ESAI STILISTIKA.Indd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

ESAI STILISTIKA.Indd Setangkai Kumpulan Esai Sastra Mahasiswa 2013 © Andiana Habibi, dkk. Penyusun: Dr. H. Sutejo, M.Hum. Editor: Agus Setiawan Tata Letak: Ahmady Averoez DK56 Desain Sampul: Solucky A.K. Cetakan I, Januari 2017 xviii + 286 hlm; 14,5 cm x 20,5 cm ISBN: 978-602-1217-62-7 Copyright © 2017 Andiana Habibi, dkk. Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk dan cara apapun termasuk mengcopy tanpa izin tertulis dari Penerbit. Diterbitkan atas kerjasama: MAGNUM PUSTAKA UTAMA Beran RT. 07 No. 56 Ds IX Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp: (0274) 8276966 Email: [email protected] dan STKIP PGRI PONOROGO Jalan Ukel 39 Ponorogo Telp./Fax. (0352) 481841-485809 E-mail: [email protected] Kata Pengantar Mula-Mula Adalah Bahasa erciptanya sebuah karya sastra mula-mula adalah bahasa. Bahasa merupakan sarana retorik karya sastra. Menurut TAminuddin, bahasa sebagai sistem tanda, bahasa sebagai gejala aktual yang dapat mewujud dalam berbagai bentuk manifestasinya1. Oleh karenanya, bahasa memegang peran penting dalam karya sastra, baik bagi pengarang maupun penikmat. Bahasa, bagi pengarang, merupakan manifestasi pemikiran, yang dimanfaatkan sebagai sarana ekspresi dalam menghasilkan karya sastra, bagi penikmat sastra, bahasa digunakan untuk mentranformasikan pemikiran pengarang yang terwujud dalam hasil kreasinya. Menurut Becker, dalam Satoto2(2012:105) ahli sastra jarang sekali melihat ke dalam kalimat untuk mengetahui bahwa di sana ada struktur- struktur dan sistem-sistem yang mencerminkan arsitektur keseluruhan karya sastra. Salah satu struktur dan sistem yang membangun arsitektur keseluruhan karya sastra tidak lain dan tidak bukan adalah bahasa. 1. Aminuddin, Stilistika: Pengantar Mememahami Bahasa dalam Karya Sastra, IKIP Semarang Press, Semarang, 1995. 2. Sudiro Satoto, Stilistika, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2012. Esai Stilistika v Oleh karena itu, unsur bahasa di dalam karya sastra menjadi persoalan penting yang harus diperhatikan. Sebagai medium ekspresi karya sastra, bahasa mempunyai kekuatan yang luar biasa, karena bahasa mampu mengantarkan gagasan pengarang untuk disampaikan kepada pembaca. Pengarang merupakan pencari sekaligus pembentuk dan pencipta bahasa yang sangat piawai. Di tangan pengarang, bahasa yang biasa menjadi luar biasa, bahasa yang mati bisa bernyawa, bahasa yang kurang berdaya dapat diformulasi menjadi bahasa yang mengandung daya hidup, sehingga karya sastra mampu menggugah pemikiran dan imajinasi penikmatnya. Lisensia puitika Karya sastra dibangun dalam wujud bentuk dan isi. Jika dilihat dari sudut pandang stilistika, penciptaan karya sastra memerhatikan bentuk, bisa jadi bentuk lebih penting bila dibandingkan dengan isi. Hal ini, karena, salah satu unsur bentuk adalah bahasa dan bahasa salah satu unsur yang menjadikan karya sastra bermakna. Sebagai pembungkus, bahasa dapat memengaruhi isi. Isi yang baik juga sangat ditentukan oleh bungkus yang menarik. Dalam persoalan bungkus, seoarang sastrawan, utamanaya penyair, memunyai hak istimewa dalam memanfaatkan bahasa yang disebut licentia poeitica. Seorang penyair, bebas memanfaatkan bahasa sesuai dengan kebutuhan untuk mengekspresikan gagasan yang ingin diungkapkan. Dalam kebebasan memanfaatkan bahasa tersebut, menurut istilah Bambang Kaswanti Purwa3, seorang penyair sebagai pemerkosa bahasa. Kepiawaian memerkosa bahasa ini merupakan kelebihan seorang penyair dalam memanfaatkaan fungsi dan eksistensi bahasa. Pemanfaatan tersebut dapat berupa pengolahan dan penciptaan 3. Bambang Kaswanti Purwa, “Puisi: Memperkosa Bahasa”, dalam, Yoseph Yapi Taum (ed.) Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia dalam Jebakan Kapitalisme, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2012. vi Esai Stilistika bunyi, kata, frase, dan kalimat. Permainan bunyi, pemilihan kata, pengolahan frase, dan penciptaan kalimat menjadi kekuatan tersendiri dalam sebuah puisi. Dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa karya Gorys Keraf dinyatakan bahwa “kesesuaian dan ketepatan pilihan kata” menjadi dasar pendayagunaan kata4. Dengan pemikiran kreatif seorang pengarang, bahasa menjadi kekuatan tersendiri dalam kehadiran karya sastra. Ia mampu mengemban makna, meski kata penyair Sutardji5, ia sudah lelah. Dalam kelelahan itulah sesungguhnya ia juga bermakna. Pemanfaatan Bahasa Buku ini merupakan kumpulan esei yang ditulis oleh mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo dalam upaya memenuhi tugas Mata Kuliah Stilistika. Maka dari itu, buku ini merupakan kumpulan esei sastra yang berpijak pada kajian stilistika. Membaca esei yang ditulis mahasiswa yang terkumpul di dalam buku ini, mengingatkan pada kepiawaian pengarang dalam memanfaatkan bahasa sebagai sarana penciptaan karya sastra. Pemanfaatan bahasa tersebut dapat berupa pemakaian bahasa secara umum, pnggunaan gaya bahasa, pemilihan kata, permainan bunyi, dan pemanfaatan citraan. Kepiawaian pemanfaatan bahasa dapat disimak pada penyair Joko Pinurbo. Sebagai penyair yang sangat produktif, kehebatan dalam memanfaatkan bahasa diangkat oleh Luluk Fitriani dalam judul “Bahasa Figuratif Sajak-sajak Jako Pinurbo” dan ditulis Yayuk Risnawati dalam judul “Nada-nada Cinta dalam Nuansa Romantik Bahasa Kias Pengucapan W.S. Rendara”. Menurut Yayuk penyair Rendra dalam mencipta puisi memanfaatkan bahasa kias sebagai pilihan dalam upaya mengantarkan pesan yang disugukan kepada pembaca. Sementara, Ririn Puspitasari dalam melihat bahasa dalam judul “Mendedah 4. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia, Jakarta, 1984. 5. Sutardji Calzoum Bachri, O, Amuk, Kapak, Esai Stilistika vii Pengungkapan Sitok Srengenge Geliat Metafora Bahasa yang Memesona dalam Puisi Cahaya”. Penggunaan gaya bahasa, seperti dalam judul “Analisis Gaya Bahasa pada Kumpulan Puisi Manusia Istana Karya Radhar Panca Dahana” oleh Linda Yulianti, “Analisis Gaya Bahasa dalam Cerpen Terbang Karya Ayu Utami” oleh Arifai dan “Permainan Permajasan dalam kumpulan Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapari Djoko Damono” yang ditulis oleh Dian Dwi Saputra. Menurut Dian, Sosok Sapardi sebagai penyair kondang memainkan permajasan dengan sangat menarik. Pemakaian gaya bahasa tersebut lebih spesifik ditulis dalam judul “Gaya Bahasa Hiperbola dalam Roman Bukan Pasar Malam Karya Pramoedya Ananta Toer” oleh Bayu Mardian, “Pengungkapan Gaya Bahasa Hiperbola dalam Novel Ayat-ayat Cinta Karya Habiburahmman El Shirazy” oleh Sri Alim. Baik Bayu Mardian maupun Sri Alim sama- sama mempersoalkan penggunaan gaya bahasa hiperbola. Bayu melihat kepiawaian Pram dan Sri melihat kepiawaian Habiburahmman dalam menggunakan gaya bahasa yang melebih-lebihkan itu. Di samping Bayu dan Sri, masih banyak yang melihat kepiawaian para pengarang dalam memanfaatkan gaya bahasa. Sebagai misal, “Aroma Alegori dalam Kumpulan Puisi Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa Herliany” oleh Dewi Maratus Solikhah, “Menguak Aroma Permainan Gaya Bahasa Metafora dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy oleh Ilham Qosim A, “Menafsirkan Gaya Bahasa Parabel pada Kumpulan Cerpen Setangkai Melati di Sayap Jibril Karya Danarto oleh Khusnul Alifah, dan “Permainan Bahasa Personifikasi dalam Puisi Lidah Ibu Karya Sitok Srengenge” oleh Muclas Mei A. Pemanfaatan bahasa yang memfokuskan pada pemilihan kata (diksi) menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan seorang penyair dalam mewujudkan pemikiran kreatif dalam puisi-puisi yang diciptakannya. Persoalan pemilihan kata ini ditulis oleh Siti Maslamatul Munawaroh viii Esai Stilistika dalam judul “Permainan Kata tentang Perasaan Patah Hati dalam Kumpulan Puisi Hati yang Patah Berjalan Karya Dina Oktavian”. Diksi menurut Siti Maslamatul Munawaroh dimanfaatkan oleh penyair Dina Oktavian dengan menarik. Dina, sebagai penyair mampu memainkan pilihan kata menjadi kekuatan tersendiri dalam puisi-puisinya. Kepiawaian penyair dalam memanfaatkan bunyi diangkat oleh Lina Handayani dengan judul “Analisis Unsur Bunyi dalam Kumpulan Puisi O, Amuk, dan Kapak Karya Sutardji Calzoum Bachri”, Ariska Yessika Nurfadillah dengan judul “Permainan Bunyi dalam Kumpulan Puisi Jangan Panggil Aku Penyair Karya Muhammad Lefand”. Salah satu kekuatan kumpulan puisi O, Amuk, dan Kapak, menurut Lina karena kehebatan Sutardji dalam mengolah bunyi, sedangkan menurut Yessika, kekuatan kumpulan puisi Jangan Panggil Aku Penyair karya Lefand terdapat pada permainan bunyinya. Permainan bunyi secara spesifik ditulis oleh Dwi Wahyu Nur H. dengan judul “Perpaduan Variasi Bunyi dalam Pusi Kwartin Himmirsky Karya Sitok Srengenge” dan Saryudi dengan judul “Analisis Rima dalam Kumpulan Sajak Ballada Orang-orang Tercinta Karya WS Rendra, serta Komaruddin dengan judul “Membingkai Gemulai Permainan Bunyi dalam Puisi Air Karya Sitok Srengenge”. Wahyu melihat permainan bunyi Sitok dalam puisi Air mencermati kevariasian penggunaan bunyi, Saryudi lebih menitikberatkan pada persajakan, dan Komarudin melihat permainan bunyi. Dalam persoalan citraan diangkat oleh Andiana Habibi dengan judul “Ungkapan Puitis Sitok Srengenge: Rangkaian Citraan dalam Puisi Musim”, Heni Mustikawati dengan judul “Pencitraan Puisi Ruang Karya Sitok Srengenge”, Fahrotun Nisa’ dalam judul “Visualisasi Citraan dalam Kumpulan Cerpen Kado Istimewa Cerpen Pilihan Kompas Tahun 1992”. Menurut Habibi, Mustikawati, dan Fahrotun citraan merupakan sarana penting bagi penyair dalam rangka mengantarkan pesan lewat puisi yang ditulisnya. Citraan menjadi kekuatan tersendiri ketika puisi tersebut dinikmati pembaca. Oleh karenanya, dalam merebut makna Esai Stilistika ix puisi dapat melaui pemahaman dan perhatian pada citraan yang dimanfaatkan
Recommended publications
  • Contemporary Literature from the Chinese Diaspora in Indonesia
    CONTEMPORARY LITERATURE FROM THE CHINESE 'DIASPORA' IN INDONESIA Pamela Allen (University of Tasmania) Since the fall of Suharto a number of Chinese-Indonesian writers have begun to write as Chinese-Indonesians, some using their Chinese names, some writing in Mandarin. New literary activities include the gathering, publishing and translating (from Mandarin) of short stories and poetry by Chinese-Indonesians. Pribumi Indonesians too have privileged Chinese ethnicity in their works in new and compelling ways. To date little of this new Chinese-Indonesian literary activity has been documented or evaluated in English. This paper begins to fill that gap by examining the ways in which recent literary works by and about Chinese-Indonesians give expression to their ethnic identity. Introduction Since colonial times the Chinese have been subjected to othering in Indonesia on account of their cultural and religious difference, on account of their perceived dominance in the nation’s economy and (paradoxically, as this seems to contradict that economic - 1 - dominance) on account of their purported complicity with Communism. The first outbreak of racial violence towards the Chinese, engineered by the Dutch United East Indies Company, was in Batavia in 1740.1 The perceived hybridity of peranakan Chinese (those born in Indonesia) was encapsulated in the appellation used to describe them in pre-Independence Java: Cina wurung, londa durung, Jawa tanggung (‘no longer a Chinese, not yet a Dutchman, a half- baked Javanese’).2 ‘The Chinese are everywhere
    [Show full text]
  • Bahasa Dan Susastra Dalam Gunting N
    BAHASA DAN SUSASTRA DALAM GUNTING N NOMOR 169 AGUSTUS 1999 PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Ja an Oaksmapali Bara! IV Ja arta 13220. Telepon 4896558, 4706287, 4706288 - DAFTAR ISI BAHASA BAHASA DAERAH-ULASAN "Perkembangan Bahasa Nusantara Bel urn Memperoleh Lahan Segar" . 1 "Ayip Rosyidi: Bahasa Daerah Merana" 2 "Ajip Rosjidi 'Rancang'" 3 "Bahasa Daerah tak Ganggu Bahasa Indonesia" 4 BAHASA INDONESIA-PEMBINAAN "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang terabaikan (1)" 5 "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang Terabaikan (2)" 6 "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang Terabaikan (3)" 7 "Bingung oleh 'Pun' Pisah, 'Pun' Sambung, dan 'Per'" 8 "Wisata Bahasa: Bentuk Kata Hiperkorek" 10 BAHASA INDONESIA-ISTILAH "Kosakata Hari Ini" 11 "Isti 1 ah Ekonomi " 14 BAHASA INDONESIA-ULASAN "Bambang Kaswanti, Jatuh Cinta pada Linguistik" 19 "Perkembangan Bahasa Indonesia tak Perlu Dirisaukan" 21 "Bahasa Indonesia ala Soeharto" 23 "Membaca Memelihara Kemampuan Berbahasa" . 24 BAHASA LISAN-ULASAN "Sul it Berbahasa Lisan" 26 BAHASA POLITIK-ULASAN "Selamat Datang Bahasa Politik Orde Reformasi" 27 SASTRA CERPEN INDONESIA-ULASAN "Tiga Dunia dalam 'Derabat'" 30 KESUSASTRAAN INDONESIA-ULASAN "A1 bum" 33 "Linus 'Masih' di Yogya" 33 Aksi Peduli Linus Membaca'Pengakuan Pariyem" 35 Menapak Imajinasi dan Petualangan Motinggo" 37 Kolom Umar Kayam: Linus" *. 33 Pembacaan Puisi: Guyon Sang Darmanto" 40 Kritik Sastra Harus Ikuti Perkembangan Sastra" 42 Guru Ujung Tombak Tingkatkan Apresiasi Sastra Anak Didik" .. 43 Navis Raih Penghargaan Sastra Anak Unesco" 44 Mengenang Linus Suryadi AG" *. * 45 Mochtar Lubis: Usia Tak Mengubah Semangatnya" 48 Linus Suryadi AG Budaya (Juga Kerusuhan Etnis dan Strategi" 50 Lirik-lirik Linus Suryadi Ag." 54 Linus dan Pariyem" 56 'Horison' Lirik Guru dan Pelajar" 58 Para Pengarang Yogya Berharap Penerbit Perhatikan Sastra" .
    [Show full text]
  • Esai/Kritik Sastra Dalam Minggu Pagi, Masa Kini, Dan Semangat
    i ii ESAI/KRITIK SASTRA DALAM MINGGU PAGI, MASA KINI, DAN SEMANGAT iii Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). iv TIRTO SUWONDO ESAI/KRITIK SASTRA DALAM MINGGU PAGI, MASA KINI, DAN SEMANGAT v ESAI/KRITIK SASTRA DALAM MINGGU PAGI, MASA KINI, DAN SEMANGAT Tirto Suwondo All Right Reserved © 2007 Diterbitkan oleh: GAMA MEDIA Jln. Lowanu 55 Yogyakarta 55162 Telp./Faks. 0274-384830 email: [email protected] Editor : Evriza Marantika Cover & Layout : Bambang Suparman Cetakan 1 : Juni 2007 Ukuran Buku : 14 x 20 cm Tebal Buku : x + 98 hlm. Kode Penerbitan : GM.232.9193.07 ISBN: 978-979-26-0141-1 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit. vi KATA PENGANTAR paya Balai Bahasa Yogyakarta dalam mengungkap data kesejarahan sastra Indonesia di daerah merupakan tero- Ubosan menarik dan patut diteladani oleh daerah-daerah lain.
    [Show full text]
  • Pertemuan Ilmiah Bahasa Dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI I
    Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI i ii Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI iii P R O S I D I N G SEMINAR INTERNASIONAL PERTEMUAN ILMIAH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PIBSI) XXXVI Yogyakarta, 11-12 Oktober 2014 Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia Editor Associate Prof. Dr. Yang Xiaoqiang Christopher A. Woodrich, M.A. Nicholas Jackson, B.A. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. Wachid Eko Purwanto, M.A. Roni Sulistiyono, M.Pd. Yosi Wulandari, M.Pd. Penyunting Bahasa Dedi Wijayanti, M.Hum. Siti Salamah, M.Hum. Hermanto, M.Hum. M. Ardi Kurniawan, M.A. Denik Wirawati, M.Pd. Iis Suwartini, M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN iv Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia Editor Associate Prof. Dr. Yang Xiaoqiang Christopher A. Woodrich, M.A. Nicholas Jackson, B.A. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. Wachid Eko Purwanto, M.A. Roni Sulistiyono, M.Pd. Yosi Wulandari, M.Pd. Penyunting Bahasa Dedi Wijayanti, M.Hum. Siti Salamah, M.Hum. Hermanto, M.Hum. M. Ardi Kurniawan, M.A. Denik Wirawati, M.Pd. Iis Suwartini, M.Pd. Penerbit Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka, No.42, Sidikan, Yogyakarta, 55161 Telp.(0274) 563515, 511830, 379418, 371120, Fax.
    [Show full text]
  • Bb Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Daerah Istlmewa Yogyakart
    :14 ~ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bb Balai Bahasa Provinsi Daerah Istlmewa Yogyakarta 6!^ PERPUSTAKMM BADAN BAHASA I KElEf^TrR'A^j PEMDiOiKAN I 00005126 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN bb BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA BALAI BAHASA PROVINSIDAERAHISTIMEWA YOGYAKARTA Membaca Sastra Jogja Editor: M-' /iv! Qi'U" Herry Mardianto \ i'yuQ it'll lilies I No. Induk: ^^40, Pengumpul Data: V. Risti Ratnawati Herry Mardianto Achmad Abidan Ahmad Zamzuri Cetakan Fertama: November 2012 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA BALAI BAHASA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Katalog Dalam Terbitan (KDT) Membaca Sastra Jogja, Herry Nlardianto (Editor), Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012 (xii, 178 him.; 21cm) ISBN 978-979-185-402-3 Sanksi Pelanggaran Pasal 72, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara maslng-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
    [Show full text]
  • R. Feener a Re-Examination of the Place of Al-Hallaj in the Development of Southeast Asian Islam
    R. Feener A re-examination of the place of al-Hallaj in the development of Southeast Asian Islam In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 154 (1998), no: 4, Leiden, 571-592 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com09/30/2021 12:59:33AM via free access R. MICHAEL FEENER A Re-Examination of the Place of al-Hallaj in the Development of Southeast Asian Islam For decades, the academic study of Islam in Southeast Asia has been domin- ated by a preoccupation with the role of mysticism in the region. From the earliest descriptions in Raffles' History of Java of 1817 to the anthropological writings of Clifford Geertz (Geertz I960, 1968), the mystical orientation of Southeast Asian Islam has been assumed a priori. Such an orientation has dominated the contents of several Leiden dissertations, and eventually led to Professor Johns' thesis concerning the role of Sufi turuq in the Islamization of the region.1 While there is no denying that some schools of Islamic mystic thought have been influential in the development of Islamic civilization in Southeast Asia, it seems inadvisable to continue taking the 'mystical' nature of Islam in the region as a given. Rather, we should refrain from letting the nebulous term 'Sufism' bias us in our investigations of the actual situation in both its historical and contemporary contexts. It was just such a predisposition to find the 'mystical' in Southeast Asian Islam that was evident in the Dutch publications cited by Massignon in his Passion.2 Going by indications in this handful of studies, Massignon came to imagine a much more prominent role of 'Sufism', and of Hallajian elements therein, than it may have actually played.
    [Show full text]
  • BERES Majalah Pusat Edisi 8.Indd
    PUSAT MAJALAH SASTRA pendapa PUSAT Majalah Sastra astra sebagaimana sering didengar mengacu ke hal-hal Diterbitkan oleh Syang oleh sebagian masyarakat dianggap hanya sebatas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa omong kosong yang tidak artinya sama sekali di zaman ini. Jalan Daksinapati Barat IV Apapun yang dilontarkan sastrawan seringkali hanya menjadi Rawamangun, Jakarta 13220 Pos-el: [email protected] cemooh bagi masyarakatnya. Seolah-olah sastra tidak berpe- Telp. (021) 4706288, 4896558 ran apa pun apabila dihubungkan dengan identitas, nasiona- Faksimile (021) 4750407 lisme, dan kebangsaaan; apalagi jika dihubungkan dengan ke- ISSN 2086-3934 multikulturan di tengah bangsa kita. Ahmadun Yosi Herfanda dalam “Cubitan”, sastra dapat berperan penting untuk dapat Pemimpin Umum ikut mereaktualisasikan, memasyarakatkan, dan membudaya- Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kan nilai-nilai Pancasila karena sastra sudah lama diakui me- miliki potensi besar untuk membawa masyarakat ke arah pe- Manager Eksekutif Sekretaris Badan rubahan sosial dan budaya. Sastra bahkan sudah lama diakui sebagai sumber spirit kebangkitan suatu bangsa, spirit cinta Pemimpin Redaksi Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan pada tanah air, dan sumber semangat patriotik untuk me- lawan segala bentuk penjajahan. Wakil Pemimpin Redaksi Mu’jizah Dalam konteks itu, tidak salah apabila ada harapan besar terhadap peran sastra dalam menata bangsa Indonesia yang Konsultan Agus R. Sarjono beraneka ragam suku, bahasa, dan tradisinya. Harapan besar Abdul Hadi WM terhadap peran sastra tersebut, seperti yang disampaikan oleh Redaktur Pelaksana Ayu Sutarto, adalah sebagai sebuah keniscayaan. Menurutnya, Erlis Nur Mujiningsih sastra berkemungkinan besar dapat menata sebuah bangsa. Dewan Redaksi Oleh karena itu, susastra yang menggunakan bahasa sebagai Budi Darma mediumnya dimungkinkan menjadi entitas yang sentral un- Hamsad Rangkuti Putu Wijaya tuk menggambarkan, memahami, dan menata bangsa beserta Manneke Budiman mimpi-mimpinya.
    [Show full text]
  • Conference-Book-IBEMS 2.Pdf
    Abstract Proceeding Book of International Conference on Interdisciplinary in Business, Economy, Management, and Social Studies (IBEMS) May 21 - 22, 2018 Seoul, South Korea i Abstracts Proceeding Book of International Conference on Interdisciplinary in Business, Economy, Management, and Social Studies (IBEMS) ISBN: 978-602-51245-0-1 Chief of Editor: Hendrati Dwi Mulyaningsih Cover and layout: Hidiyah Ayu Publisher: Yayasan Sinergi Riset dan Edukasi Office Address: Jl. Kancra No. 11, Bandung 40262, Indonesia Contact: (+62) 8112331733 Email: [email protected] First publication, May 2018 Copyright © 2018 by Yayasan Sinergi Riset dan Edukasi. All rights reserved. No part of this publication maybe reproduced or utilized in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage and retrieval system, without permission in writing from the publisher. ii FOREWORD Research Synergy Foundation is the 1st Indonesian social enterprise platform that focus on developing collaborative networks among both researchers, lecturers, scholars, and practitioners globally for the realization of an equal quality of knowledge acceleration between developed and developing countries. We focus on opening the gates of research collaboration between countries. We introduce and encourage scientific publications from developing countries. We create scientific forums in order to boost the creation and diffusion of new knowledge. Known as a catalyst and media collaborator among researchers around the world is the achievement that we seek through this organization. By using the media of International Conference which reaches all researcher around the world we are committed to spread our vision to create opportunities for promotion, collaboration and diffusion of knowledge that is evenly distributed around the world.
    [Show full text]
  • Sejarah Sastra Indonesia
    0 | Sejarah Sastra Indonesia 1 | Sejarah Sastra Indonesia KATA PENGANTAR Sastra Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat dan dinamis. Hal itu tidak hanya mendapat perhatian dari pemerhati sastra, sastrawan maupun pengajar sastra melainkan juga masyarakat umum yang juga merupakan penikmat sastra. Membicarakan perkembangan sastra suatu bangsa tentunya harus membicarakan sejarah sastra itu. Kehadiran kesusastraan Indonesia tidak dapat lepas dari sejarah yang melahirkan dan membesarkannya. Beberapa ahli sastra memberikan argumen yang dijadikan landasan pijakan kapan kelahiran sastra Indonesia. Beberapa pendapat tersebut menyiratkan bahwa perjalanan sastra Indonesia belumlah panjang.Usia kesusastraan Indonesia tidaklah sepanjang kesusastraan Inggris, Amerika, Arab, Jepang, Cina atau kesusastraan negara lainnya. Namun demikian, dengan usia yang belum terlalu panjang tersebut bukan berarti sastra Indonesia sepi dari karya-karya yang monumental. Kehidupan sastra Indonesia sejak kelahiran sampai sekarang sangatlah marak. Banyak sastrawan yang lahir pada setiap masa dan membawa bentuk-bentuk yang berbeda dengan masa sebelumnya. Berbagai peristiwa kesusastraan datang silih berganti mewarnai perjalanan sastra Indonesia. Hasil sastra yang dilahirkan terus bertambah setiap saat. Fakta itulah yang harus diketahui oleh siapapun yang berminat terhadap kesusastraan Indonesia. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah buku sejarah sastra Indonesia yang bersifat komprehensif. Buku tersebut tidak hanya mengenai sastrawan dan karyanya tetapi juga mencakup berbagai peristiwa yang berkaitan dengan sastra Indonesia dari sejak kelahiran sampai sekarang. Banyak penulis yang telah melahirkan buku sejarah sastra Indonesia, seperti Sejarah Sastra Indonesia (Bakri Siregar, 1964), Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (Ajip Rosidi, 1968), Ikhtisar Kesusastraan Indonesia Modern (Pamusuk Eneste, 1988), Lintasan Sejarah Sastra Indonesia 1 (Jacob Sumardjo, 1992) dan Pengantar Sejarah Sastra Indonesia (Yudiono K.S., 2007).
    [Show full text]
  • Bahasa Dan Seni Sebagai Jalan Kemanusiaan Sebuah Bunga Rampai Gagasan-2018.Pdf
    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 : 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72 : 1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). FBS UNY BAHASA DAN SENI SEBAGAI JALAN KEMANUSIAAN : sebuah bunga rampai gagasan Editor: Dwi Budiyanto, M.Hum. Siti Perdi Rahayu, M.Hum. Desain Sampul: Dwi Budiyanto Sumber gambar: Magazintablori.ro Tata letak: Omah Djanur Diterbitkan oleh: Penerbit Interlude bekerjasama dengan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, 2018 Yogyakarta Yogyakarta Interlude Cetakan I, Mei 2018 viii + 200 hlm; 14× 21 cm ISBN : 978-602-6250-99-5 Interlude Sumber Kulon, RT 03 RW 30, Kalitirto Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tlp/WA: 0822 8157 2158 Pos-el: [email protected] PENGANTAR DEKAN FBS UNY Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan ke-hadirat Allah SWT sebagai rasa syukur atas segala karunia yang dilimpahkan kepada kita semua dengan terus menerus tanpa henti.
    [Show full text]
  • Read Ebook {PDF EPUB} Larutan Senja by Ratih Kumala Ratih Kumala’S Collection of Short Stories Larutan Senja
    Read Ebook {PDF EPUB} Larutan Senja by Ratih Kumala Ratih Kumala’s collection of short stories Larutan Senja. The book launch will discuss Ratih Kumala’s book Larutan Senja , which has been translated as The Potion of Twilight . Published in 2006, Larutan Senja is a collection of fourteen short stories written by Ratih Kumala. Most of her short stories in this collection have non-linear timelines, quick switching of narratives and settings, and transgressive female characters. Ratih Kumala however is not merely following the trend of these female authors without a “stamp” of her own. Her challenge of the previous writings is expressed in her cynicism to life, its value and romantic relationship. This collection of short stories have been translated by Soe Tjen Marching, and published by Gramedia. During the book launch, there will be the screening of the short film "Schizophrenia" written by the author and directed by Ikhwan Ridho. She will also distribute free books to give away. Biography. Ratih Kumala was a professional writer residing in Jakarta. She writes fictions as well as screenplay. She started writing in 2003, and her novel Tabula Rasa won the Jakarta Art Council Award in the same year. In 2012, her novel Gadis Kretek [The Cigarette Girl] was shortlisted in the Kusala Sastra Khatulistiwa award. The same novel has been translated into Jerman, Egyptian Arabic and English. Her books Bastian and Jamur Ajaib were longlisted in the Kusala Sastra Khatulistiwa 2015 award. Recently, she published her novelette entitle Wesel Pos. Ratih has published 7 books of fiction. The Potion of Twilight is her first collection of short stories published in 2006 with the title Larutan Senja.
    [Show full text]
  • Sufism and the Indonesian Islamic Revival
    Sufism and the Indonesian Islamic Revival Author Howell, Julia Published 2001 Journal Title Journal of Asian Studies Copyright Statement © 2001 Cambridge University Press. The attached file is reproduced here in accordance with the copyright policy of the publisher. Please refer to the journal's website for access to the definitive, published version. Downloaded from http://hdl.handle.net/10072/3954 Link to published version http://journals.cambridge.org/action/displayJournal?jid=JAS Griffith Research Online https://research-repository.griffith.edu.au Sufism and the Indonesian Islamic Revival JULIA DAY HOWELL LIKE OTHER PARTS OF THE MUSLIM WORLD, Indonesia has experienced an Islamic revival since the 1970s (cf. Hefner 1997; Jones 1980; Liddle 1996, 622-25; Muzaffar 1986; Schwarz 1994, 173-76; Tessler-and Jesse 1996). To date, representations of Indonesia's Islamic revival have featured forms of religious practice and political activity concerned with what in the Sufi tradition is called the "outer" (Zahir) expression of Islam: support for and observance of religious law (I. sya~iah,A. syari'at), including the practice of obligatory rituals. Thus commonly mentioned as evidence of a revival in Indonesia are such things as the growing numbers of mosques and prayer houses, the increasing popularity of head coverings (keradung, jilbab) among Muslim women and school girls, the increasing usage of Islamic greetings, the more common sight of Muslims excusing themselves for daily prayers and attending services at their workplaces, the appearance of new forms of Islamic student activity on university campuses, strong popular agitation against government actions seen as prejudicial to the Muslim community, and the establishment in 1991 of an Islamic bank.
    [Show full text]