Floribunda 5(3) 2015 82

PENINJAUAN ULANG MARGA () DI KAWASAN MADURA

Arifin Surya Dwipa Irsyam1 & Tatik Chikmawati2 1Sekolah Pascasarjana, Program Biologi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kampus IPB Dramaga, Bogor. 2Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Arifin Surya Dwipa Irsyam & Tatik Chikmawati. 2015. Review on Citrus (Rutaceae) of Madura. Floribunda 5(3): 82–91. — Flora of Java did not clearly mention Citrus species in Madura. Since it was published in 1965, there are no review on Citrus of Madura. This research was undertaken to provide an updated infor- mation on Citrus of Madura. explorations were conducted in Bangkalan, Sampang, Pamekasan and Sumenep district. Ten species of Citrus were obtained. One of them, C. × floridana (J. Ingram & H. Moore) Mabb., is a new record for Java and Madura. Keywords: Citrus, flora, Madura, Rutaceae.

Arifin Surya Dwipa Irsyam & Tatik Chikmawati. 2015. Peninjauan Ulang Marga Citrus (Rutaceae) di Ka- wasan Madura. Floribunda 5(3): 82–91. — Flora of Java tidak tegas menyebutkan jenis-jenis Citrus yang terdapat di Madura. Sejak buku tersebut terbit pada tahun 1965 belum dilakukan peninjauan ulang mengenai Citrus Madura. Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan informasi terbaru Citrus di Madura. Eksplorasi dilakukan di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Sebanyak sepuluh jenis Citrus ditemukan. Satu di antaranya, yaitu C. × floridana (J. Ingram & H. Moore) Mabb., merupakan rekaman baru untuk Jawa dan Madura. Kata kunci: Citrus, flora, Madura, Rutaceae.

Pulau Madura terletak di sebelah timur laut maxima (Burm.) Osbeck. Kabupaten Pamekasan pulau Jawa. Di sebelah selatan dan timur laut pulau pernah dikenal sebagai salah satu pusat pembudi- Madura, masih terdapat tujuh puluhan pulau yang dayaan Citrus (Satsijati 1992), namun kegiatan berukuran lebih kecil, termasuk Kepulauan Ka- tersebut terhenti akibat serangan virus CVPD pada ngean (Rifai 2007). Tanah kawasan ini bertipe tahun 1960-an. Saat ini belum diketahui jenis apa kompleks mediteranian merah dan litosol dengan saja yang masih tersisa setelah wabah virus CVPD, tanah aluvial berkapur yang kurang subur (Rifai karena penelitian botani di kawasan Madura masih 2007). Kondisi beriklim kering akibat pengaruh minim. angin monsun dan tanah berkapur mengakibatkan Jenis Citrus yang tumbuh di kawasan Madu- vegetasi tetumbuhannya khas, dan salah satu ta- ra tidak disebutkan secara pasti dalam Flora of naman yang dapat tumbuh pada kondisi lingkung- Java jilid 2 (Backer & Bakhuizen van den Brink an tersebut adalah Citrus. 1965), sehingga keberadaan dan keanekaragam- Citrus sudah lama berada di kawasan Madu- annya belum diketahui. Sementara itu, konsep mar- ra seperti dibuktikan oleh adanya nama-nama dae- ga Citrus juga telah mengalami perubahan rah jherruk bhali, jherruk budhun atau jherruk (Mabberley 2010; Mabberley 2013). Oleh sebab buton, jherruk jheppon, jherruk kombi’, jherruk itu dibutuhkan adanya suatu informasi terbaru labay atau jherruk dhurgha, jherruk limon, jherruk mengenai marga Citrus di kawasan ini. Eksplorasi macan, jherruk peccel, jherruk porot dan jherruk jenis Citrus di Kabupaten Bangkalan, Sampang, rante atau jherruk kanceng (Kiliaan 1905; Pen- Pamekasan dan Sumenep telah dilakukan untuk ninga & Hendriks 1913). Beberapa jenis Citrus meninjau ulang dan menyediakan informasi terba- dari Pulau Kangean pernah dikoleksi oleh Backer ru mengenai Citrus Madura. antara tahun 1914 hingga 1920 dan Dommers pada tahun 1920. Berdasarkan koleksi spesimen yang BAHAN DAN METODE PENELITIAN disimpan di Herbarium Bogoriense (BO) terekam 3 jenis yang telah teridentifikasi, yaitu C. × aurantii- Bahan yang digunakan pada penelitian ini folia (Christm.) Swingle, C. hystrix DC. dan C. adalah 9 koleksi herbarium yang disimpan di BO,

83 Floribunda 5(3) 2015 khususnya yang berasal dari kawasan Madura, dan medica L. 36 koleksi hasil eksplorasi. Spesimen koleksi BO Poncirus Raf., Sylva Tellur. 143. 1838. yang diamati adalah Citrus × aurantiifolia Tipe: P. trifoliata (L.) Raf. (Christm.) Swingle (Dommers 211), Citrus hystrix Montrouz., Mém. Acad. Natl. DC. (CA Backer 264, Dommers 230), Feroniella Sci. Lyon, Cl. Sci., sér. 2 10: 186. 1860. Tipe: O. lucida (Scheff.) Swingle (CA Backer 19784, Hoff- fragrans Montrouz. man 6576, Beumee 4967, Koorders 24947), dan Feroniella Swingle, Bull. Soc. Bot. France Citrus maxima (Burm.) Merr. (CA Backer 27038, 59: 776. 1913; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. Dommers 173). 145: 26. 1948; Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: 107. Pengambilan sampel dilakukan dengan me- 1965. Tipe: F. oblata Swingle tode jelajah mengikuti Rugayah dkk. (2004). Bagi- Eremocitrus Swingle, J. Agric. Res. 2: 86. an tumbuhan yang diambil adalah ranting yang 1914; Citrus subg. Eremocitrus (Swingle) Burkill, berbunga atau berbuah. Bagian tersebut dipotong Gard. Bull. Straits Settlem. 5: 218. 1931. Tipe: E. dengan pisau atau gunting dahan, kemudian diberi glauca (Lindl.) Swingle label gantung. Untuk pengawetan di lapangan, ba- Fortunella Swingle, J. Wash. Acad. Sci. 5: gian tumbuhan yang telah diambil diletakkan di 167. 1915; Citrus subg. Fortunella (Swingle) Bur- antara lipatan koran, kemudian diberi alkohol 70% kill, Gard. Bull. Straits Settlem. 5: 218. 1931. secukupnya dan dibungkus dalam kantung plastik. Tipe: F. margarita (Lour.) Swingle. Setiap jenis spesimen diambil duplikatnya seba- Microcitrus Swingle, J. Washington Acad. nyak 4 buah dan untuk memudahkan proses identi- Sci. 5: 570. 1915; Citrus subg. Microcitrus fikasi maka setiap contoh jenis dibuat foto. Data (Swingle) Burkill, Gard. Bull. Straits Settlem. 5: yang dicatat dalam buku lapangan antara lain no- 218. 1931. Tipe: M. australasica (F.Muell.) Swin- mor koleksi, lokasi dan tanggal pengambilan, habi- gle tat, karakter morfologi yang mungkin hilang saat Swingle, J. Arnold Arbor. 20: 251 dibuat spesimen herbarium (indumentum, getah, –253. 1939. Tipe: C. polyandra (Ridl.) Swingle. warna daun, bunga dan buah), nama lokal dan Pohon atau perdu, ranting muda pipih- pemanfaatannya. Spesimen yang telah diambil se- berabungan atau gilig, duri tunggal dan jarang ber- lanjutnya dibawa ke Laboratorium Taksonomi pasangan, aksilar. Daun tunggal, majemuk me- Tumbuhan, Departemen Biologi Fakultas MIPA, nyirip gasal, majemuk berpinak daun 3 atau 1; IPB, untuk diproses dan diamati lebih lanjut. susunan daun berseling, bentuk helaian bervariasi, Spesimen diidentifikasi menggunakan pusta- menjangat, tulang tengah gundul atau berambut, ka sebagai berikut, The botany of Citrus and its berbintik-bintik kelenjar; tangkai daun dengan atau wild relatives of the subfamily (Family Ru- tanpa sayap. Bunga soliter atau tersusun dalam taceae, subfamily ) (Swingle 1943), perbungaan memberkas, aksilar, bunga banci atau Flora of Java vol. 2 (Backer & Bakhuizen van den jantan; kelopak berlekatan, memangkuk, bercuping Brink 1965), A Revised Handbook to the Flora of 4–5; mahkota berlepasan, bercuping 4–5, melon- Ceylon vol. 5 (Stone 1985), Citrus fruits of Assam jong-memita, putih atau merah-ungu, tebal, me- (Stone 1994), Tree Flora of Sabah and Sarawak nyirap; benang sari berjumlah 4–10 kali dari vol. 1 (Jones 1995) dan Flora of Australia vol. 26 jumlah mahkota, berlepasan atau berpautan sebagi- (Mabberley 2013). Karakter morfologi yang dia- an, tangkai sari memita atau membenang; cakram mati mengacu pada deskriptor Citrus (IPGRI 1999) bunga memangkuk atau berbentuk cincin; bakal yang telah dimodifikasi. Terminologi yang digu- buah berlokul 5–14 atau lebih, bakal biji 2–8 atau nakan mengikuti Rifai (2008) dan Beentje (2012). lebih dalam setiap lokul. Buah baka, perikarp men- jangat atau keras, berbintik-bintik kelenjar; lokul HASIL buah berisi vesikula pulpa atau pulpa yang seperti gom. Biji beberapa-banyak per lokul, testa menja- Citrus L. ngat, rata atau berabungan, kotiledon hijau-putih Citrus L., Sp. Pl. 2: 782. 1753; Swingle, Ci- susu, embrio 1 atau lebih. trus Ind. 1: 386. 1943; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: 27. 1948; Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse 103. 1965; Stone, Rev. Handbk. Fl. Ceylon 5: 422. Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse, Ind. 1985; Jones, Tree Fl. Sabah & Sarawak 1: 362. Vrucht. 217. 1917; Tanaka, Journ. Bot. Lxviii. 1995; Zhang & Mabberley, Fl. China 11: 90. 1998; 233. 1930; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: Mabberley, Fl. Australia 26: 504. 2013. Tipe: C. 32. 1948; Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: 109. 1965;

Floribunda 5(3) 2015 84

Kunci Identifikasi Jenis

1. A. Ranting muda gilig dan rata, daun majemuk menyirip gasal, perikarp keras, buah berlokul 1 ...... C. lucida B. Ranting muda pipih dan berabungan, daun majemuk berpinak daun 1 atau tunggal, perikarp men- jangat, lokul buah lebih dari 1 ...... 2 2. A. Tangkai daun lebih panjang atau sama dengan panjang helaian, sayap selebar helaian daun atau lebih dari ½ lebar daun, benang sari berlepasan, tangkai sari membenang ...... C. hystrix B. Tangkai daun lebih pendek dari panjang helaian, tidak bersayap atau sayap dengan lebar ≤ ¾ dari lebar helaian daun, benang sari berpautan, tangkai sari memita ...... 3 3. A. Tepi daun menggergaji, bagian ujung buah berputing ...... 4 B. Tepi daun beringgitan-berpicisan, bagian ujung buah cembung-merompang ...... 5 4. A. Daun tunggal, tangkai daun menyatu dengan helaian atau dibatasi oleh ruas yang tidak jelas, tidak bersayap ...... C. medica B. Daun majemuk berpinak daun 1, tangkai daun dengan helaian dibatasi oleh suatu ruas yang jelas, sayap bertepi ...... C. × limon 5. A. Ranting dan tulang tengah daun meroma, buah berukuran besar, diameter > 10 cm, biji berbentuk tidak beraturan ...... C. maxima B. Ranting dan tulang tengah daun gundul, buah berukuran kecil-sedang, diameter ≤ 10 cm, biji mem- bulat telur ...... 6 6. A. Perikarp melekat kuat dan sulit dilepas dari endocarp ...... 7 B. Perikarp longgar dan mudah dilepas dari endocarp ...... 10 7. A. Buah membulat telur ...... 8 B. Buah membulat atau membulat tertekan ...... 9 8. A. Sayap melanset sungsang, helaian membundar telur-menjorong, kuncup bunga membulat telur sungsang, putih, kotiledon putih susu ...... C. × aurantiifolia B. Sayap bertepi, helaian melanset-melonjong, kuncup bunga membulat telur, kemerahan, kotiledon hijau pucat ...... C.× floridana 9. A. Buah sedang, diameter hingga 6 cm, vesikula pulpa kuning ...... C. × aurantium B. Buah kecil, diameter 2–2,4 cm, vesikula pulpa hijau ...... C. amblycarpa 10. A. Daun mendaging, permukaan abaksial daun kekuningan, diameter buah 2,3–2,8 cm, perikarp dapat dimakan ...... C. × microcarpa B. Daun menjangat, permukaan abaksial daun hijau pudar, diameter buah 3,3–5 cm, perikarp tidak dapat dimakan ...... C. reticulata

Citrus limonellus var. amblycarpa Hassk., Flora 25 jhel (Madura); jeruk limau (Indonesia). (Beibl. 2): 43. 1842. Tipe: Spesimen tipe tidak ada. Pemanfaatan: Bagian buah dijadikan peng- Perdu. Daun majemuk berpinak daun 1, sa- harum air pencuci tangan, sedangkan air perasan yap tangkai daun memita-melanset sungsang; buah digunakan sebagai bahan campuran untuk helaian menjorong-membundar telur, 1,1–7,3 × 0,5 sambal. Pemanfataan di masa lalu yang terlupakan –4,6 cm, pangkal membaji atau menumpul, ujung oleh masyarakat yaitu bagian endokarp dijadikan bergubang-menumpul atau meruncing, tepi rata- manisan buah (Heyne 1950). berpicisan, sangat aromatik. Kuncup bunga mem- Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI bulat, mahkota bagian luar putih; benang sari 23); Sampang (ASDI 11); Pamekasan (ASDI 53). 20–21, berpautan; tangkai sari memita. Buah mem- bulat-membulat tertekan, berukuran kecil, diameter Citrus × aurantiifolia (Christm.) Swingle 2–2,4 cm; permukaan perikarp berjendolan, hijau [Citrus maxima × Citrus hystrix] tua, kuning saat masak, melekat pada endokarp; Citrus × aurantiifolia (Christm.) Swingle, J. lokul buah 9–11, vesikula pulpa kehijauan, masam. Washington Acad. Sci. 3: 465. 1913 (‘auranti- Biji 1–3 per lokul, menggelendong-membulat te- folia’); Ochse, Ind. Vrucht. 220. 1917; Swingle, lur; kotiledon hijau. Citrus Ind. 1: 401. 1943; Backer, Beknopte Fl. Ja- Sebaran: Bangkalan (Kamal), Sampang va 6, fam. 145: 32. 1948; Backer & Bakh. f., Fl. (Sampang) dan Pamekasan (Panaguan). Java 2: 109. 1965; Stone, Rev. Handbk. Fl. Ceylon Nama lokal: Jherruk sambhel, jherruk bu- 5: 424, 426. 1985; Jones, Tree Fl. Sabah & Sara-

85 Floribunda 5(3) 2015 wak 1: 365. 1995; Zhang & Mabberley, Fl. China China. 250. 1765, pro sp.; Swingle, Citrus Ind. 1: 11: 94. 1998; Limonia × aurantiifolia Christm., 411. 1943; Jones, Tree Fl. Sabah & Sarawak 1: Pflanzenr. Syst. 1: 618. 1777. Tipe: ‘Limonellus 365. 1995; Citrus × aurantium L. var. sinensis L., sive Limon Nipis’ Rumphius, Herb. Amb. 2: t. 29. Sp. Pl. 2:783. 1753. Tipe: Eropa, Herb. Linn. 937.2 1741. p.p (lecto LINN). Perdu. Daun majemuk berpinak daun 1; sa- C. × nobilis Lour., Fl. Cochinch. 2: 466. yap tangkai daun memita-melanset sungsang; 1790. Tipe: Spesimen tipe tidak ada. helaian menjorong-membundar telur, 3,5–11 × 2,2 Pohon kecil. Daun majemuk berpinak daun –6,7 cm; pangkal membaji atau membundar; ujung 1; sayap tangkai daun bertepi hingga membundar menumpul-membundar atau meruncing; tepi ber- telur sungsang-melanset sungsang; helaian men- picisan. Kuncup bunga membulat telur sungsang, jorong-membundar telur atau jarang melanset, 3– mahkota bagian luar putih; benang sari 24–25, ber- 10 × 1,8–5,5 cm, pangkal menumpul-membundar pautan; tangkai sari memita. Buah membulat telur, atau membaji, ujung meruncing-melancip atau berukuran sedang, diameter 3,9–4,5 cm; perikarp menumpul, tepi rata atau beringgitan-berpicisan. hijau kekuningan saat masak, melekat pada endo- Kuncup bunga melonjong-membulat telur sung- karp; lokul buah 9–11, vesikula pulpa kuning kehi- sang, mahkota bagian luar putih; benang sari 23– jauan, masam. Biji 3–5 per lokul, membulat telur, 25, berpautan; tangkai sari memita. Buah membu- kotiledon putih susu. lat-membulat tertekan, berukuran sedang, diameter Sebaran: Bangkalan (Jaddih, Kamal), Sam- hingga 6 cm; perikarp kuning-jingga saat masak, pang (Sampang, Camplong), Pamekasan (Mandi- melekat pada endokarp; lokul buah 10–11, vesiku- laras, Panaguan) dan Kangean (Duko). la pulpa kuning-jingga saat masak, manis-masam. Nama lokal: Jherruk peccel, jherruk nipis Biji 1–2 per lokul, menggelendong-membulat te- (Madura); jeruk nipis (Indonesia). lur, kotiledon putih susu. Pemanfaatan: Air perasan buah dicampur Sebaran: Bangkalan (Kamal) dan Pameka- dengan minyak kelapa dan air kapur sirih, kemudi- san (Panaguan). an diminum sebagai obat batuk. Air perasan buah Nama lokal: Jherruk manis, jherruk ca- juga dipakai sebagai bumbu kuah soto madura. rongong, jherruk budhun, jherruk butun, jherruk Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI “Sunkist” (Madura). 25, ASDI 26, ASDI 42); Sampang (ASDI 03, Pemanfaatan: Bagian buah dikonsumsi dan ASDI 12, ASDI 14), Pamekasan (ASDI 05, ASDI air perasan buah dijadikan bahan minuman. 08, ASDI 54), Kangean (Dommers 211). Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI 40); Pamekasan (ASDI 52). Citrus × aurantium L. Catatan: Mabberley (1997) mengelompok- [Citrus maxima × Citrus reticulata] kan Citrus × aurantium L. menjadi lima kelompok Citrus × aurantium L., Sp. Pl. 783. 1753; kultivar yaitu Sweet Orange Group, Sour Orange Backer, Schoolfl. Java 187. 1911; Ochse, Ind. Group, Group, Group, dan Gra- Vrucht. 222. 1917; Swingle, Citrus Ind. 1: 402. pefruit Group. Kelompok kultivar yang dikoleksi 1943; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: 29. dari kawasan Madura adalah Sweet Orange Group 1948; Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: 108. 1965; dan Tangor Group. Jherruk Sunkist mewakili Stone, Rev. Handbk. Fl. Ceylon 5: 426. 1985; Sweet Orange Group, sedangkan Tangor Group Zhang & Mabberley, Fl. China 11: 95. 1998. Tipe: diwakili oleh jherruk carongong atau jherruk Eropa, Herb. Linn. 937.2 p.p (lecto LINN). budhun. Kunci identifikasi kedua kelompok kulti- C. × sinensis (L.) Osbeck, Reise Ostind. var disajikan sebagai berikut.

Kunci Identifikasi Kelompok Kultivar

Buah membulat, permukaan perikarp tidak berjendolan, tidak beraroma kuat, vesikula pulpa manis ...... Jherruk Sunkist(Sweet Orange Group). Buah membulat tertekan, permukaan perikarp sangat berjendolan, beraroma kuat, vesikula pulpa masam ...... Jherruk carongongatau jherruk budhun(Tangor Group).

Citrus hystrix DC. Ochse, Ind. Vrucht. 225. 1917; Backer, Schoolfl. Citrus hystrix DC., Cat. Pl. Horti Monsp. 97. Java 187. 1911; Swingle, Citrus Ind. 1: 442. 1943; 1813 (‘histrix’); Backer, Fl. Batavia 1: 251. 1907; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: 29. 1948;

Floribunda 5(3) 2015 86

Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: 108. 1965; Stone, Perdu. Daun majemuk berpinak daun 1; sa- Rev. Handbk. Fl. Ceylon 5: 432. 1985; Jones, Tree yap daun sangat sempit, bertepi; anak daun men- Fl. Sabah & Sarawak 1: 365. 1995; Zhang & jorong-membundar telur sungsang, 5,6–12 × 3,3–6 Mabberley, Fl. China 11: 92. 1998. Tipe: Mont- cm; pangkal meruncing-menumpul, ujung menum- pellier, De Candolle (?holo G). pul-bertusuk atau meruncing-melancip; tepi meng- Montrouz., Mém. Acad. gergaji-berpicisan. Kuncup bunga melonjong, Roy. Sci. Lyon, Sect. Sci. n.s. 10: 187. 1860; mahkota bagian luar kemerahan; benang sari 31– Swingle, Citrus Ind. 1: 436. 1943; Jones, Tree Fl. 33, berpautan; tangkai sari memita, berbulu balig. Sabah & Sarawak 1: 366. 1995. Tipe: Ile Art, New Buah melonjong dengan bagian ujung berputing, Caledonia, Montrouzier s.n. (LY). berukuran kecil-sedang, diameter 3,6–5,3 cm; pe- Perdu. Daun majemuk berpinak daun 1; sa- rikarp kuning terang saat masak, melekat pada yap tangkai daun membundar telur sungsang- endokarp; lokul buah 9, vesikula pulpa kuning pu- mendelta sungsang; helaian membundar telur, 1,7– cat, masam. 8 × 1,6–4,7 cm; pangkal menumpul atau membaji; Sebaran: Bangkalan (Bilapora), Pamekasan ujung membundar, menumpul, bergubang atau (Mandilaras) dan Sumenep (Sumenep). meruncing; tepi beringgitan; sangat aromatik. Kun- Nama lokal: Jherruk (Madura); jeruk cup bunga membulat-membulat telur sungsang, limun (Indonesia). mahkota bagian luar putih dengan ujung keunguan; Pemanfaatan: Air perasan buah diminum benang sari 22, berlepasan; tangkai sari membe- sebagai obat batuk atau dijadikan bahan minuman nang. Buah membulat, berukuran sedang, diameter dan bumbu kuah soto madura. 3,1–4,8 cm; perikarp tidak berjendolan hingga Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI sangat berjendolan, hijau, kekuningan saat masak, 35); Pamekasan (ASDI 09); Sumenep (ASDI 66). melekat pada endokarp; lokul buah 11–12, vesi- kula pulpa hijau kekuningan, masam-pahit. Biji 4– (Scheff.) Mabb. 7 per lokul, menggelendong, kotiledon hijau pucat. Citrus lucida (Scheff.) Mabb., Blumea 55: Sebaran: Bangkalan (Gili), Sampang (Cam- 73. 2010; Feronia lucida Scheff., Natuurk. Tijd- plong), Pamekasan (Panaguan) dan Kangean schr. Ned.-Indië 31: 19 1870;Backer, Fl. Batavia 1: (Gambu-gambu, Kali Sangka) 188. 1907; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: Nama lokal: Jherruk porot (Madura), 25. 1948. — Feroniella lucida (Scheff.) Swingle, jherruk labay (Kangean); jeruk purut (Indonesia). Bull. Soc. Bot. France 59: 781.1913; Backer & Pemanfaatan: Bagian daun yang aromatik Bakh. f., Fl. Java 2: 107. 1965. Tipe: Jawa, Rem- digunakan sebagai bahan campuran untuk bumbu bang, Hort. Bogor., Anon. s.n. (ex Rembang coll. masakan. Pemanfaatan Citrus hystrix DC. di masa Teijsmann) (holo BO). lalu yang telah dilupakan oleh masyarakat yaitu Feroniella oblata Swingle, Bull. Soc. Bot. kulit buahnya diparut dan dicampur air, kemudian France 59: 777. 1913. Tipe: Kamboja, Samroing- dipakai untuk menggosok rambut setelah keramas. Aong, Pierre 652 (holo P). Bagian kulit buah juga dipakai untuk bumbu Pohon dengan cabang muda gilig dan mem- masakan, bahan kue dan manisan (Heyne 1950). beledu. Daun majemuk menyirip gasal, anak daun Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI 9; tangkai bersayap; rakis bersayap; helaian mem- 22); Pamekasan (ASDI 15, ASDI 55); Kangean bundar telur sungsang-menyerong atau menjorong, (CA Backer 264, Dommers 230). 0,5–1,2 × 0,2–0,7 cm; pangkal membaji-menirus; ujung tumpul-bergubang atau meruncing; tepi ber- Citrus × limon (L.) Osbeck gigi. Kuncup bunga memiliki mahkota yang ter- [Citrus medica × Citrus × aurantium] buka; benang sari 16–19, berpautan di bagian Citrus × limon (L.) Osbeck, Reise Ostind. pangkal; tangkai sari membenang. Buah membulat, China 250. 1765 (‘limonia’); Swingle, Citrus Ind. berukuran sedang, diameter 4,5–4,8 cm, lokul buah 1: 398. 1943; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 1; perikarp keras, permukaan berjendolan, menga- 145: 31. 1948; Backer &Bakh. f., Fl. Java 2: 109. yu. Biji banyak, membulat telur pipih. 1965; Jones, Tree Fl. Sabah & Sarawak 1: 364. Sebaran: Sampang (Sampang dan Rapa). 1995; Zhang & Mabberley, Fl. China 11: 94, 95. Nama lokal: Kawista krikil (Madura, Jawa). 1998; Mabberley, in Wilson, Fl. Australia. 26: 505. Pemanfaatan: Dahulu bagian buahnya di- 2013; Citrus medica var. limon L., Sp. Pl. 2: 782. konsumsi, namun saat ini kawista krikil dibudi- 1753. Tipe: ‘Limon vulgaris’ J.B. Ferrarius, Hes- dayakan sebagai tanaman bonsai. perides 191, 193. 1646. Spesimen yang diamati: Sampang (ASDI 63,

87 Floribunda 5(3) 2015

CA Backer 19784). Karakter buah diamati dari Fl. Java 6, fam. 145: 30. 1948; Backer & Bakh. f., spesimen Hoffman 6576 (Semarang, Jawa Tengah) Fl. Java 2: 109. 1965; Jones, Tree Fl. Sabah & Sa- dan Beumee 4967 (Semarang, Jawa Tengah), se- rawak 1: 364. 1995; Zhang & Mabberley, Fl. Chi- dangkan karakter bunga jantan diamati dari na 11: 96. 1998. Tipe: ‘Chine boreal’, Anon. (?holo spesimen Koorders 24947 (Kedoengdjati, Jawa). P). Perdu. Daun majemuk berpinak daun 1; sa- Citrus maxima (Burm.) Osbeck yap daun sangat sempit, bertepi; helaian Citrus maxima (Burm.) Osbeck, Interpr. menjorong, membundar telur sungsang, 2,3–10 × Herb. Amboin. 296. 1917; Ochse, Ind. Vrucht. 1,3–5,8 cm; pangkal membaji; ujung meruncing 227. 1917; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: atau bertakik; tepi rata-berpicisan; permukaan 29. 1948; Smith, Fl. Vit. Nova 3: 521, 522. 1985; abaksial kekuningan, mendaging. Kuncup bunga Zhang & Mabberley, Fl. China 11: 93. 1998; Au- membulat telur sungsang, mahkota bagian luar rantium maximum Burm., Herb. Amboin. Auctuar. putih; benang sari 20, berpautan; tangkai sari 7: Index [16]. 1755. Tipe: ‘Limo decumanus’ memita. Buah membulat-membulat tertekan, ukur- Rumphius, Herb. Amb. 2: t. 24f. 2 & B. 1741. an kecil, diameter 2,5–2,8 cm; perikarp longgar Citrus grandis (L.) Osbeck, Dagb. Ostind. dan mudah dilepas dari endokarp, jingga terang Resa. 98. 1757; Swingle, Citrus Ind. 1: 417. 1943; saat masak, dapat dimakan; lokul buah 8, mudah Backer & Bakh. f., Fl. Java 2: 109. 1965; Jones, dipisahkan satu sama lain, vesikula pulpa jingga, Tree Fl. Sabah & Sarawak 1: 364. 1995; Citrus masam. Biji 1 per lokul, membulat telur; kotiledon decumana L., Syst. Nat. ed. 12 2: 508. 1767. Tipe: hijau. Sloane, Jamaica 1: 41 t. 12 f. 2 & 3. 1707. Sebaran: Bangkalan (Bangkalan). Pohon kecil dengan permukaan ranting yang Nama lokal: Jherruk kalamondhin (Madu- meroma. Daun majemuk berpinak daun 1; sayap ra); jeruk calamondin (Indonesia). tangkai daun mendelta sungsang-menjantung sung- Pemanfaatan: Bagian buahnya dikonsumsi sang; helaian menjorong-membundar telur, 2,8– dan air perasan buah dijadikan bahan minuman. 13,5 × 1,8–8,3 cm, pangkal menumpul, ujung Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI meruncing, melancip, menumpul atau bergubang, 65). tepi rata-berpicisan, tulang tengah meroma. Kun- cup bunga melonjong, mahkota bagian luar putih; Citrus reticulata Blanco benang sari 28, berpautan; tangkai sari memita. Citrus reticulata Blanco, Fl. Filip. 610. Buah membulat-berbentuk pir, berukuran besar, 1837; Swingle, Citrus Ind. 1: 413. 1943; Tanaka, diameter 11–13 cm; perikarp kuning kehijauan, Sp. Prob. Citrus. 131. 1954; Stone, Rev. Handbk. melekat pada endokarp; lokul buah 11–14, vesi- Fl. Ceylon 5: 430, 431. 1985; Ashari, PROSEA 2: kula pulpa putih atau kemerahan, rasa manis- 135. 1991; Jones, Tree Fl. Sabah & Sarawak 1: masam. Biji 1–2 per lokul, berbentuk tidak ber- 364. 1995; Zhang & Mabberley, Fl. China 11: 93, aturan, kotiledon putih susu. 94. 1998; Mabberley, Fl. Australia 26: 506. 2013. Sebaran: Bangkalan (Telang), Sampang Tipe: Luzon, Sp. Blancoanae 402 (neo UC). (Camplong), Pamekasan (Mandilaras), Sumenep Perdu-pohon kecil. Daun majemuk berpinak (Dasuk) dan Kangean (Arjasa). daun 1; sayap tangkai daun sangat sempit, bertepi; Nama lokal: Jherruk macan, jherruk bhali helaian menjorong, melanset-membundar telur (Madura), jherruk macan merah (Kangean); jeruk atau agak mengetupat, 2,4–10 × 1–5,5 cm; pangkal bali, jeruk (Indonesia). menumpul atau membaji; ujung melancip, menum- Pemanfaatan: Bagian buah dikonsumsi. pul atau bergubang; tepi berpicisan-beringgitan. Pemanfaatan di masa lalu yang terlupakan yaitu Bunga tidak teramati. Buah membulat tertekan, bagian kayu batangnya dibuat tangkai alat-alat berukuran kecil-sedang, diameter 3,3–5 cm; pe- pertukangan (Heyne 1950). rikarp longgar dan mudah dilepas dari endokarp, Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI hijau-jingga mengkilat; lokul buah 9–11, mudah 27); Sampang (ASDI 17, ASDI 18); Kangean (CA dipisahkan satu sama lain, vesikula pulpa jingga, Backer 27038, Dommers 173). masam-manis. Biji 1–2 per lokul, membulat telur, kotiledon hijau pucat. Citrus × microcarpa Bunge Sebaran: Bangkalan (Galis), Sampang (Ghu- [Citrus reticulata × Citrus japonica] wa Lebhar, Camplong, Nipah), Pamekasan (Pame- Citrus × microcarpa Bunge, Mem. Acad. kasan, Panaguan, Berruh) dan Sumenep (Dasuk). Imp. Sci. St. Petersb. 2:4. 1833; Backer, Beknopte Nama lokal: Jherruk buwah, jherruk siyem,

Floribunda 5(3) 2015 88

jherruk madhura (Madura); jeruk keprok, jeruk berkas, 2–7 bunga, banci; kuncup bunga membulat jepun, jeruk maseh (Indonesia). -membulat telur, 0,5–1,3 cm; pedisel 2–3 mm; Pemanfaatan: Bagian buahnya dikonsumsi daun kelopak berlekatan, memangkuk, bercuping dan air perasan buah dijadikan bahan minuman. 5, lobus kelopak 3 mm, hijau, berbintik-bintik Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI kelenjar; daun mahkota putih dengan bagian luar 62); Sampang (ASDI 02, ASDI 16, ASDI 19); kemerahan, berlepasan, bercuping 5, membundar Pamekasan (ASDI 06, ASDI 48, ASDI 49, ASDI telur-menjorong, 1,3–1,5 × 0,6–0,7 cm, ujung 50, ASDI 51). cuping berambut, berbintik-bintik kelenjar; benang sari 21–27, berpautan; tangkai sari memita, 0,8–1 Citrus × floridana (J. Ingram & H. Moore) Mabb. cm, putih; kepala sari 1–2 mm, kuning; putik 1; [Citrus × aurantiifolia × Citrus japonica] cakram berbentuk cincin, bakal buah membulat, Citrus × floridana (J. Ingram & H. Moore) hijau; tangkai putik 5 mm; kepala putik mementol, Mabb., Telopea 7: 337. 1998; Zhang & Mabberley, diameter 2 mm, hijau. Buah baka, lemo, membulat in Wu et al., Fl. China 11: 96. 1998; × Citro- -membulat telur, 3,5–3,9 × 3,3–3,5 cm, pangkal fortunella floridana J.W. Ingram & H.E. Moore, cembung, ujung merompang; perikarp hijau keku- Baileya 19: 170. 1975. Tipe: J. Agric. Res. 23: 237 ningan, tipis, 2 mm, melekat kuat pada lokul; lokul t. 4. 1923. buah 7–9, vesikula pulpa kuning, berair, masam; Perdu, tegak, 0,5–4 m. Cabang muda pipih biji 1–2 per lokul, membulat telur, dilapisi lendir, dan berabungan, berbintik-bintik kelenjar. Daun 0,6–1,2 cm; kotiledon hijau pucat. majemuk berpinak daun 1, berseling; tangkai daun Sebaran: Bangkalan (Gili Timur) dan Sam- 0,3–1,5 cm, tangkai daun lebih pendek dari pang (Camplong). panjang helaian; sayap tangkai daun sangat sempit, Nama lokal: Jherruk soto, jherruk nipis bertepi; helaian melanset hingga agak melonjong (Madura); (Inggris). atau membundar telur sungsang, 2,4–10,8 × 0,8– Pemanfaatan: Air perasan buah digunakan 4,1 cm; pangkal membaji; ujung meruncing, me- sebagai bahan campuran untuk kuah soto Madura, lancip atau menumpul-bertusuk-bergubang; tepi obat batuk serta bahan minuman. rata-berpicisan; permukaan adaksial hijau, permu- Spesimen yang diamati: Bangkalan (ASDI kaan abaksial kekuningan, berbintik-bintik kelen- 30); Sampang (ASDI 13). jar. Bunga aksilar, tunggal atau tersusun mem-

A B C D

E F G

Gambar 1. C. × floridana (J. Ingram & H. Moore) Mabb. A. Permukaan adaksial. B. Permukaan abaksial. C. Cabang. D. Bunga soliter. E. Bunga dalam susunan memberkas. F. Buah utuh. G. Potongan melintang buah.

89 Floribunda 5(3) 2015

PEMBAHASAN dalam kelompok yang sama dengan Citrus (Bayer et al. 2009). Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan Berdasarkan pemanfaatannya, Citrus di sepuluh jenis Citrus dari kawasan Madura, yaitu C. kawasan Madura dapat dibagi menjadi dua amblycarpa, C. × aurantiifolia, C. × aurantium, C. kelompok yaitu penghasil bumbu masakan dan × floridana, C. hystrix, C. × limon, C. lucida, C. penghasil buah konsumsi. Kelompok Citrus maxima, C. × microcarpa, dan C. reticulata. Salah penghasil bumbu masakan banyak dikoleksi dari satu di antaranya, yaitu C. × floridana, merupakan Kabupaten Bangkalan dan Sampang. Jenis yang rekaman baru untuk Flora Jawa dan Madura. termasuk ke dalam kelompok ini adalah C. am- Keberadaannya belum tercatat dalam Flora of Java blycarpa, C. × aurantiifolia, C. × floridana, C. × karena baru dideskripsikan dan diberi nama oleh limon, dan C. hystrix. Air perasan buah dari J.W. Ingram & H.E. Moore pada tahun 1975. Hal sebagian besar anggota kelompok ini dimanfaatkan tersebut menunjukkan bahwa pentingnya dilakukan sebagai bumbu masakan, kecuali pada C. hystrix, peninjauan ulang terhadap keanekaragaman tum- karena bagian yang dipakai adalah daunnya. Selain buhan di Jawa dan Madura setelah lima puluh dimanfaatkan sebagai bumbu, air perasan buah dari tahun terbitnya Flora of Java. C. × aurantiifolia, C. × floridana, dan C. × limon Secara umum, sebagian besar Citrus yang juga dijadikan bahan minuman serta obat batuk dikoleksi dari kawasan Madura juga terdapat di oleh masyarakat Madura. pulau Jawa, karena beberapa jenis seperti C. × Kelompok penghasil buah konsumsi terdiri aurantium (Sweet Orange Group) dan C. × micro- dari jenis Citrus yang bagian endokarpnya dapat carpa didatangkan dari pulau tersebut. Akan tetapi, langsung dimakan, yaitu C. × aurantium, pada penelitian juga didapatkan beberapa spesimen C. maxima, C. × microcarpa, dan C. reticulata. Se- yang hanya terdapat dikawasan Madura yaitu bagian besar anggota kelompok ini banyak jherruk carongong (C. × aurantium (Tangor dikoleksi dari Kabupaten Pamekasan, khususnya Group)) dan bentuk liar dari C. hystrix. Desa Panaguan. Keempat jenis tersebut masih Konsep marga Citrus terus mengalami per- ditanam di Desa Panaguan setelah wabah virus ubahan karena adanya permasalahan akibat hibri- CVPD, meskipun tidak lagi menjadi komoditas disasi antar marga maupun jenis (Mabberley 1997; utama karena telah digantikan oleh tanaman Mabberley 2004). Pada analisis molekuler berda- budidaya lainnya seperti jagung, jati dan sengon. sarkan 9 sekuen cpDNA, marga Clymenia, Fortu- Selain jenis-jenis Citrus penghasil buah konsumsi nella, Poncirus, Microcitrus, Eremocitrus, Oxan- yang bernilai ekonomi tinggi, juga didapatkan C. thera dan Feroniella telah dikelompokkan menjadi lucida yang kurang diminati sebagai tanaman Citrus sensulato (Bayer et al. 2009; Mabberley buah. Dahulu bagian buahnya dimakan seperti 2010). Pengelompokan ini juga didukung dengan kawista ( L.), namun saat ini C. kemampuan marga Fortunella, Poncirus, dan lucida banyak ditanam sebagai bonsai karena Microcitrus untuk melakukan hibridisasi dengan memiliki bentuk dan warna daun yang indah. Citrus (Mabberley 2004). Saat ini marga Citrus Citrus hystrix di kawasan Madura mencakup mencakup 25 jenis dengan tipe daun yang sangat jherruk porot dan jherruk labay. Keduanya memi- bervariasi, dapat berupa daun tunggal, daun maje- liki perbedaan karakter morfologi. Jherruk porot muk menyirip gasal, dan daun majemuk berpinak memiliki sayap dengan tepi berpicisan dangkal dan daun satu atau tiga. Selain itu, marga ini juga permukaan perikarp yang sangat berjendolan, memiliki perikarp yang menjangat dan perikarp sedangkan jherruk labay memiliki tepi sayap rata yang keras seperti kayu (Mabberley 2010; dan permukaan perikarp yang tidak berjendolan Mabberley 2013). (Stone 1994). Oleh sebab itu jherruk labay sempat Citrus lucida atau kawista kerikil sebe- dianggap sebagai suatu jenis terpisah, yaitu C. lumnya dimasukkan ke dalam marga Feroniella macroptera Montrouz, namun Mabberley (2002) dan ditempatkan sebagai anggota dari kelompok menempatkannya sebagai suatu bentuk liar dari C. Wood Apple pada anak puak Balsamocitrinae hystrix. Bentuk liar dari C. hystrix ini berasal dari (Swingle 1943). Saat ini marga Feroniella kawasan Melanesia dan terdistribusi hingga ke dimasukkan ke dalam marga Citrus, karena memi- Kalimantan, Sulawesi, Filipina, Sumbawa, Kei, liki benang sari yang jumlahnya empat kali dari Nugini, Kaledonia Baru, Fiji serta Samoa (Tanaka jumlah daun mahkota (Mabberley 2010). Pemin- 1931). Pulau Jawa tidak tercatat sebagai salah satu dahan tersebut juga didukung secara molekuler. daerah distribusi jenis tersebut (Tanaka 1931), Berdasarkan sekuen cpDNA, Feroniella berada namun keberadaannya terekam di pulau Kangean.

Floribunda 5(3) 2015 90

Spesimen jherruk labay (Dommers 230) dikoleksi majemuk berpinak daun satu, dengan tangkai yang oleh Dommers dari Kali Sangka pada tahun 1920 tidak bersayap. Tangkai daunnya menyatu lang- dan diduga dibawa masuk ke pulau Kangean oleh sung dengan helaian daun atau dibatasi oleh ruas pelaut dari Sulawesi. yang tidak jelas. Karakter-karakter morfologi ter- C. × aurantium merupakan anggota marga sebut dapat dipakai untuk membedakan C. medica Citrus yang sangat bervariasi, sehingga jenis ini dengan C. × limon. dibagi menjadi lima kelompok kultivar, yaitu Secara taksonomi, jherruk rante atau jherruk Sweet Orange Group, Sour Orange Group, kanceng ( trifolia (Burm.f.) P.Wilson) Group, Tangelo Group dan Tangor tidak termasuk sebagai anggota marga Citrus, Group (Mabberley 1997). Dua kultivar C. × auran- namun masih berada pada tingkat puak yang sama tium yang dikoleksi dari kawasan Madura adalah yaitu (Swingle 1943). Ciri yang membe- jherruk Sunkist dan jherruk carongong. Jherruk dakan marga Triphasia dengan Citrus di antaranya Sunkist dimasukkan ke dalam kelompok Sweet adalah benang sari yang berjumlah dua kali dari Orange Group (Mabberley 1997), karena memiliki daun mahkota, bakal biji berjumlah satu atau dua permukaan perikarp yang tidak berjendolan, rasa dalam setiap lokul dan memiliki pulpa yang buah yang manis dan beraroma tidak kuat. Sebagai berlendir (Swingle 1943). T. trifolia memiliki rasa catatan bahwa dalam Flora of Java, kelompok buah yang manis, sehingga berpotensi untuk di- kultivar Sweet Orange Group dideterminasikan kembangkan sebagai tanaman penghasil buah. sebagai C. × sinensis, karena Backer mengikuti Jenis ini masih ditanam sebagai tanaman pagar di sistem klasifikasi Swingle. kawasan Madura. Jherruk carongong merupakan jeruk khas Pamekasan yang dicirikan dengan sayap tangkai UCAPAN TERIMAKASIH daun berbentuk melanset sungsang, perikarp yang Ucapan terimakasih ditujukan kepada De- tebal dan berjendolan, rasa buah masam serta partemen Biologi FMIPA IPB yang telah mem- beraroma kuat. Jherruk carongong juga dikenal fasilitasi terlaksananya penelitian ini. Pada ke- dengan nama jherruk budhun atau jherruk butun, sempatan ini penulis mengucapkan terima kasih karena perikarpnya berjendolan seperti bisul. kepada Prof. Mien Ahmad Rifai, Ph.D yang telah Berdasarkan sistem klasifikasi Mabberley (1997), memberikan banyak bantuan selama penelitian jherruk carongong ditempatkan dalam kelompok berlangsung dan masukan serta perbaikan pada kultivar Tangor Group pada C. × aurantium. Ke- draft tulisan ini. Ucapan terima kasih juga lompok ini sebelumnya dianggap sebagai jenis ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan yang terpisah, yaitu C. × nobilis (Tanaka 1969; As- Tinggi atas program beasiswa BPPDN Calon hari 1992; Stone 1994). Sebagai catatan, C. × Dosen 2013. nobilis yang dimaksud oleh Backer dalam Flora of Java lebih merujuk pada C. reticulata karena di- DAFTAR PUSTAKA deskripsikan bersayap sempit dan berperikarp tipis. Ashari S. 1992. Citrus reticulata Blanco. In: Jherruk carongong diduga telah punah akibat Verheij EWM & Coronel RE (editors). Plant serangan virus CVPD beberapa puluh tahun lalu, Resources of South-East Asia 2: Edible namun ternyata masih ditemukan dan bertahan di fruits and nuts. Prosea Foundation. Bogor. desa Panaguan. Penemuan ini menunjukkan bahwa Backer CA & Bakhuizen van den Brink RC. 1965. Madura berpotensi untuk dapat dikembangkan Flora of Java. Vol. II: 94–110. NVP kembali sebagai pusat pembudidayaan Citrus Noordhoff. Groningen. penghasil buah dengan menerapkan sistem tanam Bayer R, Mabberley DJ, Morton C, Miller CH, yang berbeda. Citrus sebaiknya langsung direma- Sharma IK, Pfeil BE, Rich S, Hitchcock R jakan setelah selesai panen sehingga dapat dipro- & Sykes S. 2009. A molecular phylogeny of duksi secara berkelanjutan. the orange subfamily (Rutaceae: Aurantio- Jenis yang tidak didapatkan saat eksplorasi ideae) using nine cpDNA sequences. Am. J. adalah Citrus medica L., walaupun keberadaannya Bot. 96: 668–685. terekam di kawasan Madura melalui nama lokal Beentje H. 2012. The Kew Plant Glossary: An jherruk kates (Ochse 1927). Pada umumnya, C. illustrated dictionary of plant terms. Royal medica dibudidayakan sebagai tanaman penghasil Botanic Garden. Kew. buah karena bagian perikarpnya dapat diolah Heyne K. 1950. De Nuttige Planten van Indonesië. sebagai manisan atau sukade. Secara morfologi, Vol. I: 856–869. van Hoeve. Bandung. C. medica memiliki daun tunggal, jarang berdaun

91 Floribunda 5(3) 2015

Ingram JW & Moore HE. 1975. Rutaceae. Baileya Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pan- 19: 169–171. dangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peri- IPGRI [International Plant Genetic Resources bahasanya. Pilar Media. Yogyakarta. Institute]. 1999. Descriptors for Citrus. In- Rifai MA & Puryadi D. 2008. Glosarium Biologi. ternational Plant Genetic Resources Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Na- Institute. Roma. sional. Jakarta. Jones DT. 1995. Rutaceae. In: Soepadmo E & Rugayah, Retnowati A, Windadri FI & Hidayat A. Wong KM (editors). Tree Flora of Sabah 2004. Pengumpulan Data Taksonomi. Di and Sarawak. Vol. 1: 351–419. Forest Re- dalam: Rugayah, Widjaja EA & Praptiwi search Institute Malaysia, Sabah Forestry (editor). Pedoman Pengumpulan Data Ke- Department and Sarawak Forestry Depart- anekaragaman Flora. Puslit-LIPI. Bogor. ment. Kuala Lumpur. Satsijati. 1992. Citrus growing conditions in Indo- Kiliaan HN. 1905. Madoereesch-Nederlandsch nesia. In: Setyobudi L, Bahar FA, Winarno Woordenboek. E.J. Brill. Leiden. M & Whittle AM (editors). Proceedings of Mabberley DJ. 1997. A classification for edible Asian Citrus Rehabilitation Conference; Citrus (Rutaceae). Telopea 7(2): 167–172. 1989 Jul 4–14; Malang, Indonesia. CRIH: Mabberley DJ. 1998. Australian Citreae with notes 278–286. Indonesia. on other Aurantioideae (Rutaceae). Telopea Stone BC. 1985. Rutaceae. In: Dassanayake MD & 7(4): 333–344. Fosberg FR (editors). A Revised Handbook Mabberley DJ. 2002. Limau hantu and Limau to the Flora of Ceylon, Vol. 5: 406–476. purut: The story of -leaves (Citrus Amerind Publishing Co. Pvt. Ltd. New hystrix DC., Rutaceae)? Gard. Bull. Sing. Delhi. 54: 185–197. Stone BC. 1994. Citrus fruits of Assam: a new key Mabberley DJ. 2004. Citrus (Rutaceae): a review to species, and remarks on Citrus assam- of recent advances in etymology, sys- ensis Bhattacharya and Dutta, 1956. Gard. tematics and medical applications. Blumea Bull. Singapore 46: 105–112. 49: 481–498. Swingle WT. 1943. The botany of Citrus and its Mabberley DJ. 2010. The species of Citrus (Ruta- wild relatives of the orange subfamily (Fa- ceae) with pinnate leaves. Blumea 55: 73– mily Rutaceae, subfamily Aurantioideae). 74. In: Webber HJ & Batchelor LD. The Citrus Mabberley DJ. 2013. Citrus. In: Wilson A (editor). Industry, vol. 1. History, botany, and Flora of Australia, Vol. 26, Meliaceae, Ru- breeding: 129–474. University California taceae, Zygophyllaceae: 504–510. ABRS/ Press. Berkeley & Los Angeles. CSIRO Australia. Melbourne. Tanaka T. 1931. Notes on the Dutch Indian species Ochse JJ. 1927. Indische Vruchten. Volkslectuur- of Rutaceae-Aurantieae (Revisio Aurantia- Weltevreden. Buitenzorg. cearum V). Mededeelingen van’s Rijksher- Penninga P & Hendriks H. 1913. Praktisch Ma- barium Leiden. 69: 4–13. durees-Nederlands Woordenboek. GCT van Tanaka T. 1969. Misunderstanding with regards Dorp & Co. N.V. Semarang, Soerabaia, Citrus classification and nomenclature. Den Haag. Bull. Univ. Osaka Pref. Ser. B. 21: 139–145 Rifai MA. 2007. Manusia Madura: Pembawaan,