Pendapat-EMTEK-Versi-Publik.Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pendapat-EMTEK-Versi-Publik.Pdf VERSI PUBLIK PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk. OLEH PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk. I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“PP No. 57 Tahun 2010”) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pemberitahuan Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan (Perkom No. 10 Tahun 2010) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilaihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“Perkom No. 10 Tahun 2011”), pada tanggal 20 Juni 2011 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (”Komisi”) telah menerima Pemberitahuan dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atas Pengambilalihan Saham Perusahaan PT Indosiar Karya Media Tbk oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. 1.2 Pada tanggal 20 Juli 2011 dokumen Pemberitahuan dinyatakan lengkap dan terhitung tanggal tersebut Komisi melakukan Penilaian Pemberitahuan dengan mengeluarkan Surat Penetapan 48/KPPU/Pen/VII/2011 tentang Penilaian terhadap Pemberitahuan Pengambilalihan (Akuisisi) Saham Perusahaan PT Indosiar Karya Media Tbk oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. 1 II. PARA PIHAK 2.1 PT Elang Mahkota Teknologi Tbk PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (“EMTEK”) merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat dan beralamat di Menara Batavia Lt.5 Jalan K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 3 Agustus 1983 dan memperoleh status badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C2-1773.HT.01.01.TH.84 tanggal 15 Maret 1984. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir pada tahun 2009 adalah melalui Akta Notaris No.19 tanggal 17 September 2009, yang antara lain telah menyetujui perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbuka, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham, penerbitan saham untuk Penawaran Umum Perdana Saham, penerbitan saham baru yang berasal dari penerbitan waran Perusahaan, dan perubahan-perubahan lain agar sesuai dengan anggaran dasar perusahaan terbuka, termasuk perubahan nama perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. EMTEK bergerak di tiga area bisnis utama yaitu media, solusi dan konektivitas. Selain ketiga bisnis utama tersebut, EMTEK juga menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa, pembangunan, pertambangan, percetakan, agrobisnis, dan transportasi. 2.2 PT Indosiar Karya Media Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”) merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta Barat, dan beralamat di Jalan Damai Nomor 11, Daan Mogot, Jakarta 11510. IDKM didirikan pada tahun 19 Juli 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada. Perseroan ini mendapatkan status badan hukumnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No.C-20522.HT.01.01.TH.2003 tertanggal 29 Agustus 2003, dan pada tahun 2004 menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IDKM. IDKM adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, termasuk tetapi tidak terbatas pada jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia, media massa, konsultasi, menajemen, dan administrasi. Selain itu, IDKM juga menjalankan usaha di bidang perdagangan umum, termasuk namun tidak 2 terbatas pada perdagangan alat teknik, mesin-mesin, dan suku cadang/alat elektronik/elektrikal/alat-alat penyiaran, serta perdagangan ekspor impor. Anak perusahaan IDKM adalah PT Indosiar Visual Mandiri Tbk (“IVM”). Indosiar merupakan perusahaan yang berdiri dan tunduk pada hukum dan peraturan perundang- undangan Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Barat, dan beralamat di Jalan Damai Nomor 11, Daan Mogot, Jakarta 11510. Perusahaan ini memperoleh status badan hukumnya sejak tanggal 22 Juli 1993, berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 22 Juli 1993 Nomor C2-6430.HT.01.01.TH.93. IVM bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi sebagai Lembaga Penyiaran Swasta yang mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, membina watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. III. KRITERIA PEMBERITAHUAN 3.1 Pengambilalihan IDKM oleh EMTEK berlaku efektif secara hukum pada tanggal 16 Mei 2011 yang ditandai dengan Surat No. 115/EMT-DIR/TM/V/11 perihal Laporan Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1. 3.2 Nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham Perusahaan IDKM oleh EMTEK adalah sebesar Rp 4.102.547.754.000,- (Empat Triliun Seratus Dua Miliar lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Empat Ribu Rupiah). Nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham Perusahaan IDKM oleh EMTEK adalah sebesar Rp 5.276.059.997.000,- (Lima Triliun Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Miliar Lima Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Rupiah), sehingga ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP 57/2010 terpenuhi. 3.3 Pengambilalihan saham yang dilakukan oleh EMTEK terhadap IDKM tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi, maka ketentuan Pasal 7 PP 57/2010 terpenuhi. IV. TENTANG TRANSAKSI 4.1 Pada tanggal 1 Maret 2011 EMTEK dan PT Prima Visualindo (“PV”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham untuk keperluan pemberlian Saham IDKM yang dimiliki oleh PV sejumlah 551.708.684 lembar saham (yang merepresentasikan 27,24% dari modal yang ditempatkan dan disetor dari IDKM). 3 4.2 Pada tanggal 13 Mei 2011 EMTEK telah menyelesaikan transaksi pembelian saham IDKM yang dimiliki oleh PV melalui penawaran tender (sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK No.IX.H1 tentang Pengambilalihan Saham Perusahaan) kepada seluruh pemegang saham IDKM (selain PV) atas seluruh sisa saham IDKM diluar saham PV, dengan total saham yang ditransaksikan adalah 1.473.905.135 lembar saham (yang merepresentasikan 84,77% dari modal yang ditempatkan dan disetor dari IDKM). V. TENTANG ALASAN PENGAMBILALIHAN SAHAM 5.1 Alasan EMTEK 5.1.1 Menjadi salah satu grup usaha terkemuka di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan materi siaran kepada pemirsa melalui berbagai plarform media; 5.1.2 Menjadi rekanan yang tepat bagi penyediaan jasa informasi dan teknologi serta telekomunikasi bagi korporasi; 5.1.3 Meningkatkan kemampuan membuat program siaran dengan menggunakan fasilitas produksi yang dimiliki oleh EMTEK maupun IDKM sehingga dapat memaksimalkan efisiensi biaya program siaran; 5.1.4 Menciptakan nilai tambah bagi EMTEK dan berbagai pemangku kepentingan. 5.2 Alasan PV 5.2.1 IDKM bukan merupakan bisnis utama dari PV, dan saat ini PV hendak memfokuskan diri pada bisnis utamanya yaitu industri produk seperti makanan, dan perkebunan. 5.2.2 Pertumbuhan usaha IDKM beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan baik dari segi laba maupun segment market, sehingga dinilai tidak lagi menguntungkan. VI. TENTANG PASAR BERSANGKUTAN 6.1 Tentang Industri Penyiaran dan Lembaga Penyiaran 6.1.1 Lembaga Penyiaran a) Menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (“UU Penyiaran”) adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. b) Berdasarkan UU Penyiaran, LP jasa penyiaran televisi dibagi atas: 1) Lembaga Penyiaran Publik; 2) Lembaga Penyiaran Swasta; 4 3) Lembaga Penyiaran Komunitas; 4) Lembaga Penyiaran Berlangganan. 6.1.2 Lembaga Penyiaran Publik (“LPP”) adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. 6.1.3 Sumber pembiayaan LPP berasal dari : a) iuran penyiaran; b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan c) Belanja Daerah; d) sumbangan masyarakat; e) siaran iklan; dan f) usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. 6.1.4 Lembaga Penyiaran Komunitas (“LPK”) merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. 6.1.5 LPK diselenggarakan tidak untuk mencari laba atau keuntungan atau tidak merupakan bagian perusahaan yang mencari keuntungan semata, dan untuk mendidik dan memajukan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang meliputi budaya,
Recommended publications
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • Dinamika Interaksi Agen Dan Struktur Dalam Mencegah Konsentrasi Kepemilikan Media Televisi
    64 Komuniti, Vol. VIII, No. 1, Maret 2016 DINAMIKA INTERAKSI AGEN DAN STRUKTUR DALAM MENCEGAH KONSENTRASI KEPEMILIKAN MEDIA TELEVISI Nursatyo Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional, Jakarta Email : [email protected] ABSTRACT The acquisition PT IDKM by PT EMTEK that have an impact of the unification INDOSIAR and SCTV in the same holding company between period 2011 – 2012, bring a nation-wide discussion about concentration of media television ownership in Indonesia. Broadcast act no.32/2002 with Indonesia Broadcasting Commision as an independent regulatory body considered weak in the face of concentration. This paper provide a comprehensive description about the dynamics interaction between agent and structure of Indonesian broadcasting system particularly in order to organize commercial television media ownership. Keywords: media ownership concentration, Indonesian broadcasting structure Pendahuluan akan dipahami; bahwa semakin diberikan kebebasan seluas-luasnya bagi lembaga Proses demokratisasi di Indonesia penyiaran televisi untuk mengatur dirinya yang terjadi pasca reformasi membawa sendiri melalui mekanisme pasar, maka, pengaruh pada ranah penyiaran. Dunia akan dapat menciptakan program siaran penyiaran yang mengatur media radio yang bagus sesuai dengan keinginan pasar dan televisi dihadapkan pada paradigma (masyarakat). baru yang muncul dalam Undang-Undang no.32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Yang Sebaliknya, paradigma “ruang publik” dimaksud dengan paradigma baru tersebut menganggap, bisnis penyiaran berbeda adalah paradigma “ruang publik” yang dengan bisnis pada umumnya. Armando menempatkan publik sebagai pemilik mengemukakan tiga argumentasi mengapa dan pengendali utama ranah penyiaran. dunia penyiaran harus diatur ketat (high Hal ini berlawanan dengan paradigma regulated) untuk kepentingan publik “pasar”, yang memandang bisnis penyiaran (Armando, 2011). Pertama, media penyiaran harus didudukkan sama dengan dunia televisi diyakini memiliki kekuasaan yang bisnis pada umumnya, dengan semakin besar untuk mempengaruhi audiens.
    [Show full text]
  • Surya Citra Media Tbk (SCMA) Digital Segment As a Growth Driver
    Surya Citra Media Tbk (SCMA) Digital Segment as a Growth Driver SCMA managed to record a net profit of IDR 911 Bn in 9M20 (-8.1% yoy, +12.2% qoq), supported by recovery in ads spending and lower programming costs. While Free to Air TV remained the largest contributor in revenues, Online Digital segment had experienced an impressive growth with huge income potential in the future. Company Report | November 25, 2020 9M20 Profit Only Slightly Down. Until September 2020, SCMA was able to book revenue of IDR 3.5 Trillion (-13.5% yoy, +15.8% qoq). Recovery in advertisement spending has played a key factor for SCMA to achieve a relatively quick turnaround in its financial BUY performance. Moreover, the company also managed to reduce program and broadcasting Target Price (IDR) 1,800 costs by 22.4% yoy (IDR 1,560 Bn in 9M20 vs IDR 2,012 Bn in 9M19), which greatly Consensus Price (IDR) 1,695 helped its bottom line. Overall, SCMA’s net profit was down by only 8.1% yoy to IDR 911 TP to Consensus Price +6.2% Bn in 9M20, from IDR 991 Bn during the same period last year. We see that this result is a great achievement considering the many challenges that the economy has seen since the start vs. Last Price +17.6% of the Covid-19 pandemic. Shares data Still Depends on Free-to-Air TV. Advertising revenues from Free-to-Air broadcasting still Last Price (IDR) 1,530 contributed a significant portion of SCMA total income, with a 89.2% share (slightly down Price date as of 24 November 2020 52 wk range (Hi/Lo) 1,625 / 600 from 90.5% last year).
    [Show full text]
  • Commitment for Continued Performance
    LAPORAN TAHUNAN 2017 Annual Report 2017 Commitment for Continued Performance PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI TBK DISCLAIMER SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB This Annual Report contains financial conditions, operation results, Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, projections, plans, strategies, policies, as well as objectives of the hasil operasi, kebijakan, proyeksi, strategi, serta tujuan Perseroan Company, which are classified as forward-looking statements in yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam the implementation of the applicable laws, excluding historical pelaksanaan perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal matters. Such forward-looking statements are subject to known yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan hasil that can cause actual results to differ materially from expected aktual yang secara material berbeda dari hasil yang diekspektasi. results. Prospective statements in this Annual Report are prepared based Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini on numerous assumptions concerning current conditions and dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini future events of the Company and the business environment dan kondisi mendatang serta lingkungan bisnis dimana Perseroan where the Company conducts business. The Company shall menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa have no obligation to guarantee
    [Show full text]
  • Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012
    1 Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012 2 Index Introduction…………………………………………………………….……….3 Media overview……………………………………………………………….16 Media groups………………………………………………………………….30 Radio overview………………………………………………………………..39 Radio networks………………………………………………….…………….44 Television overview……………………………………………….…………..66 Television networks…………………………………………………………...74 Print overview………………………………………………………………….98 Newspapers…………………………………………………………………..103 Magazines…………………………………………………………………….121 Online media………………………………………………………………….124 News weBsites………………………………………………………………..128 Traditional and informal channels of communication……………………..131 Media resources………………………………………………………………133 Telecoms overview…………………………………………………………...141 Telecoms companies…………………………………………………………145 3 Introduction Indonesia is the largest and most populous country in Southeast Asia. It has become an economic and political powerhouse in the region, with a growing international profile. This chain of more than 6,000 inhabited islands had an estimated population of 242 million people in 2011, according to the World Bank. More than half the population lives on the island of Java, where the capital Jakarta is situated. This large island of 140 million people is one of the most densely populated places on earth. The overthrow of President Suharto in 1998 ended six decades of authoritarian rule. It ushered in a new era of democracy, freedom of speech and economic prosperity. The local media has blossomed in this environment. Over 1,500 private radio stations and more than
    [Show full text]
  • Elang Mahkota Teknologi Bloomberg: EMTK.IJ | Reuters: EMTK.JK Technology Sector 29 April 2021 JCI Index: 5,964
    Elang Mahkota Teknologi Bloomberg: EMTK.IJ | Reuters: EMTK.JK Technology Sector 29 April 2021 JCI Index: 5,964 Not Rated Proxy of Indonesia’s Technology Target Price (IDR) n.a EMTK telah berkomitmen membangun ekosistem teknologi sejak tahun 2012, dimulai dari didirikannya KMK Online, yang saat ini menjadi induk dari bisnis digital. Selain itu, EMTK memiliki investasi pada nama-nama besar di dunia digital seperti: Bukalapak, Price Comparison DANA, Vidio, dan KlikDokter. Harga saham EMTK telah naik +366% dalam setahun Cons. Target Price (IDR) 3,400 terakhir, dan saat ini menempati urutan 10 di daftar saham dengan market cap terbesar SSI vs. Cons. (%) n.a di BEI. EMTK baru saja melakukan private placement dengan jumlah signifikan yaitu IDR 9.3 triliun (75% dari total equity FY20). Terdapat banyak rumor dan spekulasi dari aksi korporasi tersebut, namun manajemen menyatakan belum dapat memberikan Stock Information tanggapan maupun informasi lebih lanjut atas hal tersebut. Saat ini kami belum Last Price (IDR) 2,230 membuat proyeksi untuk EMTK, namun kami berharap laporan ini akan memberikan Shares Issued (Mn) 55,032 Market Cap. (IDR Bn) 141,366 pemahaman mengenai bisnis EMTK saat ini serta potensinya ke depan. 52-Weeks High/Low (IDR) 2,680/397 Memiliki ekosistem teknologi dan eksposur pada e-commerce. EMTK memiliki investasi 3M Avg. Daily Value (IDR Bn) 61.4 pada beberapa perusahaan digital ternama seperti: Bukalapak, DANA, Vidio, dan Free Float (%) 38.3 KlikDokter. Perjalanan digital EMTK dimulai sejak 2012, dengan didirikannya KMK Online Shareholder Structure: Eddy Sariaatmadja 22.3 yang saat ini menjadi holding dari bisnis digital EMTK. Beberapa spekulasi terkait rencana IPO dari Bukalapak dengan valuasi USD 4-5 miliar, dan merger Gojek-Tokopedia (GoTo) juga turut mendorong valuasi perusahaan e-commerce lain menjadi lehih tinggi.
    [Show full text]
  • Spasialisasi Dan Praktik Monopoli Emtek Group
    Spasialisasi dan Praktik Monopoli Emtek Group Muhammad Dicka Ma’arif Alyatalatthaf Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Jl. Erlangga Barat VII No. 33, Semarang 50241 Telp: 081224517424, E­mail: [email protected] Abstract This study aims to determine the form of spatialization and monopolistic practices carried out by Emtek Group. This research uses descriptive qualitative in the critical analysis perspective of the Political Economy of Communication Theory by Vincent Mosco. The political economy of communication theory is used to describe the spatialization in the form of horizontal integration and vertical integration to strengthen the organization and to dominate market. This research uses documentation data collection techniques by observing and analyzing the business units of the Emtek Group and the historical record establishment of Emtek Group including the shift of shareholders from Emtek Group and its subsidiaries. The result shows that the spatialization carried out by Emtek Group has caused monopoly, monopsony and conglomeration practices that can threaten the principle of fair business competition. In addition, the practice of conglomeration also provides an imbalance effect on television content, between programs containing entertainment with information programs. Seeing these conditions, society must participate in terms of surveillance by acting as a watchdog, so that media corporations can be controlled more objectively. The government should provide detail information about the proportion between information and entertainment in television program content, and should restrict media cross-ownership. Keywords: political economy of communication, spatialization, monopoly, Emtek Group Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk spasialisasi dan praktik monopoli yang dilakukan oleh Emtek Group. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dalam perspektif analisis kritis Teori Ekonomi Politik Komunikasi dari Vincent Mosco.
    [Show full text]
  • Elang Mahkota Teknologi Bloomberg: EMTK.IJ | Reuters: EMTK.JK Technology Sector 29 April 2021 JCI Index: 5,964
    Elang Mahkota Teknologi Bloomberg: EMTK.IJ | Reuters: EMTK.JK Technology Sector 29 April 2021 JCI Index: 5,964 Not Rated Proxy of Indonesia’s Technology Target Price (IDR) n.a EMTK started its journey to build a tech ecosystem in 2012, with the establishment of KMK Online. Since then, EMTK has invested in several major players in Indonesia’s digital sector, such as Bukalapak, DANA, Vidio, and KlikDokter. EMTK's share price went Price Comparison up by +366% in the past year, and currently ranks 10th on the list of companies with the Cons. Target Price (IDR) 3,400 biggest market cap on the IDX. In March 2021, EMTK conducted a private placement, SSI vs. Cons. (%) n.a obtaining IDR 9.3 trillion (75% of its equity in FY20). There have been many rumors and speculations about the corporate action, but the company’s management hasn’t given any response or information on this matter. We have not made any projection for Stock Information EMTK, but we hope this report will provide an understanding of EMTK's businesses and Last Price (IDR) 2,230 its future potential. Shares Issued (Mn) 55,032 Market Cap. (IDR Bn) 141,366 Tech ecosystem and e-commerce exposure. EMTK has invested in several major players 52-Weeks High/Low (IDR) 2,680/397 in Indonesia’s digital sector; Bukalapak, DANA, Vidio, and KlikDokter. EMTK's digital 3M Avg. Daily Value (IDR Bn) 61.4 journey began in 2012, with the establishment of KMK Online, which is currently the Free Float (%) 38.3 holding company for EMTK's digital business lines.
    [Show full text]
  • Analisis Keberhasilan Strategi Akuisisi Oleh Pt Elang Mahkota Teknologi Tbk
    ANALISIS KEBERHASILAN STRATEGI AKUISISI OLEH PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI TBK Eric Taner1 Abstract: Indonesia, as a developing country needs every business segments to be able to maximize the growth of the Indonesian economy. From an economic point of view, merger, acquisition or consolidation is some of the strategic actions that could win the market competition. With merger, acquisition or consolidation, the company is expected to produce better performance, as well as ways to overcome the problem such as lack of funding for the company. One of the companies that are interested in doing the acquisition process is PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk, which acquired PT. Indosiar Karya Media Tbk. This study is aimed to rate the success of PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk’s acquisition strategy, based on the company’s goals, by using financial ratio analysis. The results showed that the company managed to achieve 3 out of 4 of its goals regarding the acquisition. Keywords: acquisition, sales, eficiency, TATO, FATO, EPS PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan peran dari setiap pelaku usaha untuk dapat memaksimalkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi ini akan semakin berkualitas jika ditopang dari persaingan usaha yang sehat. Dari segala bidang perekonomian di Indonesia, industri penyiaran merupakan salah satu industri yang berkembang pesat. Dalam persaingan dalam industri penyiaran ini, perusahaan televisi yang mempunyai pendanaan yang kuat dan akses pasar yang lebih besar akan bertahan dalam persaingan memperebutkan pangsa pasar dan kemudian menguasai pangsa pasar dalam jumlah yang lebih besar bila dibandingkan dengan perusahaan penyiaran yang lainnya. Dengan pengusaan pasar yang cenderung dominan ini, perusahaan televisi dapat menciptakan suatu tembok untuk menghambat atau mengurangi persaingan antar perusahaan penyiaran.
    [Show full text]
  • Commit to User Library.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN ASISTEN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA LIPUTAN 6 &A
    library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN ASISTEN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA LIPUTAN 6 & FOKUS PAGI DAERAH DI SCTV – INDOSIAR BIRO JAWA TIMUR Disusun Oleh : YULI PURWITASARI (D1415040) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md) Dalam Bidang Komunikasi Terapan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018 commit to user i library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “Bahagia memang sederhana, jangan lupa berusaha dan bahagia dengan selalu bersyukur atas semua yang telah didapatkan” “The means used by God to avenge our efforts that could fill the oceans and land area” (Prof. Dr. Nurcholis Madjid) commit to user v library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan bagi Bapak, Ibu, dan Adik-adik yang mendukung serta memberi semangat bagi penulis. Tak lupa, penulis juga mempersembahkan laporan ini untuk : 1. Ibu Chatarina Heny Dwi Surwanti, S.Sos, M.Si selaku pembimbing akademik dan sekaligus pembimbing dalam pembuatan laporan tugas akhir ini. 2. Semua kru SCTV – Indosiar biro Jawa Timur yang telah menerima penulis dengan hangat selama dua bulan melaksanakan Kuliah Kerja Media. 3. Dosen – dosen yang menjadi pengampu mata kuliah selama penulis melaksanakan proses belajar mengajar di kampus. 4. Sahabat – sahabat yang memberikan semangat serta dukungan.
    [Show full text]
  • Mapping Media Policy in Indonesia
    Mapping Media Policy in Indonesia Report Series Engaging Media, Empowering Society: Assessing Media Policy and Governance in Indonesia through the Lens of Citizens’ Rights Oleh A joint research project of Yanuar Nugroho Muhammad Fajri Siregar Shita Laksmi Supported by Mapping Media Policy in Indonesia Published in Indonesia in 2013 by Centre for Innovation Policy and Governance Jl. Siaga Raya (Siaga Baru), Komp BAPPENAS No 43. Pejaten Barat, Pasar Minggu , Jakarta Selatan 12130 Indonesia. www.cipg.or.id Cover designed by FOSTROM (www.fostrom.com); all rights reserved. Except where otherwise noted, content on this report is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License Some rights reserved. How to cite this report: (Nugroho, Siregar, and Laksmi, 2012) - Nugroho, Y., Siregar, MF., Laksmi, S. 2012. Mapping Media Policy in Indonesia. Report Series. Engaging Media, Empowering Society: Assessing media policy and governance in Indonesia through the lens of citizens’ rights. Research collaboration of Centre for Innovation Policy and Governance and HIVOS Regional Office Southeast Asia, funded by Ford Foundation. Jakarta: CIPG and HIVOS. Centre for Innovation Policy and Governance i Mapping media policy in Indonesia Acknowledgements The research was funded by the Ford Foundation Indonesia Office and undertaken by the Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Jakarta and HIVOS Regional Office Southeast Asia Principal Investigator : Dr. Yanuar Nugroho, University of Manchester Co-investigator (CIPG), Coordinator : Mirta Amalia
    [Show full text]