ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Oleh: Ais

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Oleh: Ais ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Ais Ramadhan Rasyid 107051002838 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M ANALISIS PROGRAM TABIR SUNNAH DI TRANS 7 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Ais Ramadhan Rasyid 107051002838 Pembimbing Dr. Fatmawati. MA NIP: 19760917 200112 2 002 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 6 Oktober 2011 Ais Ramadhan Rasyid i ABSTRAK AIS RAMADHAN RASYID Analisis Program Acara “Tabir Sunnah” di Trans 7 Televisi sebagai salah satu bentuk media massa elektronik yang keberadaannya sangat diperhitungkan dan mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia sekarang ini karena bentuk audio ( suara ) dan visual ( gambar ) sekaligus, memiliki nilai lebih dibandingkan media massa lainnya. Sebagai media yang memiliki Fungsi sebagai pendidikan, televise dapat dijadikan sebagai sarana dakwah yakni dengan menampilkan sajian yang berisi ajakan berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Dengan berbagai macam format, televisi mampu menanpilkan berbagai sajian pendidikan, salah satunya dengan format News religi yang berisi ajaran keagamaan, seperti Tabir Sunnah. Namun dalam skripsi ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimanakah proses pra produksinya? Bagaimanakah proses produksinya? Dan Bagaimanakah proses evaluasinya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenar – benarnya. Sebagai penelitian lapangan, penelitian ini menggunakan tehnik berupa wawancara mendalam yang dilakukan penulis dengan pihak yang terlibat langsung dengan penelitian yang dimaksud. Selain itu, penulis juga melakukan observasi secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat seputar proses produksi program acara Tabir Sunnah ini, serta dokumentasi yang terkait. Teori yang peneliti gunakan yaitu teorinya Herbert Blumer dan Elihu Katz. Teori mengatakan bahwa penggunaan media Televisi memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media televisi tersebut. Dengan kata lain, pengguna media televisi adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasinya. Hubungan dengan skripsi yang peneliti teliti. Bagaimana peranan media televisi ( program acara Tabir Sunnah ) supaya pengguna media televisi dapat menikmati dan mendapatkan pelajaran dari tayangan yg ditayangkan oleh program Tabir Sunnah. Dari penelitian ini peneliti menemukan bahwa program acara Tabir Sunnah, terlebih dahulu melewati proses yang merupakan hal yang pokok pada setiap program siaran televisi, yakni perencanaan, dan Produksi ( Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi, dan Evaluasi ),yang dimana dari semua proses setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat kuat untuk menciptakan tayangan yang bagus dan menarik yang layak untuk ditonton bagi para pemirsanya. Pengembangan ide/materi cerita mendapat perhatian khusus demi keberlangsungan tayangan program Tabir Sunnah yang dibuat oleh seluruh tim produksi. ii KATA PENGANTAR Alhamdulliah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah swt dari lisan manusia yang taat kepada – Nya, yang masih memberikan kesempatan kepada penulis untuk beribadah kepada – Nya dan untuk bersholawat kepada kekasihnya, serta dengan izin pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terucap kepada manusia yang agung, yang bagus ucapannya, yang luhur budi pekertinya, yang tidak lelah untuk mengajak umatnya kepada jalan yang benar serta yang akan menyelamatkan umatnya di dunia dan di akhirat beliau adalah sayyidiina Muhammad bin Abdillah. Alhamdulliah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Walaupun cukup banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi, baik itu berupa sifat malas, lalai dan sombong yang masih melekat kuat di dalam diri penulis. Sungguh sesuatu yang sangat anugerah yang terindah yang diberikan oleh Allah swt kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua ini terwujud yang telah mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis. Penulis persembahkan segalanya kepada orang tua dan keluarga besar penulis yang telah mendoakan dan membantu penulis dalam segala hal terutama dorongan semangat. Selanjutnya penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, rasa terima kasih penulis ucapkan kepada : iii 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syrif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan M.A, beserta Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pudek I, Bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pudek II dan Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selaku Pudek III. 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Drs. Jumroni. M.Si, dan Sekertaris Jurusan Ibu Umi Musyrofah, MA yang penuh dengan kesabaran banyak membantu, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dosen Pembimbing ibu Dr. Fatmawati. MA yang telah bersedia memberikan waktunya, dan tidak berhenti – hentinya memberikan motivasi kepada penulis serta dengan kesabaran, dan bimbingan beliaulah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa perkuliahan. 5. Bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah membantu peneliti dengan penyediaan bahan – bahan dalam mengerjakan skripsi ini. 6. Trans 7 khususnya semua tim program Tabir Sunnah yang telah memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan penelitian, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Keluarga besar KPI angkatan 2007, khususnya KPI A angkatan 2007 ( Pepen, Ady, Prana, Suci, Mila, Nuri, Bongki, dll ) yang sudah memberikan iv keceriaan dengan indahnya persahabatan yang telah kalian berikan, yang menjadi keluarga serta inspirasi bagi penulis, I LOVE YOU GUYS. 8 . Untuk keluarga tercinta Ayahku Zainal Arifin dan Mamaku Isbandiah yang telah memberikan dukungan baik itu Doa dan financial untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan adikku Adis yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi ini. 9. Keluarga besar O.K.H Abdul Aziz dan keluarga besar dari Semarang, Medan, Jakarta. Atas doa dan kasih sayangnya yang besar untuk penulis dan yang sangat penulis sayangi. 10. Semua teman – temanku alumni SDN 05 pagi Pet – sel, SMP N 245 Jakarta, dan juga SMA N 63 Jakarta terima kasih atas doa dan kalian. 11. Keluarga besar KKN SCC, 2007 Bubulak, Bogor. Atas doa dan kasih sayangnya yang besar untuk penulis dan yang sangat penulis sayangi. 12. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini. Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah yang akan membalas semua kebaikan keluarga, sahabat – sahabat, dan pacarku Ina okdiana tercinta. Amin ya Rabbal Alamin. Jakarta, 6 Oktober 2011 Ais Ramadhan Rasyid v DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. i ABSTRAK ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ............................................................. 9 C. Perumusan Masalah .............................................................. 9 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 10 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 10 F. Tinjauan / Kajian Pustaka ..................................................... 11 G. Metodelogi Penelitian ........................................................... 12 H. Sistematika Penulisan ........................................................... 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Program Televisi ................................................................... 17 1. Pengertian Televisi .......................................................... 17 2. Sejarah dan Perkembangan ............................................. 21 3. Pengertian Program ......................................................... 24 4. Program Siaran
Recommended publications
  • US-CHINA TRADE WAR Uneasy Truce
    Xi Jinping and China’s new era Japan Emperor’s enthronement WeWork’s debacle MCI(P) 087/05/2019 November 2019 INDEPENDENT • INSIDER • INSIGHTS ON ASIA Best New Print Product and Best News Brand in Asia-Pacic, International News Media Association (INMA) Global Media Awards 2019 US-CHINA TRADE WAR Uneasy truce A partial trade deal is on the anvil for the world’s two leading superpowers. Will it be the breakthrough for global trade? Or, will hostilities prevail? WE BRING YOU SINGAPORE AND THE WORLD UP TO DATE IN THE KNOW News | Live blog | Mobile pushes Web specials | Newsletters | Microsites WhatsApp | SMS Special Features IN THE LOOP ON THE WATCH Facebook | Twitter | Instagram Videos | FB live | Live streams To subscribe to the free newsletters, go to str.sg/newsletters All newsletters connect you to stories on our straitstimes.com website. Data Digest Airlines’ emissions rising faster than predicted FLYING FREQUENTLY IS DAMAGING THE trajectory, aviation emissions could roughly environment at a rate far higher than estimated, triple by 2050, by which time aviation emissions says a new report by the United Nations’ might account for 25 per cent of the global carbon International Civil Aviation Organisation (ICAO). budget, it adds. Greenhouse gas emissions from commercial Flights within the Asia-Pacific region emitted aviation totalled 918 million tonnes last year, the largest share of passenger transport-related accounting for 2.4 per cent of global CO2 CO2 at 25 per cent of the global total. The leading emissions from fossil fuel use and a 32 per cent countries in this list are China, Japan, India and increase over the past five years.
    [Show full text]
  • Madhukar Sharma Anderson Hidarto Guy Redmer Kiyu Itoi & Mathew Michaud Vina Yuliana Teaching
    Madhukar Sharma Teaching – research nexus in higher education management: An overview Anderson Hidarto The persuasive language of online advertisements featuring social media influencers on Instagram: A multimodal analysis Guy Redmer After class: Students’ social use of English as a Lingua Franca (ELF) Kiyu Itoi & Reflections on translanguaging Mathew Michaud practices in English education in Japan Vina Yuliana Conversational dominance and politeness strategy on a political discussion among peers INDONESIAN JELT: INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING Chief Editor Christine Manara International Editorial Board Alan Maley (United Kingdom) Anne Burns (Macquarie University, Australia) Bedrettin Yazan (University of Alabama, USA) David Wijaya (The University of Queensland) Didi Sukyadi (Universitas Pendidikan Indonesia) Herri Mulyono (University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA) Jack C. Richards (The University of Sidney, Australia) Jayakaran Mukundan (Universiti Putra Malaysia, Malaysia) Joseph Ernest Mambu (Universitas Kristen Satya Wacana) Nathanael Rudolph (Mukogawa Women’s University, Nishinomiya, Japan) Nugrahenny T. Zacharias (Miami University, Ohio, U.S.A.) Ram Giri (Monash University, Australia) Roby Marlina, (SEAMEO-RELC, Singapore) Sisilia Halimi (University of Indonesia, Indonesia) Subhan Zein (The University of Queensland, Australia) Vishnu S. Rai (Tribhuvan University, Nepal) Willy A. Renandya (National Institute of Education, Singapore) Section Editors Anna Marietta da Silva Bambang Kaswanti Purwo Lanny Hidajat Setiono
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya informasi yang diberikan media massa ke masyarakat dan semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap informasi yang mereka inginkan, berarti macam berita yang harus disajikan media massa juga akan bertambah. Kenyataanya, macam berita yang disajikan media massa sekarang ini sudah jauh lebih banyak dibanding media massa masa lampau. Seperti media audio visual televisi muncul karena perkembangan teknologi. Kehadirannya setelah beberapa penemuan seperti telepon, telegraf, fotografi serta rekaman suara. Media televisi ada setelah radio dan media cetak. Seiring bergantinya zaman, teknologi informasi semakin berkembang pesat. Untuk mendapatkan informasi manusia lebih memilih menggunakan media elektronik dibandingkan media cetak. Dengan media elektronik yang lebih mudah digunakan dimanapun dan kapanpun. Televisi sebagai salah satu media elektronik yang sering digunakan oleh manusia untuk mendapatkan sebuah informasi maupun hiburan. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu penonton televisi dapat menikmati acara televisi sambil duduk santai menyaksikan berbagai informasi. Penyampaian informasi seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, dengan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual . pesan-pesan yang disampaikan langsung mempengaruhi otak , emosi, perasaan dan sikap pemirsa. Kehadiran teknologi televisi, mempengaruhi kehidupan manusia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan
    [Show full text]
  • BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena
    BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena Keluarga di Indonesia Dalam kehidupan manusia tidak pernah telepas dari aspek keluarga dimana masyarakat membentuk suatu kesejahteraan dalam keluarga yang damai dan rukun antar anggota keluarga. Keluarga merupakan unit sosial terkecil masyarakat yang terdiri dari suami istri dan juga anak. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan karena itu perlu adanya keluarga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga yang diasuh dan dibinanya (Gunarsa, 1995: 31). Peran dalam keluarga sangatlah penting untuk pembentukan karakter dalam hal bersosialisasi dalam masyarakat maupun segala bentuk pengetahuan sosial, budaya dan nilai- nilai agama. Serta keluarga merupakan tokoh terpenting dalam hal ekonomis karena dapat menjamin keamanan dan kesejahteraan pangan bagi setiap orang. Maka setiap anggota keluarga mempunyai tujuan dan keinginan untuk membina sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera. Perubahan keluarga pada masa dulu dan sekarang sering kita jumpai dalam kehidupan dan lingkungan kita sehari- hari. Disisi lain keluarga masih sering digambarkan sebagaimana keluarga pada zaman dulu dimana stiap anggota keluarga sudah memiliki peran masing- masing, 31 suami sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pencari nafkah sedangkan istri berperan sebagai ibu rumah tangga yang cerdas dalam mengurus rumah tangga dan suami. Seiring berkembangnya zaman cara berfikir seseorang memberikan pengaruh terhadap bagaimana konsep keluarga masa kini. Dalam keluarga zaman dulu dan sekarang yang banyak mengalami perbedaan dari segi peran dan konsep, Seperti dalam sitkom TMG yang membahas mengenai konsep keluarga harmonis dengan rumah tangga yang modern atau masa kini. Perbedaan peran dalam keluarga tidak mempengaruhi cara mempertahankan sebuah keluarga agar tetap harmonis. Begitu juga dengan tidak memiliki keturunan sebuah keluarga dalam sitkom ini bisa memperlihatkan sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera dan harmonis.
    [Show full text]
  • Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 5 Tahun 2016
    Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 5 tahun 2016 1 2 Komisi Penyiaran Indonesia Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 5 tahun 2016 3 4 Komisi Penyiaran Indonesia PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh posisi pengukuran rating yang sangat penting bagi televisi di Indonesia. 2. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) perlu data “rating” sendiri sesuai dengan misi, fungsi dan tugas KPI. 3. Salah satu fungsi KPI adalah melakukan pengawasan agar program siaran televisi makin baik dan berkualitas. 4. Data “rating” yang dibuat tersebut harus mencakup aspek kualitas siaran sehingga bisa menjadi bahan evaluasi bagi KPI dan stasiun televisi untuk memperbaiki mutu dan kualitas siaran televisi. TUJUAN 1. Mengevaluasi kualitas program siaran televisi berdasarkan kategori program siaran secara periodik 2. Menyusun pemeringkatan kualitas program siaran televisi berdasarkan kategori program siaran secara periodik URGENSI 1. Hasil penelitian diharapkan bisa diakses dan dimanfaatkan sebanyak mungkin stakeholder yang punya concern dengan program siaran televisi: perguruan tinggi, LSM, kelompok masyarakat sipil dsb. 2. Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi fungsi pemberdayaan agar program acara televisi bisa lebih baik. Kegiatan ini lebih bersifat penilaian (assesment) terhadap program siaran televisi, dengan harapan stasiun televisi bisa melakukan pembenahan. Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 53 tahun 2016 1 DESAIN RISET 1. Agar hasil riset dipakai, pelaku industri penyiaran dilibatkan dari awal. Kita tidak memposisikan industri penyiaran sebagai “objek evaluasi”. Sebaliknya, kita perlu mendengarkan apa kebutuhan mereka, keinginan mereka dan hambatan mereka terkait dengan data kepemirsaan televisi. Kebutuhan industri penyiaran ini juga harus dikaitkan fungsi KPI sebagai regulator da pemantau program acara televisi. 2. Dengan melibatkan pelaku industri sejak awal, hasil riset ini diharapkan akan lebih bisa diterima dan dijadikan acuan dalam menyusun program acara yang berkualitas.
    [Show full text]
  • —Tvri, Sctv Dan Metrotv“
    Mhd. Surip Analisis Isi Berita di Stasiun ... ANALISIS ISI BERITA DI STASIUN TELEVISI —TVRI, SCTV DAN METROTV“ Mhd. Surip, S.Pd., M.Si. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Stasiun televisi merupakan stasiun televisi yang dimiliki pemerintah dan s asta yang memuat berbagai kategori tayangan, diantaranya politik, ekonomi, kesehatan, kriminal, bencana dan kecelakaan, pendidikan, human interest, ceremonial, keagamaan dan sosial budaya. Tontonan tersebut akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mengembangkan kehidupannya. Kata Kunci : isi berita dan stasiun televisi PENGANTAR peristi a nyata. Dalam men%alankan fungsi informasi, televisi berupaya Se%ak pemerintah memberikan "kran mencari informasi, mengumpulkan terbuka" bagi penyelenggaraan penyiaran informasi, menyimpan informasi dan tahun 1990, televisi tumbuh seperti %amur kemudian menyebarkannya melalui di musim hu%an. Stasiun televisi s asta beragam program siaran. Salah satunya bermunculan. Dia ali oleh kehadiran adalah program siaran berita. stasiun RCTI, menyusul SCT,, Indosiar, Sebelum ada peraturan ANT, dan MNCT,. MetroT,, Trans penyelenggaraan televisi s asta, program T,, T, ON., Trans7, 0lobal T,, N.T televisi dimonopoli T,RI, termasuk T, yang hadir belakangan mulai tahun program siaran berita. Dunia Dalam 2011. Stasiun televisi tersebut Berita men%adi acara favorit dan program mena arkan berbagai program acara yang yang dinantikan pada aktu itu. Semen%ak dikemas dengan gaya dan format yang televisi s asta bermunculan, progam7 beraneka ragam sebagai bahan pilihan dan program siaran berita hadir suguhan terbaik bagi pemirsanya. menyemarakan pertelevisian kita. Sebagai media massa, televisi Berbagai bentuk, nama dan strategi %am memiliki tiga fungsi, yakini3 fungsi tayang men%adi pengemasan tersendiri informasi 4the information function5, bagi pengelola televisi s asta.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Televisi Di
    BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun yang ke-17 saat kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1962, namun siaran ini hanyalah percobaan. Siaran resmi stasiun TV TVRI baru dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 yang saat itu menyiarkan secara live upacara pembukaan sebuah acara bergengsi, Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat bersejarah.Tetapi semenjak pemerintah Indonesia membuka stasiun TV TVRI maka selama 27 tahun lamanya, pemirsa televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada sekitar tahun 1989, pemerintah memberikan surat izin beroperasi kepada beberapa kelompok usaha Bimantara untuk membuka sebuah stasiun televisi RCTI yang merupakan saluran televisi kedua di Indonesia, disusul dengan kemunculan stasiun TV SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI yang mengutamakan program berita. (Baksin, 2009:15, 27-28) Gerakan reformasi tahun 1998 telah memicu sebuah perkembangan industri media massa di nusantara khususnya televisi. Namun, dari lima stasiun televisi swasta yang telah diberi ijin dan melakukan siaran sejak 1989, yaitu RCTI, SCTV, TPI, ANTV, dan Indosiar hanya tiga yang terpilih karena memiliki profil konteks sesuai harapan pemerintah. Dari segi kepemilikan, RCTI dimiliki oleh Peter Sondakh dan Bambang Trihatmodjo, putra Presiden Soeharto. Sebagian besar saham SCTV dimiliki oleh Soedwikatmono, sementara sisanya dimiliki oleh Henry Pribadi, Peter Gontha, Halimah Bambang Trihatmodjo, dan Aziz Mochtar dari kelompok usaha dan keluarga dekat Presiden Soeharto. Sementara itu, Indosiar dimiliki oleh Salim Group, pengusaha yang sangat dekat dengan Soeharto.
    [Show full text]
  • NET. Tv) Nama Usaha : PT
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Net Mediatama Indonesia (NET. Tv) Nama Usaha : PT. Net Mediatama Indonesia (NET. Tv) Tahun Berdiri : 18 Mei 2013 Alamat : Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E 3.2 no.1 lantai 27-30 Kuningan Timur, Jakarta Selatan. 1.1.2 Logo Gambar 1.1 Logo NET. Tv (Sumber: Gambar diperoleh dari bagian HRD perusahaan) 1.1.3 Sejarah Singkat NET. Tv NET. Televisi Masa Kini merupakan salah satu alternatif tontonan hiburan layar kaca. NET. hadir dengan format dan konten program yang berbeda dengan stasiun TV lain. Sesuai perkembangan teknologi informasi, NET. didirikan dengan semangat bahwa konten hiburan dan informasi di masa mendatang akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan lebih mudah diakses. Karena itulah, sejak awal, NET muncul dengan konsep multiplatform, sehingga pemirsanya bisa mengakses tayangan NET. Secara tidak terbatas, kapan pun, dan di mana pun. Materi acara, tayangan NET. berbeda dengan tayangan televisi lain. Sesuai semangatnya, tayangan berita NET, wajib menghibur dan sebaliknya, tayangan hiburan NET harus mengandung fakta, bukan rumor atau gosip. Secara tampilan, NET muncul dengan gambar yang lebih tajam 1 dan warna yang lebih cerah. NET secara teknis menggunakan sistem full high definition (Full-HD) dari awal sampai akhir penayangan. NET. adalah bagian dari kelompok usaha INDIKA GROUP. Meskipun bergerak di bidang usaha Energi & Sumberdaya di bawah bendera Indika Energy Tbk. (www.indikaenergy.com). Berdirinya INDIKA dimulai dari sebuah visi untuk membangun usaha di bidang media hiburan dan teknologi informasi. Nama INDIKA sendiri merupakan singkatan dari Industri Multimedia dan Informatika.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 7 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Refleksi Atas Pemberitaan Televisi Kita Drs. Djamaluddin Malik, MS
    Dari Konstruksi ke Dekonstruksi: Refleksi atas Pemberitaan Televisi Kita Drs. Djamaluddin Malik, M.S. “Television was described as the most important and credible source of news”, demikian kata Frank (1974:64) dalam Message Dimension of Televison News. Berita TV memang berbeda dengan berita di media cetak. Tiputan TV lebih mampu menjangkau banyak pemirsa hingga jutaan penduduk. Sedangkan berita di media cetak terbatas oleh sirkulasi dan kebiasaan membaca khalayak, termasuk daya belinya. Diantara media cetak dan elektronik atau “cool” dan “hot” media – meminjam istilah McLuhan – memang terdapat perbedaan karakteristik. Menurut Dominick (1933:530-385) berita tv dan di media cetak, masing-masing punya kelebihan sekaligus kelemahannya. Pertama, berita di TV punya kelebihan pada “kecepatan”- nya untuk hadir ditengah pemirsa daripada media cetak. Namun, penyajiannya bersifat sekilas hingga agak sulit di serap dan diingat secara berulang-ulang. Kelebihan media cetak justru pada kedalaman dan analisisnya yang lebih panjang dan tajam. Pada jurnalistik TV, dimensi “waktu” (time) sangat menentukan. Sedangkan pada jurnalistik cetak, dimensi “ruang” (space) lebih menentukan cara penyampaian berita. Kedua, berita TV lebih efektif dalam membentuk pengalaman dan kesan (image) atas realitas sosial yang di persepsikan pemirsa. Kelebihan ini terjadi karena berita TV lebh banyak mengandung dimensi “visual” atau gambar ketimbang kata-kata. Dimensi visual ini, merupakan senjata ampuh dan utama dalam setiap liputan jurnalistik TV. “Murder an violent event that have occurred half a world a way, show up an American TV not because of their intrinstic news value but because the picture a dramatic”, demikian Dominick (ibid., 350) melukiskan keunggulan tayangan berita TV. Berbeda dengan jurnalistik TV, kelebihan media cetak justru terletak pada kata-kata dan kekayaan memberi informasi kepada khalayak yang lebih banyak dan mudah diingat.
    [Show full text]
  • Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik Dalam Tayangan Televisi)
    POLITAINMENT MEDIA TELEVISI DI INDONESIA (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh : Clarissa Aisyah Putri NIM. B76214063 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2018 POLITAINMENT MEDIA TELEVISI DI INDONESIA (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh : Clarissa Aisyah Putri NIM. B76214063 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2018 i ii iii iv ABSTRAK Clarissa Aisyah Putri, B76214063. Politainment Media Televisi di Indonesia (Studi Tentang Konstruksi Aktor Politik dalam Tayangan Televisi) Kata Kunci: Politainment, Konstruksi, Framing, Media Televisi Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah, yaitu 1) bagaimana bentuk program acara di media televisi Indonesia yang mengandung unsur politainment, 2) bagaimana media mengkonstruksi aktor politik melalui tayangan televisi dengan unsur politainment di Indonesia berdasarkan model analisis framing Zhongdan Pan dan Gerald M Kosicki. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, hal ini diharapkan
    [Show full text]