Jurnal Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik Vol. 1, No. 1, Maret 2016: 62 - 70 ISSN 2502 - 9185 SOSIALISME ISLAM: PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK H.O.S. TJOKROAMINOTO

Firman Manan Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran E-mail: [email protected]

ABSTRACT

In several literatures of Indonesian political thought, the ideas of has been claimed as the doctrine came from and influenced by western political thought. On the other side, Islam political thought has been seemed as the doctrine came from traditional heritages. These view was rejected by H.O.S. Tjokroaminoto who argues that socialism has been established and flourished in the Islamic tradition before it was developed in the West. This article tries to describe H.O.S. Tjokroaminoto’s political thought about which was constructed in the Islamic tradition rooted from Al-Quran and As-Sunnah.

Key words: socialism, political thought, Islam

ABSTRAK

Dalam beberapa literatur tentang pemikiran politik di Indonesia, ajaran sosialisme diklaim sebagai ajaran yang berasal dan dipengaruhi oleh arus pemikiran barat. Di sisi lain, pemikiran politik Islam dilihat sebagai ajaran yang berasal dari warisan tradisional asli Indonesia. Pandangan tersebut ditolak oleh H.O.S. Tjokroaminoto yang mengemukakan argumentasi bahwa sosialisme telah lahir, tumbuh dan berkembang dalam tradisi Islam jauh sebelum kelahiran sosialisme di Barat. Artikel ini berupaya untuk mendeskripsikan pemikiran politik H.O.S. Tjokroaminoto tentang sosialisme Islam yang dikonstruksikan dalam tradisi Islam dan berakar dari Al-Quran serta As-Sunnah.

Kata kunci: sosialisme, pemikiran politik, Islam

PENDAHULUAN pendidikan yang dimiliki oleh Tjokroaminoto dengan demikian menunjukkan status sosial Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang tinggi, selain juga latar belakang agama atau dikenal dengan H.O.S Tjokroaminoto merupa- Islam yang relatif kuat melekat pada dirinya. kan salah satu tokoh pergerakan nasional yang Tjokroaminoto merupakan guru politik memberikan pengaruh besar dalam dinamika sekaligus teman diskusi terhadap beberapa politik Indonesia, termasuk di dalamnya tokoh pergerakan nasional seperti Soekarno, membentuk pemikiran politik maupun mem- Kartosoewiryo, Abikoesno, dan Muso. pengaruhi tindakan politik banyak tokoh Bahkan, Soekarno yang dikemudian hari menjadi pergerakan nasional. H.O.S. Tjokroaminoto Presiden Republik Indonesia pertama, pernah terlahir dari keluarga ningrat dan sekaligus ketu- menjadi menantu dari Tjokroaminoto, walaupun runan ulama, karena buyutnya adalah pernikahan tersebut diakui oleh Soekarno sebagai Bagoes Kesan Besari yang merupakan kyai bentuk penghormatan dan rasa kasihan terhadap ternama di daerah Ponorogo yang memperistri Tjokroaminoto sehingga pernikahannya dengan putri dari Susuhunan II (Gonggong, 1985:7). Oetari – putri Tjokroaminoto – hanyalah berupa Kakek dan ayahnya berkarier sebagai pegawai kawingantung (Adams, 1966:38) Menarik- pemerintah (pamong praja), karier yang pada nya, beberapa murid Tjokroaminoto memiliki awalnya juga dipilih oleh Tjokroaminoto setelah pandangan politik yang berbeda dalam perkem- menyelesaikan studi di Opleidings School Voor bangan pemikiran politik serta ideologi politik Indlandsche Ambtenaren (OSVIA) di yang dianutnya. Soekarno sangat dipengaruhi pada tahun 1902. Latar belakang keluarga dan dan kemudian mengembangkan ajaran nasio- Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto 63 nalisme, Kartosoewiryo menganut ajaran funda- PEMBAHASAN mentalisme Islam, sementara Alimin dan Muso mengembangkan ajaran komunisme (Rambe, Dalam beberapa literatur tentang pemikiran 2008 :75). politik di Indonesia, ajaran sosialisme dipandang H.O.S Tjokroaminoto juga merupakan sebagai ajaran yang bersumber dari pengaruh tokoh yang tidak dapat dilepaskan dari per- asing, utamanya pengaruh barat (western influ- kembangan organisasi Syarikat Islam (SI) yang ence). Argumentasi sebagaimana tersebut kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam di atas misalnya dikemukakan oleh Herbert (PSI) dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Feith dan Lance Castles ketika membahas Tjokroaminoto merupakan Ketua Syarikat Islam tentang arus pemikiran politik Indonesia, yang dan menjadi pemimpin PSI dan PSII hingga menyatakan bahwa pengaruh ideologis yang akhir hayatnya. Tjokroaminoto merupakan berasal dari barat direpresentasikan oleh marx- tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah isme, baik dalam bentuk leninist maupun Syarikat Islam (Subekti, 2014: 23). sosial-demokratik. Pengaruh tersebut kemudian Besarnya pengaruh Tjokroaminoto dalam menjelma antara lain ke dalam Partai Komunis SI dapat terlihat dari bagaimana kader-kader Indonesia yang dipengaruhi paham komunisme partai tersebut memperlakukannya sebagai serta Partai Sosialis Indonesia yang dipengaruhi tokoh kharismatis yang amat dihormati dan paham sosialisme-demokrat (Feith and Castles, diidolakan kaum partai. Penghormatan terlihat 2007: 15). dengan gelar yang digunakan dalam partainya Di sisi lain, Feith dan Castles menge- yaitu ‘Yang Utama H.O.S. Tjokroaminoto’, mukakan pengaruh Islam yang merupakan dan juga diciptakan lagu khusus ‘Hymne bagian dari arus pemikiran politik yang berasal H.O.S. Tjokroaminoto’ yang dinyanyikan dari tradisi, disamping pengaruh yang berasal pada acara-acara resmi partai (Subekti, 2014: dari Hindu-Jawa. Pemikiran Islam terbagi men- 133). Bahkan di sebagian kalangan masyarakat jadi pemikiran yang dianut oleh kelompok Tjokroaminoto dianggap sebagai ratu adil yang reformis yang diwakili oleh Partai Masyumi dan membawa kebenaran dan memimpin jalan ke kelompok konservatif yang direpresentasikan surga (Niel, 2009: 158). oleh . Selain pengaruh Islam, Sebagai seorang tokoh pergerakan yang Partai Masyumi juga dipengaruhi oleh pengaruh juga merupakan tokoh Islam politik, salah non-Islam yaitu pemikiran sosial-demokratik satu pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto yang (Feith and Castles, 2007: 15-16). memberikan pengaruh besar terhadap perkem- Apabila mengacu pada pandangan tersebut bangan SI, PSI dan PSII secara khusus dan di atas, pemikiran politik Islam dan pemikiran terhadap pemikiran politik Islam Indonesia politik sosialisme diasumsikan berasal dari dua secara umum adalah pemikiran politiknya arus pemikiran politik yang berbeda. Pemikiran tentang sosialisme Islam. Tjokroaminoto dengan politik Islam berasal dari arus tradisi yang demikian merupakan tokoh pergerakan sekali- telah berkembang dalam masyarakat Indonesia gus tokoh muslim yang meletakkan dasar pemi- sebagaimana tradisi Hindu-Jawa, sementara kiran politik yang menghubungkan antara ajaran pemikiran politik sosialisme berasal dari arus Islam dan pemikiran sosialisme di Indonesia. modern khususnya yang berasal dari pemikiran Tulisan ini akan mencoba mendeskripsikan barat. Kalaupun terdapat persinggungan pemi- pemikiran politik H.O.S. Tjokroaminoto tentang kiran sebagaimana yang diadopsi oleh Partai sosialisme Islam. Pendeskripsian pemikiran Masyumi, maka persinggungan pemikiran politik Tjokroaminoto tersebut dilakukan dengan tersebut terjadi oleh karena digunakan dan maksud memberikan penjelasan apakah per- dikembangkannya kedua arus pemikiran yang kembangan pemikiran sosialisme Islam di berbeda tersebut oleh kader-kader partai yang Indonesia terutama yang dipengaruhi oleh pemi- bersangkutan. kiran Tjokroaminoto - merupakan penggabung- Dalam tradisi pemikiran politik Barat, an tradisi pemikiran Islam dengan tradisi pemikiran sosialisme berkembang karena terjadinya ketim- sosialisme yang berakar dari Barat atau merupakan pangan, kemiskinan dan eksploitasi yang menimpa pemikiran politik yang murni berakar dari tradisi individu pada abad ke 19, suatu fenomena yang pemikiran Islam. justru terjadi bersamaan dengan munculnya dan 64 Firman Manan berkembangnya industrialisasi dan demokrasi. perubahan dengan cara apapun, oleh karenanya Sosialisme oleh karenanya berkembang sebagai perubahan memerlukan penggulingan orde lama ideologi yang memfokuskan perhatiannya pada dengan cara kekerasan. Kedua, transformasi penderitaan kelompok individu dengan kekua- menuju sosialisme merupakan perubahan yang saan ekonomi, sosial dan politik yang relatif kompleks dan sulit untuk dilakukan. Dengan kecil (Danziger, 2005: 41). demikian diperlukan pemerintahan yang kuat, Kaum sosialis meyakini bahwa manusia yang antara lain bertugas untuk merestrukturisasi secara alamiah adalah mahluk sosial atau mahluk sistem ekonomi, dengan kepemilikan publik komunal. Individu tidak hidup atau bekerja terhadap seluruh sumber daya penting dalam secara terisolasi, melainkan dengan berkerja masyarakat, produksi serta distribusi barang sama satu dengan yang lainnya. Kerjasama dan jasa untuk kebutuhan individu. Ketiga, antar individulah, bukan kompetisi di antara kelompok kecil kepemimpinan diktatorial diper- mereka, yang dipahami oleh kaum sosialis lukan untuk mengelola pemerintahan dan mela- sebagai fondasi dari masyarakat dimana setiap ukan perubahan yang kompleks dalam ekonomi orang dapat menikmati secara layak kebebasan, dan masyarakat. Ketika kesetaraan relatif telah keadilan dan kesejahteraan (Ball and Dagger, dicapai, kelompok kepemimpinan kecil dan 2004:115). pemerintahan yang kuat kemudian dapat Dalam pandangan kaum sosialis, kepe- dihilangkan (Danziger, 2005: 42-43). milikan pribadi merupakan sumber dari pem- Varian kedua dari Sosialisme adalah sosial- bagian kelas yang akan menempatkan sebagian isme demokratik. Varian ini juga meletakkan individu pada posisi pemegang kekuasaan egalitarianisme sebagai tujuan utama, namun dan memiliki privilese, sementara sebagian mengasumsikan bahwa perubahan dapat dilaku- individu lainnya menjadi miskin dan tidak kan oleh pemerintahan yang mendapatkan memiliki kekuasaan. Oleh karenanya sosialisme kekuasaan dengan cara-cara demokratis, tidak menawarkan program-program yang akan men- melalui kekerasan atau represi. Dalam sosialisme distribusikan kesejahteraan dan kekuasaan demokratik, kebijakan-kebijakan negara ditekan- secara lebih merata di dalam masyarakat. kan pada pengurangan secara substansial Hal ini dikarenakan semua hasil produksi ketidak setaraan dalam kondisi-kondisi material, individu pada tingkatan tertentu adalah produk kekuasaan dan status, namun tidak diarahkan sosial, dan semua orang yang berpartisipasi untuk mencapai kesetaraan penuh dalam kondisi dalam proses produksi mempunyai hak untuk material. Ideologi ini antara lain dikembangkan menikmatinya. Dengan demikian masyarakat oleh Thomas More, Robert Owen, dan Claude- secara keseluruhanlah, bukan individu tertentu, Henry St. Simon (Danziger, 2005: 43) yang harus memiliki dan mengontrol properti Di samping perbedaan pandangan antara demi kebaikan atau manfaat seluruh anggota varian sosialisme tersebut di atas, terdapat bebe- masyarakat (Ball and Dagger, 2004: 115). rapa persamaan diantara varian tersebut yaitu Salah satu tokoh yang seringkali diasosia- (Hoffman and Graham, 2009: 220): sikan dengan ideologi sosialisme adalah Karl 1. Pandangan optimistik terhadap sifat alamiah Marx (Ball and Dagger, 2004: 115).Karl Marx – manusia (human nature), dimana hal ter- bersama Friedrich Engels - merupakan pemikir sebut dapat berubah dan tidak membentuk politik yang menginisiasi varian sosialisme halangan terhadap regulasi sosial dan kepe- yaitu Marxisme. Marx mengkritik keberadaan milikan. Pandangan bahwa manusia sangat kapitalisme, yang menurutnya mengakibatkan egois sehingga sulit untuk bekerja sama dan negara semata-mata hanya menjadi komite mempunyai kepentingan yang sama dengan eksekutif untuk mengelola urusan-urusan kelas demikian kontradiktif dengan doktrin sosialis. borjuis dan menciptakan sistem dimana kelas 2. Penekanan pada kerja sama. Semua orang borjuis melakukan eksploitasi terhadap kelas dapat dan harus bekerja bersama sehingga pekerja (proletar) (Blaisdell, 2003: 126-135). pasar dan kapitalisme memerlukan beberapa Marxisme membangun tiga asumsi ter- penyesuaian untuk memfasilitasi kerja sama kait dengan perubahan yang diperlukan untuk tersebut. melahirkan kesetaraan dan keadilan sosial. Per- 3. Pandangan positif tentang kebebasan. Kebe- tama, orde sosioekonomi lama akan menolak basan harus diletakkan dalam konteks sosial Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto 65 dan dalam konteks sumber daya material. penentangan terhadap peradaban Barat, terkait Sebagai contoh, hak untuk membaca dan dengan bahaya imperialisme kultural Barat menulis, memerlukan pengaturan yang ter- yang cenderung membasmi kebudayaan bangsa- kait dengan sekolah sehingga hak tersebut bangsa yang secara kesejarahan kaya. Pilar ketiga menjadi berarti. adalah analisis terhadap realita dunia Islam 4. Dukungan terhadap kesetaraan. Kesetaraan (Shimogaki, 1993: 7-8). merupakan nilai mendasar dari masyarakat Kiri Islam menurut Hassan Hanafi hadir sosialis. sebagai kritik terhadap beberapa kondisi yaitu (Shimogaki, 1993: 91-92)-8): Namun demikian, pemikiran politik 1. Berbagai tendensi keagamaan yang terko- tentang sosialisme Islam yang dikemukakan optasi kekuasaan menjadikan Islam hanya oleh H.O.S. Tjokroaminoto nampaknya sekedar ritus dan kepercayaan-kepercayaan dibangun melalui asumsi yang berbeda. Tjokro- ukhrawi dimana gebyar ritus-ritus dan pera- aminoto tidak melihat sosialisme Islam sebagai yaan-perayaan itu justru menjadi topeng penggabungan antara dua pemikiran yaitu ajaran yang menyembunyikan wajah dominasi sosialisme yang berasal dari Barat dan ajaran Islam. Barat dan kapitalisme nepotis. Sedangkan Sebagaimana dikemukakan oleh Tjokroaminoto kecenderungan keagamaan lain yang tidak dalam Islam dan Sosialisme, cita-cita sosialisme terkooptasi, terjebak ke dalam fanatisme di dalam Islam telah berkembang selama tiga primordial, kejumudan, dan berorientasi belas abad dan tidak dapat dikatakan muncul kekuasaan. dari pengaruh bangsa Eropa (Tjokroaminoto: 2. Liberalisme yang pernah berkuasa ternyata 2010: 22). Bahkan pada masa kepemimpinan didikte oleh kebudayaan Barat, berperilaku Rasullullah Muhhamad S.A.W asas-asas sosialisme seperti penguasa kolonial dan hanya melayani telah diimplementasikan lebih banyak dan lebih kelas-kelas elit yang menguasai aset negara, mudah dibandingkan dengan sosialisme yang sementara mayoritas rakyat ditempatkan di dikenal dalam pemikiran Barat (Tjokroaminoto, luar lapangan permainan. 2010: 22). Sosialisme Islam yang dikemukakan 3. Marxisme yang berpretensi mewujudkan oleh Tjokroaminoto dengan demikian diyakini keadilan sosial dan menentang kolonialisme olehnya tidak bersumber dan dipengaruhi oleh ternyata tidak diikuti dengan pembebasan pemikiran politik yang berasal dari barat, melain- rakyat dan pengembangan khazanah mereka kan merupakan pemikiran yang secara inheren sebagai energi untuk mewujudkan tujuan- terkandung di dalam ajaran Islam. tujuan kemerdekaan nasional. Pemikiran yang serupa dengan ajaran 4. Nasionalisme revolusioner yang berhasil sosialisme yang dikembangkan oleh Islam melakukan perubahan-perubahan radikal antara lain juga dikemukakan oleh Hassan dalam sistem politik dan ekonomi ternyata Hanafi dengan istilah Kiri Islam The( Islamic tidak berumur lama, banyak mengandung Left). Kiri Islam dapat difahami melalui kontradiksi dan tidak mempengaruhi kesa- pengertian yang diungkapkan oleh A.G Salih daran mayoritas rakyat. yang menyatakan bahwa “dalam Islam, Kiri memperjuangkan pemusnahan penindasan bagi Mengacu pada pandangan di atas, gerakan orang-orang miskin dan tertindas, ia juga mem- Kiri Islam tidak menempatkan diri sebagai perjuangkan persamaan hak dan kewajiban di gerakan yang memiliki keterkaitan dengan pemi- antara seluruh masyarakat. Singkat kata, Kiri kiran politik Barat, termasuk di dalamnya sosial- adalah kecenderungan sosialistik dalam Islam.” isme dan marxisme. Bahkan gerakan Kiri Islam (Shimogaki, 1993: 6). mengkritik marxisme yang dianggap gagal Sebagaimana diungkapkan oleh Hassan untuk memujudkan tujuan-tujuan kemerdekaan Hanafi, Kiri Islam ditopang oleh tiga pilar untuk nasional pada negara-negara Islam. mewujudkan kebangkitan Islam. Pilar pertama Namun demikian, apabila dicermati adalah revitalisasi terhadap khazanah Islam lebih mendalam, terdapat beberapa kemiripan klasik melalui rasionalisme demi kemajuan, prinsip-prinsip yang dianut oleh Kiri Islam dan kesejahteraan serta upaya memecahkan situasi sosialisme. Hal ini antara lain dapat dilihat dari kekinian dalam dunia Islam. Pilar kedua adalah misi Kiri Islam yang terlihat dibangun di atas 66 Firman Manan perspektif sosialis sebagai berikut (Shimogaki, neo-marxisme, liberalisme revolusioner, Khawarij, 1993: 129) Syi’ah ataupun gerakan Qaramitah, melainkan 1. Memanifestasikan keadilan sosial di kalang- refleksi pemikiran historis yang merepresentasikan an umat Islam dan menciptakan masyarakat suatu gerakan sosial politik dalam khazanah klasik tanpa kelas, agar jurang yang menganga dengan menggali akarnya pada Al-Quran dan As- antar kaum miskin dengan orang kaya dapat Sunnah dan hanya bertujuan untuk kesejahteraan terhapus, senafas dengan nash Al-Quran. rakyat (Shimogaki, 1993: 140). Hassan Hanafi 2. Menegakkan masyarakat yang bebas dan bahkan menekankan pandangannya sebagai demokratis, di mana setiap individu berhak berikut: mengungkapkan pendapat, menyuarakan “‘Kiri Islam bukanlah Islam yang dibungkus kritik dan melakukan amar ma’ruf nahi marxisme karena hal tersebut menafikan munkar. makna revolusioner dari Islam sendiri dan 3. Membebaskan tanah-tanah kaum muslimin mengingkari tuntutan kaum muslimin ter- dari kolonialisme di Palestina, menghapus hadap kemerdekaan, persamaan, dan keadilan pakta-pakta militer di dunia Islam dan sosial. ‘Kiri Islam’ bukan pula marxisme mengembalikan kekayaan kaum muslimin yang berbaju Islam, karena hal itu berarti setelah sekian lama sumber daya yang pengecut. Dan juga bukan pertautan eklektik dimilikinya dihisap oleh imperialisme. di antara keduanya. Karena pertautan seperti itu mencerminkan pemikiran yang tidak Misi Kiri Islam tersebut menunjukkan mengakar dan tercerabut dari realitas rakyat. persamaan dengan prinsip-prinsip dalam sosial- Tidak ada sedikitpun pengaruh marxisme isme dan marxisme. Sebagaimana telah dibahas, dalam Kiri Islam, baik dalam bentuk maupun salah satu prinsip sosialisme adalah mewujudkan substansi. Ia murni merefleksikan realitas keadilan sosial dan menunjukkan keberpihakan kaum muslimin, dengan menggali akar-akar terhadap masyarakat yang miskin. Bahkan, revolusi kontemporer mereka dalam sejarah, masyarakat tanpa kelas (classless society) sejati- peradaban dan sumber utama mereka: Al- nya merupakan tujuan dari marxisme (Blaisdell, Quran dan Al-Sunnah.” 2003: 142). Kesamaan dalam prinsip tersebut juga Berdasarkan hal tersebut di atas, walaupun diakui oleh Kiri Islam yang menyatakan kese- tidak dapat dipungkiri terdapat kesamaan-kesa- pakatannya terhadap tujuan-tujuan kebebasan, maan prinsip diantara sosialisme dari ‘Kiri Islam’ demokrasi dan keadilan yang diusung oleh dan sosialisme yang berasal dari pemikiran sosialisme Barat. Kaum Marxis juga diang- Barat yaitu prinsip-prinsip yang terkait dengan gap berjasa dalam peperangan melawan kolo- kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan. Namun nialisme dan memperkuat kesadaran kelas kedua pandangan tentang sosialisme tersebut buruh, pembentukan karakter revolusioner terbentuk dari dua latar belakang dan tradisi di kalangan mahasiswa dan keaktifannya yang berbeda. Sosialisme yang dikembangkan dalam rintisan-rintisan persatuan mahasiswa oleh ‘Kiri Islam’ adalah sosialisme yang dan buruh (Shimogaki, 1993: 135). Dengan dibangun atas dasar Al-Quran dan As-Sunnah, demikian pemikiran Marxis pada dasarnya sementara sosialisme Barat lahir sebagai reaksi tidak bertentangan dengan Kiri Islam. Namun terhadap perkembangan masyarakat Industri di demikian, Kiri Islam mengklaim pemikirannya Eropa abad ke-19. digali dari akar kebudayaan rakyat, sebagai H.O.S. Tjokroaminoto dalam pembahasan tradisi yang menghidupi sanubari, imajinasi dan tentang sosialisme Islam secara spesifik menye- memberikan arah pada pergerakan rakyat secara but bahwa sosialisme yang dimaksudnya adalah turun temurun, sehingga tidak membutuhkan sosialisme yang bersandar kepada agama (Islam) terminologi-terminologi filosofis yang lahir dari yang wajib dilakukan oleh umatnya sepanjang kebudayaan Barat (Shimogaki, 1993: 137). hal tersebut merupakan perintah agama Islam. Kiri Islam sebagaimana dinyatakan oleh Sosialisme sebagaimana dimaksud adalah sosial- Hassan Hanafi dengan demikian mengklaim isme yang telah berkembang kurang lebih dirinya secara keseluruhan terbebas dari peng-aruh selama tiga belas abad serta telah dipraktikkan Barat dan bahkan Timur. Kiri Islam bukanlah sejak zaman Rasulullah Muhammad S.A.W. dan Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto 67 bukanlah sosialisme yang lahir dari pengaruh nya dan seluas-luasnya pekerjaan kepada kaum bangsa Eropa (Tjokroaminoto, 2010:22). Sosial- pekerja (Tjokroaminoto, 2010: 27). isme Islam adalah pergerakan sosialisme Tjokroaminoto juga menggambarkan per- yang dikontrol oleh identitas keislaman untuk bedaan sosialisme Islam dan sosialisme Barat mencapai kesempurnaan hidup di dunia maupun dalam konteks pemerintahan (government). akherat (Nasihin, 2012: 150-151)). Sosialisme Barat yang menerapkan demokrasi Pandangan Tjokroaminoto dengan demikian sosialisme dimana pemerintahan mengadopsi menunjukkan bahwa sosialisme Islam bukanlah sistem perwakilan menurutnya bukanlah sosial- sosialisme yang lahir atau mendapatkan peng- isme dalam arti kata yang sebenarnya karena aruh dari sosialisme Barat, namun sosialisme sistem tersebut merupakan sistem demokrasi. yang didasarkan pada ajaran agama Islam. Praktik Di dalam sistem sosialisme, seharusnya rakyat sosialisme Islam tersebut juga telah berkembang mempunyai suara langsung dalam masalah- jauh sebelum sosialisme Barat berkembang masalah negara. Dalam sosialisme Islam, masalah di masyarakat Eropa pada abad ke-19, karena tersebut terpecahkan oleh karena kekuasaan sosialisme Islam telah diterapkan sejak periode membentuk peraturan tidak diserahkan kepada kepemimpinan Rasulullah S.A.W. kabinet atau parlemen atau golongan partai yang Terdapat dua macam sosialisme yang di mewakili kepentingan kelompok atau kelas kenal oleh Islam, yaitu (Tjokroaminoto, 2010: tertentu. Peraturan-peraturan muslim adalah per- 22-23): aturan yang berasal dari Tuhan yang berdiri di 1. Staats-sosialisme, baik yang bekerja dengan atas segala apa saja, sehingga tidak ada individu kekuatan satu pusat (gecentraliseerd) mau- atau kelompok tertentu yang dapat mengubah pun yang bekerja dengan kekuatan gemeente- peraturan-peraturan untuk kesenangan atau gemeente (gedecentraliseerd). kepentingannya sendiri (Tjokroaminoto, 2010: 2. Industri-sosialisme. Jika satu negeri bersifat 24). sosialis, maka pekerjaan kerajinan (pabrikan, Oleh karena peraturan berasal dari Tuhan industri) harus diatur seluas-luasnya secara dan hanya Tuhanlah yang dapat membentuk sosialis (gesocialiseerd) juga. Maka di dalam peraturan, maka dapat dipastikan tidak ada negeri yang demikian itu, keberadaan tanah peraturan yang hanya mengakomodasi kepen- menjadi pokok segala hasil dan pokok semua tingan individu atau kelompok tertentu. Peraturan pekerjaan industri besar. Kalau hendak yang berasal dari Tuhan adalah peraturan yang dijalankan seluas-luasnya land-socialisme dan adil yang mengakomodasi kepentingan semua staat-socialisme. Maka bentuk sosialisme ini individu dan kelompok yang ada di dalam negara. lah yang terutama sekali dijalankan oleh Islam. Pemerintah diperlukan tidak dalam fungsi Sejak Nabi Muhammad SAW memegang membentuk peraturan, namun terkait dengan kekuasaan negara, maka negara itu segera cara menjalankan peraturan. Pemerintah dengan diaturnya secara sosialis, dan semua tanah demikian terdiri dari orang-orang yang mampu dijadikannya sebagai milik negara. memberikan kebijaksanaan. Pemerintah yang mengadopsi sistem perwakilan ini diperlukan Berdasarkan model sosialisme tersebut di agar peraturan dapat dijalankan dengan baik. atas, maka negara baik di tingkat pusat maupun Kepala-kepala pemerintahan menjadi alat untuk daerah memegang peranan penting dalam prak- menolong dari kesusahan dan mewujudkan tik sosialisme. Salah satu tugas dari negara harapan-harapan, serta untuk menjalankan per- adalah penguasaan terhadap tanah sehingga aturan Tuhan yang didasarkan pada kehendak tidak dikenal pemilikan pribadi. seluruh rakyat (Tjokroaminoto, 2010: 25). Mengapa negara harus menguasai tanah Sistem pemerintahan sosialisme Islam sehingga seluruh tanah yang ada dijadikan milik menurut Tjokroaminoto adalah sistem sebagai- negara? Tanah menjadi milik negara agar dapat mana pernah diterapkan oleh Khalifah Umar bin dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan Khatab. Sistem pemerintahan tersebut secara rakyat. Oleh karena itu, alat-alat produksi yang tegas menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dapat menghasilkan barang diberikan negara dan persamaan (dalam hal apapun) di antara kepada rakyat (Tjokroaminoto, 2010: 23). Tanah sesama manusia tanpa kecuali (Nasihin, 2012: dimanfaatkan untuk memberikan sebesar-besar- 163). 68 Firman Manan Sosialisme Islam menentang kapitalisme, agama dan Tuhan. Marxisme menyatakan bahwa karena Islam melarang (mengharamkan) riba. agama diciptakan sebagai alat pengalih perhatian Hal-hal yang terkait dengan tindakan eksploitasi, dari kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, dan seperti memakan hasil pekerjaan orang lain, tidak mengakui keberadaan Tuhan. Sebaliknya, tidak memberikan bagian keuntungan yang sosialisme Islam meyakini keberadaan Allah seharusnya menjadi bagian dari orang yang yang menurunkan agama sebagai alat atau cara bekerja dan berkontribusi terhadap keuntungan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang tersebut, dilarang oleh Islam karena termasuk ke ada dalam masyarakat. dalam perbuatan memakan riba (Tjokroaminoto, Terkait dengan hal-hal yang menjadi dasar 2010: 27). Oleh karenanya, Islam bertentangan dari sosialisme Islam, Tjokroaminoto menge- dengan kapitalisme karena dasar dari kapitalisme mukakan hal-hal sebagai berikut (Tjokroaminoto, adalah memakan riba yang diharamkan oleh 2010: 37-38): hukum Islam. 1. Dasar sosialisme Islam adalah ajaran dalam Salah satu contoh praktik sosialisme Islam Al-Quran (Surat Al-Baqarah ayat 213) yang yang diterapkan oleh Nabi Muhammad menurut menyatakan bahwa seluruh umat manusia Tjokroaminoto adalah ketika Rasulullah S.A.W. itu bersaudara atau bersatu (kaanan nasu mengangkat derajat budak belian menjadi orang ummatan wahidatan). Oleh karena umat merdeka. Budak-budak belian diberikan hak manusia bersaudara dan bersatu, maka meru- yang dulu tidak dimiliki dengan menjadikan pakan kewajiban seluruh individu untuk mereka sebagai teman kerja, kepala prajurit atau mencapai keselamatan bersama. pemimpin berbagai jenis pekerjaan, dan dalam 2. Al-Quran juga mengajarkan umatnya untuk beberapa hal mengangkat para budak belian menciptakan perdamaian, selain itu terdapat menjadi anggota dalam keluarga (Tjokroaminoto, ajaran bahwa Allah telah memisah-misahkan 2010: 27-28). Praktik sosialisme Islam tersebut kita menjadi golongan-golongan dan suku- bahkan sulit ditemukan di dalam masyarakat suku agar supaya kita mengenal satu sama industri modern Barat, dimana kaum pekerja lain (QS Al-Hujurat:12). seringkali menjadi obyek eksploitasi dari para 3. Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa Allah telah pengusaha dan kaum pemilik modal. menghilangkan kecongkakan dan kesom- Tjokroaminoto juga membahas perbedaan bongan di atas asal turunan yang tinggi, sosialisme Islam dengan ajaran marxisme. sehingga seorang Arab tidak lebih tinggi dan Menurutnya, umat Islam tidak boleh dan mulia daripada seorang asing, melainkan tidak dapat menerima pandangan Karl Marx karena takut dan baktinya kepada Allah. karena beberapa alasan. Marx tidak mengakui 4. Rasulullah S.A.W. juga bersabda bahwa keberadaan agama bahkan menyatakan bahwa Allah hanyalah satu, dan asalnya sekalian agama itu adalah kebingungan otak, yang manusia itu hanyalah satu, dan mereka dibuat-buat oleh manusia untuk meringankan mempunyai agama hanyalah satu juga. beban hidup yang sukar, sehingga agama meru- pakan candu bagi rakyat. Selain itu ajaran Ajaran-ajaran yang bersumber dari Al- materialisme historis menyatakan bahwa segala Quran dan As-Sunnah sebagaimana tersebut di sesuatu berasal dari benda, oleh benda, dan atas dengan demikian menurut Tjokroaminoto kembali ke benda. Padahal, umat Islam meyakini menunjukkan bahwa anak Adam merupakan bahwa segal sesuatu berasal dari Allah, oleh satu anggota badan yang beraturan (organisch Allah dan akan kembali kepada Allah. Ajaran lichaam) karena mereka dijadikan dari satu materialisme historis dengan demikian tidak hal. Apabila salah satu anggotanya sakit, maka hanya memungkiri keberadaan Allah, namun penyakit tersebut akan menjadikan kerusakan juga mempertuhankan benda (Tjokroaminoto, bag segenap badan. Hal inilah yang bagi 2010: 31-36). Tjokroaminoto menjadi pokok dari sosialisme Pandangan Tjokroaminoto tersebut di sejati, yaitu sosialisme cara Islam bukanlah atas memperlihatkan ketiadaan keterkaitan sosialisme cara Barat (Tjokroaminoto, 2010: antara sosialisme Islam dengan sosialisme Barat 38). khususnya Marxisme, karena perbedaan cara Ajaran sosialisme Islam menurut Tjokro- pandang yang fundamental tentang keberadaan aminoto tidak hanya berupa teori-teori Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto 69 namun berupa praktik yang dijalankan dalam Perintah tentang kedermawanan menurut kehidupan sehari-hari oleh umat Islam, bahkan Tjokroaminoto mempunyai tiga dasar sosial- beberapa diantara merupakan praktik yang istik (Tjokroaminoto, 2010: 43): wajib dilaksanakan oleh kaum muslim. Dengan 1. Akan membangunkan rasa ridla mengor- demikian, ajaran sosialisme Islam tidak hanya bankan diri dan rasa melebihkan keperluan bersifat tekstual dan normatif belaka namun diter- umum daripada keperluan diri sendiri. jemahkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai 2. Akan membagi kekayaan sama rata di sebuah perilaku sehari-hari umatnya (Nasihin, dalam dunia Islam. 2012: 155). Beberapa contoh praktik sosialisme 3. Untuk menuntun perasaan orang, supaya Islam tersebut antara lain: tidak menganggap kemiskinan itu satu 1. Semua umat Islam, kaya atau miskin, dari kehinaan. berbagai macam suku bangsa dan warna kulit, pada setiap Jum’at diwajibkan untuk Tjokroaminoto juga mengungkapkan tiga berkumpul dan menjalankan shalat di komponen yang terdapat di dalam sosialisme mesjid dengan tidak mengadakan perbedaan dan ketiganya dimuat dalam berbagai peraturan- sedikitpun tentang tempat atau derajat, di peraturan Islam dan diimplementasikan oleh bawah pimpinan orang yang dipilih dalam Rasullullah Muhammad S.A.W., yaitu kemer- perkumpulan itu. dekaan (vrijheid- liberty), persamaan (gelijkhied- 2. Dua kali dalam setahun penduduk suatu kota equality) dan persaudaraan (broederschap- atau tempat berkumpul untuk melaksanakan fraternity) (Tjokroaminoto, 2010: 46). Berbagai shalat – Idul Fitri dan Idul Adha - dan ayat dalam Al-Quran maupun hadits Rasullulah berjabat tangan serta berangkulan satu sama mengatur tentang hal-hal yang terkait kemer- lain dengan rasa persaudaraan. dekaan, persamaan dan persaudaraan. 3. Setiap umat Islam diwajibkan – bagi yang Tidak hanya Rasulullah S.A.W., sahabat- mampu – untuk mengunjungi Mekah dalam sahabat nabi pun mempraktikkan sosialisme rangka menunaikan ibadah haji pada waktu Islam dalam kehidupannya. Sayidina Ali R.A., yang telah ditentukan untuk berkumpul di seringkali mendoakan musuhnya sendiri dan suatu tempat dengan pakaian yang sama dan memberikan segala harta benda miliknya untuk sangat sederhana, terlepas dari tinggi dan keperluan orang banyak. Sayidina Umar R.A., rendah derajatnya dan perbedaaan bangsa seringkali tidur bersama-sama orang miskin dan dan warna kulit. ketika dalam perjalanan menaklukkan Palestina. Bersama budaknya menunggang unta secara bergiliran. Sayidina Abubakar R.A., ketika Contoh-contoh tersebut di atas menurut diangkat menjadi pemimpin menyatakan bahwa Tjokroaminoto merupakan bentuk sosialisme dirinya bukanlah orang yang paling utama cara Islam dalam rangka mewujudkan per- diantara umat dan justru merasa sangat perlu samaan dan persaudaraan. Praktik tersebut akan mendapatkan nasehat dan contoh perbuatan menanamkan perasaaan bahwa semua manusia dari umat Islam lainnya. Sayidina Usman R.A. itu satu persatuan dan diwajibkan kepada dengan biayanya sendiri membeli banyak mereka untuk berlaku satu sama lain dengan sumber air dan dijadikan kepunyaan orang persamaan yang sempurna sebagai anggota satu banyak untuk keselamatan rakyatnya. Ia juga persaudaraan (Tjokroaminoto, 2010: 40). banyak memerdekakan budak-budaknya. Ajaran Islam lainnya yang bersifat sosial- Sosialisme Islam, sebagaimana diung- istik adalah perilaku kedermawanan. Dalam Al- kapkan oleh Tjokroaminoto, dengan demikan Qur-an, pemberian sedekah tidak hanya terkait merupakan perwujudan kehidupan yang adil, dengan kebajikan namun merupakan kewajiban setara, merata untuk mencapai kesejahteraan yang tidak boleh dilalaikan. Salah satu firman yang didasarkan oleh nilai-nilai tauhid. Sosial- Allah mengkaitkan perilaku kedermawanan isme Islam merupakan suatu sistem sosial, dengan keadilan: “Kamu tidak pernah akan dapat budaya, ekonomi dan politik yang tidak hanya mencapai keadilan kecuali apabila kamu telah berupa konsep namun dipraktikkan oleh umat- memberikan daripadanya apa yang kamu cintai, nya, dan bahkan pada tingkatan tertentu berupa dan Tuhan mengetahui apa yang kamu berikan kewajiban untuk menjalankan praktik-praktik itu”. tersebut. 70 Firman Manan PENUTUP Ball, Terence and Richard Dagger. Political Ideologies and the Democratic Ideal. Pemikiran politik H.O.S. Tjokroaminoto tentang New York: Pearson, 2004. sosialisme Islam memberikan gambaran tentang Blaisdell, Bob (ed.). The Communist Manifesto faham sosialisme yang dibangun atas dasar and Other Revolutionary Writings: ajaran agama Islam, yang inti ajaran bersumber Marx, Marat, Paine, Mao, Gandhi, and dari Al-Quran dan As-Sunnah. Sosialisme Islam Others. New York: Dover Publication yang dikemukakan oleh Tjokroaminoto meru- Inc. 2003. pakan sosialisme yang telah berjalan sejak masa kepemimpinan Rasulullah S.A.W dan para Danziger, James N. Understanding the Political sahabatnya. Dengan demikian sosialisme Islam World: A Comparative Introduction to tidaklah dipengaruhi oleh faham sosialisme Political Science. New York: Pearson, yang berasal dari Barat yang baru berkembang 2005. pada abad ke-19. Pemikiran politik sosialisme Feith, Herbert Feith and Lance Castles. Islam tersebut dengan demikian mempunyai Indonesian Political Thinking 1945- kesamaan dengan pemikiran Kiri Islam, yang 1965. Jakarta: Equinox, 2007. menempatkan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber utama pergerakannya. Gonggong, Anhar. H.O.S. Tjokroaminoto. Namun demikian, terdapat prinsip-prinsip Jakarta: Departemen Pendidikan dan sosialisme yang serupa antara sosialisme Islam Kebudayaan, 1985. dengan sosialisme Barat. Prinsip keadilan, kese- Hoffman, John and Paul Graham. taraan, dan persaudaraan merupakan prinsip Introduction to Political Theory. New yang dipegang teguh baik oleh sosialisme Islam York: Pearson, 2009. maupun sosialisme Barat. Selain itu, sosialisme Islam dan sosialisme Barat sama-sama bertujuan Nasihin, Mencari Ideologi 1924- menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota 1945. : Pustaka Pelajar, 2012. masyarakat. Niel, Robert van. Munculnya Elit Modern Selain persamaan, terdapat pula perbedaan Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya, 2009. antara sosialisme Islam dan sosialisme Barat. Sosialisme Islam dibangun atas dasar ketentuan Rambe, Safrizal. Sarekat Islam Pelopor atau aturan-aturan berdasarkan firman Allah Bangkitnya Nasionalisme Indonesia S.W.T atau hadist Rasulullah S.A,W. Sosialisme 1905-1942. Jakarta: Kebangkitan Insan Islam juga dibangun atas dasar keyakinan Cendekia, 2008. terhadap keberadaan Allah S.W.T. sebagai dzat Shimogaki, Kazuo. Kiri Islam antara Modernisme yang Maha Kuasa. Sosialisme Barat lahir dari dan Postmodernisme, Telaah Kritis kondisi masyarakat industri Eropa pada abad Pemikiran Hassan Hanafi. Yogyakarta: ke-19 dimana terjadi ketimpangan kondisi LKis, 1993. sosial, ekonomi dan politik. Sosialisme Barat dengan demikian tidak terkait dengan agama, Subekti, Valina Singka. Partai Syarikat Islam sedangkan sosialisme Islam sangat terkait Indonesia, Kontestasi Politik hingga dengan ajaran agama. Konflik Kekuasaan Elite.Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2014. DAFTAR PUSTAKA Tjokroaminoto, H.O.S. Islam dan Sosialisme. : Sega Arsy, 2010. Adams, Cindy. Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta: Gunung Agung, 1966.