STRATEGI MEMPERTAHANKAN SILAT CINGKRIK DALAM PELESTARIAN BUDAYA BETAWI (Studi Kasus Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

STRATEGI MEMPERTAHANKAN SILAT CINGKRIK DALAM PELESTARIAN BUDAYA BETAWI (Studi Kasus Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat) STRATEGI MEMPERTAHANKAN SILAT CINGKRIK DALAM PELESTARIAN BUDAYA BETAWI (Studi kasus Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat) Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Disusun Oleh: Radita Milati NIM. 1112015000009 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Radita Milati NIM : 1112015000005 Jurusan : Pendidikan IPS/Sosiologi Judul Skripsi : Strategi Mempertahankan Silat Cingkrik dalam Pelestarian Budaya Betawi (Studi Kasus Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat) Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 22 April 2019 Radita Milati NIM. 1112015000009 ABSTRAK Radita Milati, 1112015000009, “Strategi Mempertahankan Silat Cingkrik dalam Pelestarian Budaya Betawi (Studi Kasus Sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat)”, Skripsi, Konsentrasi Sosiologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini meneliti tentang strategi sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong dalam mempertahankan silat cingkrik untuk melestarikan budaya Betawi. Tujuannya adalah untuk mengetahui 3 tahapan strategi dalam mempertahankan silat cingkrik, yakni perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi yang digunakan oleh Perguruan Cingkrik Rawa Belong sebagai sebuah sanggar yang menggeluti bidang silat, terlebih silat cingkrik di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan peneliti mengambil data dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menerangkan bahwa sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong memakai 3 tahapan strategi dalam mempertahankan sanggar tersebut. Yakni, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi, yang dilakukan oleh sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong adalah (1) menentukan cakupannya terlebih dahulu agar memudahkan penyampaian sasaran, yakni remaja. (2) rencana melakukan pengenalan silat cingkrik melalui festival- festival budaya. (3) rencana tahapan pelaksanaan latihan. Dalam tahapan implementasi strategi sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong memasukkan silat cingkrik ke dalam ektrakulikuler di berbagai sekolah, karena sasaran yang ingin dirangkul adalah para remaja. Dan tahapan strategi yang ketiga adalah evaluasi strategi, dalam tahapan yang terakhir ini sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong melakukan evaluasi dari pelaksanaan setiap rencana yang dibuat. Menurut sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong mereka telah berhasil dalam melaksanakan semua rencana yang dibuat walau dengan beberapa hambatan dan kekurangan. Kata kunci : Perguruan Cingkrik Rawa Belong (PERCIRA), Strategi, Budaya Betawi i KATA PENGANTAR ِب ْس ِب ِهّلل ِبا ا َّرل ْس َم ِب ا َّرل ِب ْس ِب Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, aamiin. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “Strategi Mempertahankan Silat Cingkrik dalam Pelestarian Budaya Betawi (Studi Kasus Perguruan Cingkrik Rawa Belong, Jakarta Barat)”. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. 3. Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si. 4. Dosen pembimbing akademik, Drs. A. Banajid atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan. 5. Dosen pembimbing skripsi I, Bapak Dr. Abdul Rozak, M.Si yang sudah luar biasa sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berguna dalam menyelesaikan penelitian ini. iii 6. Dosen pembimbing skripsi II, Ibu Cut Dhien Nourwahida, M.A yang sangat sabar dalam memberikan dan arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 7. Seluruh dosen dan staf FITK yang sangat luar biasa, semoga ilmu-ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis. 8. Ketua sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong Robi Indra yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di organisasi tersebut. 9. Seluruh badan pengurus dan anggota sanggar Perguruan Cingkrik Rawa Belong yang telah berkenan menjadi informan wawancara dalam penelitian ini 10. Orang tua penulis, Bapak Hasanuddin dan Ibu Bazlah atas jasa-jasanya, kesabaran, serta do’a yang tidak pernah lelah mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil hingga saat ini. 11. Bikry Haitami (abang), Siti Mariatul Ulfa (kakak), M. Ahyat Syarofi (abang), Aisya Ridla (kakak), M. Fadhly Kamal (Adik), Baswara Raka Permana (keponakan), Damar Langit Sambara (keponakan), dan Alula Khanza Azkira (keponakan) yang selalu mewarnai hari-hari penulis di rumah dengan keceriaan dan kebahagiaan. 12. Desty Rahmayanti, Muhammad Hikmah Nikmatulloh, dan Nur Aini yang selalu mewarnai hari-hari penulis selama menyelesaikan skripsi dengan kebahagiaan yang tiada terkira dan selalu menjadi pelipur lara ketika penulis mulai sedih dan bosan. 13. Muhammad Fajar Rialdi yang tanpa ia tahu bahwa ia adalah salah satu semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan menjadi pelipur hati penulis dalam situasi apapun. 14. Kawan-kawan seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2012 dan khususnya teman-teman SOSIOLOGI - ANTROPOLOGI 2012 yang telah memberikan ribuan kenangan yang tidak akan pernah terlupakan iv 15. Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) dan rekan-rekan anggota yang telah membantu menyemangati penulis dalam melakukan penelitian ini khususnya untuk elemen Lingkar Sastra Tarbiyah dimana penulis belajar nari pertama kali. 16. Keluarga DDPAW; Desty, Dita, Feby, Aini, Winda yang menemani penulis selama kuliah dan memberikan kenangan indah yang tak akan pernah penulis lupakan. 17. Dori Alom Siregar dan Desi Sulistiani sahabat SMA yang selalu menjadi penghibur disaat penulis mulai kehilangan semangat. 18. Lisha Hasanah dan Julmy Ardiansyah saudara penulis yang selalu menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini. 19. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khusunya bagi penulis umumnya bagi kita semua. Jakarta, 22 April 2019 Penulis v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6 D. Perumusan Masalah ................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 9 A. Kajian Teori ............................................................................... 9 1. Pencak Silat dalam Budaya Masyarakat Betawi ................. 9 2. Revitalisasi Budaya ............................................................ 20 3. Strategi Mempertahankan Budaya ..................................... 21 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
Recommended publications
  • Pustaka-Obor-Indonesia.Pdf
    Foreign Rights Catalogue ayasan Pustaka Obor Indonesia, a modestly sized philanthropy active in the Yfield of cultural and intellectual development through scholarly publishing. It’s initial focus to publish books from various languages into the Indonesian language. Among its main interest is books on human and democratic rights of the people. Yayasan Pustaka Obor Indonesia was set up as an Indonesian legal entity in 1978. The Obor Indonesia office coordinates the careful work of translation and revision. An editorial Board is in charge of program selection. Books are published locally and placed on the market at a low subsidized price within reach of students and the general reader. Obor also plays a service role, helping specialized organizations bring out their research in book form. It is the Purpose of Yayasan Pustaka Obor Indonesia, to widen and develop the perspective of Indonesia’s growing intellectual community, by publishing in Bahasa Indonesia -- and other appropriate languages -- literate and socially significant works. __________________ Contact Detail: Dian Andiani Address: Jl. Plaju No. 10 Jakarta Indonesia 10230 E-mail: [email protected]/[email protected] Web: www.obor.or.id mobile: +6281286494677 2 CATALOGUE Literature CATALOGUE 3 Harimau!Harimau!|Tiger! Tiger! Author: Mochtar Lubis | ISBN: 978-979-461-109-8 | “Tiger! Tiger!” received an award from ‘Buku Utama’ foundation as the best literature work in 1975. This book illustrated an adventurous story in wild jungle by a group of resin collector who was hunted by a starving tiger. For days, they tried to escape but they became victims. The tiger pounced on them one by one.
    [Show full text]
  • The Practice of Pencak Silat in West Java
    The Politics of Inner Power: The Practice of Pencak Silat in West Java By Ian Douglas Wilson Ph.D. Thesis School of Asian Studies Murdoch University Western Australia 2002 Declaration This is my own account of the research and contains as its main content, work which has not been submitted for a degree at any university Signed, Ian Douglas Wilson Abstract Pencak silat is a form of martial arts indigenous to the Malay derived ethnic groups that populate mainland and island Southeast Asia. Far from being merely a form of self- defense, pencak silat is a pedagogic method that seeks to embody particular cultural and social ideals within the body of the practitioner. The history, culture and practice of pencak in West Java is the subject of this study. As a form of traditional education, a performance art, a component of ritual and community celebrations, a practical form of self-defense, a path to spiritual enlightenment, and more recently as a national and international sport, pencak silat is in many respects unique. It is both an integrative and diverse cultural practice that articulates a holistic perspective on the world centering upon the importance of the body as a psychosomatic whole. Changing socio-cultural conditions in Indonesia have produced new forms of pencak silat. Increasing government intervention in pencak silat throughout the New Order period has led to the development of nationalized versions that seek to inculcate state-approved values within the body of the practitioner. Pencak silat groups have also been mobilized for the purpose of pursuing political aims. Some practitioners have responded by looking inwards, outlining a path to self-realization framed by the powers, flows and desires found within the body itself.
    [Show full text]
  • An Analysis of Symbolic Meanings in Palang Pintu Tradition of the Betawi Wedding Ceremony Rahman1*, Zakaria2, NKD Tristiantari3, Asri Wibawa Sakti1
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 509 4th International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (ICOLLITE 2020) An Analysis of Symbolic Meanings in Palang Pintu Tradition of the Betawi Wedding Ceremony Rahman1*, Zakaria2, NKD Tristiantari3, Asri Wibawa Sakti1 1Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia 2Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAI, Binamadani Tangerang Indonesia 3Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha Bali Indonesia *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT Palang Pintu tradition is one of the Betawi ethnic cultural heritage which is performed in the process of a wedding ceremony. Besides enacted as a performance to entertain people, Palang Pintu is loaded with cultural literacy. The purpose of the study is to find out a comprehensive description of symbolic meanings and literary appreciation learning in Palang Pintu tradition of the Betawi wedding ceremony. The performance process of Palang Pintu contains remarkable values namely reading salawat indicating that the Betawi people always obey the Islamic value., The pukul/beklai (a form of martial arts) is a symbol that a man as the head of the family and must be able to protect his household; and lantunan sike (reciting the verses of the Holy Qur’an) implies that a man is a leader in his household. Furthermore, berbalas pantun (pantun speech) in Palang Pintu tradition is one form of the literary appreciation. The method used is the descriptive analysis of literature studies, observation and interviews with experts were done as the triangulation of the data. The study found that Palang Pintu tradition has symbolic values such as leadership, religiosity that can be used as an opportunity for children’s literacy appreciation learning.
    [Show full text]
  • LANGGA Beladiri Tradisional Masyarakat Gorontalo
    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) LANGGA Beladiri Tradisional Masyarakat Gorontalo Hartono Hadjarati Gorontalo, 2018 IP.070.011.2018 LANGGA Beladiri Tradisional Masyarakat Gorontalo Hartono Hadjarati Pertama kali diterbitkan Oleh Ideas Publishing, November 2018 Alamat: JalanPangeranHidayat No. 110 Kota Gorontalo Surel: [email protected] AnggotaIkapi, No. 0001/ikapi/gtlo/II/17 ISBN : 978-602-5878-44-2 Penyunting: Abdul Rahmat Penata Letak: WisnuWijanarko Sampul: WisnuWijanarko Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit ii Prakata Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan buku berjudul LANGGA Beladiri Tradisional Masyarakat Gorontalo. Alhamdulillah buku ini lahir dalam rentetan usaha dan niat baik dalam rangka melestarikan budaya asli daerah Gorontalo. Berharap buku ini dapat memberikan informasi tambahan kepada kita semua khususnya kepada mahasiswa dan masyarakat. Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt., senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Gorontalo, November 2018 Penulis iii iv DAFTAR ISI Prakata ..................................................................
    [Show full text]
  • Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 283 MITOS SILAT BEKSI BETAWI MYTHS in BEKSI SELF-DEFENSE ARTS of BETAWI
    Mitos Silat Beksi Betawi (Yuzar Purnama) 283 MITOS SILAT BEKSI BETAWI MYTHS IN BEKSI SELF-DEFENSE ARTS OF BETAWI Yuzar Purnama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat Jl. Cinambo No. 136 Ujungberung-Bandung 42094 Tep/Fax. e-mail: [email protected] Naskah Diterima: 16 April 2018 Naskah Direvisi: 18 Juli 2018 Naskah Disetujui: 10 September 2018 Abstrak Silat beksi adalah penamaan dunia persilatan pada masyarakat Betawi. Silat beksi merupakan ilmu bela diri maen pukulan dengan empat pertahanan tubuh dari serangan lawan. Ilmu bela diri ini merupakan percampuran antara jurus silat Betawi dengan jurus-jurus bela diri dari Negeri Cina. Silat beksi sampai sekarang masih tumbuh dan berkembang pada masyarakat Betawi dibuktikan dengan adanya 120 sanggar silat beksi di Jakarta, hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengkaji apa yang menyebabkan produk budaya ini dapat bertahan bahkan berkembang. Ruang lingkup penulisan mencakup, Apakah yang dimaksud masyarakat Betawi? Apakah silat beksi itu? Adakah mitos silat beksi? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskripsi. Kesimpulan penelitian, silat beksi bagi masyarakat Betawi memiliki nilai keagungan dan keluhuran, sehingga untuk mengungkapkannya munculah mitos-mitos misalnya ilmu ini diajarkan oleh makhluk jelmaan macan putih atau harimau. Kata kunci: mitos, Silat Beksi, dan masyarakat Betawi. Abstract Beksi silat is the name of the martial world in the Betawi community. Beksi silat is a martial arts style with four body defenses against opponents. This martial art is a mixture of Betawi and China martial arts. Beksi silat is still growing and developing in the Betawi community as evidenced by the existence of 120 Beksi silat studios in Jakarta.
    [Show full text]
  • Konstruksi Sosial Pemaknaan Pangsi Jawara Betawi: Penguatan Identitas Etnis Betawi Dalam Menghadapi Globalisasi Ini Dapat Terselesaikan Dengan Baik
    KONSTRUKSI SOSIAL PEMAKNAAN PANGSI JAWARA BETAWI: PENGUATAN IDENTITAS ETNIS BETAWI DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S. Sos) Oleh Wiqoyatul Amanah NIM: 1113111000046 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H ABSTRAK Skripsi ini menganalisa konstruksi sosial yang terjadi pada pangsi Betawi dan penguatan identitas yang dilakukan oleh etnis Betawi dalam menghadapi globalisasi. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bagaimana pangsi Betawi dikonstruksi secara sosial, baik oleh jawara Betawi maupun masyarakat secara umum dan resistensi yang dilakukan Betawi sebagai upaya penguatan identitasnya sebagai budaya lokal-daerah yang bertahan dalam lingkaran globalisasi saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi sebagai data primer serta studi dokumentasi dan studi pustaka sebagai data pendukung. Kerangka teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thoman Luckmann. Temuan dari penelitian ini adalah pada fase eksternalisasi berawal dari melakukan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan memberdayakan budaya Betawi seperti berdagang pangsi, membuka Padepokan dan mengajar silat, serta melakukan kegiatan bakti sosial. Fase berikutnya yakni objektivasi dimana jawara Betawi melakukan ritual yang lambat
    [Show full text]
  • Investment of Self-Confidence in Cingkrik Rawa Belong Pencak Silat for Elementary School Students
    Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah p-ISSN: 2088-9801 | e-ISSN: 2597-937X Vol. 11, No. 1 (June 2021), PP. 10 – 18 INVESTMENT OF SELF-CONFIDENCE IN CINGKRIK RAWA BELONG PENCAK SILAT FOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Sa'odah1* and Mamat Supriatna2 1,2Primary Education Department, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia *Email: [email protected] Website: https://jurnal.uinantasari.ac.id/index.php/adzka Received: 2 October 2020; Accepted: 20 April 2021; Published: 23 June 2021 DOI: 10.18952/aladzkapgmi.v11i1.3983 ABSTRACT This article aims to describe thoroughly the value of self-confidence in Pencak Silat activities for elementary school students. The scope includes the value of self-confidence in Pencak Silat Cingkrik Rawa Belong. The research method used is a literature review and field visits that include observation and interviews. The research subjects were the head of the Lengkong Arts and Culture House Foundation and the research object was elementary school students who were active in Pencak Silat activities in elementary schools. The research sites are the Cingkrik Rawa Belong Lengkong Cultural Art House and the Primary School in Tangerang. The instruments used were interviews and observation. The result of this research is that the value of self-confidence in Pencak Silat activities is the value obtained by children from training or Pencak silat activities and then retrained through the experience of the championships that have been followed The use-value contained in the Cingkrik Pencak Silat activity can be used as learning to instill confidence in elementary school students. Keywords: cingkrik pencak silat; self-confidence values; elementary school INTRODUCTION Pencak Silat is the result of the culture of Indonesian people in terms of self-defense, self-defense, and the surrounding environment to achieve harmony in life to increase faith and piety (Pratama, 2018; Gristyutawati, Earrings Dien, 2012; and Mardotillah & Zein, 2017).
    [Show full text]
  • Editors Issue 4
    ISSUE 4 EDITORS Summer 2017 Paul Bowman ISSN 2057-5696 Benjamin N. Judkins MARTIAL ARTS STUDIES IS MARTIAL ARTS FIGHTING WORDS: FOUR NEW DOCUMENT FINDS STUDIES TRIVIAL? REIGNITE OLD DEBATES IN TAIJIQUAN HISTORIOGRAPHY Bowman & JUDKINS DOUGLAS WILE VIRTUALLY LEGITIMATE: USING DISEMBODIED MEDIA TO POSITION ONESELF IN AN EMBODIED COMMUNITY LAUREN MILLER GRIFFITH TRANS-REGIONAL CONTINUITIES OF FIGHTING TECHNIQUES IN MARTIAL RITUAL INITIATIONS OF THE MALAY WORLD GABRIEL FACAL FROM REALISM TO REPRESENTATIVENESS: CHANGING TERMINOLOGY TO INVESTIGATE EFFECTIVENESS IN SELF-DEFENCE STALLER, ZAISER & Körner ABOUT THE JOURNAL Martial Arts Studies is an open access journal, which means that all content is available without charge to the user or his/her institution. You are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without asking prior permission from either the publisher or the author. The journal is licensed under a Creative Commons Attribution- NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. C b n d Original copyright remains with the contributing author and a citation should be made when the article is quoted, used or referred to in another work. Martial Arts Studies is an imprint of Cardiff University Press, an innovative open-access publisher of academic research, where ‘open-access’ means free for both readers and writers. cardiffuniversitypress.org Journal DOI 10.18573/ISSN.2057-5696 Issue DOI 10.18573/n.2017.10182 Accepted for publication 30 June 2017 Martial Arts Studies Journal design by Hugh Griffiths MARTIAL issue 4 ARTS STUDIES SUMMER 2017 1 Editorial Is Martial Arts Studies Trivial? Paul Bowman and Benjamin N.
    [Show full text]
  • Biography of Bapak O'ong Maryono He Was Born on July 28, 1953 in Bondowoso, East Java, Indonesia
    Biography of Bapak O'ong Maryono He was born on July 28, 1953 in Bondowoso, East Java, Indonesia. Since he was 9 years old he learned pencak silat Madura and Bawean and practiced Kuntao. When pencak silat was introduced as a competitive sport in 1973, O'ong Maryono started his carrier as "fighter" winning the regional championships in the regency of Bondowoso. In the same year he moved to Jakarta where he also trained karate, yudo,aikido, ju jitsu and tae kwon do, besides training pencak silat in the school of the Keluarga Pencak Silat Nusantara with Master Mohammad Hadimulyo. From 1979 until 1987 he won national and international competitions and was never defeated. Among his international achievements, he became twice world champion pencak silat in the free class in 1982 and 1984. He also won the first prize in the same category in the South East Asia Games XIV held in 1987 in Jakarta. In between 1982 and 1985 O'ong also dominated national Taek Won Do competitions as champion in the heavy weight class. After he concluded his carrier as athlete because of age limits, O'ong worked as instructor in Brunei Darussalam, Holland and more recently in the Philippines. O'ong also began a profession as freelance writer and researcher on martial arts. In 1998 he published a book entitled "Pencak Silat Merentang Waktu" (literally "Pencak Silat Stretched Across Time) on the socio-cultural aspects of pencak silat and its historical development which has received wide public recognition. O'ong Maryono 42#Ponce street, San Lorenzo Village 1223 Makati City The Philippines Tel/Fax: 63-2-8170147 1 | P a g e Acculturation at the Core of Pencak Silat By O'ong Maryono Rapid journal Vol.4 No.4 As we discussed in the previous article (O'ong Maryono 1999:38-39), Malay myths concur that pencak silat was originally developed by tribal groups in the archipelago through the observation of animal movements and other natural phenomena, in an effort to defend themselves from wild creatures and other environmental dangers.
    [Show full text]
  • Trans-Regional Continuities of Fighting Techniques in Martial Ritual Initiations of the Malay World Gabriel Facal
    After obtaining a Master of Social Anthropology at the École des CONTRIBUTOR Hautes Études en Sciences Sociales in Paris (2009), Gabriel Facal completed his doctoral thesis (2012) at Aix-Marseille University as a member of the Institut de recherches Asiatiques (IrAsia, Marseille) under the supervision of Professor Jean-Marc de Grave. He carried out a dozen fieldwork expeditions for a total duration of thirty-seven months in Southeast Asia. His research initially focused on ritual initiation groups and their links with religious organizations and political institutions in the West of Java and the South of Sumatra (Indonesia). Since 2013, he has completed several additional trips in different regions of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam to establish a comparative perspective. TRANS-REGIONAL CONTINUITIES OF FIGHTING TECHNIQUES IN MARTIAL RITUAL INITIATIONS OF THE MALAY WORLD GABRIEL FACAL DOI ABSTRACT 10.18573/j.2017.10186 This article explores continuities in fighting techniques of martial ritual initiations found across the Malay world (Dunia Melayu). Comparison with other neighboring Asian and Southeast Asian regions shows that these techniques follow patterns and principles that can be considered as ‘properly KEYWORDs Malay’. I argue that ‘Malayness’ is socially and politically consolidated through these initiations, not least because Techniques, initiation, ritual, martial the techniques mobilize local cosmologies and notions of practice, purity, efficacy. the ‘person’. These cosmologies and notions are mainly articulated through conceptions of space and time, an aspect that is underlined by the transmission processes themselves. Transmission steps show parallels with life processes such as CITATION maturation, growing and purification. The correspondences between these processes are also expressed through a specific Facal, Gabriel.
    [Show full text]
  • Laporan Penelitian
    1 LAPORAN PENELITIAN Rencana Induk Pelestarian Kebudayaan Betawi Sumber Dana : PT. Maton Selaras 2018 Kode : 123-FEUP Daftar Isi Daftar Isi .............................................................................................................................. i Daftar Tabel ....................................................................................................................... iv Daftar Gambar .................................................................................................................... v Bab - 1 Pendahuluan ........................................................................................................ 1-1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1-1 1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................. 1-2 1.3. Maksud dan Tujuan.................................................................................. 1-4 1.3.1. Maksud ....................................................................................... 1-4 1.3.2. Tujuan ........................................................................................ 1-4 1.4. Target/Sasaran ........................................................................................ 1-4 1.5. Ruang Lingkup/Lokasi Kegiatan ............................................................... 1-4 Bab - 2 Metode Pelaksanaan............................................................................................ 2-1 2.1. Kerangka
    [Show full text]
  • Makna Simbolik Dalam Tari Blenggo Di Ciganjur
    MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Oleh Saadah NIM: 1113022000103 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Saadah NIM : 1113022000103 Program Studi : Sejarah dan Peradaban Islam Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya. Ciputat, 12 Januari 2018 Saadah i MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) Oleh Saadah NIM: 11130220000103 Pembimbing, Dr. H. Abdul Chair, M.A. NIP: 195412311983031030 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M ii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul MAKNA SIMBOLIK DALAM TARI BLENGGO DI CIGANJUR ini telah diujikan dalam sidang skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Januari 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) pada Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam. Ciputat, 12 Januari 2018 iii DEDIKASI Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Muhammad Afandi (alm.) dan Ibu Rosyidah, dan kakak-kakak dari penulis yaitu Qudniah dan Yuyun Maghfiroh, serta adik-adik dari penulis yaitu Ismi Hamdunah dan Hilwatunnisa.
    [Show full text]