PERSOALAN AGRARIA KONTEMPORER: TEKNOLOGI, PEMETAAN, PENILAIAN TANAH, DAN KONFLIK (Hasil Penilitian Strategis 2017)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERSOALAN AGRARIA KONTEMPORER: TEKNOLOGI, PEMETAAN, PENILAIAN TANAH, DAN KONFLIK (Hasil Penilitian Strategis 2017) PERSOALAN AGRARIA KONTEMPORER: TEKNOLOGI, PEMETAAN, PENILAIAN TANAH, DAN KONFLIK (Hasil Penilitian Strategis 2017) Penulis: Tim Peneliti Strategis 2017 Penyunting: Asih Retno Dewi Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) Bekerja sama dengan STPN Press, 2017 PERSOALAN AGRARIA KONTEMPORER: TEKNOLOGI, PEMETAAN, PENILAIAN TANAH, DAN KONFLIK (Hasil Penilitian Strategis 2017) ©PPPM STPN Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) Bekerja sama dengan STPN Press, Desember 2017 Jl. Tata Bumi No. 5 Banyuraden, Gamping, Sleman Yogyakarta, 55293, Tlp. (0274) 587239 Faxs: (0274) 587138 Website: www.pppm.stpn.ac.id E-mail: [email protected] Penulis: Tim Peneliti Strategis 2017 Penyunting: Asih Retno Dewi Layout dan Cover: Tim STPN Press PERSOALAN AGRARIA KONTEMPORER: TEKNOLOGI, PEMETAAN, PENILAIAN TANAH, DAN KONFLIK (Hasil Penilitian Strategis 2017) STPN Press, 2017 vii + 188 hlm.: 15.5 x 23 cm ISBN: 978-602-7894-40-4 SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPPM-STPN) Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional memiliki tradisi melakukan penelitian dengan isu-isu khusus, yakni persoalan-persoalan yang terkait dengan agraria. Hal itu yang membedakan dengan lembaga penelitian kampus lainnya, karena tema-tema Penelitian Strategis PPPM-STPN yang diajukan oleh para dosen/peneliti berbasis pada mata kuliah yang diajarkan sekaligus merespon persoalan yang mengemuka di ranah publik, khususnya persoalan kebijakan dan layanan publik. Sebagai sebuah lembaga penelitian yang dinaungi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, PPPM menjadi garda depan dalam mengawal penelitian para penelitinya agar selalu berpegang pada ranah atau isu-isu yang berkembang di masyarakat, khususnya persoalan terkait agraria demi mendorong terciptanya “tanah untuk keadilan bagi masyarakat”. Hadirnya kumpulan tulisan ini yang merupakan bagian dari penelitian para dosen STPN adalah upaya untuk mempublikasikan hasil temuan- temuan di lapangan atas berbagai isu dan problem yang terjadi. Walaupun tentu saja tidak semua bisa kami publikasikan secara luas dengan berbagai pertimbangan. Tahun 2017 ada 15 tim yang turun ke lapangan untuk melakukan penelitian, dan semuanya telah membuat laporan secara baik dan bisa diakses oleh publik, namun pada kesempatan kali ini yang dipublikasikan naskah ringkasnya dalam bentuk publikasi hanya sebagian saja, karena terbuka kemungkinan untuk dipublikasikan dalam bentuk lain, baik buku, jurnal, maupun prosiding. Secara terbatas PPPM sebagai sebuah lembaga memfasilitasi karya-karya para peneliti agar bisa tersebar secara luas baik dalam bentuk hard file maupun soft file. Upaya penyebaran naskah publikasi ini merupakan usaha kami turut serta melakukan pendidikan literasi di bidang agraria, agar isu dan persoalan keadilan dalam ranah agraria tetap mejadi perhatian publik. Tentu saja sebagai sebuah lembaga pendidikan, kami mengemban misi Tridarma Perguruan Tinggi yang terus dituntut untuk menghasilkan karya v dalam bentuk pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dan publikasi kumpulan hasil penelitian ini menjadi bagian dari upaya misi di atas agar apa yang kami kerjakan “terbumikan” ke khalayak luas. Persoalan agraria yang aktual dan faktual bisa dikenali oleh publik agar tercipta dialog yang saling mengumpan dan memberi. Kegiatan Penelitian Strategis PPPM STPN Tahun 2017 kali ini mengangkat beragam tema. Setidaknya ada 15 judul penelitian yang lolos seleksi untuk dapat melaksanakan kegiatan penelitian lapangan, yang kesemuanya dibiayai oleh DIPA STPN. Dari sisi tema cukup beragam, dari mulai Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, Pengadaan Tanah, Konflik, Tata Ruang, dan persoalan hukum pertanahan, serta tema-tema lainnya. Kesemuanya tersebar ke berbagai wilayah yang semakin tahun terus diperluas untuk mengetahui geografi pengetahuan terhadap isu-isu agraria. Akhirnya, atas terbitnya kumpulan ringkas hasil penelitian ini, PPPM mengucapkan terima kasih kepada para dosen/peneliti dan semua pihak yang terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan penelitian dari awal sampai dengan terbitnya kumpulan ringkas hasil peenlitian Strategis Tahun 2017. Ucapan terima kasih secara tulus kami sampaikan kepada para Tim Evaluasi Penelitian yang dengan sabar dan setia telah mendampingi dan mengawal proses pembelajaran dan melaksanakan dialog keilmuan dengan para peneliti, khususnya kepada Prof. Dr. Sudjito, Prof. Dr. Irwan Abdullah, Prof. Dr. Hadi Sabari Yunus, Djurdjani, Ph.D, Dr. Oloan Sitorus, dan Dr. Sutaryono. Kepada para pengelola PPPM dan STPN Press yang telah bersusah payah ikut mengawal dan membidani lahirnya buku ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga diseminasi hasil penelitian ini menjadi tradisi dan tempat pembelajaran serta transfer pengetahuan untuk semua pihak. Yogyakarta, Desember 2017 Kepala PPPM-STPN vi DAFTAR ISI Sambutan Kepala PPPM ~ v Pemetaan Metode Fotogrametri Dengan Wahana Drone/UAV: Direct Georeferencing dan Inderect Georeferencing untuk Base Map Geo-KKP Web (Studi di Desa Kudu dan Kelurahan Banaran Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur) Eko Budi Wahyono, Arief Syaifullah, Agung Nugroho Bimasena ~ 1 Pengelolaan Penggunaan Lahan Pertanian Melalui peran Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah Valentina Arminah, Nuraini Aisiyah, Kusmiarto ~ 29 Konflik Perbatasan Indonesia dengan Republic Democratic of Timor Leste di Wilayah Distrik Oecusse Abdul Haris Farid, Mujiati, Dwi Wulan Titik Andari ~ 53 Restorasi Peran Aktor Pertanahan dalam Pemberdayaan Petani (Studi di Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo) Aristiono Nugroho, Suharno, Sabatari Trirahayu ~ 73 Sebaran Nilai Tanah di Sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah Sebelum dan Sesudah Pengembangan Area Bandara di Tanjungpinang Kepulauan Riau Bambang Suyudi, Harvini Wulansari, Enggar Prasetyo Aji ~ 88 Masyarakat Adat Talang Mamak Berjuang “Menemukan” Tanahnya Dian Aries Mujiburohman, M. Nazir Salim, Asih Retno Dewi ~ 106 Konflik Penguasaan dan Pemilikan Tanah Hak Pakai No.23/S.1 Tahun 1992 atas Nama Kanwil BPN Provinsi Lampung di Kota Bandar Lampung Haryo Budhiawan, Sukayadi, Sarjita ~ 135 Dampak Konversi Penggunaan Tanah dan Kepadatan Penduduk terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali Rochmat Martanto, Yendi Sufyandi, Sri Kistiyah ~ 160 vii PEMETAAN METODE FOTOGRAMETRI DENGAN WAHANA DRONE/UAV: DIRECT GEOREFERENCING DAN INDERECT GEOREFERENCING UNTUK BASE MAP GEO-KKP WEB (Studi di Desa Kudu dan Kelurahan Banaran Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur) Eko Budi Wahyono Arief Syaifullah Agung Nugroho Bimasena A. Pendahuluan Dalam mempercepat pendaftaran tanah seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) khususnya di Bagian II Pendaftaran Tanah pada Pasal 19 ayat (1) dijelaskan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakah pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan untuk kegiatan pendaftaran tanah mutlak diperlukan inovasi serta didukung metode dalam pemanfaatan teknologi bidang survei dan pemetaan. Menurut Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 12 ayat 1 menyebutkan “Pengukuran dan pemetaan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran diselenggarakan dengan cara terrestrial, fotogrametrik atau metode lain”. Pasal 12 ayat 2 menyebutkan bahwa pengukuran dan pemetaan secara terrestrial adalah pengukuran dan pemetaan yang dilaksanakan di permukaan bumi. Sedangkan dalam Pasal 12 ayat 3 dijelaskan bahwa pengukuran dan pemetaan secara fotogrametrik adalah pengukuran dan pemetaan dengan menggunakan sarana foto udara. Foto udara sendiri menurut Pasal 12 ayat 4 adalah foto dari permukaan bumi yang diambil dari udara dengan mempergunakan kamera yang dipasang pada pesawat udara dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis tertentu untuk digunakan bagi pembuatan peta dasar pendaftaran. Penjelasan mengenai kegiatan pengukuran dan pemetaan metode lain tidak disebutkan dalam peraturan tersebut, maka dapat dianalogikan metode lain adalah metode yang bukan kategori terestris dan fotogrametris. Menurut Wolf (1993), fotogrametri telah menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam survey lahan atau survey pertanahan. Sebagai contoh, foto udara dapat digunakan sebagai peta dasar secara kasar untuk menggambarkan batas pemilikan lahan yang ada. Bila titik awal atau sembarang sudut dapat digambarkan sesuai wujudnya di medan yang tampak pada foto, seluruh persil dapat digambarkan pada foto sesuai dengan wujud medan yang dapat diidentifikasi. Bila penggambaran sudut ini dilakukan di medan maka akan banyak membantu di dalam menemukan sudut pemilikan lahan yang sebenarnya. Dengan menggunakan teknologi fotogrametri, dapat 1 membuat peta suatu wilayah tanpa harus mendatangi wilayah tersebut, hal ini merupakan keuntungan tersendiri dibandingkan dengan survey terestris khususnya jika mengalami hambatan dalam pelaksanaan survey terestris. Metode fotogrametri akan mempercepat pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dibanding metode terestris. Perkembangan teknologi fotogrametri sangat cepat, salah satunya adalah pemanfaan wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV)/drone untuk