Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II GAMBARAN KOTA SOLO DAN PENYELENGGARAAN EVENT KEBUDAYAAN UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PROMOSI KOTA SOLO “THE SPIRIT OF JAVA” A. Gambaran Kota Solo 1. Sejarah Kota Solo Solo, juga disebut Surakarta adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755. (http://surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). Nama Surakarta digunakan dalam konteks formal, sedangkan nama Solo untuk konteks informal. Akhiran -karta merujuk pada kota, dan Kota Solo masih memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Kartasura. Nama Solo berasal dari nama desa Sala. Ketika Indonesia masih menganut Ejaan Repoeblik, nama kota ini juga ditulis Soerakarta. Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, Keraton commit to user 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua Keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Surakarta. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern. Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 2. Geografi dan Administrasi Kota Solo terletak sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang. Lokasi kota ini berada di dataran rendah (hampir 100m di atas permukaan laut) yang diapit Gunung Merapi (tinggi 3115m) di barat dan Gunung Lawu (tinggi 2806m) di timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena diairi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa yang mengalir di sebelah timur kota Solo, dan di bagian utara mengalir Kali Pepe, yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai Solo. Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik Merapi dan Lawu. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). 3. Iklim dan Topografi Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim muson tropis. Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, musim hujan di Solo dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April hinggal September. Rata-ratacommit curah to userhujan di Solo adalah 2.200 mm, dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 bulan paling tinggi curah hujannya adalah Desember, Januari, dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata- rata 30 derajat Celsius. (http:// www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). 4. Batas-Batas Administrasi Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Di masing-masing batas kota terdapat gapura Keraton yang didirikan sekitar tahun 1931 – 1932 pada masa pemerintahan Pakubuwono X di Kasunanan Surakarta. Gapura Kraton didirikan sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan (Kota Solo) dengan wilayah sekitar. Gapura Kraton tidak hanya didirikan di jalan penghubung, namun juga didirikan di pinggir sungai Bengawan Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan tempat penyeberangan (di Mojo / Silir). Ukuran Gapura Kraton terdiri dari dua ukuran yaitu berukuran besar dan kecil. Gapura Kraton ukuran besar didirikan di jalan besar. Gapura Kraton ukuran besar bisa dilihat di Grogol (selatan), Kerten, dan Jurug (timur). Sedangkan Gapura Kraton ukuran kecil bisa dilihat di daerah RS Kandang Sapi (utara), jalan arah Baki di Solo Baru (selatan), Makamhaji (barat), dan di Mojo / Silir. Gapura Kraton besar juga memiliki commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 prasasti pendiri dan waktu pendirian gapura. (http:// www.surakarta. dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012). 5. Pembagian Administratif Kota Solo dan kabupaten-kabupaten di sekelilingnya, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, secara kolektif masih sering disebut sebagai eks-Karesidenan Surakarta. Surakarta dibagi menjadi 5 kecamatan yang masing-masing dipimpin oleh seorang camat dan 51 kelurahan yang masing-masing dipimpin oleh seorang lurah. Kelima kecamatan di Surakarta adalah. (http:// www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012): a. Kecamatan Pasar Kliwon (57110): 9 kelurahan b. Kecamatan Jebres (57120): 11 kelurahan c. Kecamatan Banjarsari (57130): 13 kelurahan d. Kecamatan Lawiyan (disebut juga Laweyan, 57140): 11 keluarhan e. Kecamatan Serengan (57150): 7 kelurahan Surakarta dan kota-kota satelitnya (Kartasura, Solo Baru, Palur, Colomadu, Baki, Ngemplak) adalah kawasan yang saling berintegrasi satu sama lain. Kawasan Solo Raya ini unik karena dengan luas Kota Solo sendiri yang hanya 44 km persegi dan dikelilingi kota-kota penyangganya yang masing-masing luasnya kurang lebih setengah dari luas Kota Solo dan berbatasan langsung membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang terpusat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 6. Pemerintahan Solo terletak di provinsi Jawa Tengah. Sebelum bergabung dengan Indonesia, Surakarta diperintah oleh Sultan. Semasa dikuasai oleh Belanda, Surakarta dikenal sebagai sebuah Vorstenland atau kepangeranan. Penguasa Keraton Surakarta saat ini bergelar Pakubuwono XIII, yang saat ini masih diperebutkan antara Pangeran Tedjowulan dan Pangeran Hangabehi. Selain Keraton Surakarta, terdapat pula Keraton Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegara IX. Kedua raja ini tidak memiliki kekuasaan politik di Surakarta. Wali kota Solo saat ini adalah Joko Widodo, sedangkan wakilnya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Solo. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Solo yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran. Secara yuridis Kota Solo terbentuk berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Solo. Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah menjabat di Surakarta sejak 1946: a. Sindoeredjo (19 Mei 1946 - 15 Juli 1946) b. Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo (15 Juli 1946 - 14 November 1946) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 c. Sjamsoeridjal (14 November 1946 - 13 Januari 1949) d. Soedjatmo Soemowerdojo (24 Januari 1949 - 1 Mei 1950) e. Soeharjo Soerjo Pranoto (Juni 1949 - 1 Mei 1950) f. K. Ng. Soebekti Poesponoto (1 Mei 1950 - 1 Agustus 1951) g. Muhammad Saleh Werdisastro (1 Agustus 1951 - 17 Februari 1958) h. Oetomo Ramelan (17 Februari 1958 - 23 Oktober 1965) i. Th. J. Soemantha (23 Oktober 1965 - 11 Januari 1968) j. R. Koesnandar (1968 - 1975) k. Soemari Wongsopawiro (1975 - 1980) l. Soekatmo Prawirohadisebroto, Sh (1980 - 1985) m. H.R. Hartomo (1985 - 1995) n. Imam Soetopo (1995 - 2000) o. Slamet Suryanto (2000 - 2005) p. Ir. H. Joko Widodo (2005 - 2012) q. F.X. Hadi Rudyatmo (2012 – sekarang) Solo memiliki semboyan "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. (http://surakarta.dapodik.org/,
Recommended publications
  • Download File
    International Journal of Current Multidisciplinary Studies Available Online at http://www.journalijcms.com Vol. 5, Issue,05(A), pp. 1001-1005,MAY,2019 IJCMS RESEARCH ARTICLE UNESCO CULTURAL HERITAGES AND SYMBOL OF INDONESIAN PEACE AND RELIGIOUS HARMONY Hary Gunarto Ritsumeikan Asia Pacific University. Japan ARTICLE INFO ABSTRACT Received 10th February, 2019 Borobudur and Prambanan are UNESCO heritage sites located in central Java, Indonesia Received in revised form 2nd with monument size of 123x123x47 meters (Borobudur) and 34x34x47 meters (Prambanan March, 2019 on Shiva shrine). Based on Guinness World Records, Borobudur is the biggest Buddhist Accepted 26th April, 2019 temple in the world and entirely made from massive and solid volcanic stones. These two ancient monuments have abundant bas-reliefs on their walls which illustrate teaching Published online 28th May, 2019 manuscript of Buddhist and Hinduism religions, and represent the life of Buddha (Buddhist Keywords: texts) and Ramayana documents each. This paper discusses the history and understanding Symbol of religious harmony, Borobudur, for both religious monuments that now represents symbol of religious tolerance in a country Prambanan, Buddhist temple, Hinduism with majority Muslim people. They are believed to be constructed and build in peaceful and shrine tolerant religious harmony among people of the 8th century Mataram Kingdom. Copyright © 2019 Hary Gunarto et al., This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. INTRODUCTION role of both types of heritage treasures often serves as an important part for country's tourist industry and attracts many UNESCO World heritage is natural and cultural legacy of local and foreign visitors.
    [Show full text]
  • Brosur Prambanan Dalam Bahasa Indonesia
    Legenda Taman Wisata Candi Prambanan 1. Tiket Masuk 2. Parkir mobil 3. Parkir Bus 4. Parkir Motor ke Candi Plaosan Sendratari Ramayana Prambanan Museum Arkeologi 5. Pusat Informasi 6. Toilet / WC Umum Keagungan Warisan Sejarah 7. Toko Souvenir Candi Sewu 8. Kantor Pengelola 9. Masjid & Restoran 10. Museum Candi 11. Panggung Terbuka 12. Kantor Kebersihan 13. Panggung Ramayana Terbuka 14. Panggung Trimurti dalam gedung 15. Urusan Pertamanan Candi Bubrah Mobil Golf Keliling Taman Bermain Anak Jamu Traditional Audio Visual Candi Lumbung Sungai Opak Jemparingan (Panahan) Taman Rusa Candi Roro Jonggrang ke Solo Pesona ke Yogyakarta & keanggunan candi Hindu Informasi lebih lanjut hubungi: tercantik di dunia PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko Kantor Unit Prambanan Jl. Raya Jogya – Solo Km 16 Prambanan Jl. Raya Jogya – Solo Km 16 Prambanan Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia Sleman, Yogyakarta Phone : +62 274 - 496 402 / 496 406 Phone : +62-274-496401/ 496405 Fax : +62 274 496 404 Fax : +62-274-496403 Kereta Keliling Taman Persewaan Sepeda Sewa & Foto dengan Kostum Jawa Email : [email protected] SMS Center : 0815 0100 0900 www.borobudurpark.com borobudurpark @ Kisah Legenda Roro Jonggrang Arca Dewa Trimurti Abad ke-9 Terbangun Kisah yang sangat legendaris di tanah Jawa ini adalah kisah cinta Tiga arca utama pada 3 candi utama yaitu Arca Brahma di candi 10 Raden Bandung bondowoso kepada seorang putri bernama Roro Brahma, Arca Siwa di candi Siwa dan Arca Wisnu di candi Wisnu 10 240 Jonggrang yang merupakan puteri dari musuhnya. Untuk menerima 8 Bangunan Candi 9 1 7 4 9 cinta sang Raden maka si puteri meminta dua syarat agar terpenuhi, 47m yaitu membuat sebuah sumur dan membangun seribu candi dalam 8 2 5 8 Candi Tertinggi satu malam untuk menunjukkan tanda cintanya pada gadis itu.
    [Show full text]
  • Toponymy of Cultural Heritage and Tourism in Yogyakarta Province
    GEGN.2/2019/88/CRP.88 18 March 2019 Original: English United Nations Group of Experts on Geographical Names 2019 session New York, 29 April–3 May 2019 Item 7 (a) of the provisional agenda* National and international standardization of geographical names: names collection, office treatment, national authorities, features beyond a single sovereignty and international cooperation Toponymy of cultural heritage and tourism in Yogyakarta Province Submitted by Indonesia** Summary: Yogyakarta Province has a distinctive culture full of noble values. These noble values have been a philosophical foundation since Sultan Hamengku Buwono I began to establish Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta sultanate) with an independent government, people and territory. The sultanate later became part of Indonesia as a special region, commonly known as Yogyakarta or Jogjakarta. The local government of Yogyakarta utilizes the region’s cultural values to support interest in its tourist attractions. The use of cultural values (creations, tastes, ideas and works of the Special Region of Yogyakarta) is aimed at enhancing the image of prestige to improve the character and quality of the community; developing creative community-based products relating to cultural objects; and boosting the image of tourism. In the full report, the relationship between geographical names as cultural heritage and tourism in Yogyakarta is reviewed, as well as how cultural heritage influences the identity and image of tourism. Geographical names affect two areas. First, they provide value for tourist attractions and explain their historical origins. Second, they give relevance to certain tourist attractions, such as through demonstrating a philosophical axis or imaginary line. In conclusion, Yogyakarta is full of cultural heritage that has the potential to support tourism, and an understanding of geographical names since cultural heritage leads to innovation in the management of tourism.
    [Show full text]
  • English Department Faculty of Languages and Arts Semarang State University 2015
    THE INTERPERSONAL MEANINGS OF CONVERSATIONS BETWEEN A TOUR GUIDE AND FOREIGN TOURISTS IN PRAMBANAN TEMPLE A Final Project submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Sarjana Sastra in English by Provita Fitriana 2211411030 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS SEMARANG STATE UNIVERSITY 2015 ii iii MOTTO AND DEDICATION Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving. (Albert Einstein) I wholeheartedly dedicate this to: My mother and my father (Hartini and Haryanto) My brother (M. Adief Faristian) iv ACKNOWLEDGMENTS First and foremost, I would like to express my greatest gratitude to Allah the Almighty, for His blessings and miracles to guide me during my study and final project completion. Second, I wish to express my gratitude to the Dean of Faculty of Languages and Arts, Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. and the Head of the English Department, Dr. IssyYuliasri, M.Pd. Third, my deepest gratitude is to Intan Permata Hapsari, S.Pd.,M.Pd. as myadvisorwho has been very patiently giving me advice, motivation, comments, and corrections during the completion of this final project.My sincere thanks also go to all my lecturers of English Department of UNNES for all guidance during my study. Last, I wish to thank my beloved parents (Hartini and Haryanto) and my brother who never stop supporting me, my grandfather and grandmothers, and all of my friendswho always support me to finish this final project. I realize that a lot of mistakes may be found in this final project. Therefore, suggestions and criticisms are always needed for its betterment.
    [Show full text]
  • Strategi Komunikasi Pemasaran Persuasif Pt.Taman Wisata Candi Untuk Mencapai Target Pendapatan Pada Objek Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko
    STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PERSUASIF PT.TAMAN WISATA CANDI UNTUK MENCAPAI TARGET PENDAPATAN PADA OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU BOKO Disusun oleh : RISA SAFITRIANJANI 153060098 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2011 HALAMAN PENGESAHAN Telah diuji dan dinyatakan lulus dihadapan tim penguji skripsi pada : Hari/tanggal : Judul Skripsi :STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PERSUASIF PT.TAMAN WISATA CANDI UNTUK MENCAPAI TARGET PENDAPATAN PADA OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU BOKO. Penyusun : Risa Safitrianjani NIM : 153060098 Jurusan : Ilmu Komunikasi Fakultas : Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Dosen Pembimbing/Penelaah Tanda Tangan 1. Dr. Puji Lestari, M.Si NPY. 279 06 96 0064 1 ……………….. Pembimbing I 2. Dra. Siti Fatonah, M. Si NIP. 1967 0826 19940 32001 ………………. Pembimbing II 3. Ida Wiendijarti, M.Si NPY. 268 06 96 01 36 1 ……………….. Penelaah I 4. RR. Wahyuni Choiriyati, M.Si NIP. 1979 0609 2005 0120 001 ……………….. Penelaah II HALAMAN PERSETUJUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PERSUASIF PT.TAMAN WISATA CANDI UNTUK MENCAPAI TARGET PENDAPATAN PADA OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU BOKO Dosen Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Dr. Puji Lestari, M. Si. Dra. Siti Fatonah, M.Si. NPY. 270 06 95 0004 1 NIP. 1967 0826 19940 32001 MOTTO ¾ “……………..Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berpengetahuan diantara kamu, beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadilah :11) ¾ Dan bersama kesukaran pasti ada kemudahan.
    [Show full text]
  • Prambanan-An-Introduction.Pdf
    An Introduction to Prambanan Located approximately 18 km east of Yogyakarta, Central Java. The UNESCO World Heritage Site named after the village of Prambanan, is the largest Hindu temple complex in Indonesia. Built around 850 CE by the Sanjaya Kings of the Mataram Kingdom, Prambanan is dedicated to the Hindu triad expression of God as: Brahma - the creator Vishnu- the preserver Shiva- the destroyer and also re-creator. Rakai (Lord) Pikatan of the Sanjaya family ruled between 833-856 CE. A rivalry was thought to have taken place between the Hindu Sanjayas and Buddhist Sailendra families and Rakai Pikatan married the daughter of the Sailendra Buddhist King Sumaratungga. The Sailendra dynasty fell into decline and Hindu expression become the dominant influence. It was believed that a ruler who died was transformed into a divine form. The towering 47m high central structure built to honor Lord Shiva is also interpreted to recognize their King as the deified self of Lord Shiva. Characterised by its tall and pointed structures, Prambanan is typical of Indianized-Hindu temple architecture. The central structures are inside a large complex of individual perwara (guardian) temples. At the height of the Mataram kingdom, scholars estimate that hundreds of Brahmins with their disciples lived near the temple compound. Abandonment In the 930s, the royal court shifted to East Java. While the reason for the shift remains uncertain, it was probably caused by an eruption of the volcano Merapi, located north of Prambanan, or a power struggle. This marked the beginning of the temple's decline. It was soon abandoned and began to deteriorate.
    [Show full text]
  • Pembuatan Buku Graphic Novel Hikayat Candi Prambanan Sebagai Upaya Pengenalan Sejarah Budaya Kepada Anak-Anak
    PEMBUATAN BUKU GRAPHIC NOVEL HIKAYAT CANDI PRAMBANAN SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH BUDAYA KEPADA ANAK-ANAK TUGAS AKHIR Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Oleh: Denny Dwinanto 11420100022 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015 PEMBUATAN BUKU GRAPHIC NOVEL HIKAYAT CANDI PRAMBANAN SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH BUDAYA KEPADA ANAK-ANAK Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Desain Oleh : Nama : Denny Dwinanto NIM : 11.42010.0022 Program Studi : S1 (Strata Satu) Jurusan : Desain Komunikasi Visual FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFOMATIKA STIKOM SURABAYA Tugas Akhir PEMBUATAN BUKU GRAPHIC NOVEL HIKAYAT CANDI PRAMBANAN SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH BUDAYA KEPADA ANAK-ANAK Dipersiapkan dan disusun oleh Denny Dwinanto NIM : 11.42010.0022 Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji Pada : 27 Juli 2015 Susunan Dewan Penguji Pembimbing I. Thomas Hanandry D, S.T., M.T. II. Fenty Fahminnansih, S. T., M.MT. Penguji I. Ir. Hardman Budiharjo, M.Med.kom.,Kom MOS. II. Muh. Bahruddin, S.Sos., M.Med.Kom Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Dr. Jusak Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Denny Dwinanto NIM : 11.42010.0022 Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Buku Graphic Novel Hikayat Candi Prambanan Sebagai Upaya Pengenalan Sejarah Budaya Kepada Anak-anak yang dibuat pada bulan Maret 2015 hingga Juli 2015, merupakan karya asli kecuali kutipan yang dicantumkan pada daftar pustaka saya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya tindakan plagiat pada Tugas Akhir ini, maka saya bersedia untuk dilakukan pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.
    [Show full text]
  • Pengakuan Dunia Terhadap Warisan Budaya
    Warisan Budaya Takbenda 1 Intangible Cultural Heritage PENGAKUAN DUNIA TERHADAP WARISAN BUDAYA DIREKTORAT WARISAN DAN DIPLOMASI BUDAYA DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2 Warisan Budaya Dunia PENGAKUAN DUNIA TERHADAP WARISAN BUDAYA DIREKTORAT WARISAN DAN DIPLOMASI BUDAYA DIREKTORAT JENERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 4 Warisan Budaya Dunia Penulis/Nara Sumber Pelindung BASUKI TEGUH YUWONO HILMAR FARID HERY P. MANURUNG Direktur Jenderal Kebudayaan KENEDI NURHAN MOHAMAD ATQA Penanggung Jawab PANDU PRADANA NADJAMUDDIN RAMLY YUNUS ARBI Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Penyunting/Editor Koordinator Produksi KENEDI NURHAN NUJUL KRISTANTO Intangible MOHAMAD ATQA Kasubdit program, Evaluasi & Cultural Heritage Dokumentasi Tim periset data & foto FAIZ SUKMA NUGRAHA FEBBIE ARDILLA ABDULLAH AHMAD Penata letak RAFLI L. SATO Diterbitkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E, Lt. 10, Kompleks Kemdikbud Jl. Jenderal Sudirman Kav. 4-5 Senayan, Jakarta Dilarang mereproduksi seluruh maupun sebagian isi buku ini dalam bentuk apa pun, elektronik maupun media cetak, termasuk dalam sistem penyimpanan dan kearsipan, tanpa izin tertulis dari penerbit. Hak cipta dilindungi undang-undang. Edisi Bahasa Indonesia, 2019 ISBN 978-602-50701-8-1 Warisan Budaya Takbenda 5 6 Warisan Budaya Dunia Warisan Budaya Takbenda 7 DAFTAR ISI Pengantar 8 Warisan Budaya Untuk Semua 14 Warisan Budaya Dunia Borobudur 23 Prambanan 43 Situs
    [Show full text]