Kepemimpinan Visioner Net Televisi Masa Kini

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kepemimpinan Visioner Net Televisi Masa Kini KEPEMIMPINAN VISIONER NET TELEVISI MASA KINI WENNY MAYA ARLENA [email protected] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur ABSTRACT The aim of this study is the author wants to know and understand how the visionary leadership of NET Television Present Problem of this research is how the visionary leadership of NET Television. The method used is a qualitative research method by using the concept of leadership and visionary leadership concepts that exist in the organization. The collection of data obtained through observation and interviews with the CEO of NET Television Mediatama Indonesia as key informants. The conclusion management and strategy are two things that can not be separated in an organization. Strategies that owned a leader is very important because with the management owned then executed in accordance with the rules and policies that apply then all the existing performance within an organization to run well that media leaders should have a strong national character to Indonesia's development. Has characteristics that are very capable against the interests of the citizens not the interests of consumers who are already in the construction in such a way. Key word: leadership, visionary, media, television ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui dan memahami bagaimana kepemimpinan visioner NET Televisi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kepemimpinan visioner NET televisi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan konsep kepemimpinan dan konsep kepemimpinan visioner yang ada dalam organisasi. Pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan CEO NET Televisi Mediatama Indonesia sebagai informan utama. Kesimpulan Manajemen dan strategi adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam sebuah organisasi. Strategi merupakan bagian dari manajemen yang harus di miliki seorang pemimpin dan sangat penting karena dengan adanya manajemen yang dimiliki kemudian dijalankan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku maka segala kinerja yang ada dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik bahwa para pemimpin media harus memiliki karakter bangsa yang kuat untuk pembangunan Indonesia. Memiliki karakteristik yang sangat mampu melawan kepentingan masyarakat bukan kepentingan konsumen yang sudah dalam pembangunan sedemikian rupa. Kata kunci : kepemimpinan, visioner, media, televisi PENDAHULUAN sebagai industri media maka secara Perkembangan dunia global langsung akan mempengaruhi sistem memiliki pengaruh yang sangat kuat produksi pada media tersebut. Media terhadap perkembangan dunia media. memiliki fokus yang sangat kuat Sejak media melisensikan dirinya terhadap omset dan kompetisi antar Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 17 media yang memiliki orientasi pada pemerintah dalam bidang penyiaran bisnis semata. membawa berbagai perubahan dan Industri penyiaran di Indonesia memberikan tantangan baru bagi menunjukkan perkembangan yang pengelola media penyiaran. sangat pesat sejak sepuluh tahun Bisnis media penyiaran dalam terakhir. Bermunculan televisi swasta hal ini pemilik media dan pengelola nasional yang saat ini sudah berjumlah media adalah dua hal yang saling 10. Awal muncul televisi swasta bersinergi, karena pada hakikatnya nasional pertama tahun 1989 adalah mengelola media penyiaran adalah RCTI, kemudian SCTV, TPI berganti mengelola manusia. Melihat pemimpin nama menjadi MNC, Indosiar, TV7 media saat ini seperti melihat penguasa berganti menjadi Trans7, Lativi menjadi media yang ingin menguasai dunia. TV One, Trans TV, ANTV, Metro TV, Konglomerasi merupakan karakteristik Global TV dan regulasi pemerintah dari perkembangan industri media, yang sudah tidak mengijinkan berdirinya kemudian lambat laun menganggap stasiun swasta lagi karena frekuensi khalayak pemirsa bukan lagi sebagai penyiaran sudah tidak ada, sehingga warganegara namun lebih kepada saat ini semakin banyak pula konsumen yang dapat memenuhi bermunculan stasiun televisi lokal yang kepentingan elit-elit kapitalis yang berjaringan khususnya di Jakarta. dapat membahayakan peran publik di Televisi lokal di Jakarta antara lain yang media dan media tidak lagi awal berdiri seperti : Own Channel mementingkan warganegara dalam (Ochannel), Jak-TV, Daai TV, Elshinta pembentukan kerja media. TV kemudian Kompas Tv, B-Channel Keberhasilan media penyiaran yang berganti nama menjadi Rajawali sejatinya bagaimana kualitas sumber Televisi (RTV) dan terakhir NET (News daya manusia yang dimiliki, and Entertainment Television) yang infrastruktur dan tentunya dipimpin oleh sebelumnya adalah Space Toon, seorang pemimpin media yang memiliki tepatnya 15 Mei 2013 baru usia dua strategi, manajemen, pengetahuan tahun mengudara namun sudah tentang broadcast televisi, mengetahui mendapat tempat di hati khalayak perkembangan teknologi, mengikuti pemirsa. perkembangan program-program Industri televisi berkembang televisi, pemikiran-pemikiran dan menjadi industri padat modal yang wawasan yang lebih maju ke depan dan pengelolaannya di dukung dengan pencapaian visi misi serta jiwa karakter teknologi canggih sebagai bentuk yang khas sebagai pemimpin untuk implikasi globalisasi industri media. menjadi panutan bagi seluruh Seiring berjalannya industri televisi di karyawannya. Hal lain yang menjadikan setiap negara memiliki karakter dan keberhasilan media penyiaran adalah perkembangan yang khas atau berbeda kreativitas yang dimiliki setiap pada setiap tahapannya. Regulasi karyawannya karena bekerja di media Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 18 industri tidak lepas dari tiga pilar utama dalam 2 dimensi perilaku: 1. Inisiasi yang merupakan fungsi vital yaitu struktur (task actions) dan 2. Hubungan program, teknik, dan pemasaran. aksi maintenance (relationship of Selain itu keberhasilan media maintenance actions). televisi melalui program-program yang Teori situasional diasumsikan disajikan tidak lepas dari kepemimpinan bahwa salah satu dari keempat NET media, salah satu televisi lokal di kombinasi dari perilaku kepemimpinan Jakarta yang berjaringan dan bisa saja menjadi efektif ataupun tidak memperkenalkan teknologi dengan efektif, tergantung kepada situasi yang menggunakan sistem streaming, ada. Hal ini tergantung dari tingkat berbagai media sosial seperti instagram, kedewasaan kelompok tersebut dalam twitter dan youtube sebagai media sebuah organisasi tertentu. Teori promo dan informasi program untuk kepemimpinan situasional yang khalayak pemirsa NET, agar lebih dekat dikembangkan oleh Paul Hersey dan secara psikologis antara khalayak Kenneth Blanchard didasarkan saling pemirsa dan NET. NET ingin berhubungannya diantara hal-hal membuktikan dan memberikan sebagai berikut, yaitu jumlah petunjuk tayangan-tayangan program acara yang dan pengarahan yang diberikan oleh berkualitas informatif dan menghibur pimpinan, jumlah dukungan kepada khalayak permirsa. Maka sosioemosional yang diberikan oleh penulis tertarik membahas masalah pimpinan dan tingkat kesiapan atau Bagaimana Kepemimpinan Visioner kematangan para pengikut yang NET Televisi Masa Kini. ditunjukan dalam melaksankan tiugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu. KERANGKA PEMIKIRAN Pendekatan pada teori ini menekankan Teori Situasional bahwa kepemimpinan terdiri atas Teori kepemimpinan situasional dimensi arahan dan dimensi dukungan yang dikembangkan Paul Harsey dan (Ruliana, 2013:131) Kenneth H. Blanchard 1969 dalam Orientasi tugas kepemimpinan buku Komunikasi Organisasi (teori dan dan sifat hubungan atasan dan bawahan studi kasus) Poppy Ruliana (2014:131) yang digunakan, gaya kepemimpinan menjelaskan bahwa teori ini yang timbul dapat mengambil empat menekankan bahwa efektivitas bentuk, yaitu : 1. Memberitahukan, 2. kepemimpinan seseorang tergantung “Menjual”, 3. Mengajak bawahan pada dua hal, yaitu pemilihan gaya berperan serta, dan 4. Melakukan kepemimpinan yang tepat untuk pendelegasian. Memberitahukan, jika menghadapi situasi tertentu dan tingkat seorang pimpinan berperilaku kematangan jiwa (kedewasaan) para memberitahukan, hal itu berarti bahwa bawahan yang di pimpin. Paul Hersey orientasi tugasnya dapat dikatakan dan Kenneth Blanchard mengatakan: tinggi dan digabung dengan hubungan kebanyakan dari aktifitas pemimpin ke atasan-bawahan yang tidak dapat Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 19 digolongkan sebagai akrab, semskipun intensif. Perwujudan paling nyata dari tidak pula digolongkan sebagai perilaku demikian ialah pemimpin hubungan yang tidak bersahabat. mengajak para bawahannya untuk “Menjual”, jika seorang pimpinan berperan serta secara aktif dalam proses berperilaku “menjual” berarti ia bertitik pengambilan keputusan, artinya ; toal dari orientasi perumusan tugasnya pimpinan hanya memainkan peranan secara tegas digabung dengan hubungan selaku fasilitator untuk memperlancar atasan-bawahan yang bersifat intensif. tugas para bawahan yang antara lain Dengan perilaku demikian, bukan hanya dilakukannya dengan menggunakan peranan bawahan yang jelas, akan tetapi saluran komunikasi yang ada secara juga pimpinan memberikan petunjuk- efektif. Pendelegasian, yaitu seorang petunjuk pelaksanaan dibarengi oleh pimpinan dalam menghadapi situasi dukungan yang diperlukan oleh para tertentu dapat pula menggunakan bawahannya itu. Mengajak bawahan perilaku berdasarkan orientasi tugas berperan serta, perilaku seorang yang rendah digabung dengan intensitas pimpinan dalam hal demikian ialah hubungan atasan-bawahan yang rendah orientasi tugas yang rendah digabung pula. dengan hubungan atasan-bawahan
Recommended publications
  • US-CHINA TRADE WAR Uneasy Truce
    Xi Jinping and China’s new era Japan Emperor’s enthronement WeWork’s debacle MCI(P) 087/05/2019 November 2019 INDEPENDENT • INSIDER • INSIGHTS ON ASIA Best New Print Product and Best News Brand in Asia-Pacic, International News Media Association (INMA) Global Media Awards 2019 US-CHINA TRADE WAR Uneasy truce A partial trade deal is on the anvil for the world’s two leading superpowers. Will it be the breakthrough for global trade? Or, will hostilities prevail? WE BRING YOU SINGAPORE AND THE WORLD UP TO DATE IN THE KNOW News | Live blog | Mobile pushes Web specials | Newsletters | Microsites WhatsApp | SMS Special Features IN THE LOOP ON THE WATCH Facebook | Twitter | Instagram Videos | FB live | Live streams To subscribe to the free newsletters, go to str.sg/newsletters All newsletters connect you to stories on our straitstimes.com website. Data Digest Airlines’ emissions rising faster than predicted FLYING FREQUENTLY IS DAMAGING THE trajectory, aviation emissions could roughly environment at a rate far higher than estimated, triple by 2050, by which time aviation emissions says a new report by the United Nations’ might account for 25 per cent of the global carbon International Civil Aviation Organisation (ICAO). budget, it adds. Greenhouse gas emissions from commercial Flights within the Asia-Pacific region emitted aviation totalled 918 million tonnes last year, the largest share of passenger transport-related accounting for 2.4 per cent of global CO2 CO2 at 25 per cent of the global total. The leading emissions from fossil fuel use and a 32 per cent countries in this list are China, Japan, India and increase over the past five years.
    [Show full text]
  • Madhukar Sharma Anderson Hidarto Guy Redmer Kiyu Itoi & Mathew Michaud Vina Yuliana Teaching
    Madhukar Sharma Teaching – research nexus in higher education management: An overview Anderson Hidarto The persuasive language of online advertisements featuring social media influencers on Instagram: A multimodal analysis Guy Redmer After class: Students’ social use of English as a Lingua Franca (ELF) Kiyu Itoi & Reflections on translanguaging Mathew Michaud practices in English education in Japan Vina Yuliana Conversational dominance and politeness strategy on a political discussion among peers INDONESIAN JELT: INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING Chief Editor Christine Manara International Editorial Board Alan Maley (United Kingdom) Anne Burns (Macquarie University, Australia) Bedrettin Yazan (University of Alabama, USA) David Wijaya (The University of Queensland) Didi Sukyadi (Universitas Pendidikan Indonesia) Herri Mulyono (University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA) Jack C. Richards (The University of Sidney, Australia) Jayakaran Mukundan (Universiti Putra Malaysia, Malaysia) Joseph Ernest Mambu (Universitas Kristen Satya Wacana) Nathanael Rudolph (Mukogawa Women’s University, Nishinomiya, Japan) Nugrahenny T. Zacharias (Miami University, Ohio, U.S.A.) Ram Giri (Monash University, Australia) Roby Marlina, (SEAMEO-RELC, Singapore) Sisilia Halimi (University of Indonesia, Indonesia) Subhan Zein (The University of Queensland, Australia) Vishnu S. Rai (Tribhuvan University, Nepal) Willy A. Renandya (National Institute of Education, Singapore) Section Editors Anna Marietta da Silva Bambang Kaswanti Purwo Lanny Hidajat Setiono
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena
    BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena Keluarga di Indonesia Dalam kehidupan manusia tidak pernah telepas dari aspek keluarga dimana masyarakat membentuk suatu kesejahteraan dalam keluarga yang damai dan rukun antar anggota keluarga. Keluarga merupakan unit sosial terkecil masyarakat yang terdiri dari suami istri dan juga anak. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan karena itu perlu adanya keluarga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga yang diasuh dan dibinanya (Gunarsa, 1995: 31). Peran dalam keluarga sangatlah penting untuk pembentukan karakter dalam hal bersosialisasi dalam masyarakat maupun segala bentuk pengetahuan sosial, budaya dan nilai- nilai agama. Serta keluarga merupakan tokoh terpenting dalam hal ekonomis karena dapat menjamin keamanan dan kesejahteraan pangan bagi setiap orang. Maka setiap anggota keluarga mempunyai tujuan dan keinginan untuk membina sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera. Perubahan keluarga pada masa dulu dan sekarang sering kita jumpai dalam kehidupan dan lingkungan kita sehari- hari. Disisi lain keluarga masih sering digambarkan sebagaimana keluarga pada zaman dulu dimana stiap anggota keluarga sudah memiliki peran masing- masing, 31 suami sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pencari nafkah sedangkan istri berperan sebagai ibu rumah tangga yang cerdas dalam mengurus rumah tangga dan suami. Seiring berkembangnya zaman cara berfikir seseorang memberikan pengaruh terhadap bagaimana konsep keluarga masa kini. Dalam keluarga zaman dulu dan sekarang yang banyak mengalami perbedaan dari segi peran dan konsep, Seperti dalam sitkom TMG yang membahas mengenai konsep keluarga harmonis dengan rumah tangga yang modern atau masa kini. Perbedaan peran dalam keluarga tidak mempengaruhi cara mempertahankan sebuah keluarga agar tetap harmonis. Begitu juga dengan tidak memiliki keturunan sebuah keluarga dalam sitkom ini bisa memperlihatkan sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera dan harmonis.
    [Show full text]
  • ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Oleh: Ais
    ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Ais Ramadhan Rasyid 107051002838 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Ais Ramadhan Rasyid 107051002838 Pembimbing Dr. Fatmawati. MA NIP: 19760917 200112 2 002 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 6 Oktober 2011 Ais Ramadhan Rasyid i ABSTRAK AIS RAMADHAN RASYID Analisis Program Acara “Tabir Sunnah” di Trans 7 Televisi sebagai salah satu bentuk media massa elektronik yang keberadaannya sangat diperhitungkan dan mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia sekarang ini karena bentuk audio ( suara ) dan visual ( gambar ) sekaligus, memiliki nilai lebih dibandingkan media massa lainnya. Sebagai media yang memiliki Fungsi sebagai pendidikan, televise dapat dijadikan sebagai sarana dakwah yakni dengan menampilkan sajian yang berisi ajakan berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Televisi Di
    BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun yang ke-17 saat kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1962, namun siaran ini hanyalah percobaan. Siaran resmi stasiun TV TVRI baru dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 yang saat itu menyiarkan secara live upacara pembukaan sebuah acara bergengsi, Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat bersejarah.Tetapi semenjak pemerintah Indonesia membuka stasiun TV TVRI maka selama 27 tahun lamanya, pemirsa televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada sekitar tahun 1989, pemerintah memberikan surat izin beroperasi kepada beberapa kelompok usaha Bimantara untuk membuka sebuah stasiun televisi RCTI yang merupakan saluran televisi kedua di Indonesia, disusul dengan kemunculan stasiun TV SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI yang mengutamakan program berita. (Baksin, 2009:15, 27-28) Gerakan reformasi tahun 1998 telah memicu sebuah perkembangan industri media massa di nusantara khususnya televisi. Namun, dari lima stasiun televisi swasta yang telah diberi ijin dan melakukan siaran sejak 1989, yaitu RCTI, SCTV, TPI, ANTV, dan Indosiar hanya tiga yang terpilih karena memiliki profil konteks sesuai harapan pemerintah. Dari segi kepemilikan, RCTI dimiliki oleh Peter Sondakh dan Bambang Trihatmodjo, putra Presiden Soeharto. Sebagian besar saham SCTV dimiliki oleh Soedwikatmono, sementara sisanya dimiliki oleh Henry Pribadi, Peter Gontha, Halimah Bambang Trihatmodjo, dan Aziz Mochtar dari kelompok usaha dan keluarga dekat Presiden Soeharto. Sementara itu, Indosiar dimiliki oleh Salim Group, pengusaha yang sangat dekat dengan Soeharto.
    [Show full text]
  • NET. Tv) Nama Usaha : PT
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Net Mediatama Indonesia (NET. Tv) Nama Usaha : PT. Net Mediatama Indonesia (NET. Tv) Tahun Berdiri : 18 Mei 2013 Alamat : Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E 3.2 no.1 lantai 27-30 Kuningan Timur, Jakarta Selatan. 1.1.2 Logo Gambar 1.1 Logo NET. Tv (Sumber: Gambar diperoleh dari bagian HRD perusahaan) 1.1.3 Sejarah Singkat NET. Tv NET. Televisi Masa Kini merupakan salah satu alternatif tontonan hiburan layar kaca. NET. hadir dengan format dan konten program yang berbeda dengan stasiun TV lain. Sesuai perkembangan teknologi informasi, NET. didirikan dengan semangat bahwa konten hiburan dan informasi di masa mendatang akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan lebih mudah diakses. Karena itulah, sejak awal, NET muncul dengan konsep multiplatform, sehingga pemirsanya bisa mengakses tayangan NET. Secara tidak terbatas, kapan pun, dan di mana pun. Materi acara, tayangan NET. berbeda dengan tayangan televisi lain. Sesuai semangatnya, tayangan berita NET, wajib menghibur dan sebaliknya, tayangan hiburan NET harus mengandung fakta, bukan rumor atau gosip. Secara tampilan, NET muncul dengan gambar yang lebih tajam 1 dan warna yang lebih cerah. NET secara teknis menggunakan sistem full high definition (Full-HD) dari awal sampai akhir penayangan. NET. adalah bagian dari kelompok usaha INDIKA GROUP. Meskipun bergerak di bidang usaha Energi & Sumberdaya di bawah bendera Indika Energy Tbk. (www.indikaenergy.com). Berdirinya INDIKA dimulai dari sebuah visi untuk membangun usaha di bidang media hiburan dan teknologi informasi. Nama INDIKA sendiri merupakan singkatan dari Industri Multimedia dan Informatika.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 7 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik Dalam Tayangan Televisi)
    POLITAINMENT MEDIA TELEVISI DI INDONESIA (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh : Clarissa Aisyah Putri NIM. B76214063 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2018 POLITAINMENT MEDIA TELEVISI DI INDONESIA (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh : Clarissa Aisyah Putri NIM. B76214063 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2018 i ii iii iv ABSTRAK Clarissa Aisyah Putri, B76214063. Politainment Media Televisi di Indonesia (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Kata Kunci: Politainment, Konstruksi, Framing, Media Televisi Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah, yaitu 1) bagaimana bentuk program acara di media televisi Indonesia yang mengandung unsur politainment, 2) bagaimana media mengkonstruksi aktor politik melalui tayangan televisi dengan unsur politainment di Indonesia berdasarkan model analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M Kosicki. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, hal ini diharapkan
    [Show full text]
  • Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012
    1 Indonesia Media and Telecoms Landscape Guide November 2012 2 Index Introduction…………………………………………………………….……….3 Media overview……………………………………………………………….16 Media groups………………………………………………………………….30 Radio overview………………………………………………………………..39 Radio networks………………………………………………….…………….44 Television overview……………………………………………….…………..66 Television networks…………………………………………………………...74 Print overview………………………………………………………………….98 Newspapers…………………………………………………………………..103 Magazines…………………………………………………………………….121 Online media………………………………………………………………….124 News weBsites………………………………………………………………..128 Traditional and informal channels of communication……………………..131 Media resources………………………………………………………………133 Telecoms overview…………………………………………………………...141 Telecoms companies…………………………………………………………145 3 Introduction Indonesia is the largest and most populous country in Southeast Asia. It has become an economic and political powerhouse in the region, with a growing international profile. This chain of more than 6,000 inhabited islands had an estimated population of 242 million people in 2011, according to the World Bank. More than half the population lives on the island of Java, where the capital Jakarta is situated. This large island of 140 million people is one of the most densely populated places on earth. The overthrow of President Suharto in 1998 ended six decades of authoritarian rule. It ushered in a new era of democracy, freedom of speech and economic prosperity. The local media has blossomed in this environment. Over 1,500 private radio stations and more than
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Terhadap Program Opera Van Java Di Trans7)
    Majalah Ilmiah BIJAK ISSN 1411-0830 Vol. 15, No. 1, Maret 2018, pp. 91 - 105 91 REPRESENTASI ADEGAN KEKERASAN DALAM TAYANGAN KOMEDI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP PROGRAM OPERA VAN JAVA DI TRANS7) Endah Fantini Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami Email : [email protected] ARTIICLE INFO ABSTRACT Opera Van Java (OVJ) Television program on Trans7 earns a high rating and share in a relatively short time. This is a new phenomenon in the category of comedy that shows Keywords: a television program in Indonesia can be successful. This event received much praise, violent scene so the OVJ included a comedy that received great public attention. The silly story representation, Opera Van presented by OVJ is very funny and appealing to all walks of life. Java comedy show, Semiotics Trans7's communications management on this television comedy program has demonstrated professional work in managing comedy programs. This is done by building the synergy / performance of all the crew, communicating creative ideas and ideas, equating perceptions, packing messages and impressions. This process creates an OVJ program that appeals to the audience and can convey messages to all walks of life and age. The Trans7 OVJ program got the highest rating and share of the comedy version according to AGB Nielsen measurement by Audiences Meansurement version. This assessment is very influential, because the OVJ program is a phenomenal comedy that will increase advertising revenue as a source of income Trans7 television stations. Creativity in communication management Opera Van Java (OVJ) is packaged in such a way that it is always interesting to watch on every episode.
    [Show full text]
  • Tugas-Campers-Dalam-Produksi-Acara-Berita-Net-24-Di-Net-Tv-Mediatama-Indonesia-BAB
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN NET. TV A. Profil Perusahaan Kantor pusat : PT Net Mediatama Indonesia Nama : NET. TV Alamat : Jl. Mega Kuningan Timur, Gedung The East Lt. 27-30, Jakarta Selatan Website : www.netmedia.co.id Jenis Industri : Broadcasting / Penyiaran B. Sejarah NET. TV Pada tahun 2012 PT Net Mediatama Indonesia (NET.) ingin membangun sebuah stasiun TV yang membawakan sebuah revolusi media yang maju dan lebih modern yang diprakasai oleh Wishnutama (mantan Direktur Utama Trans TV) dan Agus Lasmono (CEO Grup Indika dan pernah menjabat sebagai Komisaris Independen SCTV). Pada pertengahan Maret 2013, PT Net Mediatama Indonesia mengkuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih oleh Grup Indika sebesar 95% dari saham kepemilikan Spacetoon. commit to user 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada Sabtu, 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan menggunakan frekuensi milik spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi Spacetoon di Indonesia. NET. memulai masa siaran percobaan selama satu pecan yang terhitung sejak Sabtu, 18 Mei 2013 sampai menjelang program Grand Launching Media Revolution yang disiarkan secara live pada Minggu, 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Masa siaran percobaan NET. disiarkan mulai dari pukul 05.00 WIB – 24.00 WIB tanpa ada iklan komersial. Setelah selesai masa siaran percobaan, jam tanyang NET. diperpanjang dari pukul 04.00 WIB – 26.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadhan siaran NET.
    [Show full text]