Analisis Program Perjalanan 3 Wanita Di Trans Tv Jurusan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Program Perjalanan 3 Wanita Di Trans Tv Jurusan ANALISIS PROGRAM PERJALANAN 3 WANITA DI TRANS TV Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Vina Monika NIM. 204051002866 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M 36 37 DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................................. i KATA PENGANTAR................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................... v DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 8 D. Tinjauan Pustaka.............................................................. 8 E. Metodologi Penelitian ..................................................... 9 F. Sistematika Penulisan....................................................... 12 BAB II TINJAUAN TEORITIS ANALISIS PROGRAM A. Produksi........................................................................... 13 1. Pra Produksi ........................................................ 13 2. Produksi ............................................................... 14 3. Pasca Produksi ..................................................... 17 B. Program Acara Televisi.................................................... 18 1. Pengertian Televisi ............................................... 18 2. Pengertian Program .............................................. 25 3. Format Program Acara Televisi ............................ 29 38 BAB III GAMBARAN UMUM TRANS TV A. Sejarah Berdirinya TRANS TV........................................ 36 B. Visi, Misi dan tujuan TRANS TV....................................44 C. Struktur Organisasi TRANS TV....................................... 45 D. Profil Program Acara Perjalanan 3 Wanita ....................... 46 BAB IV ANALISIS PROGRAM PERJALANAN 3 WANITA A. Pra Produksi..................................................................... 49 B. Pelaksanaan Produksi....................................................... 49 C. Pasca Produksi................................................................. 58 D. Evaluasi Produksi............................................................. 59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................... 61 B. Saran-saran ...................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….65 39 DAFTAR TABEL Tabel 1 Deskripsi Program Perjalanan 3 Wanita Tabel 2 Kegiatan Produksi Perjalanan 3 Wanita Tabel 3 Kegiatan Pasca Perjalanan 3 Wanita 40 ABSTRAK Vina Monika Analisis Program Perjalanan 3 Wanita di Trans TV Program “Perjalanan 3 Wanita” di Trans TV merupakan program yang bernuansa religius yang khusus dihadirkan Trans tv bagi permisa di rumah. Program yang meliputkan berbagai perkembangan atau sejarah Islam di Indonesia yang disertai dengan tafsir dan Al-qu’ran. Program yang disajikan dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti yang disampaikan oleh Rima, Salma, dan Vidia sebagai presenter. Program acara Perjalanan 3 Wanita merupakan suatu bentuk acara dakwah Islamiyah atau yang disebut sebagai salah satu program keagamaan yang ditayangankan melalui stasiun TRANS TV. Acara ini ditayangkan setiap hari Selasa dan Rabu pukul 06.30-07.00 WIB. Dalam siarannya, program acara ini senantiasa menampilkan berbagai tempat sejarah perkembangan Islam. Dan sudah satu tahun Perjalanan 3 Wanita berjalan, dan respon masyarakat sangat antusias dalam menonton acara yang penuh dengan tempat-tempat sejarah Islam. Acara ini juga memberikan kesan yang berbeda, karena adanya tiga presenter wanita yang bernama; Rima, Salma, dan Vidia. Menunjukan bahwa program acara Perjalanan 3 Wanita terselenggara berkat adanya persiapan perencanaan yang sangat matang. Melalui program ini, informasi seputar islam dapat dikaji dan dilihat oleh masyarakat bukan hanya untuk umat islam saja tetapi untuk agama lain, karena program ini berisi tentang memberikan informasi yang penting dan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penulis ingin menganalisis program Perjalanan 3 Wanita pra , pelaksanaan, pasca, sampai evaluasi produksi tersebut. Melalui wawancara dan observasi serta melakukan kegiatan, diketahui bahwa dalam pelaksanaan produksi program perjalana 3 wanita dengan pencarian ide atau tema yang ditayangkan setelah melakukan meeting secara bersama-sama. Dalam pelaksanaan produksinya mengadakan shooting ke tempat yang telah ditentukan, setelah shooting selesai tim Perjalanan 3 Wanita mempreview hasil shooting untuk membuat skrip acaranya lalu diadakan pengeditan kasar menjadi halus yaitu dengan menampilkan suara dari Voice Over. Kemudian evaluasi produksi program Perjalanan 3 Wanita diaadakan setiap kali pertemuan oleh para team produksi program Perjalanan 3 Wanita yang dipimpin oleh Arief Nugroho (Producer) program Perjalanan 3 Wanita. Suksesnya acara Perjalanan 3 Wanita adanya melihat rating and share. Karena adanya rating and share, maka program Perjalanan 3 Wanita akan semakin sukses. 41 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sastra 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakkan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 16 September 2008 Vina Monika 42 KATA PENGANTAR Bismillahirrrahmanirrahim,,, Segala puji bagi Allah SWT Sang Pemilik Kekuasaan, Tuhan semesta alam, Pencipta ada sekaligus ketiadaan, siang dan malam, terang dan gelap, kebaikan dan keburukan, tangis dan tawa. Sang Pemberi kehidupan dan kematian yang tak akan mati. Dengan segenap kerendahan hati, sangat penulis sadari bahwa hanya dengan limpahan kebaikan dan kemurahan-Nya-lah skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner dan Mujahid sejati, pembawa kedamaian. Semoga kebaikan, rasa cinta kasih dan hakikat kehidupan yang disampaikan beliau akan terus memberi kesegaran pada kehidupan manusia dan bagi bangsa Indonesia yang kini sering diliputi kekerasan. Terselesainya skripsi ini dapat tercapai oleh penulis karena mendapat banyak bantuan dan dukungan, baik berupa moril maupun materil, sehingga kiranya patut penulis sampaikan ucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Murodi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Pembantu Dekan bidang Akademik, Drs. M. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum, Drs. Study Rizal LK, M.A, selaku Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan. 2. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 43 3. Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum, dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, selaku Kordinator dan Sekretaris Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Serta staf yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakaan Trans Tv yang memberikan kemudahan dalam mendorong terselesaikannya skripsi ini. 6. Teman-teman di stasiun Trans Tv pada produksi program Perjalanan Tiga Wanita: Herny Mulyani (Exe.produser) Arief Nugroho(Produser),Iwan Y. Setyanto(P.A),Jagatnata(P.A),IsnaSetyanora(creative),AdeRachmayant i(creative),Fista Dina Agusti(creative) dan Angga Soraya (UPM)serta teman-teman lainya .terima kasih yang telah membantu penulis selama riset di produksi Perjalanan 3 Wanita. 7. Papa dan Mama yang telah memberikan kasih sayang dan ketulusan serta kesempatan penulis untuk mengembangkan diri, terima kasih atas pendidikan dari kecil hingga dewasa, tersusunnya skripsi ini berkat Do’a Papa dan Mama terima kasih buat semuanya. 44 8. Saudara-saudara kandung yang memberikan dukungan dalam segala hal, kak Vinci, Vily, dan Vidia. Serta tak lupa Vikry (almarhum). Yang telah mendorong untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. 9. Teman seperjuangan Rahmi dan Nurma, berkat motivasi kalian, penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabatku FCD (Rany, Dede, Resa, dan Silmy) dan MCD (Jordan, Furkon, Mico, dan Firman) terima kasih dukungannya. 11. Teman-teman angkatan 2000 sampai 2004 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, terima kasih atas dukungan dan bantuannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 12. Terima Kasih Agustin, Rahmi, Helmi, Rio Okto, Ranum, Imam, Bagus, Rico, Unay. Yang telah mendukung penulis membuat skripsi ini. 13. Teman-teman semua yang ada di dunia yang telah memberikan motivasi dan menyadarkan dari kesenangan sesaat di dunia. 14. Dan semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian skripsi ini, baik langsung
Recommended publications
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Trans Corpora Transtv Dan Trans-7 Merupakan Perusahaan Media Yang Berada Di Bawah Payung Trans Corpora
    BAB IV DESKRIPSI UMUM PARA GROUP, TRANS TV, DAN TRANS 7 IV.1. Para Group – Trans Corpora TransTV dan Trans-7 merupakan perusahaan media yang berada di bawah payung Trans Corpora. Trans Corpora sendiri adalah bagian dari Para Group, korporasi milik Chairul Tanjung, yang memfokuskan diri pada bisnis di bidang media, lifestyle dan entertainment. Oleh karena itu, dalam mengamati TransTV, Trans-7 dan bagaimana proses produksi berjalan di kedua stasiun televisi itu, kita perlu memahami bagaimana posisi Trans Corpora dan Para Group itu sendiri, serta visi ke depannya. Siapakah Chairul Tanjung? Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tahun 1962. Sejak kuliah Tanjung sudah berbisnis. Sepuluh tahun kemudian dia punya kelompok usaha bernama Para Group. Awalnya, kelompok ini mendirikan usaha ekspor sepatu anak-anak. Modal sebesar Rp 150 juta berasal dari Bank Exim. Tanjung mengembangkan cakar bisnisnya lewat Bandung Supermall. Dia juga menguasai Bank Mega yang dibeli pada 1996 dari kelompok Bapindo. Bank Mega waktu itu dalam keadaan sakit-sakitan. Setelah diambil Tanjung, Bank Mega pelan-pelan mengalami perbaikan. Pada 28 Maret 2001, bank ini berhasil mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta seharga Rp 1.125 per lembar.145 Bank Mega menjadi sumber dana (cash cow) terbesar bagi Grup Para dengan kontribusi laba sekitar 40 persen. Kontribusi TransTV juga tidak kecil. Sekurang-kurangnya TransTV sudah mengalami break event point by operation pada tahun kedua, sekitar bulan Mei 2003, atau hanya dua tahun setelah berdiri. Artinya, sudah tak perlu kucuran dana lagi dari pemilik. Riza Primadi, mantan wartawan BBC yang punya andil besar membangun SCTV dan TransTV mengakui bahwa Chairul Tanjung adalah seorang pebisnis sejati.
    [Show full text]
  • The Indonesia Policy on Television Broadcasting: a Politics and Economics Perspective
    The Indonesia Policy on Television Broadcasting: A Politics and Economics Perspective Rendra Widyatamaab* and Habil Polereczki Zsoltb aDepartment of Communication, Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, Indonesia b Károly Ihrig Doctoral School of Management And Business, University of Debrecen, Hungary *corresponding author Abstract: All around the world, the TV broadcasting business has had an enormous impact on the social, political and economic fields. Therefore, in general, most of the countries regulate TV business well to produce an optimal impact on the nation. In Indonesia, the TV broadcasting business is growing very significantly. After implementing Broadcasting Act number 32 of 2002, the number of TV broadcasting companies increased to 1,251 compared to before 2002, which only had 11 channels, and were dominated by the private TV stations. However, the economic contribution of the TV broadcasting business in Indonesia is still small. Even in 2017, the number of TV companies decreased by 14.23% to 1,073. This situation raises a serious question: how exactly does Indonesian government policy regulate the TV industry? This article is the result of qualitative research that uses interviews and document analysis as a method of collecting data. The results showed that the TV broadcasting industry in Indonesia can not develop properly because the government do not apply fair rules to the private TV industry. Political interests still color the formulation of rules in which the government and big TV broadcasting companies apply the symbiotic
    [Show full text]
  • Strategi Public Relations Trans TV Dalam Membangun Brand Loyalty
    BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat memberikan informasi yang cepat dan aktual, hal inilah yang mendorong semakin banyaknya media baik cetak maupun elektronik hadir untuk memenuhi tuntutan tersebut. Diantara media-media informasi yang hadir, perkembangan dunia pertelevisian yang paling meningkat tajam. Televisi adalah sebuah media yang mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan kekuatan audio-visual, televisi berkembang ke dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari sosial, politik, budaya, hiburan, dan lain-lain. Setiap negara memiliki stasiun televisi nasional, begitu juga di Indonesia, pada tahun 1962, TVRI menjadi televisi yang pertama di Indonesia. Yang kemudian diikuti oleh stasiun televisi swasta dan berkembang dari tahun ke tahun. Stasiun televisi swasta tersebut diantaranya RCTI, SCTV, ANTV, Indosiar, TPI, Trans TV, Lativi, Trans 7, Metro TV, Global TV, dan sebagainya. Dengan semakin banyaknya stasiun televisi yang bermunculan menimbulkan persaingan yang ketat diantara dunia pertelevisian. Dimana persaingan ketat yang semakin meningkat ini mendorong stasiun televisi untuk membuat program-program acara yang semakin menarik minat penonton. Dengan tujuan agar stasiun televisi tersebut lebih unggul dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Media memiliki idealisme, yaitu memberikan informasi yang benar. Dengan idealisme semacam itu, media ingin berperan sebagai sarana pendidikan. Media adalah sarana untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi. Peningkatan tingkat pendidikan tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih media. 1 Kita sadar media massa berada di mana-mana di sekitar kita. Hidup satu hari saja tanpa komunikasi massa mustahil bagi masyarakat modern dewasa ini. Surat kabar, radio, televisi, bioskop, rekaman musik, internet, dan lain sebagainya merupakan media massa yang selalu dekat dengan masyarakat.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • Analisis Elemen Ekuitas Merek Rcti Dalam Persaingan Industri Televisi Swasta Di Indonesia: Studi Kasus Pada Empat Perguruan Tinggi Swasta Terkemuka Di Jakarta
    ANALISIS ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA EMPAT PERGURUAN TINGGI SWASTA TERKEMUKA DI JAKARTA Masruroh1; Awin Indranto2 ABSTRACT Article measured the element of RCTI brand equity consisting of brand awareness, brand association that formed brand image, perceived quality, and brand loyalty. The used research method was descriptive, this research desribe 400 student perception from four private universities in Jakarta on the RCTI brand equity in last 2005. The used sampling method was probability sampling using proportionate stratified random sampling technique. The brand awarness research result shows that RCTI brand is in the first level on top of mind level with 50,25% of the respondent. For the brand association, there are three associations that formed brand image of RCTI, which are RCTI Oke, Indonesian Idol, and Seputar Indonesia. Keywords: brand equity, competition, television industry ABSTRAK Artikel mengukur elemen ekuitas merek RCTI yang terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek) yang membentuk brand image (citra merek), perceived quality (persepsi kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu menguraikan persepsi 400 mahasiswa di 4 universitas swasta terkemuka di Jakarta terhadap ekuitas merek RCTI pada akhir tahun 2005. Metode sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek RCTI berada pada urutan pertama di tingkat top of mind dengan 50,25% responden. Untuk brand association terdapat tiga asosiasi yang membentuk brand image RCTI, yaitu asosiasi RCTI Oke, Indonesian Idol, dan Seputar Indonesia. Kata kunci: ekuitas merk, persaingan, industri televisi 1, 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, Jl.
    [Show full text]
  • Application of P3SPS in Insert Infotainment Program on Trans TV
    INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH VOLUME 8, ISSUE 08, AUGUST 2019 ISSN 2277-8616 Application Of P3SPS In Insert Infotainment Program On Trans TV Shavira Annisa Putri, Muslikhin Abstract: The Broadcasting Code of Conduct (P3) is the provisions for broadcasters set by the Indonesian Broadcasting Commission (KPI). Broadcast Program Standards (SPS) is a broadcast content standard that contains the restriction, violation, and obligation set by the KPI. Insert is an infotainment program that aired on Trans TV. This study aimed to describe how the application of Broadcasting Behavior Guidelines and Broadcast Program Standards (P3SPS) on Infotainment Insert program in Trans TV. This study used descriptive qualitative method and used three stages of coding test, starting with open coding then axial coding and in proceed with selective coding, and do interviews and also observation. Based on research conducted, still found violations against P3SPS made by Insert program. That is in Article P3 Clause 9 and SPS Clause 9 concerning the right of privacy, then Article P3 Clause 14 and SPS Clause 15 on the value and norms of decency. Index Terms: Application, Infotainment, P3SPS, Political Economy Communication, Violation ———————————————————— 1 Introduction However, infotainment growth is currently tough to resist. In INFOTAINMENT is news that presents information about the this case, the quality of the infotainment program is still not lives of people known to the public (celebrity), as many of optimal. What is meant by quality is not optimal is as written by them work in the entertainment industry such as film or soap Syahputra (2006) that infotainment only presents: (1) Gossip opera players, singers and so on, the news about them is also as news.
    [Show full text]
  • Hierarki Pengaruh Media Dalam Program Layar Pemilu Tepercaya Di Cnn Indonesia
    HIERARKI PENGARUH MEDIA DALAM PROGRAM LAYAR PEMILU TEPERCAYA DI CNN INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) oleh: Widya Rahmatia NIM. 11140510000108 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M i ABSTRAK Widya Rahmatia Hierarki Pengaruh Media dalam Program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia Pada masa kampanye Pilkada serentak 2018, media harus seimbang dalam menyiarkan program acara. Dalam hal ini konten mengenai kandidat pasangan calon satu dengan lainnya harus seimbang. Begitu juga dalam menghadirkan narasumber. Dalam hal ini CNN Indonesia dalam program Layar Pemilu Tepercaya episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur” menghadirkan salah satu pasangan calon sebagai narasumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hierarki pengaruh media pada program Layar Pemilu Tepercaya di CNN Indonesia dan faktor apa saja yang berpengaruh pada isi program Layar Pemilu Tepercaya terkait dengan episode “Pertarungan Merebut Suara Jawa Timur”. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teori yang digunakan adalah hierarki pengaruh media oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini mengkaji isi media dan hierarki pengaruh isi media di antaranya, individual level, media routines level, organization level, extra media level, ideological level. Temuan pada penelitian ini adalah hierarki pengaruh media yang terdapat di Program Layar Pemilu Tepercaya CNN Indonesia, yaitu level organisasi media dan level rutinitas media memiliki pengaruh terhadap isi program. Level lainnya juga memberikan pengaruh terhadap program Layar Pemilu Tepercaya yaitu level individu media, level ekstra media, dan level ideologi media. Hal ini dikarenakan penentuan isu yang akan dibahas pada program Layar Pemilu Tepercaya ditentukan oleh rapat redaksional CNN Indonesia.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 7 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Daftar Pustaka
    95 DAFTAR PUSTAKA Korea.net Gateway to Korea. (n.d.). Hallyu (Korean Wave). http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu Alam, Syafril, and Ansgrasia Jenifer Nyarimun. 2017. “Musik K-Pop Sebagai Alat Diplomasi Dalam Soft Power Korea Selatan.” Internastional & Diplomacy. Amelya, A. (2012). Konser K-Pop Terbesar, Penonton SMTOWN INA Capai 50 Ribu Orang! https://www.kapanlagi.com/korea/konser-k-pop-terbesar- penonton-smtown-ina-capai-50-ribu-orang-06377a.html SMTOWN LIVE in Jakarta Ended in Great Success by Drawing a Total of 50,000 Audiences! (2012). https://www.facebook.com/notes/smtown/smtown-live- in-jakarta-ended-in-great-success-by-drawing-a-total-of-50000- audien/448785688497604 Diplomatik, Indonesia – Korea Selatan Semakin Mantapkan Hubungan. (2013). http://ipsk.lipi.go.id/berita/208-indonesia-korea-selatan-semakin-mantapkan- hubungan-diplomatik Hallyu : Gelombang Korea (한류:Korea Wave). (n.d.). Kedutaan Besar Republik Korea Selatan Untuk Republik Indonesia. http://overseas.mofa.go.kr/id- id/wpge/m_2741/contents.do Join Declaration between Government of Indonesia and Government of Korea. (n.d.). http://treaty.kemlu.go.id/uploads-pub/1658_KOR-2006-0050.pdf Korean Cultural Center Indonesia. (n.d.). http://id.korean- culture.org/navigator.do?siteCode=null&langCode=null&menuCode=20110 5180021 Pertukaran Budaya Indonesia dan Korea Melalui Penyiaran. (n.d.). http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6460/Pertukaran+Budaya+Indo nesia+Melalui+Penyiaran/0/berita_satker Tujuan Pendirian Korean Cultural Center (KCC). (n.d.). http://id.korean.culture.org/m/id/6/contents/341 Azhari., M. Tahrir. 1988. Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis , Jilid II, Terjemahan.
    [Show full text]
  • Implementasi Program Siaran Lokal Pada Stasiun Televisi Di Daerah Istimewa Yogyakarta
    Jurnal An-Nida, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2015 IMPLEMENTASI PROGRAM SIARAN LOKAL PADA STASIUN TELEVISI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Supadiyanto Akademi Komunikasi Indonesia Yogyakarta Jln. Laksda Adisucipto Km 6,5 No. 279 Yogyakarta [email protected] Abstract Broadcasting dominated "Jakarta" program and foreign programs. Local broadcast program is minimalist, even zero. This fact as the impact of media conglomeration. How is the implementation of local programs serving on various television stations in DIY? How does endeavor to KPID DIY enforce the fulfillment of local programs serving at DIY? How the role of KPID DIY? The paradigm of this research is quantitative-qualitative data based on primary and secondary. As a result, there are 11 television station has not aired local programs with a duration of at least 10 percent of the time it broadcasts per day. KPID DIY has lifted the first written reprimand letter to 12 television station managers in DIY. Keywords: local programming, implementation, dominance, television Supadiyanto Abstrak Lembaga penyiaran didominasi program "Jakarta" dan program asing. Program siaran lokal minimalis, bahkan nihil. Fakta ini sebagai dampak konglomerasi media. Bagaimanakah implementasi penayangan program lokal pada berbagai stasiun televisi di DIY? Bagaimanakah ikhtiar KPID DIY menegakkan pemenuhan penayangan program lokal di DIY? Bagaimana peran KPID DIY? Paradigma penelitian ini adalah kuantitatif-kualitatif berlandaskan data primer dan sekunder. Hasilnya, terdapat 11 stasiun televisi belum menayangkan program lokal dengan durasi minimal 10 persen dari waktu bersiaran perhari. KPID DIY telah melayangkan surat teguran tertulis pertama kepada 12 pengelola stasiun televisi di DIY. Kata kunci: program lokal, implementasi, dominasi, televisi A.
    [Show full text]
  • The Influence of Politicians on Television Content in Post
    Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 20, Issue 3, March 2017 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 20, Issue 3, March 2017 (204-220) ISSN 1410-4946 (Print), 2502-7883 (Online) The Infl uence of Politicians on Television Content in Post-Authoritarian Indonesia Morissan• Abstract The downfall of the last authoritarian ruler in May 1998 marked the beginning of the transition to democracy in Indonesia. Before 1998, the autocratic government fi rmly monitored media content for decades. With the current broadcast liberalization, Indonesian televisions can produce almost any kind of program contents. However, a question arises, who actually controls television content in the era of liberalization? How do political and economic factors infl uence television workers in shaping content? This empirical research intends to focus on the infl uence politicians have on television program content in four elections in post-authoritarian Indonesia. The research question is: how do politicians infl uence television workers in shaping their content? The question needs a qualitative descriptive answer from various sources, including interviews with around 100 television workers in the 10 largest TV stations, participant observations, documents, television reports, and other data sources. Research fi ndings reveal that the relationship between politicians and television intensifi ed ahead and during political campaigns. Most television stations had conducted a relatively fair and nonpartisan coverage of the 2004 and 2009 election, but unfair and partisan in the 1999 and 2014 elections. Keywords: politicians; television; elections; post-authoritarian; Indonesia. Abstrak Terjatuhnya rezim otoriter pada bulan Mei 1998 menandai dimulainya transisi menuju demokrasi di Indonesia. Sebelum tahun 1998, pemerintah otokratis memonitor konten media selama beberapa dekade.
    [Show full text]