132 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138

FARDHU KIFAYAH (Sebuah Analisa Pemikiran Hukum Prof. K.H. Ali Yafie)

Anwar Sadat

UIN Alauddin [email protected]

Abstract: This article describes the problem Fardhu kifayah: An Analysis of Legal Thought Prof. K.H. Ali Yafie in which try to explain the concept of Fardhu kifayah once again placing it a more proportional. In this study the authors also try to provide a more solid description set out in the discussion with an intellectual biography of a charismatic cleric in South Sulawesi. The method used in this study pure library approach is to read various scientific works, especially leaders KH Ali Yafie. The results showed fardhu kifaya concept is a concept that is very rational in growing social concern for> people with fixed based on what the writer is term prudence in religion.

Kata kunci: Fardhu Kifayah, Pemikiran, dan Hukum

I. PENDAHULUAN terutama dalam konteks merumuskan metode hukum yang viable dipergunakan Pada dasarnya penerapan hukum menuntaskan berbagai masalah tersebut. Islam di telah dilaksanakan oleh Dalam pandangan Coulson, problem umat Islam baik secara individu maupun inilah yang merupakan di antara sebab masyarakat. Hal itu dilakukan atas terjadinya —konflik dan ketegangan“ kesadaran akan kewajiban setiap umat antara teori dan praktek dalam sejarah Islam untuk melakasanakan perintah Allah penelitian dan penerapan hukum Islam.1 dan Rasul-Nya. Namun demikian apa Di sisi lain, problem akut ini pula yang yang telah dilakukan belum sepenuhnya sekarang ini telah menstimulasi berbagai yang telah dikendaki ajaran Islam yaitu upaya pembaruan dalam bidang ini. mangamalkan ajaran Islam sacara Dalam perspektif umum setidaknya menyeluruh dan konsisten. Hal ini sangat ada tiga level yang mesti dilakukan dalam diperlukan adanya peraturan perundang- upaya merekonstruksi fiqih. Pertama, undangan yang telah ditetapkan oleh level pembaruan metodologis yaitu per- pemerintah untuk mengatur pelaksanaan lunya interpretasi terhadap teks-teks fiqih hukum Islam sebagai bagian dari hukum klasik secara kontekstual, bukan teks mati; nasional. bermazhab secara metodologis (manhaj); Berkaitan dengan banyak hal, era dan verifikasi ajaran yang pokok (usul) modern saat ini telah mengantarkan fiqih dan cabang (furu‘). Dalam level ini (hukum Islam) pada posisi problematis setidaknya dapat ditempuh dua upaya dan dilematis. Fiqih bukan hanya yaitu dekonstruksi (al-qat‘iyah al- kesulitan menuntaskan berbagai masalah ma‘rifiyah al-tawasul dan isu sosial yang dihadapi tapi juga ) dan rekonstruksi ( al-ma‘rifi). Kedua, pembaruan level etis masih gagap mendefinisikan kediriannya, yaitu perlunya menghindari upaya forma-

133 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 lisasi dan legalisasi fiqih, dan lebih II. PEMBAHASAN meneguhkannya sebagai etika sosial. Ketiga, pembaruan level filosofis yaitu A. Petikan Sekilas Biografi Intelek- mengantarkan fiqih sebagai yang selalu tual K.H. Ali Yafie terbuka terhadap filsafat ilmu pengetahuan Kajian-kajian tentang kyai, menun- dan teori-teori sosial kontemporer. jukkan bahwa seorang kyai merupakan Kohesivitas dalam ketiga level inilah kelompok elit dari masyarakatnya, baik idealitas pembaruan hukum Islam diharap- dari segi pemahaman keagamaan, ilmu kan menuai kontinum keberhasilan. agama ataupun dari segi sosial- Berbagai ahli hukum Islam telah 2 ekonominya. Seperti kebanyakan kyai secara lantang mendengungkan hasil-hasil (Anre Gurutta) di Sulawesi yang tinggal pemikirannya secara silih berganti di pedesaan, mereka merupakan bagian menyemarakkan wacana pemikiran Islam dari kelompok elit dalam struktur baik dari luar maupun dalam negeri, sosial, politik dan ekonomi masyarakat namun dalam disertasi ini, penulis ber- Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan. maksud menjabarkan (mendeskripsikan) Sebab sebagai suatu kelompok, para hasil-hasil pemikiran tentang hukum kyai memiliki pengaruh yang amat kuat di Islam dari salah seorang tokoh pembaru masyarakat dan kebanyakan mereka di Indonesia yang sangat populer dengan memiliki kedudukan tinggi dan dipuja di gagasan fundamentalnya Fikih sosial, 3 masyarakat. yaitu Prof. K. H. Ali Yafie (selanjutnya Demikian juga Ali Yafie dalam disebut Ali Yafie). fokus tulisan ini, termasuk dalam Ali Yafie adalah sosok ulama perspektif di atas. la berasal dari elit cendikiawan kharismatik yang memiliki sosial-ekonomi. dan politik atau berasal kemampuan untuk melakukan tajdid, (di dari keluarga kyai, memiliki pendidikan bidangnya) dalam rangka mengubah pola Pesantren yang cukup dan cucu dari pikir, pola memahami dan pola inter- Syeikh Abdul Hafidz Bugis, satu dari pretasi nash-nash hukum/ayat yang ter- tiga ulama terkemuka Indonesia yang dapat dalam al-Qur‘an dan menumbuhkan menjadi guru besar pertama di Mesjid al kembali semangat ijtihad. 4 Haram, Mekah-Arab Saudi. Salah satu tema kajian menarik Juga berasal dari keluarga elit- yang tertuang dalam karya besar beliau ekonomi. Karena sang kakek adalah se- yang fundamental —Menggagas Fiqh orang ulama yang mempunyai bakat Sosial“ adalah persoalan Fardhu Kifayah. dagang. Di sela-sela kesibukannya Tema ini kembali penulis angkat sebagai menjadi guru.besar di Mekah, dia masih fokus kajian makalah kali ini mengingat sempat berdagang. Maka tak meng- masih banyak di kalangan masyarakat kita herankan kalau harta yang diwariskannya khususnya di Sulawesi Selatan yang ter- amatlah banyak, berupa kolam ikan, kadang mengesampingkan, mengabaikan sawah dan tanah tegalan serta sebuah (tidak peduli) dengan persoalan ini. pulau Kalukuang yang dipenuhi ribuan Untuk itu dengan bertitik tolak pohon kelapa. Dari harta warisan itulah pada sebuah permasalahan mendasar keluarga Muhammad Yafie (ayah Ali “Bagamanakah pandangan Ali Yafie 5 Yafie) hidup berkecukupan. terhadap Fardhu Kifayah?“, maka Penulis Ali Yafie lahir, 1 September 1926, akan mencoba mengurai lebih jauh latar dari pasangan Muhammad Yafie dan belakang kehidupan Ali Yafie berikut Maccaya, di sebuah desa pantai bernama paparan analisis beliau terhadap per- Wani Donggala, Sulawesi Tengah, masalahan di atas. barangkali tempat itu yang turut

134 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 mengalirkan sifat pribadinya yang dan ada yang fardhu kifayah (kewajiban berkemauan keras, tekun dan pantang olektif). Sementara fardhu 'ayn tidak akan menyerah. Adapun nama Ali Yafie dibahas di sini, fardhu kifayah adalah

disandarkan kepada ayahnya, karena kewajiban yang dikenakan pada kelompok nama sebenarnya adalah Muhammad Ali (kewajiban kolektif) dengan ketentuan (selanjutnya disebut Ali Yafie).6 bahwa apabila ada diantara anggota

Beruntunglah KH. Ali Yafie, kelompok yang melaksanakannya, seluruh kakeknya tidak hanya meninggalkan nama kelompok terbebas dari sanksi. Sebalik- yang besar yang bisa dibanggakan, akan nya, apabila tidak ada anggota kelompok tetapi juga mewariskan cukup banyak yang melaksanakannya, seluruh kelom- kitab, terutamanya kitab tentang hukum pok terkena sanksi. dan Fikih. Sebahagian kitab tersebut ber- Penjelasan mengenai berbagai bahasa Arab sisanya berbahasa Melayu. ketentuan hukum Islam, porsi yang Lahir sebagai anak kelima dari sembilan menyangkut fardhu kifayah sedikit bersaudara. KH Ali Yafie melewati masa sekali. Penjelasan yang paling sering mudanya di sekolah formal di Vervolg adalah dengan menyebut kewajiban School, sebuah sekolah dasar yang mengurus jenazah, tanpa penjelasan lebih diselenggarakan oleh pemerintah kolonial lanjut. Sudah barang tentu hal ini sangat Belanda bagi rakyat pribumi (Inlader) di tidak memuaskan. Sejumlah pertanyaan Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Namun, muncul. Misalnya, satuan apakah yang sejak berumur 5 tahun, KH. Ali Yafie bisa disebut sebagai "kelompok" yang kecil sudah mulai belajar membaca kitab terkena taklif : keluarga, sanak famili, kuning (kitab pelajaran agama berhuruf marga, rukun tetangga, rukun warga, desa Arab yang biasanya diajarkan di pesan- (luas) wilayah, jumlah orang, atau apa? tren) langsung dari ayahnya, Muhammad Lebih jauh, siapakah yang seharusnya Yafie. Untuk memperdalam ilmu fikih bertanggung jawab untuk mengambil yang sudah mulai dipelajarinya dari inisiatif, mensponsori atau mengorga- ayahnya. KH Ali Yafie kemudian berguru nisasikan (menunjuk orang, mengatur dll) kepada sejumlah kiai yang terkenal di pelaksanaannya? Sulawesi, di antaranya kepada Ali Mathar, Dalam hal mengurus jenazah, paman Prof. DR. Quraish Shihab setelah misalnya, mungkin salah satu jawabnya sempat menjadi pengajar madrasah pada bisa "orang terdekat"; tetapi apa kriteria tahun 1947 KH. Ali Yafie aktif di Darul untuk itu, sehingga orang tes sebut paling Dakwa Wal Irsyad (DDI), Pare-pare, terkena taklif? Apakah jarak tempat sebuah lembaga yang dipelopori oleh tinggal (tetangga dekat), pergaulan se- Syekh Abdurrahman Firdaus. Pada tahun hari-hari, hubungan fungsional (sejawat), 1963-1966. KH Ali Yafie menjadi ketua hubungan darah/famili atau lainnya? Lalu umum organisasi ini. Sejak tahun 1951 sesudah ada salah seorang anggota KH. Ali Yafie sempat juga tercatat men- kelompok yang melaksanakan taklif, jadi pegawai Departemen Agama apakah yang mengerjakan itu saja yang setempat. Kiprah KH. Ali Yafie terus mendapatkan pahala, sedang anggota memuncak hingga memegang jabatan kelompok lain hanya "terbebas" dari penting di PBNU.7 dosa, ataukah "kecipratan" pahala? Kalau ya, samakah pahala orang yang menger- B. Pandangan K.H. Ali Yafie tentang jakan dengan yang hanya melihat saja? Fardhu Kifayah Kalau tidak berpahala, mengapa disebut Dantara perbuatan fardhu ada yang fardhu? Dan seterusnya. tergolong fardhu 'ayn (kewajiban individu)

135 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138

Dalam hubungan inilah maka pengawasaan umum dan kontrol sosial fenomena fardhu kifayah penting digaris- sehingga terwujud jaminan keamanan bawahi, dan dari sisi ini pula Menggagas atas diri dan harta benda; pengajaran, Fiqih Sosial karya Ali Yafie mempunyai pendidikan, penyuluhan dan bimbingan arti penting. Walaupun hal-hal yang masyarakat dan upaya-upaya lain untuk dipertanyakan di atas belum terjelaskan, mencerdaskan bangsa.“10 dari karya itu pandangan segar tentang Jadi bagi Ali Yafie ri'ayah (ke- sebuah persoalan inti setidaknya telah pemimpinan) dan mas'uliyyah (tanggung- terlontar. Dinyatakan, misalnya, bahwa jawab) yang menyangkut kehidupan masalah fardhu kifayah (hingga saat ini) bermasyarakat merupakan inti dari apa kurang mendapat pengkajian dan per- yang disebut fardhu kifayah yang telah hatian sehingga hal itu dihayati secara disinggung di atas. Karena itu fardhu 8 wajar dan diterapkan dengan benar , dan kifayah yang biasanya digambarkan sangat pada umumnya masyarakat mendefinisi- sempit pengertiannya, harus disempurna- kan fardhu kifayah, sebagai suatu kan untuk mencapai suatu defenisi yang kewajiban keagamaan yang jika sudah komprehensip sebagaimana diungkapkan dilaksanakan oleh sebagian orang, maka oleh Imam Safi' i di atas.11 sebagian yang lain sudah terbebas dari Kalau demikian, inti ajaran fardhu dosa, tetapi kalau tidak ada satu pun yang kifayah sebenarnya menyangkut aspek melaksanakannya, maka semua berdosa. kemasyarakatan yang lingkupnya jauh Lalu diberikan contoh, umpamanya lebih luas dan kompleks ketimbang shalat jenazah. Menurut Ali Yafie fenomena shalat (mengurus) jenazah definisi tersebut memang tidak salah, yang selalu dicontohkan itu. Sasaran tetapi maknanya sangat pasif ` bahkan utama (hikmah) doktrin fardhu kifayah cenderung negatif. Karena itu Ali Yafie adalah tegaknya kebersamaan seluruh memperkenalkan pendapat Imam Rafi'i anggota masyarakat dalam suatu kelom- (seorang tokoh fuqaha syafi'iyah) yang pok kehidupan yang sejahtera, aman, memberikan makna yang aktif dan tertib, adil, makmur, serta terhapusnya gambaran yang positif sekali dan pada semua yang berlawanan dengan itu. dasarnya merupakan substansi dari Ali Yafie menyebutkan beberapa fardhu kifayah.9 Yang dimaksud dengan contoh kewajiban yang menyangkut pendapat Imam Rafi'i adalah seperti yang hal-hal umum yang berkaitan dengan dinukil oleh Imam Suyuthi dalam kitab kemaslahatan baik yang bersifat ke- Al-Asybah wa al-Nadhair halaman 349, agamaan maupun keduniaan yang pelak- yang dalam formulasi (terjemahan) Ali sanaannya menjamin tegaknya kehidupan Yafie berbunyi sebagai berikut; —Fardhu bersama, misalnya antara lain: Upaya kifayah merupakan kewajiban menyang- mengatasi kemelaratan masyarakat, kut hal-hal umum yang berkaitan dengan dengan memenuhi kebutuhan sandang kemashlahatan baik yang bersifat ke- pangan yang tak tertanggulangi dengan agamaan (keakhiratan) maupun yang zakat dan dana baitul maal, penyediaan bersifat keduniaan yang pelaksanaannya lapangan kerja dengan berbagai macam menjamin tegaknya kehidupan bersama, profesi dan macam-macam industri dan seperti upaya mengatasi kemelaratan segala sesuatu yang menyangkut ke- masyarakat. Dengan memenuhi kebutu- butuhan hati dan kesempurnaan peng- han sandang pangan yang tak tertang- hidupan, seperti perdagangan, pertanian gulangi dengan zakat dan dana bayt al- dan lain sebagainya sampai pada mal; penyediaan lapangan kerja... kebutuhan pemeliharaan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan; kebersihan, adanya pengawasan umum

136 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 dan kontrol sosial dengan pelaksanaan terutama dirinya, akan berdosa. Artinya, amru bil ma'ruf wa nahyu 'anil munkar setiap orang harus mempunyai obligasi secara umum dan meluas sepanjang moral untuk ambil bagian, karena dengan adanya jaminan keamanan atas diri dan mengambil bagian itulah, ia akan tahu harta benda, atau sepanjang tidak persis bahwa kewajiban kolektif tersebut menimbulkan kemaudharratan yang lebih terselesaikan dengan baik dan tuntas. besar, serta pengajaran, pendidikan, Sebaliknya bagi yang terlibat, ia boleh penyuluhan dan bimbingan masyarakat. gembira karena bisa berharap mem- Dan upaya-upaya lain untuk mencer- peroleh pahala, sedikitnya dari dua sisi; daskan masyarakat. (a) mengerjakan' fardhu itu sendiri dan Kembali kepada contoh mengurus (b) membebaskan orang lain dari dosa. jenazah, dalam Islam, mengurus jenazah Sisi terakhir inilah, yang tidak diperoleh meliputi paling sedikit empat pekerjaan dari melakukan pekerjaan individu baik berturut-turut: memandikan, mengkafani, fardhu 'ayn maupun sunnah, sekaligus ini menshalatkan dan mengubur. Semua itu pula kelebihan fardhu kifayah dibanding harus diselesaikan dengan segera dan fardhu 'ayn dan sunnah. sampai tuntas dan karena itu memerlukan Penjelasan ini tentu berlaku bukan partisipasi banyak orang. Di situ saja pada kasus jenazah tetapi juga pada diperlukan tenaga otak dan otot, dari fardlu kifayah lain yang lingkupnya jauh orang yang mampu mengatur dan lebih luas, termasuk membangun kehidu- memimpin tata cara dan upacara, sampai pan bersama yang sejahtera, menegakkan tenaga teknis seperti tukang gotong dan keamanan, ketertiban, keadilan, kemak- tukang gali kubur. Itu semua agar seluruh muran, serta menghapuskan segala hal pekerjaan berjalan baik, tertib dan yang berlawanan dengan itu seperti ke-

memenuhi ketentuan hukum. Barulah melaratan, kebodohan, keterbelakangan, kalau semuanya selesai dengan baik, berbagai bentuk kriminalitas dan seluruh anggota kelompok terbebas dari dekadensi moral termasuk fitnah, kolusi, dosa. Jadi ukuran utamanya adalah pada korupsi dan seterusnya. sisi "selesai atau tuntasnya pekerjaan", Kalau ini benar, maka slogan bukan semata-mata pada "ada atau "kepentingan umum (bersama) harus tidaknya orang yang mengerjakan" atau lebih didahulukan daripada kepentingan "terwakilinya“ 12 kewajiban tersebut. pribadi" bukanlah omong kosong, Dengan kata lain, sekalipun ada melainkan bagian dari tradisi Islam yang yang mengerjakan tetapi kalau pekerjaan menyeruak melalui doktrin fardlu itu tidak selesai, seluruh kelompok tetap kifayah. Penjabaran secara tuntas syarat, berdosa. Di sinilah keterlibatan sebanyak rukun, dan kayfiyah (pelaksanaan) mungkin orang, kalau perlu seluruh seluruh kerja kemasyarakatan yang anggota kelompok, semakin baik karena hokumnya fardhu kifayah itu, agar dengan demikian kemungkinan untuk menjadi formulasi rinci dan operasional, selesai secara, tuntas dan lebih cepat perlu seperangkat fiqih sosial yang semakin besar, sehingga kelompok sebenarnya. tersebut yakin terbebas dari dosa. III. KESIMPULAN Dengan "tuntasnya pekerjaan" sebagai kriteria, orang yang tidak ikut Dari berbagai uraian singkat terlibat harus mempunyai kekhawatiran penulis terhadap analisa Ali Yafie jangan-jangan kewajiban bersama ter- tentang Fardhu Kifayah di atas, maka sebut tidak terselesaikan dengan tuntas dapat kita ambil sebuah kesimpulan dan baik sehingga seluruh kelompok, mendasar bahwa Fardhu Kifayah tenyata

137 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 tidak sesederhana apa yang kita fahami selama ini. Adalah benar terdapat Jamal D. Rahman (et al), Wacana Baru sejumlah pendapat yang berbeda untuk Fiqih Sosial, 70 Tahun K.H. Ali tidak menyebut bertolak belakang dari Yafie, Bandung : Mizan, 1997 analisa di atas bahkan kemudian menjadi doktrin yang sangat popular pada Yusuf al-Qardawi, Al-Ijtihad fi al- masyarakat, namun ketika kita kembali Syari‘ah al-Islamiyah Ma‘a Na- —berkaca“ dan menggunakan akal sehat zharah Tahliliyah fi al-Ijtihad al- termasuk sifat kehati-hatian kita dalam Mu‘ashir, terjemahan Ahmad beragama, adalah bijak jika masyarakat Syathori —Ijtihad dalam Syariat yang tadinya —memandang enteng“ kajian Islam— : Bulan Bintang, ini kembali intronspeksi terhadap apa 1987 yang telah menjadi —kepercayaan mapan“ di benak mereka. Tentu tidak terkecuali Zamaksari Dhofier. Tradisi Pesantren- tema-tema lain yang belum sempat pesantren tentang Pandangan termuat dalam makalah ini. Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1982

Catatan Akhir: DAFTAR PUSTAKA 1Penulis adalah Dosen UIN Alauddin Makassar. Kandidat Doktor pada Universitas yang Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, sama dengan konsentrasi Hukum Islam. Bandung: Mizan, 1997 Mengambil konten analisis: Pemikiran Hukum Islam Transformatif K.H. Ali Yafie;.Sebuah Bisri Efendi, Anuqoyah: Gerak Kontribusi metodologis dalam Pembinaan Hukum Transformasi Sosial Madura, Nasional. (Jakarta: PEM, 1985) 2Noel James Coulson, Conflict and Tension in Islamic Jurisprudence, (Chicago & H. S. Agil Husin al-Munawwar, London: The University of Chicago Press, 1969), h. 58-76. MA.“Teori Ijtihad dalam Hukum 3 Islam , Cet. I; : CV. Bisri Efendi, Anuqoyah: Gerak Transformasi Sosial Madura, (Jakarta: PEM, Toha Putra Semarang, 1983 1985) h. 51

4 Haq. Falsafat Ushul Fiqhi. Cet I, Zamaksari Dhofier. Tradisi Pesantren- pesantren tentang Pandangan Hidup Kyai, Ujung pandang : Al-Ahkam, 1998 (Jakarta: LP3ES, 1982), h. 56 5 Mahmud Thahhan —Mafhumut-Tajdid Dua Ulama lainnya adalah Syeikh Nawawi al-Bantani (wafat kira-kira tahun 1896) Bainas Sunnah An-Nabawiyah wal dan Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawau Mujaddinal Muashirin,“ diter- (1860-1916). Mereka bertiga mendapat kehor- jemahkan oleh M. Thalib dengan matan menjadi guru besar setelah mendalami ilmu judul Pembaruan Pemikiran agama di Mekkah Arab Saudi.Lihat Jamal D. Islam; Sebuah Tipu Daya Belajar Rahman (et al), Wacana Baru Fiqih Sosial, 70 dari Kasus Sudan , Cet. I; Tahun K.H. Ali Yafie, (Bandung : Mizan, 1997), h. 20 : Amarpress, 1987 6 Muhammad Yafie adalah seorang ayah yang bersahaja, kendati ia berasal dari keluarga Noel James Coulson, Conflict and Tension yang memiliki status social yang tinggi. la in Islamic Jurisprudence, Chicago seorang guru agama yang berpindah-pindah & London: The University of tempat, baik karena permintaan masyarakat Chicago Press, 1969 untuk mengajar, membuka madrasah atau karena desakan situasi. Seperti ketika terjadi

138 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 perang dunia 11, misalnya beliau terpaksa Sulolipu Raja. Dengan demikian Ali Yafie tidak menyingkir dari Parepare ke Rapang, sebuah kota lain adalah putra dari seorang pimpinan Pondok kecil di pedalaman Sulawasi Selatan, ketika itu Pesantren Nashrul Haq. Ibid, h. 5 situasi kacau, tak menentu, penuh teror dan 7Ibid, h. 3. Ali Yafie lahir di sebuah desa ancaman, karena Jepang masuk ke Indonesia dan pantai bernama Wani Donggala, Sulawesi Tengah, memporak-porandakan Belanda. Dan ketika Perang 1 September 1926. Namanya disandarkan pada Asia Timur Raya, rakyat Sulawesi Selatan dan nama ayahnya, KH. Muhamad Yafie. Nama daerali-daerah lain mencapai titik puncak sebenarnya adalah Muhamad Ali. (Lihat Jamal D. penderitaan. Keluarga Muhammad Yafe sangat Rahman, (ed), 1997, h. 3). Ali Yafie lahir dari sulit memenuhi hajat hidup, bahkan yang paling keluarga terdidik dan terhormat. Kakeknya Syekh primer pun. Padi hasil cocok tanam dan bahan Abul Hafidz Bugis, adalah satu dari tiga ulama pakaian yang ada di pasar dirampas Jepang untuk terkemuka di Indonesia yang menjadi guru besar kepentingan perang. Demikian juga harta yang pertama di masjidil Haram Makkah, Arab Saudi. dimiliki- warisan Syeikh Ahmad Hafidz dirampok (Lihat ibid.) orang, maka Muhammad Yafie muda pun menjadi sangat sederhana. Meskipun demikian, is tetap 8Sofyan A. Kumba dan Muhammadiyah menjalankan tugas sehari-hari dengan baik. Amin, 2001, h. 12-13 Disamping seorang guru agama ia juga selalu 9A1i Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, mengumpulkan sefumlah santri bersama anak- anaknya untuk dididik, sepanjang hari dengan (Bandung: Mizan, 1997), h. 151. untuk ikhlas. Ia juga memimpin sebuah sekolah dengan selanjutnya akan disebut Ali Yafie, ratusan murid, yang dibiayai oleh seorang "Menggagas....". amblenar bernama Abdurrahim, orang Makasar yang mempunyai perhatian besar terhadap 10 Ibid., h. 161-162 pengembangan pendidikan agama. Kemudian 11 Ibid. seperti umumnya para ulama, ia juga mendirikan dan mengasuh sebuah pesantren yang bernama 13Ibid., h. 162 Nashrul Haq, di Amparita atas bantuan Andi