<<

Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Keropok Camilan Khas

Ni Komang Prisillia Gendis Awanda 152163

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract: Keropok Lekor or fish sausage is a traditional Malay fish originating from the state of Terengganu, Malaysia. It is made from fish and flour and seasoned with and sugar. It is slightly greyish in colour and gives off a fishy taste and smell which becomes more prominent as it cools down after frying. The word lekor is said to be derived from a Terengganu Malay word meaning "to roll".

Keywords : Fish Sausage; Sago Flour; Fishy; Lekor; Snack.

1. Pendahuluan A. Latar Belakang Berdasarkan perkuliahan yang di selenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo, (STIPRAM) setiap tahunnya mengadakan program Foreign Case Study yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi baik S1 Hospitality yang duduk di semester 7. Program Foreign Case Sudy ini dapat dilaksanakan dengan mengikuti perjalanan ke Luar Negeri yang diadakan oleh kampus atau mengikuti program magang ke Luar Negeri. Dengan adanya Foreign Case Study mahasiswa di wajibkan melakukan observasi ke obyek wisata, sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan meninjau keadaan pariwisata di negara lain yang lebih berkembang. Pada tanggal 3 April 2017 sebanyak 23 mahasiswa STIPRAM yang terdiri dari 10 mahasiswa S1 Hospitality dan 13 mahasiswa D3 Perhotelan berangkat menuju Malaysia untuk melaksanakan kegiatan magang yang diadakan selama 6 bulan, sekaligus melaksanakan program Foreign Case Study bagi mahasiswa S1 Hospitality [1]. Kegiatan magang dilaksanakan di Residence Inn & Motels Sdn Bhd berlokasi di Lot 826 Mukim Sungai Karang, Cherating, , Kuantan, Malaysia. Pahang berbatasan langsung dengan Terengganu yang merupakan tempat tinggal Penulis selama di Malaysia.Terengganu adalah salah satu negara bagian Malaysia yang terletak di Pantai Timur semenanjung Malaysia. Terengganu memiliki beberapa kawasan wisata seperti pantai dan bukit. Berbagai jenis wisata tersedia di Terengganu, salah satunya wisata kuliner. Berada tepat di tepi laut, Terengganu memiliki berbagai macam hidangan laut. Salah satu hidangan laut yang terkenal di kalangan wisatawan adalah keropok lekor. Keropok lekor merupakan hidangan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Terengganu. Keropok lekor banyak di jual di kedai-kedai pinggir jalan, sehingga sangat mudah untuk di dapatkan. Penulis mengambil judul jurnal yang berhubungan dari kuliner tersebut yaitu “KEROPOK LEKOR CAMILAN KHAS TERENGGANU MALAYSIA” dengan tujuan ingin memperkenalkan hidangan khas Terengganu, yang banyak diminati oleh masyarakat Malaysia.

2. Pembahasan Kata “Pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu “pari” dan “wisata”. “Pari” yang memiliki arti banyak, berkal-kali dan “Wisata” berarti perjalanan, bepergian. Atas dasar itu, pariwisata siartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dalam bahasa inggris disebut dengan Tour [2,3]. Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan) [4]. Margenroth dalam Yoeti (1997:117) menjelaskan bahwa pariwisata adalah lintas orang-orang yang meninggalka tempat tinggalnya untuk sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari pribadinya [5]. Pengertian pariwisata menurut Pendit (1994:35) Pariwisata adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek, ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan temoat bekerjanya, serta diluar kegiatan mereka, dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata [6]. Berdasarkan definisi Pariwisata yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menikmati perjalanan tersebut [7]. Destinasi wisata adalah sebuah susunan sistematis dari tiga elemen. Seorang dengan kebutuhan wisata adalah inti/pangkal (keistimewaan apa saja atau karekteristik suatu tempat yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu penanda (inti informasi) [8]. Seseorang melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang membuat seseorang rela melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar. Suatu daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar para wisatawan mau menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata [9,10]. A. Regulasi Pada tanggal 3 April 2017 sebanyak 23 mahasiswa di berangkatkan ke Malaysia untuk melaksanakan kegiatan magang yang diadakan oleh kampus yang sudah bekerja sama dengan pihak hotel di Malaysia. Sebanyak 23 mahasiswa yang terdiri dari 10 mahasiswa S1 Hospitality dan 13 mahasiswa D3 Perhotelan mengadakan pertemuan dengan pembimbing untuk mengumpulkan sejumlah dokumen sebelum keberangkatan. a. Paspor Paspor diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan pada suatu negara yang di kunjungi. Paspor merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh setiap negara untuk membuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antarnegara. Penulis membuat paspor Indonesia di kantor imigrasi I Yogyakarta yang terletak di jalan Adisucipto. Pada tanggal 1 November 2016 paspor penulis dikeluarkan dan memilik masa berlaku sampai tanggal 1 november 2021. b. Visa Visa merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara kepada seseorang untuk dapat diberikan izin masuk ke suatu negara yang mempunyai hubungan diplomatic dalam periode waktu dan tujuan tertentu. Pengurusan visa pada saat sebelum keberangkatan, dibantu oleh pembimbing sebagai penaggungjawab ke 23 mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Malaysia. Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan paspor dan mengisi formulir pendaftaran. Visa yang digunakan oleh penulis adalah visa magang yang berlaku selama 6 bulan dari waktu pengeluaran visa tersebut. c. Penukaran Mata Uang Salah satu hal yang penting untuk melakukan perjalanan ke luar negeri adalah menukarkan mata uang Rupiah ke mata uang negara tujuan. Ada beberapa tempat yang dapat dituju untuk menukar mata uang, seperti mengunjungi money changer, bank atau di ATM negara tujuan. Penulis memilih menukarkan mata uang Rupiah ke money changer dengan membawa Rupiah sejumlah Rp 1.500.000, dengan nilai Ringgit sekitar RM 427. d. Keberangkatan Sebanyak 23 mahasiswa di berangkatkan ke Malaysia sesuai jadwal yang sudah tercantum di tiket. Pada pukul 07.00 WIB Mahasiswa harus sudah berkumpul untuk check in. Setelah check in mahasiswa mengantri untuk menimbang berat luggage, apabila luggage melebihi 20kg akan dikenakan biaya tambahan. Setelah melewati timbangan, akan dilakukan pengecekan secara bertahap, dimulai dari pengecekan metal detector dan x-ray. Saat melalui pengecekan ini seluruh mahasiswa diminta untuk melepas berbagai atribut yang terbuat dari logam dan dimasukan ke dalam wadah untuk di periksa melalu x-ray, barang elektronik juga tak luput dari pemeriksaan atribut, seperti telepon genggam dan laptop. Lalu pemeriksaan tiket dan paspor. Dan terakhir pemeriksaan barang bawaan yang akan di letakkan di dalam kabin. Setelah selesai melakukan pengecekkan, 23 mahasiswa menunggu keberangkatan diruang tunggu. Pukul 09.00 WIB pesawat Air Asia berangkat dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta menuju Kuala Lumpur International Airport di Malaysia. B. Budaya Malaysia Malaysia adalah negara multirasial yang hidup dalam damai dan harmonis. Tiga ras utama di Malaysia adalah Melayu, Cina, dan India. Kebudayaan Malaysia dipengaruhi oleh tiga ras ini. Melayu adalah komunitas terbesar dengan membentuk 54% penduduk Malaysia. Bahasa Melayu adalah sebagai Bahasa nasional Malaysia dan menjadi Bahasa resmi di Malaysia. Orang Melayu memiliki pengaruh penting di arena politik di Malaysia. Cina mewakili 25% orang Malaysia dan tinggal di kota-kota besar di pantai semenanjung barat. India membentuk 7,5% populasi di Malaysia. Sebagian besar beragama Hindu dan berbahasa Tamil, Malayalam, dan Serani atau Eurasian. Bumiputera terbesar di adalah Iban dengan jumlah 600.000 orang. Mereka tinggal dirumah panjang dan tinggal di sepanjang Sungai Rajang dan Sungai Lupar. Orang Bidayuh dengan jumlah 170.000 orang yang tinggal di Sarawak bagian barat daya. Orang asli Malaysia berjumlah sekitar 140.000 orang dan tinggal di semenanjung Malaysia. Dulumya mereka adalah penebang hutan, berimigrasi dan dibudidayakan tetapi sekarang sudah dipengaruhi oleh jaman modern yang sudah menyebar ke seluruh penjuru Malaysia. C. Gaya Hidup Masyarakat Malaysia Malaysia merupakan negara dengan masyarakat yang berbagai suku, ras, dan agama, jadi tidak heran jika masyarakat memiliki berbagai macam karakter dan gaya hidup yang berbeda-beda. Berikut ini adalah gaya hidup masyarakat Malaysia sehari-hari : 1. Suara klakson saat berkendara Saat berkendara masyarakat Malaysia cenderung untuk tidak terlalu sering menghidupkan suara klakson, sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia yang sangat berisik saat berkendara. Masyarakat Malaysia juga mendahulukan pejalan kaki, sehingga pejalan kaki akan merasa aman. 2. Adat Makan Masyarakat Malaysia Pada saat makan Masyarakat Malaysia lebih menyukai makan dengan tangan kanan. Mereka sangat jarang menggunakan sendok, mengingat Malaysia merupakan negara Islam, jadi mereka menerapkan apa yang di sunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW. 3. Suasana Malam Malaysia Pada pukul 21.00 suasana jalanan di Malaysia sudah sepi. Masyarakat Malaysia memilih untuk tidak melakukan kegiatan di malam hari. 4. Penjagaan Ketat Malam Hari Polisi Malaysia sering melakukan patrol pada malam hari tujuannya untuk menjaga suasana agar tetap aman dan tentram bagi masyarakat. Biasanya polisi-polisi Malaysia akan berjaga pada hari kamis, jumat dan sabtu. D. Tingkah Laku Masyarakat Malaysia Malaysia secara umum merupakan tempat yang santai dan tenang. Masyarakat Malaysia memiliki adat kebiasaan dan harus diikuti oleh wisatawan yang berkunjung ke Malaysia. Berikut ini adalah tingkah laku masyarakat Malaysia : 1. Walaupun secara umum jabat tangan dapat diterima dengan baik utnuk pria maupun wanita, beberapa wanita muslim mungkin melakukan perkenalan kepada pria hanya dengan mengangguk dan tersenyum. 2. Sepatu harus dilepas ketika memasuki rumah orang Malaysia. 3. Tangan kanan selalu digunakan ketika makan, atau menerima dan memberikan benda. 4. Jari telunjuk kanan tidak digunakan untuk menunujuk tempat, benda, atau orang. Sebagai gantinya ibu jari kanan dengan empat jari lainnya terlipat kedalam adalah penggunaan yang lebih sopan. E. Profil Terengganu Negeri Terengganu Darul Iman adalah salah satu negara bagian Malaysia. Terengganu terletak di Pantai Timur Semenanjung Malaysia, diantara garis bujur 102,25 dengan 103,50 dan garis lintang 4 hingga 5,50. Di bagian utara dan barat lautnya berbatasan dengan dan bagian selatan dan barat daya berbatasan dengan Pahang. Setakat ini terdapat beberapa cerita yang dikaitkan dengan nama negeri Terengganu. Nama Terengganu itu dikaitkan dengan ” Terangnya ganu “, ” Taring anu “, dan ” Terangan nu “. Kisah asal nama Terengganu ini melibatkan penduduk luar Terengganu ( Kelantan dan Pahang ) dan juga dari penduduk Terengganu sendiri. ” Terangnya ganu ” ini dikaitkan pula dengan peristiwa beberapa orang pelajar Kelantan tiba di Kuala yang kini dipanggil melihat pelangi di langit. Mereka pun menyatakan ” Terang sungguh ganu di sini “. Apabila pulang ke Kelantan mereka menyatakan di negeri jiran sungguh “terang ganunya “. Sementara itu ” Taring anu ” dikatakan berasal daripada cerita yang dikisahkan oleh Sultan Terengganu yang kesembilan, Baginda Omar ( 1839 – 1876 ). Sebelum wujud nama negeri Terengganu, satu rombongan Pahang telah datang memburu di kawasan hulu. Apabila mereka tiba di satu tempat ( kini dikenali dengan Sungai Terengganu Mati ), salah seorang daripada rombongan itu berjumpa sebatang taring. Beliau pun bertanya kepada temannya, taring apa? Salah seorang daripadanya menyatakan – “Taring anu ” kerana ia tidak dapat mengingatkan nama taring tersebut. Tidak lama kemudian, di antara mereka di dalam rombongan ini dapat memburu seekor rusa. Apabila dibawa pulang ke tempat mereka berkhemah, salah seorang daripada mereka bertanya tempat rusa itu diburu. Mereka yang berkenaan menyatakan berburu di “Taring anu “. Begitu juga apabila membawa pulang kayu gaharu dan ditanya tempatnya, mereka menyatakan di ” Taring anu”. Lama kelamaan dikenali dengan Terengganu. Terdapat dua kisah asal nama Terengganu yang melibatkan penduduk tempatan. pertamanya kisah ” Taring anu ” yang berlaku di tempat lain ( bukan di hulu ). Kisah ini menyatakan yang ” Taring anu ” berasal daripada sebatang taring sebesar gading gajah dijumpai di sebuah pulau ( kini dikenali sebagai Pulau Duyung ) berhampiran Kuala Sungai. Ketua pulau tersebut menyembahkan kepada raja ” taring anu tuanku “. Dengan itu kuala sungai itu disebut sebagai Kuala Sungai Taring anu. Kemudiannya Kuala Sungai Terengganu. Sebuah kitab lagi berkait dengan salah sebuah sungai yang bernama Sungai Terengan. Kuala Sungai Terengan ini adalah pertemuan Sungai Kerbat dan Sungai Terengan. Dipercayai pada zaman silam sudah ada penduduk di sini. Mereka berulangalik menggunakan kedua-dua sungai ini. Oleh itu jika mereka bertolak dari Kuala Terengan, mereka akan menggunakan samada Sungai Terengan atau Sungai Kerbat. Jika ada di antara mereka bertanya hendak ke mana? Mereka akan menjawab sama ada ke ” Terangan ni ” atau ” Terengan nu”. Dengan itu lama kelamaan muncullah Terengganu. Terengganu merupakan salah satu kota di Malaysia yang memiliki pulau-pulau kecil dan juga kawasan wisata alam yang menyajikan keindahan dan keasrian dari Terengganu. Terengganu tidak saja sebuah tempat yang menyajikan tempat yang menarik untuk di kunjungi, tetapi salah satu hal yang tidak boleh di lewatkan oleh wisatawan adalah wisata kuliner di Terengganu.

F. Masakan Melayu Masakan Melayu memiliki ciri khas utama dalam masakan tradisionalnya yaitu rempah- rempah yang cukup banyak. Santan juga penting dalam memberikan hidangan Melayu yang kaya akan rasa dan karakter kental dari hidangan mereka. Bahan lainnya adalah terasi merupakan salah satu bahan untuk membuat , cabai, bawang merah, dan bawang putih. Masakan melayu juga menggunakan serai dan lengkuas yang cukup banyak. Masakan Malaysia dipengaruhi oleh berbagai budaya dari seluruh dunia . Sebagian besar penduduk Malaysia kasar dapat dibagi di antara tiga kelompok etnis utama : Melayu , Cina dan India . Sisanya terdiri dari Peranakan dan masyarakat Kreol Eurasia , Orang Asli Semenanjung Malaysia , masyarakat adat dari dan Sarawak di Malaysia Timur , serta sejumlah besar pekerja asing dan ekspatriat . Sebagai hasil dari migrasi sejarah , penjajahan oleh kekuatan asing , dan posisi geografis di kawasan Asia Tenggara yang lebih luas , gaya kuliner Malaysia pada hari ini terutama melange tradisi dari bahasa Melayu -nya , Cina, India , Indonesia dan etnis warga , dengan berat terhadap pengaruh cahaya dari Thai , Arab , Portugis, Belanda , dan Inggris masakan – untuk beberapa nama . Hal ini mengakibatkan sebuah simfoni rasa , membuat masakan Malaysia yang sangat kompleks. Karena Semenanjung Malaysia berbagi sejarah budaya umum dengan Republik Singapura , adalah umum untuk menemukan versi hidangan yang sama di kedua sisi perbatasan terlepas dari tempat asal . Malaysia juga berbagi sejarah, budaya , dan etnis hubungan dekat dengan Indonesia , dan kedua negara sering mengklaim asal mula yang sama untuk hidangan seperti dan sate – kadang- kadang bertengkar . Masakan Melayu adalah masakan orang Melayu dari Malaysia , Indonesia , Singapura , , Mindanao dan Thailand Selatan . Daerah Melayu yang berbeda semua dikenal untuk hidangan unik atau tanda tangan mereka – Terengganu dan Kelantan untuk mereka , dan Keropok lekor , Negeri Sembilan untuk perusahaan berbasis piring – lemak , Pahang untuk nya , untuk perusahaan utara – gaya Asam laksa , Malaka untuk pedas , Riau untuk patin ikan mereka ( ikan patin ) piring ; Gulai ikan patin dan Asam Pedas patin ikan , Melayu Deli Sumatera Utara untuk mereka Nasi goreng teri Medan ( Medan ikan teri nasi goreng ) dan Gulai Ketam ( gulai kepiting ) dan Brunei untuk hidangan unik . Tidak disebutkan kapan tradisi kuliner Melayu terbentuk , tetapi catatan paling awal dari tradisi adalah dari abad ke-15 ketika Kesultanan Malaka menjadi pusat perdagangan penting di kepulauan Melayu . Warisan paling penting Malaka berasal dari keterlibatannya dalam perdagangan rempah- rempah , keterbukaan terhadap bahan-bahan dan teknik kuliner diperkenalkan oleh orang asing terutama orang-orang Arab , Persia , Cina dan India dan budidaya dari keahlian memasak eklektik kaya . Malaka juga menjadi katalis untuk pengembangan dua budaya kuliner lainnya yang kaya dan unik yang merupakan perpaduan dari Melayu dengan tradisi Cina dan Eropa , masakan masing-masing dikenal sebagai Nyonya dan Eurasia . Pada abad sebelum dan sesudah Malaka , ada kelompok-kelompok Melayu non dari Bugis , Jawa untuk Minangkabau yang diserap ke dalam masyarakat Melayu pada waktu yang berbeda , dibantu oleh kesamaan gaya hidup dan agama umum , dan memiliki berbagai tingkat pengaruh pada makanan Melayu . Karena sebagian besar orang Melayu beragama Islam , masakan Melayu mengikuti hukum diet Islam halal ketat . Asupan protein yang sebagian besar diambil dari daging sapi , kerbau , kambing , dan daging domba , dan juga termasuk unggas dan ikan . Pork dan setiap daging non – halal , juga alkohol dilarang dan absen dari makanan sehari-hari Melayu . Laksa , hibrida Melayu dan Peranakan masakan Cina juga merupakan hidangan populer . Masakan Melayu juga mengadopsi masakan tradisi beberapa tetangga mereka , seperti diadopsi dari Minangkabau di Sumatera , dan sate dari Jawa , namun orang Melayu telah mengembangkan rasa khas mereka sendiri dan resep. G. Keropok Lekor Malaysia memiliki berbagai macam hidangan. Yang paling terkenal dari Malaysia adalah . Apabila Indonesia mempunyai , Malaysia mempunyai Nasi Lemak. Nasi Lemak biasanya dijadikan hidangan sarapan untuk masyarakat Malaysia. Nasi Lemak sudah menjadi hidangan yang harus ada di setiap kedai ataupun di restoran Malaysia. Namun hidangan negeri jiran tidak hanya Nasi Lemak. Di setiap daerah dari penjuru Malaysia memiliki makanan yang tak kalah lezat dan popular dari Nasi Lemak. Terengganu memiliki banyak kuliner yang menggiurkan salah satunya adalah Keropok Lekor. Keropok Lekor Terengganu merupakan hidangan khas warisan masyarakat Terengganu. Industri Keropok Lekor merupakan salah satu industri kuliner yang berkembang pesat di Negeri Terengganu. Dapat di lihat dari kedai-kedai pinggir jalan ataupun restoran dan hotel yang menyajikan Keropok Lekor di setiap menunya. Camilan ini merupakan camilan yang di gemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Terengganu. Keropok Lekor merupakan hidangan yang sudah sangat merakyat dan akrab di tengah masyarakat Terengganu. Hampir setiap rumah menjamu tamunya dengan menyuguhkan Keropok Lekor. Biasanya masyarakat membeli Keropok Lekor sekaligus membeli . Berawal dari puluhan tahun yang lalu, dimana para nelayan membawa hasil laut yang melimpah. Hasil dari tangkapan ikan yang banyak membuat para penduduk di tepi pantai memiliki ide untuk membuat suatu hidangan baru. Pada awal pembuatan keropok, penduduk menggunakan bahan dasar ikan dan mencampurnya dengan tepung sagu. Apabila kedua adonan tersebut dicampur dan diaduk, lalu adonan tersebut ditepuk akan menghasilkan bunyi “kelepok” kemudian kata “keropok” digunakan untuk hidangan ini. Lalu kata “lekor” berasal dari kata “lingkar” dalam Bahasa Melayu Terengganu pengucapan ejaan “ar” dalam lingkar menjadi “or” di akhir suku kata. Keropok Lekor yang menjadi camilan khas Terengganu ini berbahan dasar ikan. Keropok lekor biasanya di buat dengan tambahan tepung sagu atau kanji dan sedikit garam, lalu adonan tersebut di aduk dan di bentuk panjang-panjang menyerupai otak-otak di Indonesia. Kandungan ikan yang tinggi menjadikannya makanan yang berprotein tinggi. Keropok Lekor tidak dapat disimpan lama. Apabila ingin disimpan dalam jangka waktu yang lama, Keropok Lekor dapat di aetkan dengan meletakkannya di lemari pendingin. Dengan suhu rendah, kualitas Keropok Lekor dapat terjaga. Jika keropok lekor ingin di hidangkan kembali, hendaklah dicuci terlebih dahulu lalu direbus kembali dengan air yang sudah diberi campuran garam atau dapat langsung di goreng. Keropok Lekor yang memakai tepung kanji biasanya lebih renyah setelah digoreng, namun jika sudah dingin Keropok Lekor menjadi lebih alot, berbeda halnya dengan Keropok yang memakai tepung sagu, tidak akan alot meskipun sudah dingin selepas di goreng. Harga keropok lekor terbilang murah, harga 1 bijinya adalah RM 1,00. Keropok Lekor dapat dibeli dalam keadaan yang sudah di goreng ataupun yang masih mentah. Keropok Lekor yang masih mentah biasanya untuk oleh-oleh, yang sudah terlebih dahulu di kemas dan di bekukan agar kualitas Keropok Lekor terjaga dan tahan lama. Keropok Lekor yang tidak dibekukan dapat betahan lama hanya 1 hari sedangkan yang dibekukan dapat bertahan selama 3 hari. Apabila ingin membawa oleh-oleh khas Terengganu yang tahan lama, dapat membeli Keropok Keping. Keropok Lekor yang di keringan menjadi kerupuk. Kedai Keropok Lekor yang paling popular di Terengganu adalah Keropok Lekor BTB 2209 atau Keropok Lekor Bukit Tok Beng. Kedai ini sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada saat hari libur. Keropok Lekor Bukit Tok Beng terkenal dengan kelezatan keropoknya yang memakai bahan ikan yang banyak, dan memakai kualitas ikan terbaik. Keropok Lekor Bukit Tok Beng ini sudah terkenal dengan berbagai varian Keropok Lekor, dengan saus yang pekat dan pedas menjadi ciri khas kedai Bukit Tok Beng ini. Bahkan Keropoknya bisa di beli via online. H. Proses Pembuatan Keropok Lekor Pembuatan Keropok Lekor sangatlah mudah. Bahan-bahannya pun juga sangat mudah dicari. Bahan ikannya juga bukan jenis ikan yang mahal, Orang Malaysia biasanya menggunakan jenis ikan kembung untuk membuat keropok. Dalam keadaan basah atau sebelum di goreng Keropok Lekor hampir sama dengan lenjer yang berasal . Berikut ini adalah resep untuk membuat Keropok Lekor : Bahan-bahan Keropok Lekor :  1 kg ikan kembung  500 gram tepung sagu  125 ml air es  2 potong kecil es batu  Garam secukupnya  ½ sdt kaldu bubuk Bahan-bahan Saus :  3 siung bawang putih  3 buah cabai merah giling  3 buah cabai rawit  200ml Rebusan air keropok  3 sdm air Asam jawa  2 sdm gula pasir  2 sdm gula jawa  1 ½ sdt garam]  ½ sdm tepung maizena, larutkan dengajn 3 sendok makan air  Tepung Maizena Cara membuat Keropok Lekor : 1. Cuci bersih ikan kembung, lalu pisahkan kulit dan tulang ikan dari dagingnya. 2. Haluskan daging ikan dengan di tumbuk atau di blender. Pada proses blender masukkan air dan potongan es batu bersama daging ikan, lalu blender sampai halus 3. Setelah adonan menjadi halus, tuangkan ke dalam mangkuk dan tambahkan tepung sagu, garam, dan kaldu bubuk. Aduk adonan hingga kalis dan dapat dibentuk. Jika adonan masih lembek dan sulit untuk dibentuk, tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit hingga adonan terasa kalis. 4. Siapkan meja datar atau talenan lalu taburi dengan tepung sagu. Letakkan kurang lebih 3 sendok makan adonan diatas talenan dan gelindingkan dengan telapak tangan hingga adonan memanjang dan berbentuk silinder. 5. Selagi adonan dibentuk, siapkan panci berisi air, lalu rebus hingga mendidih. 6. Masukan adonan ke dalam panci berisi air yang sudah mendidih tunggu hingga mengapung. Angkat dan tiriskan. Biarkan adonan mendingin dan keras. 7. Goreng ke dalam minyak panas. Goreng sampai kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Keropok Lekor dapat disajikan dengan di goreng atau direbus. Cara membuat Saus : Haluskan bawang putih, cabai, rawit. Siapkan panci, beri 200 ml air bekas rebusan keropok lekor. Rebus sampai mendidih, lalu nmasukkan bawah putih, cabai rawit yang sudah di haluskan dan cabai giling. Tambahkangula, garam dan air asam jawa. Aduk, masak sebentar. Masukkan tepung maizena yang telah dilarutkan, aduk hingga saus agak kental, dan angkat. Lalu hidangkan bersama Keropok Lekor. Keropok Lekor juga dapat diproses lebih lanjut untuk dijadikan Keropok keping. Keropok Lekor yang telah direbus akan dipotong menjadi tipis dan dijemur untuk dijadikan kepingan-kepingan keropok kering. Keropok ini akan mengembang apabila di goreng dalam minyak, dan menjadi kerupuk yang siap untuk disantap. Bagi wisatawan yang ingin membawa Keropok Lekor sebagai oleh-oleh dapat di beli dalam bentuk bekunya atau Keropok Keping yang sudah di kemas. Keropok Lekor dapat dibeli di kedai-kedai yang menjualnya. I. Nutrisi Keropok Lekor Keropok Lekor dapat menjadi camilan yang tinggi protein, karena bahan utamanya adalah ikan. Manfaat utama dari makan ikan dibandingkan daging adalah ikan jauh lebih sehat. Ikan sangat mudah dicerna. Tidak hanya itu, ikan tidak mengandung lemak jenuh, seperti produk daging dan produk lainnya yaitu mentega, keju, dan susu. Berikut ini adalah beberapa fakta gizi dari ikan: 1. Jenis ikan berlemak mengandung asam lemak esensial (omega-3) yang sehat dan sangat baik bagi tubuh. 2. Jenis ikan putih kaya ikan vitamin B12, ikan berminyak kaya akan vitamin A, B12 dan D. 3. Ikan adalah protein tinggi, dan makanan rendah lemak. 4. Ikan merupakan sumber zat besi yang baik. 5. Ikan tidak mengandung lemak jenuh atau hidrogenasi yang berbahaya.

3. Penutup A. Kesimpulan Foreign Case Study merupakan suatu kegiatan yang mendukung mahasiswa untuk lebih memahami pariwisata dari sudut pandang yang berbeda, yaitu melakukan perjalanan untuk mengamati perkembangan wisata dari luar negeri. Malaysia merupakan salah satu negara yang memiliki perkembangan pesat pada sektor pariwisatanya dan memiliki berbagai macam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Malaysia juga menawarkan wisata lainnya seperti wisata kuliner. Malaysia memiliki berbagai jenis masakan. Memakai banyak rempah dan memakai santan sebagai kuah merupakan ciri khas masakan Melayu. Keropok Lekor merupakan salah satu masakan yang berasal dari daerah Terenganu. Berbahan dasar ikan, Keropok Lekor menjadi camilan sehari-hari masyarakat Terengganu dan menjadi camilan yang digemari oleh wisatawan. Keropok Lekor merupakan camilan sehat yang mengandung gizi yang baik bagi tubuh. B. Saran 1. Tetap menjadikan Keropok Lekor sebagai camilan khas Terengganu yang digemari masyarakat Terengganu ataupun wisatawan. 2. Mempertahankan bahan-bahan utama dalam pembuatan Keropok Lekor yang menjadikannya memiliki rasa yang sangat lezat. 3. Membuat beberapa varian Keropok Lekor.

References [1] Data Foreign Case Study, pada tanggal 3 April 2017, di Terengganu Malaysia [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [4] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [7] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [8] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [9] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo. LAMPIRAN

Gambar 3. Keropok Lekor Gambar 4. Keropok Keping