Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri TEKNIK PROPAGANDA DALAM NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UN PGRI Kediri

OLEH: A. FAJAR ANHARI NPM 11.1.01.07.0001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri TEKNIK PROPAGANDA DALAM NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO

A. Fajar Anhari 11.1.01.07.0001 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia [email protected] Pembimbing I : Dr. Subardi Agan, M.Pd Pembimbing II : Drs. Sardjono, M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

A. Fajar Anhari: Teknik Propaganda dalam Novel Student Hidjo Karya Mas Marco Kartodikromo, Artikel, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UN PGRI Kediri, 2015.

Propaganda telah menggejala dalam berbagai sendi kehidupan komunikasi. Beragam kepentingan melatarbelakangi kegiatan tersebut. Mulai dari urusan dagang, politik, hingga keagamaan. Propaganda bersifat fleksibel, dalam maksud selalu menyesuaikan perkembangan zaman. Karena sifatnya yang seperti itu maka istilah propaganda meng-alami perkembangan makna. Saat ini propaganda cenderung dikenal negatif. Namun tidak semua propaganda memiliki riwayat negatif. Ibarat sebuah pedang, propaganda ber-gantung pada moralitas penggunanya. Propaganda sering dijumpai pada media lisan, tulis, dan gambar. Propaganda bisa dikenali melalui teknik-teknik yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bentuk-bentuk teknik propaganda dalam novel Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo. Selain itu penelitian juga bermaksud menguraikan deskripsi penggunaan dari bentuk teknik propaganda yang telah ditemukan. Novel Student Hidjo dipilih sebagai objek kajian karena ditulis oleh “pengarang liar”. Label tersebut diberikan oleh pemerintah Kolonial Belanda kepada penulis yang tidak sejalan dengan sistem politik era kolonial. Bagi pemerintah, karya- karya Marco dianggap sebagai propaganda negatif. Sedangkan bagi para perintis kemerdekaan, karya bernadakan perlawanan menimbulkan semangat perjuangan. Pendekatan yang digunakan ialah stilistika, karena berkaitan dengan bahasa dan pengarang. Proses penciptaan karya sastra tidak bisa terlepas dari semesta yang menjadi realitas pengarang. Karya sastra yang berpengaruh ditentukan oleh kepekaan dan kema-hiran pengarang dalam mengolah potensi bahasa. Hubungan yang terjadi antara pengarang, karya sastra, dan pembaca menghasilkan peristiwa komunikasi. Oleh karena itu untuk menganalisis objek berupa novel Student Hidjo, ada tiga teori yang diterapkan, yaitu teori mimetik, teori pragmatik, dan teknik propaganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan berbahasa tidak bisa dilepaskan dari aktivitas komunikasi. Penulisan karya sastra terkadang dimaksudkan oleh pengarang untuk menanamkan pengaruh sesuai yang dikehendakinya. Aktivitas seperti itu bisa dikatakan sebagai propaganda, dan propaganda bisa dikenali dari teknik yang digunakan.

Kata Kunci: Teknik propaganda, Student Hidjo, Mas Marco Kartodikromo.

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG internet, menyandingkan istilah propaganda Propaganda, sebagai gejala komunikasi, dengan berita tragik. seringkali tidak dipahami secara utuh. Makna Berbagai pengaruh propaganda sebenar- peyoratif yang telah dilabelkan pada istilah nya telah berserakan disekitar kita—dalam propaganda berakibat pada kesalahpahaman. kehidup-an sehari-hari; di rumah, di sekolah, Seringkali istilah propaganda disandingkan di kantor, di pinggir-pinggir jalan, di surat maksudnya dengan istilah provokasi, adu kabar, di televisi dan tidak luput di manapun domba, hasutan dan istilah lain yang memiliki ruang yang terjadi aktivitas komunikasi. Se- kesan negatif. Pandangan umum yang seperti cara tidak disadari kita telah terpropaganda itu akhirnya menimbulkan kerancuan dan per- atau bahkan ikut berpropaganda. geseran makna pada istilah propaganda. Se- Yang kita konsumsi, yang kita pakai, hingga tidak ada pembeda yang jelas pada yang kita sukai, yang kita produksi merupakan maksud konteks penggunaan istilah propa- hasil dari yang telah dipersepsikan lingkungan. ganda. Pagi hari di kamar mandi kita membersihkan Zaman telah bergerak sampai pada kondi- tubuh menggunakan sabun wangi, pasta gigi, si kekinian, bahwa informasi dan komunikasi shampo, gayung air dengan kemasan bertera hampir sepenuhnya bisa diakses secara sing- tanda propaganda. Sambil menikmati secang- kat. Kemudahan seperti itu berdampak pada kir kopi panas, kita membaca surat kabar pagi, perubahan tatakehidupan masyarakat di menonton program berita dan infotainment berbagai sendi; sosial, ekonomi, teknologi, bu- barang sejenak. Lalu berangkat kuliah menge- daya dan bahasa. nakan sepatu, kaos oblong dibalut jaket jeans, Transformasi tersebut berawal dari hu- dengan gaya rambut Styling Pomade, dan ber- bungan komunikasi. Bahasa adalah alat utama bahasa sok intelek. Di jalan kita melihat dalam berkomunikasi. Bahasa setiap zaman spanduk-spanduk promosi, diskon, baliho pro- selalu zaman mengalami perkembangan. Peran duk rokok, dan lain-lain. Propaganda sangat serta teknologi dan aktivitas komunikasi global menentukan bagaimana seseorang harus me- mempengaruhi pembentukan ciri terhadap isti- nentukan pilihan. Bahkan untuk memilih cela- lah baru. Sehingga istilah bahasa yang lama na dalam; bersikap; berbicara pada pacar, te- akan ditinggalkan dan digantikan istilah serap- man, orangtua, dan dosen, juga dipengaruhi an yang baru. Karena “istilah” dalam bahasa aktivitas propaganda. Betapa keseharian kita yang digunakan mempengaruhi persepsi peng- sangat dipengaruhi kegiatan propaganda. gunanya. Faktor propaganda dalam komunikasi Istilah “propaganda” yang kini memiliki sangat dipengaruhi oleh media. Media mendu- makna peyoratif, tidak lain dimungkinkan oleh duki peran penting bagi penyebaran pesan. realita yang ada. Ketika kita mendengar atau Suatu pesan bisa dikatakan efektif atau tidak, membaca istilah propaganda, maka imaji yang tersebar luas atau tidak, bergantung pada kete- sering muncul berupa kegiatan politik yang bu- patan memilih media yang digunakan. Ada ruk, huru-hara, konflik, organisasi separatis, beberapa media yang sering digunakan untuk pembangkangan, bahkan peperangan. Imaji propaganda. Yaitu; media massa cetak dan tersebut muncul karena peran media. Sering- elektronik, buku, film dan selebaran. kali pada pemberitaan di koran, televisi, buku,

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Penelitian ini mengambil objek berupa karya sastra sebagai media untuk mencapai buku sastra. Novel berjudul Student Hidjo tujuan tertentu bagi pembacanya. Ketiga, karya karya Mas Marco Kartodikromo pada awalnya sastra sebagai pancaran perasaan, pikiran, merupakan cerita bersambung di media massa ataupun pengalaman sastrawannya. Dan, ke- Sinar Hindia tahun 1918, yang kemudian di- empat, karya sastra sebagai sesuatu yang jadikan buku pada tahun 1919. Berdasarkan otonom, mandiri, lepas dari alam sekeliling- media penerapan propaganda, cerita Student nya, pembaca maupun pengarangnya. Hidjo pernah dipublikasikan di media massa Orientasi tersebut akan menjadi fungsi Sinar Hindia dan dibukukan menjadi sebuah mimetik yaitu upaya pengarang mendoku- buku sastra. Kedua media ini merupakan me- mentasikan semesta, pragmatik yaitu upaya dia yang efektif untuk penyebaran pesan pro- pengarang menanamkan pengaruh melalui efek paganda. yang ditimbulkan bagi pembaca, ekspresif Student Hidjo adalah karya sastra yang yaitu media pengarang untuk berekspresi, kon- berpotensi propaganda. Oleh karena itu diper- temporer yaitu media pengarang untuk men- lukan penjelasan dari teori sastra yang memi- ciptakan sesuatu yang baru diluar konvensi. liki korelasi dengan teori komunikasi propa- Fungsi pragmatik pada orientasi kedua ganda. Dalam hal ini, teori yang dirasa berhu- tersebut berpandangan bahwa penciptaan sas- bungan adalah teori mimetik. Teori mimetik tra bertujuan untuk mencapai efek-efek ter- menyatakan bahwa penciptaan karya sastra tentu kepada pembaca (Puji Santoso, 2009: merupakan tiruan dari aspek-aspek alam, 44). Dengan kata lain, sastra bisa menjadi me- pencerminan atau penggambaran (representasi) dia untuk menanamkan pengaruh, sehingga tentang dunia dan kehidupanya (Suroso, 2009: mampu mengubah pandangan dan sikap pem- 22). Teori mimetik tersebut memandang peran baca sesuai kehendak pengarang. Aktivitas pengarang dalam prosesnya mencipta karya. demikian digolongkan dalam kategori propa- Mimesis itu sendiri merupakan imitasi (tiruan) ganda. dari aspek-aspek yang ada di alam semesta. R.A. Santoso Sastropoetro (Sunu Wasono, Ada semacam anggapan bahwa ketika 2007: 55) mendefinisikan bahwa propaganda seorang pengarang menjalankan laku kreatif merupakan suatu penyebaran pesan yang telah ada proses hubungan di antara konsep dan direncanakan secara seksama untuk mengubah karya dalam aktivitas kreatif mereka. Di dalam sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku proses kreatif ini sebenarnya mereka telah dari penerimanya/komunikan sesuai dengan mengaktualisasi angan-angan, rasa, dan pikiran pola yang ditentukan komunikator. yang terus berubah. Di dunia kreatif sesung- Sejarah telah mencatat bahwa banyak guhnya orang selalu berhubungan dengan karya besar yang memiliki potensi propaganda. aktivitas mental yang mengenali, mendeskrip- Herfanda (dalam Efendi, 2008: 132) menye- sikan, menginterpretasi, dan merepresentasi butkan bahwa, suatu realitas. Karya-karya besar seperti Max Pada posisi ini pengarang bisa dikatakan Havelaar (Multatuli), Uncle Tom Cabin (Beecher Stower), dan sajak- mempunyai orientasi tertentu dalam pencipta- sajak Rabindranath Tagore telah an karya sastra. Abrams (dalam Efendi, 2008: menginspirasi perubahan sosial di 131) membagi orientasi penciptaan menjadi lingkungan masyarakat pembacanya masing-masing. Max Havelaar empat bagian; Pertama, karya sastra sebagai menginspirasi gerakan politik etis di tiruan alam atau penggambaran alam. Kedua, Hindia-Belanda, sajak-sajak Tagore

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Mendorong gerakan pembebasan bangsa India dari penjajahan Inggris, Pernyataan tersebut memposisikan sastra dan Uncle Tom Cabin menginspirasi gerakkan antiperbudakan di Ame- sebagai agen perubahan. Sebagai agen per- rika Serikat. ubahan sastra memiliki sumber nilai yang Dapat disebut juga sajak-sajak mampu merefleksikan realitas masyarakatnya, cinta tanah air Mohammad Yamin sehingga memiliki kekuatan pencerahan seka- dan Ki Hadjar Dewantara yang ikut memupuk rasa kebangsaan anak- ligus sumber inspirasi bagi proses perubahan anak muda generasi 1920-an dan sosial-budaya 1930-an, dan sangat mungkin men- Objek penelitian ini adalah novel Student jadi sumber inspirasi lahirnya Sum- pah Pemuda. Sementara, sajak-sajak Hidjo. Student Hidjo pertama kali diterbitkan Patriotik Chairil Anwar, seperti sebagai cerita bersambung di surat kabar Sinar Diponegoro, Kerawang-Bekasi, Ke- Hindia tahun 1918. Kemudian baru diterbitkan pada Bung Karno ikut menyemang- ati generasi-generasi 1940-an untuk dalam bentuk buku pada tahun 1919. Di tahun- merebut kemerdekaan dari penjajah tahun ini sejarah resmi Indonesia menyebutnya Belanda. sebagai Zaman Pergerakan Nasional. Banyak Di dalam khazanah sastra Islam, sekali tokoh-tokoh pergerakan nasional yang sajak-sajak Mohammad Iqbal juga disebut-sebut ikut mendorong proses dikenal oleh murid-murid sekolah seperti rekontruksi pemikiran Islam. Se- Tjokroaminoto, Suwardi Suryaningrat, dan dangkan sajak-sajak Jalaludin Rumi, Wahidin Sudirohusodo, namun nama Mas Ibnu Arabi, dan Hamzah Fansuri ikut mendorong proses rekonsep- Marco tidak pernah disebutkan, bahkan dalam tualisasi tasawuf, mengingat fungsi sejarah sastra pun namanya jarang disebut. puisi sebagai sarana pengajaran dan Menurut Asep Samboja (dalam Efedi, 2008: ekspresi penghayatan sufistik para tokohnya. 139) hal ini terjadi karena pakar sejarah seperti A Teeuw dan H.B. Jassin menulis sejarah Kegiatan propaganda di dunia literasi sastra Indonesia berdasarkan bahasa melayu selalu bersanding dengan aktivitas politik, ke- tinggi. agamaan, pendidikan, gaya hidup dan perda- Student Hidjo ditulis ketika Mas Marco gangan. Tujuan dalam propaganda akan ter- Kartodikromo berada di dalam penjara akibat capai jika terjadi peralihan kekuasaan. Fakta kasus delik pers. Artikel berjudul Sama Rasa sejarah tersebut menunjukan bahwa perubahan Sama Rata yang dimuat dalam surat kabar sistem tatanan masyarakat berkaitan erat Pantjaran Warta dianggap menghasut rakyat. dengan aktivitas propaganda. Terkait pendapat Oleh karena itu, pemerintah Kolonial menahan tersebut, Herfanda (dalam Efendi, 2008: 131) Mas Marco, dan menjeratnya dengan pasal juga menyatakan bahwa, tentang delik pers. Artikel serial berjudul Sama Sastra memiliki potensi yang Rasa Sama Rata berisikan gagasan Marco besar untuk mebawa masyarakat sepulang menjadi utusan wartawan di Den Hag kearah perubahan, termasuk peru- antara akhir tahun 1916 sampai awal 1917. bahan budaya. Sebagai ekspresi seni bahasa yang bersifat reflektif seka- Sebagai lanjutan atas gagasan dan rekaman ligus interaktif, sastra dapat menjadi semasa menjadi utusan jurnalis di Belanda, sumber spirit bagi munculnya gerak- Marco menuliskan cerita bersambung Student kan perubahan masyarakat, bahkan kebangkitan suatu bangsa kearah Hidjo di Sinar Hindia 1918. Gagasan serta yang lebih baik, dan terbebas dari realita yang tersaji dalam Student Hidjo memi- segala bentuk penjajahan.

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 7|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri liki potensi besar untuk membawa masyarakat Marco adalah seorang jurnalis aktivis. kearah perubahan kesadaran nasional. Selain menulis cerita Student Hidjo, Mas Student Hidjo mengisahkan realita sosial Marco Kartodikromo (MMK) juga menulis boemiputera akhir abad ke-19. Masa ketika artikel dan puisi. Mas Marco sering dikenal politik etis diterapkan. Student Hidjo mence- frontal dan radikal. Terutama dalam menyikapi ritakan tokoh utama bernama Hidjo, karena kebijakan sistem kolonial belanda. Salah satu dorongan orangtuanya dia dapat sekolah tulisanya yang fenomenal berjudul Sama Rasa hingga ke Belanda. Sistem pendidikan kolonial Sama Rata. Tulisan ini menggagas tentang masa itu hanya diperuntukan pada lapisan kesetaraan. Gagasan perlawanan terhadap ko- masyarakat kelas atas, seperti bangsawan pri- lonialisme dan imperialisme bukan murni bumi dan ras kulit putih bangsa eropa. Sehing- muncul dari pemikirannya sendiri, jika melihat ga lapisan masyarakat kelas bawah hampir riwayat MMK yang aktif dalam organisasi pers tidak mendapat kesempatan untuk mengenyam dan pergerakan. pendidikan. Secara fisik kemampuan otak pri- MMK memulai karirnya di dunia pers bumi tidak kalah dengan otak bangsa eropa. tahun 1911 di , ketika bergabung Namun kesempatan untuk mendapatkan pen- dengan Medan Prijaji dibawah pimpinan Tirto didikan bagi kaum menengah kebawah men- Adhi Soerjo. Disini MMK belajar jurnalistik jadi hal yang langka pada masa itu. Hidjo, dan pergerakan pada Tirto yang dikenal dengan latar belakang sebagai anak saudagar— radikal. Namun pada 1912 Medan Prijaji yang pada saat itu dianggap kasta rendah— mengalami kebangkrutan. Kemudian MMK oleh Marco dijadikan simbol bahwa pendi- pindah ke Solo atas undangan Martodharsono dikan tidak mengenal tingkatan sosial. untuk mengurusi penerbitan Saroetomo dan Student Hidjo secara latar struktur sosial- Komisioner di Sarekat Islam . Pada ekonomi menceritakan kehidupan kaum bang- 1914 MMK mendi-rikan IJB (Inlandsche sawan dan tidak begitu menonjolkan perjuang- Journalisten Bond) dengan organya Doenia an kelas bawah. Bukan berarti hal ini menjadi Bergerak. Organisasi ini menghimpun jurnalis sudut yang disisihkan dalam memahami per- pribumi di Hindia. juangan nasionalisme. Seperti yang dikisahkan Era 1914 adalah era berkiprahnya MMK pada novelnya, Marco menyadari bahwa me- di dunia jurnalistik. Dengan berani ia menulis lalui pendidikan, suatu bangsa akan menge- gagasan dan kritikan terhadap pemerintah tahui kekurangan sekaligus kelebihannya kolonial. Akibat keberaniannya itu ia terjerat terhadap bangsa-bangsa lain. Secara singkat, kasus persdelicten (delik pers) karena tulisanya pendidikanlah yang memungkinkan masyara- dianggap subversif. kat mengetahui dunia luar. Hal ini terbukti Selama karirnya, MMK beberapa kali dengan adanya sejumlah pemuda yang berke- terlibat dalam organisasi pers seperti Medan sempatan belajar ke negeri Belanda. Kemudian Prijaji, Saroetomo, Sinar Hindia, dan IJB sesudah kembali ke tanah air pada umumnya (Inlandsche Journalisten Bond). Selain itu dia mereka terlibat kedalam organisasi dan partai juga mendapatkan posisi di dalam organisasi politik. Kesadaran intelektual seperti itulah gerakan seperti Sarekat Islam, dan terlibat yang dengan sendirinya akan menjadi Partai Komunis Indonesia, dan Sarekat Rakjat. motivator bagi perjuangan Indonesia selanjut- Keterlibatan Marco dalam organisai menjadi- nya. kan dia dekat dengan tokoh pergerakan seperti Tirto Adhi Soerjo, Samanhoedi, Marto-

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 8|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dharsono, Tjokroaminoto, Hj. Misbach, Sneev- hari-hari seperti itu. Pemilihan kata tersebut liet, Douwes Dekker, Goenawan, Semaoen, dalam konteks komunikasi propaganda disebut dan Soewardi Soerjaningrat. name calling, pemberian sebutan atau ide yang Perjuangan, gagasan, dan karya-karya memiliki pengaruh bagi pembaca. Sebutan Marco berhasil membangkitkan kepercayaan “boedak” bagi orang belanda tidaklah lazim diri kaum bumiputera. Organisasi berhaluan diucapkan oleh orang pribumi pada waktu itu. nasionalisme banyak bermunculan pasca dibu- Namun, Mas Marco dengan cerdik menyemat- barkannya IJB (Indische Journalist Bound ). kan bahasa yang mengandung pesan itu ke Konsep organisasi perlawanan serta karya tulis dalam novel Student Hidjo. Marco ikut andil dalam memupuk rasa kebang- saan anak-anak muda generasi 1918-an. Tak II. METODE jauh berbeda dengan karya-karyanya yang lain, novel Student Hidjo juga bernada agitasi dan Metode penelitian merupakan cara yang propaganda. MMK dalam novel tersebut ingin dipilih peneliti sebagai acuan dalam proses menyampaikan gagasan persatuan, kesetaraan penelitian. Namun metode yang digunakan dan perlawanan terhadap penindasan kolonial- dalam suatu penelitian, harus disesuaikan isme Belanda. Membaca Student Hidjo dengan dengan objek yang diteliti. Mengingat objek bekal wacana pengetahuan lain akan memun- penelitian yang dikaji adalah teknik propa- culkan perspektif baru. Bre Redana (dalam ganda dalam novel, maka metode yang sesuai Rudolf Mrazek, 2006: vi) pernah mengung- adalah metode deskriptif kualitaif. Hal ini se- kapkan bahwa, jalan dengan Moleong (2013:9) yang menya- Memahami Student Hidjo secara takan bahwa penelitian kualitatif menggunakan utuh sebagai karya sastra yang metode deskriptif kualitatif yaitu pengamatan, kompleks, maka akan membuka pikiran kita tentang pengaruh yang wawancara, maupun penelaahan dokumen. akan timbul. Hal-hal kecil yang Penggunaan metode deskriptif kualitatif ditampilkan dalam cerita, seperti pada penelitian ini, juga sesuai dengan apa kebiasaan tokoh-tokohnya merupa- kan gambaran budaya. Hal-hal kecil yang diungkapkan Djajasudarma (2010:14), demikian nyatanya mampu meng- bahwa penelitian kualitatif menggunakan onstruksi suatu realitas baru. Yang metode deskriptif kualitatif yang menekankan dalam konteks novel kolonialisme kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai deng- berarti mulai munculnya benih- benih nasionalisme. Proses mengon- an pemahaman deskriptif dan alamiah itu sen- sumsi dan pengertian teks-teks kecil diri. Sehingga, metode ini akan lebih memu- di tangan yang kritis telah menjadi dahkan peneliti dalam proses penelitian guna alat perjuangan. Dalam hal ini, war- tawan dan penulis; Mas Marco menganalisis data dalam bentuk deskriptif. Kartodikromo, mampu dengan cer- Selain objek penelitian, pemilihan metode dik membalikan hal-hal kecil sehari- deskriptif kualitatif ini juga perlu memper- hari sebagai simbolik penjungkir- balikan norma-norma kolonialisme. timbangkan dari segi jenis data, instrumen, dan konteks penelitian. Seperti yang diungkapkan Hidjo, seorang pribumi dalam novel Stu- Moleong (2013:10), Pertama, menyesuaikan dent Hidjo, ketika berada di hotel Belanda me-tode lebih mudah apabila berhadapan dengan sendirinya memanggil petugas hotel dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini “boedak”. Penjungkirbalikan norma-norma menyajikan secara langsung hakikat hubungan kolonialisme berlangsung lewat dinamika se- antara peneliti dan responden. Ketiga, metode

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 9|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri Gagasan Antikolonialisme Melalui Perban- dengan banyak penajaman pengaruh bersama dingan Keadaan Sosial Hindia/Jawa (Bangsa terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Terprentah) dan Eropa/Belanda (Bangsa yang memerintah), (5) Penggunaan Teknik Umpatan (name calling) dan Gagasan Antikolonialisme III. HASIL DAN KESIMPULAN Melalui Semangat Multatulian: Penggambaran Berdasarkan tujuan penelitian yaitu Tokoh Belanda yang menentang Belanda. mengenali bentuk teknik propaganda dan Melandaskan dari uraian hasil penelitian, mendeskripsikan pengguaan teknik propa- bisa dikatakan bahwa menganalisis novel ber- ganda dalam novel Student Hidjo karya Mas nilai historis merupakan kegiatan yang me- Marco Kartodikromo. Diperoleh kesimpulan narik dan bermanfaat. Adapun saran serta bahwa dalam novel Stu-dent Hidjo ditemukan pendapat peneliti setelah menganalisis novel empat bentuk teknik propaganda. Yaitu (1) Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo umpatan (name calling), (2) pilihan antara dua adalah sebagai berikut. ekstrem (the two extremes fallacy), (3) pinjam Bagi peneliti, penelitian ini menjadi sara- ketenaran (transfer atau guilt or glory by na untuk melatih, memahami dan menghayati associaton), (4) penumpukan fakta yang teori-teori yang sudah dipelajari. Minimnya mendukung (card stackling). referensi dan keterbatasan waktu serta kapas- Dari sisi jumlahnya teknik propagada itas pengetahuan peneliti, menjadikan hasil umpatan berjumlah sembilanbelas. teknik pi- penelitian ini kurang maksimal. Bagi peneliti lihan antara dua ekstrem berjumlah dua jenis, lain barangkali bisa mengevaluasi, serta meng- yaitu; (1) perbandingan karakter Hidjo se- adakan penelitian lebih lanjut terkait karya- belum ke Belanda dan sesudah di Belanda, (2) karya tokoh sejarah seperti Mas Marco Karto- perbandingan Perempuan Timur (Jawa) dan dikromo. Perempuan Barat (Belanda). Teknik pinjam Bagi pembaca, hasil penelitian ini diha- ketenaran berjumlah satu. Teknik penumpukan rapkan dapat memberikan wacana baru. Serta fakta yang mendukung berjumlah satu. memberikan motivasi dari perjuangan Marco Sedangkan dari deskripsi penggunaanya dan kisah Student Hidjo. terdapat lima jenis, yaitu; (1) Gagasan Sama Bagi dunia akademis, diharapkan pene- Rasa Sama Rata dan Penggunaan Teknik litian ini memberikan sumbangan pemikiran Pinjam Ketenaran (transfer atau gulity or glory terhadap apresiasi karya sastra, khususnya by association) Sebagai Propaganda Antikolo- yang berkaitan dengan karya historis. Selain nialisme dan Feodalisme, (2) Penggunaan itu penelitian ini diharapkan menjadi dorongan Teknik Umpatan (name calling) Sebagai bagi para mahasiswa serta pelajar untuk mene- Propaganda Antikolonialisme Melalui Ung- liti karya-karya sejarah Indonesia. kapan Tokoh dan Deskripsi Penulis, (3) Peng- Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, gunan Teknik Pilihan Antara Dua Ekstrem (the diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan two extremes fallacy atau false dilemma) untuk menambah pengetahuan tentang sastra. Sebagai Penggambaran Gagasan Antikolo- Terkhusus untuk meningkatkan daya apresiatif nialisme Melalui Perbandingan Karakter siswa terhadap sastra Indonesia di tingkat Tokoh Jawa dan Belanda, (4) Penggunaan SMA. Misalnya pada siswa kelas XII, Teknik Penumpukan Fakta yang Mendukung kurikulum 2013 (K-13) yakni dalam kompe- (card stackling) Sebagai Penggambaran

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 10|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri tensi dasar 3.3 Menganalisis teks novel baik H.B. Sutopo. 1995. "Kritik Seni Holistik sebagai melalui lisan maupun tulisan. Model Pendekatan Penelitian Kualitatif". Bagi aktivis pergerakan, peneliti meng- Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Budaya harapkan supaya dapat menggunakan hasil pada Jurusan Seni Rupa Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta. penelitian ini untuk menambah wawasan serta ______2002. Metodologi Penelitian memacu semangat perjuangan ditengah-tengah Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam kebuntuan gerakan. Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Hudson, William Henry. 1972. An Introduction to Study of Literature. London: George G. Harrap & Co. Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma. Kartodikromo, Marco. Student Hijo. Yogyakarta: Bentang Budaya. Keraf Gorys. 1991. Diksi dan Gaya Bahasa. : Penerbit Nusa Indah. Daftar Pustaka ______1977. Komposisi. Flores: Alnodus. Kutha, Ratna Nyoman. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Abrams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Terms. Pelajar. New York: Holst, Rinehart and Winston. ______2008. Postkolonialisme Indonesia Aminuddin. 1995. Stilistika Pengantar dalam Relevansi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Pelajar. : IKIP Semarang Press. Linda, Thomas dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, ______2013. Pengantar Apresiasi Karya Masyarakat dan Kekuasaan. Yogyakarta: Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Leech, Geoffrey N. & Short, Michael H. 1984. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Style in Fiction: a Linguistics Introduction to Cipta. English Fictional Prose. London: Longmann. Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Majalah Tempo: Edisi Khusus Lekra, 30 Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan September-6 Oktober 2013. Kajian. Bandung:PT. Refika Aditama. Mahsun.2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Damono, Sapardi Djoko. 1983. Kesusastraaan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Indonesia Mutakhir. Jakarta: Gramedia. Rajawali Pers Efendi, Anwar. 2008. Bahasa dan Sastra Berbagai Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Perspektif. Yogyakarta: Tiara Wacana. Kualitatif. Bandung. Rosda Karya. Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian ______2013.Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS. Kualitatif. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Fauzi, Melati Afifah. 2014. Gaya Bahasa Puisi- Mrazek, Rudolf. 2006. Engineers of Happy Land. Puisi pada Majalah Sekolah Menosa SMAN 2 Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor. Pare Kabupaten Kediri Edisi 1 Tahun 2007 Muhadjir, Noeng.1996.Metode Penelitian s.d Edisi 20 Tahun 2013. Skripsi. Tidak Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. dipublikasikan. Kediri:PBSI UNP Kediri Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengakajian Fowler, Roger. 1977. Linguistic and the Novel. Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University London: Methuen & Co Ltd. Press.

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 11|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Pradopo, Rachmat Djoko. 1994. "Stilistika" dalam Suroso, Puji Santoso, Pardi Suratno. 2009. Kritik Humaniora Nomor 1 Tahun 1994. Sastra: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. ______. 1997. "Ragam Bahasa Sastra" Yogyakarta: Elmatera Publishing. dalam Humaniora Nomor 1 Tahun IV 1997. Sutarjo. 2002. “Bahasa Pedalangan Gaya Surakarta ______. 2000. Pengkajian Puisi. (Suatu Kajian Stilistika)”. Tesis S2 Program Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pascasarjana Universitas Sebelas Maret San, Suyadi. 2005. Stilistika Sebuah Pengenalan Surakarta. Awal. Medan: Sanggar Budaya Generasi. Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Sarumpaet, Riris K. Toha. 2009. Pedoman Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Penelitian Sastra Anak: Edisi Revisi.Jakarta: Tarigan Henri Guntur. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Sastra. Bandung: Angkasa. Satoto, Soediro. 1995. Stilistika. Surakarta: STSI Taufik Rahzen et.al. 2007. Tanah Air Bahasa: Press. Seratus Jejak Pers Indonesia, Jakarta: I: Sayuti A. Suminto. 2000. Berkenalan dengan Prosa Boekoe, 2007. Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. Wasono, Sunu. 2007. Sastra Propaganda. Jakarta: Semi, M. Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Wedatama Widya Sastra. Bandung:Angkasa Wellek. Rene & Warren, Austin. 1976. Theory of ______1990. Metode Penelitian Sastra. the Literature. New York: Penguin Books. Bandung: Angkasa Bandung. Situmorang, Saut. 2009. Politik Sastra.Yogyakarta: [Sic]. Siswantoro, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Gasindo. Sudaryanto. 1990. Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

A. Fajar Anhari | 11.1.01.07.0001 simki.unpkediri.ac.id FKIP – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 12||