MEMAHAMI SEJARAH SMA DAN MA Untuk Kelas XI Semester 1 Dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

MEMAHAMI SEJARAH SMA DAN MA Untuk Kelas XI Semester 1 Dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial MEMAHAMI SEJARAH SMA DAN MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Tarunasena M. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/ penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Pebruari 2009 Kepala Pusat Perbukuan iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Illahi Rabbi, alhamdulillah pada kesempatan ini penulis telah dapat menyelesaikan penulisan buku Sejarah untuk SMA/MA yang merupakan salah satu pelajaran yang diberikan di sekolah pada semua program. Buku sejarah yang disusun untuk tingkat SMA/MA ini telah berdasarkan Standar Isi yang didalamnya terdapat Kompetensi Dasar (KD). KD ini menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan buku teks pelajaran. Mengingat begitu strategisnya kedudukan buku teks pelajaran dalam pendidikan anak bangsa, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005, telah menerbitkan peraturan khusus mengenai buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran menurut Permendiknas ini ialah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Isi materi yang dibahas dalam buku Sejarah SMA/MA Kelas XI Pro- gram IPS ini meliputi: Perjalanan Bangsa Indonesia dari Negara Tradisional, Kolonial, Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Buku ini juga membahas tentang: Penduduk Militer Jepang di Indonesia; Perkembangan Sejarah Dunia dan Pengaruhnya terhadap Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia; dan Pengaruh Revolusi Industri terhadap Kehidupan di Indonesia sampai Abad ke-20. Sebagaimana layaknya suatu penulisan sejarah, penulis mencoba menyajikan aspek kronologis dari masing-masing periode tersebut, sehingga antara satu periode dengan periode yang lainnya terlihat suatu kesinambungan. Selain itu, penulis mencoba pula menampilkan pada masing-masing periode tersebut adanya dinamika kehidupan bangsa Indonesia dalam berbagai kehidupan. Dengan penyajian seperti ini akan tampak adanya suatu perubahan sejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Meskipun buku yang disajikan ini telah diupayakan ideal dan bermutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga buku ini akan membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Desember 2007 Penulis iv DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................ iv DAFTAR ISI ........................................................................................... v BAB 1 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU- BUDDHA DI INDONESIA ....................................................... 1 A. Teori tentang Masuk dan Berkembangnya Kebudayaan Hindu- Buddha di Indonesia ............................................................ 2 B. Bentuk-bentuk Kebudayaan Hindu-Buddha yang Masuk ke Indonesia ............................................................................. 7 Ringkasan .................................................................................. 22 Glosarium ................................................................................... 22 Soal-soal Latihan ........................................................................ 23 BAB 2 KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA ........................................................................ 27 A. Kehidupan Negara-negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indo- nesia .................................................................................... 28 B. Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat pada Masa Kerajaan- kerajaan Hindu-Buddha ....................................................... 64 C. Struktur Birokrasi antara Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Berbagai Daerah ..................................................................... 67 Ringkasan .................................................................................. 70 Glosarium ................................................................................... 71 Soal-soal Latihan ........................................................................ 72 BAB 3 PERKEMBANGAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA ................................................. 77 A. Nusantara Sebelum Kedatangan Islam.................................. 78 B. Pendapat-pendapat tentang Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia ......................................................................... 81 C. Bukti-bukti Awal Penyebaran Islam di Indonesia ................... 93 Ringkasan .................................................................................. 97 Glosarium ................................................................................... 97 Soal-soal Latihan ........................................................................ 98 v BAB 4 PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ............................................................................. 103 A. Kehidupan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ................. 104 B. Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat di Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam .................................................................... 123 C. Hubungan Pusat dan Daerah ................................................ 125 Ringkasan .................................................................................. 127 Glosarium ................................................................................... 127 Soal-soal Latihan ........................................................................ 128 BAB 5 TRADISI LOKAL, HINDU-BUDDHA, DAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI INDONESIA ..................... 131 A. Perkembangan Tradisi Islam di Berbagai Daerah (Abad 15-18) 132 B. Perkembangan Pendidikan, Kesenian, dan Kesusastraan di Kerajaan yang Bercorak Islam di Indonesia .......................... 137 Ringkasan .................................................................................. 145 Glosarium ................................................................................... 146 Soal-soal Latihan ........................................................................ 147 Evaluasi Akhir Semester Kesatu .................................................. 151 BAB 6 PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL ....................................................... 155 A. Dampak Situasi Eropa terhadap Perkembangan Kolonialisme Barat di Indonesia ................................................................ 157 B. Perkembangan Kolonialisme di Indonesia ............................. 168 C. Sistem Pemerintahan pada Masa Kolonial ............................ 180 D. Perubahan Ekonomi dan Demografi di Berbagai Daerah pada Masa Kolonial ..................................................................... 182 E. Kehidupan Sosial-Budaya pada Masa Kolonial .................... 190 Ringkasan .................................................................................. 194 Glosarium ................................................................................... 194 Soal-soal Latihan ........................................................................ 196 BAB 7 PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA ...................... 199 A. Paham-paham Baru di Eropa ............................................... 200 B. Perkembangan Nasionalisme di Asia dan Pengaruhnya ter- hadap Perkembangan Nasionalisme di Indonesia .................. 207 vi C. Keragaman Ideologi Pergerakan Kebangsaan Indonesia ....... 214 Ringkasan .................................................................................. 229 Glosarium ..................................................................................
Recommended publications
  • A Short History of Indonesia: the Unlikely Nation?
    History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page i A SHORT HISTORY OF INDONESIA History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page ii Short History of Asia Series Series Editor: Milton Osborne Milton Osborne has had an association with the Asian region for over 40 years as an academic, public servant and independent writer. He is the author of eight books on Asian topics, including Southeast Asia: An Introductory History, first published in 1979 and now in its eighth edition, and, most recently, The Mekong: Turbulent Past, Uncertain Future, published in 2000. History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iii A SHORT HISTORY OF INDONESIA THE UNLIKELY NATION? Colin Brown History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iv First published in 2003 Copyright © Colin Brown 2003 All rights reserved. No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage and retrieval system, without prior permission in writing from the publisher. The Australian Copyright Act 1968 (the Act) allows a maximum of one chapter or 10 per cent of this book, whichever is the greater, to be photocopied by any educational institution for its educational purposes provided that the educational institution (or body that administers it) has given a remuneration notice to Copyright Agency Limited (CAL) under the Act. Allen & Unwin 83 Alexander Street Crows Nest NSW 2065 Australia Phone: (61 2) 8425 0100 Fax: (61 2) 9906 2218 Email: [email protected] Web: www.allenandunwin.com National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry: Brown, Colin, A short history of Indonesia : the unlikely nation? Bibliography.
    [Show full text]
  • I KEBIJAKAN EKONOMI SULTAN HAMENGKUBUWANA I DI
    KEBIJAKAN EKONOMI SULTAN HAMENGKUBUWANA I DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT TAHUN 1755-1792 M SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: Karunia Anas Hidayat NIM.: 12120049 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018 i Motto: “Bila Kau Tak Tahan Lelahnya Menuntut Ilmu, Maka Kamu Akan Menanggung Perihnya Kebodohan” (Imam Syafi’i) Tuhan mengajarkan kita untuk terus belajar dan berusaha guna menggapai kesuksesan, dengan sabar dan tawakal. Kegagalan merupakan sebuah pembelajaran yang sangat keras untuk tetap berusaha hingga sukses dan tak mengulangi lagi arti sebuah kegagalan. (penulis) v PERSEMBAHAN Untuk: Bapak/ Ibu tercinta serta keluarga besarku Terimakasih atas dukungan dan doanya yang tak kunjung putus, selalu mendoakan saya hanya dengan ridha ayah dan ibu, serta ridha Allah swt., semuanya bisa terasa lebih ringan dan mudah dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk Almamater Tercinta Jurusan Sejarah Dan Kebudyaan Islam Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta vi KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat yang sempurna, rahmat, hidayah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana strata satu di bidang Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., keluarga, serta sahabat yang telah membawa perubahan bagi peradaban dunia dengan hadirnya agama Islam sebagai agama dan peradaban bagi seluruh manusia hingga akhir zaman. Atas jasa dan jerih payahnya kita bisa menikmati iman dan merasakan indahnya Islam dan senantiasa kita tunggu syafaatnya di hari kiamat.
    [Show full text]
  • Arsitektur Hindu Budha
    1 ARSITEKTUR HINDU BUDHA A. PERKEMBANGAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA 1. Sejarah dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha Agama Hindu di sebarkan oleh Bangsa Arya (Bangsa Pendatang) setelah masuk melalui celah Carber yang memisahkan daratan Eropa dan Asia. Bangsa Arya merasa nyaman tinggal karena India adalah daerah yang subur. Bangsa Arya mengalahkan Bangsa asli India (Dravida). Cara Bangsa Arya mengeksistensikan bangsanya di India dengan cara membuat Kasta, yaitu pelapisan masyarakat. Perbedaan Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida itu sendiri terdapat pada bagian fisiknya, yaitu Bangsa Arya berkulit putih sedangkan Bangsa Dravida berkulit hitam. Pusat kebudayaan Hindu adalah di Mohenjo Daro (Lakarna) dan Harapa (Punjat) yang tumbuh sekitar 1.500 SM. Agama Hindu dalam pelaksanaan ritual ibadah (penyampaian doa kepada dewa) harus di lakukan oleh Kaum Brahmana saja. Sehingga kaum-kaum di bawahnya merasa kesulitan ketika kaum Brahmana meminta qurban (pembayaran yang berlebih) kepada kaum-kaum di bawahnya yang meminta tolong untuk disampaikan doanya kepada dewa-dewa mereka. Sehingga banyak masyarakat yang berpindah agama menjadi agama Budha. PERBEDAAN HINDU DAN BUDHA HINDU BUDHA Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria Muncul sebagai hasil pemikiran dan pencerahan dan bangsa Dravida yang diperoleh Sidharta dalam rangka mencari jalan lain menuju kesempurnaan(nirwana) Kitab sucinya, WEDA Kitab Sucinya, TRIPITAKA Mengakui 3 dewa tertinggi yang disebut Trimurti Mengakui Sidharta Gautama sebagai guru besar/ pemimpin agama Budha Kehidupan masyarakat
    [Show full text]
  • Awal Pengaruh Hindu Buddha Di Nusantara
    AWAL PENGARUH HINDU BUDDHA DI NUSANTARA Agustijanto Indradjaja Pusat Arkeologi Nasional, Jl. Condet Pejaten No. 4, Jakarta Selatan 12510 [email protected] Endang Sri Hardiati [email protected] Abstrak. Berbicara tentang awal pengaruh Hindu Buddha di Nusantara sejauh ini selalu dimulai pada sekitar abad ke-5 M. yang ditandai oleh kehadiran kerajaan Kutai dan Tarumanagara di Nusantara dan masih sedikit perhatian terhadap periode sebelum itu. Padahal periode awal sampai dengan abad ke-5 M. adalah periode krusial bagi munculnya kerajaan yang bercorak Hindu- Buddha di Nusantara. Penelitian terhadap periode awal sejarah dimaksudkan untuk mengungkapkan dinamika sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat Nusantara sehingga mampu menerima dan menyerap unsur-unsur budaya asing (India) yang pada puncaknya memunculkan sejumlah ARKENASkerajaan bersifat Hindu-Buddha di Nusantara. Metode analisis yang dipakai adalah metode analisis tipologis dan kontekstual serta beberapa analisis C-14 atas temuan diharapkan dapat menjelaskan kondisi masyarakat Nusantara pada masa lalu. Hasil penelitian ini dapat mengidentifikasikan sejumlah tinggalan arkeologi seperti sisa tiang rumah, sisa perahu, keramik, tembikar, manik-manik, alat logam, dan sejumlah kubur yang diidentifikasi berasal dari periode awal sejarah. Berdasarkan tinggalan tersebut dapat direkonstruksi kondisi sosial-ekonomi masyarakat Nusantara dan peranannya di dunia internasional di Kawasan Asia Tenggara. Kata kunci: Awal sejarah, Hindu-Buddha, Nusantara, Budaya India. Abstract. Early Hindu-Buddhist Influence in the Indonesian Nusantara. So far discussions about early Hindu-Buddhist influence in the Indonesian Archipelago (Nusantara) have always been started at around 5th Century AD, which is characterized by the presence of the kingdoms of Kutai and Tarumanagara in the archipelago, while the earlier period is barely noticed although the period between early and 5th century AD is a crucial period for the emergence of Hindu- Buddhist kingdoms in the archipelago.
    [Show full text]
  • Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945
    Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945 R. E. Elson* On the morning of August 18, 1945, three days after the Japanese surrender and just a day after Indonesia's proclamation of independence, Mohammad Hatta, soon to be elected as vice-president of the infant republic, prevailed upon delegates at the first meeting of the Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI, Committee for the Preparation of Indonesian Independence) to adjust key aspects of the republic's draft constitution, notably its preamble. The changes enjoined by Hatta on members of the Preparation Committee, charged with finalizing and promulgating the constitution, were made quickly and with little dispute. Their effect, however, particularly the removal of seven words stipulating that all Muslims should observe Islamic law, was significantly to reduce the proposed formal role of Islam in Indonesian political and social life. Episodically thereafter, the actions of the PPKI that day came to be castigated by some Muslims as catastrophic for Islam in Indonesia—indeed, as an act of treason* 1—and efforts were put in train to restore the seven words to the constitution.2 In retracing the history of the drafting of the Jakarta Charter in June 1945, * This research was supported under the Australian Research Council's Discovery Projects funding scheme. I am grateful for the helpful comments on and assistance with an earlier draft of this article that I received from John Butcher, Ananda B. Kusuma, Gerry van Klinken, Tomoko Aoyama, Akh Muzakki, and especially an anonymous reviewer. 1 Anonymous, "Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945: Pengkhianatan Pertama terhadap Piagam Jakarta?," Suara Hidayatullah 13,5 (2000): 13-14.
    [Show full text]
  • Dapur Umum Masa Perang Kemerdekaan Ii Di Yogyakarta
    DAPUR UMUM MASA PERANG KEMERDEKAAN II DI YOGYAKARTA Penulis: Winarni,SS. V.Agus Sulisyo, S.Pd. MA. Yustina Hastrini Nurwanti,SS. DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang partisipasi rakyat Yogyakarta di bidang dapur umum masa perang kemerdekaan. Keterlibatan rakyat dalam perjuangan terjadi di mana-mana, terutama di daerah basis perang gerilya. Keterlibatan rakyat dalam perjuangan di bidang dapur umum juga terjadi di mana-mana, terutama di daerah yang dijadikan markas gerilya. Permasalahan yang diungkap dalam tulisan ini, bagaimana peran serta rakyat di bidang dapur umum khususnya penyediaan logistik atau makanan bagi para pejuang. Keberadaan dapur umum tidak terlepas dari aktivitas masak- memasak. Dalam memasak tentu saja dipergunakan peralatan pendukungnya. Peralatan ataupun benda yang pernah dipergunakan dalam keberlangsungan dapur umum yang menjadi koleksi museum juga dikemukakan untuk mendukung tulisan. Sepanjang jalur yang dilalui atau tempat yang dijadikan markas gerilya dimungkinkan ada dapur umum. Keterbatasan sumber, tulisan mengenai dapur umum hanya di beberapa tempat yang terkaver sehingga merupakan kumpulan serpihan dapur umum yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan pencarian sumber ke Arsip nasional dan Perpustakaan Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan dapur umum ada yang sudah terkoordinasi dan ada yang sifatnya spontan. Katakunci : Dapur Umum, Masa Perang Kemerdekaan, Yogyakarta i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan pengkajian yang mengambil tema tentang Dapur Umum Masa Perang Kemerdekaan II di Yogyakarta. Dengan telah selesainya pengkajian koleksi ini maka tak lupa kami menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada : 1.
    [Show full text]
  • Javanese Local Wisdom in Wedhatama
    i ii JAVANESE LOCAL WISDOM IN WEDHATAMA PART I iii Laws of the republic of Indonesia No.19 of 2002 concerning Copyright Copyright Scope 1. Copyright is an exclusive right for an Author or a Copyright Holder to announce or reproduce his Work, which arises automatically after a work is born without reducing restrictions in accor- dance with applicable laws and regulations. Criminal Provisions 1. Anyone who intentionally or without the right to commit acts as referred to in Article 2 para- graph (1) or Article 49 paragraph (1) and paragraph (2) shall be sentenced to a minimum impris- onment of 1 (one) month each and / or a minimum fine Rp. 1,000,000.00 (one million rupiah), or a maximum imprisonment of 7 (seven) years and / or a maximum fine of Rp. 5,000,000,000.00 (five billion rupiah). 2. Anyone who intentionally broadcasts, exhibits or sells to the public a Work or goods resulting from infringement of Copyright or Related Rights as referred to in paragraph (1) shall be sen- tenced to a maximum of 5 years and / or a maximum fine of Rp. 5.00,000,000.00 (five hundred million rupiah). iv JAVANESE LOCAL WISDOM IN WEDHATAMA PART I DR. ESTI ISMAWATI, M.PD DR. WARSITO, M.PD TRANSLATOR: DRA. SRI HARYANTI, M.HUM v First published 2021 by Gambang Buku Budaya Perum Mutiara Palagan B5 Sleman-Yogyakarta 55581 Phone: +62 856-4303-9249 All rights reserved. No part of this book may be reprinted or reproduced or utilised in any form or by any electronic, mechanical, or other means, now known or hereafter invented, including photocopying and recording, or in any information storage or retrieval system, without permission inwriting from the publishers.
    [Show full text]
  • Political and Social Influences on Religious School: a Historical Perspective on Indonesian Islamic School Curricula
    POLITICAL AND SOCIAL INFLUENCES ON RELIGIOUS SCHOOL: A HISTORICAL PERSPECTIVE ON INDONESIAN ISLAMIC SCHOOL CURRICULA Muhammad Zuhdi 110148550 Department of Integrated Studies in Education Faculty of Education - Mc Gill University Montreal- Canada A thesis suhmitted to Graduate Studies and Postdoctoral Office McGill University in partial fulfillment of the requirements of the degree of Doctor of Philosophy May 2006 © Muhammad Zuhdi 2006 Library and Bibliothèque et 1+1 Archives Canada Archives Canada Published Heritage Direction du Branch Patrimoine de l'édition 395 Wellington Street 395, rue Wellington Ottawa ON K1A ON4 Ottawa ON K1A ON4 Canada Canada Your file Votre référence ISBN: 978-0-494-27863-5 Our file Notre référence ISBN: 978-0-494-27863-5 NOTICE: AVIS: The author has granted a non­ L'auteur a accordé une licence non exclusive exclusive license allowing Library permettant à la Bibliothèque et Archives and Archives Canada to reproduce, Canada de reproduire, publier, archiver, publish, archive, preserve, conserve, sauvegarder, conserver, transmettre au public communicate to the public by par télécommunication ou par l'Internet, prêter, telecommunication or on the Internet, distribuer et vendre des thèses partout dans loan, distribute and sell theses le monde, à des fins commerciales ou autres, worldwide, for commercial or non­ sur support microforme, papier, électronique commercial purposes, in microform, et/ou autres formats. paper, electronic and/or any other formats. The author retains copyright L'auteur conserve la propriété du droit d'auteur ownership and moral rights in et des droits moraux qui protège cette thèse. this thesis. Neither the thesis Ni la thèse ni des extraits substantiels de nor substantial extracts from it celle-ci ne doivent être imprimés ou autrement may be printed or otherwise reproduits sans son autorisation.
    [Show full text]
  • From Populism to Democratic Polity: Problems and Challenges in Surakarta, Indonesia
    33 From Populism to Democratic Polity: Problems and Challenges in Surakarta, Indonesia Pratikno and Cornelis Lay Abstract The paper discusses democratisation practiced in Surakarta, Indonesia, which has been claimed by many experts as a municipality with “best practices” of democratic local governance in Indonesia. Their analyses focus on the actors and claim that participation is a possible way of crafting stable democracy. This participation in turn, they suggest, is a result of decentralisation which thus strengthen local democracy. Presenting the civil society participation and the decentralisation in the city of Surakarta, this paper shows that what actually happens is otherwise. It argues that the rise of popular participation was rooted in contentious local politics. Besides, the constitution of the new forms of popular representation are not supported by, and produced within, a clear ideological framework from the people in Surakarta. Introduction Participation through civil society and decentralisation has become the main theme within the current debates about democratisation.1 The assumption is that participation and decentralisation will strengthen democracy. The best Indonesian case in favour of these theses must be Surakarta municipality, 1 We would like to thank Lukman-nul Hakim for his valuable contribution in both the discussion and editing, and HendraTry Ardiantoand BelaNagariin providing data. From Populism to Democratic Polity ... 34 also known as the city of Solo. Solo has become well known in the Indonesian debate because of its recent positive experience of popular participation. They include efforts at participatory budgeting and planning, in cooperation between political executives, various CSOs and social movements. Many development agencies and pundits refer to Surakarta’s experiencesin terms of “best practices” of democratic local governance in Indonesia.
    [Show full text]
  • Menyiapkan Sultan Perempuan: Legitimasi Langit Dan Efektivitas Rezim Sultan Hamengkubuwono X1
    DDC: 321.5 MENYIAPKAN SULTAN PEREMPUAN: LEGITIMASI LANGIT DAN EFEKTIVITAS REZIM SULTAN HAMENGKUBUWONO X1 Bayu Dardias Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email: [email protected] Diterima: 17-3-2016 Direvisi: 29-3-2016 Disetujui: 4-4-2016 ABSTRACT Sultan Hamengkubuwono (HB) X of Yogyakarta has chosen his eldest daughter as his successor in a traditionally patrilineal Sultanate. This paper discusses the controversy surrounding Sultan HB X’s decision by measuring the impact of his proclamations and orders for the Sultanate’s long-term regime effectiveness. I argue that Sultan HB X’s proclamations and orders based, which were based on mysticism and a sense of divinity, have been ineffectual for maintaining regime effectiveness inside and outside of the Sultanate. Within the Sultanate, the Sultan’s siblings have argued that his decisions contradict the Sultanate’s centuries-long tradition of rules (paugeran). Outside the palace walls, broader society has been divided over Sultan HB X’s choice. One group supports Sultan HB X’s decision, while the other group is determined to hold on firmly to their patriarchal cultural and historical traditions. While Sultan HB X’s proclamations and orders have been ineffectual in maintaining the Sultanate and its influence, his decisions have even brought about an enormous challenge to the survival prospects of the Sultanate itself. Keywords: political legitimation, regime, Sultan Hamengkubuwono, Yogyakarta Sultanate ABSTRAK Pada 2015, Sultan Hamengkubuwono (HB) X mengeluarkan empat kali Sabda dan Dawuh Raja yang berkaitan dengan suksesi kepemimpinan di Kasultanan Yogyakarta. Tanpa memiliki putra laki-laki, Sultan HB X menunjuk putri sulungnya sebagai penerus takhta yang menganut patrilineal.
    [Show full text]
  • Cultivated Tastes Colonial Art, Nature and Landscape in The
    F Cultivated Tastes G Colonial Art, Nature and Landscape in the Netherlands Indies A Doctoral Dissertation by Susie Protschky PhD Candidate School of History University of New South Wales Sydney, Australia Contents Acknowledgments …………………………………………………………….. iii List of Abbreviations ………………………………………………………….. v List of Plates …………………………………………………………………… vi F G Introduction ……………………………………………………………………. 1 Part I — Two Journeys Chapter 1: Landscape in Indonesian Art ……………………………………….. 36 Chapter 2: Dutch Views of Indies Landscapes …………………………………. 77 Part II — Ideals Chapter 3: Order ………………………………………………………………. 119 Chapter 4: Peace ………………………………………………………………. 162 Chapter 5: Sacred Landscapes ………………………………………………… 201 Part III — Anxieties Chapter 6: Seductions …………………………………………………………. 228 Chapter 7: Identity – Being Dutch in the Tropics …………………………….. 252 Conclusion …………………………………………………………………….. 293 F G Glossary ……………………………………………………………………….. 319 Bibliography …………………………………………………………………... 322 ii Acknowledgments First, I would like to express my gratitude to the Faculty of Arts and Social Sciences at the University of New South Wales for granting me an Australian Postgraduate Award between 2001 and 2005. The same Faculty funded two research trips abroad, one to the Netherlands in 2004 and another to Indonesia in 2005. Without these sources of funding this thesis would not have possible. In the Netherlands, I must thank Pim Westerkamp at the Museum Nusantara, Delft, for taking me on a tour through the collection and making archival materials available to me. Thanks also to Marie-Odette Scalliet at the University of Leiden, for directing me toward more of her research and for showing me some of the university library’s Southeast Asia collection. I also appreciate the generosity of Peter Boomgaard, of the KITLV in Leiden, for discussing aspects of my research with me. Thanks to the staff at the KIT Fotobureau in Amsterdam, who responded admirably to my vague request for ‘landscape’ photographs from the Netherlands Indies.
    [Show full text]
  • Majapahit.100-Beta3-20210320
    100 Inovasi Sosial di kawasan Majapahit Eko Budhi Suprasetiawan beta 3 2021.03.20 WHY sejarah tentang inovasi sosial yang pernah berlaku di kawasan Majapahit disusun dengan tujuan 1.0 menemukan inovasi buruk yang bisa berulang dan perlu diantisipasi 2.0 menyusun imajinasi what-if inovasi buruk tersebut tidak terjadi, bagaimana keadaaan kawasan ini saat ini ? 3.0 jika dampak inovasi buruk tersebut masih dirasakan, agenda aksi apa yang bisa dimunculkan untuk membuat masa depan lebih baik ? 4.0 menemukan inovasi baik yang perlu diulang 5.0 menyusun agenda-agenda aksi agar inovasi tersebut bisa diulang 6.0 menemukan peluang-peluang agar agenda aksi tersebut bisa diwujudkan lambang kerajaan https://id.wikipedia.org/wiki/Surya_Majapahit masjid https://www.tabloidwisata.com/masjid-wapauwe-kaitetu-maluku/ kopi http://kopidewa.com/cerita-kopi/sejarah-kopi-priangan-koffie-stelsel/ 1293 Akhirnya, Raden Wijaya berhasil merebut kekuasaan dari pemberontak. Kemudian dia bertakhta di ibu kota Majapahit sebagai raja yang pertama bergelar Kertarajasa Jayawarddhana pada hari ke-15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan kalender Masehi 10 November 1293. Inilah tanggal yang diperingati sebagai hari berdirinya Kerajaan Majapahit, 720 tahun silam. "Tahun itu mengawali lahirnya suatu kerajaan baru sebagai penerus kerajaan sebelumnya, Singhasari," ujar Hasan Djafar yang seorang ahli arkeologi, epigrafi, dan sejarah kuno Indonesia. Dia juga seorang pensiunan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. https://sains.kompas.com/read/2013/11/10/2142444/10.November.Hari.Berdirinya.Majapahit 1295 Pemberontakan pertama ini terjadi ketika Wijaya masih berkuasa pada 1217 saka (1295 M). Pemberontakan bupati daerah Datara yang beribukota di Tuban ini dipicu ketidakpuasannya atas kebijakan yang diambil oleh Wijaya.
    [Show full text]