BAHASA DAN SUSASTRA DALAM GUNTING N

NOMOR 169 AGUSTUS 1999

PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Ja an Oaksmapali Bara! IV Ja arta 13220. Telepon 4896558, 4706287, 4706288 - DAFTAR ISI

BAHASA

BAHASA DAERAH-ULASAN "Perkembangan Bahasa Nusantara Bel urn Memperoleh Lahan Segar" . 1 "Ayip Rosyidi: Bahasa Daerah Merana" 2 "Ajip Rosjidi 'Rancang'" 3 "Bahasa Daerah tak Ganggu Bahasa " 4

BAHASA INDONESIA-PEMBINAAN "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang terabaikan (1)" 5 "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang Terabaikan (2)" 6 "Wisata Bahasa: Hal-hal Kecil yang Terabaikan (3)" 7 "Bingung oleh 'Pun' Pisah, 'Pun' Sambung, dan 'Per'" 8 "Wisata Bahasa: Bentuk Kata Hiperkorek" 10

BAHASA INDONESIA-ISTILAH "Kosakata Hari Ini" 11 "Isti 1 ah Ekonomi " 14

BAHASA INDONESIA-ULASAN "Bambang Kaswanti, Jatuh Cinta pada Linguistik" 19 "Perkembangan Bahasa Indonesia tak Perlu Dirisaukan" 21 "Bahasa Indonesia ala Soeharto" 23 "Membaca Memelihara Kemampuan Berbahasa" . 24

BAHASA LISAN-ULASAN "Sul it Berbahasa Lisan" 26

BAHASA POLITIK-ULASAN "Selamat Datang Bahasa Politik Orde Reformasi" 27

SASTRA

CERPEN INDONESIA-ULASAN "Tiga Dunia dalam 'Derabat'" 30

KESUSASTRAAN INDONESIA-ULASAN "A1 bum" 33 "Linus 'Masih' di Yogya" 33 Aksi Peduli Linus Membaca'Pengakuan Pariyem" 35 Menapak Imajinasi dan Petualangan Motinggo" 37 Kolom : Linus" *. 33 Pembacaan Puisi: Guyon Sang Darmanto" 40 Kritik Sastra Harus Ikuti Perkembangan Sastra" 42 Guru Ujung Tombak Tingkatkan Apresiasi Sastra Anak Didik" .. 43 Navis Raih Penghargaan Sastra Anak Unesco" 44 Mengenang Linus Suryadi AG" *. * 45 Mochtar Lubis: Usia Tak Mengubah Semangatnya" 48 Linus Suryadi AG Budaya (Juga Kerusuhan Etnis dan Strategi" 50 Lirik-lirik Linus Suryadi Ag." 54 Linus dan Pariyem" 56 'Horison' Lirik Guru dan Pelajar" 58 Para Pengarang Yogya Berharap Penerbit Perhatikan Sastra" .. 59 Tragedi Aceh, Ambon, Ketapang, dan Sastra" 61 Cara Menjadi Bangsa yang Rabun Sastra dan yang Lumpuh Menu! is" 62 Keterbukaan Sastra dalam 'Erotisms'" 64 Romo Mangun, si 'Mesin' Buku" 65 Malam Jahanam: Manusia-manusia yang Terbelah" 68 Mengindahkan Rumah Peradapan" 70 Karya Sastra, Karya Fiksi , itu Bohong yang Nikmat" 71 Sastra dan Seni Rupa Mau Ketemu" 75 Peta Kepenyairan Indonesia" 76 Sastra dan Bonafiditas Hantu" 77 Bukan untuk Priayi" 80 Pluralitas itu Bergema di Bandung" 82 Dalam Sastra Indonesia: Boleh tidak Realitas" 84 ^enyair Muda: Siapa Bilang Mereka Tiada" 84 Art Forum: Kegagalan Pusat dalam Wacana 'Melting Pot'" 86 Keberaksaraan Jurnalisme Sastra" 89

KESUSASTRAAN MELAYU-ULASAN- "Hikayat Perang Sabil dari Aceh" 91

NOVEL INDONESIA-ULASAN "1966-1998 Novel Perdana SN Ratmana" 93

PUISI-ULASAN "Linus Dimakamkan dengan Iringan Puisi" 96 "Penyair Harus Datang ke Madrasah?" !*.! *. *. 97 "Tiga Serangkai Karya Tutty Alawiyah AS" 99 "Penyair Aceh: Lagu Tak Habis-habis" 102 "Puisi, Pipa Gas, Rakyat Miskin.. ." 104 "Puisi Simpati bagi Ambon" io5 "'Malam Puisi Merah Putih': Sebuah Bangsa "yarig Bel urn Merdeka ..." ^ Apresiasi Sastra: Mempersoalkan Apresiasi Sastra (II)"*.'.' .*.".* 107 SASTRA JAWA-ULASAN "'Pengakuan Pariyem' dan Kepergian Linus Suryadi Mengalir Leluasa Nuansa 'Jawa-Indonesia'" 109 "Kehidupan Sastra Jawa Mengerikan" 110

SASTRA SUNDA-ULASAN "Membicarakan Sastra Sunda Mutakhir" Ill BAHASA QAERAH-ULASAN }

^.r .. • •• • ,• -., ^ "•, |Cndni,\\b^ kcmbimg. Padahal radio me- daerah/Nusantara berkem-^ '-•' Pertembangan :bahasa Nu* rupakan media yang paling bang karena kedntaan war^; santara selania ini masih belum tepat daliam mengembang* nya sendiri. Bukan*^ luu^na mendapai lahan -<1311 ruang kan bahasa Nu^tara," kata lingkungw segar yang diberi- y^gseganPadah^jbahasaNu- i^ip Rosidi dalam jumpa pers kan pemerint^","ujar^ip.- saiitara mempunyai btinjak pe Pagelaran Budaya Nusantara Disaimping itu, di mata gene- nman dalain mcningkaikin ik- (PBN) di Gedung Graha rasi muda,b^asa daerah masih liin >ang scgar di inas}'anikau Bh^ti Budaya, Taman Ismail menjadi halangan.; Generasi Sebab, balvasa Nusaniara me- , Maheuki, Rabu (18/8). muda masih merasa bahwa ba iniliki kekiiyaan ilnui pcngcia- Dikatakan ^ip, bahasa dae- hasa Nusantara biikan merupa- huan dan digunakan sebagai rah yang dimasukkan dalam kan mata pencaharian dan bu- iKiliasa pengantar,lerutania ba- program pendidikan juga ikut kan sesuatu yang dibanggakan. , ;gi merekarmereka-yang tinggal •inemben andil yangcukup be- Kesulitan-ke^tan inilah fdi. pedalamari. seba^.. akibat sar da%n mengh^bat per- yang akim diterobos oleh PBN ^masiK'l^my^-niasyaRdc^ yang. Jseihbiui^ .bahasa ...Nusan yang^rg^Wg dalam Festfwl . ;.beluin .bisa'meiiggunakan ba- tara.'!"Anak'sekolah' diharus- Budaya' Daer^'.(FBD) j^gi hasa Indonesia. . kw imtuk mengeni tingkatan akan digelar di empat kota'^ v Sayangnya,perkeml^gan- bahasa daerahnya. Bagaimana sah DehpakuTrPondanak, liya bah^ Nusantara selama mungkin anak sekolah bisa jung Pinang danJakarta, mulai ini msisih mcndapat berbagai memahaminya?" kata.^ip. September hingga Oktpber. ■ :tekanan. Tak -hanya dalam Dijelaskan, usia yang tepat Dalam kes^patan itu'pihak •pergaulan sehari4iari. mclain- imtuk mempelajari dngkatan PBN a^n mengadakan.bdba- ;kan juga melalui pendidikan baliasa adalah mahasiswa.Ja- gm acara sep^j;elar. diskusi, mediamassa.' '' ■ ngan.mengharuskanLnya pada' seminar, gem ."Padio saja(ak di^rboleh' smak .'selcolah, I^ena:; hanya an, peltmciu^ bid^ •' i ;.:i.i '{kw untukm^yiark^'bahasa. £d(an membuatanak'inakin ti- jukl^'dw;ba^,.Kes^ii^ ji^eph, bagaimana.ihungkin dak . meriyukaiii^ "Selama akan digdsm sdania du^jbut^ itii.'aka^ ber- ini^ perkembai^faui^ Ixdiasa bersamamnaT^ •;

Warta Kota, 20 Agustus 1999

•J m JAKARFA^Heoia)wuq^awaif n^o Kcsraffiara Ajnp Rbs:^dS5^^ii-keliii^paii,£^^^^Ay^^^^^ paltii^ytm hoifii ^/laiai^hM^ftt^fiiM^eiiitiriniPmrlflli v'l^mncih-alrtifjsi^ neh^aiaf iiiaha

(;nn,'daiafl^ K^umiaKWiOiseiraggara^iUi^^^^^ ^pe^ sekarang, pem6riri-.r^tercapai.^^>ji^HW^»^^ • kanny^P^eiy^Elkba^&Nusant^ I tah kesenian,penggonaanbaha^sehari-l dae^ dibunuJLsaja%^:-;t|.jf:^i?i^^^^ Sunda, serta'Panyebar 5emo->j.hari,dan'8un^-sumber tcrtulisi. v'ri !.ro;Pad4\Ji97^";Depiga/, A/efaiwan, dan Joyoboyo yang.W>i Acara Imn seperti pameran; bazar,' ;p^I^.pelajarE(n-;bab^aidaer^ darij|.;berbahasa'Jawa^ . . mi peitunjukan,< konferensi dan diskusi,. isekolah,pad^albelui^Kinuia*t>rsm Femetaan bahasa i<. peluncuran buku;^daii gelar wicara> bisa.bah^'^^'dOiiesia(^laiiijbahasa>d ilcSemehtaiaitu,bericaitandengan aca^/iakandigdardalamacaratersebut Me- jbmi'^^u&Guternui^Jawi^BaratiujaPergelaran Bahasa Nuswtara,Ketua' .norut rencana,PBN akan miilai dica^- iwaktuyttitet^'inempe^ bah^;jPeIaksan'aiSaii Madjid mengatakan.: nangkandiTirtagwgga,Karangasem, ^Yfavbiofiq^.id SD^baIiwa.PBN)yang didukung sepenuli^ii7Bali;pada9.Septeinbef.Puncakacarai

Media Indonesia» 19 Agustus 1999 AjipRosjidi "Rancage" SAIAH satu sasuswaii Indonesia yang sangai konsen dalam perkembangan bahasa daerah adalah . Sastrawan ini sampai rela mengeluarkan biaya untuk mem- buat hadiah sastra Rancage bagi penulis buku dalam bahasa daerah. "Pemberian hadiah Rancage ini benar-benar usaha sNNasta," kata Ajip Rosidi dalam jumpa pere Pagelaran Bahasa Nusantara (PEN). Rabu (18/8) lalu. Karena merupakan pemberian suasta maka pemerintah udak pemah ikutserta di dalamnya. Padahal sudah 11 tahun pemberian hadiah sastra icu dilaksanakan. &mentar^ p^ merintah belum pemah sekali pun ikut andil dalam memberikan subsLsi untuk hadi ah sasua iiu. "Pemerintah tidak pemah menghubungi sa>a mengenai Rancage, tu- Karena itulah maka Ajip juga udak pemah meminia pemerintah untuk memban- tunya. Bagi Ajip, ada atau tidak adanya subsidi, bukan masalali.

Warta Kota, 21 Agustus 1999 Bahasa Daerah tak Gan^u ^'ahasa Indonesia —Peng^n^ba dan sikap positif terhadap bahasa hasa daerah secara aktif tak akan daerah. Menurut ketua panitia mendatangkan disintegrasi. Hal itu PBN Djabatin,dengan mempera- ditandaskw sastiawan Ayip Rosyi- gakan pemakaian bahasa daerah di saatjumpa persPagelaian Baha dalam beibagai caradan aspeknya, sa Nusantara di lobi Graha Bhakti baik secara tradisional maupun Budaya HM,beberapa saat lalu. kontemporer diharapkan tujuan "Ti(M pemah teijadi bahwa suatu tersebut dapat dicapai. daerah, Aceh misalnya,ingin ber- Selain itu, sambung Djabatin, pisah dari republik ini karena per- perlujuga diperlihatkan dan sekali- soalan bahasa," tandas pencetus gus didiskusikan materi-materi hadiah sastra daerah Rancage ini. yang bedcaitan dengan keberadaan Hal itu, katanya, sudah semesti- bahasa daerah dan situasi yang di- nya menjadi agenda penting dalam hadapinya pada masa lalu dan ma- PBN yang akan diselenggarakan sasekar^g. "Sekaligusjugatam- mulai 9September 1999 nanti.PBN pak gambaran yang al^ dihadapi- termasuk satu rangkaian gelarFesti nya pada masa mendatang,"jela.s- val Budaya Nasional(PBN) 1999. nya. Sebagian besar acara yang Menurut Ayip,eksistensi bahasa akan ditampung dalam pagelaran daerah itu juga tak akan mengang- ini merupakan hasil kegiatan Pro gu keberadaan bahasa pengantar na gram Pemetaan Bahasa Nusantara. sional, bahasa Indonesia. "Malah Pemetaan terlaksana atas kese- bahasa daerah itujustnj mampu kian pakatan para ilmuwan, kolumnis, mendekatkan pcmahaman masyara- praktisi dan budayawan dari berba- kat daerah tentang suatu kebijakan gai institusi dan keahlian yang pe- pcmcrintah pusaL Membantu meng- duli terhadap keberadaan bahasa iiihuigkan kc.salahan intcrpieiasi Ira- daerah untuk bergabung dan be- rcna takjarang ada pemyataan yang keija sama dalam mendorong upa- Mill! ditangkap masyaialau." papar- ya pemberdayaan dan pclestarian nya PCran biiliasad^rah.lanjuinya bahasa daerali menyongsong mile- membantu mcngerektilkan tebijak- nium ketiga. an pemerintah. Program pemetaan dilaksanakan Teijadinya krisis.penggunaan sebuah tim kerja yang dibentuk bahasa daerah oleh generasi muda oleh steering committee di bawah saat ini, menurut pakar bahasa dae koordinasi PMB-LIPI-Lipiduta rah Dr Yayah B Lumintaintang, Pertiwi. Salah satu tujuan program tak terlepas dari peran orang tua ini dimaksudkan sebagai langkah untuk mensosialikannya. "Citra persiapan pelaksanaan pagelaran bahwa yang mengguna^ bahasa itu. Program Pemetaan Bahasa Nu daerah itu adalah orang kampung, santara terdiri dari delapan bidang, harus orangtua itu sendiri yang me- yaitu pengajaran di SD dan lanju- ngupayakannya untuk dielijjiina- tan, penelitian dan pendidikan di si,"tutumya. PT,media elektronik dan penyiar- Pagelaran Bahasa Nusantara an (radio, TV,industri rekaman), yang didukung sepenuhnya oleh ■ inedia cetak dan penerbit^ tradisi The Ford Foundation Indonesia lisan dan kesenian, penggunaan, adalah sebuah kegiatan yang beitu- bahasa sehari-hari(agama, upaca- juan menggugah masyarakat ra, peixakapan resmi dan informal) umum untuk memiliki kepedulian dan sumber-sumber tertulis. ■ rad

Republika^ 31 Agustua 1999 BAHASA INDONESIA-ISTILAH

Jiinnfiif- diresnukan, dian^cat, dikukuhkan, biasanya deogan siuapahdengansuatuupacara ^ . rifiv senat: dewan'pengajar di pei^uruan tin^ atau pengurus or- gnnifiwsi mwhastawa tingkat fakiiltas . j^ '-. Contoh: Keduanya dilantik sebeigai an^ota Senat UGM dalam Rapat Senat UGM yang dipimpim Ketua Senat/Rektor UGM Prof Dr IchlaBuI Amal MA di Balai Senat UGM,Sabtu (31/7) (d^Mi' Universitaria,halaman5) /■" ' • ' • '7 ' (KR)

Kedaulatan Rakya, 3 Agustus 1999

element unsxir, bagian yang penting dari keseluruhan yang lebih besar ' ' , pendekar. orang yang pandai bersilat, orang yang gagah be- rani , , Contoh: HMI sendiri mengajak seluruh elemen gerakan pro demokrasi dan bagi mereka yang mengaku pendekar demokrasi, seluruh Bangsa Indonesia untuk merapatkan bansan, men- dukung dan membantu warga Aceh (dalam Universitaria, hala man 5) , , 1 • mogok: berhentd, tidak melakukan aktivitas, tidak mau keija Contoh: Peserta aksi mogok makan dan puasa keprihatinpi untuk keadilan rakyat Aceh, bertambah (dalam Universitaria, halamanS) K' C '/ ' - - ' ^

Kedaulatan Rakyat, 4 Agustus 1999

iiiiiisiiiiiiiiiMiiiiNii aksi: kegiatan atau gfrakan puasa: tidak makan dan tidak minum untuk suatutujuan ' keprihatinan: kesediheui yang mendalam kadcr orang yang diharapkan memegang pekeijaan pentii^ di pemerintahan, partai, atau organisasi Contoh: Aksi mogok makan dan puasa keprihatinan untuk keadilan rakyat Aceh yang dilakukan kader HMI • Cabang Bulaksumur di Boulevard UGM hingga Kamis (5/8) bertambah satu orang, Jaya Handayana (mahasiswa UPN) (dalam Univereitaria,halaman5) • ■ (KR)

Kedaulatan Rakyat, 6 Agustus 1999 (^ntoh:B^yak hal hams dipelajari dan lokakaiya ini menawi- ventar^ fasihtas yang sudah dimiliki {daJam Univeraitaria haJa- man 5) ' pakem:cerita wayang kulit asli {dan Bahasa Jawa) tatanan; aturan,tata tertib, sistem . mauContoh: bdak mauDengan hams pa^mnya diikuti oleh wayang para daliigmempunyai(dalam to tatajuk,rtcn hala-yane man6)

Kedaulatan Rakyat, 10 Agustus 1999

poswi: k^udukan atau dalam konteks lain bisa jabatan

re^:tata pemerintahan negara, pemerintahan yang berkuasa faSiS membuat atau menciptakan keadaaii bersi- marginalisasi; usaha membatasi, pembatasan Contoh: yang berkuasa telah melakukan ranee deoolUi- sasi sampax nuirguuilisasi(herita dalam Univeraitaria, halaman 5) (KR)

Kedaulatan Rakyat, 11 Aguatus 199"^

: serentak: bersama-sama,serempak I.' -y peluang: kesempatah Contoh: Sedang Ekhwanto menyebutkan, pengumuman UMPTN Sabtu (1^8)yang dilaksanakan serentak se-Indonesia memberikan peluang bagi yang tidak diterima untuk mendaftar di jurusan Kimia dan Matematika P-MIPA Unsoed (dalam mbrik Universitaria, halaman 5) (KR)

Kedaulatan Rakyat, 13 Agustus 1999 .v-,akBdextusi: .orang yang ,memiliki; pendidikan tinggi .atau miggnf.a-anggnta ' pi:aktisi:pelak8anadilapangan,berdasarkanpraktik '' , Contoh: Sedangkan pengajamya selain akademisi UNY juga praktisi di bidangnya(dalam Universitaria, h'alaman 5)' " ''antisipasi: perhitungan tentang kal yangakan datang, akan teijadi,bayangan,ramal^ ' Coiitoh: Mengan/isiposi penibahan IKTP menjadi UNY, maka! 'PPKP- otdmatis menjadi lembaga di bawah 'UNY (dalam :Universitaria,halamanS) - ■ . (KR)-m

Kedaulatan Rakyat, 19 Agustus 1999

seminar, pertemuan.atau persidangan untuk metnbahas suatu masalah (di bawah pimpinan ahll, pak^,guru besar, dsb) >'• ' keynote speaker pembicara kund dalam sebuah seminar(dari Bahasa Inggris) v . . . Contoh:Seminar itu akan berlangsung sampai tanggal6 Agustus 19^ dengan k^note speaker Menristek, Diijen PT,Rektor ITB dan Pembantu Rektor bidang Akademik UI(dalam Univereitaria, hala- •• IJ' r (KR)-m

Kedaulatan Rakyat, 25 Agustus 1999

konteks: situasi yang ada hubungannya dengian suatu keia- dian . • konsumsi: pemakaian barang hasil produksi, yang lang- sung memenuhi keperluan hidup kita koiKumtif: bersifat konsumsi, hanya memaicai tidak tidak mei^hasilkan sendiri , • . ^ena:sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan Contoh: Dalam konieks bisnis mumi,dfliam arti menjual pro- duk konsumtif, prinsip dan kinerja seperti ini tak jadi seal (dalam artikel, halaman 6) • rKT?^

Kedaulatan Rakyat, 50 Aguatus 1999 Kontrak Karya: Sistem konlrak yang diterapkan peme-' rintah pada investor yang menggarap pertambangan umum. Pada pertambangan minyak dan gas bumi negara, diterapkan sistem bagi hasil (prxxiuction sharing). Dalam kontrak karya, pemerintah bertindak sebagai pihak pemi- lik (principal s^angkan perusahaan pertambangan ber tindak sebagai kontraktor. Setlap perjanjian kontrak karya pertambangan diperslapkan melalui empat tahap penilaian dan persetujuan, yaitu persetujuan Departemen Per tambangan dan Energi; persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM); konsultasi dengan Dewan Per- wakilan Rakyat untuk mendapat rekomendasi; dan perse tujuan Presiden.

Penerimaan negara dari pertambangan: Dari ke- giatan pertambangan, pemerintah menerima iuran tetap {land rent), royalti, dan pajak.Pada kontrak karya miner al, royalti yang diterima bervariasi (antara lain ber- dasarkan jenis komoditas dan kapasitas produksi) antara satu-dua person dari nilai produk, sedangkan pajak pe rusahaan -scbesar 30-45 person dari laba sebelum pajak (tergantung kelentuan perpajakan yang berlaku pada saat perjanjian Kontrak Karya ditandatangani), serta pajak atas dividen antara 7,5-20 person dari dividen yang di- bagikan.(fcy/PIK)

Kompaa, 2 Agustus 1999

ISTiLAH EKONOMI

Cessie — Sebuah proiiuk hukum yang melandasi sebuah per janjian pengalihan hak F>enagihan piutang dari sebuah perusa haan (A) ke perusahaan lain (B). Namun perjanjian seperti itu biasanya langsung ditindaklanjuti dengan penyerahan dana sejumlah tagihan yang dialihkan oleh perusahaan B ke perusa haan A tersebut. Cessie itu, berawal dari pentingnya kebutuh- an modal kerja di sebuah perusahaan, yang tidak selamanya bisa didapatkan, antara lain karena macetnya tagihan piutang atau penerimaan. Untuk menjembatani itulah muncul bisnis anjak piutang {factoring) dengan balas jasa komisi, yang harus selalu didasari dengan cessie itu.(mon/PIK)

Kompas, 7 Agustus 1999 iSTILAHEi^NO

Cost cutting: Tindakan pengur^gan biaya-biaya operasi, seiring dengan terjadi reorganisasi di pemsahaan-pertsahaan yang hendak merubah dirinya raenjadi lebih baik. - . Customers contact point:Pusat-pusat pelayanan atau kon- tak langsung dengan para pelanggan. 'I

Overhead functions: I\mgsi-fungsi di perusahaan yang bertugas menangani pembayaran sewa,listrik, pajak,perawat- an barang-barang milik perusahaan dan lalnnya.

Return on ^uity: Perbandingan antara pendapatan diban- dingkan dengan modal perusahaan. Rasio itu, biasanya diang- gap sebagai salah salu alat ukur baik buruknya kinerja pe rusahaan.(mon/PIK)

Koropas, 9 Agustus 1999

Cessie: Sebuah produk hukum yang melandasi sebuah per- janjian pengaiihan hak penagihan piutang dari sebuah perusa haan(A) ke perusahaan lain (B). Ferjanjian seperti ini biasanya langsung ditindaklanjuti dengan penyerahan dana sejumlah taglhan yang diallhkan oleh perusahaan B ke perusahaan A tersebut. Cessie itu berawal dari pentingnya kebutuhan modal kerja di sebuah perusahaan, yang tidak selamanya bisa dida- patkan, antara lain karena macetnya tagihan piutang atau penerimaan. Untuk menjembatani itulah muncul bisnis anjak piutang {factoring) dengan balas jasa komisi, yang harus selalu didasari dengan cessie tersebut. .. "

Bank Take Over(BTO): Bank yang diambil alih pengelolaan • dan manajemermya oleh pemerintah, dalam hal ini Badan 'Penyehatan Perbankan Nasional(BPPN).

Rekapitalisasi: Proses periyuntikan modal baru ke dalam suatu unit usaha, sebagaimana unit usaha perbankan di Indonesia saat ini. Adanya kredit-kredit ba^k bermasalah yang tidak mungkin ditagih kembali, ditambah dengan kondisi Tie- gative spread, membuat bank-bank harus disimtik dana s^ar baru agar bisa kembali menjalankan usahanya. Rekapitalisasi juga bisa dllakukan pada sejumlah unit usaha lainnya sebagai bagian untuk menambah modal kerja.

Negative spread: Kondisi perbankan di mana pengduaran untuk bunga simpanan lebih besar dibandingkan pemasukan dari bunga pinjamam (fey/PDC)

Kompas, 16 Agustus 1999 J . l^keoven Pengambllalihan. Yaknl pcrubahan kepentingan dalam pengendalian suatu pcrseroan. Bisa berupa akuisisl bersahabat atau tak bersahabat(hostile takeover) yang bisa di- lawan perusahaan yang menjadi sasaran dengan teknik-teknik pengusir hiu. Pengambllalihan yang tidak bersahabat dengan tujuan menggantikan manajemen yang ada itu biasanya di- lakukan melalui penawaran tender umum. Pendekatan lain, melalui usulan pelebiiran yang tidak dimintakan kepada para direktur, akumulasi saham di pasar terbuka atau adu kuasa fproxt/fights) dengan maksud menempatkan direksl baru.

Acting in concert: Bertindak sebagai satu kesatuan. Yakni siia- tu keadaan dimana dua atau lebih investor bekerja sama untuk mencapai sasaran investasi yang sama. Misalnya, mereka semua membeli saham pertasahaan yang ingin mereka ambil alih. Investor seperti Ini harus memberi tahu Komisi Sekuritas dan Bursa,apalwh mereka bemiat memberhentikan manajemen pun- cak atau hanya ingin memegang kendali. Adalah tidak sah bagi mereka untuk bertindak dalam satu kesatuan untuk memanipu- lasi harga saham, agar mereka untung.(PEK)

Kbmpas, 18 Agustus 1999

iSTItAH EKONOMi If ^

Pasar Modal: Pasar yang memperjualbehkan dibandingkan dengan harga pada saat tertentu. modal untuk bisnis. "Ibmpat di mana pihak yang Yaitu yang diambil sebagai dasar. membutuhkan modal (emiten) dipertemukan de ngan pihak yang memiliki modal untuk ditanam Indeks Harga Saham Gabungan: Suatu in- dalam suatu usaha (pemodal). dikator pasar saham dihitung dengan cara yang sama seperti menghitung rata- Bursa Efek:Istilah yang digunak'an untuk lokasi rata, tetapi menggunakan sampel saham-saham menjual dan membeli surat-surat berharga (efek) yang lebih luas. serta sistemyang menjalankannya. Di Indonesia, saat ini ada dua bursa efek, yaitu Btirsa Efek Instrumen Pasar Modal: Perangkat yang digu- Jakarta (BEJ)dan Bursa Efek Surabaya (EES). nakan dalam pasar modal seperti saham,obligasi, rights, waran, dan scbagainya yang merupakan Go Public: Suatu perusahaan dikatakan go pu media investasi di pasar modal.. blic pada waktu ia pertama kali menawarkan sa- ham-sahamnya kepada masyarakat pemodal. Se- Investor institusional: Investor yang bukan baliknya, perusahaan yang telah go public, lalu perorangan, melainkan lembaga. Misalnya, dana sahamnya dibeli oleh pemodal tertentu sehingga pensiun, perusahaan asxiransi, yang melalnikan jumlah pemegang sahamnya kurang dari ketentu- investasi atas nama perusahaannya. an pasar modal, maka disebut po priuate. Perantara Pedagang Efek: Seseorang atau pe E^ek: Suatu instrumen bukti kepemilikan yang rusahaan yang bertindak sebagai perantara bagi dapat dipindahtangankan dalam bentuk surat pemodal j^ang ingin membeli atau menjual efek di berharga, saham, atau obligasi, bukti utang, bu- pasar modal/bursa. Orang atau perusahaan yang nga atau partisipasi dalam suatu perjanjian bagl sama dapat juga membeli atau menjual efek atas hasil, hak (rights) untuk membeli saham, waran, namanya sendiri, bila ia melakukan ini ia bertin atau instrumen sejenis yang dapaf dipertukarkan,' dak bukan lagi sebagai perantara, tetapi sebagai diperjualbelikan: pedagang.. Indeks Harga Saham Individual: Indikator Pencatatan Saham:Dalam Bahasa Inggris dise- I^a suatu saham mdividual dengan menghitung , but listing. Saham-saham yang sudah go public _rg^-turunnya harga saham individual tersebut . wajib dicatat pada suatu bursa saham.(PIK/dis)

Korapas, ?3 Agustus 1999 [Cess/e: Sebuah produk hukum yang melandasi sebtiah p^- ganjian pengalihan hak penagihan piutang dari sebuah i)ef- jjsahaan(A) ke perusahaan lain(B). Peijanjian seperti ini bia- sanya lahgsung ditindaklanjuti dengan penyerahan dana'se- jjumlah tagihan yang dialihkan. oleh perusahaan B ke p>erusa- ^aan A tersebut. Cessie berawal dari prntingnya kebutuhan ^modal keija di sebuah perusahaan, yang tidak selamanya bisa. -jdidapatkan,antara lain karena macetnya tagihan piutang atau- penerimaan. Untuk menjembatani itulah muncul bisnls anjak piutang (factoringydengan balas jasa komisi, yang harus selalu didasari dengan cessie tersebut.(PIK)

Kompas, 24 Agustus 1999

ElOpiNOMt

"Escrow account": Sebutan bagi rekening "Negative spread": Kondisi perbankan- di bank yang dibentuk untuk kepentingan pihak mana pengeluaran imtuk bunga simpanan lebih ketiga. Persetujuan pembentukan ini disebut besar dibandingkan pemasukan dari bunga escrow agreement. Dana yang tertampung pinjaman. dalam rekening itu disimpan dan dikuasai sam- bil menunggu pelaksanaan syarat-syarat ter- Rekapltaiisasi:Proses penjomtikan modal baru tentu yang bertalian dengan suatu persetujuan. ke dalam suatu unit usaha, sebagaimana unit usaha perbankan di Indonesia saat ini. Adanya "Cessie": Sebuah produk hukiun yang me kredit-kredit bank bermasalah yang tidak mung- landasi sebuah peijanjian pengalihan hak pena-, kin ditagih kembali, ditambah dengan kondisi gihan piutang dari sebuah perusahaan(A) ke pe negative spread, membuat bank-bank harus di- rusahaan lain (B). Peijanjian seperti ini biasanya stmtik dana segar baru agar bisa kembali men- langsimg ditindaklanjuti dengan penyerahan jalankan usahanya. Rekapitalisasi juga bisa di- dana sejumlah tagihan yang dialihkan oleh pe lakukan pada sejumlah unit usaha ^innya seba- rusahaan B ke perusahaan A tersebut. Cessie itu gai bagian untuk menambah modal keija. berawal dari pentingnya kebutuhan modal ker- ja di sebuah perusahaan, yang tidak selamanya Otoritas Moneten lembaga' yang melaksana- bisa didapatkan, antara lain karena macetnya kan pengendalian moneter dengan fungsi-fung- tagihan piutang atau penerimaan. Untuk men si:'(l) mengeluarkan dan mengedarkan uang jembatani itulah mimcpl bisnis anjak piutang kartal sebagai alat pembayaran yang sah; (factorirtg) dengan balas jasa komisi, yang harus (2)memelihara dan menjaga posisi cadangan de- selalu didasari dengan cessie tersebut .. ^ visa;(3) melakukan pembinaan dan pengawas- an terhadap bank-bank; dan {4)mem'egang kas "Pniderttial banking": Perbankan yang ber- pemerintah. Otoritas moneter di Indonesia di- operasi dengan memperhatikan secara seksama •pegang oleh Bank Indonesia. rambu-rambu yang disusun Bank Sentral atau bekerja dengan rambu-rambu kehati-hatian "Bank Take Over"(BTG): Bank yang diambil yang disusim sendiri. Perbankan Indonesia, alih pengelolaan dan manajemennya oleh pe sayangnya tidak memenuhi kriteria itu sehing- merintah, dalam hal ini Badan Penyehatan ga bermunculan industri perbankan yang ru- , Perbankan Nasional (BPPN). (ika, bahan dari nyam keadaannya seperti sekarang ini. Pnsat Informasi Kompas)

KbmpaSy 26 Agustus 1999 ^^ISTILAH EKDNOMIff^

Bank dalam Panyahatam Bank yang ditetapkan dan dise- rahkan oleh Bank* Indonesia (HI) kepada Badan Peny^tan Perbankan Nasional(BPPN) untuk melakukan program penye-

Debiton Setiap perorangan atau badan yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai kewajiban pembayaran kepa da Bank Dalam Penyehatan, BPPN dan atau perusahaan ter- afiiiasi Bank Dalam Penyehatan atau BPPN. Juga tennasuk bank yang mempunyai kewajiban kepada BI dalam kaitan de- ngan fasilitas BI. Fasilitas BI: Fasilitas surat berharga pasai* uang, surat berharga pasar uang khusus, fasilitas dana talangan, fasilitas saldo debet, dan fasilitas pinjaman lain yang diberikan BI kepada bank. Kewajiban dalam RestrukturisasI: Kewajiban yang ter- catat dalam pembukuan (on balance sheet) dan \*ang tidak ter- catat dalam pembukuan (off balance sheet) dari atau sehu- bun^n dengan bank dalam penyehatan dan atau perusahaan terafiliasi bank dalam penyehatan. Serta berkaitan dengan kekayaan milik debitor atau setiap benda berwujud dan benda tidak berwujud yang climiliki pemegang saham, direktur, komisaris bank dalam penyehatan. "Reserve Requirement": Cadangan minimum wajib yang harus disimpan bank-bank, blasanya ditempatkan pada kas bank dan/atau pada giro bank bersangkutan • di Bank Indonesia. Besamya ditetapkan dalam persentase terhadap dana pihak ketiga yang meliputi giro, simpanan berjangka. tabungan. atau kewajiban lain. Tujuan ditetapkannya cadang an wajib adalah untuk menjaga jumlah uang beredar, menekan ekspansi kredit, dan mengantisipasi permintaan uang, khusus- nya yang mendadak sifatnya. Di Amerika Serikat ada Federal Reserve Bank.

"Bank Debits": Jumlah cek dan surat-surat pemlagaan lain yang ditarik dari rekening deposito'selama jangka waktu ter- tentu dan untuk daerah tertentiL Bank debit lersebut bisa di- gunakan sebagai indeks untuk mengukur volume transaksi ji-^ ka dikumpulkan untuk daerah tertentu dan waktu tertentu. ! (ikayPIK)1

Kompas, 27 Agustus 1999 19

BAHA.SA IMDONESIA-HLASAN

BERBICARA. mengenai bahasa, ki- Munas, biar proses ini bisa ditiru oleh membantu kita lebih peka tentang ko- ta akan mengingat eksistensi Masya- MPR Idta!" kata putra pertama dari munikasi. Orang yang berbeda penda- rakat Linguistik Iridonesia (Mil). Or- enam bersaudara pasaingan 8 Kastowo pat akhimya bisa menjadi bertengkar, ganisasi profesi'yang berdiri 15 No (alm)-Margaretha Soetinah ini. justm karena mereka berbicara. Tetapi vember 1975 di Bandving ini, selama *** melalui bahasa pula dua orang yang peijalanannya berperan besar pada MENGAPA Bambang Kaswanti me bertengkar bisa dibantu menjadi ber- perkembangan bahasa di Tanah Air. milih bidai^g studi bahasa,sebuah jurus- damai kembali. Bicara tentang MLI, itu berarti tak an yang justru dinilai 'kering' oleh seba- Pada masa studinya di IKIP Sanata akan lepas dari sosok ketuanya, Dr gian orang? Salah satu alasannya,karena Dharma, karena tertarik pada linguist Bambang Kaswanti Purwo. ia mengalami kesulitan dengan urusan tik, Bambang Kaswanti diam-diam Kini, pada Kongres Linguistik Na- angka-angka. Ketika SMA pun ia masuk ikut 'kuliah' linguistik di Universitas sional (KLN) ke-9 di Jakarta, 28-31 ke jurusan Sosial dan mendapatkan nilai Gadjah Mada(UGM) dengan dosen se Juli 1999, salah satu agenda kongres bagus pada mata pelajaran bahasa Ing- orang profesor asal Belanda, John WM adalah memilih ketua MLI yang baru gris. Setamat SMA Seminari Mertoyu- Verhaar, yang mengajar sebulan sekali. guna menggantikan ketua lama yang dan, Magelang, pada tahun 1970, ia me- "Tetapi saya ketahuan juga sama profe telah menjabat dua periode, 1994- anjutkan studi bahasa Liggris ^ IKIP sor itu," kenangnya sambil tertawa. 1997 dan 1997-1999. Untuk kali ini, Sanata Dharma,. Ia menyelesaikan program sarjana Bambang Kaswanti harus benar-be- "Saya memilih masuk IKIP bukan muda bahasa Inggris di IKIP Sanata nar lengser, karena anggaran dasar universitas dengan pertimbangan, di Dharma pada tahun 1973. Kemudian MLI menetapkan bahwa seorang ke universitas hanya menawarkan ilmu, ia mengambil program doktorandus di tua hanya boleh menjabat maksimal tetapi diIKIP saya bisa bdajarilmu, se- IKIP Malang. "Saya melamar dana dua periode kepengurusan. kaligus bagaimana menyampaikan il beasiswa dan diterima di IKIP Ma Ketua Program Studi Linguistik Ite- mu itu kep^a orang lain," katanya. lang. Pada waktu itu Irami berlomba rapan Program Pasca-Saijana Univer- Menurut dia, orang biasanya me-i selxmih Indonesia imtuk menempati sitas Atma Jaya Jakarta ini terlibat sejak mang menghindari bdajar bahasa ka jatah 25 orang di kelas ELTTP lama dalam MLI.Pertama kali masuk ja- rena dianggap 'kering'. "Orang justru (English Language Teacher Training jaran kepengurusan MU sebagai sekre- tertarlk .mempdajari bintang yang Programme—^Red). Kelas itu memang taris untuk dua periode, 1982-1985 dan jauh, sementara bahasa yang melekat disiapkan untuk guru bahasa Inggris 1985-1988, kemudian ia menjadi wakil dengan keseharian lata,justru enggan yang akan mengajar di tingkat pergu- ketua untuk periode 1988-1991 dan mempelajarinya.Padahal mantisia di- ruan tinggi," ucapnya. 1991-1994,sebelum akhimya dipilih oleh katakan manusia, itu karena kita me- Di nop Malang itulah ia mendapa^ tim formatur sebagai ketua MLI. miliki bahasa yang bisa menjadi alat Iran linguistik dan lebih mencintai li Dalam sambutannya saat pembuka- untuk menyampaikan apa yang ada di nguistik. "Profesor yang mengajar di an KLN ke-9, pria kdahiran Yogya- pikiran kita. Saya tertarik pada ba UGM itu meminta saya supaya mengi- karta, 19 April 1951 ini pun menyelip- hasa karena bahasa itu harta yaitg ter- rimkan makalah-makalah. yang saya kan sedikit catatan mengenai prose- tinggi," ujamya. huat selama saya di Malang," katanya. dur pemilihan ketua MLI yang baru. Berurusan dengan bahasa itu berarti Dengan bekal komentar-komentamya Di dalam anggaran dasar MLI dise- sdalu berurusan denganmanusia."Sa pada makalah itu, Bambang Kaswanti butkan, Pengurus dipilih di antara ya suka itu, berhadapan dengan hidup makin mengenai lebih dalam tentang anggotanya di dalam musyawarah na- dan kehidupan itu sendiri. Setdah be- linguistik. sional. Selama ini ketua MLI dipilih lajar linguistik lebih lanjut, saya riieli- Usai menamatkan pendidikan di oleh tim formatur yang dilelapkan hat banyak hal yang bisa dibuat dengan TKTP Malang tahim 1976,lewat bantu- oleh peseita Munas. ^ - bertolak dari ilmu linguistik," ucapnya. an Profesor Verhaar ia m^gambil pro "Kiranya pada masa re'formasi ini, Baginya, linguistik tidak hanya da- gram doktor^ di Universitas Indonesia kita perlu jalani tata cara yang demo- pat membantu pengajaran bahasa. Alili dengan disertasi berjudul Deiksis da kratis dalam pemilihan ketua baru. linguistik pim dapat bekerja sama de lam Bahasa Indonesia. Tahun 1983- Mari kita pilih ketua baru tanpa tim ngan para dokter neorolog dalam mem 1984 ia diundang sebagai peneliti pas formatur lagi. Mulai Munas kali ini, ke bantu pasien-pasien yang menderite ,ca-doktor di Institute for Advance tua baru dipilih secara langsung oleh 'gangguan bahasa'(yang jtimlahnya ti'- Study Princeton, AS. Tahrm 1989 ia la- para anggota MLI yang hadir pada dak sedikit). Linguistik juga dapat gi-lagi memperoleh imdangan dari The 20

Australian Chancellors Committee ajarkan kepada para murid? Mereka untuk menjadi penditi pasca-doktor di hanya disimih menghafal kalimat ma- Universitas Melbourne, Australia. jemuk setara, kalimat majemuk ber- ••• tingkat, kalimat elips. Jadi yang di- BAMBANG Kaswanti yang pada pakai itu kognisinya, otak sebdah kiri. tahim 1988 mendapat pen^iargaan Tetapi soal kreativitas, membuat puisi, "Pemuda Berkaiya di Bidang Aka- membuat surat sebingga orang terharu, deipik" daii Pemeiintah RI ini juga itu keija otak sebelah kanan. Itu yang dikenal sebagai orang yang sangat tidak pemah diajarkan di Sekolab Da- pedullpada pengajaran bahasa.Ihhun sar sampai Peiguruan Tinggi. Yang ada 1986-1987, ia iinengajukan cuti saba- hanya hafalan-hafalan, tidak pemah tikal (setahim) dan pindah ke Yogya- praktik bahasa," sesalnya. karta. Selama setahun ia mengafi- Dari berbagai ceramah, ia mende- liasikan dirt ke UGM. ngar keluhan betapa sulitnya memba- "Di Sana saya bertemu banyak guru wa kurikulum itu ke dalam buku teks. yang- bingung soal pragmatik. Dan Karenanya ia terpacu mengarang buku waktu itu kalau saya baca kurikulum untuk SLTP, Titian Pengajaran Bahasa 1984 memang tidak jelas, tidak sesuai Indonesia yang diterbitkan oleh Widya dengan apa yang saya pelajari tentang Utama. Melalui tata wajah buku yang pragmatik," papamya. Bertolak dari menarik—dengan gambar-gambar—ia hal itu, ia lalu membuat buku Prag ingin membiasakan para siswa agar matik dan Pengajaran Bahasa. mampu menyusim pertanyaan atas teks "Buku itu berisi kritikan saya pada yang telah dibaca sebelumnya. kurikulum lama.Dan temyata buku itu "Jika anak-anak pra-sekolah selalu dibaca kalangan Depdikbud. Keidka melontarkan pertanyaan,mengapa ma- mereka akan membuat kurikulum ba- hasiswa tidak bisa bertanya setelah se- ru, saya diminta membantu memper- lesm mengikuti kuliah? Itu mencermin- barui kurikulum. Pada kurikulum kan bagaimana pengajaran bahasa In 1994,saya mencoba mengisibagaimana donesia. Kemampuan alam yang dimi- siswa kita bisa kreatif dalam b^ba- liki anak-anak menjadi hilang karena hasa," katanya. tidak dipupuk," demikian keprihatinan "Kalau kita bicara tentang penga Bambang Kaswanti Purwo. ^ jaran bahasa di Indonesia,apa yang di- (elok dyah messwati)

Kompas, 2 Agustus 1999 21

Jakarta, Kompas Perkembang^ berupa dialektialisasi pada bahasa Indonesia saafr ini—^juga berbagai ragam tak formal yang fnimcul—^tidak perlu dirisaukan karena bahasa Indonesia tetap dapat berperan sebagai alat komu- nikasi yang efektif. Kehadiran bahasa Inggris juga tak perlu dikhawatirkan akan mendesak eksistensi ba hasa Indonesia karena justru bisa memperkaya kosa- kata bahasa Indonesia.

Demikian rangkuman penda- dan dipakai oljeh ma^arakat pat yang mengemuka pada lainnya?" kata Anton Moeliono. diskusi panel hari terakhir pe- Sementara Benny Hoedoro laksanaan Kongres Linguistik mengemukakan hasU penelifian Nasional(KLN) ke-9 di Jakarta, bahwa kini mulai teijadi dialek Sabtu (31/7). Empat pakar lin tialisasi bahasa Indonesia. Baik guistik yang tampil pada dis bahasa Indonesia di Jawa Ib- kusi panel tersebut, yakni Prof ngah,di Bali atau di tempat lain Dr Samsuri, Prof Dr Anton M termasuk bahasa tulisnya di su- Moeliono, Prof Dr Benny Hoe- rat kabar akan mengalami per- doro Hoed dan Prof Dr Chaedar ubahan. Alwasilah dengan moderator "Saya lihat yang menarik, Prof Dr Soenjono -Daidjowi- pengajaran di peigiuruan tinggi djojo. dalam bahasa Indonesia, bukan Diskusi panel tersebut cibuka bahasa Inggris. Kita juga harus dengan pertanyaan dari mo bertanya,bagaimana bahasa In derator kepada para panelis: donesia berperan di bidang bis- apakah bahasa Indonesia saat nis, peiiklanan. Bidang itu yang ini sudah berperan sebagai pi- perlu kita lihat lagi. Dari peng- ranti modem? Anton Mo^ono amatan saya, bidang ini tidak mengaj^k kita melihat perkem- menggunakan bahasa Inggris, bangan bahasa Indonesia dalam tetapi bahasa Indonesia. Bahasa konteks masyarakat Indonesia. Indonesia dengan berbagai ra- "Dua ratus juta orang Indo gamnya dapat berperan sebagai nesia itu, berapa yang sudah alat komunikasi yang efektif," terbiasa memaJkai bahasa In ujar Benpy Hoedoro. donesia? Angkatan kerja di In Chaedar Alwasilah menge donesia,76 persen adalah lulus- mukakan, modemisasi suatu an SD,22 persen lylusan SLTP ma^'arakat ditandai dengan dan SLTA,dua p>ersen berijazah kemajuan media massa. Per- SI yang berarti hanya empatju soalannya, apakah dengan itu ta orang dari 200 juta. Oleh em kemudian bangsa' Indonesia pat juta orang yang merupakan menjadi gandnmg membaca? mas>'arakat modem, bahasa "Kalau penduduk kita 200 juta, Indonesia digunakan. Tetapi tlras koran harusnya 20 juta," apakah pemakaian bahasa In kata Chaedar. Jika situasi ma- donesia itu mcniris ke bawah kin modem maka bahasa ptm 22

makin berkeixibang. "Tetapi Singapura, hidia, Malaysia, Fi- n pemah dilaporkan, 50 persen lipina, karena bahasa mereka dosen pergunian- tinggi tidak s^dm tidak bisa dipakai. "Di pemah mehulis. Ini berarti ba- Filipina, suku lain yang tidak hasa Indonesia belym berperan berbahasa Thgalok akan ber- dalam Industrialisasi Han ho- tanya untuk apa belajar bahasa munlkasl. Dalam keilmuan kita Tagalok karena belajar bahasa juga tertinggal," papar Chaedar. Inggris sudah cukup. Jadi, ba Bahasa Ihggris/daerah hasa Indonesia itu sudah me- nang di hidonesia. Pertumbuh- Jika dibandingkan dengan be- an bahasa Lidonesia sangat berapa negara tetangga, bahasa baik termasuk di.desa-desa wa- Indonesia temyata bisa eksis di lau kualltasnya masih harus di- negerinya sendiri dibandingkan perbaiki," ucap Samsuri. negara-negara lain yang gagal Menumt^ton Moeliono,ba dalam hal bahasa nasional dan hasa Indonesia akan bersaing menggunakan bahasa Inggris. dengan bahasa Inggris bagi pe- Dmgan kenyataan itu, apakah makai dwibahasa. "Jika kita bahasa Inggris bisa menekan ba berlapang dada, bahasa Inggris hasa Indonesia? lebih dominan dalam pikiran Chaedar menghubungkannya kaum terpelajar. Jadi bahasa dengan konsep industrialisasi. Indonesia ragam formal makin la membandingkan negara-ne lama makin mirip dengan gara an^ota G-7. "Negara in- ragam formal bahasa Inggris. dustrialis itu temyata meng Tetapi kita harus akui adanya gunakan satu bahasa yang sa- ragam tak formal bahasa Indo ma. Dengan kata lain, ada kore- nesia yang digunakan 76 persen lasi yang tin^ antara tingkat masyarakat kita," papamya. la industrialisasi dengan komuni- menambahkan bahwa di diihia tas lingual," katanya. ini tidak ada bahasa yang mur- "Kalau kita bandingkan ba ni. Konsep-konsep bam sej^rti hasa daerah dengan bahasa In kondomimum, koalisi, aliansi, donesia dan bahasa Inggris, ma- tidak ada masalah jika dipu- ka yang mengalahkan b^asa ngut dari bahasa Inggris. daerah ajdalah bahasa Indonesia Menanggapi masukan Dr konsekuensi dari Sumpah Pe- Bambang Kaswanti Purwo me- muda. Dari survei yang saya la- ngenai pemodeman bahask'In kukan, temyata orang-orang donesia yang selalu dikaitkan yang belajar bahasa Inggris itu dengan bahasa Inggris dan tidak tidak merasa mengalami penja- menyentuh bahasa daerah,"An jahan atas bahasa Indonesia," ton Moeliono mengatakan, hen- ujar Chaedar. Jika muncul ga- daknya kita realistis bahwk gagasan agar bahasa Inggris di- sumbangan bahasa daerah pada jadikan bahasa kedua, Chaedar bahasa Indonesia sampaisaat ini keberatan atas gagasan tersebut. hanya berlaku pada bahasa'In "Bahasa Inggris harus tetap di- donesia lokaL Namun,tidak m^ ajarkan dengan benar," katanya. nutup kemungkinan bahasd In Prof Samsuri. mengatakan, donesia memperoleh sumbangan, pemakaian bahasa inggris di dari bahasa daerah.(ken/lok).

Kbmpas, 2 Agustus 1999 23

ala Soeharto

OALAMmasa orde baru wiba^aH ^o^arto'seSagai 4. Perhatian daripada bapak presiden presiden begitu besar, s'ehingga tingkah laku dan 5. Tujuan daripada partai perbuatanpya ber-KKN sampai pemakaian Bahasa 6. Dasar daripada negara Indonesia ditiru oleh semua laplsan masyarakat darl 7. Keperitingan daripada rakyat tingkat alas sampai bawah hingga sekarang. Bahasa 8. Aspirasi daripada rakyat Indonesia yang balk dan benar ternyata menjadi 9. Tugas daripada Departemen Hankam amburadul seperti juga perekonomian Indonesia. 10. Tindakan daripada manusia yang tak bermoral Contoh yang sangat menyolok kata kan menjadi ken. 11. Kebijakan daripada bapak presiden 12. Mengganggu daripada proses pemeriksaan Misalnya disampaikan menjadi disampaiken, menda- 13. Terhindar daripada bencana . patkan menjadi mendapetken, dimiliki menjadi dimili'i, 14. Oukungan daripada pemerintah gerakan menjadi gera'an keretakan menjadi keret'an. 15. Dana daripada dermawan Perkataan ini seolah-olah menjadi kereta api. 16. Pengurus daripada partai Perkataan agar menjadi agar supaya (kontaminasi), 17. Tanggung jawab daripada ABRI padahal perkataan agaratau supaya saja sudah cukup. Perkataan lalu menjadi lantas (Jawa) dan perkataan 18. Perjuangn daripada Nabi Muhammad SAW (ini bahwa menjadi bahwasanya./ . kerap diucapkan oleh khatib yang memberikan khutbah) Yang lebth menyolok lagi, mempergunakan kata danpda. 19. Ridho daripda Allah SWT Pejabat-pejabat yang meniiu merasa sangat bangga telau 20. Ma'na daripada Idul Fitri setiap kali dalam menguc^kan kalimat mempergunakan 21. Usul daripada Departemen Dalam Negeri perkataan daripada yang tidak pada tempatnya dan keliru. 22. Kepentingan daripada bangsa Oalam satu kalimat^a, Soeharto dengan seenaknya tiga Semua perkataan daripada diatas tidak periu diucapkan. sampai empat kali mengucapkan kata daripada.Perkataan Bangsa Indonesia tercinta, begitulah berkembangnya dan' diubah menjadi daripada. Yang jela^ keliru dan bahasa yang diamburadul selama masa orde baru merusak bahasa Indonesia yang benar. sampai sekarang. Rupanya dari kecil di sekolah dasar Soeharto tidak . Saatnya sekarang para pakar bahasa Indonesia tampil pemah mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benr diTVsecarateratur memberikan pelajaranpengucapan sesuai tata bahasa Indonesia. Sebenamya ketika dia bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti yang menjadi presiden lebih'baik memakai bahasa Jawa dilakukan dahulu oleh Bapak Yus Badudu yang pemah dengan didampingi penterjemah bahasa Indonesia. dicekal oleh Soeharto.Semoga bangsa Indonesia sadar Misalnya kalimat-kalimat di bawah-ini sbb: akan kesalahan yang fatal ini. 1. Pengamanan daripada tempt beribadah Seorang Mahasiswa 2. Musyawarah daripada kongres , Bandung.] 3. Minta petunjuk daripada bapak presiden(Harmoko)

Merdeka, 24 Agustus 1999 24

Pada setiap Olimpiade Matematika In- pat diamati oleh pemimpin regu serriua ne tem^ional, para pemimpin regu pe- gara karena lembar-lembar soal ujian dalam tanding setiap negara peserta datang berbagai versi itu dipamerkan di suatu ruang- tiga hari sebelum semua anggota regu tiba. an untuk diperiksa ofeh semua pemimpin In! karena para 'team leader' punya tugas regu dengan harapan agar kalau ada informa- memilih dari sekitar 30 soal yang telah di- si lebih yang diberikan seorang pemimpin pilih'oleh panitia j^milih soal daii soal-soal untuk regunya, hal itu akan ketahuan dan di- yang diajukan dari seluruh dunia,enam soal protes oleh negara lain. untuk dijadikan soal pertandingan. Soal-soal Sewaktu Malaysia belum ikut dalam olim itu kemudian disunting ke dalam bahasa Ing- piade itu, versi bahasa Indonesia diperiksa gris melalui serangkaian rapaL Soal-soal itu ojeh Singapura dan pada suatu ketika orang kemudian diteQemahkan ke dalam bahasa- Singapura itu mempertanyakan mengapaja- bahasa resmi olimpiade lainnya, yaitu bahasa lan kalirnat versi Indonesia ini tidak mengi- Jerman,Francis, dan Spanyol. Redaksi akhir kuti kebiasaan bahasa Inggris, melainkan dalam berbagai bahasa ini pun dibahas ber- kebiasaan bahasa Belanda. Seharusnya ka- sama dan kemudian disahkan selaku versi tanya yang h^sdiikuti adalah jalan kalimat resmi bahasa-bahasa resmi itu. bahasa Inggris. Tentu saja saya katakan bah- Setelah itu tibalah saatnya para pemimpin wa dalam sejarah, bahasa Indonesia lebih regu petanding dari berbagai negara lain me- banyak berinteraksi dengan bahasa Belanda neqemahkait soal-soal itu ke dalam bahasa daripada dengan bahasa Inggris. Akhimya nasional masing-masing. Kalau suatu negara orang Singapura itu mengalah. memiliki lebih dari satu bahasa resmi, maka Versi bahasa Belanda, bahasa Vlaam,dan akan ada dua versi untuk negara itu. Kanada bahasa Suid Afrika dipajang berdampingan misalnya, mempunyai dua bahasa resmi, sehingga lebih mudah membandingkannya. yaitu bahasa Inggris dan Francis, tetapi pim- Fimpipan re^ Belanda,Belgia, dan Afrika pinannya tidak perlu bersusah-payah lagi Selatan diberi tugas untuk saling memerik- setelah so^-soal versi bahasa resmi disahkan, sa versi-vepi itu dan tidak melihat adanya karena baik bahasa Inggris maupun Francis kesalahan. Secara iseng-iseng kemudian sa adalah bahasa resmi. Hdak demikian halnya ya membahding-bandingkan ketiga versi itu inisalnya dengan Cekoslovakia sebelum ber- dengan versi r^mi bahasa Inggris.Temyata pisah menjadi Cek dan Slovakia, serta Yu ada suatu bagian terjemahan yang menurut goslavia s^lum pecah menjadi Serbia, Kro- perasaan bahasa saya tidak tepat dan saya asia, Bosnia-Herzegovina,Slovenia, Mace laporkan kepada ketiga rekan saya itu. Be-' donia dlL Fimpinan regu Yugoslavia harus lapa tcrkejut mereka karena memang benar membuat tiga versi, yaitu bah^a Serbia, meneka telah melakukan kesalahan mener- Kroasia,dan Bosnia,ditambah bahasa Italia jemahkan. Komentar mctfcka adalah 'uniung kalau ada penutur bahasa Italia di dalam regu ada orang Iain yang mengerti bahasa Belan Yugoslavia yang berasal dari Slovenia. da .Komentar itu kemudian disusul dengan Kila dari Indonesia tentu saja hanya me- pcrtanyaan berapa lama saya belajar dan merlukan satu versi soal dalam bahasa In menggunakan bahasa Belanda sebagar ba- donesia yang juga diamati oleh pimpinan- haSa pengantar semasa kecil saya. pimpinan re^ lain bentuknya mirip dengan Saya katakan balnva saya hanya belajar ba versi Malaysia. Yangjuga saling mirip ada hasa Belanda sampai kelas lima sekolah da- lah yersi bahasa Belanda dengan versi Vlaam sardari tahun 1937sampai dengan 1942.Se- dari Belgia, serta versi bahasa Suid Afrika sudah itu semua pelajaran yang saya terima dsm Afrika Selatan. Kemiripan-kemiripan dituturkan dalam bahasa Indonesia dengan ini juga misalnya dapat dilitiat pada soal- pengecualian pada tahun 1949-1950 ketika soal versi bahasa negara-negara Skandinavia saya duduk di kelas satu Sekolah Fertanian serta pecahan bekas negara Yugoslavia dan Menengah Atas Bogor. Kemudian saya gu- Cekoslovakia. Bahkan versi bahasa Arab nakan lagi b^asa Belanda untuk membaca Maroko,dan Aljazair pun me- buku-buku ajar botani,geologi, kimia, fisika, I rniliki perbedaan-perbedaan, walaupun tu- dan matematika sewaktu duduk di tingkat lisannya sama. Semua kemiripan dan per- persiapan Fakultas Fertanian Bogor. Fertfir" bedaan bahasa pengantar matematika ini da- nyaan kedua ialah bagaimana cara saya dapat 27

1 BAHASAJDAOAOM POLITIK-tJLASANA. VAJ Selarnat

Oleh: Daulat P.Tampubolon

Kamis, 29 Juli 1999 adalah hari kedua Semua usaha memajukan'bangsa adalah un- Kongres Ungulstik Nasional IX, yang ber- tuk mencapai maSyar^t demikian. Untuk itu langsung selama empat hari di Hotel Padepokan masyarakat hams diberdayakan, sehingga me- Pencak Silat, Tainan Mini Indonesia Indah. miliid kemampuan yang terdiri alas tiga kompo- Kongres itu dihadiri lebih kurang 250 lin^s nen dasar. Yaitu, kecerdasan iotelektual. keccr- dan ahli bahasa dalam dan luar ncgeri. Sckitar dasan cmosional dan kcterampilan motoris. Da pukul 14.00 sejumlah peserta masih asyik dan lam pemberdayaan itu bahasa, dalam hal ini ba- tekun mendengarkan pidato politik Keiua ha.sa Indonesia, mempunyai tiga pcran dasar Umum PDI Peijuangan, Megawati Sockamo- yang hams diperhatikan. putri (Ibu Mega)di suatu ruang duduk terbuka Yaitu, bahasa Indonesia sebagai pcngcmbang lobi hotel di mana TV dihidupkan, meskipun kecerdasan intclcktual, pcngcmbang kcccrdasan waktu sidang sudah hampir tiba. cmosional dan pcngcmbang kcmandirian. Ada yang duduk di kiiisi, tetapi sebagian bc- Kecerdasan intclcktual dan kecerdasan cmo sar berdiri termasuk penulis. Ketika Ibu Mega sional adalah yang utama karcna mcncntukan mengemukakan pikiran dan perasaannya ten- kcterampilan motoris. Kcccrdasan intclcktual tang Aceh, Ambon dan Irian Jaya dengan terscn- adalah daya nalar (rasio) yang sifat-sifatnya an- dat dan air mata, hampir semua hadirin ikut ter- tara lain sistcmaiis, konscptual, abstrak, analiiis- haru, bahkan sampai ada yang melap air mata. sintesis dan bersebab-akibat. Kecerdasan emo- Malam harinya penulis mendengari^ lagi pi sional adalah daya kendali cmosi yang ada dato itu sepenuhnya dalam siaran ulangan di iV. dalam diri manusia. Individu dan masyarakat Besoknya penulis baca pula di dua surat kabar. yang cerdas dengan scutuhnya adalah yang da- Menuiut surat kabar, hampir selunih lapisan pat mengendalikan kcscimbangan kcccrdasan masyarakat mendengarkan pidato itu dengan intclcktual dan kecerdasan emosionalnya dalam penuh perhatian. Mengapa demikian? Inilah menghadapi berbagai tantangan. .sehingga yang ingin penulis soroti dengan lampu sorot beihasil secara bermutu. linguistik daJam tulisan ini. Bahasa, pikiran (kcccrdasan intclcktual) dan pcrasaan (kecerdasan cmosional)tcms-mcncms * Uga Peran Dasar berinteraksi, dalam arti saling mernpcngarnhi Individu dan masyarakat maju adalah yang dan iriembantu melalui mekanisme ncokoiteks mampu membuat capaian-capaian bermutu (bagian otak pengendali daya nalar) dan amig- dalam kehidupan. Mutu adalah paduan sifat- dala (bagian otak pengendali daya emosi). Da sifat capaian yang sesuai dengan atau meld^ihi lam proses interaksi itu, bahasa mendorong per yang dibiituUcan dalam konteks perkembangan kembangan kecerdasan intclcktual dengan as- zaman. Masyarakat maju, yang belakangan ini pek-aspek stmktural. Yaitu, kelambangan, kate- semakin biasa disebut masyar^at madani atau gorisasi dan proposisi, serta aspek nonstmktur- Indonesia baru, naempunyai ciri-ciri pokok. An- al, seperti muaian bahasa yang bempa berbagai tara lain, kesadaian dan kepatuhan tinggi teiha- iniformasi. dap hukum, keadilan dan HAM;'dcmokratis; Kelambangan mempunyai dua sifat hakikat, teibuka; mandiri; merailiki budaya baca tinggi; yaitu keab.strakan dan kesistematikan, yang beibudaya keqa keras dan menyadari nilai wak memungkinkan orang bcrpikir abstrak dan sis- tu; tak terikat pada faktor primordial dalam uru- tematis. Katcgorisa.si adalah proses pengindcn- san kepentingan umum; sadar akan nilai keber- tiflkasian dan pclambangan ciri-ciri khas sctiap agamaan (heterogenitas); mengutamakan sub- cntitas(objek) yang dialami manusia. Proses ini stansi ketimbang ritus;dan sangat sadar alupi ni mengh^ilkan kosa kata, khususnya koM kaia lai pelestarian lingkungan. ^ rcfcrensidl rasional seperti "oiang" dan "bang- 28

sa*', daya naJar konseptu^,sistematis dan hier memahami kebenarah pemyataan raikis,scrta daya ingat bcricembang. . : ini. ' - Proposisi adalah sistcm hubungah antara sua-. Tindak tutur juga lebih banyak ^^ tu cntitas dan entitas lain yang dialami manusia.. berpengaruh pada daya emosi. Proposisi adalah makna logis kalimat (klausa) Muatan bahasa yang bersifat dan merupakan satuan pengeitian dalam in-; emotif terutama terdapat dalam gatan, Proposisi dinianifestasikan benipa.kali- ;l^asa kesusastraan, bahasa poh- mat berdasarkan kaidah-kaidah.bahasa., Proses tik dM bahasa iklan. Muatan-mu- ini mendorong daya nalar sistematis, hieraikis, atan itu sangat berpenganih pada analitis-sintesis dan berdisiplin berkembang.- perkembangan daya emosi dan Muatan bahasa, khususnya ii^ormasi-informasi dengan demikian ju^ pada kecer- rasional, menjadi stimulus terhadap pikiran. dasan emosional. Dengan rangsangan Uu da>^nalar. b^eija me^ Penguasaan aspek-aspek bahasa nyeleksi, menganalisis dan menyintesiskan ber- yang dikemukakan im, terutama bagai informasi itu. Melalui proses demikian, aspek-aspek struktural, secara daya ingat, inovasi dan kreativitas juga tenis m^imal menyebabkan keterca- berkembang, yang semuanya menlnglatkaq KI. paian penguasaan bahasa secara KecerdasM emosional juga terus berkem maksimal. bang dalam interaksi tersebut dengan aspek-as- Salah satu komponen mendasar pek struktural. Yaitu, kategoi'isasi, intortasi, dan strategis dari penguasaan itu gaya bahasa dan tindak tunir, serta aspek non- adalah merabaca. Dengan kemam- struktural. seperti muatan bahasa berupa infor- puan membaca yang tinggi orang masi-informasi emotif. Kategorisasi dalam)hal ^pat mempelajari apa saja tanpa ini adalah proses keierbentul^ dan penggflna- bantuan orang l^n (guru, dan Iain- an kosa kata, terutama kosa kata refereifeial lain). cmoiif seperti "senang" dan "sedih". Dengan merabaca dia dapat Intonasi adalah pola turun naik suara dalam berkelana ke mana-mana tanpa pengujaran kalimat untuk menyatakan makna harus berada di mana-mana. atau nuansa tertentu. Intonasi sangat ber|)en- Kemandiriannya, terutama ke- ganih pada daya cmosi, karena jaringan syiraf raandirian berpikir dan berasa pendengar sangat sensitif terhadap nada, nwlid terus berkembang dan dengan dan tekanan suara, terlebih-lebih apabila demikian juga meningkatkan KI dibarcngi bahasa tubuh {body language). danKE. Gaya bahasa adalah cara pcnggunaan bahasa, Karena itu, budaya baca yang t- terutama kosa kata, yang demikian khas untuk inggi terinasuk ciri pokok utama menyatakan pikiran dan peraisaan sehingga masyarakat maju. Budaya ini lebih efekiif dan indah. Gaya bahasajuga berpe- belum berkembang dengan maksi- ngaruh pada daya nalar. tetapi berpengaruh le di Indonesia, tenitama karena bih bcsar pada daya emusi. Sering teijadi keter- sistem pendidikan dan situasi yang pengaruhan daya emosi itu membuat daya nalar tidak membcrdayakan. melemah (terlena). Inilah yang terjadi, mi^al- nya, karena gaya topeng yang terus berkembang Orde Reformasi dalam bahasa politik Orde Baru selama'tiga Sesuai dengan ketiga peran dckade,(Hal ini sudah saya^kemukakan-dabra das^ yang telah diuraikan tadi da- seminar PELBBA12 Atmajaya,Oktober 1^). patjuga dikatakan babwa iiidividu Tindak tutur {speech act)aHatah dan masyarakat maju adalah yang kegiatan yang dilakukan pem- mampu mempergunakan semu bicara (penults) unmk menyat^ah aspek bahasa sedemikian rupa, rnaksud atau keinginannya deiigan sehingga bahasa itu dengan mak ujaran (tulisan), sehingga pende simal mendorong perkembangan ngar (pembaca) terdorong oleh kecerdasan intelektual, kecer- kekuatan ujaran (tulisan) itu untuk dasan ernosional dan kemandirian memahami dan atau melakukan baik dalam diri pembicara (pe- maksud atau keinginan terse nulis) sendiri maupun pendengar but. "PDI Perjuangan memper- (pembaca) secara berkesinambu- oleh suara terbanyak" misalnya,' ngan sesuai dengaq.konteks si adalah tindak tutur pemyataan, tuasi. yang bermaksud agar pendengar Dengan ketiga perkembangan 29

itu, keterampilan motoris pada mrsainyaj teT{inft'an"'kata *'elcBn6^ umumnyajuga akan terns berkem- nii" pada suku kedua sep<^ ak- bang. senlnggii.s. Pemahaman ini berimplikasi Tetapi, yang Icbih penting lagl bahwa individu yang maju (tentu adalah tid^ terasa nuansa repiesif juga cerdas) adalah yang mampu seperti yang biasa dalam bahasa mengendalikan diri s^emikian ru- politik Orde Baru dan masih sor pa sehingga dia berbicara hanya ing terasa hingga masa Orde dengan alasan dan tujuan yang jc- Transisi ini. • las, serta dalam waktu dan dengan Pidato politik Ibu Mega dapat cara yang lepal sesuai dengan ke- dikatakan sebagai pcrmulaan tum- butuhan konteks situasi. buhnya bahasa politik baru. Yaitu, Makna hakikat ungkapan itulah bahasa politik Orde Reformasi, yang sccara umum terkesan dalam yang demokratis dan menye- pidato politik Ibu Mega. Jukkan hati rakyat. Bahasa yang dipergunakan Yang diharapkan sekarang bergaya demokraiis dan terbuka, adalah pelaksahaan isi pidato itu, tidak bemuapsa feodalistis-pater- apabila Ibu Mega terpilih menjadi naiistis-birokratis dan berkeseim- prcsidcn keempat sesuai dengan bangan ncgara objektif dalam pe- yang diindikasikan basil pemilu ngendalian keccrdasan intelektual yang telah disahkan. Sehingga, dan keterampilan emosional. baha.sa politik Orde Reformasi itu Hampir tak terdapat pcnggunaan tidak menjadi gaya topeng, seperti aspek-aspek struktural yang tidak di masa lalu. Selamat datang pada tempatriya, sepcrti pcnggu bahasa politik yang member- naan "dari pada" dan intonasi dayakan! kedaerahan yang terlalu kentara Selamat tinggal bahasa politik dalam bahasa politik penguasa yang memperdayakan! *** puncak Orde Transisi sekarang.

Penulis adalah Guru Besar Linguistics dan P^choUnguistics FPBSIKIP Medan.

Suara Peinbaruan, 22 Agustus 1999 30

CERPEN INDONESIA^ULASAN ■'Derabat"

Oleh Moh Wan Anwar'

SETipAKNYA. ada tiga du- .menjalani proses kreatii biasa berikan pencerahan terhadap nia yang akaii dilihat dari saja, Ibsis kelebat pikiran to- problem masyarakat. Budi Derabat (Inimpulan cerpen koh sebagai kriteria cerita yang tidak mencoba menggali ma- pilihan Kompas yang diterbit- bagus, demikian saja runtuh salah sampai ke akar-akamya. kanpada Juni 1999) melaliii tu- dalam Derabat yang banyak ■ Ibkoh "saya" sendiri akhimya lisan ini. Pertama adalah duhia menampilkan tindakan fisik. j menjelma sebagai manusia dalam kaiya -Budi Darma, Sesungguhnya pendapat Sa tyang "absurd", meninggalkan Umar Kayam, AA Navis, Ma- hal tidak benar-benar tepat, : pertikaian sebagaimana ia ngunwijaya, Gerson Poyk, dan i mengingat ada banyak penan- beipindah- tempat tidur dari ■Hamsad RangkuU; kedua ada I da khas milik Budi Darma yang satu hutan ke hutan lain tanpa lah dunia Jujur Prananto, Afri- masih kentara dalam Derabat tahu sebab-musabab dan alas- jzal Malna, Gus tf Sakai, AS ;yang dinilai Kompas sebagai annya. I Laksana, Prasetyohadi, Radhar ceipen terbaik dua tahun ter- jPanca Dahana, Veven Sp War- akhir inL Seperti umvimnya j dhana, Ere Redana, Herlino So- kaiya Budi Darma, Derabat ju- DERABAT Budi Darma, mes . lemckn, Cecep Syamsul Hari, ga dituturkan sebagai cerita se- ki terasa hitam putih, masih dan Seno Gumira Ajidama; hingga—^kalaupim tidak ngo- memperlihatkan ■ problematika dan yang ketiga dunia sastra- cor—cerita mengalir lancar. di-bandingkan cerpen Umar wan peiempuan kita: Rainy MP Kebiasaan Budi merumuskan Kay^ dan AA Navis. Dalam Hutabarat, Sirikit Syah, dan banyak hal dari sisi seorang to- Menjelang Lebaran,* Kayam sa- Leila S Chudori. koh, sehingga tokoh lain hanya ngat jelfis memandang realitas Baiklah kita mulai dari dunia •muncul dalam pikiran tokoh sebagai niasalahTyang harus dis- pertama. Pada umumnya kar- pencerita, juga masih terlihat elesaikan secara harmoAis. ya-karya sastrawan "senior" pada tokoh "saya" yarig m^- Tbkoh Kamil yang di-PHK de kita (maaf bila istilah tersebut muskan Metropik dan Derabat. ngan sendirinya berimbas secara berbau feodal), langsung tidak Itu berarti, keyakinan Budi pa hkarkis kepada pembantimya, langsung dengan sendirinya da kelebat pikiran tokoh masih dan konflik pun diselesaikan se menunjukkan satu hal: kepe- dianutnya. Bedanya, dalam cara gampang: Nah bisa hidup ngarangan mereka sudah sele- Olenka atau Orahg-orang Bloo- bersama keluaiga Kamil tetapi sai. Ada benamya apa yang di- mingion pikiran tokoh menjel- tidak digajL Sebagaimana per- katakan Ahmad S^al menge- ma aksi dan peristiwa, sed^g nah dikatakan Ignas Kleden da nai Budi Dharma, khususnya dalam Derabat hadlr ke hadap- lam' sebuah tulisan, kaiya-kaiya cerp«ijD^a6at dalam kaitan- an pembaca sebagai cerita saja. Umar Kayam, temtama Para nya dengan kaiya-karya Budi Namun bahwa dalam Derabat ^ Priyayi, tidak menunjukkan visi sebelumnya. Bagi Sahal, kepe- terdapat banyak tindakan £i^ masyarakat sebagaimana sering jUgarangan Budi Darma sudah tokoh, terutama di ■ bagian didengungkair Kayam dalam |beigesei; baik secara'kredo akhir, tentu adalah benan es^-esainya . yang bertema |(pendirian • kepengarangan) I Budi Darma, melalui tinda- transformasi sosial-budaya. Bila ;maupun tdcniknya d^am me- I kan fisik tokoh, seakan mdi- dalam esai-esainya terlihat ada mulis. Ikmpaknya memang Bu- j hat realitas sebagai sebuah ke- ^yetUjuan terhadap dislokasi. 'di tidak lagi mejrakini bahwa idangkalan, dan dalam dunia dan dii^ontinuitas perubahan cerita yang bagus adalah cerita yang dan^cal tidak sulit me- sosial, maka fiksi-fiksinya teije- yang menam-pilkan kelebat pi- neittukan perkara benar dan bak dalam pola perubahan har- Idran para tokohnya, bukan salah. Saya kira. akhir .cerita monis Jawa yang kontinyu dan tindakan-tindakan , jasmani-! Derabat, di samping 'sebagai| hirarkis. nya. la tidak lagi menulis dari; potret realitas, juga l^tik ter-1 ;, Dalam pada; itu, Mangun- stiatu suasana keterbiusan' da hadap beijubelnya tindakan, iwijaya, sebagaimana pada lam obses^bawaK.sadar yang fisik di negeri kita belakangan^ novd-novelnya, dalam Saran tak bisa dikuasainya. . Sahal ini. Budi Darma agaknya tak "GrooV Majoor" Prakoso me- bahk^ menduga, dalam me-, punya pilihaii, meski cerpen- nyelesaikan konflik tua-muda nulls Derabat Budi Darma nya haius tak lagi mem-: dengan refleksi terhadap feno- 31

mena zaman kcdoniaL Di situ memaksamu?^.seba^ perroal- senior" cukup gemilang menun- ada semacam ^duan teiiiadap an gensasi,sd^ haldkai.tav. jukkm ; keintensannya meng- penguasa Mta sdcarang yang dalam dnta yanjg misi^us da-' hayati dan merumusl^ k^da- ma^ bersifat kalonial. Dalam lam diri manusia;^:?.^^.'^^;^;^^^^ • an. Lewat metafbr ulat dan se- karya-kaiya A&mgunwijaya, -..v patu, Gus t£ menyajikan kebo- juga ^yam dan liahkan Nayls,. Vl; ^ brpkan dan kekonyolah biro- visi tentang sestmtu smng kali REALHAS yang 'disajikan kr^ . pemerintahan. Melalui "mengkolonialisasi" haiasi, se- j sastrawan senior sebagaimana PdnggilAku:Pheng Hwa,Veven jenis usaha membuktikan tests' diuraikan di atas tam- melukiskan bagaimana warga mereka ke dalam bentuk cerita. pak b€afoeda dengan yang digii- keturunan harus menjadi bimg- Lalu dimia macam apa yang muli sastiawaiiIdta yang relatif lon di hidonesia hingga pada hadir dalam Tamuyang Datang lebih muda.Mdeka tampak be- suatu hari, setelah nyaman hi- di Hari Lebaran AA Navis? Se- gitu dekat dengan sejumlah dup di Paris, si tokoh bahkan jumlah masalah, khususnya soal yang menggejala di Indo lin^uhg ketilto tiba di Indone perbedaan cara pandang kaum nesia dan yang lebih penting la- sia.Ibkoh Pheng Hwa seakan ti tua dan generasi muda terha- gii merdca memiliki cara pan dak percaya b^wa Indonesia dap lebaran, dendkian saja di- dang yang lain' dibandingkan yang pemah ditinggalkannya selesaikan tokoh Inyik (kaum pendahulunya. Hampir semua masih berputar-putar dalam tua) dengan renungan sendiri katya mer^ berada dalam perspalan yang sama. Dan de yang memmjukkan kebijakan. pusaran sejumlah soal yang ngan kelin^ungan, atau kene- Dalam cerpen itu konflik di-re- membuat (atau akibat) kisruh- katan, atau mungkin kefrustra- dam, generasi muda t^ diberi nya Indonesia. sian, tokoh cerita dengan tegas kesempatan bicara.dengan an- Bttlan Kdbangan Ere Redana meminta orang-orang memang- daian kaum tua moniliki jurus menunjukkan dengan jelas be- gilnya Pheng Hwa. penyelesaian jitu yang kodrati, tapa "berpenyakitnya" para Dalam Derabat ada cerpen yang bijak, dalam menyelesai- penguasa kita. Scrat Babad yang menarik, yakni Menggam- k^ konflik tersebut Dengan Tanah Jawi (masa lampau) se- bar Ayah karya AS Laksana. demikian sebenamya tak per- bagai sarana intertekstual men- Cerp>en itu menuturkan seorang nah ada komunikasi, apalagi jadi semacam isyarat kepes- ahak yang tak jelas ayahnya pemecahan masalah yang de- imisannya dalam memandang dan juga dibenci ibunya, bah mokratis, untuk memintaskan perilaku kekuasaan dan pe kan selagi masih dalam kan- perbedaan pandangan tua dan nguasa. Demikian pu^t Penjaja dimgan. Penanda anak, ibu, muda itu. Air Mata-nya I^setybhadi. dan ayah yang tak jelas seolah Melalui liunU Gerson Poyk Dalam cerpen ini Prasetyo menandai berbagai ketidak- terlihat gagap menceritakan melihat sisi lain dari gerakan beresan di Indonesia: kaum tua kehidupan tokbh "Aku" di dae- reformasi yang identik dengan berusaha membunuh generasi rah pantai Kupang y^g dihu- demo besar-besaran sewaktu muda, putusnya komunikasi bimgkan dengan kejadian-ke- menurunkan Soeharto. Di situ antaigenerasi, kegarangan ge jadian mengerikan di Indonesia tampak bagaimana korban ber- nerasi muda,sampai ketidakje- tahim-tahim terakhir ini. Seba- jatuhan imtuk suatu perubahan lasan sejarah bangsa ini. Dalam gai sastiawah yang pfawai in^ sosial-politik. Namun ironis- cerpen itu, si anak berusaha lukiskan kekhasan suatu dae- nya, justru si korbanlah yang mencari sqarahnya sendhi de rah dengan renungan yang hu- membiayai agenda besar'itu. ngan cara moiggambar ayah di manis, kentara bsoar Gerson Dan si korban adalah masyara- berbagai tempat sekadar tmtuk tidak akrab memlncaiakan ke- kat k^il atau minoritas yang ineyaMnkan bahwa dirinya kerasan di Indonesia. Bagian selama ini terpinggirkan. Begi- memiliki ayah,semacam usaha yang mengisahkanperistiwa di tu mengharukan negeri ini sam- menghindv dari krisis identi- Tangerang terkesan tempelan, pai-sampai tanpa sadar air ma- tas kedirian (kebangsaan) yang apalagi dengan penydesaian ta kita sudah sekian banyak tak jelas ita Sayangnya, AS teigesa yang gampang sekali tumpah. Akhir cerita menyaji- Laksana tidak mempertim- diduga pembaca. kan ambiguitas(boleh jadi kita bangkan dengan seksama pe- Akan halnya Hamsa<^ Rang- memang sudah kehabisan air nuturan cerita yang dituturkan kuti, melalui Maukah Kau mata, atau karena kesedihan si anak. Kehadiran pengarang Menghajms Bekas Bibimya di sudah biasa, maka mata kita jadi dominan menguasai tutm- Bibirku dengan BUrirmu? juga tidak sensitif lagi imtuk menge- an si anak sebagai pembawa tidak banyak meqyodorkan ta- luarkan air mata. atau kita su kisah. Di samping itu rujukan waran bila kita bertimbang soal dah terlatih untuk tidak mena- teks yang dicantumkan meng- lealitas Indonesia hari ini Agak ngisi segala jenis keperiha^ dan iayaratkw ketidakpercayaan sulit menafsir kalimat "Asu kesedihan), yang jelas air ihata pengarang, padahal acuan teks Datuk Maiinggih dan kau Siti di negeri ini sudah tak ada. demikian secara intertdcstual Nurbaya,dalam usia. Apa yang Para sastrawan yang "belum tidak akan menimbulkan ba- 32

nyak soal bagi pembaca. DUNIA terakhir adalah r^- gaimana pman perempuan di Di antara sastrawan yang be- itas yang direpresentasikansi^ squmlah n^ara, khususn^. lum senior init Seno Gumira trawan perempuan kita.^ A(^ negara berkemba^.' Dal^^ AJldanna adalah pengarang tiga sastrawan poi^puan da tete itu terlihat bagaimana yang paling terkecaL Namun lam Derabat. sastrav^ pa%mpuan inemiliki'militant dalam Derobot,oerpennya yang itu pada dasamya mencbba dan konutmm yahg'tiQ^ ter- beijudul Tujtum: Negeri Senja mengangkat sesuatii yang.di- hadap masalah bangsarbailgsaii tidak menunjukkan kelasnya pinggirkan selama inL Rainy y^g selama ini dihegemoni la- j seba^ cerpenis andal. Cerpeh MP Hutabaint. menunjukkan : Id-lakL Namun dism lain Chu-! modd demean boleh jadi cer-! simpatinya t^hadap orang;^- I*dori juga miengritik permpuah pen yang disiikai Seno s«idiri' cat yang tidak ditangani serlus 'lain,; misali^ tokoh "saya" (dalam buku Negeri KabUt] oleh ma^arakat, khustusnya !sendiri; yang justru hanya me- Seno mengaku bahwa la sebe- negara dan pemerintah.Perem Imanfaatkan berbagai situasi namya ingin menulis cerpen puan cacat mental, Naomi har ;imtuk kepentingan dirinya modd yang tezdapat dalam Ne manya,dalam cerpen itu begitu sendiri (dalam kasus ini tokoh geri Kabut), namim sayang Tu- , saja menjadi obyek banyak "saya" mengdcsploitasi gerak-. juan: Negeri Sen-ja tidak sehe- i orang,misklnya murid laM-l^ i an imtuk kepentingan jiir-1 bat Sepotong Senja Buat Pa- ; SMA yang iseng melecehkan |nalistik). ■ ■ t carku. Seno boleh bimbang ka- seksualitasnya, juga obyek ke- I Namun terkadang perem- rena di terigah keinginannya marahan Bu guru Rohani di rpuan kita terjebak atau masih menulis cerpen gaya Ne-geri sekolah itu. Naomi diperlaku- j berada dalam dunia laki-laki, Kobut, nyatanya ia lebih dike- kan tak adil bukan saja oleh le- j sehingga cara pandangnya ma- nal dan ^haigai lantaran cer- 'laid, melainkan juga oleh pe jsih patriarkis. Dalam cerpen pen-cerpennya yang bermodel rempuan yang bahkaii bekeija Perempuan Suamiku kaiya Si- Penembak Misterius, Saksi Ma sebagai guru. Naomi memang rikat Syah, cara pandang itu te, dan Dilarang Menyanyi di terkadang senang juga dengan gampang dilihat. Ketika tokoh Kamar Mandi. perlakuan anak-anak SMA itu, "aku" menyadari bahwa sua- Ada juga dalam Derabat cer karena pada dasamya ia pun minya memiliki perempuan pen yang tidak banyak berurus- normal. Namun justru orang- lain, toh tokoh "aku" tidak bisa an dengan hiruk pikuk Indone orang disekitar tidak peduli de dengan tegas inengambil sikap. sia belakangan ini. Dalam Par ngan kenormalan itu, sehingga Tbkoh "aku",si perempuan, ti tita No 3 In E for Solo Violin, Naomi tersiksa dalam ketida- dak bisa dengan mudah mene- Cecep Syamsul Hari menggali knormalannya. rima kondisi ini(suaminya me- persoalan mendalam dari ma- Dalam pada itu,cerpen Surat madu), namun juga tidak bisa nusia, persoalan perasaam yang untitk Wai Tbz kaiya Leila S meninggalkan suaminya. Ba scring dikatakan sederhana se- Chudori menukik lebih tajam nyak pertimbangan dalam diri bagai cinta. Sahal menganggap dengan merepresentasikan ba- perempuan itu, karena pada teks-teks luar yang dirujuk Ce dasamya ada cara pandang cep dalam cerpen itu cenderung lelaki di belakangnya yang sebagai tempelan, dan bahkan mengharuskan id begitu dan judul terkesan mentereng un- begini. tuk soal yang "sederhana" itu. Deraikianlah saya temui tiga Saya kira,Sahal terlalu menye- dunia dalam Derabat. Banyak derhanakan persoalan dan me- pekerjaarv tamyata yang hams nemui teks secara apriori. He- digarap generasi muda^juga mat saya, rujukan yang ditam- kaum hawa,dalam kasus ini sas pilkan Cecep dalam cerpen itu trawan kita y^g bdum senior; justru berusaha menghadirkan sebab kita pada dasamya sud^ sejumlah wama untuk meru- tidak bisa berharap terlalu ba muskan apa yang biasa, secara nyak dari jrang tiia-tua itu. * • sederhana disebut cinta. Walau Moh Wan Anwar, penyair-; demikian, memang,secara pri- esais, mahasisma S-2 di Univ^- badi saya sendiri agak sulit me- sitas Indonesia, mengajar di. Uhat Indonesia dari cerita de FKIP Untirta Banten. ' mikian. -•

Kbmpas^ 15 Agustus 1999

V KESUSASTRAAN INDONESIA-ULASA • -fJlanotp 4iTri di ^DuKBfb Kadisobo, Sleman, YogyaJ^a.Bahkan, anak-anak jalarian'dan sopir-sopir taksi di kawasan Malioboro pun ■ Meninggal merasa kehilangan dan menengok mendiang LK^S Suryadi Aguslinus, 48 tahun, pe- dirumahsakit. 7^'. . nulis prosa link Pengakuan Pariyeni, yang Sahabatnya yang juga doscn Fakulias ^as- terkenal dalam dunia sasira Indonesia pada tra Univer^itas Gadjah Mada,Bakdi Suman- 1980-an. meninggal dunia akibai stroke, to, sangat sedih atas kepergian Linus. "Dia Jumat,30 Juli 1999. Sebelumnya,la sempat orang yang tak pemah marah dan pemaaf," dirawai selama 15 hari di Rumah Sakii Panti kata Bakdi, yang pemah meneliti Pengakuan Rapih, Yogyakarta. la terakhir kali muncul Pariyem uniuk tesis S-2-nya. Sedangkan bu- di depan publik pada 25 Juni 1999, saa( dayawan Uinar Kayam menilai bahwa karya memberikan kata sambulan dalam acara dan diri Linus sama "orisinar'-nya." Karya pamit pensiunnya rohaiiiwan dan budaya- Pariyem merupakan karya prosa lirik lerbaik wan Dick Hanoko. dan koniroversial di zaniannya," kata Ka Lelaki penggemariongseng dan sate kam- yam. bing ini mcmang disukai dan dikenal banyak Scbolum dirawai di itmiaii sakil. lelaki kc- kalangan di Yogyakarta. Karena itu. kctika lahiran Sleman ini sedang melakukan pcr- Linus sakil,sejumlah seniinan dan wartawan buruun dokumeniasi foio peninggalari seja- di Yogyakarta mengumpulkan dana guna rah di Candi Sukuh. di Kawasan Wisaia Tawangmangu. yang akan dijadikan ilusirasi meringankan biaya pengobaiannya. Mereka penulisan bukunya teniang Kerajaan Maja- pun kemudian lurut mengiringi niisa pema- pahiL Rupanya. Tuhan punya rencana lain. kaman jenazah "anak rohani" Romo Dick Selamal jalan. Linus. ■ Tempo, 2 Agustus 1999 No.22/XXVIII Linus "Masih" di Yogya ANDAIKATA Linus menjadi perwira polisi, nasib- nya tak akan seperti sekarang. Prestasi sekolah- nya balk. la diterima di akademi kepolisian. Sudah menjalani pendidikan fisik, tetapi kemudian se- muanya ia tinggalkan begitu saja. Lalu ia memasuki jalan kesunyian, hutan belantara yang wingit, yang tak banyak orang berani memasukinya. Padahal, menjadi seorang 34

polisi di masa Orde Bam dapat dibayangkan istimewanya. Harga^ melohjak, kekuasaan selalu siap dalam gengga- . man,dan —tentu saja— bersama semua itu rezeki meng-

alirda:^.

SEKARANG Onus sudah tiada, perawata^ya di rumah sakit. Sam- orang yang amat akrab d^gan kehi- setelah sebelunmya teigeletak di pai tahg^ 27 Juli yang baru lalu, dupan desa,.orang-orang kecil, dan fiimah sakit Panti Rapih, antara hi- biaya perawatan Linus sudah sebe- menghadapkan mereka dengan mo- dan matt. Setelah sebuah serang- sar Rp 21 juta. Padahal,sampai pa demitas Indonesia. Kelompok teater an darah tinggi, stroke, hampir selu- da waktu itu pula, bahkan hingga 'Rendra membentuk kelompok musik ruh per^atan hslknya tak berfungsi. maut menjemputmu pada Jumat. yang disebut "kampungan". Teater Tubuhnya tak dapat digerakkan. Li- (30/7)sekitar pukul 22.55,tidak tam-! Gandrik mengaku sebagai Teater dahnya tak hanya pingsan, tetapi "»ak perkembanggm dal^ kesehat- "Ndesit". s^arat, tak lagi ^pat bicara. Pema- annya; I Sebagaimana yang dapat disaksi-

pasannya teisendat sehingga dalam ' kan,banyak penyair,sastrawan, seni keadaan antaira sadar dan tidak sadar, SEORANG wartawan bertanya pa man, yang akhimya hijrah secara antara tidur dan bangun, suara na- da saya: Apakah nasib Linus mewak- fisik ke Jakarta, hidup di sebuah ling- pdsnya terdengar keras, seperti mata ili nasib semua seniman yang cen- kungan yang setidaknya pemah gergaji yang dihadapkan pada'kayu derung tidak memperhatikan kese- mereka tolak. Kalaupun tidak hijrah yang^at. • hatannya dan juga jaminan kehidup- ke Jakarta, mereka sudah menjalani "Sewaktu menyaksilian keadaan an ekonominya?Saya terpaksa meng- sebuah jalan hidup yang seirama de Linus y^g teigeletak tak berdaya, iyakan. Begitulah jalan hidup seni ngan Jakarta. Mereka sudah mulai orang yang sedikit saja kenal dirinya man, apalagi penyair. Seorang beipikir, betapa soal manajemen, sewaktu masih sehat tak akan kuasa penyair, kata saya, bukanlah orang siasat, strategi, memperdagangkan menahan haru'. Sewaktu saya berada biasa. Bila ia menjadi orang biasa, kesenian mempakan sesuatu yang di'ruang tempat penyair kita itu dira- penglihatan, pendengaran, dan niscaya, sesuatu yang harus dipelaja- wat, beberapa hari sebelum ia me- pergsaannya akan menjadi biasa pu ri, di^asai, dan terutama dijalani. harik nafasnya yang penghabisan di la. Ia akan berpikir sep^ kebanyak- Linus adalah sosok penyair yang Bumi, tampak mata Linus terpejam. an oiMg berpikir, ia akan merasa tetap berada dijalan kepenyairannya. Di kanan kiri duduk saudara-saudara seperti kebanyakan orang merasa, Ia tidak menjadi orang biasa, hidup perempuannyajnengelus dan membe- pendengarannya akan searah dengan dalam bingkai modemitas di atas. Ia las tangan, kaki, dan dadanya. Dalam pendengaran banyak orang. Jika tidak hanya tak pindah ke Jakarta,te terpejam itu Linus masih mendengar. demikian halnya, penyair tidak dapat tapi terus menjalani cara dan gaya Sementara itu pula,air matanya terus melihat, mendengar, merasakan, apa hidupnya yang lama. Ketika teman- mengalir. yang tidak dilihat, didengar,dan dira- tetnannya sudah menggunakan mo- Entah apa yang ditangiskan Linus. sakan oleh orang kebanyakan. Men Setahu saya, ia tak akan menangisi bil, ia masih tetap menggunakan jadi penyair yang baik bukan sekadar skutec Ketika teman-temannya tam nasibnya sendiri. Sewaktu sehat, menguasai keterampilan bersyair, Linus dikenal sebagai seorang yang pak sudah memakai pakaian yang tetapi menjadikan kqjenyairan seba rapi, bersih, tampak terawat dan ter- amat setia pada keluarganya. Setiap gai tidak hanya jalan hidup, mendapatkan rezeki, betapapun be- atur, Linus masih tetap berpakaian melainkan bahkan darah daging. seperti para penyair di tahun 70-an ke samya, yang dipikirkan Linus ter- Kepenyairan membentuk tubuh pe utama sekali adalah adik-adiknya bawah: jaket yang tampak usang, nyair.. celana jins yfuig tampak kumuh, tas yang-masih. sekolah, adik-adiknya. Tak ada seorang penyeiir pun yang yang akan menikah,dan sebagainya. yang beria kertas-kertas yang entah ^ya tahu yang tidak pemah melaku- apa isinya.* Kondisi ekonominya, de Untuk dirinya sendiri,. kebutuhan kan kritik terhadap peradaban yang Liniis amatlah terbatas.Ia hanya bu- ngan cara hidup seperti itu, tentu sa dominan, terutama yang dalam kon- ja tak bembah. Ituh pita mesin tik,'kertas, kopi, teks Linus adalah peradaban modem ••• rokok, dan tongseng. Untuk.mobili- yang materialistis, drsploitatif. Lalu, TENTIJ bukan hanya Linus yang tas,ia ^dah merasa puas dengan se in»%ka mencoba membangun sebuah buah skuter bekas warisan dari t^pak masih mempertahankan jalan cara dan gaya hidup altematif seba hidup yang serupa itu. Di Yogya Darmantp Yatman. Karena itu, gai tandingan.j^endra, misalnya, per- Linuis, yang dalam tak sadarVterus banyak s^ali penyair, sastrawan, menetieskan air mata .itu pastilah nah niengatakan bahwa ia berumah seniman, yang berpenampilan seperti di angin, dan rumah itu tidak dapat Linus,dengan keadaan ekonomi yang tidak menangisi'dirinya sendiri la; lain sdain di Yogya yang dihadapkan' mungirin lebih buruk *dailpad^ya. ihenangisi keluarganya yang terpakr- dengan, mod^mitas • Kota Jakarta. sa harus memikul beban m^biayai Ibtapi, mereka itu cenderung tarma- Emha 'mehampilkan diri sebagai suk oiMg-orang yang sebenamya 55

memang tidak mempunyaii kesem- M yang toumaias.Ia tidak'befah ber- patan untuk berub^. Linus lain., .^da.di kpta itU,'dengan dan gaya Linus sebenamya mempmyai ke- Mdup kpta.itii, dsngan leara pandang sempatan.. . Prests^inya^^,!^^^ sebagai j sama dengan penduduk kpta itu. penyaii:tak <^pat diragub^'la sudah ,Karerm. iW,' akhimya m kiembali ke memberikan siunls^gan pada dunia 'Yogjraij k^bali ke jalatihya semula. perpuisian Indonesia dalain bentuk Hmgga saat aldiir hayatnya. cara ekspresi yang kh^,realitas khas, ^.Andaikata Linus menjadi oran^ bia bangunan dunia yang khas, yang se- sa, menjadi perwira polisi, ia buksm- beliunnya tidak dilihat, didengai; dan nya'tak mungkin tersoimig stroke. dirasakioi oleh yang lain. Karaia itu, Soeharto saja mengalaminya. Akan tidaklah susah bagi Linus untuk men- tetapi, ■ mungkin, seperti halnya jadi orang biasa, orang kebanyakan, Soeharto,kesehatannya ptm akan de menjadi bagian dari modemitas.Dan ngan segera dapat pulih dan kedua ia memang pemah mencoba meman- matanya yang terpejam tak mengalir- faatkan kesempatan itu, peigi dan kan luh. Aduh... berusaha bekeija di Jakarta. • Faruk, Staf , pengajar pada Pengalaman di Jakart^ bagi Linus Fakultas Sastra Urdversitas Gadjah tampaknya justru menjadi pengalam- Mada.

Korapas, 2 Aguatus 1999 Aksi Peduil Liniis Membaca "Pengakuan Pariyem yy SURAT kabar Harian Kedau- nyedot dahak yang mengganggu pembaca pun sering gagal, atau latan Rakyat Yogyakarta, Rabu jalan napas, disusul operasi cuci terpeleset menafsirkan apa yang (28/7) pekan lalu berhasil mem- darah setelah terbulrti penyair sebenamya ingin dikemukakan bangkitkan kembali harapan ka- dan mantan redaktur budaya penyaimya lewat teks itu. Ada langan seniman akan bangkitnya Harian Bemas Yogya itu diketa- beberapa pembaca, yang "tidak kegiatan dan komunitas sastra- hui gagal ginjal. Nan^ Linus sampai" membaca apa adanya, wan Yogya yang solid dengan akhimya tutup usia Jumat(30/7) karena deskripsi Linus yang wama-wami kaiya mereka. Le- malam. amat transparan. wat kegiatan "Peduli Seniman" y Ibkoh ma^rakatdan kalang di aula kantor tersebut, dengan YANG menaiik, j^igelaran an kampus yang ikut membaca mengundang belasan seniman, pembacaan-puisi itu tel^ me- puisi di antaranya Dekan'Fakul budayawan, para intelektual, nyedot begitu banyak perhatian tas Sastra UGM Prof Dr Hj Sitti wartawan, dan tokoh-tokoh ma- kalangan seniman maupim war- Chamamah Siuatno, Kepala Pu- syarakat di Yogya, malam itu pe- ga Yogya, sehingga acara itu se sat Studi Wanlta UGM Prof Dr nonton mendapat suguhan pem- perti mempertemukan kembali Maiy Astuti,pakar sastra Dr Su- bacaan prosa lirik Peng^uan para seniman yang selama ini ja- minto A Sayuti, Ki Boerhanud- Pariyem karya I-inns Suiyadi rang bertemu, dan generasi baru din Lubis,Prof Dr Subronto Pro- AG. seniman Yogya yang tak kalah johardjono, Rektor Universitas Acara dimaksudkan sebagai produktif dengan para senior Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) upaya menggugah kalangan se mereka. Drs Kusumadmo MM,serta Drs niman dan budayawan untuk Merunut kembali Pengakuan Bakdi Soemanto SU dan istrinya membantu meMngankan beban Pariyem, terasa banyak hal be Ny Lana Bakdi Soemanto (ka biaya pengobatan penyair Desa lum selesai di sana. Bukan saja langan kampus). Kadisobo,Sleman itu, yang sejak soal gender yang menjadi saTah Dari kalangan seniman dan 15 Juli 1999 lalu terkena stroke di satu topik peigulatan budaya Ja- budayawan yang hadir antara ruang Yosef, RS Panti Rapih, wa—dan Idni tentu menjadi wa- lain Azwar AN, Fred Wibowo, Yogyakarta. cana yang sangat aktiuil—^tetapi Butet Kartarejasa, Hem Kesawai Dengan separuh badan lum- juga tradisi petani,- sikap nrimo Murti, Landung * Simatupang, puh dan tetap belum scpenuhnya dan pasrah,serta Berbagai istilah. Maria Kadarsih, Ardiyanto Pra- sadar, Linus terpaksa menjalani dan idiom khas yang^dfungkap- nata, Sunardian Y^rodono. Di operasi pertama mcmbuat lu- kan Linus di sana. Sejumlah samping sejumlah wartawan,ju- bang di tenggorokan untuk me- 36

ga ada tokoh masyarakat, seper- yakarta(DIY) melihat, aksi pedu- ti Arwan TUti Artha, Letkol(Pol) 11 seniman ini sebenarnya bulmn Yotje Mende, Ken Utami, Lusy hanya ditujukan kepada Liniis. Lakshita, Utik Dhanumihardjo, Aksi seperti ini juga meriipalcan Anggi Minami, dan dua musisi kebutuhan kita dan bentuk soli- Bram Makahekum, dan Ambar dantas kita kepada para seni Polah. Di luar itu, juga hadir se- man. "Karena pada umumnya, niman Dr Faruk, Sutanto Men- apalagi para penyair, hidupnya dut, penyair Teguh Ranumihar- terus miskin. Kalau tidak ada" djo, Joke Pinurbo, dan Abdul ulurM tangan dari masyarakat, Wachid. bagaunana kita bisa menghargai Kegiatan yang dibuka Pemred mereka?" kata Faruk. Kedaulatan Rakyat Drs Oka Ku- Pengakuan Pariyem yang di- sumayudha itu berhasil me- publikasikan pertama tahun ngumpulkan dana Rp 3.000.600 1978-1979, merupakan kaiya yang selanjutnya diserahkan puncak Linus Suiyadi pada ba- oleh Pemimpin Umum Kedaulat gian awal perjalanan kariemya. an Rakyat H Soemadl M Wonohi- Karya itu sendiri sudah diter- to kepada Bakdi Soemanto untuk jemahkan ke beberapa bahasa, diteruskan kepada keluarga Li dan terakhir ke dalam bahasa nus Suryadi. Beianda. Sejak awal penerbitan- nya, Pengakuan Pariyem diper- PEMBACAAN Pengakuan Pa- sembahkan Linus kepada Umar Ttyem Rabu malam, menurut pe Kayam, yang ketika itu masih nyair dan pakar sastra Dr Su- aktif menjabat sebagai Diijen niinto A Sayuti telah menunjuk- RTF (Radio Televisi dan Film), kan fenomena menarik, adanya bahkan dalam prosa lirik itu, di- kebutuhan untuk menjalin ko- gambarkan juga tokoh Dirjen munitas baru yang selama ini ja- RTF itu secara samar. Meski de- rang terwujud. "Yogya sebagai mildan tidak sedikit pembaca kota kebudayaan itu 'kan memi- puisi malam itu yang terpeleset liki banyak sekali kantung kebu keliru membaca ungkapan-ung- dayaan, ada banyak galeri, ko- kapan Linus Suiyadi yang sarat munitas. Akan tetapi kantung- dengan idiom-idiom budaya kantung itu r6bek, karenanya Jawa. butuh tambalan-tambalan baru. Komunitas yang dibangun Ke Forum ini, menurut saya, adalah daulatan Rakyat sebenarnya po- forum tambalan yang penting, di tensial sebagai ruang atau forum mana semua orang bisa bertemu dialog imtuk aktivi^ kesenian kembali," kata Suminto A Sayu- di Yogya. Bahkan beberapa orang berharap, forum itu bakal Sedangkan Dr Faruk yang saat berk^bang dan menjadi salah ini menjadi Koordinator Seksi satu payung aktivitas para seni Sastra Dewan Kesenian DI Yog- man Yogya.(hrd)

Kbnpas^ 2 Agustus 1999 37 IVIeriapaklm^iiiasiidan Motirij^d JAKARTA — Malam menge- man yang serba bisa,ia merambah! nang 40 hari sastrawan Motinggo ■ beib^ai lagam sastra dan seni."Ia Busye di Galeri Cipta II Taman memang bukan presideh penyair Ismail Marzuki,Jumat malam lalu Indonesia,(seperti yang diklaim <30^,tak isekedar mengirim doa, Sutardji CB atas diiinya, red),tapi tap]juga menapak tilas kelakuan puisi-puisinya pemah memba- seniman dan sastrawan yang sem- wanya ke sebuah festival puisi du patdijuluki pomo ini. "Motinggo nia di Korea," kata Melani. itu seniman berkepala tujuh,.semua Sebagai penulis'drama, nama mau dipegangnya ya bikin puisi, Busye pun t^ disejajaikan dengan keramik,novel, teater,'' ujar Sutar- putu Wijaya dan Arifin C Noer,ta dji.Cblzoum Bachri,salah seorang pi salah satu kaiya awalnya Malam sobat karibnya. y

Republlka^ 2 Aguatus 1999 SEPERTI ■ pada . istimewa". Bukan waktu Rorao Ma- * ' karena pekaiannya ngunwijaya mening- klasik-kumal, gal, juga Masri Si- buk^ juga karena ngarimbun, juga- be- vespa warisan berapa sahabat baik kJ|&^ Darmanto Yt yang lainnya yang mening- suara ejlek'enong- gal, seperti sebuah - nya menyaingi kon- skenario film yang frgBb voi lampor Nyai telah ditulis rapi, saya - Roro Kidul (tapi berhalangan datang yang akhir-akhir ini k^ena sedang ambruk sakii sudah ganti baru), tapi yah ke- Skenario? Tbntu saja itu se selur^annya yang jatmika buah "skenario"! Skenario dart bagaimanapun sering aneh Penulis Agung, Gusti Allah dan tidak "memudengkan" Yang Maha Kuasa. Seperti ju ceritera-ceriteranya. ga sebuah skenario yang pant Pendeknya keseluruhan body ing lainnya tentulah ada mak- and soul penyair Kadisobo se sud dan alasannya yang san- lalu memukau, meski sering gat penting skenario itu dit juga "puzzling, mengundang ulis. Sebagai manusia biasa tanda tanya. Kebenciannya saya tidak bertanya jauh, terhadap bakmi, legendaris di tidak meneges lebih lanjut ten- kota Yogya. Sanaa legendaris- tang kebetulan itu. Meskipun nya de-kefanatikannya kepa- ge/o dan sedih, tidak bisa lain da tongseng.(Satu malam be- daripada menerimanya den- gitu saja dia muncul di rumah gan sabar dan tawakkal. dengan pakaian rapi disfetrika. Si Mbak, anak saya yang Kelihatan bersih dan segar. tertua bersama anak-anak Bersisir rapi. Dengan senyum- kembamya yang pada waktu senyimi dia mengatakan bah itu sedang kebetiian berada di wa dia mendapat undangan Yogya, sempat menengok kencan makan-malam di ru Linus pada hari teral^ir mah seorang dosen wanita Ita Linus tergeletak di nimah lia. Cakep, deh, katanya. Be- sakiL MesWpun si Mbak men- lum setengah jam kemudian, doakan Linus akan kesem- Iho, dia sudah kembali ter- buhannya, sekaligus dia^ut engah-engah. Langsung me- bahwa itu pertemuannya'^ang nuju dapur Nansiyem minta terakhir dengan konco-baik • makan. Bam kemudian dia ayahnya. Saya dan Bu Ageng, melapor, di rumah cewek Ita Gehdut dan Mister Kebumen,. lia itu makan-malamnya "spa- seperti mewakilkan si Mbak geW., bakmi Italia yang berge- unt\ik menghadiri saat-saat limang keju dan tomat.,.).-', akhir Linus. Mister Rigen, Linus, penyair prasodjo itu, Nansiyem dan bedes-bedes -memangprbsbdjo betul. Tfenan Beni Prakosa dan Iblo-lblo,. I Akan hal itu RCster Rigen selalu tahu dan merasa bahwa pirn percaya dan rbefiggaris- Linus bukan konco-biasa bagi bawahinya. Suatu ketdka Mis seluruh isi nDalem KeAge- ter Rigen masih mendatangi ngan; Dia adalah selalu "tamu * Beraaznbung hal 11 kol5 39

^ kamar. sehabis Linus .tang-mentang.' • pidang. ' bar-kaca daii Pak Sasbrogam^ .' . fMaslinusi^^ , , • bar almarhum, yang pemah • fMemangn^ mengingatkan kita supaya pra- 'Orang irok biasa bkul!" 8o4jo, sederhana,. diengan se- . 'Ta biasa. Ti^iak macem- biuih lukisian Petiiik.l^rfoya- maceriuTerus?" foya dengab inemanglm seo- '^a, enggih. Bot^ macem- rang wanita sembari tangan- macem. iSeperti Prof. L^owo nya sebelah mem^ang sebuah Prasodjo." botol wisld. Lukisan itu ditulisi TBetul to, menurat kamu ?. "Melik Nggendong Lali", men- Elok pendapatmu/ damba sesuatu itu mengan- Tadahal dia.itu bukan prof, dung kemungkinan untukJu- bukan apa,to Pak ?" pa.... Saya tersenyum sendiil. Apa untukjadi orang prasod- "Bapak kok mesem-mesem ? jo itu harus prof., Gen T Apa sudah iigeh betul artinya "Ha ya tidak to,Pak. Prof itu praso^jo?". ya prof. Ning kalau praso^jo..." "Sudah, Mister. Prasodjo itu Mister Rigen kemudian pin- ya Mas linus itu. Seutuhnya dab duduknya. Berdiri' meng- hadap saya. Dua'jempol tan- Saya ihgat Linus waktu baru gannya dlacungkah kepada rampiing 'menulis Pariyem saya... yang monumental itu. Bangga "Ning, kalau pr^soc^o itu ya tapi tidak mbagusi. Karya itu seperti ini, Iho,Pak. Jempol be- dibicarakan di mana-mana, tul. Untuk menjadi praso^jp diteijemahkan dalam bahasa yang betul itu tidak mudah ya, Belanda oleh seorang penulis' Pak ? Soalnya saya lihat Belanda. Linus bangga tapi sekarang banyak orang pintei*, tidak mbagusL '' orang kuasa,orang kaya, hing, Linus, penyair Kadisobo, ning,-kalau diminta praso4jo ,yang telah memukau dan eh, kok subt banget! Mereka menggembirakan bany^ saha- terus petentang-petenteng, adi- bat,telah peigi. Sdainat Jalan, gang-adiguna. Terusjadi men- sahiabatQ-h

Kedaulatan Rakyat^ 3 Agustus 1999 40

PEMBACAAN PUISl Guyon Sang Darmanto Setelah absen 17tahun,Darmanto kembali keTIM.Tetap harus diperhitungkan. PENYAIR Darmantojatman mem- atmosferdi pusatkescnian terschut."JJr/- beri jawahan aneh saatdicawari me- antevt terus,"katanya. ngepalai Program Studi Psikologi Di sela-sela lemharan puisi yang diba Klinis, Fakiricas Kedokteran, Uni- canya,Darmanto ra jin menggoda konco- versitas Diponegoro(Undip),Semarang, koncolamanya yangdudukdi harisan de- Juni 1996."Belikan sepatu,ukurannya 42, pan.Ikranegara jadi sasaran pertaina."Dia dan harganya harus di atas Rp 100.000, datangpasti umuk ngaco, karena partainya kalau mau mengangkac saya sebagai peja- kalah,"sentil Darmanto.Ikra tercuatseba bat," katanya kcpada Rektor Undip saat gai seorangcalon anggota legislatiFPartai itu, Muladi. Amanat N'asional(1\\X) tlari daerab pemi- Permintaan itu dicuruti. Aluladi liban jawa Tinuir. 1 ladirin terkekeb. terpaksa merogoh sakunya sendiri,dan Belum sempat Ikra meml»alas, sasaran membelikan sepatu seperti yang disya- beralib ke pclukis I lardi, yangbaru meng- ratkan. Darmanto pun lalu memegang gelarpameran di jepang. "jaub-jaub pa- jabatan kepala program blttblabla itu... meran, tapi tak aila yang beli," kata Dar sampai sekarang. Lalu, berubahkah manto. Setelab itu, penyair Sutardji Cal- sang Darmanto? Temyata tidak. Sepa zoum Bacbri dapatgiliran. "Tarji itu kok tu pngdibelikan orangyangkini men- merana terus.,.. ^'ang lain sudab naik jadi Menteri Kehakiman itu hanya di- .Mercy,ia inasihj.ilan kaki rerus," kata Dar- pakai kalau ada acara rapat. nnmto. Piiulabsaja kc Semarang,|i."I la Untuk mengajar,apalagi memba- dirin lagi-lagi bertcmpik sorak. ca puisi,"Alas Toto" —demikian ia Cia\a incmbaca Darmaiuomemangtak biasa disapa para kolega dan maha- seairaktin arji. atau seteatrikal Rcndra. siswanya— tetap bersepatu sandal I api, pcnonton tak jrernab merasa lM)san dan bercelana jins. Dengan penam- karena kclmcaban Darmantomenebarkan pilan sepera itu pula ia menyapa pub- humor di sepanjang acara. Apalagi ketika lik di Graha Cipta II, Taman Ismail pada saat jcda."suarau an" Butet Kertara- Marzuki(TIM), Jakarta, Jumat ma- jasa ikut niinut membaca sajak, Apa MJuk lam pekan lalu. Dalam acara "Lapor- Bosen l^vm Sampek Tuwi-k JtuU Presiden? an Kepada Karto"itu, Mas Toto me- Sajak itu dibuat Darmanto dua bari sebe- lempar 11 puisi selama dua jam."Ini lum Soeharto lengser. < hanya nostalgia,kangenan dengan te- Tak banya dalam gaya memlvaca, hu man-teman lama," kata penyair ber- morjuga menyusup ke dalam puisi-puisi- usia 57 tahun itu. nya. Masuk akal kala ada yang menyebut, Darmanto membuka jurusnya de- panggung tertib bukanlab poilium Dar npm membaca "Hai Sapi", yang juga manto.Pembacaan sajaknya barus dinik- dibacanya saat terakhir tampil di TLM, mati sembari leseban.Danarto, yang baru saat pertemuan sastrawan se-Indone- nienerbitkan/4x(7w//rjr//o^// itu, menilai du- sia, 1982."Sajak ini menjelaskan me- nia kcpenyairan Darmanto sebagai dunia ngapa saya lama tak tampil di TLM," guyon vinton khasJawa.Akrab ileng:m sin- katanya.Kepada Gatra ia menyebut- j diran dan ejekan. kan,lama absen karena malas melihat 41

;Vr ; Deh^n para imDarmanto iiicrij^S' -»^si iperat kebiidayaan Jawa.,)R.uisi,/4|r/,. •1 yahgidibuatawal 1980Tan,misalnya:?|tfie- ^^Hr^ts^Mghfiatmii iasiimber Berkahidan rezeit/;Tapii;di bagianlain:7// . imapentmgdengan kerhauy lukuisawqbdan . pobqn Beiapa/Ia:kita iaiigkul vtalam baridan^kpemab ngelub Tvalaucape/ la seldlumemelibara anak-anak kita 4engan bersunggub-snnggub/scperti kita memelibara ayam, itiky kambingy dtauja^ng.Kelompok feminis bolch jadi tak setuju cara pandang Dannan- to."Tapi, itulah realitas budaya Ja wa," katanya.v Selainistri,pada periode itu, Dar- manto juga bersajak tentang "anak" dan "rumah".Sajak-sajak itu juga rnc- ngelaborasi Hlsafat harmoni kehi- dupan manusia Jawa. Periode ini, yangoleh Darmanto disebut sebagai zaman normal,oleh banyak seninian dinilai sebagai periode kepenyairan Darmanto yang paling cemcrlang. "Ketika menggarap sajak-sajak indi- vidu itu, Darmanto masih sempat mengolah kata," kata Sutardji Cal- zoumBachri. Sajak-sajak terbaru Darmanto, yang banyak mengangkat pcrihal re- . formasi, dalam penilaian Sutardji di- j tampilkan terlampau telanjang. Ke- t nyataan sosial tak dibungkus dengan 1 menifora."Seperti tajuk rencana ko- ; ran," kata "PresidenPenyair"itu. Pe- i nafeirannya pun jadi tunggal.'*Tak lagi I merangsarigimajinasipembaca,"Su-. tardji menambahkan. Mungkin saja. Tetapi^ betapapun, Darmanto membuktikan dirinya masih harus diperhitungkan di depan pengun- jung yang memenuhi gedung malam im. Di atas panggung,ia masih Darmanto yang dulu,yang pandai menjebakdan mengge- litik pcnonton,cerdas meriipermainkan emosi,dan apikmien^tur ritme.Takperr cuma iangumpetll tahun. B - i - i ■ • r , . - HldayatTantaadaa HeddyLugilo

Gatra, No. 33, Th. V, 3 Juli 1999 42 Kritik Sastfa Hams Ikuti

Jakarta, Kompas Kritik sastra yang relevan dan dikembangkannya teori sastra altematif sangat dibutuhkan untnk men- jembatani hambatan komunikasi antara rendahnya apresiasi masyarakat di satu sisi dengan karya sastra di sisi lain. Tanpa upaya semacam itu, kaiya sastra menjadi terasing dan tersisih karena tidak banyak dibaca orang.

Ketua Pengurus Pusat Him- kembang dan juga hams peka untuk kepentingan perkem punan Saijana Kesusastraan In gejala-gejala pemberontakan donesia (Hiski), Prof Dr Mursal bangan kehidupan sastra. Bah- terhadap konvensi tersebi^t. kan, untuk melakukan kritik Esten, mengungkapkan hal ini "Jika peran 'jembatan; terse- pada peluncuran buku Telaah sastra hams dengan terlebih da- but yang jugajna^ambil qleh hulu menguasai teori sastra dan Bah^a dan Sastra di Jakarta, kntik sastra, konsekuensinya Senin (2/8). Buku yring diter- sejarah sastra. bitkan ol^ Pusat Pembinaan adalah di samping bersedia dan Kritik sastra dapat dikatakan dan Pengembangan Bahasa un- mampu mengikuti konvensi- mempakan penggabungan atas tuk memperingati 70 tahun usia konvensi sastra, ia juga hams pen^asaan terhadap teori- bersedia dan mampu menjelas- teori sastra dan sejarah sastra. pakar bahasa Prof Dr Anton M kannya di dalam bahasa ma^a- Moeliono. Selain Mursal, dalam Kntik sastra di dalam kajian- rakat tanpa terjerumus ke da kajiannya tentu akan berlan- sesi diskusi juga tampil MiUta- lam pendangkalan-pendangkal- mia RMT Lauder dengan maka- daskan kepada prinsip-prinsip, lahnya, "Derap Pengembangan an," kata direktur ASKI Pa- kategori-kategori, ataupun kri- Linguistik" dan Bambang Kas- dangpanjang ini. teria-kriteria yang lebih bersi- wanti Purwo yang menyajikan Tiga bidang cakupan fat normatif, namun (inilah dilemanya) kritik sastra juga makalah "Perkembangan Peng- Ilmu sastra mengenal tiga bi hams bisa mengembangkan ajaran Bahasa Indonesia." , dang cakupan, yakni teori sas teori-teori itu di dalam altema- Menurut Mursalj kritik sastra tra,sejarah sastra dan kritik sas tif-altematif sesuai dengan ko- tidak saja memberikan penilai- tra. Jika dilihat dari sudut ilmu drat setiap karya sastra. an buruk dan baik kepada pem- sastra, jelas kritik sastra me- Tfeori akan terikat dengan baca, tetapi juga menjelaskan nempati kedudukan yang pen- konvensi-konvensi, sedangkan nilai-nilai dan dimensi-dimensi ting, sederajat dengan dua ca- kaiya-kaiya sastra yang penting yang tarsembunyi serta terkan- kup^ lainnya. Ketiga cakupan adalah karya-kaiya yang berha- dung di dalam sebiuih kaiya sas ilmu ^stra tersebut bukanlah sil menembus konvensi-konven tra. Oleh karena itu,tambahnya, sesuatli yang berdiri sendiri. si tersebut, tidak lagi terikat de- kritik sastra hams mampu Masing-masing saling menun- ngannya. Dalam hal ini kritik" mengikuti perkembangan sas jang, baik imtuk kepentingan il ^tra hams peka dan bisa men tra, mengenal konvensi-konven- mu sastra itu sendin, maupun jelaskan gejala-gejala tersebut. si sastra yang hidup dan ber- (lok)

Kompas^ 5 Agustus 1999 43

j4|yiiT^M

PERNAH teijadi pertentangan yang ' Bolehlah dikatakan demOda^ karena f ' Untuk p^cUdikan apresiasi guru bisa tsengit antara para guni bahasa Mdayu ^ru bahasa'Indonesialah yang%en- '■ihenelmpi^'jalan antara lain dengan Xyang kemudian menjadi.Indonesia) dudiiki tempat penting dalam pehibinaian ;m'enibacakan/sendiri atau menyuruh dengan para jumalls'(waitawan) .sekitar bahasa Ihdon^ia bagi muiid. Demikian t siswa membaca puisi atau ceipen mau- lahun 30-an. Bahkan gating pertentan pula pembinaan^t^resiasi Sast^ Sarana 'pun' cuplikan-cuplikan dari hovel di de- gan itu masih saja terdengar pada lain-yang juga ikut mendukung'|id^^. pan kelas. • * ^ ^ -- - Kongres Bahasa Indonesia di Medan perpustakaan sdcolah, buku dan kuiikii^ -Menurut pengalaman, siswa-siswi tahun 1954. »' '• ✓ lum. '■ ■ ■ '"V; bukanlah tidak peka teifaadap karya sas Pihak guru mcnuding oahasa para Namun'peran guru teitap sentral. tra. Mereka bisa diam tenang ketika waitawan kacaudan minta supaya para Bagaimana pun baiknya sarana pen- Surat Kepada Mama WS Rendia diba- waitawan Icbih memperhatikan aturan- didikan, bila guru tidak dapat men- wakan dengan lantang oleh gurunya. atuian bahasa seperti diajaikan di seko- jalankan Kgasnya^engan baik, maka Untuk siswa-siswi SLTA kelas atas lah. pengajaran pa.stilah tidak memberikan bisa teBdesimak ketika gurunya mem- Mcnanggapi tudingan itu, para hasil yang memuaskan, begitu^pemah bawakan Nyanyian Angsa Rendra, Juga waitawan mengklaim bahwa mcrekalah diungirapkan JProf Or J S Badudu pada puisi Krawang-Bekasi Chhirif-Anwafr (para waitawan) yang menciptakan ba Penataran Guru-Guru SLTA Bogor pada sangat bagus s^agai bahah untuk pen- hasa Indonesia yang sesungguhnya dan Fdiruari tahun 1991. didikan spresiasi sastra. G.uru bisa mem- penuh tenaga.ke^idupan. Guru bicarakan mengapa fHiisi itu indah. Mcnanggapi pertentangan dua kubu i- Apresiasi sastra termasuk dalam pen . Mengapa dalam puisi itu Chairil ni Sutan Takdir Alisyahbana (STA) gajaran sastra. Sedangkan pengajaran memperguhakan kata "terbaring" dan menasihati supaya para guru mem- sastra Indonesia hanyalah sub pen bukan memakai kata "mati", "men- biariran dulu para waitawan bereksperi- gajaran bahasa Indonesia di s^ping gangkat senjata" dan bukan kata "mem-, men dengan bahasa mereka, karena ba membaca, kosa kata, stniktur (tma ba bedil". Guru juga bisa mengajak murid- hasa orang yang sudatHdewasa tidak hasa), menulis (mengarang) dan wicara. nya untuk membayangkan sepinya akan dapat diperbaiki lagi olehjpara gu- Forsi sub sastra memang tak begitu malam, jika saja hanya detak jam dind- ni. • , . besar jika dilihat jam pelajaranny^ Ini ing yang todengar. Misalnya, cuplikan Sebaliknya, demikian STA, tugas tentu juga merupal^ sdah satu kendala berikutini: para gurulah mendidik para wartawan dalam apresiasi sastra. generasi barn untuk menulis sesuai atu^ Forsi waktu yang terbatas ini membu- Kami yang kini terbaring antara ran bahasa yang jelas, seragam dan at pelajaran sastra yang seharusnya Krawang-Bekasi jnemenuhi standar tanpa mengurangi ke- menekankan apresiasi sastra menjadi tidak bisd.teriak "Merdeka" dan lincahan seita keleluasaan balrasa jumal- jatuh pada veib^isme. Yang dimaksud-. angkat senjata lagL • istikdalam menulis sesuai . ikan dengan verbalisme adal^ sekedar 4 Dan selanjutnya STA dalam Seminar hafal nama, h^al defimsi. Seperti hafal.- Kami bicarapadamu dalam heningdi Bahasa Indonesia 1968 berkata, definisi tentang novel, ceipen, anekdoL malam sepi ketika dada rasa hampa "Pulang ke Indonesia sesudah 11 tahim Atau hafal nama-nama Hanafi, Rapiah, dan jam dinding yang berdetak). berada di luar negeri saya merasa amat Syafei sebagai tokoh-tokoh novel Salah berbahagia melihat bahasa Indonesia Asuhm tanpa pemah membaca sencliii Begitulahuntuk menyebutkan betKia- para waitawan telah jauh mendekati ba bukuny^ _ . pa contoh. Hal lain meskipun agak sulit hasa sekolah." Verbalisme pastilah jauh dari men- adalah mragadakan k^atan sastra, mis Menurut STA, hal itu teijadi karena gapresiasi kaiya sastra. Apresiasi beiaiti alnya pada bulan Februari.bertepatan seluiuh angkatan wartawan zaman se- menikmati, mcnghayati, menyenangi bulan.wafamya pehyair Amir. Hamzah. karang telt^ memperoleh pelajaran ba atau mengagumi. Maka untuk menghin- Atau kej^a^ pada bulan April untuk hasa Indonesia secara teratur di seko- dari verbalisme, guru jangan hanya mengehang'penyair Chairil Anwar. Fada lah.Kebcrhasilan itu menunjukkan para menypdoikan nama-nama, atau definisi- bulan itulah Chairil meninggal. guni tclah mampu mengajaikan apcea- definisi kepada siswa dan pada giliian- Tentu sangat id^ jika dalam kesem- asi sastra Indonesia den^ baikdi seko nya (waktu ulangan) mengajukan per- p«^ seperti itu diada^^ kegiatan sastra lah. tanyaw yang jawabnya hanya hafalan. 44

seperti deklamasi, mcmbaca cerpen. twgian bcsar guru Bahasa Indonesia di Atau apa salahnya jika dalam kcsem- SLTP (SMP) Jawa Barat adalah guru patan itu mengundang penyair seperti yang scbcnamya tidak benvewenong un Taufiq Ismail alau WS Rendra untuk tuk mengajarkan Bahasa Indonesia di membawakan puisi mereka. sckolah itu. Guru yang baik iaiah guru yang me- Mcrcka itu guru mala pclajaran lain miliki pengetahuan cukup tcntang bi- yang mcrangkap guru Bahksa Indonesia, dang yang digelutinya..Untuk mcmbawa lantaran gum yang bcrwcwcnang tak a- muiidnya menjadi apresiator sastra Icbih da. Berdasarkan kenyataan itu, kita jadi dulu guninya juga harus seorang apre maklum bila aprcsiasi sastra tidak bisa siator sastitL bcrjalan scbagaimana mcstinya di Namun kcadaan di sckolah-sekolah banyak .sckohih kita. Dari gum bidang kita memang kurang menggembirakan. Iain seperti itu pcndidikan apresiasi sas Berdasarkan basil penelitian Universitas tra icntu tidak bi.sa diharapk^n. Ya. apa Padjadjaran Bandung diungkapkan, se- bolch buaL - flarinto

Suara Pembaruan 6 Agustus 1999 Navis Raih Penghargaan Sastra Anak Unesco

DAI^AMn A A VT-. ■ PADANG—AA.Navis memang liaL k Ketika banyak sastrawan a^ik mencem- esemuanya juga menuturkan cerita rak- saini." kataNavi.s. plungkan dirinya ke dunia politik, dan y^ Minangk^a Penghargaa diraih Na Ia menambahkan, sudah waktunva gagal, sastrawan gaek asal Padang ini. vis, untuk bukunyayang kedua itu. "Sa sastrawan moluangkan waktunya untuk ya sudah terimapiagam dan plakatnya," dunia sastra anak. Sebab dcwasa ini me kembali mencatat prestasi. la meraih kata dia. penghargaan dari badan PBB,Unesco. mang sangat sedikit sastrawan yang mau "Penghargaan itu saya lerima pekan Dalam buku kedua yang diterbitkan teijun ke sana. lalu," katanya kepada Repitblika,di Pa Grasindo alas biaya IKAPI dan Giasindo Buku cerita yang ditulis Navis itu ditu- dang,Kamis (5/8). Unesco, memterikan itu, terdapat cerita, Ombak Punts, Pakiah jukan untuk anak bemsia 10 sampai 12 perhatian khusus pada karya Navis.Bu- Nando, Si Patai, Riwayat Pagaruvun^, tahun. ".Apa yang pya tulis masih sedi kan ten^g Robohnya Surau Kami,fl tnn Si Udin Anak Rang Paiembayan, Gadih kit. .sangat luas lagi dunia yang bisa kita Rantih, Tuanku Imam Banjul thn Tuanku suguhkan kepada anak-anak. asal mau antologi cerpen-ZodbA, melainkan untuk Lareh Siniawang. karya sastra anak-analc menggarapnya." kata dia. I^Iaki asal Padangpanjang kelahiran Menurut Navis, untuk tahun ini, Entah kenapa, Navis dalam beberapa IKAPI dan Unceso memberikan perha ttihun belakangan. makin meningkat saja Kampung Jaw^ Pad^g 17 November tian khusus pada dunia anak. Dalam blan- 1924,dalam beberapa tahun terakhir me tika sastra, temyata amat sedikit karya scmangainya dalam menulis. Cerpen- mang ^pil beda.Selain akiifdi sekolah yang bicara tentang dunia yang saiu ini. cerpenya muncul di media nasional. Se- INS Kayuianam,lupanya iajuga menyi- Jika pun ada, isinya menggumi, cctakan- bagaimanabia.sa. tuli.sannya bemas. Kini. sakan waktu untuk m^nulis cerita anak- ccr|)en-cerpennya itu akan diterbitkan anak,di tengah kesibukannya menyele- nya asal-asalan dan kcrtasnya jelek, se- pula dalam antologi Jodoh, memuat se- hingga anak-anak tidak suka. puluh cerpen. Pada saat betsamaan, akan saikan sebu^ buku tentang PftRL ; Ada buku impor, dengan lay out dan - la telah m^yelesaikan dua bukusa^ lerbit pula kumpulan cerpen Gus Tf Sa- an^ yang mateiinya bersumberdaiii c^ hiasan yang rancak, tapi hanya bisa diko- kai. beitaji^S/mj, berisi Ucerpea Gusf sumsi oleh anak kalangan atas. "Anak- Tt yang dihubungi ke mmahnya di Pa- rita ralqrat Minaiigkabau.Buku pertarha^ anak miskin tabit air liumya untuk mem- merhuat beberapa cerita rakyat,semisal baca buku luar negeri itu, tapi untuk yakumbuh, Kamis (5/8), menyebutkan, UmbiukMudo,Malin Kundang,Anggun '■ kumpulan cerpennya itu aka diterbitkan Nan Tongga dan lainnya. Lalu buku ke- membeli orangnia mereka tidak mampu. Gramedia, Jakarta, Selain itu, karya Gus, dua berisi delapan cerita pendek, yang Sej^ dari kecil, orang miskin itu telah '^mpa rioyel dengan judul Tambo, Agus tersisih, kasihan saya pada generasi bang- tus ini diterbitkan oleh Grasindo. Brut

Republlka, 6 Agustus 1999 Kalaulah nanti aku terbaniing tersebut Ifurang bdirmutu,itu terser- jauh harap dari yang kudamba ah mereka,tetapi yang jelas, usaha ' Biarkan sebuah salib gading pendokumentasian ini, keiak akan tergeletakdanjadi karib setia memberikan sesuatu tanda bagi arah perkembangan dan pertumbuhan DALAM paridangan umat kris- sastra Indonesia modem,khusus- tiani,empat larik puisi tersebut, ten- nya puisi di kemudian hari." tu mengandung muatan nilai re- Bukan tanpa alasan kalau dirinya, ligius,juga kesadaran akan maut, saat itu mengeijakan proyek terse yang datang tanpa diundang dan but.Setidaknya Linus menjelaskan, tidak bisa ditolak kehadirannya. setelah Ajip Rosidi menerbitkan an Empat larik terakhir dari puisinya tologi Lout Biru Langit Biru yang beijudul Guhung Karang, yang di- di dalamnya memuat sejumlah tulis penyair Linus Suryadi AG pa- puisi,ceritapendek, penggaian nov da tahun \9%1'(Yogya Kotaku, el dan naskah drama (rhonolog); 1997:116)', mengisyaraikan hal dari karya para sastrawan Indonesia tersebut. terpilih, belum ada lagi orang yang

Jadi, .sudah -jauh hari Linus berminat mengerjakan hal tersebut. REPnOKOMPAS menyadari sepenuhnya bahwa Antologi yang digarap oleh Linus LINUS SURYADI menyerahkan diri pada memang berbeda dengan apa yang kehendakNya; adalahjalan terbaik digarap oleh Ajip. Linus patkan "jiwa" Linus yang larui pa bag]dirinya, setelah lelah bertaning',' mengkhususkan diri padapuisi,se- da larik demi larik puisi yang dit- capek mencari makna demi makna dangkan Ajip tidak. Dari segi pen ulisnya. Apapun maknanya, ketika kehldupan di muka bumi; yang s^t dokumentasian, khususnya dalam sebuah puisi ditulis oleh seorang dengan amis darah. Termasuk di bidang puisi, terbukti bahwa apa penyair, termasuk Linus di dalam dalamnya, bila dirinya tidak mam- yang dikumpulkan oleh Linus, nya, selalu menawarkan sebuah pe- pu lagi melawan segala penyakit merupakan sumber informasi yang ngalaman yang pantas untuk dire- yang ganas yang menggerogoti cukup lengkap untuk mengenal bio- nungkan — bila hal tersebut menarik tubuhnya, antara lain kanker. data ringkas serta karya penyair perhatian si pembacanya. Penyair kelahiran Kadisobo, Indonesia yang muncul pada tahun Dalam puisi Linus di bawah ini, Jateng, 3 Maret 1951, menghem- .1920-an hingga tahun 1980-an. kita bisa merasakan bahwa Linus buskan nafasnya terakhir pada 30 Sedangkan mengenai masalah adalah orang yang senantiasa di- Juli 1999 lalu, sekitar pukul 22.55 bernilai tidaknya antologi tersebut, landa kesepian dan bahkan kesun- WIB di RS. Panti Ratih, leniu sangat relatif. Tergantung dari yian. Hal itu tidak hanya secara Yogyakarta. Esoknya (31/7), seki sisi mana orang melihatnya. fisik, tetapi juga secara spiritual. tar pukul 15.00, ia dimakamkan di Sebagai penyair, Linus kiranya Puisi tersebut berbunyi seperti ini: kampung halamannya, di pemaka- bukan orang yang sibuk memper- Di langannya kembang sekuntum/ man Desa Kadisobo, Kelurahan hatikan kepenyairannya sendiri. Ia dia peiik dari sendang di Sana/ Trimulyo, Kabupaten Sleman, kerap melayangkan surat pada se- Dibawanya bau semerbak harum/ Yogyakarta. jumlali orang,sekadar menyapa apa dan dia berikan padaku pula// ** kabar atau masihkah nienulis?. Bagi Kucium lembutnya kembang ke- KETIKA saya mendengar kabar saya,saat itu, menerima surat yang nanga/seolah kucium sangsai du- duka tersebut, yang disampaikan demikian itu, cukup membaha- ka-citanya/seolah kucium aroma oleh istrinya, saya agak terseniak. giakan. Paling tidak, dalam surat maul meminta// Kuingin berikan Buku kenangan yang tersimpan yang demikian itu terkandung daya banyak kembang/kepadanya yang dalam rongga ingatan saya, selem- dorong untuk terus berproses kre- begiiu menyint^ Namun iiu dulu, bar demi selembar kcmbali terbu- atif. Orang-orang yang memberi se- kini menjadi silam/ karena bus ka. Pada tahun 1987 lalu, sepulang mangat dSam berproses kreatif pa malam menewaskan dia. Ihiisi yang mengikuti forum Puisi Indonesia da saya, tentu tidak hanya Linus. ditulis pada tahun 1979 itu, diberi 1987 yang diselenggarakan oleh Ada Rendra, Abdul Hadi WM,Saini judul Epilog. Dewan Kesenian Jakarta(DKJ) di KM dan Sutardji Calzoum Bachri. Dalam penilaian Sapardi Djoko TIM, Jakarta, saya main ke Malah Toto Sudarto Bachtiar tidak Damono,Linus yang mulai menulis Yogyakarta. segan melontarkan kritiknya yang puisi pada tahun I9^an itu, adalah Di Yogya,.saya diantar oleh pedas dan tajam pada saya. penyair lirik'. "Berlainan dengan penyair Ahmadun Y. Herfanda Semua itu bagi saya merupakan Pengakuan Pariyem, dalam ke- berkunjung ke rumah Linus. Saat vitamin, sekaligus pupuk yang banyakan sajaknya ia temyata tidak itu Linus memperlihatkan mampu menyuburkan benih per suka bercerita; kebanyakan sa manuskrip antologi puisi Indonesia kembangan dan pertumbuhan jaknya merupakan penggambaran modern, Tongggak I-IV, yang ke- kepenyairan saya dalam menekuni suasana alam lahir dan batin,seba- mudian diterbitkan oleh PT. tulis menulis puisi di kemudian hari. gian di antaranya merupakan ungka- Gramedia Jakarta. ** pan atau pernyataan pcrasaan dan "Apa yang saya keijakan ini," ka- LINUS telah pergi, memang. pengalaman hidup. Linus tidak su =ta'Linus saat itu, "sifatnya hanya Namun sejumlah karyanya, semi- ka iKrcerita, ia lebih suka benanya,■ merupakan pendokumentasian be- sal Tina Kamandanu dan atau setidaknya menyediakan ke- laka. Kalau ada orang yang Pengakuan Pariyem, masih bisa ki- sempaian bagi kita untuk mempcr- mengkritik saya bahwa antologi ta baca. Di situ masih bisa kiia da- tanyakan bcrbagai hal dalam kehi- 46

dupan kita ini." tutur Sapardi,se- altar//(Noctumo. 1983). ^bagaimana yang ditulis dalam se- Suwung *}(kosong) dan Talu **)' bu^ esainya beijudul Linus Dalam (Patalon) adalah nama gending Sastra Indonesia(1997:154^ fhgya dalam karawitan Jawa, yang di- Kotaku). • mainkan sebelum pentas wayang Sejumlah puisi atau sajak yang purwa. Maka itu, dalam upaya ditiilisnya, memang banyak yang ntengapresiasi puisi tersebut,tanpa bernada tanya. Bahkan gugatan ter- kita memahami kosmologi Jawa, hadap kehadiran dirinya sendiri di akan sukar untuk mendapatkan muka burnt, mengapa harus makna yang signifikan, berhadapan dengan nilai baik dan Namun demikian, tob pada sisi buruk. Atau mengapa hams memi- yang lain masih memberikan ke- lih hal yang baik dan meninggali^ mungkinan untuk ditafsir secara yang buml^ sementara di dalam hal Imn, walau makna yang didapat yang dikategorikan bumk itu, ter- tidak utuh. Penyair yang suka dapat nikmat kehidupan yang sukar menyelipkan kosa kata bahasa Jawa ditakar dengan akal sehat Demikian dalam puisinya itu, memang buk^ juga dalam puisi panjangnya, hanya Linus saja. Ada juga Pengakuan Pariyerri, terdapat hal Darmanto Jatman. Malah Darmanto yang demikian. lebih dari itu, ia kadang menyelip Pengakuan Pariyem sangat lain kan kosa kata bahasa Inggris, dengan kumpulan puisi sebelnm Hawai;Cina, dan Belanda.- maupun sesudahhyai'Kumpulan _Pada sisi yang lain,-kehadiran puisi ini tidak hanya bercerita,tetapi Linus dalam dunia sastra Indonesia, juga bertanya dengan menghadiikan tidak hanya menulis puisi. Tetapi tokoh Pariyem. Boleh jadi, di an- juga menulis sejumlah cerita pen- tara sekian puisi Linus,Pengakuan dek, cerita anak-anak juga sehim- Pariyem mempakan. kumpulan pun esai. Beberapa manuskrip yang puisinya yang paling banyak diter- belum diterbitkannya antara lain jemahkan ke dalam bahasa asing. Selusin Penyair Indonesia Modem, Antara lain, bahasa Belanda,Inggris Santa Maria Dalam PuisiIndonesia dan Perancis. Selain itu, banyakju Modem, Rumah Dalam Puisi ga ditulis orang, untuk bahan skrip- Indonesia Modern serta Lingga- si atau bahan penelitian lainnya. Yoni. Adapun sejumlah bukunya Penyair sekaligus dosenjumsan sas yang telah terbit, di luar buku puisi, tra Indonesia di UGM, Bakdi antara lain, Regol Megal-megol Soemanto. menulis tesis pasca sar- (esai), Nafas Biidaya Yogya (esai), jananya tentang Pengakuan Dari Pujangga ke Penuiis Jawa Pariyem dengan judul Angan-an- (esai)dan Di Batik Sejumlah nama gan Budaya Jawa: Analisis (esai). Semiotik Pengakuan Pariyem. Sedangkan buku lainnya yang Dalam esainya yang lain, Bakdi belum sempat diselesaikannya an mengatakan, b^wa Linus Suiyadi tara lain Kisah Dewi Anjani. Buku AG adalah penyair Jawa dedes, tersebut bam selesai empat fragmen penyair yang berangkat dari penga- dari enam belas fragmen yang diren- laman kosmologinya sendiri, Jawa, canakannya, sebuah prosa lirik. dengan segala bentuk manisfes- Selain itu, ada juga sejumlah ren- lasinya (1997:163, Tirta cana lainnya yang tertunda, semi- Kamandanu).Bisa dipahami,Bakdi sal keinginannya menulis tentang berkata demikian, karena dalam cikal-bakal Kerajaan Majapahit,di berbagai puisi yang ditulisnya,ter- Abad 13-16. Semua itu ihenun- masuk dalam puisi panjangnya jukkw bahwa Linus adalah penuiis Pengakuan Pariyem, Linus kerap kreatif,dan produktif.Ia seangkatan menyelipkan kosa kata bahasa Jawa. dengan Emha Ainun Nadjib. Ia dan Sebajgai contoh,kita petik salah satu Emha, murid kesayangan penyair puisinya yang diselipi kosa kata Umbu Landu Parangi. Begitulah, tersebut: Malam beranjak/dilepas sekilas tentang Linus. Ia telah pu- lagu/Terciumsegrak/ lang ke alam keabadian. Tapi di bu- aroma rindu//Dentang-denting/ mi, puisinya masih bersama ^ta, dentangjantung/Arloji nyaring/ masih bisa kita baca: walau Linus di rumah suwung *)ll Apayang Tinggal dalam catatan buku tua/ samar/di antara kita/Perihaljarak/ tinggal dalam kenangan dan doa/ tak tembus mata//Tapi lirih/terde- Di perut bumi. Di gua sunyi/gua ngar Talu **)!Suara kasih/yatim perlindungan yang abadi(1977, piatu//Bagaikan sekuntum/molek Makam) (Soni Farid ^ mawar/Mekar harum/tergolek di Maulana/"PR").***

pikiran Rakyat, 7 Agustus 1999 47

ALBUM

LINUS Suryadi A.G^ pergi terl^u;pagi;^Ia mengembuskan napas terakhirdalam*usia48 tahun pada piikullS.OO WIB,Jumat pekan lalu, setelah dua pekan dirawat di RS Panti Rapih Yo^akarta.Sejak Lipus lum- puh separo badan,dan terpaksa dioperasi di ~ tenggorokan uiituk mengeluaikan cairan yang mengganggu pemapasannya. la cuci darah dua kaU,karena mengalami gagal ginjai. ^ > Penyairkelahiran Dusun Kadisobo,Tri- mulyo,-Sleman,3 Maret 1951, merupakan anak kedua daril0 bersaudara. Karya-k^a sastranya bertebaran, dari puisi, prosa liris, dan esai.Prosa lirik monumentalnya,P^/ign- kuan Pariyem,menceritakan kepasrahan se- orang pereinpuan upper-class Jawa bemama Pariyem."Sikap pasrah seorang Linus ter- cermin dalam karya ini, dan patut ditelada- ni," tulis Ecky AkuatSupriy ante dari Gamma. Karya-karya lainnya berjudul Petang Troya,RegolMegal-megol, PerkututMang- gung, Nafas Budaya Yogya,Dari Pujangga ke Penuiis Jawa,serta beberapa kumpulan puisi yang sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing. Prosa liriknya yang terakhir adalah Dewi Anjani, yang sempat dibacakannya di Lembaga Indonesia Pran- cis(LIP) Yogyakarta, Februari lalu. Linusjuga seorang dokumentator sastra yang gigih. Beberapa jilid antologi puisi Tonggak yang disuntingnya menghimpun karya para penyair Indonesia lebih dari tiga dasawarsa. la pun pemah menjadi redaktur budaya di harian Berita Nasional(1979- • 1986), dan memimpin buletin Citra Yogya yang diterbitkan Dewan Kesenian Yogya karta. la antara lain pemah meraih hadiah II lomba penulisan puisi Radio BBC London Seksi Indonesia pada 1979,dan hadiah Seni dari Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta pada 1984.^..//f ^ K Sehari sebeliiinnya,seniman Yogyakar ta menghimpun danauntukpengobatan Linus melalui acara "Aksi Peduli Seniman untuk Linus Suryadi A.G.". Malam itu, puisinya dibacakan,dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 3juta. la dimakamkan di dusun kelahirannya,Sabtu pekan lalu.Selamat jalan Linus. ■

Crainina, 8 Agustua 1999 OKU ,■•; W-, INGG Mochtar Lubis Usia Tak Mengubah Semangatnya , Jika Anda dilahirkan kembali, profesi apa yang akan Anda:pilih?^ "Wartawan." : Jawaban Itu meluncurcepatdari mulutMpchtar Lubis: Tegas, tanpa ■ ' getarkeraguansedikltpun. ^ 1 : : • , - r . > Bag! Mochtar, dunia tulis menuHs adalah pilihah hati nurani- sepenuhnya. Tak penting seberapa keuntungan material yang bisa diperoleh dengan menekuniprofesriht,wartawan kabnya,tharus hadir :■ lintuk memberikan kontrol. layakin, proses bernegara dart -: bermasyarakat, hanya dlmungklnkan berjalan baik dengan:pers bebas. - ; Tak heran, jika hingga kini meskl tidak lagi berg.ufat langsDng di dunia - pers, ia tetap bicara lantang tentangnya. Tidak bmpak kelelahan, meski usianya kini sudah memasuki yy tahun. ::- ^ - Urttuk sesuatu yang berguria.bagi brang banyak, Mochtar memang ' potretyang takgampanglelah. Namanyatercatatdalamsejarah kewartawanan sebagal kampiun nan gigih. Dari saatyang sama, ia juga 5/ sastrawan yang disegani- v/'^ ' Di era kebebasan sekarang, tidakkah ia ingin kernbali tbrjun ke duh'ia • pers? Atau masukdunia poh'tik? "Ah, cukup yang muda-muda saja, lah Politik? Sayajuga tidak tertarik,' katanyasambiltertawahinggaterbungkuk-bungkuk.— ■ Mengajaknya berbincang tentang masa laiu, memarig cukup segara. : ■ Mochtar berkall-kali tertawa begitu dalaip, ketika berktsah tentang (sebagian) perjuangannya menjadi wartawan. Tampaknya; teror-teror kekuasaan atas dirlnya dl masa lalu la, kini diingatnya sebagai sesuatu ■ yang lucu,fnertggellkan. 49

- V^ochtaf 'Maret1922, Ay^ny4 .masa penjajahan &e}a||la<

^(diteyuTanaiTOjd^ %:7Vioclal pendidik^ip^^ Jagai3^^a\ khazanahsastra f - «- - • Di Mi^chtar 1 lnjitiiut€f Foundation cK^ia; menerbltkanlTjajalahkebudai^aa]^^^^^ • Mochtar jugai pernah/men%^||nj^^^^ Inggris Times of Indonesia^ pimplnan maj^a^M|lC^^|Wakliyketua merangkap. anggota AkademI Jakarta/ke'tuaf Yayasan LBH/ ; anggota /ntef;7a^/ona7ij^p%ei|J.epjng^ . . anggota Aspen/nst/tyfe/AI^^^ World Futures \ Studies Federation/Swedla; ketua Yayasan pbor Indonesia, anggota /nternat/ona/Oborjfnc/New Yor|c,. kon^ijiltan editorial untuk majalah Impact, Manila; anggota,Dewan Filfn^Nasipnal, anggota Oewan' Pcp^slhat .Geratkapil^ppg^^^^ International..', Institute of Cofnmunicalfpr^^^ penghargaari^ tahuh i9ss-i956)i^;l^alu;;li|dTa|ig|ijr|^a^^^^^ Pena Emas dah4e|jefaKlntefna^^^ Penerbit dan > Perffimpin Redal«1^fV967Vfia.d|ah:B^^ darl Yayasan Buku -.}

kec^ll^tulap ■petlayvatannya'ji xjngkapan adaTmasapern^j^ntehan

masih dlsandangnya.

Merdeka^ 8 Agustua 1999 50

——a—P——— Linus Suryadi AG

Etnis dan Strategi

.SEPULANG bcsuk, saya tak Linus Suryadi AG lainnya, ter- naata Pengakuan Pariyem yang beyiiu ingat siupa yang kemu- masuk fragmen prosa lirik De^bi rnenawarkan tata nilai etnis (iiuii pertama kali melontarkan Anjani yang dimuat di jumal fce- ataui subkultur. Ada karya dan ccU'.iukan bcgini: "Temyata, ke- budayaan Kalam dan kumpulan naflna lainnya, seperti misalnya ju%yv.ii lak mampu membendung 104 sajak pilihan dalam buku novelet Sri Sumarah dan Bawuk ptjiijakit stroke." Tirta Kamandanu (1997). kaiya Umar Kgyam, yang ke- Siuit penyair kelahiran Kadi- Pengakuan Pariyem merupa- muayij .{iengar meninggal pada cak kaiya Linus yang pemah di- duUlatan Rakyat, Yogya, yang .lui..ul, 30 Juii 1999. pukul 22.55. katakan sebagai eksplorasi atas permh ungkapan sangat Jawa, .say:; jadi kcmbali tfringat pada tala nilai yang sangat Jawa (bo- yang kemudian dibukukan pe- pelbagai kerusuhan akhir-akhir leh ciibaca: kejawen) sementara nerbit Pustaka Utama Grafiti iiu yang cenderung dilandasi bukan saja khasanah sastra mo menjadi Mangan Ora Mangan ■sunUinen etnLs: antara etnis Ma- dem Indonesia, juga kecende- Kurhpul, Sugih Tanpa Banda, ciuia dengan Dayak dan/atau rungan tata nilai di Indonesia dan Madhep Ngalor Sugih Ma- Melayu di Sambas, antara etnis pun sedang mengglobal. Prof A dhep Ngidul Sugih; kemudian Ambon dan waiga setempat di Tbeuw, ahli kesusastraan Indo juga Burung-Burung Manyar Jalan Ketapang, Jakarta, antara nesia berkebangsaan Belanda, YB Mangunwijaya; atau atmos- watga asal Bugis-Buton-Makas- atau mungkin indonesianis Ben fer Jawa dalam sajak-sajak Dar- etnis Ambon di Anderson, saya tak ingat pasti, manto Jatman, kendati di sana Ambon, dan Iain-lain — terma- pemah menyatakan bahwa be^buran juga kosakata Ing- suk.yang dibingkai latar bela- Pbngakuan Pariyem dan bebe gris, Itelia, Cina, Hawaii, dan kang agama, seiain setting apa rapa kaiya Linus lainnya meru- Iain-lain, yang semuanya tetap yang disebut sqparatis. pakan salah satu bukti nyata da- dalam aks^ Jawa. ♦ ♦♦ ri wajah asli intelektual bersuku Yang membuka kedok dengan SAYA katakan kembali ter- bangsa Jawa yang membuka memampangkan tampang asli ipgat karena memang sebelum- "kedok"-nya setelah selama ini bi^an sehiata waiga Jawa, me- nya^ saat melihat, mendengar, mereka merelakan dirinya ber- lainkan juga Minangkabau an dan membaca perihal berbagai adaxialam keseragaman bersatu tara lain lewat novel Warisan kein^uhan etnis dan-agama di Air, bersatu bangsa, dan Chafrul Hanm, sejumlah reper- Indonesia itu saya sudah sempat bersatu bahasa dalam Sumpah toar Wisran Hadi, sementara da- niengingat prosa link Pmgaku- Pfpiuda itu. ri kawasan Sulawesi Selatan an Pariyem dan beberapa kaiya Saya juga mencatat, bukan se- muncul nama S Sinansari ecip ENIN19 Juli 1999 malam,saatmembesuknya bersama-sama Saur Hutabarat, Hotman M Siahaan^ 1^'ahjo Purnomo,dan Slamet IV myai^ Sabrawi di RS Panti Rapih, Yogyakarta, serta melihat tubuh penyair Linus Suiyadi AG (ustinus) nieregang-regangkan tangannya sebagai reaksi atas kehadiran kami—yang secara subjektif mengingatkan pada ayah saya, yang juga meregang-re- gangk^ tangannya sebagai respons atas kedatangan saya sebelum kemudian menghembuskan napas terakhimya di hadapan saya— kenangan'demi kenangan personal saya dengan Linus segera berkelebatan, yakni saat saya tiba di Yogya untuk kuliah, pada minggu- LO niinggu pertania saya ditampung di rumahnya di Jalan AlVI Sangaji) atau saat dia liinpahkan wewenangnya sebagai redaktur rubrik seni dan budaya diHarian Berita Nasional pada saya untuk menjadi redaktur tamu karena dia harus mengikuti international Writing Program di Iowa University,Iowa, AS,pada 1982; atau saat dia memainkan bandul pendulum yang dia bikin dari gembok mungil un tuk mengusir?'penunggu" rumah seorang kawan di Wonosari, Gunung Kidul; atau saat dia "mengobati" masuk angin teman perem- puan saya dari J^roaii dengan minyak tanah yang sudah dia mantrai dengan menggunakan pendulum yang sama.

•• 52

(padahal beretnis Madura)lewat kan "universalitas" itu sebagai spirit dan aura pendulum untuk novel Pembayaran dan Aspar altematif, melainkan.memper- mengusir "penunggu" mmah Patturussi melalui novel Puk^. tentangkaimya dengan tradisi seorang kawan di Wonosari, Pengakuan Pariyem dan lain- etnis_atau subkultur itu pun atau mengusir "racun" dalam lainnya ladi tentu saja tidak la- tidak (^akukan. Kalau pun mi- nikotin sigaret merk tertentu hir tanpa sejarah. Para penulis- salnya ada idiom-idiom yang yang menjadi kegemaran Linus, nya adalah sosok-sosok yang berkaitan dengan dunia mu- atau membuat tawar sakit pemt berada dalam tipologi sosial ke- takhir—macam Diijen Radio kawan Jerman dengan minyak las menengah-intelektual-ur- Televisi.dan Film Ndoro Cokro- tanah yang dimantrai lewat ban, yang relatil mempunyai sentana'dalam Pengakuan Pari pendulum, atau pelacakannya peigaulan dengan tata nilai yem—^tak lebih sekadar bersifat atas sejarah Majapahit (yang yang waktu itu dianggap seba- atributis ketimbang ideologis. bisa jadi meneruskan rintisan gai tata nilai universal atau Penafian "universalitas" itu penyair Kirdjomuljo yang me- mehdunia. Selain kuliah di New bisa dimaknai bahwa tata nilai nafsirkan keruntuhan Majapa York University dan Cornell tersebut sebagai antagonis, bisa hit lewat kata sandi Simo Rang University, indikasi lainnya Ka- pula "univer^tas" itu sebagai Kertaning Bumi yang terukir yam pemah menulis cerpen Se- tata nilai yang sah adanya,dan dalam sebilah keris), atau juga ribu Kunang-Kunang di Man tak mun^dn diganggu gugat, kegemaran Linus memelihara hattan, Linus juga mengemba- sehingga tata nilai subkultur itu pelbagai ragam perkutut — rakan imajinasinya lewat ceiita pun sesungguhnya' juga sama yang kemudian banyak yang Perang Troya, demikian halnya sahnya dan sama tak hams di mati karena tidak ada yang sete- dengan nama-nama lainnya. ganggu gugat pula. Dalam ba- laten Linus memeliharanya, se- Ada nada kecewa dalam pan- hasa lain,subkulttu* kejawen da mentara Linus sendiri sedang dangan dunia para penulis yang lam karya-kaiya Linus, atau berada di Iowa,untuk kemudian disebiitkan di atas. Dalam Pem subkulttu- Minang dan Makassar melanglang diundang membaca bayaran, ecip menggambarkan atau Mandar atau Bugis dalam prosa lirik di Australia,Selandia sosok yang lari dari kebrengsek- karya-kaiya sastrawan lainnya, Bam,dan beberapa negeri lain an kawan-kawan di Ibu Kota cenderung ditempatkan sebagai nya. yang selama ini sama-sama ber- suatu tesa tersendiri yang tidak Keensiklopedian itulah yang juang menggulingkan sebuah hams dimaknai sebagai suatu kemudian memancing sementa- orde. Harun dalam Warisan juga antitesa dari tesa "universali ra pendapat bahwa Linus telah meniampilkan sosok yang sama. tas" tadi. Oleh karenanya,tradi melarikan diri dari realitas dan Patturussi bahkan seakan tidak si subkultur yang ditampilkan hidup di awang-awang masa si- peduli kapan peristiwa yang dia masingrmasing nama tadi cen lam. Bagi saya, keensiklopedi- gambarkan d^am Pulau itu; sa derung bersifat ensiklopedik. annya ji|stm menunjukkan kon- ma tak pedulinya apakah lokasi Dan kecenderungan ensiklope sistensinya dalam menggulati sebuah pulau di selatan Sulawe dik itu sangat kuat terasa dalam tata nilai etnis Jawa yang tidak si Selatan itu bagian dari Indo kjuya-kaiya Linus. sebatas berhenti pada mental nesia ataukah bukan—nyaris DALAM tataran ini saya sa exercise, melainkan terlanjut- sejajar dengan saat Korrie La- ngat setuju dengan komentar kan dalam dirinya sendiri dan yxm Rampan menulis novel Upa- Kayam yang menyatakan bah dalam realitas keseharian. cara dan sejumlah ceipen dan wa sosok Linus dan kaiyanya Sampai pada simpul inilah noveMainnya perihal etnis Da- sama-sama uniknya. Maknanya, saya kemudian menyejajarkan yak di pedalaman Kalimantan. keensiklopedian itu tak semata keensiklopedian Linus itu de Ada kesan mereka menafikan terdapat dalam sejumlah sajak ngan waiga Dayak atau Melayu kota, ibu kota, turban, metropo dan prosa lirik serta ^ai-esai- ...dl Sambas yang kemudian litan, serta pelbagai atribut;ke- nya,sosok Linus adalah ensiklo- bertikai dengan etnis Madura, "universal"-an itu. Universali- pedi itu sendiri. Berbeda halnya atau waiga Timor Timur dan tas yang mungkin bisa diterje- dengan nama-nama yanig di^ sejumlah etnis pendatang di mahkan sebagai Barat itu dalam butkan di atas, bahl^ terma- Bumi Lorosae itu, atau waiga kaiya-karya mereka menempati stik Kayam, yang dalam kese- di Jalan Ketapang dengan etnis posisi yang berlainan jika di- harian tampak tidak berbeda di- Ambon,dan seterusnya. Jabar- bandingkan dengan kaiya sastra bandingkan dengan para sas annya, Linus menyadari ke- Indonesia modem era Balai jPus- trawan dan budayawan lainnya jawaannya dan dia beigeming taka yang menempatkan "tmi- yang tidak terkesankan bersen- dalam kejawaan itu. Sama dan versalitas" itu justru-sebagai al- tuhan dengan lokalitas dan cen sebangim dengan kesadaran tematif pilihan. Dalam kaiya derung mengagungl^ "univer dan penyadaran etnis-etnis I Linus dan Iain-lain tadi, yang salitas" di atas. ; Ambon, Bugis, Buton, Makas rata-rata menjadi fenomena pa- Memang hanya pad^ Linus sar; Madtira,.dan lain-lainnya da paruh awal dasa^arsa 1980- saya temukan sosok manusia itu—termasuk antara Ambon- an, bukan saja tidak menempat Jawa yang begitu percaya pada Islam dan Ambon-Kristen yang 55

hingga detik ini mdsih bdum negeri dan para kroni, peneng- » . KEENSIKLGPEDIAN Limjis, selesai bertikaL . gelaman. lembah^ pemukiman dan Pengaktum Pariyem — ser^^ Bedanya,]^us mengolah ke- penduduk untuk waduk, yang |ta kaiya budaya lahmya yang mungkinan konQ^ batinnya merupakan.proyek perusahaan .disebutkan di atas — sesung-. dalam sebuah kaiya sastra, se- multinasional yang mengiming- 'guhnya hanyalah sinyal. Dia inentara squmlah etnis tadi imingi pembagi-bagian komisi, bisa berarti sekadar sinyal sas.^ mengolah perbenturan tata nilai "penjajahan" para transmigran tra,tetapi bisa juga meluas men-: yang merdca miliki dan yakini terhadap penduduk setempat, jadisin^ budaya yang juga da-rj itu dengan pertikaiian fisik. Na- dm seterusnya, sehingga ma- lam pengertian yangluas. Sinyal mun dari sisl musababhya se- ^arakatsetempat tidak lagi me- itu bisa semata dikarenakan sungguhnya sama,.yakni keti- miliki apa-apa. oleh kemungkinan represi keti-^ dakjelasan sosok "ttniversali- Sosok macam Linus bukan sa- dalgelasan budaya,bisa pula di-, tas" dalam peigolakan batin Ld- ja mampu mengeksprpsikan di- lantarankan oleh ketidakjelasan 'nus dan ketidalqelasan konsep rinya lewat prosa Ihik, melain- kebijakan politik, yang ujung-| kebudayaan nasional Indonesia kan juga mampu moiedam serta ujungnya bermuara pada strate- yang digembar-gemborkan'pe- meredam diii dalam mental ^budaya yang salah arah. Stra- merintah — lengkap dengan se- exercise atau peigulatan rohani tegi budaya macam apakah gala atributnya: perabangunan, atau berdialog imajiner; semen- yang dikembangkan oleh Peme- jer basuki mawa bea, persatuan tara waiga Ambon, Madura, rintah Indonesia selama ini jika dan kesatuan,demolorasi Panca- Aceh,Dayak, dan Iain-lain yang bukan sebatas budaya politik sila, serta berbagai stigmatisasi tidak termasxik dalam tipologi dalam pengertian yang umum itu. sosial kelas.menengah-intelek- dm sempit itu, yakni politik itii Dalam pandangan dunia Li tual-iurban itu tidak lagi memi- licik? nus, "universalitas" - yang juga liki saluran puisi, dialog imaji Sebagai sebuah sinyal, berarti sadar atau tidak sadar direstui ner, dan diskusi. batin. Wakil benih-benih imtuk kembali me- rezim Orde Baru sebagai pe- ral^at di lembaga legislatif pun nengok diri sendiri—^bisa keja- ngukuhan status quo—itu tidak tak mampu dan tak pemah wen,bisa Aceh-sentris, bisa Ma- jelas sosoknya, atau terlalu jauh mengekspresikan aspirasi mere- dura-sentris, Dayak-sentris, Mi- jangkauannya dan bahkan tidak ka, mengingat lembaga legislatif nang-sentris, Bugis-sentris, dan membumi. Dalam pandangan ini cenderung sebagai tampung- Iain-lain; atau malah bisa eks- dunia waiga Ambon, Madura, an dan saluran kelas menengah- trem Aceh, ekstrem Jawa, eks- dm Iain-lain itu, "proyek" ke intelektiial-urban. Oleh karena trem Madura, dan setetusnya — budayaan nasional (meminjam itulah, ekspresi mereka adalah itu sudah lama berkelebat-kele- istilah Ben Anderson) yang sa- ladang kerusuhan etnis yang bat. Karena kita tak pemah me- ngat abstrak itu t«rwujudkan terkadang diembel-embeli label nyadari kelebatm sinyal itulah lewat pemusatan paigumpulan agama dan anasir SARA lain- kini kita bisanya hanya mereakr kekayaan daerah untuk peme- nya. si, termasuk dalam bentuk aksi rintah di Jakarta, atau penge- militer, aksi mengumbar janji, rukan gas bumi di Aceh yang aksi menuding subversi, al^i malah membumihanguskan melabeU separatis atau gereikan Aceh lewat dominasiDOM (dae pengacau.liar, dm seterusnya.;. rah operasi militer), pen^usiu:- * Veven Sp Wardhana, redak- an petani imtuk lapangan golf tuT di PT Gramedia Majalah yang hanya dinikmati petinggi Internet, Jakarta.

Kbnpasy 9 Agustus 1999 54

-.'l -1 • v-'''

la berkar^ sejak 1970-an dan menigunakan aspek kebudayaan Jawa sebagal kekuatan yang dlgunakannya Mmaksimal hiungkln dalam sajaknya.

MUNGKIN tak akan terlalu ; pek kebudayaan Jawa, yang sangat disa- berlebihan jika Linu^ Surya- di Ag. (1951-1999) dikata- • darinya sebagai kekayaan yang hams di- kan sebagai salah satu penya- gunakaiihya semaksimal mungkin ir link yang kuat di Indonesia. Mulai ber- dalani sajalcnya. Sebenamya,pada titik karya sejak awal 1970-an,ia diperkirakan inilah awal kepenyairan Linus yang sudah menghasilkan 350^00judul puisi. sebenamya. Dimulai dengan"memodi- Tak semuanya sempat dipublikasikan, fikasi" ungkapan Jawa: Dudu sanak, bahkan ada beberapa masih berbentuk tu- diidu kadang, yen mati melu kelangan, lisan tangan di buku hariannya yang selalu Linus menulis:"Bukan sanak bukan sa- dibawanya ke mana-mana,bercampurde- haya/ bila mati aku ikut berduka". Dua ngan handuk,obat-obatan untuk memper- larik ini muncul pada sajak Dinding- hdxit keperkasaan,dga atau Dinding Kota Yogya (1974). Mulai empat pak rokok loie- 1975,Linus gencar mengeksplorasi tek dalam tas- ungkapan Jawa,misalnya Perkutut nyayangbuiul Manggung, atau nama tokoh dan meng- wayang misalnya Kumbakama, gantung di Abimanyii, nama tempat dalam stang skuier wayang, Kahyangan Cakra Vespanya. Kembang, nama gending Tatkalaia Jawa misalnya Ladrang Ba- memulai karimya sebagai penyair, penga- rang, Pangkur, Asmarada- ruh puisi Goenawan Mohamad, Sapardi na,Mijil. Nama-nama yang Djoko Damono, dan Taufiq A,G.'Ismail ditimba dan khazanah bu- sangat kuat dalam jagat sajak Indonesia. daya Jawa itu dijadikannya Tidaklah mengherankaii,puisi awal Linus citraan dalam sajak-sajaknya, mengisyaratl^ pengaruh itu. Bahkan sehingga suasananya terasa sa puisi itnaji kaiya Goenawan tampakhya ngat. kejawa-jawaan.. Dalam siempat menjadi modelnya,baik dalam h^: berbagai kesempatan diskusi irai^ laHk inaupun pilihan kata. Se; puisinya,i ia^menegaskan ment^itu, penggunaan tanda-tanda bacaj bahwa T.S;'Eliot dalam ;(:) dan (;) pada kaiya Linus'mengisyarat- ■ beberapa sajaknya; k^pengaiuh puisi Sapardi. / dengan,enak ^e- :^^ari tetapi,pada pertengahan 1970,Li-^ ngutip'kalimat-^ nii^ t^pak mulai menemukan gayanya kalimat,dalam s^ndiiil la mulai tertarik pada berbagai as-: nit jj 55 (?= TlU

bahasa Yunani, bahkan ditulis dengan hu- p^da dekade 1970-1980 karena karya ini ruf Yunani dan tanpa penjelasan. Jika seakan-akan muncul sebagai counter-cul orang ingin mendalami puisi Eliot, kata- ture terhad^ kebijakan pemerintah Orde nya, sudah dengan scndirinya akan me- Bam dalam hal bahasa. Walaupun pada ningkatkan kemampuannya membaca hu- akhimya Pusat Bahasa di Jakarta ma^um ruf Yunani. la inenega.skan lagi bahwa se- bahwa ragam bahasa bukan hanya satu, buah cerita pendek kaningan O. Henry yakni:^^ang baik dan benar, toh Pengakuan yang beijudul The Gifi ofthe Magi, atau Pariyem sempat menjadi bahan perdebatan. kumpulan ccrpen J.D. Salinger, .sarat de Seiring dengan semakin banyaknya kosa ngan ungkapan dan .slang bahasa Inggris kata Jawa masuk ke dalam puisi-puisi Li Amerika. Untuk menikmati karya-kaiya nus, bahasa puisinya sebenamya cende- itu, tcntunya diperlukan pcmaharnan idi- mng semakin lugas. Sebagai penyairiaju om-idiomnya. Kala-kata dan ungkapan ga semakin merdeka dan seenaknya dalam "khas" bahasa tertenlu itu tak hanya me- bersajak. Sebuah sajak beijudul Petruk nyarankan arti {meaning), tapi yang lebih Kumat menunjukkan gejala demikian.Pa- pcntingjuga makna(signifikansi) yang ter- di PB, padi IR, padi PB, mbahmu/Hama kandung sentuhan suasana.Sekarang men- wereng saja tidak doyan/ lha kok orang jadi lebih jelas bahwa niunculnya kosa kata disuruh makan"/ Gerutu Kantong Bolong Jawa dalam sajak-sajak Linus bukan ma- sambil ngeloyor//. Bahkan,pada larik ter- nifeslasi kekenesan kejawa-jawaan, tetapi akhir sajak itu muncul umpatan "Masih .semata-mata tuntutan dari wacana puitik gntndelan? Babat kontolmu sisanl" ciptaannya. Puisi panjang terakhiryang sud^ dium- Puncak gaya kejawa-jawaan puisi Linus umkan berjudul Kisah Dewi Anjani ini tampak jelas dalam Pengakuan Pari- (1999).Seperti Pengahum Pariyem,prosa yem pada 1981 (cetak ulang ketiga tahun lirik ini mirip dongeng Lewis Carrol, The 1984). Kaiya ini, yang terbit bersamaan Adventures ofAlice in Wonderland: sega- dengan novel Romo Mangunwijaya, Bu- lanya mungkin, tetapi tetap dalam irama rung-Bunmg Manyar{\9% I),sempat me- link. Linus tak hanya mempersembahkan rangsang berbagai tanggapan, baik dalam puisi-puisi dengan multilingualisme yang bentuk diskusi terbatas, seminar nasional, kuat, tetapi juga pertemuan jagat mimpi maupun sejumlah skripsi S-1 dan tesis S- dan kenyataan yang dijalin dengan enak 2. Pengakuan Pariyem menjadi penting dan indah. Bakdl Soemanto

Terapo^ 9-15 Agustus 1999 LinusLinus adalahdan Pariyem. Pariyem Pariyem adalah Linus. KcduaI natna iiu bak dua sisi mala uang. Jika dibolak-balik tetap mencitrakan pribadi yang sama. Nama Icngkap yang pertama adalah Linu.s Suryadi Agusiinus, seorang penyatr yang wafat pada Jumat 30 Juli lalu, dalam usia48 tahun.Sedang nama lengkap yang kedua adalah Maria Magdalena Pariyem alias lyem, tokoh rekaan sang penyair dalam prosa lirik Pengakiian Panyem. Bagi sastrawan ,Linus tak bisa dlpisahkan dari prosa liriknya yang terbii pertama kali pada 1981 itu. Menurut Sapardi, inilah saUi prosa lirik paling panjang yangpemah dihasilkan i sesudah zaman kemerdekaan. i Lewat tokoh lyem pula, kita bisamelihat pribadi Linus. M Keduanya mau tak mau menyandang agama Katolik di KTP, lapi Linus atau Pariyem sejatinya seorang Jawa • ! yang hidup dalam kereligiusan kejawen. "Yesus itu sebenamya penganut kebatinan," kilah Linus semasa hidupnya, sebagaimana yang dikutip Ashadi Siregar ;: dalam kata ptngantar Pengakuan Pariyem. Kedua- if nya juga pribadi yang lugu tipikal orang desa."Call k ndeso tenan (benar-benar anak desa)," demikian komeniar Umar Kayam. Tapi, di balik keluguan • itu, kedua tokoh ini mampu mengckspresikan prinsip hidup yang ndakik-ndakik(rumit) bak priayi. Tak bcrlebihan jika Linus dan Pengakiian Pariyem pada masa- nyamendapatperhaiianiak I cuma dari kritikus w sastra atau pembaca sasuti, lapi juga dari antropolog dan sosio- log. Sebab,Pengakuan Pariyem adalah sebuah karya sastra yang menco- ba mengungkapkan situasi '• kebudayaan yang ada di Ja- -S* " wa, yang berbenturan dengan kan salah satu tonggak di dalam Sfe m sejarah kesusastraan Indonesia modem," ujar Sapardi, Dekan Fa- kulti^ Sastra Universitas Indonesia. penyair yang tetap, bertahan hidup di Yogyaloma. Sebuah Hngkungan kuitu- '

ketjeans melUit tubuhnyadantas yang tampak kusam. Meski zainan sudah beriibah, gaya hidup Linus tak jauh bergerak dari gaya ^ hidup seniman Malioboro pada 1970-an. Saat itu, ia Jmemutuskan keluar dari kehidupan kampus untuk bergabung ^engan .komunitas Umbu Landu Parangi, yang kondang ^engan sebutan "presiden Malioboro", dalarii Persada Studi' .pub.Ia bersama calon penyair lainnya lebih suka "beigelanS tlangan" di Malioboro daripada suntuk di kampus mendengarf kan kuliah."Sejak ilu mulailah dia membuat piiisi," tutur As- pdi Siregar, salah seorang sahabat Linus. Saat itu, peman^ Siangan yang j^ak klalah wajah cemas sejumlah anak muis ^a—tennasuk Linus—yang menunggu kedatangan sang"de* W"Umbu LanduParangi di depankantormingguan Pelopor,' hanya untuk mengetahui puisi siapa saja yang dimuat dalani mingguan itu. Pada mulanya, puisi Linus mirip dengan sajak Goenawan Mohamad atau Sapardi Djoko Damono: sangat liris dan imar^ jinatif. Tapi, menurut Bakdi Sumanto, dosen Fakultas Sastra' UGM,dalampeikembangannya Linus mulai menemukan gayanya sendiri, yakni ketika ia mulai mengete- plorasi latarbelakangbudaya Jawa. Hai° j inilah yang berkembang terus^ . sehinggamelekatmen- : jadi ciri khas Linusf n * > -'lAA > / Ta \ ' yang dengankemudian kekuatan diim- • • liriknya. Maka,lahirlah A/l/f ^ kumpulan puisi: I ■' maupun prosa yang sa-' ngati^rcorakJawa,semi-i " sal Laiigit Kelabu, Perku-- iuiManggwig,RwnahPangfi . r- ^ gn"8, Regol Megal-megol,j dan Tirla Kamcuidanu. Kar^ W yanyayangdipublikasikanpal ling akhir—dan belum seM ' sai—adalah Dew/Anyam, yang dimuatjumai iira/am. Masalah intervensi kosakata Jawa dalam kaiya Linus dipersor . alkan pembaca, seolah Linus tidak mampu betbahasa Indonesia. Begi| k . 1 : lu banyak kosakata Jawa yang ber-i Bjk " : loncatan dalam karyanya sehingg^ - memaksapeneibitmelampirkankamu^ kecil Jawa-Indonesia pada sejumlah; buku Linus. Tapi, bagi Sapardi, bahasa sastra ala^ Linus itu sah karena kultur seperti itu memangt k ada dalam kenyataan sehari-hari. Apaiagi/» k katanya,. Bahasa Indonesia itu kan sanga|^ Wk-'. beragam. "Yang penting adalah kejiijuiaiij Ktsmcn^nakan bahrua yang betul-; Linus lidak cuma mampu membuat j yair. tapi jugaiiikcnal sebagai kritikus sastra Icwat lulisannya di bcrbagai! media massa yang kemudian dibu-.' kukan, yakni Di Balik Sejumlahi ma. Meski kridk sastra Linus dianggap idemis, menurut Profesor A. Teeuw»- ra Indonesia yang memberi tulisan' pengantar pada bukii liu, kritik sasira Linus mengandung; daya pengamaian yang orisinal, pemahaman yang lajam^' pengalaman membaca yang luas, dan daya cipta yang sehat dan kuat. ^ Kini khazanah sastra Indonesia kehilangan koniribulomya; yang paling bersemangal menggauli sastra dari pucuk hingga; ak^ya.Entah apakah masih ada seorangjuri lombapenulisan^ puisi yang mau menyempatkan diri menyurati peserta yangi dianggap potensial hanya sekadar memberi dorongan uhtuK^ niengembangkan diri. Dan mungkin hanya Linus yan^> bcrscdia mclakukan itu. it Fadlrt. LI.!<>araaFe, OwI Arlntv, AstsS.lltr>it»'

"Horison" Lirik Guru dan Pelaiar Cikiiii. \Varta Kola l\'nf)nu)n yang ineinang siidab Ikilain (ilia talum tcrakhir, floti- Jiiliikaii barn ciiflapat Siiuirclji inakliini akan g-.iva nnik kba.s Tar soii mcm|>iunai sisipan sctebal jO iiachri. Kiilaii diilii aca [juisi vtinbil ininuni bir mes jar. Rni ena itn. dalam sisipan terse- Julukan ini diU-iik.in kepa- ki kini itn tidak pcrnalt dilakii- but mulairlitimipilkan karya sasira (Utnya nii'iiyuMil s mail, Danarto.Jose Wzal Manna,D ujar Hamsad. tu (7/8), Tardji jug;i mcnyinyi, Zaivawi Imron, Viddy AD Daery, Sempat tak terbit bahkan gayanya uik kitlah dcng;in dan Rendra. Mickjafi^er. la melantimkan lagii Menurut Hamsad Rangkud, pe- Dalam peijalanannya selama 33 My Way sambil begingkrak kesaiia mimpin redaksi majalah finrison, liihun, majalah ini sempat tak terbit keniari diiringi piano, hannonika kegiatan ulang i2ihun ini selain te- selama dga bulan beitumi-tumt dan piano lisuik. » mu kangen di antara para penyiir, mulai edisi Mei hingga Juli 1996 "Au-as, the pUiyer man menyanyi," juga uniuk mensyukuri iciitp terbit- lalu, karena liik ada biaya untuk pe- teriaknya dari tepi panggung sebe- . nya majalah ,sa.stra tertua ini dalam ncrbitannya. limi rainpil. I .situasi krisis ekonomi. Setelah gag-al menjalin kcija.sa-_ 59

ma dengan PT Graffiti Pere, kini di- tung, tapi mempertahankan dunia kelola oleh Yayasan Indonesia, sastra," ujar Ad Taufik Isn^, pe- yang antara lain terdiri dari Taufik ngelola majalah ini. Ismail,Hamsad Rangkiiti,Arief Bu- Kendad enggan .menyebutkan diman dan lain sebagainya. Se- biaya operasionalnya, namun Adk dangkah untuk distribusi tetap di- terus berupaya imtuk mengelola seiahkan kepada FT Gramedi^Ja dengan baik m^alah ini, di antara- karta. nya dengan terus berusaha menca "Niat kami bukan mencari un- ri iklan.(dm)

Warta Kbta, 10 Agustus 1999 Para fengar^g Yogya Berharap Penerbit Perhatikan Sastra Yogyakarta, Kompas ka (terutama puisi), atau jika sejalan dengan sukses kaiya- Sejumlah pengarang muda pun ada,selalu muncul masalah karya yang mereka ciptakan. Vogyakarta sangat mengharap- pembagian keuntungan (royalti) Shaw berangkat sebagai penulis kan adanya kerja sama dan sua- yangdirasakan masih tidak adil. novel, namtm terkenal sebagai sana mesra antara pengarang, P^garang biasanya mendapat penulis drama. Van Gogh dan penerbit, pedagang dan toko penghaigaan yarig tidak sesuai Chairil Anwar, relatif baru po buku, serta pembaca. Dengan dengan jerih payah mereka, bu pular setelah keduanya mening- demikian, diharapkan kerja ku tidak poptUer bahl^n tak ja- gal dunia, sementara lukisan sama itu akan mendorong pe- rang tidak laku, sehingga kehi van Gogh sendiri ciuna sebuah nerbitan buku-buku sastra yang dupan para pengarang terus- yang laku dijual ketika ia masih mereka hasilkan akan memper- menerus miskin. hidup. Rendra yang populer se oleh perhatian pembaca dan Bakdi Soemanto mewakili bagai penyair dan dramawan, membanlu kehidupan para pe sejumlah sastrawan dan penu- tidak hidup dari keduanya, te- ngarang. lis muda Vogyakarta mengemu- tapi dari pementasan teatemya. Demikian, sulah satu pokok kakan harapannya agar diskusi Buku-buku puisinya juga tidak masalah yang muncul dalam sastra itu bisa menggalaiig ker meledak,karena mungkin orang diskusi sastra bertema "Membe- ja sama yang baik antara pe justru ingin mendengar dan me- nahi infrastrukttir sastra, meng- ngarang dan penerbit."Namun nonton sendiri Rendra memba- komunikasikan harapan sastra- ini hanya bisa terjadi jika cakan, atau merekam puisinya wan-penerbit-pedagang-toko transparansi dari pihak pener dalam pita rekaman. buku-pembaca", Mlnggu (8/8) bit bisa diusahakan seserius "Jadi rupanya, ada beberapa lalu, di Hotel Rajadani, Vogya mtmgkln.Pertama ada kontrak masalah lain yang menentukan karta. Hadlr sebagai pembicara yang jelas dan kontrak itu karya sastra itu meledak di pakar sastra Drs Bakdi Soe- dipenuhi. Ada laporan setiap pasaran atau tidak, seperti da manto SU, Boldanul Khuri (pe semester tentang berapa ek- lam dunia kesenian kita," nerbit Bentang Vogyakarta), semplar buku itu yang laku, ujamya. Saptadi Bagastawa(TB Grame- ada pembayaran royalti yang Namun Bakdi yakin, sosiali- dia Yogya), M Kamdhi Rahaija berapa pim jumlahnya, tetap sasi karya sastra (puisi, drama, (guru sastra SMU Muhamma- ada," kata Bakdi Soemanto. cerpen, novel) itu sangat dibu- diyah IV Vogyakarta), serta Bakdi juga melihat bahwa ke tuhkan. Entah bentuknya beru- Mas'ud (penerbit Pustaka Pela- hidupan 'seniman seringkali pa kajian dan mediasi oleh pa jar Vogyakarta). merupakan persoalan yang ti kar sastra sebagaimana dilaku- Harap>an dan kcluhan para dak ada kaitannya dengan karya kan KB Jassin terhadap karya pengarang/sastra^\'an muda dan kualitas kaiyanya. Kehi Chairil Anwar dan sejumlah se Vogyakarta itu muncul karena dupan sejumlah pengarang dan niman lain, atau lewat pemen- selama ini nasib para pengarang seniman seperti George Bernard tasan/pembacaan karya di ber- muda kurang beruntung. Amat Shaw, \^cent van Gogh, dan bagai tempat. sedikit penerbit yang bersedia dari Indonesia seperti Rendra Boldanul Khuri tidak sepen- raenerbitkan karya-kaiya mere dan Chairil Anwar tidak selalu dapat dengan beberapa penanya 60

yang menganggap bahwa buku buku mereka. Padahal dari segi sastra tidak laku. Buku sastra nama, keduanya punya nama sebenamya tetap laku di pasar- "menjual". an,asal buku itu berkualitas.Ib- Iman Budi Santosa menekan- tapi tidak berarti semua bukU • kan, perlunya jalan keluar un sastra berkualitas lantas begitu tuk membantu para sastrawan saja laku. memperoleh tempat di masyara- Sistem EKN tertutup kat melalui karya-kaiya mere ka. Pengalaman seorang rekan- Boldan selaku pengelola Pe- nya di Bali sudah terbukti bah nerbit Bentang dj Yogyakarta wa Bali berhasil menjual kaiya melihat masalah • pencetakan sastra berupa terjemahan cerita buku sastra baru di Indonesia, pendek Indonesia ke dalam ba- sebenamya merupakan masa hasa Inggris. Setelah dibuku- lah yang niwet dan penuh KKN kan,buku-buku itu laku dengan (korupsi, kolusi, dan nepo- konsumen para wisatawan tisme). Oleh sebab itu, pihak- asing. nya sebagai penerbit pun hing- Sedangkan Mas'ud selaku ga kini merasakan tidak mem- pimpinan Pustaka Pelajar dan peroleh kexmtungan memadai, pemilik toko buku di Shopping apalagi informasi buku-buku Centre Yogyakarta mengemu- apa saja yang akan menjadi kakan terjadinya perubahan proyek penulisan oleh Tim pasar dan pembaca. Dulu ta- Pengadaan Buku Depdikbud, hun 80-an, yang mencarl ma- tidak pemah dibuka secara jalah sastra Horison di tempat- transparan, tetapi digunakan nya hanya Korrie Layun Ram- untuk KKN dengan berbagai pan, Emha Ainun Nadjib, Su- penerbit tertentu. wamo Pragolapati, atau Simon Sedangkan Saptadi Bagasta- HT. Sekarang jumlah pembaca wa berkali-kali menekankan, dan penerbit sama-sama ber- sukses tidaknya buku sastra di tambah,sehingga tidak mudah pasaran amat tergantung pasar menentukan penerbit mana itu sendiri. la memberi ilustrasi, yang akan dicari. Namun buku sejumlah buku Mangunwijaya Saman (Ayu Utami), Derabat maupun Linus Svuyadi AG yang (kumpulan cerpen Kompas), di-display secara khusus setelah dan Iblis Tak Pemah Mati kedua pengarang itu meninggal (Seno Gumira Ajidarma), me misalnya,temyata tidak banyak rupakan buku sastra yang laris. menambah terjualnya buku- (hrd)

Kompas, 11 Agustus 1999 61

Ambon, Ketapang, dan Sastra I Apresiasi Sastra tak lerpisah dari Persoalah Negeri

INGAT Acch. Dua kata itu mam- lam itu. Adalah Slamet Sukiman- Dginfiltrasi dan berusaha menusuk pu membangkitkan stigma dan to yang menyebabkan naluri ke keyakinan suci mereka. emosi sesaat terhadap kezaliman manusiaan kita teriisik. Dalam ■ Jadi,terlalu naif dan terlaluma- politik di negeri ujung utara Su pengantamya, penyair gaek yang hal pilihan pjeinisahan dan nega matra itu. Entah siapa yang berdiri sudah beruban dan selalu menge- ra kesatuanjika^engenang kese- di belakang tragedi politik yang nakan peci itu, mengaku telah ine- jar^aii Aceh yaiig begitu setia jclas-jelas mencabik-cabik nilai ngelilingi negeri nyiurmelambai. menyokong berdirinya RepubUk kemanusiaan itu. Yang pasti, ne- Bagai Sidharta Gautama,ia me- ini; Mereka hanya ihengihginkan gara kesatuan ini sedang terancam nyimpulkan negara kesatuan kini hukum diteg^ilc^fc^i Buimd^en- akibat kezaliman politik kekua- sedang sakit yang didominasi oleh cong,tentu jugadi seluruh Nusan- .saan. kelemahnya sendi-sendi hukum tara. Aceh, Ambon, Banyuwangi, dan pemberangusan kebebasan, Cuma,apakah penguasa di pu- Batam, Irian Jaya. Ketapang, Ku- serta politik kekuasaan yang ma- .sat ini mendengar? pang, Nipah. Priok,Sambas, Santa sih mewamai prilaku elite sampai Sentilan nakal.seniman-seniman Cruz, Scmanggi, Trisakti; span- saat ini. X itu adalah buah budaya. Pekerti duk itu terpampang di Taman Is Dari pengembaraaimya,Slamet yang dibangun atas kesadaran hak- mail Marzuki (TIM)Jakarta. Di- mengklaim kejadian yang tak se- iki dari buah pikir yang dilandasi kaitkan deng;in peringatan HUT ^dap itu $WgaiJjham lahiriiya oleh harmonisasi alam. Seorang ke-33 majalah sastra Horison, pe- puisi Negeri Nyiur-nya, tentang seniman akan terusik jiwanya me- J

Media Indonesia*11 Agustus 1999 Sabtu, 7 Agustus 1999.;kurang ' Refleksi sosial politik dewasa ini: masi|f terus berusaha keras untulc lebih'500 orahg, hadir di meml)''erikan nuansa besar pada mema'syarakatkan budaya baca ruangan galeri cipta II taman cerpen dan puisi yang dibacakan. Di melalui sastra. Seperti diungkapkah Ismail Marzuki- memperingati antaranya Putu Wijaya, sastrawan Agus R, Sarjonov salah seorang kelahiran majalah sastra satu-satunya dengan "kostum" Lengkap warna redaktur senior, -"bacaan sastra di Indonesia yang ke-33(berdasarkaW hitam bertopi putih, mengangkat diharapkan dapat mendorong orang legitimasi taufiq Ismail dan Agus R. fenomena kehidupan polisi Polantas. untuk menyukai bacaan dan tidak saijono). Majalah Horison merayakan Bagaimana seorang polisi yang hidup terbatas pada karya sastra saja." syukuran tersebut dengan membuat dalam ketertekanan dan berusaha Mendongkrak sedini mungkin minat acara silahtucahmi sastrawan dan untuk tetap waras sampai akhirnya baca bangsa ini merupakan tanggung seniman dengan pembacaan cerpen, memutuskan pindah profesi menjadi jawab seluruh lapisan masyarakat. puisi dan bernyanyi. " • i politikus yang ternyata tak jauh beda Tanpa menunggu lagi Horison Di antara sekian banyak orang dengan profesi sebelumnya rentan memulai langkahnya kurang lebih yang hadir tampak Dirjen Dikdasmen akan kondisi kegilaan. Ramsad tiga tahun yang lalu. Walaupun Indarjati, Mien Uno, Pengusaha Dewi Rangkuti membacakan puisi yang demikian seperti diungkapkan taufiq Motik Pramono, sedangkan para mengangkat fenomena penggunaan Ismail dalam penutupan syukuran sastrawan yang terlihat hadir adalah bahasa yang berbeda untuk penamaan tersebut,''//or;so/7 melalui sisipan Sapardi Djoko Damono, Danarto, Eka mie ayam. Para hadirin dibuatnya Kakilongit telah terlambat tiga puluh Budianta, Hamid Jabbar, Hamsad tertawa terpingkal-pfngkal. TaTnpTl tahun dalam ikut berpartisipasi Rangkuti, Ikranegara, Jose Rizal berbeda malam.itu adalah seorang Manua, Rendra, Helvy Tiana Rosa, dan memasyarakatkan sastra di tingkat penyair wanita Helvy Tiana Rosa yang sekolah menengah umum." masih banyak lainnya. fhengangkat permasalahan Aroh : Kokf/ong/t sebagai sisipan Horison Dalam ruangan syukuran tersebut' .Berikut penggalan puisinya; ' bertujuan mempertinggi apresiasi 1 terbentang dua spanduk besar dengan; dan pemahaman sastra siswa Sekolah dasarwarna putih hurufwarna merah Dimana serambi kita Cut Nyak menengah Umum,Sekolah Menengah tertuUs Aceh Ambon Banyuwangi Kami mencarinya dalam peta Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan batam Irian Jaya Ketapang Kupang dan sejarah yang koyak Pesantren dengan memperkenalkan lampung Nipan.Priok Sambas Santa Tapi yang kami tcmukan hanya pusi, cerpen, dari drama, novel In cruz Semanggi Trlsakti." Deretan kata^ ; tempat-tempat penjagalan -ji kata-yang menyimpan duka terdalami donesia untuk diresapi dan dinikmati> •" Dim'arid-wdjah'-vvdjah sepucat V menampilkan proses - kreatif bangsa ini., Acara malam ini. kental; mayabmcnggigil dalam dntriaru] sastrawan Indonesia, menamfaah mengangkat duka tersebut. Dengan- ? Ditemani irama igauan; - berbagai macarn cara para sastrawan] pengetahuan sastra dan bahasa' - V - gadis-gadis :- sebagai penunjang kurikulum, serta mengungkapkan permasalahan negerij ^ Yang mencari kehormatan^ diharapkjin pula dapat membantu ini baik dengan cara serius maupuni • mereka yang tercccer santai tanpa kehilangan esensi dan werangsang: bakat sastra yang terdapat^pada siswa.'" estetikanya. ; • - - , ■ Di usianya yang ke-33 Ho/ison^ 63

rv i tehtfeh^aih7a7A.„. 'satiR|aj^abai^ai^ J-c |5LTAiallc*stsw^^aupUh^^^^ .mengenar minatTWa ..._ p)aikib^hk'an^u1(upMen'gliar4jkan SMtl. la bifangkaf IdariM^ffi ^ngkap.:$ij\gus^^^1ami<^emab4hdapat peneliUiannj^i|engenarmina1^ai^| TespontdarijJdaera^ ^aurb^^ slswa-siswi*SMt|;^engan^ ada ^di '#aerah^ mana; -Naipanya jaja ;14 n^apV biintara saya baru .fdehgar'.kali^^itp/ternyata Thailandf^^ahg^ Kanadar^ nama salah-jsatu daerah 'di'Sulawesi serikat; Perancis, • Indonesiav' Selatan.". Gurudi sana minta bantuan Penelitiannya :;: menghasilkan untuk dikirimkan Horison suntuk kesimpulan bahwa sastra npl bukui; .pengajaran sastra.-Tiras Horison yang Artinya selama duduk di tingkajSMLl/ beijumlah sekitar 12.000'per bulan siswa-siswa tak satu pun drwajibkan tak akan pemah: dapat mencukupi untuk membaca karya sastral ~Kalau kebutuhan pengajaran di.sekolah- pun ada itu hanya kasus. Da^m^salah sekolah/'Banyak satu sekolah hanya satu makatah nya yang^e^udiil^l^ra^ dapat satu majatah sedangkan satu >1enjadi,t6apgsa|y'ang-^ Rabun^ sekolah terdiri dari minimal lima kelas sOan^YantfliimpuhT Menulislpefe deh'gan jumlah masing-masing kelas .tuus^vQL^Siinai^^at^^ bisa mencapai 40 brahg. "Dapat Anda menjadi bangsa seperti dalam judut bayangkan?" tambah Agus makalahnya yaitu dengan tidak mengomentari minimnya bahan berbuat apa-apa dan berkulit badak pengajaran.Tsastra di tingkat SLTA terhadap fenomena rendahnya mutu terutama di daerah; pengajaraii -sastra dan pengajaranl Kapa nka h * aka n > lahir^jtoMong/t- menulis di SLTA kita. Mudah-bukan?^^ ■ tek//flng;tyang.iain ataii bila mungkin, • Tauflq .^ Ismail ? berustaba; Horison-Hdrison.yang laini. Kita mensosialisasikah basil penelitiabnya :tunggu saja atau Justru lan'gsung kita dan bagaimana menghambat dari pikirkandanjpersiapkan kelahirannya. akses bunik budaya rabun bacaan ■> " melalui media massa maupun dalam; ''t • ' \ fAde SetypwatJ kesempatan pertemuan ■lantar • X*:diku1rip-dariJudalmakalgh:Taufi^^ sastrawan, guru-guru -bahas^' dan ~ Ismail me'ngenai Bqhtisq ilign Sastm sastra Indonesia atau pun mahasiswa ft. Indonesia dabm JBengtggraq. sastra. Kakibngit merupakan salah

Agenda, 11-18 Agustus 1999 64

Keterhukaan Sastra dalam

99'Erotisme 99

Oleh NURUDIN yang menyebabkan mereka senang melebihi fil^i. PADA dasaraya s^tra Indonesia berbicara tentang erotisme dalam Lihat'saja film-film Indonesia (atau bahkan sastra mana pun juga) karya sastranya. yang didukung seperangkat judul bersifat terbuka. Padaposisi itu sas Sehubungan dengan ini, seolah asosiatif buat pembacanya. Dan tra memungkink^ melakukan "in- sastrawan juga memberontak ter- kenyataannya memang ia meng- tervensi" ke dalam komunitas sas hadap ketabuan. Misalnya masalah ungkap masalah erotisme secara tra lain, atau sebaliknya(ia dimasu- adat atau hubungan suami-istri. Ak- membabi buta. ki oleh kumunitas itu). Aninya,sas ibatnya, sastra pun memperoleh Film-film Holywood tak kalah tra (sebagai konsekuensi keter- atribut sebagai pendidik dari hal-hal vulgarnya. Bahkan beberapa artis bukaan)akan menerima pengaruh yang sifatnya tabu itu ke arah ke- dan aktomya sempat berbugil ria. dalam luar dirinya.Sebab, hanya de- baikan, dengan catatan kalau sas Sudahjamak ngan begitulah, sastra itu akan me- trawan itu punya niat baik (antara Dengan demikian erotisme dalam nemukan kedewasaan bentuk. lain membuat karya yang serius dan sastra memang hanya terbatas aktu- Oleh karena itu,sastra corak man- bukan picisan/kitsch). Sebab tanpa alisasi yang bergantung pada daya apun akan ada dalam sastra Indone itu, karya tersebut hanya akan men- imajinasi dan apresiasi pembacanya. sia. Hanya perbedaannya pada ma- garahkan pembaca pada tindak Sedang dalam film lebih dari itu. salah aktualiasi. Dengan demikian asusila. Ini memang dampak di lu ^ Terlepas dari itu semua, erotisme sastra pun mempunyai ciri khusus. ar kesadaran, namun bisajadi nil ter- ' dalam sastra memang "barang" yang Namun,masalah keterbukaan meru- jadi. tak terpisahkan begitu saja dari ak- pakan konsekucn.si yang tak ter- Holistik tualisasi dirinya. bantahkan. / , Erotisme memang bukan masalah Untuk mengetahui seberapa jauh Salah satu persoalan yang tak lep- karya-karya fiksi semata. Kalau erotisme dalam sastra kita bisa diba- as dari masalah keterbukaan adalah karya fiksi boleh menampilkan ca pada beberapa contoh yang (su- masalah erotisme. Atau dengan ka- masalah erotis secara vulgar (lihat dah dikenal umum) sebagai berikut. ta lain,sastra itujuga terbuka dengan cerita Nick Carter atau karya Fred Dalam cerpen'Tayuban" (dalam masalah-masalah erotisme. Hanya dy S)sedangkan karya sastra meng- Tiga Kota), Nugroho Notosusanto berbeda aktualisasinya. ungl^p erotisme dalam bahasa halus menulis, "Perempuan itu tersenyum Para sastrawan menganggap ma bahkan diungkap dallatn bahasa menjijikkan, kain dadanya dipasang salah erotisme bukan lagi tabu. Ini analogi dan eufemisme,namun tetap rendah sekali dan pantatnya di- artinya, banyakaktualisasi erotisme mempunyai maksud jelas. Bahkan igalkan sampai tak pantas. Matanya ada dalam wujud sastra. Kenapa ? dituangkan dalam bahasa simbol- melirik-lirik seperti setan. Dan kakek Masalahnya, erotisme itu adalah simbol tertentu yang kadang kalau ngibing terus dengan terhuyung- masalah kehidupan. Dengan de pembaca tak mempunyai tingkat huyung dan dipeluk perempuan im. mikian sebagai salah satu bentuk apresiasi tinggi atau penghayatan Al^imya kak^ ke luar dari gelang- menim kehidupan(mimesis) ia pun tertentu akan ^buat bingung kare- gang dan masuk dalam salah satu tak nienutup kemungkinan berada nanya. ' ; ;; kamar deng^ perempuan itu...." di dalamnya. ^tisme mem^g bukan peikara Dalam puisi, Rendra mistdnyaju Segala perwujudan erotisme novel atau roman semata, namun ga menulis; Se^ng sementara ia ice- dalam sastra menunjukkan bahwa hampir semua bentuk karya sastra heranan/lelaki itu menibungkuk sastrawan itu mempunyai sifatju- sepertijuga puisi,ceipen pantuii dw mencium mulutnya/Ia merasa seper Jur. Dalam arti tidak menutupi ke- ■Iain-lain. Ini artinya erotisme isudah ti minum air kelapa/Belum pemah nyatean yang ada,baik menyangkut menjadi gejala umum (holistik). ia merasa ciuman seperti itu/Lalu realitas yang ada di hadapannya,se Bahkan karya yang di liim sastra lelaki itu membuka kutangnya/Ia tak bagai "Bumbii" kehidupan atau sendiri justni malah mengungkap. berdaya dan memang suka/Ia meny- dorongan (nafsu) dirinya. Inilah • erotisme secara lebih vulgar lagi* erah/dengan air mata terpejam/ia 65

merasa berlayar/ke samudra belum Contbh Erotisme di atas adalah peraah dikenalnya ("Nyanyian dari karya sastra yang sudah tidak Angsa").' asing lagi di mata orang awam sas .Atau dalam rom^Sa]ah Asuhan tra atau yang memang kenal dekat Abdul Muis; "...Hahafi inemper-r. dengan sastra^ Petil^n erotisme hatil^n benarkeadaan Corrie yantf dalam karya itu bisa jadi ekspreSi demikian itu. Maka tak kuatlahll penulisnya(kejujuran) tentang ke- menahan lagi dan tak sengaj^ nyataan.hidup. Namun begitu juga sekonyong-kpnyong kedua belah garabaran realitas nafsu dirinya tangannya sudah memeluk pinggang menggambarakaii kejujuran itu.Pun Corrie sambil menekan dada gadis juga mungkin dorongan gejolak naf itu ke dadanya, diciumnyalah Cor su yang dimilikinya dan dilampias- rie berkali-kali pada bibirnya, kan lewat tulisan. matanya, pada keningnya dan pada Dan bisa jadi pula ia merupakan pipinya.... Corrie sudah tak sadark- erotisme yang dibungkus dalam ba- an lagi. Seluruh badannya berasa di- hasa yang lebih halus (setidak- jalari strum listrik, tubuhnya bagai tidaknyadibanding film),namun ta|^ mengapung diayun-ayun dan de- menutup kemungkinan menimf ngan menutup matanya tidaklah ia bulkan aparesiasi atau penghayat^ membantah sedikitjuga akan per- tertentu, bahkan tak'menutup ke buatan Hanafl. Secara itu barulah di mungkinan apresjasi dan penghay- hari itu dirasakannya". atan asosiatif yang jauh dari sosial- i^asi pendidik^.***

Pikiran Rakyat» 18 Agustus 1999 Rome aiangun, si 'Mesin' Buku

BeUfkarC buku diterbitkan setelah YB Ma- nguny^ijaytaberpulang.Sebuah tradisiyang perludapatucunganjempoL' 66

SEORANG pengarang tar 20-an. Tapi .sekarang tinggal boleh maii.tapi tidak bagi satu itu saja," kata penjaga buku- karyanya. Shakespeare buku laris di Gramedia Basuki' juga lelah mati 400 tahun lalu. Rahmat. lapi karya-karyanya. terutama Sedangkan di Gramedia Tun- k^a dra^ tragedioya. masih jungan Plaza,ada duajudul buku dipanggungkan orang di seaniero dari empat judul buku Mangun jaga'. wijaya yang stoknya sudah habis, Dan kitajuga uihu Chairil An 'Tapi saya lupa judulnya," ung-, war—yang "ingin hidup seribu kap wanita berambut ikal itu. tahun lagi"—telah lama tiada. Agak lain nasibnya dengan di Namun, karyanya tak pernah Toko Buku Gunung Agung Tun- mati.Bahkan, penyairini menja- jungan Plaza. Menurut petugas, di 'tambang emas*, terutama di pihaknya tak pemah memanjang perguruan tinggi. Karyanya tak buku-buku karangan Romo Ma pernah berhenti menjadi kajian ngun besar-besaran.Saat bahyak ilmiah. buku-buku Romo terbitpun,toko Yusuf Bilyarta Mangunwi- buku ini tak ikut-ikutan mema- Jaya,—yang akrab dipanggil jangnya besar-besaran. Saat ini, Romo Mangun—tidak pernah di toko buku itu hanya bisa di- mengucapkan kalimat penuh vi- temui satu judul buku yakni Me- talitas seperti Chairil. Seniman ngenang Romo Mangun, Surat yang juga pastor ini dengan ren- Bagimu Negeri(berjuang untuk dah hati mengatakan ingin pu- yang terpinggirkan. menyapa lang dengan damai di medan tu- hingga diSinggasana) dari Kom- gas. Dan benar ia wafat dalam pas. sebuah diskusi di Jakarta. Bukan- Untuk buku-buku yang diter- kah diskusi juga bagian dari 'tu- bitkan Kanisius, masing-masing gas*? • dicetak 2.500 ek.semplar. Dan, Tapi. memang betul. Seorang kini menjelang cetak ulang, ma pengarang tidak pemah 'mati*. sing-masing 1.000 eksemplar. • Lihat saja sang Romo ini. Pada Mangunwijaya memang mesin 100 hari wafatnya yangjatuh pada pembuat buku.Sewaktu dia masih buJan Juni,diperingati dengan pe- hidup,beberapa bukunya pun me- luncuran sekian banyak buku. wamai rak-rak toko buku.Sekitar Perinciannya, 10 buku m mo/ner- 10 buku fik.si dalam bentuk novel uim YB Mangunwijaya Pr oleh telah diterbitkan. Sedangkan buku penerbit Kanisius. Dua buku di- nonfiksi yang ditulisnya tidak terbitkan Erlangga, sementara kurang dari 30 buku lelah diter Gramedia menyusul dengan satu bitkan. Selain itu, ratusan artikel buku bertajuk Surut Bagunu Ne- dan esainya telah dipublikasikan Buku-buku itu meliputi ber- oleh .sejumlah majalah dan surat bagai bidang, selain sastra dan kabar. Selain itu,sang Romojuga agama. telah memberi kata pengantar ti Kaiya-karyanya itu, terutama dak kurang dari 18 buku yang buku-buku keagamaan, di bebe- ditulis orang lain. rapa Toko Buku Gramedia Jakar D^ 10 buku yang diterbitkan ta tampak sudah habis. Ini bisa Kanisius, lima judul buku di an- ber^, bahwa ajaran-ajaran ro- taranya ditulis Mangunwijaya, haniwan yang selibat ini memang lima judul lainnya ditulis dalam sangal diburu dan dibutuhkan rangka mengenang mendiangoleh umat. Sedangkan di Toko Buku para sahabat, intelektual, mau- Gramedia Basuki Rahmat, Sura pun cendekiawan. baya, buku yang masih tersisa Lima buku yang ditulis Ma Unggal yang beijudul Tentaradan ngunwijaya itu: Saya ingin Mem- Kaunt Bersenjata terbitM Erlang bayar Utang kepada Rakyatyoxxg- ga bekerja sama dengan.YLBHI. berkisah tentang perjuangan Ma Buku yang dipasang di rak khu- ngunwijaya dalam membela sus buku best Mller mihggu ini, kaum marginal yang menjadi kor- tinggal satu. "Buku itu memang ban penguasa yang lalim. Menja (laris, waktu {^rtama kali saya ta- di GenerasiPasca-Indonesia (Ke- ■= ruh di Sana minggu lalu,ada seki- gelisahan YB Mangunwijaya) 67

tentang kesusasteraan. Dalam tapengantari Bambang Widjojan- buku ini ditambahkan komen- to dan MerintisRIyang Manusia- tar-komentar kritikus terhadap wU-Republik yang Adil dan Be- karya-karya prosa Mangunwija- radab dikatapengantari oleh Mo ya.Pasca-Indonesia Pasca-Ein- hamad Sobari. Sedangkan buku stein merupakan kumpulan esai yang diterbitkan Kompas beita- tentang politik,ideologi, dan ke- juk Surat Bagimu Negeri, dice- budayaan. Manusia Pascamo- tak tidak kurang dari 5.000 ek- dem, Semesta, dan Tuhan me semplar.: rupakan buku perenungan filo- Penerbit dramedia saat ini se- sofis tentang kehidupan manu dang memproses manusknp tu- sia modem;dan Gereja Diaspo lisan-tulisan Mangunwijaya un- ra memperbincangkan warisan tuk diterbitkan. Menutiit Th Ya sejarah gereja-gereja di Indone cob Koekeritsz,staf BankNaskah sia dan dunia. Gramedia, buku-buku Mangun Sedangkan kelima buku yang yang nanti terbit beijenis prosa ditulis orang lain berisi tentang fiksi, kumpulan cerpen, kumpu biografi, kesan, tanggapan, kriti- lan artikel, serta esai. kan atas kehidupan dan pemikiran Menurut Yacob ada satu wa Mangunwijaya. Bukurbuku da risan yang belum diketahui ma- lam golongan ini antara lain Tin- syarakat luas dari Romo Mangun. jauan Kritis atas Gereja Diaspo Selama ini kita hanya mengenal ra Romo Manyunwijaya misal- Mangunwijayasebagai penulisfik nya, mempakan tanggapan atas si berupa novel dan ceipen. Tapi buku Gereja Diaspora. belakangan temyata iajuga mehu- Terbitan Kanisius yang paling lis naskah sinetron. Ada dua ma- laris, menurut penerbit, tercatat nuskiip sinetron yang tertunda di buku Gereja Diaspora dan Me- Bank Naskah Gramedia Jakarta muliakan Allah, Mengangkat yang tak sempat ditandaklanjuti Manusia. Gereja Diaspora ren- olehnya. Kedua naskah itu berta- cananya akan diseminarkan di juk Ilham Bandaneira terdiri dari Taman Komunikasi Kanisius, J1 12episode, danlkan-ikan Duyung Cempaka 9 Yogyakarta pada 21 Revolusi terdiri dari 36 episode Agustus nanti. Buku yang meri- yang ditulisnya pada Juni 1997. lis visi Mangunwijaya tentang Itulah yang warisan berharga gereja ini akan dibedah antara yang tercatat dari novelis Burung- lain oleh Dr Tom Yacob dan Dr burung Manyar. Ia telah pulang Shindunata mulai dari pukul pada 10 Februari 1999 lalu, tapi 09.00-13.00 WIB. pemikiran-pemikirannya tentang Selain Kanisius, penerbit lain kemanusian dan keadilan, juga yang juga menerbitkan buku un- kritikan-kritikannya terhadap pe- tuk mengenang Mangunwijaya nguasa yang lalim, masih terde- antara lain Erlangga dan Kom- ngar nyaring di telinga kita. pas. Erlangga menerbitkan dua •Doddi Achmad Fawdzy buku, yakni Tentara dan Kaum (Jakarta), Asvin Ellyaha BersenJataQAel,1999) yang dika- (Surabaya)/M-1

Media Indonesia, 15 Agustus 1999 68 Malamjahanam:

(in memorium Motin^o Busye)

Oteh: 1]ahJono WIdiJanto'

"... Soya tak pemah menyesal hamsjadi dalam peijalanannya, tetapi manusia adalah jahanam seperti ini, karena dalam difi subjek yang berkuasa untuk mengolah per- manusia sekecil apa pun pasti ada sifat jalanannya sendiri. Manusia-manusia dalam jahanamnya. Tinggal adayang sanggup Malam Jahanam adalah manusia yang tak per- dai} tidaksanggup melahdcannya..." nah bedienti mengolah peijalanannya betapa (Motinggo Busye: Malam Jahanam) pun sakit d^ pahitnya kenyataan untuk men- gukuhkan identitas dirinya sendiri. Di dalam- Selama manusia itu ada,selama itu pula nya trelihat bagaimana manusia berusaha manusia memasalahkan dirinya dengan membangun dan merancang citranya sendiri, segala konflik kehidupannya.Pertanyaan namun setiap kali citranya itu akan memba- manusia tentang hidup dan kehidupannya yang atau mewujud,citra itu di tengah-tengah menjadi pertanyaan sek^gus tema sentral dari ketegangan antara ego,harga diri,d^ harapan- zaman ke zaman.JDan juga sebagai mahluk harapan,citra itu seolah-olah bergeser mundur yang ingin disebut sempuma manusia cen- dan menuntut diproyeksikan citra bam.Jaidlah dening melihat dunia dan dirinya sendiri manusia sebagai mahluk yang senantiasa dengan roeletakkan diri sebagai orientasi dalam mengatasi dunianya.^ f ^ 'menjadi'(a proses becoming). Berkaitan dengan eksistena manusia,kesen- Tokoh-tokoh dalam Malam Jahanam adalah ian yang bermutu pasti menampilkan keber- manifestasi dari manusia-manusia yang selalu ada^ nianusia yang universal, dan inUah yang terombang-ambing dalam berbagai ketegan- gan-ketegangan hidup yang begitu menderi- ingin ditampilkan aim Motinggo Busye de ta yang mendera sepanjang rentang kesejara- ngan master peace-nya. Malam Jahanam hannya. Ketegangan-ketegangan hidup ini (1959) yang ditulisnya ketika masih berusia melahirkan pula ketegangan-ketegangan jiwa muda(21 tahun)yang akhimya memenangkan yang berakibat tokoh-tokohnya mengalami penghargaan drama Indonesia terbaik dari De- keterbelahan jiwa,split personality. Satu sisi partemen Pendidikan dan Kebudayaan.Dalam mereka bemsaha tabah menerima kekalahan- Malam Jahanam, Motinggo memang tidak kekalahan sebagai jalan takdir, sisi yang lain ingin t^pil sebagai pendidik moral dengan tant^gan atas subjektivitas, identitas, dan har menasihati pembacanya dengan ajaran-ajaran ga diri manusia yang merasa mempunyai hak moral tetapi sebaliknya malah menampilkan membangun sebui^ citra yang ideal yang sebuah dunia kenyataan yang tidak selamanya akhimya berakhir muneulnya *kebenaran-ke- putih dan hitam. Tetapijustru dengan mene- benaran subjektivitas yang nisbi yang karena kankan pada sisi hitam kehidupan manusia itu sangat rentan terhadap mang dan waktu. Motinggo ingin mengajaikan pa^Idta bahwa Dengan membaca terlebih memainkan banyak yang mesti dibenahi dalam hidup ini. naskah Malam Jahanam seseorang dapat di- Maleun Jahanam berusaha memunculkan ajak untuk berusaha merefleksikan, beipikir, sosok manusia yang dipenuhi dengan segala dan berabstraksi terhadap realitas manusia konflik batinnya, proses dan perubahan-per- yang pada akhimya menghadiikan sebuah ke- ubahan struktur kejiwaannya. Melalui tokoh- rangkapemikiran filosofis untuk mengung- tokoh utama dalam nask^ drama itu: Mat kapkan fakta dan realitas hidup secara lebih Kontw,Soleman, dan Paijah, Motinggo me utuh^ komprehensit Tokoh-tokoh yang di- nampilkan sosok-sosok manusia yang bukan tampilkan Busye ini memiliki kemiripan de semata-mata objek yang dibentuk secara pasif ngan tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam 69 drama-drama aim. Arifin C Noeryang sama- lata s^bil menyanyikan sebuah puisi yang sama merupakan sosok manusia yang secara 'abadiihenyertaipeijalanannya: "Beratus-ratus sosiologis marginal dan mempunyai proble- tahun sudahddta tak pemah beristirah/betapa ma psikologis s^gai orang-orang yang kalah panjang ini perjalanan/betapa panjang dan dikalahkan.Peibedaannyakalau Motmggo •bayangan Tuhan/betapa menyilaukan cahaya Busye mengangkat tokoh dw lakonnya secara Tuhan/kadang membutakan/kadang membu- sedeitiana dengan tema pokok yang seiing di- takan!" jumpai dalam keseharian manusia yang ^e- Lewat dua lakonnya itu baik Motinggo Bu mas dengan alur cerita yang mntut,konv^isi- sye maupun Arifin C Noer berhasil mendu- onal dan sederhana pula, sedan^an Arifin dukan dirinya sebagai seorang yang mampu menampilkan tokoh dan lakon secara lebih memahamijiwa manusia lebih dari seorang abstrak-filosofis denganjalinan plot yang lebih ahli psikolog karena-mampu menghadirkan rumit kaiena meng^epankan aspek batin to- tokoh-tokouh yang lengkap dengan segala kohnya.Dengan kesederhanannya itu Moting- ^onflik batinnya, proses dan perubahan-per- go Busye barangkali tidak terlampau membuat iibahan struktur kejiwaannya. Hal ini sekali dahi pembaca dan penonton dramanya ber- lagi membuktikan bahwa karya sastra mampu kerut-kerut, sebaliknya Arifin memaksa melebihi peran psikolog seperti halnya dahulu pembaca untuk senantiasa bersiap-siap berkon- ada cerita bagaimana Sigmund Freud merasa sentrasi tinggi sepanjang pementasan. berutang budi kepada Fydor Dostolvsky dan Meskipun tampil dalam wujud yang ber- Herman Melvile,sebab dengan membacai no beda, namun sebenaraya kedua-duanya ber- vel mereka Sigmund Freud banyak belajar hasil secara gemilang menghadiikan manusia- mengenai manusia dan jiwanya. manusia yang sarat dengan problem kejiwaan- Di sisi lain orang setelah menelaah habis- nya secara utuh tanpa ditutup-tutupi. Tokoh- habisan tokoh Mat Kontan,Soleman, Paijah. tokoh yang mereka angkat adalah manusia- Sandek, Direktur Umum,dan sebaris nama- manusia biasa, manusia-manusia marginal nama lagi ia pun dapat memberikan peiigha- yang teibanting-banting di atas pilihan-pUihan kiman,simpati atau bahkan boleh mengiden- hidup yang berada di luar jangkauan kehen- tifikasikan dirinya dengan tokoh-tokoh terse- dak dan kekuasaannya, karena itu tokoh- but sehingga dengan tid^ sadar ia dapat mere- tokouh lakon mereka nyails semua adalah fleksikan dan mengabstraksikan lealitas hidup orang-orang yang berada pada sisi yang buram dan kehidupan sehingga dapat membenahi ketimbang sisi yang terang. Dengan penuh diri. Pada saat inilah sastra yang bermutu dapat kesadaran sebagai manusia yang maiginal tetai imenggantikan kedudukan psikolog dalam tetap sebagai manusia yang agung,tokoh-to- 1 kehidupan kita. koh semacam Mati Kontan dan Soleman da i Naskah Malam Jahanamnya. Motinggo lam Malam Jahanam dan Sandek dalam Busyejuga menyadarkan kita, bahwa karena Bayangan Tuhan(Arifin C Noer)menjatuhkan sud^ dikodratkanNya maka kita, manusia, pilihannya. Dengan tegas Soleman berteriak: adalah penanggungjawab atas aktualisasi diri "... Soya tak pemah menyesal hamsjadi ja manusia sendiri, dan manusia tidak bisa hanam seperti ini, karena dalam diri manusia menukarkan eksistensinya karena tak bisa sekecil apa pun pasti ada sifatjahandmnya menolak tanggung jawabnya atas segala tetapi ada yang sanggup dan tidak sanggup pengejawantahan dunianya. melakukannya.J"Sei^gkan S^dek ^am ■ Penults adalah penyair dan pemerhati masalah Bayangan Tuhan sepanjang hidupnyaiela me- - sastra budaya. Tinggal di Ngawi,Jawa Timur

Republika, 15 Agustus 1999 Mengindahlcan Rumah Peradaban

Resensi: Tradisi Timur begit^u penting^agi peradaban dunia.Juga menyediakan wawasan estetik,intelektual, d^ ^irituaJjang sangat menalgubkan.

Goethe pun berpaling ke Timur. Buku ini merupakan petualangan intelek Penyair besar Jerman yang hidup tual Abdul Hadi ke ranah-ranah sastra Timur pada peralihanabad ke-18-19ini tak klasik, terutama Islam, dari abad ke-15 dan bisa menyembunyikan kekaguman- kesinambungannya hingga penghujung abad nya pada dunia Timur, yang oleh Barat dipan- ke-20. Tentu saja ini kian relevan untuk digali, dang inferior, bodoh, dan menjijikkan. Dia untuk menjadi sumber dan rumah peradaban berpaling ke Timur justru ketika modemisasi kembali.Sebab, tradisi itu indah dan karenanya baru saja memutar roda peradaban Barat. harus diindahkan. Ketika modernisme belum lagi tua. Tentu Dalam konteks kesusastraan Indonesia Goethe tak hanya berpaling, tetapi juga mutakhir,gerakan kembali kearah tradisi(atau menimba kekayaan tradisi Timur, khu5usnya "sumber" dalam istilah Danarto), mengemuka sastra Islam, seperti tampak dalam lorya- sejak sekade 1970-an (dan karenanya dalam karyanya. sastra Indonesia muncul Angkatan 70). Gerak- Goethe adalah contoh kasus gerakan keti- aaihi merupakan reaksi terhadap wawasan muran yang ironis dan pedih. Dia tumbuh kebudayaan yang terlalu berorientasi ke Barat. dalam kebudayaan Barat yang merasa superior, Tapi sikap terhadap tradisi bagaimanapun tetapi malah menemukan sumber besar kreati- tidaklah homogen. vitasnya dalam kebudayaan Timur. Dan Menurut Abdul Hadi, secara garis besar seruannya untuk mempertimbangkan tradisi ada tiga corak pendekatan dan sikap para Timur hanya terdengar sayup-sayup di tengah sastrawan dan seniman pada umumnya terha gemuruh modernisme Barat. Toh, kian lama dap tradisi. Pertama, mereka yang mengambil seruan itu terasa kian relevan,terutama setelah unsur-unsur budaya tradisional untuk keper- terbukli inodemisme sangat menimbulkin ek- iuan inovasi dalam pengucapan. Mereka ses negatif. Pun cenderung menafikan tradisi. melihat dalam tradisi terdapat unsur- Lewat buku ini, Abdul Hadi W.M. menun- unsur dan aspek-aspek yang relevan jukkan kian pentingnya tradisi Timur bagi bagi pandangan hidup manusia mu- peradaban dunia. Lewat Goethe dia memper- takhir, khususnya irasionalisme yang lihatkan tradisi Timur yang amat memukau; ternyata mendapat perhatian kaum m^yediakan wawasan estetik,intelektual, dan eksistensialisdanpenganutaliransas- yiritual yang menakjubkan, seperti terlihat tra absurd. dari sastra sufi yang memainkan peranan Kedua, mereka vang mengklaim HB penting bagi kebudayaan. menumpukkan perhatian hanya ter- ^Hl hadap satu budaya daerah saja seperti jj^H Doktor dari Universitas Sains Malaysia itu Jawa, Minangkabau, Melayu lUau,dan memperlihatkan titik leniah corak pertama dan Sunda.Parapenuliskecenderungantni kedua. Misalnya, di situ ada kecenderungan berkarya dengan maksud untuk mem- memisahkan Islam dan kebudayaan Jawa,yang beri corak khas kedaerahan terhadap merupakan bias dari konstruksi pengetahuan perkembangankesusastraan Indonesia. Barat. Dengan begitu Abdul Hadi tehtu lebih Keliga, mereka yang mengambil setuju dengan corak ketiga—kecenderungan tradisi langsung dari bentuk-bentuk yang memang menjadi perhatian utamanya spiritualitas dan agama f-pr- Abdul Hadi W.M.,' tentu dengan kesad , , Kembali ke Akar,Kembali ke Sumben Esai^sai ' bahwa tradisi dan bu{ , ^stfaProfetikdanSufistikiJdkam'.Pu^ka masyarakat Indonesia _ nrdaus,1g99,x + 221 halaman"' - bentuk berkat masukr sejak sekitar dua puluh tahun terakhir. Dalam beberapa agama bes kaitan itu, dia mengedepankan kerangka teori seperti Hindu,Buddb yang ditawarkan terutama oleh Seyyed Hos- dan Islam. "Senimai sein Nasr tentang tradisi. Yakni sistem penge dengan kecenderung- tahuan universal yang mengatasi sejarah ka- an ketiga," kata Ab rena sumbemya berada di luar sejarah. dul Hadi, "melihat Lepas dari itu, dengan menjadikan tradisi tradisi dengan me- sebagai akar atau sumber ilham penciptaan kar- nembus jauh ke seberaug ucmu^- ya sastra dan wawasan estetik, orientasi baru ke benfuk formal, tak hanya melihatnya sebagai budayaan pun muncul. Yakni,seperti dikatakan produk sejarah, tetapi terlebih sebagai sistem penyair Sutardji Calzoum Bachri, memberikan pengetahuan holistik yang berhubungan de sumbangan kepada kebudayaan dunia. ■ ngan kehadiranrahasia yang transenden dalam Jamal D. Rahman kehidupan." PCNYAIR, AEDAKTUffMAJALAH HORISON

Panji Masyarakat, 18 Agustua 1999

Utii',

ST 72

Sampm di ujung gang, kakipengemis itu menyentuh sebuah sepatu. Sepatu ini milikseorang anak sekolah yang dilempar keluar kereta oleh musuh-mus^^a. Soya hanya mampu menyelamatkan sebelah ^POtunya.MaukahBapakmembacakanalfatihahuntukma?''Siapa nama anak itu?" tanyanya, : "Bahkan namanya pun soya tidak tahu." Jawabkit Perlahan pengemis itu menyentuh sebelah sepatu itu, sambil mulai membaca do a. Secara reflek soya rogoh saku celana, dan kini lembar uang kertasan yang soya genggam dan soya masukMn ke sakunya, **Untuk apa ini? ** "Soya memeberi Bapak karena mau mendo'akan anak itu." "Saya tidak dibayar untuk berdo'a. Soya tidak mau." "BaiWaft. Benlah saya kesempatan untukjuga berbuat baik. Soya bersedekah pada Bapak demi anak itu. Sementara, Bapak berdo'a langsung untuknya," Baiklah, kalau begitu saya terima." Kemudian pengemis itg kembali berlalu satnbil membentangkan tanganr^a, dan mengucap puji-puflan pada Yang Kuasa, sambil ^eselmb mengucap terimakasih dan syukurjika ada yang memberi sedekah. Saya menatap dengan diani» (disadur secora Mas dan carita langsaag Hamsad Raagkuti Oi atas kereta rel Ustrik; Yu Hamsad Raagkuti. lapi Avah a" ® Peinlmpia redaksi, praktis sudah 13 tahun Tibk^g, Medaa S^ateraberkutat Dtara, atenjadi mulai peagelolaaya. meaulis tahna Lahir 1960 7 Mei deagaa 1943 cerpeadi ^9" di Sambung Tua, yaag diterbitkaa secara diam-diam p a aaaya ketika di Hedaa.IQai, peaulis ceipea PanggOan Rasul i°i. namanya tahua 1967 iai, selaia meajadi pemimpbi Dewaa Kese^ Jakarta. Berikut petikaa wawahcara sastrawaa yaaq Cemora pada Azuuah Soebagyo daa Ade Setyawati daridgendo 73

Bagaimana sejarah berdirinya^Horisonj Humanisme universaL Kaiya-kaiya di sana tidak Isampai bisa bertahan 33 tahun? ^ t hanya Ijerisi karya-karya bangsa sendiri; fa^i ■ Jauh ^siebelum ^Horison berdiriy sempat; juga sastrawan asing melalui karya-karytf terjadi pehgk'ubuan di antara:;sastrawan/ teijemahan. Maksudhya agar masyarakat bisa, senimanVryaitu.: mppk seniman. yang menikmati karya-karya sastra kelas dunia. " menganut pahani; humanisme universal dan Lebih spesifik lagi karya-karya sastra yang seniman yang berpaham komunis, dengan be^^fat eksperimental, bukan kbnvensionaL membentuk LEKRA. Kelompok seniman Hal ini didasari fenomena banyak sastrawan penganut humanisme universal melihat bahwa menghasilkahj^karya yang berbobot namun sejahat'jahatnya manusia masih tetap ada sinar seringkali ditoiak oleh redaktur media massa terang dalam dirinya, sehingga kemudian umum, dengan alasan - belumbisa dipahami kelompok Ini membuat manifesto kebudayaan pembaca.,v;;;;;;- untuk melawan kelomok LEKRA. Manifesto ini Bisa disebut contbh .karya-karya yang berkembang pada tahun 1963, dan memperoleh eksperimental sifatnya? dukungan secara meluas, sehingga menjelma Karya-karya Danarto, Putu Wijaya, Budi menjadi wadah peijuangan. Sayangnya, pada Darma. Mereka dulu berkarya tapi tidak punya tahun 1964, presiden Soekarno membubar- penyalurannya. Tidak ada media yang mau kannya, bahkan melarang, dan memenjarakan memuatnya. Tapi setelah karya-karya itu Mochtar Lubis. Sehingga praktis kelompok ini dimuat di Horison, beberapa tahun kemudian kehilangan wadah peijuangannya.Tapi begitu redaktur-redaktur budaya di beberapa me orde lama tumbang, kelompok humanis ini dia massa mulai bisa menerima. Sehingga melihat peluang untuk mendirikan sebuah sekarang mereka tidak kesulitan lagi ^ majalah sebagai wadah untuk menampung mencari.media yang mau menampung i* aspirasi dan karya-karya mereka. Maka karya mereka karena sudah dirintis oleh •«' bertemulah Arief Budiman, Taufiq Ismail, Horison untuk memasyarakatkannya. Barangkali dengan Mochtar Lubis di penjara tempat karya seperti itu akan lahir tapi prosesnya Mochtar ditahan. Akhirnya setelah Mochtar lambat. Lubis keluar dari penjara tahun 1966, mereka Seperti apakafi kontribusi sastra dalam bersepakat bersama PK oyong, dan Zaini kehidupan? mendirikan Yayasan Indonesia, menerbitkan Untuk menyejukkah jiwa, membersihkan majalah Horison. Saya sendiri bergabung pada kotoran-kotoran dalam had. Sebenarnya mirip tahun 1969. seperti kita membaca kitab suci Al-Qur'an. Ada Sejak kapan menjadi Pemimpin Redaksi rasa sejuk di^sana saat kita membacanya. Karya Horison? sastra" yang baik pun begitu, bisa membina Saya menjadi pemred Horison sejak tahun dkhlaq pembjacanya. Ada hibtirannya. Di 1986 sampai sekarang, ketika keluar peraturan sampingjuga mampu menimbulkan rasa nikmat SIUPP yang mengharuskan setiap.penerbitan pada pembacanyai Kalau kita mau sinis, atau majalah ada penanggurigjawabnya yaitu kontribusi sastra itu bisa sebagai pengisi waktu pemimpin usaha daii pemimpin redaksi. senggang, atau. kalaii mau dikecilkan lagi Sebelum itu, sebenarnya bagaimana )erannya bisa saja dibilang hanya membuat struktur redal»i yang ada di Hprisdnf )ranig rnelamun: r ' - r Sebelum berlakui^ SIUPP, yang ada hanya Apa yang menarik dari karya sastra? ; ■ dewan redaksi. Ada redaktur cerita pendek, Bagi saya cerpen, puisi, kan rekaan puisi, esail Tapi untuk urusan keluar, tidak ada sebenarnya, fiksi. Dan itu bohong semua. Jadi penanggung jawab, meski ada dewan redaksi bisa. dibilang karya sastra, karya fiksi, itu yang dituakan, yaitu HB Yassin,tapi beliau lebih bohong yang nikmat..Karya sastra itu tetap bertanggung jawab untuk masalah isi majalah. tWatu^kebohongan, suatu yang tidak ada di Bagaimana Visi dan Hisi Horison? > ^Unia riyata,. walaupun,bersumber dari dunia Visi dan misi Horison tentu tidak terlepas l^ata juga. Bahkan kita dalam cerpen bisa jadi dari-sejarah berdirinya. Kami tetap pada pnnsip ibemburiuh, bisa jadi pemerkosa, bisa bertemu 74

wanita-wanita yang cantik, tapi dalam realita kemudian mengarang dan dapat honor dari mana bisa. Tapi dalam karya fiksi bisa saja.* Sana, dan sesekali mer^adi juri dalam lomba- Bagaimanaterhadap knyataan minat baca lomba baca puisi, dan baca cerpen.. Icebanyakan masyaiakat yang rendah? Apa yang menjadi kendala Horison ketika Kita di Honson punya kaki langit, sisipan itn? . . yang terbit pertama kali tahun 1996. Tujuannya Sedikitnya minat baca terhadap majalah untuk memasyarakatkan sastra ke sekolah- sastra. Sebab di majalah ini infbrmasi tidak sekolah. Itu ide Taufig Ismail pada awalnya. ada, lain dengan surat kabar, majalah, atau Respon sekolah, siswa, dan guru yang tabloid-tabloid populeryeng menyajikan berita bersangkutan? dan opini, apalagi sampai menyajikan wanita- Bagus. Kami banyak menerima surat-surat. wanita yang seronok. Bisa saja kita Mereka manganggap kegiatan ini semacam memampang cover foto seperH itu mungkin mimpi yang tak mungkin terwujud tapi kok bisa lebih laku. Tapi bukan itu tujuan kita. terjadi. Bahkan kemudian seolah gayung Tujuan kita lebih untuk mengangkat harkat dan bersambut, antara kami martabat bangsa kita ini dengan media sastra, dengan departemen- lewat karya-karya sastra, mudah-mudahan itu departemen terkait bisa berhasil. seperti Depdikbud Atau, karena seringkali karya sastra sulit dan Depag. diapresiasi orang awam? Mereka menjadi Bisa juga demikian. Karena bagaimana pun pelanggan tetap seniman itu tinggi egonya, di mana ia ingin bagi sekolah- berkarya dengan kapasitasnya yang sulit. sekolah yang Bahkan ada sastrawan yang beranggapan makin ditunjuk. (lihat sulit dicerna. makin tinggi nilainya. Akibatnya box). ., kenyataan inilah yang jadi bumerang. Pembaca Sebelum ada nariti bilang, kita baca karya sastra kan untuk kaki langit cari hiburan, kok malah jadi pusing. bagaimana Apakah penulis di Horison selalu orang gambaran yang sudah punya nama, bagaimana kehidupan Ho- dengan penulis baru? rison? Sebenarnya justru kita memberi ruang sangat mem- 80 % untuk penulis baru. Namun, prihatinkan. mungkin karena sudah dikenal Boleh dibilang seluruh redaksinya tidak ada masyarakat, maka terkesan mereka yang menggantungkan hidup dari Horison. Kami terus yang karyanyan dimuat. tetap di Horison lebih karena idealisme. Jadi Padahal tidak. Contohnya saya, meski tak jarang, justru kami yang mensubsidi saya pemimpin redaksi, dalam 3 Horison, bahbn sampai sekarang walaupun ada tahun ini karya saya yang dimuat kaki langit. Kami tetap di Horison, karena kami Horison cuma satu. Selebihnya saya merasa ada keasyikan di sana, ada kenikmatan lebih suka mengirimnya ke Kompas, . hidup. Tapi kita juga. hidup sebagai kepala: karena bisa diapresiasi oleh keluarga, punya anak danr'istri yang harusi ma^rakatyang lebih luas, dan juga dihidupi. Untuk itu, teipaksby hanjs/merira^^ lebih terhormat dibanding jika $umbeT nafkah lain. Misalnyaf sepbiti saya,.< dimuat di majalah yang saya pimpin selain di Horison saya jugaipehgurui DKji sendiri.

Agenda, 19 Agustus 1999 75 Sastra ilan Sani Rupa Mau Ketamu Kaitan sastra dan seni rupa dicoba ditunjukkan Wara Anindyah dan Diyanto. Sbyang,jalinan keduanya tak coba dijelaskan.

Sejauh mana karya saslra berpehgaruh patung kawat nyamuk yang dilumuri adonan terhadap seni rupa? Bagi Wara stlrofoam. yang masing-masing tangannya Anindyah, yang buah tangannya dige- memegang dada mereka nan menganga—di lar Galeri Lontar sampai 12 Agustus silam, Sana tertera kertas bertulisan "sacukupe"atau karya-karya sastra—puisl, novel, dan cer- "sabutuhe". Bandingkan dengan jxriiggalan pen—menjadi pemicu kreativitasnya."Kedah- puisi ini: Sehari. Waktu sama sekali tak ada. syatan novel itu sering saya jadikan pelatuk Dada. Bumi terbaring dalam tangan yang unluk meledakkan imajlnasi saya," kala Wara tidur. Ingin jadi manusia terbakar dalam kepada kurator Lontar Asikin Hasan, seraya ttpmpisendiri. Sehari. Semua ierbarittg dalam menyebut Sampar karya Camus dan Seliari pikirannya sendiri. dalam Hidup Ivan Denisovich karya Adakah kesinambungan anlara teks puisi Solzhenitsin. y tadi dengan karya patung itu? Bisa jadi tidak. Maka,lahirlan lukisan-lukisan ganjil: Bukit Tapi, putusnya komunikasi itu bukan salali Pengantin, Ferawan Merah, Tukang Ramal, Idta. Puisi-puisi Afrizal, yang kerap lerkesan dan lain-lainnya. Disebut ganjil karena sua- gelap, adalah soal pertama. Sementara, soal sana yang digambarkan Wara.Pohon cemara, kedua, sebagaimana diakuinya, dalam per- pagar, lorong, bahkan proporsi tokoh-tokoh kembangan kemudian, Diyanto tak semata yang ada di sana"Europis," kata H.Danarto, mencerap teks sastra tersebuL la juga mem- cerpenis yang menjadi pembicara dalam bubuhinya dengan pengalaman-pengalaman diskusi menjelang akhir pameran. Sampai- dan pergaulan yang ditemuinya di dunia n>'a- sampai, Mas Dan menyarankan agar pelukis ta. Jadi, kalaupun kita mampu menikmati lulusan SMSRI (Sekolah Menengah Seni syair Afrizal tadi, tak serta-merta bisa me Rupa Indonesia) Yogyakarta itu menutup nikmati karya Diyanto. Tetapi, prakteknya, buku-buku seni rupa Baratnya, berkelana ke tak perlu serumit itu. Sentakan emosi karena desardesa, pasar,sawah, dan arena-arena ke- 3^ang menganga dalam Membaca Dada hidupan masyarakat Indonesia lainnya. bisa kita dapatkan tari^a teriebih dulu mem Tujuannya,agar karya Wara "Indonesiawi". baca syair Afrizal. Sementara itu. bagi Diyanto, alumni FTB Lantas, sejauh mana pe yang karya-karyanya dipajang Galeri. ran dan kaitan sastra dan Milenium sampai 16Agustus ini,karya sastra seni rupa? Itulali yang sebe tak semata pemicu kreativitas, t^i juga ^ narnya bisa dijawab secara buah obyek.PuiaDa

yan{?. kareiia ketiadjwn m

Forum, 22 Agustus 1999 Peta Kepenyairan Indonesia %WILAYAH A # 11.AYAH [rork0n\raii^nkepenyairan ,, — Indonesia meliputi li ma puncak yang ber- Oleh beda sehingga melahirkan lima wilayah estetika yang masing- struktur sintaksis dengan me- dan iman (tampak pada Sapaitli masing mtric-irikan ^vilayah oto- nempatkan tanda baca secara Djoko Damono). dan sufisme nominya. fungsional membuat sajak mer- (tampak pada Abdul Hadi WH). Pertama, wiiuyali scbelum pe- deka dalam otonominya sebagai Koempat, dalam dekade yang rang yang melahirkan estetika pusat estetika, pusat gagasan, sama pada pola ketiga, muncul romantik. Olehketidakmampuan dan pusat pikiran. Wilayah sesu wacana bunyi yang kemudian kata-kata untuk menggantikan dahnya berkembang lewat Sitor melahirkan asosiasi pada kata. kekuatan fisik maka para penyair Situmorang—yang membingkai- Pui.si tidak mementingkan ama- awal melarikan diri ke dalam ru- kan pemikiran antara masa lalu nat atau pikiran tertentu. tetapi ang-ruang romantika. Maka la- dan masa datang, sehingga ter- keseluruhan pui.si adalah keu- hirlah romantik Ihnah Air, ro cipta manusia perbatasan—dan tuhan amanat atau pikiran. De mantik ketuhanan, romantik se- berpuncak pada Rendra yang ngan kata lain puhsi adalah pui- jarah, romantik alam, dan seba- menggunakan diksi kisahan da si itu sendiri,.seperti halnya ma gajnya: Para penyair seperti M lam dramatisasi peristiwa—^yang nusia adalah keseluruhannya Yamin, Rustam Effendi, Yogi, melahirkan romantik, tragedi, sebagai manusia. Sutardji Cal- Sanusi Pane, dan Iain-lain me- dan unsur-unsur komik sebagai zoum Bachri merupakan tokoh rupakan pam penyair yang teng- perlawanan terhadap tiran, bah- satu-satimya penemu dan pe- gelam di dalam romantik terse- kan ejekan terhadap nasib dan but.Puncak dari wilayah ini dite- ngembang aliran dan wacana maut puitikyangdemikian ini —yang mukan pada Amir Hamzah yang Ketiga, wilayah paruhan sebenamya lebih tampak se mendestruksikan bahasa lama akhir dekade 1960-an dan deka bagai puisi konkret! dengan menggunakan kata-kata de 1970-an yang melanjutkan Kelima, memasuki dekade lama. Roh kata-kata lama diberi dan mengembangkan pola ben- 1980-an dan 1990-an memperli- jiwa bani sehingga sajak menjadi tuk dan pil^ran pimcak estetika hatkan dinamika puitik yang kontemporer dalam penemuan sebelumnya. Wilayah ini ditan- kontras. Kontras di sini bukan bahasa dan pemikiran. dai dengan lahimya imaji-imaji revolusi bahasa seperti yang di- Kedua,wilayah sekitar revolu- dalaman yang mencirikan sa lakukan Amir Hamzah, tetapi si dan dekade sesudahnya hingga jak-sajak suasana hati. Lebih penggabungan pemikiran anta awal dekade 1960-an. Peta bumi jauh ^ayah ini mengekalkan ra pengucapan Chairil Anwar wilayah ini dibuka oleh Chairil aliran imajisme dengan narasi dan Sutairiji Calzoum Bachri. Anwar dengan sajak-sajak yang simbolis yang berpangkal dari Estetika Chairil Anwar yang merangkumi estetika bunyi dan sejarah (tampak pada Goena- menekankan kebenaran kata- "pdaran. dengan memanfaatkan wan Mohamad), kemanusiaan kata mengantarkan pengertian= 77

'dengari estetika - sihtaksis bun^, t^diir; sedang beibienti pada j^rang. -cdikembangkan .Sutard^ piusi-ptiM'Afrizal Malna (lihat bukau 'misalnya pada- k^piilan teirf ^'iedatmengant^kwp akhimya Kalung dan. Tsmdrii vsehiiigga puisi muncul menem- 1999). Meskipun' ada 'Si^bar .pali peta -bumi yang.baru se^ Penyair Abad 21 daii Generasi bagai suatu rekayasa dua keinr :Tbbung Kaca yang muncul dafi dahan yang dilebur.k&dalam Antologi Pvm Indonesia 1997, buah tanur pdeburan emas.Ka- ;ak^ - tetapi.smuanya •,belmn ta-kata tetep menjadi alat me-: mampu mdompati-ambahg Af- mahami,te tapi kata juga dibiar- riz^an^ Hal ini niraimjukkan kan dalam wujudnya yang sa- bahwa kini kita memangbanyak ling berdialog sesamanya, se- penyair dan berlebihan sajak, hingga melahiikan sifat antrb- akan tetapi kita masih sangat pomorfisme.Bersama Gus tf dan kekurangan puisi! AgusTl,- Satjono, Afrizal Malna (Korrie Layun Rampan, pe- moiipakan.tonggak persajakan nyair, novelis, dan kritihus sas-. yang demilaan ini, dan peta tra, tinggal di Jakarta) cakrawala pufSi Indonesia mu-

Kbmpas, 22 Agustus 1999 Sastra dan Bohafiditas Hantu Oleh: Agus R Sarjono Sastra bukanlah anak haram.la tidak per- dengan kata lain yang membentuk kata maje- nah bisa beibohong mehgenai ibu yang mukyang di Indonesia makin lama makin di- melahirkannya. K^a sastra y^g dila- minati seperti: uang siluman, ijazah siluman, hirkan para sastrawan dari sebuah negeri sedikit proyek siluman,bank siluman dan sejenisnya. banyak akan mengganibaikan situasi,cam ber^ Ada memang kata majemuk baru yang mem- pikirdapcaik merasa negeri yang melahirkan buat prestise hantu sempat naik, seperti setan nya.Masyarakatlnggris, misalnya, merupakan gitndul. Kata ini digunakan untuk menamai pi- masyarakat yang sangat percaya pada hantu hak-pihakyang membakar atau meninibulkiui hinggacerita h^tu di negeri ini sangatlah me- huru-hara baik dalam demokrasi maupun ke- Hmpah.Tidaldah heranjika mereka,sekalipun rusuhan biasa. Namun meskipun setan yang ini telah peigijauh ke Amerika Serikat, tetap saja sudah makin canggih diail mengenal oigani^i, menjadikan kepercayaan mereka akan hantu tetap saja minat orang terhadap ^tan gundul sebagai sesuatu yang tak mudah'dihilangkan. kal^jauh dibdtding minat mereka teihadap Mereka bahkan menyediakan sebuah hari khu- uang ^uman,karetiauaihg iiang,siluman sus untuk berpesta hantu yang dikenal dengan maupun bukan. .. ." . y y ^ nama Haloween. Beberapa kalangan OKB . , Teibatasnyako^katapeihantuandalamba- (orang kaya b^)di Indonesia belakangan ini 'h^Lidonesiacukup mengherankan.Adakah sempat ikut-ikutan ber/w/owee/i-iia meniru ke- artinya bahasa Indonesia memang diniatkan biasaan itu.Sisa pandangM primitifinasyarak^ !untuk menji^ bahasa modem dan ^onal me- , Inggris dengan latah menjadi mode di Indonesia ninggalkan kebui^yaan daer^ yang dianggap dandianggapcirimodem./.; j c tak rasibnal? Ent^^.Yang jelais, khasanah , Bahasa Indonesia,sebenamya tidak kelewat kiata yang mehunjiik dunia pe;hantu'an dalam akiab dengan hantu. Maka kljasanah hantu da bahasa daei^jauh lebih kaya d^ beragam. lam bahasa Indonesia umunmya berasal dari Dal^balitisaSundad^Jawami^ya,teida- khasanah Melayu seperti manibang, pen&t&u pat kata:lelembidilmullau0emcd^\^ bahasa Arab seperti setdn dan leiitu saja iblis. bell gendemwd, setan;jprig, ririwd, iuta Dalam bahasa.Indonesia dikenal pula kata Hejq/Buto IjoyButq Terong d^ banyajcjagi. silnman.Naiiiun kata siluman sudah tidak resmi Cerita hantupuii ciikup banyak terdapat dalam lagi menuiljuk pada hantu. la telah dipericara berbagai khasahah b^asii dansastfa'daerah. nit 7-

Sckalipun begitu kisah-kisah hantu itu tidak karya sastm Indonesia modem,seperti pada no pcmah bcikcmbang menempatl pncsdse teiten- vel-novel HanyatjS Hartowaidoyo atau cerita- tu. Hal ini bcrbcda dengan nasib ccrita hantu di OMita Sula^o. Namun umumnya,segala hantu Inggris Sana. Begitu besamya perbawa hantu itu telah digusur dan halaman-halaman sastia dalam kalbu masyarakat Inggris hingga drama- Indonesia hinggajauh terusir ke pinggiran tanpa drama mashur karangan Sh^espcaic yang tak ganti mgi berbentuk apa pun. diragukan lagi nilai sastranya. kerap mcng- Sinetron Indonesia sempat memungut hantu hadlrkan sosok hantu, muiai dari Hamlet hingga dan pinggiran ita Setelah dipemak di sanasini, —tentu saja—Midsttnmer Night Dream yang hantu itu kemudian dipereilakan muncul dengan mcriah dengan hantu, mambang dan peri. tpk mini. Namun karena rok mini tidak memi- Ki^-kisah hantu yang demikian melimpah liki penanda status sosial selain membuat mata dalam masyarakat Inggris sepanjang abad ke- lelaki membelalak, maka Sang Hantu yang di- 17 tersebut bahkan menandai sebuah generasi namai Si Manis itu tetap berdomisili di Jem sastra tertentu yang dikenal dengan nama Go- batan Ancol. Sinetron ini sempat meledak kare thik(penghujung abad ke-18). Genre sastra ini na membuat anak-anak sampai orang tua berde- bahkan merambah hingga berbagai negeri lain bar hatinya. Anak-anak berdebar karena ada di Eropa. Kita tentu ingat bahwa Faust, karya potongan kcpala bcterbangan dan orang tua pujangga Jerman Goethe yang mashur, meng- wrdebar karena potongan busana di basian pa- hadirkan Memphistopeles, tokoh hantu yang ha dan dada sang hantu. Tapi "Si Manis dari sukses membujuk Faust untuk menjual jiwa. Nama Gothik sendiri mengacu padajenis ba- Jembatan Ancol" tidak bisa dikatakan sebuah ngunan Inggris abad itu. Memang cerita-cerita cerita hantu yang termasuk dalam puak cerita seram bcrhantu itu umumnya berlatarkan ge- fantasiis. Keseronokan cara berbusana sang dung-gedung kuno Inggris yang serba bcsar, hantu membatalkan statusnya sebagai cerita kokoh namun lengang.Di sanalah sebagian be- hantu yang ditandai oleh cckaman ketegangan sar ccrita hantu Inggris berlatar. Lagi pula, um lewat berbagai aspek sebagai mana lazim tcrda- umnya hantu-hantu Inggris(dan Eropa um pat dalam cerita hantu. seperti misalnya film umnya)jauh lebih bonaftd dibanding hantu In The Omen atau umumnya film tentang Drakula. donesia. Hantu-hantu itu umumnya berdomisili Pembangunan memang telah membuat kota- di puri atau gedung-gedung besar yang mewah. kola bermekaran dengan cepat secara fisik(mes-. Dracula,sang hantu penghisap darah itu, adalah ki belum tentu secara budaya), hingga banytik scorang bangsawan dan tinggal di istananya tempat yang lazim menjadi tcmpat hantu yang megah meski seram. berdomisilipun teigu-sur. Itulah mungkin .scbab- Dilihat dari segi ini nampaknya hantu-hantu nya cerita hantu lokal yang berdomisili di mm- lokal jauh kalah bonafide. Hantu-hantu In pun bambu,tepian sungai dan sejenisnya tidak donesia umumnya berdomisili di tempat-tempat lagi berhasil menggertak dan mencekam orang- kumuh seperti; kolongjembatan, pinggiran su- orang kota. Apalagi bcrita-berita di sekeliling ngai,sumur tua,atau rumah-rumah buruk yang kita kerap menampiikan sosok-sosokyang lebih tak lagi didiami. Ada sosok hantu yangjauh le mencekam dan menakutkan seperti anak-anak bih bonafid statusnya, yakni Nyai Roro Kidul, sekolah yang berkeliaran dengan mata merah sang ratu dari pantai selatanl Hantu ini dipeica- siap lawuran, pembunuh potong sembilan, ya dalam banyak cerita sebagai hantu kelas atas nyonya dan tuan yang mencincang pembantu yang punya hubungan khusus dengan raja-r^a nimah tangganya, perampok ganas,dokter dan Jawa. Namun hantu bangsawan semacam itu perempuan muda yang membuang bayi ke se- hanya sebuah kekecualian.Umumnya para han lokan seperti membuang bungkus makanan dan tu lokal merupakan hantu yang tak bonalid dan tentu saja Robot Gedek yang kekejaman dan gampang disogok dengan makanan dan be- kesadisannya melebihi Jack the Ripper yang bungaan dengan h^a teijangkau, bahkan di legendaris itu. Itu yang partikelir yang berjibm zaman krisis seperti sekarwg ini. jika ditambah dengan tindakan seram, mence Adakah ketidakbonafidan ini yang membuat' kam dan menggiriskan dari sosok-sosok yang sastra bidonesia modem dengan sekali pukul lebih resmi. berhasil menggusur hantu-hantu tersebut? Han Dalam soal kekejaman dan kesadisan, penja- tu memang^sempat bertahan dalam satu dua hat lokal—partikelir maupun bukan—sering

11^== 79

tidak kalah menyeramkan dan mencekam di- banding penjahat impor. Namun hantu lokal itetap kal^ bonfid dibandng hantu irhpor, de- jn^an pula dengan cerita hantunya. Gerita-ce- rita hantu di Inggris(dan Eropa umunihya),-se- lainjumlahnya melimpah,kualitasnyapun patut dipujikan. j; Tidaklah mengherankan jika nama-nama besar dalam dunia sastra serius mulai dari Shakespeare dan Goethe hingga ETA H6ff- mann dan Heinrich von Kleistjuga menggarap cerita hantu. Bahkan nama-nama yang lebih kemudian seperti Sir Walter Scott's, Edgar Allan Poe,Charles Dickens,Robert Louis Ste venson,Rudyard Kipling,Nathaniel Hawthorne dan banyak lagi,ikut menyumbang semaraknya cerita hantu.Sejumlah antologi cerita hantu ter- bit dalam edisi yang berwibawa seperti The Ox ford Book ofGhost Stories, The Virago Book ofGhostStories dan The Penguin Book ofGhost Stories dan tidak pemah kekurangan peminat. Tidaklah mengherankan jika masyarakat In donesia lebih menyukai hantu dalam film dan cerita impor dibanding dalam film atau cerita lokal. Sekarang ini hantu-hantu impor itu tentu makin bonafid dan berwibawa karena novel maupun film tentunya harus dibeli dengan dolar yang nilainya seperti hantu,turun naik sesuka- nya. Mungkin kita harus belajar menikmati, menyukai dan mencintai hantu-hantu buatan kita sendiri. ■

Republika, 22 Agustua 1999

nt Ji HO

PELUNCURAN MAJALAH Bukan untuk Priayl Jurnal Media Kerja St/dayadiluncurkan ulang. Berjanji menghindari kerumitan. Maka,dibandingkan jurnal kebudaya an Kalam, yang lebih dulu hadir, Razif, PRAMUDYA Ananta Toer,yang bam Pemimpin Redaksi MKB, menjamin jur- pulang dari mengelilingi belahan nalnya akan lebih mudah dicema oleh pem barat bumi,berkelakar tentang pater- baca, dengan menghirvdari kemmitan. nalisme.Suam hari,entah kapan dan "Kalam itu buat golongan priayi," kata entah di mana,ia dipanggil seorang petu- Razif."Dia terbit 140 halaman dengan gas keamanan."Mula-mula dia bilang, kertas luks,dan semua ardkel nyaris ilmiah, 'Bapak ini sudah tua, saya anggap bapak dan penuh catatan kaki," lulusan Jumsan saya sendiri," tumr Pram."Kemudian... buk-buk-buk... saya digebuki." Hadirin Sejarah,Fakultas tertawa riuh. Sastra Universitas Pengarang Bitnti Manusia itu menyam- Indonesia,itu me- paikan anekdotdi atas dalam pidato tanpa nambahkan. teks,di aula Gedung Perpustakaan Nasio- Terbitanperda- nal,Jalan Salemba Raya,Jakarta, Rabu na MKB memang pekan lalu. Dalam pidato kebudayaan bersih dari catatan menyambutpeluncuran ulangjumal kebu kaki. Seluruh hala- dayaan Media Kerja Budaya itu,Pramudya mannya dicetak di menyebut politik paternalisme sebagai atas artpaper. Mewah sebab Belanda bisa menguasai Indonesia. juga. Di deretan pelo- Politik paternalisme, yang dimaksud lanya tercantum nama Pram,mempakan perkawinan kolonialis- beken fotografer Fir me dan feodalisme.Perkawinan im meng- man Ichsan, Ketua Ju hancurkan golongan menengah pribumi msan Fotografi, Insti- dan melahirkan kelas priayi. Kelas ini mt Kesenian Jakarta kemudian melahirkan birokmsi kolonial. (IIQ),sebagai pemimpin Paternalisme yang merasuk membuat umum. Wakilnya tiada orang memanggil satu sama lain dengan lain daripada Dolorosa "bapak"—bahkan tanpa penghormatan— Sinaga, pemamng dan seperti anekdot tadi."Im adalah sapaan Dekw Fakultas Seni Ru- hipokrit,"kata Pramudya. pa,IKJ. Semangat menolak paternalisme dan Acara malam im disebut peluncuran sikap feodal priayi tercermin pula pada —ttlahg,karena MKB sesungguhnya terbit MediaKerja Budaya(MKB)y yangkehadir- pertama kali pada September 1994. i annyakembalidiiayakanmalam itu.Dalam Penampilahfisilmya,keti^ im, sangatber- } sambutannya,HilniarFarid,samdiantara sahaja.AfKS sempat beredar dalam edisi j pendiri MKBy menyebutjumal ini punya tnwulaiian, kemudian bulanan,sebelum t keinginan menghidupi dan merawatsemua akhimya"menghilang". Kini jMKB didta- kerja budaya."Budaya hams bisa dinik- citakan bisa mengunjungi pembacanya mati tanpa batas kelas," katanya.Jauh dari paling tidak dua bulan selmli. maksud "memonopoli"pembaca, Hilmar - MemumtRazif,unmksementaraMK^ malah mengimbau agar setiap komunitas mengandalkan langganan sebagai sumber punya "MI3"-nya masing-masing. pemasukan.Sepamh dari tirasM/

bam,ttentu.,Yang dicetaksebanyak 5.000 eksemplarjsiid^' .f^.■justru menarik adalah pand^gahkri- dipesan para pelanggan.Tapi, RazifjugaV; tis beberapa andkel JVliSS tentangmasya- rakat madani atau civil^odety* Berbeda dengankecenderunganumumyangmtoe- , har^sekarangyangRp7,560^^4©^^ rima bulat-bulat konsep masyarakat ma jangkau," kata ^zif. dani sebagai pilihan terbaikbagi Indone- | ~ Finnan Ichsan,yang sia masa depan, artikel-artikelMKB cen- mengaku s'udah laina derungmempertanyakan.. . • ' ^ tertarik pada anak- , Sebuah esai berjudul "Madani Demi anak muda pelola Imperiaiisme", misalnya, menyebuttuju- MKB,menyebutdana an di balikpenggunaan jargon "masyara yang dipakai nntuk kat madani" sebagai pembelaan terhadap menerbitkan jurnal kepentinganmodal dan tatanan sosial kapi- iniselunihnyadiku- talisme. Di dalamnya tersembunyi cita- '• , tipdarikantongpara cita nntuk melanggengkan eksploitasi dan pengasuhnya.''Da- kontrol terhadap tenaga kerja. Melihat nanya kecil sekali," sudut pandang ini, kehadiranMKB boleb katanya. Edisi kali , dikatakan membawa kelahiran sebuah arus ini,di bawah tema bam, yang berbeda dengan tawaran juraal "Pelaku Sejarah kebudayaan sebelumnya. Dib'unuh Dua Di tengah semarakpenerbitan berbagd Kali", memper- jenis media cetak dalam setahun terakhir bincangkan pe- ini, kehadiran MKB tentu menawarkan nulisan sejarah pilihan bam. Paling tidak, agar apa yang yang telah diko- dicatat olehKarlina Leksono Supeli, pem- yak-koyakoleh . bicaralainmalamitu,takterulmg.Ydtu, rezim Orde betapa sejak kecil anak-anak kita dididik Bah]^^V V menjadi bangga akan darah yang inengalir untukmenjadikanIndonesia. Bukankare- lldiiiitidak nakecerdaknparaintelektualnya. 0 KristtadlYaHawaa

Gatra No. 36/V/24 Juli 1999 ••2

Malam Sastra Nusantara Pluralitas Itii Bergema di Bandung

Oleh: NENDEN LILIS A. hadir tapi karyanya dibacakan oI^K Iiii^n Abda),Shinta Kusumawati,Erwan Juhara 'anjfi^ Tionghoa sejak abad 19 telah turut MINGGU malam lalu (22/8/99),di G K. Moh Syafari Firdaus, Rani Rahmawati* menntis kesusastraan di tanah air ini. Na Rumentang Slang Jl. Baranang Siang I Bm- Bambang Q. Anees,dan Deden Abdul Azis mun keberadaan mereka sering ddak diper- dung,sebuah fenomena budaya yang lane- (yang mcmbacakan puisi-puisi berbahasa hitungkan. Ka^a-kaiya mereka cenderung ka,te ijadi. Sejak pukul 18.00,gedung yang digeneralisasikan sebagai karya picisan, sejw perehaban pasar Kosambi teriihatje- Sunda). Sedangkan seni suara dan musik miskin secara baha.sa, dan rendah mutunya. las dan jalan raya ini, telah dipadati para yang ditampilkan di antaianya Ptuluan Suara Memang, karya-karya mereka, terutama penanta sastra d^ budaya. Acara-acara sas KoteKembang yang menyajikan lagu-Iagu novel, yang terbit dalam bahasa Melayu- tra biasanya melar waktunya dari waktu nasional dan Tiongkok, musikalisa.si puisi Pasar di tahun 1920 hingga 1942-an itu di yang telah ditetapkan karena menunggu oleh ASAS IKIP Bandung..Bunder Band Mtaranya lebih mengarah ke sastra populer. „ mengunjunjg.Tapi malam itu, tanpa penun- (dan Yayasan Jendela Seni).suling. dan ke- Namun karya-karya yang bermutu pun, i d^ waktu, tepat pukul 19.00 acara dimu- capi Tiongkok kuno. Acara itu meng salah .satunya Drama di Bovendigoel (no- lai dan sekitar450 pengunjung yang tam- hadirkan pula orasi kebudayaan dari Beni vel ki^ngan Kwe Tek Hoay,temyata tidak pak antusias duduk tertib di kur.<»inya ma- R. Budiman bertema "Kemerdekaan Kre- pula diperhitungkan. smg-masing. atif Pa.sca Orba". Apakah kita meragukan nasionalisme Acara yang digelar daiam rangka Dan di malam yang dipenuhi sua.sana nicreka. atau masih melekatnya rasa takut ^nngatan kemerdekaan R1 oleh Yayasan meriah, hangat dan akrab itu memang tam- akan penyebaran ideologi komunis? Ten- Jendela Sem Bandung bekerja sama dengan pak tengah terjadi peijuangan ke arah ke tunya tidak cukup ala.san bagi kita untuk tabloid mingguan Garuda Visi dan Radio merdekaan kreatif ini. Tcrutama bagi para penyair keturunan Tionghoa. Apalagi kare Mipandangan demikian hanya karena mere Garuda itu kedengarannya tidak asing, na mereka menulis dalam bahasa Ibu mere ka keturunan Tionghoa. Umumnya,sastra Sastra Nusantara, Puisi dan ka. bahasa Mandarin. Di ma.sa Orde mere Indonesia-Tionghoaditerbitkan olehpener- Musik . Namun ada yang berbeda dari bit-penerbit swa.sta yang tidak berniat Kegiatan-kegiatan yang biasanya diadakan ka tidak bisa mempublikasikan karyanya sebab ac^ tsb. menghadirkan penyair ke- secara bebas. Sejak 6 Juli 1966 pemerintah menyebarluaskan keyakinan politik terten- nienerapkan "politik bahasa" yang melarang tu; mereka melakukan kegiatan tersebut aiqs turunan Tinghoa, yang menulis dan mem- penggunaan bahasa Mandarin. Dengan perhitungan untung rugi semata (Sapardi Cecilia K., Yan Wei Zhen, Pai Yi/Bai Yu, demikian. meminjam ungkapan Wilson DjokoDamono, 1999). Ijandinegara. keberadaan mereka ibarat Bahkan ternyata, yang mempergunakan Yenny,dM Sa Ping. Mereka selama ini ter- kaktus di padang pasir. Marian yang dapat sastra sebagai alat penyebaran pahan ko- gabung dalam Klub Pencinta Sastra(KJ^) menampung kaiya-karya merekajuga hanya munisme adalah para novelis pribumi,seper- Karya-kai^a mereka diterjemahkan ke satu, Harian Indonesia. Selebihnya mere U Mas Marco Kartodikromo. Adapun apa- dalam Bahasa Indonesia oleh Wilson ka banyak mempublikasikan karya- bila kita meragukan nasionalismenya, kita ijandinegara,dan pada kesempatan itu ter- karyanya di luar negeri, di antaranya di akan terhaiu menyimak sambut^ dari ke- jemahannya dibacakah oleh anggota KSI Hongkong. tua ^S,soeria Disastra pada acara tsb., ki- , Adanya penyair Imnnya,Rini Kuswanti- Lalu di manakah tempat mereka dalam ra-kira demikian,"Kami lahirdi Indonesia, ni, Acep Iwan Saidi(mdam itu ia tak bisa Kesusastraan Indonesia? Sastrawan per- raenghinip udara Indonesia, kami adalah bangsa Indonesia. 83

Kita sama-sama bangsa Indonesia yahg : Mengacu pada kondisi.di atas, se- mencintallndonesia." - layaknyalah luta mempeitimbangkan ke- Beluni lagi apabila kita menyiniak isi beradaan k^a-karya mereka dalam ke- puisi-puisi para penyair peranakan ini. susastraan kita dan kebiidayaan Indonesia Meskipun k^aTkbya im ditulis dalam ba- .. pada umumnyajika kita memang meng- hasa Mandarin, yang tersirat dan tersurat haigai plurali^,pluralitas yang selama ini adalah napas d^semangat Indonesia,tak telah dicoba-sing^kan ojleh penguasa-pe- ubahnya dengan yang ditulis penyair- nguasa Orla maupun Orba. Seperti diny- penyj^ Indonesia lainnya.Penyair C^lia atakan Beni R. Budiman dalam orasinya, K., misalnya, mengungkapkan keprihati- kita selmna ini masib memilib persatuan nan pada peristiwa 12-13 Mei 1998 yang dan kesatuan dengan mengabaik^ unikum lalu dalam saj^ya sepertijuga para penyair budayakecil yangbbineka. Indonesia lainnya.menulsi peristiwa itu. Padahal kebbinekaan-lab yang memberi Kepedulian sosial y^g banyak diungkap arti bagi persatuan itu.sendiri jilm kita mau penyair ^donesia,juga terasa menyentuh mencapainya secara efektif melalui dalam sajak-sajak Pai Yi/Bai Yu.simaklah. perasaan kenal satu sania lain,sabng mem- salah satupuisinyatentangnasibparaTKW: perbatikan dan keija sama Pluralitas(suara Dikoran dan TV,soya melihat mendengar/ yang aneka ragam)inilab sebenamya mem- wanita pembantu runtah tangga dan buruh/ bentuk suara zaman seperti diungkap laki-laki yang pulang kampung menceri- Goetbe, dan yang melanggengkan kebu- takan/nasib dan perasaan sedih di luar dayaan dunia seperd dinyatai^ Jacques At- negeri//Konon bidan di negeri orang/bu- tali. Jika kita menolak pluralitas, sama iat lagi besar/Bemuddm dikampung orang/ aitinya dengan tidak mengakui kemerdekaan menerangkan kampung halam^di malam kreatif,sebab kemerdekaan kreatiferat de berbulan/ZMenerawang bulan darijendela/ ngan sikap individual yang membentuk ke- Bulan di dalam bingkai/Bulan bermuram beragamaan itu. durja/Manusia seperti dalam penjaraJ/ Apakab bal itu akan tegadi dimasa refor- ("Menerawang Bulan",terjemahan Soeria masi, pasca Orba ini? Kita masib menung- Disastra). Jika melihatsaj^-sajakmereka, gu.N^un setidaknya, upaya untuk meng- stereotip keturunan Cina yang hanya sibuk h^ai pluralitas dan kemerdekaan kreatif dengan dunia bisnis,tidak peduli pada orang ini telab ditunjukkan oleb penyelenggaraan lain dan pelit tentunya menjadi goyab.Rasa dan pendukung "Malam Sastra Nusantara" jnasionalisihe dan kepedulian sosial dari yang diketuai Erwan Jubana ini dengan para penyair di atas lebih dal^ dapat dite- tampilnya wajab-wajab baru yang mem- muk^ dalam buku Menyangga Dunia di pericaya dan menambab kd}eragaman dalam AtasBuluMata. kesusastraan kita.***

Pikiran Rakyat* 29 Agustua 1999 84

DALAM SASTRA INDONESIA, ' BoleirJida^ Reali^ii^ SASTBAWAN .Seno Gumifa-Ajidarma mengamati, para kiiti-; fau atau pembah^ sastra penuh dengan ialrogansi'atau keang- ArogaMi itu terlihat, atau pembahas^me^j^.

Puma Budaya,Sabtu (28/8); Diskiisi yang disdenggarakan Dewan'.'di ^senian Yogyakarta bekeijas^a dengan Taman.Budaya Yogyaka^ terpebut dipandu Adi Wicaksono membahas cerpen pur^g-bwing yang Menyeigap' karya Indra Tranggono dan Metafijra kayaEdiAHIyubenL. ' ^ . ^bih 1^'ut Seno mengatakan,kritikus sastra yang Wmpo^i ^serba bisa dan tabu; pada akhimya mei^jebak kritikus itu sendiri bila kritdcnya tidak berkualitaa ^l^tikus sastra selama' ini memposisikan sebagai penilai, bahkan penentu ,baik:dan bu- rukn3« kaiya tersebut. Kalau demikian adanya,fl lnngTruK kasihan penulisnya,"kata pehgarang kumpulan cerpen'Sakai Mata*!. Pada bagian Iain, Seno banjrak mengupas dua cerita pendek kaiya fcdra Tranggono dan Edi AH yang berkutat pada dunia re- absto dengan imajinasL "Dunia ^tra boleh tidak realistis, aliaa tidak masuk akal. Asalkapi bisa meyakinkan pembacanya" (Jay).m

Kedaulatan Rakyat^ 29 Agustua 1999 penyaFr MUDA- .

angkatan baru , tenggelam dalam pppularitas's^^ rdenfitas pmtik tei^^ ,bukansemata epigon. " ^ JEJAK Megawati Soekamoputri me- da Wiji Thukul,buruh penyair dan roh akti- lampaui batas ranah politik. Nama- vis Partai Rakyat Demokratik yang raib tak nya merembes ke khazanah saslra bu- tentu rimbanya.Wiji kini dimitoskan,di ma- ruh."Megawati adalah suara hati kita/ nakah engkau berada? yang dibungkam dan disudutkan ... Penyair muda adajuga yang lemah-lem- Megawati adalah kita/ yang tak pernah boleh but macam Medy Loekito, penyair perem- duduk di tempatnya". puan kelahiran Surabaya, namun dibesar- Cuplikan sajak"Megawati 3"itu meng- kan di Malang dan Jakarta. Sajaknya bersi- alir dalam peluncuran antologi Presiden da- fat sketsa, cukup sebait dengan tiga baris ri Negeri Pabrik karya Wowok Hesti Pra- kalimat."Perlahan hutan beranjakraening- bowo di Tangerang,Sabtu dua pekan lalu. galkan kota/ dibawanya serta bunga-bunga Ketua Komunitas Sasira Indonesia(KSI) kupu-kupu burung-burung/ dan juga ke- itu blakblakan menyebut kreasinya sebagai nangan"("Hutan 1"). sajak politik —seperti di- Medy mengaku agak muak dengan sajak ungkapkannya ketika mem- protes. la lalu lari ke alam dan cinta kasih peringati HUT ke-33 ma- yang universal. Bemapas pendek? Tapi,Me jalah Horison diTaman Is dy sengaja menahan diri tak mengumbar mail Marzuki. kaia-kata. Wowok,35 tahun, me- Medy,36 lahun, tak berguru kepada sia- milih basis populis. Anto pa pun."Membaca buku puisi pun saya ba- logi sebelumnya, Buruh tasi," ungkap Medy. Takut terekam. lalu Gugat, terbit Februari si- muncul dalarn karya hinggabisa dituduh epl- lam, menguatkan posisi- gon.Sketsa Medy serasaayat profetik. Pesan- nya."Katamu presiden itu nya utuh, meski singkat. "Tak henti-henti- agung/ penyair itu mulia/ nya anakku melukis/ pada lembar-lembar buruh itu gedibal/ apakah cinta/ yang kuletakkan dalam haiiku" bisa: presiden, penyair, bu ("Anakku Gemar Melukis"). ruh/disejajarkan tanpako- Kelembutan Medy mencuatkan identitas ma?" Maka,kawan-kawan feminis. Mulai dari Toetl Heraty, Dorothea seangkatannya menggelari Rosa Herliany,hinggaOka Rusmini tak men- Wowok sebagai Presiden capai formal itu. Sebagai warga keturunan Penyair Buruh. Tionghoa, Medy menulisjeritan kaum mino- Sebeiulnya, penyair bu ritas dalam geger Mei tahun silam. la sadar, ruh bermakna ganda, yak- puisi tak menghentikan kekerasan."Karena ni buruh menulis sajak atau itu,cukuplah sajak saya menggerakkan kesa- syair bertema perburuhan. daran, bukan kepalan langan," katanya. Wowok tak sendiri. la Agus R.Sarjono, anggota Komite Sastra membangun Komunitas BudayaBuruh Ta Dewan Kesenian Jakarta, mencatat ada pe ngerang(Bubutan), hatta lahirlah Komuni nyair muda yang mewarisi Chairil Anwar tas Sastra Indonesia yang mempertemukah dan Goenawan Mohammad dalam lirikisme, buruh dengan sastrawan kota. atau W.S.Rendra dan Taufik Ismail dengan Wowok bergerak lebih jauh menggagas protes sosial, atau mantra Sutardji Calzoum Institut Puisi Tangerang. Buruh binaannya Bachri. Afrizal Malna dengan sajak geiap- belajar menulis puisi dengan benar,lalu me- nya pun rupanya punya pengikut. masyarakatkannya. Dosennya sesama pe Mungkin menarik resep nyair muda,seperti Ahmadun Yosi Herfan- Medy:jangan terlalubanyak da dan Diah Hadaning."Karya mereka terde- membaca buku puisi. agar ngar cengeng dan verbal,"jelas Wowok. • orisinalitas leijaga. Juga.ru- Wowok tak perduli. Kualitas estetik men- I mus Wowok untuk mengge- jadi nomor dua. Yang penting, buruh dapal luti kehidupan komuniia.s ter- mengekspresikan kegelisahan dan penderi- tentu bagi penguatan eksprc- taannya. Wowok mengingatkan orang kepa- si.Sedangkan Agus percaya. 66

setiap penyair tak terhindar- buat,tapi sulit berkualitas. kan belajardari tmdisi scbe- Tenggelamnya penyair muda disebut lumnya.**Melahirkan gaya Agus karena cuma penyair senior yangdi- otemik« walau tak terasa ba« manjakan pere. PenuJisantologiArendnriA/r nirsimpul Agus. . j ^tita^(i 994) itu kini menyiapkan karya ter- ' Generasib^ penyair In baru"Sebuah Cerita dari NegeriAngin", de-i donesia dinilai belum ma- ngan jejak lirikisme."Bendungan di kam- tang. Wowok, misalnya, pungku yang dibangun/oleh seribu penatar- "BelumyumbuA(menyatu) an, seratus upacara/ dan sepuluh sangkur^ betul dehgan dunia buruh»" pada sebuah subuh/berderak-derak dan run- tegas Agiis. Sastra bunih be tub .Ada kemarahan dalam sajak panjang lum menjadi state ofmind Agus,seperti kegeraman Wowok dan kege- atau tema pandang. Sebab, lisahan Medy.Mereka ada,mudah-mudahan buruh bergaul, bekeija, ber- kelakjadi"A" besar. . cinta,dan berdoa cara khas. Ya,sastra protes mudah di- iu&s(iKidmm,S.W.

Makassar Art Forum Kegagalan Pusat dalam Wacana "Melting Pot"

Oleh Afrizal Malna

A ji EUTING pot, daerah nesia terhadap bahasa daerah. kat dari pertanyaan besar se iXXtpertemuan, menyim- Sehingga Indonesin kini kian perti itu. Namim forum ini ter- 'T I pan ketegangan yang sulit untuk tetap kita lihat se- buka untuk ikut mendesakkan menank, dalam arti bagaima- bagai melting pot.' pertanyaan seperti itu di da- na daerah tersebut mengelola Melting pot dalam"kenyata- la^ya. Forumi intemasional keberagaihM dari berbagai annya tidak terepresentasi da ini—yang melibatkan kelom- pertemuan budaya, politik, lam unsur-unsur terpenting pok-kelompok maupun ini- ekonomi, agama-r-berbagai pengelolaan bangsa. Lemba- vidu kesenian dari kurang le- nilai—di dalmnnya. Sebuah ga-lembaga modem menggan- bih 14 negara.(Cina, Italia, laboratorium konflik yang hi- tikan lembaga-lembaga tradi- Vietnam, Rusia, Ceko, Kana- dup sebaUknya dengan sional. Identifikasi tradisi da, Korea,SelaruJia Bani, VU- dearah-daerah .terasing. Ba- menjadi kesibukan obyektifi- goslayj^4>erancis, Belgia,^Po- njrak daerah di Indonesia, ter- kasL Kepribadian dijalankan utama kota-kota besar yang pcrnah menjadi kota* lewat pembagian profesi yang buhan dan pendagangan^^oie- dllakukan oleh industri dan gai identifikasi df^ekitar per- pendidikan: ■ <* .temuan kesenian di daerah ,I nipakan^lemik. sebuahk^niday^ potyang Dan di tengah multikii^ melting^t di kota im. Seni- sesungguhnya'inasih fctilang- yangkita hadapi Idni,Idta ber- man-senunan mancanegara sang.hingga' kiht^tuk^- ada pada pertanyaan besan la- itu - akain^ men^ui.'kemhajf O^akkah kita mei^r^utIndone penik-pernik ,>kolonialisme," ber pada membaca tedb^i sia sebagai kasus negm^ nio- kerajaan, masa^'lalu, • hing^- dem yang gagal dalam jajaian musik,.rap yang berdeatang-; liegara-negara pasca kolonial? dentang .dalam v kendaraan' mun.'pblemik ihij kafena^'d^ um\im_ angkpt^ Sebuah.wisata sakanpoUtikkesatuanimehja-^ di kontradiktif di dalam kori- •: MAKASSAR Art' Forum sejara%dan, politik yang ter-; yang 'akan berlangsung .5-l2 pampang di hadapan mereka^< sepnyawat kontradiksi sendiri Tferutamabaha^ Indo- le^ September 1999,di Ujungp^- di hadapan kita juga,yang di- dang, mungldn tidak ba^g- perlu dibaca* kembali dalam 87

aleimai. penyeragaman,« sama b^bagai waca^.f^t^^ ;negara kesatuah .dengan pe- dehg^'dri .taman ^rta'ppgar' ;danpembebas£uivi.yivi>V't:v>ri?^^ jmefin!taham:f^a^»^ idi Imta^tk bes»yn^^ Kota ini perhah digebut S(^ ;P'^U^tan,-nienjai^j';s^ {di Indonesia; ' bagaL Sfekassair Kota' y^ M^KenyataanU? ys^ meng^amiberbagai peiistiwa •kuasasm yang 4er^ •Beritenig;^Forf.^?{ilottefdm^ paxiagiangan m ;pailiterisme. /Korffiepy n^ara ya^ fihi^pal^ sa^ sional, penjajsJian :ke^tu^ kiain t^iurukj^ewat loniali^' dap.Ipeinb^ntakan pbUtik stabilit^j'n^ •nydienggafam/MakaKar' '^t^bai^p pm5m5ahm-'pt^t ^^a2rS%tMterS>leh'i^ Forum-^iuemperlihatkan di masa pasca/kemerd^sm. ^ah^^SoehbrtoV^ bahwa; - jwt - tidak ,kota yang menipak^.ljagiam pdn^dikp^a^^ inehghasilkah keberagaman, ;.pentiiig daril fenomi^ yang melainkan justru lebih mem- ba:gerak di Indonesia bagiain perhhatkan wama kekuasaari. ^hih^' Pengdblaan" >kota—termasuk cahbdahan rakyatjysmg tanah Pada tahun 1930-ari, Hil- se^K-kekajraiannya^ alamnya pengelolaan mefting pot-— dred Geertz menyebut kota ini teius dikiiras, pada giliiannya secara historis tidak terjadi. siebagai Salah saWkota "Super akan inembawa Pemerintsdi Kekua^an telah mengldaim Budaya Metropolitan Indon^' Indonesia ke pergadilan rak- dan mematikannya.Ra^at ti sia". Urbanisasi berlangsung yat atau pengadilan intema- dak ikut menentukan keber- bersama dengjui budaya ran- adaannya. sional imtuk mempertang- tau yang merSca miliki, seper- gungjawabkan perbuatarmya. Kegagalan melting pot ada- ti yang dilakukan orang-orang Kompleks Benteng Fort lah kegagalan pengelolaan se- Bugis. Kelompok-kelompok Rotterdam di Ujimgparidang jarah berdasarkan kepenting- etniknya mendiami sepanjang merupakan salah satu ikon an kekuasaan dengan konse- pesisir selatan jazirah Sulawe dari kasus melting pot. Ben kuensi sangat luas: yaitu han- si Selatan yang mempunym teng ini menghadap ke laut, di cumya sumber pemaknaan bahasa dan peradaban sendiri. depan pantai Losari. Pertama dan hak-hak budaya masyara- Sebuah kota bandar niaga Vaii didirikan oleh Raja Gowa kat lokal. Melting pot seharus- yang tumbuh dan berkembang nya melahirkan keberagaman sejak Malaka jatuh ke tangan X (Tunipallangga Ulaweng) tahun 1545.Sebelum diduduki dan keunikan. Portugis pada tahun 1511. Ko *** Belanda, di dalam kompleks HARAPAN terhadap Makas ta pantai ini diapit oleh muara ini terdapat bahgunan-ba- Sungai Jeneberang di selatan, ngunan idias ruihah Makassar sar Art Forum memang besar. serta dibelah Sung^ TaUo di yang bertiang tinggi. Setelah Yaitu sebagai usaha membuka utara. Latar geogr^ dan his- kembali cara-cara membaca toris memang menempatkan penguasaan Belanda, bangun- melting pot imtuk merebut ke : Makassar sebagai kasus melt an Eropa abad XVn bergaya beragaman, perbedaan, ke Gotik mulai didirikan. Dan ing pot. unikan sebagai kenyataan kita Makassar Art Forum juga se imelalui perjanjian Bonga^, bersama.Harapan lain,dari fo jak awal dikonsep sebagai fo 18 November 1667"pada masa rum ini 'bisa iahir model rum melting pot imtuk kese- Comelis Speelmah, Benteng pembehtukan jaringan inde- nian dengan beberapa titik te- ini berubah menjadi Fort Rot penden dal^ kesen^, yang, mu yang bermain dalam settinigf terdam dan berfimgsi sebagai lepas . dari: masalah-masalah kantpr pemerintahan, kahtor lokal dan global. Meltmgr pot pkdagaiigan, pu»t pertahan- i biiolom 7|len^ ini menjadi menarik karena ia kese^ian -yang'sibuk^deiigan juga berhubvmgan secara ak- an, dan temE)at tin^;^ P^;• status gtm-nya sendiri. Sebuah tual dengan multikrisis yai^ pembesar kompeni Bel^da. praktik desentralisaa yai^ di- melanda Indonesia: Diandai- Sejak pienggikuan kedaiilat- I l^ifiikan dengan p^baitukan^ kan,terutama dariseni pertun- an (1949) Pleh Pemerintah In- jaringan independeh. Berbagai' jukM dan seni rupa yang di- dphesia, benteng ini dijadikan individu dan lembaga mdepeii- tempat pemul^an - teiitara i den merahcang forum ini. / hasilkan seniman-soiiman'In f^ar> sipil. 'Baru pada tahun < donesia, akan bennunculan V Keterlibataii LSM,yang ser kaiya-karya j^g berahgkat 1970 benteng ini. diserahkan' lama ini diciuigai ol^ kalang- dari krisis yang te^a^ Bio- kepada D^dikbud,k^udian an lenibaga kesenian.sebagm grafi perubahan daii bibgrafi dijadikan sebagai pusat kfebu- "penyiisup", menjadi p^tihg, krisis yang dialami seniman dayaan'SulseL Beberapa tem-: dalam jaringan kerja yang dan masyarakatnya akan ber- pat digunakaii unt^ kursus^ bany^ digerakkan oleh Ha- temu dal^ forum ini; ■ khrsus bahasa-asing. Intimor lim.HD, Asmin Amin, Shala- Namim pada kenyataannya, bangunan dm ;tarriah.'"hingga huddin Alam inL L^ba^- Indonesia sebagai melting pot ^gar yang nienibatasi taman- leihba^ kesenian sdPma ini, telah dihancturlmn oleh konsep taman 'Vdi:-'dalamnya' meng- seperti Dewan Kesenian, me- 88 r

nang telah mempraktikkari kuasaan di dalam dirinyi^.me->! keija kesenian Haiwwt konsep rupakan sumber pen^hiana1>' pemahaman profesi an profesi terhadap kebeia-i secara sempit. Orang-orang- gaman dan kaja sama.- non-fceseman dianggap tidak Akhimya manang harus di« • punya urusan, d^gan kese^. sebut juga peran Ibu Andi. niaiL libtapi pada sisi lain me^ Ummu Ttmru, sror^ tokoh- reka mengundang pengusahai tari setempat yang banyak dan pejabat-pej^bat pemerin-:' memberikan masukan tentang tahan iintuk peresmian atau- tradisi, bekeija berat bersama - baca puisi bersama. Bahkan. kelompoknya Batara Gtowa anggota Dewan Kesenian ha-^ untuk Makassar Art Forum. rus dilantik oleh Gubemui: : 11 Juga nama-nama lain sq)erti Kesenian.sebagai sebuah wi- Zulfikar l^us,Finnan Jamil, layah melting pot tidak akan. Anzul,Rimba, Mulyawan, Mu- penah terjadi dalam pema hary, Amir, Asian, Dede, Mus- haman kesenian serta keija ke takim, Sukma Silanan, Joko senian yeng manipulatif se- Ramadhan, Anto U^p, ter- perti itu- Melting pot dikonip masuk seorang pelatih pen- dan dipraktikkan sebagai pe- daki^img yang ikut mencu- mecahbelahan, serta dipatah- ci piling sambil memfotokopi, kannya akses rakjrat terhadap Alvyn, merupakan individu-; kesenian. Keberagaman rtan. individu bebas yang ikut si— perbedaan harns dialami seba buk Hotel-hotel juga mau be gai sebuah pragelolazm terha keija sama imtuk ruang pa- dap sejarah bersama dan kehi- dupan bersama. Setiappemak- meran dan penginapan. ^ saan ideologi—dalam bentuk DI Makass^, awal minggu dan wadah apa pun—adalah pertama September, sekitaf^ pengingkaran terhadap kenya- 200 seniman akan benmmcul- tean melting pot. Oleh karena- itu, menerima kembali Indo-.. an dalam forum ini. Mereka membuat berbagai kegiatah' nesia sebagai melting pot da-- pertimjukan dan pameran di' lam arti seluas-luasnya, baik. sekitar 22 tempat yang meli-C politis dan kultural, merupa- * puti bangunan serta alam tei^ kan sebuah kemerde^an banu'i buka seperti pantai, laut, la-^ Individu-individu yang be^.. pangan, ddn pulau-pulau bas, komunitas-komunitas," perti pulau Kayangan, Sama- l^baga-lembaga s^daya,kUv. lona, dan La&>Lae. . Z ni memegang peran penting* Dan melting-pot itu mun^ wtuk menjalin keija sama daiti janngan untuk membanguni.' kin masih ada dalam perm konbali modal sosial kita yangr ikan, n^^yian simyi para n^ dikelolaj^bagai keberagamam layan(h tengahlaut . » bersama.'^Pio£esi maupun wa-c * Aftizal Malna,pei^/oir do^ cana yang mempraktikkan ke«^ aktivis Urban Poor Consof^ tiurmt' •. L-'" »

Kbnpas^ 29 Agustus 1999 89

t OlA:SEPTIWAN^3 I Jumallsmd t^y^j^miliki refer- ^ baca. nulafi mS^jalcpe^ t ensi bagaiflbanasa^te^ baca^didamcen^^ ^^OBentakopd^ I kink£mbadirdianaia^tili^beri^v iy).> ( AS:GayrTalese':(197(); fakta dengah fiksi dipertanihkan telab laimmengadt^i sastra. Mere- Mills, 1974)'mengatakan, meski kekuatannya di dalam penyempuf-V kasuddi sangatintimb^ubungan /sq)eitifiksi, Jumalisme Bara bukan- naan sebu^-kaiya saistia. Beibagai doi^tdmikpenulisansastra."Se- ''l^fiksLMaterinyatdt^terbuatdari dimehsi pelaporan bahkan diaksen- Jakurartawmmanakaiopini^^ . pengompilasianberbagmfelda.Per- tuasi kepada keberadaan seniman* ■tok^gadcjtirpali^ASQe ^ : i wartawah dalam menulis peb^ian Juiinalis Amerika, waktii itu,'me- Ijimudistik. Nilai-nilai sastra dipakai Toiagajiiinalisii^'s^^ inangmeoddcalisastokarerwdisodok jjurnalis untuk inenyentiibemotifpem- oleb "dua bal". Hal'pertama;.bentuk I baca.Pers Indonesia, tnsadikatakan, dan gaya penulis novel yang tengab {sudah bah]^ disantet sastra di fase "trend" didunia penulisan.Hal ke Aia: i Oixle Baiu.Seno Gtnniraadjidarm^ ki^idak mengatasi dayapOcat audio wafrawan dan sastraWah itu, misal- v^^Fbiiome^^i^^ visual dan kecqpaliui siaran tdevisi. nya)sampai baius beiteriakfKetika iParajumalis kemudian mdakukan Junialisme Dibun^tain Sastra Hahis 'aliran Jumalisme Bam. Jumalisme ekspezimra Uteier,'di peD^^ Bicara",' di judul kunipulan'S^ mencomot kaidab sastra ke dalam dan n^alah tahun 60-& Rala-fata bukunya.Sastra corong "kebe^ praidisan jurnalistOePi^ "penu naran"diiks^kan ta&alapen di-'lHa- lisan berita" metigub^^yacanapa- del" dalaniUputandab^ian^t^ ImslUri^'^^yalau ^cadang^mcflain- 'pori Iwe ^api kal^gan p^khususn/ajiir- Hfllam fiihiili hmtflr TliteVfKta lagi is-' i^nlalismeVpunyajawabab terseiidiri. ^;.til^,rmenja^ jyal^i^g^ 90

MerelaiMkaibanyakkedalaman, I dedl-dedl{^ndiig;'dan waktu yang pers Atmakusumah,MBM TEMO .dikonsumsi inelebihi biasanyajam adal^ yang peitamamenerqdcaiiJu- 'umumiqiater, tennasukpaiaieporter malisme Bam. Di satu rabriknya, investigatif,*^^ Mereka- membangun Catalan Ping^,muncul gayatuisan tulisan di tengah oiang yang rfiamati y^g bersudut penyair. Dalam peni- selama sekian hari di seklan waktu bahkan sekiari minggu di sekian ka- seti^ muatan ditulis dalam "tese4ese .sus liputan mereka Mereka ambils©- tonotatif, atau asosiasi(ten suasana tiapmat^ ditinggflllfanjiimalk simbolisme penyair." konvensional. Mereka amati segala Demg^k^ lain, tegatti pemindar ban nilai puitik ke dalam bentukpn^ jumalistik.pengucapanpuitikdq)akai ! bwa,mengangkut"dialog, sik4>,dc- patte satu bratuk mluik(^nni majalah spresilaut, peibagai rincian Iain yang beritamingguan. tampakdisekitamya". ' P'edceml^ganjurnalisinetxtak In Idenyaadalahhendakinemberised- donesia tel^ melampaui satu fase tuhnya obyektifitas diskripsi, pula ajaran yng tidak lagi berada di satu regala sesuatu yang akan selalu ditu- pakem.Sastra masuk dalam elan ke- ju pembaca dan novel atau cerita pen- satteran menulisjumalis atas desakan dek,sepeiti: penamaan, subyektifitas kreatifitas yang ingin menyentuh mi- atau emosi dari sebuah karakter yang nat(ten peibatian pembaca l^ihjauh. 'dihidupkM*. Maka itulah, kerap Hdak saja meng^opsi peliputan "in pengamatjumalitik dan s^tra meni- depth" yang dapat mengatasi lainya sebagai "impresionistik". kekosong^"kemendalaman" jumal Di Indonesia, penuUs Juraalisme istik siaran(Qektronik), tapi juga un- Bani dipraktekkan.Dengan berbagai tuk mencapai kemungkinan realitas kreatifitasnya, paraJumalis Indonesia fakta terangkat dalam pelaporan.**^ memanfaadcannya.' , ■ (Penyair dan PengajarJumaUs- BagiIndonesia, menunit pengamat dkFIKOMUNISlii^Bdg) ;

Plkipan Rakyat^ 30 Oktober 1999 91

KESUSASTRAAN MELAYU-DLASAN

-SioWZ y^gfa^ifat;#i i'^^^Wajibsemuab&p&dn serla t Niatn^ • Raja,'ivkym,ideebalang g^OTjl^teidapat d Aceh, • Wajibberperang sama rata /^' ^ •^M^AiUd\dgqmalslani ll'atai^' dalam. j- Kffirjahanam isi nfraka ^ p^ng niblawan Belanda ^ I ■' Kqfirjdngme^ei^ ymg'dianggap faip/ic(kafi^ • IV'-.v • ' I / SabiUllah dinamai perdng oleh.brang-brang Aceh adalah - WdjibdUsimUnvansegera I Tuhan akhimya berikan surga mati syahid, orang yang ^ i' -i- ' V syahid akw diampunkan segala Haramlari, wajib melawan Mengikuti suruban sampai ajal dosanya serta dimasukkan oleh fardhu 'ain ke atas kitd'' •Pahala kelak sampai Mah Ta'ala ke dalam surga,^^ senipitma" ^di d'alam s^a akan men- Gema HPS yang dikiltip di dapat banyak kenikmatan. atas terbukti dalam peperangan Padatahun 1873, kerajaan melawan Belanda. ^bagai Kalimat-kalimat di atas Belanda membuat manifesto ilustrasi, dalam pertempuran -mempakan salah-satu perang kepada Kerajaan Aceh. yang teijadi di Aceh Tenggara bagian "Hikayat SeteM ultimatum tuntutan agar dan Aceh Tengah, pada pertem Perang Sabil"(HPS) yang Aceh mengakui kedaulatan puran di Penosan tanggal 11 ditulis oleh Teungku Nya' Belanda tidak mendapat tang- Mei 1904 telah gugur 95 Ahmad alias Uthi dari gapah,tanggal 8 April 1873 perempuan dan anak-anak. Di Gampong Cat Paleue,Pidie, Angkatan Bersenjata Belanda Tampeng pada tanggal 18 Mei Aceh.ffi kayat Perang Sabil ini dengan kekuatan 168 ppsirdan 1904 gugur S1 percmpuan dan mempunyai tig^|fategori, perta- 3198 bawahan seha diperkuat anak-anak, di Kuto Reh Juga ma,anjuran beiperang sj^il de- eiiam butdi kapal uap,dua kapal gugur 248 perempuan dan ngan menunjuld^ p^ala, 'angkut^ Jaut,Jima buah kapal anak-anak pada tanggal 14 Juni keuntungan,^ kebahagiaan baikas dan belserapa kapal 1904, danm di Kuto Lengat. yang ak^ diraih. Kedua, ; . lainnya dibawah komando Baru pada tanggal 24 Juni 1'904 mengenai tokoh atau keadaan 'Jenderal JHR'Kohler. gugur 316prang perempuan peperangan di suatu tempat f Meletuslah perang terlama. dan anak-anak. yang patut dis^paikan kep^ Peratig itu menelan korban : Berkembangnya Hikayat Pe masyarak£^ wtuk mendorong jiw^'hartadanenergiter- " • rang Sabil ada dua versi, seniahgat orahg muslim yimg, Banyal^ ditmding perang kolo-- pertama, sebuah naskah dalama sedangbeijihad. Ketiga, mei^- lain piada abad XIX dan, . bahasa Aceh tertulis pada 11 c^p kedua kategoii ^tii dan awal abaid.^OCdi Nu^tara;'j; Sya'ban 1122 H (5 Oktober dua. n- ^ ^ ^ jOHikay^Per^^ 1710) tersimpan dalam peipus- Beifaeda dehgjm s^tra ' men]gajaikan b^vra perang, takaan Leiden Belanda. Sumber ivfelayu yang mengenailukayat hukuninya^alah k^ua, juga teitulis dalam Sebagai pio^^am s^tra fsirdhu'^^akni diwajlbican^^;' .bah^a Aceh padatahun 1834, Aceh hilrayat adalt^ puisa di"| , I6epiida^mua;6r^ muslimin,' beberapa puluh tahiin sebelum luarjehis paritun, niasib dan lela]^ d^'pe^pi^iuad^'' .pe^ perang melawan Belanda kisaluMeriunit C Snoulc-rP?^i^ mu^l£»in^ 'pada t^un 1873. Walai^n Hurgronje, hikayat bagioii^ - Bddm HPS t^iuilTlO teitiilis nama penulisnya tidak tersebut Aceh tidak hmya berisi ceiita^., dalam n^kah, tetapi pengg- ,|ilnhnyaj^i^gula^tesar^] Bu^?fNitir^niii^y^ UmSaatattpria pngaju^.^i^ ^^g|i^ipenl&rig Bembacaa;^!!^ dildadiian pdmbac^ hildiy^ y^ jsd^lUm mang i:^gi keinedan pertempuran. JiiacOa membaca 92

HPS sudah lama tertanai^ dalam kebudayaan melayii seperti yang disebutkan dalam Sejarah Melayu. Dalam masa perang melawan Belanda, orang Aceh membaca HPS di dayah-dayah atau pesantren, di meunasah-meunasah dan dl rumah-rumah atau dl tempat lain,sebelum orang berangkat melawan Belanda. Berhubung pengaruh HPS sangat kuat dalam memberikan motivasi kepada rakyat Aceh untuk melawan Belanda, maka Pemerintah Hindia Belanda akhimya menyiia berpuluh- puluh HPS. Berkat HTDamste, seorang pegawai Departemen Dalam Negeri Hindia Belanda mengajukan pendapatbahwa HPS amat penting untuk ddipelajari untuk mengetahui jalan pikiran, sikap dan perilaku orang Aceh,akhimya terkumpullah berpuluh-puluh HPS koleksi HT Damste,Dr Vaan de Velde,Prof Dr C Snouk Hurgronje,dan beberapa buah dari Departemen Dalam Negeri Hindia Belanda ke Universitas Negeri Leiden. Into (Disarikan dari makalah "Hikayat Perang Sabil" yang ditulls Teuku H^i Ibrahim Alfian, Profesdr Ilmu Sejarah Universitas GatSahMada)'

Republika^ 20 Agustus 1999 93

Hovel Indoneaia^Ulaaan .HWf

Oleh: Muhammad Sulaiman Selania ini SN Ratmana, nama leng- paling tidak untuk sebagian. Khiisusiiya da kapnya Ratmana Suciningrat,diketial lam l^an peitama novel,tokdi Suiaji nya- sebagai produ^ cetpen, mesld tidak ris merupal^ representasi pengarangnya. terlalu produktif. Kecuali satu-dua seperti Di bagian akhir diceiitakanjuga kehidupan Kambuh dan Rambut,cerpen-cetpen SN Suiaji yang tanpa pendamping hidup lagi. Ratmana adalah ceipen lealistis-konvensio- Persis seperti keadaan pengarangnya sendiri nal. ' 'v. - / kini. Bagian ini sangat menarik kiuana me- Tidak seperti Budi Darma,Putu Wijaya, ngandung semacam ramalan masa depan atau Seno Gumlra Ajidarma,SN Ratmana pengarang sendiri yang kemudian terbuk- memang tidak terlalu jauh berfantasi atau ti menjadi kenyataan. berimajinasi. la tidak berangkat dari nol. Lalulintas dialog para tokoh dalam novel Latar,tokoh dan penokohan,bahkan mung- SN Ratmana ini sungguh meyakinl^: lo- kin alur ceritanya selalu mempunyai model gis, menarik,secara umum runtut,dan wa- dalam kehidupan sebenaihya. Cerita-cerita- jar. Dalam hal kekuatan logika yang menda- nya diangkat dari pengalaman langsung di- sari hubungan antara bagian yang satu de rinya,pengalaman orang lain yang berhasil ngan bagian yang lain, novel idi bisa diban- dirasakannya sebagai -pengalamannya dingkan d^gan novel-nov^l Ahmad Tohari. sendiri, plus renungan batin ^a kadamya Seperti Wildan Yatiih, Tohari sangat imengentu kehidupan sekitar. mencuratikah perhatian pada penggambai^ ! Seperti diakuinya sendiri, akhir cerpen latar. Adapun novel SN Ratmana belum ,Kubur yang tidak sesuai dengan keadaan menunjuk^ hal itu, kecuali dalam bagian sebenamya menyebabkan SN Ratmana I yang menggambarkan keindahan panora- merasa telah teipaksamengkhianati kenya- 1 ma alam di lembah Serayu yang dinikmati taaii. Sekalipun sudah tientii SN.Ratmana 'tokoh Suraji dari dalam bus yang tabu bahwa^am beluga memban^n teks ditumpanginya. flksi, imajinasi -menciptakan peristiwa, ' Lewat dialogjuga SN Ratmana memba- bukan melapoikannya.La^ orang menja- ngun alur ceritanya. Dialog tokoh-tokohnya dikan realitas sebagai sarana inengecek su- berfungsi sebagai semacam landasan untuk atu basil sastra. Namun akbimya orang- menggelar dan menggeliiidingkan alurce- orang pun mulai lazimi menjadil^ sastra rita.Teknik penulisan,termastik teknik ber- sebagai wabanamengecekiealitas. Demi- kisah,bukan meiupakan persoal^ lagi buat kianlab m^ba^an perta^ nbyel 1966- Ratmana. Bukan ^'bagaimana^'^nya, me- 1998 ini rni'salnya, ^*Tegal 1966:Tembok lainkan lebih pada "apa"nva yang diolah yang Runtiib",adalah potr^keadaan sosial pengarang dalam noveinya Dalam hal tek dan politikkotaTegal pada 1966.Temyata nik beikis^ ini Ratmana bercerita tanpa "Pasar Senggol" yang terkenal dengan es a^tasifdatar namun amatlancar, tidak emo- dan sbtonya,>7i^^£ acMial,jauh daris^ nien^lmkuin, dan tidak gendari|si

memikat hati pembaca. Hingga halaman Nah,hams dikatakan bahwa novel SN Rat ,terakhir pembaca akan teipikat dan terpeso- mana bersih dari cacat dan noda yang se- na deng^ ketegangan yang teijalin dalam demikian'itu. ka^a ini. Di sinilah antara lain letak daya Tapi mengapa cerita-cerita Ratmana,ler- tank novel ini seKingga pembaca seolah- masuk novel barunya ini, senantiasa me- olah ^paksa pn&k terus mengikuti liku-; ngandung misi atau pesan yang cukupjelas lilm kis^ itu sampai ke titik akhimya.Novel; walau kadang sederhana? Menumt Ignas ini sangat mengasyikkan untuk dibaca,! Kleden, dengan mempelajari karya-karya begitu mulai membaca kita rasanya enggan seseor^g kita akan mengenal orangnya. berhenti sebelum tamat Demikian pula sebaliknya, dengan men Apa yang diolah, misi yang diemban,dan genal orangnya kita akan memahami karya- mor^ cerita,agaknya menjadi target utama karyanya..Mengpnal orang,seniman, sas- bagi SN Ratmana dalam bersastra. Jadi trawan itu temyata penting kalau kita mau bagaimana dia bisa berdakwah dengan baik memahami, bisa menerima dan membe- melalui karya sastra. Orang memang sering rikan respon yang wajar teibadap karya- gagal menggabungkan dua unsur tadi: seni karayanya. d^ dakwah sekaligus. Kasidah,bisa menja Dulu,sebelum periode "ngebutdi jalan di contoh kegagalan dalam hal ini. Daii du- lums",Sutaidji Calzoum Bachri tedcadang nia seni musik dangdut mungkin h^ya menggunakan kata-kata yang kotor dan jo- Rhoma Irama yang be±asil melakukannya. rok dalam puisinya. Namun hal ini tidak Adalah Sjru'bah Asa—nama ini disebut mengejutkan para pembacanya yang tahu dalam novel Ratmana—yang pemah me-, siapa Sutardji pada waktu itu. ngatakan bahwa seni yang dijadikan alat Iwan Fals, kita tahu,juga pemah melan- untuk berdakwah lazimnya hilang seninya tunkan lirik "terimakasih lonteku atas dan tinggal dakwahnya. Di sinilah letak pelayananmu tadi malam".Kita tidak teike- kelebihan SN Ratmana yang lain karena ia jut mendengar itu. Sebagai pendengar sikap beihasil memanfaatkan kegiatan bersastra- kita biasa-biasa dan tenang-tenang saja nya sebagai media dakwah.Ia m^pu ber karena kita tahu Iwan itu ya seperti itu. Tapi dakwah lewat sastra dengan tetap menjaga coba bayangkan,jika Rhoma Irama yang mutu karya sastranya. mendendangkan kalimat itu. Inilah sekadar Karena berdakwah dalam bersastra contoh bahwa dengan memahami orangnya menjadi salah satu tujuan SN Ratmana, ma- kita akan bisa memahami karya-kaiyanya. ka tak heran bila novelnya dapat dikata- SN Ratmana—yang lahirdi Kuningan, gorikan sebagai novel bertendens, bersifat Cirebon,Jawa Barat, pada6 Maret 1936— didaktis dan cukup kaya dengan nilai-nilai adalah seorang muslim yang saleh dan taat. dan pesan moral. Dalam sejarah kecende- Iajuga seorang gum,pendidik, khatib, dan rungan tendens didaktis ini kuat sekali pada mubalig Muhammadiyah. Wajarlah jika novel-novel Balai Pustaka. novelnya bisa dibilang sarat dengan inuatan Secara literer kelemahan hasil-hasil sastra nilai-nilai dakwah. Dengan mengetahui pe- tersebut biasanya memang disebabkan oleh ngai^gnya,kita sebagai pembacajuga akan hal-hal sebagai berikut: seringnya pe- terhindardari kbmentar-komentaryang ku ngarang keluar daiijalan cerite untuk mem- rang tepat atau kelim, misalnya dengan , berikan nasihat pa^ pembaca;jalan ceri- mengatakan:."Ah, SN Ratmana sok alim, tanya yang sering menjadi tidak wajar dan sokmoralis,sok suci". Bukan, Ratmana kurang logis, mis^nya seseorang yang su- bukan sok suci meskipun dia biasa dipang- dah menghadapi sakaiatul maut masih'sang- gil dengan "Pak Suci".' gup berwasiat dengan lancar dan panjang Dalam kaitannya dengan.profesi SN lebar; watak pelalm-pelakunya yahg um-. Ratmana sebagai pendakwah a^satu keja- unmya hanya teibagj menjadi dua,yaitu hi-r dian dalam novelnya yang perlu dikemu- taih-putilv£^u baik-buri4E^saja,|anpan^ kak^ di sini. Karena kegembitaan dan rasa ngen^vw^i;lukis^ kehiBupw pelsj^n ban^a atas kemenangannya dalam "eks- ya yang Sering kurang wajar sebagai tokohl perimen" cintanya, Raji diceritakan telah yang berpribadi, melainkan sekad^ meng-^ melahggar pesan ayahnya yang biasa selalu abdi pada tendens yang sudah ditentukani' diingatnya: "Lebih baik pada waktu makan 95

ingat shalat daripada waktu shalat ingat fnakan". Surat dari Hami baru dibacanya isetelah Raji melaksanakan shalat Dzuhur terlebih dahulu. Terasa ada inkonsistensi sikap SN Ratmaria dalam peristiwa ini.' ' Sebagaimana Taufiq IsmaO,yang menulis puisi-puisi demonstrasi pada 1966 dan puisi- puisi reformasi 1998,SN Ratmana telah merampuhgkan sebuah novel yang juga berbicara tentang situasi sosial dan politik di tanah air pada tahun 1966 dan 1998. La- himya novel ini, agaknya,sebagian juga karena adanya dorongan dari Taufiq Ismail, teman dekat SN Ratmana sejak masa remaja di Pekalongan. Dalam bedah buku Asap Itu Masih Mengepul(Balai Pustaka, 1998),an- tologi cerpen kedua SN Ratmana,di Tegal (28 April 1998),.T^iufiq Ismail menyam^ paikan harapannya; "Mengapa Ratmana tidak melangkah memasuki bidang penulis- an novel, misalnya, katakanlah dengan menggarap lebih lanjut cerpen-cerpen puncatoya?" Kini, dengan terbitannya novel 1966- 1998: Ketika Tembok Runtuh dan Bedil Berbicara, harapan Taufiq Ismail itu benar- benar telah menjadi kenyataan. Novel per- dana SN Ratiriana ini memang lay^ terbit. Sebagai cerita bersambung harian ini telah memuatnya. Sebagai buku semoga tldak lama lagi. i ■ muhammad sulaiman ss. mengajar di jurusan bahasa dan sastra Indonesia universitas pancasakti(ups) tegal

Republlka, 8 Agustus 1999 96

-ULASAN

Yogyakarta,Kompas . Landung Rusyanto Simatu- D^gan iiiilgan doa daii pembacaan dua puisi kar- pang, dan Lagu tentang Seo- yanya,sastrawan Lintis Suiyadi AG(48), Sabtu (31/7) rang PenggesHc Rebab oleh Ny seMtarpukul 15.00 dimakamkan di Makam Desa Nin Bakdi Soemanto, menggu- gah kembali pencarian makna disobo,Kdur^an Trimulyo,Kabupaten Sleman Yog penyaimya tentang kematang- yakarta. la dikubur dalam pakaian Jawa lengkap: an hidup,dan kultur Jawa yang blan^on,surjan merah bara, dan kain batiknya.Pu- acap dicibir identik dengan , tra kedua^dsui 10 bersaudara yang mengaku anak pe- sikap manut(menurut), pasi^, dan lembek itu. It^ gur^Padmo Wiiyono itu dimakamkan di dekat Tentang peigulatannya de 'inakam ayah dan salah satu adik penempuannya sele- ngan budaya Jawa, dan begitu p^ misa arwah dipimpin pastur Jayasewaya Pr. banyak interferensi kosa Imta Jawa dalam kaiyanya, Linus Liniis Suiyadi yang lahir 3 yaan, khusvisnya khasanah bu- pemah menunjukkan aigumen- Maret 1951 di Kadisobo, me- daya Jawa. nya yang tegar. Selama ini ada ninggal dunia Jumat(30/7) ma- Drs Bakdi Soemanto SU, anggapan bahwa sastra dae-. lam pukvil 22.55 di RS Panti Ra- mantan Ketiia Dewan Kesenian rah—sastra Jawa,Minang, Sun- pih Yogyakarta.Suasana perka- DIY dalam sambutan mengenai da dan'seterusnya—^bagiah dari bungan sekaligus reriungan an-- almarhum Linus Siuyadi meli> sastra Indonesia. Lantas, sastra taigenerasi kalangan seniman, hat, Linus sebenamya sudah Indonesia bagian dari sastra du intelektual, budayawan,dan to-. terlibat dalam kesenian sejak nia. "Itu tid^ benar, apalagi di koh masyarakat segera meling- usia 19 tahim, dengan muncul- dalam sastra dan kebudayaan. kupi kediaman penyair yang nya berbagai ulasan teater keti- Di dalam sastra dan kebudaya hingga kini masih menjabat se- ka tengah maraknya seni im- an, terkandung cara dan tvis- bagai Rmpinan Redakk Jumal provisasi yang diintrodusir oleh dcm hidup suatu entitas. Kalau Kebudyaan Citra Yogya yang Bengkel Teatec saya menulis tentang budaya diterbitkan Dewetn Kesenian DI "Tetapi dari semxia itu, yang Jawa, wanita Jawa, kosmogoni Yogyakarta(DIY) itu. • penting adalah perannya di.bi- Jawa, artinya saya menyum- , Di luar jabatan itu, mantan dang sastra dengan kaiya-kar- bang dan mempengaruhi sastra Redaktur Kebudayaan Harian ya prosa lirikhya itu," kata Biak- dunia; kayak gini mi Iho sastra Berita Nasicmal(1979-1986) itu di Soemanto.Hal senada diung- milik kami," kata Linus. I sepenuhnya Mdup dari menulis.-^ kapkan oleh- Dis /Suparapto, ; Karenanya; obsesihya uiituk ■ esai di koian dw royalti dan 'Kepala Ihman Budaya. Yogya^ merampuiigkan Kisah Detoi jpeherbitjmkdmpuldh puisi SCT« Yogya kehilangah salah'. Anjant(baru selesai ^pat fragr I ta e^ t^tang kebu(feyjMh?\''satu sastraw^ penting kareha men dari 16! ymg di^caha-^ 'Meski -(tak i'pdMh'^meng^iih i^j^-jasa .Linus'Sui])a& ineng-- kah—Red), maupun pendusuf-, I temtang-; kpndi^ jit ekononunya:;,vah^^ budaya Jav^ m^gang-' annya tentang dkal-bakal Kera- jywg b^t:%ba^ sashaw^ bahkan Indo^ . jaan.*]^japahit di abad 13-16, hiduph}^sw;^-h^jdastidi^^iH^hedia.'.le^^t..^kaiyanya' sebagai agalmya.merupakaii bagian dari bierkecukupaii'^^; imjianvdah'sumbahgah- •overvieiof. 'IJiaji^^ Haiam .kesu-?. sastraandankebu^}^an.Maka, ' kjetika tempat:. nonton film perwg:5av^ Private Ryari b(^ bersama di^anhjaikyesp waTj^j^n.-vPembacaahj-^ Rontok berapa-^ hari^ in&jdahg - s^t, risan Damartt^'Jatrni^' y^ ("Daun-daiui hijau ber-^ Linuisf^seperti 'imehdapati dUTj baru tahuh 1998'»ditiikmrhun- -'^ubah'kuihin^Liingi^ jatuh ke kungam."Film ini bagus sekali, bahkan.dengah Vespia-yiang le^ - pangkiian Bimda/Ada pekik justru karena problenmya lokal, bih baru." Namun, Linus tetap wanita umur 3i tahun—nya- ''dan personalsekalL Karena lokal setia pada jalumya;. menulis . ring/Tanda musim rontok Su- justru ditangkap. s^gai- pro jpiiisi din esai tentahg kebuda- dah tiba") oleh sahabatnya blem iunversal," ujarny%^lu:d) „

Kompaa, 1 Agustua 1999 97

OlehSAEFULBADAR ' kelompok Sanggar Seni Teater Bolon. ni kepada anak-anak.Diharapkan, dari Menurut dia, para sastrawan - dalam kegiatan seperti itu akan tumbuh ke- PUISI atau juga karya sastra pada Hal ini penyair macam Acep Zamzam inginan untuk mengenal sastra secara umumnya,masih menipakan "barang" Noor - hams rajin dan dengan tulus lebih jauh di kalangan anak-anak itu. asing bagi masyarakat kita. Keadaan ikhlas untuk mendatangi masyarakat AcepZamzam Nowmenanggapi p^ ini tentunya membutuhkan serangka- secara langsung untuk mengenalkan sitif atas usul tersebut. Dikatakan, dia ian perjuangan panjang dengan lidak karya sastra(puisi) kepeda masyarakat. sendiri bersama aktivis SST lainnya mengena]lelah dari pihak pekeija sas "Misalnya. kalau di madrasah ada pernah melakukan pembacaan puisi tra(sastrawan) sebelum akhimya buah, imtihanan, penyair datang dan mem- dalam sebuah acara madrasah. Tidak karya mereka bisa diterima "secara wa- bacakan puisi di sana! Atau,tak ada sa- hanya itu, dalam beberapa kesempatan jar" oleh masyarakat. Artinya, masya lahnya kalau penyair sendiri secara lainnya pun,seperti dalam acara-acara rakat bisa menerima ka^a sastra seba- langsung ikut serta melatih anak-anak seminar atau diskusi yang dilakukan gaimana mereka menerimajenis karya madrasah membacakan puisi!" kata oleh aktivis mahasiswa,d^am penga- senilainnya. > Amang.Dikatakaimya pula,Teater Bo jian-pengajian(tabligh) akbar, ^yair Pequangan tersebut sudah pasti akan lon yang selalu datang dari madrasah Tasik yang tergabung dalam kelompok terasabegitu berat,apaiagi di saat me satuke madrasah lainnya dalam rang- SST kerap tampil membacakan puisi. dia massa umum banyak yang tidak ka melatih dan mengenalkan peng- "Dan yang rutin, SST menggarap welcome terhadap karya sastra. Seper- garapan paket kesenian, tidak jarang acara apresiasi sastra di radio dua kali ti kita ketahui, media massa kita umum mengalami kekurangan materi (stok dalam semiitggu. Yakhi di Radio Siaran nya lebih tertarik untuk memuai beri- puisi) untuk ditampilkan. Pemerintah Daerah(RSFD) setiap Ju- ta-berita dan tulisan tentang politik, Puisi, menurut Amang,temyata bisa mat malam dalam acara "Cakrawala ekonomi dan dunia hiburan,ketimbang menjadi materi seni yang menarik un Sastra Kita" dan di Radio Martha FM, menyediakan ruang untuk karya sastra. tuk ditonton di panggung setelah dike- dalam acara "Apresiasi Seni" tiap Se- tersebut mengemuka dalam acara mas sedemikian mpa. Di antaranya, lasa malam!" katanya. diskusi sastra yang bertemakan Sastra dijadikan lagu kasidahan(musikalisasi), ** . Di Media Massa di Gedung Kesenian didramatisasikan,atau dikolaborasikan Tasikmalaya(GKT), Sabtu (24/7) pe- dengan nadoman(lagu) shoiawatan, di DALAM substitusi pembicaraannya kan lalu. Diskusi yang diselenggaialuui samping dibacakim (dideklamasikan) pada acara diskusi yang dihadiri tak ku- Sanggar Sastra Tasik(SST) dalam rang- secara mandiri oleh seorang pembaca. rang dari 50orang peserta,dari ^ang- ,ka Peiuncuran Buietin Puitika itu, "Karenanya saya mengumlkan,agar an seniman Tasikmalaya, pelajar SL- menaropilkan pembicara penyair Acep SST menyediakw stok puisi yang ba TA,pelatih teater,dan bahkan politikus ZamzamNoor. nyak untuk kami pakai di madrasah-- muda dari partai politik tertentu itu, Ada beberapa tawaran menarik dari madrasah!"tutur Amang pula. Dikata- penyair yang seiing tampil sebagai peserta diskusi yang hadir dalam ke- kannya,apa yang kerap dilakukannya, pembicara dalam berba^ acara yang sempatan tersebut Di antaranya datang bis merupak^ salah satu langkah un diselenggarakan oleh aktivis matei^wa dari Amang Shohih Hidayat,seorang tuk mensosialisasikan dan mengapre- Tasikmalaya itu, menggarisbawahi ten aktivis teater yang telah mendirikan siasikan puisi(karya sastra)secara di- tang peran media massa dalam per- 98

kembangan s^tra Indonesia. . \ sastra yang paling banyak digusur di ■ Peikembangansastra Indonesia,de; n^a-manp.Kim^nedia yang masih m- mikian ka^ Acep,tidak lep^.dari pe^ tia memuat puisi hMya ting^ Repi^- ran media niassa.Sutan.Takdir AHsyah- Ilka dan Pikiran Rakyat Bdndun^u- bana,Chairil Anwar^ Sitor Situmorang, nyakesetiaanyang^samal • Jwan Simatupang,dan Asnil Sani, di damping banyak nama lainnya misal- "Reputasi sastra, memang kalahjauh nya,karya-k^a mereka banyak Sayangnya dalam perkembangan kapkan Saini KM,diperlukan keteku- lebih lanjut, media massa banyak yang nan dan keuletan,di samping kerja ke- "menggusur" ruang untuk pemuatan ras dan keteipang^an yang s^ati,yiang sastra. Dan puisi,kata^nyaif yang pu^ darang dari hati nurani yang tulus!" tra ajengan Cipasung itu, adalah kafya Demikian Acep Zamzam NoorS.**

Pikiran Rakyat, 8 Agustus 1999 mK

V r''' -

>*• i . ✓ « , - . ' 'r ^ s' "i •v-;. -'.' n^vV. 'Rttty Alavfiydh AS ''' v».; '■■-r'; ^rnvwrn

Dm. H/.TM/fiM''7"'fy^'' 100

Siapa tak kenal Tutty AlawiyahiI Para penyair masa seangkatannya saat AS? Dia mubaligh wanita dan Itu, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh pimpinan Badan Kontak Chairil Anwar. Taufik menilai, Tutty pun Majalis Taklim yang kini diper- tid^ terlepas dari pengamh ini. "Ini bisa ' caya memegang^manah seba- dihhat dari puisinya yang kadang mele- gai Menteri Negara yrusan Peranan , dak-led^ dan spontan,"ujamya. Wanita. _ /./ I Dawam Raharjo yang hadir saat itu Per Agustifs ini, Tutty 'resmi' menda- i tumt berkomentar mengenai puisi Tutty. pat predikat bam: penyair. Disaksikan (Menumtnya, Tutty sangat kreatif dalam sejumlah tokoh Islam, yang juga teman- imenulis puisinya. Dari dulu hingga seka- teman dekatnya, putri ulama besar Betawi rang. "Saya dulu memang aktif juga da KH Absullah Syafii ini meluncurkan bu- lam menulis puisi. Hanya, setelah terlibat ku kumpulan puisi Seiring Irama Kehi- dalam perkuliahan dan kegiatan politik dupan. Tak cuma itu, pada kesempatan dan ekonomi sekarang ini, mustahil saya yang sama dai juga merilis dua buku lain- membuat puisi kembali. Inilah kelebihan nya: "Setetes Hikmah" dan "Memba- Ibu Tutty. Dia tetap eksis di kepenyairan, ngun Kesadaran Beragama". nieskipun sibuknya bukan inain.".:v Sebenamya, menurut pengakuannya, Menulis puisi, lanjutnya, bukanlali se- Tutty sejak remaja sudah menggeluti puisi kedar kata-kata yang dituliskan begihi'^- - dan dunia kepenyairan. Dia boleh disebut j^ Tetapi, sangat tergantung kepada penu- seangkatan dengan Dawam Rahaijo, Pu- lisnya untuk mencurahkwpildran dan pe- rino Indrawaty, E Maria, dan Iain-Iain. rasaannya dalam bentuk tulisan. "Ini Sekit^ 40 tahun lalu, ia memulai penulis- tidak mud^^. Semua itu membutuhkan an puisi ini. Taufik Ismail diakui sebagai konsentrasi pencurahan perasaan yang be- tokoh penyair idolanya. Beberapa puisi- nar-benar menggejolak terhadap suatu nya konon pemah dildrimkan kepada se- situ^i. Saya sudah tidak peka lagi dalam sama penyair pada tahun 1960-an, antara hal ini. Makanya, tidak mungkin lagi saya lain kepada Dawam. menulis puisi seperti dulu. Oleh karena-, Dari segi jumlah cukup banyak kaiya- nya,saya salut sama Ibu Tutty ini." nya, termasuk puisi yang dimuat di beber Ia melihat bahwa tulisan Tutty ini ddak apa media cetak, seperti Minggu Abadi. dapat menibuat tertawa orang, tidak se Namun, sayangnya, semua itu tidak ber- perti penulis seorang tokoh. "Tulisannya bentuk buku. Puisi-puisi itu terkumpul da- benar-benar tulisan penyair mod^ yang lam suatu buku yang kemudian hilang ke- layak dimuat di majalah semacam Hori- lika hendak dicetak. Bam 25 tahun kemu son. Seingat saya, dengan sajak balada- dian. buku itu ditemukan kembali. dan nya, Ibu Tutty menjadi sangat terkenal se akhimya dicetaklah. bagai penyair yang membuat sajak-saj^ Taufik Ismail mengatakan bahwa ide religiusi, Sebagaimana nampak dalam pencetakah karya Tutty ini sebenarnya kumpulan puisinya itu, banyak sajaknya sudah dicetuskan sejak lama. "Saya tahu yang bukan sajak agama, walaupun tetap- tentang cerita hilangnya buku kumpulan tersebut. Tapi Alhamdulillah; akhimya terasa.bemafaskan religius." t < keinginan Tutty dan saya terkabuljuga." ^^®warh menilaj ad^ya peiubahan.da Menumt Taufik, puisi karya Tutty ini lam sistematika pemulisan ^jak ywg di- khas. Panjang dan bertutur. Nampaknya, ."■buat Tutty. ;**Padaawal penulisannya pa ada beberapa kata-kata dalam kaiya saya da tahun 1956, dengan juduI/bttto,terii-> ada dalam puisinya itu! Jelas selmli ia te- sa orang yang bam pertama kali mehcoba tap pada satu kekhasan itu. Tidak ber- menulis'puisi. Mungkin sekarang disebut' ubah. Mungkin, ia telah menemukan ciri sebagai Puisi Remaja. Szaigsn menarik bi-, khasnya dalam puisinya itu! Sedangkan la kita bandingkan dengan puisinya'yang kalau saya, puisinya memiliki keragaman, ditulis pada tahun 1996 dengw judul Ibu-. karena saya selalu mengolah berbagai ku, Pintu Surgaku. Memang masih ada ci fupa untuk semakin berkembang. Nam ri sep^ dulu, berupa titik-titik. Sajak ini paknya, untuk Tutty, hal ini tidak ber- seperti bukan sajak seor^g penyair. saya laku." • tak berani mengutip bait-baitnya." . 101

Buku lainnya, Setetes Hikmah menipa- berbagai kesempatan. Biiku ini ditujukan' kan .buku kumpulan tulisan yang pemah. bagi seluruh.umat Islam untuk ;^engatasi ia susun. Tblisan sejak tahun 1988 ini se- beibagai benturan akibat globalisast. Se- muanya pemah dimuat dalam media cetak lain itu, tujuan' utamanya adalah untuk seperti Republika dalam mbrik tetap Hik membangkitkan semangat perubahan ke mah. Sebenaroya, tulisan-tulisan ini me- ai^ kemajuan, kebenaraii, dan kualitas mpakan rangkuman ceramah yang djpm- hidup dakwah diperlukan untuk meman- paikan pada beberapa pertemuan. tapkati iman taqwa umat Islam di Tutty merasakan pada awalnya ada se- Indphbsia. Dakwah ini juga merupakana suatu yang kurang pada setiap kali selesai bagiair dalam upaya amewujudkan ma- mengisi acara pengajiana. Kekurangan syariakat yang diridhoi All^ SWT. tersebut adalah pada waktu tidak mampu Di bulm ini dia memaparican kehidupan menuliskan ringkasah cetamah pada saat yaing tercermin dalam ajaran Islani. Di- nanti bila ada keinginan untuk membuku- mulai dengan pendidikan agama di dalam kannya. Menuiutnya, jadwal ceramah sa- keluarga, pesantren, pembangunan manu- ngat padat sekali s^ingga tidak ada wak sia seutuhnya, seksologi, peranan wanita tu untuk menuliskannya. dalam Islam, sosialisasi, dan Iain-lain. Tu Mengingat semakin bertambah banyak lisan ini diakhiri dengan pemaparan ten- jumlah pcimbaca yang tidak dan belum tang pehgembangan A1 Qur'an sebagai teijangkau acaia pengajian ini, maka disu- landasan beramal kebajikap.. sunli|h buku ini sebagai pelengkap dari Setelah tiga serangkai karya itu, Tutty buku-buku yang ada^ Dan ia memba- bemiat keinbali menerbitkan satu buku yangkan, bagaimana kalau buku ini diter- yang belum selesai pencetakannya. Buku jemahkan dw disebarluaskan, maka akan tersebut, Insya Allah, beijudul Kata Dan terbayangkan bahwa buku ini selalu Perbuaian dengan jumlah halaman se- diikuti oleh konsep atau arti syiar Islam. banyak 350-an. "Waktu peluncurannya Diterbitkan Yayasan Alawiyah, buku mungkin bulan September," ujamya. Membangun Kesadaran Beragama juga ■ dewi mardiani merupakaii kumpulan ceramahnya dari

Republika9 8 Agustus 1999

n>" a PENYAIR ACEH n

Sajakperlawanan kaum muda marak di Aceh dan Jakarta. Inilah kesaksian budaya atas tragedi getir yang kelam.

RIBUAN pengungsi di Aceh mirip muda asal Tanah Gayo,Aceh Tengab.Ja asah deskripsi "Lagu Orang Usiran", api puisinya di Takengon sebeluh'6ijrah.ke sebuah puisi karya penyair W.H. Teater Mata Banda Aceh. Karyanya ada d^am Auden. Merekaketakutan. mengais Antologi Puisi Indonesia 1987-1997. harapan di daerah pengungsian.Tak Fikar mcnyebul penyair muda Aceh tum- disangka.pui.si-puisi kesaksian terus menye- buh sejak 1990-an. Agar takkehilangan akar. ruak di lengah peluru-peluru berde.singan. Fikar yang juga wartawan harian Seramhi Aurahumanis itu mengental dalam Kam- Indonesia itu memakai pola klasik berupa panye Seni uniuk Hak Asasi Manusia Aceh sajak bertingkat, namun isinya kontekstual. (Kasuha). Pentas sebuian garapan Sanggar Lainnya. DekNong Keumalawatijahirdi Matahari,Jakarta, itu diawali pembacaan pui Meulaboh, Aceh Barat. Ibu dua anak itu ber- si di Universilas Muhamniacliyah Prof. Dr. syair sambi I menjadi guru matematika di .seko- Mamka. Rabu pekan lalu. Rcndradan Taufik lah mcncngah kejuruan. Ketika niuridnya Ismail ikut tampil. Pekan ini, giliran In.stitut sedang mengerjakan seal,iacorat-coret sede- KeguruandanllmuPendidikan(IKIP)Jakar ret bait. Lalu, sajak itu diperbaiki di rumah. ta monjadi tuan rumah. "Kami juga akan malam hari, iisai urusan rumah tangga. nicngamcn di mal-mal ibu Kola" kala Fikar Kcbanyakan puisi Keumala bertema pelua- W. Eda.kctuapaniiia. langan, seperti "Dihempas Badai", dalam Eik'ar adaiah scoraiig penyair muda Aceh antologi Seulawah(1995). "Seperti kelana di pcwaris Iradisi Hikayat Peran^ Sabil. Karya hutan belantara/ ikut arah angin kembara/ agungChik Pantee Kulu itu mengilhami pem- seperti I ili n di lengah gubuk/ maka badai ada bcrontakan meiawan penjajah Belanda.Seka- iah satu-satunya/ nyanyian perkasa... Puisi rang. sosok musuh bcrganii baju. Tcrasa di dan matematika scrasi." katanya. Hemat kata hati tapi susah memidingnya. Kelika baku dan pcnuh logika. la betah di Meulaboh, ber- tembak meletus aniarpasukan bersenjata — tahandikepungkekerasan.Cintadanairmata- baik yang resmi maupun tidak— kerap rak- nya untuk Aceh belaka. yattakberdosajadikorban. '' • - Adapula Wiraatmadinata,seasa! dengan Dengarlah,sajak "Rencong" yangdibaca- Fikar. Kini, Wiraaktivis Koalisi NGOHAM kan Fikar. Rakyal Aceh senang menyambul Aceh.la berpuisi sejak 1985,dan pemah tam lamu dengan syair perjamuan dan menyelip- pil di Taman Ismail Mazuki.Jakarta. Bahkan, kan sebilah rencong."Betapa pedih hati kami/ Wira menyabet hadiah Festival Baca Puisi dari Jakarta/ kalian hujamkan mata rencong Tingkat Nasional dari Menteri Pendidikan itu/ tepat dijantung kami!" teriak Fikar,anak dan Kebudayaan di zaman Fuad Hassan. 101

Buku lainnya, Setetes Hikmah menipa- berbagai kesempatan. Buku ini ditujukan kan buku kumpuian tulisan yang i»raah bagi selunih umat Islam untuk ^ngatasi ia susun. Tulisan sejak tahun 1988 ini se- berbagai benturan akibat glob^isasl Se- muanya pemah dimuat dalam media cetak lain itu, tujuan' utamanya adalah untuk seperti Republika dalam nibrik tetap Hik membangkitkan seman^at perubahan ke mah. Sebenamya, tulisan-tulisan ini me- amh kemajuan, kebenaraii, dan kualitas rupakan rangkuman ceramah yang dj^^- hidup dakwah diperluk^ untuk meman- paikan pada beberapa pertemuan. tapkad iman taqwa umat Islam di Tutty merasakan pada awalnya ada se- In^hdsia. Dakwah ini juga merupakana suatu yang kurang pada setiap kali selesai bagian'dalam upaya amewujudkan ma- mengisi acara pengajiana. Kekurangan syarakat yang diridhoi Allah SWT. tersebut adalah pada waktu ddak mampu Di buku ini dia memapaikan kehidupan menuliskan rin^casan ceramah pada saat yang tercenhin dalam ajaran Islam. Di- nanti bila ada keinginan untuk membuku- mulai dengan pendidikan agama di dalam kannya. Menurutnya,jadwal ceramah sa- keluarga, pesantren, pembangunan manu- ngat padat sekali sehingga tidak ada wak sia seutuhnya, seksologi, peranan wanita tu untuk menuliskannya. dalam Islam, sosialisasi, dan Iain-lain. Tu Mengingat semakin bertambah banyak lisan ini dialchiri dengan pemaparan ten- jumlah pembaca yang tidak dan belum tang pehgembangan A1 Qur'an sebagai teijangkau acara pengajian ini, maka disu- landasan beramal kebajikan.. suhlah buku ini sebagai pelengkap dari Setelah tiga serangl^ karya itu. Tutty buku-buku yang ada. Dan ia memba- bemiat kembali menerbitkan satu buku yangkan, bagaimana kalau buku ini diter- yang belum selesai pencetakannya. Buku jemahkan d^ disebarluaskan, maka akan tersebut, Insya Allah, beijudul Kata Dan terbayangkan bahwa buku ini selalu Perbuatan dengan jumlah halaman se- diikuti oleh konsep atau arti syiar Islam. banyak 350-an. "Waktu peluncurannya Diterbitkan Yayasan Alawiyah, buku mungkin bulan September," ujamya. Membangun Kesadaran Beragama juga ■ dewi mardiani merupakah kumpuian ceramahnya dari

Republika9 8 Agustus 1999 102

PENYAIR ACEH is-Habis Sajak perlawanan kaum muda marak di Aceh dan Jakarta.Inilah kesaksian budaya atas tragedi getir yang kelam.

RIBUAN pengungsi di Aceh mirip muda asal Tanah Gayo,Aceh Tengab• asah deskripsi "Lagu Orang Usiran", api puisinya di Takengon sebeluh'Sijralike sebuah puisi karya penyair W.H. TeaterMata Banda Aceh.Karyanyaada dalam Auden.Merekaketakutan, mengais Antologi PuisiIndonesia 1987-1997: harapan di daerah pengungsian.Tak Fikar menyebut penyair muda Aceh tum- disangka,puisi-puisi kesaksian terus menye- buh sejak 1990-an. Agar tak kehilangan akar, ruak di tengah peluru-peluru berdesingan. Fikar yang Juga wartawan harian Serambi Aura humanis itu mengental dalam Kam- Indonesia itu memakai pola klasik berupa panye Seni untuk Hak Asasi Manusia Aceh sajak bertingkat, namun isinya kontekstual. (Kasuha). Pentas sebulan garapan Sanggar Lainnya,DekNong Keumalawati,lahirdi Matahari,Jakarta, itu diawali pembacaan pui Meulaboh,Aceh Barat.Ibu dua anak itu ber- si di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. syair sambil menjadi guru matematika di seko- Hamka,Rabu pekan lalu. Rendra dan Taufik lah menengah kejuruan. Ketika muridnya Ismail ikut tampil. Pekan ini, giliran Institut sedang mengerjakan soal,ia corat-coret sede- Keguruan dan Ilmu Pendidikan(IKIP) Jakar ret bait. Lalu, sajak itu diperbaiki di rumah, ta menjadi tuan rumah. "Kami juga akan malam hari, usai urusan rumah tangga. mengamen di mal-mal Ibu Kota" kaia Fikar Kebanyakan puisi Keumalabertemapetua- W.Eda, ketua panitia. langan, seperti "Dihempas Badai", dalam ^Fikar adalah seorang penyair muda Aceh antologi Seulawah(1995). "Seperti kelanadi pewaris tradisi Hikayat Perang Sabil. Kaiya hutan belantara/ ikut arah angin kembara/ agung Chik Pantee Kulu itu mengilhami pem- seperti lilin di tengah gubuk/maka badai ada berontakan ntelawan penjajah Belanda.Seka- lah satu-satunya/ nyanyian perkasa... Puisi rang,sosok musuh berganti baju. Terasa di dan matematikaserasi,"katanya. Hemat kata hati tapi susah menudingnya. Ketika baku dan penuh logika.Ia betah di Meulaboh,ber- tetnbak meletus antarpasukan bersenjata — tahan dikepung kekerasan.Cinta dan air mata- baik yang resmi maupun tidak— kerap rak- nya untuk Aceh belaka. yat tak berdosajadi korban. •' - Adapula Wiraatmadinata,seasal dengan Dengarlah,sajak "Rencong" yang dibaca- Fikar. Kini, Wira aktivis Koalisi NGO HAM kan Fikar. Rakyat Aceh senang menyambut Aceh.Ia berpuisi sejak 1985,dan pemah tam tamu dengan syair peijamuan dan menyelip- pil di Taman Ismail Mazuki,Jakarta. Bahkan, kan sebil^rencong. "Betapa pedih hati kami/ Wira menyabet hadiah Festival Baca Puisi dari Jakarta/kalian hujamkan mata rencong Tingkat Nasional dari Menteri Pendidikan itu/ tepat dijantung kami!"teriak Fikar,anak dan Kebudayaan di zaman Fuad Hassan.

ni!= J! 103

Sudah 200-an puisi Wira. "Dulu, saya >(inenulis tema ketuhanan dan kematian,sedi- kit romantisme dan metafisika," ungkap Wira. Justru, dalam performance baca puisi, Wira mengeksplorasi seni didong dan saman.Untuk ilu, Wira menggondol Piala H.B. Yassin. Sajak terbaru Wira bertiiel"Indonesia Apa Lagi yang Kau Minta". Bait pertama,"Apa lagi yang harus aku serahkan/setelah segala- nya:air mata,darah dan kcpcdihan". Di mata Wira,Indonesia yang diwakili penguasa pusat tak habis-habis ntenuntut pcngorbanan rak- yal dacrah.'Tak habis-habis.tak habis-habis/ bahkan setelah segalanya: air mata,darah dan kepedihan". Dalam Biofira/i Merdeko, Wira menyitir kembang taman (benih nasionalismc?) yang telah disemai.tapi kehilangan ruang dan uda- ra kemerdekaan.Pun. impian yang tak punya tempat dalam tidur."Wahai langit dan ang- kasa yang terbuka/ berikan aku satu semangat saja: menaniang sang garuda". Perlawanan yang disalah-pahami sebagai separatisme? Kegelisahan Wira. Keumala. dan Fikar mewakill kemarahan kaum muda Aceh ter- hadap sentralisasi kekuasaan. Seperti dulu. dalam syair Fikar, yang mengatur siasat penak- lukan. mengumbar janji. menyuguhi anggur hingga mabuk,lalu menghunus sangkur.Tapi. "melebihi Belanda/ mereka perkosa istri-istri kami/ mereka tebas leher putra-putri kami/ mereka bunuh harapan dan cita-cita kami". Mohammod Sholeh, SW,don BLU

Gaminaf 8 Aguatus 1999/No»24/I 104

Puisi, Pipa Gas, RakyatMiskm...

Thnah airmata tanah tumpah yan^ sedang p4dih sebelumnjra mirkan geiukan reformasi? dukaku juga telah disulut oleh tarian Pe- mata air airmata kami rcmg Sabil oleh gmp Cakra AKSI menggugat kasus Aceh airmata tanah air kami Donnya asuhan Niudin Daud, berdarah telah merambah ke di sinilah kami berdiri seniman tari putra daerah Aceh. mana-mana. Usai pembacaan j menyanyikan airmata kami... Ibk pelak, malam itu memang puisi, di panggung utama gugat-j sebuah malam penggugatan ter- an itu lalu dilanjutkaii lewat mu- j PENYAIR Sutardji Calzoum hadap kekerasan, y^g temta- sikalisasi. Sementara sedikitnyat Bachri kembali membacakan ma dilakukan oleh tentara. Cer- 20-an pemusik anak-anak jalan- i sajaknya yang beijudul Jbnah penis sufi Danarto dan doktor an kelompok Sanggar akar asuh-; Airmata, kali ini di Gedung Ke- filsafat Tbety Herati ambil ba- an Ibe Kaiyanto daii Institut So- senian Jakarta (GKJ), Sabtu gian dalam acara ini. Berbeda sial Jakarta (IS^ melakukannya (7/8) malam lalu. ^jak itu seke- dengan Danarto yang menyam- dengan garang dan riang di atas tika menemukan greget bam, paikan gugatannya lewat baris- panggung, maka Fosala (Forum berhubungan dengan tema aca- baris puisi, Toely menyatakan Solidaritas Aceh)—^panitia acara ra malam itu: keprihatinan atas hal itu lewat pidato dengan ti- Malam Seni Amal malam itu— apa yang teijadi di Aceh. tipan empat pertanyaan iMtis. membuatnya demonstratiE. • Berkaitan dengan mendekat- Berbagai foto tentang sejarah Kemana pun melangkak nya peringatan HUT Kemerde- Aceh dari masa kolonial, revcH kalian pijak airmata kami kaan RI17 Agustus mendatang, lusi kemerdekaan, Orla, Orba- kemana pun terbang Tbety melemparkan empat per Harto,sampai "era DOM" dige- kalian kan hinggap di airmata tanyaan gugatan. Pertama, apa lar dijbyer (serambi) kanan-Wri kami artinya kemerdekaan bagi rakyat GKJ. Pameran menunjukkan kemana pun berlayar Aceh bila setahun setelah DOM ironi, dari sumber alam seperti kalian arungi airmata kami... dicabut kawasan Serambi Me- gas yang dimiliki daerah itu kah ini tetap bersimbah darah? sampai tragedi kemanusiaan pe- Keprihatinan yang sama di- Kedua, apa artinya iklim mer nuh darah. ungkapkan Ratna Sammpaet, deka bagi rakyat Aceh kalau Foto-foto menunjukkan jalin- lewat bait-bait puisinya berju- yang ada di sana militerisme dul Doa. la bertanya, inikah an pipa-pipa berukiuan besar yang hanya mendatangkan ke- yang mengalir di sekitar Arun. yang namanya Aceh di alam sengsaraan? Ketiga, apakah arti Di sisi lain, terpajang foto-foto merdeka? Karena itu, gugatnya: nya.proklamasi kemerdekaan 17 ralqrat Aceh yang miskin. Apa Agustus 1945 bila ada sejumlah yang terpampang itu semestinya Kamu sebut kami bangsa yang elite politik di Jakarta malah menyadarkan: penyelesaian merdeka... berfoya-foya di atas penderitaan ironi "pipa gas" dengem "rakyat Kau ajarkan pada kami ten- rakyat Aceh? Keempat,apa yang miskin" itu seharusnya tidak de tang harga kebenaran sedang teijadi dengan bangsa ngan laras senapan. Oke? tentang mulianya mulut yang yang dua tahun lalu memproUa- tnampu mengungkapkannya (mathias hariyadi) dengan kejujuran tapi kenapa kau biarkan kami bungkam, ya Allah menyaksikan orang-orang memperjuaUbelikan kebe- rUiraii memasu^nnya ke dalam peti dan mengubumya dalam-da- Kompasy 9 Agustus 1999 lam. f Sebuah atmosfer kelam yang nelambangkan. ^rhati cipanusia 105

menutupi rambutriya yang telah memutih,mendrawa kotak besar ke p^ggung.;"Saya sudah sering dikir- f Puisi Simpati imi hadiah-hadiah seperti ini/' ujar Danaitoaambil membuka kotak dan nKn^bii isinya.Dengan cq)at bagi Ambon baiang itu diangkat agt^ tiri^ oleh Danaito.Penon- ■ 0' ton sempat teqperanjat bahkan suaia perempuan tenJe- ....Ambon tak lagi manise sayiing, ' ngar menjerit ketika Danaito m'emegang sepehggal tidbk Iinti ik kita, kakak adik kita, para orang tiia kepala dengan rambut panjang. Tentunya potongan di berita televisi babkan bersanding dengan tragedi kepalaituhanyalahsebuahbonekal s-- kosovo Puisi Danaito hanya pendek,dan sempat membuat karenamenangispimsiidahsulitdidengar atraksi menjatuhkan diri di atas panggung.Pemba- kahh bersaing dengan bunyiledakan waan seniman tua yang masih eneifgik ini cukupmem dan pekik kebakaran di mana-mana , buat gelak tawa penonton setelah sd)e!umnyadibuat tapijauh di dalam ban', nmngkin mills dengan kepalajadi-jadian. kebencian lebib menyala Sementara pcnampilan "Si Burung Merak" WS apakab mercka tidak ptmya cinta seperti kita?.... Rendra sempat ditunggu-tunggu para penonton, ka- rcna ia uimpil bclakangan. "Ciemi orang-orang Rang- Begiiu pciikan puisi yang dibacakan Endang Sri kasbitung" merupakan puisi panjang Rendra yang M.Ratiyo mcngawali pcmbaeaan scrangl^an mcnceritakan tentang tokoh Belanda Dowes Dekker puisi tcntang Ambon. la mcmbacakannya di yang mempunyai nama samaran Multatuli. Multatuli tcngali t^nui puisi kcmcitlckaan yang dibacakan olch yang pemah mengarang cerita "Saijah dan Adinda" bcbcrapa pcnyairdan scniman yang hadirdi acara orang Belanda yang membela bangsa Indonesia saat "Malam Puisi Mcrah Puiih 54 Tahun Indonesia pcndudukan pemerintah Kolonial Belanda. McnJcka",Ahad (22/8) lalu, di Monumen 19 Septem Di scla-sela parade puisi oleh para penyairjuga di- ber 1945 Taman Medan Mcrdcka Selatan,Jakarta. tampilkan pcmbaeaan cerita pendek oleh Hamsad Seiain Endang,Taufik Ismail masih juga menyua- Rangkuti. Malam puisi itu juga dimeriahkan oleh rakan deru pilu f^yat Aceh yang dibantai di tanah me- musikalisasi puisi oleh Sanggar Matahari. Tercatat reka sendiri. "Beratus ribu pengungsi 1999" adalah para penyair bcrparade membacakan puisinya. judul puisi Taufik, yang mempeitanyakan permainan Mercka iaiah Leon Agusta,CandraN Gultom,Hamid siapa yang mcmbawa Kosovo dan Bosnia ke Aceh. Jdw,Diali Hadaning,Lastri Faidani Sukaiton,Sanusi Yang menarik pada malam pcrhelatan seni itu B Nasution, M Lukito, Slamet S, Sutardji C Bahri, adalah pcnampilan .scniman kawakan dari Solo,Da- HS Jurutatap, Agus R Sardjono, Yose Rizal M,dan nano. Danaito yang .sclalu bcrpcnampilan topi hilam masih banyak lagi. Into

Republika^ 24 Agustus 1999

"Malam Puisi Merah Putih" Sebuah Bangsa

••• APA yang terjadi ketika 29 orang daii berbagai latar bela- 9 tih karya Emha Ainun Najib. Sedangkan penyair Sutaidjl kang silih berganti membaca- Calzoum Bachri yang berjaket saskan serenteWh pxdsi berkaitan coklat membacakan puisi sam- ■ dengan kemerdekaan si^tu ne- bU berpusing-pusing. Dr Hadi- geri? Dari mereka meluncurlah pekikan lantang, protes-proto man dan Yayasan Bersama ber- atas ketidakadilan, yang se- teriak tentang Orde Baru yang muanjra mempresentasikan se- k temyata kepanjangan tangan buah kenyataah: bahwa n^eri ■ Nekolim dan kebangkrutan In- ini belum merdeka dari penin- ■ donesia. Penyair HS JurtaUf dasan kamn lalim, bahwa bang- K membacakan sajak yang di- sa ini belum merdeka dari pro buatnya 22 tahun lalu, yakni ses pembodohan. Goyang Kerawang 77 dan Sum- Hal itu mengedepan dalam. pah Pemuda 77: //Kami putra- acara "Malam Puisi Merah Pu- putri Indonesia mengaku ber- tih" yang digelar oleh Dinas Ke- ^ Tanah Air satu, separuh sedang tergadai/Kami putra-^tri In budayaan DKI Jakarta di Mo-r ■ WSPendra numen 19 September 1945-1^^ donesia mengaku berbahasa satu, bahasa ketakutan/Kami man Merdeka Selatan, Mohas,. jeritkan tangis para pengungsid putra-putri ItidoTiesia mengaku Jakarta, Minggu (22/8)" rnalamI. yang terusir dari tanah kelahir- Acara dibuka GubOTtuv.DKI •- berbangsa satu, bangsa kela- I annya sendiri. Lewat puisi Be-■' paran.// Jakarta Sutiyoso yang kerbu-- ratus Pibu Pengimgsi, 1999, dian ! mengawali - pembacaan WS Rendra yang tampil di 1 Taufiq mendedahkan lasil re-- urutan ke-21 membacakan sa- puisi tersebut nungannya seperti tengah1 jaknya, Demi Orang-orang Penyelenggaraan "Malam 1 membaca wirid panjang. Rangkas Bitung. Berjins dan Puisi Merah Putih" yang dikait- Katanya: //Beratus ribu peng- kan dengan Hari Ulang Ikhun - berkemeja putih lengan pendek. 1 ungsi Thnah Air terusir di kam-- ia berujar //Dahulu, kira-kira ke-472 Kota Jakarta dan per-- pung halaman sendiri/Mereka ingatan ke-54 Proklamasi Ke I permulaan abad 19, ada orang • berteduk di bawah tenda-tendaI Belanda bemama Douwes Dek- merdekaan RI ini adalah yang[ sederhana sekali/Di lapangan keenam kalinya. Turuf dalam i ker yang punya nama samaran I terbuka, dipukul angin dan ge-• Multatuli dan menulis Saijah pembacaan puisi tersebut mulai; rimis malam harilTubuh memar dan Adinda/Sekarang bayang- dari para pejabat,tokoh masya-■ pukulan popor, rumah habis di- rakat, budayawan,seniman, pe- kan Multatuli hidup kembali dan nyair terkenal, artis, hingga ma- kunyak api/Kepala lepas bergu-■ membacakan pidato ini/.../Tuan- ling-giiling, kuburan massal di tuan dan nyonya-nyonya, salam hasiswa. Juga diselingi musika- bvkit tersembunyi/Jerit tertelan lisasi puisi yang dibawakan sejahtera/Nama saya Multatu- habis sunyi —rintih anak gadis, li/Datang dari masa lalu/Dahulu oleh kelompok Matahari Jakar janda dan istri/Darah menitik ta dan pembacaan cerita pen- abdi kerajaan Belanda, ditu- dari selangkang, darah mengu- gaskan di Rangkas Bitung, ibu dek oleh sastrawan Hamsad cur dari jantung lelaki/ Merun- Rangkuti. kota Lebak saat itu/Satu peng- ditk di bawah deru peluru, se- alaman yang penuh ujian/Rak- L

Kbmpas, 24 Aguatus 1999 bersama Dr Suminto A Sayuti Mempersoalkan Apresiasi Sastra(n) untuk Eni Zubaidah di Gamely Yogyakarta SEPERTI sudah saya keniukakan. bnhwa karena apresiasi sastra mengandaikan upaya 'pengkajian' apapun kadar pengka- jian xtu, m^a,dalam tak^n tertentu, ia merupakan dapat di- pandang juga sebagai suatu k^atan yang sifatnya kritis. Tidak salah jika kemudian muncuJ istUah kritik apresiatif. Di dalam mengapresiasi kaiya sastra, Anda akan mengaJami suatu pengalaman yang telah diorganisasikan oleh pengatang dalam karya dptaannya. Kemampiian mengalami pengalaman yang tertuang dalam karya dapat menimbulkan rasa nikmat tersendiri dalam diri. Daya empati dalam diri Anda memu- ngkinkan Anda menjadi terbawa dan terlibat dalam suasana dan gerak hati kaiya sastra. Jadi, apresiasi itu keadaannya bertingkat-tingkat, dari yang terendah dapat dikembangkan ke arah yang lebih tinggi. Pada apresiasi tingkat awal, seseorang masing-masing didominasi oleh emosinya yang bersifat personal, sedangkan pada tataran- tataran berikutnya, kemampuan intelektuainya al^ mengatasi keterlibatan cmosional. Apresiasi tingkat pertama teijadi apabila seseorang mengala mi pengalaman yang diungkapkan dalam satu karya sastra yang sedang dihadapi atau diapresiasinya. Ia lebih terlibat se- cara emosional dan imajinatif ketimbang intelektual. Dalam peristiwa semacam itu, perasaan dan khayal seseorang mela- kukan aktivitas yang dibayangkannya mirip atau sama dengan apa yang dikehendaki atau yang menjadi intensi pengarang. Ia akan tersenyuni dan tertawa tatkala membaca ba^an, yang di- maksudkan oleh novelisnya sebagai leluc»n; daya bayangnya at membayangkan-untuk mengenali dan menikmati-adegan, latar, dan suasana yang diungkapkan sang pengarang. Apresiasi tingkat kedua tetjadi apabila daya intelektual pem- baca beketja lebih giat. Pada tingkat ini pembaca inulai bertknya pada dirinya tentang makna pengalaman yang diperolehnya dari karya sastra itu. Ia mulai bertanya, pesan apakah yang hen- dak dis^paikan pengarang,jika m^mang karya sastra harus mengandxing pesan. Tetapi, dalam hubungan ini yang harus di- ingat jangan sampai pesan atau tema karya mer^'adi sebuah Utopia yang'menjerat Tema bukanlah sebuah Utopia kedl, kata .Gunawan Mohamad suatu ketika. Implikasi apa yang dapat digali dari alur atau tokoh ceritanya, adakah sesuatu yang teraembunyi di balik alur dan deskripei tokoh.Pendek kata, pada tingkatan ini pembaca mulai mereaksi karya yang dihadapinya. Okji karena pada tinfd^Btan ini pu- la pembaca merasa p^u untuk melengkapi dirinya dengan isti- lah-iatilah teknis dalam sastra. Nilai yang diperoleh dalam tataran ini biasanya lebih bersifat intrinsik. 108

suatu .diciptak^,tid^^ tearlej^icui dari &ktor ruimgmSvOIiSe dan waktu, tmhiron sastxajBflSwTfl merupal^j^g^Rj^ dari jalinan penganih faktor tersebut yang teijadi pada jiwa dan kepribadian sastr^wan. Dengan dennkian, pada tingkat ini tidaklah iniistahilbahwa p^teca akan jnencoba mfenelaah karyai sasba itu dengan memTOrhi- ^gto a^k-aspek yang bersifat ekstrinsik seperti aspek mosofis,so^lpgi^poKtis, dansebagainyayangterbayangdalam Kaiya t^but Di samping apresiasi pada tingfeafan ini dapat ta men^erikan keniknuitan yangiebi^ dimungkinl^^ la pCT^ca nxenulisl^ pengalaman-pengalamahnya itu dalam bentuk esai ateu artikel kritis. 01^ karena itu, tingfrat^p ter- aknir^apresiasi adalah tingkatan mendptakan, haik dalam.pe« ngertaa^ya yang ki^tif maupun yarig rekreatif, setelah me-' lao^uitin^^ mengenali,menikmati, dan mereaksL Q-fc (BeraamboiliO

Kedaulatan Rakyat^ 29 Aguatua 1999 109

SASTRA JAWA-ULASAN PENGAKUAN mRIYEM'DAN KEBEReM^ .s£<£cC-i

Nuansa \la«#lnd(^iaI

GAGASAN pembacaan salah Pariyem. Kenyataannya, karya sungguh luar biasa. Apalagi pe satu karya Linus Suiyadi AG,di Linus Suiyadi AG yang dita- nampilan Kadit Serse Polda Aula K^aulatan R^yat ma- mpilkan memang merupakan DIY LetkolPol Dm Yo^e Mende lam Kamis lalu, pada awalnysi fi:ngmen-fragmen,tidak utuh. pim mendapat aplaus penonton. muncul begitu 8eo&< Tak sedildt Namun justru karena itulah Ini memang kesempatan san pun ada firasat bahwa sas- maka Pengakuan Pariyem gat langka.^a direktur, peja- trawan ini akan begitu cepat terasa lebih hidup'. bat,'polisi, aktor, pelukis, prak- meninggalkan kita. Gagasan itu Yangjelas, me^ kaiya Linus dsi hukum dan yrartawan baca semata-mata dilandasi keingi- Suiyadi ini ^baca oleh berbagai kaiya sastra bareng-bareng. nan untuk menggugah ke- unsur profesi, temyata tidak Lebih dari itu, para seniman sadaran kita agar peduli kepada mengecewakan. Bahkan lahir yang selama ini hiEunpir tak per- Linus Suiyadi AG,ycmg sedang bentuk pemanggungm kaiya nah punya kesempatan sepa^- dalam perawatan di RS Panti sastra yang enak dinikmati. guhg, dalam acara ini bisa RapihYc^a. // ^ Padahal format pembacaan tampil bersamaHsama. Misalnya Diantara sekian banyak kar baru dilaksanakan beberapa penampilan sepanggung rsya ya Mas Linus, kai^ pilih menit sebelum acara dimulai. monolog Butet Kertaxedjasa,pe- Pengakuan Pariyem karena Kalau Butet Kertaredjasa, musik Bram Makahekum dan karya yang lahir akhir dekade Landung Rusyanto Simatu- AmbarPolahl '70-an tersebut selain fenomenal pang,Awar AN,Fred Wibowo, Apresiasi Sastra j juga sempat menimbulkan kon- Heru Kesawd Miuii dan Su- f" Pakar sastra Dr Suminto A: troversi. Ketika Pengakuan Pa V\nrodonb tampil bagi^ ISayuti pun menilai acara ini' riyem lahir,juga ada pih^-pi- itu sangatlumrah.' Demikian ju merupakan sarana apresiasi hak yang menilai karya ini.di ga kalau penampilan Maria sastra yang cukup efektif. terlalu vulgar;jorok dan saru. Kadarsih,Km Utami,dan Lusi . Memang, tidak semua isi Tlifniing^nlciin, penilaian se- Lakshita tampil prima. Mereka buku Pergakuan Pariyem diba- itu munoil lantaran mpmnng sudah t^iasa mengo* icakan Halam aksi Pediili Seni Pengakuan Pariyem terlalu lah diksi,intonasi dan peng^y- man'tersebut. Hanya separoh lugu, polos, dan blak-blakan. la atan atas suatu kaijm- yang sempat dibaca. Itupun de terlalu pasiah menerima keny- Namun kalau tokoh-tokoh ngan 'sangat terpaksa ada be ataan, dengan perasaan lega sepeiti.Duektur Karta Pustaka berapa bagian yang dihi- te.Tetapi dalam era sekai?^ Anggi hfinami, Rektor UAJ Drs langfcfln, Nilai lain yang bisa ki- ini, ketika kaiya Mas Linus itu E Kusumadmo MM, Rektor ta tangkap dari pembacaan dibacakan, temyata anggapan UST Prof Soebronto, Ketua kaiya Linus Suryadi AG ini,' TTiinir terhadap . Pengakuan Umum Mcyelis Luhur Persa- sangat terasa adcmyajiuanm Pariyem bisa cairjuga. tuan Tamansiswa IQ Boeihanu- Jawa-Lndoiiesia: ada Jawa-Ba-. Berdasar mff«"kan dari Dr ddin LoebiSi praktisi hukum tak,Jawa-Padang, JavmrSiinda,! Suminto A Sayuti,even tei^but Utiek R Danumihardjo SH,dan Jawa-Kalimantm;:> Jawa«Am- disepakati sebagai Pembadian seniman lukis Ardiyanto Pra- bon, dsb. Artikulam kbsakata Fragmen-fragmen Pengakuan nata bisa tampil memukau? Ini 110

dah dmwkhnni.Semnanya me- seniman dan budayawan win- pat' mempertanyakan tindak; laxdut acara semacam im.Bah- ,, f kan seniman^Sapto Rahaijb ser Iwin menyampaikazi mmpati tlniw kepeduli^ kepada Linus,juga adanya pemanggungan.kai^ fUMrfm yang hftrirpsinnmhiingnw , (Jpko Budhiavtp)

Kedaulatan Rakyat^ 1 Aguatua 1999 awa Mengerikan ■ ■ ^ - v,, .. . . YOGYAj^KR)- Difondin^ sastral^dtmraia, Kanwil Depdikbud DIY,Suhaidjo IdS SH ters^' kehidupan sastra Jawd sangat menigraikan, ka- but berlangsung bingga Jumat(27/8), hari ini, rena sudah t^pinggiikan. Sdain yang mengge- Kanus i(2^8) menghadirkan pembicara Drs luti sastra Jawa semakin'sedikit,'mereka yang Sumaiyono MA,Drs Suwamb V^trotomb. memi^Iw^ulian terhadiap sastra Jawa bisa Leb^ jauh, alumnus Fakultas Sastra UGM ddutdj^.dengan jUrL Ihf peiiu mendapat perha- yang kini bekeija d|Balai Bahasa Yc^orakarta itu tian serins,ternuunik dan pendnna senL mengatakan, selaih denyiit;kehidupan sastea Demikian ditegaskan Ifetua Sanggar Sastra Jawa didinamisir, sastra Indonesia juga perlii Jawa Yogyakarta,-Dra Sri Widati Pradopo, mendapatkah perhatiark"Na^ sastra dalamTemu Peinbind Seni se-DIY* di Miinftnm memang baik danheruhtung'dibandin^can sas Benteng VredebuiK Raba(25/8X Ac^ yang dis- tra Jaw^'katanya.. elenKarakan' *' Bidang*' Kesenian Kanwil Me^ begifu, dalam pengamatah Sri Widati, Depdikbud'DlY-tersebut juga menghadirkan materi pelsgaran. sastra ; Indonesia sampai pembicara Drs Dimyati,Drs Suhazyoso SKy^g sekarai^ masih 'dititipkan'. /^Materi sastra membahds perkembangan musik dnn teater. Indonesia m^ih dititipkan pada peleyaran ba Acara^yang dibuka Kepala Bidang tcpgotiipn hasa Indonesia,"tambahnja. " ■ (Jay)-k

Kedaulatan Rakyat^ 26 Aguatua 1999 SASTRA SUIIDA-ULMAN

<» TTTTTuTfrGrD

Sastra an itu muncul puianama-nama bam seperti OlehABDULAHMUSTAPPA ' Ningrum Juladia,Ami Raksanagara,Ahmad | MEMBICARAKAN sastra daerah, Dani,Rahrnat M.Sas. Karana, Usq) j^mli tenitama ba^ mereka yang tidak teilibat di HM,Suhana Darmatin,Aam Amilia,Min dalamnya, mungkin ibarat tnelirik kembali Resmana,Adang S.,A^ Metdeka Permana ke arah setumpuk benda tua yang selama ini dll. Beberapa dan mereka menulis dalam dibiarkan teronggok di sudut halaman dua bahasa,Sunda dan Indonesia. Ahmad belakang.Sering muncul pikiran ingin Bakrijuga, meski usianya tidak termasuk mcmbuangnya,karena mengganggu muda lagi, mencapai puncak keasriap penglihatan. Tapi niat seperti seiaiu produkdvitasnya saat itu. hanis diuningkan, karena terayata benda- Di samping majalah dan surat kabar,pada benda tua itu masih saja ada gunanya. waktu yang sama penerfoit buku pun Mungkin hanya sebu^ pakunya yang kita bermunculan,antara lain Kiwari dan Pusaka ambil karena ternyata masih lebih kuat Sunda.Pusaka Sunda,di samping ketimbang paku yang bam kita beli di toko. menerbitkan buku-bulcu bam juga banyak Kadang,Irayunya yang kita perlukan yang menerbitkan kembali buku-buku Sunda dari terbukti masih tahan teihadap rayap k^na Balai Pustaka yang pemah muncul dan sebelumnyasudah diawetkan secara alamiah. populer pada masa s^lum Perang Dunia IL Kenyataanjuga menunjukkan,dengan Sedang Penerbit Kiwari,di samping segala kekurangannya,sastra Sunda masih menerbitkan buku-buku bam,menerbitkan tctap hidup. Artinya, masih ada penulisnya, kembali buku lama di luar Balai Pustaka. dan masih ada pembaca yang membaca Bagaimana menafsirkan fenomena seperti karya-karyanya. < itu,dimana pertumbuhan sastra Sunda I^au Idta melihatjumiah media pers yang demikian subumya? Yang pasti,tidak bisa terbit, puncak perkembangan sastra Sunda dilihat dari sisi ekonomi karena keadaan Abad XXsudahteijadi padadasawarsabO- ekonomi kita umumnya ddak terlalu baik an. Saat itu sejumiah majalah terbit di saat itu. Salah satu sebab yang mendorong Bandung dan Bogor Warga, Mangle. masyarakat Sunda.waktu itu suka membira:. Baranangsiang, Kujang,Sangkuriang, (sehing^a psula tahapberikutnya merdka-<- ^ Sunda,Sari, Lcmgensari, Campaka,Pelet, membelibacaan baik koran, majalah Hanjuang, Wangsit,di samping kor^ maupun buku), bararigkali, karena dalam Sipaiahunan,semuanya teibit secara tetap. tahun-tahun s^lumnya bahasa Sundamasib Majalah-majalah tersebut ada yang terbit diajarkan dengan baik di sekokdi-sekolah. mingguan,dua mingguan dan bulanan. Sampai ak^tahun 1950-an,sekolah- Hal ini perludicatat karena sastra Sunda sekolah dasar kita(waktu itu disd>ut SR, pertama-tama dan temtama dipubllkasikan Sekolah Rakyat)masih menyin:q)an sejumiah dalam koran dan majalah. Kendati tidak ada buku bacaarrterbitan Balai Pust^ yang bisa pun yang resmi sebagal majalah sastra,tapi di dipinjam oleh murid.Di sekolah piin masih sanalah para pengarang mengumumkan ada pelajarw meinbaca.Dengan lersedianya karya-karyanya^ berioimpul bacaan ^ds,murid terlatihiuitukmemba^ membicarakan berbagai persoalan. Di samping itu,sarana lairmya Q)ers,radio, • Semua media tersebut menyediakan lahan TV)te lum banyak seperti sekarang, yang cukup untuk pemuatan puisi(sajak dan sehin^a masyarakat lebih banyak menuliki dangding),ceipen atau cerita yang dimuat waktu luang. . . secara bersambung.Bisadibayangkanberapa Parapenulis Sunda yang men^i^ilkan banyak naskah cerita yang dibutuhkan agv karya[xula dasawarsa 60-an,umumnya maialah-majalah ters^t dapat terus terUt adalah parapendatang. Mereka berdat^gan Ituiah aebabnya,8elainnama-ruuna ke Bandung karena keadaan di kampung. pengarang yaitg sudah menulisjauh asalnya ddakaman.Di sinilah mereka sebelumnya seperti Wahyu Wibisana. Ajip menulis,dengan ikatan batin yang masih kuat Rosidi, Apip Mustopa,IG Umbata.RAF. terhadap kampung halamarmya. Tmi Kaitini,Caraka dll, pada dasawarsa 60- Latar belakang lingkungan demikian,agak bcrbeda dengan lingkungan para penults 112

aendnd'sebcla^bm IQ Uhibaia.Sy»tf 'saatra Idia"dan "sastra mereka". Untuk AbId,WUq/n ontuk iiienyebutbebaiq)aoania.'iea9atmenyebut bebenqn otnia.'Koqnt men^^mention ungumempahaiikantanBgapaii lifldaffigaoyaagiclatiflebthiM^^ prmhafanyaScfcagripenffit^pedakriia^ SdmahyassberialandenganbailLI yasg be^jalan dengan baik, ineagaiifiiattbebeEBiaDeBsaranBimidamengangkat bebecapa pcngatang muda lii^cungan ma^ikatyang tenibw nilai-ntlai sebs^ ledaktur,ra ida^ metdca belum kdudopan yang ms^nn,(^pat kita rasakan betpengalnman. Yang menarik,majaJah Mangleyang telahbesartiiasnyasemasa Yang moiaiik,kreativitas parasastrawan diasuh oleh Wahyu,ddak menjadi tunin atau . yang muncul dasawaisa60-an itu ditmggalkan pembacasetelahisinyab^bah, tatalang luaibias&Dibandingkandengan, ketika dipegang RustandL >'»> . . v' fealitas yang masih sert)a tobatas, Yang ke^ia,yang tampoknyajuga menjadi ptodukdvitas mereka cukupdnggt Wahyu pendorong maiaknya kegiatan sastra waktu l^mrisana misalnya,disamping aktif menulis ituadal^esay-esayseitakriiikyangthtulis < ceqpen dan puisi,juga membuat gending oleh Ajip Rosidisd)agaimanatelah | karesmen yang dipentaskan di beibagai disebutkan di atas.Ba^ para pengarang. tenqiatdiJawaBaratPanientasan sq)ettiitu nutda,kritik dan e»y yang ditulis oleh Ajip tentn saja memerlukan dm kega yang besar itu sepetd menawaikan kesadaianbaru disamping biaya yangjuga ddak kecil. bahw&menulis buk^ pekeijaan iseng amu Andmya,dalam tondid ekonomi yang sambilan.Bilasdreluiiuiya menulis setihg,'^ b^tu sedeifaana, pementasan-pementasan dianggap sdKigai kelangenan, maka bagi sQwdi itu temyata dapat dilaksanakan para praulis muda menulis bisa ditetima dmgan baik.Padahal tahun-tahun kemudian, sebagai"pekeijaan" utama yang hatus kedlbi keadaan ekonomi sudahjauh lebih dltenini dengan sungguh-sungguh.Sajak- baik,pementasan gending kaiesmen ddak sajakyang ditulis Rahmat M Sas Karana pen^teqadilagL nusalnya den^jelas menyiratkan bal itu, Bd)erapa penulis pun sangat produkdf. bahwa menulis panggilanjiwa yang Rahmat M Kaiana(untuk puisi)aiau dipettanggungjawabkan sepenuhnya. Aam Amalia dan Ningnun Jul^ha(untuk Sebelumnya,pembaca (dan juga piosa) menulb sepetd tak hend-hendnya. pengarang)tidak dibiasakan terlatih untuk Kaiya mereka muncul sedap minggu di membedakan mana yang kaiya sastra dan bexbagai media. m^yang bukan ka^a sastra badasarkan Kegiatan yangsifomya kriteria-kritetiayang jelas. roemperbincan^bui sastrajuga tumbuh Sayangnya keadaan sepeiti itu ddak dengan baik. R^hmat M.Sas. Karana, Apip berlangsung lama.Petubahan b^ar di pentas Mu^c^ Hidayat Suiyalaga,dll adalah nasional yang tetjadi pada pettengahan tahun bdrerapanamayangmenipaican akdvis 60-an membawapengaruhyangmaldnterasa k^atan-k^iatan sepetd itu. Peseita akdfhya memasuki tahun 70-an.Satu persatu adalah para penulis muda« yang antara Iain majalah-majalah bahasa Sunda itu dirang^g oleh esay dan loridk sastra yang menghilang dan kemudian ddak tetbit lagi. ditulisoIehAjipRosidi dengan bidiasa yang ■ Peneibit buku pun demikian juga. lug^ argumoitatifdan jelas sasarannya. Keadaan sepeiti itu dipeiparah lagi oleh Kittikaesay dan kiitik Ajip yang sebelumnya kebijakandibidangpendidikan,dimana.- . . tetsebar di majalah dan koran itu kemudian mala pelajaran bahasa(termasuk pelajaran ' (antara lain"Dua Banjak* dan behasadanah)tenis diutak-atik,sehingga siswa cendetung makin dijauhkan daii dunia sastra.Pelajaran mepibacamisalnya . Ada bebai^hai yang menaiik yang dihilangkan,akibatnya siswa ddak memiliki noenambah inai^ya suasana sastra Sunda kesempatan untuk btflatih menyimak dan isaatitiLPeiiani^tamidte^ membaca kalimat dengan baik.Padahal Kartaknapmahfti priqWnn sastTfl sastra,termasuk ajHesiasinya, memerlukan' Sastian^yangsdbdoiimyatelahpuiiya ;" keteriadhan.. •

meojatdpepiiini^ied^maiaJahA^^ DALAM kurunwakm 10tahun terakh^ daiimsecaiakoflsisteii menawaikan mtsi dan: ini,dunia siastra Sunda sedikit dimanjakan viaba^,dal^;8a^Sunda..CeritaKxn < oleh bebetapa hadi^'sastia yang diberikan yang dirnnat'dalamtnajglah-ya riiflotlinya^ f sedap tahuiiL Leinb^Basa &Sastra Sunda; 'toffl^pamrilkansdteraagak 1^bila'^;!*!. (LB^)I memterikan hadiah sastra imtuk"• i kaiya yangpanahdimuatdiimediainassa .>• ters^tiiia^''diia^'61^ Wahyu Wilnsana ! tahun sebdumnya.Yayasan Kebiidayaah ' (Ode.Ada peigeseran selera yang cukiq) Rancagemeinbetikan hadiah sastra untuk. substansiaLMisalnyadibedakan antara buku yang tel^ tetbit Selain itu hadiah.. .v 113

Sastra DK Ardiwinata diberikan pula tiap 11* K^Iau parp^nyair Sundasebelupmya^/ 'taliun dalam bentuk sayembara melipud menempatkan latar belakang nilai budaya ; penulisan puisi,ceipen dan novel. : : mil^ya sebagai tabir di se^tardirinya, . Hadiah sastra dan sayembara itul^ yang Godise^t beda.Ia,.ydng meskipun. ; kemudian mengukuhkan nama-nama .^ebagaimana pengaloiannya,bahwa dari ' pengarang mu^dijajaran sastra Sunda. , orang tua serta lingkungannya di ma^kecil: seperti Tatang Soemarsono,Godi Suwama, ; ia mernpf^^eh pengayaan batm daii nilai- ^ T(^y Muhta^,Daipan A^awinangun, f mlai ti^sibnal,tapi pada saatjadi prayair ia Hadi AKS,Dian Hendrayana,Budy Rahayu .dengan senang bati mempersilakw si^pun Tainsyah,Etti RS,Usman Supendi,Soni dan apa puii datang menghampirinya.Yang Farid Maulana.Yoseph Iskandar,dll. unik.pe^paduan antara nilai k^yang sudah Di bidang penerbitan,setelah penerbit ada^ dalam dengan sesuatu yang da^g daii PusakaSun^dan Kiwari ddakaktiflagi, luaritu.menyebabkan puisi-puisi Godi saat ini. paling tidak masih ada tlga peneibit jiistru terasajadi padu.Dalam bidang prosa, yang meneibitkan buku sastra.Dua di sesuatu agaknya sedang beri^ses pada tiga- Bandung,Rachmat Cijulang dan Geger enqrat pengarang muda.Budi Rahayu Sunten,satu di Jakarta. Girimukti Pusaka. Ihmsyah.Cecep Burdansyah.Hadi AKS dan Dariketiga penerbit itulah khasanah sastra Daipan Ariawinangun inasing-masing- Sunda setiap tahun diperkaya dengan buku- memilikiciri yang menarik. buku baru dalam bentuk novel,kumpulan Cecep Burdansyah(lahir 1963)seperti sajak dan kumpulan cerpen. dengan senang hati memelihara keliaran, Para pengarang muda yang sejak tahun 70- baik dalam mengolahtemamaupun dalam an agalmya secara sadar ingin menawarkan meinaniaatkan bahasa. Cerita pendeknya sesuatu yang baru.Juniarso Ridwan,Eddy D. Bilatiing penuh dengan kata-kata yang Iskandar, Yoseph Iskandar dkk sering terlibat "rungseb" dan "garihal". Namun,justru • • diskusi yang menarik tentang masalah- karena demikian cerpen menjadi sangat masaJah sastra. Mereka memang tidak bisa hidup. menghindar dari imbas.sa.stra Indonesia dan Baha.sa percakapan sehari-harijuga. sastra dunia.Juniarso (iahir 1955) misalnya, dimanfaatkan oleh Darpan Ariawinangun yang berlatar belakang pcndidikan eksakta (lahir 1970). Darpan sangat sedapa^ (ia insinyur ITB)ingin menawarkan wacana lingkungan kelahirannya. yakni pesisir intelektual dalara.kaiyanya. Belakangan ia Karawang.di mana bahasa dalam ^tgaulan lebih banyak menulis puisi dalam baha.sa sehari-harinya sudah tidak jelas lagi Indonesia. Sedang Godi Suwama Oahir identita.snya. Sunda.Jawa, Cina, dan juga 1956)peitama-tama menulis puisi liris yang sumpah serapah khas penduduk pesisiran kcntd dengan nuansa tembang. Bahasanya bermunculan dalam k^a-karyanya.Salah merdu,iramanya terpelihara, dan ia seolah- satu cetpennya.Si Ato Miara Jago memiliki olah melihat segala sesuatu sebagai karakter yang sangat kuat tentang manusia nyanyian. kelas bawah(Wamasih, seorang ibu)yang Kemudian ia mengubah penampilan secara sudah berada di dasar penderitaan hidup di radikal. Ceipen-cerpennya terkesan jungkir- mana yang masih ia miliki tiada lagi kecuali balik dan g^ak.di mana struktur cerita dan martabat latar serta karakter tokoh-tokohnya sengaja Budi Rahayu Tamsyah (lahir 1962)sangat dibuat seolah-olah acak-acakan. mahir menciptakan suasana cerita untuk Penampilannya itu, agaknya secara sadar mengukuhkan karakter tokohnya.Baha^ya ingin dihadir sebagai sosokjiwayang efisien sehingga karakteristik cerita-cCTta gelisah dan tidak pa.srah, lebih menemukan bisa tampil cukup kuat, meski tokoh d^latar muaranya dalam bentuk puisi. Puisi-puisi ada kalanya digambarkan seadanya saja. yang ditulisnya, yang kemudian Yang agak berbeda adalah Hadi AI^ O^hir dikumpulkan terutama dalam Blues Kere I%5).Berasal dari Pandeglang,ia mahir Lauk,saya kira, boleh kita terima sebagai menjalin kalimat yang nafasnya panjangr penampilannya yang fenomenal. Godi. yang panjang.Sesuatu yang unik sebenamya, mengaicu masakecilnyadiasuh dalam pengarang sesuai dia yang senang be^yik- suasana tembang dan dongeng.sepertinya asyik dengan deskripsi.Ia sangat sabar ingin menjadi tokoh dongeng itu sendiri. membiaii^ tokoh-tokohnya memiliki ' Berbeda dengan Sayudi,Surachman RM atau kesempatan seluas-Iuasnya bertemu dan Rahmat M Su Karana(tiga penyair menyapapembacanya tentang segala sesuatu teidahulu yang oiasing-masing memiliki yang bukan saja menyangkut dirinya tapi kekuatan ters^iri)yang masih juga berada di sekelilingnya. Mang UIim, menempatkan pagar mayadi sekelilingnya. tokoh sentral dalam Oknum misalnya.adalah Axfi meoempBtkan dirinya leolah-olah manusia yang dengan segala kejujuran dan ingin tetapdibiarfcantefbiikiL'4i i. kcsederhanaan merasa tidak mcngciti harus 114

bagaunan^menyik^i keadaan ^lilin^ya.Baginya, kqujuran bukan saja hadlah sastra diberikan,karvi tidak bcfi^h^nfeat t^n Tnalgfi bisa' ■ sastra v^no —i mengiutdang malapetaka. TbtangSoem^noGahirl956)inahir • ^b^isi.mi^ya, setiap tahun muncul ^i^puk^ceritadengan latarsertatokoh Im^ataupandMganterhadap novel atau dunia silatCeipeiinya(jfertmenMpilkan SIl? n dikukuhlcM sebagai karya yangmenarik SlrSS-!?wpejn iturauncul (termasukdalampeispublikMi^ \ Sedang Yosqph Iskandar(lahir 1953) I^onesia)«i^tabuaka^ menyukai latarsejaralLCerita-ceritanya. .jneinancuigrasaingifltahupendjaca, .. y^g ditulis belakangan. di s^tar kerajaan-kerajaan Sunda yang masih sangat teicecer. Beberapajudul novelnya.,seperti TanjeurnaJuritanJayadi luasan naskah atauWangsakerta, PowamzA/foyasebuah dian^t dokumen dari sejai^ Sunda yang sempat dipwsoalkan keasliannyaitu. nieniperoleh nianiaatnya. Sebagai akhir tulisan ini,saya ingin dib^Sastra oleh Sunda masyarakat yang sampai luas, tahunsekarang 1960-an kSI1?^5 y®"® dikemukakan ketika cenderunginakinterbatai5.Pembicar^ r ten^g sastra makinlangka.Sastra Sunda. ' ag^ya telah melepaskan pembaca ®"®®"""iveisitas, industii tradisionakmem^kesadaian Yaknimereka memilah-milah yang tidak mana, ' Pen^^Epkajnan dll) Bahasa mengadakan Nusantara. ProgramDalam pei^bM^ya antara Iain dikemukakan karyayang k^ sastra.sastra Predikat dan kaiyaniana s^tra.yang bukan bag! ^wamemanfaatkanfa ta hendaknya bahasa dandiat budaya lebih baikNusantara Jadiabra^(artinya dikukuhkansd^

rasa Mudah-mudahan demiJdanlah halnya.*** penasaran pembaca untuk membacanya CyawuraIndahf20JuU1999

Pikiran Rakyat, 21 Agustus 1999 ,