Cover Prosiding Acsj 2019
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MEMIKIRKAN ULANG PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN SOSIAL DAN BERPERIKEMANUSIAAN PENYUNTING Dominggus Elcid Li & Supia Yuliana 2020 i MEMIKIRKAN ULANG PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN SOSIAL DAN BERPERIKEMANUSIAAN Penyunting: Dominggus Elcid Li & Supia Yuliana Disain & Tata Letak: Johanes Siola Diterbitkan oleh: Indonesia Social Justice Network (ISJN) Jl. SMA 14 No. 32 Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur 13640 Telp./Fax: (021) 8004423 e-mail: [email protected] www.isjn.or.id Cetakan 1, April 2020 viii + 282 hal. 14,8 x 21 cm Foto sampul: Pantai Nemberala, Delha, Rote Ndao [www.indonesiakaya.com] ISBN 978-602-19881-6-9 © 2020 ISJN Hak cipta dilindungi undang-undang. ii PENGANTAR Perubahan sosial budaya masyarakat terjadi begitu cepat berba- rengan dengan akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan dan tek- nologi. Persoalan dan tantangan sosial budaya tidak lagi hanya ber- dampak pada satu wilayah negara namun juga berimbas lebih luas ke entitas sosial yang lebih besar. Bahkan yang selama ini kita anggap bukan sebuah masalah, tiba-tiba menyeruak dan mengiris benang- benang solidaritas yang selama ini terajut indah. Segala hal yang mele- kat dalam tubuh kita yang terberi tanpa proses negosiasi kemudian terbentuk menjadi sebuah konsep identitas. Konsep identitas yang seharusnya sangat cair dengan menemukan persamaan-persamaan simbol, nilai atau tanda lain namun pada kenyataannya dijadikan se- suatu yang eksklusif dengan legitimasi sosial politik yang biasa melalui peristiwa berdarah. Dalam identitas melekat hak dan kewajiban yang seakan-akan disepakati oleh pihak yang lebih benar dan berkuasa. Di- mana mereka memiliki keistimewaan tertentu. Sementara orang yang dianggap bukan bagian dari identitas yang sama harus menerima ber- ada pada posisi tersisih atau dikorbankan. iii Identitas apapun yang melekat dalam diri kita seharusnya kita jadikan sebuah bahasa untuk menjalin komunikasi dan merekatkan benang-benang sosial. Salah satu bahasa yang sebaiknya kita gunakan adalah nilai keadilan sosial. Dimana semua insan manusia memiliki hak untuk mendapat pengakuan atas segala keistimewaannya dan men- dapat perlakuan yang sama untuk mendapat akses atas hidup dan berkarya. Berangkat dari dasar pikir tersebut, Indonesia Social Justice Net- work (ISJN) bekerja untuk membumikan nilai keadilan sosial di bumi Nusantara dan akan menyebar ke penjuru dunia lain. ISJN merupakan lembaga masyarakat sipil berjaringan yang anggotanya adalah alumni penerima beasiswa International Fellowship Program (IFP) Ford Foun- dation yang tersebar di seluruh Nusantara. Konferensi Tahunan Tentang Keadilan Sosial (Annual Conference on Social Justice – ACSJ) 2019 merupakan salah satu program utama ISJN yang bertujuan untuk memediasi pertukaran ide, hasil penelitian dan pengalaman semua pihak untuk berbagi kisah dan praktik dalam promosi dan aplikasi nilai keadilan sosial di kehidupan sehari-hari. Kupang menjadi daerah yang tepat untuk menyelenggarakan Konfe- rensi Tahunan Tentang Keadilan Sosial 2019 dimana masyarakatnya sangat dinamis dengan akar budaya yang kuat dalam pergerakan ke- adilan sosial. Melalui kesempatan ini, izinkan kami atas nama ISJN menghatur- kan terima kasih dan penghargaan kepada Institute of Resource Go- vernance and Social Change (IRGSC) dan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang serta semua anggota panitia pelaksana yang telah bekerja keras dalam waktu yang relatif singkat untuk menyeleng- garakan Konferensi Tahunan Tentang Keadilan Sosial 2019. Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur atas du- kungannya pada kesuksesan Konferensi Tahunan Tentang Keadilan iv Sosial 2019. Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi- tingginya kepada pembicara kunci, pembicara tamu, presenter dan semua partisipan Konferensi Tahunan Tentang Keadilan Sosial 2019 yang berkenan membagikan kisah, pengalaman dan praktik keadilan sosial kepada kita semua. Salam Keadilan Sosial Andi Ahmad Yani Ketua Presidium Nasional ISJN v DAFTAR ISI Pengantar — iii TEMA Membahas Ulang Perikemanusiaan dan Keadilan Sosial dalam Era Perang Dagang di Republik Indonesia — 1 TOPIK I Negara, Pendidikan, dan Kewarganegaraan — 4 . Pendidikan Inter-Religius Sebagai Salah Satu Pendukung Pendidikan Inklusif — 5 . Generasi Milenial, Sejarah Masa Lalu dan Masa Depan — 15 . Pemenuhan Spiritual Komunitas Kristen di Tapak Tuan, Aceh Selatan — 24 TOPIK II Menuju Pendidikan Inklusif — 43 . Tantangan Menghadirkan Penelitian Pendidikan Seni di Pendidikan Dasar (Studi Kasus Praktik Mengajar Mahasiswa PGSD FKIP UNDANA Kupang) — 44 . Inklusifkah Sistem Pendidikan Indonesia? Studi Kasus Penggunaan Bahasa Ibu dan Perannya terhadap Hasil Belajar Siswa — 53 vi . Gambaran Konsep Diri Remaja yang Memperoleh Label Negatif dari Guru — 62 TOPIK III Menakar Ulang Keadilan Sosial dan Memahami Kerentanan — 72 . Kesejahteraan dan Demokrasi: Pengelolaan Sumber Daya dalam Konsep — 73 TOPIK IV Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial — 87 . Difusi Inovasi dan Semiotika Kepemimpinan dalam Revolusi Hijau Gerakan Menanam Kelor — 88 . Pariwisata Residensial: Perkembangan Pariwisata di Delha Rote — 109 . Aplikasi Fishbone Analysis Terhadap Rendahnya Pendapatan Petani Jagung di Desa Lamatuka, Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata — 118 TOPIK V Air, Lingkungan, dan Dinamika Sosial — 135 . Pemantauan Kualitas Air di Kota Kupang: Peluang dan Tantangan dalam Pengambilan Keputusan di Bidang Lingkungan — 136 TOPIK VI Gender dan Konflik — 147 . Dinamika Subordinasi Perempuan di Kawasan Industri Bolok, Nusa Tenggara Timur — 148 vii . Program Keluarga Harapan dan Kesetaraan Gender: Studi di Empat Wilayah: Pesisir Selatan, Kupang, Gorontalo dan Tulungagung — 161 TOPIK VII Penanggulangan Kemiskinan dan Inklusi Sosial — 173 . Efektivitas Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus di Wilayah Amanuban Kabupaten Timor Tengah Selatan) — 174 . Inklusi Sosial Sebagai Pendekatan Pengentasan Kemiskinan: Sebuah Pemikiran Awal — 194 . Analisis Potensi Peran Pemerintah Desa Dalam Upaya Perlindungan Anak di Kabupaten TTS — 206 TOPIK VIII Migrasi, Peta Kerentanan, dan Perdagangan Orang — 218 . Migrasi Ireguler dan Perdagangan Orang terhadap Pekerja Migran Asal Kabupaten TTS, NTT — 219 TOPIK IX Perbatasan, Keamanan, dan Kesejahteraan — 238 . Ekonomi Politik Kebijakan Border Pass Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste — 239 . Aspirasi Masyarakat Adat Indonesia dalam Proses Negosiasi Penyelesaian Masalah Perbatasan RI - RDTL — 253 viii PROSIDING KONFERENSI TAHUNAN TENTANG KEADILAN SOSIAL 2019 TEMA Membahas Ulang Perikemanusiaan dan Keadilan Sosial dalam Era Perang Dagang di Republik Indonesia Dominggus Elcid Li Ketua Panitia Konferensi Tahunan Tentang Keadilan Sosial 2019 Tema ini ditulis ulang pada tanggal 1 April 2020, tepat pada saat Republik Indonesia menghadapi pandemi COVID-19. Saat menulis- kan tema ini, terasa betul makna dari tema Konferensi Tahunan Ten- tang Keadilan Sosial (Annual Conference on Social Justice – ACSJ) 2019: “Memikirkan ulang Pembangunan yang Berperikemanusiaan dan Berkeadilan Sosial”. Dua hal prinsipil yang diangkat dalam tema merupakan bagian dari dasar utama negara, namun, seringkali terlupakan. Dalam praktik dominan nalar ekonomi adalah nalar utama, sedangkan hak-hak dasar warga negara seringkali diabaikan. Dalam situasi krisis terasa benar apa yang dikhawatirkan selama ini menjadi kenyataan. Ketika krisis segala model fantasi ekonomi hancur berantakan, sebaliknya bangun- 1 PROSIDING KONFERENSI TAHUNAN TENTANG KEADILAN SOSIAL 2019 an dasar yang menuntut kemandirian warga negara di seantero Negara Kepulauan Republik Indonesia menjadi begitu penting. Kemungkinan lock down atau karantina wilayah sekali lagi mengisyaratkan adanya kemampuan warga untuk mandiri. Seringkali dalam gambaran program ekonomi mengorbankan hak-hak rakyat, terutama soal tanah dan lingkungan hidup yang berdampak langsung pada kemandirian warga. Sektor-sektor utama seperti kesehatan dan pendidikan seharusnya dipikirkan secara serius. Karena ketika terjadi krisis nyata benar bahwa keduanya bukan hanya soal “pengeluaran”, tetapi menjadi elemen dasar untuk bertahan. Berhadapan dengan “perang jenis baru”, Republik Indonesia di- tuntut untuk mampu memahami tantangan terkini. Musuh yang diha- dapi bukan senjata besar, tetapi virus. Daya pengetahuan untuk mem- prediksi tidak mungkin dimiliki jika investasi dasar untuk bidang ke- sehatan dan pendidikan tidak dikerjakan. Visi para pemimpin selama ini melupakan elemen dasar untuk bertahan: security (keamanan). Terjemahan “keamanan” hanya masih dilihat seperti pembangunan batalion dan lainnya. Sesuatu yang ketinggalan zaman, dan jauh dari pemikiran terkini. Ketika terjadi krisis COVID-19, tidak ada satu pun laboratorium kesehatan di Provinsi NTT yang memadai untuk meng- uji. Ketidakadilan ini hanya sebagian kecil dari sekian jenis ketidak- adilan yang terjadi di republik ini. Tujuhpuluh empat tahun setelah Indonesia merdeka dari penjajah Eropa dan Asia Timur, Indonesia kembali memasuki fase perang da- gang. Bahkan di saat pandemi global berlangsung, perang itu masih berlanjut di ruang media. Dengan menakar secara saksama hal-hal dasar republik, kita berharap Indonesia sebagai satuan politik tidak hanya menjadi elemen formalitas untuk urusan dagang. Sebaliknya dengan kesadaran repu- blik yang kuat, dengan mencermati nilai-nilai dasar yang menjadi kesepakatan awal terbentuknya negara, kita diharapkan untuk mampu untuk menentukan arah republik, dan tidak sekadar menjadi korban 2 PROSIDING KONFERENSI TAHUNAN TENTANG KEADILAN SOSIAL 2019 dari arus dagang global. Strategi republik