Identifikasi Perubahan Fungsi Ruang Pada Rumah Tinggal Joglo Studi Kasus : Rumah Joglo Di Desa Keji,Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019 Identifikasi Perubahan Fungsi Ruang pada Rumah Tinggal Joglo Studi kasus : Rumah Joglo di Desa Keji,Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maria Damiana Nestri Kiswari Program Studi Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desian Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang [email protected] Abstract A house is a building that has function to live in a certain period. The house has some spaces and rooms that accomodate all inhabitans’activities. In Javanese culture, philosophy of house is more than a place where all the people stay and live, communicate each other. The spaces and rooms of the house have specific meanings. Joglo is a name of Javanese traditional house partiularly in Central Java. As a traditional Javanese houses in the modern era, the existence of Joglo houses is interesting to be studied. The study is to identify the room arrangement and the change in function of spaces and rooms in Joglo house. It was conducted on one house in Keji Village, Muntilan District, Magelang Regency. The house is a residence of the former headman of Keji village. It has been choosen because it has Joglo tipical roof and its appeareance is still traditional house. This study uses a descriptive quality method which is by observing and defining the spaces and the rooms in the Joglo house along with their functions and activities inside. By studying this Joglo house, an overview and understanding of the changes in the spaces and room in the traditional architecture of Central Java in the present time will be obtained. Keywords: Joglo house, space and room, change in function Abstrak Rumah merupakan bangunan yang memiliki fungsi untuk bertempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Sehingga sebagai tempat tinggal rumah memiliki ruang-ruang untuk menampung aktivitas penghuninya. Dalam budaya Jawa, fisosofi tentang rumah merupakan tempat yang memiliki makna lebih dari sekedar tempat bernaung dan berkumpul keluarga. Joglo merupakan bentuk arsitektur dari rumah tinggal tradisional di Jawa khususnya Jawa Tengah. Sebagai rumah tradisional Jawa, keberadaan rumah Joglo yang masih ada di jaman sekarang ini, menjadi menarik untuk dipelajari tatanan ruang-ruangnya dan perubahan dari fungsi ruang-ruang tersebut. Untuk mempelajari dan memahami aristektur Joglo dan perubahan fungsi ruang yang ada di dalamnya, dilakukan penelitian terhadap salah satu rumah tinggal di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dengan menggunakan metoda deskriptif kualitati yaitu dengan mengamati dan mengidentifikasi ruang-ruang yang ada di rumah Joglo beserta fungsi dan aktivitasnya. Dengan meneliti rumah Joglo ini akan didapatkan gambaran dan pemahaman terhadap perubahan fungsi ruang-ruang yang ada dalam arsitektur tradisional khususnya Jawa Tengah. Kata kunci : rumah joglo, fungsi ruang, perubahan fungsi 49 Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019 PENDAHULUAN seorang lurah pada jaman dahulu yang sampai saat ini masih dihuni. Dengan Rumah merupakan bangunan yang meneliti rumah Joglo ini akan didapatkan memiliki fungsi untuk bertempat tinggal gambaran dan pemahaman terhadap dalam jangka waktu tertentu. Sehingga perubahan fungsi ruang-ruang yang ada sebagai tempat tinggal rumah memiliki dalam arsitektur tradisional khususnya ruang-ruang untuk menampung aktivitas Jawa Tengah. penghuninya. Menurut UU no.4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Rumah adalah bangunan yang berfungsi mengetahui fungsi ruang-ruang dari rumah sebagai tempat tinggal atau hunian dan tinggal Joglo asli. Mengidentifikasi sarana pembinaan keluarga. perubahan fungsi ruang-ruang dari rumah tiggal Joglo di masa kini. Sedangkan Dalam budaya Jawa, fisosofi tentang manfaat teoritis yang akan diperoleh rumah merupakan tempat yang memiliki adalah untuk pengembangan ilmu makna lebih dari sekedar tempat bernaung arsitektur khususnya arsitektur tradisional dan berkumpul keluarga. Rumah rumah tinggal di Jawa Tengah. Dari segi merupakan simbol harkat, martabat dan keilmuwan akan memperkaya explorasi kesempurnaan sebagai manusia, khususnya rumah tinggal joglo yang kaum laki-laki (Musman, 2017). Joglo merepresentasikan budaya Jawa. merupakan bentuk arsitektur dari rumah Sedangkan manfaat praktis yang diperoleh tinggal tradisional di Jawa khususnya Jawa oleh masyarakat termasuk pemilik adalah Tengah. Sebagai rumah tradisional Jawa, pengetahuan dan pemahaman perubahan keberadaan rumah Joglo yang masih ada di fungsi dari rumah Joglo di masa kini jaman sekarang ini, menjadi menarik untuk dengan memperhatikan faktor aktivitas dipelajari tatanan ruang-ruangnya dan yang ada oleh penghuni dan orang-orang perubahan dari fungsi ruang-ruang yang berada di ruang tersebut. tersebut. Untuk mempelajari dan memahami aristektur Joglo dan perubahan fungsi ruang yang ada di dalamnya, dilakukan penelitian terhadap salah satu rumah tinggal di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Rumah tinggal ini merupakan rumah kediaman 50 Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019 Perumusan Masalah Bagian Konstruksi Rumah Joglo . Bagaimana fungsi rumah tinggal Joglo . Tumpang Sari asli? Konstruksi rumah Joglo memiliki ciri khas . Perubahan yang bagaimana terhadap dan bagian utamanya ada pada rangka fungsi ruang dalam rumah tinggal atapnya. Bagian konstruksi atap rumah Joglo di masa sekarang? joglo terletak pada susunan struktur rangka atap brunjung, bentuk piramida terbalik, Pengertian Rumah Joglo yaitu semakin ke atas semakin melebar dan Dalam glosarium buku “Pola terletak di atas empat kolom, saka guru, Struktural dan Teknik Bangunan di yang disusun bertingkat sampai posisi Indonesia” yang ditulis oleh Heinz Frick “dudur dan iga-iga”, dan pada susunan (1997), Joglo adalah gaya bangunan rangka “uleng”,susuna rangka atap rumah tradisional Jawa. Bentuk atapnya berbentuk piramida yang disusun di atas perisai dengan bubungan / molo yang empat kolom, saka guru, ke arah bagian sangat pendek, dengan lambang gantung dalam. Kedua struktur ini dikenal dengan atau secara tumpang sari. Bentuk atap ini sebutan tumpangsari. Tumpangsari dan berhubungan dengan tahapan penyucian saka guru merupakan ciri khas dari rumah menjadi hak kaum bangsawan. Sedangkan Joglo. tahapan penyucian merupakan istilah ilmu filosofi agama. Tahapan penyucian . Sebutan untuk bagian-bagian menentukan pencapaian tempat konstruksi persembahan dan ruang lingkup beragama Menurut Musman (2017), konstruksi (kasta) bagi setiap anggota masyarakat. rumah joglo memiliki nama atau istilah Dalam arsitektur tahapan penyucian dapat untuk bagian-bagiannya, sebagai berikut : digunakan sebagai aturan bangunan di . Ander : penyengga sesisal /memolo Asia. Bentuk atap rumah tinggal . Balungan : kerangka pokok rumah menunjukkan kedudukan sosial pemilik yang terdiri atas, tiang, pengeret, rumah tersebut. Rumah tinggal dengan sunduk dan blandar. atap jenis Joglo diperuntukkan bagi . Baturan : alas rumah, tempat pijakan penduduk yang memiliki golongan sosial tiang yang paling tepi kelas bangsawan atau petinggi di lingkungan tersebut. 51 Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019 . Blandar :kayu yang membujur sepanjang rumah untuk mengaitkan antar tiang . Brunjung : kuda-kuda pada rumah Joglo di atas saka guru, termasuk konstruksi loteng di atas rong-rongan, berbentuk seperti piramida Gambar 1. Nama bagian konstruksi rumah joglo. terguncang. Sumber : Ismunandar, 2001, dalam Home Design and Ideas, 2015, . Cagak : tiang/kolom http://www.hdesignideas.com/2011/01/konstruksi - joglo-rumah-adat-jawa-tengah.html . Dudur : kayu yang dipasang untuk mengaitkan ujung memolo dan Jenis rumah Joglo blandar, untuk membentuk atap Rumah Joglo merupakan bentuk berbentuk limasa. rumah tradisional dengan ciri khas . Pengeret : pengait soko guru di atas memiliki empat tiang dengan tumpangsari sunduk yang terkait dengan blandar. dan berdenah bujur sangkar. Menurut . Sesirah / memolo : kayu yang Musman (2017) mengkategorikan rumah membujur sepanjang rumah yang bentuk Joglo dari bentuk atap dan dipasang di atas ander konstruksinya. Rumah – rumah Joglo . Saka guru : tiang / kolom pokok tersebut dapat dibedakan sebagai berikut : rumah, biasanya berjumlah 4 buah . Sunduk : pengait soko guru, di bawah a. Rumah Joglo Kepuhan Limasan : pengeret dan blandar Rumah Joglo ini memakai uleng Kestabilan konstruksi banguan Joglo ganda, sunduk bandang lebih panjang terletak pada keseluruhan konstruksi dan ander (saka-gini) agak pendek, atapnya, yang terpasang dengan sistem sehingga empyak /atap brunjung lebih saling berkaitan dengan sistem tarik, panjang. sehingga masing-masing bagian terikat b. Rumah Joglo Kepuhan Lawakan secara rigid, disebut “cathokan”. Rumah Joglo yang tanpa menggunakan geganja, atap brunjung agak tegak sehingga kelihatan tinggi. 52 Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019 c. Rumah Joglo Jempongan guru di antara dua buah pengeret. Rumah joglo yang memakai dua buah Biasanya dua buah tiang tadi diganti pengeret dengan denah bujur sangkar. dengan tembok sambungan. d. Rumah Joglo Pengrawit Kebanyakan rumah bentuk ini dipakai Rumah joglo yang memakai lambang sebagai regol (gapura) gantung, atap bronjong merenggang j. Rumah Joglo Hageng (besar) dari atap penenggap, atap emper Rumah Joglo yang hampir sama merenggang dari atap penanggap, tiap dengan rumah Joglo Pengrawit tetapi sudut diberi tiang (saka) bentung ukuran lebih rendah dan ditambah atap tertancap pada sudut, tumpang lima yang disebut peningrat dan ditambah buah, memakai singup dan geganja. tratak keliling