FARDHU KIFAYAH (Sebuah Analisa Pemikiran Hukum Prof. K.H. Ali Yafie)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
132 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 FARDHU KIFAYAH (Sebuah Analisa Pemikiran Hukum Prof. K.H. Ali Yafie) Anwar Sadat UIN Alauddin Makassar [email protected] Abstract: This article describes the problem Fardhu kifayah: An Analysis of Legal Thought Prof. K.H. Ali Yafie in which try to explain the concept of Fardhu kifayah once again placing it a more proportional. In this study the authors also try to provide a more solid description set out in the discussion with an intellectual biography of a charismatic cleric in South Sulawesi. The method used in this study pure library approach is to read various scientific works, especially leaders KH Ali Yafie. The results showed fardhu kifaya concept is a concept that is very rational in growing social concern for> people with fixed based on what the writer is term prudence in religion. Kata kunci: Fardhu Kifayah, Pemikiran, dan Hukum I. PENDAHULUAN terutama dalam konteks merumuskan metode hukum yang viable dipergunakan Pada dasarnya penerapan hukum menuntaskan berbagai masalah tersebut. Islam di Indonesia telah dilaksanakan oleh Dalam pandangan Coulson, problem umat Islam baik secara individu maupun inilah yang merupakan di antara sebab masyarakat. Hal itu dilakukan atas terjadinya —konflik dan ketegangan“ kesadaran akan kewajiban setiap umat antara teori dan praktek dalam sejarah Islam untuk melakasanakan perintah Allah penelitian dan penerapan hukum Islam.1 dan Rasul-Nya. Namun demikian apa Di sisi lain, problem akut ini pula yang yang telah dilakukan belum sepenuhnya sekarang ini telah menstimulasi berbagai yang telah dikendaki ajaran Islam yaitu upaya pembaruan dalam bidang ini. mangamalkan ajaran Islam sacara Dalam perspektif umum setidaknya menyeluruh dan konsisten. Hal ini sangat ada tiga level yang mesti dilakukan dalam diperlukan adanya peraturan perundang- upaya merekonstruksi fiqih. Pertama, undangan yang telah ditetapkan oleh level pembaruan metodologis yaitu per- pemerintah untuk mengatur pelaksanaan lunya interpretasi terhadap teks-teks fiqih hukum Islam sebagai bagian dari hukum klasik secara kontekstual, bukan teks mati; nasional. bermazhab secara metodologis (manhaj); Berkaitan dengan banyak hal, era dan verifikasi ajaran yang pokok (usul) modern saat ini telah mengantarkan fiqih dan cabang (furu‘). Dalam level ini (hukum Islam) pada posisi problematis setidaknya dapat ditempuh dua upaya dan dilematis. Fiqih bukan hanya yaitu dekonstruksi (al-qat‘iyah al- kesulitan menuntaskan berbagai masalah ma‘rifiyah al-tawasul dan isu sosial yang dihadapi tapi juga ) dan rekonstruksi ( al-ma‘rifi). Kedua, pembaruan level etis masih gagap mendefinisikan kediriannya, yaitu perlunya menghindari upaya forma- 133 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 lisasi dan legalisasi fiqih, dan lebih II. PEMBAHASAN meneguhkannya sebagai etika sosial. Ketiga, pembaruan level filosofis yaitu A. Petikan Sekilas Biografi Intelek- mengantarkan fiqih sebagai yang selalu tual K.H. Ali Yafie terbuka terhadap filsafat ilmu pengetahuan Kajian-kajian tentang kyai, menun- dan teori-teori sosial kontemporer. jukkan bahwa seorang kyai merupakan Kohesivitas dalam ketiga level inilah kelompok elit dari masyarakatnya, baik idealitas pembaruan hukum Islam diharap- dari segi pemahaman keagamaan, ilmu kan menuai kontinum keberhasilan. agama ataupun dari segi sosial- Berbagai ahli hukum Islam telah 2 ekonominya. Seperti kebanyakan kyai secara lantang mendengungkan hasil-hasil (Anre Gurutta) di Sulawesi yang tinggal pemikirannya secara silih berganti di pedesaan, mereka merupakan bagian menyemarakkan wacana pemikiran Islam dari kelompok elit dalam struktur baik dari luar maupun dalam negeri, sosial, politik dan ekonomi masyarakat namun dalam disertasi ini, penulis ber- Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan. maksud menjabarkan (mendeskripsikan) Sebab sebagai suatu kelompok, para hasil-hasil pemikiran tentang hukum kyai memiliki pengaruh yang amat kuat di Islam dari salah seorang tokoh pembaru masyarakat dan kebanyakan mereka di Indonesia yang sangat populer dengan memiliki kedudukan tinggi dan dipuja di gagasan fundamentalnya Fikih sosial, 3 masyarakat. yaitu Prof. K. H. Ali Yafie (selanjutnya Demikian juga Ali Yafie dalam disebut Ali Yafie). fokus tulisan ini, termasuk dalam Ali Yafie adalah sosok ulama perspektif di atas. la berasal dari elit cendikiawan kharismatik yang memiliki sosial-ekonomi. dan politik atau berasal kemampuan untuk melakukan tajdid, (di dari keluarga kyai, memiliki pendidikan bidangnya) dalam rangka mengubah pola Pesantren yang cukup dan cucu dari pikir, pola memahami dan pola inter- Syeikh Abdul Hafidz Bugis, satu dari pretasi nash-nash hukum/ayat yang ter- tiga ulama terkemuka Indonesia yang dapat dalam al-Qur‘an dan menumbuhkan menjadi guru besar pertama di Mesjid al kembali semangat ijtihad. 4 Haram, Mekah-Arab Saudi. Salah satu tema kajian menarik Juga berasal dari keluarga elit- yang tertuang dalam karya besar beliau ekonomi. Karena sang kakek adalah se- yang fundamental —Menggagas Fiqh orang ulama yang mempunyai bakat Sosial“ adalah persoalan Fardhu .LIayah. dagang. Di sela-sela kesibukannya Tema ini kembali penulis angkat sebagai menjadi guru.besar di Mekah, dia masih fokus kajian makalah kali ini mengingat sempat berdagang. Maka tak meng- masih banyak di kalangan masyarakat kita herankan kalau harta yang diwariskannya khususnya di Sulawesi Selatan yang ter- amatlah banyak, berupa kolam ikan, kadang mengesampingkan, mengabaikan sawah dan tanah tegalan serta sebuah (tidak peduli) dengan persoalan ini. pulau Kalukuang yang dipenuhi ribuan Untuk itu dengan bertitik tolak pohon kelapa. Dari harta warisan itulah pada sebuah permasalahan mendasar keluarga Muhammad Yafie (ayah Ali “Bagamanakah pandangan Ali Yafie 5 Yafie) hidup berkecukupan. terhadap Fardhu Kifayah"“, maka Penulis Ali Yafie lahir, 1 September 1926, akan mencoba mengurai lebih jauh latar dari pasangan Muhammad Yafie dan belakang kehidupan Ali Yafie berikut Maccaya, di sebuah desa pantai bernama paparan analisis beliau terhadap per- Wani Donggala, Sulawesi Tengah, masalahan di atas. barangkali tempat itu yang turut 134 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 2, Juli 2011, hlm 132-138 mengalirkan sifat pribadinya yang dan ada yang fardhu kifayah (kewajiban berkemauan keras, tekun dan pantang olektif). Sementara fardhu 'ayn tidak akan menyerah. Adapun nama Ali Yafie dibahas di sini, fardhu kifayah adalah disandarkan kepada ayahnya, karena kewajiban yang dikenakan pada kelompok nama sebenarnya adalah Muhammad Ali (kewajiban kolektif) dengan ketentuan (selanjutnya disebut Ali Yafie).6 bahwa apabila ada diantara anggota Beruntunglah KH. Ali Yafie, kelompok yang melaksanakannya, seluruh kakeknya tidak hanya meninggalkan nama kelompok terbebas dari sanksi. Sebalik- yang besar yang bisa dibanggakan, akan nya, apabila tidak ada anggota kelompok tetapi juga mewariskan cukup banyak yang melaksanakannya, seluruh kelom- kitab, terutamanya kitab tentang hukum pok terkena sanksi. dan Fikih. Sebahagian kitab tersebut ber- Penjelasan mengenai berbagai bahasa Arab sisanya berbahasa Melayu. ketentuan hukum Islam, porsi yang Lahir sebagai anak kelima dari sembilan menyangkut fardhu kifayah sedikit bersaudara. KH Ali Yafie melewati masa sekali. Penjelasan yang paling sering mudanya di sekolah formal di Vervolg adalah dengan menyebut kewajiban School, sebuah sekolah dasar yang mengurus jenazah, tanpa penjelasan lebih diselenggarakan oleh pemerintah kolonial lanjut. Sudah barang tentu hal ini sangat Belanda bagi rakyat pribumi (Inlader) di tidak memuaskan. Sejumlah pertanyaan Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Namun, muncul. Misalnya, satuan apakah yang sejak berumur 5 tahun, KH. Ali Yafie bisa disebut sebagai "kelompok" yang kecil sudah mulai belajar membaca kitab terkena taklif : keluarga, sanak famili, kuning (kitab pelajaran agama berhuruf marga, rukun tetangga, rukun warga, desa Arab yang biasanya diajarkan di pesan- (luas) wilayah, jumlah orang, atau apa? tren) langsung dari ayahnya, Muhammad Lebih jauh, siapakah yang seharusnya Yafie. Untuk memperdalam ilmu fikih bertanggung jawab untuk mengambil yang sudah mulai dipelajarinya dari inisiatif, mensponsori atau mengorga- ayahnya. KH Ali Yafie kemudian berguru nisasikan (menunjuk orang, mengatur dll) kepada sejumlah kiai yang terkenal di pelaksanaannya? Sulawesi, di antaranya kepada Ali Mathar, Dalam hal mengurus jenazah, paman Prof. DR. Quraish Shihab setelah misalnya, mungkin salah satu jawabnya sempat menjadi pengajar madrasah pada bisa "orang terdekat"; tetapi apa kriteria tahun 1947 KH. Ali Yafie aktif di Darul untuk itu, sehingga orang tes sebut paling Dakwa Wal Irsyad (DDI), Pare-pare, terkena taklif? Apakah jarak tempat sebuah lembaga yang dipelopori oleh tinggal (tetangga dekat), pergaulan se- Syekh Abdurrahman Firdaus. Pada tahun hari-hari, hubungan fungsional (sejawat), 1963-1966. KH Ali Yafie menjadi ketua hubungan darah/famili atau lainnya? Lalu umum organisasi ini. Sejak tahun 1951 sesudah ada salah seorang anggota KH. Ali Yafie sempat juga tercatat men- kelompok yang melaksanakan taklif, jadi pegawai Departemen Agama apakah yang mengerjakan itu saja yang setempat. Kiprah KH. Ali Yafie terus mendapatkan pahala, sedang anggota memuncak hingga memegang jabatan kelompok lain hanya "terbebas" dari penting di PBNU.7 dosa, ataukah "kecipratan" pahala? Kalau ya, samakah pahala orang yang menger- B. Pandangan K.H. Ali Yafie tentang jakan dengan yang hanya melihat saja? Fardhu Kifayah Kalau tidak berpahala, mengapa disebut Dantara