85 Vol. XI No.1 Th. 2012 DUNIA PEREMPUAN DALAM KARYA
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Vol. XI No.1 Th. 2012 DUNIA PEREMPUAN DALAM KARYA SASTRA PEREMPUAN INDONESIA (Kajian Feminisme) Yenni Hayati Fakultas Bahasa, Seni, dan Sastra Universitas Negeri Padang Abstract This article describes the world of and images of women depicted in women fiction writer, particularly in short story literature. ,n depicting women‘s world, an ,ndonesian writer tends to focus on their domestic than public life. This is because domestic life is considered safer for women, and women are considered best settled in the domestic life. There are six images closely associated with women; a mother, a loyal woman, a successful woman, a second woman, an ideal woman, and a bad woman. Mother image is the most found, 14 of 15 fictions examined in this research. The description of domestic life associates with mother image, because the two are closely related with the life of Indonesian women. Key words: women‘s world, women‘s image, women‘s literature Pendahuluan kanon sastra tradisional maupun pandangan Berhadapan dengan sebuah karya fiksi, tentang manusia dalam karya sastra pada pada dasarnya kita dihadapkan pada sebuah umumnya mencerminkan ketimpangan. Salah dunia, dunia rekaan, sebuah dunia yang sudah satu kegiatan kritik feminis adalah dilengkapi dengan penghuni dan permasalahan- mengungkapkan teks-teks karya perempuan nya. Dunia yang ditemui dalam karya fiksi bisa yang terlupakan dan tersisihkan dengan maksud dunia apa saja, seperti dunia binatang, politik, menilai ulang teks-teks itu sehingga tercipta apa ilmu pengetahuan, pendidikan bahkan dunia yang disebut gynocritism, yaitu suatu kegiatan kehidupan perempuan. kritik feminis yang memusatkan perhatian pada Dunia perempuan yang terdapat dalam tulisan-tulisan yang berfokus pada perempuan karya sastra diciptakan baik oleh pengarang (misalnya; representasi perempuan yang laki-laki maupun pengarang perempuan. berbeda dan lebih positif terhadap perempuan Sayangnya pada awal perkembangan karya yang tidak menikah, pengaruh penulis sastra Indonesia hanya karya pengarang laki- perempuan terhadap penulis perempuan laki yang diperhitungkan, sedangkan karya lainnya, penggambaran hubungan antar perempuan dianggap hanya sebagai karya perempuan atau komunitas perempuan dalam populer yang tidak layak diperhitungkan. teks-teks yang selama ini dianggap sepele Berkaitan dengan permasalahan tersebut karena pemilihan topiknya tidak sesuai dengan di atas para kritikus feminis berusaha untuk selera maskulin) untuk menyusun kanon sastra mengkaji karya-karya pengarang perempuan perempuan. Kegiatan yang juga sangat penting dengan tujuan agar karya pengarang perempuan dilakukan kritik feminis adalah menjelajahi pun layak dibaca, dikaji dan selanjutnya konkstruksi budaya gender dan identitas dalam diadakan penelitian terhadapnya. Dalam karya sastra. membedah karya sastra menurut kajian Pada awal perkembangan sastra feminisme ada kritik sastra yang berkaitan Indonesia, para pengarang yang dikenal dan dengannya yaitu —kritiN sastra feminis“. dikaji karyanya sebagian besar adalah Menurut Djajanegara (2000:17-18), kritik sastra pengarang laki-laki, padahal pengarang feminis berawal dari kenyataan bahwa baik perempuan sudah ada sejak awal perkembangan 85 Dunia Perempuan dalam Karya ... sastra. Sebagai contoh, Hamidah dengan perempuan yang digambarkan oleh pengarang karyanya yang berjudul Kehilangan Mestika, laki-laki pun merupakan pencitraan laki-laki Selasih dengan karyanya Kalau tak Untung, dan terhadap perempuan, seperti tokoh Siti Nurbaya Suwarsih Djojopuspito dengan cerpen-cerpen- yang diciptakan Marah Rusli dalam novelnya nya yang sebagian besasr berbahasa Belanda. Siti Nurbaya, tokoh Tuti yang diciptakan Sutan Kemudian dekade 1950-an, NH Dini takdir Alisjahbana dalam novelnya Layar menyemarakkan sastra Indonesia dengan karya- Terkembang, dan tokoh Srintil yang diciptakan karyanya yang sangat bermutu dan bernilai oleh Ahmad Thohari dalam trilogi Ronggeng bagus. Prihatmi (1977: 5) malah menempatkan Dukuh Paruk-nya. NH Dini sebagai peringkat pertama menurut Hal lain yang membuat kumpulan cerpen kedudukan nilai literer karya-karyanya. ini menarik dikaji adalah, karena adanya asumsi Kemudian pada tahun 1998 pembaca karya yang menyatakan bahwa hanya perempuan sastra Indonesia dikejutkan oleh kehadiran yang bisa menghayati selera khalayak sastrawan perempuan yang dianggap sebagai perempuan. Kumpulan cerpen ini memuat pengarang yang berbeda gaya dari pengarang berbagai suara perempuan yang berbicara lainnya, dia adalah Ayu Utami dengan novelnya melalui karya sastra, mengungkapkan masalah- yang berjudul Saman. masalah perempuan dan mencoba memutuskan Menurut Rampan (1992:23) hingga awal mengenai berbagai hal, serta kumpulan cerpen 1990 tercatat + 40 penulis perempuan Indonesia ini menggambarkan dunia perempuan baik yang baik sebagai penulis prosa fiksi, puisi, maupun tersirat maupun yang tersurat yang berasal dari drama. Dalam tulisannya yang lain Rampan berbagai waktu dan tempat. Sehubungan (1991) mencatat ada 22 perempuan yang dengan itu kumpulan cerpen ini sangat pantas menulis cerpen yang dianggap sudah memiliki dikaji dengan kerangka kritik feminis. nilai sastra yang cukup menggembirakan. Hal nyata yang dilakukan oleh kritik Tulisan ini merupakan hasil dari sastra feminis adalah salah satunya dengan penelitian yang mengkaji karya-karya sastra mengumpulkan antologi cerpen yang kesemua pengarang perempuan khususnya cerpen. pengarangya adalah perempuan (Kartika: 2003; Cerpen-cerpen yang dikaji dalam penelitian 130). Kumpulan cerpen Dunia Perempuan diambil dari kumpulan cerpen Dunia merupakan contoh nyata dari hal tersebut. Maka Perempuan. Kumpulan cerpen Dunia makin lengkaplah alasan pengambilan Perempuan ini adalah kumpulan cerpen yang kumpulan cerpen ini sebagai objek penelitian memuat 55 buah cerpen yang dikarang oleh 55 kerangka kritik sastra feminis. orang pengarang perempuan. Cerpen-cerpen Dari 55 buah cerpen yang terdapat dalam yang dimuat dalam kumpulan tersebut adalah kumpulan ini, dengan berbagai alasan dipilih 15 cerpen-cerpen yang terbit pada tahun 1941 cerpen yang dianggap sebagai cerpen-cerpen sampai pada tahun 2000. Cerpen-cerpen yang paling representatif yaitu; (1)“Kalau tersebut dikarang oleh para pengarang Timur Masih Memanggil“ Narya saadah Alim perempuan yang berasal dari latar belakang (1941), (2) —.esepian“ Narya Suwarsih kehidupan yang berbeda, seperti latar belakang DMoMopuspito (1957), (3) —Dua .erinduan“ sosial budaya, ekonomi maupun pendidikan. karya Salsiah Tjahjaningsih (1963), (4) Meskipun mereka mempunyai latar belakang —-akarta“ Narya Totilawati Tjitrawarsita (1976), yang berbeda, mereka memiliki satu persamaan (5)“MeMa Gambar“ .arya Titis Basino (1976), yaitu sama-sama mengungkapkan dunian (6)“Lereng Pegunungan“ Narya 1H Dini perempuan. (1982), (7)“Hati-hati terhadap 2rang Asing“ Kumpulan cerpen ini menarik dikaji Narya Th. Sri Rahayu Prihatmi (1988), (8)“Tiga mengingat selama ini tidak banyak kajian yang Wanita“ Narya Yati Setiawan (1989), (9)“ ,stri memfokuskan objek kajian pada pengarang Model Baru“ Narya Rayni 1 Massardi (1992), perempuan dan juga pada cerpen. Selama ini (10)“Bintang -atuh“ Narya Lili 0unir C (1993), kajian sastra lebih banyak terfokus pada (11)“Perempuan“ Narya Fitri Asdtuti /estari pengarang laki-laki dan karya sastra novel. (1996), (12) —Peristiwa Semalam“ Narya SiriNit Pengarang laki-laki tersebut bertutur juga Syah (1993), (13)“Dunia ,bu“ Narya Ratna tentang perempuan, tetapi pandangan dunia ,ndraswari ,brahim (1994), (14)“ PerniNahan yang mereka ungkapkan adalah pandangan .isah 3erempuan 1adin“ Narya Mona sylvia dunia mereka sebagai laki-laki. Citra (1996), dan (15)“Pemahat Abad“ Narya Oka 86 Vol. XI No.1 Th. 2012 Rusmini (2000). mempertimbangkan hubungan timbal balik Berdasarkan pemikiran yang telah antara keseluruhan karya dengan bagian- diuraikan tersebut di atas, artikel ini bertujuan bagiannya. Metode ini dilakukan dengan cara untuk menguraikan dan menerangkan dunia (1) mengindentifikasi unsur-unsur cerpen (2) perempuan yang digambarkan oleh pengarang mengklasifikasikan unsur-unsur tersebut perempuan dalam karya sastra khususnya berdasarkan fokus kajian yaitu latar dan cerpen. Di samping itu juga menggambarkan penokohan, (3) memberikan analisis tentang pencitraan yang diberikan oleh pengarang cara pengarang perempuan menggambarkan perempuan terhadap tokoh-tokoh perempuan dunia perempuan dalam karya sastra, (4) dalam karya sastra mereka. memberikan analisis tentang pencitraan Artikel yang disusun berdasarkan hasil pengarang perempuan terhadap tokoh penelitian ini diharapkan dapat memberikan perempuan dalam karya sastra, dan selanjutnya mamfaat yang berkaitan langsung dengan (5) memberikan kesimpulan terhadap hasil pengembangan bidang kajian sastra khususnya penelitian. Data penelitian ini disajikan dalam kritik sastra feminis. Penelitian ini juga bentuk diskriptif. diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti- peneliti selanjutnya yang akan mengkaji Hasil dan Pembahasan feminisme khususnya dalam karya sastra. Dunia Perempuan dalam Karya Sastra Dunia perempuan yang dibicarakan di Metode Penelitian sini menyangkut dua hal pokok, pertama dunia Penelitian yang dijadikan dasar penulisan perempuan sebagai dunia yang digeluti artikel ini adalah termasuk jenis content perempuan atau tempat perempuan melakukan analysis dengan metode kualitatif. Penelitian ini aktivitas (baik di dunia nyata maupun dalam melalui tiga tahap penelitian yaitu tahap karya sastra), dan kedua Dunia Perempuan pengumpulan data, penganalisisan data dan sebagai judul kumpulan cerpen yang