Strategi Pendidikan Tjokroaminoto Dalam Rumah Kost Soeharsikin Surabaya (1912-1922)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
STRATEGI PENDIDIKAN TJOKROAMINOTO DALAM RUMAH KOST SOEHARSIKIN SURABAYA (1912-1922) Rintahani Johan Pradana Program Studi S2 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang Abstrak. Pendidikan dapat dipahami dalam bentuk pendidikan formal, pendidikan non-formal ataupun pendidikan informal. Keluarga sebagai pendidikan non formal memiliki peran yang besar dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan bagi generasi masa depan. Tjokroaminoto dapat menjadi teladan bagi pengembangan strategi pendidikan non-formal. Dia mengubah rumahnya menjadi rumah kos. Tjokroaminoto menerapkan strategi pendidikannya bagi anak kos kemudian mempengaruhi pemikiran dan pergerakan muridnya. Kata-kata kunci: pendidikan non-formal, strategi-strategi pendidikan, rumah kos Abstract: Education can be a form of formal education, non-formal education or informal education. The family as a non-formal education has a great role to provide educational values the next generation. Tjokroaminoto could be an example of the non-formal education strategies. He changes his home into a boarding house. Tjokroaminoto applies his educational strategies for his student (“anak kos as a student) then influencing the students’ thought and movement. Keywords: non-formal education, educational strategies, boarding house Pendidikan menjadi sarana penting dalam dan peranan utama dalam pelaksanaan membekali nilai-nilai kebaikan kepada pendidikan informal.Peranan keluarga seseorang sebelum berperan aktif di sebagai pelaksana pendidikan semakin lama masyarakat.Freire (1984:32) beranggapan justru mengalami suatu kemunduran. bahwa seseorang diharapkan mampu Kesibukan orang tua sebagai pemenuh mengembangkan kemampuannya untuk kebutuhan ekonomi bagi keluarga sering kali melihat tantangan-tantangan dari zamannya menjadi faktor penghambat pelaksanaan serta mampu menumbuhkan kesadaran kritis pendidikan keluarga.Permasalahan ini sering pada masyarakat melalui pendidikan. Orang kali menyebabkan berkurangnya intensitas Tua dan Sekolah menjadi pihak yang bertemu antara orang tua dan anak. Pengaruh memiliki peran besar dalam melakukan yang ditimbulkan akan muncul pada penanaman nilai-nilai tersebut pada diri ketidakseimbangan yang antara pendidikan seorang anak. Penanaman nilai-nilai yang formal di sekolah dan pendidikan informal. dilakukan diharapkan mampu menjadi Rumah Oemar Said Tjokroaminoto sebuah langkah pencegahan tindak kenakalan dapat dijadikan suatu model penyelenggaraan remaja, maupun penyimpangan sosial yang pendidikan informal yang baik. Istri dilakukan oleh seorang anak. Tjokroaminoto pada kisaran tahun 1912 Seorang anak diharapkan memper- membuka rumahnya sebagai tempat kost olah nilai-nilai, sikap, keterampilan, dan bagi para pelajar Hogere Burger School pengetahuan yang bersumber pada (HBS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs lingkungan melalui pendidikan informal (MULO), Middelbare Technise School (Sudjana, 2007:17).Keluarga memiliki posisi (MTS) maupun Nederlands Indische Artsen 192 Rintahani Johan Pradana, Strategi Pendidikan Tjokroaminoto ….. 193 School (NIAS), yang merupakan sekolah- Kajian dalam penelitian ini meng- sekolah milik pemerintah Hindia Belanda di gunakan metode penelitian sejarah. Berdasar Surabaya. Pada 1918 jumlah keseluruhan pada metode penelitian sejarah, maka pelajar yang tinggal bersama Tjokroaminoto terdapat beberapa langkah dalam pe- berkisar antara 18 hingga 20 orang nyusunannya. Langkah-langkah dalam (Tjokroaminoto, 1983:40-41). Beberapa penelitian sejarah ialah sebagai berikut: (1) tokoh-tokoh besar lahir dari pendidikan pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, keluarga yang diterapkan oleh (3) verifikasi, (4) interpretasi, dan (5) Tjokroaminoto. Kualitas yang ditawarkan penulisan (Kuntowijoyo, 2013: 69). Tujuan mampu menarik minat banyak orang tua, utama dari penggunaan metode ini di termasuk ayah dari Soekarno, untuk menitip- harapkan mampu menghasilkan suatu tulisan kan puteranya (Adams, 1966 41-42). mengenai sejarah pendidikan maupun sejarah Tjokroaminoto memainkan peran sebagai pemikiran yang sesuai dengan kaidah induk semang bagi para pelajar dengan penulisan penelitian sejarah. Dibandingkan baik.Terbukti dengan lahirnya banyak tokoh- dengan ilmu-ilmu sosial lain, sejarah tokoh berpengaruh pada masa pergerakan memiliki karakteristik yang berbeda. maupun pada masa kemerdekaan. Penyebabnya ialah karakter dari objek Para pelajar yang berada dalam penelitian yang tidak bisa diamati secara rumah kost mendapatkan pendidikan langsung (Supardi, 2011: 55). mengenai kebangsaan dan pemahaman nilai- nilai moralitas.Paham kebangsaan didapatkan Pembukaan Rumah Kost melalui diskusi yang kerap kali Soeharsikin, istri Tjokroaminoto, diselenggarakan oleh Tjokroaminoto di menyadari penuh kondisi yang dialami rumahnya. Tauladan moralitas ditanamkan rumah tangganya.Sebagai seorang petinggi Tjokroaminoto lewat kedisiplinan dalam Sarekat Islam, Tjokroaminoto jarang berada kehidupan sehari-hari. Berbagai aturan yang di rumah.Permasalahan tersebut membuatnya bersifat mendidik diterapkan dalam rumah ingin membantu meringankan kebutuhan kostyang dikelola oleh isteri Tjokroaminoto rumah tangga. Untuk melaksanakan maksud- (Tempo, 2011:47). Bentuk pendidikan yang nya, ia tidak perlu meninggalkan rumah. Ia diterapkan oleh Tjokroaminoto beserta membuka rumahnya di Gang 7 Peneleh strategi yang digunakan, dapat dijadikan sebagai tempat kost.Biaya yang dikenakan contoh penyelenggaraan pendidikan kepada para pelajar untuk tinggal di keluarga. rumahnya, kemudian menjadi pendapatan Penelitian ini berusaha mencari yang mampu meringankan kebutuhan rumah jawaban atas pertanyaan (1) mengapa tangga Soeharsikin dan Tjokroaminoto keluarga Tjokroaminoto membuka rumahnya (Gonggong, 1985: 16-17). menjadi tempat kost, (2) bagaimana strategi Usaha yang dilakukan Soeharsikin pendidikan Tjokroaminoto untuk mem- membuka rumah kost mampu meringankan bangun kesadaran kebangsaan dalam beban rumah tangga. Pembukaan rumah pemikiran anak kost, serta (3) bagaimana kostini juga memberikan pekerjaan bagi pengaruh strategi pendidikan yang diterapkan Mbok Tambeng, seorang emban yang oleh Tjokroaminoto terhadap pola pemikiran bekerja untuk keluarga Tjokroaminoto. dan aktivitas anak kost. Melalui penelitian ini Mbok Tambeng turut membantu keluarga diharapkan akan didapatkan sebuah contoh Tjokroaminoto dalam mengurusi kebutuhan bagi pemecahan permasalahan menyangkut pemuda-pemuda dalam rumah kost pendidikan informal. dan kebutuhan anak-anak kandung Tjokroaminoto (Tjokroaminoto, 1983:10). keras dan kerap kali bertengkar dengan Soekarno sangat terbantu dengan keberadaan Soekarno selama tinggal di Peneleh Mbok Tambeng dalam rumah kost tersebut. (Tjokroaminoto, 1983: 82 & 86). Mbok Tambeng yang membantunya menjahit Rumah Tjokroaminoto di Surabaya celana dan menyediakan gado-gado sebagai dapat dikatakan sebagai ‘Markasnya makanan kegemaran Soekarno (Adams, Sarekat Islam’. Tidak henti-hentinya rumah 1966: 50). Tjokroaminoto dikunjungi tamu yang Soekarno bersama sahabatnya dari bermacam-macam bangsa, corak, dan tujuan. Mojokerto, Herman Kartowisastro, tinggal Rumah tersebut juga menjadi kancah yang bersama keluarga Tjokroaminoto selama mengadu ideologi antara Tjokroaminoto belajar di Surabaya.Kondisi yang dihadapi dengan para tamu dan anak-anak kostnya. sangat berbeda dengan kehidupan sebelum- Segala bentuk pengaduan atas tindak nya. Baik Soekarno maupun Kartowisastro penindasan akibat aturan-aturan pemerintah merupakan putera dari keluarga ter- Kolonial bahkan ditujukan ke rumah pandang yang hidup serba ketercukupan Tjokroaminoto (Amelz, 1952: 55-56). (Tjokroaminoto, 1983:4). Kesederhanaan Berbagai hal tersebut dapat dipahami lebih seorang Tjokroaminoto diharapkan mampu lanjut karena selama tinggal di Surabaya, menular pada diri Soekarno maupun Tjokroaminoto dikenal sebagai seorang Kartowisastro. Kartowisastro merupakan pemimpin gerakan Sarekat Islam yang pelajar pertama yang tinggal bersama dikenal gigih dalam memperjuangkan nasib Tjokroaminoto tepat satu tahun sebelum golongan masyarakat yang mengalami tindak kedatangan Soekarno. Kartowisastro masih penindasan. memiliki pertalian darah dengan keluarga Kediaman Tjokroaminoto di Tjokroaminoto (Tjokroaminoto, 1983:34). Surabaya juga menjadi tempat penggalangan Setelah menyelesaikan belajarnya di HBS, massa serta aktivitas Sarekat Islam. Kunjung- berbeda dengan pelajar lainnya yang banyak an yang dilakukan oleh para tokoh tersebut melanjutkan pendidikan di Hindia Belanda, memberikan dampak bagi para pemuda Kartowisastro melanjutkan pendidikan penghuni rumah kost. Seperti Soekarno yang sebagai seorang indolog di Leiden. tertarik dengan konsep pemikiran Ahmad Selain digunakan sebagai rumah kost Dahlan melalui gerakan Muhammadiyah bagi pelajar yang bersekolah di HBS, MTS yang dianggap modern. Sementara Musso maupun MULO (Amelz, 1952:55), rumah dan Semaoen tertarik dengan pemikiran kost yang dibuka oleh Soeharsikin juga Sneevliet seorang aktivis ISDV (Indische membantu menampung kerabat dekat, seperti Sociaal Democatishe Vereeneging) (Lubis, Supardan (adik Soeharsikin), Abikoesno 2010:6, dan Tempo, 2011:115). Kedatangan Tjokrosujoso (adik Tjokroaminoto) (Amelz, tokoh-tokoh pergerakan memberikan suatu 1952:57, dan Tjokroaminoto, 1983:42). pengajaran tambahan disamping didikan Melalui bimbingan Tjokroaminoto, para yang diterapkan oleh Tjokroaminoto kepada pemuda penghuni rumah kost dikemudan anak-anak kost.Sebuah rumah kost pastinya hari menjadi tokoh-tokoh berpengaruh di memiliki banyak kamar tidur, sehingga tidak masa-masa awal kemerdekaan. Abikoesno sulit bagi Tjokroaminoto