<<

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH, Tbk MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERIODE 2012-2018

Rafiqoh1), Eko Adi Widyanto2), Rifka Maulida3) [email protected], [email protected], [email protected] 123 Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda 123 Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242

Abstract

The Objectives of this research are to determine the financial performance of PT Mayora Indah, Tbk by using the Economic Value Added (EVA) method for the 2012-2018 period. The research method that I use is quantitative descriptive research by analyzing financial statements using quantitative data, namely the statement of financial position and the income statement of PT Mayora Indah, Tbk. The type of data used is secondary data obtained directly from the site www.idx.co.id, www.mayoraindah.co.id, www.finance.yahoo.com and www.bi.go.id. The analytical tool used is the Economic Value Added (EVA) method which consists of: Net Operating After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC), Total Capital Structure, Capital Costs and Economic Value Added (EVA). Based on the results of the analysis and discussion conducted at PT Mayora Indah, Tbk during the 2012-2018 study period using the EVA method, the results showed a positive EVA value.

Keywords: Financial Performance, Economic Value Added (EVA)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Mayora Indah, Tbk dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) periode 2012-2018. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menganalisis laporan keuangan menggunakan data kuantitatif yaitu laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi PT Mayora Indah, Tbk. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh langsung dari situs www.idx.co.id, www.mayoraindah.co.id, www.finance.yahoo.com dan www.bi.go.id. Alat analisis yang digunakan adalah metode Economic Value Added (EVA) yang terdiri dari: Net Operating After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC), Total Struktur Modal, Biaya Modal dan Economic Value Added (EVA). Hasil penelitian memberikan bukti bahwa selama periode 2012 – 2018, nilai EVA pada PT Mayora Indah, Tbk menghasilkan nilai yang positif.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Economic Value Added (EVA)

PENDAHULUAN Latar Belakang Suatu perusahaan didirikan untuk mendapatkan profitabilitas dan menjaga kelangsungan perkembangan usaha, untuk memaksimalkan nilai perusahaan, memaksimalkan laba, menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder, menciptakan citra perusahaan dan meningkatkan tanggung jawab sosial. Tanpa adanya profit, baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur akan sulit berkembang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu menyusun suatu perencanaan yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan, manajemen harus mampu mengelola sumber-sumber yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa datang, mengingat data yang disajikan oleh laporan keuangan menggambarkan apa yang telah terjadi (Darminto, 2015:54). Dalam analisis laporan keuangan ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan di antaranya yaitu: Rasio Keuangan, Economic Value Added (EVA), Actyvity Based Costing (ABC) dan Balance Score Card (BSC). Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, sehingga manajemen dapat memilih metode apa yang paling sesuai dengan tujuan dan kepentingan perusahaan. Sebagian besar perusahaan menggunakan metode rasio Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 45

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 keuangan untuk mengukur kinerja keuangannya, karena analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan perusahaan. Kelebihan pengukuran rasio keuangan adalah kemudahan dalam perhitungannya selama data historis tersedia. Sedangkan kelemahannya adalah pengukuran berdasarkan rasio keuangan sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, yang mana sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan atau penurunan. Sehingga pengukuran kinerja berdasarkan rasio keuangan dinilai kurang efektif lagi. Banyak perusahaan manufaktur di , khususnya yang bergerak di sub- sektor makanan dan minuman, tetapi hanya ada 18 (delapan belas) perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Salah satunya adalah PT Mayora Indah, Tbk, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 4 Juli 1990. PT Mayora Indah, Tbk menggunakan pengukuran kinerja yaitu metode analisis rasio keuangan dengan hasil yang baik setiap tahunnya. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan, berikut merupakan laporan keuangan PT Mayora Indah, Tbk.

Tabel 1 Laporan Keuangan PT Mayora Indah, Tbk Periode 2016-2018

Tahun Keterangan 2016 2017 2018 Total Modal 6.265.255.987.065 7.354.346.366.072 8.542.544.481.694 Total Hutang 6.657.165.872.077 7.561.503.434.179 9.049.161.944.940 Total Hutang 12.922.421.859.142 14.915.849.800.251 17.591.706.426.634 dan Modal Penjualan 18.349.959.898.358 20.816.673.946.473 24.060.802.395.725

Laba Bersih 1.345.716.806.578 1.570.140.423.232 1.804.748.133.197 Sumber: Data diolah, 2019 dari www.idx.co.id Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT Mayora Indah, Tbk tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 17% terhadap tahun 2016. Kemudian pada tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 15% terhadap tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT Mayora Indah, Tbk semakin membaik. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Mayora Indah, Tbk dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, maka timbulah pengukuran kinerja keuangan berdasarkan nilai (value based). Melalui value based sebagai alat pengukur kinerja perusahaan, manajemen dituntut untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pengukuran value based yang akan digunakan dalam meneliti objek ini adalah Economic Value Added (EVA). Dengan Economic Value Added (EVA) relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value), karena EVA merupakan sebuah metode untuk menghitung laba ekonomi sesungguhnya dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, seringkali EVA disebut dengan nilai tambah ekonomi (NITAMI). EVA didasarkan pada sebuah ide bahwa sebuah bisnis harus mampu menutupi biaya operasi dan biaya modalnya. EVA merupakan selisih antara laba operasi dan biaya modal (ekuitas dan utang) perusahaan yang sesungguhnya dan menekankan pada pengembalian modal dengan kategori pengukuran apabila nilai EVA > 0, maka EVA bernilai positif yang berarti terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dan kepentingan pemegang saham, sebab EVA digunakan sebagai ukuran operasi dari manajemen yang mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham atau investor. EVA memberikan pedoman bagi manajemen untuk meningkatkan laba operasi tanpa tambahan dana/modal, mengeksposur pemberian pinjaman (piutang), dan menginvestasikan dana yang memberikan imbalan tinggi. EVA merupakan sistem manajemen keuangan Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 46

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 yang dapat memecahkan semua masalah bisnis, mulai dari strategi dan pergerakannya sampai keputusan operasi sehari-hari (Rudianto, 2013:224).

METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka, yang bersumber dari data sekunder berupa laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012 sampai 2018.

Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan obyek penelitian pada perusahaan manufaktur di sub-sektor makanan dan minuman yaitu PT Mayora Indah, Tbk yang kantor pusatnya berlokasi di Gedung Mayora, Jalan Tomang Raya No. 21-23, 11440, Indonesia dan pabriknya terletak di dan Bekasi.

Data yang Diperlukan Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: a. Gambaran umum dan struktur organisasi PT Mayora Indah, Tbk. b. Laporan laba rugi PT Mayora Indah, Tbk periode 2012-2018. c. Laporan posisi keuangan PT Mayora Indah, Tbk periode 2012-2018. d. Daftar Indeks Harga Saham Gabungan periode 2012-2018. e. Harga saham Individual PT Mayora Indah, Tbk periode 2012-2018. f. Tingkat suku bunga Bank Indonesia periode 2012-2018.

Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut : a. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Studi Pustaka (Library Research) Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber informasi dan bahan yang diperoleh dari buku-buku dan dari beberapa situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini. Situs internet yang digunakan yaitu situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, situs Bank Indonesia www.bi.go.id, situs daftar harga saham gabungan dan saham perusahaan www.finance.yahoo.com dan situs PT Mayora Indah, Tbk www.mayoraindah.co.id.

Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode dalam merumusan dan menafsirkan data yang ada hingga memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisa data tentang masalah yang ada.

Alat Analisis Penulis menggunakan metode analisis kinerja keuangan dengan metode Economic Value Added (EVA) untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan berdasarkan nilai EVA, Hilton (2009:548) menjelaskan bahwa yaitu: a. NOPAT (Net Operating Profit After Tax) b. Weighted Average Cost of Capital (WACC) c. Total Struktur Modal d. Biaya Modal (Capital Charges) e. Analisis EVA

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 47

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Untuk dapat melihat ringkasan rumus dan langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan Economic Value Added (EVA) maka dapat dilihat pada Gambar 1 Skema Perhitungan Economic Value Added (EVA) yaitu sebagai berikut:

Beban Pajak T = x 100% Biaya Modal dari Hutang Laba Bersih Sebelum Pajak

Setelah Pajak (Kd) Kd = Kd* x (1-T) Beban Bunga Kd* = x 100% Hutang Jangka Panjang (Wd x Kd) + (We x Ke)

Rf = Tingkat Suku Bunga Bank Biaya Ekuitas (Ke)

WACC n . ∑ xy - ∑ x . ∑ y P t – P t-1 + D t Total Struktur Modal x WACC β = Ri = Ke = Rf + β (Rm – Rf) 2 2 n . ∑ x - ∑ (x) P t-1

Biaya IHSG t – IHSG t-1 Rm = Modal IHSG t-1 NOPAT - Biaya Modal Hutang Jangka Panjang Wd = x 100% Struktur Modal Hutang Jangka Panjang + Ekuitas Economic Value (Wd & We) Ekuitas Added We = x 100% Hutang Jangka Panjang + Ekuitas (EVA) Total

Struktur Total Hutang Jangka Panjang + Ekuitas Modal

NOPAT Laba (rugi) Usaha + Biaya Bunga - Pajak

Sumber: Data diolah, 2019 Gambar 1. Skema Perhitungan Economic Value Added (EVA) Berdasarkan langkah-langkah perhitungan EVA tersebut akan diperoleh kesimpulan, Rudianto (2013:222) menjelaskan bahwa hasil penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan ukuran EVA dapat dikelompokkan ke dalam 3 kriteria yang berbeda, yaitu: a. Nilai EVA > 0 atau EVA bernilai positif Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. b. EVA = 0 Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan berada dalam titik impas. Perusahaan tidak mengalami kemunduran tetapi sekaligus tidak mengalami kemajuan secara ekonomi. c. EVA < 0 atau EVA bernilai negatif Pada posisi ini berarti tidak terjadi proses pertambahan nilai ekonomis bagi perusahaan, yaitu laba yang dihasilkan tidak dapat memenuhi harapan para kreditor dan pemegang saham perusahaan (investor).

HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 48

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 PT Mayora Indah, Tbk (IDX: MYOR) atau Mayora Group adalah salah satu kelompok (Persroan) bisnis produk konsumen yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT Mayora Indah, Tbk adalah menjalankan usaha dalam bidang industri makanan dan minuman. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan hingga saat ini sebanyak 13.000 karyawan dengan pabrik pertama berlokasi di tangerang dengan target market wilayah jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 14 Juli 1990 dengan target market yaitu konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya ke negara-negara di . Saat ini produk-produk PT Mayora Indah, Tbk telah tersebar di 5 benua di dunia. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah, Tbk memproduksi dan memiliki 9 (sembilan) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, yaitu: Biskuit, Kembang Gula, Wafer, Coklat, Makanan Kesehatan, Kopi, Bubur, Mie Instan, dan Minuman.

Analisis Economic Value Added (EVA) Proses dalam menghitung dan mendapatkan hasil EVA (Economic Value Added) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. EVA (Economic Value Added) dihitung setelah semua komponen pembentuknya diketahui, yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam rumus perhitungan EVA (Economic Value Added). Perhitungan EVA (Economic Value Added) dilakukan untuk menggambarkan hubungan dari Biaya Utang, Biaya Ekuitas, Struktur Modal, WACC (Weighted Average Cost of Capital), NOPAT (Net Operating After Tax), serta untuk menunjukan variabel-variabel yang mempengaruhi perhitungan dan penerapan konsep EVA (Economic Value Added). Tahap-tahap dalam melakukan perhitungan EVA (Economic Value Added) adalah sebagai berikut:

Menghitung NOPAT (Net Operating After Tax) NOPAT diartikan sebagai laba yang tersedia untuk pengembalian (return) tunai kepada semua penyedia dana untuk perusahaan. Dengan demikian NOPAT adalah jumlah laba yang didapat dari operasi perusahaan setelah pajak, namun belum membiayai biaya-biaya dan memasukkan pembukuan yang bukan tunai atau jumlah laba yang tersedia untuk memberikan pengembalian tunai kepada semua penyedia dana untuk modal perusahaan. Data yang digunakan untuk menghitung NOPAT diperoleh dari laporan laba rugi. Adapun rumus dalam menghitung NOPAT adalah sebagai berikut:

NOPAT = Laba (Rugi) Usaha + Biaya Bunga – Pajak

Berikut perhitungan NOPAT tahun 2012, yaitu:

Daftar perhitungan NOPAT pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012-2018 dapat dilihat lebih jelas melalui tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Rekapitulasi Perhitungan NOPAT PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 49

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Tahun Laba (Rugi) Usaha Biaya Bunga Pajak NOPAT 2012 959.815.066.914 223.360.619.855 215.386.662.605 967.789.024.164 2013 1.356.073.496.557 256.841.148.674 297.654.557.305 1.315.260.087.926 2014 529.267.706.614 358.432.961.457 119.649.017.130 768.051.650.941 2015 1.640.494.765.801 378.651.540.837 390.261.637.241 1.628.884.669.397 2016 1.845.683.269.238 356.714.077.463 457.007.141.573 1.745.390.205.128 2017 2.186.884.603.474 386.922.167.017 555.930.772.581 2.017.875.997.910 2018 2.381.942.198.855 492.638.756.739 621.507.918.551 2.253.073.037.043 Sumber: Data diolah, 2019

Menghitung WACC (Weight Average Cost of Capital) Biaya modal dibuat agar dapat menentukan besarnya biaya yang secara rill yang ditanggung oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari sumber pendanaan. Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing- masing sumber dana atau biaya modal individual. Jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal, maka biaya modalnya dihitung yaitu biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC dari seluruh modal yang digunakan. WACC merupakan biaya rata-rata tertimbang setelah pajak dari sumber-sumber modal yang digunakan perusahaan untuk mendanai proyek yang mana nilainya mencerminkan proporsi dari pendanaan total yang diperuntukkan bagi masing-masing sumber. WACC merupakan tingkat pengembalian yang harus didapatkan perusahaan atas investasinya agar dapat mengkompensasi kreditor maupun pemegang sahamnya menurut tingkat pengembalian yang mereka harapkan. Beberapa tahap yang diperlukan sebelum menghitung WACC yaitu: a. Biaya Modal Dari Hutang Setelah Pajak (Kd) Dalam melakukan perhitungan biaya modal dari hutang, kita harus menyesuaikannya dengan tarif pajak yang telah diperhitungkan sebelumnya, karena biaya bunga yang merupakan variabel pembentuk biaya hutang (Kd) bisa dipotong dengan adanya pajak. Hal ini dapat mempengaruhi dan mendorong perusahaan untuk menggunakan lebih banyak hutang dalam struktur modal mereka, karena pendanaan dengan hutang lebih murah bagi perusahaan, dengan kata lain, keputusan bisnis dibidang pembiayaan dapat terpengaruh oleh perpajakan. Oleh sebab itu, setelah menghitung biaya hutang, maka langsung dilanjutkan dengan penyesuaian menghitung biaya hutang setelah pajak dengan menggunakan tarif pajak yang telah ditentukan sebelumnya. Perhitungan biaya modal dari hutang setelah pajak menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = Kd* x (1-T)

Tabel 3 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Modal Dari Hutang Setelah Pajak (Kd) PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Sumber: Data diolah, 2019 Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 50

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 b. Biaya Ekuitas (Ke) Biaya ekuitas (Cosh Of Equity) adalah biaya yang timbul karena pemenuhan kebutuhan modal dari menerbitkan saham biasa atau mengukur seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh perusahaan akibat penggunaan dana yang berasal dari ekuitas. Perhitungan biaya ekuitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ke = Rf + β (Rm – Rf)

Tabel 4 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Ekuitas (Ke) PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Sumber: Data diolah, 2019

c. Komposisi Hutang (Wd) dan Komposisi Modal (We) Struktur modal menunjukkan jumlah pembiayaan permanen atas investasi perusahaan yang berasal dari hutang dan modal sendiri perusahaan. Sebelum menghitung WACC atau biaya modal rata-rata tertimbang, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai komposisi modal yang digunakan untuk mendukung aktifitas operasional perusahaan. Untuk menghitung struktur modal perusahaan diperlukan perbandingan antara hutang dan modal / ekuitas. Rumus yang digunakan dalam menghitung struktur modal adalah sebagai berikut: 1. Komposisi Hutang (Wd)

Hutang Jangka Panjang Wd = x 100% Hutang Jangka Panjang + Total Ekuitas

2. Komposisi Modal (We)

Total Ekuitas We = x 100% Hutang Jangka Panjang + Total Ekuitas

Tabel 5 Rekapitulasi Perhitungan Komposisi Hutang (Wd) dan Komposisi Modal (We) PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 51

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sumber: Data diolah, 2019 d. WACC (Weight Average Cost of Capital) Setelah mengetahui nilai Kd, Ke, Wd, dan We, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan WACC. Perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) diperlukan karena berhubungan dengan derajat keadilan yang diharapkan oleh pemilik modal maupun debitur. Komponen-komponen yang mempengaruhi biaya modal rata-rata tertimbang adalah komposisi hutang dan komposisi modal sehingga WACC dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

WACC = (Wd x Kd) + (We x Ke)

Berikut perhitungan WACC tahun 2012, yaitu:

Daftar perhitungan WACC pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012-2018 dapat dilihat lebih jelas melalui tabel 6 berikut ini:

Tabel 6 Rekapitulasi Perhitungan WACC PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Tahun Wd Kd We Ke WACC 2012 51,90% 5,23% 48,10% 1,06% 3,23% 2013 44,35% 6,39% 55,65% -1,55% 1,97% 2014 43,25% 8,93% 56,75% 3,34% 5,75% 2015 36,59% 9,63% 63,41% 0,96% 4,13% 2016 30,68% 9,68% 69,32% 2,84% 4,94% 2017 29,57% 9,35% 70,43% 4,57% 5,98% 2018 33,40% 8,50% 66,60% 8,27% 8,35% Sumber: Data diolah, 2019

Menghitung Total Struktur Modal

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 52

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Total struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang dari ekuitas. Total struktur modal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Total Struktur Modal = Hutang Jangka Panjang + Ekuitas

Berikut perhitungan total struktur modal tahun 2012, yaitu:

Daftar perhitungan total struktur modal pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012-2018 dapat dilihat lebih jelas melalui tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Rekapitulasi Perhitungan Total Struktur Modal PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Hutang Jangkan Total Struktur Tahun Total Ekuitas Panjang Modal 2012 3.310.221.795.521 3.067.850.327.238 6.378.072.122.759 2013 3.139.430.961.141 3.938.760.819.650 7.078.191.780.791 2014 3.106.623.134.352 4.077.036.284.827 7.183.659.419.179 2015 2.996.760.596.340 5.194.459.927.187 8.191.220.523.527 2016 2.773.114.553.072 6.265.255.987.065 9.038.370.540.137 2017 3.087.875.111.223 7.354.346.366.072 10.442.221.477.295 2018 4.284.651.557.827 8.542.544.481.694 12.827.196.039.521 Sumber: Data diolah, 2019 Menghitung Biaya Modal Capital Charges didapat dengan mengkalikan WACC dengan Total struktur modal (invested capital). Invested capital merupakan hasil penjabaran perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham serta seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas perusahaan. Dalam menghitung biaya modal PT Mayora Indah, Tbk dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Biaya Modal = Total Struktur Modal x WACC

Berikut perhitungan biaya modal tahun 2012, yaitu:

Daftar perhitungan biaya modal pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012-2018 dapat dilihat lebih jelas melalui tabel 8 berikut ini: Tabel 8 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Modal PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 53

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Total Struktur Tahun WACC Biaya Modal Modal 2012 6.378.072.122.759 3,23% 205.827.673.085 2013 7.078.191.780.791 1,97% 139.601.234.360 2014 7.183.659.419.179 5,75% 413.398.179.900 2015 8.191.220.523.527 4,13% 338.446.704.356 2016 9.038.370.540.137 4,94% 446.105.200.096 2017 10.442.221.477.295 5,98% 624.558.021.908 2018 12.827.196.039.521 8,35% 1.070.938.125.042 Sumber: Data diolah, 2019

Menghitung EVA (Economic Value Added) EVA (Economic Value Added) merupakan suatu alat ukur kinerja keuangan perusahaan yang menghitung profit ekonomi, yaitu nilai profit yang melebihi (kurang dari) tingkat pengembalian minimum yang dapat diperoleh pemegang saham maupun kreditor. Analisis EVA (Economic Value Added) pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur perkembangan kinerja yang telah dicapai oleh PT Mayora Indah, Tbk selama periode penelitian tahun 2012 sampai dengan 2018. Setelah melalui beberapa tahapan analisis untuk menghitung berbagai komponen WACC (Weighter Average Cost of Capital), total struktur modal, biaya modal perusahaan, dan juga NOPAT (Net Operating After Tax), tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan terhadap nilai EVA (Economic Value Added) terhadap PT Mayora Indah, Tbkdengan menggunakan rumus sebagai berikut:

EVA = NOPAT – Biaya Modal

Berikut perhitungan WACC tahun 2012, yaitu:

Daftar perhitungan total EVA pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012-2018 dapat dilihat lebih jelas melalui tabel 9 berikut ini: Tabel 9 Rekapitulasi Perhitungan EVA PT Mayora Indah, Tbk Periode 2012-2018

Tahun NOPAT Biaya Modal EVA 2012 967.789.024.164 205.827.673.085 761.961.351.079 2013 1.315.260.087.926 139.601.234.360 1.175.658.853.566 2014 768.051.650.941 413.398.179.900 354.653.471.041 2015 1.628.884.669.397 338.446.704.356 1.290.437.965.041 2016 1.745.390.205.128 446.105.200.096 1.299.285.005.032 2017 2.017.875.997.910 624.558.021.908 1.393.317.976.002 2018 2.253.073.037.043 1.070.938.125.042 1.182.134.912.001 Sumber: Data diolah, 2019

PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada analisis di atas dengan dilandasi dengan teori yang ada, maka selanjutnya adalah pembahasan akan diarahkan untuk melihat bagaimana EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk pada tahun 2012-2018. EVA yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 54

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 informasi untuk mengambil kebijakan keuangan pada periode berikutnya. Nilai EVA yang dimiliki perusahaan akan menunjukkan apakah kinerja perusahaan ini mampu atau tidak mampu menciptakan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sebagai hasil dari investasi maupun aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan selama suatu periode tertentu. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, didapatkan bahwa PT Mayora Indah, Tbk memiliki nilai EVA > 0 selama tujuh tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2012 perusahaan memiliki value added atau nilai tambah sebesar Rp 761.961.351.079, kemudian di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.175.658.853.566, di tahun 2014 mengalami penurunan value added yang cukup signifikan namun tetap bernilai positif yaitu sebesar Rp 354.653.471.041, pada tahun 2015 dan 2016 mengalami peningkatan dengan masing-masing sebesar Rp 1.290.437.965.041 dan Rp 1.229.285.005.032, kembali mengalami peningkatan nilai EVA yaitu sebesar Rp 1.393.317.976.002 di tahun 2017, dan di tahun 2018 nilai EVA kembali turun menjadi Rp 1.182.134.912.001. EVA (Economic Value Added) positif menunjukkan kinerja perusahaan baik, sehingga para pihak penyandang dana baik itu investor maupun kreditur yang akan berinvestasi pada perusahaan tidak perlu merasa khawatir akan dananya karena PT Mayora Indah, Tbk mempunyai kinerja yang baik dengan adanya nilai tambah ekonomi dari tahun ke tahun yang terus bernilai positif meskipun mengalami fluktuasi. Ini mengindikasikan berarti perusahaan tidak mengalami kesulitan untuk melakukan kewajibannya kepada para penyedia dana, terutama kepada pemegang saham. Berikut rincian penjelasan untuk masing-masing periode penelitian, sehingga dapat diketahui terkait kegiatan perusahaan yang menyebabkan nilai EVA > 0.

Nilai EVA Tahun 2012 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 761.961.351.079. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 967.789.024.164 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 205.827.673.085, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2013 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2013 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 1.175.658.853.566, meningkat hingga 54,29% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 761.961.351.079. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 1.315.260.087.926 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 139.601.234.360, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2014 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2014 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 354.653.471.041, mengalami penurunan hingga 69,83% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 1.175.658.853.566. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 768.051.650.941 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 413.398.179.900, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2015 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2015 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 1.290.437.965.041, meningkat tajam hingga 263,86% dari tahun lalu Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 55

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 yaitu sebesar Rp 354.653.471.041. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 1.628.884.669.397 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 338.446.704.356, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2016 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2016 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 1.299.285.005.032, meningkat hingga 0,69% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 1.290.437.965.041. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 1.745.390.205.128 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 446.105.200.096, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2017 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2017 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 1.393.317.976.002, mengalami peningkatan hingga 7,24% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 1.299.285.005.032. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2017 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 2.017.875.997.910 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 624.558.021.908, sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

Nilai EVA Tahun 2018 Berdasarkan hasil perhitungan nilai EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2018 adalah bernilai positif yaitu sebesar Rp 1.182.134.912.001, mengalami penurunan hingga 15,16% dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 1.393.317.976.002. Nilai EVA yang positif yakni EVA > 0 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2018 manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, karena nilai NOPAT (Net Operating After Tax) lebih besar yaitu Rp 2.253.073.037.043 dan biaya modal yang rendah yaitu sebesar Rp 1.070.938.125.042 sehingga NOPAT dapat menutupi biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang diperoleh investor meningkat dan kinerja keuangan pada perusahaan baik.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap kinerja keuangan pada PT Mayora Indah, Tbk dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) pada periode 2012-2018, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) pada PT Mayora Indah, Tbk tahun 2012 sampai dengan tahun 2018 menghasilkan nilai EVA yang positif atau EVA > 0. Walaupun nilai EVA dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2018 mengalami fluktuasi, nilai EVA masih tetap positif yang menandakan kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan baik. b. Nilai EVA yang positif selama tujuh tahun menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham dan investor. Sehingga para investor tidak perlu khawatir apabila akan menginvestasikan modalnya pada perusahaan, maupun kreditor untuk memberikan pinjaman dana pada perusahaan.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 56

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Saran Nilai EVA (Economic Value Added) yang dihasilkan PT Mayora Indah, Tbk dapat terus ditingkatkan dengan beberapa cara, yaitu: a. Meningkatkan keuntungan tanpa menggunakan tambahan modal. b. Meningkatkan laba usaha PT Mayora Indah, Tbk dalam meningkatkan penjualan produknya, dengan melakukan inovasi dan strategi yang tepat maka produk senantiasa akan digunakan oleh konsumen. c. Mengurangi beban bunga perusahaan. d. Menginvestasikan modal pada proyek-proyek yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Cara meningkatkan nilai EVA sehingga mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada tahun- tahun mendatang dapat menjadi bahan pertimbangan investor maupun calon investor untuk melakukan investasi pada perusahaan. Dalam hal ini investor maupun calon investor diharapkan cermat dalam menilai kinerja keuangan yang dihasilkan perusahaan sehingga bisa mengetahui bagaimana prospek bisnis perusahaan ke depannya.

DAFTAR RUJUKAN

Endang. (2016). Pengukuran Kinerja Keuangan PT Mayora Indah Tbk Dengan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA). Jurnal STIE Rahmaniyah Sekayu. Vol. 4. – hal. 32-44. – ISSN-P 2407-2184.

Fauziyyah, Radwa Fullan. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode "Economic Value Added" (EVA) Pada PT Intraco Penta, Tbk Tahun 2011-2016. Skripsi. Program Studi Akuntansi Manajerial S1, Politeknik Negeri Samarinda.

Islan, Novia. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) (Kasus Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JOM FISIP Universitas Riau. – Vol. 3.

Sani, Asrul. (2015). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Pada PT Garda Tujuh Buana Tbk Periode 2010-2014. Skripsi. Program Studi Akuntansi Manajerial S1, Politeknik Negeri Samarinda.

Supriyanto dan Widianti Lestari. (2015). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Jurnal Bisnis Administrasi Politeknik LP3I Medan. Vol 4. – hal. 53-61.

Darminto, Dwi Prastowo. (2015). Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ke-2. Alfabeta. Bandung.

Hanafi, Hamduh M. (2015). Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan. BPFE- YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Hery. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Hilton, Ronald W. (2009). Managerial Accounting. Cornell University Printed in . Dicetak ulang: Salemba Empat. Jakarta.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-istilah Akuntansi & Auditing. PT Bumi Aksara. Jakarta

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 57

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online) Volume 15 No 2 Oktober 2019 Krismiaji dan Y Anni Aryani. (2011). Akutansi Manajemen, Edisin Kedua, Cetakan Pertama. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Margaretha, Farah. (2014). Dasar-dasar Manajeman Keuangan. Dian Rakyat. Jakarta.

Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.

Munawir, S. (2007). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Keampat Belas. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta. Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen, Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Erlangga. Jakarta.

Samryn, L. M. (2015). Akuntansi Manajemen: Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi, Cetakan Ktiga. Kencana. Jakarta.

Santoso, Iman. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), Buku Dua, Cetakan Pertama. PT Refika Aditama. Bandung.

Santoso, Iman. (2010). Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), Buku Satu, Cetakan Kedua. PT Refika Aditama. Bandung.

Suripto. (2015). Manajemen Keuangan; Strategi menciptakan Nilai Perusahaan Melalui Pendekatan Economic Value Added, Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Yadiati, Wiwin. (2010). Teori Akuntansi: Suatu Pengantar, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Kencana. Jakarta.

BI Rate (Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia). https://www.bi.go.id/. Diakses 12 Mei 2019.

Bursa Efek Indonesia. https://www.idx.co.id/. Diakses 9 Desember 2018.

Indeks Harga Saham Gabungan dan Harga Saham Individual PT mayora Indah, Tbk. https://www.finance.yahoo.com/. Diakses 5 Mei 2019.

PT Mayora Indah, Tbk (MYOR), https://www.mayoraindah.co.id/. Diakses 9 Desember 2018.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 58