Spasialisasi Dan Konglomerasi Media Pada Kelompok Kompas Gramedia Elisabeth Rotua Simamora ([email protected]) (Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Spasialisasi Dan Konglomerasi Media Pada Kelompok Kompas Gramedia Elisabeth Rotua Simamora ([email protected]) (Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP) Abstract Spatialization is a part of the political economy. Media realize theta it is the process of overcoming the constraints of space and time through its two forms of renewal of corporate power, that is horizontal and vertical concentration. The growth of media is becoming the trend of economy and politic in the media industry and expanding the corporae ownership. By having a literatures study used, the writer found that mass media development nowdays is not only the company's abilities to provide and satisfy the information and entertainment needs which match the society needs, however it also developes the other business interest’s orientations. Keywords : Media, Politic Economy, Spatialization Pendahuluan spasialisasi, dan strukturasi. Komodifikasi merupakan proses transformasi barang Kunci pada karakter institusi media dengan nilai tukarnya, spasialisasi yang yang tidak biasa adalah bahwa aktivitasnya merupakan transformasi jarak dengan waktu tidak terpisahkan secara ekonomi maupun atau proses perpanjangan institusional, dan politik, sekaligus sangat tergantung pada strukturasi, proses struktur dengan lembaga teknologi yang terus menerus berubah. sosial (Mosco, 2009: 138). Ketiga konsep ini Aktivitas ini melibatkan produksi barang saling berkaitan dimana setiap perusahaan dan layanan yang seringkali bersifat pribadi atau sistem media akan terus menciptakan dan publik. Karakter publik media inovasi media yang diikuti dengan teknologi diturunkan terutama dari fungsi politik media sehingga menghasilkan transformasi media dalam demokrasi, tetapi juga fakta barang dengan nilai tukarnya, sehingga bahwa informasi, budaya dan gagasan menyebabkan adanya perluasan jarak dan dianggap sebagai kepemilikan kolektif. Hal waktu yang disebabkan oleh pemenuhan tersebut tercermin dalam berbagai kebutuhan masyarakat dan pada akhirnya mekanisme untuk mendukung, melindungi, mempengaruhi struktur dengan lembaga atau membatasi media atas nama apa yang sosial. seharusnya merupakan “kepentingan publik”. Terlepas dari hal ini media secara Sistem media (media system) umum harus beroperasi secara keseluruhan mengacu pada serangkaian media massa atau sebagian menurut dikte ekonomi pasar. aktual dalam suatu masyarakat nasional, Bahkan dalam aspek ini, media dapat terlepas dari fakta bahwa mungkin tidak ada menarik perhatian pemerintah untuk alasan hubungan formal antar elemen-elemennnya. yang sama yang membuat bisnis pribadi Didalam sistem media, jenis-jenis tertentu menjadi subjek berbagai bentuk regulasi yang berbeda ditemukan berdasarkan hukum dan ekonomi. teknologi media yang berbeda: cetak, televisi, radio, rekaman musik, internet, Mosko membagi Ekonomi Politik telekomunikasi dan sebagainya. Namun, dalam tiga konsep, yaitu: komodifikasi, jenis-jenis ini sering dibagi-bagi lagi THE MESSENGER, Volume VIII, Nomor 2, Edisi Juli 2016 100 menjadi “bentuk media” yang berbeda-beda, kekuatan media massa dan memiliki dampak misalnya media cetak menjadi buku, yang lebih luas bagi periklanan (McQuail, majalah atau surat kabar, media film dapat 2012: 256). mengacu pada sinema, video, DVD dan siaran televisi. Ini semua merupakan alat- Jumlah media massa di Indonesia alat distribusi yang berbeda, seringkali sangat banyak. Namun, ada 12 grup media berupa organisasi dan bisnis yang berbeda, yang mendominasi. Para Peneliti dari Centre meskipun biasanya terdapat suatu bentuk for Innovation Policy and Governance integrasi vertikal. Integrasi Vertikal ini (CIPG) mengumumkan hasil riset bahwa ada berkembang sesuai dengan kemajuan 12 grup besar yang menguasai hampir teknologi media massa. Dengan kata lain, seluruh kanal media di Indonesia. "Hasil penyebaran informasi media massa akan penelitian kami bekerja sama dengan menyesuaikan teknologi informasi baru. lembaga non pemerintah Hivos Asia Tenggara menunjukkan bahwa ada 12 grup Secara umum, konsentrasi media media besar yang menguasai Indonesia," telah dibedakan menurut bentuk kata Peneliti CIPG Yanuar Nugroho seperti “horizontal” dan “vertikal”. Konsentrasi yang dilansir dari Yahoo. 12 grup tersebut vertikal (vertical concentration) merujuk antara lain MNC Media Group, Jawa Pos pada pola kepemilikan yang meluas melalui Group, Kompas Gramedia Group, Mahaka tingkatan yang berbeda dari produksi dan Media Group, Elang Mahkota Teknologi, distribusi (misalnya studio film yang CT Corp, Visi Media Asia, Media Group, memiliki jaringan bioskop) atau secara MRA Media, Femina Group, Tempo Inti geografi (surat kabar nasional membeli surat Media dan Beritasatu Media Holding kabar lokal). Konsentrasi horisontal (http://www.infospesial.net/315/12-media- (horizontal concentration) merujuk pada besar-kuasai-indonesia/). gabungan (merger) di dalam pasar yang sama (misalnya antara dua lembaga surat Kompas Gramedia Group, kabar lokal atau nasional yang saling merupakan salah satu grup media terbesar di bersaing atau antara jaringan telepon dengan Indonesia. Perkembangan dari Kompas kabel). Kedua proses ini terjadi dalam skala Gramedia Group yang awal kelahirannya besar di sejumlah negara, walaupun efeknya dimulai dari terbitnya majalah bulanan mungkin berubah oleh pilihan media yang Intisari pada 17 Agustus 1963, oleh Petrus terus menerus serta munculnya media baru. Kanisius dan Jacob Oetama, bersama J. Keragaman seringkali dilindungi oleh Adisubrata dan Irawati SH. Hampir 3 tahun kebijakan publik melawan “kepemilikan kemudian, diterbitkan surat kabar Kompas lintas media” (media berbeda yang dimiliki yang hingga hari ini, harian Kompas dapat dan dijalankan oleh perusahaan yang sama, kita nikmati. Kompas Gramedia group terutama didalam pasar geografis yang melakukan komodifikasi yakni sama). Media juga dapat terlibat dalam menstransformasi nilai guna menjadi nilai konsentrasi horizontal, melalui tukar. Kompas Gramedia Group untuk dapat penggabungan perusahaan di industri yang mempertahankan bisnis perusahaannya berbeda, sehingga surat kabar atau saluran melakukan spasialisasi. Spasialisasi yang televisi dapat dimiliki oleh bisnis non media. dilakukan mengupayakan agar Kompas Hal ini tidak secara langsung mengurangi Gramedia Group dapat bertahan dan keragaman media, tetapi dapat menambah meningkatkan produk-produk media massa THE MESSENGER, Volume VIII, Nomor 2, Edisi Juli 2016 101 dan non media sehingga menembus batas- komunikasi untuk memperluas kekuasaan batas antar negara (borderless world). mereka melalui beragam bentuk konsentrasi. Adanya konsentrasi perusahaan Kompas Gramedia Group merupakan memungkinkan perusahaan-perusahaan salah satu dari 12 media besar yang memiliki kontrol yang lebih baik atas mendominasi di Indonesia. Untuk produksi, distribusi, dan pertukaran mempertahankan perusahaannya ini, komunikasi, dan juga membatasi kompetisi Kompas Gramedia Group melakukan sehingga muncul keberagaman informasi komodifikasi produk media massa, dan dan hiburan di masyarakat. Ada dua macam melakukan spasialisasi untuk mengatasi konsentrasi. Pertama konsentrasi horisontal, keterbatasan ruang dan waktu, sehingga terjadi ketika sebuah perusahaan media mencapai globalisasi. membeli saham yang besar di operasi media lainnya, tetapi tidak secara langsung Studi Putaka, merupakan pembahasan yang berhubungan dengan bisnis utamanya, atau berdasarkan pada buku-buku referensi atau ketika mengambil saham besar di sebuah berdasarkan hasil kegiatan ilmiah berupa perusahaan di luar media. Kedua konsentrasi penelitian ilmiah dengan menggunakan vertikal, terjadi ketika sebuah perusahaan berbagai metode penelitian terdahulu yang media memperluas kekuasaan proses bertujuan untuk memperkuat materi produksinya (Mosco, 2009:159-160). pembahasan. Yang pada akhirnya ketika spasialisasi Pembahasan telah tercapai akan membuat globalisasi perusahaan. Seperti yang Tomlinson Istilah spasialisasi yang diperkenalkan definisikan “Globalization refers to the oleh teoritis sosial Henri Lefebvre (1979) rapidly developing process of complex ini, merupakan sebuah proses untuk interactions between societies, cultures, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu institutions and individuals world-wide. It is dalam kehidupan sosial. Spasialisasi a social process which involves a memiliki signifikansi khusus bagi ahli compression of time and space, shrinking ekonomi politik komunikasi karena distances through a dramatic reduction in the komunikasi adalah salah satu sarana utama time taken-either physically or dalam memperkenalkan spasialisasi ke representational- to cross them, so making seluruh masyarakat dan akibatnya the world seem smaller and in a certain spasialisasi membuat industri komunikasi sense bringing human being closer to one sangat signifikan. Konsep lainnya dari another. Atau dengan kata lain globalisasi sosiolog Anthony Giddens (1990) yang mengacu pada proses berkembang pesat dari menggunakan istilah penjarakkan ruang dan interaksi kompleks antara masyarakat, waktu (time-space distanciation) untuk budaya, lembaga dan individu di seluruh memahami bagaimana waktu dan ruang dunia. Ini adalah proses sosial yang telah berkurang sebagai pengaruh melibatkan komparasi ruang dan waktu, pengendali di dunia. penyusutan jarak melalui pengurangan Mosco ingin memberikan dramatis dalam waktu yang diambil-baik pemahaman mengenai penggunaan secara fisik atau representatif - untuk spasialisasi dalam penelitian komunikasi, menyeberang mereka, sehingga membuat khususnya untuk menunjukkan bagaimana dunia tampak lebih kecil