Tugas-Campers-Dalam-Produksi-Acara-Berita-Net-24-Di-Net-Tv-Mediatama-Indonesia-BAB

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tugas-Campers-Dalam-Produksi-Acara-Berita-Net-24-Di-Net-Tv-Mediatama-Indonesia-BAB perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN NET. TV A. Profil Perusahaan Kantor pusat : PT Net Mediatama Indonesia Nama : NET. TV Alamat : Jl. Mega Kuningan Timur, Gedung The East Lt. 27-30, Jakarta Selatan Website : www.netmedia.co.id Jenis Industri : Broadcasting / Penyiaran B. Sejarah NET. TV Pada tahun 2012 PT Net Mediatama Indonesia (NET.) ingin membangun sebuah stasiun TV yang membawakan sebuah revolusi media yang maju dan lebih modern yang diprakasai oleh Wishnutama (mantan Direktur Utama Trans TV) dan Agus Lasmono (CEO Grup Indika dan pernah menjabat sebagai Komisaris Independen SCTV). Pada pertengahan Maret 2013, PT Net Mediatama Indonesia mengkuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih oleh Grup Indika sebesar 95% dari saham kepemilikan Spacetoon. commit to user 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada Sabtu, 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan menggunakan frekuensi milik spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi Spacetoon di Indonesia. NET. memulai masa siaran percobaan selama satu pecan yang terhitung sejak Sabtu, 18 Mei 2013 sampai menjelang program Grand Launching Media Revolution yang disiarkan secara live pada Minggu, 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Masa siaran percobaan NET. disiarkan mulai dari pukul 05.00 WIB – 24.00 WIB tanpa ada iklan komersial. Setelah selesai masa siaran percobaan, jam tanyang NET. diperpanjang dari pukul 04.00 WIB – 26.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadhan siaran NET. menjadi 24 jam nonstop. Seluruh program – program dari spacetoon Indonesia dirombak manjadi yang maju dan lebih modern, akan tetapi NET. tetap menayangkan enam program kartun unggulan dari Spacetoon yang disiarkan setiap Senin - dan Jumat mulai pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB dengan nama “NET. Playground” atau “NETOON”. Selain melalui jaringan terrestrial, NET. juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring social dan Youtube. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 C. Visi dan Misi NET. TV 1. VISI NET. TV Visi dari NET. TV adalah untuk membangun sebuah perusahaan media yang menarik dan memberi kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. 2. MISI NET. TV Misi dari NET. TV adalah sebagai berikut : a. menciptakan konten program yang kreatif, berkualitas dan menghibur melalui multi platform. b. Memberikan para stakeholder sebuah media yang sangat inovatif yang dapat menjangkau target pemirsa. c. Untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan bakat-bakat terbaik dalam industry televisi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 D. Logo NET.TV E. Struktur Organisasi (Terlampir) F. Budaya Perusahaan 1. Integrity Selalu bertindak dalam norma-norma etika yang ada dalam masyarakat serta menjunjung tinggi kejujuran. 2. Passion Berkomitmen tinggi dalam pekerjaan menggunakan hati dan pikiran. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 3. Respect Memperlakukan semua orang dengan rasa hormat serta menghargai kontribusi yang diberikan. 4. Teamwork Memaksimalkan kerjasama yang efektif dan efisien di semua bagian melalui kepemimpinan yang kuat. G. Keunggulan NET. TV NET. memiliki TMSsearch.com sebagai sarana bagi pemirsa untuk berinteraksi dengan mereka. Di TMSsearch.com pemirsa bisa melakukan voting, polling, memberikan informasi tambahan, dan dapat dilakukan dengan browsing TMSsearch.com kemudian memasukkan TMS code yang berbeda tiap acara. Dalam program acara NEWS, NET. tidak menyiarkan berita seperti gossip, atau berita berbobot seperti ular berkepala babi dan lain-lain. H. Target Pemirsa NET. TV Target segmen NET. Family AB 1. Keluarga adalah bagian terpenting bagi masyarakat Indonesia 2. Memberikan tontonan yang berkualitas sehingga memberikan inspirasi yang positif kepada keluarga 3. Daya beli terbanyak berada di kelas AB commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 I. Program Acara NET. TV 1. NET. DOCUMENTARY a. Lentera Indonesia Program documenter yang diangkat dari kisah-kisah pengalaman nyata para anak muda yang rela melepaskan peluang karir dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi gutu dan mengajar di desa-desa terpencil di seluruh pelosok negeri selama satu tahun. b. Indonesia Bagus Program feature documenter yang tidak hanya menampilkan keindahan alam Indonesia tetapi juga keunikan kehidupan berbudayanya. Program ini menampilkan penduduk asli daerah tersebut sebagai narrator sekaligus pembawa cerita. 2. NET. ENTERTAIMENT / HIBURAN a. The Comment Menampilkan Dimas Danang dan Imam Darto, duo kocak ini akan mengomentari berbagai macam hal, mulai dari video, footage, gambar foto, hingga capture socmed, dengan gaya yang lucu dan menghibur. b. Ini Talkshow Program yang dikemas dengan suasana santai. Membahas isu-isu hangat yang ada di masyarakat dengan cara sederhana. Di program ini juga akan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 memperlihatkan suasana rumah dan karakter-karakter yang ada di rumah tersebut. Dengan peran Sule sebagai Host, Andre Taulany sebagai kembaran Sule, beserta Sas widjanarko sebagai Om Sule, Maya septha sebagai Asisten Rumah Tangga, dan Mike Lucock sebagai Satpam rumahnya Sule. Acara ini merupakan versi modern dari talk show PAS Mantap yang pernah ditanyangkan di Trans7(pembawa acara dan konsep yang sama). c. Keluarga Masa Kini Program yang mengkombinasikan komedi situasi dengan talk show, dimana para talent-talent yang di dalamnya berperan sebagai sebuah keluarga besar yang tinggal di dalam satu rumah. Masing-masing penghuni rumah itu memiliki permasalahan dalam kehidupan sehari- harinya mereka yang menarik untuk diangkat. Dengan Farhan sebagai Kepala Keluarga, Sarah sechan sebagai istri Farhan dan ibu tiri bagi Dimas Danang dan Gista Putri beserta asisten rumah tangga yang setia yaitu Josefine dan Imam Darto sebagai supir pribadi, ada pula tetangga mereka yang selalu ingin tahu Hesti Purwadinata beserta suaminya Mas Febri. d. Tetangga Masa Gitu? Menampilkan kehidupan sehari-hari 2 pasangan suami istri. Pasangan yang pertama sudah menikah sekitar 10 tahun sedangkan pasangan kedua baru menikah 8 hari. Pasangan ini tinggal dalam satu kompleks dan hidup commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 bertetangga. Di sini akan selalu di bahas masalah-masalah sedrhana kehidupan sehari-hari baik di internal rumah tangga mereka, maupun dengan tetangga dan lingkungan sekitar yang menarik untuk diangkat. Menampilkan Dwi Sasono sebagai Adi dan Sophia Latjuba sebagai Angel. Mereka adalah pasangan yang menikah sekitar 10 tahun. Selain itu ada Deva Mahenra sebagai Bastian dan Chelsea Islan sabagai Bintang yang baru menikah 8 hari e. Sarah Sechan Acara talkshow (bincang-bincang Indonesia yang dibawakan oleh Sarah Sechan di NET. setiap acaranya menyampaikan tema tertentu yang diselingi dengan lawakan yang akan berbincang-bincang dengan bintang tamu dan akan membahas sesuatu yang belum diketahui banyak orang. Program ini akan ditambahkan item-item yang menarik dan akan melibatkan pemirsa di studio dan di rumah. Dikemas dalam duasana santai, menarik, dan humoris namun tetap memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat. f. Tonight Show Memberikan informasi dan hiburan bersama Arie Untung dan Hesty Purwadinata serta bintang tamu dari berbagai kalangan. Menemani istirahat malam, Tonight Show sarat akan kejutan yang sayang untung dilewatkan. g. We Sing For You commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 Sebuah realty show yang akan memberikan kejutan seseorang dalam bentuk music dan vocal mobbed, yang mengandung pesan khusus. Pemberi pesan adalah orang terdekat sebagai pernyataan cinta, terimakasih, minta maaf, dll. 3. NET. NEWS a. Entertaiment News Program berita hiburan berformat infotaiment yang berisi berita-berita menarik dari dunia hiburan di dalam dan di luar negeri berdasar pada fakta dan informasi. Program ini juga akan membahas berita dari dunia music, film, mode, seni, biografi, dan penyelenggara acara. b. Indonesia Morning Show Program talkshow berita oleh NET. yang menampilkan berbagai paket informasi terkini seperti Hard News, Light News, Entertaiment, dan Olahraga. Indonesi Morning Show (IMS) tayang setiap hari mulai pukul 06:00-09:00 WIB dengan durasi 3 jam yang dibawakan oleh Adrian Maulana, Nirina Zubir dan Shahnaz Soehartono. IMS memiliki 12-segmen dan 8-subsegmen, yakni: (a) Nasional - Politik - Hukum dan Kriminal - Bisnis dan Keungan - Social commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 - Budaya - Pendidikan (b) Infotaiment (c) Mancanegara (d) Olahraga (e) Surat kabar (f) Prakiraan cuaca (g) Laporan lau lintas - Indonesia - Mancanegara (h) Kuliner bersama Karen Carlotta (i) Senam & Sehat bersama Maria Kristin Yulianti c. NET 10 Program berita pagi oleh NET. yang tayang pada pukul 10:00-11:00 WIB. Memiliki segmen berita padatdan jaringan dalam dan luar negeri. Focus utama pada acara ini adalah segmen Citizen Journalism (Jurnalisme Warga), bahkan tidak jarang pengirim video akan dihubungi penyiar setelah video kirimannya ditayangkan. Bagi warga yang telah mengirimkan beritanya di cj.netmedia.co.id maka akan diberi imbalan yang menarik sebagai tanda terima kasih. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 d. NET 12 Program berita siang oleh NET. yang dibacakan berita oleh 2 orang penyiar berita
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • US-CHINA TRADE WAR Uneasy Truce
    Xi Jinping and China’s new era Japan Emperor’s enthronement WeWork’s debacle MCI(P) 087/05/2019 November 2019 INDEPENDENT • INSIDER • INSIGHTS ON ASIA Best New Print Product and Best News Brand in Asia-Pacic, International News Media Association (INMA) Global Media Awards 2019 US-CHINA TRADE WAR Uneasy truce A partial trade deal is on the anvil for the world’s two leading superpowers. Will it be the breakthrough for global trade? Or, will hostilities prevail? WE BRING YOU SINGAPORE AND THE WORLD UP TO DATE IN THE KNOW News | Live blog | Mobile pushes Web specials | Newsletters | Microsites WhatsApp | SMS Special Features IN THE LOOP ON THE WATCH Facebook | Twitter | Instagram Videos | FB live | Live streams To subscribe to the free newsletters, go to str.sg/newsletters All newsletters connect you to stories on our straitstimes.com website. Data Digest Airlines’ emissions rising faster than predicted FLYING FREQUENTLY IS DAMAGING THE trajectory, aviation emissions could roughly environment at a rate far higher than estimated, triple by 2050, by which time aviation emissions says a new report by the United Nations’ might account for 25 per cent of the global carbon International Civil Aviation Organisation (ICAO). budget, it adds. Greenhouse gas emissions from commercial Flights within the Asia-Pacific region emitted aviation totalled 918 million tonnes last year, the largest share of passenger transport-related accounting for 2.4 per cent of global CO2 CO2 at 25 per cent of the global total. The leading emissions from fossil fuel use and a 32 per cent countries in this list are China, Japan, India and increase over the past five years.
    [Show full text]
  • Madhukar Sharma Anderson Hidarto Guy Redmer Kiyu Itoi & Mathew Michaud Vina Yuliana Teaching
    Madhukar Sharma Teaching – research nexus in higher education management: An overview Anderson Hidarto The persuasive language of online advertisements featuring social media influencers on Instagram: A multimodal analysis Guy Redmer After class: Students’ social use of English as a Lingua Franca (ELF) Kiyu Itoi & Reflections on translanguaging Mathew Michaud practices in English education in Japan Vina Yuliana Conversational dominance and politeness strategy on a political discussion among peers INDONESIAN JELT: INDONESIAN JOURNAL OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING Chief Editor Christine Manara International Editorial Board Alan Maley (United Kingdom) Anne Burns (Macquarie University, Australia) Bedrettin Yazan (University of Alabama, USA) David Wijaya (The University of Queensland) Didi Sukyadi (Universitas Pendidikan Indonesia) Herri Mulyono (University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA) Jack C. Richards (The University of Sidney, Australia) Jayakaran Mukundan (Universiti Putra Malaysia, Malaysia) Joseph Ernest Mambu (Universitas Kristen Satya Wacana) Nathanael Rudolph (Mukogawa Women’s University, Nishinomiya, Japan) Nugrahenny T. Zacharias (Miami University, Ohio, U.S.A.) Ram Giri (Monash University, Australia) Roby Marlina, (SEAMEO-RELC, Singapore) Sisilia Halimi (University of Indonesia, Indonesia) Subhan Zein (The University of Queensland, Australia) Vishnu S. Rai (Tribhuvan University, Nepal) Willy A. Renandya (National Institute of Education, Singapore) Section Editors Anna Marietta da Silva Bambang Kaswanti Purwo Lanny Hidajat Setiono
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Trans Corpora Transtv Dan Trans-7 Merupakan Perusahaan Media Yang Berada Di Bawah Payung Trans Corpora
    BAB IV DESKRIPSI UMUM PARA GROUP, TRANS TV, DAN TRANS 7 IV.1. Para Group – Trans Corpora TransTV dan Trans-7 merupakan perusahaan media yang berada di bawah payung Trans Corpora. Trans Corpora sendiri adalah bagian dari Para Group, korporasi milik Chairul Tanjung, yang memfokuskan diri pada bisnis di bidang media, lifestyle dan entertainment. Oleh karena itu, dalam mengamati TransTV, Trans-7 dan bagaimana proses produksi berjalan di kedua stasiun televisi itu, kita perlu memahami bagaimana posisi Trans Corpora dan Para Group itu sendiri, serta visi ke depannya. Siapakah Chairul Tanjung? Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tahun 1962. Sejak kuliah Tanjung sudah berbisnis. Sepuluh tahun kemudian dia punya kelompok usaha bernama Para Group. Awalnya, kelompok ini mendirikan usaha ekspor sepatu anak-anak. Modal sebesar Rp 150 juta berasal dari Bank Exim. Tanjung mengembangkan cakar bisnisnya lewat Bandung Supermall. Dia juga menguasai Bank Mega yang dibeli pada 1996 dari kelompok Bapindo. Bank Mega waktu itu dalam keadaan sakit-sakitan. Setelah diambil Tanjung, Bank Mega pelan-pelan mengalami perbaikan. Pada 28 Maret 2001, bank ini berhasil mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta seharga Rp 1.125 per lembar.145 Bank Mega menjadi sumber dana (cash cow) terbesar bagi Grup Para dengan kontribusi laba sekitar 40 persen. Kontribusi TransTV juga tidak kecil. Sekurang-kurangnya TransTV sudah mengalami break event point by operation pada tahun kedua, sekitar bulan Mei 2003, atau hanya dua tahun setelah berdiri. Artinya, sudah tak perlu kucuran dana lagi dari pemilik. Riza Primadi, mantan wartawan BBC yang punya andil besar membangun SCTV dan TransTV mengakui bahwa Chairul Tanjung adalah seorang pebisnis sejati.
    [Show full text]
  • Analisis Program Perjalanan 3 Wanita Di Trans Tv Jurusan
    ANALISIS PROGRAM PERJALANAN 3 WANITA DI TRANS TV Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Vina Monika NIM. 204051002866 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M 36 37 DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................................. i KATA PENGANTAR................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................... v DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 8 D. Tinjauan Pustaka.............................................................. 8 E. Metodologi Penelitian ..................................................... 9 F. Sistematika Penulisan....................................................... 12 BAB II TINJAUAN TEORITIS ANALISIS PROGRAM A. Produksi........................................................................... 13 1. Pra Produksi ........................................................ 13 2. Produksi ............................................................... 14 3. Pasca Produksi ....................................................
    [Show full text]
  • The Indonesia Policy on Television Broadcasting: a Politics and Economics Perspective
    The Indonesia Policy on Television Broadcasting: A Politics and Economics Perspective Rendra Widyatamaab* and Habil Polereczki Zsoltb aDepartment of Communication, Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, Indonesia b Károly Ihrig Doctoral School of Management And Business, University of Debrecen, Hungary *corresponding author Abstract: All around the world, the TV broadcasting business has had an enormous impact on the social, political and economic fields. Therefore, in general, most of the countries regulate TV business well to produce an optimal impact on the nation. In Indonesia, the TV broadcasting business is growing very significantly. After implementing Broadcasting Act number 32 of 2002, the number of TV broadcasting companies increased to 1,251 compared to before 2002, which only had 11 channels, and were dominated by the private TV stations. However, the economic contribution of the TV broadcasting business in Indonesia is still small. Even in 2017, the number of TV companies decreased by 14.23% to 1,073. This situation raises a serious question: how exactly does Indonesian government policy regulate the TV industry? This article is the result of qualitative research that uses interviews and document analysis as a method of collecting data. The results showed that the TV broadcasting industry in Indonesia can not develop properly because the government do not apply fair rules to the private TV industry. Political interests still color the formulation of rules in which the government and big TV broadcasting companies apply the symbiotic
    [Show full text]
  • BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena
    BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Fenomena Keluarga di Indonesia Dalam kehidupan manusia tidak pernah telepas dari aspek keluarga dimana masyarakat membentuk suatu kesejahteraan dalam keluarga yang damai dan rukun antar anggota keluarga. Keluarga merupakan unit sosial terkecil masyarakat yang terdiri dari suami istri dan juga anak. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan karena itu perlu adanya keluarga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluarga yang diasuh dan dibinanya (Gunarsa, 1995: 31). Peran dalam keluarga sangatlah penting untuk pembentukan karakter dalam hal bersosialisasi dalam masyarakat maupun segala bentuk pengetahuan sosial, budaya dan nilai- nilai agama. Serta keluarga merupakan tokoh terpenting dalam hal ekonomis karena dapat menjamin keamanan dan kesejahteraan pangan bagi setiap orang. Maka setiap anggota keluarga mempunyai tujuan dan keinginan untuk membina sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera. Perubahan keluarga pada masa dulu dan sekarang sering kita jumpai dalam kehidupan dan lingkungan kita sehari- hari. Disisi lain keluarga masih sering digambarkan sebagaimana keluarga pada zaman dulu dimana stiap anggota keluarga sudah memiliki peran masing- masing, 31 suami sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pencari nafkah sedangkan istri berperan sebagai ibu rumah tangga yang cerdas dalam mengurus rumah tangga dan suami. Seiring berkembangnya zaman cara berfikir seseorang memberikan pengaruh terhadap bagaimana konsep keluarga masa kini. Dalam keluarga zaman dulu dan sekarang yang banyak mengalami perbedaan dari segi peran dan konsep, Seperti dalam sitkom TMG yang membahas mengenai konsep keluarga harmonis dengan rumah tangga yang modern atau masa kini. Perbedaan peran dalam keluarga tidak mempengaruhi cara mempertahankan sebuah keluarga agar tetap harmonis. Begitu juga dengan tidak memiliki keturunan sebuah keluarga dalam sitkom ini bisa memperlihatkan sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera dan harmonis.
    [Show full text]
  • Strategi Public Relations Trans TV Dalam Membangun Brand Loyalty
    BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat memberikan informasi yang cepat dan aktual, hal inilah yang mendorong semakin banyaknya media baik cetak maupun elektronik hadir untuk memenuhi tuntutan tersebut. Diantara media-media informasi yang hadir, perkembangan dunia pertelevisian yang paling meningkat tajam. Televisi adalah sebuah media yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan kekuatan audio-visual, televisi berkembang ke dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari sosial, politik, budaya, hiburan, dan lain-lain. Setiap negara memiliki stasiun televisi nasional, begitu juga di Indonesia, pada tahun 1962, TVRI menjadi televisi yang pertama di Indonesia. Yang kemudian diikuti oleh stasiun televisi swasta dan berkembang dari tahun ke tahun. Stasiun televisi swasta tersebut diantaranya RCTI, SCTV, ANTV, Indosiar, TPI, Trans TV, Lativi, Trans 7, Metro TV, Global TV, dan sebagainya. Dengan semakin banyaknya stasiun televisi yang bermunculan menimbulkan persaingan yang ketat diantara dunia pertelevisian. Dimana persaingan ketat yang semakin meningkat ini mendorong stasiun televisi untuk membuat program-program acara yang semakin menarik minat penonton. Dengan tujuan agar stasiun televisi tersebut lebih unggul dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Media memiliki idealisme, yaitu memberikan informasi yang benar. Dengan idealisme semacam itu, media ingin berperan sebagai sarana pendidikan. Media adalah sarana untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi. Peningkatan tingkat pendidikan tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih media. 1 Kita sadar media massa berada di mana-mana di sekitar kita. Hidup satu hari saja tanpa komunikasi massa mustahil bagi masyarakat modern dewasa ini. Surat kabar, radio, televisi, bioskop, rekaman musik, internet, dan lain sebagainya merupakan media massa yang selalu dekat dengan masyarakat.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • Analisis Elemen Ekuitas Merek Rcti Dalam Persaingan Industri Televisi Swasta Di Indonesia: Studi Kasus Pada Empat Perguruan Tinggi Swasta Terkemuka Di Jakarta
    ANALISIS ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA EMPAT PERGURUAN TINGGI SWASTA TERKEMUKA DI JAKARTA Masruroh1; Awin Indranto2 ABSTRACT Article measured the element of RCTI brand equity consisting of brand awareness, brand association that formed brand image, perceived quality, and brand loyalty. The used research method was descriptive, this research desribe 400 student perception from four private universities in Jakarta on the RCTI brand equity in last 2005. The used sampling method was probability sampling using proportionate stratified random sampling technique. The brand awarness research result shows that RCTI brand is in the first level on top of mind level with 50,25% of the respondent. For the brand association, there are three associations that formed brand image of RCTI, which are RCTI Oke, Indonesian Idol, and Seputar Indonesia. Keywords: brand equity, competition, television industry ABSTRAK Artikel mengukur elemen ekuitas merek RCTI yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek) yang membentuk brand image (citra merek), perceived quality (persepsi kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu menguraikan persepsi 400 mahasiswa di 4 universitas swasta terkemuka di Jakarta terhadap ekuitas merek RCTI pada akhir tahun 2005. Metode sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek RCTI berada pada urutan pertama di tingkat top of mind dengan 50,25% responden. Untuk brand association terdapat tiga asosiasi yang membentuk brand image RCTI, yaitu asosiasi RCTI Oke, Indonesian Idol, dan Seputar Indonesia. Kata kunci: ekuitas merk, persaingan, industri televisi 1, 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, Jl.
    [Show full text]
  • Complete Channel List October 2015 Page 1
    Complete Channel Channel No. List Channel Name Language 1 Info Channel HD English 2 Etisalat Promotions English 3 On Demand Trailers English 4 eLife How-To HD English 8 Mosaic 1 Arabic 9 Mosaic 2 Arabic 10 General Entertainment Starts Here 11 Abu Dhabi TV HD Arabic 12 Al Emarat TV HD Arabic 13 Abu Dhabi Drama HD Arabic 15 Baynounah TV HD Arabic 22 Dubai Al Oula HD Arabic 23 SAMA Dubai HD Arabic 24 Noor Dubai HD Arabic 25 Dubai Zaman Arabic 26 Dubai Drama Arabic 33 Sharjah TV Arabic 34 Sharqiya from Kalba Arabic 38 Ajman TV Arabic 39 RAK TV Arabic 40 Fujairah TV Arabic 42 Al Dafrah TV Arabic 43 Al Dar TV Arabic 51 Al Waha TV Arabic 52 Hawas TV Arabic 53 Tawazon Arabic 60 Saudi 1 Arabic 61 Saudi 2 Arabic 63 Qatar TV HD Arabic 64 Al Rayyan HD Arabic 67 Oman TV Arabic 68 Bahrain TV Arabic 69 Kuwait TV Arabic 70 Kuwait Plus Arabic 73 Al Rai TV Arabic 74 Funoon Arabic 76 Al Soumariya Arabic 77 Al Sharqiya Arabic eLife TV : Complete Channel List October 2015 Page 1 Complete Channel 79 LBC Sat List Arabic 80 OTV Arabic 81 LDC Arabic 82 Future TV Arabic 83 Tele Liban Arabic 84 MTV Lebanon Arabic 85 NBN Arabic 86 Al Jadeed Arabic 89 Jordan TV Arabic 91 Palestine Arabic 92 Syria TV Arabic 94 Al Masriya Arabic 95 Al Kahera Wal Nass Arabic 96 Al Kahera Wal Nass +2 Arabic 97 ON TV Arabic 98 ON TV Live Arabic 101 CBC Arabic 102 CBC Extra Arabic 103 CBC Drama Arabic 104 Al Hayat Arabic 105 Al Hayat 2 Arabic 106 Al Hayat Musalsalat Arabic 108 Al Nahar TV Arabic 109 Al Nahar TV +2 Arabic 110 Al Nahar Drama Arabic 112 Sada Al Balad Arabic 113 Sada Al Balad
    [Show full text]