KEPEMIMPINAN VISIONER NET TELEVISI MASA KINI WENNY MAYA ARLENA [email protected] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur ABSTRACT The aim of this study is the author wants to know and understand how the visionary leadership of NET Television Present Problem of this research is how the visionary leadership of NET Television. The method used is a qualitative research method by using the concept of leadership and visionary leadership concepts that exist in the organization. The collection of data obtained through observation and interviews with the CEO of NET Television Mediatama Indonesia as key informants. The conclusion management and strategy are two things that can not be separated in an organization. Strategies that owned a leader is very important because with the management owned then executed in accordance with the rules and policies that apply then all the existing performance within an organization to run well that media leaders should have a strong national character to Indonesia's development. Has characteristics that are very capable against the interests of the citizens not the interests of consumers who are already in the construction in such a way. Key word: leadership, visionary, media, television ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui dan memahami bagaimana kepemimpinan visioner NET Televisi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kepemimpinan visioner NET televisi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan konsep kepemimpinan dan konsep kepemimpinan visioner yang ada dalam organisasi. Pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan CEO NET Televisi Mediatama Indonesia sebagai informan utama. Kesimpulan Manajemen dan strategi adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam sebuah organisasi. Strategi merupakan bagian dari manajemen yang harus di miliki seorang pemimpin dan sangat penting karena dengan adanya manajemen yang dimiliki kemudian dijalankan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku maka segala kinerja yang ada dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik bahwa para pemimpin media harus memiliki karakter bangsa yang kuat untuk pembangunan Indonesia. Memiliki karakteristik yang sangat mampu melawan kepentingan masyarakat bukan kepentingan konsumen yang sudah dalam pembangunan sedemikian rupa. Kata kunci : kepemimpinan, visioner, media, televisi PENDAHULUAN sebagai industri media maka secara Perkembangan dunia global langsung akan mempengaruhi sistem memiliki pengaruh yang sangat kuat produksi pada media tersebut. Media terhadap perkembangan dunia media. memiliki fokus yang sangat kuat Sejak media melisensikan dirinya terhadap omset dan kompetisi antar Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 17 media yang memiliki orientasi pada pemerintah dalam bidang penyiaran bisnis semata. membawa berbagai perubahan dan Industri penyiaran di Indonesia memberikan tantangan baru bagi menunjukkan perkembangan yang pengelola media penyiaran. sangat pesat sejak sepuluh tahun Bisnis media penyiaran dalam terakhir. Bermunculan televisi swasta hal ini pemilik media dan pengelola nasional yang saat ini sudah berjumlah media adalah dua hal yang saling 10. Awal muncul televisi swasta bersinergi, karena pada hakikatnya nasional pertama tahun 1989 adalah mengelola media penyiaran adalah RCTI, kemudian SCTV, TPI berganti mengelola manusia. Melihat pemimpin nama menjadi MNC, Indosiar, TV7 media saat ini seperti melihat penguasa berganti menjadi Trans7, Lativi menjadi media yang ingin menguasai dunia. TV One, Trans TV, ANTV, Metro TV, Konglomerasi merupakan karakteristik Global TV dan regulasi pemerintah dari perkembangan industri media, yang sudah tidak mengijinkan berdirinya kemudian lambat laun menganggap stasiun swasta lagi karena frekuensi khalayak pemirsa bukan lagi sebagai penyiaran sudah tidak ada, sehingga warganegara namun lebih kepada saat ini semakin banyak pula konsumen yang dapat memenuhi bermunculan stasiun televisi lokal yang kepentingan elit-elit kapitalis yang berjaringan khususnya di Jakarta. dapat membahayakan peran publik di Televisi lokal di Jakarta antara lain yang media dan media tidak lagi awal berdiri seperti : Own Channel mementingkan warganegara dalam (Ochannel), Jak-TV, Daai TV, Elshinta pembentukan kerja media. TV kemudian Kompas Tv, B-Channel Keberhasilan media penyiaran yang berganti nama menjadi Rajawali sejatinya bagaimana kualitas sumber Televisi (RTV) dan terakhir NET (News daya manusia yang dimiliki, and Entertainment Television) yang infrastruktur dan tentunya dipimpin oleh sebelumnya adalah Space Toon, seorang pemimpin media yang memiliki tepatnya 15 Mei 2013 baru usia dua strategi, manajemen, pengetahuan tahun mengudara namun sudah tentang broadcast televisi, mengetahui mendapat tempat di hati khalayak perkembangan teknologi, mengikuti pemirsa. perkembangan program-program Industri televisi berkembang televisi, pemikiran-pemikiran dan menjadi industri padat modal yang wawasan yang lebih maju ke depan dan pengelolaannya di dukung dengan pencapaian visi misi serta jiwa karakter teknologi canggih sebagai bentuk yang khas sebagai pemimpin untuk implikasi globalisasi industri media. menjadi panutan bagi seluruh Seiring berjalannya industri televisi di karyawannya. Hal lain yang menjadikan setiap negara memiliki karakter dan keberhasilan media penyiaran adalah perkembangan yang khas atau berbeda kreativitas yang dimiliki setiap pada setiap tahapannya. Regulasi karyawannya karena bekerja di media Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 18 industri tidak lepas dari tiga pilar utama dalam 2 dimensi perilaku: 1. Inisiasi yang merupakan fungsi vital yaitu struktur (task actions) dan 2. Hubungan program, teknik, dan pemasaran. aksi maintenance (relationship of Selain itu keberhasilan media maintenance actions). televisi melalui program-program yang Teori situasional diasumsikan disajikan tidak lepas dari kepemimpinan bahwa salah satu dari keempat NET media, salah satu televisi lokal di kombinasi dari perilaku kepemimpinan Jakarta yang berjaringan dan bisa saja menjadi efektif ataupun tidak memperkenalkan teknologi dengan efektif, tergantung kepada situasi yang menggunakan sistem streaming, ada. Hal ini tergantung dari tingkat berbagai media sosial seperti instagram, kedewasaan kelompok tersebut dalam twitter dan youtube sebagai media sebuah organisasi tertentu. Teori promo dan informasi program untuk kepemimpinan situasional yang khalayak pemirsa NET, agar lebih dekat dikembangkan oleh Paul Hersey dan secara psikologis antara khalayak Kenneth Blanchard didasarkan saling pemirsa dan NET. NET ingin berhubungannya diantara hal-hal membuktikan dan memberikan sebagai berikut, yaitu jumlah petunjuk tayangan-tayangan program acara yang dan pengarahan yang diberikan oleh berkualitas informatif dan menghibur pimpinan, jumlah dukungan kepada khalayak permirsa. Maka sosioemosional yang diberikan oleh penulis tertarik membahas masalah pimpinan dan tingkat kesiapan atau Bagaimana Kepemimpinan Visioner kematangan para pengikut yang NET Televisi Masa Kini. ditunjukan dalam melaksankan tiugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu. KERANGKA PEMIKIRAN Pendekatan pada teori ini menekankan Teori Situasional bahwa kepemimpinan terdiri atas Teori kepemimpinan situasional dimensi arahan dan dimensi dukungan yang dikembangkan Paul Harsey dan (Ruliana, 2013:131) Kenneth H. Blanchard 1969 dalam Orientasi tugas kepemimpinan buku Komunikasi Organisasi (teori dan dan sifat hubungan atasan dan bawahan studi kasus) Poppy Ruliana (2014:131) yang digunakan, gaya kepemimpinan menjelaskan bahwa teori ini yang timbul dapat mengambil empat menekankan bahwa efektivitas bentuk, yaitu : 1. Memberitahukan, 2. kepemimpinan seseorang tergantung “Menjual”, 3. Mengajak bawahan pada dua hal, yaitu pemilihan gaya berperan serta, dan 4. Melakukan kepemimpinan yang tepat untuk pendelegasian. Memberitahukan, jika menghadapi situasi tertentu dan tingkat seorang pimpinan berperilaku kematangan jiwa (kedewasaan) para memberitahukan, hal itu berarti bahwa bawahan yang di pimpin. Paul Hersey orientasi tugasnya dapat dikatakan dan Kenneth Blanchard mengatakan: tinggi dan digabung dengan hubungan kebanyakan dari aktifitas pemimpin ke atasan-bawahan yang tidak dapat Journal Communication Volume 7, Nomor 1 April 2016 19 digolongkan sebagai akrab, semskipun intensif. Perwujudan paling nyata dari tidak pula digolongkan sebagai perilaku demikian ialah pemimpin hubungan yang tidak bersahabat. mengajak para bawahannya untuk “Menjual”, jika seorang pimpinan berperan serta secara aktif dalam proses berperilaku “menjual” berarti ia bertitik pengambilan keputusan, artinya ; toal dari orientasi perumusan tugasnya pimpinan hanya memainkan peranan secara tegas digabung dengan hubungan selaku fasilitator untuk memperlancar atasan-bawahan yang bersifat intensif. tugas para bawahan yang antara lain Dengan perilaku demikian, bukan hanya dilakukannya dengan menggunakan peranan bawahan yang jelas, akan tetapi saluran komunikasi yang ada secara juga pimpinan memberikan petunjuk- efektif. Pendelegasian, yaitu seorang petunjuk pelaksanaan dibarengi oleh pimpinan dalam menghadapi situasi dukungan yang diperlukan oleh para tertentu dapat pula menggunakan bawahannya itu. Mengajak bawahan perilaku berdasarkan orientasi tugas berperan serta, perilaku seorang yang rendah digabung dengan intensitas pimpinan dalam hal demikian ialah hubungan atasan-bawahan yang rendah orientasi tugas yang rendah digabung pula. dengan hubungan atasan-bawahan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages19 Page
-
File Size-