STRATEGI PENGEMBANGAN BANDARA SOEKARNO HATTA DALAM MENDUKUNG DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG DAN SEKITARNYA

SOEKARNO HATTA AIRPORT DEVELOPMENT STRATEGY IN SUPPORT OF PRIORITY TOURISM DESTINATION ON TANJUNG LESUNG - PANDEGLANG AND SURROUNDING

Dina Yuliana dan Sitti Subekti Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Jl. Merdeka Timur No. 5 Pusat 10110, email: [email protected] dan [email protected] Diterima: 1 September 2016; Direvisi: 15 September 2016; disetujui: 7 Oktober 2016

ABSTRAK Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2012 pada tanggal 23 Februari 2015 telah ditetapkan kawasan destinasi Wisata Pantai Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang Provinsi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi ketersediaan aksesibilitas, (2) untuk mengidentifikasi ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan informasi di Bandara Soekarno Hatta dan (3) untuk mengetahui strategi pengembangan Bandara Soekarno Hatta dalam mendukung destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua jalur angkutan umum menuju destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung yaitu Jalur Jakarta--Pandeglang-Tanjung Lesung dan jalur tol Jakarta-Merak--Labuan- Tanjung Lesung. Ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan kebandarudaraan di Bandara Soekarno Hatta sangat baik, namun terkait dengan pelayanan informasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya masih kurang memadai. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui bahwa strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno Hatta dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung adalah strategi SO (Strength- Opportunity) atau strategi Growth (perkembangan). Kata kunci: strategi pengembangan, KEK Tanjung Lesung, Analisis SWOT

ABSTRACT Based on government regulation No. 26/2012 on 23 February, 2015 the tourist destination area in Tanjung Lesung Coast, Pandeglang - Banten has been set as the Special Economic Zone (KEK). The purpose of this study is to identify the accessibility, the availability and quality of information service in Soekarno Hatta Airport and development strategy of Soekarno Hatta Airport to support priority tourism destination of Tanjung Lesung and surrounding areas. The research uses qualitative descriptive and SWOT analysis. The results show that there are two lanes/routes of public transport to priority tourism destination of Tanjung Lesung namely The Jakarta-Serang-Pandeglang-Tanjung Lesung and the Jakarta-Merak-Cilegon-Labuan-Tanjung Lesung Toll Road . The availability and quality of airports services in Soekarno Hatta Airport is very good, but related to tourism information services of Tanjung Lesung priority tourism destination and surrounding areas are still less. Based on the result of SWOT analysis, it shows that the development strategies of PT. Angkasa Pura II Soekarno Hatta Branch Airport in supporting the development of the tourism priority Tanjung Lesung and its surroundings are SO (Strength-Opportunity) strategy or Growth strategy (development). Keywords: development strategy, KEK Tanjung Lesung, SWOT analysis

PENDAHULUAN Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Tanjung Lesung merupakan kawasan destinasi mengembangkan pariwisata sebagai destinasi wisata Wisata Pantai di Kabupaten Pandeglang Provinsi berdaya saing global sehingga dapat meningkatkan Banten. Pada tahun 2012 pariwisata telah mendapat kunjungan wisatawan, lama tinggal dan pengeluaran apresiasi dari pemerintah pusat melalui Peraturan wisatawan. Media Center – News (Kamis, 21 April Pemerintah Nomor 26 tahun 2012 tentang Kawasan 2016) menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang terletak ditetapkan sebagai kawasan wisata terpadu. Kawasan 170 kilometer dari Jakarta ini memiliki keindahan alam,

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 177 keragaman flora fauna serta budayanya yang eksotis Salah satu bandara yang saat ini dapat menunjang dan disebut sebagai surga di Pantai Barat pulau Jawa. destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan Destinasi wisata ini merupakan kawasan wisata yang sekitarnya adalah Bandara Soekarno Hatta. Menurut dikembangkan pertama kali oleh Jababeka Group Damayanti (2016) para pelaku industri pariwisata setelah KEK Morotai. Selain itu, Tanjung Lesung juga pantas berharap Terminal 3 Ultimate (T3U) Bandara merupakan KEK pariwisata yang pertama kali Soekarno Hatta akan mendatangkan keuntungan besar diresmikan dan telah siap dengan berbagai infrastruktur bagi mereka. Terminal baru ini diharapkan dapat berstandar internasional. Oleh karena itu, PT. Banten meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang dua West TD sebagai anak perusahaan Jababeka kali lipat dari biasanya menjadi 25 juta penumpang Group kini memperkenalkan KEK Tanjung Lesung per tahun. Kehadiran terminal ini diharapkan mampu dengan visi baru yaitu “Seaside Township”. Visi ini menarik maskapai internasional untuk transit di mengikuti perubahan Jababeka Group yang ingin Indonesia daripada Singapura dan Malaysia. Selain itu, mempertajam corporate value dengan mengubah visi terminal ini akan dikonsep dengan sentuhan budaya membangun kota baru di Indonesia. dan kesenian, yang mampu memikat perhatian para KEK Tanjung Lesung menawarkan berbagai penumpang untuk berwisata ke nusantara termasuk macam keuntungan yang menarik dalam berinvestasi, Tanjung Lesung. terutama dengan akan dibangunnya sejumlah Respon masyarakat berupa persepsi, partisipasi, infrastruktur. Dua proyek infrastruktur besar yang serta ekspektasi terhadap rencana pengembangan sedang dikembangkan di Tanjung Lesung adalah wilayah Tanjung Lesung menjadi Kawasan Ekonomi bandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang - Khusus (KEK) Pariwisata telah dilakukan oleh Hendri Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun (2014). Hasil penelitian tersebut menunjukkan 2016. Investor KEK Tanjung Lesung akan diberikan sebagian masyarakat di Tanjung Lesung yakni 69% fasilitas kemudahan, insentif dan infrastruktur yang memiliki persepsi yang negatif terhadap rencana relatif lebih lengkap (kepabeanan (custom dan excise), pengembangan KEK Pariwisata di wilayah tersebut. perpajakan, perijinan (licensing) one stop service, Persepsi tersebut disebabkan oleh dampak yang telah keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola oleh dirasakan selama ini, dan masyarakat khawatir ketika satu badan otoritas yang mendapat wewenang penuh kegiatan pengembangan tersebut terlaksana akan dari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. Sesuai merasakan kerugian yang lebih besar. Partisipasi dengan PP Nomor 96 Tahun 2015, orang asing yang masyarakat Tanjung Lesung yang jumlahnya hanya berkunjung, bekerja atau menanam modalnya di KEK sebagian kecil yakni 17% dalam kegiatan terkait Tanjung Lesung akan mendapat fasiltas dan rencana pengembangan KEK Pariwisata di wilayah kemudahan tambahan. Beberapa kemudahannya yaitu tersebut. Kegiatan partisipasi tersebut bukan mendapat izin tinggal sementara atau izin tinggal tetap merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan menurut ketentuan yang berlaku dan kemudahan terkait perencanaan maupun pengembangan KEK memiliki properti di dalam KEK Tanjung Lesung. Pariwisata, melainkan upaya pemberitahuan dari Menurut Bappenas (2015) Pembangunan Pemerintah Daerah kepada beberapa warga bahwa di Bandara Umum Banten Selatan masih dalam tahap wilayahnya akan dilakukan kegiatan pengembangan proses pembahasan dengan Kementerian Perhubungan sehingga partisipasi masyarakat dalam hal ini terkait dengan investor yang akan membangun. Dalam cenderung bersifat pasif. jangka pendek PT BWJ berencana untuk membangun Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka airstrip (bandara khusus) di dalam KEK Tanjung dipandang perlu untuk melakukan kajian terkait dengan Lesung untuk mempercepat kepentingan investasi ke strategi Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dalam kawasan. Airstrip ini bersifat sementara dan dalam pengembangan destinasi pariwisata prioritas di hanya dapat diakses oleh pesawat terbang dengan Tanjung Lesung. Rumusan permasalahan dalam kapasitas terbatas (hingga 14 orang). penelitian ini adalah kurangnya ketersediaan Dalam PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan aksesibilitas (prasarana, sarana dan sistem transportasi) Kebandarudaraan Nasional, peran bandar udara bagi pengembangan destinasi pariwisata prioritas di sebagaimana dalam Pasal 3 huruf a, sebagai: simpul Tanjung Lesung dan sekitarnya. Kondisi ketersediaan dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya, dan kualitas jasa pelayanan informasi di Bandara pintu gerbang kegiatan perekonomian, tempat kegiatan Soekarno Hatta dalam menunjang pariwisata prioritas alih moda transportasi, pendorong dan penunjang di Tanjung Lesung dan sekitarnya cenderung masih kegiatan industri dan/atau perdagangan, pembuka jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan hal ini maka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan masih diperlukannya strategi bagi penyelenggara penanganan bencana; serta prasarana memperkukuh Bandara Soekarno-Hatta dalam mendukung Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara. pengembangan destinasi pariwisata prioritas di Tanjung

178 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192 Lesung dan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah: merupakan kawasan wisata yang dikembangkan 1. untuk mengidentifikasi ketersediaan aksesibilitas pertama kali oleh Jababeka Group setelah KEK bagi pengembangan destinasi pariwisata prioritas Morotai. Selain itu, Tanjung Lesung juga KEK di Tanjung Lesung dan sekitarnya; Pariwisata yang pertama kali diresmikan dan telah 2. untuk mengidentifikasi ketersediaan dan kualitas siap dengan berbagai infrastruktur berstandar jasa pelayanan informasi di Bandara Soekarno internasional. Oleh karena itu, PT. Banten West Hatta dalam menunjang pariwisata prioritas Java TD sebagai anak perusahaan Jababeka Tanjung Lesung dan sekitarnya; Group kini memperkenalkan KEK Tanjung 3. untuk mengetahui strategi pengembangan Bandara Lesung dengan visi baru yaitu “Seaside Soekarno Hatta dalam mendukung destinasi Township”. Visi ini mengikuti perubahan Jababeka pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan Group yang ingin mempertajam corporate value sekitarnya. dengan mengubah visi membangun kota baru di Manfaat kajian adalah untuk memberikan Indonesia. Berdasarkan laporan akhir koordinasi rekomendasi strategi pengembangan kepada Pengelola strategis Kawasan Strategis Nasional (KSN) Bandara (PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara (Bapenas, 2015), Kawasan Ekonomi Khusus Soekarno-Hatta) dalam meningkatkan pelayanan (KEK) Tanjung Lesung ditetapkan melalui PP Bandara Soekarno Hatta untuk menunjang destinasi Nomor 26 Tahun 2012 tentang KEK Tanjung pariwisata prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya Lesung yang berlokasi di Kecamatan Panimbang, serta memberikan masukan kepada Kementerian Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan Perhubungan dan Pemerintah Daerah terkait dukungan luasan lahan pengembangan KEK sebesar 1.500 penyediaan infrastruktur dan aksesibilitas di KEK hektare. KEK Tanjung Lesung memiliki potensi Tanjung Lesung. pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi salah satu destinasi internasional. Pengusul dan TINJAUAN PUSTAKA pembangun KEK Tanjung Lesung adalah PT A. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Banten Tourism Development (PT Lesung BWJ). KEK Tanjung Lesung telah resmi Program pembangunan yang diupayakan oleh beroperasi pada tanggal 23 Februari 2015 ditandai pemerintah anatara lain melalui program Kawasan dengan adanya ground breaking kawasan Marina Ekonomi Khusus (KEK). Undang-undang nomor dan terminal cruise. Di dalam KEK Tanjung 39 tahun 2009 menjelaskan bahwa KEK adalah Lesung telah terdapat beberapa sarana penunjang kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah seperti Tanjung Lesung Beach Hotel, Kalicaa hukum NKRI yang ditetapkan untuk Villa Estate, Bluefish Hotel, Sailing Club and menyelenggarakan fungsi perekonomian dan Resort, dan Legon Dadap Village. memperoleh fasilitas tertentu. KEK memiliki bentuk berupa kawasan yang terdiri dari satu atau B. Definisi Zona dan Kriteria Kawasan Ekonomi beberapa zona seperti pengolahan ekspor, logistik, Khusus industri, pengembangan teknologi, pariwisata, Dalam Hidayat dan Agus (2010), satu di antara energi, atau ekonomi lain. Tanjung Lesung telah model untuk menciptakan lingkungan yang ditetapkan sebagai KEK Pariwisata berdasarkan kondusif bagi aktivitas investasi, perdagangan, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun ekspor yang ditujukan untuk mempercepat 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung pertumbuhan ekonomi adalah dengan Lesung, dan semakin menguatkan peran kawasan menciptakan suatu Kawasan Ekonomi Khusus/ ini sebagai kawasan pariwisata. PP tersebut KEK (Special Economic Zone/SEZ). Inspirasi menjelaskan bahwa pengembangan KEK pembentukan KEK yang ditujukan untuk Pariwisata Tanjung Lesung dinilai akan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi ini berasal memberikan dampak kepada pertumbuhan dari dari kisah sukses pembentukan special ekonomi di wilayah tersebut, baik terhadap economic zone di Eropa pada awal tahun 1950- berbagai sektor, maupun berbagai kalangan an pasca Perang Dunia II. Pengalaman beberapa termasuk masyarakat setempat. negara seperti China dan India, mengindikasikan Seperti yang telah diunduh pada bahwa pembentukan KEK mempunyai peran www.tanjunglesung.com, KEK Tanjung Lesung yang sangat strategis untuk mendorong terletak 170 kilometer dari Jakarta ini memiliki pembangunan ekonomi. Data empiris keindahan alam, keragaman flora fauna serta memperlihatkan bahwa KEK di kedua negara itu budayanya yang eksotis dan disebut sebagai surga muncul sebagai stimulus yang sangat penting di Pantai Barat pulau Jawa. Destinasi wisata ini menarik para investor, khususnya investor asing,

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 179 untuk berinvestasi dan menciptakan lapangan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi kerja di China dan India. Indonesia juga menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan berkomitmen membentuk KEK. Momen yang kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi menjadi tonggak akan dibentuknya KEK adalah yang tinggi dan daya saing internasional. ketika persetujuan kerjasama ekonomi yang Penyiapan kawasan ini diharapkan dapat dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan menghasilkan suatu kawasan yang memenuhi Singapura atau tepatnya pada 25 Juni 2006. standar infrastruktur dan pelayanan tertentu. Secara konseptual, ada dua bentuk pemahaman Fungsi KEK adalah untuk melakukan dan atas KEK: Pertama, KEK dapat merujuk pada mengembangkan usaha di bidang perdagangan, salah satu bentuk kekhusususan di dalam kegiatan jasa, industri, pertambangan dan energi, perdagangan dan investasi seperti kawasan berikat transportasi, maritim dan perikanan, pos dan (bounded zone), kawasan perdagangan bebas (free telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain. trade zone), kawasan industri, kawasan Santoso (2008) mengungkapkan tujuan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET), pembentukan KEK, antara lain: untuk export processing zone, dan high tech industrial peningkatan investasi, termasuk foreign direct estate. Kedua, KEK dapat berarti juga kawasan- investment, penyerapan tenaga kerja, baik kawasan dalam suatu kawasan (zone within langsung maupun tak langsung, peningkatan zone). Dengan kedua pemahaman ini maka suatu penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan daerah dapat saja memiliki lebih dari satu bentuk ekspor, peningkatan keunggulan kompetitif kekhususan wilayah. produk ekspor, peningkatan pemanfaatan sumber Latar belakang dibentuknya KEK adalah Undang daya lokal, pelayanan dan kapital peningkatan Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman ekspor serta peningkatan kualitas sumber daya Modal Pasal 31 UU Penanaman Modal, yaitu: manusia melalui alih teknologi. untuk mempercepat pengembangan ekonomi di Dari hasil analisis terhadap berbagai peraturan wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi perundang-undangan yang ada, pendapat para ahli pengembangan ekonomi nasional dan untuk serta memperhatikan praktik yang dilaksanakan menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, di berbagai negara lain, maka KEK di Indonesia dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasan adalah kawasan tertentu dimana diberlakukan ekonomi khusus. Pemerintah berwenang ketentuan khusus di bidang kepabeanan, menetapkan kebijakan penanaman modal perpajakan, perizinan, keimigrasian, dan tersendiri di kawasan ekonomi khusus. Ketentuan ketenagakerjaan. Selain ketentuan tersebut, KEK mengenai kawasan ekonomi khusus diatur dengan juga didukung dengan ketersediaan infrastruktur undang-undang. Apabila diperhatikan ketentuan yang andal serta badan pengelola yang professional pasal tersebut tidak ditemukan adanya definisi dengan Standar Internasional (Santoso, 2008). KEK namun terdapat pendelegasian untuk Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 membentuk suatu undang-undang yang memuat tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi ketentuan mengenai KEK. Untuk itu, Pemerintah Khusus, Pasal 3 UU KEK mengatur mengenai kemudian mengundangkan UU No. 39 Tahun KEK yang terdiri dari beberapa zona, adapun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus pada zona-zona tersebut adalah: tanggal 14 Oktober 2009, yang kemudian disusul 1. pengolahan ekspor, diperuntukkan bagi kegiatan oleh beberapa peraturan pelaksana lainnya yang logistik dan industri yang produksinya ditujukan mendukung penyelenggaraan KEK Undang- untuk ekspor; undang tersebutlah yang kemudian secara tegas 2. logistik, diperuntukkan bagi kegiatan memberikan definisi, yakni KEK adalah kawasan penyimpanan, perakitan, penyortiran, dengan batas tertentu dalam wilayah hukum pengepakan, pendistribusian, perbaikan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perekondisian permesinan dari dalam dan luar ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi negeri; perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. 3. industri, diperuntukkan bagi kegiatan industri yang Dari definisi KEK tersebut, terdapat beberapa mengolah bahan mentah, bahan baku, barang unsur, yaitu: kawasan dengan batas tertentu, untuk setengah jadi, dan/atau barang jadi, serta menyelenggarakan perekonomian dan agroindustri dengan nilai yang lebih tinggi untuk memperoleh fasilitas tertentu. penggunaannya, termasuk kegiatan rancang Kawasan Ekonomi Khusus dikembangkan melalui bangun untuk perekayasaan industri yang penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan produksinya untuk ekspor dan/atau untuk dalam negeri;

180 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192 4. pengembangan teknologi, diperuntukkan bagi ditetapkan oleh UU KEK dan PP Penyelenggaraan kegiatan riset dan teknologi, rancang bangun dan KEK dan PP No. 100 tahun 2012 tentang rekayasa, teknologi terapan, pengembangan Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 perangkat lunak serta jasa di bidang teknologi Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan informasi; Ekonomi Khusus (selanjutnya disebut PP 5. pariwisata, diperuntukkan bagi kegiatan usaha Perubahan Penyelenggaraan KEK). pariwisata untuk mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi, pertemuan, pameran, serta METODE PENELITIAN kegiatan yang terkait; A. Lokasi dan Waktu Penelitian 6. energi, diperuntukkan untuk kegiatan riset dan Pengkajian ini dilaksanakan selama 4 (empat) pengembangan di bidang energi serta produksi dari bulan dari bulan Juli sampai Oktober dan lokasi energi alternatif, energi terbarukan, dan energi pelaksanaannya adalah di Kantor Pusat Litbang primer ; Transportasi Udara Jln. Medan Merdeka Timur 7. ekonomi lain, diperuntukkan untuk kegiatan lain No. 5 Gambir Jakarta Pusat. yang ditetapkan dewan nasional, dapat berupa Pengambilan informan dilakukan dengan zona industri kreatif dan zona olahraga. pertimbangan pada kebutuhan data yang ingin Berdasarkan desk study konsep pengembangan diperoleh yang mengacu pada permasalahan dalam kawasan di Indonesia dengan benchmarking di penilitian ini. informan yang digunakan dalam KEK di negara lain untuk melihat perbandingan penilitan ini terdiri dari: (1) Senior General tipe kawasan ekonomi dengan berbagai variannya Manager PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara telah dirumuskan persyaratan pokok yang harus Soekarno Hatta, (2) Kepala Dinas Perhubungan di penuhi (Santoso, 2008), yaitu: Kabupaten Pandeglang-Banten, (3) Kasubid 1. adanya komitmen yang kuat dari pemerintah Kimpraswil Bappeda Kabupaten Pandeglang dan daerah yang bersangkutan baik pemerintah (4) Administrator KEK Tanjung Lesung. provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk melaksanakan pengelolaan kawasan B. Metode Pengumpulan Data ekonomi yang telah ditetapkan serta dukungan Untuk memperoleh informasi dan data yang aspek legal dalam pengembangan kegiatan diperlukan dalam penulisan ini maka digunakan ekonomi baik untuk kebijakan fiskal maupun tehnik pengumpulan data sebagai berikut: kebijakan non-fiskal; 1. Kuesioner dan wawancara yaitu penyebaran 2. sesuai dengan arahan pengembangan wilayah kuisioner kepada stakeholder dan narasumber dalam rencana tata ruang wilayah serta layak (informan) untuk mengetahui kualitas pelayanan menurut kajian AMDAL; jasa penerbangan di Bandara Soekarno Hatta 3. terletak pada posisi yang strategis, yaitu dekat (frekuensi, destinasi, informasi penerbangan dan dengan jalur perdagangan internasional atau lainnya) dalam menunjang pariwisata prioritas di berhadapan dengan alur laut Indonesia, dan layak Tanjung Lesung dan sekitarnya, mengidentifikasi untuk dikembangkan secara ekonomis; faktor kekuatan, kelemahan, peluang, serta 4. telah tersedia dukungan dan kapasitas dan ancaman dalam pengembangan pengembangan aksesibilitas infrastruktur untuk pengembangan destinasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesung ekonomi serta kemungkinan pengembangannya; dan sekitarnya; 5. tersedia lahan untuk pengembangan industri dan 2. Observasi, dengan melakukan pengamatan atau perdagangan dengan luas minimal 500 hektar peninjauan langsung ke lapangan; dengan status yang jelas, serta kemungkinan untuk 3. Dokumen/kepustakaan, yaitu teknik memperoleh diperluas di kemudian hari; data dengan mempelajari dokumen-dokumen 6. memiliki batas yang jelas (alam maupun buatan) yang berhubungan dengan permasalahan yang dan kawasan mudah dikontrol keamanannya serta diteliti. mendukung upaya pencegahan penyelundupan. Selain itu, beberapa asas yang akan menjadi C. Metode Analisis Data pertimbangan dalam pemilihan lokasi sebagai Sampel penelitian ini ditentukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus yaitu asas kepastian menggunakan metode purposssive sampling dan konsistensi kebijakan, asas keadilan antar (sampel tujuan). Penelitian ini menggunakan daerah dan antarwilayah, asas biaya minimum, analisis deskriptif kualitatif. Metode analisis yang asas tata tertib ruang, asas komitmen digunakan untuk menjawab permasalahan yang pemerintahan daerah. Pembentukan KEK dikemukakan adalah analisis kualitatif yaitu analisis dilakukan berdasarkan prosedur yang telah SWOT, untuk mengetahui keunggulan dan

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 181 kelemahan serta peluang dan ancaman yang sedang dikembangkan di Tanjung Lesung adalah dihadapi oleh PT. Angkasa Pura II (persero) bandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang - cabang Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng. Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun Analisis IFAS (Internal Factors Analysis 2016. Investor KEK Tanjung Lesung akan diberikan Summary) dan EFAS (External Factors Analysis fasilitas kemudahan, insentif dan infrastruktur yang Summary) serta analisis SWOT (Strengths relatif lebih lengkap kepabeanan (custom dan excise), Weaknesses Opportunity Threats) untuk perpajakan, perijinan (licensing) one stop service, merancang strategi peningkatan. Dengan alat keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola oleh analisis ini diharapkan dapat memecahkan satu badan otoritas yang mendapat wewenang penuh permasalahan yang diteliti. dari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. Sesuai dengan PP Nomor 96 Tahun 2015, orang HASIL DAN PEMBAHASAN asing yang berkunjung, bekerja atau menanam Tanjung Lesung ditetapkan sebagai Kawasan modalnya di KEK Tanjung Lesung akan mendapat Ekonomi Khusus (KEK) sesuai dengan PP Nomor 26 fasilitas dan kemudahan tambahan. Beberapa Tahun 2012 dan telah diresmikan pengoperasiannya kemudahannya yaitu mendapat izin tinggal sementara oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Februari atau izin tinggal tetap menurut ketentuan yang berlaku 2015. KEK Tanjung Lesung akan dikembangkan dan kemudahan memiliki properti di dalam KEK sebagai kota wisata terintegrasi seluas 1.500 Hektar Tanjung Lesung. ini sudah memiliki prasarana infrastruktur yang lengkap Tabel 1 menyajikan profil Tanjung Lesung. seperti jalan, listrik, jaringan internet, telepon, gas, Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa KEK jaringan fiber optic hingga penyediaan air bersih (water Tanjung Lesung berada di area seluas 1.500 hektar treatment plant) dan pengolahan air limbah (waste yang diusulkan oleh PT. Banten West Java Tourism water treatment plant), yang telah beroperasi dengan Development dan bergerak di bidang pariwisata. kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan serta Kesiapan lahan untuk KEK Tanjung Lesung telah memiliki kapasitas yang mendukung pertumbuhan dibebaskan lahan seluas 1430 hektar dan siap untuk kawasan di masa mendatang. Hal ini sudah sesuai menerima investasi seluas 100 hektar. KEK Tanjung dengan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Lesung diproyeksi mampu menyerap tenaga kerja Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Strategis sebanyak 85.000 orang. Nasional. Tanjung Lesung juga telah memiliki Gambar 1 menyajikan gambar peta administrasi sejumlah penginapan bertaraf internasional seperti 44 Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan gambar 1 unit villa istimewa dengan fasilitas private pool yaitu diketahui bahwa Kabupaten Pandeglang berada di Kalicaa Villa Estate, 61 unit cottage di Tanjung Lesung selatan Kabupaten Serang, di sebelah barat Kabupaten Beach Hotel, Hotel Blue Fish, Sailing Club, dan Green Lebak. Kabupaten Pandeglang berbatasan dengan Coral Exclusive Camping. Selat Sunda di Sebelah Barat dan Samudera Indonesia KEK Tanjung Lesung menawarkan berbagai di sebelah Selatan. Kabupaten Pandeglang mempunyai macam keuntungan yang menarik dalam berinvestasi, potensi pariwisata pantai dan taman nasional Ujung terutama dengan akan dibangunnya sejumlah Kulon. infrastruktur. Dua proyek infrastruktur besar yang

Tabel 1. Profil Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Kriteria Keterangan Luas 1.500 ha Pengusul PT Banten West Java Tourism Development Sektor Pariwisata Proyeksi Tenaga Kerja 85.000 orang Kesiapan Lahan - Telah dibebaskan lahan seluas 1430 ha- Tahap pertama siap menerima investor 100 ha Infrastruktur dalam kawasan Jalan, listrik, instalasi pengolahan air bersih dan air limbah, airstrip, marina. Dukungan Infrastruktur Wilayah Peningkatan jalan nasional, rencana pembangunan jalan tol Serang Panimbang, rencana pembangunan Bandara Banten Selatan Dukungan Pemerintah Daerah Pemberian keringanan pajak daerah dan kemudahan perizinan Investor yang Sudah Ada Hotel Tanjung Lesung Beach, Kalicaa Hotel, Bluefish Hotel, Sailing Club (investasi ±Rp400 miliar)

182 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Pandeglang.

Gambar 2. Tanjung Lesung Venice 2020.

Gambar 2 menyajikan keunggulan lokasi Tanjung Barat dan berbatasan dengan Selat Sunda. Tanjung Lesung. Tanjung Lesung mempunyai keunggulan Lesung merupakan pengembangan yang menawarkan antara lain: Tanjung Lesung di pantai barat Pulau Jawa berbagai peluang investasi. Ini beberapa alasan terletak di Propinsi Banten, sebuah propinsi muda yang mengapa berinvestasi di KEK Tanjung Lesung. penuh potensi, memiliki lokasi yang luar biasa yang Gambar 3 menyajikan Masterplan Tanjung menawarkan pemandangan indah dan pemandangan Lesung. Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa dalam laut. Pantai-pantai di bagian barat ini termasuk yang Masterplan Tanjung Lesung akan dibangun beberapa terbaik di Nusantara kawasan wisata terkemuka di fasilitas dengan proyeksi nilai investasi sampai tahun Jawa memiliki berbagai wisata alam dan kekayaan 2025 sebesar Rp. 53,28 Triliyun. beberapa fasilitas budaya yang mengesankan, seperti Ujung Kulon, yang akan dibangun antara lain: Beach Club, Tanjung Gunung Krakataoa, Etnis Baduy, Pulau Panaitan dan Lesung Beach Club, Sailing Club, Kalicaa Villa, Pulau Peucang. Terdapat banyak lokasi pariwisata pengolahan sampah, infrastruktur listrik, instalasi yang indah disekitar KEK Tanjung Lesung yang akan pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah. menjadi tujuan wisata baru. Tanjung Lesung Gambar 4 menyajikan gambar Tanjung Lesung City menempati semenanjung alami di pantai barat Jawa of Tourism.

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 183

Gambar 3. Master Plan Tanjung Lesung. sumber: www.tanjunglesung.com

Gambar 4. Tanjung Lesung, City of Tourism. sumber: www.tanjunglesung.com

Berdasarkan gambar 4 di atas dapat diketahui melalui pintu gerbang tol Serang Timur. Setelah bahwa fasilitas akomodasi di Tanjung Lesung terdiri melewati Kota Serang, perjalanan dilanjutkan ke dari: kantor administrasi, kawasan marina, airstrip, arah Kota Pandeglang dan Labuan, dan berakhir lapangan golf dan gardu listrik. di Pantai. Untuk detailnya dari Pintu Tol Serang Timur kemudian menuju Terminal Pakupatan, A. Aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus lampu merah depan Terminal Pakupatan ambil (KEK) Tanjung Lesung lurus saja kemudian akan ada pom bensin dimana Berdasarkan data info dari Dinas Perhubungan, berdekatan dengan lampu merah, dari sana ambil Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten, kanan. Dari situ kemudian kita menuju Lampu diketahui bahwa rute dan angkutan umum merah di Palima – Serang. Dari Palima kemudian menuju rute terdapat dua jalur yaitu Jalur ambil kiri menuju Baros untuk kemudian ke Serang- Pandeglang dan Jalur Cilegon. Pandeglang. Di Pandeglang sendiri bisa ada dua Pertama, rute jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar alternatif, bisa lewat alun-alun Pandeglang atau

184 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192 lewat pinggiran jalan Pandeglang yang di Rute kedua dari tol Jakarta-Merak ke Kota khususkan untuk angkutan umum. Lewat Cilegon dengan mengambil rute Anyer – Carita pinggiran lebih baik karena banyak sawah dan hingga ke Panimbang-Labuan jarak yang pemandangan gunung, tapi banyak bus-bus dan ditempuh 200km atau sekitar 4,5 jam perjalanan. ELP menuju Malingping dan Labuan. Setelah dari Tabel 2 menyajikan rencana aksesibilitas Kawasan Pandeglang tinggal menuju Saketi. Dari Saketi ada Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Berdasarkan persimpangan lalu mengambil arah Labuan hingga tabel 2 dapat diketahui bahwa terdapat beberapa terminal Labuan. Beberapa puluh meter dari kebutuhan aksesibilitas tahun 2017 untuk Terminal Labuan kemudian kita ambil kiri ke menunjang aksesibilitas KEK Tanjung Lesung arah Panimbang-Labuan hingga ke pantai. Jika antara lain: peningkatan kapasitas jalan nasional menggunakan angkutan umum bisa dari Terminal ruas Citeureup – Tanjung Lesung sepanjang 6 Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung km, pembangunan jalan by pass Pasar Panimbang Priok, atau bisa juga menunggu di Slipi Jaya di sepanjang 7 km, pembangunan jalan nasional seberang Rumah sakit Harapan kita. Dari sana Cisekeut-Tanjung Lesung sepanjang 12 km, naik bus menuju Merak tapi turun di Terminal rencana pembangunan jalan tol Serang- Pakupatan Serang atau menggunakan bis Panimbang sepanjang 83,6 km, reaktivasi jalur bernama “Asli” warna hijau tua menuju Labuan. kereta api Rangkas Bitung –Labuan sepanjang Dari Pakupatan Serang kita bisa memilih naik 56 km dan pembangunan Bandar Udara di Banten damri menuju Tanjung Lesung. Jam berangkatnya Selatan. adalah jam 5 dini hari atau bisa juga naik ELP Gambar 5 menyajikan rencana pembangunan menuju Termnal Labuan. Dari Terminal Labuan infrastruktur di wilayah Tanjung Lesung. naik ELF Jurusan Labuan–Sumur Batu, Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui bahwa kemudian turun di Citereup. Dari Citereup kita untuk pempermudah akses ke wilayah Tanjung naik ojek hingga ke kawasan Tanjung Lesung. Lesung, diperlukan pembangunan infrastruktur

Tabel 2. Rencana Aksesibilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Kebutuhan Aksesibilitas Tahun 2017 Satuan/Unit Peningkatan kapasitas jalan nasional ruas Citeureup – 6 km Tanjung Lesung Pembangunan jalan bypass Pasar Panimbang 7 km Pembangunan jalan nasional Cisekeut – Tanjung 12 km Lesung Pembangunan fisik Jalan Tol Serang –Panimbang 83,6 km Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkas bitung - Labuan 56 km Pembangunan Bandara Banten Selatan Proses tinjau ulang Penetapan Lokasi Sumber : Bappeda dan analisis, 2016

Gambar 5. Infrastruktur Wilayah Tanjung Lesung. sumber: www.tanjunglesung.com

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 185 transportasi seperti jalan tol Serang– Panimbangan, untuk menunjang KEK Pariwisata Tanjung Bandar Udara Banten Selatan, Pelabuhan Cruise Lesung sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tanjung Lesung, peningkatan jalan nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 dan Anyer-Sumur dan revitalisasi jalur kereta kawasan –kawasan wisata lainnya yang ada di Rangkasbitung – Panimbang. Banten Selatan. Berdasarkan gambar 6, diketahui bahwa proyek B. Penetapan Bandar Udara Baru di Kabupaten Bandara Banten Selatan akan dibangun di atas Pandeglang Provinsi Banten lahan seluas 600 hektar, kondisi lahan datar dan Latar belakang pembangunan Bandara Banten ketinggian 4-6 M MSL tidak rawan banjir. Kondisi Selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanah sawah tadah hujan dan sedikit permukinan dan pembangunan daerah di wilayah Banten sehingga relatif tidak menimbulkan dampak sosial. Selatan (Surat Gubernur tanggal 18 Maret 2004 Bukan lahan irigasi teknis maupun kawasan No: 556.31/453-D.Phb/2004 kepada Menteri lindung, sehingga tidak berdampak penting bagi Perhubungan), sesuai Rencana Tata Ruang lingkungan. Relatif dekat pantai dan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Banten (Perda Provinsi Banten Labuan-Panimpang (+ 3 km), sehingga memiliki Nomor 36 Tahun 2002 tentang RTRW Provinsi kemudahan akses transportasi, tidak terdapat Banten), Rencana Tata Ruang Wilayah bangunan tinggi dan relatif jauh dengan bandara Kabupaten Pandeglang (Perda No.5 Tahun 2004), terdekat, sehingga bebas object obstacle. pembangunan Bandara Banten Selatan sebagai Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan bandara mendukung pariwisata dan telah Nomor 433 tahun 2010 tentang Penetapan Lokasi dilakukan Studi Pra Kelayakan (APBN,2005), Bandar Udara serta Rencana Pembangunan Studi Rencana Induk Bandara (APBD, 2008) dan Bandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglang, Studi DED Fasilitas (APBD, 2009-2010). Bandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan hasil diatas, yang selanjutnya merupakan bandar udara umum yang diusahakan dilakukan studi penetapan lokasi tahun 2010 dan secara komersial dengan hierarki sebagai bandar ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri udara pengumpul yang diselenggarakan oleh Perhubungan Nomor 433 tahun 2010 tentang Badan Usaha Bandar Udara. Terkait dengan hal Penetapan Lokasi Bandar Udara serta Rencana ini, saat ini posisi Keputusan Menteri Perhubungan Pembangunan Bandar Udara Baru di Kabupaten Nomor 433 tahun 2010 tentang Penetapan Lokasi Pandeglang, Bandar Udara Baru di Kabupaten Bandar Udara serta Rencana Pembangunan Pandeglang. Bandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglang Bandara Tanjung Lesung sudah masuk dalam PM masih dalam tahap tinjau ulang dan berkenaan 69 Tahun 2013 tentang Tatanan dengan ruang udara sekitar lokasi bandar udara Kebandarudaraan Nasional dan Menteri masih perlu kajian lebih lanjut. Perhubungan telah mengeluarkan izin pembangunan Bandara Banten Selatan, lokasinya C. Data Wisatawan ada di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Tanjung Lesung Resort sebuah kawasan ekslusif Kabupaten Pandeglang. Pihak Kementerian yang dikelilingi laut biru Teluk Lada dan Selat Perhubungan menawarkan dua opsi yaitu Sunda. Kawasan ini telah ditetapkan menjadi pembangunan Bandara Banten Selatan yang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak tahun operatornya harus Badan Usaha Milik Daerah 2012. Berada di sebuah tanjung menghadap ke (BUMD) dengan bekerjasama dengan pihak Gunung Anak Krakatau dan sekitar 1 jam swasta atau BUMD sendiri dengan melakukan perjalanan lautdari pintu masuk Taman Nasional pelelangan terbuka. Ujung Kulon, kawasan ini menawarkan suasana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tenang dan damai. Suhu udara tidak terlalu panas menargetkan pembangunan Bandar Udara dan perairan lautnya relatif terjaga cukup baik. (Bandara) Banten Selatan akan dimulai 2014 Pengerjaan dan perbaikan ruas jalan dari Jakarta namun sampai saat ini belum dimulai. Bandara menyusuri pesisir barat Provinsi Banten sudah yang akan dibangun di Kecamatan Panimbang, selesai. Lama perjalanan kini bisa ditempuh 3–4 Kabupaten Pandeglang ini, akan menjadi jam dari pusat ibukota. Jumlah wisatawan penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara bidang pariwisata di Tanjung Lesung, Pandeglang. (wisnus) dari tahun 2008 sampai dengan tahun Pembangunan Bandara Banten Selatan di 2014 yang datang di kabupaten Pandeglang dapat Panimbang bertujuan untuk mempermudah dilihat dalam tabel 3. transportasi udara yang ada di Banten terutama

186 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192

Gambar 6. Rencana Pembangunan Infrastruktur Strategis di Provinsi Banten. Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang, 2016 Tabel 3. Jumlah Wisatawan Tanjung Lesung Tahun Wisman Wisnus Jumlah Pertumbuhan (%) 2008 6,190 798,586 804,776 2009 20,643 1,472,558 1,493,201 0.86 2010 15,408 1,647,549 1,662,957 0.11 2011 13,437 2,017,223 2,030,660 0.22 2012 11,837 2,410,584 2,422,421 0.19 2013 2,625 3,001,177 3,003,802 0.24 2014 4,139 3,146,761 3,150,900 0.05 Sumber: Administrator KEK Tanjung Lesung, 2015

Berdasarkan data pada tabel 3 di atas diketahui Sedangkan Visi dan Misi RPJM 2011 – 2016 yaitu jumlah wisatawan mengalami peningkatan namun Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri demikian terlihat kecenderungan peningkatan dan berkembang dibidang agribisnis dan pariwisata tersebut tidak terlalu signifikan. berbasiskan pembangunan pedesaan.

D. Strategi Dukungan Bandar Udara Soekarno E. Analisis SWOT Hatta dalam Pengembangan Kawasan Tabel hasil analisis SWOT yang telah dilakukan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung untuk mengetahui strategi yang bisa dilaksanakan Berdasarkan Undang-undang No. 39 Tahun 2009 oleh penyelenggara bandara dalam mendukung pasal 1, Kawasan Ekonomi Khusus adalah pengembangan destinasi pariwisata prioritas di kawasan dengan batas luas tertentu dalam wilayah Tanjung Lesung dan sekitarnya dapat dilihat dalam hukum Republik Indonesia yang ditetapkan untuk tabel 4. menyelenggarakan fungsi perekonomian dan Berdasarkan tabel 4, diketahui faktor internal yang memperoleh fasilitas tertentu. KEK bertujuan menjadi kekuatan Bandara Soekarno Hatta dalam untuk mempercepat perkembangan daerah dan mendukung pengembangan destinasi pariwisata sebagai model terobosan pengembangan kawasan prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya serta untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, mempunyai pengaruh yang paling tinggi dibanding pariwisata dan perdagangan sehingga dapat dengan faktor-faktor lainnya yaitu Bandara menciptakan lapangan pekerjaan. Sesuai dengan Soekarno Hatta merupakan bandara internasional tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten terbesar di Indonesia dan memiliki orientasi Pandeglang yaitu mewujudkan ruang wilayah pelayanan kelas internasional serta komitmen Kabupaten Pandeglang sebagai pusat agroindustri pengelola bandara dan staf untuk memberikan dan pariwisata di Provinsi Banten yang pelayanan terbaik dalam mendukung pariwisata berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Tanjung Lesung dengan skor 1.00. Sedangkan

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 187 faktor yang menjadi kelemahannya yaitu masih prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya yaitu kurangnya ketersediaan fasilitas penunjang berupa kurangnya koordinasi dalam peningkatan media informasi pariwisata prioritas di Tanjung prasarana dan sarana bidang pariwisata di Tanjung Lesung dengan skor 0,47. Lesung dengan skor 0.34 dan masih kurangnya Berdasarkan tabel 5, faktor eksternal yang moda alternatif lanjutan dari dan ke destinasi menjadi peluang Bandara Soekarno-Hatta dalam pariwisata prioritas Tanjung Lesung dengan skor mendukung pengembangan destinasi pariwisata 0.19. prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya serta mempunyai pengaruh yang paling tinggi dibanding F. Matrik SWOT dengan faktor-faktor lainnya yaitu peningkatan Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis pertumbuhan angkutan udara setiap tahunnya di internal dan eksternal pada tabel 5, hasilnya dapat Bandara Soekarno-Hatta dengan skor 1.04, dirangkum sebagai berikut: Bandara Soekarno-Hatta yang sering digunakan 1. Skor Total Kekuatan sebesar 5,16. transit dan transfer penumpang angkutan udara 2. Skor Total Kelemahan sebesar 2,15. dengan skor 0.68 serta munculnya maskapai 3. Skor Total Peluang sebesar 4,99. penerbangan asing masuk ke dalam negeri, 4. Skor Total Ancaman sebesar 1,62. menambah ramainya pasar penerbangan Berdasarkan analisis di atas diketahui bahwa Indonesia skor 0.68. Faktor yang menjadi faktor kekuatan lebih kecil dari faktor kelemahan ancaman Bandara Soekarno-Hatta dalam dan pengaruh dari faktor peluang lebih besar dari mendukung pengembangan destinasi pariwisata faktor ancaman. Mengacu pada skor total ini, Tabel 4. IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) Internal (IFAS) No Kekuatan (strenght) (%) Bobot Rating Skor 1 Bandara Soekarno Hatta merupakan 18.75 0.251 3.50 0.88 bandara internasional terbesar di Indonesia 2 Komitmen pengelola bandara dan staf 18.75 0.251 4.00 1.00 untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung pariwisata Tanjung Lesung 3 Bandara Soekarno Hatta memiliki orientasi 18.75 0.251 4.00 1.00 pelayanan kelas internasional 4 Penyediaan beragam pelayanan jasa 17.01 0.227 4.00 0.91 penunjang bandar udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi 5 Kerjasama kemitraan dengan unit terkait 9.73 0.130 3.50 0.46 untuk menunjang pariwisata di Tanjung Lesung 6 Pengembangan dan penambahan fasilitas 17.01 0.227 4.00 0.91 serta seat capacity terminal di Bandara Soekarno Hatta 100.00 1.34 5.16 No Kelemahan (weakness) (%) Bobot Rating Skor 1 Jumlah petugas operasional di Bandara 27.27 0.181 3.50 0.63 Soekarno Hatta yang masih kurang (cleaning service, security) 2 Kondisi Terminal 3 Ultimate Bandara 24.48 0.162 3.00 0.49 Soekarno Hatta yang masih dalam proses perbaikan/pembangunan 3 Kondisi fasilitas pelayanan penumpang di 27.99 0.186 3.00 0.56 Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang masih dalam proses pembenahan 4 Ketersediaan fasilitas penunjang berupa 20.26 0.134 3.50 0.47 media informasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesung 100.00 0.66 2.15

188 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192 Tabel 5. EFAS (Eksternal Factor Analysis Strategy) Eksternal (EFAS) No Peluang (opportunity) (%) Bobot Rating Skor 1 Dukungan Kementerian Perhubungan 11.13 0.163 3.00 0.49 pembukaan jalur penerbangan langsung 2 Dukungan Kementerian Perhubungan 11.13 0.163 4.00 0.65 peningkatan fasilitas bandara 3 Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap 17.74 0.260 4.00 1.04 Tahunnya 4 Komitmen, Kebijakan, dan Regulasi 6.65 0.097 3.50 0.34 Pemerintah Daerah di bidang pariwisata 5 Aksesibilitas dari Bandara Soekarno Hatta ke 8.93 0.131 4.00 0.52 KEK Tanjung Lesung yang relatif mudah dan terjangkau 6 Bandara yang sering digunakan transit dan 15.54 0.227 3.00 0.68 transfer penumpang angkutan udara 7 Munculnya maskapai penerbangan asing 15.54 0.227 3.00 0.68 masuk ke dalam negeri, menambah ramainya pasar penerbangan Indonesia 8 Kesempatan membuka fasilitas komersial 13.34 0.195 3.00 0.59 (commerdial)/ Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar Bandara Baru 100.00 1.46 4.99 No Ancaman (treath) (%) Bobot Rating Skor 1 Pembanguan Bandar Udara Baru Tanjung 36.35 0.10 3.50 0.34 Lesung (PM 69 Tahun 2013 dan PM Nomor 433 tahun 2010) 2 Kurangnya koordinasi dalam peningkatan 18.13 0.10 3.50 0.34 prasarana dan sarana bidang pariwisata di Tanjung Lesung 3 Lokasi Bandara Tanjung Lesung yang 24.33 0.13 4.00 0.52 berdekatan dengan Bandara Soekarno Hatta. 4 Masing kurangnya moda alternatif bandara 9.06 0.05 4.00 0.19 dari dan ke Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung 5 Kurangnya tingkat pendidikan dan etos kerja 12.12 0.07 3.50 0.23 penduduk sekitar Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung 100.00 0.44 1.62 maka penentuan posisi Bandara Soekarno-Hatta diperoleh hasil luas matrik terbesar pada kuadran dapat digambar sebagai Matrik SWOT yang I dengan luas matrik 25.74. Uraian mengenai disajikan pada gambar 7. posisi ranking luas matrik kuadran pada tabel 6 Berdasarkan gambar 7 diketahui posisi Bandar antara lain: Udara Soekarno-Hatta saat ini berada di kuadran 1. Ranking ke 1: Pada kuadran ke I dengan luas 1 yang berarti diharapkan untuk kedepan semua matrik 25.74; program dan kegiatan harus mendukung strategi 2. Ranking ke 2: Pada kuadran III dengan luas matrik pertumbuhan dari pembangunan yang telah 10.72; dikerjakan saat ini. 3. Ranking ke 3: Pada kuadran II dengan luas matrik Berdasarkan hal tersebut, diketahui titik 8.37; pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka 4. Ranking ke 4: Pada kuadran IV dengan luas matrik posisi Bandara Soekarno Hatta diketahui pada 3.49. kuadran I namun cenderung dekat pada kuadran Berdasarkan titik koordinat seperti pada gambar, IV sehingga perlu diadakan penyempurnaan maka perusahaan berada pada kuadran I yang analisis dengan menghitung luasan wilayah pada mendukung strategi agresif. Hal ini tentunya tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing- merupakan kondisi yang sangat menguntungkan masing kuadran dapat digambarkan pada tabel 6. bagi pihak Bandara Soekarno Hatta. Perusahaan Berdasarkan tabel 6, hasil pengolahan data untuk memiliki kekuatan dan peluang sehinggan mengetahui luas matrik dan prioritas strategi maka perusahaan dapat menjawab peluang yang terbuka

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 189

Gambar 7. Posisi Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Di Tanjung Lesung Dan Sekitarnya.

Tabel 6. Luasan Matrik dan Prioritas Strategi Kuadran Luas Matriks Rangking Perioritas Strategi 1 25,74 1 Strategi Growth (Pertumbuhan) II 8,37 3 Diversification (Pertukaran Usaha) III 10,72 2 Stabilisation (Stabil) IV 3.49 4 Survive (Bertahan)

lebar. Tiap strategi dalam peta analisa positioning internal, eksternal dalam kekuatan, kelemahan, dan evaluasi ini menunjukkan faktor-faktor peluang dan ancaman, serta strategi pertumbuhan penting. Sebagaimana ditunjukkan dalam kuadran pemasaran tersebut, maka PT. Angkasa Pura II dalam analisis SWOT kuadran pertama ini Bandara Soekarno-Hatta harus mulai bisa menggambarkan kondisi intern yang kuat dengan mengidentifikasi hasil yang didapatkan dari lingkungan yang mendukung sehingga arah, layanan informasi dalam mendukung pariwisata sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah Tanjung Lesung dan sekitarnya; yang bersifat agresif, misalnya strategi d. Berdasarkan penentuan pada strategi growth pertumbuhan (Growth Strategy) bagi perusahaan. tersebut dapat dilakukan strategi kompetitif Strategi yang dapat dilakukan adalah : manajemen sumber daya manusia yang a. Mempertahankan dan meningkatkan brand image menundukung layanan informasi pariwisata di dan value (nilai tambah) di mata pelanggan. Indonesia khususnya dalam hal ini pariwisata Berdasarkan hal ini yang terpenting untuk Tanjung Lesung dan sekitarnya yang mampu diperhatikan adalah customer satisfaction atau memberi nilai tambah kepada instansi sesuai kepuasan pelanggan. Jika hal tersebut telah dengan strategi SO (Strength-Opportunity), maka dilakukan maka perusahaan (Bandar Udara dapat diupayakan peningkatan kemampuan dan Soekarno-Hatta) akan banyak memiliki pelanggan kompetensi personel untuk melakukan kerjasama yang loyal untuk melakukan perjalanan dalam yang efektif dan efisien, dimana aktifitas tersebut rangka pariwisata ke Tanjung Lesung dan dapat dilakukan melalui perencanaan sumber daya Sekitarnya; manusia yang ada. b. Perlunya kerjasama antara Pemerintah Daerah Pihak Pengelola Bandara Soekarno Hatta telah (Propinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang) dan melakukan persiapan dalam menunjang destinasi pihak Bandara dalam meningkatkan promosi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya pariwisata dan membah jumlah alat transportasi antara lain beroperasinya Bandara Soekarno Hatta lanjutan agar wisatawan dapat langsung selama 24 jam, sudah normalnya akses lalu lintas melakukan perjalanan ke lokasi pariwisata dari dan ke Bandara Soekarno Hatta, banyaknya Tanjung Lesung; space iklan untuk promosi pariwisata yang tersedia c. Berdasarkan hasil dari analisis data, serta di Bandara Soekarno Hatta, penambahan fasilitas didukung dengan matrik posisi lembaga dari untuk penumpang dan calon wisatawan Tanjung

190 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192 Lesung, dan pusat informasi terkait destinasi yang bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura II; wisata, terutama Tanjung Lesung. 3. Kerjasama komersial paket pariwisata, program Saat ini belum ada program kerjasama langsung marketing secara tidak langsung, penambahan antara PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara penumpang dan penambahan penerbangan; Soekarno-Hatta dengan pihak terkait dengan 4. Banyaknya space iklan untuk promosi di area pengembangan pariwisata Tanjung Lesung. Bandara Soekarno Hatta. Namun sarana dan prasarana yang tersedia siap Dalam menunjang destinasi pariwisata prioritas untuk menunjang destinasi pariwisata tersebut. Tanjung Lesung dan sekitarnya, pihak Bandara Selain itu Pihak Bandara Soekarno-Hatta juga Soekarno Hatta mengharapkan perlunya dilakukan tidak menyediakan petugas khusus. Namun kerjasama antara pihak bandara dengan petugas customer service PT. Angkasa Pura II pemerintah daerah dan agen-agen wisata Cabang Soekarno-Hatta siap membantu untuk menyediakan sarana transportasi yang memadai menyampaikan informasi yang diperlukan oleh yang langsung menghubungkan Bandara pengguna jasa bandar udara. Soekarno Hatta dengan Tanjung Lesung dan Fasilitas penunjang yang disediakan oleh pihak menyediakan spot ditempat tertentu sebagai pusat Bandara Soekarno-Hatta dalam menunjang informasi destinasi pariwisata terutama Tanjung destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan Lesung. Perlu ada kerjasama antara pemerintah sekitarnya, antara lain menyediakan brosur-brosur daerah khususnya Dinas Pariwisata, standarisasi tempat wisata di daerah Banten dan sekitarnya, harga produk yang dijual dan tersedia di daerah menyediakan sarana transportasi dan pemadu wisata (hotel, makanan, minuman dll), dan moda yang dibutuhkan oleh pengguna jasa keamanan daerah tujuan wisata harus terjamin. bandara, dan menyediakan space iklan/videotron Agar seluruh pihak dilibatkan dan diselaraskan bagi daerah yang mempromosikan tempat baik pemerintah daerah destinasi wisata, Dinas wisatanya. Hal ini bisa bekerjasama dengan unit Perhubungan (terkait transportasi), pihak bandara, komersial PT, Angkasa Pura II Bandara Soekarno pihak maskapai penerbangan, para pemegang Hatta. otoritas, agar pengembangan tidak berjalan Transportasi lanjutan yang dapat digunakan oleh setengah-setengah sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi masyarakat untuk datang ke destinasi-destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya pariwisata dengan mudah dan menyenangkan yaitu DAMRI, angkutan sewa dan taksi. Saat ini karena semua fasilitas sangat mendukung. pemadu moda Damri hanya melayani jurusan Bandara Soekarno Hatta dari dan ke Merak dan KESIMPULAN sebaliknya. Apabila wisatawan akan berkunjung Terdapat dua jalur angkutan umum yaitu Jalur ke Tanjung Lesung harus beralih moda kembali. Jakarta-Serang- Pandeglang-Tanjung Lesung dan Jalur Namun demikian wisatawan dapat menyewa taksi tol Jakarta-Merak ke Kota Cilegon menuju destinasi atau angkutan sewa yang ada disekitar Bandara pariwisata prioritas Tanjung Lesung. Dengan Soekarno Hatta apabila menginginkan moda menggunakan kedua angkutan umum ini masih langsung. diperlukan waktu tempuh yang lama, dikarenakan Kendala yang dialami oleh pihak Bandara masih perlu alih moda untuk sampai ke Tanjung Soekarno Hatta dalam menunjang destinasi Lesung. Apabila berangkat dari Bandara Soekarno pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan sekitarnya Hatta, dapat menggunakan DAMRI tujuan Merak adalah sampai saat ini belum ada tawaran dengan jumlah yang masih sedikit dengan waktu kerjasama dari pihak daerah maupun tunggu yang relatif lama. Untuk sampai ke destinasi koordinasinya dan belum ada sosialisasi tentang pariwisata Tanjung Lesung perlu pindah moda lanjutan destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung di Serang dengan DAMRI trayek Serang-Tanjung secara menyeluruh dengan para pihak di bandara. Lesung dengan frekuensi perjalanan sebanyak 2 kali Beberapa peluang/kesempatan yang diperoleh sehari. pihak Bandara Soekarno Hatta dalam menunjang Ketersediaan dan kualitas jasa pelayanan di destinasi pariwisata prioritas Tanjung Lesung dan Bandara Soekarno Hatta sangat baik, namun terkait sekitarnya antara lain: dengan pelayanan informasi dukungan pariwisata 1. Bertambahnya jumlah penumpang dan pesawat prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya masih terbang dari domestik/internasional di Bandara kurang memadai. Faktor yang menjadi kendala antara Soekarno Hatta memberikan kesempatan untuk lain kurangnya ketersediaan fasilitas penunjang berupa mempromosikan pariwisata di Indonesia; media informasi pariwisata prioritas di Tanjung Lesung, 2. Bertambahnya kegiatan-kegiatan promosi wisata kurangnya koordinasi dalam peningkatan prasarana dan

Strategi Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Dalam Mendukung Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan Sekitarnya - Dina Yuliana dan Sitti Subekti | 191 sarana bidang pariwisata di Tanjung Lesung dan masih DAFTAR PUSTAKA kurangnya program promosi daerah destinasi Bappenas. Koordinasi Strategis Kawasan Strategis pariwisata Tanjung Lesung dan sekitarnya di Bandara Nasional (KSN), Perencanaan Kawasan Soekarno Hatta. Pengembangan Ekonomi Terpadu, Kawasan Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa nilai Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas faktor internal dan eksternal beserta diagram cartesius (KPBPB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Perbatasan. Laporan Akhir. Jakarta: dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama Bappenas, 2015. bagi PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Soekarno Damayanti. “Masa Depan Pariwisata Indonesia dalam Hatta dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata”. Diakses 15 Agustus 2016. http:// pariwisata prioritas di Tanjung Lesung dan sekitarnya harian.analisadaily.com/kota/news/masa-depan- adalah strategi growth (perkembangan). pariwisata Indonesia. Harry. “Gerbang Pariwisata Indonesia Terminal 3 Ultimate SARAN Beroperasi”. Diakses 9 Agustus 2016. Saran/rekomendasi yang dapat diberikan dari www.radarcirebon.com/9-agustus-2016-gerbang- penelitian ini terkait dengan peningkatan aksesibilitas pariwisata-indonesia-terminal-3-ultimate- transportasi dalam menunjang destinasi pariwisata beroperasi-gerbang-pariwisata-indonesia-terminal- 3-ultimate-beroperasi.html. prioritas Tanjung Lesung antara lain dengan Hidayat, Syarif dan Agus Syarip Hidayat (ed.). Quo Vadis menyediakan transportasi pemadu moda langsung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jakarta: Rajawali trayek Bandar Udara Soekarno-Hatta – Tanjung Pers, 2010. Lesung berupa Bis DAMRI dengan frekuensi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 433 Tahun 2010 perjalanan yang terjadwal. Peningkatan kualitas tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara serta informasi tentang pariwisata Tanjung Lesung dan Rencana Pembangunan Bandar Udara Baru di sekitarnya dapat dilakukan dengan kerjasama (MOU) Kabupaten Pandeglang. antara pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan Media Center-News. “Tanjung Lesung-Kota Wisata Pemerintah Propinsi Banten antara lain penyediaan Maritim Internasional.” Diakses 29 Agustus 2016. space iklan untuk promosi di area Bandara Soekarno www.tanjunglesung.com/media-center/news/61/ kota-wisata-maritim-internasional. Hatta, menyediakan ruangan khusus untuk informasi Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011tentang pariwisata (tourism) dan display kerajinan (ekonomi Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. kreatif) Propinsi Banten. Putrananda, Hendri. “Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus UCAPAN TERIMA KASIH (KEK) Pariwisata Di Tanjung Lesung Kabupaten Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Pandeglang.” Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Pusat Litbang Transportasi Udara, Kabid Geografi, Universitas Gadjah Mada , 2014. Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Puslitbang Transportasi Udara, Senior General Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Manager PT. Angkasa Pura II (persero) beserta Staf 2003. Santoso, Budi. “Tinjauan Dan Perspektif Departemen Bandara Soekarno-Hatta (Bapak Harris dan Ibu Lilo), Perdagangan Terhadap Kebijakan Pemerintah Dalam Bapak Kusnandar Kasubid Kimpraswil BAPPEDA Mendukung Pengembangan KEK.” Diskusi Internal Pandeglang dan Ibu Joice Administrator KEK Tanjung dengan tim peneliti P3DI publikasi di Jakarta tanggal Lesung yang telah memberikan masukkan data dan 04 April 2008. informasi dalam penelitian ini. Penulis juga Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan mengucapkan terima kasih kepada Pusat Penelitian Ekonomi Khusus. dan Pengembangan Transportasi Antarmoda atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang kesempatan yang diberikan sehingga tulisan ini dapat Penanaman Modal. diterbitkan.

192 | Jurnal Transportasi Multimoda | Volume 14/No. 04/Desember/2016 | 177 - 192