Analisis Institusional Komunikasi Bisnis Pada Transmedia Group)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KONVERGENSI MEDIA (ANALISIS INSTITUSIONAL KOMUNIKASI BISNIS PADA TRANSMEDIA GROUP) WORO HARKANDI KENCANA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menjelaskan Kebijakan Trans Mediagroup dalam melakukkan konvergensi media, bentuk dan tahapan konvergensi media dalam memproduksi dan mendistribusikan pesan pada Trans Media Group dan komunikasi bisnis pada Trans Media Group (Trans TV,Trans7 dan Detik.com dalam menghadapi persaingan industri media.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan sifat deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan konvergensi yang terjadi di TransMedia Group. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan pemimpin dan karyawan TransMedia Group. Kemudian data dianalisis dengan triangulasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa melalui kebijakan institusionalnya TransMedia Group melakukan konvergensi media dalam menghadapi persaingan industri media yang semakin ketat. Persaingan media ini tidak dapat dihindari di tengah pasar bebas yang bersaingan memperoleh pasar, pemasukan iklan, dan investor.Konvergensi media merupakan kebijakan yang tepat untuk mengintegrasikan sistem di dalam institusi dari segi teknologi maupun manajemen yang profesional. bentuk konvergensi yang terjadi di TransMedia Group adalah konvergensi teknologi, konvergensi ekonomi, dan konvergensi konten.Sedangkan tahapan konvergensi yang telah dilaksanakan promosi silang (cross promotion), penggandaan konten (cloning), kompetisi (coopetition) dan berbagi konten (content sharing) pada tahapan konvergensi penuh (full convergence) meskipun TransMedia belum memiliki ruang redaksi bersama (single newsroom/production room).Komunikasi bisnis menjadi penunjang dalam konvergensi media dengan budaya organisasi dan kepemimpinan yang tepat maka group media akan memperkuat eksistensi institusi di tengah pasar bebas di kawasan regional maupun internasional. Kata Kunci: Konvergensi media, TransMedia Group, analisis Institusional, Komunikasi Bisnis A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah dikaji. Hal ini dapat dianalisis dengan Konvergensi media yang terjadi di menggunakan analisis institusional komunikasi TransMedia Group menarik perhatian untuk bisnis. Konvergensi media adalah bentuk 1 2 kebijakan institusi dalam memproduksi dan sosiologi komunikasi massa menyebutkan bahwa mendistribusikan pesan di tengah persaingan pers, film, radio, dan televisi dan saat ini media industri media. Persaingan ketat antarmedia online merupakan perlembagaan komunikasi terjadi karena perebutan porsi iklan sebagai manusia.(Anwar Arifin:2012:43).Perlembagaan pemasukan utama media dalam sistem regulasi dalam penelitian ini adalah sebuah lembaga yang berlaku di Indonesia. Produksi dan penyiaran televisi swasta (Trans TV dan Trans7) distribusi pesan dalam organisasi membutuhkan dan situs berita online (Detik.Com) yang komunikasi dan manajemen profesional sebagai tergabung dalam sebuah group media bernama bentuk komunikasi bisnis yang dikaji dalam TransMedia Group. TransMedia Group disebut penelitian ini. lembaga sosial karena merupakan wadah Konvergensi adalah aliran konten di kerjasama sejumlah individu dalam platform beberapa media, kerja sama antara menyelenggarakan dan melayani informasi sosial industri beberapa media, dan perilaku migrasi atau informasi publik dengan cepat dan teratur khalayak media (Jenkins, 200:7). Platform media secara melembaga.Individu-individu ini bekerja dalam konvergensi ini meliputi media cetak, dengan managemen profesional yang telah media siar maupun media online yang terus terlembagakan, karena yang dikenal oleh mengalami perkembangan teknologi. Peran khalayak bukanlah orang perseorangan, teknologi dalam industri media saat ini sangatlah melainkan lembaga itu sendiri. Sehingga penting, untuk bertahan di tengah persaingan diperlukan analisis institusional yang berfokus ketat industri yang bersifat monopolistik, para pada aspek kelembagaan. Keberadaan media pemilik bisnis media dituntut untuk memiliki sebagai lembaga di dalam masyarakat dianggap penguasaan teknologi yang berimplikasi pada penting karena mencerminkan sistem yang dianut perubahan struktur industri media massa yang oleh suatu masyarakat dan perundang-undangan cenderung mengarah pada cross-ownership atau yang berlaku pada suatu negara. kerjasamakepemilikan.(Straubhaar&LaRose,2006 :123).Beberapa media melakukkan merger, Rumusan Masalah mengakuisisi perusahaan lain untuk berekspansi Kelompok korporasi media yang dan menyatukan penguasaan pasar serta terkonvergensi di Indonesia ini memiliki tujuan perkembangan teknologi agar dapat memperkuat bisnis, tetapi dalam perkembangan selanjutnya bisnisnya. Kondisi inilah yang memunculkan pola kepemilikan bisnis media di Indonesia di grup besar yang menguasai hampir seluruh kanal dominasi oleh grup-grup korporat yang tidak media di Indonesia. grup tersebut adalah MNC Media Group, Jawa Pos Group, Kompas Gramedia Group, hanya menguasai satu jenis media, namun Mahaka Media Group, Elang Mahkota Teknologi, CT Corp, Visi Media Asia, Media Group, MRA Media, memiliki banyak platform media.1 Para pakar Femina Group, Tempo Inti Media dan Beritasatu Media Holding.http://id.berita.yahoo.com/peneliti-12- grup-media-besar-kuasai- 1 Centre for Innovation Policy and Governance indonesia151410514.html.Diunduh pada tanggal 23 (CIPG) dan lembaga non pemerintah Hivos Asia April 2013 Tenggara mengumumkan hasil riset bahwa ada 12 3 media ini menjadi sarana politik para pemilik perusahaan ini mengakuisis Detik.com salah media (Surya Paloh dengan Partai Nasional satu situs berita terpopuler di Indonesia. Group Demokrat, Abu Rizal Bakrie dengan Partai ini tidak memiliki media surat kabar cetak seperti Golkar dan Hary Tanoe dengan Partai Hanura halnya group media lain yang telah dan Ormas Perindo). Trans Media Grup sebagai terkonvergensi. Dan hingga saat ini pemilik lembaga yang menjadi analisis peneliti. Hingga group media ini Chairul Tanjung (CT) tidak saat ini masih bertujuan bisnis (Chairul Tanjung menggunakan medianya menjadi kendaraan sebagai pemilik media) dalam persaingan media politik. ini. Trans Media Group memilih mengakuisisi Melalui komunikasi bisnis dalam Detik.Com yang sebelumnya telah hadir, persaingan media diharapkan lembaga atau kemudian membentuk media cetak online yaitu: institusi ini dapat menggunakan berbagai macam surat kabar online harian dan mingguan, majalah alat atau media komunikasi yang ada untuk online Detik, dan majalah gaya hidup “ Male” menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak (Mata Lelaki). dirumuskan secara sederhana lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan melalui pertanyaan: Mengapa Trans Media penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Group melalui kebijakan institusinya Tujuan komunikasi bisnis adalah mencari profit melakukan konvergensi media di Indonesia atau keuntungan. Komunikasi dilakukkan secara dalam memproduksi dan mendistribusikan ekternal dan internal. Manajemen profesional dan pesan? budaya organisasi menjadi faktor internal yang menentukan komunikasi secara ekternal dengan Tujuan Penelitian masyarakat, pemerintah maupun stakeholders Tujuan penelitian ini terbagi dua, yakni lainnya dalam menghadapi persaingan industri umum dan khusus. Secara umum tujuan media. penelitian ini adalah mengembangkan ilmu Kelompok media yang ingin diteliti oleh komunikasi, khususnya bidang komunikasi bisnis peneliti adalah Trans Media Group yang dan konvergensi media di Indonesia. Secara melakukkan konvergensi media dalam khusus, tujuan penelitian ini adalah: perkembanganya. PT Trans Corporation adalah 1. Menjelaskan bentuk dan tahapan konvergensi bagian unit usaha Chairul Tanjung (CT) group media pada TransMedia Group (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) di 2. Menjelaskan komunikasi bisnis yang bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada dilakukan oleh TransMedia Group dalam awalnya, Trans Corp didirikan sebagai menghadapi persaingan industri media yang penghubung antara stasiun televisi Trans TV ketat dengan stasiun televisi yang telah diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh CT Group dari B. METODOLOGI PENELITIAN Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 Paradigma yang digunakan dalam penelitian (dulunya TV 7). Kemudian sejak 3 Agustus 2011 ini adalah paradigma konstuktivis. Paradigma 4 Konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan hanya memaparkan suatu situasi atau kritik terhadap paradigma positivis. Penelitian ini peristiwa.(Jalaludin Rakhmat,1999:24). Dalam menggunakan paradigma konstruktivisme karena penelitian ini peneliti pengumpulkan data serta Trans media grup sebagai lembaga sosial melakukan pengamatan terhadap konvergensi merupakan agen yang mengkonstruksi realitas media yang terjadi di Trans Media Group, sosial Menurut paradigma konstruktivisme, kemudian memaparkan dengan analisis realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak institusional yang terkait di dalam komunikasi dapat digeneralisasikan pada semua orang yang bisnis. biasa dilakukan oleh kaum positivis. Paradigma Peneliti melakukan dengan metode konstruktivisme yang ditelusuri dari pemikiran etnografi. Etnografi menurut Bahasyim Assifie Weber, menilai perilaku manusia secara sebagai gambaran sebuah kebudayaan dari fundamental berbeda dengan perilaku alam, sebuah masyarakat yang merupakan hasil karena manusia bertindak sebagai agen yang konstruksi peneliti dari berbagai informasi yang mengkonstruksi dalam realitas sosial mereka, diperolehnya selama melakukkan penelitian di baik itu melalui pemberian makna ataupun lapangan dan dengan fokus permasalahan tertentu pemahaman perilaku di kalangan