MAKNA KOSTUM, RIASAN, DAN TEKS YANG DIPERANKAN PADA OPERA TIOCHIU DARI SHANTOU DI VIHARA GO YA KONG PANTAI LABU DELI SERDANG

论潮剧中服装、化妆和正文的意义(Lùn cháojù zhōng fúzhuāng, huàzhuāng hé zhèngwén de yìyì)

SKRIPSI SARJANA

Disusun Oleh:

ROZALINA RASYID

120710017

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABTRACT

The title of this bachelor’s thesis is “The Meaning of Costume, Makeup, and Textual Tiochiu Opera from Shantou Guangdongat in Go Ya Kong Temple Pantai Labu Deli Serdang.” This research describe three aspects in Teochew Opera Performance. There are is costumes, makeup, and text. The writer applied two theories: (a) semiotic theory from Peirce and (b) performance theory from Kowzan and Pavis. The writer use qualitative approach, based on observation and interview. The conclussions of this research are: (a) there are four main characters in Teochew Opera and then divided again becoming some sub-characters. (b) Teochew Opera cousmes consists of clothes, headdresses, shoes, and fake beard. (c) Teochew Opera makeup consist of charming makeup and colorful makeup. (d) the meaning of text Teochew Opera is meaning advice.

Keywords: costumes, makeup, text, Teochew Opera, meaning

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK

Skripsi ini bertajuk “Makna Kostum, Riasan, dan Teks yang Diperankan pada Opera Tiochiu dari Shantou Guangdong di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu Deli Serdang.” Penelitian ini meninjau tiga aspek dari pertunjukan Opera Tiochiu, yaitu kostum, riasan, dan teks. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teori, yakni: (a) teori semiotik dari Peirce dan (b) teori pertunjukan dari Kowzan dan Pavis. Metode dan teknik yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan berdasar kepada observasi lapangan, dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) ada empat peran utama berdasarkan jenis kelamin, yakni (1) shēng (生 ) peran laki-laki, (2) dàn ( 旦) perempuan, (3) chŏu (丑 ) yaitupelawak, dan (4) jìng ( 净 ) peran pembantu laki-laki, yang kemudian terbagi lagi mejadi beberapa sub-peran. (b) kostum Opera Tiochiu terdiri dari pakaian, hiasan kepala, sepatu, dan jenggot palsu. (c) riasan Opera Tiochiu terdiri dari riasan menawan dan riasan penuh warna. (d) teks Opera Tiochiu mengandung makna nasehat.

Kata kunci: kostum, riasan, teks, Opera Tiochiu, makna

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Subhana Wataala atas hadirat serta rahmat yang telah diberikan-Nya kepada penulis mulai dari masa perkuliahan sampai dengan tahap penyelesaian tugas akhir. Adapun tugas akhir yang diberi judul “Makna Kostum, Riasan, dan Teks Yang Diperankan Pada

Opera Tiochiu Dari Shantou Guangdong Di Vihara Ga Ya Kong Pantai Labu Deli

Serdang” ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera

Utara.

Dalam menyusun Skripsi ini, tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, waktu, bimbingan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Runtung,

S.H.,M.Hum. atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga

penulis berstatus mahasiswi Program Studi Sastra Cina, Universitas

Sumatera Utara serta kesempatan untuk menyelesaikan Studi S-I di

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan baik.

2. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara , Bapak Dr. Budi

Agustono, M.S. atas kesempatan dan waktu yang telah diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Studi S-I di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara dengan baik.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Ketua Departemen Program Studi Sastra China Ibu Dr. T.Thyrhaya Zein,

M.A. yang dengan sabar selalu memberikan petunjuk dan pengarahan

kepada penulis semasa perkuliahan.

4. Sekretaris Departemen Program Studi Sastra China Ibu Dra. Nur Cahaya

Bangun, M.Si. atas pengarahan yang diberikan untuk penulis mulai dari

masa perkuliahan sampai saat ini.

5. Dosen pembimbing I Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. yang

telah dengan sabar membimbing, menasehati serta memberikan bimbingan

yang baik kepada penulis selama mengerjakan tugas akhir ini sehingga

terselesaikan dengan baik.

6. Dosen pembimbing II Sheyra Silvia Siregar,S.S.,MTCSOL Laoshi yang

telah sabar membimbing dan susah payah membantu mengerjakan tugas

akhir dalam bahasa mandarin dan juga telah memberikan semangat dan

dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Mama tersayang, mak tuo, kak Suvinar, uda Wildesman, uda Nofrison, uni

Gusnisusanti, dan uda Fitriadi, serta seluruh keluarga besar etek-pak etek,

uda-uni ipar, uda-uni sepupu, yang telah memberikan dukungan, semangat

dan doa sehingga tugas ini selesai dengan baik dan tepat waktu.

8. Mami dan kak Rosa Uliasa terlucu sepanjang masa yang selalu membantu,

menemani, memberi saran, mendengarkan curhat, dan memberikan

semangat setiap waktu.

9. Seluruh dosen dan staff pengajar Program studi Sastra Cina, Kak Endang,

Sheyla Laoshi, yang setia membantu mengurus segala urusan akademik

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan selalu memberikan arahan. Kakak senior, bang Rudi, kak Ade, Kak

Anik yang memberikan masukan terhadap skripsi ini.

10. Sahabat saya tercinta, Yunikkk, Indrikkk, Nopakk, yang tak banyak

memberikan arahan mengenai skripsi ini, namun memberikan arahan

hidup agar selalu tertawa dan tersenyum kala suka dan cita dengan

bermacam gaya dan bahasa. Kita pejuang SKRIPSWEET ! Kalian luar

biasa.

11. Joseph Reno Natama Manurung. Makasih ya bi atas semuanya. Susah

jelasin pengaruh kamu disini bi, makasih aja yah. Uluuluuluu ...

12. Seluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2012 Program Studi Sastra

Cina yang telah memberikan dukungan serta senantiasa menemani selama

4 tahun masa perkuliahan suka dan duka serta memberi semangat tawa.

13. Seluruh kakak senior 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan adik-adik stambuk

2013, 2014, 2015, 2016 yang memberi dukungan semangat.

14. Teman-teman Etnomusikologi, Private Space, Lembayung Senja, Magical

Noop, Equaliz, dll. Uye !

15. Teman sehidup semati, Ani, Ima, Tiwi, Anti, Refni, Capry, Bima, Ares,

Olwis, Toni, dan masih banyak lagi. Mokasih yo !

16. Informan yang telah memberikan waktu dan kesempatan serta

memberikan ilmu kepada penulis, dan masyarakat yang telah berkenan

diwawancarai.

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu dapat menjadi sumbangan untuk ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Sastra

Cina.

Oleh sebab itu, kepada semua pihak penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, demi perbaikan skripsi ini.

Medan, 2017 Penulis

Rozalina Rasyid NIM. 120710017

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Opera Tiochiu ...... 16 Gambar 2 Vihara Go Ya Kong ...... 53 Gambar 3 Suasana Pertunjukan Opera Tiochiu ...... 53 Gambar 4 Lao Sheng ...... 55 Gambar 5 Sheng Bertopi Kasa ...... 56 Gambar 6 Sheng Berkipas ...... 57 Gambar 7 Sheng Berbulu Kuau ...... 59 Gambar 8 Sheng Miskin ...... 59 Gambar 9 Wu Sheng ...... 60 Gambar 10 Qing Yi ...... 61 Gambar 11 Hua Dan ...... 62 Gambar 12 Hua Shan ...... 63 Gambar 13 Lao Dan ...... 64 Gambar 14 Jing Utama ...... 65 Gambar 15 Jing Kedua ...... 66 Gambar 16 Jing Pesilat ...... 66 Gambar 17 Jing Berbulu ...... 67 Gambar 18 Chou Berjubah ...... 69 Gambar 19 Chou Bertopi Kain ...... 70 Gambar 20 Chou Chayi ...... 71 Gambar 21 Chou Zhizi ...... 72 Gambar 22 Chou Tua ...... 73 Gambar 23 Chou Pesilat ...... 74 Gambar 24 Motif Bunga ...... 79 Gambar 25 Motif Naga ...... 80 Gambar 26 Jubah Upacara ...... 81 Gambar 27 Jubah Resmi ...... 82 Gambar 28 Jubah Panjang ...... 83 Gambar 29 Pakaian Informal ...... 84 Gambar 30 Baju Pelindung ...... 85 Gambar 31 Topi Baja ...... 86 Gambar 32 Mahkota Sembilan Naga ...... 86 Gambar 33 Mahkota Phonix ...... 86 Gambar 34 Topi Kain Sarjana ...... 87 Gambar 35 Topi Kain Sarjana Terbaik ...... 87 Gambar 36 Topi Bulu Kempa ...... 88 Gambar 37 Topi Kasa ...... 89 Gambar 38 Sepatu Boot Bersol Tebal ...... 90 Gambar 39 Sepatu Boot Bersol Tipis ...... 90 Gambar 40 Sepatu Pesilat ...... 91 Gambar 41 Sepatu Fuzi ...... 91 Gambar 42 Tiga Jenggot ...... 92 Gambar 43 Jenggot Tertutup Penuh ...... 93 Gambar 44 Jenggot Berkepang ...... 93 Gambar 45 Jenggot Menggantung ...... 94 Gambar 46 Rias Wajah Sheng Pesilat ...... 95 Gambar 47 Rias Wajah Xiao Sheng ...... 96 Gambar 48 Rias Wajah Dan ...... 97 vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 49 Rias Wajah Chou ...... 99 Gambar 50 Wajah Penuh Riasan ...... 100 Gambar 51 Wajah Berpetak Tiga ...... 100 Gambar 52 Wajah Berpetak Tiga Dan Motif ...... 101 Gambar 53 Wajah Bermotif ...... 102 Gambar 54 Wajah Bermotif Berantakan ...... 102 Gambar 55 Wajah Silang ...... 103 Gambar 56 Wajah Enam Bagian ...... 103 Gambar 57 Wajah Miring ...... 104 Gambar 58 Wajah Ingot ...... 104 Gambar 59 Wajah Piktograf ...... 105

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR GAMBAR ...... vii DAFTAR ISI ...... xi

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 12 1.3 Batasan Masalah ...... 12 1.4 Tujuan Penelitian ...... 12 1.5 Manfaat Penelitian ...... 13 1.5.1 Manfaat Teoritis ...... 13 1.5.2 Manfaat Praktis ...... 13

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI ...... 15 2.1 Konsep ...... 15 2.1.1 Opera Tiochiu ...... 15 2.1.2 Pertunjukan ...... 16 2.1.3 Kostum ...... 17 2.1.4 Riasan ...... 18 2.1.4 Teks ...... 19 2.2 Tinjauan Pustaka ...... 20 2.3 Landasan Teori ...... 21 2.3.1 Teori Semiotik ...... 21 2.3.2 Teori Pertunjukan ...... 23

BAB III METODE PENELITIAN ...... 25 3.1 Seputar Metode Penelitian ...... 25 3.2 Metode Deskriptif dan Kualitatif ...... 26 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...... 27 3.3.1 Observasi Lapangan ...... 27 3.3.2 Sumber Data ...... 28 3.3.3 Dokumentasi ...... 28 3.3.4 Wawancara ...... 29 3.4 Teknik Analisis Data ...... 30

BAB IV DESKRIPSI ETNOGRAFIS LOKASI PENELITIAN ...... 32 4.1 Etnografis Deli Serdang ...... 33 4.1.1 Sejarah Deli Serdang ...... 33 4.1.2 Letak Geografis Kabupaten Deli Serdang ...... 35 4.1.3 Penduduk dan Seni Budaya Deli Serdang...... 36 4.1.4 Agama ...... 48 4.1.5 Masyarakat Tionghoa di Pantai Labu ...... 49

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.1.5 Vihara Go Ya Kong ...... 51

BAB V PERAN SERTA MAKNA KOSTUM DAN RIASAN PADA OPERA TIOCHIU ...... 54 5.1 Klasifikasi Peran dalam Opera Tiochiu ...... 54 5.1.1 Peran Sheng (生) ...... 54 5.1.2 Peran Dan (旦) ...... 60 5.1.3 Peran Jing (净)...... 64 5.1.4 Peran Chou (丑) ...... 67 5.2 Makna Kostum Opera Tiochiu ...... 74 5.2.1 Pakaian ...... 75 5.2.2 Hiasan Kepala ...... 85 5.2.3 Sepatu ...... 89 5.2.4 Jenggot Palsu ...... 91 5.3 Makna Riasan Opera Tiochiu ...... 94 5.3.1 Riasan Yang Menawan ...... 94 5.3.2 Riasan Penuh Warna ...... 97

BAB VI MAKNA TEKS OPERA TIOCHIU ...... 106 6.1 Deskripsi Teks Pertunjukan Cerita Kasus Chen Shi Mei ...... 106 6.2 Sinopsis Pertunjukan ...... 107 6.3 Analisis Semiotik Beberapa Kalimat Dialog ...... 108

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ...... 116 7.1 Simpulan ...... 115 7.2 Saran ...... 118

DAFTAR PUSTAKA ...... 119 LAMPIRAN I ...... 120 LAMPIRAN II ...... 122 LAMPIRAN III ...... 123 LAMPIRAN IV ...... 125

x

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di manapun manusia hidup dan mengisi kehidupan itu, pastilah menghasilkan kebudayaan, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia

(Koentjaraningrat, 1982:9). Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang ditransliterasikan sebagai “kultur” dalam bahasa , sebagai unsur serapan dalam kosan kata bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.1

Kebudayaan dapat didefenisikan sebagai suatu sistem, yang terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Hal ini berkaitan erat

1Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdapat “perbedaan kecil” (nuansa) antara istilah budaya dan kebudayaan. Kata budaya (bu.da.ya) n. 1. pikiran, akal budi; 2. adat istiadat; 3. sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju); 4. sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Di sisi lain, kebudayaan (ke.bu.da.ya.an), n. 1. hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; 2. dalam ilmu antropologi adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.2

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Herskovits dan Malinowski mengemukakan bahwa, “segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.” Istilah untuk pendapat itu dalam ilmu antropologi selalu dikategorikan sebagai cultural-determinism (determinisme kebudayaan). Kehidupan manusia yang bermasyarakat berkembang sesuai perkembangan budaya masyarakat itu sendiri, dinamis dan berubah seiring berjalannya waktu. Begitu pula dengan kebutuhan manusia, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.

Namun sebagai makluk sosial, ada kebutuhan yang semenjak dahulu kala tak dapat dipisahkan dari dalam kehidupan manusia, yaitu kebutuhan psikologi.

Manusia menyadari pentingnya akan kebutuhan psikologis dalam bentuk pengekspresikan diri dan hiburan, baik terhadap kehidupan kelompok maupun kehidupan pribadi di dalam bermasyarakat. Sebagai homo sapiens, manusia dibekali hasrat rasa ingin tahu dan penasaran. Manusia selalu berpikir

2Masyarakat yang dimaksud di dalam skripsi ini adalah sesuai dengan definisi dari Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifiat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (1990:146-147). Definisi itu menyerupai suatu definisi yang diajukan oleh J.L. Gillin dan J.P. Gillin dalam buku mereka Cultural Sociology (1954:139), yang merumuskan bahwa masyarakat atau society adalah: ... the largest grouping in which common customs, traditions, attitudes and feelings of unity are operative." Unsur grouping dalam definisi itu menyerupai unsur "kesatuan hidup" dalam definisi kita, unsur common customs, traditions, adalah unsur "adat-istiadat", dan unsur "kontinuitas" dalam definisi kita, serta unsur common attitudes and feelings of unity adalah sama dengan unsur "identitas bersama.” Suatu tambahan dalam definisi Gillin adalah unsur the largest, yang "terbesar," yang memang tidak kita muat dalam definisi ini. Walaupun demikian konsep itu dapat diterapkan pada konsep masyarakat sesuatu bangsa atau negara, seperti misalnya konsep masyarakat Indonesia, masyarakat Filipina, masyarakat Belanda, masyarakat Amerika, dalam contoh di atas.

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan berkembang. Seiring berjalannya waktu, manusia berinovasi dan menghasilkan. wujud dari kebudayan, manusia menciptakan sebuah karya, baik dalam bentuk karya sastra maupun dalam bentuk karya seni pertunjukan sebagai bentuk pengekspresian gagasan manusianya. Karya seni pertunjukan ini dapat berupa opera.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1322), opera adalah sebuah bentuk drama panggung yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan orkestra atau musik instrumental, yang merupakan bentuk perpaduan dari seni tari, seni musik, seni lukis (latar belakang pemandangan), dan seni rupa (pakaian, properti, dan lain-lain).

Dalam konteks kebudayaan Barat, opera pertama kali muncul di negara

Italia pada abad XVI. Ketika itu cerita yang diambil mengisahkan perjalanan sejarah yang terjadi pada masa Romawi Kuno. Kesenian opera dijadikan sebagai media hiburan terutama bagi kaum bangsawan. Selanjutnya pada abad

XIX dan XX, cerita dalam pertunjukan opera mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup mendasar. Cerita tidak hanya berkaitan dengan sejarah Romawani Kuno dan Yunani saja, tapi juga mengambil kisah yang berasal dari dongeng dan legenda, 3 kemudian berubah lagi pada masalah

3Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan dongeng adalah: (1) cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian di zaman dahulu yang aneh-aneh: anak-anak gemar mendengarkan dongeng Seribu Satu Malam; (2) perkataan (berita dan sebagainya), yang bukan-bukan atau tidak benar, dalam kalimat misalnya, uraian yang panjang itu dianggapnya hanya dongeng belaka. Selanjutnya yang dimaksud dengan legenda dalam KBBI adalah cerita rakyat pada zaman dahulu, yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Contohnya dalam kalimat, legenda hidup tokoh yang masih hidup.

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA politik dan sosial. 4 Sehingga opera dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan kepada pemerinta atau penguasa dan raja. Sesuai dengan perkembangan masa, maka istilah opera juga menyebar ke berbagai kawasan di dunia,5 termasuk ke Cina.

Cina adalah salah satu negara di dunia yang memiliki seni budaya yang cukup variatif. Salah satu seni budaya Cina adalah seni pertunjukan. Seni pertunjukan di Cina memiliki tidak kurang dari 200 jenis aliran opera lokal di seluruh Cina. Di antaranya ada Opera Peking, Opera Kun, Opera Yue, Opera

4Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat, yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan pada masyarakat politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik (https://id.wikipedia. org/wiki/Politik). Di lain sisi yang disebut sosial adalah Pengertian sosial berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim, 2002) menekankan pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada waktu tertentu. Winandi (dalam Ibrahim, 2003) mendefenisikan struktur sosial sebagai seperangkat unsur yang mempunyai ciri tertentu dan seperangkat hubungan diantara unsur- unsur tertentu. Dapat disimpulkan bahwa sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat yang lahir, tumbuh, dan berkembangan dalam kehidupan bersama.Cakupan sosial menurut Sudarno ada dua yaitu interaksi sosial dan hubungan sosial. Interaksi sosial didefenisikan sebagai interaksi lembaga sosial, individu, dalam tata hubungan yang dikendalikan oleh kepentingan tertentu (Salim, 2002), sedangkan Soerjono Soekanto mendefenisikan interaksi sebagai hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok (Ibrahim, 2003). Hubungan sosial merupakan hubungan antara lembaga, individu yang bersifat umum yang memiliki dasar kegiatan kemasyarakatan (Soedarno dalam Salim, 2002). 5 Di Sumatera Utara, pada era tahun 1930-an muncullah sebuah teater dalam kebudayaan Batak Toba, yang disebut dengan Opera Batak. Keberadaan Opera Batak ini, tidak dapat dilepaskan dari seorang tokohnya yang ternama yaitu Tilhang Gultom. Opera Batak ini adalah sebuah pertunjukan teatrikal yang melibatkan para seniman opera (paropera), pemain musik (pargonsi), dan juga penata panggung. Opera ini melakukan pertunjukan dari satu kawasan ke kawasan lain (huta) di wilayah budaya Batak Toba.

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Huangmei, Opera Sichun, Opera Ping, Opera Shaanxi, Opera Yu, Opera

Kanton, Opera Gezai, Opera Hainan, Opera Liyuan, dan termasuk di dalamnya

Opera Tiochiu.

Opera Cina, beserta Tragedi Yunani, dan Opera Sanskerta India menurut beberapa ahli adalah bentuk seni drama tertua di dunia. Setelah mengalami proses perkembangan dan perubahan yang panjang, opera Cina menggambungkan tarian, musik, sastra berupa puisi, nyanyian dan dialog, akrobatik, seni bela diri, dan masih banyak bentuk seni lainnya untuk menciptakan suatu bentuk seni peran yang unik dan menjadi salah satu kekayaan budaya Cina (SK, 2011: 4).

Suku Tiochiu adalah suku asli Tionghoa dari daerah provinsi

Guangdong Timur. Suku Tiochiu mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa

Tiochiu. Saat ini kebayakan dari orang Tiochiu tinggal di luar Cina, mereka tersebar diberbagai tempat di Asia Tenggara, terutama di Singapura, ,

Thailand, Kamboja, , termasuk juga Amerika Utara, Australia, dan juga Prancis. Hal ini terjadi karena nenek moyang suku Tiochiu melarikan diri dari dari tempatnya saat serangkaian perang saudara selama Dinasti Jin.

Secara historis, orang Tiochiu disebut juga dengan Helao atau Fulao, karena mereka kebanyakan berasal dari Henan dan Shanxi melalui . Ini semua tercatat dalam prasasti kuno yang menyatakan bahwasanya orang

Tiochiu awalnya berimigrasi ke Fujian Selatan, terutama dari Quanzhou dan

Putian, dan membuat pemukiman. Karena bentuk geografis yang sulit dalam perjalanan, kemudian Helao atau Fulao menetap di sana.

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Meskipun semua orang Cina Han memang terbentuk dari akar rumpun yang sama, namun orang Tiochiu memiliki hubungan erat dengan orang Min- an provinsi Fujian dan orang-orang dari berbagai Taihang Gunung Utara-

Tengah, akibat dari perjalanan tersebut. Dalam bahasa Kanton, orang Tiochiu disebut sebagai Hoklo, yang secara harfiah berarti orang-orang Fujian. Namun istilah Tiochiu digunakan untuk para pemukim pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang berasal dari Chaoshou Fu yaitu kota asal mereka.

Opera Tiochiu (潮剧)adalah salah satu jenis aliran opera Tiongkok yang berasal dari Provinsi Guangdong, dan termasuk ke dalam salah satu dari tiga opera besar di Tiongkok. Dua lagi adalah Opera Peking dan Opera

Kanton. Opera Tiochiu para pemain (seniman)nya menggunakan bahasa dan dialek Tiochiu dalam bernyanyi dan berdialog. Opera ini sendiri berasal dari

Southern Drama pada masa dinasti Song dan Yuan, yang kemudian dibentuk kembali dan dikembangkan pada masa dinasti Ming. Opera Tiochiu, atau sering juga disebut sebagai Teochew sudah bersejarah lebih dari 500 tahun dalam sejarah kebudayaan Tiongkok. Namun tetap memiliki reputasi tinggi dan popularitas, baik di beberapa daerah, misalnya di Guangdong Timur, Fujian

Selatan, Hong Kong, Taiwan, Singapur, dan di beberapa tempat di Asia

Tenggara hingga saat ini.

Opera Tiochiu memiliki ciri khas sendiri dibandingkan dengan opera- opera lain di negara-negara Barat. Opera Tiochiu merupakan perpaduan banyak aspek seni yang jika di dalam seni pertunjukan di negara-negara Barat, merupakan kesatuan seni yang terpisah-pisah. Opera Tiochiu merupakan perpaduan seni vokal, dialog, akting, akrobat, dan tari. Selain itu juga memiliki

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA aturan tersendiri dalam cara menuturkan cerita, melukiskan tokoh, pengaturan kostum, hiasan kepala, baju, sepatu, hingga riasan wajahnya.

Opera Tiochiu memiliki 4 kategori peran utama, yaitu; (1) shēng (生 ) yaitu peran laki-laki, (2) dàn ( 旦) yaitu peran perempuan, (3) chŏu (丑 ) yaitu peran badut atau pelawak, dan (4) jìng ( 净 ) yaitu peran pelengkap dengan ciri utama wajah yang dicat.

Terlepas dari pengangkatan cerita di dalam opera, menurut pengamatan penulis, Opera Tiochiu memiliki daya tarik tersendiri di dalam penataan kostum, aksesori dan riasannya. Berbeda dengan kebanyakan opera yang ada pada beberapa suku bangsa di dunia, yang pemilihan kostum dan riasan tokoh hanya berdasarkan pada peran yang akan dimainkan saja. Kedudukan tokoh akan tergambar dari pakaiannya yang diketahui secara umum. Misal, jika berperan sebagai gelandangan, maka seorang tokoh akan memakai pakaian yang kusam dan jelek. Sebaliknya jika berperan sebagai orang kaya, maka akan memakai kostum yang bagus, dan akan berias dengan cantik, begitulah seterusnya untuk tokoh-tokoh lainnya.

Berbeda dengan Opera Tiochiu, pemakaian kostum, aksesoris, dan rias wajahnya dipakai merata pada setiap tokohnya. Secara kasat mata, semua pemain akan terlihat sama bagus dan indahnya. Pemain opera akan memakai pakaian tradisional Tiongkok yang warna-warni dan semarak, aksesoris yang banyak, dan ditambahi degan riasan wajah yang sangat mecolok yang tak diketahui maknanya secara umum. Sehingga, agak sulit bagi penonton awam untuk membedakan tokoh-tokoh pemain dalam Opera Tiochiu.

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Opera Tiochiu memiliki aturan sendiri dari segi tata busananya. Baik dari bentuk kostum, aksesori, hingga ke tata rias yang digunakan. Sama seperti opera Tiongkok lainnya, rias muka pada Opera Tiaochiu adalah salah satu ciri khas dalam opera. Setia atau jahat, cantik atau jelek, baik atau buruk hati, terhormat atau hina suatu tokoh, sebenarnya akan tercermin pada rias muka seorang tokoh. Begitu juga dengan pakaian dan aksesori yang dipakai dalam opera, semua itu akan merefleksikan watak tokoh, sifat tokoh, strata, ataupun kedudukan tokoh yang sedang dimainkan.

Kemudian cerita di dalam Opera Tiochiu tentu saja memiliki amanat yang disampaikan kepada penontonnya, biasanya diangkat dari kehidupan sehari-hari masyarakat, sejarah, cerita roman, sastra Cina, mitos-mitos, ataupun cerita-cerita rakyat yang berkembang di dalam masyarakat. Opera Tiochiu memiliki makna yang mengarah kepada budaya Tiongkok itu sendiri, seperti ajaran agama, sosial, budaya, moralitas, politik, strata, mayoritas dan minoritas, gender, dan lain-lain sebagainya, sehingga di setiap pertunjukan akan memberikan sebuah pelajaran bagi penontonnya.

Opera Tiochiu adalah opera yang dipertunjukan menggunakan bahasa

Tiochiu, dari segi nyanyian dan dialog yang diucapkan. Hal inilah yang membedakan Opera Tiochiu dengan beberapa aliran-aliran opera yang ada di

Tiongkok. Seperti Opera Huangmei yang menggunakan bahasa Anqing, Opera

Gezai menggunakan bahasa Hokkien, ataupun seperti Opera Hainan yang menggunakan bahasa Hainan.

Bahasa Tiochiu adalah bahasanya orang Tiochiu, yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Sino-Tibet. Dialek Tiochiu cukup “mirip” dengan bahasa

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hokkian yang keduanya diunifikasikan dan diklasifikasikan sebagai bahasa dalam rumpun Min-an dan juga dipengaruhi oleh letak geografis keduanya yang berdekatan. Sehingga penutur kedua bahasa ini dapat cukup saling mengerti, namun tidak semuanya.6

Saat ini, Opera Tiochiu dipertunjukan di beberapa negara-negara besar di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri orang-orang Tiochiu tersebar di Pontianak, Ketapang, Kalimantan Barat, Jambi, Riau, Kepri

(Kepulauan Riau), Sumatera Selatan, dan di Sumatera Utara. Sehingga di beberapa tempat ini akan sering dijumpai Opera Tiochui yang ditampilkan dalam rangka memperingati hari besar Imblek ataupun ulang tahun dewa-dewa yang dipuja di beberapa tempat ibadah dan yayasan di satu dekade terkakhir.

Semenjak berakhirnya masa Orde Lama dan Orde Baru di Indonesia, pemerintahan Reformasi memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk mengembangkan budayanya sendiri. Sehingga sejalan dengan itu, Opera

Tiochiu di pertunjukan dan berkembang. Salah satunya di sebuah Vihara Go

Ya Kong yang terletak di Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara.

Tidak main-main, Opera Tiochiu yang sudah terpendam lebih dari 32 tahun selama masa pemerintahan Suharto ditampilkan dengan mendatangkan pemain opera langsung dari Shantou Tiongkok. Peristiwa ini sudah menjadi rutinitas sekali setahun di Vihara Go Ya Kong untuk memperingati kelahiran

Dewa Go Ya Kong dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Selain untuk

6Di dalam kebudayaan etnik di Nusantara, hal-hal kemiripan atau kesamaan bahasa juga terjadi. Misalnya di Sumatera Utara, sebahagian besar etnik Mandailing-Angkola dapat berbahasa dan mengetahui makna bahasa Batak Toba. Demikian pula orang Pakpak-Dairi mengetahui bahasa Karo. Di Jawa pun terjadi pula, misalnya orang-orang Cirebon sebahagiannya dapat berbahasa Sunda dan Jawa. Bahkan di dalam bahasa Cirebon itu sendiri terdapat kosa-kosa kata yang juga terdapat di dalam bahasa Jawa dan Sunda.

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memperingati kelahiran dewa-dewa, Opera Tiochiu juga dilakukan dalam tujuan untuk pergelaran budaya, pengenalan budaya, dan melestarikan budaya

Tiongkok baik kepada kalangan sesama masyarakat Tionghoa maupun untuk kalangan masyarakat non-Tionghoa.

Dalam memperingati kelahiran Dewa Go Ya Kong, sebelumnya Vihara

Go Ya Kong menampilkan Wayang Potehi setiap tahunnya. Wayang ini dilakukan di dalam hutan, dekat dengan vihara tersebut. Hal ini dilakukan karena saat itu dilarangnya segala bentuk pertunjukan yang berhubungan dengan kebudayaan Tionghoa oleh pemerintah. Wayang potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Wayang potehi lebih dikenal sebagai wayang boneka, yang cara permainannya bukan dengan menggerakan tongkat kayu, namun melalui jari-jari tangan dalang yang dimasukkan ke dalam wayang tersebut dan menggerakannya sesuai dengan jalannya cerita (Harahap, 2014:

22).

Namun saat ini, setelah adanya izin dari pemerintah untuk melakukan wayang orang, maka Vihara Go Ya Kong mempersembahkan sesuatu yang besar untuk sebagai tanda terima kasih atas lahirnya Dewa Go Ya Kong, yaitu mempersembahkan Opera Tiochiu. Opera Tiochiu biasa diadakan pada kisaran bulan April dan bulan Mei setiap tahunnya yang disesuaikan dengan kalender

Cina. Tak jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya, pertunjukan Opera Tiochiu pada tahun ini dilakukan setiap harinya dimulai dari tanggal 21 April hingga tanggal 5 Mei 2016. Pertunjukan opera dibuka untuk umum, selain menampilkan opera, pihak vihara juga akan membagikan makanan kepada seluruh hadirin yang datang selama pertunjukan, sehingga pertunjukan sangat

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ramai penontonnya, dari kalangan orang tua, separuh baya, remaja, hingga anak-anak ikut serta meramaikan pertunjukan Opera Tiochiu ini.

Pada oertunjukan Opera Tiochiu di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu ini, para pemain didatangkan langsung dari Shantou provinsi Gaungdong

Tiongkok, sehingga bahasa yang digunakan dalam pertunjukan yaitu menggunakan bahasa Mandarin yang digabungkan dengan dialek Tiochiu.

Namun tak semua dari masyarakat mampu berbahasa Mandarin ataupun berbahasa Tiochiu, sehingga tak semua dari masyarakat dapat mengerti Opera ini, apalagi non-Tionghoa. Sehingga dapat dikatakan, hanya mereka yang menguasai bahasa Mandarin dan bahasa Tiochiu saja, yang dapat memahami makna bahasa pada pertunjukan Opera Tiochiu tersebut. Bahkan ada yang mengerti bahasa Mandarin dan Tiochiu sekalipun, tetap tidak tahu persis mengenai dialog dalam opera, ini semua diakibatkan oleh penyampaian dialog dalam opera bermacam-macam, melalui nyanyian, nada yang dilebih-lebihkan, dan bahasa berirama lainnya.

Lalu bagaimanakah cara untuk bisa sedikit banyaknya memahami pertunjukan Opera Tiochiu dengan tidak harus berupaya mempelajari bahasa

Mandarin ataupun bahasa Tiochiu terlebih dahulu? Merujuk kepada uraian sebelumnya, kostum dan riasan Opera Tiochiu merefleksikan watak dan peran tokoh di dalam opera. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Dengan mengetahui aturan dan makna kostum, aksesori, dan riasan Opera Tiochiu, mereka yang tidak bisa memahami bahasa

Mandarin dan bahasa Tiochiu, akan dapat menikmati apa yang dipertunjukan oleh Opera Tiochiu.

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja peran yang terdapat dalam pertunjukan Opera Tiochiu?

2. Bagaimana makna kostum dan riasan Opera Tiochiu?

3. Apa makna teks Opera Tiochiu?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penelitian yang melebar dan terlalu luas sehingga dapat mengaburkan tulisan penelitian, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada kajian makna kostum, riasan, dan teks Opera Tiochiu yang dipertunjukan di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu, Deli Serdang

Sumatera Utara.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui dan mengkaji apa-apa saja peran dalam

pertunjukan Opera Tiochiu.

2. Untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana makna kostum dan

riasan Opera Tiochiu.

3. Untuk mengetahui dan mengkaji apa makna teks dalam pertunjukan

Opera Tiochiu.

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dalam kajian Opera Tiochiu baik dalam segi peran dan penokohan, makna kostum, riasan, dan teks dalam pertunjukan

Opera Tiochiu. Kemudian penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk kajian Opera Tiaochiu, ataupun sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam studi kebudayaan khususnya opera-opera

Tiongkok. Penulis juga berharap penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya budaya Cina, mengenai Opera Tiochiu ataupun opera- opera Tiongkok lainnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah menambah pengetahuan penulis sendiri, dan hendaknya menjadi sebuah topik bacaan yang menarik untuk masyarakat Indonesia baik keturuan non-

Tionghoa, maupun keturan Tionghoa sendiri mengenai beberapa aspek penting yang harus diketahui yang terdapat di dalam pertunjukan Opera Tiochiu yang mungkin belum diketahui secara luas dan menyeluruh. Kemudian, hendaknya penelitian ini dapat menimbulkan kesadaran kita semua dalam hal pentingnya menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan yang ada dalam

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bentuk apapun. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitan yang akan datang mengenai opera-opera

Tiongkok, ataupun Opera Tiochiu sendiri.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

2.1 Konsep

Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Peneliti akan menggambarkan objek yang diteliti yaitu gambaran berupa pengertian- pengertian yang berkaitan dengan penelitian.

2.1.1 Opera Tiochiu

Opera Tiochiu adalah opera yang mengombinasikan tarian, musik, sastra, puisi, nyanyian dan dialog, akrobatik, bela diri, dan banyak bentuk kesenian lainnya untuk menciptakan suatu bentuk unik dari seni peran yang melibatkan “nyanyian, percakapan, akting, dan perkelahian akrobatik” menggunakan bahasa Tiochiu.

Opera Tiochiu adalah seni pentas yang para pemain di dalam opera memakai pakaian yang bercorak warna-warni, dan riasan wajah yang khas, kemudian diiringi musik yang merupakan pakaian tradisional Tiongkok, dan instrumen tradisional Tiongkok.

Opera Tiochiu adalah opera yang lahir dari provinsi Guangdong. Opera ini muncul pada pertengahan periode Ming dan mengusung gaya bernyanyinya yang halus dan jelas. Opera Tiochiu memeliki berbagai macam karakter yang bisa mencapai belasan karakter, namun tetap seperti opera Tiongkok lainnya,

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Opera Tiaochiu memiliki empat karakter utama, yaitu shēng (生 ), dàn ( 旦), chŏu (丑 ), dan jìng ( 净 ). Kemudian berakrobatik dengan memakai kipas atau tangga luncur yang diperagakan oleh beberapa karakter yang juga populer dalam opera Tiongkok ( SK, 2011: 34 ).

Gambar 1: Contoh Pertunjukan Opera Tiochiu (Sumber: Yayasan Tiochiu Medan, 2015)

2.1.2 Pertunjukan

Pertunjukan adalah sesuatu yang dipertunjukan atau ditontonkan.

Pertunjukan adalah sebuah komunikasi yang dilakukan satu orang atau lebih, pengirim pesan merasa bertanggung jawab pada seseorang atau lebih penerima pesan dan kepada sebuah tradisi yang mereka pahami bersama melalui seperangkat tingkah laku yang khas (Murgianto, 1996: 156). Dalam sebuah pertunjukan harus ada pemain, penonton, pesan yang dikirim dan cara penyampaian yang khas. Berhasilnya sebuah pertunjukan, jika terjadi komunikasi dua arah antara pelaku seni pertunjukan dengan para penontonnya.

Dalam sebuah seni pertunjukan atau yang lazim juga disebut dengan seni

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA budaya dan budaya pertunjukan, biasanya dilakukan pada masa tertentu dan ruang tertentu (seperti pentas, lapangan, dan sejenisnya).

Ilmu seni pertunjukan (performing arts studies) telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang mencoba menerapkan berbagai kajian dan metodologi, yang sifatnya integratif dan interdisiplin. Dalam disiplin seni pertunjukan ini, para ilmuwannya selalu menggunakan pendekatan perbandingan. Bahwa seni pertunjukan dilakukan oleh manusia dalam perayaan, upacara yang sifatnya sosial. Begitu pula berbagai aktivitas yang sifatnya lebih menekankan kepada aspek estetika seperti dalam seni musik, tari, dan teater.

2.1.3 Kostum

Kostum adalah pakaian yang dikenakan seseorang untuk menunjukan karakter si pengguna. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:

634), kotum ialah pakaian khusus atau dapat pula dikatakan sebagai seragam bagi perseorangan, regu, rombongan, kesatuan, dan sebagainya dalam bentuk upacara, pertunjukan dan lain-lainnya. Kostum dapat merujuk pada pakaian secara umum, atau gaya pakaian tertentu pada orang, kelas masyarakat, atau periode tertentu yang bertujuan untuk penekanan pada karakter atau tipe karakter, yang masing-masing akan membedakan pemakainya dari yang lain, pada suatu pertunjukan teatrikal.

Kemudian kostum dapat dibedakan menjadi kostum dan aksesori.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 64) aksesori atau aksesoris adalah barang tambahan yang berfugsi sebagai pelengkap dan pemanis kostum.

Dan dalam dunia busana, aksesori diartikan sebagai benda-benda yang

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dikenakan seseorang untuk mendukung pakaian. Bentuk aksesori bermacam- macam, contohnya, gelang, topi, cincin, sepatu, kalung dan sebagainya yang terkadang akan dikaitkan erat dengan gender sipemakainya.

2.1.4 Riasan

Riasan wajah atau make up adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa dihias. Tata rias wajah adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa dihias (dimake up).

Dalam konteks seni pertunjukan, tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang: (a) anatomi (yaitu untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh); (b) karakterisasi Warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal); (c) gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias); dan (d) komposisi warna.

Selain itu, pemaknaan riasan ini mencakup aspek-aspek berikut.

1 Tata rias wajah korektif,

2 Tata rias wajah untuk mode atau seni (styling make up),

3 Tata rias wajah untuk karakterisasi.

Tata rias wajah korektif bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna. Tata rias wajah korektif merupakan jenis tata rias wajah yang paling sering dilakukan oleh masyarakat. Maka tata rias korektif

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA selalu berhubungan dengan panampilan natural dan sederhana. Namun lebih elegan,karena dapat menkoreksi kekurangan dan kelebihan di wajah kita agar terlihat lebih segar.

Tata rias wajah untuk mode atau seni merupakan kegiatan mengubah penampilan murni untuk tujuan seni. Melukis tubuh (body painting) merupakan salah satu contoh kegiatan styling make up.

Tata rias wajah untuk karakterisasi banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan kosmetik yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/watak tertentu, misalnya penggunaan eye shadow gelap untuk memberi karakter galak.

2.1.5 Teks

Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari seorang pengarang; kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau ulasan; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, pidato, dan sebagainya. Luxemburg et.al.

(1992:86) mendefinisikan teks sebagai ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, pragmatik merupakan suatu kesatuan. Teks yang baik harus mengungkapkan gagasan-gagasan atau gambaran-gambaran yang ada dalam kehidupan. Gagasan-gasasan atau gambaran-gambaran tersebut dituangkan dalam bentuk bahasa yang berupa penceritaan, lazimnya dalam bentuk drama dan prosa maupun untaian kata-kata, lazimnya dalam bentuk puisi.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah, menyelidiki atau mempelajari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 1198).

Pustaka adalah kitab-kitab; buku; buku primbon (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2003: 912). Penulis mengkaji secara kepustakaan beberapa skripsi dan buku yang isinya berkaitan dengan judul penelitian ini. Adapun buku dan skripsi itu adalah sebagai berikut.

(1) Utari (2014), dalam skripsinya yang berjudul Perbandingan

Tokoh Pada Teater Tradisional Cina Jingju, dengan Teater Tradisional

Indonesia Makyong. Penelitian ini menerangkan beberapa tokoh dalam tetaer tradional Cina Jingju yang kemudian dibandingkannya dengan tetaer dari

Indonesia Makyong. Perbandingan dilakukan dari segi peran tokoh dan karakter, dimulai dari sosok lelaki, perempuan, tokoh bertopeng dan lain- lainnya. Kemudian ditambahi dengan beberapa penjelasan mengenai komponen makna warna topeng karakter Jing dari opera tradisional cina Jingju tersebut.

(2) Sari (2011), dalam skripsinya yang berjudul Analisis

Perwatakan Jing 净 :Berdasarkan Warna Dalam Tata Rias”. Dalam skrispsi ini, ia menjelaskan komponen warna dalam tata rias Opera Beijing khusus dalam watak Jing 净. Menurutnya, perwatakan Jing 净 perwatakan yang paling menarik di dalam Opera Beijing. Selanjutnya Ayu mencakup kepada komponen warna primer dan sekunder pada perawatakan Jing 净.

(3) Harahap (2014), dalam skripsi yang berjudul Wayang Potehi

Tiongkok Di Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan dan

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Teks. Ade menjelaskan bagaimana eksistensi Wayang Potehi sebagai wujud dari kebudayaan masyarakat Tionghoa di Tebing Tinggi. Pada latar belakang

Ade menggambarkan bagaimana sangat menariknya sebuah Opera Tiongkok yang dipertunjukan dalam bentuk wayang. Selain dari itu, ia juga melakukan analisis terhadap teks pada Wayang Potehi ini sesuai dengan konteks sosial dan budaya masyarakat Tionghoa Tebing Tinggi.

(4) SK (2010), dalam buku Origins of , menjelaskan ada beberapa jenis opera dalam jajaran Opera Tiongkok. Buku ini memaparkan perbedaan antara beberapa opera tersebut. Kemudian adanya penjelasan mengenai asal mula dan perkembangan beberapa jenis opera Tiongkok, dan dilengkapi juga dengan reportoar klasik Cina, hingga ke penokohan Opera

Cina.

2.3 Landasan Teori

Teori merupakan alat yang terpenting dari suatu pengetahuan. Menurut

Koenjaraningrat (2008) bahwa tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan. Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini, dengan tema utama Opera Tiochiu.

2.3.1 Teori Semiotik

Secara etimologis istilah semiotika berasal dari kata Yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefenisikan sebagai suatu yang

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berdasarkan konvensi sosial yang terbangun sebelumnya yang dapat mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai sesuatu hal yang menunjuk adanya hal lain. Secara terminologis semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.

Seorang tokoh perintis semiotika Charles Sanders Peirce, dan juga seorang filosof dari Amerika Serikat, menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang, terdiri dari tiga bagian yang saling berkaitan: (1) tanda, (2) objek, dan (3) interpretant (Sobur, 2004: 115).

Peirce membedakan lambang-lambang ke dalam tiga kategori: ikon, indeks, dan simbol. Penjelasannya ialah apabila lambang itu menyerupai yang dilambangkan seperti foto, maka disebut ikon. Jika lambang itu menunjukkan akan adanya sesuatu seperti timbulnya asap akan diikuti api, disebut indeks.

Namun jika lambang tidak menyerupai yang dilambangkan, seperti burung garuda yang melambangkan negara Republik Indonesia, maka disebut dengan simbol.

Interpretant atau penafsiran adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dibenak seseorang mengenai objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi. Sebagai contoh: saat seorang gadis memakai rok mini, maka gadis itu sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain, yang bisa jadi memakainya sebagai simbol keseksian, ataupun bisa jadi memakainya sebagail simbol girly style.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Inilah yang dimaksud Pierce mengenai tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu.

2.3.2 Teori Semiotik Pertunjukan

Teori semiotik adalah sebuah teori mengenai lambang yang dikomunikasikan. Teori ini lazim dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu termasuk kajian seni pertunjukan yang difungsikan dalam usaha untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan dipergunakan melalui sistem simbol yang membangun sebuah peristiwa seni. Semiotik awalnya dipergunakan dalam ilmu linguistik. Teori ini meletakkan lambang sebagai bagian dari komunikasi. Komunikasi bisa terjadi timbal balik dan sarat dengan makna-makna. Dalam seni pertunjukan, teori semiotik digunakan untuk mengkaji aspek-aspek verbal terutama dialog atau teks. Serta aspek-aspek nonverbal seperti gerak-gerik, mimik muka, layar atau panggung, warna, dan tata busana.

Sebagai lanjutannya, untuk membahas makna kostum, riasan, dan teks

Opera Tiochiu ini, penulis menggunakan teori semiotik pertunjukan yang ditawarkan oleh dua pakar seni pertunjukan yaitu Pavis dan Kowzan. Dalam kajian kesenian berarti kita harus memperhitungkan peranan seniman pelaku dan penonton sebagai pengamat dari lambang-lambang dan usaha kita untuk memahami proses pertunjukan atau proses penciptaan. Pendekatan untuk mengkaji seni, salah satunya mengambil teori semiotik dalam rangka usaha untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan dikomunikasikan melalui sistem simbol yang membangun sebuah peristiwa seni.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan mengikuti pendekatan semiotika, maka dua pakar pertunjukan budaya, Tadeuz Kowzan dan Patrice Pavis (dalam Turner, 1983) dari Perancis, mengaplikasikannya dalam pertunjukan. Kowzan dan Pavis menawarkan 13 sistem lambang dari sebuah pertunjukan teater, 8 berkaitan langsung dengan pemain dan 5 berada di luarnya. Ketiga belas lambang itu adalah: (1) kata-kata,

(2) nada bicara, (3) mirnik, (4) gestur, (5) gerak, (6) make-up, (7) gaya rambut,

(8) kostum, (9) properti, (10) setting, (11) lighting, (12) musik, dan (13) efek suara.

Pada penelitian mengenai makna kostum, riasan, dan teks Opera

Tiochiu dari Shantou Guangdong di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu Deli

Serdang ini, penulis hanya menggunakan beberapa sistem lambang saja guna membatasi kajian penulisan agar terarah dan sesuai dengan rumusan dan tujuannya. Beberapa sistem lambang tersebut adalah: (1) kata-kata, (2) kostum, dan (3) make-up. Sehingga menurut Kowzan dan Pavis, ada beberapa daftar pertanyaan yang lebih lugas dan detail untuk mengakaji ketiga lambang tersebut, diantaranya:

1. Cerita apa yang dipentaskan

2. Teks dalam petunjukan dan terjemahan skenario

3. Peran yang diberikan

4. Bagaimana kostum serta hubungannya dengan pemain dan peran

5. Bagaimana make-up serta hubungannya dengan pemain dan peran.

.

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah-langkah pengumpulan dan mengolah data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan atau jawaban terhadap permasalahan melalui prosedur yang handal dan dapat dipercaya.

Metode penelitian diartikan sebagai cara mencari kebenaran dan azas-azas alam, masyarakat atau kemanusiaan yang bersangkutan.

Dalam penelitian mengenai makna kostum, riasan, dan teks Opera

Tiochiu ini, langkah pertama yang penulis lakukan adalah dengan melakukan studi pustaka. Studi pustaka ini bertujuan untuk memperolah pengetahuan dasar tentang objek yang diteliti dan mencari tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek bahasan. Adapun sumber-sumber pustaka itu adalah berupa buku, majalah, surat kabar, artikel, dan sejenisnya sebagai bahan keilmuan yang tertulis. Selain itu penulis juga memanfaatkan sumber-sumber jejaring dunia maya (internet), baik berupa laman web, blog, audiovisual dalam situs youtube, dan lain-lainnya. Ini dilakukan untuk menambah wawasan keilmuan dan pemahaman penulis terhadap Opera Tiochiu ini, sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, baik itu yang ada di Negeri Tiongkok maupun persebarannya ke seluruh dunia, sebagai bahagian dari diaspora orang-orang Tionghoa ke seluruh dunia, dengan berbagai dinamika di tempat barunya tersebut.

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam mengkaji tiga aspek dari Opera Tiochiu ini, yang mencakup makna kostum, riasan, dan teks dalam

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA opera tersebut, adalah metode deskriptif dan kualitatif. Tujuannya adalah untuk memahami secara rinci bagaimana makna kostum, riasan, dan teks Opera

Tiochiu ini dalam konteks sosial sesungguhnya, yang terjadi di Vihara Go Ya

Kong, Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Penelitian kualitatif merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peranan yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel sosial, jadi tidak bertujuan menguji hipotesis atau membuat suatu generalisasi, tetapi membangun teori (Bungin, 2008: 68).

3.2 Metode Deskriptif dan Kualitatif

Metode adalah cara atau jalan menyangkut masalah kerja yang dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan

(Koentjaraningrat, 1985). Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati- hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.

Metode deskriptif adalah suatu cara mendapatkan suatu informasi dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan sikap dan pendapat dari suatu kelompok orang, melalui pengamatan langsung. Metode ini selalu

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA disertai dengan menggunakan alat-alat atau instrumen yang berkaitan dengan objek penelitian.

Selanjutnya dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan banyak data yang diperoleh dari narasumber.

Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian dengan menggambarkan data- data dengan kata-kata atau kalimat secara detail dan data yang diperoleh berasal dari ungkapan, catatan dan tingkah laku yang diteliti. Metode kualitatif dapat membantu kita untuk memahami orang atau masyarakat yang kita teliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Observasi Lapangan

Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung atau observasi ke tempat atau ke objek yang berhubungan dengan penelitian. Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti melihat situasi penelitian. Metode ini sangat sesuai digunakan peneliti karena pengamatan ini dilakukan secara bebas atau terstruktur. Dengan pengamatan langsung, lebih memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan situasi penelitian.

Dengan observasi, maka peneliti dapat melihat secara fenomena-fenomena atau momen-momen yang tumbuh dan berkembang.

Adapun lokasi observasi dilaksanakan di Vihara Go Ya Kong, tepatnya di Jalan Besar Pantai Labu, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Penulis menonton lansung pertunjukan Opera Tiochiu ini guna mengetahui secara rinci dan pasti bagaimana pertunjukan Opera Tiochiu ini berjalan dan mendokumentasikan jalannya pertunjukan Opera tersebut.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.3.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah Opera Tiochiu dari Shantou

Guangdong yang dipertunjukan di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu Deli

Serdang. Pertunjukan ini melibatkan 30 orang yang yang didatangkan dari

Shantou Provinsi Guangdong Republik Rakyat Cina. 30 orang ini termasuk kedalam 25 orang pemain, dan 5 orang sebagai crew. Opera Tiochiu ini berlangsung selama lima belas hari yang mengangkat cerita berbeda di setiap harinya. Peneliti hanya sedikit mewawancarai para pemain opera tersebut dikendalakan oleh masalah ketersediaan waktu dan keamanan para pemain sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan banyak wawancara dengan para pemain opera. Namun penulis mendapatkan sumber data lain berupa video, foto dan teks pertunjukan Opera Tiochiu tersebut.

3.3.3 Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa dokumen- dokumen terdahulu, foto-foto, dan audiovisual yang diambil langsung selama pertunjukan berlangsung di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu Deli Serdang, buku-buku, catatan formal, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan penunjang penelitian yang dikumpulkan lalu dijabarkan dengan memberikan analisis-analisis untuk kemudian diambil kesimpulan akhir.

Dalam konteks merekam jalannya pertunjukan Opera Tiochiu, penulis mendapatkan dua jenis rekaman yaitu yang berbentuk visual (foto) dan yang berbentuk audiovisual (videografi). Untuk dokumentasi ini, penulis

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA meggunakan camera Fuji Film jenis X-A2. Untuk teks dialog dan sinopsis pertunjukan opera, penulis memperolehnya dari Bapak Go Siu Chai selaku panitia penyelenggara pertunjukan Opera Tiochiu tersebut. Kemudian penulis juga mendapatkan tambahan dokumentasi dari beberapa pihak yang mendukung lancarnya penulisan penelitian ini.

3.3.4 Wawancara

Wawancara dilakukan agar penulis dapat berkomukasi lansung dan menggali informasi lebih dalam mengenai topik dengan informan kunci, sehingga data yang diperoleh jelas dan tak dapat diragukan.

Adapun informan yang diwawancarai ialah:

1. Atti (selaku pengurus Vihara Go Ya Kong Pantai Labu Deli Serdang),

berusia 48 tahun, bertempat tinggal di Jalan Besar Pantai Labu, Kec.

Pantai Labu Deli Serdang. Ibu Atti sudah bekerja sebagai pengurus

Vihara Go Ya Kong selama 20 tahun.

2. Go Siu Chai, selaku panitian penyelenggara sekaligus perantara atau

pialang antara Vihara Go Ya Kong dengan pemain Opera Tiochiu dari

Shantou provinsi Guandong RRC.

3. Jesslyn, alamat Jalan Gandhi No 123 Medan Sumatera Utara. Jesslyn

adalah Sekretaris Yayasan Tiochiu Medan Sumatera Utara.

4. Stevanus, adalah pemain Opera Tiongkok. Stevanus merupakan

pemenang ajang bakat Opera Tiongkok pada perlombaan Chinese

Brigde di Jakarta tahun 2016 ini.

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Petrus Loo, adalah seorang reporter yang meliput Opera Tiochiu di

beberapa tempat setiap tahunnya.

6. Beberapa informan tambahan yang menyaksikan pertunjukan Opera

Tiochiu dan beberapa orang di kalangan masyarakat Tionghoa yang

mengetahui sedikit banyaknya mengenai Opera Tiochiu.

3.4 Teknik Analisis Data

Adapun teknik yang dipakai peneliti adalah analisis kualitatif. Data analisis berupa kata-kata, penyataan-pernyataan ide, penjelasan-penjelasan ide atau kejadian dan bukan dalam kerangka angka lalu dikumpulkan yang kemudian disusun dalam teks yang diperluas dan dianalisis. Langkah – langkah yang dilakukan penulis adalah:

1. Melakukan observasi ke Vihara Go Ya Kong di Pantai Labu Deli

Serdang tempat diadakannya pertunjukan Opera Tiochiu.

2. Melakukan wawancara kepada pihak penyelenggara pertunjukan Opera

Tiochiu, dan ke beberapa masyarakat yang menyaksikan pertunjukan

opera. Kemudian dilanjutkan dengan mewawancarai beberapa pihak

terlibat yang mengetahui tentang Opera Tiochiu, makna kostum, riasan,

dan teksnya.

3. Melakukan wawancara dengan Yayasan Tiochiu yang terletak di Jalan

Gandhi No 123 Medan Sumatera Utara mengenai pertunjukan Opera

Tiochiu termasuk makna pakaian dan riasan dalam Opera Tiochiu.

4. Melakukan wawancara dengan seorang pemain Opera Tiongkok, yang

telah mendalami kegiatan sebagai pemain opera.

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Mengumpulkan data dari buku – buku, majalah, jurnal, internet, surat

kabar dan sejenisnya.

6. Membahas dan menyusun serta mengolah data tersebut secara

sistematis menjadi kesimpulan sehingga pembaca dapat mengerti

maksud yang ingin disampaikan oleh penulis.

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV DESKRIPSI ETNOGRAFIS LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan gambaran umum atau studi etnografis 7 tentang lokasi penelitian dan peran dealam opera Tiochiu, khususnya yang dipertunjukkan di Pantai Labu Deli Serdang. Tujuan dari deskripsi etnografis ini adalah untuk mengetahui latar belakang budaya di Deli

Serdang, yang terdiri dari masyarakat multikultural berbasis pada faham multikulturalisme. 8 Kawasan ini terdiri dari berbagai etnik, dengan segala perbedaan ras, agama, budaya, bahasa, dan lain-lainnya. Namun demikian, mereka berinteraksi secara social dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

7 Dalam skripsi ini, yang dimaksud etnografi adalah seperti penjelasan berikut. Etnografi berasal dari istilah ethnic yang arti harfiahnya suku bangsa dan graphein yang artinya mengambarkan atau mendeskripsikan. Etnografi adalah jenis karya antropologis khusus dan penting yang mengandung bahan-bahan kajian pokok dari pengolahan dan analisis terhadap kebudayaan satu suku bangsa atau kelompok etnik. Oleh karena di dunia ini ada suku-suku bangsa yang jumlahnya relatif kecil, dengan hanya beberapa ratus ribu warga, dan ada pula kelompok etnik yang berjumlahrelatif besar, berjuta-juta jiwa, maka seorang antropolog yang membuat karya etnografi tidak dapat mengkaji keseluruhan aspek budaya suku bangsa yang besar ini. Oleh karena itu, untuk mengkaji budaya Melayu misalnya, yang mencakup berbagai negara bangsa, maka seorang antropolog bisa saja memilih etnografi masyarakat Melayu Desa Tanjung Beringin, atau lebih besar sedikit masyarakat Melayu Kabupaten Serdang Bedagai, atau masyarakat Melayu Labuhan Batu, dan seterusnya. Ada pula istilah yang mirip dengan etnografi, yaitu etnologi. Arti etnologi berbeda denganetnografi. Istilah etnologi adalah dipergunakan sebelum munculnya istilah antropologi. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaannya di seluruh dunia, sama maknanya dengan antropologi, yang lebih lazim dipakai belakang hari oleh para ilmuwannya atau dalam konteks sejarah ilmu pengetahuan manusia. 8 Multikulturalisme adalah sebuah terminologi dalam ilmu-ilmu sosiobudaya yang acapkali digunakan sejak dasawarsa 1970-an. Istilah ini lazim digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang keanekaragaman hidup manusia di dunia ini, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan perhatian kepada penerimaan terhadap realitas keanekaragaman budaya (multikultural) yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Keanekaragaman ini menyangkut: nilainilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Multikulturalisme pada dasarnya adalah gagasan yang diaplikasikan ke dalam berbagai kebijakan budaya, berdasar kepada penerimaan terhadap realitas aneka agama, pluralitas, dan multikultural dalam kehidupan masyarakat di dunia ini. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007).

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Indonesia, yang berlandaskan filsafat kebangsaan bhinneka tunggal ika, biar berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Secara umum kawsaan Deli Serdang selama ratusan tahun adalah kawasan budaya Melayu, khususnya budaya Melayu Deli dan Serdang. Di masa kesultanan ini penduduk setempat adalah Melayu, Simalungun, dan Karo,

Kemudian hadir pula di kawasan ini etnik-etnik lain, seperti Pakpak,

Mandailing-Angkola, Natak Toba, Niasm Aceh, Minangkabau, Banjar, Jawa,

Sunda, dan lain-lainnya. Demikian pula pendatang dunia seperti Tamil, Punjab,

Hindustani, Arab, juga masyarakat Tionghoa yang terdiri dari berbagai suku seperti: Hokkian, Hakka, Khek, Kwong Fu, dan termasuk Tiochiu (yang menjadi pendukung utama Opera Tiochiu) ini.

4.1 Etnografis Deli Serdang

4.1.1 Sejarah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini, sebelum

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan dua wilayah pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan

Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di

Perbaungan (lebih kurang 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing

Tinggi).

Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan

Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar Negara Sumatera Timur yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatera Timur

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk

Permusyawaratan Rakyat se Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat

Sumatera Timur yang dibentuk oleh Front Nasional. Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan Negara

Republik Indonesia (NRI), sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan

Negara Sumatera Timur (NST) tidak bersedia. Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik IndonesiaSerikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan

NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-

Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatera Timur dibagi atas 5 (lima) afdeling, salah satu di antaranya adalah Deli en Serdang. Afdeling ini dipimpin oleh seorang Asisten Residen beribukota di Medan serta terbagi atas 4 (empat)

Onder Afdeling yaitu Beneden Deli beribukota Medan, Bovan Deli beribukota

Pancur Batu, Serdang beribukota Lubuk Pakam, dan Padang Bedagei beribukota Tebing Tinggi. Masing-masing afdeling ini dipimpim oleh seorang kontelir.

Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera

Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatera Timur dibagi menjadi 6

(enam) Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) kewedanaan, yaitu: Deli Hulu, Deli

Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagei, Padang (Kota Tebing Tinggi) pada waktu itu ibukota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli

Serdang dengan ibukota Medan, meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu,

Serdang, Padang, dan Bedagei. Pada tanggal 14 November 1956, Kabupaten

Deli dan Serdang ditetapkanmenjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdangsesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-undang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan

Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasinya dibentuklah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pertimbangan Daerah

(DPD). Namun, tahun demi tahun terus berlalu merubah perjalanan sejarah dan setelah melalui berbagai usaha penelitiandan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu

(sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati penetapan

Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang tanggal 1 Juli 1946.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibukota

Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur

Sumatera Utara tanggal 23 Desember 1986 (Sumber Pemda Deli Serdang,

2016).

4.1.2 Letak Geografis Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2°57’ -

3°16’ Lintang Utara dan antara 98°33’ - 99°27’ Bujur Timur, merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA luas wilayah 2.497,72 km2. Dari luas Propinsi Sumatera Utara, dengan batas sebagai berikut:

(a) Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera,

(b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo,

(c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, dan

(d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten

Langkat.

Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Deli Serdang, secara administratif terdapat dua puluh dua (22)

Kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang salah satunya adalah

Kecamatan Beringin, yang di dalamnya adalah termasuk Desa Pantai Labu.

4.1.3 Penduduk dan Seni Budaya di Deli Serdang

Etnik setempat (natif) Deli Serdang, secara cultural dan historis adalah tripartit etnik, yakni Melayu, Simalungun, dan Karo. Ketiga Etnik inilah yang sejak awal menjadi penduduk utama Kesultanan Serdang dan Kesultanan Deli, yang kemudian pada masa kemerdekaan, sebahagiannya terintegrasi ke dalam wilayah pemerintahan administrative Kabupaten Deli Serdang. Seterusnya di era 2000-an Deli Serdang dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni: Deli

Serdang dan Serdang Bedagai. Berikut ini dideskripsikan secara etnografis umum ketiga penduduk natif tersebut.

(1) Masyarakat Melayu ini menjadi bahagian integral dari Dunia

Melayu Dunia Islam, dan Indonesia. Orang Melayu biasanya mendefinisikan kelompoknya sebagai orang yang beragama Islam, berbahasa Melayu,

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memakai adat Melayu dan berbagai persyaratan tempatan. Orang-orang

Melayu di Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur) memiliki wilayah budaya dari Tamiang, Langkat, Deli, Serdang, Batubara, Asahan, dan Labuhanbatu.

Mereka juga mempunyai kategorisasi integrasi masyarakatnya yang terdiri dari: Melayu asli, Melayu semenda, dan Melayu seresam. Melayu asli adalah golongan yang secara keturunan merupakan orang-orang dari puak Melayu apakah Sumatera atau Semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Melayu semenda adalah orang yang bukan etnik Melayu tetapi masuk menjadi Melayu karena faktor perkawinan. Sedangkan Melayu seresam adalah orang yang masuk menjadi Melayu diakui sebagai Melayu karena mengamalkan resam

Melayu.

Dalam kebudayaan Melayu di Sumatera Utara (termasuk di Pantai

Labu) terdapat genre lagu yang berkaitan dengan anak. Di antaranya adalah

Lagu Membuai Anak, yaitu nanyian yang dipergunakan untuk menidurkan anak. Selain itu dikenal pula lagu Dodoi Sidodoi atau Dodoi Didodoi, yaitu lagu yang juga untuk menidurkan anak. Di kawasan Asahan terdapat lagu Si La

Lau Le yaitu lagu yang digunakan untuk membuaikan anak. Kemudian ada juga lagu Timang yaitu lagu yang digunakan untuk membuaikan anak.

Seterusnya ada satu lagu lagu yang bertajuk Tamtambuku yang digunakan untuk permainan anak. Musik yang berkaitan dengan mengerjakan ladang.

Musik ini contohnya adalah: Lagu Dedeng Mulaka Ngerbah, yaitu nyanyian yang disajikan pada saat awal kali menebang hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Kemudian ada pula lagu yang bertajuk Dedeng Mulaka Nukal, yaitu nyanyian yang disajikan pada saat menukal (melubangi dan mengisi lubang

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tanah dengan padi), sebagai proses penanamn. Kedua jenis lagu tersebut secara umum dikenal pula dengan istilah Dedeng Padang Rebah. Lagu-lagu ini terdapat di bahagian utara Pesisir Timur Sumatera Utara, seperti di Langkat dan Deli. Nyanyian hiburan sambil kerja (working song) atau dalam konteks bekerja juga terdapat dalam kebudayaan Melayu. Musik seperti ini biasanya dilakukan dalam rangka bercocok tanam, bekerja menyiangi gulma, menuai benih, mengirik padi, menumbuk padi, sampai menumbuk emping. Begitu juga dengan nyanyian sambil bekerja di laut, yang dikenal dengan Sinandung

Nelayan atau Sinandung Si Air yang dijumpai di kawasan Asahan dan

Labuhanbatu. Musik yang berhubungan dengan memanen padi. Ragam ini terdiri dari Lagu Mengirik Padi atau Ahoi, yaitu lagu dan tarian memanen padi—melepaskan gabah padi atau bertih padi dari tangkainya dengan cara menginjak-injaknya. Posisi para penari biasanya membentuk lingkaran.

Kemudian ada pula Lagu Menumbuk Padi yaitu lagu yang disajikan pada saat menumbuk padi, melepaskan kulit padi menjadi beras. Seterusnya adalah Lagu

Menumbuk Emping yaitu lagu yang dinanyikan pada saat memipihkan beras menjadi emping. Musik yang memperlihatkan ekspresi masa animisme.

Adapun contoh lagunya adalah Dendang Ambil Madu Lebah yaitu lagu yang dipergunakan untuk mengambil madu lebah yang dilakukan seorang pawang madu lebah. Contoh lainnya adalah Lagu Memanggil Angin atau Sinandong

Nelayan kadang disebut pula Senandung atau Nandung saja, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh nelayan untuk memanggil angin agar menghembus layar perahu (sampannya). Lagu ini yang terkenal adalah Senandung Asahan, senandung Bilah, Senandung Panai, dan Senandung Kualuh. Contoh genre ini

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA adalah Lagu Lukah Menari, yaitu lagu untuk mengiringi nelayan menjala ikan.

Berikutnya adalah Lagu Puaka, yaitu lagu yang dinyanyikan pada upacara yang bersifat animistik, memuja roh-roh ghaib. Bagaimanapun lagu ini dilarang oleh alim-ulama Islam, sehingga lagu ini saat sekarang tinggal tersisa bagi mereka-mereka yang mengamalkannya saja. Nyanyian naratif, yaitu nyanyian yang sifatnya bercerita. Contohnya adalah Lagu Hikayat, yaitu nyanyian tentang cerita rakyat, sejarah, dan mite. Contoh lainnya adalah Syair dengan berbagai judul, yang terkenal adalah Syair Puteri Hijau tulisan A.

Rahman tahun 1959. Musik hiburan, yang terdiri dari Lagu Dedeng yaitu lagu solo tanpa iringan alat musik untuk hiburan pada pesta perkawinan atau panen.

Lagu lainnya adalah Musik Tari Pencak Silat yaitu musik yang dipergunakan untuk mengiringi tari pencak silat, yang gerakannya diambil dari pencak silat, gerakan-gerakan mempertahankan diri dari serangan musuh.

Kemudian lagu pendukung genre ini adalah Musik Tari Piring atau Musik Tari

Lilin atau Musik Tari Inai, yaitu musik yang dipakai untuk mengiringi Tari

Piring, Tari Lilin, atau Tari Inai. Genre musik lainnya adalah yang kuat mengekspresikan ajaran-ajaran Islam, yang dapat dirinci lagi sebagai berikut.

Yang khusus merupakan kegiatan keagamaan Islam dan dipandang lebih dari sekedar musik adalah azan, yaitu merupakan seruan untuk sembahyang.

Kemudian takbir, yaitu nyanyian pujian kepada Allah pada Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Ada juga lagu dan musik rakyat Islam, di antaranya adalah qasidah, yaitu nyanyian solo tanpa iringan musik, menggunakan teks-teks agama seperti dari Kitab Al-Barzanji. Ada pula marhaban, yaitu nyanyian paduan suara yang menggunakan teks-teks keagamaan seperti dari Kitab Al-

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Barzanji. Kemudian ada pula lagu Kur Semangat yaitu nyanyian yang bersifat religius tanpa diiringi oleh alat musik. Selanjutnya ada barodah yaitu nyanyian yang menggunakan teks keagaman dan umumnya diiringi oleh alat musik.

Selain itu ada hadrah, yaitu nyanyian sekelompok pria yang disajikan dengan teknik responsorial atau antifonal, mempergunakan teks-teks religius dengan iringan alat musik rebana berbentuk frame disertai dengan tarian. Selanjutnya ada genre gambus atau zapin adalah nyanyian dan tarian tentang moral atau religius yang disajikan secara solo, diiringi oleh suatu ensambel gendang marwas dan alat musik gambus disertai oleh tarian yang mengutamakan gerakan kaki. Genre lainnya kelompok ini adalah dabus, yaitu nyanyian tarian trance (seluk) untuk memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam seperti dari besi karena ridha Allah. Diiringi oleh gendang berbentuk frame dan penyanyi solo atau berkelompok.

Di dalam budaya Melayu Sumatera Utara, tarian Melayu berdasarkan akar budaya dan fungsinya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut. (1) Tarian

Melayu yang mengekspresikan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, contohnya tari Ahoi (mengirik padi), Mulaka Ngerbah (menebang hutan),

Mulaka Nukal (menanam benih padi ke lahan pertanian) dan lainnya. (2)

Tarian Melayu yang mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan nelayan, contohnya tari Lukah Menari (menggunakan jala untuk menangkap ikan), Tari Jala (membuat jala), Gubang (tarian yang mengekspresikan nelayan yang memohon kepada Tuhan agar angin diturunkan supaya mereka dapat belayar kembali, pada saat mengalami kematian angin di lautan), Mak Dayu (tarian yang mengekspresikan hubungan nelayan dengan

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kehidupan ikan-ikan di laut), tari Belian (tari pengobatan dalam budaya masyarakat nelayan) dan lainnya, (3) Tarian yang meniru atau mimesis kegiatan alam sekitar, misalnya Ula-ula Lembing (meniru gerakan-gerakan ular), Tari Pelanduk (meniru gerak pelanduk). (4) Tarian yang berkaitan dengan kegiatan agama Islam, contohnya hadrah (puji-pujian terhadap Allah dan Nabi-nabi), zapin (tarian yang diserap dari Arab dengan pengutamaan pada gerakan kaki); rodat, adalah tarian yang mengungkapkan ajaran agama Islam.

Rodat dipercayai dibawa oleh para pedagang dari Sambas dan Pontianak ke istana Terengganu dan Sumatera Utara dan selalu dipertunjukkan pada waktu perayaan istana kerajaan. (5) Tarian yang berkaitan dengan kekebalan contohnya Dabus. (6) Tarian yang fungsi utamanya hiburan, dan menyadur berbagai unsur budaya seperti Barat, Timur Tengah, India, China, dan lain-lain.

Misalnya ronggeng dan joget, yang repertoarnya terdiri dari senandung, mak inang, dan lagu dua, ditambah berbagai unsur tari etnik Nusantara dan Barat, termasuk juga tari yang dikembangkan dari genre ronggeng/joget seperti Mak

Inang Pulau Kampai, Melenggok, Lenggang Patah Sembilan, Lenggok Mak

Inang, Persembahan, Campak Bunga, Anak Kala, Cek Minah Sayang, Makan

Sireh, Dondang Sayang, Gunung Banang, Sapu Tangan, Asli Selendang, Tari

Lilin, Tudung Periuk, dan yang paling populer adalah Tari Serampang Dua

Belas. (7) Tari yang berkaitan dengan olah raga, misalnya pencak silat atau tari silat dan lintau. (8) Tarian yang berkaitan dengan upacara perkawinan atau khitanan, yaitu tari inai (disebut juga tari piring atau lilin). Tari ini juga dipersembahkan di istana raja-raja Melayu di Sumatera Utara (Timur) pada saat golongan bangsawan khatam Al- Quran. (10) Tari-tarian dalam teater

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Melayu, seperti dalam makyong, bangsawan, mendu dan sebagainya. (11)

Tarian garapan baru, yaitu tari-tari yang diciptakan oleh para pencipta tari

Melayu pada masa-masa lebih akhir dalam sejarah tari Melayu yang berdasarkan kepada perbendaharaan tari tradisional, misalnya tari: Ulah Rentak

Angguk Terbina, Zapin Mak Inang, Zapin Menjelang Maghrib, Zapin Deli,

Zapin Serdang, Daun Semalu, Rentak Semenda, Ceracap, Lenggang Mak

Inang, Senandung Mak Iinang, Tampi, Mak Inang Selendang, Zapin Kasih dan

Budi, Demam Puyoh, dan lain-lain.

(2) Simalungun, berdasarkan letak geografinya, Kabupaten atau juga wilayah budaya Simalungun ini membentang antara 02 derjat 36’ sampai 3 derjat 18’ Lintang Utara dan 9 derjat 32’ sampai 9 derjat 35 ‘ Bujur Timur.

Luas keseluruhan daerah Simalungun adalah 4,386.69 kilometer² atau 16.12% dari keseluruhan luas Provinsi Sumatera Utara. Menurut Jahutar Damanik dalam bukunya yang bertajuk Jalannya Hukum Adat Simalungun bahwa istilah simalungun berasal dari pokok kata lungun yang artinya sunyi atau sepi.

Ditambah awalan kata ma menjadi malungun yang berarti suatu keadaan yang sunyi. Kemudian ditambah lagi awalan kata si yaitu sebuah sebutan untuk menamakan suatu tempat. Jadi simalungun berarti suatu nama bagi kawasan tanah yang disebut sunyi dan belum dikenal orang. Pada masa-masa awal terbentuknya kebudayaan masyarakat Simalungun,masih relatif jarang penghuninya. Kini telah berubah seiring dengan perkembangan zaman, dengan dibukanya perkebunan-perkebunan sawit, coklat, dan karet. Masyarakat Jawa datang ke daerah ini sejak abad ke-19, yang umumnya sebagai buruh di perkebunan-perkebunan Belanda. Setelah habis masa kerja di perkebunan,

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mereka membuka perkampungan sendiri. Kini menjadi Daerah Kabupaten

Simalungun, yang umumnya dihuni oleh etnik Simalungun dan Jawa.

Sebelumnya kira-kira tahun 500–1290 M di daerah Simalungun telah berdiri sebuah kerajaan, yang disebut Kerajaan Nagur dipimpin seorang raja yang bernama Damanik (Jahutar Damanik 1974:33). Rakyatnya disebut suku

Timur Raya, karena daerah Simalungun ini terletak di Timur Danau Toba

(M.D. Purba 1977:21). Setelah masa pemerintahan Kerajaan Nagur berakhir, maka digantikan oleh Kerajaan Silou (1290-1350). Sebelum tahun 1500, wilayah Simalungun terlepas dari Kerajaan Silou, sehingga masing-masing wilayah memegang kekuasaan masing-masing. Tahun 1500-1906 di

Simalungun berdiri empat kerajaan yang disebut Raja Maroppat. Kerajaan ini terdiri dari: (1) Kerajaan Dolok Silou dan (2) Kerajaan Panei masing-masing dengan rajanya bermarga Purba; (3) Kerajaan Siantar yang rajanya bermarga

Damanik; dan (4) Kerajaan Tanah Jawa yang rajanya bermarga Sinaga. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, Simalungun menjadi

Daerah Tingkat II Simalungun dan Kotamadya Pematang Siantar, kemudian sesuai dengan semangat reformasi sejak 2000 yang lalu berubah menjadi

Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar.

Pada awalnya, etnik Simalungun menganut suatu religi yang disebut dengan Sipajuh Begu-begu atau Parbegu. Sebelum masuknya agama Kristen dan Islam, orang-orang Simalungun dapat dikelompokkan ke dalam orang- orang yang religinya bersifat animisme. Orang-orang Simalungun yang beragama Kristen Protestan terintegrasi ke dalam persekutuan iman gereja yang disebut Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sistem kekerabatan etnik Simalungun berdasarkan kepada sistem keturunan patrilineal. Kelompok kekerabatan terkecil disebut satangga, yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Anggota kerabat satu ayah disebut sabapa, satu kakek disebut saompung. Dalam masyarakat Simalungun dikenal istilah tolu sahundulan lima saodoran (“kedudukan yang tiga barisan yang lima”), terdiri dari: tondong (pihak pemberi isteri), sanina (pihak satu marga), dan anak boru (pihak pengambil isteri). Ditambah dua kelompok lagi yaitu tondong ni tondong (tondong dari pihak pemberi isteri) dan boru ni boru (boru dari pengambil isteri). Pada setiap upacara adat dan pelaksanaan horja (pesta), semua unsur kekerabatan tersebut selalu berperan. Mereka akan tampil dengan mewujudkan sifat tolong-menolongnya. Pihak yang menyumbang uang atau beras adalah tondong, sedangkan yang menyumbangkan tenaga adalah pihak boru. Orang-orang Simalungun secara tradisi menyebut musik vokalnya

(nyanyian) dengan doding. Aktivitas menyanyikan doding ini disebut dengan mandoding. Selain istilah doding, di dlam genre musik vokal Simalungun dikenal pula istilah ilah dan inggou, yang juga mempunyai makna nyanyian.

Perbedaan antara ketiganya adalah hanya dikenal antara khusus untuk suatu nyanyian yang dilagukan secara bersama-sama maupun untuk menyatakan nama sebuah musik vokal.

(3) Etnik Karo mempunyai sistem kemasyarakatan yang disebut merga silima. Sistem ini adalah pengelompokkan masyarakat ke dalam lima merga

(klen) besar: (1) Ginting, (2) Sembiring, (3) Karo-karo, (4) Sembiring, dan

(5)Tarigan. Setiap merga ini terbagi lagi ke dalam merga-merga kecil. Istilah merga berasal dari kata meherga, yang artinya adalah mahal atau berharga.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Istilah ini melekat pada lelaki yang berstatus sebagai penerus keturunan dan mewarisi nama merga. Bagi perempuan istilah yang dipergunakan adalah beru, yang berasal dari kata mberu yang artinya adalah cantik. Selain itu, masyarakat

Karo mengenal istilah rakut sitelu, yaitu pengelompokkan tiga struktur sosial:

(1) kalimbubu (fihak pemberi isteri); (2) anak beru (fihak penerima isteri, dan

(3) senina yaitu orang satu merga.

Pada masa sekarang, masyarakat Karo beragama Kristen Protestan,

Katolik, Islam, Hindu dan sebahagiannya Pemena, yaitu religi pra-Kristen dan

Islam. Nilai-nilai religi Pemena ini sebahagian ditransformasikan hingga kini.

Para penganut religi Pemena mempercayai adanya pencipta alam semesta yang disebut Dibata Kaci-kaci. Mereka juga mempercayai adanya tiga alam: (1)

Banua Datas alam bagian atas yang dikuasai oleh Dibata Datas yang bernama

Guru Batara Datas; (2) Banua Tengah yang dikuasai oleh Dibata Tengah yang bernama Tuan Paduka ni Aji, dan (3) Banua Tero yang dikuasai Dibata Teroh yang bernama Tuan Banua Koling.

Di dalam budaya masyarakat Karo, sebutan untuk para pemusik adalah sierjabaten, yang secara denotatif artinya adalah yang memiliki tugas.

Sierjabaten terdiri dari pemain sarune, gendang singanaki, gendang singindungi, penganak, dan gung. Setiap pemain alat musik dalam etnosains tradisional Karo mereka memiliki nama masing-masing, yaitu: pemain sarune disebut panarune, pemain gendang (singanaki dan singindungi) disebut penggual, dan pemain penganak disebut simalu penganak, dan pemain gung disebut simalu gung, serta pemain mangkuk michiho disebut simalu mangkuk michiho.

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Istilah landek dalam bahasa Karo adalah memiliki denotasi yang hampir sama dengan tari dalam bahasa Indonesia. Menurut masyarakat

Karo,masing-masing gerakan tari (landek) selalu berhubungan dengan perlambangantertentu. Masing-masing perlambangan tersebut selalu menggambarkan sifatmanusia maupun hubungan seseorang dengan orang lain di dalarn kehidupansosialnya. Secara garis besar tari Karo dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: (1) tari religius, (2) tari adat, dan (3) tari muda-mudi. Di antara tari religius adalah: tari guru, mulih-mulih, tari tungkat, tari peselukken, dan tari tembut-tembut.Tari-tarian tersebut biasanya dibawakan oleh golongan dukun atau guru. Tarian adat biasanya dilakukan pada upacara adat, dimana pihak- pihak yang menari adalah golongan keluarga dekat, antara lain anak beru, kalimbubu, dan senina. Jadi tujuan tari ini adalah sebagai suatu adat dengan penuh penghormatan. Pada tarian muda-mudi norma ritual dan religi tak begitu mengikat. Hanya usaha untuk menunjukkan kelincahan dan keindahan menari.

Tari ini lebih menekankan fungsi hiburannya, oleh karena itu sering dilakukan bersama-sama denganperkolong-kolong dengan membentuk pasangan menari.

(4) Selain etnik natif di atas, di Sumatera Utara (termasuk di Pantai

Labu) juga terdapat kesenian etnik-etnik pendatang baik dari Nusantara dan

Dunia. Kesenian yang mereka bawa ke daerah ini mengalami polarisasi- polarisasi tersendiri. Ada yang secara ketat meneruskan tradisi dalam etnik asalnya. Umumnya adalah musik dan tari ritual dalam religi tertentu.

Misalnya mantram dalam tradisi Tamil Hindu, ritual pembacaan Tripitaka dalam masyarakat Buddha Tionghoa, tari ritual dalam tradisi Hindu Bali di

Sumatera Utara, dan lain-lainnya.

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ada juga beberapa genre tarian yang berasal dari etnik pendatang ini, yang populer baik dalam konteks Sumatera, Nusantara, dan Asia tenggara.

Misalnya tarian barongsai dan liongsai yang berasal dari kebudayaan

Tionghoa dari negeri China, sangat populer di kalangan masyarakat Sumatera

Utara. Secara fungsional, tari-tarian ini digunakan dalam berbagai konteks sosial dan budaya di Sumatera Utara. Misalnya tarian ini digunakan dalam kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang bercorak keislaman. Selain itu digunakan pula dalam berbagai perayaan, seperti ulang tahun kemerdekaan

Indonesia, peresmian gedung baru. Juga digunakan dalam rangka tahun baru

China yang disebut Imlek. Demikian juga untuk upacara Cap Go Meh, dan lain-lainnya.

Ada pula yang tetap mempertahankan budaya etnik asalnya, namun dengan disertai pola-pola adaptasi dan akulturasi kreatif dengan budaya tempatan Sumatera Utara. Misalnya genre kuda kepang dari Jawa (Tengah dan

Timur), selain meneruskan musik asalnya, juga mengadopsi lagu-lagu dari kebudayaan etnik natif Sumatera Utara. Misalnya mereka mengadopsi lagu

Biring Manggis dari budaya musik Karo, Selayang Pandang dari budaya musik

Melayu, dan lain-lainnya. Pola-pola adaptasi kesenian ini juga terjadi dalam ciptaan musik dan tari garapan-garapan baru.

Etnik-etnik pendatang ini pun dalam strategi mempertahankan identitas budaya dan sekaligus berinteraksi dengan etnik natif Sumatera Utara(termasuk di Pantai Labu), juga membentuk organisasi kebudayaan. Masyarakat Aceh membentuk organisasi kebudayaan yang disebut Aceh Sepakat. Demikian pula masyarakat Minangkabau di Sumatera Utara membentuk organisasi sosial dan

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA budaya yang disebut Badan Musyawarah Masyarakat Minangkabau (BM3)

Sumatera Utara. Ada juga organisasi kebudayaan yang jumlah anggotanya cukup besar yaitu Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Organisasi ini bahkan memiliki kekuatan politis dalam konteks Sumatera Utara, selain partai- partai politik yang memang telah ada di negara Republik Indonesia ini.

Masyarakat Tionghoa juga tidak ketinggalan membentuk organisasi-organisasi kultural yangberbasis ekonomi berdasarkan asal-usul mereka dari negeri China.

Misalnya adalah persatuan dagang orang-orang Tionghoa yang berasal dari

Kanton. Demikian pula persatuan marga-marga Tiongho yang ada di Sumatera

Utara. Masyarakat Sunda pun memiliki organisasi kebudayaan Sunda yang mereka sebut dengan PWS (Paguyuban Wargi Sunda). Organisasi orang-orang

Sunda di Sumatera Utara ini mejadi wadah untuk saling bersilaturrahmi dan melestarikan kebudayaan Sunda yang ada di Sumatera Utara. Demikian juga untuk etnik-etnik yang lainnya yang ada di Sumatera Utara ini.

4.1.4 Agama

Indonesia adalah Negara kebangsaan yang berdasar kepada landasan ideologi Pancasila. Artinya setiap warga negara Indonesia, wajib memeluk agama tertentu. Agama-agama yang diakui eksistensinya di Indonesia adalah:

Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budda, dan Konghucu. Selain itu, pemerintah juga mengakui eksistensi aliran kepercayaan, yang pengelolaannya di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di antara aliran kepercayaan itu adalah: Kejawen, Karahyangan, Parmalim, Pemena, dan lain- lainnya. Demikian pula masyarakat di Pantai Labu.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan hasil sensus penduduk 2013 Kabupaten Deli Serdang mayoritas bersuku bangsa Jawa (51,77 %), Karo (10,84 %), Toba (10,78 %),

Mandailing (6,71%), Melayu (6,22 %), Minangkabau (2,91%) Simalungun

(1,68 %), dan lain lain (1,24 %). Sedangkan Agama yang dianut oleh masyarakat Deli Serdang beragama Islam paling besar (78,22%), Kristen

(19,30 %), Budha (1,24 %), Hindu (0,17 %), dan lainnya 1,29 %).

Agak sedikit berbeda dengan penduduk di Desa Pantai Labu, berdasarkan hasil sensus penduduk 2013, Desa Pantai Labu Kabupaten Deli

Serdang dihuni oleh sebanyak 3410 jiwa, dengan rincian suku Jawa (35,5 %),

Karo (5,3 %), Toba (3,8 %), Mandailing (6,8%), Melayu (44,2 %),

Minangkabau (1,2 %) Simalungun (1,3 %), dan lain lain (1,9 %). Sedangkan

Agama yang dianut oleh masyarakat Pantai Labu 90,21 % Islam, dan selebihnya agama lain. Dalam konteks penelitian ini, agama Buddha dianut oleh sekitar 1,24% penduduk Pantai Labu, yang umumnya adalah etnik

Tionghoa. Tempat ibadah masyarakat beragam Buddha ini adalah di Vihara Go

Ya Kong, termasuk pertunjukan Opera Tiochiu, adalah dalam konteks memperdalam keimanan dhamma mereka. Dalam realitasnya mereka hidup rukun dalam konteks beragama ini di Pantai Labu.

4.1.5 Masyarakat Tionghoa di Pantai Labu

Orang-orang Tionghoa (biasa juga disebut Cina) di Indonesia adalah salah satu kelompok di Indonesia. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokien), Tenglang (Tiociu), atau Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka disebut Tangren. Hal ini sesuai dengan kenyataan

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bahwa orang Tionghoa Indonesia mayoritas berasal dari Cina Selatan yang menyebut diri mereka dengan orang Tang, sementara orang Cina Utara menyebut diri mereka sebagai orang Han.

Leluhur orang Tionghoa Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah Indonesia, bahkan sebelum Republik

Indonesia dideklarasikan dan terbentuk. Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke

Nusantara dan sebaliknya.

Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarga- negaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia. Hal ini sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Demikian pula etnik-etnik lainnya hidup dan berkembang di wilayah

Pantai Labu ini. Mereka di antaranya adalah orang Melayu, Pakpak, Aceh,

Minangkabau, Jawa, Toba, Simalungun, Sunda, Banjar, dan lain-lainnya.

Tampaknya dalam perkembangan berikutnya, Pantai Labu adalah salah satu kawasan Melayu yang juga diperkaya dengan berbagai kebudayaan, yaitu kawasan multikultural. Dalam hal ini masyarakat Tionghoa berusaha menempatkan dirinya beradaptasi dalam kondisi budaya yang sedemikian rupa.

Strategi yang mereka lakukan, menurut pengamatan penulis adalah salah satu sisi mempertahankan kebudayaan orang Tionghoa, namun sekaligus juga

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mereka melakukan adaptasi (penyesuaian) dengan masyarakat di Pantai Labu ini.

Namun demikian, dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) orang-orang Tionghoa di Pantai Labu ini dijamin hak-hak etniknya dan hak-hak religinya. Mereka berhak menggunakan bahasa etniknya, adat istiadat, juga menjalankan ibadah agama, dengan prinsip bertoleransi dalam bingkai

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Polarisasi agama dan etnik adalah sebahagian besar penganut Protestan dan Katolik adalah etnik Batak Toba, Karo, dan Simalungun. Sementara itu, agama Islam mayoritas dianut oleh suku Melayu, Jawa, Mandailing, Aceh, dan lainnya. Orang-orang Tionghoa di Pantai Labu umumnya mayoritas beragama

Budha dan Konghucu, dan juga Protestan dan Katolik. Orang Tionghoa yang beragama Protestan umumnya berada dalam organisasi Gereja Methodis.

Orang Tionghoa yang beragama Islam biasanya masuk ke dalam kelompok ahlusunnah wal jamaah atau Sunni dan sebahagian adalah dalam organisasi

Muhammadiyah.

4.1.6 Vihara Go Ya Kong

Vihara Go Ya Kong adalah satu-satunya vihara Buddha9 di Pantai Labu

Deli Serdang. Vihara adalah tempat peribadatan umat Buddha dalam konteks

9Agama Buddha ini pun pernah menyebar luas ke Nusantara. Pada akhir abad ke-5, seorang biksu Buddha dari India mendarat di sebuah kerajaan di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah sekarang. Pada akhir abad ke-7, I Tsing, seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke Pulau Sumatera (kala itu disebut Swarnabhumi), yang kala itu merupakan bagian dari kerajaan Sriwijaya. Ia menemukan bahwa Buddhisme diterima secara luas oleh rakyat, dan ibukota Sriwijaya (sekarang Palembang), merupakan pusat penting untuk pembelajaran Buddhisme (kala itu Buddha Vajrayana). I Tsing belajar di Sriwijaya selama beberapa waktu sebelum melanjutkan perjalanannya ke India. Pada pertengahan abad ke-8,

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA upacara dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan dhamma. Vihara adalah tempat suci bagi umat Buddha, sebagai sarana berkomunikasi setiap umat

Budha kepada Tuhan. Selain itu vihara juga dapat digunakan sebagai tempat pertunjukan religi, sebagaimana pertunjukan Opera Tiochiu yang dibahas di dalam skripsi sarjana ini.

Perlu dideskripsikan mengenai keberadaan Vihara Go Ya Kong di

Pantai Labu Deli Serdang ini. Secara keseluruhan bangunan vihara ini berdiri di atas lahan tanah datar di sebelah timur Desa pantai Labu. Vihara ini terdiri dari bangunan induk, yang berarsitektur Tiongkok, dengan pelbagai ruang untuk ibadah umat Buddha, dengan warna dominan merah. Di bangunan ini terdapat patung naga, patung Dewi Kuan Im, altar persembahyangan, tempat abu jenazah umat Buddha yang telah dikremasi, dan lain-lainnya. Berikut ini adalah gambar Vihara Go Ya Kong baik dari sisi luar maupun dalam.

.

Jawa Tengah berada di bawah kekuasaan raja-raja Dinasti Syailendra yang merupakan penganut Buddhisme. Mereka membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yang paling terkenal yaitu Candi Borobudur. Monumen ini selesai di bagian awal abad ke-9. Di pertengahan abad ke-9, Sriwijaya berada di puncak kejayaan dalam kekayaan dan kekuasaan. Pada saat itu, kerajaan Sriwijaya telah menguasai Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Semenanjung Malaya.

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 2: Vihara Go Ya Kong di Pantai Labu (Dokumentasi Rozalina, 2016)

Gambar 3: Suasana Pertunjukan Opera Tiochiu di Vihara Go Ya Kong

di Pantai Labu

(Dokumentasi Rozalina, 2016)

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V PERAN SERTA MAKNA KOSTUM DAN RIASAN PADA OPERA TIOCHIU

5.1 Klasifikasi Peran dalam Opera Tiochiu

Dalam konsep masyarakat pendukungnya, termasuk di kawasan penelitian, opera Tiochiu memeliki 4 kategori peran utama yaitu: (1) shēng (生

) yaitu peran laki-laki, (2) dàn ( 旦) yaitu peran perempuan, (3) chŏu (丑 ) yaitu peran badut atau pelawak, dan (4) jìng ( 净 ) yaitu peran dengan wajah yang di cat atau peran laki-laki pembantu. Kemudian peran ini akan terbagi lagi dalam beberapa subperan.

5.1.1 Peran Sheng (生)

Peran shēng (生 ) yaitu peran laki-laki secara umum. Karakter tokoh ini sebagian besar adalah karakter yang terhormat seperti pelajar atau orang tua bijaksana yang bersifat dermawan. Sedangkan pemudanya lebih bersifat romantic, cerdik, pandai, dan lemah lembut. Peran ini dibagi menjadi lao sheng

(老生), adalah peran orang tua berjenggot, xiao sheng (小生) adalah peran seorang pemuda, wen sheng (武生) adalah peran sastrawan atau golongan terpelajar yang mempunyai keahlian bernyanyi. Wu sheng adalah peran pria yang gemar berkelahi serta mempunyai kemampuan akrobat.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Lao sheng (老生)

Mempunyai karakter pria dewasa atau pria tua, kepribadian dari karakter ini biasanya jujur, dermawan tapi keras. Mereka biasanya akan memakai jenggot palsu sebagai aksesorinya dalam opera. Lao sheng berperan sebagai kaisar, pejabat istana, sarjana, atau penasehat kaisar. Peran ini hanya bernyanyi dan sedikit akting. Peran lain dari lao sheng adalah sebagai lelaki tua yang bernasib menyedihkan dan fokus pada gerakannya.

Gambar 4: Lao sheng

(Sumber: Petrus Loo, 2016)

2. Xiao sheng (小生)

Xiao sheng adalah peran lelaki muda, biasanya berpenampilan menarik, dan tidak memakai jenggot palsu. Xiao sheng biasanya berperan sebagai pejabat yang berbudi halus dan terpelajar. Xiao sheng akan menggunakan aksesori seperti kipas dan berpakaian sebagai pelajar, berkepribadian yang halus dan romantis, riang dan lembut. Xiao sheng berbulu burung kuau adalah

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pejabat muda yang menguasai sastra dan ilmu bela diri. Ada pula karakter xiao sheng sebagai serjana miskin dan biasanya akan memakai tutup kepala segi empat dan kostum bangsawan dengan kain tambahan.

Xiao sheng terbagi atas beberapa xiao sheng, diantaranya ialah:

1) Xiao Sheng Bertopi Kasa (紗帽小生)

Xiao sheng bertopi kasa adalah lelaki muda dengan posisi sebagai

pejabat dan biasanya merupakan karakter yang berbudi halus dan

terpelajar. Xiao sheng bertopi kasa akan berbicara dengan nada yang

lembut dan kalimat yang yang halus karena ia merupakan seorang

sarjana yang kemudian menjabat sebagai pejabat dalam istana

pemerintahan.

Gambar 5: Sheng Bertopi Kasa

(Sumber: Photofans, 2016)

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2) Sheng Berkipas (扇子生)

Lelaki muda yang memegang kipas, berpakaian sebagai seorang

pelajar akan tergolong kepada sheng berkipas. Ia biasanya romantis dan

riang, dengan kepribadian lembut dan halus. Sheng berkipas

berkepribadian romantis yang akan terlihat dari cara dia bernyanyi dan

berdialog. Romantis disini adalah karakter yang sering menggunakan

kalimat yang menggoda dengan cara pengucapan yang halus. Kipas

adalah aksesori bagi lelaki bangsawan, yang juga dapat mengartikan

pemakainya sebagai seorang karakter yang terpelajar dan playboy.

Gambar 6: Sheng Berkipas

( Sumber: chineseopera.com)

3) Sheng Berbulu Burung Kuau (翎子生)

Sheng berbulu kuau adalah pejabat muda yang memakai hiasan kepala

burung kuau. Karakter ini adalah karakter yang menguasai ilmu bela

diri dan sastra. Burung kuau adalah aksesori tambahan bagi lelaki muda

yang menguasai banyak keahlian, seperti ilmu sastra, ilmu bela diri,

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA maupun nyanyian. Maka dari itu sheng berbulu kuau adalah karakter

yang kuat dari beberapa karakter sheng lainnya.

Gambar 7: Sheng Berbulu Kuau

(Sumber: Petrus Loo, 2016)

4) Sheng Miskin (穷生)

Sheng miskin terdiri dari sarjana muda yang miskin dan biasanya

cuman akan memakai penutup kepala berbentuk segi empat dan kostum

bangsawan, namun kostum bangsawan ini akan ditambahi dengan kain

tambalan. Kain tambahan ini adalah bentuk simbolis dari kemiskinan

dari karakter. Pakaian yang robek dan rusak, kemudian ditambal

dengan beberapa jenis kain lainnya bermakna bahwa ia tidak sanggup

membeli pakaian baru. Sehingga karakter yang berbaju tambalan

disebut dengan sheng miskin.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 8: Sheng Miskin

(Sumber: Petrus Loo, 2016)

3. Wu sheng (武生)

Wu sheng adalah peran pria militer yang berhubungan dengan perkelahian. Karaketr wu sheng ada yang bersenjata pendek, tidak memakai baju besi tetapi gerakannya cekatan. Wu sheng yang bersenjata panjang akaan memakai pakaian besi. Karakter ini adalah jenderal militer, yang di belakang kostumnya memakain 4 buah bendera berbentuk segitiga yang terbuat dari sulaman, asal mulanya diyakini terkait dengan pejabat militer yang mengirimkan bendera komando untuk memerintahkan pasukannya dizaman dulu. Bendera sulaman ini adalah versi besar dari bendera komando . bendera ini dipakai sebagai hiasan dan bisa menambah karisma si karakter.

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 9: Wu Sheng

(Sumber: Rozalina, 2016)

5.1.2 Peran Dan (旦)

Peran kedua adalah dàn ( 旦 ) yaitu peran untuk perempuan, yang terbagi atas lao dan (老旦), adalah peran wanita tua dan bijaksana. Kemudian qing yi (青衣),adalah peran wanita yang setia, pecinta yang malang, anak tiri, baik atau terpelajar, dapat berakrobat dan bernyanyi. Hua dan (花旦), adalah peran wanita yang berani, kritis, muda dan genit. Hua dan merupakan karakter yang biasa bernyanyi dan berakrobatik dan mempunyai kedudukan yang terhormat.

1. Qing Yi (青衣)

Qing yi adalah peran wanita muda atau paruh baya yang sederhana, berbudi luhur, elegan dan tenang berperan sebagai istri yang baik dan ibu penyayang atau gadis suci yaang bermoral jujur. Qing yi berperan sebagai

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA gadis raja dan wanita bangsawan. Hiasan kepalanya biasanya berlapis perak atau tembaga yang biasanya dipakai wanita dari keluarga miskin atau janda.

Beberapa karakter qing yi berperan sebagai gadis dan wanita bangsawan, putri raja atau kaisar wanita yang memakai hiasan kepala burung pekakak.

Selanjutnya akan memakai ornamen berbeda tergantung pada statusnya. Qing yi adalah karakter yang jujur. Selama pertunjukan qing yi akan mendekapkan tangan diperutnya atau didada, maka dari itu karakter ini disebut juga sebagai karakter wanita yang memegang perut. Karakter qing yi yang jenis itu adalah wanita yang memiliki kehidupan yang susah, dan memakai pakaian yang sederhana. Karena itu juga karakter ini disebut sevagai karakter wanita dengan hidup yang menyedihkan.

Gambar 10: Qing Yi

(Sumber: Petrus Loo, 2016)

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Hua Dan (花旦)

Hua dan adalah karakter wanita genit, lincah, berkepribadian berani, penuh semangat dan krakternya lucu. Peran yang sering dimainkannya adalah pelayan, gadis desa, dan gadis dari keluarga sederhana. Hua dan memakai pakaian bunga-bunga seperti blus bunga-bunga, celana panjang atau rok bunga- bunga, bersarung atau celemek bunga-bunga dan selendang yang menguatkan kelincahan karakter yang gerakannya sangat gesit dan ringan. Hua dan memakai hiasan rambut dengan berlian buatan yang mencerminkan karakter muda dan lincah.

Gambar 11: Hua Dan

(Sumber: Rozalina, 2016)

3. Hua shan ( 花衫)

Hua shan adalah kombinasi karakteristik artistik dari beberapa wanita, dan karakter yang bisa bernyanyi serta akrobatik. Karakter ini berprilaku lebih

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA terhormat dari pada hua dan. Hua shan mahir dalam ilmu bela diri. Hua shan yang memakai baju besi, mahkota phoenix, dan naik kuda adalah prajurit wanita atau kepala komandan.

Gambar 12: Hua Shan

(Sumber: Rozalina, 2016)

4. Lao Dan ( 老旦)

Lao dan adalah karakter wanita tua yang bijaksana, adapula peran lao dan sebagai karakter yang lucu dan licik. Lao dan yang bijaksana biasanya berperan sebagai mantan ratu atau ibu kaisar. Sedangkan lao dan yang berkarakter licik biasa berperan sebagai ibu dari selir raja atau kaisar.

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 13: Lao Dan

(Sumber: Rozalina, 2016)

5.1.3 Peran Jing (净)

Peran jing adalah peran pendukung laki-laki yang memainkan karakter lelaki berkepribadian galak. Karakter jing adalah karakter yang paling mencolok dari semua peran yang ada dalam opera Tiongkok, karena karakter ini adalah karakter yang memakai riasan wajah yang berlebihan guna memperkuat kepribadian karakternya. Wajah jing dilukis warna-warni dan keliatan berantakan, tapi mengapa ia dinamakan dengan karakter jing (净

=bersih) ? Karena dahulu peran jing selalu disebut sebagai karakter jing zhuang

(净装). Karena kedua karakter cina 净 dan 靓 memiliki bunyi lafal yang sama, lama kelamaan 净=bersih digunakan untuk menyebut karakter dengan riasan yang berlebihan. Riasan wajah yang berlebihan, warna dan pola yang berbeda akan menunjukkan kepribadian yang berbeda pula. Ada beberapa jenis jing:

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Jing utama ( 正净)

Jing utama juga sering disebut juga sebagai wajah besar bercat, karakter ini difokuskan untuk bernyanyi, karena wajahnya dicat oleh itu dinamakan wajah bercat yang bernyanyi. Karakter jing utama adalah karakter yang tenang dengan status sosial yang tinggi.

Gambar 14: Jing Utama

(Sumber: Rozalina, 2016)

2. Jing Kedua (副净)

Jing kedua adalah karakter jing yang dikenal dengan wajah bercat atau wajah yang dicat berpose. Fokus dari karakter ini adalah pada gerakan dan biasanya muncul sebagai karakter yang suka berterus terang. Beberapa pejabat istana yang licik yang bermuka putih termasuk kedalam karakter ini.

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 15: Jing Kedua

(Sumber: Rozalina.com)

3. Jing Pesilat (武净)

Jing pesilat biasanya mahir dalam beladiri. Jing pesilat terbagi atas jing pesilat dan jing bersenjata pendek. Untuk jing pesilat ada karakter yang disebut wajah bercat yang dipukul yang fokus pada akrobatik yang biasanya menjadi target pukulan atau karakter yang kalah dalam perkelahian.

Gambar 16: Jing Pesilat

(Sumber: Rozalina, 2016)

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Jing Berbulu (毛净)

Jing berbulu disebut juga wajah bercat minyak. Karakter ini memainkan karakter jing yang aneh. Jing ini memakai bantalan pundak dan bokong untuk menciptakan karakter yang memiliki cacat dan juga menguatkan keanehan dari karakternya. Jing berbulu juga kadang mempertontonkan keahlian menyembur api.

Gambar 17: Jing Berbulu

(Sumber: Utari, 2014)

5.1.4 Peran Chou (丑)

Peran keempat adalah peran badut atau pelawak chou (丑). Fungsi dari peran ini adalah untuk membuat penontonnya tertawa dan meredakan ketegangan penonnton disela-sela adegan yang serius, ataupun adegan yang berkelahi. Biasanya merujuk pada karakter yang jelek atau lucu. Untuk riasan

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA wajah bentuk seperti tahu putih tergambar diantara mata dan hidung, dan karakter ini disebut juga wajah kecil bercat, atau wajah seperti tahu.

Ada beberapa jenis chou:

1. Chou yang lembut (文丑)

Karakter chou tidak memiliki ilmu bela diri. Namun ia akan menjadi seorang karakter yang mampu memainkan berbagai karakter lucu dengan status dan usia yang beragam, seperti kaisar, kaum bangsawan dan pejabat istana, pesolek, atau orang dengan status rendah. Karakter chou lembut terbagi lagi menjadi:

1) Chou Berjubah ( 袍带丑)

Memakai jubah resmi dan ikat pinggang giok. Biasanya ia akan

berperan sebagai kaisar, bangsawan, dan pejabat senior istana.

Chou berjubah bersifat tegas namun lucu. Karena jubah adalah

pakaian resmi dari kalangan atas bangsawan dan pejabat istana.

Sehingga karakter ini terlihat unik dengan lelucuan yang tegas.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 18: Chou Berjubah

(Sumber: Rozalina, 2016)

2) Chou Bertopi Kain ( 方巾丑 )

Karakter ini memakai topi kain dan berperan sebagai sarjana

atau penasehat. Sama seperti chou lainnya, chou bertopi kain

juga tak kalah lucu dalam pembawaan bernyanyi dan cara

dialognya. Chou bertopi kain lebih sederhana karena ia hanya

menggunakan aksesori topi kain dibagian kepalanya. Sosok ini

yang tidak terlalu berpengaruh dalam jalannya cerita, namun

dinantikan kehadirannya dalam sela-sela pertunjukan. Karena

beberapa kelucuan yang akan dibawakannya.

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 19: Chou Bertopi Kain

(Sumber: Rozalina.com)

3) Chou Chayi ( 茶衣丑)

Chou chayi memakai atasan biru dan biasanya berperan sebagai

karakter yang berstatus rendah seperti pelayan atau penjual

keliling. Pakaian yang berwarna biru dipakainya adalah pakaian

sederhana bagi masyarakat biasa, serta warna polos pada

pakaian pada chou chayi berartikan sosok yang berstatus

rendah. Karakternya lebih pendiam, ia hanya terkadang

bernyanyi dan hanya berdialoh sesekali saja.

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 20: Chou Chayi

(Sumber: Rozalina, 2016)

4) Chou Zhizi ( 摺子丑 )

Chou zhizi berperan sebagai pesolek atau seorang playboy.

Chou zhizi adalah karakter yang tegas. Biasanya akan

dimainkan oleh aktor yang lebih muda dari beberapa peran chou

lainnya. Chou chayi juga bersifat romanti. Baju yang dikenakan

oleh chou chayi lebih bermotif dan berwarna, ini melambangkan

sosok yang pesolek.

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 21: Chou Zhizi

(Sumber: Weibo.com)

5) Chou Tua ( 老丑 )

Chou tua ada karakter yang menyenangkan. Karakter ini adalah

karakter yang berkepribadian baik hati dan lucu. Kelucuan chou

tua akan digambarkan dari cara dialog yang diucapkannya.

Dialog nya akan dilebih-lebihkan, dan gerakannya yang lucu

layaknya seorang badut pada umumnya.

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 22: Chou Tua

(Sumber: Petrus Loo, 2016)

2. Chou Pesilat ( 武丑 )

Chou pesilat adalah karakter yang memainkan karakter lucu dan pandai berbicara, gesit dan ahli bela diri. Pandai berbicara melambangkan sosok yang pintar akan sastra. Gesit disini diliat dari cara dia dalam menunjukkan ilmu bela diri yang dikuasainya. Biasanya chou pesilat menguasai ilmu bela diri kungfu, yang tidak menggunakan instrument tambahan seperti pedang dan lainnya.

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 23: Chou Pesilat

(Sumber: Rozalina, 2016)

5.2 Makna Kostum Opera Tiochiu

Kostum dalam Opera Tiochiu terbagi atas kostum atau pakaian, kemudian aksesori atau perlengkapan tambahan yang menunjang pakaian.

Kostum dan aksesori yang digunakan dalam opera terbagi dalam empat kotak yang berisi kostum, hiasan kepala, aksesori lain, dan peralatan lainnya.

Kotak kostum akan terbagi lagi menjadi kotak kostum besar, kotak kostum kedua, dan kotak kostum ketiga. Kotak kostum besar berisi berbagai jenis jubah, tali pinggan giok, kipas, dan sapu tangan. Kotak kostum kedua berisikan berbagai macam pakaian silat, dan sedangkan kotak kostum ketiga berisikan berbagai macam sepatu dan boot dan properti yang dikenakan pemain yang memainkan peran cadangan.

Kotak hiasan kepala ialah kotak yang berisi berbagai macam topi dan selendang, termasuk wajah palsu, dan jenggot palsu. Seterusnya, Kotak

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA aksesori adalah kotak yang berisikan barang-barang seperti kotak-kotak berwarna dan meja yang bisa dipindah-pindahkan. Kotak berwarna itu biasanya dipakai oleh para aktor ketika merias wajah mereka. Sedangkan, meja rias dipakai oleh para aktris untuk merias wajah dan menata rambut, seperti memasang rambut palsu dan aksesori rambut lainnya.

Sedangkan kotak peralatan berisi senjata dan berbagai macam peralatan yang sekiranya diperlukan saat pertunjukan opera, seperti mebel, tirai, dan peralatan minum teh.

5.2.1 Pakaian

Pakaian pada Opera Tiochiu sama dengan kostum pada opera

Tiongkok lainnya. Pakaian yang dipakai saat pertunjukan opera, adalah pakaian tradisional Tiongkok. Pakaian tradisional Tiongkok adalah jenis pakaian tradisional yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa sejak masa- masa dinasti dahulu kala. Pakaian pada pertunjukan opera sangat erat kaitannya dengan status yang berbeda dari berbagai karakter tokoh. Status sikarakter menentukan pakaian yang akan dipakai saat pertunjukan. Tetapi pakaian- pakaian ini dikenakan tanpa memperhatikan periode musim atau bahkan dinasti tertentu dalam sejarah Tionghoa. Misal jubah kuning kaisar bisa dipakai oleh peran kaisar semasa Dinasti Tang, Song, atau Ming. Walaupun pada masa

Dinasti Ming, kaisarnya memakai jubah berwarna merah.

Namun pada segi warna, masyarakat Tionghoa mempunyai beberapa warna yang mempunyai pemaknaannya sendiri. Makna warna ini berlaku untuk beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bisa kita lihat

75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dibeberapa hal dalam kehidupan masyarakat Tionghoa, baik dalam hari-hari biasa maupun hari besar seperti Imlek, yang didominasi warna merah dan kuning emas. Hal yang sama juga berlaku dalam pakaian opera Tiongkok, termasuk Opera Tiochiu.

Berikut adalah beberapa warna dan maknanya pada pakaian Opera

Tiochiu.

(1) Warna Merah

Pakaian yang berwarna merah melambangkan nasib baik dan keberuntungan. Sehingga tidak akan ada pemain yang memakai pakaian berwarna merah jika sedang berlansung adegan pengebumian dalam opera, karena warna merah melambangkan kebahagiaan.. Selain itu pakaian berwarna merah dianggap dapat memberikan tenaga dan api. Unsur api secara alamiah adalah seorang pemimpin, yang berkaitan erat dengan kemasyuran. Namun api tidak hanya saja mengahangatkan, namun juga dapat membakar. Sehingga warna merah sering digunakan oleh karakter sebagai kaisar dan pejabat istana.

Karena sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tionghoa bahwasanya kaisar adalah seseorang yang akan memberikan nasib baik dan kesejahteraan kepada seluruh masyarakatnya.

(2) Warna Kuning/ Emas

Warna kuning atau kuning emas menghasilkan Yin dan Yang, merupakan pusat dari segala sesuatu. Kuning dianggap sebagai warna paling indah dan melambangkan netralisasi serta keberuntungan. Maka dari itu pada setiap pertunjukan Opera Tiongkok, banyak diantara pemain memakai pakaian berwarna kuning yang melambangkan watak yang menenangkan dan

76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bersahaja. Kaisar atau raja sering menggukan pakaian berwarna kuning atau kuning emas saat pertunjukan opera karena raja juga merupakan pusat dari kerajaan. Qing yi akan sering menggunakan pakaian berwarna kuning, karena peran ini adalah sebagai wanita bangsawan, yang memakai pakaian dengan warna-warna yang indah.

(3) Warna Hijau

Warna hijau dikaitkan dengan alam. Warna ini melambangkan kemakmuran, keharmonisan, dan kesehatan. Berapa karakter dalam opera juga memakai pakaian berwarna hijau. Seperti tokoh yang berperan sebagai petani atau tukang kebun, maka cendrung menggunakan pakaian berwarna hijau.

(4) Warna Biru

Warna biru juga merupakan warna yang mewakili alam, serta pembaharuan, menunjukkan kekuatan serta vitalistas. Namun warna biru dalam gradasi gelap cendrung banyak digunakan untuk melambangkan peristiwa sedih atau berduka. Karakter tokoh yang sering menggunakan pakaian berwarna biru ialah sheng pesilat dan dan pesilat, karena peran tersebut merupakan peran yang berwatak keras dan menunjukkan kekuatan. Sedangkan karakter yang menggunaan pakaian bergradasi biru gelap ialah sering diliat pada tokoh chou chayi, yang merupakan karakter berstatus rendah atau pedagang keliling.

(5) Warna Putih/Perak

Putih atau perak melambangkan kematian dan kemurnian. Warna putih kadang digantikan dengan warna perak, dengan uang perak sering dilemparkan pada orang yang sudah meninggal. Pada beberapa masyarakat Tionghoa kuno,

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mereka akan memakai pakaian dan penutup kepala berwarna putih hanya pada saat berkabung, misalnya saat kaisar atau raja meninggal. Begitu pula saat pertunjukan opera, pemain akan memakai kostum warna putih pada saat salah satu tokoh meninggal didalam cerita opera, atau dapat juga menunjukkan perasaan sedih pemaikainya.

(6) Hitam

Dalam budaya Cina kuno, warna hitam dianggap sebagai warna surga.

Simbol taiji menggunakan warna hitam dan warna putih untuk melambangkan kesatuan Yin dan Yang. Namun pada beberapa masyarakat Cina modern, warna hitam telah disama halkan dengan warna putih. Hitam juga diartikan sebagai warna berkabung serta kematian. Beberapa karakter tokoh yang berwatak dan memiliki kehidupan yang menyedihkan, seperti kematian istri atau suami tercinta, maka akan menggunakan kostum berwarna hitam dalam pertunjukan opera.

Kemudian dalam Opera Tiochiu, pakaian tak hanya memilik makna dalam segi warna, namun motif dalam pakaian akan berperan penting dalam penentuan watak tokoh. Motif memilik arti masing-masing sesuai dengan peran dan watak yang dimainkan oleh para tokoh dalam opera. Ada dua motif yang terkenal dalam pakaian Opera Tiochiu.

(i) Motif Bunga

Pertama adaa bunga poeny, yang diartikan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan. Peran xiao sheng, qing yi, hua dan akan memakai pakaian dengan motif ini. Karena peran ini adalah peran sebagai khas bangsawan dan sarjana yang dianggap sebagai akan membawa kesejahteraan.

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kaisar juga sering menggunakan jubah yang bermotif bunga poeny yang tergolong kepada jubah informal sang raja. Dan kaisar adalah seseorang yang seharusnya akan membawa kemakmuran untuk rakyatnya. Kedua bunga lotus, yang diartikan sebagai lambang kecantikan. Sehingga pakaian opera dengan motif ini hanya dipakai pada peran perempuan, apa itu hua dan, qing yi, ataupun hua shan.

Gambar 24: Motif Bunga

(Sumber: new.cn.com)

(ii) Motif Naga

Naga adalah lambang kekuatan. Pakaian bermotif naga sering digunakan oleh kaisar atau raja, dan juga digunakan oleh peran wu sheng, wu dan, dan chou. Walaupun pada kenyataannya tidak ada yang tau apakah keberadaan naga benar adanya atau tidak, namun pada masyarakat Tionghoa, naga merupakan dianggap sebagai lambang Maharaja Cina yang dimaknai sebagai kekuatan magis, kebaikan, kesuburan, dewaspadaan, dan harga diri.

79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 25: Motif Naga

(Sumber: Rozalina, 2016)

Selanjutnya pakaian opera terbagi atas jubah upacara, jubah resmi, jubah panjang, pakaian informal, dan baju pelindung.

1. Jubah Upacara

Jubah upacara adalah pakaian yang dipakai oleh kaisar, bangsawan, dan pejabat. Termasuk juga jubah yang dipakai oleh kaisar wanita atau ratu, wanita bangsawan, wanita kaya, maupun jenderal wanita. Jubah upacara memiliki kerah bulat, lengan baju yang lebar, dan lengan baju tersebut akan disambung dengan lengan sutra berwarna putih.

80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 26: Jubah Upacara

(Sumber: chineseopera.com)

2. Jubah Resmi

Jubah resmi adalah pakaian yang dipakai oleh pejabat istana. Para menteri dan penasehat istana memakai kostum jenis ini. Jubah ini berkerah bulat dan lengan baju yang lebar yang disambung juga dengan kain sutra.

Namun terdapat hiasan persegi bergambar bangau putih, matahari terbit, atau gelombang air yang disulam pada bagian dada dan punggung jubah.

81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 27: Jubah Resmi

(Sumber: chineseopera.com)

3. Jubah Panjang

Pakaian ini adalah pakaian simpel yang dipakai oleh keluarga kerajaan, orang kaya, dan bangsawan lainnya. Lengan baju besar dan disambung dengan kain sutra berwarna putih dibawahnya. Kerahnya saling berhadapan dengan garis leher panjang. Motif pada jubah panjang biasanya menggunakan motif bunga-bunga.

82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 28: Jubah Panjang

(Sumber: chineseopera.com)

4. Pakaian Informal

Pakaian informal adalah pakaian yang dipakai oleh rakyat biasa, bermotif bunga atau polos pada kehidupan sehari-hari. Pakaian yang bermotif bunga dipakai untuk kelas orang kaya atau bangsawan, sedangkan pakaian jenis polos merupakan yang dipakai oleh kelas rendah atau miskin. Masih sama dengan pakaian sebelumnya, pakaian informal berlengan panjang, dan kemudian lengan disambung dengan kain putih dibawahnya.

83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 29: Pakaian Informal

(Sumber: chineseopera.com dan Rozalina, 2016)

5. Baju Pelindung

Baju pelindung adalah kostum yang dipakai oleh jenderal militer. Baju berkerah bulat kemudian dilengkapi dengan lengan baju yang ketat dan pita warna-warni dijahit pada bagian pinggang ditambahi untuk jenderal perempuan. Baju pelindung berat terdiri dari bendera yang berbentuk segitiga yang diselipkan dibelakang baju pelindung. Sedangkan baju pelindung ringan adalah baju tanpa bendera. Keempat bendera yang berbentuk segitiga bendera sulaman dan asal mulanya diyakini terkait dengan pejabat militer yang akan mengirimkan bendera komando untuk memerintahkan pasukannya dizaman dulu. Namun bendera ini juga digunakan sebagai hiasan tambahan pada pakaian dalam opera guna menambah karisma si karakter. Bulu burung kuau sangat panjang. Burung kuau juga dikenal dengan burung liar atau burung gunung. Karakter yang menggunakan bulu burung kuau ini menandakan sosok yang berstatus tinggi atau kelas atas.

84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 30: Baju Pelindung

(Sumber: Rozalina, 2016)

5.2.2 Hiasan Kepala

Hiasan kepala yang dipakai oleh para pemain Opera Tiochiu dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu ada topi baja, mahkota, topi kain, dan topi.

1. Topi Baja

Topi baja adalah topi yang dipakai oleh para prajurit. Topi baja ini akan dipakai oleh prajurit khusus dan panglima tinggi. Topi baja adalah simbolis dari karakter yang kuat dan menguasai ilmu bela diri. Makanya topi baja hanya dipakai oleh para prajurit dan panglima besar.

85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 31: Topi Baja

(Sumber: www.cfp.cn)

2. Mahkota

Mahkota adalah hiasan kepala yang dipakai oleh kaisar dan bangsawan.

Mahkota terbagi atas mahkota sembilan naga dan mahkota phoenix. Mahkota sembilan naga dipakai oleh kaisar atau raja. Sedangkan mahkota phoenix dipakai oleh ratu atau bangsawan perempuan lainnya yang berstatus tinggi.

Kedua mahkota ini memiliki rumbai dikedua sisinya, kiri dan kana. Namun untuk mahkota phoenix, juga memiliki rumbai pada bagian belakangnya.

Gambar 32: Mahkota Sembilan Naga Gambar 33: Mahkota Phoenix

(Sumber: Petrus Loo dan Toomen.com, 2016)

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Topi Kain

Topi kain digolongkan kepada hiasan kepala untuk pakaian kasual tokoh dalam opera. Topi kain terbagi atas beberapa jenis bergantung kepada status si karakter.

(a) Topi Kain Sarjana

Topi kain sarjana dipakai oleh kaum cendekiawan dan sarjana. Topi kain ini berbentuk ruyi, hiasan giok berbentuk huruf S. Kemudian topi disulam dengan garis hiasan, dan dua pita akan bergantung pada topi jika dilihat dari belakang.

Gambar 34: Topi Kain Sarjana

(Sumber: Huanyunse.com)

(b) Topi Kain Sarjana Terbaik

Topi sarjana terbaik dipakai oleh sarjana terbaik yang lulus saat ujian kenegaraan atau ujian sarjana kerajaan. Topi kain sarjana terbaik memiliki sirip lunak pada bagian pinggir kanan dan kirinya. Dan sisi depan mahkotanya lebih pendek dari belakangnya.

87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 35: Topi Kain Sarjana Terbaik

(Sumber: Huanyunse.com)

4. Topi

Topi bedakan menjadi beberapa jenis bergantung pada kelas sosial karakternya dan watak karakternya.

(a) Topi Bulu Kempa

Topi ini digunakan oleh golongan pekerja. Topi ini memiliki lipatan pada bagian sisi depannya.

Gambar 36: Topi Bulu Kempa

(Sumber: Rozalina, 2016)

(b) Topi Kasa

Topi kasa ini adalah topi khusus pejabat sipil. Memiliki sirip pada bagian samping kanan dan kirinya. Sisi depan tutup kepalanya lebih pendek dari sisi belakangnya, dan topi ini berwarna hitam.

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 37: Topi Kasa

(Sumber: Rozalina, 2016)

Namun sirip yang terdapat dalam topi berfungsi untuk membedakan status sosial dari berbagai karakter. Bentuk sirip membedakan karakter tokoh dalam opera. Karakter yang jujur akan memakai topi kasa dengan sirip persegi panjang. Sedangkan untuk pejabat yang tak cakap, korupsi, licik, curang dan angkuh akan memakai topi kasa dengan sirip bulat.

5.2.3 Sepatu

Dalam Opera Tiochiu, beda karakter, maka beda pula jenis sepatu yang dipakainya. Sepatu tokoh disesuaikan dengan status dan jabatan mereka.

1. Sepatu Boot Bersol Tebal

Sepatu ini digunakan saat tokoh memakai jubah, jubah panjang, dan baju besi. Dan sepatu ini juga digunakan dalam funsi untuk mengatasi kekurangan pemain yang bertubuh kecil, sehingga bisa menambah tinggi dan menambah kesan lebih kuat pada penampilan mereka. Sepatu ini memeiliki alas kaki dengan tebal 5-7 cm, dan bootnya sangat tinggi mencapai betis.

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 38: Sepatu Boot Bersol Tebal

(Sumber: Rozalina, 2016)

2. Sepatu Boot Bersol Tipis

Sepatu bersol tipis akan dipakai oleh karakter chou yang berperan sebagai pejabat, sarjana, atau karakter yang lincah. Sepatu ini akan menutupi seluruh punggung kaki dengan bootnya, namun tak setinggi boot pada sepatu bersol tebal. Boot pada sepatu ini hanya semata kaki.

Gambar 39: Sepatu Boot Bersol Tipis

(Sumber: Rozalina, 2016)

3. Sepatu Pesilat

Sepatu pesilat dipakai oleh para tentara biasa dan para pekerja. Sepatu ini bersol tipis, namun terlihat sedikit terbuka dibagian punggung kaki.

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 40: Sepatu Pesilat

(Sumber: Rozalina, 2016)

4. Sepatu Fuzi

Sepatu ini adalah sepatu yang dipakai untuka karakter wanita bangsawan, atau orang-orang kaya. Sepatu ini memiliki sulaman bunga pada bagian sisi-sisinya dan memiliki rumbaian dibagian depannya. Sepatu ini menandakan sosok karakter yang lembut namun lincah. Karakter wanita tua juga bisa memakai sepatu ini.

Gambar 41: Sepatu Fuzi

(Sumber: Petruss Loo, 2016)

5.2.4 Jenggot Palsu

Dalam opera Tiongkok, ada banyak jenis jenggot palsu yang dipakaii untuk memerankan berbagai karakter dengan status dan kepribadian yang berbeda pula. Warna jenggot palsu berbeda-beda pula yang akan menunjukkan

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA usia sang karakter. Ada tiga warna jenggot palsu dalam opera, hitam, abu-abu, dan putih. Jenggot hitam dipakai karakter laki-laki paruh baya. Jenggot putih untuk karakter orang tua, sedangkan untuk karakter yang berusia berada diantara itu akan memakai jenggot abu-abu. Namun untuk beberapa karakter yang memiliki penampilan khusus atau galak, maka mereka akan memakai jenggot yang berwarna merah merah, ungu, atau biru.

1. Tiga-Jenggot

Tiga-jenggot dipakai untuk karakter yang berkepribadian halus. Jenggot ini dipakai untuk peran sheng. Tiga-jenggot memiliki sejumput rambut tipis dikedua sisinya dan sejumput rambut tebal dibagian tengahnya.

Gambar 42: Tiga-Jenggot

(Sumber: Rozalina, 2016)

2. Jenggot Tertutup Penuh

Jenggot tertutup penuh ialah jenggot panjang yang dikaitkan dikedua pipi, biasanya menandakan karakter yang penipu. Jenggot ini tidak terbagi- bagi, dan jenggot ini akan menutupi seluruh bagian mulut.

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 43: Jenggot Tertutup Penuh

(Sumber: Rozalina, 2016)

3. Jenggot Berkepang

Jenggot ini dipakai untuk karakter yang bersifat jujur dan berani.

Jenggotnya panjang dan tidak terbagi-bagi. Namun pada bagian mulut akan terlihat, sehingga jenggot ini juga dinamakan sebagai jenggot bermulut terbuka.

Gambar 44: Jenggot Berkepang

(Sumber: Rozalina, 2016)

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Jenggot Menggantung

Jenggot ini menandakan karakter yang kepribadiannya lucu dan menyenangkan. Jenggot ini dipakai untuk peran chou. Namun jenggot ini juga digunakan untuk seorang sarjana dengan prilakunya yang tidak sopan. Jenggot ini memiliki seuntai jenggot pendek dibagian bawah dagu.

Gambar 45: Jenggot Menggantung

(Sumber: Rozalina, 2016

5.3 Makna Rias Opera Tiochiu

Dalam Opera Tiochiu, riasan wajah terbagi atas dua jenis rias, yaitu riasan yang menawan, dan riasan penuh warna. Kemudian, akan dikelompokkan lagi menjadi beberapa sub pada riasan yang menawan dan juga pada riasan penuh warna.

5.3.1 Riasan Yang Menawan

Riasan yang menawan adalah riasan wajah polos, yang berarti memakai cat wajah tipis disekitar mata dan alis guna menambah pesona dan keanggunan

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA si karakter. Riasan wajah ini dipakai untuk karakter sheng dan dan. Riasan wajah yang menawan memakai cat merah dibagian atas dan bawah mata dan juga pipi pemain.

1. Riasan Wajah Sheng

Untuk sheng pesilat, garis diantara alis sampai ke ujung dahi. Biasanya menyerupai ujung tombak yang berwarna merah terang. Garis alis yang tajam merupakan simbolis dari karakter yang berani. Sehingga raut wajah karakter akan terlihat tajam dan tegas.

Gambar 46: Rias Wajah Sheng Pesilat

(Sumber: Rozalina, 2016)

Kemudian pelajar muda yang berani, garisnya biasanya menyerupai lengkungan dengan warna merah bersinar. Sheng dengan riasan ini menandakan sosok karakter yang lebih terus terang dalam bersikap. Merah bersinar juga diartikan sebagai karakter yang ramah namun tegas.

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 47: Rias Wajah Xiao Sheng

(Sumber: Rozalina, 2016)

Selain untuk menciptakan efek visual, riasan wajah pada karakter sheng juga bisa menggambarkan sesuatu. Misalnya, untuk xiao sheng atau sheng yang masih muda atau separuh baya, cat merah pada wajah mereka akan lebih gelap dari pada sheng tua atau lao sheng. Untuk karakter yang keras, cat merah pada wajah mereka juga akan berwarna lebih gelap lagi, sedangkan untuk karakter yang sakit-sakitan atau menjalani kehidupan yang susah, maka akan memiliki cat merah pada wajah dengan warna yang terang.

2. Riasan Wajah Dan

Pada peran qing yi, mereka akan menggunakan riasan yang tipis, atau biasa disebut dengan wajah sejerni air. Ini menandakan karakter yang bersifat halus dan lembut. Untuk gadis atau wanita dari keluarga bangsawan atau gadis yang berkepribadian sembrono, maka akan memakai riasan wajah tebal.

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 48: Rias Wajah Dan

(Sumber: Xingrsc.com dan Rozalina, 2016)

5.3.2 Riasan Penuh Warna

Riasan penuh warna adalah riasan yang digunakan untuk peran jing dan chou. Ini difungsikan untuk menguatkan ciri khas dari sang karakter dan menonjolkan sebuah kepribadian dari karakter, sehingga dipakainlah warna- warni dan desain yang menggambarkan karakter yang berlebihan. Rias wajah adalah ciri khas paling unik dan menarik dari opera Tiongkok, termasuk didalamnya Opera Tiochiu. Sehingga beberapa karakter yang menggunakan rias penuh warna menjadi iconic dalam setiap pertunjukan opera Tiongkok.

Riasan muka ialah evolusi dari topeng di zaman kuno. Dahulu, ketika orang melakukan ritual pengusiran setan, mereka akan memakai topeng.

Sehingga semasa dinasti Tang, para pemain opera memakai topeng untuk karakter jing. Memakai topeng juga dilakukan saat pertunjukan bernyanyi dan menari. Namun seiring berjalannya waktu, memakai topeng dianggap tidak kondusif lagi, karena memakai topeng dapat menghalangi penonton untuk

97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA melihat perubahan mimik, ekspresi wajah, atau raut wajah dari karater.

Sehingga mengganti penggunaan topeng dengan rias wajah yang dianggap lebih menghidupkan karakter saat pertunjukan.

Rias muka dikatakan juga sebagai riasan penyamaran. Karena dengan riasan muka, beberapa pemain bisa berperan sebagai apa saja. Seorang laki-laki bisa memainkan karakter wanita, begitu juga sebaliknya. Ini dimulai pada masa

Dinasti Qing, dimana perempuan dilarang tampil sehingga untuk berperan sebagai perempuan, para pemain laki-laki mengecat wajahnya menjadi seperti seorang perempuan.

Kemudian riasan wajah ini memiliki arti simbolis tersendiri. Adapun beberapa arti simbolis dari warna riasan wajah Opera Tiochiu adalah:

(a) Merah adalah warna yang menunjukkan karakter yang setia,

berani, dan jujur.

(b) Hitam adalah karakter yang suka berterus terang dan berani.

(c) Putih pucat ialah karakter yang licik dan menyeramkan.

(d) Putih berminyak merupakan karakter yang sombong dan suka

mendominasi.

(e) Biru adalah simbolis dari karakter yang pantang menyerah dan

berani.

(f) Hijau merupakan sesosok karakter yang keras kepala dan

pemarah.

(g) Ungu adalah warna yang menunjukkan karakter yang jujur dan

berkuasa.

(h) Kuning adalah jahat namun tenang.

98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (i) Emas dan perak merupakan warna rias untuk karakter Dewa

dan roh-roh.

Selanjutnya ada beberapa jenis riasan wajah penuh warna adalah sebagai berikut:

1. Wajah Chou ( 丑角脸 )

Karakter chou adalah karakter badut. Olesan cat putih pada batang hidung untuk membuat bentuk seperti tahu. Ini dianggap akan menimbulkan sifat lucu dari si karakter. Riasan wajah ini berasal dari Kaisar Tan Xuanzhong yang suka berakting dan bermain opera berkarakter badut, atau pelawak.

Karena ia adalah seorang kaisar, maka ia mengecat wajahnya untuk menyamarkan dirinya. Ia mengecat sebagian wajahnya dengan warna putih.

Kemudian riasan ini berkembang menjadi riasan yang menyerupai bentuk tahu yang dipakai karakter chou. Chou dengan karakter yang baik akan merias wajahnya dengan bentuk seperti tahu atau ginjal (bentuk batang terbalik).

Namun untuk chou pesilat lebih menyempit dan berbentuk panjang dan tipis.

Gambar 49: Rias Wajah Chou

(Sumber: china.com.cn)

99

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Wajah Penuh Riasan ( 整脸 )

Satu warna utama dioleskan pada wajah dan garis-garis lalu digambarkan pada alis, mata mulut, dan hidung. Riasan penuh warna adalah riasan yang umum pada karakter jing. Kemudian riasan penuh warna ini juga pondasi atau acuan untuk beberapa riasan berikutnya. Sehingga riasan ini terlihat sangat penting.

Gambar 50: Wajah Penuh Riasan

(Sumber: china.com.cn, 2015)

3. Wajah Berpetak Tiga (三块瓦脸)

Memakai riasan wajah penuh sebagai alasnya, lalu mengoleskan cat hitam untuk mempertajam dan memperjelas batasan antara alis, mata, dan hidung. Batasan yang ada pada dahi dan kedua pipi akan terlihat seperti terbagi. Riasan wajah ini dipakai oleh jenderal militer atau karakter pahlawan.

Gambar 51: Wajah Berpetak Tiga

(Sumber: china.com.cn)

100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Wajah Berpetak Tiga Dan Motif ( 花三块瓦脸 )

Memakai rias wajah berpetak tiga sebagai alasnya, lalu ditambahkan garis-garis rumit atau cat berwarna pada ruang antara alis, mata, dan lubang hidungnya. Ini menunjukkan kompleksitas sifat si karakter. Kompleksitas karakter berarti karakter dengan keahlian lengkap. Biasanya terdiri dari keaslian dalam sastra dan politik, namun ada juga dilengkapi dengan keahlian bela diri. Karakter dengan riasan ini biasa dipakai oleh kelas bangsawan, para pejabat, maupun kaisar.

Gambar 52: Wajah Berpetak Tiga Dan Motif

(Sumber: china.com.cn)

5. Wajah Bermotif ( 花脸 )

Ini adalah pengembangan dari wajah berpetak tiga dan bermotif. Warna utama akan dicat lebih terang sedangkan cat pada dahi tetap sama. Oleskan warna kedua dan garis-garis pada setiap bagian dari ruang yang ada. Rias wajah ini juga menunjukkan kompleksitas sifat dari karakter.

101

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 53: Wajah Bermotif

(Sumber: china.com.cn)

6. Wajah Bermotif Berantakan ( 碎花脸 )

Wajah bermotif berantakan berbentuk kontar dengan rias wajah penuh, riasan ini penuh dengan warna dengan pola dan garis yang rumit dalam potongan-potongan kecil. Biasanya menggambarkan sifat terus terang sikarakter. Riasan wajah ini adalah riasan untuk penjahat.

Gambar 54: Wajah Bermotif Berantakan

(Sumber: china.com.cn)

7. Wajah Silang ( 十字门脸 )

Garis tebal berwarna digambarkan dari dahi sampai ke hidung dan membentuk tanda silang yang mengisi ruang sepanjang mata. Wajah silang mengartikan karakter yang sangat tegas. Karakter dengan riasan wajah silang tidak akan bernyanyi, atau bahkan dia tidak berdialog sama sekali. Karena

102

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA karakter dengan riasan ini adalah karakter pendiam namun tegas dalam gerakan.

Gambar 55: Wajah Silang

(Sumber: china.com.cn)

8. Wajah Enam-Bagian ( 六分脸 )

Garis tebal pada bagian dahi digambar lebar dari atas dan lalu menyempit sampai daerah pertemuan kedua mata. Warna utama pada bagian pipi membentuk proporsi 6:4 dengan warna putih dibagian dahi. Riasan ini disebut riasan enam-bagian yang dipakai oleh pejabat penting dan pejabat veteran, ataupun veteran jenderal.

Gambar 56: Wajah Enam-Bagian

(Sumber: china.com.cn)

9. Wajah Miring ( 歪脸 )

Pada riasan wajah miring, pola dan warna di kedua sisi wajah tidak simetris. Ini untuk menggambarkan karakternya yang buruk dan menyimpang.

103

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karakter yang buruk dengan prilaku yang menyimpang bisa diartikan juga dengan tokoh yang jahat dan licik.

Gambar 57: Wajah Miring

(Sumber: china.com.cn)

10. Wajah Ingot ( 元宝脸 )

Riasan wajah ingot adalah berupa cat akan dioleskan di bawah alis dan mata. Dan bagian dahi dibiarkan saja atau dicat merah yang membentuk ingot.

Riasan ini dipakai untuk karakter yang berstrata rendah, seperti pedagang, atau pengemis.

Gambar 58: Wajah Ingot

(Sumber: china.com.cn)

11. Wajah Piktograf ( 象形脸 )

Wajah pitograf adalah wajah karakter yang akan dilukis dengan piktograf burung atau binatang. Wajah ini dipakai untuk karakter supernatural,

104

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA seperti dukun atau sosok peramal, namun dapat juga digunakan pada karakter yang mempunyai ilmu gaib atau mistis.

Gambar 59: Wajah Piktograf.

(Sumber: china.com.cn)

.

105

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB VI MAKNA TEKS OPERA TIOCHIU

6.1 Deskripsi Teks Pertunjukan Cerita Kasus Chen Shi Mei

Teks dalam opera Tiochiu adalah naskah pertunjukan opera berupa sinopsis dan teks dialog, yang kemudian penulis sebut sebagai teks pertunjukan opera. Reportoar Opera Tiochiu diangkat dari kisah sejarah, cerita rakyat, karya sastra, legenda mistis, dan juga tema modern sesuai dengan perkembangannya. Pada pertunjukan Opera Tiochiu dari Shantou di Vihara Go

Ya Kong Pantai Labu ini, para pemain opera juga mengangkat berbagai kisah cerita, dari cerita rakyat, karya sastra, dan lain-lainnya.

Pertunjukan Opera Tiochiu dari Shantou Guangdong di Pantai Labu

Deli Serdang ini berlangsung selama lima belas hari berturut dengan menampilkan cerita yang berbeda pula di setiap harinya.

Untuk membahas makna teks pertunjukan Opera Tiochiu di Vihara Go

Ya Kong Pantai Labu Deli Serdang ini, penulis memilih untuk mengambil cerita yang dibawakan pada hari pertama yang berjudul “Kasus Chen Shi Mei” yang merupakan sebuah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat

Tionghoa. Penulis memilih cerita ini karena cerita ini adalah cerita yang paling terkenal di kalangan masyarakat Tionghoa, sehingga cerita ini sering diangkat dalam sebuah pertunjukan opera Tiongkok.

106

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6.2 Sinopsis Pertunjukan

Kasus Chen Shi Mei adalah cerita yang mengisahkan seorang sarjana miskin yang bernama Chen Shi Mei ( 陈士美) dengan istrinya. Karena kehidupan yang susah, Chen Shi Mei pergi meninggalkan istrinya yang bernama Qin Xiang Lian (秦香莲) untuk mengikuti ujian kerajaan. Karena kepintaran yang dimilikinya, Chen Shi Mei berhasil menjadi sarjana terbaik saat ujian tersebut. Sehingga namanya terdengar dimana-mana, termasuk di telinga sang raja.

Sang raja yang mempunyai seorang putri Gong Zhu (公主) yang saat itu belum menikah. Kemudian raja berkeinginan untuk menikahkan putrinya

Gong Zhu dengan Chen Shi Mei. Keputusan raja juga didukung penuh oleh sang ratu Guo Tai (国太) yang juga sangat menyukai Chen Shi Mei. Setelah menikah dengan Gong Zhu, Chen Shi Mei melupakan anak dan istrinya.

Istrinya Qin Xiang Lian datang ke istana mencari suaminya Chen Shi Mei.

Namun Chen Shi Mei tidak mengakui bahwasanya mereka adalah anak dan istrinya.

Kemudian untuk menutupi keberadaan istrinya, Chen Shi Mei berniat membunuh istrinya. Ia mengirim Han Qi Ji (韩琪既) untuk membunuh Qin

Xiang Lian. Namun ia tidak berhasil membunuh Qin Xiang Lian. Qin Xiang

Lian yang merasa suaminya ingin membunuhnya melaporkan kejadian itu kepada seorang hakim yang bernama Bao Zheng ( 包拯). Bao Zheng menyelidiki kasus yang dilaporkan oleh Qin Xiang Lian, kemudian Bao Zheng membuktikan bahwasanya Chen Shi Mei benar bersalah telah berusaha

107

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA membunuh istrinya. Lalu Bao Zheng menjatuhkan hukuman mati terhadap

Chen Shi Mei. Namun keputusan ini dibantah keras oleh Gong Zhu dan Guo

Tai. Mereka berusaha menggagalkan hukuman yang akan dijatuhkan terhadap

Chen Shi Mei dengan berbagai cara. Atas berbagai pertimbangan, Bao Zheng tetap melaksanakan hukuman tersebut terhadap Chen Shi Mei.

Pada pertunjukan Opera Tiochiu yang berjudul “Kasus Chen Shi Mei” ini, penulis menyimpulkan bahwasanya terdapat 4 tokoh utama selama pertunjukan berlangsung. Tokoh tersebut ialah Chen Shi Mei, Qin Xiang Lian,

Bao Zheng, dan Guo Tai. Keempat tokoh ini adalah tokoh yang paling mencolok dan sering muncul didalam cerita “Kasus Chen Shi Mei” tersebut.

6.3 Analisis Semiotik Beberapa Kalimat Dialog

Untuk menganalisis makna teks Opera Tiochiu ini, penulis akan mengambil beberapa kutipan kalimat yang diucapkan oleh keempat tokoh ini yang penulis anggap mengandung makna tersirat, dan mewakili plot selama pertunjukan opera. Kalimat yang diucapkan oleh para pemain opera ada berupa kalimat yang sangat sederhana, ada juga kalimat kiasan, sastra, dan puisi.

Alur pertunjukan Opera Tiochiu di Vihara Go Ya Kong Deli Serdang ini mempunyai tiga chapter dengan alur maju mundur. Pada chapter pertama, pemain opera muncul dengan nyanyian dan tarian. Chapter pertama dimainkan oleh tokoh Bao Zheng yang berdialog dengan tokoh Chen Shi Mei. Nyayian pertama dilakukan oleh tokoh Baozheng dengan nyayian yang sekaligus dialog.

Salah satu kalimat yang diucapkan oleh tokoh Bao Zheng pada chapter pertama ini yang mencolok ialah:

108

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “老夫包拯。时才下朝回来,偶遇秦香莲,拦轿喊冤,状告 当朝驸马陈士美,杀妻灭子。老夫命她前去写状,为何不 见到来?左右伺候” “Bao Zheng yang tua, ketika Korea Utara kembali, pertemuan Qin Xiang Lian, menghentikan perjalanan, ketika menggugat Chen Shi Mei, membunuh istrinya. Seperti wanita tua memerintahkannya untuk pergi menulis, mengapa tidak untuk datang? Hanya menunggu”

Dalam kalimat di atas Bao Zheng berkata betapa dia sudah tua, ketika

Korea Utara kembali, pertemuan dengan Qin Xiang Lian, telah menghentikan perjalanannya dan menggugat Chen Shi Mei yang telah membunuh istrinya.

Kalimat “ketika Korea Utara kembali” mengartikan kepanikan Bao Zheng akan perang yang akan terjadi. Sebagaimana sesuai dengan sejarah Cina, Tiongkok beberapa kali terlibat perang dengan beberapa kerajaan dari Korea. Jadi kalimat ini adalah kiasan akan terkejutnya Bao Zheng dengan kasus antara

Chen Shi Mei dengan istrinya. Kemudian Bao Zheng mengatakan “mengapa tidak untuk datang? Hanya mengunggu. Bao Zheng ingin menyampaikan mengapa ia tidak menyelesaikannya saja, jangan menunggu. Ia berpendapat tidak bisa hanya diam saja melihat kejadian yang menimpa Qin Xiang Lian tersebut.

Selanjutnya masih di chapter pertama, Qin Xiang Lian mengatakan:

“我命家人,出府私访,被响马杀死” “Kehidupan keluarga saya, sebuah kunjungan pribadi, adalah pencuri membunuh”

Pada kalimat di atas, Qin Xiang Lian tidak menggunakan kata kiasan ataupun berpuisi seperti Bao Zheng. Ia menggunakan kalimat langsung yang menjelaskan kejadian yang ingin disampainkannya. Dengan kalimat diatas, Qin

109

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Xiang Lian menggambarkan bahwasanya sebuah kunjungan pribadi yang telah berusaha membunuhnya. Pada kondisi ini, Qin Xiang Lian menyangka bahwa sebuah kunjungan pribadi itu ialah jemputan yang dikirimkan oleh suaminya

Chen Shi Mei kepadanya, namun kenyataannya itu adalah pencuri yang ingin membunuhnya dengan beserta keluarganya.

Masih pada bagian ini, Chen Shi Mei berkata kepada Qin Xiang Lian dan Bao Zheng. Ia mengatakan:

“这一足要你命归阴,二娇儿哭得珠泪滚,铁石人儿也伤心。 本当上前将妻认,包拯是我对头人。咬定牙关不招认。“ “Ini cukup untuk membunuh kehidupanmu, dua anak menangis dengan air mata manik-manik yang bergulung, anak batu besi juga ikut sedih, ketika depan istri diakui, Bao Zheng adalah ketuaku, jangan mengaku”

Ungkapan Chen Shi Mei “ini cukup untuk membunuh kehidupanmu”, mengarah kepada kelakuan Chen Shi Mei terhadap Qin Xiang Lian. Artinya adalah, walaupun Chen Shi Mei tidak berusaha membunuh Qin Xiang Lian, namun dengan ia tidak mengakui ia sebagai istrinya saja sudah cukup untuk membunuh kehidupan Qin Xiang Lian. “Anak-anak menangis dengan air mata manik yang bergulung, batu besi juga ikut bersedih”. Disini Chen Shi Mei mengungkapkan rasa berdosa atas kelakuannya, ia menyadari semua perbuatan yang dilakukannya adalah sesuatu yang tidak pantas. Menangis dengan air mata manik yang bergulung mengartikan bahwa ia telah mengotori sesuatu yang indah. Manik adalah perhiasan yang indah, namun bergulung, artinya semua ini sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Kemudian ia mengatakan Bao

Zheng adalah ketuanya, dan jangan mengaku. Kalimat ini melambangkan perlawanan Chen Shi Mei terhadap Bao Zheng dan Qin Xiang Lian. Ia sadar

110

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA telah melakukan apa, namun karna ini semua telah ternjur terjadi, maka tidak ada satupun jalan keluar selain ia berusaha untuk bertahan.

Chapter kedua diawali oleh Guo Tai dengan berpuisi. Pada chapter ini dimainkan oleh tokoh Guo Tai, Raja, Bao Zheng, dan beberapa pemain tambahan lainnya. Puisi pembuka Guo Tai berbunyi:

“为什么这时候见回程?将身儿坐至在皇宫内等,眼又跳心 又惊所为何情?“ “Kenapa kali ini melihat kembali? Tubuh untuk duduk di tahta, mata dan hati melompat dan takut, kenapa?”

Di sini Guo Tai berbicara dengan sida-sida. Guo Tai menginginkan

Chen Shi Mei sebagai menantunya sehingga ia mengesalkan keberadaan Qin

Xiang Lian yang merupakan istri Chen Shi Mei. Namun ia merasa takut, takut disini mengarah kepada Bao Zheng yang ingin menghukum mati Chen Shi

Mei.

Masih di chapter dua, Bao Zheng mengungkapkan kalimat dihadapan raja dan ratu dengan kalimat kiasan menyindir.

“有一个后婚男儿招东床“ “Ada seorang pria yang setelah menikah bergerak ke timur”

Kalimat ini diarahkan oleh Bao Zheng kepada raja dan ratu dalam sebuah jamuan makan. Seorang pria yang dimaksud oleh Bao Zheng adalah

Chen Shi Mei. Kemudian kalimat lanjutan bergerak ketimur mengartikan bahwa pria tersebut atau Chen Shi Mei telah melenceng arah atau telah menghianati pernikahannya dan berbuat perbuatan jahat.

Chapter ketiga, pertunjukan dimainkan oleh semua tokoh penting, seperti Qin Xiang Lian, Chen Shi Mei, Bao Zheng, Guo Tai, dan Gong Zhu.

Pada bagian ini, Bao Zheng mengungkapkan:

111

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “有一个欺君王藐皇上、杀妻灭子状元郎“ “Ada seseorang yang menghina raja, yang membunuh istri dan anaknya”

Kalimat ini adalah ungkapan Bao Zheng yang diarahkan ke Che Shi

Mei atas kelakuannya. Menghina raja adalah sebutan Bao Zheng atas kelakuan

Chen Shi Mei. Pada budaya Tionghoa, menantu raja adalah sebagian dari harga diri keluarga kerajaan dan harga diri seorang raja dalam memilih menantu kerajaan. Jika seorang menantu kerajaan adalah seorang penjahat, maka itu mengartikan raja telah gagal dalam memilih menantu dan telah merusak harga dirinya sebagai seorang raja, dan disebut sebagai penghinaan atas raja.

Chapter terakhir ini didominankan oleh percakapan antara Bao Zheng dan Guo Tai. Sebagaimana penulis jelaskan diatas bahwa Guo Tai berusaha bagaimana supaya Bao Zheng tidak menjatuhkan hukuman mati terhadap Chen

Shi Mei, sehingga pada chapter ini, banyak percakapan antara keduanya yang saling bersahutan. Salah satu kalimat Guo Tai ialah:

“一见驸马搭大堂,不由哀家着了慌。 我这里铜铡来护上。“ “Lihatlah permaisuri pangeran mengambil tawaran, tidak membantu keluarga dengan panik. Saya disini untuk melindungi guillotine tembaga”

Kalimat Guo Tai ini diperuntukkannya kepada Bao Zheng. Ia sedang berusaha meyakinkan Bao Zheng dengan lihatlah permaisuri, betapa kasihannya dia atas semua kejadian yang menimpanya. “Tidak membantu keluarga dengan panik”, kalimat ini bermakna bahwa dalam hal ini jangan mengambil keputusan dengan gegabah”. Kemudian Guo Tai mengatakan ia disini untuk melindungi guillotine tembaga. Penulis mengartikan bahwa Guo

Tai berada disana untuk melindungi guillotine tembaga itu. Guillotine adalah

112

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA alat untuk membunuh seseorang yang telah divonis hukuman mati dengan cepat. Dalam hal ini, menyelamatkan dapat diartikan sebagai menjauhkannya dari Chen Shi Mei. Guo Tai tetap ingin menyelamatkan Chen Shi Mei dari hukuman yang ditetapkan oleh Bao Zheng.

Dalam setiap pertunjukan Opera Tiochiu, setiap cerita yang diangkat tentu memiliki makna tersendiri. Dalam teks pertunjukan Opera Tiochiu ini, ada beberapa kalimat yang mengandung makna didalamnya. Makna yang terkandung bisa berupa pengetahuan, nasehat, ataupun saran, tergantung dari masing-masing penonton bagaimana menafsirkannya. Namun setelah diamati secara seksama pada teks “Kasus Chen Shi Mei” ini, penulis menyimpulkan text pertunjukan Opera Tiochiu di Vihara Go Ya Kong Pantai Labu ini mengandung makna sebagai nasehat.

Contoh kalimat dari teks pertunjukan Opera Tiochiu yang mengandung makna sebagai nasehat dapat dilihat sebagai berikut:

“呀!我怎么能假装看不见?犯罪在望。我是正义的捍卫者“ “ Ah ! Bagaimana bisa saya pura-pura tidak melihat? Kejahatan didepan mata. Saya adalah seorang penegak keadilan”

Dapat kita amati dalam kalimat tersebut bahwasanya hakim Bao Zheng berupaya menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Tindakan Bao Zheng mengajarkan kepada penontonnya untuk harus bisa menegakkan keadilan kepada siapapun. Keadilan adalah hak semua orang, yang melakukan kejahatan haruslah mendapatkan hukuman yang setimpal atas kejahatannya. Tindakan

Bao Zheng ini menunjukkan pada penonton hendaknya seorang hakim harus

113

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tetap adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan dalam kondisi apapun dan terhadap siapapun.

Contoh lain dari “Kasus Chen Shi Mei” mengandung makna nasehat bisa diamati dalam teks sebagai berikut:

“我要生活在贫困之中,直到永远。只要你不臭。” “Saya akan hidup miskin selamanya. Asalkan kau tidak berbau busuk.”

Dari kalimat di atas dapat kita artikan bahwanya Qin Xiang Lian kecewa atas perbuatan yang dilakukan Chen Shi Mei terhadapnya. Sehingga ia berkata lebih memilik hidup miskin dari pada kejadian seperti ini menimpanya.

Hal ini mengajarkan kepada penonton bahwa janganlah menjadi orang yang serakah akan harta, benda, dan jabatan. Hal ini akan membuat sesorang lupa siapa dirinya sebenarnya. Keserakahan Chen Shi Mei akhirnya membawa dia pada sebuah kejahatan dan mendapatkan hukuman atas kejahatannya.

.

114

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Indonesia terkenal dengan sebagai negara yang memiliki beranekaragam budaya. Bukan hanya kebudayaan asli Indonesia, namun terdapat juga kebudayaan dari beberapa negara lain sekitarnya yang turut berkembang di

Indonesia. Pergaulan melalui perdagangan dengan berbagai bangsa lain seperti,

Arab, Eropa, termasuk Tiongkok merupakan salah satu faktor terbentuknya keberagaman budaya di Indonesia. Tak jarang diantara para pedagang ini kemudian menetap dan beranak-cucu di Indonesia. Sehingga ini juga salah satu faktor penyebab beragamnya etnis di nusantara.

Opera Tiochiu adalah opera yang berasal dari bangsa Tiongkok. Opera

Tiochiu adalah opera tradisional Tiongkok yang disajikan dalam bahasa Tiochiu dicampur dengan bahasa Mandarin. Opera ini diadakan dibeberapa tempat yang tersebarnya etnis Tionghoa di Indonesia. Opera ini kerap diadakan ditempat- tempat sembahyang umat Budha yang biasa disebut vihara atau kelenteng. Salah satu tempat yang tidak pernah ketinggalan untuk mempertunjukkan opera ini adalah sebuah vihara Go Ya Kong yang berada di Kec. Pantai Labu Kab. Deli

Serdang Sumatera Utara. Di vihara Go Ya Kong ini, pertunjukan Opera Tiochiu diadakan setiap tahunnya yang didatangkan dari Shantou Guangdong RRC dalam rangka perayaan ulang tahun dewa di vihara tersebut.

115

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis dapatkan saat mengunjungi vihara Go Ya Kong dengan melakukan wawancara dan observasi, dapat diketahui bahwa pertunjukan Opera Tiochiu ini diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun Dewa Go Ya Kong yang jatuh pada setiap bulan April dalam kalender

Masehi. Pertunjukan dilansungkan selama dua belas hari secara berturut-turut dengan cerita yang berbeda disetiap harinya.

Setelah mengamati dan meneliti pertunjukan Opera Tiochiu, penulis dapat menyimpulkan bahwa Opera Tiochiu memiliki empat peran utama, yaitu shēng (

生 ) yaitu peran laki-laki, dàn ( 旦) yaitu peran perempuan, chŏu (丑 ) yaitu peran badut atau pelawak dan jìng ( 净 ) yaitu peran dengan wajah yang di cat mencolok. Namun peran ini akan terbagi lagi menjadi beberapa subperan.

Kemudian peran dalam Opera Tiochiu berhubungan erat dengan kostum, dan riasan yang dipakai oleh pemaian dalam opera. Satu peran dan karakter akan dicerminkan lewat kostum dan riasan yang digunakan pemain opera. Beberapa kostum lengkap yang terdiri dari jubah, hiasan kepala, sepatu, dan jenggot palsu tidak bisa dipakai secara sembarangan oleh pemain. Motif dan warna kostum mencerminkan watak tokoh dalam pertunjukan opera, dan aksesori seperti hiasan kepala dan jenggot palsu juga mencerminkan status si karakter. Kemudian riasan pemain opera merefleksikan watak karakter dalam opera. Sehingga pemain tidak boleh dirias secara sembarangan, ada aturan ketat dan makna yang kuat dalam sebuah riasan pemainnya.

Warna dan motif kostum tidak bisa disamakan dengan warna dan motif riasan para pemaian opera. Keduanya memiliki pemaknaan dan aturan yang

116

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berbeda. Motif pada kostum tidak sama maknanya dengan motif dalam riasan wajah. Begitu juga dengan warna kostum tidak sama maknanya dengan warna yang ada pada riasan. Sehingga pentingnya untuk membedakan makna motif dan warna diantara keduanya. Jadi penulis menyimpulkan bahwa dengan mengetahui makna kostum dan riasan Opera Tiochiu, maka penonton dapat tahu sifat dan watak karakter dalam pertunjukan opera. Sehingga ini akan sangat membantu pula kepada penonton untuk lebih memahami bagaimana pertunjukan Opera Tiochiu tersebut.

Kemudian teks dalam Opera Tiochiu mengusung cerita rakyat yang berjudul “Kasus Chen Shi Mei” yaitu cerita mengenai seorang sarjana miskin yang kemudian lulus ujian kenegaraan kemudian menikah dengan putri raja. Ia melupakan istrinya dan berniat membunuh istrinya. Kejahatannya dilaporkan oleh istrinya kepada seorang hakim yang bijaksana, sehingga ia dijatuhkan hukuman mati atas kejahatannya. Walaupun hukumannya ini ditantang keras oleh ratu dan putri raja, hakim Bao yang bijaksana tetap melaksanakan hukuman tersebut terhadap Chen Shi Mei. Dari teks tersebut penulis menyimpulkan terdapat makna sebagai nasehat dalam cerita tersebut. Pertama, hendaklah menjadi hakim yang bijkasan yang mampu mengambil keputusan dengan baik dan benar, tampa pandang bulu. Kedua, janganlah menjadi seseorang yang serakah. Karena keserakahan akan berujung pada sesuatu yang tidak baik. Dan dalam teks pertunjukan Opera Tiochiu ini, para pemain menggunakan berbagai jenis kalimat, baik itu kalimat berupa kiasan, kalimat lansung, dan juga beberapa kalimat puisi dan sastra.

117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7.2 Saran

Opera Tiochiu adalah opera tradisional Tiongkok yang menarik jika kita tonton. Kostum dan riasannya memiliki makna sendiri yang berbeda diantara keduanya yang menujukkan watak dan sifat tokoh dalam opera. Sehingga ini sangatlah membantu untuk kita memahami jalannya pertunjukan opera.

Penulis berharap opera ini terus diadakan dan dipertunjukan dalam rangka apa saja kepada masyarakat luas agar opera tradisional ini terus dapat hidup dan berkembang di kehidupan masyarakat Indonesia. Penulis juga mengharapkan adanya sebuah lembaga atau yayasan yang mampu untuk melatih masyarakat melakukan pertunjukan Opera Tiochiu sendiri. Sehingga dengan begitu, setiap ingin adanya sebuah pertunjukan Opera Tiochiu, tidak harus didatangkan lagi dari negara Tiongkok sendiri.

Kemudian penulis sangat menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan masukan dan saran agar tulisan ini bisa lebih baik lagi.

118

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA Alex, Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosakarya Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik, Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama. Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Garut: Rineka Cipta. Hadari, Nawawi. 1994. Metode Penelitian Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta. Harahap, Ade Irma Melati. 2014. Wayang Potehi Di Kota Tebing Tinggi Medan Sumatera Utara, Analisis Pertunjukan dan Teks. Medan: Skripsi Serjana Universitas Sumatera Utara. Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor. Kayam, Umar. 2000. “Seni Pertunjukkan Kita” dalam jurnal Seni Pertunjukkan Indonesia Tahun X-2000. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukkan. Koentjaraningrat. 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Koentjaraningrat. 1982. Pengantar Ilmu Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta Murgianto, Sal. 1996. Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas Batas Dan Arti Pertunjukan. MSPI. Nazir, Muhammad. 1986. Metode Penelitian. Bandung : Remaja Rosdakarya Poerwanto, dkk. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Poerwanto, Dr. Hari 2000. Kebudayaan Dan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Sari, Ayu Ria Syrviani Purnama. 2011.Analisis Perwatakan Jing 净 : Berdasarkan Warna Dalam Tata Rias. Jakarta: Skripsi Sarjana. Universitas Indonesia. SK, Lim. 2010. Origins Of Chinese Opera. : Asiapac Book PTE LTD. Turner, Victor dan Edward M. Bruner (eds). 1983. The Anthropology Of Performance. Urbana dan Chicago: University Illinois. Utari, Ismayuni Tri. 2014. Perbandingan Karakter Tokoh Pada Teater Tradisional Cina Jing Ju Dengan Teater Tradisional Indonesia Makyong. Medan: Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara. Veegar, K.J. MSc.Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

119

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN I

DATA INFORMAN

Informan 1:

Nama : Attik

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 48 tahun

Alamat : Jalan Besar Pantai Labu Kec. Pantai Labu, Kab. Deli Serdang

Pekerjaan : Pengurus Vihara Go Ya Kong

Informan 2:

Nama : Go Siu Chai

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 54 tahun

Alamat : Jl. Kadir / Pasar 5 Tionghoa No. 295 Tandem Hulu II

Pekerjaan : Wiraswasta

Informan 3:

Nama : Jesslyn

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 27 Tahun

Alamat : Jln. Gandhi No 123 Medan

Pekerjaan : Sekretaris Yayasan Tiociu Medan

Informan 4:

Nama : Stevanus

120

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa STBA-PIA Medan

Informan 5:

Nama : Petrus Loo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 41 tahun

Pekerjaan : Staf Pengajar dan Reporter

121

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN II

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana sejarah Opera Tiochiu yang anda ketahui?

2. Bagaimana sejarah munculnya Opera Tiochiu di Indonesia?

3. Kapan Vihara Go Ya Kong dibangun dan sudah sejak kapan pertunjukan

Opera Tiochiu ini dipertunjukan?

4. Berapa peran dan karakter dalam setiap pertunjukan Opera Tiochiu?

5. Apakah setiap karakter memiliki persamaan?

6. Bagaimana cara membedakan setiap karakter dalam Opera Tiochiu?

7. Bagaimana makna kostum Opera Tiochiu?

8. Bagaimana aturan pemakaian kostum Opera Tiochiu?

9. Bagaimana makna riasan Opera Tiochiu?

10. Bagaimana aturan pemakaian riasan Opera Tiochiu?

11. Apa makna teks dalam Opera Tiochiu?

12. Bagaimana reaksi penonton pada saat menyaksikan Opera Tiochiu?

13. Apa yang penonton dapatkan setelah menyaksikan dan pertunjukan Opera

Tiochiu?

122

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN III

SINOPSIS CERITA

陈士美的故事

陈士美是个很穷的学士。他和妻子(秦香莲)住在一个偏僻的小村子。 他当农夫是为了他们的日常生活。有一天,国王做了一个公告。公告里说为 了招聘新学士,王宫创造一个招聘考试。听见这件好消息,陈士美赶快与妻 子讨论。他很自信地对妻子说他肯定会参加这次考试。妻子也很愉快地鼓励 她的丈夫。他们后来决定陈士美去参考,可是秦香莲不能陪他去。到了一个 早晨,陈士美自己去参考。出发之前,他答应妻子说考进后一定会回来接妻

子一起过更好的生活。

陈士美十分认真地学习是为了这次参考的机会,后果他考进了。这是 他生活中最美好的事情。陈士美是在考试中最好的学士,所以他得了在王国 里的一个重要位置。因为他的才智,陈士美当时成了很有名的人。另一面在 小村子,秦香莲也听到了这件好消息。她很自豪也激情地等着丈夫回来。她 每一天都很耐心地等待丈夫的归来。可是过了几个月,陈士美也不回来连个

消息都没有。秦香莲开始对她的丈夫感到担心。

时间过得不久,陈士美与公主结婚的消息被秦香莲听见了。秦香莲很 生气地决定亲自去王宫找她的丈夫。秦香莲除了自己的丈夫,谁都不认识。 到了王国,她努力地找寻陈士美也对人人说陈士美是她的丈夫。可是人们都 不相信秦香莲说的话。终于有一天,他找到了陈士美。陈士美特别惊讶遇到 秦香莲。可惜陈士美不理秦香莲,他假装不认识秦香莲。秦香莲难过地大声

喊说:“我都愿意和你一起过贫穷的生活,只要你别再这样了!”。

陈士美忐忑不安地看见秦香莲突然亲自走来找他。他觉得秦香莲的存 在很打扰他是因为现在他已经是公主的丈夫。那时因为国王与国太都喜欢陈 士美的人身,所以把他们独一无二的女儿嫁给他,后果陈士美当他们的儿媳。

123

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 觉得自己陷入困境,陈士美无深思熟虑地派韩琪既去杀害秦香莲。可惜韩琪 既的计划不成功。秦香莲赶快把她被人杀害的事儿对一位法官(包拯)做个 报告。包拯快速地仔细调查这宗案件。时间过得不久,包拯成功地证实都是

陈士美的计划害了那位被忘掉的妻子。

按照王宫的法规,包拯对陈士美判死刑。王宫的情况当时变了混乱, 可是包拯已经法定刑罚了。国王也无法说话,只能冷静地接受法官的决定。

陈士美即刻服死刑。服刑之前,公主与国太都不同意包拯的决定。他 们俩一直努力地想办法去救陈士美。包拯被公主与国太使困难,从一直劝阻 他到挡住陈士美的服刑。可是公主与国太的劝阻不效,包拯对他们俩说:

“我怎么能闭眼看着在我眼前的罪恶?”

包拯是一位英明的法官。虽然受到很多批判,但他坚持对陈士美判死 刑。秦香莲也只能坚强地接受所有的事件。

124

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN IV

NASKAH DIALOG 铡美案

主要角色

包拯 :净 秦香莲:旦 陈士美:老生 公主 :旦 国太 :老旦

情节

韩琪既自杀,秦香莲遂拾取其刀,迳投包拯处控告。包拯准之,方欲招陈士 美,适陈士美亦至,以盗杀韩琪事来谒。包拯遂以秦香莲状递陈士美阅看, 并劝其相认。讵陈士美力讳无妻。包拯命秦香莲面质,陈士美一味以势相恐 吓,卒不认。包拯怒甚,命左右褫陈士美衣。执付铡刑口。公主及太后闻信 相继至争救。包拯始犹豫,似觉进退两难。既见太后等,徒以皇亲势相凌, 遂决弃官殉法,乃自免其冠,卒铡陈士美。

【第一场】

(包拯引张龙、赵虎同上。)

包拯 (引子) 忠心赤胆,扶宋室,锦绣江山。

(念) 铁面无私做南衙,文臣武将胆战麻。任他皇亲 并国戚,犯法难逃虎头铡。

125

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (白) 老夫包拯。时才下朝回来,偶遇秦香莲,拦轿 喊冤,状告当朝驸马陈士美,杀妻灭子。老夫 命她前去写状,为何不见到来?左右伺候。

(马汉引秦香莲同上。)

秦香莲 (白) 叩见相爷。

包拯 (白) 呈状。

秦香莲 (白) 是。

包拯 (白) 吓!老夫命你前去写状,为何还是白纸呈上?

秦香莲 (白) 状告当朝驸马,无人敢写。

包拯 (白) 哦。状告当朝驸马,无人敢写。来,将她带在 官代书写状。有人不写,抓来见我。

(马汉引秦香莲同下,圆场,同上。)

秦香莲 (白) 呈状写毕,大人过目。

包拯 (白) 呈上来:

“具告状氏女秦香莲,年三十二岁,状告当朝 驸马陈士美,杀妻灭子,后婚男儿,招为东床 驸马。”

来,将状押过,带下去。

(秦香莲下。)

包拯 (白) 来,拿我名帖,请驸马过府一叙。

(马汉允。)

太监 (内白) 驸马到。

马汉 (白) 驸马到。

126

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 包拯 (白) 哦,我正要请他,他倒来了。有请。

(四太监、一小太监引陈士美同上。)

包拯 (白) 驸马,

陈士美 (白) 明公。

包拯、

陈士美 (同笑) 哈哈哈。

(同白) 请。

包拯 (白) 请坐。

陈士美 (白) 有坐。

包拯 (白) 不知驸马驾到,未曾远迎,当面恕罪。

陈士美 (白) 岂敢。本宫来得卤莽,明公恕罪。

包拯 (白) 驸马到此,必有所谓。

陈士美 (白) 我命家人韩琪,出府私访,被响马杀死,特到 明公台前审问。

包拯 (白) 响马可曾带到?

陈士美 (白) 已经带到。

包拯 (白) 何不带上堂来?

陈士美 (白) 来,带响马。

(太监引王朝同上。)

王朝 (白) 参见相爷。

包拯 (白) 吓。你可是王朝?

王朝 (白) 正是王朝。

127

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 包拯 (白) 为何项带铁链?

王朝 (白) 驸马爷言道韩琪是小人杀死,故而项带铁链。

包拯 (白) 你可招认?

王朝 (白) 招认了。

包拯 (白) 吓。人命关天,尔就不该招认。

王朝 (白) 小人若不招认,驸马爷焉能过府?

包拯 (白) 吓。驸马,此乃是臣府王朝,怎说是响马?

陈士美 (白) 明明响马,怎说王朝?

包拯 (白) 王朝也罢,响马亦好。来,将他铁链去掉。

陈士美 (白) 且慢!走脱响马,那还了得?

包拯 (白) 驸马你来看,走脱了响马,走不脱臣老包。铁 链去掉。

吓,驸马,真响马被为臣拿住了。

陈士美 (白) 哦,被明公拿住了?

包拯 (白) 正是。

陈士美 (白) 并非一人?

包拯 (白) 三五成群。

陈士美 (白) 何不带上堂来?

包拯 (白) 来,带响马秦氏香莲。

王朝 (白) 香莲走上。

(秦香莲上。)

秦香莲 (西皮摇板) 忽听相爷一声叫,

急忙上前问根苗。

128

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 陈士美 (白) 啊!

(西皮摇板) 一见贱人心头恼,

三番两次把我招。

三尺龙泉出了鞘,

管叫一命赴阴曹!

(秦香莲下。)

包拯 (白) 驸马你太莽撞了,哈哈哈。她母子找上京来, 你就该相认才是。

陈士美 (白) 住了!本宫命你审问响马,怎么你到盘起本宫 来了。来,搭轿。

包拯 (白) 哪里去?

陈士美 (白) 回府。

包拯 (白) 只恐你来得去不得!

(西皮导板) 包龙图打坐在开封府,

(西皮快三眼) 尊一声驸马爷细听端的:

曾记得端午日朝贺天子,

在朝房与驸马相过了面皮。

我相你左眉长来右眉短,

左膀高来你的右膀低。

眉长眉短有儿女,

膀高膀低你定有前妻。

我劝你相认是正理,

祸到临头后悔迟。

129

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 陈士美 (白) 明公,

(西皮原板) 明公说话言太浅,

细听本宫表家园:

甲子年前开科选,

天下的举子来求官。

头一名就是陈士美,

御笔亲点为状元。

跨马三日游宫院,

金枝玉叶配良缘。

一无证,二无见,

叫我招认为哪般?

包拯 (白) 驸马,

(西皮快板) 驸马爷不必巧言讲,

现有凭据在公堂。

人来看过香莲状,

(王朝递状。)

包拯 (白) 驸马,

(西皮快板) 驸马爷仔细看端详:

上写着秦香莲三十二岁,状告当朝驸马郎。

欺君主,灭皇上,

后婚男儿招东床。

将状纸押在爷的大堂上,

130

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 尊一声驸马听端详:

劝你相认回府往,

咬定牙关你就为哪桩?

陈士美 (西皮摇板) 既是有人将我告,

就该升堂问根苗。

包拯 (白) 住了!

(西皮摇板) 口似沙糖舌如刀,

心似狼虎未长毛。

叫我升堂有什么好,

霎时叫你魂魄消!

人来击鼓站堂道,

带上了秦香莲,叫她认夫豪。

王朝 (白) 香莲走上。

(秦香莲领二小孩同上。)

秦香莲 (西皮摇板) 忽听相爷一声叫,

急忙上前问根苗。

包拯 (西皮摇板) 大堂坐的陈士美,

看他把你怎开销?

秦香莲 (西皮摇板) 听说儿夫驾来到,

不由香莲喜眉稍。

走上前来忙跪到,

陈士美 (西皮摇板) 一掌打在地埃尘!

131

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 秦香莲 (西皮摇板) 上前挖了你的眼,

我要生活在贫困之中,

直到永远。

只要你不臭。

陈士美 (西皮摇板) 这一足要你命归阴!

(秦香莲、二孩子同哭。)

陈士美 (西皮摇板) 二娇儿哭得珠泪滚,

铁石人儿也伤心。

本当上前将妻认,

包拯是我对头人。

咬定牙关不招认,

看他把我怎样行?

包拯 (西皮摇板) 你命韩琪行霸道,

来在我的公堂你敢不招!

陈士美 (西皮摇板) 我命韩琪谁知晓?

包拯 (西皮摇板) 现有你府杀人刀。

陈士美 (西皮摇板) 为何有刀没有鞘?

包拯 (白) 啊!

秦香莲 (西皮摇板) 刀鞘现在韩琪腰。

包拯 (西皮摇板) 土地祠内取刀鞘,

王朝 (西皮接唱) 刀鞘付于相爷瞧。

包拯 (白) 着着着!

132

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (西皮摇板) 大堂之上刀对鞘,

件件是实你敢不招?

陈士美 (白) 哎呀!

(西皮摇板) 大堂之上刀对鞘,

寻个计策好脱逃。

人来与我忙搭轿,

包拯 (白) 哪里去?

陈士美 (西皮摇板) 我和你上殿奏当朝。

包拯 (西皮摇板) 开封府有人将你告,

你先打官司后上朝。

陈士美 (西皮摇板) 既是有人将我告,

你把我东床驸马怎开交?

包拯 (白) 住了!

(西皮摇板) 慢说你是驸马到,

就是哪龙子龙孙我也不饶。

头上摘去你的乌纱帽,

身上再脱去你的滚龙袍。

芦席捆了陈士美,

(白) 陈驸马,

陈士美 (白) 包明公。

包拯 (白) 陈士美,

陈士美 (白) 包黑子。

包拯 (白) 住了!

133

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (西皮摇板) 忘恩无义不可交。

曾对老天来祝告,

贪财误国怎姓包?

(白) 刽子手,

(西皮摇板) 将陈士美搭在铡口到,

我将他正了国法,再奏当朝。

(众人同下。)

【第二场】

(四太监、二宫女引公主同上。)

公主 (西皮慢板) 奴本是金枝体玉叶根本,

配儿夫陈士美结发婚姻。

驸马爷过府去把酒来饮,

为什么这时候不见回程?

将身儿坐至在皇宫内等,

眼又跳心又惊所为何情?

(太监上。)

太监 (白) 启公主:大事不好了!

公主 (白) 何事惊慌?

太监 (白) 不知驸马身犯何罪,被包拯搭入铜铡口内!

公主 (白) 不好了!

(西皮摇板) 听一言来吃一惊,

134

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 胆大包拯乱胡行。

人来摆驾开封进,

(王朝、张龙同上。) 王朝、

张龙 (同白) 迎接公主。

公主 (西皮摇板) 快叫包拯把我迎。

王朝、

张龙 (同白) 有请相爷。

(包拯上。)

包拯 (西皮摇板) 吃王爵禄当报效,

王法条条不恕饶。

王朝 (白) 皇姑驾到。

包拯 (西皮摇板) 走上前来忙跪倒,

皇姑千岁受臣朝。

公主 (西皮摇板) 哀家口内传旨意,

包相免礼且平身。

包拯 (西皮摇板) 叩罢头来恩谢了,

皇姑到此为哪条?

公主 (西皮摇板) 驸马过府把宴饮,

为何不见转宫庭?

包拯 (西皮摇板) 臣府并无陈驸马,

有一个后婚男儿招东床。

135

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 公主 (西皮摇板) 何人告下冤枉状,

快把原告带上堂。

包拯 (西皮摇板) 皇姑问我要原告,

不由包拯喜眉稍。

站立堂口把香莲叫,

(秦香莲领二小孩同上。)

秦香莲 (西皮摇板) 相爷呼唤为哪条?

包拯 (西皮摇板) 金车辇来五彩轿,

里面坐的是龙凤娇。

你母子上前苦哀告,

也免得老包把心操。

秦香莲 (西皮摇板) 听说皇姑驾来到,

不由香莲喜眉稍。

将身站在大堂道,

看她把我怎开交?

公主 (西皮摇板) 哀家这里将你问,

你是何人说分明?

秦香莲 (西皮摇板) 奴家配夫士世美,

秦香莲就是我的名。

公主 (西皮摇板) 既配儿夫陈士美,

见奴不跪为何情?

秦香莲 (西皮摇板) 我居大来你居小,

136

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 论理跪在我跟前。

公主 (白) 唗!

(西皮摇板) 贱人说话太欺心,

不由哀家怒气生。

吩咐宫娥将她打,

(秦香莲领二小孩同下。)

包拯 (西皮摇板) 上前忙把内侍拦。

皇姑做事理不端,

你打香莲为哪般?

公主 (西皮摇板) 贱人与我分大小,

因此哀家怒眉稍,

包拯 (西皮摇板) 说什么大来论什么小,

快对为臣说分明。

公主 (西皮摇板) 她言配夫陈士美,

见奴不跪为何情?

包拯 (西皮摇板) 香莲说话是正理,

皇姑与她姐妹称。

公主 (西皮摇板) 你向香莲因何故?

包拯 (西皮摇板) 状告当朝驸马公。

呀!

我怎么能假装看不见?

犯罪在望。

137

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 我是正义的捍卫者

公主 (西皮摇板) 驸马犯了何条罪?

包拯 (西皮摇板) 杀妻灭子欺了祖宗。

公主 (西皮摇板) 欺了祖宗该何罪?

包拯 (西皮摇板) 老包铜铡不顺情。

公主 (西皮摇板) 看着哀家将他放。

包拯 (西皮摇板) 香莲官司未断明。

公主 (白) 唗!

(西皮摇板) 好一个胆大包文正,

哀家讲话全不听。

吩咐内侍将他打,

包拯 (西皮摇板) 休要在此胡乱行。

公主 (白) 吓!

(西皮摇板) 一见包拯动了嗔,

不由哀家心内惊。

宫娥摆驾后宫进,

后宫搬请老娘亲。

包拯 (西皮快板) 皇王之女少训教,

敢在开封骂老包。

慢说搬来国太到,

宋王爷到此我也不饶。

(众人同下。)

138

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

【第三场】

(国太上。公主、四太监、二宫女同上。)

国太 (西皮摇板) 皇儿进宫报一声,

到叫哀家吃一惊。

来在开封下车辇,

(王朝、马汉、张龙、赵虎同上。) 王朝、 马汉、 张龙、

赵虎 (同白) 迎接国太。

国太 (白) 罢了。

(西皮摇板) 唤上包拯问分明。

王朝 (白) 有请相爷。

(包拯上。)

包拯 (西皮摇板) 王朝禀来马汉报,

接驾来迟望恕饶。

国太 (西皮摇板) 哀家口内传旨意,

包相免礼且平身。

包拯 (西皮摇板) 叩罢头来谢罢恩,

国太待臣好恩情。

问驾不在皇宫院,

139

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 来在开封为何情?

国太 (西皮摇板) 驸马过府把宴饮,

为何不见转宫庭?

包拯 (西皮摇板) 臣府并无有陈驸马,

有一个欺君王藐皇上、杀妻灭子状元郎。

国太 (西皮摇板) 听罢言来问其详,

后婚男儿招东床。

(白) 包卿,

(西皮摇板) 看在哀家将他放。

包拯 (西皮摇板) 香莲的官司无下场。

国太 (西皮摇板) 不看哀家看圣上,

包拯 (西皮摇板) 圣上降罪有臣当。

国太 (西皮摇板) 好一个胆大包文正,

哀家传旨你不听。

我这里大堂来坐定,

看你把他怎样行。

包拯 (白) 啊!

(西皮摇板) 国太大堂来坐定,

依大压小欺为臣。

(白) 刽子手,

(西皮摇板) 铜铡搭在大堂内,

霎时叫他命归阴。

公主 (西皮摇板) 一见铜铡大堂到,

140

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 全凭母后作主张。

国太 (西皮摇板) 皇儿但把宽心放,

自有为娘作主张。

何人告下冤枉状,

快把原告带上堂。

包拯 (西皮摇板) 二次又把香莲叫,

(秦香莲领二孩子同上。)

秦香莲 (西皮摇板) 相爷呼唤为哪条?

包拯 (西皮摇板) 大堂坐的龙国太,

看她把你母子怎开交。

(包拯、众人同下。)

秦香莲 (西皮摇板) 走上前来忙跪倒,

国太接 (西皮摇板) 一掌打在地埃尘。

你是谁家窈窕女,

擅敢前来冒皇亲?

人来抢她儿和女,

管叫你母子两难分。

(太监抢二小孩,同下。)

秦香莲 (西皮摇板) 国太抢去儿和女,

到叫香莲无计行。

走上前来击堂鼓,

141

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (包拯、众人同上。)

包拯 (西皮摇板) 香莲击鼓为何情?

秦香莲 (西皮摇板) 国太抢去儿和女,

包拯 (西皮摇板) 你为何抢她的小娇生?

国太 (西皮摇板) 何曾抢她儿和女,

王朝 (西皮摇板) 她子现在紫霞宫。

包拯 (西皮摇板) 王朝追回她的儿和女。

王朝 (西皮摇板) 相爷与她把冤伸。

包拯 (白) 王朝,

(西皮摇板) 看过爷的俸银三百两,

香莲拿去作养廉。

叫你的孩儿南学把书念,

自管读书莫作官。

你丈夫不把高官作,

焉能一家不团圆?

吩咐香莲下堂转,

秦香莲 (西皮摇板) 香莲下堂泪不干。

人道包相是铁面,

官官相护有牵连。

包拯 (白) 招回来!

(西皮摇板) 香莲下堂将我怨,

她道我官官相护有牵连。

142

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 我本当铡了陈士美,

(公主哭。)

包拯 (白) 啊!

(西皮摇板) 金枝玉叶靠哪般?

我本当不铡陈士美,

(秦香莲哭)

包拯 (白) 哎吓!

(西皮摇板) 倒叫包拯两为难。

(白) 刽子手,

(西皮摇板) 陈士美搭在铡口上,

(刽子手搭陈士美同上。)

包拯 (西皮摇板) 霎时叫他见阎王。

国太 (西皮摇板) 一见驸马搭大堂,

不由哀家着了慌。

我这里铜铡来护上,

三人一同见阎王。

包拯 (西皮摇板) 国太铜铡来护抱,

不由包拯怒冲霄。

头上摘去我的乌纱帽,

身上再脱我的紫龙袍。

将身来在铡口道,

143

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 三人一同赴阴曹。

(白) 铡了为臣!

国太 (白) 铡了哀家!

包拯 (白) 开铡!

(同下。) (完)

144

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏 北 大 学 中文系本科生毕业论文

论文题目 :论潮剧中服装、化妆和潮剧正文的意义

学生姓名 : 罗利娜 学 号 : 120710017 指导教师 : 李莎莎 学 院 : 人文学院 学 系 : 中文系

苏 北 大 学 中 文系 2017 年 01 月 06 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 摘要

论潮剧中服装、化妆和潮剧对话的意义。该研究回顾了潮剧的表演表 演,服装,化妆,正文三个方面。在这项研究中,本文用 Charles Sanders Peirce 的符号学理论和和 Tadeuz Kowzan 和 Patrice Pavis 表演理论。所使用 的方法和技术是一个质的研究方法是基于观察和采访。去此研究结果如下: (A)有潮剧四大角色,然后又分为成为一些子角色。(B)潮剧服装服饰 组成,头饰,鞋子和假胡子。(C)潮剧妆由一个迷人和丰富多彩的妆。 (D)文本意味着潮剧建议。

关键词:潮剧,服装,化妆,正文

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 目录

摘要 ...... i 目录 ...... ii

第一章 绪论 ...... 1 1.1 研究背景...... 1 1.2 研究目的 ...... 2 1.3 研究方法 ...... 3

第二章 之献综述 .。...... 4 2.1 研究现状 ...... 4 2.2 成绩不足 ...... 4 2.3 理论意义...... 5

第三章 潮剧人物简介 ...... 6 3.1 生 ...... 6 3.2 旦 ...... 7 3.3 净 ...... 10 3.4 丑 ...... 10

第四章 潮剧服装和化妆的意义 ...... 11 4.1 服装意义 ...... 11 4.2 化妆意义 ...... 22

第五章 潮剧正文的意义 ...... 31 第六结论 ...... 32

参考文献 ...... 33

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第一章 绪论

1.1 研究背景

文化是生活方式的开放和一起有被一个群人,然后降级一代一代传下

去。 文化也可以是一个系统,有时候这个形成系统已从人们的行为,和心

灵。 所有人,想知道和好奇的一方面。所以每人一直认为和繁荣。随着时

间的推移,人类创新和生产。文化的一种形式,人类创造的杰作,在文学的

形式,或以行为艺术作品的形式。艺术作品可以是戏曲表演。

歌剧院正在上演的舞台剧,音乐和唱歌像一个剧场的艺术形式。这些

措施包括风景,服装,服饰,化妆,表演。歌剧产生表达生活在社区,无论

是在信任,社会,文化,政治和民间故事的条款。

中国是大国家,中国有很多艺术和文化。中国的艺术和文化有剧。在

中国有 200 种剧,包括潮剧。潮剧是广东地区衍生剧。潮剧已有超过 500 年

的历史,但历史仍然很受欢迎。潮剧使用普通话与潮州语言相结合。

潮剧有四种最主要的作用:一、生(男子的作用),二、旦 (女的

作用), 三、丑(角色作为一个小丑或喜剧演员), 四、净(绘或绘制脸

部的)。

现在潮剧通常显示在不同的地方。比如在宫福廣在 Pantai Labu Deli

Serdang。 在这里经常表演潮剧。潮剧执行神 宫福周年。所以,潮剧做每年

在四月 10 到 15 天。今年是第十次做潮剧。

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 潮剧的服装,配饰和化妆所指其自身的吸引力。无论是服饰的色彩,

服装,配件的形式,达到美容使用。化妆是一门艺术,在潮剧最鲜明。忠实

还是坏,美或丑,或好或坏的肝脏,光荣或不光彩的角色,主要是反映在脸

上的妆。因此也与服饰。戏曲服饰的颜色和形状体现人物的性格播放。化妆

也可以表示字符的背景。

图 1:潮剧

1.2 研究目的

这是很难理解的潮剧的故事,因为又因为方式使用对话的潮剧交货的

语言。在潮剧服饰和妆容都有其意义,所以如果你知道它的意义将帮助观众

找到了在潮剧的故事。所以笔者的研究目的是为了解释如何中潮剧服装的意

义,解释如何中潮剧化妆的意义, 还有解释如何中潮剧对话的意义。

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.3 研究方法

作者使用分析描述法与定性分析法对已有材料进行分析。

1. 文献法

在前人研究的基础上进行研究。以相关期刊、书籍为参考资料,对其

进行整理和分析。

2. 访问法

采访一些参与并了解如何意服饰,化妆,潮剧对话的人面谈。访谈也

与潮剧观众进行。由于关于潮剧的文献和记载很少,仅仅凭借文献来

研究是不够的,只有通过采访观众和表演者来获得等多的细节和相关

资料。

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第二章 之献综述

2.1 研究现状

Harahap (2014)的《印尼丁宜布袋戏研究》本文介绍了怎么印尼丁

宜布袋戏研究。 然后也分析印尼丁宜布袋戏研究的对话。

Utari (2014) 的《比较字符附图京剧跟 Makyong》本文介绍了京剧

和 Makyong 有很多相同点并。解释了它们之间存在的相似性,还包括京剧

如何化妆的解释意义。

Sari(2011)的《净决定性分析的基础上,美容的颜色》论文本文介

绍了京剧,在配置小学和中学的颜色成分的彩妆颜色分量的净。然后,本文

还介绍了京剧的形成历史,进步如何成为中国的民族歌剧。

Lim SK (2010)的《Origins Of Chinese Opera》这本个书介绍关于歌

剧所有的事情。中国的戏曲种类,以及迄今取得的进展。这个书还有解释怎

么用服装、配件扮装,然后分析了服装、配件扮装的意义。在此之后,也有

簇经常演唱歌剧在中国的几个故事。

2.2 成绩不足

这项研究的重点是服装,化妆和正文潮剧的意义。进入服饰,化妆,

文字的含义之前,本文将解释在潮剧戏的主要角色。这项研究将详细解释潮

剧中的主要角色的作用。那么本文将详细解释组成的服装,头饰,鞋子服装

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 的意义,和假胡子。然后,在这项研究中,本文也解释了潮剧戏曲表演,即

在歌剧的任务将在本研究中所描述的文本的意义。本文潮剧戏中戏表演潮剧

由玩家所说的对话。

2.3 理论意义

这项研究使用的理论是 Charles Sander Peirce 的符号学理论。其中包

括标志,对象和解释。然后,于是本文也使用的 Tadeuz Kowzan 和 Patrice

Pavis 表演理论。他们说还有的文艺演出 13 符号系统。这句话,语气,表情,

手势,动作,化妆,发型,服装,道具,设置,灯光,音乐和声音效果。

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

第三章 潮剧的人物简介

这不分将解释潮剧中的几人物。

3.1 生

生是一个男性角色。这些符字大多是受人尊敬的人物,如谁是慷慨的

学生或睿智的老人。

1. 老生

老生角色成男人或者老人,这个人物的性格通常是诚实,慷慨,但很

难。他们通常在歌剧配件会戴上假胡子。

图 2: 老生

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. 小生

小生是年轻的男性角色,通常是有吸引力的,而他不戴假胡子的角色。

小生作为正式的精致和教育。小生将使用任何配件如风扇和打扮成学生,性

格细腻,浪漫,无忧无虑,很温柔。

图 3:小生

3. 武生

武生是关子到战斗的军人的角色。这个字符是一个军事将领,他是古

装穿 4 件刺绣制成的三角形标志的后面。

图 4:武生

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2 旦

旦是女人的角色。旦是有青衣,花旦,花衫,老旦。

1. 青衣

青衣是一个年轻或中年女子的谁简约,高贵,典雅,幽静作为一个好

妻子和慈祥的母亲或她的诚实的道德圣人的作用。清漪王作为一个女孩和一

个贵妇的角色。

图 5:青衣

2. 花旦

花旦的性格娇媚是,敏捷的,大胆的个性,争强好胜的和有趣的人物。

起到的作用是服务员,一个乡下姑娘,从一个简单的家庭。

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 6:花旦

3. 花衫

花衫是一些女性的艺术特性的组合。他人物的特点就是会唱歌和杂技。

图 7:花衫

4. 老旦

老旦是一个明智的老女人的角色,男女皆宜并作为一个有趣的人物和

狡猾老挝作用。这人物的性格是又明智有老挝,她当做皇帝的母亲式皇帝的

前者。

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 8:老旦

3.3 净

净是一个支撑作用,男性扮演男性角色脾气暴躁的性格。净是最引人

的角色的忤格。因为这个人物穿过度化妆,以更加强他性格的个性角色。

图 9:净

3.4 丑

这个角色的功能是让观众们笑和严肃的场景持观望态度,或战斗现场

舒缓紧张情绪的观众。通常指的是丑陋的或可爱的表演。

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 10:袍带丑

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第四章 潮剧服装和化妆的意义

4.1 服装意义分析

潮剧服装服饰组成,头饰,鞋子和假胡子。一些在节目这部歌剧将影

响和决定了人物正在播放的服装和配件。

4.1.1 衣服

歌剧演出时穿的服装,是中国传统的服装和衣物。中国传统服装是王

朝期间使用了也是中国社会的一种传统服饰。在戏曲服饰密切与各种不同人

物的状态。衣服类代表角色各种各样性格装态。

以下是衣服及个颜色的意义:

 红色。红色象征吉祥和好运。

 黄色。黄色被认为是最美丽的颜色,象征着中和以及运气。

 绿色。颜色是绿色与大自然有关。这种颜色象征着繁荣,和谐

和健康。

 蓝色。蓝色也代表性质,以及续展,展示出强度和活力的彩色。

然而,深蓝色色阶趋于广泛用来象征悲剧或悲伤。

 白色。白色或银白色象征着死亡和纯度。

 黑色。在中国古代文化中,黑色表示天堂的颜色。然而,在现

代中国社会,黑色被比喻为白色。黑色也解释为哀悼和死亡的

颜色。

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

服装模式将影响到人物的性格和状态。

 花形:花解释为繁荣和福利的象征。然后花也可以理解为美的象征。

 龙形态:龙是力量的象征。龙图案的服装经常被皇帝或国王

1. 仪式长袍

仪式长袍服装由皇帝,贵族和官员佩戴。包括慈禧或王后,公爵夫人,

有副的女人,和女性佩戴的将军斗篷。礼仪长袍有一个圆形的衣领,广袖,

和袖子会以白色丝绸袖子相连接。

图 11:仪式长袍

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. 官服

官服是由宫廷官员所穿的服装。部长和顾问法庭穿这类型的服装。这

长袍圆领,那些是用丝绸也连接广袖。然而,有方形华丽的画面白鹳,日出,

或绣在胸部和背部长袍水波。这件衣服仅用于男性。

图 12:官服

3. 长袍马褂

这身行头是由王室,富豪和其他贵族佩戴一个简单的服装。大和拼接

袖的白色绸布下面。领相互面对,长长的脖子线。在长袍的图案通常使用的

花朵图案。这件衣服仅用于只有女人。

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 13:长袍马褂

4. 非正式的服装

非正式的服装是服装在日常生活中的普通人,花或普通磨损。穿衣服

花富人或贵族阶层,而服装的平原类型由下层阶级或贫穷磨损。依旧像以前

的服饰,穿着比较随便长袖,然后双臂与下方的白布连接。

图 14:非正式的服装

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. 防护服

防护服是由军事将领穿戴的服饰。圆领衬衫,然后装上窄袖和缝在腰

部添加到一般女性彩带。重甲包括卷起盔甲后面的三角标志。虽然轻型防护

服是没有服装的标志。

图 15:防护服

4.1.2 头部饰品

1. 钢帽

钢的帽子被戴兵的帽子。这种钢的上限由特种兵和指挥官使用。钢的

帽子是象征一个坚强的性格和掌握武术。所以头盔只能由战士和伟大军官使

用。

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 16:钢帽

2. 冠

冠是由皇帝和贵族佩戴的头饰。

图 17:冠九条龙 图 18:凤冠

3. 布帽子

 帽的毕业生

这种布盖知识分子和学者磨损。帽绣有装饰,并从后面看时,两个

乐队将取决于帽子。

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 19:帽的毕业生

 帽最好的本科生

致敬由谁通过了国家考试或考试全日制本科生王国里最好的学者穿的

最好的本科面料。脱帽向最好本科织物上的右和左边缘的软翅片。和

冠的前侧是比背面短。

图 20:帽最好的本科生

4. 帽子

 帽带毡

此盖工人阶级使用。此盖具有上的前侧的折痕。

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 21:帽带毡

 纱布盖

这是一个特殊的帽文职官员。对的右侧和左侧的侧鳍。发动机罩的前侧

比后侧短,帽子是黑色的。

图 22:纱布盖

4.1.3 鞋子

1. 厚底靴

当角色穿着长袍,长袍马褂,和铠甲这款鞋使用。

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 23:厚底靴

2. 薄底鞋靴

这些鞋是由作为官员,学者,或者说是敏捷的性格丑字符磨损。

图 24:薄底鞋靴

3. 鞋战士

对于战斗机鞋士兵和工人使用。

图 25:鞋战士

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. 夫子鞋

这是鞋的贵妇。

图 26:夫子鞋

4.1.4 假胡须

1. 三胡子

胡子是用来平滑人物的个性。胡子是用生。三胡须具有头发每侧的薄

链和头发加厚中间部分的锁定。

图 27:三胡子

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. 封闭式络腮胡子

胡子是双颊相关,通常标志着字符骗子一个完全封闭的长胡子。胡子

是分不开的,而这胡子将覆盖口腔的所有部分。

图 28:封闭式络腮胡子

3. 胡子辫子

胡子是用于字符是诚实勇敢。他的胡须很长,没有划分。但在口中可

以看出。

图 29:胡子辫子

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. 胡须挂

胡须标志着人物搞笑,性格开朗。胡子是用于角色丑。但是,胡子也

用于他的行为不尊重的学者。

图 30:胡须挂

4.2 化妆的意义

潮剧的化妆有儿

4.2.1 迷人的收拾

迷人的妆是平原,这意味着戴眼睛和眉毛面对周围的油漆稀释剂添加

到人物的魅力和优雅。

1. 生的化妆

额头两端的眉毛之间的界限。通常像矛头鲜红色。夏普眉线是象征勇

敢的性格。这样人物的脸部会显得清晰和果断。这个是武生的化妆。

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 31:武生的化妆

然后有小生的化妆是该生产线将类似于与红光拱。红光被定义为一个友好的,

但性格坚定。

图 32: 小生的化妆

2. 旦的化妆

在青衣的角色,他们会用薄妆,或者通常所说的 sejerni 面临水。这

标志着均匀细腻的特点。对于一个女孩或贵族家庭的女子或个性轻浮的女孩,

它会穿浓妆。

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 33:旦的化妆

4.2.2 多彩装饰

这个化妆用净和丑的角色。彩妆的多重含义是:

 红色是表示忠实,勇敢,诚实的性格色彩。

 黑色是一个字符是率真和勇敢。

 苍白的白色是偷偷摸摸和令人毛骨悚然的字符。

 白色油性性格傲慢与霸气。

 蓝色是不服输的性格和大胆的象征。

 绿色代表字符的数字顽固发火。

 紫色是表示诚实的和强大的个性色彩。

 黄色是邪恶的,但安静。

 黄金和白银是化妆对神灵的性格色彩。

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. 丑角脸

光泽的鼻梁上白色油漆创建像豆腐的形状。这被认为会对人物的可爱

天性。

图 34:丑角脸

2. 整脸

一个主要的颜色涂在脸上,然后画在眉毛,眼睛嘴巴和鼻子线。

图 35:整脸

3. 三块瓦脸

身穿全脸妆容作为基础,然后将黑色烤漆磨砺和澄清眉毛,眼睛,鼻

子和之间的边界。其中存在的额头和脸颊上的限制会像分。化妆是由军事将

领或方显英雄本色磨损。

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 36:三块瓦脸

4. 花三块瓦脸

三块瓦脸妆作为基础,再加入对眉毛,眼睛和鼻孔之间的空间错综复

杂的条纹或色漆。这显示了人物的性质的复杂性。该角色的复杂性意味着全

专长的角色。通常由在文学和政治的真实性,但也配备了武术技能。

图 37:花三块瓦脸

5. 花脸

主色调会更亮涂,同时额头上的油漆保持不变。施加第二颜色和条纹

上的现有空间的任何部分。妆还示出了字符的性质的复杂性。

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 38:花脸

6. 碎花脸

这款妆容是多姿多彩复杂的图案和小件行。通常所描述的行为豪爽的

性格。这个妆容化妆罪犯。

图 39:碎花脸

7. 十字门脸

有色从前额拉伸至鼻子和形成填充在眼睛的空间的横粗线。面对跨诠

释的人物都非常坚定。用十字脸上的妆字符不会唱歌,甚至他是不是对话的。

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 40:十字门脸

8. 六分脸

顶部宽绘制,然后在额头上粗线收窄到会议区双眼。这款妆容政要和

官员的老将,或退伍军人将领磨损。

图 41:六分脸

9. 歪脸

这个是在面部的两侧的图案和颜色是不对称的。它描述了他的性格不

好,离经叛道。

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 42:歪脸

10. 元宝脸

油漆将眉毛和眼睛下应用。这款妆容是用来降低分层特性,如商人,

乞丐或。

图 43:元宝脸

11. 象形脸

这个化妆是用于超自然的角色,就像一个萨满或者算命的身影,但也

可以在谁拥有隐匿或神秘的一个人物使用。

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

图 43:象形脸

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第五章 潮剧对话的意义

在潮剧戏文是在歌剧院歌剧表演队员使用的脚本,那么笔者指的是文

字歌剧表演。它是目前在潮剧戏曲表演,古典与现代,浪漫,中国文学,政

治,社会和文化的故事,电梯,甚至被任命为展会的主题没有逃脱历史的一

些故事在中国民族的发展。

讨论潮剧在比如在宫福廣在 Pantai Labu Deli Serdang 本文在展会的第

一天提出的文本,题为“铡美案”。

铡美案是关于故事有一个穷书生去考试王宫。他是陈士美。他离开他

的妻子。他的妻子叫秦香莲。一旦通过考试,他通过与公主结婚公主。他的

妻子走到宫殿,却装作不认识她。然后,他想去死他的妻子。他的妻子报告

了他的行动,法官包拯。包拯判处死刑为他的罪行。尽管国太和公主阻塞包

拯。

在这种潮剧表演,戏曲角色使用对话的短语。在歌曲和文字的形式。

一语中的的形式,口语对话比喻,诗歌,文学和直接的句子。而在这个故事

的意思,意建议。

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第六章 结论

潮剧有四种最主要的作用:一、生(男子的作用),二、旦 (女的

作用),三、丑(角色作为一个小丑或喜剧演员), 四、净(绘或绘制脸

部的)。

然后使用一些人物的服装和化妆是不同的。在服装和化妆的主题图案

有不同的含义。因此,我们区分这两种动机是非常重要的。然后潮剧的服装

有衣服,头部饰品,鞋子,和假胡须。 那潮剧的化妆有米人的收饰,和多

彩装饰。

在这种潮剧表演,戏曲角色使用对话的短语。在歌曲和文字的形式。

一语中的的形式,口语对话比喻,诗歌,文学和直接的句子。而在这个故事

的意思,意建议。

我希望这潮剧表演将继续进行。我希望有一个可以培养潮剧的基础,

所以每场演出不再从中国运来的。

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 参考文献

[1] Harahap, Ade Irma Melati. 2014. Wayang Potehi Di Kota Tebing Tinggi Medan Sumatera Utara, Analisis Pertunjukan dan Teks ( 印尼丁宜布袋 戏研究 ). Medan: Skripsi Serjana. Universitas Sumatera Utara。

[2] Kayam, Umar. 2000. “Seni Pertunjukkan Kita” dalam jurnal Seni

Pertunjukkan Indonesia Tahun X-2000. Jakarta: Masyarakat Seni

Pertunjukkan.

[3] Murgianto, Sal. 1996. Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas

Batas Dan Arti Pertunjukan. MSPI。

[4] Sari, Ayu Ria Syrviani Purnama. 2011.Analisis Perwatakan Jing 净 :

Berdasarkan Warna Dalam Tata Rias. Jakarta: Skripsi Sarjana.

Universitas Indonesia。

[5] SK, Lim. 2010. Origins Of Chinese Opera. Singapore: Asiapac Book PTE

LTD

[6] Utari, Ismayuni Tri. 2014. 汉字数字在中国戏曲京剧采用传统的印尼大

剧院 Makyong 的比较. Medan: Skripsi Sarjana Universitas Sumatera

Utara.

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA