strategis karena tidak miliar), pesawat (US$ 2.03 miliar), makanan hanya memperat dan meningkatkan keamanan (US$ 1.72 miliar), produk kimia (US$ 1.65 di antara anggota, namun memiliki potensi miliar), minuman (US$ 1.5 miliar), mesin (US$ nilai ekonomi yang tinggi bagi Australia 25.01 miliar), mesin elektronik (US$ 18.47 (https://www.aph.gov.au/binaries/library/pubs/ miliar), produk besi/baja (US$ 3.82 miliar), rp/2009-10/10rp13.pdf diakses pada 13 Mei dan barang lainnya (US$ 1.6 miliar). 2018). Kemudian, total perdangangan antara Indonesia memiliki nilai politik dan Australia-Indonesia mencapai US$ 342.18 ekonomi yang penting bagi Australia. Hal miliar pada periode Januari – November 2016, tersebut menjadi dasar bagi Australia untuk hal tersebut mengalami penurunan 4.23% memelihara dan meningkatkan hubungan baik dibandingkan periode 2015 yang mencapai dengan Indonesia. Secara politik, Indonesia US$ 357.29 miliar. Meskipun terdapat dinilai memiliki peran signifikan sebagai penurunan volume perdagangan antara tahun regional leader di kawasan Asia Tenggara, 2015 dan 2016, namun hal tersebut tidak dapat khususnya dalam forum kawasan ASEAN ditafsirkan bahwa hubungan kedua negara (Smith, 1999: 239). Selain itu, Indonesia pun merenggang karena kedua negara mencatatkan aktif terlibat dalam forum-forum kerjasama nilai yang cukup besar dari aspek perdagangan kawasan yang telah disebutkan di atas. Pada (http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2018/02/ konteks kontemporer, hubungan Australia- 06/report-1517900324.pdf diakses pada 13 Mei Indonesia dapat dilihat sebagai kunci stabilitas 2018). Kedua penjelasan di atas memiliki individu) memiliki tujuan politik untuk keuntungan tersendiri bagi Australia dalam mempererat hubungan Australia-Indonesia. 3) aspek politik maupun ekonomi. Upaya yang Menjadi referensi dalam pengembangan dilakukan oleh Australia tidak sebatas melalui keilmuwan Studi Hubungan Internasional, saluran diplomasi tradisional atau melalui khususnya mata kuliah Hubungan Internasional kerangka kerjasama antar negara yang sifatnya di Asia Pasifik, serta Diplomasi dan Negosiasi. elitis. Australia pun menggunakan saluran lain, yakni goverment to people atau people to people dengan tujuan mendekati masyarakat 2. Kajian Pustaka dan Indonesia. Pentingnya peran masyarakat Kerangka (people) dalam hubungan internasional Pemikiran didasarkan masyarakat memiliki kemampuan untuk mengubah kebijakan suatu negara dan 2.1 Hubungan Internasional potensial menjadi pengambil kebijakan di masa depan. Oleh karena, Australia gencar Hubungan internasional yang pada melaksanakan kegiatanya diplomasi publiknya, dasarnya merupakan studi mengenai interaksi seperti menggunakan media massa, perguruan lintas batas negara oleh state actor maupun tinggi (Byrne dan Hall, 2013: 37 – 41), atau non-state actor, memiliki berbagai macam budaya (Mar, 2014: 47). Pada penelitian ini, pengertian. Perwita dan Yani menjelaskan peneliti akan fokus pada program pertukaran bahwa Studi tentang Hubungan Internasional tokoh-tokoh Islam/Muslim kedua negara banyak diartikan sebagai suatu studi tentang (Australia-Indonesia Muslim Exchange interaksi antar aktor yang melewati batas-batas Program). negara. Terjadinya Hubungan Internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat 1.2 Rumusan Masalah adanya saling ketergantungan dan bertambah kompleksnya kehidupan manusia dalam Dalam penelitian ini masyarakat internasional sehingga peneliti mengajukan rumusan masalah interdependensi tidak memungkinkan adanya sebagai berikut: “Bagaimana Diplomasi suatu negara yang menutup diri terhadap dunia Publik Australia Terhadap Indonesia melalui luar (Perwita & Yani, 2005:3-4). Australia-Indonesia Muslim Exchange Hal ini berarti hubungan internasional Program Tahun 2016 – 2018?” mencakup interaksi yang dilakukan oleh aktor suatu negara dalam kehidupan antarnegara. 1.3 Maksud dan Tujuan Adanya saling ketergantungan dari kedua negara Australia dan Indonesia mendorong Penelitian ini dimaksudkan untuk adanya kerjasama seperti yang didelegasikan menggambarkan dan mengkaji Diplomasi dalam kesepakatan bilateral kedua negara, Publik Australia Terhadap Indonesia melalui hendaknya kerjasama tersebut dapat Australia –Indonesia Muslim Exchange menguntungkan kedua belah pihak. Australia Program Tahun 2016 - 2018. memiliki prioritas solidaritas dan pengaruh terhadap Indonesia melalui MEP untuk 1.4 Kegunaan Penelitian membangun pertukaran para tokoh muda muslim dan memahami agama muslim di Penelitian ini diharapkan memberikan Indonesia, dan bagi Indonesia dengan beberapa manfaat diantaranya: 1) kesempatan studi ke Australia dapat Memberikan pemahaman terhadap masyarakat meningkatkan intelektual mereka sehingga umum dan para pengambil kebijakan terkait dapat membangun Indonesia ke arah yang lebih pelaksanaan diplomasi publik Australia di baik. kawasan Asia Pasifik, khususnya di Indonesia. 2) Memberikan pemahaman terhadap 2.2 Kebijakan Luar Negeri masyaakat umum dan para pengambil kebijakan bahwa kegiatan diplomasi publik Secara umum kebijakan luar negeri Australia melalui pertukaran individu yang merupakan seperangkat formula nilai, sikap, pelaksanaannya dilakukan oleh aktor non- arah serta sasaran untuk mempertahankan, negara (dalam hal ini lembaga mengamankan dan memajukan kepentingan pendidikan/Universitas Paramadina dan nasional di dalam percaturan dunia internasional. Kebijakan luar negeri telah publik luar negari dan secara spesifik mempunyai beberapa definisi antara lain organisasi atau grup non-pemerintah dan sebagai pengejewantahan kepentingan nasional individu. suatu negara terhadap negara lain (Perwita dan Diplomasi publik merupakan proses Yani, 2005: 31 – 47). Kepentingan nasional interaksi secara langsung dengan publik luar merupakan keseluruhan nilai yang hendak negeri guna mengajak masyarakat tersebut diperjuangkan atau dipertahankan di forum untuk tertarik dan menggali nilai yang internasional. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa ditawarkan dari diplomasi publik tersebut. kepentingan nasional merupakan kunci dalam Dalam hal ini diplomasi publik merupakan kebijakan luar negeri. proses komunikasi pemerintah dengan publik Brown dan Ainsley, mengatakan bahwa luar negeri dalam upayanya untuk memberikan kebijakan luar negeri erat kaitannya dengan pemahaman tentang ide bangsa, ide-ide, negara. Karena hanya negara yang mampu institusi dan budaya, yang merupakan bagian membuat suatu kebijakan yang berdampak dari kebijakan dan tujuan nasionalnya pada masyarakat luas. Secara tradisional, (Melissen, 2005:12). kebijakan luar negeri berfokus pada keputusan Untuk mencapai tujuan nasional negara untuk berperang atau tidak. Namun, tersebut negara membangun hubungan, pada kontemporer ini, hubungan internasional memahami suatu negara dengan warga negara mencakup isu yang sangat luas. Sehingga, lain, mengkomunikasikan pandangan suatu kebijakan luar negeri memiliki dimensi yang negara terhadap masyarakat luar negeri, sangat luas di mana cakupnnya tidak hanya mengkoreksi misinterpretasi dan berusaha meluas sampai isu low politics atau non- melihat isu umum untuk dijadikan kepentingan traditional issues (Brown dan Ainley, 2005: bersama. Secara umum diplomasi publik 69). Namun unit analisisnya tidak lagi sebatas memiliki tiga karakteristik, yakni information negara secara tunggal, juga merambah pada (memanaje dan mendistribusi informasi secara unit-unit analisisnya seperti politik domestik, berkala bahkan ketika terjadi krisis – jangka faktor idieosinkratik, budaya strategi, politik pendek), influence (Melakukan kampanye yang birokrasi – yang semuanya dipayungi dalam persuasif sehingga akan menimbulkan sub-disiplin Analisis Kebijakan Luar Negeri perubahan sikap terhadap target publik luar (Foreign Policy Analysis) (Hudson, 2014: 4). negeri/populasi – jangka panjang), engagement Implikasinya adalah, kebijakan luar negeri (Membangun hubungan untuk memperoleh tidak lagi dilihat sebagai produk politik elit kepercayaan dan saling memahami antar politik, namun meliputi proses yang ada di masyarakat) (Kelley dalam Snow dan Taylord, dalamnya. 2009;76).

2.3 Peranan Organisasi Internasional 2.4 Islam dalam Hubungan Internasional Istilah Diplomasi Publik pertama kali dipopulerkan oleh Edmund Gullion dari Islam dan Hubungan Internasional Fletcher School of Law and Diplomacy di merupakan dua istilah yang berbeda. Adiong Universitas Tufts pada tahun 1960an. berpendapat bahwa hubungan kedua Pentingnya diplomasi publik dalam politik konsep/istilah tersebut kerapkali tidak dunia disebabkan bahwa publik memiliki diposisikan sebagai hal yang setara (2013: 4). peranan penting dalam mencapai kepentingan Ketidaksetaraan tersebut disebabkan adanya nasional. Jan Mellisen mengatakan diplomasi pandangan penstudi Hubungan Internasional publik merupakan usaha untuk mempengaruhi barat yang melihat Islam dari kacamata masyarakat atau organisasi lain di luar orientalis. Artinya, Islam sebagai entitas negaranya dengan cara positif sehingga budaya, ideology, dan politik kerapkali dinilai mengubah cara pandang orang tersebut dan dihakim merujuk nilai-nilai universal terhadap suatu negara (Melissen, 2005:4). Jika Barat. Hal tersebut memunculkan proses diplomasi tradisional dikembangkan permasalahan karena penilaian dilakukan tidak melalui mekanisme government to government merujuk pada ukuran yang semestinya (proper) relations (G to G), maka diplomasi publik lebih dan memunculkan bias. Konsekuensinya, ditekankan pada government to people (G to P) atau keberadaan potensi-potensi Islam terhadap bahkan people to people relations (P to P), yakni perkembangan Studi Hubungan Internasional target diplomasi publik secara umum adalah cenderung diabaikan oleh para penstudi HI arus utama (Adiong, 2013: 8). 2.5 Kerangka Pemikiran Pada pandangan yang lebih luas, konsepsi tentang Islam mengkritik tentang Alur kerangka pemikiran (Gambar 2.1) pengkajian dan praktik hubungan internasional dimulai dari hubungan internsional yang tidak yang European-centric. Hal tersebut dapat lagi dibatasi interaksi tradisional antara aktor dipahami bahwa kemunculan sistem negara. Pada pemikiran yang lebih luas, Westphalia yang menjadi rujukan bagi aktor hubungan internasional memungkinkan aktor negara dalam bertindak berasal dari Eropa. non-negara dalam hal ini adalah masyarakat Namun, dominasi pandangan barat tersebut luar negeri untuk terlibat secara aktif dalam digugat oleh para penstudi non-Barat yang praktik-praktik hubungan internasional yang mempertanyakan “di mana suara Afrika, Asia, dibingkai dalam kegiatan diplomasi publik. Timur Tengah, dan Amerika Latin” (Acharya, Aktivitas diplomasi publik ini seringkaji 2014: 648). Lebih lanjut, Acharya berpendapat ditujukan oleh suatu negara terhadap wilayah-wilayah yang kerapkali diposisikan masyarakat luar negeri untuk memperoleh sebagai objek dalam Studi Hubungan output politik tertentu – baik untuk jangka Internasional tersebut memiliki potensi untuk panjang atau jangka pendek. menjadi subjek untuk menjelaskan dirinya dan Pada penjabaran yang lebih kongkrit, untuk menjelaskan fenomena hubungan yakni dalam konteks penelitian ini; Australia internasional secara umum. Hal serupa pun memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. terjadi dengan Islam dalam konteks Bagi Australia hubungan bilateral tersebut Internasional. memiliki nilai strategis yang tidak hanya untuk Sheikh berpendapat bahwa penggunaan pendek, namun untuk jangka panjang. Untuk Islam dan pengalaman statecraft kaum Muslim mempertahankan dan meningkatkan hubungan as ‘ignored of IR knowledge’ dapat strategis tersebut Australia merumuskan mempertegas status hubungan Islam dan kebijakan luar negerinya dengan Hubungan Internasional pada tingkatakan yang pelaksanaannya menggunakan instrument lebih tinggi, dalam hal ini adalah gagasan- diplomasi publik. Adapun isu yang digunakan gagasan Islam digunakan dalam praktik-praktik dalam diplomasi publik tersebut adalah Islam politik dunia. Pendapat didasarkan pada fakta sebagai bagaian dari kehidupan masyarakat empirik di mana semakin menguatnya Indonesia. Oleh karena itu, Australia keberadaan negara-negara yang mayoritas merancang kegiatan Australia-Indonesia berpenduduk Islam, penguatan peranan Muslim Exchange Program 2016 - 2018. organisasi OKI, serta adanya perhatian global Program tersebut diharapkan dapat terhadap politik Islam kontemporer (Sheikh, memberikan timbal-balik terhadap Australia 2016: 1). Artinya, secara teoritik Islam dalam hubungannya dengan Indonesia. memiliki potensi untuk berkontribusi dalam Di tingkat teknis, pelaksanaan pengembangan Studi Hubungan Interasional diplomasi publik Australia terhadap Indonesia (SHI), sedangkan secara praktik keberadaan tidak dilakukan oleh para elit politik, namun Islam menjadi salah satu hirauan utama dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan hubungan internasional. Pandangan tersebut atau kebudayaan yang memiliki kompetensi selaras dengan pemikiran Mulyana (2018: 3) relevan dengan tema atau isu diplomasi publik yang menyatakan Islam menyediakan yang di atas. Dalam hal ini, Australia memiliki perspektif alternatif dalam Studi Hubungan Australia-Indonesia Institute (AII) – sebuah Internasional non-mainstream yang dapat lembaga yang bertujuan untuk mendekatkan memperkaya keberadaan HI itu sendiri. hubungan Australia-Indonesia di tingkat akar Meskipun demikian, perlu menjadi catatan rumput dengan mengangkat isu-isu low bahwa keberadaan religi sebagai alat analisis politics. Lebih lanjut, dalam melaksanakan tidak mengabaikan keberagaman teori, program AIMEP, AII bekerjasama dengan pendekatan dan paradigm yang sudah ada salah satu institusi pendidikan Indonesia untuk sebelumnya. Artinya, keberadaan religi yang menyelenggarakan AIMEP yang secara teknis dalam hal ini adalah Islam, memungkinkan AII bertugas menyediakan pendanaan serta untuk pengayaan atau pengembangan keilmuan menyeleksi peserta AIMEP dari Australia, HI yang mampu menjawab pertanyaan- sedangkan institusi pendidikan Indonesia pertanyaan yang pada saat ini belum dapat bertugas menyeleksi peserta AIMEP dari diselesai di tingkat teoritis ataupun praktis. Indonesia. Selama 69 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia, kedua negara telah mengalami dinamika hubungan diplomatik. Adanya peristiwa domestik atau luar negeri kedua seringkali menempatkan hubungan Australia-Indonesia di tingkat paling rendah. Meskipun demikian, kedua negara mampu memenej hubungan yang turun untuk kembali. Hubungan Keberhasilan korps diplomatik kedua negara Internasional Islam dalam dalam menormalisasi dan menempatkan Hubungan Australia-Indonesia sebagai mitra strategis Kebijakan ditandai dengan adanya berbagai kerjasama, AUSTRALIA Luar INDONESIA baik di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan kerjasama kekonsuleran Kepentingan Nasional Australia Kepentingan Nasional Indonesia (Memelihara hubungan baik dengan (https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail- (Meningkatkan kerjasama di Indonesia melalui hubungan akar berbagai bidang strategis dengan kerjasama-bilateral.aspx?id=54 diakses pada 7 rumput) Australia) Januari 2019).

Diplomasi Di bidang politik, para elit Australia Publik Australia dan Indonesia memiliki komitmen untuk

mengembangkan good-neighborliness dengan meningkatkan kerjasama melalui kesepakatan instrumen legal, seperti Joint Declaration on Tokoh Tokoh Muslim MuslimAustrali Indonesia Comprehensive Partnership (deklarasi yang a Australia-Indonesia Muslim Exchange dilakukan oleh Australia-Indonesia guna Program 2016-2018 (Pertukaran peserta, meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, dialog peradaban, dan mempelajari sistem keamanan, bidang pembangunan, martim, dan pendidikan Australia oleh peserta dari hubungan antar masyarakat) pada tahun 2005 Indonesia) dan Lombok Treaty pada tahun 2006 (Kerjasama keamanan antara Australia- Indonesia dengan mendasarkan pada prinsip 3. Objek dan Metode Penelitian penghormatan terhadap kedaualatan, integritas 3.1 Objek Penelitian wilayah, serta komitmen kedua negara untuk 3.1.1 Tinjauan Hubungan Australia - tidak membiarkan wilayah masing-masing Indonesia dijadikan sebagai panggung politik untuk kegiatan separatisme). Adanya kerjasama di bidang politik kedua negara ini menjadi fondasi Hubungan diplomatik antara Indonesia utama dalam mengembangkan kerjasama- dan Australia dimulai pada tahun 1949. Pada kerjasama berikutnya yang bersifat low-politics saat itu, Indonesia mulai membuka hubungan (https://dfat.gov.au/geo/indonesia/Pages/joint- luar negeri dengan Australia pada tahun 1950 declaration-comprehensive-strategic- dengan menunjuk Dr. Oesman Sastroamidjojo partnership-between-the-commonwealth-of- sebagai Kuasa ad Intermin yang sementara australia-and-republic-of-indonesia.aspx menempati Gedung Arsip Nasional di diakses 7 Januari 2019). Canberra. Lebih lanjut, posisi Dr Oesman Lebih lanjut, Indonesia merupakan digantikan oleh Oetojo Ramelan dengan status negara penerima Official Development sebagai Duta Besar Penuh Indonesia untuk Assitance (ODA) terbesar dari Australia. Dari Australia. Pada periode awal dibukanya dana yang dikeluarkan oleh pemerintah hubungan diplomatik kedua negara, posisi Australia sebesar A$ 3.7 miliar pada periode Kedutaan Besar Indonesia untuk Australia 2008 – 2009. Indonesia memperoleh A$ 467 cenderung berpindah-pindah dari wilayah ke juta atau meningkat A$3.2 juta dari periode wilayah lain. Baru pada bulan Agustus 1971, sebelumnya. Adapun rincian bantuan ODA Indonesia memiliki tempat permanen yang saat tersebut mencakup Country Program (A$ ini berada di wilayah Yarralumla – suatu 182,7 juta) dan Australia-Indonesia wilayah atau lingkungan perwakilan- Partnership for Recounstruction and perwakilan negara asing di Canberra. Development (A$ 230,9). Adapun skema untuk menurunkan anggaran tersebut diturunkan dalam bidang education and scholarship; 5. Berkontribusi terhadap keamanan dan governance; human security and stability; kesejahteraan di Indo-Pasifik. infrastructure and regional development; Aceh Sehingga dengan adanya kerjasama rehabilitation and health. Kemudian, dalam kemitraan komprehensif kedua negara skema Australia-Indonesia Partnership for diharapkan mampu memenuhi kepentingan Recounstruction and Development, Australia nasional masing-masing tanpa negeasikan satu telah membangun setidaknya 2000 SMP di sama lain. Kondisi tersebut juga menjadi modal berbagai wilayah Indonesia penting bagi kedua negara untuk semakin (https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail- meningkatkan hubungan di semua sektor, baik kerjasama-bilateral.aspx?id=54 diakses pada melalui program baru atau program yang sudah 25 Desember 2018). ada (yang dalam penelitian adalah AIMEP) Kemudian, di bidang sosial-budaya (https://dfat.gov.au/geo/indonesia/Pages/joint- Australia dan Indonesia memiliki ikatan yang declaration-comprehensive-strategic- kuat, baik dalam hubungan antar lembaga partnership-between-the-commonwealth-of- (seperti adanya kerjasama antar lembaga australia-and-republic-of-indonesia.aspx pendidikan tinggi kedua negara) atau individu diakses pada 15 Februari 2019). (masifnya mahasiswa Indonesia yang belajar di kampus Australia atau meningkatkan arus 3.1.2 Sejarah Australia-Indonesia Muslim mobilisasi manusia kedua negara). Menurut Exchange Program catatan Kementerian Luar Negeri Republik The Australia-Indonesia Muslim Indonesia, setidaknya terdapat 106 peserta dari Exchange Program (AIMEP) merupakan Australia yang mengikuti beasiswa pertukaran masyarakat antara Indonesia- Darmasiswa (1976 – 2007) dan 8 peserta yang Australia (people to people exchange) yang mengikuti Beasiswa Seni dan Budaya (2004 – diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri 2008). Selain itu, pada tahun 2008, Australia dan Perdangan Australia dan Australia- Indonesia-Institute menyelenggarakan program Indonesia Institute (AII). Program Australia- Australia-Indonesia Muslim Exchange Indonesia Muslim Exchange Program pertama Program dengan total 8 peserta yang berasal kali dibentuk pada tahun 2002 untuk dari Indonesia. Merujuk data di atas, terdapat membangun persahabatan, pemahaman, dan ketertarikan yang dimiliki akar rumput untuk kerjasama antara masyarakat Australia- saling mengetahui satu sama lama Indonesia. Hal tersebut dibelakangi bahwa (https://www.kemlu.go.id/id/lembar- dalam pandangan Australia, Indonesia informasi/Pages/Pengumuman-Penerima- merupakan negara dengan mayoritas Muslim di Beasiswa-Seni-dan-Budaya-Indonesia-(BSBI)- dunia dan dengan adanya program pertukaran 2019.aspx diakses pada 15 Februari 2019). dapat membangun persahabatan dan Adanya berbagai kerjasama kedua pemahaman antara komunitas muslim kedua negara di berbagai bidang menunjukan negara (https://ausindomep.com/about/ diakses hubungan Australia-Indonesia cenderung baik. pada 7 Januari 2019). Hal tersebut merupakan potensial untuk Secara historis, Australia-Indonesia mengembang kerjasama dan hubungan lebih Muslim Exchange Program dimulai pada tahun intens baik di tingkat elit (goverment to 2002, pada saat itu delegasi pertama dari goverment) ataupun di tingkat akar rumput. Indonesia datang ke Australia yang didalamnya Pada saat ini hubungan bilateral kedua negara termasuk Abdul Mu’ti (Sekjen Muhammadiyah semakin intens dengan meningkatkan status di masa akan datang). Pada tahun 2004 diplomatiknya menjadi strategic program Australia-Indonesia Muslim Exchange comprehensive partnership dengan lima pilar Program mulai berkembang, peserta program utama (Hasil wawancara dengan Kementerian tersebut bukan hanya tokoh muslim dari Luar Negeri Republik Indonesia, 2018); Indonesia namun sudah memasukan tokoh 1. Meningkatkan ekonomi dan Muslim Australia (termasuk Bayram Aktepe, mengembangkan kemitraan. President of Islamic Council of Victoria di 2. Menghubungkan masyarakat. masa akan datang). Lalu memasuki tahun 3. Mengamankan kepentingan bersama 2005, Australia mengirimkan beberapa Australia-Indonesia (baik di tingkat voluntirnya untuk membantu korban Tsunami bilateral atau regional). Aceh 2004. Di tahun 2007, Australia-Indonesia 4. Kerjasama maritim Muslim Exchange Program mulai membuka programya untuk profesi yang lebih luas, tidak hanya pemuka agama namun juga profesi lain Exchange Program dilakukan oleh institusi seperti jurnalis tv ikut di dalamnya dan pada pendidikan kedua negara dimana tahun 2009 peserta dari Indonesia timur mulai penyelenggaraan dari pihak Australia berada di ikut program Australia-Indonesia Muslim tanggungjawab Australia Indonesia Exchange Program. Connection (sebuah lembaga konsultan yang Pada tahun 2012 sebagai peringatan satu berbasis di ) sedangkan di Indonesia dekade Australia-Indonesia Muslim Exchange berada di tanggung jawab Universitas Program, Australia mulai membuka program Paramadina. Meskipun masing-masing negara serupa dengan mendekatkan diri kepada memiliki koordinator yang bertugas sebagai Malaysia melalui Australia-Malaysia Muslim panitia lokal kegiatan Australia-Indonesia Exchange Program dengan Australia- Muslim Exchange Program, namun pada Indonesia Muslim Exchange Program sebagai tingkat teknis masing-masing negara harus model dasarnya. Lalu pada tahun 2015, Abdul berkoordinasi dengan Kementerian Luar Mu’ti terpilih sebagai Sekjen Muhammadiyah. Negeri dan Perdangan Australia serta Terpilihnya Mu’ti sebagai Sekjen Australia-Indonesia Institute sebagai Muhammadiyah memberikan manfaat penanggung jawab dan pemberi dana kegiatan tersendiri bagi Australia dan meningkatkan (https://ausindomep.com/about/ diakses pada 7 hubungan kedua negara. Kemudian pada tahun Januari 2019). 2016 Australia-Indonesia Muslim Exchange Dipilihnya Universitas Paramadina Program mengadakan reuni di Melbourne dan sebagai mitra kerja Australia-Indonesia Muslim Sydney hingga saat ini program tersebut masih Exchange Program memiliki dasar tersendiri. ada Di Indonesia, banyak sekali lembaga Adapun tujuan dari program Australia- pendidikan tinggi yang menggunakan identitas Muslim Exchange Program adalah sebagai Islam sebagai benchmark-nya namun hanya berikut: sedikit kampus Islam yang dipandang sebagai 1. Meningkatkan saling pengertian, Islam moderat atau Islam terbuka yang salah kerjasama, dan toleransi antara satunya adalah Universitas Paramadina. Australia dan Indonesia. Meskipun jika ditinjau dari visi-misi, 2. Membangun persaudaraan antara Universitas Paramadina tidak berbeda jauh masyarakat Muslim di Indonesia dan dengan kampus lain yang bertujuan untuk Australia; mengembangkan pengetahuan berdasarkan ke- 3. Meningkatkan kesadaran tentang Islam-an. Namun, Universitas Paramadina kemajemukan dan dialog antar agama memiliki imj yang erat kaitannya dengan di Australia dan Indonesia tokoh-tokoh Muslim Indonesia yang Lebih lanjut, peserta yang terlibat berwawasan terbuka, toleran, dan plural, dalam program AIMEP merupakan tokoh- seperti Nurcholis Madjid, Ulil Abshar Abdalla, tokoh kunci atau pemimpin masa depan di Abdurrahan Wahid, dan Muhammad Quraish dalam komunitasnya. Para peserta yang telah Shibab. Imej dan nilai yang menjungjung diseleksi pada akhirnya akan melakukan tinggi toleransi, pluralisme, dan keterbukaan kunjungan ke Australia. Di sana para peserta ini menjadi penting bagi Australia untuk akan bertemu dengan tokoh-tokoh organisasi mengoptimalkan capaian programnya. Karena, keagamaan terkemuka, mengunjungi jika mitra kerja Australia-Indonesia Muslim universitas-universitas, komunitas masyarakat, Exchange Program yang ada di Indonesia tidak lembaga swadaya masyarakat, media masa, memiliki nilai yang sama dengan Australia dan masyarakat biasa untuk belajar tentang maka capaian yang ingin diperoleh bisa tidak kehidupan mereka sehari-hari. optimal atau gagal. Hingga saat ini (tahun 2018), program Lebih lanjut, dalam proses seleksinya AIMEP memiliki lebih dari 200 alumni yang pihak mencantumkan beberapa syarat-syarat berasal dari kedua negara yang terus yang harus dipenuhi calon peserta sebagai berkontribusi aktif dalam bidangnya masing- berikut: masing. Keberadaan Alumni ini pun menjadi 1. Pria (batas 23 tahun – 40 tahun) dan krusial karena memiliki dan berbagi jaringan wanita (batas usia 23 – 45 tahun) professional yang berkontibusi terhadap 2. Aktif di kegiatan organisasi keIslaman. pengembangan dan dinamika hubungan 3. Mampu berpartisipasi aktif di dalam Australia-Indonesia. Pada tingkat teknis, diskusi berbahasa Inggris. penyelenggaran Australia-Indonesia Muslim 4. Memiliki nilai TOEFl min 450 (IELTS masalah pada penelitian ini yang akan 5.0) diutamakan di atas TOEFL 500 menyoroti terkait diplomasi publik Australia (IELTS 5.5) terhadap Indonesia melalui AIMEP 2016 - 5. Mengisi formulir pendaftaran yang 2018. Merujuk pada permasalahan yang dilengkapi dengan dokumen diangkat serta variabel yang tersedia, maka penunjang (curriculum vitae, peneliti melakukan analisa data berdasarkan pernyataan motivasi, surat data-data serta informasi yang dikeluarkan rekomendasi, dll). AIMEP, Kedutaan Besar Australia untuk Maka dari itu, merujuk pada pemaparan Indonesia serta beberapa sumber karya ilmiah di atas. Dipilihnya tokoh-tokoh berpengaruh atau penelitian terdahulu maupun data muslim yang terkemuka dibidangnya dapat yang didapat dari media massa maupun ditafsirkan bahwa Australia berkeingin situs resmi internet, data yang di dapat membangun jaringan professional dan politik kemudian akan di implementasikan untuk mengamankan kepentingan nasionalnya terhadap teori-teori dalam kajian Hubungan di masa sekarang ataupun di masa depan. Internasional. Pemilihan Universitas Paramadina sebagai mitra kerja lokal ditujukan untuk 4. Analisa Hasil Penelitian dan mengoptimalkan penyebaran nilai-nilai yang Pembahasan dianut oleh Australia kepada para peserta program. Pada tingkat praktis, masing-masing 4.1 Bentuk-Bentuk Kegiatan Australia- peserta baik individu ataupun berkelompok Indonesia Muslim Exchange Program 2016 akan fokus pada isu-isu yang sudah ditentukan - 2018 dan berbagi pengalaman tentangnya yang Adapun bentuk-bentuk kegiatan kemudian pengalaman tersebut akan dibagikan Australia-Indonesia Muslim Exchange kepada komunitas yang ada di Indonesia Program 2016 – 2018 mencakup diskusi (https://www.gomuslim.co.id/read/news/2018/ (berinteraksi dan bertukar gagasan dengan 09/25/9084/-p-program-pertukaran-tokoh- penduduk Australia terkait pengetahuan dan muda-muslim-australia-indonesia-kembali- pengalaman isu tertentu), observasi dibuka-p-.html diakses pada 15 Februari 2018). (mengamati dan mengalami peristiwa sosial Sedangkan adanya syarat-syarat selama mengikuti program Australia-Indonesia administrasi tertentu yang harus dipenuhi Muslim Exchange Program 2016 – 2018) dan peserta ditujukan sebagai salah satu komponen kunjungan (mendatangi tempat-tempat yang untuk mendukung keberhasilan program; penting yang relevan dengan teman bahasan). adanya pembatasan umur ditujukan untuk Setelah mengikuti program Australia- menjaring para pemimpin potensial Indonesia Indonesia Muslim Exchange Program, Para di masa depan; terbukanya pilihan gender pria peserta Muslim Exchange Program yang dan wanita mengindikasikan bahwa Australia berasal dari Indonesia memiliki beragam tidak melakukan diskriminasi; mampu aktif pandangan terhadap keikutsertaanya dalam berbahasa Inggris diperlukan agar para peserta program yang diselenggarakan oleh pemerintah dapat berpartisipasi secara optimal; Memiliki Australia tersebut. Berikut di bawah ini akan toefl yang mumpuni sebagai bukti kefasihan dipaparkan beberapa pandangan yang terkait Bahasa Inggris; sedangkan syarat administrasi dengan kegiatan yang diikuti dan isu-isu seperti CV, surat motivasi dkk digunakan penting yang berkaitan dengan toleransi, sebagai pertimbangan untuk memilih kandidat pendidikan, terorisme, islamophobia, peranan yang terbaik. muslimah, harmoni dengan alam, dan kehidupan beragama di Australia (Syukur, 3.2 Metode Penelitian 2015: 78 - 86).

Metode penelitian yang digunakan 4.2.1.1 Diskusi dalam penelitian ini adalah menggunakan 4.2.1.1.1 Isu Terorisme metode penelitian kualitatif. Metode Terorisme merupakan salah hirauan ini dipilih karena penelitian kualitatif global, termasuk bagi Australia. Ahmad Imam bisa dilakukan oleh peneliti di bidang ilmu Mujaid Rais pernah diwawancari oleh Radio sosial, dan perilaku penelitian dalam ABC Australia tentang pandangannya terkait metode ini menyoroti masalah yang terorisme. Menurutnya, terorisme bukanlah terkait dengan konflik etnis. Sesuai dengan bagian dari dan posisi tersebut umat Islam dirugikan karena adanya tindakan sekelompok biasanya berada di tempat yang dekat dengan orang melakukan aksi kekerasan atas nama air, seperti suang atau sumber mata air dan identitas kolektif. Menanggapi pandangan untuk memenuhi kebutuhan makanannya dominan tersebut, dalam berbagai kesempatan mereka berburu kangguru, burung, atau ikan. Rais memperkenalkan kegiatan remaja Muslim Untuk perlengkapan berburu, suku Kooeri Indonesia yang anti-kekerasan yang selama membuat berbagai senjata tradisional dari kayu satu dekade terakhir ini sering dikaitkan panah, pentungan, dan boomerang. Meskipun dengan kekerasan karena peristiwa 9/11. hidupnya berpindah-pindah, suku Kooeri selalu Merujuk pada catatannya, Muniruddin menjaga keseimbangan antara manusia dan menjelaskan bahwa terdapat tantangan yang alam. Salah satu contohnya adalah, suku dihadapi muslim pasca peristiwa 9/11 dan bom Kooeri selalu mengambil sumberdaya alam bali yang mengharuskan umat muslim untuk sesuai kebutuhan. Aktivitas berburu dilakukan mengambil peran publik, yaitu membuka diri hanya untuk kebutuhan makan, bukan hobi terhadap publik dalam diskursus-diskursus atau rekreasi. Mereka juga mengambil manfaat intelektual. Mengutip pernyataan Abdullah keberagaman hayati seperti pohon dengan cara Saeed (salah satu peserta diskusi), umat Islam bijak. Meskipun kayu merupakan kebutuhan harus banyak meluruskan dan memberi pokok untuk membangun rumah, kebutuhan informasi tentang berbagai pandangan buruk perapian, senjata, dan bahan baku perahu. Suku dan negatif yang terdapat di berbagai negara Kooerie tidak pernah menebang pohon apalagi muslim, khususnya yang berkaitan dengan membakar hutan. Pemeunuhan kebutuhan kayu Islam di Afghanistan. dilakukan dengan mengambil dahan dan Lebih lanjut, Saeed mengatakan tidak ranting pohon yang sudah jatuh tertiup angin ada penafsiran yang tunggal dalam Islam. atau diperoleh dari pohon yang tumbang. Pada Setiap wilayah memiliki penafsiran yang prinsipnya, apa yang alam berikan mereka relative tentang Islam yang kemudian manfaatkan. Sehingga terjadi simbiosis diterjemahkan sesuai konteks budaya masing- mutualisme antara alam dan manusia masing. Hasilnya adalah, setiap negara yang (Wulandari, 2015: 267). menggunakan Islam sebagai dasarnya akan menghasilkan produk hukum dan kebijakan Observasi yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, Isu Toleransi maka tidak heran jika terdapat perbedaan Toleransi merupakan aspek penting dalam menjalankan syariah antara satu dalam kehidupan masyarakat majemuk atau kelompok dengan kelompok lain. Pada multietnis. Dalam konteks ini, Annisa Kumala prinsipnya, selama hukum dan kebijakan yang salah satu peserta Australia-Indonesia Muslim dibuat mendasarkan pada semangat keadilan, Exchange Program menyatakan bahwa hal kebebasan, persaudaraan, dan kejujuran maka penting yang dia peroleh dari kunjungan ke hal tersebut dapat dikategorikan sebagai Islam. Australia adalah memperoleh pengetahuan Namun jika mengarah pada ‘pemaksaan’ dan bahwa untuk memahami keberagaman harus kekerasan, maka sulit untuk masuk sebagai dilakukan dengan sikap terbuka dan toleran Syariah Islam (Muniruddin, 2015: 70). yang pada akhirnya akan membawa dunia ini pada kedamaian. Lebih lanjut, dalam Diskusi pandangan Kumala tidak ada yang lebih indah Isu Harmoni Dengan Alam selain hidup damai dan rukun, adanya kondisi Sari Wulandari, salah satu peserta MEP saling menghargai meskipun terdapat lainnya menulis pengalamannya terkait suku perbedaan diantara masyarakat. Kumala pun Koorie – merupakan sebutan untuk suku memandang kekerasan atas nama agama yang Aborigin yang tinggal di wilayah New Sotuh hadir selama ini merupakan hasil penafsiran Wales dan Victoria. Secara historis, suku agama secara egois dan keliru. (Kumala, 2015: Aborigin telah ada di Australia sejak 50.000 484). tahun yang lalu dan pada kontemporer ini jumlah berada di kisaran 3% dari total populasi Isu Islamphobia Australia. Suku Koorie tidak mengenal Lanny Octavia mencatat bahwa setelah agrikultur dimana mereka tidak mengenal terjadi peristiwa 9/11 dan Bom Bali, muncul sistem bercocok tanam sehingga pola ketakutan terhadap Islam atau Islamphobia di kehidupan mereka nomaden (berpindah- berbagai belahan dunia. Atas kejadian tersebut, pindah). Wilayah yang mereka tempati Islam dinilai sebagai entitas monolitik dan secara prinsip dianggap berbeda serta wilayah Australia dan Papua memiliki bertentangan dengan nilai-nilai modern kesamaan karakteristik fauna, flora, dan demokrasi dan liberal. Di sisi lain terdapat landskap wilayah. xenophobia di kalangan umat Islam yang 2. Persamaan kedua terletak pada posisi menilai terorisme sebagai bagian dari Islam sebagai kelompok minoritas. Namun ‘konspirasi Zionis-Salibis’ (sebuah imajinasi kedatangan Islam di masing-masing dari kelompok muslim yang menganggap wilayah berbeda satu sama lain. Di Papua, adanya kegiatan terencana yang dilakukan agama Islam masuk pada abad ke-16 yang umat Yahudi dan Nasrani untuk dibawa oleh Kerjaan Bacan dan Tidore.Di menghancurkan umat Islam) yang dilakukan sisi lain, agama Kristen memasuki Papau tidak hanya menghancurkan imej Islam di pada tahun 1885 oleh dua penginjil Jerman dunia, namun juga menggerus fondasi sosial- – Rasul Ottow dan Gessler di Pulau ekonomi-politik dunia Islam. Maka dari itu Mansinam Manokwari. Kehadiran dua untuk menghadang prasangka dan phobia, agama besar di Papua tersebut telah diperlukan perjumpaan langsung agar setiap menunjukan adanya kebersamaan, pihak dapat mengetahui, memahami, dan toleransi dan menjadikan Papua sebagai kemudian saling menerima satu sama lain. wilayah peradaban. Di sisi lain, (Octavia, 2015: 440). keberadaan Islam Australia dapat dilacak ketika Muslim Cameleers dari Afghanistan Isu Harmoni Keberagaman dan India membawanya ke tanah harapan Deni Wahyudi Kurniawan melihat tersebut. salah satu faktor Australia menjadi negeri yang 3. Dalam persentase tertentu beberapa kota masyarakatnya beragam (multietnis) karena utama di Australia seperti Canberra, dianggap sebagai tanah harapan (Land of Sydney, serta Melbourne merupakan kota Hope). Secara historis, Australia merupakan yang inklusif, rukun, dan erat kaitannya wilayah dimna bangsa pertama kali datang dengan praktik toleransi. Hal tersebut juga untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. sama dengan beberapa kota di Papua, Kehadiran bangsa Inggris di tanah Australia khususnya Jayapura yang sedang diikuti oleh etnis bangsa lain yang menilai mengarah menjadi kota pluralis – dengan Australia sebagai wilayah yang mampu semboyan Hen Tecahi Yoo Onomi T’mar memberikan kesempatan dan kehidupan yang Ni Hanased (satu hati membangun kota lebih baik pula. Maka dari itu, tidak heran jika untuk kemuliaan Tuhan). banyak etnis dan bangsa yang secara bertahap bermigrasi ke wilayah Australia. Ketertarikan Kunjungan etnis lain untuk bermigrasi ke wilayah Isu Pendidikan Australia menjadi respon positif dari otoritas Cara pengajaran di Australia dan setempat. Setelah Perang Dunia II, pemerintah Indonesia pada prinsipnya memiliki metode Australia memiliki kebijakan untuk yang berbeda. Jika di Indonesia kebanyakan mendatangkan 6 juta migran ke Australia. guru agama adalah beragama Islam, maka di Sejak saat itu, berbagai migran yang berasa Australia tidak demikian. Ketika melakukan 200 negara telah menjadi Australia sebagai kunjungan ke sekolah Islam di negara bagian tanah airnya sendiri (Kurniawan, 2015: 100). Canberra (Balcombe Grammar School), Fauza Mahsyudi yang berasal dari Pesantren Modern Isu Kehidupan Beragama di Australia Gontor menulis tentang pengalamannya bahwa Peserta MEP lainnya, Ridwan Al- selama berkunjung di Canberra ia bertemu Makassary membandingkan sejumlah dengan tenaga pengajar yang berasal bukan karakteristik antara Papua dan Australia yang beragam Islam. Pengajar non-muslim tersebut secara speisifik Muslim Papua dan Muslim tidak mengajarkan materi keagamaan, namun Australia. Al-Makassary membaginya ke mata pengajaran secara umum. Melihat dalam tiga poin (Al-Makasarry, 2015: 280): fenomena tersebut, Mahsyudi menyimpulkan 1. Secara historis, wilayah Papua dan tentang pentingnya mengajarkan pengetahuan Australia merupakan suatu kawasan yang agaman dan pengetahuan umum secara satu sebelum dipisahkan karena adanya beriringan. Penggunaan model pengajaran yang benturam gempa bumi, dan guncangan dilakukan Australia tersebut selaras dengan hebat pada ribuan tahun sebelumnya. prinsip Islam yang melihat fenomena alam Maka dari itu, tidak mengheranka jika sebagai bagian dari keyakinan dan tidak bisa dipisahkan. Lebih lanjut, adanya fakta dilakukan oleh pendamping tersebut penggunaan tenaga pengajar non-muslim di merupakan bentuk spiritual konseling. Karena lingkungan sekolah Islam dapat ditafsirkan sifatnya non-formal maka format konseling sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai dialogis tadi dapat membangun kenyamanan kesopanan dan kedisiplinan yang dimiliki oleh karena adanya kondisi setara antara umat Islam juga penduduk Australia terlepas pendamping dan korban (Fitriani, 2015: 379). apa pun kepercayaannya. Dalam konteks ini, Islam dan Australia memiliki nilai yang 4.2 Kendala Pelaksanaan AIMEP 2016 - selaras. 2018 Artinya, meskipun tenaga pengajar bukan beragama Islam namun mereka tetap Kendala yang muncul pada program menerapkan nilai moral Australia yang sesuai AIMEP 2016 – 2018 adalah bagaimana cara dengan Islam. Sedangkan untuk pelaksanaan media menampilkan Islam yang justru sering mata pelajaran agama, diberikan waktu selama kali membuat islam pada posisi yang kurang satu jam setiap harinya. Pada tingkat teknis, baik, sehingga terdapat kecenderungan aktivitas belajar-mengejar antara guru dan masyarakat untuk memahami Islam sebagai siswa memanfaatnya teknologi terbaru, bahkan bagian dari teroris. Di Balcome Grammar dari tingkat taman kanan-kanak sudah School, sebuah sekolah kristen yang berlokasi menggunakan perangkat terbaru. Sehingga, di Mount Martha, Victoria, para peserta tidak sedikit siswa-siswi berprestasi di sekolah AIMEP 2016 - 2018 bertemu dengan anak- Islam yang dikunjungi oleh Mahsyudi tersebut anak sekolah yang begitu tertarik mengetahui - baik di tingkat domestik, nasional, regional soal Islam. Ketika para peserta AIMEP atau internasional (Mahsyudi, 2016: 329). meminta mereka menjelaskan tentang islam dalam satu kata, anak-anak sekolah di Balcome Isu Peran Muslimah Grammar School menjawabnya ”This is not Siti Rohmanati Fitriani melihat what I think. But what I get through media is, seringkali melihat dakwah sebagai kegiatan Islam is Terorrist”. Masyarakat Muslim ceramah agama, kegiatan ritual agama bersama australia tentu harus berjuang keras untuk (tabligh akbar), pengajian, dan kegiatan- memberikan bukti dan mengedukasi kegiatan lainnya. Pandangan Fitriani mulai masyarakat Australia lainnya bahwa islam berubah ketika ia bertemu dengan lembaga bukanlah agama yang mendukung terorisme. keagamaan Australia Muslim Women Tentu ini tidak mudah, disitulah tantangannya. Association (AMWA). Setelah bertemu dengan Yang paling tepat menjelaskan Islam itu lembaga dakwah tersebut, Fitriani melihat sendiri adalah muslim Australia (Forum bahwa dakwah yang dilakukan tidak dilakukan Alumni MEP Australia-Indonesia, Hidup dalam format yang konservatif, namun ada Damai di Negeri Multikultur, 2015: 153). modernisasi tentang bagaimana cara Adapun kendala lainnya dari AIMEP berdakwah. Dakwah tidak hanya sebatas misalnya kurangnya informasi dari media penyampaian ajaran-ajaran agama, namun juga sosial, televisi serta media cetak. Sehingga penerapan dari ajaran agama seperti masyarakat dan pelajar kurang mengetahui penyediaan termpat berlindung bagi adanya kegiatan Muslim Exchange Program perempuan dan anak yang menjadi korban dari kedua Negara tersebut. Serta kurangnya kekerasan. publikasi dari AIMEP sendiri. Di sisi lain, Di AHWA, Fitriani melihat para komunitas muslim Australia masih pendamping yang membantu para perempuan menghadapi sejumlah permasalahan yang ada yang menjadi korban kekerasan berusaha untuk di negara. Klaim tersebut diperkuat oleh para mencari solusi terbaik terhadap masalah yang peserta AIMEP dari Australia. Seperti Nada dihadapi. Pada praktiknya, proses Kalam, salah satu peserta AIMEP mengatakan pendampingan dilakukan dengan cara non- sering berada pada posisi sulit ketika terjadi formal. Salah satu contoh kongkritnya adalah peristiwa besar di Australia. Pada saat terjadi pelaksaan konseling yang dilaakukan dengan terror Sydney dengan skema penyanderaan metode dialog di sela para korban melakukan pada tahun 2014, semua public Australia aktivitas lain (seperti memasak atau menenun), tertuju pada komunitas muslim secara seketika Pada proses dialog ini, para pendamping dan posisi Muslim dalam struktur masyarakat memberikan penguatan mental yang Australia semakin termarjinalkan. Artinya, berdasarkan ajaran agama. Artinya, apa yang meskipun terdapat keterbukaan dalam Masyarakat Australi, masih ada persepsi tidak hanya meningkatkan komunitas muslim diskriminasi dari masyarakat Australia kedua negara, namun memberikan pengalaman terhadap komunitas Muslim itu sendiri, tersendiri para peserta tentang kondisi tempat khususnya ketika dihadapkan pada peristiwa- yang mereka kunjungi, terkait dengan tema- peristiwa signifikan yang membawa symbol teman tertentu yang menjadi hirauan peserta. keagamaan atau identitas religi. Di sisi lain, Secara garis besar, kegiatan Australia – komunitas muslim di Australia tidak memiliki Indonesia Muslim Exchange Program sarana untuk menangkal wacana yang mencakup diskusi, observasi dan kunjungan. bekembang secara pesat dalam Masyarakat Di dalam kegiatan tersebut terdapat tema-tema Australia yang memposisikan Muslim sebagai yang dijadikan sebagai bahan kegiatan yang kelas kedua dan selalu termarjinalkan. mencakup; terorisme, harmoni dengan alam, Sehhingga tidak berlebihan jika peneliti toleransi, islamophobia, harmoni keberagaman, menyimpulkan kendala yang dimiliki oleh kehidupan beragama di Australia, pendidikan, AIMEP bukan terletak pada program AIMEP dan peran muslim. karena diplomasi public melalui pertukaran Merujuk pada hasil kegiatan Australia- pejaran tersebut memang didesain sedemikian Indonesia Muslim Exchange Program dengan rupa untuk menampilkan sisi positif dari pandangan-pandangan peserta dari Indonesia Australia. Permasalahan utama adalah kondisi terkait tema yang diangkat, dapat ditarik real yang dihadapi oleh komunitas Australia itu kesimpulan bahwa program tersebut mampu sendiri. Sehingga suka tidak suka harus diakui membangun pandangan positif peserta dari terdapat segmentasi tersendiri terhadap kelas Indonesia terhadap Australia. Dalam sosial yang ada di Australia, khususnya pandangan-pandangannya melalui essai, para hubungan horizontal antara kepercayaan peserta cenderung menjadikan nilai-nilai mayoritas dan kepercayaan minoritas – dalam Australia yang multikultur dan toleransi hal ini adalah Muslim diposisi minoritas. sebagai pijakan yang mungkin bisa diterapkan Permasalahan lain dari program di Indonesia. Artinya, Australia berhasil AIMEP adalah waktunya yang dapat dibilang membangun citra positifnya terhadap akar relative sebentar. Pada prinsip, kegiatan rumput Indonesia yang berpotensi menjaga AIMEP tidak berbeda jauh denga program hubungan strategis antara Australia-Indonesia pertukaran lainnya yang bertujuan di tingkat elit dan di masa akan datang. mempromosikan nilai positif yang dimiliki oleh negaranya. Namun, waktu yang relative 5. Kesimpulan dan Rekomendasi sebentar tersebut tidak sedikit menimbulkan Program Australia-Indonesia Muslim mispersepsi, khususnya peserta dari luar Exchange Program pertama kali dibentuk pada negeri. Tidak sedikit program diplomasi publik tahun 2002 untuk membangun persahabatan, yang menghasilkan kesan positif dari pihak pemahaman, dan kerjasama antara masyarakat luar, namun tidak sedikit juga program Australia-Indonesia. Hal tersebut dibelakangi diplomasi public yang mengalami kegagalan bahwa dalam pandangan Australia, Indonesia sehingga menjadi boomerang bagi negara merupakan negara dengan mayoritas Muslim di penyelenggara. Kondisi tidak menguntungkan dunia dan dengan adanya program pertukaran tersebut muncul ketika peserta mengambil Australia-Indonesia Muslim Exchange kesimpulan bahwa kondisi yang ditunjukan Program dapat membangun persahabatan dan penyelenggara berbeda jauh dengan kondisi pemahaman antara komunitas muslim kedua nyata di lapangan. Pada kasus ekstrim, sifat negara. negative tersebut bisa bertransformasi pada Adapun tujuan dari program Australia- kebencian dan mengarahkan pada tindakan Muslim Exchange Program mencakup; kekerasan (baik secara ideology atau melaui Meningkatkan saling pengertian, kerjasama, tindakan nyata). dan toleransi antara Australia dan Indonesia; Membangun persaudaraan antara masyarakat 4.3 Hasil Pelaksanaan AIMEP 2016 - Muslim di Indonesia dan Australia; dan 2018 meningkatkan kesadaran tentang kemajemukan dan dialog antar agama di Australia dan Kegiatan Australia-Indonesia Muslim Indonesia. Lebih lanjut, peserta yang terlibat Exchange Program tahun 2016 – 2018 menarik dalam program Australia-Indonesia Muslim banyak peserta untuk terlibat di dalamnya. Exchange Program merupakan tokoh-tokoh Kegiatan pertukaran antar muslim tersebut kunci atau pemimpin masa depan di dalam , 2012. Kekerasan dan Penggunaan komunitasnya. Kekuatan. Jakarta: PT Antaresindo Adapun bentuk-bentuk kegiatan Pratama. Australia-Indonesia Muslim Exchange , 2013. ICRC Annual Report Program 2016 – 2018 mencakup diskusi, 2012. observasi dan kunjungan. Setelah mengikuti Jenewa: ICRC program Australia-Indonesia Muslim , 2014. ICRC Annual Report Exchange Program, Para peserta Muslim 2013. Exchange Program yang berasal dari Indonesia Jenewa: ICRC memiliki beragam pandangan terhadap , 2015. ICRC Annual Report keikutsertaanya dalam program yang 2014. diselenggarakan oleh pemerintah Australia Jenewa: ICRC tersebut. Isu-isu yang diangkat dalam program , 2016a. Kenali ICRC. Jakarta: ICRC Australia-Indonesia Muslim Exchange , 2016b. ICRC Annual Report 2015. Program 2016 - 2018 mencakup; toleransi, Jenewa: ICRC pendidikan, terorisme, islamophobia, peranan , 2017a. Hukum Humaniter muslimah, harmoni dengan alam, dan Internasional. Jakarta: ICRC kehidupan beragama di Australia. Di tahap , 2017b. ICRC Annual Report 2016. tersebut, para peserta akan menemukan Jenewa: ICRC keunggulan yang dimiliki oleh Australia serta , 2018. ICRC Annual Report menemukan kesamaan antara Australia- 2017. Indonesia yang pada akhirnya berkontribusi Jenewa: ICRC terhadap pembentukan imej positif peserta Darmayadi, dkk. 2015. Mengenal Australia-Indonesia Muslim Exchange Studi Hubungan Internasional. Program terhadap Australia. Lebih lanjut lagi, Bandung: Zavara imej positif yang dimiliki oleh para alumni Narwoko, Dwi & Suyanto, Bagong. 2005. Australia-Indonesia Muslim Exchange Sosiologi: Teks Pengantar Program berkontribusi terhadap penguatan dan Terapan. Jakarta: Kencana hubungan Australia-Indonesia di tingkat akar Media Grup. rumput yang secara bertahap berkontribusi Perwita, A.A Banyu, & Yanyan Moch. Yani. terhadap hubungan Australia-Indonesia di 2005. Pengantar Ilmu Hubungan tingkat elit dan penguatan posisi Australia di Internasional. Bandung: PT Alumni. Asia Pasifik atau Indo-Pasifik. Rudy, Teuku May. 2002. Hukum Sebagai rekomendasi, para pengambil Internasional 2. Bandung: PT Refika kebijakan, masyarakat awam dan secara Aditama. khususnya peserta kegiatan diplomasi publik , 2003. Hubungan harus peka terhadap kegiatan diplomasi publik Internasional Kontemporer dan yang dilakukan oleh negara lain karena Masalah-Masalah Global. Bandung: kegiatan yang dikemas sedemikian menarik PT Refika Aditama. disadari atau tidak memiliki agenda politik Suryokusumo, Sumaryo. 2010. Hukum tertentu dan mampu mengubah pandangan para Organisasi Internasional. peserta program terhadap penyelenggara Jakarta: Salemba. kegiatan. Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik Dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Daftar Pustaka Kencana Prenada Media Grup. Little, Richard & Smith, Michael. 2006. A. Acuan dari Buku: Perspectives on World Politics. New York: Routledge. Ambarwati, dkk. 2009. Hukum Lewis, David & Kanji, Nazneen. 2009. Non- Humaniter Internasional dalam Studi Governmental Organizations and Hubungan Internasional. Jakarta: Development. New York: Routledge. Rajawali Pers. Starke, G. John. 2010. Pengantar ICRC. 2009. ABC Hukum Humaniter Hukum Internasional. Jakarta: Sinar Grafika. Internasional. Jakarta: PT Antaresindo Pratama. Sawe, Benjamin Elisha. 2017. Largest Ethnic Groups in Myanmar (Burma). B. Rujukan Karya Ilmiah Melalui: http://www.worldatlas.com/articles/lar Aung, Tun Tun. 2007. An Introduction to gest-ethnic-groups-in-myanmar- Citizenship Card under Myanmar burma.html[3 Maret 2018 Citizenship Law. 38:273-278. Kadam, Umesh 2006. Political and Social Sciences and International Law. Makalah Lokakarya Pengajaran HHI dalam Kurikulum FISIP (OL). 9-11 Raharjo, Sandy Nur Ikfal. 2015. Peran Identitas Agama Dalam Konflik Di Rakhine Myanmar Tahun 2012–2013. Kajian Wilayah. 1:41. Triwahyuni, Dewi. 2011. Signifikansi Kawasan Asia Tenggara dalam Kepentingan Amerika Serikat. Makalah Ilmiah Unikom. 1:37-38. Ilfana, Zinda Rahma. 2017 Ambiguitas Sikap Politik Aung San Suu Kyi Terhadap Masalah Segregasi Etnis Rohingya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Mulyana, Budi. 2018. Religion and International Relations. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol 225. International Conference on Business, Economic, Social Sciences and Humanities (ICOBEST 2018). Atlantis Press. Hal 1 – 30.

C. Rujukan Elektronik

ICRC. 2012. Bantuan Bersifat Netral Bagi Korban Kekerasan di Myanmar. Melalui: http://blogs.icrc.org/indonesia/bantuan -bersifat-netral-bagi-korban- kekerasan-di-myanmar[11 April 2018] ICRC. Gerakan. Melalui: http://blogs.icrc.org/indonesia/tentang- icrc/gerakan/[26 Juli 2018] ICRC. Sejarah ICRC. Melalui: http://blogs.icrc.org/indonesia/tentang- icrc/sejarah/[23 Juli 2018] Ira, Astiana. 2018. Anak-Anak Rohingya Kini Bisa Bersekolah Lagi. Melalui https://www.merdeka.com/dunia/anak- anak-rohingya-kini-bisa-bersekolah- lagi.html[ 11 April 2018.