KONVERGENSI MEDIA (ANALISIS INSTITUSIONAL KOMUNIKASI BISNIS PADA TRANSMEDIA GROUP)

WORO HARKANDI KENCANA

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menjelaskan Kebijakan Trans Mediagroup dalam melakukkan konvergensi media, bentuk dan tahapan konvergensi media dalam memproduksi dan mendistribusikan pesan pada Group dan komunikasi bisnis pada Trans Media Group (Trans TV, dan Detik.com dalam menghadapi persaingan industri media.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan sifat deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan konvergensi yang terjadi di TransMedia Group. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan pemimpin dan karyawan TransMedia Group. Kemudian data dianalisis dengan triangulasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa melalui kebijakan institusionalnya TransMedia Group melakukan konvergensi media dalam menghadapi persaingan industri media yang semakin ketat. Persaingan media ini tidak dapat dihindari di tengah pasar bebas yang bersaingan memperoleh pasar, pemasukan iklan, dan investor.Konvergensi media merupakan kebijakan yang tepat untuk mengintegrasikan sistem di dalam institusi dari segi teknologi maupun manajemen yang profesional. bentuk konvergensi yang terjadi di TransMedia Group adalah konvergensi teknologi, konvergensi ekonomi, dan konvergensi konten.Sedangkan tahapan konvergensi yang telah dilaksanakan promosi silang (cross promotion), penggandaan konten (cloning), kompetisi (coopetition) dan berbagi konten (content sharing) pada tahapan konvergensi penuh (full convergence) meskipun TransMedia belum memiliki ruang redaksi bersama (single newsroom/production room).Komunikasi bisnis menjadi penunjang dalam konvergensi media dengan budaya organisasi dan kepemimpinan yang tepat maka group media akan memperkuat eksistensi institusi di tengah pasar bebas di kawasan regional maupun internasional.

Kata Kunci: Konvergensi media, TransMedia Group, analisis Institusional, Komunikasi Bisnis

A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah dikaji. Hal ini dapat dianalisis dengan Konvergensi media yang terjadi di menggunakan analisis institusional komunikasi TransMedia Group menarik perhatian untuk bisnis. Konvergensi media adalah bentuk

1 2

kebijakan institusi dalam memproduksi dan sosiologi komunikasi massa menyebutkan bahwa mendistribusikan pesan di tengah persaingan pers, film, radio, dan televisi dan saat ini media industri media. Persaingan ketat antarmedia online merupakan perlembagaan komunikasi terjadi karena perebutan porsi iklan sebagai manusia.(Anwar Arifin:2012:43).Perlembagaan pemasukan utama media dalam sistem regulasi dalam penelitian ini adalah sebuah lembaga yang berlaku di Indonesia. Produksi dan penyiaran televisi swasta (Trans TV dan Trans7) distribusi pesan dalam organisasi membutuhkan dan situs berita online (Detik.Com) yang komunikasi dan manajemen profesional sebagai tergabung dalam sebuah group media bernama bentuk komunikasi bisnis yang dikaji dalam TransMedia Group. TransMedia Group disebut penelitian ini. lembaga sosial karena merupakan wadah Konvergensi adalah aliran konten di kerjasama sejumlah individu dalam platform beberapa media, kerja sama antara menyelenggarakan dan melayani informasi sosial industri beberapa media, dan perilaku migrasi atau informasi publik dengan cepat dan teratur khalayak media (Jenkins, 200:7). Platform media secara melembaga.Individu-individu ini bekerja dalam konvergensi ini meliputi media cetak, dengan managemen profesional yang telah media siar maupun media online yang terus terlembagakan, karena yang dikenal oleh mengalami perkembangan teknologi. Peran khalayak bukanlah orang perseorangan, teknologi dalam industri media saat ini sangatlah melainkan lembaga itu sendiri. Sehingga penting, untuk bertahan di tengah persaingan diperlukan analisis institusional yang berfokus ketat industri yang bersifat monopolistik, para pada aspek kelembagaan. Keberadaan media pemilik bisnis media dituntut untuk memiliki sebagai lembaga di dalam masyarakat dianggap penguasaan teknologi yang berimplikasi pada penting karena mencerminkan sistem yang dianut perubahan struktur industri media massa yang oleh suatu masyarakat dan perundang-undangan cenderung mengarah pada cross-ownership atau yang berlaku pada suatu negara. kerjasamakepemilikan.(Straubhaar&LaRose,2006 :123).Beberapa media melakukkan merger, Rumusan Masalah mengakuisisi perusahaan lain untuk berekspansi Kelompok korporasi media yang dan menyatukan penguasaan pasar serta terkonvergensi di Indonesia ini memiliki tujuan perkembangan teknologi agar dapat memperkuat bisnis, tetapi dalam perkembangan selanjutnya bisnisnya. Kondisi inilah yang memunculkan pola kepemilikan bisnis media di Indonesia di grup besar yang menguasai hampir seluruh kanal dominasi oleh grup-grup korporat yang tidak media di Indonesia. grup tersebut adalah MNC Media Group, Jawa Pos Group, , hanya menguasai satu jenis media, namun Group, Elang Mahkota Teknologi, CT Corp, Visi Media Asia, Media Group, MRA Media, memiliki banyak platform media.1 Para pakar Femina Group, Tempo Inti Media dan Beritasatu Media Holding.http://id.berita.yahoo.com/peneliti-12- grup-media-besar-kuasai- 1 Centre for Innovation Policy and Governance indonesia151410514.html.Diunduh pada tanggal 23 (CIPG) dan lembaga non pemerintah Hivos Asia April 2013 Tenggara mengumumkan hasil riset bahwa ada 12

3

media ini menjadi sarana politik para pemilik perusahaan ini mengakuisis Detik.com salah media (Surya Paloh dengan Partai Nasional satu situs berita terpopuler di Indonesia. Group Demokrat, Abu Rizal Bakrie dengan Partai ini tidak memiliki media surat kabar cetak seperti Golkar dan Hary Tanoe dengan Partai Hanura halnya group media lain yang telah dan Ormas Perindo). Trans Media Grup sebagai terkonvergensi. Dan hingga saat ini pemilik lembaga yang menjadi analisis peneliti. Hingga group media ini Chairul Tanjung (CT) tidak saat ini masih bertujuan bisnis (Chairul Tanjung menggunakan medianya menjadi kendaraan sebagai pemilik media) dalam persaingan media politik. ini. Trans Media Group memilih mengakuisisi Melalui komunikasi bisnis dalam Detik.Com yang sebelumnya telah hadir, persaingan media diharapkan lembaga atau kemudian membentuk media cetak online yaitu: institusi ini dapat menggunakan berbagai macam surat kabar online harian dan mingguan, majalah alat atau media komunikasi yang ada untuk online Detik, dan majalah gaya hidup “ Male” menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak (Mata Lelaki). dirumuskan secara sederhana lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan melalui pertanyaan: Mengapa Trans Media penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Group melalui kebijakan institusinya Tujuan komunikasi bisnis adalah mencari profit melakukan konvergensi media di Indonesia atau keuntungan. Komunikasi dilakukkan secara dalam memproduksi dan mendistribusikan ekternal dan internal. Manajemen profesional dan pesan? budaya organisasi menjadi faktor internal yang menentukan komunikasi secara ekternal dengan Tujuan Penelitian masyarakat, pemerintah maupun stakeholders Tujuan penelitian ini terbagi dua, yakni lainnya dalam menghadapi persaingan industri umum dan khusus. Secara umum tujuan media. penelitian ini adalah mengembangkan ilmu Kelompok media yang ingin diteliti oleh komunikasi, khususnya bidang komunikasi bisnis peneliti adalah Trans Media Group yang dan konvergensi media di Indonesia. Secara melakukkan konvergensi media dalam khusus, tujuan penelitian ini adalah: perkembanganya. PT Trans Corporation adalah 1. Menjelaskan bentuk dan tahapan konvergensi bagian unit usaha Chairul Tanjung (CT) group media pada TransMedia Group (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) di 2. Menjelaskan komunikasi bisnis yang bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada dilakukan oleh TransMedia Group dalam awalnya, Trans Corp didirikan sebagai menghadapi persaingan industri media yang penghubung antara stasiun televisi Trans TV ketat dengan stasiun televisi yang telah diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh CT Group dari B. METODOLOGI PENELITIAN Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 Paradigma yang digunakan dalam penelitian (dulunya TV 7). Kemudian sejak 3 Agustus 2011 ini adalah paradigma konstuktivis. Paradigma

4

Konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan hanya memaparkan suatu situasi atau kritik terhadap paradigma positivis. Penelitian ini peristiwa.(Jalaludin Rakhmat,1999:24). Dalam menggunakan paradigma konstruktivisme karena penelitian ini peneliti pengumpulkan data serta Trans media grup sebagai lembaga sosial melakukan pengamatan terhadap konvergensi merupakan agen yang mengkonstruksi realitas media yang terjadi di Trans Media Group, sosial Menurut paradigma konstruktivisme, kemudian memaparkan dengan analisis realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak institusional yang terkait di dalam komunikasi dapat digeneralisasikan pada semua orang yang bisnis. biasa dilakukan oleh kaum positivis. Paradigma Peneliti melakukan dengan metode konstruktivisme yang ditelusuri dari pemikiran etnografi. Etnografi menurut Bahasyim Assifie Weber, menilai perilaku manusia secara sebagai gambaran sebuah kebudayaan dari fundamental berbeda dengan perilaku alam, sebuah masyarakat yang merupakan hasil karena manusia bertindak sebagai agen yang konstruksi peneliti dari berbagai informasi yang mengkonstruksi dalam realitas sosial mereka, diperolehnya selama melakukkan penelitian di baik itu melalui pemberian makna ataupun lapangan dan dengan permasalahan tertentu pemahaman perilaku di kalangan mereka sendiri. (Agus Salim:152). Dalam studi etnografi, metode Strategi penelitian dengan pendekatan utama yang digunakan adalah pengamatan kualitatif menekankan pada kata-kata bukan pada partisipatif . Sasarannya adalah orang atau hitungan angka, dalam pengumpulan dan analisis pelaku, oleh karena itu, keterlibatannya dengan datanya (Bryman,2004:19) Instrumen utama sasaran yang diteliti berwujud dalam hubungan – dalam penelitian kualitatif adalah peneliti yang hubungan sosial dan emosional.Untuk itu terlibat dekat dengan apa yang akan ditelitinya. diperlukan metode dan upaya agar apa yang Hal ini penting karena pada akhirnya, penelitian diinginkan dalam pengamatan yang terlibat akan ini bertujuan untuk menafsirkan atau sampai pada tujuan. menginterpretasikan sebuah fenomena. Dalam hal Teknik pengumpulan data primer penelitian ini, peneliti merupakan praktisi di industri media. ini berasal dari hasil wawancara peneliti dengan Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Di nara sumber yang sudah ditentukan sebelumnya, dalam penelitian deskriptif, prosesnya adalah serta informasi-informasi yang didapat saat berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta melakukan observasi di lapangan. Data primer analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian lainnya diperoleh menggunakan teknik analisis deskriptif menggunakan analisis kualitatif untuk biografi. Peneliti mengalami keterbatasan dalam menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir melakukan wawancara terhadap pemilik media ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa Chairul Tanjung sehingga data diperoleh melalui menggunakan model kuantitatif; atau normatif buku biografi yang berjudul “Chairul Tanjung Si dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar Anak Singkong”.Sedangkan, teknik pengumpulan norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur data sekunder didapatkan dari studi pustaka yang dengan unsur lain. Jadi penelitian deskriptif dilakukan peneliti dari berbagai sumber.

5

Pemilihan sumber data didasari oleh beberapa dilakukkan dengan membandingkan dan kriteria yang telah peneliti tentukan sebelumnya. mengecek baik derajat kepercayaan suatu Berdasarkan kriteria sumber data di atas, maka informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara peneliti menentukan nara sumber sebagai berikut: yang berbeda dalam metode kualitatif 1. Key informan (Bungin,2007:256-257).Triangulasi data yang Ishadi SK., Komisaris TransMedia dilakukkan dalam penelitian ini dengan Group membandingkan hasil pengamatan peneliti di 2. Informan 1 Trans Media Group dengan hasil wawancara Titin Rosmasari, Pemimpin Redaksi yang diperoleh dari informan, membandingkan Trans7 pernyataan informan di depan umum dengan 3. Informan 2 pernyataan saat terjadinya wawancara dengan Ine Yordenaya, Wakil Pemimpin Redaksi peneliti, membandingkan situasi terjadinya Detikcom perkembangan konvergensi media di Indonesia, 4. Informan 3 melakukan wawancara dengan informan yang DL, Produser News Trans Tv memiliki keahlian di bidang konvergensi media 5. Informan 4 untuk mencari perspektif di luar dari institusi Onno W Purba, Ahli Teknologi Informasi Trans Media Group. Kemudian membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan berkaitan. menggunakan analisis institusional. Analisis mengenai bentuk – bentuk kelembagaan C. PEMBAHASAN komunikasi massa dalam hal ini Trans Media Grup berkenaan dengan pertama deteksi, Dari hasil penelitian diatas TransMedia deskripsi, dan analisis tentang harapan – harapan Group melalui kebijakan institusinya telah serta aturan – aturan sosial di sekitar produksi, isi, melakukkan konvergensi secara horizontal distribusi, ekshibisi, dan penerimaan atau maupun vertikal dalam menghadapi persaingan industri media.Secara horizontal lingkup kegunaan komunikasi massa tersebut(Charles konvergensi yang terjadi di TransMedia group Wright,1985). Aturan dilihat dari sistem terjadi dengan adanya konvergensi perangkat komunikasi dan perundang-undangan yang ada di konsumen. Khalayak dapat mengakses pesan Indonesia.Analisis dilakukan dengan melihat melalui satu perangkat yang sama personal hubungan-hubungan antara sistem-sistem pesan, komputer,tablet maupun smart phone yang telah struktur sosial dan organisasional, pembentukan berkonvergensi melalui jaringan distribusi pesan citra, dan kebijakan publik dari Trans Media yaitu penggunaan internet dengan website Group. MyTrans maupun Detikcom. Konvergensi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan produksi layanan dan sarana produksi antara teknik triangulasi dengan sumber data dan media di TransMedia Group bersinergi metode. Triangulasi dengan sumber data

6

menghasilkan progam yangg diminati oleh persaingan media ini mulai mengarah pada masyarakat terkait dengan rating dan share. Sistem Komunikasi Libertarian.Dimana lembaga Setiap kebijakan pada penyelenggaraan produksi pers maupun penyiaran dimana dalam pesan ditentukan oleh kebijakan institusi terutama implementasinya mulai tidak ada batas dalam kebijakan pemilik media. upaya pengumpulan informasi untuk kepentingan publikasi, kebijakan media masuk ke dalam ranah Sedangkan regulasi dalam tahapan individu sumber informasi secara mendalam. konvergensi media merupakan kebijakan dari Kecaman terhadap pemerintah, pejabat atau partai sistem komunikasi yang ada di Indonesia. semakin bebas dan tidak dipidanakan. Apa yang Dimana regulasi sebagai aturan-aturan sosial diinginkan oleh pasar dipenuhi oleh lembaga pers yang harus dipatuhi adalah peraturan perundang maupun penyiaran untuk mendapatkan share dan undangan dan keputusan pemerintah yang telah rating tinggi yang pada akhirnya berdampak pada ditetapkan. Pertumbuhan konvergensi media ini perolehan keuntungan perusahaan. Dalam mengalami persoalan dalam perundangannya, sejarahnya mulai ditiadakannya SIUPP dengan Undang-Undang yang ada saat ini tidak lagi adanya UU No.40/1999 lebih berorientasi pada memadai dengan cepatnya perkembangan aspek ekonomi , berpihak pada pemodal. Pers teknologi dalam konvergensi. bergeser dari pers perjuangan ke pers industri. Untuk kepentingan usaha media isu kemerdekaan Pendekatan institusional pada penelitian ini pers jelas sangat menguntungkan. Dengan UU ditentukan oleh sistem yang berlaku pada No.40/1999 pada masa reformasi pers menjadi masyarakat.TransMedia Group merupakan lembaga sosial dan lembaga ekonomi. Pers institusi lembaga yang terkonvergensi yang merupakan sebuah badan usaha dengan terdiri dari sistem pers, sistem penyiaran, sistem kapitalisme murni dan mekanismenya ditentukan perfilman serta telematika. Sistem Pers dan oleh pasar. Sehingga orientasi utama adalah Sistem Penyiaran Indonesia merupakan sebuah mencari keuntungan yang menjadi kepentingan subsistem dari sistem komunikasi. Dengan pengusaha.Visi misi group media ini yang masih adanya kebebasan berbicara (freedom of speech) mengarah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kebebasan berekspresi (freedom of masih dijalankan. Beberapa penghargaan atas expression) terhadap pers, sistem penyiaran dan program-program yang mendidik bangsa banyak media online sebagai bagian dari telematika. diterima oleh media ini.2 Pada hasil penelitian Institusi media melakukan upayanya untuk kebebasan tersebut berbicara dan berekpresi dengan terus mengembangkan inovasi-inovasi 2Trans TV: KPI AWARD 2010. Program Anak-Anak Terbaik: Kado Istimewa episode “Merah Putih di konvergensi media secara teknologi maupun Tengah Kebun Teh”diberikan pada 24 Maret struktur intitusi. 2011.Trans7 :Pemenang News Feature Terbaik & Juara Umum, CNN Televison Journalism 2012.Program: Indonesiaku, eps. “Suku Talang TransMedia group masih dalam Sistem Mamak, Terasing di Tanah Sendiri”Penghargaan TransMedia Group secara lengkap ada pada lampiran Komunikasi Pancasila meskipun menghadapi

7

pun CT sebagai pemilik media terus menanamkan secara signifikan.Bagi perusahaan, peningkatan nilai nasionalisme pada media yang dimilikinya. kemampuan perangkat merupakan salah satu strategi yang signifikan untuk konvergensi karena Sebagai pemilik media CT lebih banyak distribusi konten semakin mudah dan murah. membuat kemasan progam yang menampilkan dirinya untuk tujuan bisnis, sebagai sinergi antar Konvergensi teknologi yang berlangsung saat lini usaha CT group dalam satu holding ini dan menjadikan TransMedia group berbeda mempromosikan produknya. Hal ini merupakan dari media lain adalah dengan kehadiran website bagian dari konvergensi secara vertikal. MyTrans layanan baru yang menyajikan sebuah Konvergensi vertikal terjadi antar level yang konsep yang akan menjadi barometer berbeda pada satu industri. Konvergensi secara entertainment masa depan : Era Digital vertikal dan horizontal ini sesuai dengan Entertainment TV. My Trans adalah sebuah pandangan Jenkin bahwa konvergensi di bidang portal yang khusus menyajikan acara-acara industri melibatkan konsolidasi bisnis dan unggulan dari dua stasiun Televisi Lokal perusahaan dalam memproduksi dan Indonesia, yaitu Trans TV dan Trans 7. Dengan mendistribusikan pesan. design menu yang terstruktur, kita dapat menyaksikan berbagai acara unggulan dari Trans Konvergensi dalam Trans Media Group pun TV dan Trans 7 lewat TV Live (live streaming) terjadi secara teknologi, ekonomi dan jurnalistik. dari My Trans dengan sangat mudah. Secara teknologi konvergensi telah terjadi dengan penggunaan SNG secara bersama dalam Konvergensi jurnalistik belum dilakukkan pendistribusian pesan antara TransTV dan Trans7 secara penuh oleh TransMedia, platform-platform sedangkan teknologi terbaru adalah media masih memiliki tim sendiri dalam bergabungnya Telkomvision ke dalam group ini peliputan berita. Tetapi ada beberapa program dimana produksi pesan digunakan secara TV yang telah melakukan konvergensi jurnalistik berbayar mengunakan satelit Telkom sehingga antara lain peliputan berita untuk straigth news jaringan pendistribusian makin luas di pada kasus tertentu yang saling bersinergi antar masyarakat. Untuk kerjasama dengan media dalam proses produksi dan distribusi Telkomvision saat ini masih dalam proses. Begitu bersama.sehingga meskipun tidak secara full pula dengan ketentuan tv digital yang mulai convergence tetapi TransMedia telah melakukan berlaku tahun depan. Teknologi digital memiliki konvergensi by project atau peneliti menyebutnya banyak keunggulan yang tidak dimiliki analog, konvergensi on demand. mulai dari transmisi data, Internet Protocol (IP) dan packet-switched sehingga memungkinkan Tahapan konvergensi TransMedia group berbagai perangkat digital untuk menggunakan yang telah dilakukan selama ini adalah cross jaringan yang sama. Implikasinya secara ekonomi promotion; ketiga platform ini saling adalah pengurangan biaya perangkat komunikasi memperkenalkan konten antar platform contohnya telah dijabarkan pada hasil penelitian.

8

Running teks Trans TV merupakan konten berita dilakukan oleh TransMedia group merupakan detik.com dan program acara baru pada Trans TV bentuk komunikasi bisnis dari kebijakan institusi. maupun Trans7 ditampilkan pada Detik com. Menurut Soeganda dan Elvinaro komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dilakukkan Pada tahapan cloning ketika konten media antarmanusia, manusia dengan institusi yang diperbanyak, TransMedia group tidak melakukan berkaitan dengan pertukaran barang/jasa untuk pada semua konten yang ada hanya beberapa memperoleh profit. TransMedia sebagai sebuah konten yang dianggap eksklusive dan menjadi institusi merupakan sebuah organisasi yang keinginan pasar. Dalam proses produksinya pun memiliki tujuan dan perangkat-perangkat untuk biasanya dimiliki hanya satu platform media mencapai tujuan tersebut. Dengan konvergensi kemudian memperbanyak atau memberikan media tujuan institusi yang tertuang dalam visi konten tersebut kepada platform lainnya. Pada dan misinya dapat terwujud yaitu menjadi yang tahapan coopetition terjadi pada media yang terbaik sebagai group media di rancah ASEAN memiliki platform yang sama. Dalam penelitian dengan menghasilkan konten yang berkualitas. ini terdapat dua stasiun televisi Trans TV dan Konvergensi yang dilakukan TransMedia ini pun Trans7 dimana segmen pasar mereka cenderung karena lingkungan sosial komunikator yang sama. Dua stasiun ini saling bekerjasama dan menjadi kendala dan tekanan yang terbagi secara berkompetisi di saat yang bersamaan terutama makro maupun mikro. Lingkungan Indonesia dalam mendapatkan share dan rating yang sendiri secara makro ekonomi Indonesia tumbuh berpengaruh pada sales atau penjualan 6,1 – 6,6%3 Pertumbuhan kelas menengah baru perusahaan. Dua stasiun yang memiliki platform akan meningkatkan pasar konsumer menjadi yang sama ini tidak saling menjegal untuk lebih besar. Salah satu indikator dalam bidang menjadi yang terbaik dalam industri televisi. komunikasi adalah penggunaan perlalatan Trans TV dan Trans7 saling menguatkan dalam teknologi pada masyarakat yang meningkat. teknologi dan konten. Dan bekerja sama dalam Peralatan teknologi komunikasi handphone dan program-program acara tertentu yang dapat komputer menjadi kebutuhan pokok masyarakat membuat produksi acara lebih efektive secara saat ini. Untuk menyesuaikan keinginan pasar ini SDM dan biaya produksi. Berbagi content berita TransMedia pun melakukan kebijakan dengan ini termasuk dalam tahapan content sharing, melakukan konvergensi media dimana akses untuk detik tv tayangan yang muncul merupakan distribusi dari masyarakat terus berkembang video on demand dari masyarakat yang diambil secara teknologi.Perubahan budaya pun terjadi dari berita maupun Redaksi. masyarakat yang dulu hanya memperoleh Pengemasan ulang dapat disaksikan secara informasi melalui televisi dan surat kabar saat ini streaming pada kanal detiktv. dapat menikmati kemudahan dengan melihat dan membaca informasi melalui media komputer Komunikasi bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi Konvergensi media yang 3 Sumber : Komite ekonomi Indonesia

9

maupun handphone dengan distribusi jaringan komunikator secara internal terhadap karyawan internet. memang sudah dilakukan oleh CT sebagai pemilik media. Dengan memberikan motivasi- Secara makro krisis di Eropa dan Amerika motivasi dan harapan-harapan terhadap karyawan masih berlanjut dimana investor asing akan dalam menghadapi persaingan bisnis ini. Tetapi banyak masuk ke Indonesia atau investor menarik tidak dapat dipungkiri dengan ketatnya uangnya dari pasar saham Indonesia.sehingga persaingan bisnis media dalam memperoleh porsi mau tidak mau untuk dapat bertahan di dunia iklan harus disesuaikan dengan pengeluaran industri dibutuhkan inovasi-inovasi baru dalam produksi media yang tidaklah kecil. Sehingga perkembangan industri media salah satunya pemilik media tetap melakukan efisiensi-efisiensi dengan konvergensi media. Sedangkan secara antara lain terhadap struktur organisasi media. mikro pengetatan belanja iklan terutama multinasional company yang berkontribusi +/- D. KESIMPULAN 40% dari total sales TransMedia, inventory iklan terbatas, “pricing war” tetap berlangsung, Dari hasil penelitian dan pembahasan yang kompetisi antar group media semakin tajam: telah dilakukan peneliti pada bab sebelumnya, content, SDM, pricing scheme, services & maka peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai insentif klien. Dengan konvergensi media berikut: TransMedia group melakukan TransMedia melakukan perubahan struktur konvergensi media untuk memenuhi kebutuhan organisasi dimana sistem mirroring pada SDM pasar akan perkembangan teknologi dan khususnya sales marketing di bawah tanggung menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia jawab satu orang sehingga target sales menjadi industri media.Menghadapi pasar bebas ASEAN target group. Keuntungannya strategi ini akan atau ASEAN Economic Community (AEC) pada menolong unit yang kondisinya kurang baik. akhir tahun 2015 Indonesia akan bersaing dengan Semua platform berjalan dengan kekuatan yang negara lain dalam menarik investor asing. sama, services dan insentif klien pun akan Industri media pun akan semakin ketat persaingan semakin menguntungkan karena pemasangan dalam memperoleh keuntungan melalui penjualan iklan akan menjadi satu paket. Pemasangan iklan iklan maupun produk media. Group – group tidak hanya pada satu media saja tapi media lainya terus melakukan inovasi-inovasi mendapatkan slot di media lainnya. pada bentuk konvergensi media terutama secara konten dan teknologi. Jika TransMedia tidak Stategi komunikasi bisnis dalam konvergensi melakukan hal yang sama maka eksistensi group media sangat dibutuhkan dalam mempertahankan media ini akan terkalahkan oleh group media lain eksistensi media sebagai sebuah instusi. di pasar bebas ini. Pemahaman terhadap proses komunikasi oleh komunikator dalam hal ini pemilik media secara TransMedia group melalui kebijakan internal dan eksternal. Menempatkan diri sebagai institusinya melakukan konvergensi media karena tuntutan produksi konten multimedia yang harus

10

terdistribusi dalam berbagai platform media, baik akan menjiwai gaya penyajian redaksi, sikap media cetak, siar, maupun online dalam Sumber daya manusia (SDM), etika dalam bisnis, persaingan ini. Konvergensi media merupakan maupun sistem managemen perusahaan.Dengan jawaban untuk masuk kedalam pasar lebih besar, misi dan visi itu, semua pihak memaklumi apa yang pada akhirnya media sebagai industri ini target dan arah dari bisnis media informasi. melakukan merger dan akusisi untuk memaksimalkan keunggulan mereka dari pesaing Konvergensi ini terwujud ketika industri juga keuntungan yang dimilikinya. Dengan media melakukan sinergi, koordinasi, dan melakukan merger dan akusisi, perusahaan media sinkronisasi antarpaltform yang berbeda dalam lebih hemat dan mudah melakukan promosi satu kepemilikan. sehingga konvergensi tidak silang (cross-promotion), distribusi silang (cross- terlepas dari sudut pandang ekonomi politik distribution), berbagi konten (sharing content), media. Dengan konvergesi di satu sisi tumbuh perluasan pasar, kecepatan menyiarkan dan media dalam berbagai platform yang berbeda, integrasi sumberdaya manusia. Konvergensi namun di sisi lain, kepemilikan media semakin media tidak lepas dari media interaktif yang memusat pada segelintir orang saja. Dengan satu menghubungkan sebuah sistem komunikasi antar kepemilikan ini konvergensi media cenderung perorangan maupun antara manusia dengan dimanfaatkan oleh pemilik media untuk komputer (media) itu sendiri. Hal ini memperkuat bangunan konglomerasi medianya. menjadikannya sebagai sebuah media yang CT selaku pemilik TransMedia Group terus “unik” dan membedakannya dengan media membangun kerajaan bisnis medianya. Kebijakan konvensional apapun. dalam konvergensi media yang diambilnya selalu melakukan merger dan akuisis tanpa resiko besar Konvergensi media merupakan implementasi untuk merugi. Dengan menggabungkan Detikcom dari visi dan misi TransMedia group untuk dan Telkomvision sebagai lembaga yang lebih menjadi media yang terbaik di Indonesia maupun dahulu memiliki eksistensi tinggi di masyarakat. ASEAN dalam segi teknologi maupun program yang berkualitas dan memberikan kontribusi Dari hasil penelitian ini dapat terlihat dalam meningkatkan kesejahterahan serta TransMedia Group masih menganut Sistem kecerdasan masyarakat. Analisis tentang harapan- Komunikasi Pancasila dimana pemilik media CT harapan lembaga merupakan aspek yang dikaji dengan visi dan misinya masih menerapkan rasa dalam analisis institusional. Visi dan misi nasionalisme pada kualitas progamnya yang dirumuskan sebagai acuan berbagai langkah sesuai dengan nilai-nilai Persatuan Indonesia. bisnis media.Kejelasan ini akan menentukan SDM dalam media yang telah terkonvergensi ini desain, gaya penyajian, isi, cara kerja karyawan, juga merupakan perwujudan keadilan sosial struktur organisasi, gaya manajemen dan dimana sistem recruitment karyawan lain-lain. Misi dan visi bukan cuma dirumuskan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia untuk sebagai kata-kata mutiara tapi diterapkan dan membantu mensejahterahkan bangsa. Sistem

11

Penyiaran Pancasila yang berbasis ideologi saat ini regulasi konvergensi media belum Pancasila disebutkan bahwa penyiaran memiliki dimiliki Indonesia sehingga regulasi yang dianut tujuan agar industri penyiaran itu tumbuh sesuai oleh TransMedia mengikuti regulasi masing- dengan fungsi ekonomi dari penyiaran Indonesia. masing platform yaitu perundangan penyiaran, Justru itu selain harus memperhatikan seluruh telematika dan pers. Bagi TransMedia ini menjadi aspek penyiaran kehidupan berbangsa dan keuntungan tersendiri karena produk detik TV bernegara, juga harus mempertimbangkan yang merupakan konvergensi teknologi dan penyiaran sebagai lenbaga ekonomi yang penting konten dari platform yang berbeda ini tidak dan strategis, baik dalam skala nasional maupun memerlukan perijinan layaknya mendirikan internasional. lembaga penyiaran swasta.

Dalam perkembanganya Sistem Komunikasi Model dan tahapan konvergensi TransMedia Pancasila ini mulai bergeser pada sistem liberal dipengaruhi oleh kebijakan pemilik media, dimana program-program yang berkualitas kalah komunikasi bisnis dalam institusi serta sistem dan bersaing dengan program-program yang menjadi regulasi yang berlaku di masyarakat.Bentuk keinginan pasar. Ranah publik mulai menjadi konvergensi menurut Grant adalah konvergensi santapan media dan kecaman terhadap jurnalistik, teknologi dan ekonomi. Dari hasil pemerintah, pejabat maupun partai politik penelitian pada TransMedia Group tidak hanya semakin bebas diberitakan. Sehingga konten yang konvergensi jurnalistik dalam konteks ditampilkan oleh media hanya konten yang secara pemberitaan yang terjadi. Konvergensi produksi ekonomi mendatangkan rating tinggi untuk program acara yang bersifat non jurnalistik pun menarik pengiklan sebanyak mungkin. Selain itu, terjadi. Sehingga bentuk konvergensi yang terjadi konflik kepentingan juga bisa muncul akibat adalah Konvergensi konten dalam hal ini proses persaingan yang ketat dengan kompetitornya. produksi dan pemberitaan atau news, Akhirnya, media itu terjebak pada dilema antara konvergensi teknologi pada proses distribusinya harus menghadirkan tayangan yang melayani melalui penggabungan semua multiplatform ke kepentingan publik tapi kemungkinan besar rugi dalam portal berita detikCom dan website atau menayangkan tayangan yang popular demi MyTrans.Platform TransMedia bisa diakses meraih kapital yang besar untuk mampu bertahan melalui PC, mobile, dan tablet. Dan konvergensi hidup. ekonomi dalam mencari keuntungan,secara jangkauan audience diharapkan akan meningkat Konvergensi memiliki kaitan yang erat dan bertambah luas. dengan ekonomi dan pasar dalam Secara bisnis juga diyakini bertambah kuat perkembangannya. Oleh karena itu, dalam dengan model saling melengkapi antarmedia penerapannya, konvergensi media memerlukan platform.Bukan sekadar pasar pembaca dan regulasi-regulasi yang mampu mengatur pemirsa yang kini telah menikmati produk keseimbangannya dengan pasar. Tetapi hingga konvergensi. Lebih dari itu adalah pasar

12

pengiklan. Kunci dari pengembangan bisnis Konvergensi berbasis budaya menjadi kunci konvergensi media tetaplah bersandar pada faktor implementasi konvergensi di Indonesia. Budaya konten. Kualitas dan kredibilitas konten menjadi korporat dan budaya masyarakat sebagai basis utama bisnis media. Kredo Content is King, lingkungan sosial turut menentukan model hingga kapan pun masih berlaku. Apalagi di konvergensi yang akan diimplementasikan. tengah sorotan masih banyaknya potensi Budaya organisasi menjadi bagian yang penting pelanggaran etika jurnalistik yang berasal dari dalam sebuah komunikasi bisnis pada media yang platform media online yang secara natural lebih telah terkonvergensi. Budaya organisasi yang mengedepankan kecepatan dibanding akurasi, ini terjadi pada TransMedia merupakan bentuk dari menjadikan konten butuh perhatian khusus. konvergensi ekonomi untuk melakukan efisiensi Maupun materi program acara yang pada sumber daya manusia. Yaitu melalui sistem mengedepankan keinginan pasar dengan mirorring dimana satu karyawan menjabat dua melakukan pelanggaran materi-materi acara yang hingga tiga posisi dalam platform yang berbeda seharusnya dibatasi penayanganya. dan karyawan multitasking pekerja media disatu sisi diharapkan sebagai jurnalis, disisi lain Konvergensi media ditentukan dengan diharapkan menjadi fotografer atau komunikasi bisnis yang tepat untuk menghadapi cameraperson yang meliput berita dan persaingan bebas khususnya dalam industri mendistribusikannya ke internet. media. Pada TransMedia keberhasilan meraih pasar semakin besar bagi praktik konvergensi TransMedia Group telah melalui tahapan media sangat ditentukan pertama-tama karena konvergensi media yakni promosi silang (cross faktor (inovasi) konten. Selebihnya, adalah promotion), penggandaan konten (cloning), kepemimpinan.Pemimpin sebagai komunikator kompetisi (coopetition) dan berbagi konten harus bisa membawa bisnis media ini mampu (content sharing) pada tahapan konvergensi bersaing dan menjaga eksistensi institusinya. penuh (full convergence) meskipun TransMedia Tidak hanya mementingkan faktor komersial belum memiliki ruang redaksi bersama (single tetapi tetap bertahan terhadap visi misi institusi newsroom/production room). Tetapi TransMedia dan menjaga komunikasi yang baik dengan telah melakukan tahapan konvergensi tetapi karyawan. Dalam bisnis apapun, kepemimpinan disesuaikan dengan konsep dan kondisi institusi yang kuat dan handal, akan mampu mengarahkan yang disebut oleh peneliti sebagai konvergensi perusahaan untuk mencapai sukses. Termasuk sesuai dengan permintaan (on demand) .Dalam perusahaan media dalam penelitian ini hal ini Konvergensi on demand akan menjawab TransMedia.Group media ini masih tetap sejumlah keraguan bahwa media tidak akan bertahan dan terus berkembang secara konten dan mungkin melakukan konvergensi tanpa teknologi meskipun salah satu platform media menyatukan productions room terlebih dahulu. yaitu Trans TV mengalami penurunan secara Lebih dari hanya sekedar production room yang sales maupun share menyatu tapi spirit akan kesatuan dalam media

13

itu justru paling penting. Satu hal yang mampu ------2012. Sistem Penyiaran menyatukan berbagai production room platform Indonesia.:Pustaka Indonesia. dalam satu industri media adalah visi misi yang kuat yang harus dicapai secara bersama. Di Briggs, Ass & Burke ,Peter. 2002. Social History sinilah citra diri dan struktur kepribadian dari of The Media: From Gutenberg To seorang pemimpin sebagai komunikator yang Internet.Cambridge:Polity Press. harus mampu mengelola manusia dan Bryman,Alan. 2004. Social Research Methods memahami teknologi harus dipenuhi. (2nd ed). New York:Oxford University Dengan mengimplementasikan Press Inc. konvergensi berbasis permintaan berdasarkan Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi kebutuhan, kondisi, dan budaya ini maka Komunikasi:Teori,Paradigma,dan tidak ada yang disebut sebagai konvergensi Diskursus Teknologi Komunikasi parsial. Yang ada adalah konvergensi on Masyarakat. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. demand dengan skala tertentu. Misalnya ------. 2007. Penelitian konvergensi by project. Seluruh rangkaian Kualitatif:Komunikasi, Ekonomi, dan elemen dalam sebuah konvergensi Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial terpenuhi, namun skalanya masih terbatas lannya. Jakarta:Kencana Prenada Media pada proyek yang disepakati oleh media Group. dengan platform yang berbeda. Croteau David & Hoynes William,2006. Media/Society, Industries, Images, and DAFTAR REFERENSI Audiences. California : Pine Forge Press. Buku: Daymon,Crisine & Immy Holloway.2001.Qualitative Research Arifin,Anwar.2006. Ilmu Komunikasi : Sebuah Methodes In Public Relations & Pengantar Ringkas.Jakarta:Rajawali Marketing Communications. Pers. Newyork:Routledge. ------2007. Public Denzin,N.K & Lincon,Y.S. 2002. Handsbook of Relations.Jakarta:Fakultas Ilmu Qualitative Research,second edition. Komunikasi Universitas Persada London:Sage Publication. Indonesia Y.A.I Penerbit Pustaka Dozier,David,M.,Larissa A.Grunig, dan James Indonesia. E.Grunig.1995.The Manager’s Guide to ------2011.Sistem Komunikasi Excellence in Public Relations and Indonesia.Jakarta:Simbiosa Rekatama Communication Management. Mahwah, Media NJ:Erlbaum

14

Dwyer, T. 2010. Media Convergence: Issues in Patton Michael Quinn.2002. Qualitative Research Cultural and Media Studies. London: and Evaluation Methods. California: McGraw Hill & Open University Press. Sage Publication. Gamble, Teri, Kwal & Micheal Gamble. Pavlik.John V. 2004. A Sea Change in 2002.Communication Work.7th edition.. Journalism:Convergence, Journalist,their New York,:McGrawhill. audiences and source Convergence Grant A. E. & Wilkinson, J. S.2009. Poerwandari, Kristi E. 2007. Penelitian Kualitatif Understanding Media Convergence: The Untuk Penelitian Perilaku Manusia State of the Field. NY:Oxford University .Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Press. Pengukuran dan Pendidikan Psikologi. Hamad Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik Power, Walter.W.2007. The New dalam Media Massa: Sebuah Studi Institutionalism.International Critical Discourse Analysis terhadap Encyclopedia of Organization Berita-berita Politik.Jakarta:Granit. Studies,Clegg,S.R & Bailey,J.Sage Jenkins,Henry. 2001. Converge?I Publications,Inc. Diverge.Technology Review Priyatna, Soeganda & Elvinaro Ardianto2009. ------. 2006. Convergence Komunikasi Bisnis:tujuh Pilar Strategi Culture:Where Old and New Media Collide.New Komunikasi Bisnis. :Widya York: University Press. Padjajaran. Manggolo, Herwanto Aryo. 2011. Pranata Purwanto Djoko. 2006.Komunikasi Bisnis. Sosial:Pengertian dan Fungsi.Sosiologi Jakarta:Penerbit Erlangga. Teks Pengantar dan Terapan. Rakhmat,Jalaludin.1999. Metode Penelitian Jakarta:Kencana. Komunikasi.Bandung:PT. Remaja Rosda McQuail, Denis.1996. Teori Komunikasi Massa, Karya. Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Raja, Singh & Raja,S.2010. Convergence:In ------& Windahl. 1993.Communication Information and Communication Models Technology. Washington: World Bank. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Salim Agus. 2001.Teori dan Paradigma Karya. Penelitian Sosial. :Tiara Noor, Henry Faizal.2010. Ekonomi Media. Wacana Yogya. Jakarta: Rajawali Pers. Grunig,James.E.1992.Excellence in Public Lattimore Dan,Otis Baskin,dkk.2010. Public Relations and Communication Relations: Profesi dan Praktik. Jakarta: Management. Editor,Hillsdale. Salemba Humanika NJ:Erlbaum.

15

Soemirat,Soleh & Elvinaro. 2008. Dasar – Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya. Straubhaar Joseph D. & Robert LaRose. 2006.Media Now:Understanding

Media,Culture and Technology. Thomson Wadsworth.

Sunarto, Kamanto.2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia. Tjahyono, B.H. 2007. Sistem TV Digital dan Prospeknya di Indonesia. PT.Multikom

Indo Persada. Quinn, Steven.2004.Convergence: The Journal Research Into New Technologies.

London: Sage Publication Inc.Vol 10 Wright,Charles. 1988.Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung:Remaja Karya.

Jurnal Aviles,J.G.2008. Newsroom Convergence. Transnational Comparison Press FG. Dupagne, Micheal & Bruce Garrison. 2006. The Meaning and Influence og Convergence: A Qualitative Case Study of Newsroom work at the Tampa News Center, Journalism Studies,vol.7 no.2.

Internet http://id.berita.yahoo.com/peneliti-12-grup- media-besar-kuasai-indonesia151410514.html diunduh 12 Mei 2013 pukul 23.15 http://www.beritasatu.com/hukum/119949- pemerintah-diminta-hentikan-pencaplokan- chairul-tanjung-atas-telkomvision.html. di unduh 17 Juni 2013 pukul 21.30