ANALISIS SIMULASI DAYA PANCAR UNTUK PERLUASAN WILAYAH SIARAN TV KANAL 42 DAN 44 DARI KOTA BANDUNG KE GARUT DAN SUKABUMI Ajeng Diah Ayulakswi1, Dadang Gunawan2
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS SIMULASI DAYA PANCAR UNTUK PERLUASAN WILAYAH SIARAN TV KANAL 42 DAN 44 DARI KOTA BANDUNG KE GARUT DAN SUKABUMI Ajeng Diah Ayulakswi1, Dadang Gunawan2 1Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, [email protected], [email protected] Abstrak — Metode dalam penyebaran informasi the number of repeater and the level of power used by yang populer saat ini adalah penyiaran. Dimana the transmitter respectively. Unfortunately, this penggunaan spektrum frekuensi radio untuk keperluan method leads to an adjacent channel interference. In penyiaran mengacu pada definisi layanan penyiaran order to withstand this effect, policies are made to pada peraturan radio ITU. Terdapat dua stasiun TV limit the usage of the bandwidth. For every service swasta di Bandung yang akan melakukan perluasan area the allocation is set to be at a maximum of 70 wilayah ke kota yang berdekatan, yaitu di kota Garut dBµV/m for V band. As a result, it is proved that for dan Sukabumi dengan menambahkan repeater baru Garut and Sukabumi the 42 dBW and 38,3 dBW are serta menaikkan daya pancarnya. Kedua stasiun TV appropriate with the use of the 4-1 and 730-372 nd th swasta di Bandung tersebut menempati kanal 42 dan antennas respectively in the 42 and 44 channels. 44. Penambahan repeater baru dan menaikkan daya pancarnya dapat memungkinkan terjadinya Keywords: adjacent channel interference; coverage interferensi kanal bersebelahan. Untuk mengatasi hal area: radiation pattern; ratio of protection; transmit tersebut, maka dibuat sebuah aturan bahwa kuat power. medan penerimaan televisi siaran UHF pada lokasi titik pengujian atau pengukuran setiap wilayah layanan dibatasi paling besar 70 dBµV/m untuk band I. Pendahuluan V. Hasil dari simulasi diperoleh daya pancar pada kanal 42 dan 44 di kota Garut sebesar 42 dBW Pada zaman globalisasi saat ini perkembangan dengan antena 4-1 dan daya pancar pada kanal 42 dan dalam dunia telekomunikasi telah berkembang sangat 44 di kota Sukabumi sebesar 38,3 dBW dengan antena pesat, terutama pada bidang penyebaran informasi. 730 372. Salah satu metode yang umum digunakan dalam penyebaran informasi adalah dengan cara penyiaran. Kata kunci : daerah jangkauan; daya pancar; Penyiaran digunakan untuk penyebaran program interferensi kanal bersebelahan; pola radiasi; rasio kebudayaan dan pendidikan, hiburan, informasi serta proteksi. berita melalui gelombang udara [1]. Saat ini telah berdiri berbagai macam stasiun televisi analog dan sebagian televisi digital di Simulation and analysis of Transmit Indonesia. Namun pada daerah tertentu, terdapat Power For Broadcasting TV Channel 42 stasiun-stasiun televisi yang melakukan kecurangan and 44 (Case Study Bandung to Garut and dengan menaikkan daya pancar dari peraturan yang sudah diberikan tanpa izin agar dapat menyiarkan Sukabumi) sampai ke kota-kota besar. Hal tersebut memicu terjadinya pelanggaran dari daerah sekitar kota besar untuk menaikkan daya Abstract — The rapid growth of various business pancar penyiaran agar mendapatkan keuntungan yang and marketing leads to the needs of reliable, lebih banyak. Karena semakin banyaknya pengguna attractive, and dynamic telecommunication media. televisi yang menyaksikan siarannya, maka akan Broadcasting is one of the popular media which ever semakin banyak iklan yang akan didapatkan oleh used in centuries. In the practical utilities, the stasiun televisi tersebut. Akibat dari kecurangan ini broadcasting services use a particular radio spectrum adalah terganggunya kelangsungan penyiaran stasiun frequency with respect to the ITU-T standard. In this televisi lain yang sudah ada. final project, there are two private television provider Oleh karena hal tersebut, maka dibuatlah sebuah where both are located in Bandung. Theirs location peraturan baru yang tertera pada Permen 31/2014 are alongside cities which are Garut and Sukabumi. In sebagai pengganti Kepmen 76/2003 pasal 10 ayat 1.C order to broaden their coverage area, they increased disebutkan bahwa: Analisis Simulasi ..., Ajeng Diah Ayulakswi, FT UI, 2016 “Penyelenggara TV analog pada pita Ultra High Tabel 1. Rencana pengkanalan TV Frequency (UHF) dapat memperluas siaran ke UHF band V standar PAL-G [1]. wilayah layanan yang bersebelahan dalam satu propinsi dengan menggunakan kanal yang sama, yang Freq Freq Freq dilakukan melalui: Band Channel Range Vision Sound - penambahan repeater dengan izin stasiun radio (MHz) (MHz) (MHz) 37 598 – 606 599,25 604,75 tersendiri 38 606 – 614 607,25 612,75 - perubahan daya pancar 39 614 – 622 615,25 620,75 - perubahan pola radiasi antena, dan/atau 40 622 - 630 623,25 628,75 - perubahan tinggi antena” 41 630 - 638 631,25 636,75 42 638 - 646 639,25 644,75 43 646 - 654 647,25 652,75 Kebijakan ini berdampak positif dengan adanya 44 654 - 662 655,25 660,75 pengajuan perluasan wilayah oleh dua stasiun TV 45 662 - 670 663,25 668,75 swasta yang telah bersiaran di wilayah Bandung. 46 670 - 678 671,25 676,75 Seperti yang telah tertera pada peraturan pemerintah 47 678 - 686 679,25 684,75 dikatakan bahwa perluasan wilayah dapat dilakukan 48 686 - 694 687,25 692,75 49 694 - 702 695,25 700,75 untuk daerah yang berdekatan. Perluasan wilayah UHF V 50 702 - 710 703,25 708,75 siaran yang diinginkan oleh kedua stasiun TV swasta 51 710 - 718 711,25 716,75 tersebut mencakup kota Garut dan Sukabumi. Secara 52 718 - 726 719,25 724,75 administratif, kota Garut dan Sukabumi bersebelahan 53 726 - 734 727,25 732,75 dengan Bandung, sehingga dapat dilakukan perluasan 54 734 - 742 735,25 740,75 wilayah. Dimana TRANS TV bersiaran dengan kanal 55 742 - 750 743,25 748,75 56 750 - 758 751,25 756,75 42 dan TRANS 7 dengan kanal 44. 57 758 - 766 759,25 764,75 Jurnal ini berisi rancangan simulasi perluasan 58 766 - 774 767,25 772,75 jangkauan penyiaran TV dari Bandung ke Garut dan 59 774 - 782 775,25 780,75 Sukabumi pada kanal 42 dan 44. Perluasan wilayah 60 782 - 790 783,25 788,75 dilakukan melalui penambahan repeater dengan izin 61 790 - 798 791,25 796,75 stasiun radio tersendiri dengan mengatur besar daya 62 798 - 806 799,25 804,75 penyiaran berdasarkan Protection Ratio agar tidak terjadi interferensi terhadap stasiun televisi adjacent B. Interferensi channel. Selain mengatur daya pancarnya perlu juga mengatur pola radiasi antena, untuk menghindari Interferensi adalah signal yang tidak interferensi terhadap adjacent channel dan memenuhi diinginkan (Undesired) dan mengganggu signal cakupan wilayah yang diinginkan. yang diinginkan (Desired), gangguan ini akan mengurangi kualitas reproduksi signal informasi [2]. Salah satu interferensi yang ada di dunia II. Penyelenggaraan Penyiaran dan penyiaran adalah interferensi kanal yang sama Transmisi TV Analog di Indonesia (co-channel) dan kanal bersebelahan (adjacent channel), pemakaian kanal yang sama atau bersebelahan oleh dua buah pemancar dapat A. Alokasi Spektrum Frekuensi TV Analog menyebabkan gangguan, gangguan ini akan Penggunaan frekuensi siaran TV di Indonesia tampak pada layar TV sebagai bentuk pola yang dimulai dengan penggunaansaluran VHF oleh bergerak mendatar. TVRI pada tahun 1962. Sejak saat itu sampai dengan tahun 1990-an TVRI adalah satu-satunya C. Parameter Teknis Pemancar TV Analog penyelenggara siaran TV di Indonesia yang dapat menjangkau sekitar 80% penduduk 1. Effective Radiated Power (ERP) Indonesia. Mayoritas pemancar TVRI menggunakan saluran VHF sehingga Effective radiated power (ERP) atau daya penggunaan kanal VHF menjadi padat [1]. pancar efektif adalah besarnya daya yang Proteksi rasio co-channel dan kanal dipancarkan antena pemancar ke wilayah bertetangga harus diperhatikan untuk menjaga tertentu yang besarnya terhitung setelah diberi agar tidak terjadi interferensi, baik pada sinyal pengaruh faktor feeder loss dan antenna gain TV analog maupun pada sinyal TV digital. Tabel [3]. berikut ini merupakan Tabel frekuensi TV UHF band V untuk standar PAL-G. Besarnya nilai ERP menentukan besarnya jangkauan sinyal yang akan dipancarkan oleh pemancar. Selain itu ERP juga dipengaruhi oleh faktor luas daerah layanan, topologi atau kontur Analisis Simulasi ..., Ajeng Diah Ayulakswi, FT UI, 2016 tanah wilayah layanan, dan potensi interferensi lebih besar dibandingkan dengan di daerah terhadap addjacent channel wilayah sekitar. pedesaan [2]. Tabel 2. Minimum usable Nilai ERP diperoleh dari formula berikut [3]: fieldstrength dBµV/m [2]. !!" = !!!"#$% − !!!""#"$ !"## + !! !"#$""! !"#$ (1) Dimana Tx Power (dBw) merupakan daya pancar perangkat, feeder losees (dB) adalah daya yang hilang dalam transmission line (cable loss), dan gain antena (dB) adalah besar penguatan oleh antena pemancar. Pada Tabel 2 menjelaskan mengenai keadaan penerimaan pada input antena penerima tanpa interferensi dari pemancar televisi yang lain 2. Konsep Dasar dan Karakteristik Propagasi maupun noise yang dibuat oleh manusia (man Gelombang Radio made noise) untuk mendapatkan kualitas sinyal informasi yang baik. Sedangkan pada Tabel 3 Model propagasi yang banyak dikenal adalah dibawah ini merupakan rekomendasi ITU-R Free Space Propagation sebagai model dasar (Rec 417-2) yang memperlihatkan besarnya untuk kondisi ideal (LOS), Okumura-hatta untuk minimum field strength yang telah ditambahkan daerah padat penduduk, Longley-race untuk oleh noise yang diakibatkan oleh lingkungan. kanal UHF, dan model propagasi yang dikembangkan oleh ITU [4]. Model free space merupakan model paling sederhana yang Tabel 3. Maksimum FieldStrength digunakan untuk memprediksi kuat medan pada [2]. kondisi ideal. Free space adalah propagasi ruang bebas, yaitu sinyal yang dipancarkan langsung diterima