Tanggap Darurat Penanganan Tanggu; Latuharhary PERMASALAHAN 4 BANJIR

PENGGUNAAN SMART DIKE 7 SEBAGAI PENAHAN DINDING TANGGUL

JAKARTA + BANJIR 10 —>SOLUSI?

JAKARTA KEBANJIRAN EDISI JANUARI – FEBRUARI 2013 redaksi

Pembina Djoko Kirmanto Mohamad Hasan • Mudjiadi Eko Subekti • Arie Setiadi Moerwanto • Pitoyo Subandrio • Imam Agus Nugroho • Hartanto

Penanggung Jawab Leonarda Ibnu Said

Pemimpin Umum Ardhyta Agus Setiawan

Pemimpin Redaksi Trinanda SP Sitorus

Redaksi Tine Rosdiana • Kety Fillaily • Ersytra Tiara • Daswandi Budi Indra Selamat Tahun baru 2013. Di terobosan-terobosan untuk mereduksi Kontributor penghujung awal tahun baru ini, kejadian banjir tersebut. Emir Faridz kita dihadapi kejadian banjir yang menggangu aktivitas sosial ekonomi Upaya mereduksi kejadian banjir Desain/Layout masyarakat. Jalan utama di ibukota merupakan ranah bersama antara M. Syaukani • Noor Cholis terendam banjir hingga tidak dapat masyarakat, swasta, dan pemerintah. dilalui oleh kendaraan, runtuhnya Kebijakan, strategi, dan upaya TU/Sekretaris tanggul di sekitar Latuharhari mereduksi permasalahan banjir Isbandiyah mengakibatkan limpasan air dengan perlu ditinjau ulang untuk memberi area genangan yang luas. Hal ini tentu peluang kepada seluruh pemangku Data Nurullia Anjani • saja mengundang banyak pertanyaan kepentingan untuk berperan bersama. Dewi Anggraeni • Marsono bagaimana dengan pengelolaan banjir di ibukota? Pada segmen lainnya, kami coba Foto/Dokumentasi mengulas aspek-aspek lain terkait M. Syaukani • M. Kurdi Banjir akan sering terjadi manakala dengan kegiatan bidang sumber daya • Sri Bagus Herutomo besaran faktor-faktor penyebab air. Kami juga membuka kesempatan banjir semakin meningkat, antara lain yang seluas-luasnya kepada para Sirkulasi kerusakan DAS, penurunan kualitas pembaca untuk menyampaikan ide dan Subbag TU Bina Program lingkungan, semakin hilangnya daerah gagasannya mengenai pengelolaan resapan, alih fungsi lahan. sumber daya air kepada kami. Alamat Redaksi/TU Seksi Komunikasi Publik Sumber daya air merupakan bagian Sub Direktorat Data dan Informasi dari ekosistem, untuk itulah konservasi Direktorat Bina Program di daerah hulu memegang peranan Sumber Daya Air penting, pendayagunaan air yang Gedung Direktorat Jenderal Sumber tepat guna, hingga pengelolaan daya Daya Air dan Penataan Ruang rusak air menjadi suatu prasyarat yang Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan penting. Telp. (021) 7396616 pes. 515 Fax. (021) 7210395 Dalam hal pengelolaan sungai, e-mail: [email protected] sedimentasi, penyempitan ruang [email protected] sungai, hingga penyumbatan di aliran sungai menjadi problematika tersendiri. Diterbitkan oleh Restorasi sungai bisa menjadi solusinya. Seksi Komunikasi Publik Sub Direktorat Data dan Informasi Pada edisi awal tahun ini, kami Direktorat Bina Program mencoba mengulas kembali tentang Sumber Daya Air kejadian banjir di wilayah ibukota, Kementerian Pekerjaan Umum apa permasalahannya, bagaimana mengelola banjir tersebut, hingga

2 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR EDITORIAL daftarisi

LAPORAN UTAMA

4 Permasalahan Banjir Jakarta 4 14 7 Penggunaan Smart Dike sebagai Penahan Dinding Tanggul

10 Jakarta + Banjir—> Solusi?

LAPORAN UTAMA LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS PERMASALAHAN BANJIR JAKARTA NEGRI LIMA SIMULASI BENCANA

Saat ini sudah memasuki musim Curah hujan yang tinggi dengan intensitas 14 Negri Lima Simulasi Bencana penghujan, tepat pertengahan bulan Januari ±400 mm, disertai dengan gempa berskala 5,6 lalu hujan terjadi secara terus menerus yang SR yang berpusat 51 Km di sebelah timur laut 17 Pelantikan Pejabat Struktural mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Maluku Tengah, menyebabkan Indonesia. Jakarta sebagai Ibukota juga tak terjadinya longsoran material pada aliran Ditjen. Sumber Daya Air luput dari banjir, seperti wilayah Sudirman dan Sungai Way Ela, longsoran material tersebut Kampung Pulo serta wilayah yang paling parah membentuk sebuah bendungan alam (natural 20 Rakertas Kegiatan dan adalah Pluit, Jakarta Utara. dam). Anggaran Tahun 2012

26 Sinkronisasi Air Baku untuk Air Minum 7 17 FOKUS 29 Pentingnya Pengelolaan Situ dan Waduk Sebagai Daerah Resapan Air

LAPORAN UTAMA LAPORAN KHUSUS 32 KERJA SAMA INDONESIA- PENGGUNAAN SMART DIKE SEBAGAI PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL JEPANG: Berbagi Informasi, PENAHAN DINDING TANGGUL DITJEN. SUMBER DAYA AIR Sukseskan Pola Pengelolaan Direktur Bina Pendayagunaan Sumber Daya Air, Curah hujan yang tinggi dengan intensitas Sumber Daya Air Terpadu Arie Setiadi Moewardi, dalam sesi wawancara ±400 mm, disertai dengan gempa berskala 5,6 dengan dengan salah satu media massa nasional SR yang berpusat 51 Km di sebelah timur laut PROFIL INFRASTRUKTUR (8/2), mengatakan ada beberapa kendala yang Kabupaten Maluku Tengah, menyebabkan ditemui berkaitan dengan perbaikan Tanggul terjadinya longsoran material pada aliran Latuharhary saat terjadi banjir di Jakarta 17 Sungai Way Ela, longsoran material tersebut 35 Pembangunan Jaringan Januari lalu. membentuk sebuah bendungan alam (natural Air Baku Kawasan Bregas dam). (Banyumudal-Serang- Yamansari)

PERSPEKTIF

37 Sinkronisasi Program dan 10 20 Kegiatan O&P Sumber Daya Air

41 Potensi dan Tantangan Penyediaan Air Baku

LAPORAN UTAMA LAPORAN KHUSUS JAKARTA + BANJIR—>SOLUSI? RAKERTAS KEGIATAN DAN ANGGARAN BERANDA TAHUN 2012 Kejadian banjir yang terjadi di Jakarta pada 43 HUT KE-32 HATHI: pertengahan Januari 2013 dikarenakan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen HATHI Diharapkan Tetap kapasitas semua sistem saluran air, baik sungai SDA) melaksanakan Rapat Kerja Terbatas dan drainase kota daya tampungnya terlampui. (Rakertas) yang dihadiri oleh seluruh Balai Profesional Dalam Menangani Selain itu, naiknya status siaga 1 di Bendung Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sumber Daya Air Katulampa, mengakibatkan Jakarta dilanda Sungai (BWS), Jumat (18/1). banjir yang cukup merata. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas manusia.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 3 laporanutama

Ada beberapa hal yang menyebabkan banjir terjadi di Jakarta seperti drainase PERMASALAHAN yang buruk, daerah tangkapan air (water catchment area) yang sudah semakin berkurang, ruang terbuka BANJIR JAKARTA hijau untuk menampung air dan sungai-sungai yang kedalamannya sudah penuh dengan sedimentasi serta permasalahan yang sangat pelik adalah sampah.

Dalam satu hari sampah di Jakarta terkumpul sebanyak kurang lebih sekitar 40 ton/hari. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan dalam acara kunjungan lapangan di Jakarta meninjau Pintu Air Manggarai 27 September 2012.

Permasalahan sampah yang tidak pernah bisa dapat teratasi dengan mudah dikarenakan ada beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berdekatan dengan badan sungai. “Hal tersebut menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menanganani permasalahan sampah,” jelas Moh. Hasan.

Saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan, tepat pertengahan bulan Januari lalu hujan terjadi secara terus menerus yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Indonesia. Jakarta sebagai Ibukota juga tak luput dari banjir, seperti wilayah Sudirman dan Kampung Pulo serta wilayah yang paling parah adalah Pluit, Jakarta Utara.

4 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN UTAMA Kegiatan dari JCFM salah satunya adalah pembuatan kolam resapan yang menggunakan material dari Jepang yang disebut dengan Cross Wave yang mempunyai kekuatan penyerapan tiga kali lebih besar dari metode konvensional. Tujuan dari menggunakan Cross Wave adalah untuk membantu penyerapan air permukaan ke dalam tanah untuk mengurangi volume air yang masuk ke dalam sungai. Permasalahan lainnya adalah mengenai sistem drainase kota yang kurang baik, Kita ketahui bersama, banjir di Jakarta karena penuhnya drainase dengan juga disebabkan oleh pengalihan lahan lumpur yang menyebabkan air tidak terbuka hijau yang berubah menjadi dapat mengalir dengan lancar. Ada bangunan-bangunan bertingkat tinggi beberapa hal yang bisa dilakukan sehingga menyebabkan air tidak dalam mengatasi drainase yang kurang dapat menyerap. Di tahun 1965 ruang baik, sebelumnya tim dari Japan terbuka di Jakarta masih 37,2 persen, International Cooperation Agency tahun 1985 tinggal 25,48 persen, (JICA) yang bekerjasama dengan tahun 2000 tinggal 9 persen, artinya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) semua sudah berubah dengan drastis. –Cisadane melaksanakan Bahwa lahan hijau sudah berubah kegiatan Jakarta Comprehensive Flood untuk bangunan komersial, sementara Berkenaan dengan banjir yang terjadi Management (JCFM) yang mulai di UU Rencana Tata Ruang Wilayah di Jakarta, salah satu faktornya dilaksanakan sejak tahun 2007 dan (RTRW) minimal 30 persen. adalah permasalahan tata ruang dibiayai oleh JICA. yang 80 persennya sudah beralih Salah satu cara untuk mengurangi fungsi sejak RTRW tahun 1985. Dari “Pelaksanaan kegiatan tersebut banjir di Jakarta adalah dengan peraturannya sudah benar, hanya difokuskan pada peningkatan dan memperhatikan Ruang Terbuka dalam segi penerapan di lapangan yang pengelolaan banjir yang komprehensif Hijau (RTH). RTH adalah area masih menyimpang sehingga banyak di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memanjang atau jalur dan ditemukan perubahan secara drastis. Ciliwung,” jelas Imam Santoso selaku mengelompok yang penggunaannya Selain permasalahan-permasalahan Kepala BBWS Ciliwung–Cisadane, lebih bersifat terbuka yang di tanami tersebut, yang paling krusial adalah (7/11/12), di Jakarta. tumbuhan secara alamiah atau dengan mengenai sungai. Sungai adalah alur sengaja (Sumber: Kamus Istilah atau wadah air alami dan atau buatan Pekerjaan Umum, Bidang Tata Ruang). berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sepadan. (Sumber Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai).

Sungai menjadi bagian terpenting dalam sistem pengairan dan sumber kehidupan makhluk hidup. Sejarah mencatat bahwa sungai adalah tempat berawalnya peradaban manusia. Sejak dahulu sungai telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia seperti kebutuhan rumah tangga, sanitasi lingkungan dan industri.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 5 Fungsi sungai bagi alam adalah sebagai pendukung utama kehidupan flora dan fauna. Kondisi tersebut harus terus dijaga jangan sampai menurun. Oleh karena itu, sungai perlu dipelihara agar dapat berfungsi secara baik dan berkelanjutan.

Namun, kenyataannya saat ini sungai juga berfungsi sebagai tempat tinggal, ada beberapa bangunan yang terletak di badan sungai, selain menjadi tempat tinggal bahkan juga menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kekurangpahaman manusia terhadap hubungan timbal balik antara air dan lahan ditandai dengan pemanfaatan lahan dataran banjir yang tanpa pengaturan dan antisipasi terhadap resiko banjir, sudah mengakibatkan kerugian yang timbul akibat daya rusak Ditjen SDA Kementerian PU Djoko Kirmanto mengatakan, air. berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI pembangunan sudetan sepanjang dan Menteri Keuangan serta Pemda 2,1 km, seminimal mungkin melakukan DKI Jakarta dalam melaksanakan pembebasan tanah, hal tersebut pembangunan Sudetan Ciliwung. dikarenakan sudetan yang berbentuk terowongan ini akan berada di bawah “Pembangunan Sudetan Ciliwung Jalan Raya Otista 3. nantinya akan mengurangi debit air yang masuk kedalam Kanal Banjir Timur Selain Sudetan Ciliwung pembangunan (KBT) sebanyak 60 m3/det dengan Waduk Ciawi juga masuk kedalam panjang sudetan mencapai 2,1 Km dan program Kementerian Pekerjaan lebar 4 m,” disampaikan Moh. Hasan Umum (Kementerian PU). Namun, hal dalam acara Dialog TV Kompas Petang tersebut tidak terlalu signifikan untuk (21/1), Jakarta. mengurangi banjir Jakarta. Waduk Ciawi akan digunakan untuk sumber air Dalam mengurangi tingkat banjir di Ibu Pembangunan Sudetan Ciliwung akan baku.(anj) Kota Direktorat Jenderal Sumber Daya menelan biaya sebesar Rp 500 miliar Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan dan akan diperkirakan selesai pada Umum (Kementerian PU) melakukan pertengahan 2014. beberapa upaya dalam peningkatan infrastruktur.

Diantaranya adalah Kanal Banjir Barat (KBB), Kanal Banjir Timur (KBT), Stasiun Pompa Pluit (East Pump Pluit) dan melakukan beberapa normalisasi di beberapa sungai yang ada di Jakarta. Namun, saat ini yang sedang dibicarakan banyak orang adalah pembangunan Sudetan Ciliwung– KBT menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya dan selain pembangunan sudetan Ciliwung juga dilaksanakan pembangunan Waduk Ciawi.

6 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN UTAMA laporanutama

PENGGUNAAN SMART DIKE SEBAGAI PENAHAN DINDING TANGGUL

Direktur Bina Pendayagunaan Sumber Daya Air, Arie Setiadi Moewardi, dalam sesi wawancara dengan dengan salah satu media massa nasional (8/2), mengatakan ada beberapa kendala yang ditemui berkaitan dengan perbaikan Tanggul Latuharhary saat terjadi banjir di Jakarta 17 Januari lalu.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 7 Pertama, lokasi jebolnya tanggul tepat berada di dekat rel kereta menuju Manggarai. Untuk menangani hal tersebut, rel kereta harus diamankan terlebih dahulu supaya alat berat dapat masuk ke lokasi. Kedua, di lokasi terdapat baliho yang kondisinya cukup mengkhawatirkan, yang jika roboh akan dapat menimbulkan korban. Ketiga, lokasi berada tepat di bawah jembatan layang Kuningan sehingga alat berat sulit dikerahkan ke lokasi.

Kendala-kendala di atas menjadikan perbaikan Tanggul Latuharhary cukup rumit. Arie kemudian menganalogikan perbaikan tanggul dengan pengobatan pada kedokteran, di mana usaha pengobatan harus diupayakan tanpa menimbulkan komplikasi. Demikian juga dengan perbaikan Tanggul Latuharhary yang harus diupayakan sedemikian rupa tanpa menyebabkan runtuhnya turap. Berangkat dari hal tersebut, Arie Smart dike utamanya berfungsi sebagai mengatakan di masa depan perbaikan penahan gerusan air, lalu diperkuat tanggul di wilayah DKI Jakarta dan dengan parapet (dinding beton) perkotaan akan menggunakan untuk meninggikan tanggul. Namun teknologi smart dike (tanggul pintar), mengingat smart dike yang sepenuhnya dimana tanggul dapat terlimpasi air, berupa beton akan menyebabkan tetapi tidak akan jebol. tanggul menjadi rigid, penggunaan tanah sebagai penahan tetap harus diperhatikan.(idr/kur)

Penjaga Pintu Air Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat

8 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN UTAMA DHARMA WANITA DITJEN SDA MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA BANJIR

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 9 laporanutama

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi (21/1(www.kompas. JAKARTA + BANJIR com)) mengatakan, banjir yang melanda Jakarta sepekan ini telah menimbulkan kerugian ekonomi –>SOLUSI? yang cukup tinggi. Biaya bencana yang ditanggung untuk sekadar menyediakan makan bagi para pengungsi pun mencapai Rp 1 miliar lebih.

Ditegaskan Sofyan, stagnasi roda perekonomian di Jakarta akibat bencana banjir menyebabkan kerugian lebih dari Rp 1 triliun. Aktivitas perdagangan menjadi tidak berjalan, dan kawasan Industri Pulogadung juga ikut lumpuh karena tak memperoleh suplai listrik akibat gardu listrik terendam banjir.

Hal ini tidak pelak dipertanyakan pula oleh negara importir, karena bencana banjir berefek pada kegiatan ekspor komoditas ke luar negeri dari seluruh daerah di Indonesia yang bertumpu di Jakarta. ”Importir itu mulai bertanya-tanya, kapan banjir di Jakarta bisa surut. Kendati mereka saat ini memahami Jakarta sedang dilanda bencana,” kata Sofjan.

Kejadian banjir yang terjadi di Jakarta pada pertengahan Januari 2013 dikarenakan kapasitas semua sistem saluran air, baik sungai dan drainase kota daya tampungnya terlampui. Selain itu, naiknya status siaga 1 di Bendung Katulampa, mengakibatkan Jakarta dilanda banjir yang cukup merata. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas manusia.

10 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN UTAMA Banjir Jakarta di tahun 2007 dan 2013 hanya faktor alam, namun kompleksitas sudah lebih dahulu diterjang debit air Kondisi kejadian banjir pada tahun ini persoalan sosial turut menyumbang hujan yang sangat tinggi sehingga (2013-red) berbeda dengan kondisi persoalan banjir di DKI Jakarta, seperti mengakibatkan jebolnya tanggul tahun 2007. “Banjir yang terjadi di sedimentasi, menyempitnya ruang tersebut. Oleh karena itu, dalam Jakarta hari ini (17/1) dikarenakan sungai, hingga menumpuknya sampah. menanggulangi permasalahan banjir over top atau terlampauinya kapasitas di Jakarta, semua pihak terutama saluran air. Jika pada tahun 2007 “Penyumbatan, sedimentasi, hingga Pemerintah harus merencanakan dan terdapat 78 titik, pada tahun 2013 sampah, mengakibatkan drainase melaksanakan secara komprehensif. terpantau 50 titik dari 62 titik banjir tidak mampu menampung air, Hal lainnya adalah, melaksanakan yang belum tertangani. Hal ini sehingga air meluap dan mengganggu upaya struktur dan non struktur. Upaya dikarenakan kami (Ditjen SDA-red) aktivitas manusia, dan juga dalam struktur berupa pembangunan sudetan melakukan upaya pembangunan pembangunan infrastruktur pengendali yang direncanakan akan disambungkan infrastruktur pengendali banjir secara banjir seringkali mengalami hambatan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir bertahap, mulai pembangunan Banjir dalam upaya pembebasan lahannya”, Timur (KBT). Kanal Timur, hingga saat ini dengan tambah Moh. Hasan. terus melakukan upaya Normalisasi PAS Sementara untuk upaya non struktur, (Pesanggrahan, Angke, dan Sunter)”, Mengatakan bahwa banjir yang minggu di mana lebih menjadi tanggung demikian diungkapkan Direktur lalu terjadi di Jakarta disebabkan oleh jawab dari Pemerintah Provinsi, Jenderal Sumber Daya Air, Moh. Hasan curah hujan yang sangat tinggi serta yakni permasalahan sosial berupa dalam wawancara dengan para awak kapasitas saluran-saluran drainase pengendalian sampah dengan media massa nasional. yang tersumbat dikarenakan sampah mensosialisasikan secara terus- yang memang selama ini menjadi menerus kepada seluruh masyarakat Berdasarkan progam pengendalian momok untuk Jakarta. Namun, diakui untuk merubah cara pandang dengan banjir di DKI Jakarta, infrastruktur Moh. Hasan, bahwa Pemerintah masih tidak menjadikan sungai sebagai pengendali banjir dilakukan hingga kurang dalam monitoring, sehingga tempat pembuangan sampah, serta tahun 2018. Namun demikian tanggul Latuharhary yang sebenarnya membangun sumur resapan di problematika banjir di Jakarta bukan turut masuk dalam program perbaikan, lingkungan rumah atau perkantoran.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 11 Sementara itu, Kepala Badan sementara Pemerintah Provinsi Dirjen SDA menyampaikan bahwa Perencanaan dan Pembangunan DKI Jakarta pada permasalahan penanganan banjir untuk jangka Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Sarwo infrastruktur mikro, seperti membangun pendek menengah dapat dilaksanakan Handayani, menyatakan bahwa selama sistem polder di Jakarta bagian utara, dengan membangun sumur resapan, ini koordinasi antar Pemerintah Pusat yang telah selesai sebanyak 60% dan seperti yang saat ini gencar dilakukan dan Pemerintah Provinsi sangat baik. dilaksanakan secara bertahap,” ujar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Pemerintah Pusat banyak berperan Handayani. dalam bidang infrastruktur makro,

Moh. Hasan menyatakan lebih dilaksanakan sejak 6 tahun lalu. GAGASAN lanjut mengenai estimasi dana yang Dikarenakan pada tahun-tahun dibutuhkan untuk membangun sebelumnya dirasakan tidak feasible, PEMBANGUNAN deep-tunnel, seperti yang dinyatakan berkaitan dengan besarnya biaya pemerintah provinsi DKI Jakarta. Untuk pembangunan, maka terobosan DEEP TUNNEL sepanjang 22 km, yaitu sejumlah pembangunan deep-tunnel tersebut 16 triliun Rupiah di tahun 2007, menjadi tertunda hingga saat ini. Dalam diperkirakan saat ini bisa mencapai 22 perencanaan dan pengkajian kembali triliun Rupiah. Dikarenakan kerugian ide pembangunan deep-tunnel, Dirjen Saat ini pembangunan deep-tunnel sangat besar akibat banjir Jakarta tahun SDA menyampaikan bahwa saat ini menjadi sebuah solusi yang digagas 2007, yaitu mencapai 6,5 triliun Rupiah, dilakukan melalui tim gabungan yang oleh Gubernur DKI Jakarta untuk ungkap Dirjen SDA, “dilihat dari aspek terdiri dari tim ahli dari Kementerian menangani masalah banjir. Direktur ekonomi, dana tersebut feasible (layak) Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jenderal Sumber Daya Air, Moh. Hasan, mengingat dampak ekonomi sangat DKI Jakarta, serta para akademisi. berpendapat bahwa ide pembangunan besar bila Jakarta terkena bencana Nantinya, deep-tunnel ini akan deep-tunnel ini sangat baik sebagai banjir”. berfungsi untuk memotong puncak terobosan terhadap kompleksitas banjir, sehingga tidak membebani Kanal masalah sosial dan masalah Dikatakan Moh. Hasan, kajian Banjir Timur. Bila semua hal berjalan pembebasan lahan. mengenai deep-tunnel ini telah lancar, tidak ada permasalahan sedikit pun, maka proses pembangunannya, yang telah dipresentasikan kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, akan dapat dimulai di bulan Mei–Juni tahun ini.

kabarbumn.com iyaa.com

12 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN UTAMA tempo.com

Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah dan yang penting untuk diperhatikan terbaik penanggulangan banjir Jakarta menyatakan konsep pembiayaan adalah bagaimana kita sanggup akan terus dilakukan Pemerintah. dengan melibatkan investor. Diperjelas memompa air secara kontinyu dalam Moh. Hasan, bahwa harus ada waktu banjir dengan memperhitungkan Masalah banjir di Jakarta tidak dapat terobosan untuk menarik minat ketahanan dan proteksi jaringan serta merta hilang 100 persen. “Peran investor. Tentunya, pihak swasta akan kabel listrik, juga mengatasi masalah masyarakat untuk menjaga ekosistem lebih memilih menanamkan modal di sedimentasi dan pelumpuran. dan kebersihan lingkungan merupakan bidang jalan tol dibanding air baku Moh. Hasan berharap keberlanjutan hal penting untuk mengatasi banjir di yang hanya mendatangkan keuntungan hubungan antara Kementerian ibukota Jakarta”, tutur Moh. Hasan. kecil. “Oleh karena itu kita harus bisa Pekerjaan Umum dan Pemerintah (nan) menarik investor dalam mekanisme Provinsi DKI Jakarta terus berjalan baik, Public Private Partnership”, tutur bersamaan dengan perubahan budaya Moh. Hasan. Maka sangat mungkin masyarakat untuk tidak membuang dikaitkan antara jalan tol dengan sampah ke sungai. pembangunan deep-tunnel ini asalkan Glossary layout pembangunannya konsisten Adapun 13 sungai yang mengalir dengan master plan pengendalian di Jakarta merupakan sungai Banjir adalah Peristiwa terbenamnya banjir jakarta, serta sesuai dengan lintas provinsi, ini berarti menjadi daratan (yang biasanya kering) karena pengembangan rencana koridor tol kewenangan dari Pemerintah Pusat, volume air yang meningkat. yang turut mendukung pengembangan selain juga ditangani oleh Pemerintah Sedimentasi adalah Penumpukan transportasi DKI Jakarta. Provinsi. Berkaitan dengan itu, tentu suatu material atau sedimen oleh koordinasi yang baik sangat diperlukan media air yang mengakibatkan Mengenai tantangan dan efektivitas dengan Pemerintah Provinsi Banten dan berkurangnya jarak antara pembangunan deep-tunnel dalam Jawa Barat, agar revitalisasi di daerah permukaan air dengan permukaan pengendalian banjir Jakarta, Dirjen hulu dapat berhasil. Menyinggung sedimen itu sendiri. SDA mengatakan bahwa hasil dari tentang penyelesaian banjir Jakarta pembangunan deep-tunnel ini nantinya di tahun 2017 atau 2018, Dirjen SDA akan dapat memotong debit puncak air, menyampaikan bahwa semua upaya

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 13 laporan khusus

Bendungan alam ini merupakan anugerah yang patut disyukuri namun NEGERI harus tetap di waspadai. Dikarenakan kegagalan bendungan alam adalah LIMA SIMULASI bila terjadi overtopping atau limpasan akan mengakibatkan terjadinya banjir BENCANA bandang yang membawa aliran debris. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Maluku beserta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan gladi lapang tanggap darurat penanggulangan bencana bendungan alam Way Ela di Desa Negri Lima, Kecamatan Leituhu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, (2/1).

Tujuan diadakan gladi lapang ini adalah agar masyarakat di kawasan yang berpotensi terkena dampak memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana, yaitu daya antisipasi terhadap bencana, daya proteksi terhadap bencana, daya adaptasi pasca kejadian bencana dan daya pemulihan pasca terjadi bencana.

Moh. Hasan mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang besar Ditjen SDA Kementerian PU melakukan beberapa upaya teknis dalam mengantisipasi potensi kejadian bencana banjir bandang di Bendungan Alam Way Ela dengan melakukan pembangunan saluran pelimpah untuk mengalihkan

Curah hujan yang tinggi dengan intensitas ±400 mm, disertai dengan gempa berskala 5,6 SR yang berpusat 51 km di sebelah timur laut Kabupaten Maluku Tengah, menyebabkan terjadinya longsoran material pada aliran Sungai Way Ela, longsoran material tersebut membentuk sebuah bendungan alam (natural dam).

14 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS debit air agar tidak terjadi limpasan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Walaha, Kapaha, dan Patoi, hingga yang dapat mengakibatkan banjir Bencana BNPB, jajaran Muspida Provinsi upaya tanggap darurat bila bencana itu bandang. Maluku, Pemkab Maluku Tengah, terjadi. (ard/anj) Kementerian Sosial, Kementerian “Selain itu, juga dilakukan sistem Kesehatan, dan Komando Resort Militer peringatan dini dan membuat lapisan 151/Binaya serta Eselon 2 Ditjen SDA kedap untuk menahan terjadinya hingga masyarakat Desa Negri Lima. rembesan dan mereduksi bencana,” ujar Moh. Hasan. Dalam gladi lapang tersebut disampaikan langkah-langkah apabila Kegiatan gladi lapang ini dihadiri oleh terjadi bencana, dimulai dengan Gubernur Provinsi Maluku, Direktur sosialisasi tanda bencana, upaya Jenderal Sumber Daya Air, Deputi 1 tindakan pengungsian di daerah

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 15 KUNJUNGAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR: Moh. Hasan dalam kunjungannya mendorong BWS Maluku untuk terus memantau Bendungan Alam SALURAN PELIMPAH Way Ela, yang hanya berjarak sekitar 1 jam perjalanan darat dari kota BENDUNGAN ALAM WAY ELA Ambon ini, agar dapat mereduksi bencana sekaligus memanfaatkan TERUS DIBANGUN potensi di bendungan alam ini.

“Potensi ancaman di bendungan alam ini dipantau terus, seperti debit rembesan di sekitar Bendungan Alam Way Ela stabil berkisar 0,06 m3/detik dan jernih, ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kejadian longsor material yang terjadi di aliran Sungai Way Ela telah menyebabkan terjadinya bendungan alam (natural dam). Lokasi bendungan alam tersebut berada di Desa Negri Lima, Kecamatan Leihutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Diperkirakan elevasi puncak bendungan alam Way Ela sudah mencapai 215,66 m dengan lebar genangan kurang lebih 300 m, dengan volume berkisar 16 juta m3. Jarak bendungan alam dengan Desa Negri Lima ±2,55 km, dimana terdapat 4.800 orang yang tinggal di desa tersebut.

Bendungan alam ini merupakan Yang perlu diwaspadai adalah anugerah dari Tuhan, namun disatu sisi puncak hujan pada bulan Mei–Juni, GLOSSARY juga menyimpan potensi bencana banjir antisipasinya dengan perkuatan tebing, bandang. pembangunan spillway, pembangunan Bendungan adalah Setiap penahan buatan, jenis urugan atau jenis check dam di hilir, dan juga memotong lainnya, yang menampung air Untuk mengatasi terjadinya banjir elevasi puncak, agar dapat direduksi atau dapat menampung air baik bandang yang membawa aliran potensi bencananya,” jelas Moh. Hasan secara alamiah maupun buatan, debris, Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam jumpa wartawan di sela-sela termasuk pondasi, tebing tumpuan, Maluku telah melakukan beberapa kunjungan di Bendungan Alam Way Ela serta bangunan pelengkap dan upaya penanganan, yakni di tahun (2/1), Ambon. peralatannya. 2012 dilakukan upaya pekerjaan pompanisasi, melakukan analisis dam Dalam kunjungan lapangan Sungai adalah Tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan break, hingga melakukan pengadaan tersebut, Dirjen Sumber Daya Air pengaliran air mulai dari mata air dan pemasangan early warning system. didampingi Gubernur Provinsi Maluku, sampai muara dengan dibatasi Di tahun 2013 mulai melaksanakan Deputi Bidang 1 Pencegahan dan kanan dan kirinya serta sepanjang pembangunan spillway. Kesiapsiagaan Bencana, Direktur pengalirannya oleh garis sempadan. Bina PSDA, Direktur Bina Operasi dan Direktur Jenderal Sumber Daya Pemeliharaan, dan jajaran BWS Maluku Air, Kementerian Pekerjaan Umum (ard/anj)

16 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS laporan khusus

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, melantik dan mengangkat PELANTIKAN pejabat struktural eselon II dan III di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pada tanggal 11 Januari 2013 PEJABAT STRUKTURAL dan 30 Januari 2013. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, pejabat Eselon II.a yang dilantik adalah Ir. Eko DI LINGKUNGAN Subekti, Dipl.HE menjadi Direktur Irigasi dan Rawa, Dr. A. Hasanudin, DITJEN SUMBER ME menjadi Direktur Bina Program dan Ir. Hari Suprayogi sebagai Sekretaris Dewan Sumber Daya Air. Sedangkan DAYA AIR pejabat Eselon II.b yang dilantik adalah Ir. Adang Saf Ahmad, CES menjadi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ir. Agus Suprapto Kusmulyono, M.Eng, Ph.D., Ir. Yudi Pratondo, MM sebagai Kepala BBWS Bengawan Solo, serta Ir. Trisasongko Widianto, Dipl, HE sebagai Kepala BBWS Mesuji Sekampung.

Sedangkan untuk jabatan eselon III yang dilantik adalah Ir. Edy Juharsyah, M. Tech sebagai Kepala Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana, Drs. I Made Widiantara, M.Si sebagai Kepala Bagian Keuangan dan Umum, Ir. Birendrajana, MT sebagai Kepala Subdit Perencanaan Teknis, Direktorat Sungai dan Pantai, Ir. Bobby Prabowo, CES sebagai Kepala Subdit Perencanaan Teknis, Direktorat Irigasi dan Rawa, Ir. TB. Rachmad Affandi, Dipl, HE sebagai Kepala BWS Kalimantan II dan Ir. Sihyanto Prakoso, Sp.1 sebagai Kepala BWS Sulawesi III. Sementara itu, Ir. Agus Rudyanto, M. Tech sebagai Kepala BWS Sumatera IV, Ir. Djaya Sukarno, M. Eng menjadi Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWS Sumatera VIII Pengangkatan dan pelantikan struktural menjadi hal dan Yunita Chandra Sari, SE, ST, MT yang biasa terjadi dan akan terus terjadi di dalam sebuah sebagai Kepala Bidang Program dan organisasi. Hal tersebut dikarenakan adanya kekosongan Perencanaan Umum BBWS Ciliwung- Cisadane. jabatan yang disebabkan pejabat sebelumnya memasuki masa purna bakti maupun adanya rotasi dan mutasi sesuai Memasuki tahun 2013, Djoko Kirmanto dengan kebutuhan organisasi. mengingatkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya adalah masalah Reformasi Birokrasi (RB).

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 17 Setelah melalui berbagai proses dan verifikasi laporan yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan lembaga independen, Kementerian PU mendapatkan nilai 64 yang diperoleh dari hasil kesesuaian dokumentasi 100 persen dan hasil kesesuaian roadmap 96 persen. Pentingnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), disiplin kerja serta masalah aktual dalam memasuki tahun 2013 adalah hal yang harus

akuntabilitas dan Menteri PU menyatakan bahwa jauh dari masalah kinerja jajaran Kementerian PU tahun korupsi, kolusi dan ini mencapai 91,84 persen dan perlu nepotisme. ditingkatkan terus untuk menilai tunjangan kinerja yang akan diberikan Visi RB tersebut tahun ini juga kepada para pegawai. merupakan Djoko Kirmanto mengingatkan kepada keputusan akan pejabat yang baru dilantik untuk peran aparatur melaporkan kekayaannya kepada birokrasi guna Komisi Pemberantasan Korupsi perihal diperhatikan dalam menjalankan mewujudkan visi pembangunan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara tugas. “Dalam mencapai tata kelola nasional berdasarkan UU No. 17 Tahun Negara (LHKPN) minimal 3 bulan pemerintahan yang baik sudah 2007 tentang rencana pembangunan setelah menduduki jabatan dan seharusnya kita dapat melaksanakan jangka panjang nasional, yaitu melakukan pelaporan kembali setiap apa yang menjadi visi dari RB, yaitu Indonesia yang mandiri, maju, adil dan 2 tahun sekali atau setiap ada mutasi terwujudnya pemerintahan kelas makmur. jabatan. dunia dimana tercipta pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis,” ujar Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.

Reformasi Birokrasi dilaksanakan untuk memasuki era implementasi birokrasi dan diharapkan dokumen roadmap Reformasi Birokrasi benar- benar dipelajari dan mulai dibahas di lingkungan kerja masing-masing.

Roadmap RB bersifat tidak statis, melainkan perlu dievaluasi dan dikembangkan agar apa yang telah dicapai oleh Kementerian PU saat ini jangan sampai menurun melainkan harus dapat meningkatkan

18 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS Serah Terima Jabatan Pejabat Pimpinan Pada sambutannya, Direktur Jenderal Eselon II dan Eselon III di lingkungan Sumber Daya Air, Moh.Hasan, Ditjen. Sumber Daya Air Sebagai mengingatkan beberapa hal penting tindak lanjut Pelantikan Pejabat yang harus dilaksanakan oleh para Pimpinan Eselon II dan III di lingkungan pejabat di lingkungan Ditjen SDA. Kementerian Pekerjaan Umum yang Ditegaskannya, bahwa para pejabat telah dilaksanakan pada tanggal 11 terutama para Kepala Balai Besar Januari 2013, maka Direktorat Jenderal dan Kepala Balai, diberikan waktu Sumber Daya Air juga melaksanakan satu minggu untuk berdaptasi dan Serah Terima Jabatan (sertijab) pada menguasai pekerjaan barunya. Kamis(17/1). Menguasai medan pekerjaan dalam satu minggu, berarti setiap Kepala Balai dan Kepala Balai Besar diharapkan Untuk sekitar tiga minggu selanjutnya, sudah berkenalan dengan para Dirjen SDA mengarahkan agar pejabat- Gubernur atau Bupati di lingkungan pejabat di lapangan harus mengetahui wilayah kerjanya, hingga juga memiliki dan menghafal di luar kepala, seperti nomor telpon genggam para kepala data teknis waduk, luas irigasi, di mana daerah setempat. Dan hal kedua adalah hal tersebut dapat memberikan impresi telah menghafal nama-nama anak positif bagi para pimpinan yang berada buah hingga dua tingkat di bawahnya. di Pusat. Hal ini perlu untuk dilakukan dalam rangka apresiasi kerja di dalam internal Khusus bagi para pejabat yang jajaran yang dipmpin para Kepala Balai mengelola Operasi dan Pemeliharaan, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai sangat diingatkan oleh Moh. Hasan tersebut. mengenai komitmen untuk menjaga keberlangsungan main structure, “kita Hal prioritas lainnya yang diingatkan harus melihat negara-negara seperti Dirjen SDA, yakni agar para pejabat, Jepang atau Korea, yang sangat terutama para Kepala BBWS dan BWS, menjaga kebersihan dan keindahan mengetahui secara persis kondisi waduk-waduknya”, ujarnya. Dikeluhkan di lapangan, terutama bangunan- Dirjen SDA, bahwa sebelum musim bangunan strategis seperti waduk. hujan, tiap Balai telah diminta untuk “Masalah-masalah yang bersifat menginventarisasi dan menyampaikan pengoperasian seperti pintu air atau upaya-upaya penanggulangan bencana shortcut, Balai harus lebih menguasai yang ada di daerah koordinasinya. daripada Pusat”, tegas Moh. Hasan. Namun, hingga saat ini Dirjen SDA baru menerima data kurang dari 30%. Dirjen SDA juga meminta kepada Direktur Bina Operasi dan pemeliharaan untuk menstandarkan sistem siaga bencana, yang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. (nan/anj/dew)

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 19 laporan khusus

RAKERTAS KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2012

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) melaksanakan Rapat Kerja Terbatas (Rakertas) yang dihadiri oleh seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS), Jumat (18/1). Dalam sambutannya, Kasubdit Evaluasi dan Kinerja Direktorat Bina Program selaku Ketua Panitia Penyelenggara, menyatakan bahwa tujuan Rakertas ini adalah dalam rangka evaluasi kinerja tahun 2012, serta untuk mempersiapkan pelaksanaan anggaran tahun 2013.

20 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS REVIEW KINERJA BALAI DI TAHUN 2012

Sekretaris Ditjen SDA, Mudjiadi, dalam sambutannya mewakili Dirjen SDA, mengumumkan BBWS dan BWS terbaik selama pelaksanaan anggaran tahun 2012 lalu. Untuk tingkat BWS, tiga terbaik adalah BWS Sumatera VII, BWS Maluku Utara dan BWS Papua Barat, di mana penyerapan tertinggi sebesar 99.79% telah dilaksanakan oleh BWS Sumatera VII. Sementara itu, untuk tingkat BBWS, tiga terbaik adalah Hasil kinerja Balai-balai di Ditjen Selain itu ada paket-paket multi years BBWS Serayu-Opak, BBWS Sumatera SDA turut menjadi pokok bahasan yang sudah terkontrak beberapa tahun VIII dan BBWS Ciliwung–Cisadane, dalam Rakertas 2013. Beberapa lalu belum selesai karena masalah pagu dengan penyerapan tertinggi 98.50% Balai di bawah Ditjen SDA memiliki anggaran. Hal ini karena ada tanah yang telah dilaksanakan oleh BBWS penyerapan yang kurang baik di garapan yang menjadi milik negara Serayu-Opak. tahun 2012. Penyebabnya hampir namun digunakan oleh masyarakat sama yaitu dalam hal pelelangan, yang tidak boleh dibayar oleh APBD. lahan serta pagu anggaran. Sebagai contoh, pembebasan tanah yang tidak dapat dibayarkan dikarenakan adanya penyerapan UU No. 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Untuk pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Mudjiadi mengingatkan bahwa mulai tahun ini sistem remunerasi telah diterapkan dan akan dirapel tahun 2013, dengan persyaratan bahwa tiap pimpinan terutama Kepala Balai telah menyelesaikan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal ini tentu juga disertai dengan kedisiplinan pegawai di lingkungan Ditjen SDA perlu terus ditingkatkan. “Ditambah lagi, Menteri Pekerjaan Umum mengingatkan bahwa mulai tahun ini laporan keuangan lembaga untuk Kementerian Pekerjaan Umum harus sudah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”, jelas Mudjiadi SDA.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 21 KANAL BANJIR BARAT PENGENDALIAN BANJIR

TUJUAN MANFAAT DI WILAYAH Melindungi kawasan Terkendalinya banjir di Jakarta Pusat dan Jakarta wilayah Jakarta Pusat DKI JAKARTA Barat (seluas 7.500 ha) dan Jakarta Barat, dari luapan Kali Krukut, Sarana Konservasi air Kali CIdeng, Kali Kalibaru dan sarana transportasi Barat dan Kali Ciliwung. air (water way).

DATA TEKNIS Panjang kanal 17,3 km CENGKARENG DRAIN • KBB Hulu 17,3 km Pada tahun 2009 • KBB Hilir 5,8 km peningkatan kapasitas 3 alir BKB dari 330 m / PA CENGKARENG det menjadi 507 m3/det di pintu air manggarai. Pada tahun 2007–2009 Dari 507 m3/det di PA telah diselesaikan Karet dan dari 842 m3/ Peningkatan Kapasitas MOOKERVART det menjadi 1.019 m3/det dan Perkuatan Tebing di PIK. Banjir Kanal Barat sepanjang 14,8 km dari pintu air Manggarai sampai dengan jembatan PA KARET Pantai Indah Kapuk.

NORMALISASI KALI ANGKE

GROGOL 2 Luas DAS: 255 km Total panjang rencana Panjang sungai utama : 101 km pekerjaan Kali Angke 20 Kapasitas existing alur (hulu) : km, di bagi menjadi dua 3 KRUKUT 16 m /det paket pekerjaan. Paket Debit banjir rencana (Q25) pertama, yaitu 11.425 km NORMALISASI • Pertemuan dengan cengkareng dan panjang pekerjaan 3 KALI PESANGGRAHAN drain : 198 m /det paket kedua 8.575 km. • Jembatan Pondok Bahar: 160 m3/det • Graha Bintaro : 135 m3/det Hulu Kali Angke : pegunungan Salak Bogor

Debit banjir rencana (Q50) • Jembatan cinere: 114 m3/det Total panjang rencana • IKPN: 205,23 m3/det pekerjaan normalisasi Kali • Koneng Barrage: 220,3 m3/det Pesanggrahan 26.740 km, Hulu Kali Pesanggarahan: Luas DAS : 142,1 km2 dibagi menjadi 3 paket. Paket pegunungan Salak (Bogor) Luas DAS Hulu : 67,5 km2 WADUK CIAWI pertama panjangnya 7.750 Luas DAS : 105,1 km2 km. Paket kedua 7.730 km dan Panjang Sungai utama (L): Volume Tampungan MAN : 35,67 x 106 m3 paket ketiga 11.260 km. 66,7 km Luas Genangan pada MAN : 137,08 ha Kapasitas Existing Alur: Luas Genangan pada MAB : 146,88 ha 30 m3/det (existing Tinggi Bendungan dari Dasar Sungai : 90 meter minimal) Panjang Puncak Bendungan : 1417,70 meter Rencana Anggaran : 3,9 Triliun Lokasi : Desa Gadog, Bogor

22 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR INFOGRAFIS PENGENDALIAN KANAL BANJIR TIMUR BANJIR DI WILAYAH TUJUAN DKI JAKARTA kawasan Jakarta Timur dan MANFAAT Jakarta Utara (seluas 160km2) Terkendalinya banjir di dari luapan Sungai Cipinang, wilayah Jakarta Timur Sunter, Buaran, Jati Kramat dan Jakarta Utara, dan Cakung; melayani sarana konservasi air sistem drainase seluas 207 dan sarana transportasi km2 (catchment area); dan air (water way). melindungi kawasan rawan genangan. DATA TEKNIS • Panjang kanal 23,5 km • Lebar Kanal: 100–200–300 m WEIR III • Kedalaman saluran: 3–7 Km Debit rencana Q 100 CAKUNG DRAIN • Daerah Hulu : 290 m3/det • Daerah Hilir : 390 m3/det Realisasi s/d 2009 : 23,5 km

WEIR II CAKUNG PA MANGGARAI Total panjang pekerjaan WEIR I kali sunter 18, 75 km. Rencana pekerjaan normalisasi JATI KRAMAT sungai dibagi menjadi dua paket pekerjaan. Pertama, BUARAN Sunter paket 1 sepanjang 12,45 km dan sunter paket 2 sepanjang 6,30 km.

NORMALISASI Luas DAS : 73,1 km2 CIPINANG KALI SUNTER Panjang sungai utama (L): 37 km Kapasitas existing alur:11–28 m3/det KALI BARU TIMUR Debit banjir rencana Q25 • Pertemuan dengan KBT : 146 m3/det • Lubang buaya : 130 m3/det • Jembatan delta : 120 m3/det CILIWUNG Hulu kali Sunter : kelurahan Cimpaeun Kota Depok

KRUKUT BARAT

WADUK CIAWI JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI) Luas DAS : 105,1 km2 Salah satu proyek yang akan diusulkan untuk menangani banjir Jakarta adalah Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang Volume Tampungan MAN : 35,67 x 106 m3 termasuk dalam proyek Mitigasi Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP). Luas Genangan pada MAN : 137,08 ha Luas Genangan pada MAB : 146,88 ha Proyek JEDI akan dilakukan di beberapa lokasi sesuai dengan kewenangannya. Ditjen SDA, tiga kanal banjir yang terletak di Cengkareng Tinggi Bendungan dari Dasar Sungai : 90 meter Drain, Kanal Banjir Barat dan Sunter. Tiga saluran drainase nasional yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya, yaitu Tanjungan, Panjang Puncak Bendungan : 1417,70 meter Angke Hilir dan Cideng-Thamrin. Lima saluran drainase yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), yaitu Ciliwung- Rencana Anggaran : 3,9 Triliun Gunung Sahari, Sentiong-Sunter, Grogol-Sekretaris, Pakin-Kali Besar-Jelakeng, dan Krukut-Cideng serta lima waduk yang menjadi Lokasi : Desa Gadog, Bogor kewenangan (DPU) Waduk Pluit, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, Waduk Sunter TImur III dan Waduk Melati.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 23 EVALUASI KERJA 2012 DAN RENCANA 2013

Menjelaskan serta menanggapi evaluasi kinerja Ditjen SDA di tahun 2012 serta rencana kerja di tahun 2013, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Moh. Hasan menyampaikan, “Direktorat Sumber Daya Air saat ini berada di posisi terendah dari tiga Direktorat terbesar di bawah Kementerian Pekerjaan Umum. Dimana posisi keuangan saat ini 86,78% sedangkan fisiknya 91,51%”. “Kalah start” serta kualitas program yang kurang bagus menjadi penyebab utama kurangnya penyerapan di tahun 2012.

Di tahun 2013, diharapkan banyak Selain itu dalam hal irigasi masih banyak kualitas program yang potensial bisa yang harus dibenahi. Pembangunan terserap. Moh. Hasan mengingatkan waduk dan embung yang bersifat agar berhati-hati dengan multi years tampungan dan pengendalian banjir contract dikarenakan nilai anggarannya menjadi prioritas utama. Hal ini yang cukup besar. “Tahun 2013 ini dikarenakan pembangunan waduk sudah ada beberapa paket yang sudah mempunyai dua manfaat sekaligus, dimulai dari bulan November lalu, dan yaitu pengendali daya rusak dan ada 16 paket yang sudah diumumkan. meningkatkan pemanfaatan sumber Kebutuhan akan Sumber Daya Air (SDA) daya air. Dari 56 potensi waduk, baru cukup tinggi, tetapi belum mampu 13 waduk yang sudah dibangun. merealisasikannya dalam bentuk Untuk pengendalian banjir, yang harus program yang konkrit dan memberikan diperhatikan yaitu master plan dan hasil yang bermanfaat dan efektif,” ujar bagaimana pencapaiannya. Moh. Hasan.

24 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA BARU

Turut hadir dalam acara Rakertas Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak. Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan beberapa hal mengenai penyerapan tenaga kerja, “ditekankan di tahun 2013 ini tercipta kesempatan kerja serta bertambahnya lapangan kerja untuk kurang lebih 1 juta jiwa, dan mempertahankan yang sudah ada seperti tahun lalu, karena adanya kenaikan UMR (Upah Minimum Regional)”.

Menurutnya, Ditjen SDA mempunyai peran penting dalam hal ini karena penciptaan kesempatan kerja berada di program APBN. Hermanto Dardak menambahkan, pemerintah mempunyai program utama yaitu Percepatan Master Plan dan perluasan ekonomi nasional.

Dalam paparan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, perkembangan 10 tahun terakhir mengenai lapangan kerja di Indonesia, tahun 2002 hingga 2005, tambahan angkatan kerja melebihi tambahan kesempatan kerja, sehingga menyebabkan jumlah penganggur meningkat. Sedangkan tahun 2008 Kalimalang yang memasok air dari hingga 2012 kesempatan kerja netto waduk Jatiluhur, menggunakan Perum berada pada kisaran 350–600 ribu, Jasa Tirta. (nan/anj/dew) yang berdampak pada pengurangan jumlah pengangguran dari 619 ribu jiwa di tahun 2011 menjadi 460 ribu jiwa di tahun 2012. GLOSSARY

Adapun strategi yang dapat dilakukan Embung/Waduk Lapangan adalah Tempat/wadah penampungan untuk menambah kesempatan kerja air pada waktu terjadi surplus air di adalah melalui program-program sungai atau menampung air hujan. APBN, kegiatan investasi dan usaha seperti infrastruktur, industri, pariwisata Waduk adalah Wadah air dan properti, efektivitas kegiatan dan yang terbentuk sebagai akibat penyerapan Anggaran Pendapatan dan dibangunnya bangunan sungai dalam Belanja Negara (APBN), iklim investasi, hal ini bangunan bendungan, dan usaha dan tenaga kerja diperbaiki berbentuk pelebaran alur/badan/ palung sungai. berikut dengan akses finansial dan kewirausahaan. Contoh seperti daerah

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 25 laporan khusus

Berdasarkan data neraca ketersediaan dan kebutuhan air tahun 2009 SINKRONISASI diketahui bahwa keseimbangan air di wilayah Jawa-Bali sudah defisit -69.281 juta m3/tahun, ketersediaan AIR BAKU UNTUK 31.636 juta m3/tahun sedangkan kebutuhan 100.917 juta m3/tahun dan keseimbangan air di wilayah Nusa AIR MINUM Tenggara sudah mendekati kritis, ketersediaan 7.759 juta m3/tahun sedangkan kebutuhan 2054 juta m3/ tahun.

“Data tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan air baku nasional adalah 175.179 juta m3/ tahun dan diprediksi kebutuhan air baku secara nasional untuk kebutuhan domestik dan industri pada tahun 2015 akan meningkat menjadi 55.762 juta m3/tahun dan pada tahun 2030 yang akan datang meningkat menjadi 276.125 juta m3/tahun, berarti dalam kurun waktu 15 tahun akan meningkat menjadi 5 kali lipat,” jelas Imam Agus Nugroho, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga Fungsional, mewakili Direktur Jenderal SDA dalam acara Workshop Sinkronisasi Penyiapan Usulan Program Kegiatan Air Baku untuk Air Minum TA 2014, yang merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dan Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen CK), 6–7 Februari 2013, di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejumlah kota-kota besar seperti Jawa, Sumatera, Bali, Tantangan utama dalam rangka Kalimantan dan Sulawesi saat ini mengalami krisis kelangkaan pembangunan penyediaan air baku air baku untuk air minum, karena semakin lama semakin sulit untuk air minum diantaranya adalah untuk mencari sumber air baku. Dan menjadi faktor utama tidak setiap kabupaten/kota mempunyai sumber air baku untuk memenuhi penyebab krisis air baku adalah degradasi lingkungan DAS. kebutuhannya sendiri, menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air baku karena degradasi DAS.

Dan tantangan tersebut harus dihadapi untuk memenuhi Standar Pelayanan minimal yaitu 60 lt/orang/ hari sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri PU No. 14/ PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang PU dan Penataan Ruang.

26 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS Undang-Undang No. 7 tahun 2004 konservasi sumber daya air ditujukan selaras dan terpadu serta komitmen tentang Sumber Daya Air, pasal 2, untuk menjaga kelangsungan yang kuat untuk berperan serta dalam bahwa sumber daya air dikelola keberadaan daya dukung, daya kegiatan konservasi lingkungan di berdasarkan asas kelestarian, tampung dan fungsi sumber daerahnya masing-masing demi keseimbangan, kemanfaatan umum, daya air, maka Pemerintah Pusat, menjaga ketersediaan air baku secara keterpaduan dan keserasian, keadilan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota berkelanjutan. kemandirian serta transparansi dan dan Pemerintah Kabupaten untuk akuntabilitas, dan pasal 20 ayat 1, melakukan koordinasi yang harmonis,

PENGEMBANGAN AIR BAKU

Ditjen SDA dan Ditjen CK serta beberapa Pemprov, Pemkab dan Pemkot, telah melakukan upaya nyata dalam rangka penyediaan air baku untuk air minum diantaranya yaitu di Provinsi Jawa Tengah, telah ditandatangani 9 MoU SPAM Regional yaitu Bregas, Dadimuria, Wososukas, Keburejo, Purbamas, Wononegara, Petanglong, Semarsalat dan Gelangmantul.

Selain itu Ditjen SDA juga melakukan beberapa kegiatan pembangunan penyediaan air baku dalam rangka mendukung program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) antara lain pembangunan transfer Karian Dam, yang nantinya akan dimasukkan dalam grafik target MDGs interbasin Cibatarua-Cilaki-Cisangkuy, mensuplai air baku sebesar 9.500 lt/dt 2015 sudah mencapai 59,00% dari yang nantinya akan mensuplai air untuk kawasan Provinsi Banten dan DKI target MDGs 68,87%. baku sebesar 1.400 lt/dt untuk Jakarta. kawasan Metropolitan Bandung dan Direktur Irigasi dan Rawa, Eko Subekti pembangunan Water Conveyance Dalam rangka pencapaian target mengatakan agar BBWS dan BWS MDGs 2015 yaitu proporsi rumah dalam setiap usulan program kegiatan tangga dengan akses berkelanjutan penyediaan air baku untuk air minum terhadap air minum untuk perkotaan harus memperhatikan kesiapan sumber dan perdesaan sebesar 68,87%, Ditjen dana, kesiapan desain, kesiapan lahan SDA telah menetapkan target Renstra dan terkoneksi dengan baik dengan 2010–2014 untuk pembangunan unit infrastruktur hilir (unit produksi s/d unit air baku sebesar 43,35 m3/det. Realisasi pelayanan). capaian outcome pembangunan penyediaan air baku dari TA 2010–TA Selain itu dalam TA 2013 Direktorat 2012 adalah sebesar 29,84 m3/det. Jenderal SDA juga diberi tanggung Dan capaian outcome air baku sebesar jawab untuk membangun beberapa 29,84 m3/det. Capaian outcome air embung untuk peternakan di provinsi baku sebesar 29,84 m3/dt ini bila NTT dan Provinsi Papua Barat.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 27 Begitu pula dengan kebutuhan air lanjut kepala Balai Wilayah Sungai belum tersedia, maka harus mencari baku untuk air minum di kawasan Kalimantan III Irawan Hartono. solusi yang tepat agar unit air baku perbatasan dan pulau-pulau terluar tersebut dapat segera dibangun dan serta kawasan pesisir. Menurut Kepala Begitu pula dengan pembangunan terkoneksi sehingga dapat secepatnya Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Embung Pulau Nipa yang berada di dimanfaatkan oleh masyarakat,” lanjut pembangunan infrastruktur air baku kawasan perbatasan dengan Singapura Eko Subekti.(tin/kty) di kawasan perbatasan sedang dipacu dengan outcome air baku untuk air penyelesaiannya seperti pembangunan minum sebesar 1,5 lt/dt dan diharapkan Embung Sebatik yang berada di selesai pada TA 2013 ini. kawasan perbatasan dengan Malaysia/ Sarawak dengan outcome air baku “BBWS dan BWS apabila di lapangan untuk air minum sebesar 150 lt/dt. menemui rekan-rekan dari Direktorat “Dalam waktu dekat akan dibangun Pengembangan Air Minum Ditjen CK pula Waduk Teritip yang nantinya akan dan Pemprov/Pemkab/Pemkot telah mensuplai air untuk kota Balikpapan membangun infrastruktur hilir yaitu sekitar 200 lt/dt yang juga berfungsi unit produksi sampai dengan unit sebagai sarana penyediaan air baku,” pelayanan, sedangkan unit air baku

28 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR LAPORAN KHUSUS fokus

PENTINGNYA PENGELOLAAN SITU DAN WADUK SEBAGAI DAERAH

RESAPAN AIR Namun demikian Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten terkait terus berupaya untuk merehabilitasi situ-situ tersebut, diantaranya dengan melakukan pengerukan, memberi pembatas (boundary), pembangunan tanggul, dan membuat jogging track di lokasi situ-situ tersebut, sehingga ada batasan jelas antara kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air/konservasi, dan kawasan hunian masyarakat.

Lebih lanjut Moh. Hasan menjelaskan kritisnya kondisi situ-situ tersebut turut dipicu oleh kelalaian pengelola situ. Situ sebagai wadah tampung air harus berfungsi sebagai daerah konservasi air, dan tidak boleh dihuni atau digunakan sebagai lahan pemukiman. Aturan jelas mengatakan, untuk wilayah di luar kota, daerah sempadan situ adalah sepanjang 50 Sebagian besar situ di Jabodetabek berada meter dari bibir situ, sehingga tidak dalam situasi kritis karena terjadi penyerobotan lahan dan boleh dibangun apapun di sekitarnya peralihan fungsi. Dari total sebanyak 204 situ di Daerah kecuali tanaman yang dapat berfungsi untuk menyerap air, sementara untuk Aliran Sungai Ciliwung–Cisadane yang mengaliri wilayah situ dalam kota daerah sempadan Jabodetabek, sekarang hanya tersisa sebanyak 180 buah situ adalah sepanjang 15 meter situ, di mana 24 di antaranya telah beralih fungsi menjadi dari bibir situ. Namun disayangkan, banyak pengelola situ yang lemah pemukiman warga. Demikian disampaikan Direktur Jenderal dalam pengawasan terhadap situ-situ Sumber Daya Air (Dirjen SDA), Mohamad Hasan, dalam tersebut. wawancara dengan salah satu media massa nasional (7/2).

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 29 Untuk menanggulanginya, Dirjen SDA bagi pengembang. Pemerintah kota/ yang ada di hilir telah rutin dilakukan. menekankan pentingnya koordinasi kabupaten baru dapat mengeluarkan Namun, beberapa kondisi yang antara pemerintah pusat, pemerintah izin jika telah mendapatkan rekomendasi terjadi sangat disayangkan, di mana kota/kabupaten terkait dan Badan teknis dari Kementerian PU. terjadi kelalaian dan pembiaran dari Pertanahan Nasional dalam mengatasi pengelola situ, sehingga pembangunan permasalahan situ. Moh. Hasan Namun demikian, tidak semua hunian-hunian liar makin lama makin mencontohkan, pada kasus Situ Antap pengelola situ lemah dalam melakukan menyerobot ke tengah waduk, yang yang telah diuruk sedikit demi sedikit fungsi pengelolaannya. Moh. Hasan makin mengurangi daerah resapan air, oleh pengembang. Saat pengecekan ke memuji Pemerintah Kabupaten seperti yang terjadi di Waduk Pluit. lokasi ditemukan adanya penyerobotan Depok yang sangat serius dalam lahan dan sertifikasi kepemilikan lahan mengelola situ-situ di wilayah Dengan makin berkurangnya daerah sempadan situ. mereka. “Pemerintah Kabupaten resapan air yang meningkatkan Depok membentuk Kelompok Kerja potensi terjadinya banjir, Ditjen SDA Menghadapi kasus seperti itu, dalam mengelola situ, yang tidak saja Kementerian PU telah melakukan Kementerian PU sebagai pengelola melibatkan para pejabat terkait, tetapi berbagai antisipasi yang bersifat sumber daya air mengambil sikap tegas. juga mengerahkan masyarakat untuk struktural dan non struktural. Antisipasi Sempadan situ tidak boleh disertifikasi merawat dan memelihara situ,” ujar struktural antara lain dilakukan dengan menjadi milik pribadi/pengembang, Moh. Hasan. membangun waduk kecil dan long kalaupun sertifikat telah terlanjur storage. Direktorat Jenderal Sumber dikeluarkan, peruntukan fungsi lahan Sementara itu, pengelolaan situ-situ Daya Air Kementerian PU saat ini telah harus tetap sebagai daerah konservasi. di wilayah DKI Jakarta sepenuhnya merencanakan pembangunan 10 Koordinasi dan pengecekan ini telah merupakan kewenangan Pemprov. waduk baru termasuk Waduk Ciawi dilakukan oleh Ditjen SDA Kementerian DKI Jakarta. Dari 16 situ yang ada di yang berkapasitas 33 juta m3. Selain PU dan pemerintah kota/kabupaten DKI Jakarta, baru satu situ yang telah itu Pemprov DKI juga merencanakan selaku pihak yang mengeluarkan izin direhabilitasi. Namun untuk 21 waduk pembangunan 21 waduk baru di

30 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR FOKUS sepanjang Daerah Aliran Sungai Terkait dengan target Ruang Terbuka makro dan mikro, pembangunan Ciliwung. Pembangunan waduk dan Hijau (RTH), minimum seluas 30% daerah resapan air, dimana semua long storage ini bertujuan untuk dari luas wilayah sebagaimana yang harus dilakukan secara bersamaan. mengurangi aliran permukaan (run diamanatkan dalam UU Tata Ruang, Karena debit puncak (peak flow) off) dan debit puncak (peak flow) Hasan mengatakan langkah-langkah banjir yang masuk ke Jakarta cukup supaya debit banjir bisa berkurang. menuju ke sana telah kelihatan besar, diperlukan kerja sama yang baik Namun upaya antisipasi struktural membaik. Penambahan RTH dilakukan antara pemerintah pusat, pemerintah tersebut harus dibarengi dengan di antaranya dengan pengembangan provinsi/kabupaten dan masyarakat. upaya non struktural melalui partisipasi dan penambahan taman, revitalisasi Kementerian PU mengajak masyarakat masyarakat. Hasan menerangkan waduk, pembangunan waduk baru dan berpartisipasi dalam pengelolaan situ bahwa menurut Peraturan Daerah normalisasi sempadan sungai seperti di dan mendorong pemerintah provinsi/ Nomor 68 Tahun 2005 tentang Sumur Kali Ciliwung dan Kali Krukut. kabupaten untuk melakukan sosialisasi Resapan, setiap pengembang yang mengenai pentingnya sumur resapan akan mengembangkan lahan dengan Lebih lanjut Hasan menjelaskan, kepada masyarakat. luas di atas 5.000 m wajib membuat upaya penanggulangan banjir harus kolam/sumur resapan. Tiap rumah juga dititikberatkan pada pembenahan Berbicara mengenai daerah resapan diwajibkan melakukan hal yang sama, sistem utama seperti normalisasi sungai berarti terkait dengan resapan di daerah di antaranya dengan membuat biopori. utama, rehabilitasi sistem drainase hulu. Untuk DKI Jakarta, saat ini Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dioptimalkan fungsinya sebagai daerah resapan air dengan tujuan memperkecil aliran permukaan (run off) di daerah kota dan utara Jakarta. Secara alami, Jakarta merupakan daerah bertopografi rendah, di mana 40% wilayahnya berada di bawah permukaan air laut, sehingga sangat berpotensi mengalami banjir. “Untuk meminimalisasi banjir tersebut, kami mengharapkan partisipasi masyarakat dengan membangun sumur resapan dan biopori. Selain itu kami juga mengharapkan masyarakat dan Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi sistem drainase makro dan mikro yang saat ini banyak tidak berfungsi. Kementerian PU telah berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi banjir dengan terus-menerus memperbaiki sistem utama, normalisasi sungai, pembangunan waduk dan sudetan,” pungkas Moh. Hasan.(idr)

GLOSSARY

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan di wilayah tersebut ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 31 fokus

KERJA SAMA INDONESIA-JEPANG: BERBAGI INFORMASI SUKSESKAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU

IWRM di negara Jepang telah dilaksanakan secara terintegrasi antar seluruh stakeholder, dan telah terjalin kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Untuk Pemerintah Pusat, instansi yang terlibat dalam kegiatan IWRM adalah Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Kementerian Pertanian Kehutanan dan Perikanan, Kementerian Perekonomian Perdagangan dan Industri, Kementerian Lingkungan, serta Badan Sumber Daya Air dan Manajemen Bencana. Untuk Pemerintah Daerah, dilaksanakan melalui Badan Operasi dan Manajemen Air Minum, Operasi dan Manajemen Irigasi, Operasi dan Manajemen dari Industri Pengairan, serta Badan Pemerintah untuk Peningkatan dan Pelestarian Sungai. Indonesia bekerja sama dengan Jepang dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan sumber daya air Menurut data yang disampaikan terpadu. Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesamaan oleh Masanobu Miyazaki, DIrektur Perencanaan Sumber Daya Air dalam kondisi meteorologi dan geomorfologi, sehingga Kementerian Lahan Infrastruktur Integrated Water Resouces Management (IWRM) menjadi Transportasi dan Pariwisata Jepang, pembahasan yang umum dilakukan oleh kedua negara. negaranya telah mengembangkan organisasi dan rencana dalam rangka Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan pemerintah mempromosikan IWRM. Jepang telah memperkuat kerjasama di bidang ini melalui bantuan ahli, proyek kerjasama teknis, lokakarya dan seminar. Selain pengelolaan air yang diterapkan melalui Undang-Undang Sungai (yang disahkan mulai tahun 1896 dan dalam pelaksanaannya telah direvisi pada tahun 1997), dalam kasus tertentu di mana permintaan air meningkat pesat, IWRM dipromosikan melalui

32 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR FOKUS Perum Jasa Tirta I (PJT I), Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), Japan Water Agency (JWA) dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Moh. Hasan menyatakan bahwa salah satu bentuk kerja sama yang kuat dan berhasil antara Indonesia dan Jepang dapat terlihat dari proyek Basin serta beberapa program kerja sama lainnya. Oleh karena itu, kegiatan joint workshop ini merupakan media yang baik dalam rangka transfer pengetahuan serta sebagai petunjuk teknis bagi para professional di bidang teknik sumber daya air untuk belajar menerapkan IWRM secara optimal dari negara Jepang.

rasionalisasi pembangunan yang dan pengelolaan banjir untuk komprehensif dan pemanfaatan sumber memaksimalkan perekonomian serta daya air yang dirasionalisasikan oleh permasalahan sosial yang ada”, jelas Undang-Undang Pengembangan Moh. Hasan, Direktur Jenderal Sumber Sumber Daya Air. Daya Air, dalam Workshop Indonesia- Japan Joint Integrated Water Resources “Pengelolaan sumber daya air Management (IWRM) “Capacity terpadu (Integrated Water Resources Development” (29/1). Kegiatan ini Management) memiliki tujuan merupakan kerja sama yang dilakukan pendekatan dalam hal kebijaksanaan antara Kementerian Pekerjaan Umum, dan pengelolaan strategi yang Kementerian Lahan, Infrastruktur, terkait dengan sumber daya air Transportasi dan Pariwisata Jepang,

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 33 pengelolaan sumber daya air yang terpadu, kemampuan sumber daya manusia, kemampuan finansial, serta penggunaan teknologi terkini merupakan hal yang penting. Selain itu kerja sama seluruh stakeholder sangat penting untuk mengelola air dari hulu hingga hilir.

Hal lainnya juga turut disampaikan oleh Ketua Badan Sertifikasi HATHI, Basoeki Hadimoeljono, yang menyimpulkan bahwa Pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk bekerja sama dalam membangun kemampuan para sarjana teknik di bidang sumber daya air dalam bentuk job training di luar negeri, meningkatkan jumlah para teknisi yang bersertifikat, dan membuat teknik sumber daya air menjadi hal yang menarik bagi para sarjana teknik yang masih berusia muda, dengan memberikan penghargaan berupa insentif yang memadai. Pengelolaan sumber daya air terpadu Yoshikazu Soga, Chief of Engineer dari juga bertujuan meningkatkan JWA, menyampaikan bahwa kegiatan Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber kesejahteraan ekonomi dan sosial yang dilakukan di Jepang didahului Daya Air, Mudjiadi, mengatakan tanpa mengorbankan keberlanjutan oleh penyatuan kesamaan pemikiran bahwa sangat diperlukan peningkatan ekosistem penting, dengan saling bahwa air bila terlalu banyak jumlahnya kapasitas dan perubahan paradigma memperkenalkan pengetahuan dan maka akan mengakibatkan banjir, serta cara berpikir bagi para profesional pengalaman terbaru, yang dilakukan sedangkan air bila terlalu sedikit akan di bidang sumber daya air untuk dapat sebagai bentuk kerja sama antar mengakibatkan kelangkaan air, oleh menerapkan manajemen sumber daya negara. karena itu air perlu dikelola dengan air yang terpadu. (nan/anj/dew) baik. Dikatakannya, bahwa dalam Dalam mempromosikan serta membangun mempraktekkan IWRM, setiap individu yang terkait di dalamnya harus memiliki kemampuan yang memadai agar dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya di dalam organisasi yang bergerak di bidang sumber daya air.

Pengembangan kapasitas para petugas di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bertujuan untuk meningkatkan kinerja di lapangan, strategi harus didasarkan pada realitas lapangan dan diwakili oleh tindakan nyata, yang berupa peningkatan kemampuan untuk melaksanakan riset dan menganalisa, perencanaan, implementasi proyek, operasi dan pemeliharaan, serta manajemen resiko.

34 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR FOKUS profilinfrastruktur

PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BAKU KAWASAN BREGAS (BANYUMUDAL-SERANG-YAMANSARI)

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya saat ini sedang melaksanakan kegiatan pembangunan Penyediaan Air Baku untuk Air Minum kawasan Bregas (Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal), dengan melibatkan Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait. Hal ini didasari oleh salah satunya, target Millenium Development Goals (MDGs), di mana Pemerintah telah mencanangkan program penyediaan air bersih melalui penambahan 10 juta sambungan rumah sampai tahun 2015. Hal lainnya adalah bahwa kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah merupakan wilayah yang sering mengalami masalah ketersediaan air bersih di musim kemarau.

Maksud dari pembangunan jaringan air baku kawasan Bregas tahap I (Banyumudal–Serang–Yamansari) dalam menyediakan prasarana jaringan air baku untuk air minum sepanjang Air merupakan kebutuhan pokok dan sumber penghidupan ±20km dengan kapasitas ±250 liter/ masyarakat yang kuantitas ataupun kualitasnya harus terus detik, di kawasan Bregas. Sedangkan ditingkatkan, bersamaan dengan kebutuhan yang meningkat tujuan dari kegiatan pembangunan ini antara lain; penambahan air baku akibat pertambahan jumlah penduduk. Sinkronisasi dan untuk air minum Kabupaten Brebes sinergitas program antara Pemerintah Provinsi dan Balai sebesar ±75 liter/detik (dari rencana Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang ada di Jawa Tengah terus total 200 liter/detik), penambahan air baku untuk air minum kabupaten Tegal dilakukan agar pemberdayaan sumber daya air menjadi lebih sebesar ±75 liter/detik (dari rencana baik dan bermanfaat bagi masyarakat. total 200 liter/detik). Lainnya adalah penambahan air baku untuk air minum kota Tegal sebesar ±100 liter/detik (dari rencana total 250 liter/detik), serta terwujudnya tambahan pasokan air baku untuk air minum kawasan Bregas secara bertahap.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 35 pelaksana untuk mempermudah pertanggungajawabannya bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Pertimbangan lainnya bahwa pekerjaan tersebut bersifat khusus yang penanganannya memerlukan tenaga khusus yang berpengalaman dan bersertifikat keahlian.

Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa dalam wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana, yang meliputi 14 kabupaten/kota, memiliki potensi sumber air baku yang cukup besar, potensi air baku ini hendaknya dapat terus dikembangkan untuk pemenuhan penyediaan air bersih di Jawa Tengah dalam rangka Berdasar hasil keterpaduan program menghitung percepatan target tersebut disepakati target penambahan penyediaan air minum, potensi yang penyediaan air baku untuk air minum perlu dikembangkan salah satunya di Kawasan Bregas sebesar 650 liter/ yakni pembangunan jaringan air baku detik sampai dengan tahun 2014, yang di kawasan Bregas, Kabupaten Brebes, memanfaatkan sumber air di kawasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. tersebut bersama-sama, yaitu mata air Banyumudal untuk 100 liter/detik, Dengan telah terbangun prasarana mata air Serang disediakan sebanyak fasilitas jaringan air baku oleh Ditjen 150 liter/detik, mata air Suniarsih untuk SDA Kementerian PU, diharapkan 150 liter/detik, serta mata air Tuk Suci tidak hanya mendukung pertumbuhan sebanyak 250 liter/detik. ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi dapat Pelaksanaan pembangunan jaringan air meningkatkan kualitas lingkungan baku Bregas secara garis besar dibagi Provinsi di Jawa Tengah, untuk dua, yaitu pembangunan jaringan itu Pemerintah Jawa Tengah terus air baku kawasan Bregas tahap I mengharapkan dukungan Pemerintah (Banyumudal–Serang–Yamansari), pusat dalam hal ini Kementerian dengan kapasitas debit 250 liter/ PU, untuk melaksanakan program detik, dan telah selesai dilaksanakan pembangunan infrastruktur di pembangunannya. Sementara itu, Provinsi Jawa Tengah, sehingga visi untuk tahap II (Tuk Suci–Suniarsih), Pembangunan Jawa Tengah 2008– berkapasitas 400 liter/detik, sedang 2013, yakni mewujudkan masyarakat dalam pembangunan yang akan Jawa Tengah yang semakin sejahtera diselesaikan pada tahun 2014. dapat tercapai. (nan/ech)

Adapun pembangunan jaringan jaringan air baku kawasan Bregas air baku kawasan Bregas tahap I (Banyumudal–Serang–Yamansari) (Banyumudal-Serang-Yamansari) merupakan pembangunan strategis, termasuk bangunan pelengkapnya yang diharapkan dapat segera membutuhkan biaya sejumlah berfungsi. Hal lainnya bahwa sesuai Rp 73.920.000.000,- (tujuh puluh Undang-Undang no.18 tahun 1999 tiga milyar sembilan ratus dua puluh tentang Jasa Konstruksi, jaringan air juta rupiah), di mana pelaksanaan baku kawasan Bregas merupakan pembangunannya dilakukan secara bagian dari pekerjaan kompleks kontrak tahu jamak mulai tahun 2010 dan satu kesatuan konstruksi hingga 2012. Pelaksanaan kontrak sehingga diperlukan penanggung tahun jamak ini didasarkan pada jawab pelaksana maupun konsultan pertimbangan bahwa pembangunan supervise pada satu tangan

36 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR PROFIL INFRASTRUKTUR DATA KONTRAK Paket Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Air Baku Kawasan Bregas (Banyumudal–Serang–Yamansari) Nomor Kontrak : KU.03.01/Ao.6.8/Ao.5.2/16/2010 Tanggal 19 November 2010 Waktu Pelaksanaan : 640 hari kalender (19 November 2010–19 Agustus 2012) Kontrak Multi Years Masa Pemeliharaan : 185 hari kalender Nilai Kontrak Pekerjaan : Rp. 44.227.100.000,00 Pengguna Jasa : PPK Pengembangan Air Baku SNVT PPSDA Pemali Juana Penyedia Jasa : PT. Adhi Karya (Persero)

SKEMA JARINGAN AIR BAKU

PROGRAM PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BAKU PEMBAGIAN TUGAS/PERAN PEMBANGUNAN JARINGAN KAWASAN BREGAS AIR BAKU KAWASAN BREGAS

GLOSSARY

Air Baku adalah Air yang dipergunakan sebagai bahan pokok untuk diolah menjadi air minum.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 37 perspektif

Dalam sambutannya, Hendra mengatakan acara Sinkronisasi Program SINKRONISASI dan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (O&P SDA) ini bertujuan untuk PROGRAM DAN meningkatkan keterpaduan program tahunan dan program jangka menengah di masing-masing Balai KEGIATAN O&P Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai dan SKPD Dinas Provinsi dalam SUMBER DAYA AIR rangka penyusunan kegiatan O&P SDA tahun 2014.

“Saat ini kita akan melakukan penyelarasan dan penajaman program dan kegiatan OP SDA dengan memperhatikan berbagai kebijakan dan aturan terkait serta keterlibatan pelaksana di lapangan yaitu Balai dan SKPD Dinas Provinsi,” ujar Hendra.

EVALUASI DAN KAJIAN PERSIAPAN PROGRAM

Dalam kesempatan yang sama Hendra juga menjelaskan, Ditjen SDA akan mengevaluasi program kegiatan di masing-masing BBWS/BWS, dan SKPD Dinas Provinsi yang telah dilaksanakan tahun 2012, serta mengkaji persiapan pelaksanaan kegiatan tahun 2013. Kedua hal tersebut akan menjadi masukan berharga bagi perbaikan Kasubdit Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan (OP), rencana kegiatan tahun 2014.

Hendra Ahyadi, mewakili Direktur Bina Operasi dan Diharapkan dengan proses Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air perencanaan yang dilakukan sejak Kementerian Pekerjaan Umum, Hartanto, membuka acara awal, dapat mewujudkan rencana kegiatan OP SDA tahun 2014 yang Sinkronisasi Program dan Kegiatan Operasi & Pemeliharaan berkualitas, fokus, tidak tumpang Sumber Daya Air di Batam (21/1). Acara tersebut dihadiri tindih, saling melengkapi, terpadu oleh seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai dan berkesinambungan serta dapat diimplementasikan di lapangan. Wilayah Sungai (BWS) di Wilayah Barat serta Satuan Kerja “Kita juga berharap pelaksanaan Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) atau kegiatan OP mendukung 4 jalur Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Barat yang pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan yaitu pro-pertumbuhan terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, serta BBWS (pro-growth), pro-lapangan kerja (pro- Pompengan Jeneberang, Dinas PU Sulawesi Barat dan Dinas job), pro-pengurangan kemiskinan PSDA Sulawesi Selatan. (pro-poor), dan pro lingkungan (pro- environment),” kata Hendra.

38 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR PERSPEKTIF Hendra juga mengingatkan seluruh yang semakin meningkat yang sekaligus infrastruktur untuk mendukung jajaran Kementerian Umum dan SKPD mendorong meningkatnya kebutuhan terwujudnya kemanfaatan sumber daya terkait untuk segera menyelesaikan pangan, perubahan iklim dan lain air yang berkelanjutan, dapat terwujud. laporan progress kegiatan tahun 2012, sebagainya adalah realita yang harus dan segera menyusun rencana kerja dihadapi dan berhubungan langsung tahun 2013, terutama jadwal lelang dengan tugas-tugas tersebut,” urainya. RENCANA KEGIATAN paket-paket kegiatan yang dilaksanakan 2014 secara kontraktual. SINERGITAS PENYELENGGARAAN Untuk tahun 2014, kegiatan BBWS atau TANTANGAN BWS yang termasuk dalam kegiatan O&P SDA fisik OP sarana dan prasarana SDA PELAKSANAAN TUGAS adalah berupa pemeliharaan prasarana DIREKTORAT BINA OP Tahun 2014 nanti, pemerintah air baku, OP waduk/embung/situ, OP menargetkan pencapaian surplus irigasi/rawa/tambak antarprovinsi dan Direktorat Bina Operasi dan beras sebanyak 10 juta ton. Untuk bendung, OP sungai, OP pengendalian Pemeliharaan Ditjen SDA mempunyai mendukung hal tersebut, tahun 2013 lahar/sedimen dan OP pengamanan tugas melaksanakan penyusunan akan dilaksanakan kegiatan audit pantai. Disamping itu Balai Besar/ norma, standar, prosedur dan kriteria, teknis. Audit teknis akan menunjukkan Balai Wilayah Sungai berkewajiban pembinaan dan pengendalian kondisi dan fungsi sarana serta untuk melaksanakan kegiatan wajib pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana yang ada. Berangkat dari itu, balai dan kegiatan soft component sumber daya air, pembinaan dan perencanaan yang tepat dapat disusun PIRIMP/DISIMP. Sementara untuk TP- fasilitasi pelaksanaan pemantauan terkait rehabilitasi, pemeliharaan OP alokasi dana digunakan untuk OP dan pengumpulan data dan informasi atau operasi, agar fungsi sarana dan irigasi kewenangan Pusat dan sebagian sumber daya air, penyelenggaraan prasarana tersebut dapat terjaga. daerah irigasi rawa dan tambak. jaminan mutu, pemberdayaan masyarakat, serta penanggulangan Hendra menekankan perlunya kerja Terkait dengan tugas utama balai darurat akibat bencana. keras, kerjasama, komunikasi dan sebagai perpanjangan tangan kordinasi baik di tingkat Kementerian Direktorat Jenderal SDA untuk Hendra mengakui bahwa melaksanakan maupun dengan Balai dan SKPD di melakukan hal-hal yang terkait dengan hal tersebut bukanlah tugas yang daerah sehingga tercipta sinergitas kegiatan-kegiatan wajib balai, seperti mudah. “Tantangan yang dihadapi penyelanggaraan OP SDA yang menyusun neraca air dana lokasi akan semakin berat dan bervariasi di berkualitas. Dengan demikian, tujuan air dalam rangka pemberian izin masa mendatang. Jumlah penduduk OP SDA yaitu terjaganya fungsi pemanfaatan air, monitoring banjir dan kekeringan, penguatan kelembagaan pengelolaan SDA, termasuk dalam hal ini menyusun manual OP, melakukan pelatihan, serta audit teknis, Hartanto meminta seluruh jajaran jajaran SDA memberikan perhatian khusus kepada kegiatan wajib balai tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA juga meresmikan website OP SDA, http:// sda.pu.go.id/binaop/, sebagai media interaksi hal-hal yang terkait dengan OP seperti aturan-aturan yang digunakan dalam pelaksanaan OP sarana/prasarana SDA, kebijakan dan strategi yang dilaksanakan serta database OP sarana dan prasarana SDA. Khusus untuk database, Hendra memohon kerjasama pengelola situs untuk memperbaharui data secara rutin agar database OP SDA selalu valid dan akurat. (idr/chs)

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 39 ROAD MAP OP SDA & DATABASE SDA

PENDAYAGUNAAN IRIGASI

KONSERVASI PENDAYAGUNAAN SUNGAI ROADMAP AIR BAKU OP SDA & DATABASE SDA

KONSERVASI KONSERVASI RAWA PANTAI

ROAD MAP OP SDA

JENIS SDA KEY AREA KOMPONEN

KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI Kelembagaan pengelolaan dan OP irigasi Aspek organisasi

Kualitas SDM Kuantitas Sistem insentif dan disinsentif

Pendayagunaan Irigasi, Kapasitas masyarakat Konservasi Sungai, MASYARAKAT Partisipasi Konservasi Rawa, Konservasi Kesadaran masyarakat Pantai, Pendayagunaan Air Baku KEUANGAN Biaya operasi dan pemeliharaan irigasi

Pengelolaan asset Kondisi infrastruktur SISTEM INFORMASI Skema jaringan dan bangunan Keterbukaan informasi

Teknis pelaksanaan operasi TEKNIS Tata cara pemeliharaan Peralatan operasi dan pemeliharaan

40 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR PERSPEKTIF perspektif

POTENSI DAN TANTANGAN PENYEDIAAN AIR BAKU

Kondisi air baku di Indonesia saat ini tidak terlepas oleh pengaruh perubahan iklim dan menurunnya kuantitas dan kualitas akibat terjadinya kerusakan lingkungan. Sampai saat ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) terus mengupayakan cara untuk dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan efektif yaitu terpenuhinya air bersih bagi seluruh makhluk hidup.

IUWASH yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau U.S Agency for International Development (USAID) melalui kegiatan Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF), di tahun 2013 ini mengangkat persoalan air minum dan air limbah terbesar di Indonesia dengan tema “Inovatif Aplikatif untuk PDAM yang Lebih Baik”. Acara ini didukung oleh Ditjen SDA dan Cipta Karya serta Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi).

Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) merupakan program Air, Sanitasi dan Kebersihan untuk wilayah Perkotaan di Indonesia. IUWASH membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi yang aman.

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 41 Bendo (790) di Jawa Timur, Surga (23) RENCANA DAN dan Titab (350) di Bali, Marangkayu (200), Lambakan (12.000) dan Teritip SOLUSI DALAM (240) di Kalimantan Timur, Lolak (500) di Sulawesi Utara, Kolhua (322) dan PENYEDIAAN Mbay (540) di Nusa Tenggara Timur. AIR BAKU Selain itu, agar masyarakat mendapatkan air bersih yang layak Ditjen SDA mempunyai peranan dikonsumsi, Ditjen SDA melakukan penting untuk menangani konflik pemanfaatan bekas galian-galian pemanfaatan sumber daya air. tambang di Desa Kerang, Kecamatan Berdasarkan UU No 7 tahun 2004, Jebus, Kabupaten Bangka Barat PERMASALAHAN pasal 11 ayat 1, Ditjen SDA menjamin yaitu Kolong Kerang (10 liter/detik), PENYEDIAAN AIR terselenggaranya pengelolaan sumber Desa Terabek, Kecamatan Mentok, daya air yang dapat memberikan Kabupaten Bangka Barat yaitu Kolong BAKU manfaat sebesar-besarnya bagi Terabek (50), Desa Merawang, kepentingan masyarakat dalam segala Kecamatan Baturusa, Kabupaten bidang kehidupan. Bangka yaitu Kolong Merawang (100), Dari total potensi air baku di Desa Air Gegas, Kecamatan Toboali, Indonesia sebesar 3.9 triliun m3, baru Beberapa kebijakan terkait Kabupaten Bangka Selatan yaitu ±14 milyar m3 atau ±57 m³ perkapita pengembangan air baku agar Kolong Air Bersih (20). air baku yang dapat dikelola melalui masyarakat Indonesia mendapatkan tampungan. Angka ini jauh lebih akses terhadap air bersih dan layanan Dengan diadakannya lokakarya ini rendah bila dibandingkan dengan sanitasi yang aman, diantaranya yang diselenggarakan di Jakarta negara-negara lain. Bahkan dari mengupayakan pembangunan (16/1), diharapkan dapat memacu Thailand (1.277 m³ perkapita) yang penyediaan air baku skala Kawasan pengembangan sistem penyediaan merupakan negara tetangga kita di Asia Regional, dan cost sharing antara air minum dan air limbah, terutama Tenggara. Pemerintah Pusat (APBN), Provinsi dalam memenuhi target Rencana (APBD Prov) dan Kabupaten/Kota Pembangunan Jangka Menengah Menyangkut hal tersebut diatas, Eka (APBD Kab/Kota), penyediaan air untuk Nasional (RPJMN). Nugraha Abadi, Kasubdit Air Baku memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan Air tanah, Direktorat Irigasi dan irigasi bagi pertanian rakyat dalam Turut hadir dalam lokakarya ini, dan Rawa, menyampaikan bahwa sistem irigasi yang sudah ada. Kasubdit Air Baku dan Air Tanah, permasalahan dan tantangan muncul Ditjen SDA juga mensinkronisasikan Direktorat Irigasi dan Rawa, Eka dalam penyediaan air baku seperti program pembangunan penyediaan air Nugraha Abadi, Direktur Produksi kebutuhan akan sumber daya air baku untuk air minum dengan Ditjen PDAM Tirtanadi Sumatera Utara Heri yang semakin meningkat hingga Cipta Karya untuk memenuhi target Batanghari, Asisten Deputi Adaptasi terhambatnya pelaksanaan pekerjaan MDGs yaitu menyediakan air bersih Perubahan Iklim Kementerian fisik karena masalah pembebasan secara kontinyu yang dapat diakses Lingkungan Hidup Sri Tantri Arundharti. lahan. Tantangan lainnya berupa belum paling tidak oleh 68,87% masyarakat (kty/dew) optimalnya pemanfaatan sumber- Indonesia atas standar kebutuhan sumber air alami ataupun buatan yang minimal setiap orang akan air bersih sudah terbangun dan terjadinya konflik 60 liter/orang/hari serta tercapainya dalam pemanfaatan sumber air untuk target Rencana Pembangunan Jangka berbagai kepentingan. Menengah (RPJM) dan Rencana Strategis (RENSTRA) air baku. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Terdapat beberapa rencana mempunyai peranan penting untuk penambahan kapasitas air baku dalam menangani konflik pemanfaatan pemanfaatan potensi dan prasarana air sumber daya air. Berdasarkan UU No baku seperti pembangunan bendungan 7 tahun 2004, pasal 11 ayat 1, Ditjen diantaranya Kreuroto (1.140 liter/ SDA menjamin terselenggaranya detik) di Aceh, Lau Simeme (3.000) di pengelolaan sumber daya air yang Sumatera Utara, Jatigede (3.500) dan dapat memberikan manfaat sebesar- Kuningan (300) di Jawa Barat, Karian besarnya bagi kepentingan masyarakat (10.600) di Banten, Jatibarang (1.050) dalam segala bidang kehidupan. dan Pidekso (153) di Jawa Tengah,

42 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR PERSPEKTIF beranda

HUT KE-32 HATHI: HATHI DIHARAPKAN TETAP PROFESIONAL DALAM MENANGANI SUMBER DAYA AIR dan diharapkan HATHI untuk masa yang menjadi kewenangan pemerintah mendatang tetap memberikan masukan pusat, pemerintah daerah dan dan kontribusi terutama pada masalah kabupaten/kota. Untuk itu semua ketahanan pangan yang erat kaitannya harus berkoordinasi dengan semua dengan irigasi, banjir, longsor dan pihak seperti organisasi di bidang antisipasi global warming. SDA, para pakar SDA dan Dewan SDA, yang merupakan organisasi yang Mengenai banjir Jakarta, Djoko menampung aspirasi semua pihak Kirmanto mengatakan berdasarkan untuk memberikan masukan dan data terakhir terlihat bahwa banjir di arahan mengenai konservasi SDA, tahun 2013 berdampak di sebagian pendayagunaan SDA dan pengendalian kecil wilayah Jakarta bila dibandingkan daya rusak air. Himpunan Ahli Teknik dengan tahun 2007. Maka dapat diketahui bahwa infrastruktur sumber Mengenai banjir yang saat ini sedang Hidraulik Indonesia daya air dan pengendali banjir yang terjadi di Jakarta, ada beberapa (HATHI) adalah salah satu dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan alternatif yang sedang disiapkan oleh organisasi yang konsisten Umum dan Pemerintah Provinsi DKI pemerintah pusat dan pemerintah Jakarta sangat bermanfaat. (anj) daerah yaitu pembangunan deep- dan profesional dalam tunnel. “Organisasi HATHI mendukung melaksanakan visi dan sekali solusi yang akan dilakukan oleh misinya. “Perkembangan pemerintah, maka untuk pembangunan deep-tunnel harus dikaji terlebih dahulu dinamika lingkungan harus PENGELOLAAN tentang fungsinya, apakah efektif untuk menjadi perhatian kita semua SUMBER DAYA AIR mengurangi banjir, seberapa jauh bisa begitu juga dengan keadaan mengurangi kemacetan, seberapa besar fungsi air baku dan berapa biaya yang sumber daya air kita,” ujar “Perkembangan dinamika lingkungan akan dibutuhkan untuk deep-tunnel. Djoko Kirmanto dalam acara harus menjadi perhatian kita semua Apabila mempunyai banyak dampak HUT HATHI yang ke-32 (23/1) begitu juga dengan keadaan positif baru dan mempunyai peran sumber daya air kita. Meningkatnya yang sangat besar, bisa dilaksanakan di Jakarta. pertumbuhan penduduk, tingginya dengan tidak melupakan operasi dan aktivitas industri dan bertambahnya pemeliharaannya,” kata Moch. Amron. HUT HATHI adalah momen yang tepat permukiman warga membuat air bagi HATHI untuk melakukan evaluasi. sudah tidak punya tempat lagi, karena Moch. Amron berharap agar masalah Djoko Kirmanto meminta kepada sudah termakan oleh aktivitas manusia. banjir yang saat ini menimpa Jakarta pengurus dan anggota HATHI untuk Sehingga efeknya seperti yang kita dapat diselesaikan secepatnya dan tetap profesional dalam memberikan rasakan sekarang. Jadi kita harus living masyarakat juga agar lebih bijak lagi masukan dan solusi di bidang Sumber in harmony with flood,” jelas Moch. dalam memperlakukan air melalui Daya Air. Amron, Ketua Umum HATHI, dalam tindakan yang sederhana seperti acara HUT HATHI, di Jakarta (23/1). membuang sampah pada tempatnya, Djoko Kirmanto berharap HATHI bisa tidak tinggal di bantaran sungai dan lebih banyak memperkenalkan diri ke Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Universitas-universitas di Indonesia yang berbasis wilayah sungai, ada (tin)

JANUARI - FEBRUARI 2013 MEDIA INFORMASI SUMBER DAYA AIR 43