perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
GAMBARAN KOTA SOLO DAN PENYELENGGARAAN EVENT KEBUDAYAAN UNTUK MENDUKUNG STRATEGI
PROMOSI KOTA SOLO “THE SPIRIT OF JAVA”
A. Gambaran Kota Solo
1. Sejarah Kota Solo
Solo, juga disebut Surakarta adalah kota yang terletak di provinsi
Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan
kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan
dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara,
Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan
barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini
dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong,
Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris
Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.
(http://surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012).
Nama Surakarta digunakan dalam konteks formal, sedangkan nama
Solo untuk konteks informal. Akhiran -karta merujuk pada kota, dan Kota
Solo masih memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Kartasura. Nama
Solo berasal dari nama desa Sala. Ketika Indonesia masih menganut Ejaan
Repoeblik, nama kota ini juga ditulis Soerakarta. Eksistensi kota ini
dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari
Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, Keraton commit to user
30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31
mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah
kerajaan, di Solo berdiri dua Keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja
Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua
administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah
berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10
bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal
sebagai Daerah Istimewa Surakarta. (http://www.surakarta.dapodik.org,
diakses tanggal 16 Oktober 2012).
Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta
serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka
pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan
menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status
Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan
budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari
residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta)
dengan luas daerah 5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari
jadi Kota Solo era modern. Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada
tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi
Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang
memberikan banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta
menjadi daerah berstatus kota otonom. (http://www.surakarta.dapodik.org,
diakses tanggal 16 Oktober 2012). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32
2. Geografi dan Administrasi
Kota Solo terletak sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km
tenggara Semarang. Lokasi kota ini berada di dataran rendah (hampir 100m
di atas permukaan laut) yang diapit Gunung Merapi (tinggi 3115m) di barat
dan Gunung Lawu (tinggi 2806m) di timur. Agak jauh di selatan
terbentang Pegunungan Sewu. Tanah di sekitar kota ini subur karena diairi
oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa yang mengalir di sebelah
timur kota Solo, dan di bagian utara mengalir Kali Pepe, yang merupakan
bagian dari Daerah Aliran Sungai Solo.
Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda
yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik Merapi dan Lawu. Komposisi
ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan
dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran,
dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun
terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga
banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan
perumahan penduduk. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal
16 Oktober 2012).
3. Iklim dan Topografi
Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim muson
tropis. Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, musim hujan di Solo
dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April
hinggal September. Rata-ratacommit curah to user hujan di Solo adalah 2.200 mm, dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33
bulan paling tinggi curah hujannya adalah Desember, Januari, dan
Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-
rata 30 derajat Celsius. (http:// www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal
16 Oktober 2012).
4. Batas-Batas Administrasi
Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo
di sebelah selatan. Di masing-masing batas kota terdapat gapura Keraton
yang didirikan sekitar tahun 1931 – 1932 pada masa pemerintahan
Pakubuwono X di Kasunanan Surakarta. Gapura Kraton didirikan sebagai
pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan
(Kota Solo) dengan wilayah sekitar. Gapura Kraton tidak hanya didirikan
di jalan penghubung, namun juga didirikan di pinggir sungai Bengawan
Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan tempat penyeberangan (di
Mojo / Silir).
Ukuran Gapura Kraton terdiri dari dua ukuran yaitu berukuran
besar dan kecil. Gapura Kraton ukuran besar didirikan di jalan besar.
Gapura Kraton ukuran besar bisa dilihat di Grogol (selatan), Kerten, dan
Jurug (timur). Sedangkan Gapura Kraton ukuran kecil bisa dilihat di daerah
RS Kandang Sapi (utara), jalan arah Baki di Solo Baru (selatan),
Makamhaji (barat), dan di Mojo / Silir. Gapura Kraton besar juga memiliki
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34
prasasti pendiri dan waktu pendirian gapura. (http:// www.surakarta.
dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012).
5. Pembagian Administratif
Kota Solo dan kabupaten-kabupaten di sekelilingnya, Karanganyar,
Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, secara kolektif masih
sering disebut sebagai eks-Karesidenan Surakarta. Surakarta dibagi
menjadi 5 kecamatan yang masing-masing dipimpin oleh seorang camat
dan 51 kelurahan yang masing-masing dipimpin oleh seorang lurah.
Kelima kecamatan di Surakarta adalah. (http:// www.surakarta.dapodik.org,
diakses tanggal 16 Oktober 2012):
a. Kecamatan Pasar Kliwon (57110): 9 kelurahan
b. Kecamatan Jebres (57120): 11 kelurahan
c. Kecamatan Banjarsari (57130): 13 kelurahan
d. Kecamatan Lawiyan (disebut juga Laweyan, 57140): 11 keluarhan
e. Kecamatan Serengan (57150): 7 kelurahan
Surakarta dan kota-kota satelitnya (Kartasura, Solo Baru, Palur,
Colomadu, Baki, Ngemplak) adalah kawasan yang saling berintegrasi satu
sama lain. Kawasan Solo Raya ini unik karena dengan luas Kota Solo
sendiri yang hanya 44 km persegi dan dikelilingi kota-kota penyangganya
yang masing-masing luasnya kurang lebih setengah dari luas Kota Solo dan
berbatasan langsung membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang
terpusat.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35
6. Pemerintahan
Solo terletak di provinsi Jawa Tengah. Sebelum bergabung dengan
Indonesia, Surakarta diperintah oleh Sultan. Semasa dikuasai oleh Belanda,
Surakarta dikenal sebagai sebuah Vorstenland atau kepangeranan.
Penguasa Keraton Surakarta saat ini bergelar Pakubuwono XIII, yang saat
ini masih diperebutkan antara Pangeran Tedjowulan dan Pangeran
Hangabehi. Selain Keraton Surakarta, terdapat pula Keraton
Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegara IX. Kedua raja ini
tidak memiliki kekuasaan politik di Surakarta.
Wali kota Solo saat ini adalah Joko Widodo, sedangkan wakilnya
adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi
Pemerintahan Kota Solo. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk
Pemerintah Daerah Kota Solo yang berhak mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan
dan Mangkunegaran.
Secara yuridis Kota Solo terbentuk berdasarkan Penetapan
Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15
Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya,
tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Solo.
Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah
menjabat di Surakarta sejak 1946:
a. Sindoeredjo (19 Mei 1946 - 15 Juli 1946)
b. Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo (15 Juli 1946 - 14 November 1946) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36
c. Sjamsoeridjal (14 November 1946 - 13 Januari 1949)
d. Soedjatmo Soemowerdojo (24 Januari 1949 - 1 Mei 1950)
e. Soeharjo Soerjo Pranoto (Juni 1949 - 1 Mei 1950)
f. K. Ng. Soebekti Poesponoto (1 Mei 1950 - 1 Agustus 1951)
g. Muhammad Saleh Werdisastro (1 Agustus 1951 - 17 Februari 1958)
h. Oetomo Ramelan (17 Februari 1958 - 23 Oktober 1965)
i. Th. J. Soemantha (23 Oktober 1965 - 11 Januari 1968)
j. R. Koesnandar (1968 - 1975)
k. Soemari Wongsopawiro (1975 - 1980)
l. Soekatmo Prawirohadisebroto, Sh (1980 - 1985)
m. H.R. Hartomo (1985 - 1995)
n. Imam Soetopo (1995 - 2000)
o. Slamet Suryanto (2000 - 2005)
p. Ir. H. Joko Widodo (2005 - 2012)
q. F.X. Hadi Rudyatmo (2012 – sekarang)
Solo memiliki semboyan "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat,
Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk
kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata
Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo
sebagai pusat kebudayaan Jawa. (http://surakarta.dapodik.org/, diakses
tanggal 16 Oktober 2012).
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37
7. Kependudukan
Salah satu sensus paling awal yang dilakukan di wilayah
Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) pada tahun 1885 mencatat
terdapat 1.053.985 penduduk, termasuk 2.694 orang Eropa dan 7.543 orang
Tionghoa. Wilayah seluas 5.677 km² tersebut memiliki kepadatan 186
penduduk/km². Ibukota karesidenan tersebut sendiri pada tahun 1880
memiliki 124.041 penduduk. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses
tanggal 16 Oktober 2012).
Jumlah penduduk Kota Solo pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwa
tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan
kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang
laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Catatan dari
tahun 1880 memberikan cacah penduduk 124.041 jiwa.
Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran
2010/2011 terdapat 68.153 siswa di Solo dan 853 sekolahan. Di Solo
terdapat dua Universitas negeri, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS)
dan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI). Selain itu terdapat 52
Universitas swasta lainnya.
8. Perekonomian
Solo juga memiliki banyak pasar tradisional, di antaranya Pasar
Klewer, Pasar Gedhe (Pasar Besar), Pasar Legi, dan Pasar Kembang. Pasar
Klewer merupakan salah satu pasar tekstil terbesar di Indonesia. Pasar-
pasar tradisional yang laincommit menggunakan to user nama-nama dalam bahasa Jawa, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38
antara lain nama pasaran (hari) dalam bahasa Jawa: Pasar Pon, Pasar Legi,
sementara Pasar Kliwon saat ini menjadi nama kecamatan dan nama
pasarnya sendiri berubah menjadi Pasar Sangkrah. Selain itu ada pula pasar
barang antik yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pasar Triwindu (Pasar
Windujenar) serta Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Keraton
Solo. Beberapa mal dan apartemen di Solo yang terkenal antara lain Solo
Square, Solo Grand Mall (SGM), Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade
Center (BTC), Solo Paragon, Solo Center Point (SCP), Singosaren Plaza,
Megaland Solo, Luwes. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal
16 Oktober 2012).
9. Layanan Publik
Bangunan ibadah bersejarah di Surakarta beragam, mulai dari
Masjid Agung Surakarta, Masjid Mangkunegaran, Gereja Katolik Santo
Antonius Surakarta, hingga Tempat Ibadah Tri Dharma Tien Kok Sie,
Vihara Am Po Kian, dan Sahasra Adhi Pura.
Beberapa rumah sakit bersejarah antara lain RS Kadipolo dan
Rumah Sakit Panti Kosala (Kandang Sapi). Sementara rumah sakit lain
dengan fasilitas UGD 24 jam antara lain RS Kasih Ibu, RSUD Moewardi,
RS Panti Waluyo, RS Brayat Minulyo, dan RS Dr. Oen Solo Baru. Solo
juga memiliki beberapa taman, antara lain Taman Balekambang, Taman
Tirtonadi, Taman Sriwedari, yang juga merangkap sebagai tempat hiburan,
tempat pagelaran musik dangdut dan wayang orang (di GWO Sriwedari).
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39
Tempat hiburan umum lainnya adalah Kebun Binatang Jurug (Taman
Satwataru Jurug).
Kode area untuk kota Solo adalah 0271. Telepon umum koin/kartu
jarang dijumpai, sebagai gantinya, beberapa wartel tersebar di berbagai
sudut kota. Selain itu mereka juga biasanya menjual pulsa prabayar.
Warnet juga banyak dijumpai di berbagai tempat, sedangkan beberapa
tempat sudah mulai menyediakan fasilitas Wi-Fi untuk para
pengunjungnya.
10. Transportasi
Kota Solo terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur
Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota
transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga
terhubung di kota ini. Saat ini sebuah jalan tol, jalan tol Semarang-Solo
yang menghubungkan ke Semarang sedang dalam proses pembangunan.
Solo juga merupakan kota yang terkurung daratan, sehingga tidak memiliki
transportasi air.
Terminal bus besar kota ini bernama Tirtonadi yang beroperasi 24
jam karena merupakan jalur antara yang menghubungkan angkutan bus
dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi) dan Jawa Barat
(Bandung). Selain Tirtonadi, terdapat pula dua terminal untuk angkutan
lokal: Terminal Harjodaksino di sisi selatan kota (dulu merupakan terminal
bus antarkota) dan Terminal Tipes di sisi barat kota. Selain itu, dua
terminal penunjang terdapatcommit pula to diuser sekitar kota namun berada di luar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40
pengelolaan pemerintah kota, yaitu Terminal Kartasura di barat, yang
terhubung ke Jakarta dan Surabaya, dan Terminal Palur di timur kota.
Stasiun kereta api utama bernama Stasiun Solo Balapan yang
merupakan stasiun yang menghubungkan Yogyakarta (barat), Semarang
(utara), dan Surabaya (timur), dan terletak berdekatan dengan terminal bus
Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia. Hubungan
perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar di
Jawa secara langsung dan hampir dalam semua kelas. Di Kota Solo juga
terdapat tiga stasiun kereta api lain. Stasiun Solo Jebres dipakai sebagai
stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas ekonomi atau kereta api
relasi Semarang-Madiun. Stasiun Solo-Kota (Sangkrah) merupakan stasiun
perhentian untuk jalur KA Purwosari-Wonogiri. Stasiun Purwosari di tepi
barat kota merupakan stasiun cabang menuju Wonogiri (selatan). Dulu
Purwosari juga merupakan stasiun pemberhentian untuk jurusan Boyolali
(barat). Kereta api ekspres ke Jakarta memakan waktu tempuh 10 jam,
sementara kereta api ekspres ke Surabaya memakan waktu tempuh 5 jam.
Kereta api ekspres yang melalui Solo antara lain: Argo Lawu, Argo
Dwipangga, Bima dan Gajayana (dari/ke Jakarta, dengan AC), Argo Wilis
dan Lodaya (dari/ke Bandung), Argo Wilis dan Sancaka (dari/ke
Surabaya). Kereta bisnis malam Senja Utama Solo juga melayani
transportasi dari/ke Jakarta.
Surakarta memiliki bandar udara internasional Adisumarmo (kode
SOC), dulu bernama "Panasan", terletak 14 kilometer di sebelah utara kota commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41
Solo. Secara administratif banda udara ini terletak di luar batas kota Solo,
tepatnya di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Bandara ini
terhubung ke Jakarta (8 penerbangan sehari), Kuala Lumpur, dan
Singapura, serta Arab Saudi (pada musim haji). Waktu tempuh perjalanan
udara dengan Jakarta berlangsung sekitar satu jam. Beberapa operator
penerbangan yang melayani rute dari/ke kota Solo antara lain Garuda
Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air,Air Asia, Silk Air, dll.
Bandara Adisumarmo juga menjadi pusat pemberangkatan dan penerimaan
haji dari Asrama Haji Donohudan Boyolali Indonesia.
11. Pariwisata
Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi
oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke
Yogyakarta dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo,
atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta,
Keraton Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya.
Wisata-wisata alam di sekitar Solo antara lain Tawangmangu
(berada di timur kota Solo, di Karanganyar), kawasan wisata Selo (berada
di barat kota Solo, di Boyolali), agrowisata kebun teh Kemuning, Air
Terjun Jumog, Grojogan Sewu, dan lain-lain. Selain itu di Kabupaten
Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu, terdapat beberapa candi
peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha, seperti Candi Sukuh, Candi
Cetho, Candi Monyet, dll. Selain itu tidak jauh dari Solo juga dapat ditemui
Candi Borobudur, Candi commit Prambanan, to user Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42
dan di Yogyakarta terdapat Candi Sambisari, Candi Kalasan, dan Candi
Sari. (http://www.surakarta.dapodik.org, diakses tanggal 16 Oktober 2012).
Setiap tahun pada tanggal-tanggal tertentu Keraton Surakarta
mengadakan berbagai macam perayaan yang menarik. Perayaan tersebut
pelaksanaannya berdasarkan pada penanggalan Jawa seperti Grebeg 1
Suro. Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Puro
Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro.
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg
Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama dua
minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat
menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-
pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan kembali
acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama kali
pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
Solo dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara
tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi
Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong
berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga,
busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Orang
mengetahui adanya "persaingan" kultural antara Surakarta dan Yogyakarta,
sehingga melahirkan apa yang dikenal sebagai "Gaya Surakarta" dan "gaya
Yogyakarta" di bidang busana, gerak tarian, seni tatah kulit (wayang), pengolahan batik, gamelan,commit dan sebagainya. to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43
Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa Surakarta
dialek Mataraman (Jawa Tengahan) dengan varian Surakarta. Dialek
Mataraman/Jawa Tengahan juga dituturkan di daerah Yogyakarta,
Magelang timur, Semarang, Pati, Madiun, hingga sebagian besar Kediri.
Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian
halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam percakapan
sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain. Walaupun
dalam kesehariannya masyarakat Solo menggunakan bahasa nasional
bahasa Indonesia, namun sejak kepemimpinan walikota Joko Widodo maka
bahasa Jawa mulai digalakkan kembali penggunaannya di tempat-tempat
umum, termasuk pada plang nama-nama jalan dan nama-nama instansi
pemerintahan dan bisnis swasta.
Batik adalah kain dengan corak tertentu yang dihasilkan dari bahan
malam (wax) yang dituliskan di kain tersebut, meskipun kini sudah banyak
kain batik yang dibuat dengan proses cetak. Solo memiliki banyak corak
batik khas, seperti Sidomukti dan Sidoluruh. Beberapa usaha batik terkenal
adalah Batik Keris, Batik Danarhadi, dan Batik Semar. Sementara untuk
kalangan menengah dapat mengunjungi pusat perdagangan batik di kota ini
berada di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center
(BTC), atau Ria Batik. Selain itu di kecamatan Laweyan juga terdapat
Kampung batik Laweyan yang terkenal memproduksi batik berkualitas
tinggi. Kampun batik lainnya yang terkenal untuk para turis adalah
Kampung Batik Kauman. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44
Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas, warna kecoklatan
(sogan) yang mengisi ruang bebas warna, berbeda dari gaya Yogya yang
ruang bebas warnanya lebih cerah. Pemilihan warna cenderung gelap,
mengikuti kecenderungan batik pedalaman. Jenis bahan batik bermacam-
macam, mulai dari sutra hingga katun, dan cara pengerjaannya pun
beraneka macam, mulai dari batik tulis hingga batik cap. Setiap tahunnya
Solo juga mengadakan Karnaval Batik Solo dan mulai tahun 2010
pemerintah kota Solo mengoperasikan bus yang bercorak batik bernama
Batik Solo Trans.
B. Gambaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo
1. Latar Belakang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo beralamat
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 275 Surakarta Telp. (0271) 711435 Fax.
(0271) 716501. Disbudpar Kota Solo mempunyai visi yaitu “Pendirian
pariwisata budaya berkualitas, berkelanjutan dan memiliki daya saing”.
Untuk mengwujutan visi tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Solo mempunyai misi sebagai berikut (http://www.dinas.disbudpar.org,
diakses tanggal 16 Oktober 2012) :
a. Pariwisata budaya, pengembangan pariwisata dengan berbasis budaya
demokrasi, dengan serta mengajak masyarakat untuk ikut serta
mengembangkan dan pariwisata
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45
b. Profesionalisme pengelolaan pariwisata, meningkatkan profesionalisme
pengelolaan pariwisata dan kebudayaan melalui peningkatan kualitas
kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia.
c. Pelayanan yang baik di bidang pariwisata, memberikan pelayanan yang
baik kepada wisatawan di perlukan aspek ramah tamah, ketulusan,
sebagai bagian dari pelayanan yang baik.
2. Tugas dan Fungsi
a. Kepala Dinas, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo
bertugas membimbing menyusun rencana kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Solo, mengkoordinir bawahan, membina bawahannya,
dan mengevaluasi kerja bawahannya, menilai hasil kerja bawahan, dan
menyediakan dukungan kerjasama antara Kabupaten atau kota.
b. Sekretaris, tugas sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Solo mengkoordinasi program kerja masing-masing sub bagian,
menyelenggarakan kegiatan kesekretariantan berdasarkan rencana kerja
yang telah disusun, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian, hukum dan humas, dan keuangan dan
mengumpulkan dan menyusun lapran sekretariat, bidang sebagai bahan
laporan dinas.
c. Bagian Umum dan Kepegawaian, bertugas mengelola, memelihara dan
mendistribusikan barang bergerak atau tidak bergerak, memelihra,
menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor serta
melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Dinas, mengelola urusan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46
surat menyurat, melaksnakan urusan kepegawaian dan menyiapkan
bahan kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan Dinas.
d. Bagian Keuangan, bertugas melaksanakan penata usahaan keuangan,
pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya, melaksanakan
pengawasan keuangan, dan menyusun dan menyampaikan laporan
tanggungjawaban keuangan.
e. Bagian Hukum dan Humas, bertugas untuk menyusun rencana kegiatan
kepegawaian sub Bagian Hukum dan humas berdasarkan kebijakan di
bidang pariwisata, melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proogram kegiattan dan anggaran, mengkoordinasi Kepala Bidang,
Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian untuk penyusunan anggaran
bidang kepariwisataan, menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja,
menyiapkan bahan rekomendasi pertimbangan hukum, dan menyiapkan
bahan pemberitaan dan pelayanan kegiatan kehumasan.
f. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata,
mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi, membimbing
dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan,
mengkoordinasikan penyusunan rencana pengkajian dan
pengembangan pariwisata sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
menyusun rencana pengkajian dan pengembangan pembangunan di
bidang pariwisata sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Bidang ini terdiri dari:
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47
1) Seksi Evaluasi dan Pelaporan, bertugas untuk menyusun evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata serta
menyajikan informasi hasil-hasil kajian dan penngembangan di
bidang kepariwisataan.
2) Seksi Pengkajian dan Pengembangan, bertugas menyusun rencana
pengkajian dan pengembangan bidang pariwisata serta melakukan
pengkajian dan pengembangan di bidang pariwisata.
3) Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data, bertugas mengumpulkan,
menyusun dan mengolah data di bidang kepariwisataan.
4) Seksi Pemasaran Pariwisata, tugasnya adalah menyusun rencana
kegiatan di bidang perencanan pariwisata berdasarkan kebijakan di
bidang pariwisata, merancang strategi pemasaran, melaksanakan
prmosi dan pengembangan pasar, melaksanakan kerjasama dengan
organisasi ataupun asosiasi pariwisata dalam negeri maupun luar
negeri, mengumpulkan, menyusun dan menyebarluaskan bahan
informasi pariwisata melalui media dan, mengumpulkan dan
meneliti data guna menganalisa pengembangan pasar pariwisata.
5) Seksi Analisis Pasar, bertugas untuk menyusun rencana kegiatan
seksi analisa pasar berdasarkan kebijakan di bidang pariwisata,
menyiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan
pengembangan pasar pariwisata, mengumpulkan data dan mengolah
data statistik pariwisata, menganalisa pengembangan pasar
pariwisata sebagai bahan perencanaan yang akan dating dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48
mengevaluasi pengembangan pasar pariwisata dalam rangka
mengetahui hambatan-hambatan serta menyusun langkah-langkah
penanggulanginya.
6) Seksi Promosi Pariwisata, bertugas untuk menyusun rencana kerja
seksi kerjasama promosi pariwisata berdasarkan kebijakan di
bidang pariwisata, melaksanakan kerjasama dengan
instansi/lembaga kepariwisataan daerah, nasional maupun
internasional, merencanakan, melaksanakan dan mengawasi segala
kegiatan promosi pariwisata, dan menyelenggarakan semua
periklanan, pengumuman dan lain sebagainya yang berkaitan
dengan kepariwisataan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Seksi Kerjasama pariwisata, bertugas menyusun rencana kerja seksi
pelayanana informasi pariwisata berdasarkan keputusan Dinas
Pemasaran Pariwisata, mengumpulkan data sebagai bahan
informasi pariwisata dari berbagai sumber, dan memberikan
pelayanan informasi dengan menyebarluaskan dan
mendistribusikaan bahan pariwisata.
8) Seksi Pengendalian Jasa Pariwisata, bertugas untuk mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data yang betkaitan dengan Usaha Jasa
Pariwisata, melaksanakan pemantauan, evaluasi, pengawasan
pengendalian dan penertiban terhadap usaha jasa pariwisata sesuai
dengan peraturan yang berlaku di perundangan yang berlaku,
melaksanakan tindakan proses tindakan hukum terhadap commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49
pelanggaran-pelanggaran yang berlaku dan, menyiapkan data yang
bersangkutan dengan usaha jasa pariwisata sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban terhadap atasan.
C. Gambaran Penyelenggaraan Event Kebudayaan untuk Mendukung
Slogan “Solo, The Spirit of Java” dalam Kegiatan Promosi Kota Solo
Menuju Go International
1. Latar Belakang Penggunaan Slogan “Solo, The Spirit of Java”
a. Sejarah Penggunaan Slogan “Solo, The Spirit of Java”
Semangat untuk mengusung sebuah slogan “Solo, The Spirit of
Java” berawal dari upaya untuk memperkenalkan karakterstik, budaya,
dan potensi kota. Dukungan dari daerah-daerah di sekitar Solo seperti,
Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten,
semakin menguatkan ide untuk membuat branding tersendiri bagi kota
Solo. Ini diperlukan agar dapat dijadikan sebagai identitas bagi kota
Solo. Berdasarkan hasil wawancara dengan M. Zainal Aripin, SS (Staf
Ahli Bidang Pariwisata Disbudpar, Kota Surakarta) dinyatakan bahwa:
“Sejarah terbentuknya slogan “Solo, The Spirit of Java” dimulai pada tahun 2006, dimana seluruh pemerintah daerah di Solo Raya
sepakat untuk membuat suatu kebijakan dengan menciptakan suatu identitas wilayah. Identitas itu, diharapkan akan terbangun image Kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, dan juga sebagai
langkah untuk menarik wisatawan sekaligus investor baik dari dalam maupun luar negeri.”
Branding Kota Solo ini bertujuan sebagai saran promosi untuk
mengenalkan Kota Solocommit kepada to masyarakatuser umum baik dalam atau luar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 50
negeri. Kesamaan bahasa dan budaya dalam suatu region tertentu,
membentuk suatu komunitas yang kuat dalam mengkomunikasikan
“jati diri” dan upaya menumbuhkan kebersamaan merupakan satu
kunci sukses pelaksanaan kerjasama antarwilayah. Pemerintah di
kawasan Subosukawonosraten akhirnya menyadari akan pentingnya
brand bagi wilayahnya, seperti daerah atau negara lain. M. Zainal
Aripin, SS menyatakan:
“Tujuh kepala daerah di kawasan tersebut duduk bersama untuk membicarakan suatu program yang untuk selanjutnya dapat dijadikan sebagai brand name bagi wilayah eks-karesidenan Surakarta tersebut. Mereka menyadari akan adanya potensi besar yang dimiliki oleh masing-masing daerah, yang meliputi potensi sejarah, seni, budaya, perdagangan, dan industri yang saling berkaitan antar daerah. Kawasan-kawasan tersebut akhirnya bekerjasama dengan tujuan terciptanya sebuah kawasan dengan daya saing ekonomi yang kuat.”
Kawasan Solo Raya atau Subosukawonosraten saling
bekerjasama dengan tujuan terciptanya sebuah kawasan dengan daya
saing ekonomi yang kuat. Untuk itu diperlukan identitas wilayah
(branding) sebagai alat pemasaran, sekaligus menempatkan kawasan
(positioning) di antara wilayah yang bersangkutan maupun kawasan
lain.
Solo ingin membangun citra baru, sebagai kota yang selalu
dikenang sebagai pusat perkembangan kebudayaan Jawa. Berdasarkan
hal tersebut dan dengan mempertimbangkan kemampuan potensial
yang dimiliki, akhirnya tercipta slogan “Solo, The Spirit of Java”.
Peluncuran slogan ini berkaitan dengan usaha memasarkan wilayah commit to user Subosukawonosraten. Slogan itu melekat sebagai identitas wilayah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51
Solo, dan akan menjadi trade mark bagi setiap promosi dan usaha
mengangkat produk unggulan ke dunia internasional. Dengan slogan
baru ini, pemerintah daerah di wilayah Subosukawonwsraten
menawarkan keunikan wilayahyang meliputi :
1) Kekayaan peninggalan warisan budaya
2) karakter masyarakat, terutama kehangatan dan keramahan
3) Kekuatan tradisi perdagangan dan industri yang tangguh.
b. Proses Perencanaan dan Pembuatan Slogan “Solo, The Spirit of Java”
Berdasarkan hasil wawancara dengan M. Zainal Aripin, SS
menyatakan bahwa:
“Solo, The Spirit of Java” sebagai brand baru kota Solo sebenarnya sudah mulai disosialisasikan sejak bulan Agustus tahun 2006, setelah terjadi kesepakatan dari ketujuh kepala daerah di kawasan tersebut untuk menciptakan identitas tersendiri bagi wilayahnya. Untuk menunjukan keseriusan dari pencetusan program tersebut, sebagai langkah awal, diadakan kontes untuk memberikan slogan. Ada 3 slogan pemenang yaitu, Solo the Heart
of Java, Solo the Heartbeat of Java dan Solo the Spirit of Java.
Slogan “Solo,The Spirit of Java”, dipilih untuk menggambarkan keterikatan ini.”
The Spirit of Java mencerminkan kedalaman makna akan akar
budaya, seni dan sejarah kota Solo, sehingga kota ini berhak
mengklaim kotanya sebagai “Jiwanya Jawa”. Slogan “Solo, The Spirit
of Java”, terbentuk berdasar kesepakatan bersama antara ketujuh kepala
daerah untuk menciptakan sinergi antardaerah. Merekalah dan juga
didukung oleh beberapa LSM serta pengusaha dari perusahaan daerah
di kawasan Subosukawonosratencommit to useryang terlibat dalam proses pembuatan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52
identitas sekaligus program kerjanya. Dan sebagai pelaksana intinya,
dibentuk satu perusahaan, yaitu PT. Solo Raya, yang bertanggung
jawab atas pemasaran dan pelaksanaan programnya.
M. Zainal Aripin, SS menambahkan:
“Dalam pertemuan yang membicarakan identitas baru tersebut, menandai sinergi antardaerah itu, setiap kepala daerah membawa air dari daerah masing-masing. Air dari tujuh wilayah kabupaten/kota itu, dituangkan gubernur dalam bokor. Air yang telah bercampur selanjutnya diserahkan pada Direktur PT Solo Raya, Bimo. Sebelumnya air diarak dalam acara "Kirab Sesaji Sapta Rengga Hayu".
Artinya proses lahirnya kebijakan penciptaan identitas baru bagi
wilayah Subosukawonosraten tidak cukup sulit. Hal ini karena
kesamaan latar belakang budaya memberikan pengaruh yang cukup
besar dalam keberhasilannya. Yang perlu dilakukan pemerintah
bersangkutan adalah menyangkut sinergi antar daerah. Harus ada
pembagian bidang apa yang harus dijadikan orientasi masing-masing
wilayah untuk dikembangakan. Tahap inilah yang menjadi tahap
identifikasi masalah, dan untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar
penyusunan agenda yang akan menjadi pokok pelaksanaan kebijakan
tersebut.
Dukungan daerah-daerah di lingkungan Solo Raya dalam
memperkenalkan slogan “Solo, The Spirit of Java” dapat diketahui
dari hasil wawancara dengan M. Zainal Aripin, SS sebagai berikut:
“Komitmen masing-masing pemerintah daerah untuk perkembangan daerah cukup besar dan nampaknya mereka telah memiliki kesamaancommit persepsi to user dan tujuan akan identitas baru ini. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53
Perkembangan wilayah dengan kemajuan pariwisata, perdagangan, dan industri menjadi suatu agenda yang hendak
diwujudkan bersama. Pembagian bidang yang menjadi orientasi masing-masing daerah tidak sulit diwujudkan. Tiap daerah memiliki potensi masing-masing, dan potensi yang paling
menonjolah yang kemudian harus lebih diprioritaskan. Misalnya Solo yang mengandalkan potensi seni dan budayanya, Sragen
dengan potensi industrinya, dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi kesepakatan bersama. Jangan sampai berbenturan dengan program yang ditangani dinas.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa satu daerah dengan daerah
lain, harus jelas pembagian areanya. Para pelaku usaha di tujuh wilayah
tersebut pun sangat mendukung slogan tersebut, dan bahkan merekalah
yang mengusulkan agar segera dipatenkan. Dengan adanya slogan itu,
maka kebersamaan misi pemasaran wilayah tidak akan tumpang tindih
lagi. Mereka bisa satu kata memasarkan Solo, tanpa embel-embel
egosentris dan egowilayah yang selama ini masih melekat di kalangan
birokrat maupun pelaku usaha.
Memang dalam hal ini masyarakat tidak dilibatkan langsung
dalam pembuatan kebijakan tersebut. Namun, pemerintah daerah yang
bersangkutan berupaya agar seluruh masyarakatnya terlibat untuk
mensukseskannya. Sosialisasi dilakukan, guna menumbuhkan
kepercayaan akan keuntungan bersama yang dapat dicapai atas
keberhasilannya. Masyarakat, seperti halnya daera-daerah lain dalam
kawasan Subosukawonosraten, berhak untuk melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan agenda di daerah lain. Dan bila terdapat suatu
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54
hambatan ataupun kesalahan, akan dilakukan evaluasi program dengan
mempertimbangakan masukan pihak-pihak yang terkait.
c. Tujuan Penggunaan Slogan “Solo, The Spirit of Java”
Kebijakan pemerintah daerah Subosukawonosraten dalam
peluncuran slogan "Solo, The Spirit of Java" adalah salah satu usaha
untuk mengomunikasikan potensi wilayah. Hal ini bisa menarik bagi
calon investor, sekaligus mudah diingat. Slogan "Solo the Spirit of
Java" ini diharapkan akan memacu perkembangan perekonomian
wilayah eks-Karesidenan Surakarta. Nilai kebersamaan yang telah
tercipta dalam mengembangkan wilayah ini, diharapkan akan terus
ditingkatkan (Suara Merdeka, Jumat, 16 Februari 2007).
Harapan ini disampaikan Gubenur Jateng HM Mardiyanto pada
peresmian Kantor PT Solo Raya, sekaligus peluncuran slogan "Solo,
The Spirit of Java". Lahirnya identitas baru ini akan memberikan
peluang bagi terwujudnya pengembangan wilayah, baik dari segi
perekonomian maupun pariwisata. Jalan tol Semarang - Solo yang
segera direalisasi, akan menunjang perkembangan daerah ini. Identitas
wilayah ini ditujukan sebagai alat pemasaran (marketing tools) yang
akan dipakai dalam segala upaya pemasaran wilayah ke masyarakat
luas, dengan sasaran (Suara Merdeka, Jumat, 16 Februari 2007):
1) Internal, sebagai alat pemersatu guna meningkatkan kebanggaan
dengan etos bersama untuk memajukan perekonomian wilayah 5
Panduan Aplikasi Identitascommit to Wilayah user Subosukawonosraten. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55
2) Eksternal (nasional dan internasioanal), untuk membangun citra
kawasan yang menarik, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
mengenalkan Solo sebagai wilayah yang potensial sebagai wilayah
yang potensial bagi kegiatan investasi, perdagangan, dan
pariwisata.
Target sasarannya meliputi (Suara Merdeka, Jumat, 16 Februari 2007):
1) Memacu aktifitas perdagangan
2) Memacu aktifitas berbagai kegiatan komersial dan non komersial
publik (seperti:pertunjukan, konferensi, pameran, dan sebagainya)
3) Memacu pengembangan pariwisata
4) Merangsang penyediaan infrastruktur / properti
5) Memacu investasi di sektor riil
Dengan adanya identitas itu, diharapkan akan terbangun image Kota
Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, dan juga sebagai langkah untuk
menarik wisatawan dan investor baik dari dalam maupun luar negeri
demi tercapainya perkembangan daerah.
d. Usaha Pencapaian Sasaran Slogan “Solo, The Spirit of Java”
Setelah dicanangkan slogan “Solo, The Spirit of Java”, maka,
dibentuklah sebuah perusahaan sebagai pelaksana program pemasaran
wilayah, yaitu PT. Solo Raya Promosi. Pembentukan PT. Solo Raya
Promosi ialah sebuah upaya bagi pemerintah daerah untuk membangun
perekonomian daerahnya. Perusahaan ini mempunyai fungsi utama
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56
menjembatani komunikasi antardaerah di kawasan itu dan dengan calon
investor.
M. Zainal Aripin, SS menyatakan:
“Tugas PT. Solo Raya adalah menjadi lembaga yang
bertanggung jawab terhadap proses komunikasi pemasaran. Dalam bahasa marketing hal ini disebut dengan integrated marketing communication, yaitu berbagai upaya baik promosi maupun public relations dengan tujuan mengomunikasikan produk.”
Hal ini sesuai dengan teori bahwa komunikasi pemasaran hanya
bisa dilakukan jika pemasar mempunyai merek yang bisa membedakan
produk dengan pesaingnya. Maka, mau tidak mau PT. Solo Raya harus
membangun merek daerah yang akan dijual potensinya. Salah satu
strategi pemasaran daerah yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Solo
Raya Promosi ialah membangun dan memperkuat "merek" daerah.
Pada tahap awal, PT Solo Raya akan berusaha menjual potensi
pariwisata dan investasi di kawasan Solo Raya. Perusahaan ini
menyatakan sudah ada beberapa investor yang tertarik berinvestasi di
Solo Raya.
e. Logo “Solo, The Spirit of Java”
Upaya untuk memperkenalkan slogan “Solo, The Spirit of
Java” dimulai dengan menciptakan suatu elemen identitas wilayah
berupa logo untik memperkuat brand name “Solo, The Spirit of Java”.
Kata SOLO dipilih karena dikenal secara nasional dan internasional,
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57
dan secara nyata digunakan masyarakat di wilayah
Subosukawonosraten untuk menyebutkan lokasi tinggalnya.
Gambar 2.1 Logo “Solo, The Spirit of Java”
Logo tersebut dibuat dengan huruf modern untuk menyatakan
kedinamisan. Huruf “L” yang lebih panjang menandakan
keseimbangan, pergerakan dan pertumbuhan kawasan ini. Sisi unik dari
logo ini terletak pada huruf “O” pertama yang berbentuk “lung”.
Bentuk yang dinamis dan terbuka ini menggambarkan sifat masyarakat
yang supel dan luwes. 7 goresan lengkung menggambarkan 7 distrik
yang terdiri dari 6 Kabupaten dan 1 Kotamadya. 1 Lung yang menjadi
pusat lingkaran menggambarkan visi bersama untuk maju sekaligus
icon yang mewakili kekhasan lokal. Bentuk dan gerak lingkaran
menggambarkan dinamisme dan semangat untuk maju bersama.
Selanjutnya di bawah kata SOLO, terdapat slogan “The Spirit of
Java”. Slogan ini dimaknai sebagai semangat bersama dalam proses commit to user pengembangan ekonomi dalam era globalisasi dan otonomi daerah. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58
Semangat tersebut dilandasi oleh jiwa sebagai orang Jawa yang
menjinjung tinggi budaya, sejarah, dan nilai-nilai luhur pendahulunya.
Untuk selanjutnya, dilakukan upaya sosialisasi dengan mengajak
seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha pariwisata, tokoh masyarakat,
di berbagai wilayah di tujuh kabupaten/kota. Secara bergiliran pihak
pelaksana akan mengadakan temu muka untuk menggelorakan
semangat memasarkan Solo dalam satu kesatuan wilayah yang utuh.
Upaya sosialisasi slogan “Solo, The Spirit of Java” dilakukan
dengan teknik promosi berupa spanduk, baliho, banner, videotron, dan
lain-lain. Di kota Solo, di setiap penjuru kota ditempatkan, billboard,
spanduk, banner, videotron untuk memperkenalkan slogan tersebut.
Gambar 2.2
Billboard slogan “Solo, The Spirit of Java” di Kawasan Jl. Ahmad Yani Kleco Sebelum Memasuki Kota Solo Sumber : www.kabaresolo.com commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59
Berbagai upaya dilakukan agar slogan “Solo, The Spirit of
Java” dapat mengena seluruh lapisan masyarakat, sehingga mendukung
pelestarian budaya lokal. Pemerintah yang bersangkutan juga
mengadakan penataan di berbagai penjuru kotanya masing-masing dan
berusaha menciptakan iklim kota yang kondusif, seperti penataan PKL
dan pemukiman liar, pambangunan pasar, membuat taman-taman kota,
termasuk meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas dan
peningkatan keamanan. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang datang
ke kota memberikan respon yang positif terhadap kota. Berbagai
kebutuhan wisatawan mulai dari akomodasi dan transportasi
disediakan, sehingga akan berkunjung lagi di kemudian hari.
2. Gambaran Visual Penyelenggaraan Event-Event Kebudayaan
Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata serta PT. Solo Raya selaku perusahaan yang bertanggung jawab
atas pemasaran dan pelaksanaan program “Solo, The Spirit of Java”
berusaha mempromosikan budaya kota Solo melalui pendekatan promosi
event budaya. Sesuai dengan hasil wawancara dengan M. Zainal Aripin, SS
bahwa:
“Sejak awal perusahaan ini memang menjadi lembaga yang bertanggung jawab terhadap proses komunikasi pemasaran.
Berbagai upaya baik promosi maupun public relations dengan tujuan mengomunikasikan produk. PT. Solo Raya berusaha harus
membangun merek daerah yang akan dijual potensinya.”
Setelah berjalan lancar, PT. Solo Raya kini telah melimpahkan commit to user tugas-tugas promosi kepada masing-masing daerah di Solo Raya. Kini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60
penyelenggaraan event budaya menjadi tanggung jawab Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata. Berdasarkan hasil wawancara dengan M.
Zainal Aripin, SS selaku Staf Ahli Bidang Pariwisata Disbudpar, Kota
Surakarta mengatakan bahwa:
“Untuk penyusunan kalender event pihaknya bekerja sama dengan Konsultan Komunikasi dan Kebijakan Publik. Selama tahun 2012 ini Disbudpar telah dan akan menggelar sekitar 46 acara. Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu, yang jumlahnya sebanyak 32 acara. Mulai pertengahan Januari hingga 31 Desember 2012 event-event tersebut digelar. Bulan Juni-Oktober 2012 menjadi waktu tersibuk dalam pagelaran event. Sebagai panduan bagi masyarakat akan disebarkan Calendar of Cultural Event Solo 2012.”
No. Event Tanggal Bulan Lokasi 1 Grebeg Sudiro 15 Januari Pasar Gedhe 2 Sekaten 30-Mei Februari Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta 3 Grebek Mulud 5 Februari Keraton Kasunanan Surakarta 4 Festival Kethoprak 17 - 21 Februari Gedung Kesenian Balekambang
5 Solo Karnaval 18 Februari Jalan Slamet Riyadi
6 Gunungan Charity Boat 19 Maret Bengawan Solo Race 7 Mahesa Lawung 22 Maret Keraton Kasunanan
Surakarta 8 Pesona Balekambang 18 - 22 April Taman Balekambang
9 Solo Menari 29 April Jalan Slamet Riyadi 10 Mangkunegaran 11-Des Mei Pura
Performing Art Mangkunegaran 11 Festival Dolanan Bocah 18 - 20 Mei Kawasan Gladak
12 Asia Pacific Historian 22 - 24 Mei Solo Conference 13 Kemah Budaya 08-Okt Juni Lapangan Kota Barat
14 Keraton Art Festival 13 - 14 Juni Keraton Kasunanan Surakarta
15 Tingalan Jumenengan 15 Juni Keraton Kasunanan Dalem ke-7 SISKS XIII commit to user Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61
16 Solo Kampong Art 16 - 20 Juni Solo
17 Parade Hadrah 19 Juni Jalan Slamet Riyadi 18 Kreasso 24-26 Juni Kawasan Mangkunegaran
19 Solo Batik Carnival 30 Juni Jalan Slamet Riyadi 20 SIEM 04-Agust Juli Taman Balekambang
21 Solo Batik Fashion 13 - 16 Juli Komplek Balikota
22 Pentas Wayang Orang 19 - 22 Juli Gedung Wayang Gabungan Orang Sriwedari 23 Festival Dalang Bocah 22 - 23 Juli Joglo Sriwedar 24 Wayang Bocah 22 - 23 Juli Gedung Wayang Orang Sriwedari 25 Malem Selikuran 8 Agustus Keraton Kasunanan – Taman Sriwedari 26 Grebeg Poso 19 Agustus Kraton Kasunanan 27 Bakdan ing 19-26 Agustus Taman Balekambang Balekambang 28 Pekan Syawalan Jurug 22 - 29 Agustus Taman Satwa Taru Jurug 29 Federation Asian 06-Sep September Solo Cultural Promotion Conference 30 Solo Keroncong 29 – 30 September Mangkunegaran Festival 31 Grand Final Pemilihan 8 September Ngarsopuro Putra - Putri Solo 32 Solo Keroncong 14 - 15 September Kawasan
Festival Mangkunegaran 33 Solo City Jazz 21- 22 September Ngarsopuro /
Sriwedari 34 SIPA 28 - 30 September Solo
35 Solo Investation Nop-14 Oktober Solo Tourism and Trade Expo
36 Solo Internasional Tea 13 - 14 Oktober - Festival
37 Grebeg Pangan 14 Oktober Purwosari - Sriwedari 38 Solo Culinary Festival 14 - 16 Oktober Solo
39 Pasar Seni 25 - 28 Oktober Taman Balekambang Balekambang
40 Grebeg Besar 26 Oktober Keraton Kasunanan Surakarta 41 Javanesse Theatrical 09commit-Nop to userNovember Solo perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62
42 Kirab Apem Sewu 11 November Kampung Sewu
43 Bengawan Solo Gethek 11 November Bengawan Solo
Festival
44 Kirab Malam 1 Sura 26 – 27 November Keraton Kasunanan
– Pura
Mangkunegaran
45 Wiyosan Jumenengan 25 November Pura Mangkunegaran SP KGPAA Mankoe Nagoro IX 46 Pesta Budaya dan 31 Desember Solo Kembang Api Malam Tahun Baru Tabel 2.2. Kalender Event Kebudayaan tahun 2012 yang Diselenggarakan di Solo Sumber: Disbudpar Kota Solo, 2012
Dari 46 event tersebut, event yang bertaraf internaisonal di
antaranya adalah Solo Internasional Ethnic Music (SIEM), Solo
Internasional Performing Art (SIPA), dan Solo Batik Carnival (SBC).
a. Solo Internasional Performing Art (SIPA)
1) Tujuan penyelenggaraan SIPA
Solo International Porforming Arts (SIPA) adalah jawaban dari
penyatuan semangat antar seni pertunjukan. Sebuah event berskala
internasional yang di antaranya akan menyatukan semangat masyarakat
pendukung seni pertunjukan. Untuk kemudian bersama membumikan
Kota Solo sebagai Kota Budaya. SIPA diselenggarakan setiap tahun
dimulai dari tahun 2009.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63
Gambar 2.3 Penyelenggaraan SIPA Tahun 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Dasar pemikiran diselenggarakannya SIPA adalah sebuah ajang
pergelaran seni budaya berskala internasional dengan materi berupa
seni pertunjukan. Sedangkan pertunjukan yang dimaksud wilayah
genre seninya mulai dari seni tari, seni musik, hingga seni teater dan
atau tidak menutup kemungkinan melebar ke wilayah seni yang lain.
Dengan pengertian tersebut maka seni pertunjukan SIPA di Kota Solo
bisa mendukung sebutan Kota Solo sebagai Kota Budaya. SIPA tak
sekedar memfungsikan seni pertunjukan untuk keperluan persoalan
kesenian. Namun dari seni pertunjukan, baik itu dari wilayah tradisi
atau pun dari wilayah modern, SIPA juga harus bisa menjadi sarana
untuk memunculkan semangat kebersamaan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64
Indah Sri S., (sekretariat panitia SIPA) menyatakan :
Perencanaan event Solo International Porforming Arts berasal dari
niatan untuk penyatuan semangat antar seni pertunjukan. Sebuah event berskala internasional yang di antaranya akan menyatukan semangat masyarakat pendukung seni pertunjukan. Untuk kemudian bersama membumikan Kota Solo sebagai Kota Budaya.
SIPA menjadikan performing arts atau seni pertunjukan sebagai
alat pemersatu semangat kebersamaan. Seni pertunjukan yang
dimaksud bisa dari wilayah etnik (tradisi), modern atau pun
kontemporer. Sementara bentuk pertunjukan bisa berupa sajian seni
tari, teater atau pun musik. Jika seni pertunjukan itu telah hadir dengan
berbagai latar belakang kultur budaya, energinya akan disatukan dalam
sebuah semangat yang sama.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan diselenggarak annya SIPA.
Indah Sri S., menyatakan bahwa:
Tujuan event SIPA adalah sebagai ruang pertemuan beragam seni pertunjukan untuk kemudian menyuarakan penyelamatan bumi. Dengan SIPA, Solo akan menjadi jembatan bertemunya berbagai ragam
bentuk dan jenis yang ada dalam wilayah seni pertunjukan. Maka SIPA akan menjadi wajah baru dari Kota Solo yang akan semakin
terkukuhkan sebagai Kota Budaya
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa event SIPA merupakan
sebuah pergelaran akbar berskala internasional. Tujuannya adalah
sebagai ruang pertemuan beragam seni pertunjukan. Melalui SIPA,
Solo akan menjadi jembatancommit to bertemunya user berbagai ragam bentuk dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65
jenis yang ada dalam wilayah seni pertunjukan. SIPA tak hanya
berbicara tentang persoalan panggung pertunjukan di wilayah budaya.
Tapi pemberdayaannya akan menembus batas wilayah bahkan ke
bidang ekonomi dan sosial. Lalu akhirnya akan menjadi sarana untuk
memperkenalkan Kota Solo sebagai kota seni dan budaya.
2) Sasaran SIPA
Lebih lanjut dinyatakan oleh Indah Sri S., bahwa sasaran
diadakannya event SIPA adalah:
SIPA menjadi energi yang kekuatan komunitas atau pun kelompok masyarakat seni pertunjukan baik dari dalam maupun luar negeri. Kehidupan komunitas masyarakat seni pertunjukan memiliki sumber energi dengan kekuatan yang luar biasa. Begitu pun dengan masyarakat pendukungnya yang kemudian membentuk semacam kultur budaya.
Sasaran tersebut dijalin dan disatukan dalam semangat SIPA,
yaitu menjalin kekuatan komunitas dan kelompok masyarakat seni
pertunjukan di Kota Budaya untuk kemudian melakukan relasi dengan
masyarakat internasional. Hal ini menunjukkan bahwa SIPA mampu
menumbuhkan kesatuan semangat bersama melalui panggung, baik
untuk seniman atau pun masyarakat pendukung. Sekaligus memberikan
pendidikan kepada masyarakat luas akan kekuatan seni pertunjukan itu
sendiri..
Dinyatakan oleh Indah Sri S., bahwa event SIPA setiap
tahunnya mengusung tema yang berbeda:
Tema SIPA tahun 2012 adalah Save Our World, Better Future, yaitu ketika seni pertunjukan menyuarakan tentang „‟menjaga dunia‟‟. Artinya menjaga bumicommit dan tentu to userjuga menjaga tradisi tentang harmoni perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66
manusia dan alam. Sejak dahulu kala, dalam banyak sejarah peradaban manusia, perkembangan seni pertunjukan tidak bisa dipisahkan dengan
kehidupan alam dan lingkungannya. Seni pertunjukan menjadi sarana manusia untuk memberikan penghormatan kepada alam. Dengan demikian, lewat seni pertunjukan pula, terjalinlah hubungan yang
harmonis antara manusia dengan alam. Harmonisasi kehidupan manusia dengan alam itulah yang akan digali nilainya melalui semangat
Save Our World.
Pendapat tersebut menyatakan bahwa melalui pergelaran seni
pertunjukan SIPA, dapat menjadi gerakan semaraknya kembali
hubungan manusia dengan alam yang harmonis. Tentang pelestarian
bumi, tentang penghijauan alam, tentang merawat sungai, pepohonan
hingga segala yang berhubungan dengan harmonisasi alam dan isinya
3) Tema SIPA
Energi kehidupan yang menjadi kekuatan komunitas atau pun
kelompok masyarakat seni pertunjukan baik dari dalam maupun luar
negeri. Kehidupan komunitas masyarakat seni pertunjukan memiliki
sumber energi dengan kekuatan yang luar biasa. Begitu pun dengan
masyarakat pendukungnya yang kemudian membentuk semacam kultur
budaya. Inilah yang dijalin dan disatukan dalam semangat SIPA
Tema SIPA adalah ”Save Our World, Better Future”.
Bayangkan ketika seni pertunjukan menyuarakan tentang „‟menjaga
dunia‟‟. Menjaga dunia, menjaga bumi dan tentu juga menjaga tradisi
tentang harmoni manusia dan alam. Sejak dahulu kala, dalam banyak
sejarah peradaban manusia, perkembangan seni pertunjukan tidak bisa
dipisahkan dengan commit kehidupan to user alam dan lingkungannya. Seni perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67
pertunjukan menjadi sarana manusia untuk memberikan penghormatan
kepada alam. Dengan demikian, lewat seni pertunjukan pula, terjalinlah
hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam. Harmonisasi
kehidupan manusia dengan alam itulah yang akan digali nilainya
melalui semangat Save Our World. Lewat pergelaran seni pertunjukan
pula, SIPA 2012 akan menjadi gerakan semaraknya kembali hubungan
manusia dengan alam yang harmonis. Tentang pelestarian bumi,
tentang penghijauan alam, tentang merawat sungai, pepohonan hingga
segala yang berhubungan dengan harmonisasi alam dan isinya.
4) Pergelaran SIPA
Penyelenggaraan SIPA selalu di kawasan yang sarat dengan
nilai sejarah. Lalu beragam seni pertunjukan akan hadir silih berganti.
Dan ribuan pasang mata akan menjadi saksi tentang bermaknanya
sebuah pergelaran seni pertunjukan SIPA 2012. Pertunjukan yang akan
digelar dalam SIPA sebisa mungkin dilakukan di tempat yang memiliki
nilai heritage. Di antaranya seperti di komplek istana Pura
Mangkunegaran terutama di ruang-ruang yang sekarang kondisinya di
pandang kurang hidup. Dengan demikian, SIPA sekaligus
merevitalisasi tempat bersejarah yang selama ini kurang mendapatkan
perhatian.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68
Gambar 2.4 Gelaran SIPA Tahun 2012
Sumber : www.skyscrapercity.com
Ajang pergelaran Solo International Performing Artss (SIPA)
2012 dilaksanakan pada 28 - 30 September 2012. Perhelatan ini
diselenggarakan di Pamedan, Puro Mangkunegaran. Divisi Acara SIPA
2012, tema yang diusung pada penyelenggaraan SIPA keempat ini ialah
Go Green. GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani, didaulat menjadi
Dewi Bumi atau Dewi Gaia sebagai maskot pada SIPA 2012 ini.
Terdapat 11 delegasi yang mengisi acara selama tiga hari. Sebanyak
tujuh delegasi asal luar negeri dan empat delegasi dari dalam negeri commit to user memastikan kehadirannya. Sebelum peyelenggaraan SIPA 2012, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69
panitia menggelar pre-event sebanyak tiga kali. Solo Grand Mall
dipastikan menjadi salah satu lokasi yang digunakan untuk gelaran pre-
event.
5) Delegasi SIPA
Event SIPA tahun 2012 ini terdapat 11 delegasi yang mengisi
acara selama tiga hari, yaitu sebanyak tujuh delegasi asal luar negeri
dan empat delegasi dari dalam negeri. Delegasi dari luar negeri: The
Heliosphere (British Council - Inggris), Eisa Dance (Okinawa, Jepang),
Carel Kraayenhof ( Belanda ), Guizi Theater (Taiwan ), Lutgardo Luga
Labat ( Filipina ), Hohgakubu Tohoku (Jepang ) dan Bantus Capoeira (
Brazil ). Sedangkan dari dalam negeri ada Ully Sigar Rusadi ( Jakarta ),
Sujiwo Tedjo ( Jakarta ), Duta Seni Krakatau Steel ( Banten ),
Independent Expression ( Solo ), Mugi Dance ( Solo ), Teater Tetas (
Jakarta ), dan Suvarnabhumi ( Yogyakarta ).
a) The Heliosphere dari Inggris
British Council dengan bangga membawa The Dream Engine,
sebuah perusahaan tari dari Inggris, untuk menampilkan sebuah karya
seni tari kontemporer, The Heliosphere, yang memadukan seni dan
gerakan-gerakan gymnastic mengawali SIPA 2012. The Heliosphere
adalah sebuah pertunjukan ilusi yang memadukan balon udara, tata
cahaya, dan musik, sehingga penari yang menggelatung tampak
terbang. Seorang penaricommit akrobatik to user udara akan menari berputar, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70
melingkar tampak seperti tanpa beban, tergantung di bawah sebuah
balon Helium sehingga bisa mengekplorasi ruang antara penonton,
penari dan tempat. Selain hanya menari di atas kepala para pengunjung,
sesekali balon bercahaya warna-warni itu pun turun sehingga sang
penari dapat berinteraksi dengan penonton di bawahnya. Sambutan
yang begitu meriah pun diberikan pada penampil pembuka dari Inggris.
Gambar 2.5 Perform The Heliosphere dari Inggris Sumber : Dokumentasi Pribadi
Heliosphere sudah pernah ditampilkan di 46 negara di seluruh
dunia denga 60 pertunjukan setiap tahunnya. Selain demi tujuan
pertukaran budaya atara Inggris dan Indonesia, pertunjukan ini
merupakan bukti kuatcommit penggunaan to user inovasi dalam memecah batasan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71
kreativitas. Melalui kesempatan ini juga, diharapkan terjadinya dialog
atara seniman beserta pelaku dan penimat seni dan budaya untuk
terciptanya kolaborasi dan interaksi yang berkesinambungan. Interaksi
dan pengalaman pertunjukan secara live yang diperuntukkan untuk
publik ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang dapat
membangun masyarakat, komunitas lokal dan hubungan budaya.
Dari tata lighting alunan musik dan seni akrobatik yang
ditampilkan sangat menghibur para penonton. Sehingga pertunjukan ini
benar-benar layak untuk dinikmati dan diapresiasikan sebagai karya
yang memiliki nilai karsa tinggi yang membuat para penikmatnya
takjub dan terhibur saat menontonnya.
b) Kelompok Nyanyian Alam Ully Sigar Rusady dari Jakarta
Tak kalah memukau Ully Sigar Rusady dari Jakarta yang
menampilkan lantunan – lantunan musik yang menyemangati untuk
mencintai alam. Kelompok Nyanyian Alam pimpinan Ully Sigar
Rusady adalah sebuah Kelompok Musik Kreatif yang dibentuk khusus
untuk membawakan lagu-lagu sosial, perjuangan, perdamaian dan
lingkungan hidup.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 72
Gambar 2.6 Perform dari Kelompok Nyanyian Alam Ully Sigar Rusady dari Jakarta Sumber : Dokumentasi Pribadi
Jenis lagu adalah lagu-lagu balada sebagai kisah bertutur dari
cerita yang sebenarnya terjadi (kisah nyata). Lirik lagu dengan tema-
tema Perdamaian Alam diharapkan dapat mengajak seluruh masyarakat
dunia untuk dapat secara bersama - sama menyelamatkan bumi dari
kerusakannya melalui Gerakan - gerakan Penyelamatan Alam dan
Lingkungan secara nyata. Lagu perdamaian yang dikombinasikan
dengan koreografi yang apik. Tidak ketinggalan adik beliau Paramitha
Rusadi juga ikut berpartisipasi sehingga memeriahkan suasana damai
malam SIPA 2012.
Jenis Musik adalah musik kreatif dengan dasar musik klasik
yang mengangkat warna musik balada etnis (ritmis-ritmis dari
masyarakat - masyarakat adat/pedalaman di Indonesia). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73
Fungsi pertunjukan yang terlihat adalah fungsi artistik.
Lantunan lagu yang seirama seiring denting musik sangat jelas sekali.
Semangat yang mengobarkan dan menyerukan tentang pentingnya
menjaga Bumi.
c) Eisa Dance dari Okinawa, Jepang
Sangat sederhana, itulah tampilan dari Eisa Dance. Mereka
terdiri dari tujuh personil, dua personil memainkan O Tae Koo (alat
musik petik khas Jepang dengan tiga dawai) sambil bernyanyi, dan lima
personil lainnya menari secara seirama sambil menabuh genderang
yang mereka bawa. Dua personil berada di depan membawa genderang
yang lebih besar (Shime-Daiku), sedangkan tiga personil lainnya berada
dibelakang dengan membawa genderang yang lebih kecil (Paranku).
Gerakan mereka sangat sederhana, berputar dan menghentak -
hentakkan kaki seraya menabuh genderang mengikuti lantunan lagu
dan petikan O Tae Koo yang dimainkan dua personil lainnya. Tetapi
gerakan itu menjadi eksotis ketika alat musik pengiringnya adalah alat
musik tradisional Jepang. Bahkan mungkin terkesan mistis, karena
pada masanya dulu alat - alat seperti itu dipakai untuk ritual agama
Budha, yang biasanya ditarikan pada saat libur musim panas di Negeri
Sakura.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74
Gambar 2.7 Penampilan Eisa Dance dari Okinawa, Jepang Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gemuruh lantunan genderang dan tarian yang serempak dan
seirama. Kekentalan budaya Jepang yang menunjukan keaslian budaya
lokal mereka. Kemegahan berasa sempurna ketika lantunan lagu dan
petikan dengan diiringi tabuhan genderang beriringan dengan tarian.
Suasana sakral yang membuat seluruh penonton diam tak berucap.
Berbalut busana adat Jepang berwarna putih dengan ikat kepala
berwarna merah mennyitrakan aura religi dan sakral.
d) Sujiwo Tedjo dari Jakarta
Lakon yang dimainkan dalam pentasnya berjudul “Serat Dewa
Ruci”. Pementasan wayang yang dipimpin oleh Sujiwo Tedjo ini
berlangsung singkat, dengancommit durasi to user kurang lebih 30 menit, dengan tema perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75
“Mencari Tuhan Melalui Wayang” dan dengan judul “Lupa Indonesa”
Sujiwo Tedjo memainkan pentasnya dengan sangat menjiwai.
Disajikan dengan diiringi beberapa instrumen alat musik berupa
gamelan dan beberapa alat musik modern, dan tiga orang sinden yang
mengiringi berjalannya pementasan wayang dengan alunan tembang.
Pembawaan Sujiwo Tedjo dalam setiap kali pementasannya
selalu dengan “guyonan”, beberapa kali Sujiwo Tedjo melakukan
interaksi dengan penonton dan menghangatkan suasana dengan
banyolannya yang “ngawur” tetapi syarat dengan makna.
Gambar 2.8 Pementasan Wayang Sujiwo Tedjo Sumber : http://yudhabaskoro.blogspot.com
Pada lakon Dewa Ruci ini pesan dari sang dalang adalah
penafsiran guru Bima tentang kain yang mengikat rambutnya. Sang
guru menafsirkan bahwa Bima harus menyimpan kebodohannya di
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76
depan dan kepintarannya dibelakang. Artinya, Bima harus selalu
merasa rendah hati atas ilmunya.
Kemegahan budaya memang terpancar dari berbagai seni
pertunjukan yang ditampilkan. Namun alangkah baiknya jika
penampilan yang membawakan budaya jawa lebih ditambahkan lagi
porsinya sehingga mata masyarakat Solo benar-benar terbuka untuk
menatap bahwa Solo adalah kota berbudaya yang pantas memegang
slogan “ The Spirit of Java “ yang tercermin pula dari tindak tanduk
masyarakatnya yang juga berbudaya.
Selanjutnya mengeni peserta yang mengikuti event SIPA, Indah
Sri S., menunjukkan bahwa
Panggung SIPA terdiri dari komunitas atau kelompok seniman tari, teater dan musik dari berbagai belahan dunia. Di bawah panggung ada puluhan ribu penonton sebagai performa yang lain. Peserta selain dari komunitas seniman lokal juga akan melibatkan seniman-seniman dari dalam dan luar negeri. Mereka yang akan terlibat sudah melalui proses seleksi (kuratorial) yang ketat, sehingga telah memenuhi kriteria. Pada mulanya komunitas atau kelompok seni pertunjukan yang berbeda
kultur dan tanah asal. Tapi semua perbedaan akan ditanggalkan lalu menyatu dalam satu semangat; Solo International Performing Artss
(SIPA) 2012. Selain itu karena SIPA sangat menarik untuk kegiatan pariwisata maka SIPA juga mengundang para pelaku pendukung pariwisata. Mulai dari biro travel, perhotelan, hingga penerbangan
asing. Di atas panggung ada komunitas atau kelompok seniman tari,
teater dan musik dari berbagai belahan dunia. Di bawah panggung ada
puluhan ribu penonton sebagai performa yang lain. Peserta selain dari
komunitas seniman lokal juga akan melibatkan seniman-seniman dari
dalam dan luar negeri. Mereka yang akan terlibat sudah melalui proses
seleksi yang ketat, sehinggacommit telah to user memenuhi kriteria. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77
6) Keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan SIPA
Event SIPA 2012 dibanjiri ribuan penonton. Sekiitar 5 ribu
kursi kelas umum yang disediakan panitia tak mampu menampung
membludaknya penonton, sehingga banyak yang terpaksa menonton
dengan duduk di tanah atau berdiri. Panita menyediakan 6.500 tiket
yang disediakan melalui sekretariat SIPA dan berbagai media sudah
habis. Sedangkan hari ini tadi, kemudian 1.700 tiket on the spot habis
dibeli kepada masyarakat. Sistem tiket yang diterapkan pada SIPA
2012 ini bertujuan membatasi jumlah penonton. Panitia merasa perlu
berhati-hati karena tempat penyelenggaraan SIPA 2012 ini adalah
bangunan cagar budaya yang harus dijaga.
Gambar 2.9 Antusiasme Penonton SIPA 2012 di Pamedan, Puro Mangkunegaran
Sumber : Dokumentasi Pribadi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78
Hasil pengamatan penulis, penonton SIPA 2012 datang dari
berbagai daerah. Tak sedikit mobil dan motor yang berasal dari luar
kota Solo diantaranya dari Bogor, Semarang, Jogja, Kediri, bahkan
Bandar Lampung. Kendati sempat menyebabkan lalu lintas tersendat,
namun tidak sampai mengakibatkan kemacetan. Hal ini disebabkan
karena penonton tidak datang pada saat yang bersamaan melainkan
bergelombang.
Masyarakat yang tidak mendapatkan tiket hari pertama akan
diperbolehkan memasuki Pamedan, Puro Mangkunegaran selepas pukul
21.00 WIB. Namun karena adanya calo yang berkeliaran di lahan parkir
dan depan pintu gerbang, akhirnya panitia memeperbolehkan
masyarakat masuk meskipun tidak membawa tiket. Melihat anime yang
sangat tinggi dari masyarakat, panitia memutuskan untuk open gate
sebelum waktu yang ditentukan.
Melihat antusiasme masyarakat Solo terhadap SIPA yang sangat
tinggi ini menunjukkan bahwa masyarakat Solo adalah masyarakat
yang cinta budaya. Salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Solo
yang memiliki kekuatan lebih dalam mendukung sebutan Kota Budaya
adalah dinamika seni pertunjukannya (performing art). Kedahsyatan
kekuatan itu bisa ditelusuri dari intensitas pergelaran yang menurut
sejarah memang sudah sedemikian dinamis sejak masa lampau.
Menyebut seni pertunjukan, di Kota Solo tak sekadar ada. Namun dari
kuantitasnya yang cukupcommit beragam to user dengan mencakup berbagai wilayah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79
kesenian, seni pertunjukan bahkan telah menjadi daya hidup dari
masyarakatnya. Bisa dikatakan sudah sedemikian mengakar dalam
kehidupan kota.
Dunia seni pertunjukan telah mengakar dalam kehidupan kota
Solo diantaranya tertengarai pada kehidupan kantong-kantong seni
yang ada. Tidak hanya yang dikelola oleh lembaga pemerintah atau pun
swasta, namun bahkan juga telah merambah dalam wilayah masyarakat
yang mandiri. Kondisi yang demikian tentu menjadi aset yang tak
ternilai bagi Kota Solo terkait dengan sebutan Kota Budaya. Untuk
lebih memaksimalkan energi-energi itu maka dibutuhkan semacam
“terminal” untuk menyatukan semangat yang sama. Termasuk dengan
mencoba merelasikan dengan seni pertunjukan dari luar daerah bahkan
dari mancanegara.
Solo International Porforming Art (SIPA) 2012 merupakan
jawaban dari penyatuan semangat antar seni pertunjukan tersebut.
Sebuah event berskala internasional yang di antaranya akan
menyatukan semangat masyarakat pendukung seni pertunjukan untuk
kemudian bersama membumikan Kota Solo sebagai Kota Budaya.
Berbeda dengan pergelaran ketoprak, wayang orang, wayang kulit, dan
pergelaran kesenian lokal lainnya, SIPA berhasil mengumpulkan ribuan
massa untuk mengapresiasi beragam bentuk kesenian, baik lokal
maupun internasional. Publikasi penyelenggaraan event bersambut
dengan tingginya tingkat antusiasme masyarakat untuk menghadirinya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80
Penyelenggaraan SIPA selalu bisa menyedot kerumunan massa untuk
memberikan apresiasinya.
Orientasi pemerintah kota Surakarta untuk mengukuhkan
identitas budaya bagi kotanya adalah rasional di balik intensifikasi
penyelenggaraan event-event seni budaya pada beberapa tahun
belakangan, khususnya pada era pemerintahan Jokowi. Solo memang
menyimpan sejarah bagi pilar peradaban Indonesia. Mencitrakan Solo
sekarang sebagai Solo Tempoe Doeloe dari sisi budaya tentu pilihan
strategis untuk mengangkat reputasi kota. Lebih lagi, sumber daya seni
budaya merupakan unsur potensial untuk kota Solo yang notabene
miskin sumber daya alam.
Event-event akbar seni budaya SIPA mampu memobilisir massa
dapat dipersepsi sebagai kampanye dalam rangka menggugah
kesadaran apresiasi publik terhadap beragam karya seni budaya.
Penguatan nuansa etnik, baik kontemporer maupun tradisi, bisa
dipahami sebagai upaya untuk membumikan keberadaan beragam
karya seni budaya yang berbasiskan keanekaragaman identitas lokal
sebagai ciri khas identitas nusantara. Sebuah upaya penghadiran
kembali identitas nasional yang dibangun di atas ke-Bhinneka Tunggal
Ika-an. Identitas yang dari tahun ke tahun semakin tergerus oleh
infiltrasi budaya global sebagai kepanjangan tangan dari kekuasaan
hegemonik negara maju atas negara berkembang.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 81
Gambar 2.10 Antusiasme Penonton SIPA Tahun 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Event SIPA tidak dapat dipungkiri adalah apresiasi masyarakat
Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Solo pada khususnya,
terhadap karya seni budaya sendiri mengalami penurunan signifikan.
Sepinya gedung pertunjukan wayang orang Sriwedari, RRI, dan
ketoprak Balaikambang dapat menjadi indikasi yang mungkin juga
didapati pada seni budaya lokal lainnya. Tentu menjadi fenomena
menarik ketika SIPA bisa menyedot animo masyarakat yang
sedemikian besarnya. Kuatnya apresiasi masyarakat terhadap seni
budaya nusantara adalah pilar penting dalam pembangunan karakter
bangsa. Ada beberapa hal yang dapat diambil dari kedua perhelatan
tersebut. Pertama, kemasan pertunjukan didukung dengan tata commit to user panggung dan tata cahaya yang dapat menumbuhkan rasa „menarik‟ perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82
bagi pengunjung. Kedua, pertunjukan dikelola dengan pendekatan
event organizing yang memperhatikan ketersampaian informasi kepada
publik tentang penyelenggaraan acara secara detail. Ketiga, masyarakat
memiliki trust bahwa pertunjukan merupakan sesuatu yang menarik
dan tidak menjemukan.
Keberhasilan SIPA menjadi semangat untuk memikirkan
bagaimana pergelaran wayang orang, ketoprak Balaikambang, Reog
Ponorogo, pentas karawitan, dan karya-karya seni budaya lokal lainnya
dipertunjukkan dengan manajemen pertunjukan yang benar-benar
dikelola secara profesional. Ketika pendekatan serupa untuk seni
budaya lokal juga dapat menarik animo besar masyarakat, maka
penyelenggaraan SIPA tentu dapat dimaknai sebagai ijtihad penting
penguatan seni budaya lokal dan dijadikan model penyelenggaraan di
tengah derasnya infiltrasi seni budaya global yang cenderung
mencerabut akar kesadaran apresiatif masyarakat dari ketertarikannya
terhadap seni budaya sendiri. Namun, apabila pendekatan serupa tidak
dapat menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya lokal,
tentu ada hal lain yang harus diselesaikan dalam rangka membangun
kesadaran persepsional dan apresiatif masyarakat terhadap seni budaya
sendiri. Apakah makna internasional menjadi magnet seperti halnya
pelibatan artis-artis ibu kota dalam pertunjukan wayang yang bisa
meningkatkan daya hadir masyarakat juga perlu didefinisikan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83
Penyelenggaraan event SIPA menjadi penting apabila dikaitkan
dengan penguatan identitas kota budaya. Kota budaya tentu tidak dapat
dipahami sebagai masih terdapatnya model-model karya seni budaya
lokal secara minimalis. Artinya, seni budaya tersebut tetap ada tanpa
dukungan situasi budaya masyarakat di mana seni budaya tersebut
tumbuh dan berkembang. Apabila yang terjadi adalah seperti itu, maka
identifikasi kota budaya perlu ditinjau kembali atau bahkan akan
terjebak pada kota museum budaya. Yaitu ketika keberadaan seni
budaya hanya didukung oleh keberadaan segelintir seniman dan tidak
terepresentasikan dalam situasi kultural masyarakat. Lebih ironis lagi,
ketika karya seni budaya tersebut, meskipun tetap ada, hanya
diapresiasi oleh rasa keingintahuan masyarakat luar, dengan tingkat
apresiasi masyarakat lokal yang rendah atau bahkan tidak tumbuh.
Ditinjau dari pencitraan terhadap dunia luar, penyelenggaraan
SIPA memang dapat diidentifikasi berdampak pada pencitraan positif
masyarakat luar terhadap identitas budaya kota. Sedangkan
relevansinya terhadap pembangunan sosial budaya masyarakat Solo
perlu juga dirumuskan secara definitif sehingga perhelatan akbar
tersebut juga memiliki sisi kemanfaatan publik di bidang seni budaya.
Posisi dan peran perhalatan akbar SIPA dalam konteks pembangunan
kesadaran berbudaya masyarakat perlu diidentifikasi secara
komprehensif sehingga bisa berkontribusi pada kebijakan
pembangunan budaya sebagai pilar dalam penguatan karakter bangsa. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 84
Apabila kemudian ditemukan bahwa perhelatan tersebut memberikan
suasana makro bagi masyarakat, maka perlu dikuatkan dengan unsur-
unsur mikro yang lebih bersentuhan langsung dengan kesadaran dan
keaktifan masyarakat dalam mengapresiasi dan berekspresi melalui
jalur seni budaya.
b. Solo Batik Carnival (SBC)
1) Hakikat SBC
Solo Batik Carnival merupakan event budaya yang
diselenggarakan sebagai agenda tahunan Kota Solo untuk
mengakselerasi pertumbuhan dan citra Kota Solo sebagai Kota Batik
baik di tingkat nasional maupun internasional. Batik merupakan salah
satu pusaka budaya. Nilai budaya yang terkandung dalam batik
mencerminkan tingginya nilai seni yang dimiliki bangsa ini. Batik
merupakan produk budaya unggulan. Dari sisi sejarah misalnya, batik
telah dikenal sejak kerajaan Majapahit. Dari sisi ragam dan coraknya,
batik mempunyai variasi yang begitu banyak. Begitupun dari sisi yang
lainnya, batik memiliki keunikan yang luar biasa.”
Batik secara etimologis merupakan istilah asli tradisional Jawa
dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna
“menulis” dan “titik” yang bermakna "titik". Dari istilah ini Batik
mengacu pada dua pen gertian, yang pertama adalah teknik pewarnaan
kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan
sebagian dari kain. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85
Solo punya dua wilayah sentra warisan budaya batik yang
terkenal yaitu Kampung Batik Laweyan (Kerajaan Pajang 1546 M) dan
kampung batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola
tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya.
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak
memakai bahan-bahan dalam negeri seperti Soga Jawa yang sudah
terkenal sejak dari dahulu. Solo melahirkan tradisi batik yang terkenal
dengan sebutan Batik Solo. Polanya tetap antara lain terkenal dengan
“Sidomukti” dan “Sidoluhur” Batik adalah salah satu produk kota dan
telah menjadi ikon kota Solo. Batik khas Solo sudah dikenal di seluruh
Indonesia dan menjadi produk andalan eksport. Oleh sebab itu, maka
tidak berlebihan jika kota Solo mempunyai julukan sebagai Kota Batik.
Dalam perjalanan kulturalnya, Batik Solo ini menjadi salah satu
akar pertumbuhan tradisi batik nusantara. Batik meniiliki keindahan
visual karena semua ornamen, isian dalam pola atau “carik” tersusun
dengan rapi dan harmonis. Batik juga memiliki keindahan spiritual
karena pesan, harapan, ajaran hidup dan doa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dari pembuat batik yang dituangkan dalam pola.” Berdasarkan
keunikan tradisi seperti yang disebut di atas, Kota Batik merupakan
brand yang melekat pada Kota Solo. Merek atau brand bukan hanya
sebuah rangkaian kata atau gambar yang menempel pada produk atau
pun jasa tanpa sebuah makna yang mengikutinya. Logo, tagline,
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86
simbol, apapun nama dan bentuknya merupakan bagian dari merek atau
brand untuk membedakan satu produk.
Upaya memperkenalkan kota Solo sebagai kota batik adalah
dengan mengusung hiburan dan budaya melalui Solo Batik Carnival,
yaitu penyelenggaraan special event berupa karnaval batik. Hasil
wawamcara dengan RM. Widhiyatmoko Satrio Utomo, selaku panitia
event SBC menyatakan bahwa:
Perencanaan event Solo Batik Carnival dari segi konsep diambil dari motif batik kemudian dijadikan tema. Misalnya seperti SBC 3 dulu itu diambil tema Sekar Jagad yang artinya flora dan fauna. Sedangkan SBC 4 diambil dari tema Legenda dikarenakan masih mencakup seputar legenda dari Jawa, seperti Legenda Roro Jonggrang, Kencono Wungu, Ratu Pantai Selatan dan Ande - Ande Lumut. Dan untuk SBC 5 mengambil tema Metamorfosis, jadi dari awal pembuatan batik dari mulai pemalaman, tehnik cap, pewarnaan, kemudian batik jadi. Kemudian dalam pembuatan kostum tetap harus mengangkat atau menyertakan unsur batik yang telah ditentukan oleh panitia.
Adapun beberapa pihak yang dilibatkan dalam perencanaan
SIPA dikoordinasi oleh Event Organizer (EO) Mataya, sedangkan
untuk SBC 5 sudah dipegang sendiri oleh yayasan Solo Batik Carnival.
Peran serta pemerintah disini juga sangat berperan seperti penyediaan
ruang untuk pembekalan, penyediaan sarana dan prasarana, konsumsi
dan akomodasi. Untuk pembekalan itu sendiri biasannya kurang lebih
4/5 bulan sebelum hari H, diadakan setiap hari minggu meliputi
pembekalan cara pembuatan kostum, fashion show / catwalk, tehnik
make up, dan menari.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 87
Gambar 2.11 Solo Batik Carnival 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Solo Batik Carnival adalah suatu karnaval yang berbasis
masyarakat dengan menggunakan batik, local genius kota Solo, sebagai
sumber ide dasar dan spirit kreativitas masyarakat, yang selaras dengan
semboyan Kota Solo yaitu “Solo, The Spirit of Java”. Harapannya
adalah karnaval ini akan membentuk branding kota Solo sebagai Kota
Batik serta lebih mendekatkan masyarakat Solo terhadap kearifan lokal
kotanya dan mencintai pertumbuhan kotanya yang makin plural dan
multikultural.
2) Tujuan SBC
Solo Batik Carnival adalah sebagai suatu karnaval yang
berbasis masyarakat dengancommit menggunakan to user batik, sebagai ide dasar dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 88
semangat masyarakat yang selaras dengan kota Solo ″Solo,the Spirit of
Java″. Dengan adanya karnaval ini diharapakan bisa mendekatkan
masyarakat kota Solo terhadap kearifan lokal kotanya dan
menumbuhkan rasa cinta terhadap batik khususnya batik dari Solo.
Evaluasi yang dilakukan setelah penyelenggaraan event SBC
digunakan sebagai penilaian apakah event SBC mampu menjadi media
promosi bagi Kota Solo. Tujuan Event Solo Batik Carnival antara lain:
a) Membangun kreativitas masyarakat dengan batik sebagai media.
b) Merespon Tahun Industri Kreatif dalam langkah nyata bahwa Solo
Batik Carnival mampu menjadi instrument cultural marketing kota
Solo di tingakat Nasional maupun Internasional.
c) Meningkatkan citra kota Solo sebagai kota budaya dan peduli pada
pelestarian heritage tingkat Nasional maupun Internasional.
d) Mempertegas icon Kota Solo sebagai kota batik melalui event
Sesuai dengan hasil wawancara dengan RM. Widhiyatmoko
Satrio Utomo yang menyatakan bahwa:
SBC mampu menjadi media promosi, karena mampu menarik wisatawan untuk lebih antusias melihat event acara tersebut. Dan peran
serta masyarakat Kota Solo sendiri juga sangat berarti, masyarakat Kota Solo sangat antusias untuk mempromosikan kebudayaan / event
pagelaran yang disuguhkan dikotanya agar bisa dikenal hingga kemancanegara. Disini kita melihat terciptanya suatu kebudayaan yang baru muncul, yang awal mulannya dikenal dengan suatu kebudayaan
yang kuno, menjadi budaya yang moderen. Melalui kemasan yang di sajikan dengan konsep, tema dan tambahan ornamen kesenian untuk memperagakan kain batik yang diangkat pada sebuah kostum.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 89
Gambar 2.12 Pengembangan Model Batik yang Dipertunjukkan di Solo Batik Carnival 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Upaya memperkenalkan batik sebagai karya seni yang dapat
diaplikasikan dalam dunia mode modern, maka dalam Solo Batik
Carnival ditunjukkan berbagai model kontemporer yang berbahan
dasar batik. Ini menunjukkan bahwa Solo Batik Carnival merupakan
industri kreatif yang memproduksi ide, pengalaman, dan image.
Menurut RM. Widhiyatmoko Satrio Utomo upaya
memperkenalkan batik melalui event SBC membutuhkan strategi dan
media yang digunakan untuk memperkenalkan event SBC masyarakat
umum. Dia menyatakan:
Dari media yang digunakan seprti pamflet, brosur, poster, baliho. Dan
pemerintah sendiri membuat Kalender Event diamana di dalamnya terdapat berbagai macam event di Kota Solo selama satu tahun penuh. Pembuatan Kalender Event tersebut dibuat 2/3 bulan sebelum pergantian tahun. Pendistribusiannya biasanya melalui Hotel, Restoran, Airport, dan kantor Dinascommit Kebudayaan to user dan Pariwisata itu sendiri, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 90
media promosi dilakukan juga melalui iklan pada stasiun televisi. Selain itu juga pengiriman delegasi / duta karnaval baik diluar kota
maupun diluar negeri seperti di Singapura, Belanda, China dan terahir di Pasadena.
Uraian di atas menunjukkan upaya memperkenalkan batik
melalui event SBC adalah sebagai upaya untuk mengkonstruksi image,
yang merepresentasikan kota Solo sebagai kota Batik dan menjadikan
kota Solo sebagai kota yang marketable. Dengan demikian, SBC
memiliki fungsi ganda. Selain, sebagai usaha mematenkan batik secara
budaya dan meneguhkan brand Kota Solo sebagai Kota Batik. SBC
juga dapat difungsikan sebagai ruang pamer atau etalase yang
menawarkan keunikan batik Solo sebagai unique selling pmposition
sehingga hal tersebut dapat dijadikan ajang promosi pariwisata kota
Solo di skala nasional maupun internasional.
Adapun pembagian tema dalam Solo Batik Carnival 5 ini,yaitu:
a) Batik Tulis (menggambarkan proses pembuatan batik dengan tehnik
tulis, dengan menggunakan “canting”).
b) Batik Cap (menggambarkan proses pembuatan batik dengan tehnik
cap / stemp).
c) Pewarnaan (menggambarkan proses pembuatan batik dengan tehnik
pewarnaan pada kain batik tersebut).
d) Batik Jadi (hasil dari segala proses pembuatan batik, sampai
menjadi batik jadi).
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 91
3) Peserta SBC
Tahun 2012 merupakan tahun kelima bagi Solo Batik Carnival,
setelah sukses menggelar Solo Batik Carnival 1 - 4. Kali ini Solo Batik
Carnival 5 ini mengambil tema Metamorphosis. Karnaval kali ini
dirancang sebagai sebuah karnaval batik yang menjelaskan tentang
proses pembuatan batik. Solo Batik Carnival 5 dilaksanakan pada
tanggal 30 Juni 2012 pukul 19.00 WIB, dengan rute Solo Center Point
sampai Balai Kota jarak tempuh 6,5 km.
Jumlah peserta Solo Batik Carnival 5 sebanyak 158 peserta,
jalur yang ditempuh sama dengan event Solo Batik Carnival 1 - 4 yang
berjarak 6,5 km sedangkan Solo Batik Carnival 6 mendatang, jarak
yang ditempuh 3 km lebih singkat dari jarak yang ditempuh Solo Batik
Carnival sebelumnya. Dilihat dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa
Solo Batik Carnival 5 lebih berpontensi mendatangkan wisatawan jika
dilihat dari banyaknya jumlah peserta dan tema.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 92
Gambar 2.13 Peserta Solo Batik Carnival 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
4) Gelaran SBC
Solo Batik Carnival 5 ini dipersiapkan kurang lebih 2,5 sampai
3 bulan sebelum hari pelaksanaanya (bulan April-Juni 2012) dengan
jadwal latihan peserta 2 kali dalam seminggu. Sebenarnya dalam waktu
tiga bulan merupakan waktu yang singkat dalam mempersiapakan
karnaval yang matang, tapi kota Solo mampu mengadakan karnaval ini
karena kota Solo bisa menghasilkan karya yang bagus.
a) Pendaftaran Peserta
Pendaftran peserta dimulai dari tanggal 4 Maret 2012 sampai 4
April 2012. Calon peserta dapat langsung mendaftar ke Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, atau melalui Ibu Ina bagian
kasi promosi. Caloncommit peserta to user juga bisa langsung mendaftar ke perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93
Mataya art and heritage di Jalan Jawa No.18 Timuran Banjarsari
Solo. Informasi melalui nomor hotline (0271) 3020255 selain
melalui telepon calon peserta bisa mendaftar melalui pesen
elektronik, email/facebook :
b) Pemilihan Peserta
Semua orang dapat ikut serta dalam Solo Batik Carnival 5 ini
karena SBC ini tidak membeda - bedakan para pesertanya. Pada
dasarnya karnaval ini adalah karnaval lintas etnik dapat di ikuti dari
anak-anak sampai dewasa. Syarat utama untuk menjadi peserta
SBC adalah sehat jasmani dan rohani karena karnaval ini adalah
runway yang berat dan harus berjalan jauh. Di sini para calon
peserta diharapkan memiliki fisik yang kuat, sehat dan disiplin yang
tinggi. Para calon peserta pun dituntut benar - benar serius dan
memiliki jiwa seni dan kreativitas yang tinggi.
c) Workshop
Workshop Solo Batik Carnival 5 dimulai dari bulan April. Tempat
pelaksanaan Solo Batik Carnival 5 ini berbeda dengan Solo Batik
Carnival 1 - 4. Untuk Solo Batik Carnival 2012 workshop
dilaksanakan di Pendopo Balaikota.
d) Make up dan Busana
Dalam pembuatan kostum Solo Batik Carnival 5 peserta dituntut
kreatif dalam pembuatan kostum. Tidak hanya membuat kreatif commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94
membuat kostum tapi peserta harus pandai merias diri mereka
sendiri dengan semenarik mungkin kostum - kostum yang
dikenakan oleh peserta SBC merupakan hasil karya kreasi mereka
sendiri. Tema dalam Solo Batik Carnival 5 adalah Metamorphosis.
Metamorphosis sendiri diambil sebagai tema Solo Batik Carnival 5
karena dimunculkan untuk inspirasi dalam pembuatan batik.
Tema Metamorphosis ini menggamabrkan proses pembuatan batik
dari proses pemalaman, batik tulis atau cap, pewarnaan, dan batik
jadi. Bukan hanya kostum saja yang ditonjolkan dalam SBC namun
juga make up. Perpaduan kostum dan make up adalah sebuah
kombinasi yang sempurna. Peserta SBC selain dituntut bisa
membuat kostum juga diharapakan mampu merias diri. Peserta
SBC sendiri telah dipersiapkan dalam workshop - workshopnya
untuk membuat make up yang sesuai dengan karakter yang mereka
angkat dari kostumnya.
e) Pelaksanaan
Solo Batik Carnival 5 ini dipersiapkan kurang lebih 2 -3 bulan
sebelum hari pelaksaannya. Solo Batik Carnival 5 diselenggarakan
pada tanggal 30 Juni 2012 pada pukul 19.00 WIB. Unptuk mulai
perhelatan SBC ini diawali pemukulan Jimbe yang dilakukan oleh
Bapak Joko Widodo selaku Walikota Solo yang didampingi oleh
FX Hadi Rudyatmo selaku Wakil Walikota Solo berserta Menteri
Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa. Pukulan ketiga pejabat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95
pemerintah tersebut sekaligus membuka secara resmi
penyelenggaran Solo Batik Carnival 5.
Selepas pemukulan jimbe langsung dsambut dengan penampilan
peserta Solo Batik Carnival 5 kelompok anak - anak, yang menari
dihadapan para tamu undangan dengan iringan musik dari
Temperente Percussion. Selanjutnya giliran para instruktur yang
berlenggak - lenggok diatas Red Carpet. Para instruktur yang dalam
setiap workshop mendampingan para peserta SBC ini merupakan
pemain lama dari Solo Batik Carnival 1 – 4. Pada SBC 5 peserta
akan berjalan dengan menggunakan kostum sejauh 6,5 kilometer
,dengan mengambil start dari Solo Center Point menuju Balai Kota.
Dalam perjalanan menuju Balai Kota juga disediakan beberapa
panggung musik dan kursi tamu, dimana peserta yang akan
dimainkan saat peserta SBC akan perform di depan para tamu
undangan di sepanjang jalan Slamet Riyadi.
5) Keterlibatan Masyarakat dalam SBC
Solo Batik Carnival sudah tidak asing lagi dimata masyarakat
kota Solo dan Mancanegara karena Solo Batik Carnival ini karena
mengangkat tema dasar batik, dimana batik sebagai salah satu warisan
dunia yang harus dijaga pelestariannya. Solo Batik Carnival ini adalah
hiburan masyarakat yang sangat murah. Perkembangan tahun ke tahun
partisipasinya masyarakat untuk acara ini sangat besar,bisa dilihat dari commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96
pertambahan peserta dari tahun ke tahun. Ini bisa dilihat dari jumlah
peserta yang berpartisipasi dalam event Solo Batik Carnival ini.
Gambar 2.14 Antuasisme Penonton di SBC 2013 Sumber : www.frequency.com
Antusiasnya masyarakat terutama masyarakat Solo pun sangat
besar untuk menyaksikan event tahuan ini. Solo Batik Carnival ini
menyajikan tema yang berbeda-beda disetiap tahunnya dengan konsep
dasar batik.
Setelah melihat dari event SBC 5 dapat diketahui bahwa dari
segi manajemen penonton kurang terkoordinasi secara maksimal
sehingga menjadikan penonton tak beraturan. Di ketahui dari pihak
penyelenggara pun tidak bisa mengkoordinasi penonton kurang
optimal. Seperti contoh manajemen penonton di Solo Batik Carnival 6
yang baru diselenggarakan pada bulan Juni kemarin 2013. Satu minggu
menjelang pelaksanaancommit Solo to Batik user Carnival yang ke 6 manajemen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97
pengelolaan penonton menjadi kendala utama. Panitia mengakui
banyaknya penonton yang berjubel dipinggir jalan menyebabkan
semuanya tidak mendapatkan akses untuk melihat acara secara
keseluruhan. Untuk mengatasi persoalan itu, rencananya dibentuk
panitia khusus. Semakin pendeknya masa pementasan persiapan sudah
80%. Hal ini meliputi peserta, kostum, dan beragam gerakan yang akan
diperlihatkan,yang belum siap adalah manajemen penonton.
Pengaturan penonton dalam pertunjukan event Solo Batik
Carnival menjadi kendala utama dalam pelaksaan event tersebut karena
peserta SBC tidak bisa unjuk kebolehan secara maksimal. Untuk
mengatasi manajemen penonton panitia menurunkan personil pramuka
sebanyak 200 personil lengkap dengan tongkat, selain itu pula panitia
telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan anggota binaraga.
Seharusnya pengaturan penonton untuk tahun berikutnya lebih bagus
lagi. Bisa dibuat tribun-tribun untuk penonton dan disediakan tempat
bagi para pers untuk mengambil gambar,mungkin dengan pengaturan
penonton yang bagus bisa menambah bagus event tersebut dan semua
itu tidak lepas dari peran serta penonton sendiri untuk bisa berlaku
dengan tertib.
c. Solo Keroncong Festival (SKF)
1) Hakikat SKF
Solo Keroncong Festival merupakan ajang bagi seniman dan
seniwati keroncong nasional maupun daerah untuk unjuk kebolehan. commit to user Tujuan utama Pemerintah Kota Surakarta menyelenggarakan event ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98
adalah untuk menumbuhkembangkan musik keroncong ke ranah
nasional dan internasional. Untuk itu dalam Solo Keroncong Festival
2012 kali ini kami mengundang group-group keroncong dari luar
negeri. Solo Keroncong Festival merupakan ajang bagi seniman dan
seniwati keroncong nasional maupun daerah untuk unjuk kebolehan.
Tujuan utama Pemerintah Kota Surakarta menyelenggarakan event ini
adalah untuk menumbuhkembangkan musik keroncong ke ranah
nasional dan internasional. Untuk itu dalam Solo Keroncong Festival
kali ini kami mengundang group - group keroncong dari luar negeri.
Tema Seminar Keroncong Festival adalah "Keroncong Menuju
Masa Depan" maka Festival keroncong kali ini akan lebih memberikan
ruang tampilan bagi anak-anak muda. Untuk itu panitia menekankan
kepada calon pengisi acara diminta menampilkan kelompok-kelompok
keroncong dari kalangan muda demi membangun motivasi bagi musisi
muda dan penikmat keroncong muda untuk menggemari keroncong.
Menurut Adi Wardoyo, SH, Sekretariat HAMKRI Surakarta selaku
lembaga penyelenggara SKF menyatakan:
Perencanaan SKF sudah disiapkan sedemikian rupa, karena disini
HAMKRI merupakan peanggung jawab dan penyelenggara event SKF. Sebelum penyelenggaraan SKF kita mengadakan Pre-event yang di
selenggarakan di beberapa titik, diantaranya Pasar Kadipiro, Pasar Gading, Pasar Pucangsawit, Solo Grand Mall dan beberapa tempat lain. Tujuannya untuk mengenalkan dan mendukung serta menyampaikan
SKF melalui Pre-event
2) Tujuan SKF
Solo Keroncong Festival di Solo merupakan event yang
diselenggarakan 2 tahuncommit sekali. to Event user ini telah mendapat perhatian dari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99
masyarakat internasional. Beberapa negara mengutus perwakilannya
dalam event Solo Keroncong Festival 2012. Bagi kalangan masyarakat
Solo sendiri, Solo Keroncong Festival merupakan penataan pagelaran
musik yang mesti dianggap kuno atau jadul serta tampak sederhana tapi
elegan. Pas dengan sajian lantunan musik keroncong yang lembut
namun juga dinamis. Festival ini tak ubahnya sebagai sebuah hajatan
pasar malam atau pasar rakyat untuk masyarakat Solo dan menggema
ke penjuru negeri untuk memberikan inspirasi akan kreasi berkesenian.
Sebuah seni pertunjukan dengan mengangkat kekayaan budaya sendiri
menjadi pilihan yang bisa mendatangkan kecintaan, atau minimal bisa
terus mengingatkan bahwa musik keroncong masih enak untuk
dinikmati.
Keberadaan Musik Keroncong dengan kiprahnya di masyarakat
luas adalah karena estetika keroncong dapat dirasakan dan dinikmati.
Hal tersebut yang mendorong para seniman pejuang Seni Budaya
Musik Keroncong semakin giat memberdayakan dan mengembangkan
Musik Keroncong. Keroncong memiliki kandungan nilai budaya yang
sangat luhur dan indah yang mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100
Gambar 2.15 Antusiasme Penonton pada event SKF 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Keroncong juga mengalami perubahan dari tahun ke tahun
berikutnya, mulai dari alat musiknya, liriknya maupun cara
penyampaian Musik Keroncong yang disesuaikan dengan kondisi dan
situasinya. Bahkan Keroncong berkembang menjadi beberapa jenis
Musik Keroncong dengan variasi penampilannya, tetapi pada dasarnya
tetap berpedoman pada keaslian Keroncong tersebut.
Bersamaan dengan berkembangnya musik asing dan hingar -
bingarnya musik anak muda maka perlu dipikirkan regenerasi mulai
dari pemain Musik Keroncong maupun penyanyi Musik Keroncong,
agar penampilan Keroncong tidak mempunyai kesan bahwa Keroncong
adalah musik orang tua, memperkenalkan dan mengajak anak muda
bergabung dan mencintai Musik Keroncong adalah merupakan tugas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 101
muliabagi para seniman yang bercita-cita luhur untuk melestarikan Seni
Budaya Musik Keroncong.
Solo Keroncong Festival bertujuan membuktikan kembali
tentang keberadaan musik keroncong kepada masyarakat melalui sajian
pementasan musik keroncong, selain itu juga bertujuan:
a) Menjadikan Musik Keroncong sebagai Musik Nasional dan menjadi
tuan rumah di negeri sendiri.
b) Melanjutkan trend positif Solo Keroncong Festival 2012 dari tahun-
tahun yang lalu.
c) Sebagai upaya menjaga eksistensi musik keroncong sebagai pusaka
warisan budaya Indonesia.
d) Menjadikan Kota Solo Budaya melalui daya tarik Musik
Keroncong.
e) Memberikan apresiasi terhadap masyarakat tentang berbagai variasi
musik keroncong agar tetap digemari oleh khususnya generasi
muda dan memberikan image bahwa musik keroncong bukanlah
semata-mata musiknya orang-orang tua.
f) Sebagai media silaturahmi antar seniman keroncong sehingga dapat
meningkatkan persatuan dan kesatuan insan keroncong.
3) Peserta SKF
Pentas keroncong SKF diadakan pada tanggal 14 dan 15
September 2012 mulai pukul 7 malam, bertempat di Ngarsopuro, depan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102
Pasar Triwindu. Seminar keroncong diadakan pada tanggal 15
September 2012 mulai jam 8.00 WIB sampai selesai, bertempat di Pose
Inn Hotel, Jl Wolter Monginsidi No. 125 Surakarta. Tema Seminar Solo
Keroncong Festival 2012 kali ini adalah "Keroncong Menuju Masa
Depan" maka festival keroncong kali ini akan lebih memberikan ruang
tampilan bagi anak-anak muda. Untuk itu panitia menekankan kepada
calon pengisi acara diminta menampilkan kelompok-kelompok
keroncong dari kalangan muda demi membangun motivasi bagi musisi
muda dan penikmat keroncong muda untuk menggemari keroncong.
Gambar 2.16
Penyelenggaraan Solo Keroncong Festival 2012 Sumber : Dokumentasi Pribadi
Untuk pentas keroncong tanggal 14 September 2013
dimeriahkan oleh OK. Pesona Dewata dari Bali, Light Keroncong commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103
Orchestra dari Yogyakarta, Eljasqee Ensamble Keroncong dari Jakarta,
OK. Radar 49 dari Surabaya, OK. Pantai Barat dari Amerika Serikat,
OK. Hamkri dari Solo, OK. Para Rimba Keroncong dari Solo.
Kemudian untuk pentas keroncong tanggal 15 September 2013
dimeriahkan oleh OK. Sixty Nine dari Cilacap, OK. Taruna Kusuma
dari Gandekan Solo, OK. Putra Seniman dari Solo, OK. Pesona Jiwa
dari Jakarta, OK. Hamkri dari Sumatra Selatan, OK. Toegoe dari
Jakarta, OK. Gita Nada dari Pati, OK. D'Temasik dari Singapore, OK
Hamkri dari Surakarta.
Beberapa orkes keroncong dari luar Solo dan dari luar Indonesia
ikut hadir, menghibur, memeriahkan, dan mensejajarkan musik
keroncong dalam sebuah panggung bernama Solo Keroncong Festival.
Gambar 2.17 Penampilan OK. Pantai Barat dari Amerika Serikat di Solo Keroncong Festival 2012 Sumbecommitr : Dokumentasi to user Pribadi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104
Dari panggung Solo Keroncong Festival ini tak hanya terlihat
ribuan pasang mata menatap kearah yang sama dan mendengarkan
lantunan musik yang seirama, tetapi juga menemukan bagaimana musik
keroncong ternyata bukan hanya milik mereka yang tinggal di
sepanjang aliran Bengawan Solo. Peradaban keroncong ternyata telah
terbawa hingga Amerika oleh mereka yang belajar musik di Indonesia
dan begitu pula dengan negara tetangga seperti Singapura yang sama
halnya seperti telinga kita juga mendengarkan lantunan musik yang
sama sejak bertahun-tahun lamanya.
Menurut hasil wawancara dengan Adi Wardoyo, SH. Selaku
sekertaris HAMKRI Solo (Himpunan Artis Musik Keroncong
Indonesia) :
Beberapa pihak yang dilibatkan untuk perencanaan event SKF tersebut adalah semua kalangan para seniman dan seniwati keroncong. Kita melakukan komunikasi dengan grup-grup keroncong yang ada di luar
kota, Solo dan luar negeri. Sering juga kita berkirim pesan dan informasi dengan grup-grup keroncong yang berada diluar negeri,
sehingga mereka sendiri dengan bangganya datang ke Solo untuk ikut menyemarakkan event SKF
Uraian di atas menunjukkan bahwa para pelaku yang terlibat
dalam SKF adalah mereka yang berkesenian dengan bentuk yang sama
meski berada jauh di luar Indonesia, mereka masih memandang
Indonesia sebagai kiblat musik keroncong dengan karya-karya
wahidnya. Seperti yang ditunjukan oleh OK D’Temasik dari Singapura
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105
yang tak hanya membawakan koleksi lagu keroncong melayu tetapi
juga musik keroncong pop Indonesia dalam penampilan.
Para penampil dari Waldjinah hingga Agnes dari Hongaria, dari
siswa SD hingga kakek nenek, semua berperan di atas panggung dan di
luar panggung. Banyak macam kegembiraan disatukan dalam gelaran
Solo Keroncong Festival ini. Aneka jajanan tradisional mendapatkan
tempat melengkapi keramaian Solo di waktu malam. Wedang ronde,
sate Madura, pempek Palembang, nasi liwet, cabuk rambak, pecel
Madiun, angkringan, siomay Bandung dan banyak lagi aneka makanan
menemani lantunan musik keroncong. Warna-warni kehidupan pasar
rakyat menambah meriahnya gelaran festival ini.
Selanjutnya evaluasi atas hasil penyelenggaraan event SKF
menurut Adi Wardoyo, SH menyatakan bahwa:
Event SKF mampu menjadi media promosi bagi Kota Solo. Pada intinya Solo identik dengan keroncong, ketika kita menyelenggarakan keroncong untuk publikasi keluar banyak yang menyampaikan bahwa
“kalau keroncong itu ya di Solo”. Jadi SKF merupakan media yang sangat efektif untuk mengangkat budaya keroncong ke tingkat
internasional dengan membawa nama kota Solo. Intinya kita membantu pemerintah dalam hal publikasi pariwisata selain itu kita ingin meningkatkan citra kota Solo sebagai kota budaya melalui daya tarik
musik keroncong
Kemampuan SKF dalam membentuk citra kota Solo sebagai kota
budaya menurut Adi Wardoyo, SH menyatakan bahwa
Dalam lingkup keroncong, keberadaan keroncong dikota Solo sangat
luar biasa, semisal dari beberapa tempat mengadakan pagelaran- pagelaran musik keroncong, di HAMKRI sendiri setiap jum‟at malam ada pentas keroncong, kemudian hari minggu diadakan latihan rutin. Hampir setiap hari kitacommit selalu to ada user acara keroncong “tiada hari tanpa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106
keroncong”. Untuk grup keroncong yang tercatat dalam HAMKRI Surakarta kurang lebih diatas 50 grup, ada juga beberapa grup yang
mengalami pasang surut yang perlu kita perhatikan lebih serius
4) Gelaran SKF
Event SKF tahun 2013 ada sebanyak 15 grup musik keroncong dari
berbagai kota, termasuk Orkes Keroncong (OK) "Bahana Remaja" dari
Bandung, akan membuai Kota Solo dalam ajang "Solo Kerncong Festival"
(SKF) yang digelar selama dua hari, Jumat dan Sabtu (13-14/9) malam.
Pagelaran festival tahunan yang ke-5 sejak diluncurkan lima tahun lalu,
dirancang sebagai hiburan masyarakat sekaligus upaya pelestarian seni
musik keroncong di Tanah Air.
SKF 2013 ini sebenarnya merupakan kelanjutan SKF 2012 yang
bertema "Musik Keroncong untuk Anak Muda". Namun dalam
pelaksanaannya ternyata banyak peserta dewasa dan sebagian orang-orang
tua tetap ikut tampil. Tujuan SKF 2012 sebenarnya untuk regenerasi musisi
keroncong. Namun karena ternyata tetap banyak peserta dewasa, bahkan
ada yang usia tua, maka tema SKF 2013 tahun ini diubah menjadi “Musik
Keroncong untuk Segala Usia”. Menyinggung teknik penyajian dalam
SKF, sebenarnya dalam musik keroncong ada tatanan baku yang menjadi
pedoman dan berbeda dengan genre musik lain. Namun dia melihat, jika
para peserta diwajibkan mengikuti tatanan baku, dikhawatirkan akan
mengalami kejenuhan, tidak menarik dan mungkin tidak berkembang.
Pentas SKF 2013 lebih memberikan ruang tampil bagi anak-anak
muda. Untuk itu panitia commit SKF 2013 to user menekankan kepada kota-kota atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107
calon pengisi acara tersebut dengan menampilkan kelompok keroncong
dari kalangan muda-mudi. Hal itu dilakukan agar memotivasi musisi muda
dan penikmat keroncong muda untuk lebih menggemari musik keroncong.
Pentas SKF 2013 akan menampilkan sekitar 15 OK ,baik dari
dalam maupun luar negeri, di antaranya:
a) OK Pantai Barat (Amerika Serikat)
b) OK D’ Temasik (Singapore),
c) OK Hamkri (Sumatera Selatan)
d) OK Para Rimba Keroncong (Parker) Solo
e) OK Light Keroncong Orchestra (Jogjakarta)
f) OK Toegoe (Jakarta)
Peserta SKF diminta menampilkan postur musik keroncong yang
baku, dipadukan dengan musik keroncong yang bisa menjadi tontonan.
Dari empat lagu yang ditampilkan setiap peserta, diharapkan dua di
antaranya lagu daerah asal peserta. Seperti OK Bahana Remaja dari
Bandung, akan membawakan lagu dua di antaranya "Manuk Dadali" yang
berirama pop Sunda dan langgam pop "Bandung Selatan" yang legendaris.
Sedangkan peserta dari Denpasar akan lebih menampakkan warna Pulau
Dewata dengan rangkaian lagu "Janger", "Jagat Nata", "Pantun Cinta" dan
"Enggung" yang semuanya khas Bali.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108
Gambar 2.18 Penampilan Salah Satu Peserta di SKF 2013 Sumber : www.thejakartapost.com
Para peserta SKF sebenarnya diharapkan juga menggunakan penari
latar dengan tarian khas daerah agar musik keroncong sebagai tontonan
lebih atraktif dan berbeda dengan pentas musik keroncong masa lalu.
Namun tidak semua peserta menyatakan siap, selain peserta dari Bali yang
sambil menyanyi juga bisa menari. Peserta dari Bali bahkan minta pinjam
instrumen musik 'jublag' dan 'kanthil' untuk mengiringi tarian Bali. Itu yang
kami maksud bahwa dalam SKF tidak ketat pada tatanan, tetapi supaya
menarik sebagai tontonan. Di antara 15 grup musik keroncong yang akan
tampil di SKF 5, sebanyak tujuh grup berasal dari wilayah Surakarta. Grup
lain dari luar Solo adalah, dari Bandung (OK Bahana Remaja), Jombang
(Komunitas Keroncong Anak), Cilacap (OK D'Sixty Nine), Salatiga (OK
Bintang Swalayan), Sawahluntocommit (OK to user Lapseg), Bali (OK Pesona Dewata), perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109
Palembang (OK Hamkri Sumsel) dan Jakarta (OK Pesona Jiwa). Selain itu,
beberapa peserta, antara lain dari Malang, NTT, Lombok dan Kukar
menyatakan menunda keikutsertaannya pada 2014. Sementara empat grup
dari luar negeri, di antaranya dari Malaysia juga tidak dapat meramaikan
SKF 2013.
SKF 5 dibuka oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Ekonomi Kreatif
Berbasis Seni Budaya, Kementerian Pariwisata RI, HM Ahman Sya. di
Balaikota Solo dan tidak dipungut biaya, akan tampil sederet bintang tamu,
seperti penyanyi rock Mel Sandy, penyanyi keroncong kawakan Tuti
Maryati, pendatang baru Indra Utami dan Nadina, semuanya dari Jakarta.
Sedang bintang tamu tuan rumah adalah Si Walang Kekek Waljinah,
pesinden Sruti Respati dan pendatang baru Dian Mita. Melalui SKF yang
makin eksis, diharapkan Kota Solo sebagai induk semang musik keroncong
kelak dapat menjadi ibukota keroncong. Sebab, di Kota Solo saja
setidaknya terdapat 62 grup orkes keroncong. Meskipun antara satu grup
dengan grup yang lain terkadang ada musisinya yang orangnya sama.
commit to user