Pengakuan Dunia Terhadap Warisan Budaya

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pengakuan Dunia Terhadap Warisan Budaya Warisan Budaya Takbenda 1 Intangible Cultural Heritage PENGAKUAN DUNIA TERHADAP WARISAN BUDAYA DIREKTORAT WARISAN DAN DIPLOMASI BUDAYA DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2 Warisan Budaya Dunia PENGAKUAN DUNIA TERHADAP WARISAN BUDAYA DIREKTORAT WARISAN DAN DIPLOMASI BUDAYA DIREKTORAT JENERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 4 Warisan Budaya Dunia Penulis/Nara Sumber Pelindung BASUKI TEGUH YUWONO HILMAR FARID HERY P. MANURUNG Direktur Jenderal Kebudayaan KENEDI NURHAN MOHAMAD ATQA Penanggung Jawab PANDU PRADANA NADJAMUDDIN RAMLY YUNUS ARBI Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Penyunting/Editor Koordinator Produksi KENEDI NURHAN NUJUL KRISTANTO Intangible MOHAMAD ATQA Kasubdit program, Evaluasi & Cultural Heritage Dokumentasi Tim periset data & foto FAIZ SUKMA NUGRAHA FEBBIE ARDILLA ABDULLAH AHMAD Penata letak RAFLI L. SATO Diterbitkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E, Lt. 10, Kompleks Kemdikbud Jl. Jenderal Sudirman Kav. 4-5 Senayan, Jakarta Dilarang mereproduksi seluruh maupun sebagian isi buku ini dalam bentuk apa pun, elektronik maupun media cetak, termasuk dalam sistem penyimpanan dan kearsipan, tanpa izin tertulis dari penerbit. Hak cipta dilindungi undang-undang. Edisi Bahasa Indonesia, 2019 ISBN 978-602-50701-8-1 Warisan Budaya Takbenda 5 6 Warisan Budaya Dunia Warisan Budaya Takbenda 7 DAFTAR ISI Pengantar 8 Warisan Budaya Untuk Semua 14 Warisan Budaya Dunia Borobudur 23 Prambanan 43 Situs Manusia Purba Sangiran 63 Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak 74 Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto 93 Warisan Budaya Takbenda Wayang 113 Keris 129 Batik 145 Angklung 161 Tari Saman 175 Noken multifungsi rajutan atau tas anyaman, 187 kerajinan tangan masyarakat Papua Tiga genre tarian tradisional Bali 201 Pinisi, seni pembuatan kapal di Sulawesi Selatan 217 Tradisi Pencak Silat 235 Daftar Pustaka 250 Apendiks 255 8 Warisan Budaya Dunia PENGANTAR uji syukur kami sampaikan kepada Tuhan yang diakui negara, 1.340 suku bangsa, dan 719 P Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bahasa daerah. Indonesia bahkan telah diakui rahim-Nya buku ini dapat tersusun. Artikel- sebagai negara adidaya budaya, seperti yang artikel dalam buku ini merupakan salah satu disampaikan oleh Asisten Direktur Jenderal upaya perekaman dan penyajian khasanah UNESCO Bidang Budaya, Fransesco Bandarin budaya Indonesia yang telah mendapat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pengakuan UNESCO- badan khusus PBB yang RI, Muhadjir Effendy, di sela-sela Sidang Umum membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, UNESCO ke-39 di Paris pada 14 November dan kebudayaan- sebagai warisan dunia. Buku 2017. Presiden Joko Widodo menyampaikan ini dipersembahkan kepada pembaca untuk bahwa kebudayaan menjadi DNA pembangunan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman Indonesia dan menjadi potensi yang harus komprehensif mengenai Warisan Budaya Dunia dioptimalkan, serta menyimpulkan bahwa (Benda) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) kekuatan budaya merupakan kekuatan utama Indonesia yang masuk dalam daftar Intangible dalam membangun negeri ini. Cultural Heritage (ICH) UNESCO. Pengetahuan Kekayaan budaya menjadi aset berharga bagi dan pemahaman tersebut sekaligus Bangsa Indonesia untuk dapat dimanfaatkan memberikan kesadaran terhadap luar biasanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. kekayaan budaya yang luar biasa yang kita Terbitnya Undang-Undang Nomor 5 miliki, rasa bangga, serta tanggung jawab atas Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan peninggalan yang tak ternilai harganya. semakin mendorong pengelolaan bidang Indonesia merupakan jantungnya berbagai kebudayaan yang maju dan menyehatkan ekspresi keragaman. Keragaman kita berasal dari ekosistem budaya dengan pelibatan berbagai 17.508 pulau, 34 provinsi, 514 kab/kota, 7.094 lapisan masyarakat. Pemerintah hadir sebagai kecamatan, dan 82.505 desa/lurah, 6 agama fasilitator dan mendorong masyarakat dalam Warisan Budaya Takbenda 9 mengekspresikan kesenian dan kebudayaannya. UNESCO untuk penetapan warisan dunia. Dengan itu, pengarusutamaan kebudayaan Berikut beberapa kriteria Nilai Universal Luar dalam pembangunan nasional dipandang Biasa yang menjadi penilaian dalam kategori sangat strategis dalam mewujudkan Warisan Budaya Dunia: pembangunan berkelanjutan, karena Undang- a. Mewakili suatu mahakarya (masterpiece) Undang Pemajuan Kebudayaan membawa kejeniusan kreatif manusia. semangat baru dalam upaya perlindungan, b. Menunjukkan pentingnya pertukaran nilai- pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan nilai kemanusiaan, dalam suatu rentang kebudayaan. Saatnya kebudayaan menjadi hulu waktu atau dalam suatu kawasan budaya di pembangunan bangsa. dunia, dalam pengembangan arsitektur atau Hingga tahun 2019i Indonesia telah memiliki teknologi, karya monumental, tata kota atau 5 (lima) Warisan Budaya Dunia (benda) dan 9 desain lanskap. (sembilan) Warisan Budaya Takbenda (WBTb) c. Memiliki keunikan atau sekurang-kurangnya yang telah diinskripsi oleh UNESCO, serta 1 (satu) pengakuan luar biasa terhadap tradisi program terbaik upaya perlindungan WBTb (Good budaya atau peradaban yang masih berlaku Safeguarding Practices). maupun yang telah hilang. Dalam Warisan Budaya Dunia terkandung d. Merupakan contoh luar biasa dari yang disebut Nilai Universal Luar Biasa (Out suatu jenis bangunan, arsitektural atau Standing Universal Value), yang merupakan ide himpunan teknologi atau lanskap yang dasar dari Konvensi Perlindungan Warisan menggambarkan tahapan penting dalam Dunia Alam dan Budaya Tahun 1972 (Convention sejarah manusia. concerning the Protection of the World Cultural e. Merupakan contoh luar biasa tentang and Natural Heritage). Nilai Universal Luar Biasa pemukiman tradisional manusia, tata- menjadi kriteria penilaian yang digunakan guna tanah, atau tata-guna kelautan 10 Warisan Budaya Dunia yang menggambarkan interaksi budaya 4. Memberikan bukti keunggulan dalam (atau berbagai budaya), atau interaksi aplikasi keterampilan dan kualitas teknis manusia dengan linkungannya, terutama yang ditampilkan. ketika pemukiman tersebut menjadi 5. Menegaskan nilai mereka sebagai kesaksian rentan karena dampak perubahan yang unik tradisi budaya yang hidup. menetap (irreversible). 6. Berada dalam risiko degradasi atau lenyap. f. Secara langsung atau nyata dikaitkan Buku ini mengulas 14 (empat belas) warisan dengan peristiwa atau tradisi yang berlaku, budaya yang telah ditetapkan UNESCO dengan dengan gagasan, atau dengan keyakinan, pembagian sebagai berikut: dengan karya seni dan sastra yang memiliki nilai universal yang signifikan (Komite WARISAN BUDAYA DUNIA: menganggap bahwa kriteria ini lebih baik 1. Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan digabungkan dengan kriteria lain). Dunia pada 13 Desember 1991. Penetapan Sementara untuk daftar ICH UNESCO, memiliki 3 kompleks percandian ini memenuhi kriteria (tiga) kategori usulan: satu, dua, dan empat Nilai Universal Luar 1. List of Intangible Cultural Heritage in Need of Biasa. Kriteria-kriteria tersebut menegaskan Urgent Safeguard (daftar yang membutuhkan kompleks Borobudur sebagai mahakarya pelindungan mendesak). arsitektur Buddhis dan seni monumental, 2. Representative List of the Intangible Cultural memberikan pengaruh besar terhadap Heritage of Humanity (daftar perwakilan) kebangkitan arsitektural pada abad ke-13 karena masih hidup dan berkembang. dan awal abad ke-16, dan sebagai sebuah 3. Register of Good Safeguarding Practices refleksi luar biasa dari perpaduan ide dasar (langkah pelindungan terbaik). pemujaan roh leluhur dan konsep Buddha Ekspresi budaya dan ruang budaya yang menuju Nirwana dengan 10 terasnya. diusulkan sebagai WBTb harus memenuhi 2. Candi Prambanan yang meliputi kriteria sebagaimana ditetapkan oleh UNESCO: Prambanan, Sewu, Lumbung, dan Bubrah 1. Menunjukkan nilai yang menonjol sebagai ditetapkan sebagai Warisan Dunia dengan karya agung kejeniusan kreatif manusia. nama Prambanan Temple Compounds pada 2. Memperlihatkan bukti luas mengenai akar- tahun 1991. Kompleks Candi Prambanan akar dalam tradisi budaya atau sejarah memenuhi kriteria satu dan empat Nilai budaya dari komunitas terkait. Universal Luar Biasa. Prambanan dilihat 3. Merupakan sebuah cara untuk memastikan sebagai mahakarya bangsa Indonesia identitas kultural dari komunitas budaya yang memperlihatkan seni budaya Siwa terkait. terbesar dan kompleks religius terkenal Warisan Budaya Takbenda 11 yang memperlihatkan karakteristik/ciri Siwa 5. Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto sekitar abad ke-10. memenuhi kriteria dua dan empat Nilai 3. Situs Manusia Purba Sangiran ditetapkan Universal Luar Biasa, dan ditetapkan sebagai sebagai Warisan Dunia pada 7 Desember Warisan Dunia pada 6 Juli 2019. Kriteria dua 1996. Sangiran masuk dalam kriteria tiga adalah tentang adanya pertukaran penting dan enam Nilai Universal Luar Biasa. Sebagai dalam nilai-nilai kemanusiaan sepanjang kriteria tiga mengandung bukti luar biasa masa atau dalam lingkup kawasan budaya, untuk tradisi budaya yang masih hidup dalam perkembangan arsitektur dan atau telah menghilang, dalam hal ini, teknologi, seni monumental, perencanaan pemahaman tentang evolusi manusia lebih kota, serta desain lanskap. Keunikan dari 2 juta tahun yang lalu dari fosil manusia Tambang Batubara Ombilin menunjukkan dan artefak. Kriteria enam terkait dengan adanya pertukaran informasi dan teknologi peristiwa atau ide mengenai evolusi fisik dan lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan budaya manusia yang sangat panjang dalam eksplorasi batu bara di masa
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang Indonesia Terkenal
    1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal dengan beragam adat, kebudayaan, suku, agama, maupun kepercayaan yang dianut. Salah satu pulau di Indonesia yang sangat disegani yakni Pulau Bali. Pulau Bali dikenal dengan julukan “Pulau Beribu Pura”. Pulau yang memiliki luas 5.780 km2, memiliki pura yang tersebar disegala penjuru. Bahkan pada setiap jengkal tanah di Bali dapat kita jumpai pura, baik yang terdapat disetiap rumah masyarakat Hindu maupun disetiap sudut daerah atau desa di Bali. Dalam ajaran Agama Hindu terdapat pembagian pura yang digolongkan berdasarkan klasifikasi tertentu. Pada setiap desa terdapat tiga pura utama yang disebut sebagai Pura Khayangan Tiga, kemudian dalam lingkup yang lebih besar ada Pura yang tergolong Pura Sad Khayangan Jagat yang terdiri atas enam pura utama, kemudian pura yang termasuk kedalam Pura Khayangan Jagat yang terdiri dari sembilan pura penguasa arah mata angin. Kemudian Pura Dhang Khayangan yang didirikan oleh tokoh penting keagamaan pada zaman kejayaan Hindu di Bali. Pura Dhang Kahyangan dijadikan tempat penghormatan atas jasa yang dilakukan oleh tokoh tersebut, yang diyakini telah membantu masyarakat daerah Bali Kuno dalam menyelesaikan masalah mereka. 1 2 Salah satu yang temasuk tiga pura terbesar di Bali selain Pura Besakih di Kabupaten Karangasem dan Pura Ulun Danu Batur di Kabupaten Bangli yakni Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem. Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur memiliki peran yang sangat penting bagi Umat Hindu di Bali. Peran Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur diantaranya sebagai Catur Loka Pala, Padma Bhuwana dan juga Dewata Nawa Sanga atau Pura Sad Khayangan Jagat. Terletak di atas Bukit Lempuyang yang termasuk kedalam daerah Desa Adat Purwaayu, Desa Dinas Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
    [Show full text]
  • Bangli Explore 2021
    BANGLI EXPLORE 2021 Bangli Explore 2020 I Gede Sutarya Pariwisata Agama, Budaya dan Spiritual e-ISSN 2684-964X i I Gede Sutarya Bangli Explore 2021 Mempromosikan budaya, agama dan spiritual Kabupaten Bangli, sebagai destinasi pariwisata Persembahan untuk Bangli Yayasan Wikarman 2021 ii Bangli Explore 2021 Sutarya, I Gede Lay out: I Nyoman Jati Karmawan Sutarya, I Gede Bangli Explore Layout: I Nyoman Jati Karmawan Yayasan Wikarman Bangli 2020 VI+39 Halaman; e-ISSN 2684-964X 1. Pariwisata 3. Kebudayaan 2. Agama 4. Spiritual Penerbit Yayasan Wikarman Toko Ditu, Jalan Tirta Geduh, LC Subak Aya, Bangli, Bali 80613 Telp (Hp) +6281997852219 Email: [email protected] Percetakan: Bhakti Printing, Jl Singasari Utara, Gang Umapunggul, Denpasar Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang iii Kata Pengantar Om Swastyastu, Puja bhakti, kami panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi, karena Bangli Explore 2021 bisa terbit. Bangli Explore 2021 ini merupakan lanjutan dari Bangli Explore 2020 dan 2019. Karena itu, pada tahun ini, Bangli Explore telah terbit tiga kali. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kami, yang ingin terus berkiprah dan berkontribusi dalam pembangunan Bangli, melalui promosi pariwisata. Kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara I Gede Sutarya, yang telah menulis Bangli Explore 2021 ini. Kami juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu melengkapi data- data dalam buku ini, seperti Bapak I Ketut Kayana, yang merupakan Bendesa Majelis Desa Adat Kabupaten Bangli. Terima kasih juga untuk Bapak I Nyoman Sukra, yang merupakan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bangli atas berbagai masukannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bangli, I Made Gianyar, yang juga telah memberikan berbagai fasilitas untuk melengkapi data-data buku ini.
    [Show full text]
  • Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II GAMBARAN KOTA SOLO DAN PENYELENGGARAAN EVENT KEBUDAYAAN UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PROMOSI KOTA SOLO “THE SPIRIT OF JAVA” A. Gambaran Kota Solo 1. Sejarah Kota Solo Solo, juga disebut Surakarta adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755. (http://surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). Nama Surakarta digunakan dalam konteks formal, sedangkan nama Solo untuk konteks informal. Akhiran -karta merujuk pada kota, dan Kota Solo masih memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Kartasura. Nama Solo berasal dari nama desa Sala. Ketika Indonesia masih menganut Ejaan Repoeblik, nama kota ini juga ditulis Soerakarta. Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, Keraton commit to user 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua Keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Surakarta.
    [Show full text]
  • The World Heritage Nomination of Balinese Cultural Landscapes Local Struggles and Expectations
    CHAPTER 12 The World Heritage Nomination of Balinese Cultural Landscapes Local Struggles and Expectations Keiko Miura and I Made Sarjana REVIEW COPY Introduction The Cultural Landscape of Bali Province: The Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy was nominated as a World Heritage Site in 2012 (Map 12.1). The subak system is an asso- ciation of both irrigated cultivation and religion, whose activities range from water distribution, operation and maintenance of the physical sys- tem, resource mobilisation, conflict resolution, and organising religious rituals (Pitana, 2005: 2).The subak plays a key role in the formation and maintenance of the Balinese rural cultural landscape consisting of a large and complex ecosystem including mountains, forests, lakes, rivers, springs, rice terraces and communities. The nomination file emphasises that ‘subaks are not simple water-user associations managed by single communities’; ‘[i]nstead, subaks are connected via the water temple networks into functional hierarchies that manage the landscape at dif- ferent scales, from whole watersheds to individual paddies’ (Ministry of Culture and Tourism [MCT], 2011: II-8). The Hindu-Balinese philosophy of tri hita karana (three causes of goodness, prosperity, or happiness) is the conceptual basis of the effi- cient management of the subak system, including water temple networks, so that the relevant communities seek balance and harmony between the supernatural world, the environment and human beings. It means that the harmony of nature,
    [Show full text]
  • BALI Perfekte Tage Auf Der Insel Der Tausend Tempel BALI Separaten Kartelokalisieren
    BALI Perfekte Tage auf der Insel der tausend Tempel BALI LEGENDE A Hinweis auf den Kartenteil B Adresse oder Standort C 20 km Telefonnummer D Öffnungszeiten 10 mi E Café, Restaurant, sonstige Gastronomie 10 F U-Bahn-/Metro-Station 5 G Der Süden Seite 43–68 Die Mitte Seite 69–98 Der Osten Seite 99–126 Der Norden Seite 127–150 Der Westen Seite 151–164 Bus-/Straßenbahn-Haltestelle 0 H Bahnhof 0 M Fähre R Flughafen Kapiteleinteilung J Eintritt S Empfehlung für Familien L Auskunft N Sonstige Information p Querverweis auf eine andere Seite Amed Tulamben ! TOP 10 5 + Culik Nicht verpassen! Amlapura , Nach Lust und Laune! Nusa Penida 4 Tirtagangga & Danau Batur Klungkung Gunung Batur 3 ZUM AUFBAU DIESES BUCHES Besakih Pura Anregende und informative Beiträge 8 Das Magazin: Penelokan vermitteln wichtige Hintergrundinformationen für Penulisan Gianyar Sanur Ihr Reiseziel. Bangli 1 Nusa Dua Erster Überblick: Praktische Hinweise für einen Batubulan Danau Bratan problemlosen Aufenthalt – von der Anreise bis zur Ubud 7 10 Rückkehr. Sangsit Denpasar Tabanan Penebel Bukit Badung Alle wichtigen Reiseziele nach Regionen geglie- Kuta Legian Singaraja Bedugul 2 dert: Die Reiseziele jeder Region sind drei Rubriken 6 zugeordnet: TOP 10, Nicht verpassen und Nach Lust und Laune. So können Sie schnell bewerten, was Sie unbedingt sehen sollten (oder möchten) Munduk und was nach objektiven Kriterien weniger Kalibukbuk Seririt Pura Tanah Lot Tanah Pura wichtig ist. Jedes Kapitel ergänzen eine detaillierte Karte und ein Vorschlag mit einem Tagespro- Luhur Ulu Watu Pura gramm. Im Anschluss an die Beschreibung der Reiseziele folgen Infos (Wohin zum …) zu Hotels, Restaurants, Empfehlungen zum Einkaufen und Ausgehen.
    [Show full text]
  • Bali, Lombok & Nusa Tenggara 17
    ©Lonely Planet Publications Pty Ltd Bali, Lombok & Nusa Tenggara North Bali p253 Central Gili Islands Mountains p312 West Bali p237 p274 Ubud East Bali Region p203 Lombok p160 p283 Kuta & Southwest South Bali & Nusa Tenggara Beaches the Islands p334 p64 p115 Virginia Maxwell, Mark Johanson, Sofia Levin, MaSovaida Morgan PLAN YOUR TRIP ON THE ROAD Welcome to Bali, Lombok KUTA & Batubulan . 202 & Nusa Tenggara . 4 SOUTHWEST Abiansemal . 202 Bali, Lombok & BEACHES . 64 Nusa Tenggara Map . 6 Kuta & Legian . 66 Bali, Lombok & Nusa EAST BALI . 203 Seminyak . 81 Tenggara’s Top 18 . 8 Gianyar . 206 Kerobokan . 92 Need to Know . 18 Klungkung Umalas . 98 First Time Bali, Lombok (Semarapura) . 206 & Nusa Tenggara . 20 Canggu . 98 Bangli . 208 Echo Beach . 104 What’s New . 22 Sideman . 209 Pererenan Beach . 106 If You Like… . 23 Gunung Agung . 211 Month by Month . 25 Coast Road to Kusamba . 213 SOUTH BALI & Itineraries . 28 Kusamba . 215 THE ISLANDS . 115 Activities . 36 Padangbai . 216 Travel with Children . 50 Denpasar . 117 Manggis . 219 Eat & Drink Like a Local . 53 Sanur . 124 Candidasa . 220 Regions at a Glance . 60 Bukit Peninsula . 132 Amlapura . 224 Jimbaran . 132 Tirta Gangga . 225 Central Bukit . 135 NORMAN ONG/SHUTTERSTOCK © NORMAN ONG/SHUTTERSTOCK Amed & the Balangan Beach . 136 Far East Coast . 227 Bingin . 137 Tulamben . 234 Padang Padang . 139 Northeast Coast . 236 Ulu Watu . 141 Ungasan . 143 CENTRAL Nusa Dua . 144 MOUNTAINS . 237 Tanjung Benoa . 147 Gunung Batur Area . 239 Nusa Lembongan & Islands . 149 Gunung Batur . 239 Nusa Lembongan . 150 Around Gunung Batur Crater . 240 Nusa Ceningan . 156 PURA TANAH LOT P277 Danau Batur .
    [Show full text]
  • Download File
    International Journal of Current Multidisciplinary Studies Available Online at http://www.journalijcms.com Vol. 5, Issue,05(A), pp. 1001-1005,MAY,2019 IJCMS RESEARCH ARTICLE UNESCO CULTURAL HERITAGES AND SYMBOL OF INDONESIAN PEACE AND RELIGIOUS HARMONY Hary Gunarto Ritsumeikan Asia Pacific University. Japan ARTICLE INFO ABSTRACT Received 10th February, 2019 Borobudur and Prambanan are UNESCO heritage sites located in central Java, Indonesia Received in revised form 2nd with monument size of 123x123x47 meters (Borobudur) and 34x34x47 meters (Prambanan March, 2019 on Shiva shrine). Based on Guinness World Records, Borobudur is the biggest Buddhist Accepted 26th April, 2019 temple in the world and entirely made from massive and solid volcanic stones. These two ancient monuments have abundant bas-reliefs on their walls which illustrate teaching Published online 28th May, 2019 manuscript of Buddhist and Hinduism religions, and represent the life of Buddha (Buddhist Keywords: texts) and Ramayana documents each. This paper discusses the history and understanding Symbol of religious harmony, Borobudur, for both religious monuments that now represents symbol of religious tolerance in a country Prambanan, Buddhist temple, Hinduism with majority Muslim people. They are believed to be constructed and build in peaceful and shrine tolerant religious harmony among people of the 8th century Mataram Kingdom. Copyright © 2019 Hary Gunarto et al., This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. INTRODUCTION role of both types of heritage treasures often serves as an important part for country's tourist industry and attracts many UNESCO World heritage is natural and cultural legacy of local and foreign visitors.
    [Show full text]
  • UNESCO Publishing
    UNESCO Publishing United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization 7, place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP, France • www.unesco.org/publishing E-mail: [email protected] Ocean Sustainability in the 21st Century n The world’s oceans are an essential source of food and other resources, as well as providing an important means of transportation, trade and recreation. n Describing the emerging and unresolved issues related to the oceans and the marine environment, this book presents the developments made in marine science and policy since the implementation of the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), and implications for the sustainable management of ocean areas and resources. n This comprehensive volume also provides a number of scientific, policy, and legal tools to address such issues, and to ensure better science-based management of the oceans. Topics covered include the impacts of human- induced climate change on the oceans, the marine genetic resources debate, the current legal framework for the oceans, and a comparative study of the legal issues associated with outer space. n € 69.00, 2015, 320 pages, Including practical examples and worldwide case Hardcover, colour photos and graphics studies, this book is a valuable resource for policy-makers, 17,4 x 24,7 cm students and academics, in marine science and policy, UNESCO ISBN 978-92-3-100055-8 ocean affairs, and the law of the sea. To order, please contact DL Services – C/O Michot Chaussée de Mons 77 Bergense steenweg, B 1600 Sint Pieters Leeuw, Belgium Tel.: (+ 32) 477 455 329 E-mail: [email protected] Postage by ordinary mail: Europe: € 5.50.
    [Show full text]
  • HOW the BALINESE SEE the SEA: INTERPRETATIONS of OCEANIC POWER Margaret Dougherty SIT Study Abroad
    SIT Graduate Institute/SIT Study Abroad SIT Digital Collections Independent Study Project (ISP) Collection SIT Study Abroad Fall 2018 HOW THE BALINESE SEE THE SEA: INTERPRETATIONS OF OCEANIC POWER Margaret Dougherty SIT Study Abroad Follow this and additional works at: https://digitalcollections.sit.edu/isp_collection Part of the Hindu Studies Commons, and the South and Southeast Asian Languages and Societies Commons Recommended Citation Dougherty, Margaret, "HOW THE BALINESE SEE THE SEA: INTERPRETATIONS OF OCEANIC POWER" (2018). Independent Study Project (ISP) Collection. 2934. https://digitalcollections.sit.edu/isp_collection/2934 This Unpublished Paper is brought to you for free and open access by the SIT Study Abroad at SIT Digital Collections. It has been accepted for inclusion in Independent Study Project (ISP) Collection by an authorized administrator of SIT Digital Collections. For more information, please contact [email protected]. How the Balinese See the Sea 1 HOW THE BALINESE SEE THE SEA: INTERPRETATIONS OF OCEANIC POWER Margaret Dougherty I Ketut Arta Widana, SS, M. Par SIT Study Abroad Indonesia: Arts, Religion and Social Change Fall 2018 How the Balinese See the Sea 2 Table of Contents Acknowledgements……………………………………………………………………..3 Introduction……………………………………………………………………………..6 Objective of study……………………………………………………………….6 Field methods and ethics employed……………………………………………..7 Basic Findings…………………………………………………………………...9 Balinese opinion of the sea…………………………………………………………….10 How the ocean heals……………………………………………………………………16
    [Show full text]
  • FOLKLOR NUSANTARA Hakikat, Bentuk, Dan Fungsi
    FOLKLOR NUSANTARA Hakikat, Bentuk, dan Fungsi Editor: Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan per­­buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). FOLKLOR NUSANTARA Hakikat, Bentuk, dan Fungsi Editor: Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. 2013 FOLKLOR NUSANTARA: HAKIKAT, BENTUK, DAN FUNGSI Copyright©Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum. (editor), 2013 Diterbitkan oleh Penerbit Ombak (Anggota IKAPI), 2013 Perumahan Nogotirto III, Jl. Progo B-15, Yogyakarta 55292 Tlp. (0274) 7019945; Fax. (0274) 620606 e-mail: [email protected]
    [Show full text]
  • Best Religious Sites in Bali"
    "Best Religious Sites in Bali" Realizado por : Cityseeker 5 Ubicaciones indicadas Pura Ulun Danu Batur "Nine-Temple Mountain Complex" Located in Batur Village, Kintamani, this enormous complex of nine temples lies about 65 kilometers from Denpasar. The principle temple, Pura Penataran Agung Batur, houses five multi-tiered shrines dedicated to deities and saints. Each pura serves a specific purpose, spiritual (in honor of the gods) or worldly (agriculture, craftwork, hot springs and the like). by chensiyuan People, especially farmers come from all over Bali to worship Vishnu because of the temple's strong connection with irrigation and proximity to Lake Batur. Each year, a grand temple festival takes place here during the 10th Balinese month. +62 361 32 5600 (Tourist Information) Jalan Kintamani-Batur Saletan, Tampaksiring, Bangli Pura Taman Ayun "Temple Above River" Pura Taman Ayun is easy to locate, on the main road going east in Mengwi Village, Badung Regency. One of the most famous tourist spots in Badung Regency, probably due to its unusual beauty, Pura Taman Ayun literally means 'beautiful garden'. Constructed around 1740, it once functioned as the home of the king of Mengwi, who surrounded his palace by chensiyuan with wonderful spacious gardens and waterways. The complex is set above a huge river, giving it a fresh, natural appeal. Many smaller shrines with tiered roofs (meru) lie within the premises. These were originally built for the king's ancestral worshiping rituals. +62 361 23 5600 (Tourist Information) www.balitourismboard.org/taman- Jalan Ayodya, Mengwi, Badung ayun-temple.html Tanah Lot Temple "Temple on a Sea Cliff" Temples abound the shores of Bali but Tanah Lot Temple (Pura Tanah Lot) appears to be like it has come straight out of a dream.
    [Show full text]
  • Permasalahan Narkoba Di Indonesia 2019 (Sebuah Catatan Lapangan).Pdf
    PERMASALAHAN NARK P E 2019 2019 R M 9 9 A PERMASALAHAN PERMASALAHAN 1 PPERMASALAHANERMASALAHAN 1 PPERMASALAHANERMASALAHAN S NARKOBA DI INDONESIA A 0 NARKOBA DI INDONESIA 0 NNARKARKOOBABA DDII INDONESIAINDONESIA L NNARKARKOOBABA DDII IINDONESIANDONESIA PERMASALAHAN PERMASALAHAN A (Sebuah Catatan Lapangan) Catatan Lapangan) (Sebuah NARKOBA DI INDONESIA NARKOBA (Sebuah Catatan Lapangan) 2 (Sebuah Catatan Lapangan) H (Sebuah Catatan Lapangan) 2 A enyalahgunaan Narkoba merupakan masalah serius yang sedang N dihadapi oleh bangsa Indonesia. Walaupun berbagai upaya telah N P A dilakukan untuk mengatasinya, namun kasus penyalahgunaan R narkoba masih banyak terjadi. K OBA DI INDONESIA (Seb O Maraknya penyalahgunaan Narkoba dipengaruhi oleh beberapa B A faktor, diantaranya: perbedaan karakteristik penduduk di masing- D masing provinsi, faktor geografis, dan kebijakan yang dikeluarkan I oleh pemerintah setempat. Berdasarkan permasalahan tersebut, I N perlu dilakukan upaya untuk menyusun program strategis dalam D melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan O peredaran gelap narkoba di setiap provinsi. N E S Tim peneliti mencoba untuk menggali informasi dan mencatat I A temuan lapangan melalui pengamatan dan wawancara kepada pihak- ( pihak terkait. Catatan tersebut menggambarkan fakta yang terjadi S e tentang penyalahgunaan narkoba di setiap provinsi di Indonesia. b uah Catatan Lapangan) u a h C a t a t a n L a p a n 2019g a Pusat Penelitian, Data, dan Informasi n BadanWƵ ƐNarkotikaĂƚWĞŶĞůŝƟ ĂNasionalŶ͕ĂƚĂ͕Ě (PUSLITDATINĂŶ/ŶĨŽƌŵĂƐŝ BNN)
    [Show full text]