T. MULYA LUBIS HAK ASASI MAI{USIA DANKITA

Fa{@ s @.i fr- ?t,t

HAK ASASI MANUSIA DAN KITA Hd MANUS

Sh,=.

./\ T. Mulya Lubis

HAK ASASI MANUSIA DAN KITA

rr*rRBrr $ srNAR FTARA'AN HAK ASASI MANUSH DAN XITA KATA PENGANTAR Oleh: T. MulYa Lubis 82/UM/49 PRAKATA Disain samPul: HardiYono Ilustrasi: "Karikatur-karikatur 1970 - 1981" I. PEMBANGUNA\'D oleh Pramono, Sinar Harapan, Jakana l9El

II. HUKUM DAN }T.{,.8. Hak Pengarang dilindungi Undang-undang

Penerbit Sinar Harapan, anggota IKAPI III. BURUH DAN TL{.K. Jakana, 1982 Cetakan Pertama IV. PENDIDIKAN U\-T Dicetak oleh: PT Djaya Pirusa V. PEMBEBASAN TA]i DAFTAR ISI

I ETTA KATA PENGANTAR ....

PRAKATA l3 B ?0-19Er" I. PEMBANGUNAN DAN HAK ASASI MANUSIA . . Lerte 1gEl l5 II. HUKUM DAN og-u.ldang HAK ASASI MANUSIA 25

IX-{PI III. BURUH a DAN HAK ASASI MANUSIA 43

IV. PENDIDIKAN UNTUK APA?

PEMBEBASANTANAHUNTUKAPA? V. 75

5 KATA PENGAI.IT.A

Himpunan tulisan ini mengajak kita sem' ingat perlunya bangsa tetap hadap kritik mengenai perkembangao sd nomi yang terjadi di sekitar kita' Beberapa tema yang dikemukakan ole d.iperbincangkan oleh banyak Penga@i kemasyarakatan kita, istimewa setelah Hukum didirikan. Kecuali mencermiaka pemil pun Pasang surut perkembangan pembangunan nasional, misalnya, hir mengajukan alternatif "pemikiran", mes' fik mengajukan cara dan upaya politiL ditempuh untuk memperbaiki beberap: dalam masyarakat kita. T. Mulya Lubis' sePerti juga banval berminat pada masalah-masalah kemas.r negaranya, tidak selamanya akan disul ting. Bahkan oleh banyak kalangan 54 beberapa tahun belakangan ini ia dip hukum yang senantiasa mengada-ada' I ada-ada untuk kePentingan dirinya ser hukum, cendekiawan dan pencetus gag KATA PENGANTAR

Himpunan tulisan ini mengajak kita semua untuk senantiasa ingat perlunya bangsa rnionesia *op'i...uuka tradlp kritik mengeriai.perkembr"g"" diri ter- ;ri;,, politik dan nomi yang terjadi di sekitar kit". " eko- Beberapa tema vang dikemukakan " oleh Ipenulis telah lama diperbincangkan oieh ba"il ;.;;';i *"r"l.h -.r, kemasyarakatan kita, istimewa';;i;;r_ asarah baga Bantuan Hukum didirikan. Kecuali *.rr..r_iok"**"rrg pun pasang surut naik mau- oerkemba.ng-an pemiki.Jn sekitar pembanguna., r,"rior,"t, strategi *ir"try"l;;;;;""" turisan mengajukan alternatif ,'pemikira.r,l, ini *.rtit ia"r. secara fik mengajukan cara spesi- dan upaya p;Iil;p; yang ditempuh untuk sebaiknya memp..b"iki'il;; ilpincangan dalam masyarakat kita. sosial T. Mulya Lubis, sepeni juga banyak sarjana berminat pada masarah^.**;;Tk hukum yang bangsa dan negaranya, tidak selamanya ^';;;;"r"" akan disutai o ting. Bahkan oleh banyak i.r""s." p.r;;T:il;:3rffi; beberapa tahun belal n*"*:;;;;;;ffi;"ff.t.?l :1 j,ffi ada-ada untuk kepen.i"g."?iirril;;;bagaitrH,,:lT:i# peminat hukum, cendekiawan aui p.rr..t.r, *;;; o"o,run hukum Hak Asasi Manusi yang karena menarik manfaat dari struktur kekuasaan politik pokok masalah yang bcr yang ada, seharusnya tidak terlalu gencar menuding pada lam perhitungan srarq strategi mencerrninlan kelemahan-kelemahan yang ada pada tubuh sistem hukum Xl kita beserta aparatur negara yang menyangganya. termasuk, hak istimcn-a , Itulah salah satu risiko yang harus dihadapinya. Jika gu gugat. Setidak.cidai mengajukan pemikiran alternatif tentang bantuan hukum waktu pendek. OIeh -h ngan hak berlandaskan prinsip-prinsip internasional tentang hak-hak memperoleh ; asasi, misalnya, maka oleh kalangan yanB merasa diri mereka rikat, hak memiliki tan; nasionalis ia akan dituding sebagai cendekiawan genit yang tinggal yang layak rrra melibatkan telah pudar ke-trndonesiaannya. Jika ia mengajukan pikiran putusan d.ar bahwa penentuan srategi pembangunan bukanlah sekedar menyisihkan sejumla-h n menimbang-nimbang urutan skala prioritas tertentu melain- sederhana, pertanyaan r kan perbenturan beberapa jenis skala prioritas, maka ia akan yang didahulukan. l_ebih dituduh sebagai orang yang kurang tanggap akan pentingnya dukungan terus melalui r masalah stabilitas politik. memuaskan kekuatan-Lei ia gusar akan kelambanan jalannya tertib hukum, yang d"icap Jika - - -Keadilan baik tingkat nasional apalagi tingkat regional, maka ia dipan- ketidakadilan, demikiaa r dang sebagai orang pandai yang tak peka akan masalah- gris. Buku ini memberi s masalah sesaat yang dihadapi petugas hukum di lapangan. Dalam tulisan ini T. Mul Ketika Lembaga Bantuan Hukum pertama kali didiri- mendasar seperti fis[rrm: kan, salah satu hal yang terpikir oleh banyak orang Indonesia mau tidak mau kontroverr pada waktu itu ialah: Apakah dalam garis besarnya lembaga ditinjau dari ledakan pe semacam itu dapat berangsur-angrur mengusahakan per- selama dasawarsa 1960_ baikan kehidupan sistem hukum dan peradilan kita? Ataukah berat dan Iingkup perm: di tengah-tengah kesibukan banyak orang akan perlunya kelambanan yang terjaci.l mempertahankan stabilitas ekonomi dan politik, lembaga bangkitnya sejumlah lem b: semacam itu, berikut orang-orangnya, hanyalah pengecualian dapat membantu mempen yang justru membuktikan kelanggengan kepiocangan yang . Pertanyaan yang panx ada? Iemen yang dikemulak:n Himpunan tulisan ini hendak mengemukakan pesan (diakuinya ini bukan ma kepada para pembacanya bahwa penulis rangkaian karangan praktis dapat dilakukaa o& ini bertekad untuk menempuh garis perbaikan secara menye- kewenangan formal dipcrr luruh. Ia tak berpretensi bahwa usaha ini dapat dicapai da- pindahan tanggung jarrab lam waktu singkat, apalagi tanpa secara sadar turut memper- dipersoalkan, maka yang d juangkan perbaikan-perbaikan di bidang-bidang lain yang adalah pembuktian. Tapi berkaitan.

8 Hak Asasi Manusia dan Kita menguraikan beberapa pokok masalah mfaat dari struktur kekuasaan politik yang bertalian d.engan p..,.rrto"r, asumsi da- lam perhitungan strategi id,ak terlaiu gencar menuding Pada pembangunin. Setiap penentuan strategi mencerminkan zsg ada pada tubuh sistem hukum prioritas struktur kekuasaan yang ada, termasuk, hak l'ang menyanSganya. istimewa yang dimiliki penguasa tiaai ai-gang_ 8a.ra gu gugat. Setidak-tidaknya risiko vang harus dihadapinya. Jika tidak terancam untuk jangia waktu pendek. a"hernatif tentang bantuan hukum Oleh sebab itu perincian yang bertali"r, a.- ngan hak rilsip internasional tentang hak-hak memperoleh pekerjaan, hak buruh untuk berse- rikat, hak memiliki ch kalangan yang merasa diri mereka tanah, hak untuk memperoleh tempat tinggal yang layak {nng sebagai cendekiawan genit yang serta hak memperoleh pendidikan, juga melibatkan putusan dan pilihan iaar:rva. Jika ia mengajukan pikiran ,it.i-.rit"i tertentu serta menyisihkan sejumlah .egi pembang-unan bukanlah sekedar nilai-nilai lain. Dalam bahasa yang sederhana, pertanyaan r-srail skaia prioritas tertentu melain- yang diajukan ialah prioritas siapl yang didahulukan. Lebih dari rpa l,e;:.r. skala prioritas, maka ia akan itu, apakah prioritas itu dapat dukungan terus melalui ra-uq k.irang tangsaP akan pentingnya mekanisme ke.bsuhan (hukum) yang memuaskan - L kekuatan-kekuatan sosial-politik yang relevan? heia::rbanan jalannYa tertib hukum, - - Keadilan yang dicapai secara lamban sama saja dengan nlad ringkat regional, maka ia dipan- ketidakadilan, demikian salah saru pepatah hukum di I""g- gris. Buku ini ardar vang tak Peka akan masalah- memberi makna akan kebenaran pepatah.itu. radapi p€rugas hukum di laPangan' Dalam tulisan ini T. Mutya Lubis membahas masalah yang mendasar seperti B.nruar: Hukum P€rtama kali didiri- hukuman mad, suatu permasalaha" y""l mau tidak mau g tero-:iir oleh banyak orang Indonesia kontroversial di Indonesia semata_mata kalau tpat.al aalam garis besamya lembaga ditinjau dari ledakan penduduk yang terjadi di Indonesia rcra:g'sur-angsur meng'usahakan per' selama dasawarsa 1960-Ig70. Bahwa bobot kerja makin berat m :-:,k,;::l: iar peradilan kita? Ataukah dan lingkup permasalahan kian rumit terbukti dari kelambanan h{dLa-r, baavak orang akan PerlunYa yang terjadi pada sistem perad.ilan kita d.an ftitas ekonomi dan Politik, lembaga bangkitnya sejumlah lembaga ekstra-judisial yang diharapkan ratrg-orangrva, hanyalah pengecualian dapat membantu mempercepat proses hukum. ila.n kelanggengan kepincangan yang - Pertanyaan yang patut direnungkan ialah: apabila sinya- lemen yang dikemukakan oleh T. Mulya Lubis itu benar (diakuinya n ini hendak mengemukakan Pesan ini bukan masalah baru), apakah yang secara praktis dapat dilakukan oleh ora ;ah*'a penulis rangkaian karangan pelaksana,/p.t,rg", hukum? Jika osmpuh garis perbaikan secara menye- kewenangan formal dipermasalahkan, acap kali terjadi pindahan ier- ni. ban',ca usaha ini dapat dicapai da- tanggung jawab. Jika perundang-undanga" ya"g dipersoalkan, rlag: ralDa secara sadar turut memper- maka yang diajukan sebagai inti pe.mlsaUfrai rrbaiiran di bidang-bidang lain yang adalah pembuktian. Tapi bagaimana proses hukum dapat bergerak lancar dan seirama dengan prinsip-prinsip normatif, apabila pembuktian bisa diselewengkan, bahkan diciptakan pengambil keputusan sesudah suatu kasus yang terjadi? Bagaimana pula apabila teng- sangar] terhadap gang rasa antarpejabat pen2n2m menjadi penghalang utama kelancar_ yang layak bagi an proses buru-h ra hukum. Dalam dua kasus permasalahan, yaitu yang dipesankan tahanan politik dan buruh, T. Mjn T. Mulya Lubis menun3ul ae- longan atas adalah ngan jelas kepekaan masalah kerja sama .;;;r; antarpejafat dan para sesama cendekia*.aa instansi ini. r dan yang r.t"."rg Tema yang sama dikembangkan }]|il i dalam dua karangan terah berikutnya, "Pendidikan untuk Ii_1n,,uy1"s difrc Apa?" dan "Buruh dan Iiak aJaku:, T. Mulya Asasi LubisLn Manusia". Kaitan dua tulisan itu erat sekali, oleh ka- rural barangkali juga terasa rena dengan jitu dikemukakan (meski masih secara implisit) nya. Sungguhpun begiru, bahwa nonna-norrna hukum itu, jika hendak benar-Lenar \aslnya membuat t

= ( prinsip -prinsip normatif , bahkan diciptakan pengambil keputwan tar', yang cenderung menitikberarkan oana pula apabila teng- terhadap rang_ :".9": penanam modal keti"mba fh.l*g utama kelancar- yans rayak u"sr i:.ll y""s yang "r"ti,di;;;;".X: tlili}fi,"fil ius permasalahan, yaitu dipesankan T. Muiya "d l-ra Lubis menunjuk de- Iongan atas 1;ri.i..p*,"t"" adalah suatu kejahar"., ,."", ;:: oma antarPejabat dan para sesama cend.ekiawan ril ffi ;:[.r.:f mahar dan yans sekarang ;S.::iff; ;;;fi;;;k keuntungan rn dalam dua karangan keahtian yans telah.tin dari .,o1.rrr"l ;;;;"", atau ?- d,. "Buruh dan Hak ajakan, T. Mulya tepatnya Lubis untuk .rr..rg","j k.tidakadilan iru erat sekali, oleh ka- tural barangkali j,,ga struk- terasa banya[ U..".rg ketimbang Li masih secara implisit) besitu,. akal- ,1ll- l:"sryhpun. *k";;;;k;;;,s,r" arah iika hendak benar-benar vrsrnya membuat kita berpikir serta rn nilai pergaulan sosial Akhirnya, tulisan ,,bembebasan Tanah untuk lrl s€cara politik. Dan meng'isahkan satu Apa?,, kasus kongkret &- _;;; perkaitan drogan pendidikan poli- hukum, prioritas .ti.Tj :;;-;ff;an nonna tampak. poritik jelas fet. T. Murya Lubis di ri"i udk ;;ilrnak mg gunakan kare.ra meng- benalian dengan per- kata - kata,,salah *.rr"r1.iruir."ir; r.u pengganti szru bidang pembinaan penyalahgunaan huku.m. Barangkali t.*fir"""g"i pokok i ncgara kita. Lebih-lebih tulisan ini ialah pemisahan '-Jrg.r"i dalam ncrintah maupun rakyat "rrinJ.f pembedaan swasta'';n;;il kewenansan rlah perburuhan sebagai ;:::i:.'f,I"":il,'T"' ne- m iru tidak semata-mata rn buruh di masa Orde r perhituagan dalam eva- antarinstansiF-.-m;#r:1*:*{uru*n#ii':{: mengakib",t"" tlf"."iT""r, our"* penyele- rparat keamanan. saian. Lebih dari itu, trrtisanini j;;;;:ahkan betapa di tampak dengan segera, Ii3ir"". rakyat yang dirugik""';"il#^;";ngs.usuran bagai negara yang dikeli- dapat terjadi perbedaan ,ik;p ,.r;;;uI; tanah r memiliki permasalahan Iesaian. ni"gtur'yu, r^:T berpihak j;:l; ,r". perburuhan dengan tidak selamanya :.Olbertahan l" ";,;;;#:il-.: urr,.rk,r.,rup tahap dalam rla s€suatu yang dapat proses penyelesaian sengketa. re.lebif.-r"ilh----" '-vl dalam ota-n segera dituduhkan kasus berat seperti ganti rugi. suatu r prioritas pembangunan T. Mulya Lubis data_ri- karangan ini menulis misalnya EF rurlisan "Pendidikan kendati yang. .te:rang -tidak efetit tor. vaitu kepemimpinan kekuasaan' Tetapi tidakkah r.l"giu* ";.;';.rr"tahgunaan a;'.iLbau-sebab ketim- nrngan -perhitungan para pangan itu lahir dari adanya p"i""p"r* dan politik iJ.r.",u., ekonomi yang berbed" ,,.1,."., Jar| .;;.;an bahwa per_

II pula dari permain- tujuan dan cara itu tercerminkan bedaan dan kepentingan akhir an pasal-pas"f nt*"-*'"'oui "tt'" mereka masing'masing? jalan itoloi'' sebagaimana diuraikan di atas' Oleh karena jalan yang ;ii.-puh oleh T' Mulya Lubis- bukanlah ,urrg dalam masyarakat kita' akan disenangr oleh Uttyul tulu"g"' p'l"'if kasus ke kasus lain' dari ffi;;tG-?. ''i"'i 'uti peka-ke perkara perkara yang'politis amat medan utama yang paling yoiidit-rottal pun' masalah PRAKA] ;;a;; yang Saya T' M"l;; Lubis beralar dari oendidikan' dikemukakan proses awal harap kump,,tu" il;;;;o;"ili:l "'ti'vul di bidang'*" hukum' yang ke arah pendidikan politik' khusuinya bahwa tiansformasi dalam orien- kelak akan -"*Utrtiirtt" melalui au,' p'o*-iukum kita dapat ditempuh Buku ini adalah kumpulan tasi, sistem karang- dari r aemi setapar' Semoga pulaleirnpunan nai hak asasi manusia yang terrba s.J;.i"P.o waktu- yang diperlukan guna an ini dapat mempt"i"gkut Jumal Penelitian Sosz.a/. Juga per kesadaran hukum yang ir"r."p"i tingkat itecerd"asan dan berbagai seminar, antara tain ai ieo ekonomi dan rakat diperlukan g"'u panggilan (Wisconsin, USA, l9g0), -t*t'uhi -sosial'hukum dan undang- ft politik yang tertera l;i"t pusal:fusat flakarta, 1980), dan Seminar Da:: I undang kita. e8 l). Meski topik yang dikaji berbed: Sudarsono .. Juwono tulrsan, namun tak dapat dihindart satu terhadap yang lain. Hai ini I manusia yang dianut dalam buku i: kupnya, baik jika dilihat secara br veftikal. Paling tidak buku ini bermalsr merenungkan kembali konsep hal a yang cenderung sempit. Karena iru rong penulis menerbitkan bu-ku ini. t1"pl . menyebut nama, penu terima kasih kepada semua piha}. Jug Harapan yang telah -t"i ^.r,g.ll.,.k"o I

I t 12 eroinlan Pula dari Perrnarn- {.o. a"., tPentingan akhir jalan mana diuraikan di atas' Lubis bukanlah jalan Yang kita' rngan dalam masYarakat fr Xr,* ke kasus lain' dari mat peka ke medan Perkara aai pun. masalah utama Yang PRAKATA *.JX". dari Pendidikan' SaYa awal rEoakan salah satu Proses ,*-,t" di bidang hukum' Yang ,*-. ,r"*fo*asi dalam orien- arPu, ditemPuh melalui Buku ini adalah , Ur" kumpulan dari rangkaian tulisan menge- pula himPunan karang- nai tnlofla hak asasi manusia yang tersebar di majalah hisma i^n r-aktu'vang diPerlukan Suna Jumal Penelitian Sosz'al. Juga -S.mirra.pernah d.isampaikan d.alam dan kesadaran hukum Yang berbagai seminar, antara fui" ai Huktrm dan Masya- sosial' ekonomi dan rakat (Wisconsin, FeeEr-an USA, l9g0), Seminar Bantuan Hukum hukum dan undang- (|a_k-arta, 1980), ,=1-i-r."1 dan Seminar Dewan Hankamnas (|akarta, l 981). Meski topik yang ,. dikaji berbeda dari satu tulisan ke Iain Juwono Sudarsono tulisan, namun tak dapat dihindarkan ,...r,purrg tindih yang satu terhadap yang lain. Hal ini karena iorr.p hak asasi manusia yang dianut dalam buku ini kuplyl, sangat lua-s ruang ca_ baik jika dilihat secara horisontli maupun vertikal. secara Paling tidak buku ini bermaksud mengajak kita semua merenungkan kembali konsep hak asasi m""rrrsi" yang lama yang cenderung sempit. Karena itu beberapa pihak mendo- rong penulis menerbitkan buku ini. tlrPu menyebut . nama-, ingin mengucapkan terima kasih kepada _penulis semua pihak.;ogu t.pi;u penerbit Sinar Harapan yang telah menguiurkan ;";g#;;.

T. Mulya Lubis

t3 ry I. PEMBANGUNA}, D HAK-HAK ASASI MA\-I

@ Y PENGANTAR Hak-hak Asasi Manusia (HAM) uaru} selalu ditafsirkan secara sempit, hanva dalam t) tert lidang hukum. y..ri ;.;dO; anrara lain adalah h ad, dan,td"a;:;fi. :il:f wenang-wenang, J,[t.H hak untuk tidak di"ik* d.n riksaan dan hak untuk mend"f"i sempit u""il"T, ini adatah bukti sah d;;;;h"_; cukup r"*". n"i,. krtaL:]-0,:.,""q"ng p;; menyaksikan usaha redefinisi Ii^"V il usaha redefinisi ini HAM dalam ;;;.t cik dan kultural me1d3trat p..h;;""-;; Tahun 1966 usaha redefinisi tfu Sidang Umum perserikatan ,.rg."*""[";;;;il; il national Coaenant on Econornii, i;;f;; dan Interna,tional Cooenant on Ciail and M . Usaha redefinisi ini sebagian ai*U"if_ yang ditaksanakan 4il;ro, i

PENGANTAR

Hak-hak Asasi Manusia (HAM) untuk waktu yang Iama selalu ditafsirkan secara sempit, hanya terbatas pada HAM dalam bidang hukum. t) yani dicakup a"f"m HAM tersebut antara lain adalah hak untuk mendapatkan peradilan yang adil dan tidak memihak, hak untuk tidak iit"h"., secara se- wenang-wenang, hak untuk tidak disiksa dalam proses peme- riksaan dan hak untuk mendapat bantuan hukum. tti;;.; sempit ini adalah bukti-sah dari pemahaman yang salah, d.an ini berlangsung cukup rama. Baiu p"a" .*"r tahun 1960-an xrra menyaksikan usaha redefinisi HAM dimulai, dan d.alam usaha redefinisi ini HAM dalam bidang ekonomi, sosial, cik dan kultural *.ld:p.": poli- .perhatialn y"rrg .,rt rp b.r"r. Tahun 1966 usaha reaefinisi i.ri *.rr..p"i ketika Sidang Umum perserikatan funcaknya Bangsa-Banpa irelahirka4 .Izrer_ national Coaenant on Econorni{ Sociaf and Culturat Righis dan Interna,tional Cooenant on Ciuil and political Rights. s) Usaha redefinisi ini sebagian disebabkan adanya tanda bahwa pembangunan yang dilaksanakan %il;ro, terutama al il;; ketiga sudah tidak memenihi h"..p"., dan si miskin J;;;;;;.;'ril;;; semakin melebar, aa., aHdat-aHl"t ,urnpirrg;r- nya ternyata cukup mencemaskan. HAM yang tanpa diskri-

I5 justru yang piece-meal minasi atau pemihakan telah mempercePat terciptanya d,aa furtial. Ii ketimpangan sosial yang memperlebar jurang antara si kaya sangar tidak terhc dan si miskin. Persamaan di depan hukum (equality before j xayaI!i12:i.;;,';'i;"",T[]ffi the lau) rupanya hanya memperkuat status quo, membuat terhadap ora miskin. Pe yang kaya bertambah kaya sedang yang miskin menjadi ma' uaaar, *^.LJ "", I Akses kin miskin. Angka kemiskinan absolut tetap tinggi. terhadap keadilan tidak merata, karena a$as persamaan di ;":1,*T"nir;11,,*,i* depan hukum itu pada dasarnya hanya menguntungkan orang kaya. aJ S.."r" struktural akan dapat dibuktikan bahwa Itr*:'#illt;rF:"#"-": persamaan di depan hukum itu tidak begitu menolong la- sa tu persoar a; r;:,il:lr""H pisan termiskin karena kemiskinan itu sendiri sudah merupa' 6f n IIi,?. ,; e e ds ini kan jurang pemisah. Asas persamaan di depan hukum yang "a"jJ,;-.I diandaikan "netral" itu pada dasarnya hanya dapat berjalan d,_ep jika ada persamaan dalam menikmati kehidupan sosial, eko- i:i:ii:t,t#flffir,H,re nd e n c y oy t n p o o7 i.i"*;" ka_ran " J; nomi, politik dan kultural. otoriter ini maka kir;;;; Pembangunan di sebagian besar dunia ketiga yang ba- suatu kebun binatar Yans secar nyak digantungkan kepada mekanisme pasar dengan segala dan diberi t*t t,'t' macam variasinya, ternyata tidak berpihak pada HAM lapis- an termiskin. Kegagalan model impor substitusi, perluasan KEBIJAI$ANAAN ekspor, industrialisasi, revolusi hijau dan penglihatan tekno- PEMBA }f Gf| logi adalah contoh dari terlanggarnya HAM lapisan termis- kin. 5) Sayangnya kepercayaan terhadap keberhasilan meka- nisme pasar ini belum lenyap. Lebih jelek dari itu Para Peren' *T,HyyY;:,:.-ffif:*t cana pembangunan banyak yang menutup mata terhadap ."n,YY3'n:. ketidakadilan penguasaan atas sumber-sumber ekonomi i1"r,{ii}l:lH:;t*:?#yans berbu;n .nemudian *i# (mearu of production) yang pada dasarnya membuat meka- dari pada itu ,",";; nisme pasar itu sesungguhnya tidak bekerja. Mekanisme pasar rintah N"g"." i, dalam situasi seperti ini hanya menghasilkan konsentrasi bangsa Indonesia i1"*1" )'aq kekuasaan ekonomi di tangan segelintir kecil pengusaha dan penguasa yang menindas rakyat miskin.6) P".u peiencana pembangunan percaya bahwa pembangunan itu suatu ketika ;;*tmnt+""-H akan meleleh juga ke bawah, dan untuk sementara kemis- kinan adalah harga yang mesti dibayar. Suatu penyelesaian "1i"ti:Tit:;f,;;,::x;*H sementara yang ditawarkan adalah dipenuhinya kebutuhan' I kebutuhan dasar (basic needs) rakyat.7) Pembangunan berdasar basic needs adalah penyelesaian -ti*'*-#**fi b l6 t, yang piece-meal rn telah memPercePat terciPtanya dan partial. Lebih dari sangat tidak itu, pendekatan ini rrnFerlebar jurang antara si kaya terhormat karena l.bih ;;;p" (c h ari kedermiwanan (equalitY before t y) dari negara_k"1",,..ri di depan hukum _r*n, dari orang quo, membuat I(aya terhadaD orang miskin. ia"O'".r*Jp...out"T'J, rnpe-rkuat stotus adatah miskin menjadi ma' p..rour"., rl*p.i"y, *d."8 vang kemiskinan, ffi#;:llT,l,rJ?,[i:i ;',rn ibsolut tetaP tinggi' Akses yans kirany" fi."5"1"f, p..ri"r"r, di Hambatan,r.rt.rl *.rr.apai ,".rg mud.ah. Erata, karena asas Persamaan Iapisan..rOr", termiskin diperhitungkan aoalagi perlu dasan'nva hanYa menguntunglan a"rurn'r,i",,r'ffimuri sehat seperti yang tidak daPat dibuktikan bahwa di tnionesia. p""gli;i;; rrC alan satu rl*".r, sebagai salah begitu menolong la' persoalan praktis y"rrg ry"i". ln iru ddak y"lu' p"tirrg efektif dalam meruPa' strategi basic need,s ini adaia( ftkiaan itu sendiri sudah jaf." dan paternalistis. di dePan hukum Yang "r.lf[. [Esamaan *i%:'."1i::,"f:, t**o.r, ionomi yans tidak d. d"o*,uu hanYa daPat berjalan "*m, r mcs.itmati kehidupan sosial' eko- !:_"d,;;?;i;,;::t)ei:,i!,'oi,K,{*:::*;*;:i!. ti t"_,.i.t ur., r"' i"r"r, mencipdakan ketiga b1- ffjil i[lf ;il:,T:1" yang ry;o Uo.. dunia Yang a"" lit..i-*;'#:6it, secara terus_menerus diionton d*..i"t it*e Pasar dengan segala n tidai berPihak Pada HAM laPis- oodel irnpor substitusi, perluasan KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN rotusi hijau dan penglihatan tekno- KITA HAM laPisan termis- bangsa rndonesia ul"oggamYa o.,uIIIiLl,"yH:;T, adarah bangsa yans keberhasilan meka- r-vaan terhadap juga yep- Lebih jelek dari itu para Peren- | 1n il;;; n.",THfili}["f,:l1fflf ini bisa 'r..rr" ,:1,1lf menutuP mata terhadaP kita baca p",J TI |i l*S mah,UUD,45 ih* ?ri".l',.."urir Mukadi- sumber-sumber ekonomi yang berbunl ;f;;; j..,i,:' ; atas- "Kemudian rng pad.a dasarnYa membuat meka- dari oa.hltu rintah Negara "".il;;;;tuk suaru peme- *r.- ta.i. bekerja. Mekanisme Pasar Indonesia bang;sa Indonesia i*;;i.,a,r.,gi segenap ri han,va menghasilkan konsentrasr dan seluru'h ,i."f"i'orrah dan untuk Indonesia rngan rgElintir keril pengusaha dan memaiukan t.r.j"n,.r""r"' ol daskan kehiduoan ,i*.rrn, mencer_ s ralvat miskin. Para Perencana b",sr" ;;;;k;;;;;""akan a1. a.,nt keter_ pembangunan itu suatu ketika a yaig be.daiart"" r..r* j.i.".r, ahra abadi!,u p..d"*"i"., sementara kemis- dan head,ilan sose.a/, nxah, dan untuk maka ii."r""f"n Kemerdeka_ Suatu penyelesaian an, Kebangsaan Indonesia q mesti dibayar. itu, i"ii'r"r,, Undang- kebutuhan' Dasar Negara Indonesia, tr adalah diPenuhinYa Y:l""t l"ig'r..U."tuk dalam suatu susunan Nesara Republik rcads) rakyat.7) l"a"iJ", yang berke_ penyelesaian daulatan rakyat a.".rga., asar baszc needs adalah u".a"r".t", i.i"o", Ketuhanan

t7 beradab' Ada kesan bahwa GBi-Dr- Kemanusiaan yang adil dan Yang Maha Fsa' of1]t ekonomi seperti Kerakyatan yang dipimpln dapac lit Persatuan Indonesia dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwa- "Sasaran utama Pcm hikmat kead'ilan sosial kilan, serta at^gI'*""j"dion 'uoiu terciptanya landasa-r: bagi seluruh rakYot Ind'oneYa' untuk tumbuh

18 an adil dan beradab, Ada kesan bahwa ]-ang GBHN itu terlalu berat ke pembangunan rlr.ratan yang diPimPin oleh ekonomi seperti d.apat kita baca dari kuiipln di bawah ini, tr permusyawaratan/Perwa' "Sasaran utama pembangunan .d.kr,n suatu keadilan sosial Jangka panjang adalah ).fi. terciptanya landasan & yang kuat-b"ii A""gr" Indonesia untuk tumbuh dan berkemb"rrg ra-Lata di atas jika dilihat sendiri masyarakat yang adil a".,"t"Jk.t,r"l".rrry" m"t kalimat'kalimat "Kema- ltenuju *rrr berdasarkan rca Pancasila. Sedangkan titik b.rut p._Uangunan 'Tera-kr,atan yang diPimPin a"f"* J,angka Panjang adalah pembangunon-i,;aong ekonomi E permusyawaratan/Perwa- dengan sasaran utama untuk- m"encapai keseimbangan Leadilan sosial bagi seluruh antara. bidang pertanian kira- dan bidang iJ,rrt.i, serta ter- ngsa ini kePada HAM penuhinya kebutuhan pokok rakya,,-yurrg l.."rti bahwa coen ini terasa semakin tebal sebagian besar dari usaha p.*;"'"G; diarahkan r'+3 rang berbunyi: kepada. pembangunan rl*.""* r, i"[ioi p, brngun- rbagai usaha bersama ber- an di ^ lida.nq-bidang .tainnyy bersifaT *rruniong aon 'kurgoan. m,etenghapi bidang ekonomi. - Sejaian ;;;"" pemba- si yaog penting bagi Negafa ngunan bidang ekonomi - di- pemU"rgrrr", bidang atat hiduP orang banYak politik diarahkan pada .m1ta peningkatan k.;;;" bernegara bagr seluruh Rakyat sesuai UUD,tS+5. irrnOangunan di eyaan alam Yang terkandung luar bidang ekonorni tersebut ditaksanakan seirama d,an oleh Negara dan diPerguna- s,e1yi deTgan kernajuan_kemajuan y""g i;ropoi d.alam uran rakYat sebesar-besar- bidnng ekonomi. Sedangkan *U"fif."yr"a.fan pening- katan hasil-hasil dalam biarrrg .ko;o;,;"k" t..redia- "kea- lah.sumber-sumber pemUangrina" arriar berPihak kePada y""g'f.Uif, Iuas bagi peningkatan pembangunan r lndonesia" cukuP dijamin' di bidang-bidang sosial budaya, politik dan r membaca bahwa "TiaP-tiaP pertahanan Keamanl N"riorr"l,, lz). dan Yang Kutipan rjaar PenghiduPan di atas menen,.p*lli pembangunan suatu ekonomi di J i- to"trrPakan Pasal nem,.o-_...__ -__-- rain., uar i"i kesarahan rang anti PengangSuran' :j::T:f:fl:il f"c -..ip.ran vang ;'*- .::*;1il:l rlr, suatu Penjabaran masih H: ::*'x:.,i:TT"nYi::4dapat merusak p.*ur"gr";-r*'Lii*l!tr*ifiil: berurusan dengan r -betulrrYa pentingnva dengan muncul di ;iltrHo]; ::::',,nl^1?*[,: "T i pem - l- Penanyaan Yang ,:fffl q J]*# ffi ffi ::ilfii nhan di tingkat Pelaksanaan :fi"r"::"H,,1oilifl l:f 1 reip yang tercantum dalam I;:f,,J',':f ^-1'"','l:..Y"iY".I;;;;:;",'"*;;l';5"j'ilil*rl""rITIir"i; r lregara (GBHN) tidak sePe- I:1il:":lT:.::T'"j"1n1aitu.lHT;I\l p"ri,il. nya]J belajar -",ip; ffi;:lJil :.Ijil: oi -v*g dikemukakan di atas' dari kegagal"",,p.*f""g;r;J,ilH, ":#H;

l9 Pakistan' 15) di Pakistan yang turut mengakibatkan pecahnya kan kita.eo) Selain itu perlu juga Mao Tse dig Jd;;t"r,g;.tj.di di Cina sekarang sepeninggal mungkin beberapa tredi_olf p.rfi OJ 'i;;g;";, iip"to5uti dengan catatl: bahwa aspek pemba- kipun kecil namun beberafa^pe-;; itu selalu "multi-dimensional"' '"' kangan; orang wajib *."gorU'"o}"n ;; "g""u" negara kita cukup banyak didominasi oleh Kebijaksanaan suatu pembangun:rn sepera keadilan sosial' :*Try.1 rer faktor yang tidak mengutamakan HAM dan Rawls.2l) Teori Rawh ili aiU"",JdI "pembangunan ekonomi Kita t.rl.io banyak ienekankan pokoknya mengatakan bahwa ini jelas tercermin ,;O; dulu baru kemudian pemerataan"' !tral sangat mencelakakan HALI. S""f"f diuSagfan Presiden Soe- itu _f i"f"* Trilogi Pembaigunan yang harus dikorbankan, apa batasnnya; . pada DPR-RI i"rto t..titu"mengajukin RAPBN Lg77/1978 harus dihadapkan pada .."fi,".-r".c*-t stabilitas di gZZ. Trilogi itu menempatkan udal( tunduk pada teorl. zz) terakhir "r"gg.i6j""ou.ifo*ilt ,J.r"*u, lalu pembangunan ekonomi dan Tanpa batasan yangjelas di- apa fa{ I urr,rr.rgl"h, urut-urutan Trilogi ini telah. adalah jalan terus aenganlalur ;;;r;.17) dulu H*.; '.ri"f, a.rrg"n menekankan aspek pemetataan lebih memperlakukan seseimb""g Presiden _*gtir r.r *p*ri yuig kir" baca pada Piq"'3.-\"egaraan pem bangunan manusia l"a--orroi itu aspek peme- So'.t ur,o triggul 16 Agusrus 19?8' Lebih dari taan dalam segala pemerataan. "'*u.G yang kita kenal rataan ini tellal pula dljabarkan ke,l"lti" aPa jalur pemerataan --'-. sebagai "delapan HAK b.hp".rldo, p.*ttut"an yang terdiri dari: pemerataan UNTUK MENDAPAT PEKEX.JA banyak khususnya p.m.rr,rhun i.b,rt,h"tt pokok rakyat Seperti telah dikutip di m,,ka, kesempatan s€c sandang, dan perumahan; pemerataan *."TI1, pasat Zl (2) UUD,45 fsph:L iurrg"rr, pemerata- al *.tip.rot.tt p..rdidiku" dan pelayanan kesehatan; penghidupan yang layak. Tidak kerja; elsplisit p.*t.gi"r, p.rd"putan; Pemerataan kesempatan pemerintah berkewajiban *.rry.aijao kesempatan .darga p.*"ru,uti,"" kesimpatan berusaha; Pemerataan negaranya. penjelasan L,LD.+5 bagi generasi cahwa ,'cukup h Letpartisipasi dalam pembangunan khususnya pasal ini jelas,,. Tetapi pembangunan di iil: muda dan wanita; pt*t'utu"i' penyebaran pasal ini dengan mukidimah d"" kesempatan mem- rpenuhnya ;-.; seluruh wilayah tanah air, dan pemerataan mengikatkan diri pada cukup terpuji raag ,iG. peroleh k.aiilan; adalah kebijaksanaan yang tidak dapat tidak, p.*.iir,,"i, yang *=of ian dekat sekali dengan pemenuhan HAM. Pertanyaan Pangan qlkerjaan bagi wirga .r.g"."rr".E mana delapan jalur Pemera- Presiden -.nggoa" di sini aaatatt sejauh Soeharto dalam ioUrogro taariJapat dilaksanakan? 19) bahwa "pemerataan k jalur peme- Barangkali melaksanakan sekaligus delapan i" jika harus jujur "gr.r,.i",;l"h;;:l'#::::":::*:T rataan ada-iah tidak mungkin, apalagi kita pembangunan" 24). peme."r"", sehat' Kemauan politik lpur"."rDr I puiu ,.^lit", birokrasi kita-yang tidak Pada prinsipnya harus tercermin .l"li haruslah diterjemahkan juga di tingkat bawlh' ii tirrgt.t atas rymbanSulan, regional maupun ;.; jaminan untuk ini belum sepenuhnya meyakin- a{an amat banyak d"r, frr..y" pertanyaan yang bisa dir

20 t+t::"" kan kita.20) Selain metgakibatlan PecahnYa i:l itu- perlu juga dipertimbangkan bahwa Tse mungkin beberapa li Cina sekarang sepeninggal,Mao trade-off pertu aipertakukan k...." ,rro_ -;; asPek Pemba- kipun kecil namun .",","i,b-lhwa beberapa perrr.ruirrn akan datang bela_ ib) kangan; orang hidilensional"' wajib mengorbinkan sedikit kebebasan untuk banYak didominasi oleh t_dT"Ll suatu pembangunan ;;;; ;uP seperti yang dikemukakan oleh keadilan sosial' Rawls.2l) Teori Rawls [".,-.].^t HAM dan ini dibantah of.fr"Cooain yang pada "pembangunan ekonomi pokoknya mengarakan bahwa pandangan Rawls itu bisa jelas tercernln langat mencelakakan rce:araan'. Hal ini HAM. Soalnya sejauh mana kebebasan =;;; Presiden Soe- iru harus dikorbankan, ril; r'ang diucaPkan apa batasarrrryui f.o.i pada akhirnya n77 /is78 Pada D.PR-RI harus dihadapkan pada realitas y"rrj ,.*.." kiia il" *it;S or tahu sering ;. Trilogi itu menempatkan stabrlrtas idak tunduk pada teori.22) ekonomi dan terakhir batasan yang jelas ; *;;;"gtnan . . T"lp" apa yang sebaiknya dilakukan ini telah. di- adalah jalan Trilogi terus dengan jalur pemeralan secara maksimal, d,J-;.'urutan lebih dulu memperlakukan ,-=-i,. atpek Pemerataan seseimbang mungkin segala i"t"r. l.rti J".i ^pid'aio Presiden pembangunan manusia lIIr"a" kenegaraan Indonesia seutuh-nya pemera_ aspek :aan dalam ;*:* 197'8. Lebih dari itu Peme- segala pemerataan. "d"t"t kenar ;;;=; u. g'ltf aPa Yans kita Er De@erataan HAK UNTUK MENDAPAT PEKERJAAN. t.."."* vang terdiri dari: pemerataan khususnYa Seperti il-r* pokok ,"kY"t banYak telah dikutip di muka, setiap warga negara kesempatan rDenurut pasal -d", an perumahan; Pemerataan 2? (2) UUD,45 berhak ,t", p.k .j"". penghidupan yang r.o' a* pelayanan kesehatan; Pemerata- layak. Tidak eksplisit ditentukan bahwa kesempatan kerja; pemerintah berkewajiban iapatau Pemerataan menyediaian pekerjaan kepada kesempatan h'arga negaranya. penjelasan ooo U..or"ha; pemerataan UUD,45 hanya mengatakan. bagi generasr bahwa pasal u Lo""guo"" kh*tttttya ini "cukup jelas',. Tetapi jika kita menlaitkan angunan di pasal ini dengan rX-[,'ytu Pemb mukadimah a"" p"s"t 53 UUD,4E yang ffi "";" "tu" mel-I rpenuhnya .n ,i., dan pemerataan kesemPatan mengikatkan diri pada fianf, maka kesimpulai yang cukup *tP:| rang tidak dapat tidak, A*"i, kebijaksanaan pemeiintah wajib menyediakan la_ *r-"r, p".natuhan HAM' Pertanyaan yang pangan pekerjaan bagi warga r.g"rurry"i23) jalur Presiden dt",u ,.ir,rt, mana delapan Pemera- Soeharto dalam hubungan ini menyatakan bahwa "pemerataan oa.}.an? 19) kesempatan kerja irerupakan rangkaian I-t*"t"., sekaligus delapan i^l"t P:T:- "angkah-langkah yang sangat menentukan datam keseruruhan jika kita harus lu;ur he.erata-n pembangunan" 24). pemerataan ,f *,r"gkr", apalagi kesempatan kerja Kemauan Politik ioi pada prinsipnya ;;,:;;;g,id"t""t'"t' harus tercermin daram segara sektor juga di tingkat o"Xl' pembangunan, .,il;;-;.ir"r*"" regionar maupun nasionar. Dalam har ini sepenuhnya meyakrn- akan amat banyak il-unt,rl"ini belum pertanyaan yang bisa aiu.;,rt".r, pertanya-

2t an yang menyangkut Penanaman modal asin8, Penanaman Hak untuk .-:_ mendapat pekerjaae v modal dalam negeri, pilihan teknologi dan pengembangan terap merupu["., dengan :lunl". ii.il ;;; pengusaha kecil. Perdebatan antara "padat modal" ,ura. Selain itu kita-h"r* ;p.d", karena ada kesan bahwa PMA- ;,I. il1. karya" tetap relevan, =endapat upah yang r"y"i.. ir*-.,E fUa y"ttg datang ke sini ternyata tidak terlalu sukses dalam .r_enyediakan y;";i"i* .af,ggaran "p; r.*il menyediakan lapangan Pekerjaan. HAM. upafi mi.rlm;=-.*, itu. Masalah yang :aerah Masalahnya tentu tidak sesederhana ternyata s men'eciiiri-" nyata dihadapi datam penyediaan kesempatan kerja ini ada- ' ::irihat di bawah,1:% lah adanya ketidakseimbangan secara umum antara jumlah tenaga kerja dan kesempatan kerja yang ada, kurang seim' bangnya permintaan dengan tenaga-tenaga ter- Daerah Penawaran Sektor L-pr\ didit dan kurang seimbangnya penyebaran tenaga kerja Baada antardaerah.z5) tenaga kerja pada tahun 1978 saja I Aceh DanSunanB lumlah _.."*";";;;* Rp 5ca tro sudah mencapai 54,8 juta, diperkirakan pada akhir Pelita III i angka itu mencapai 61,3 juta jiwa. Diperkirakan dalam Pelita | 1",-.- _""'" il"frf; terserap sekitar 6 ju' | 5umatra Barat ff ffi; Ilaini jumlah tenaga kerja yang tidak Baagunan Rp aO0.00 t".26) Textil r l-ampung np SSO.uu Angka 6 juta adalah angka yang cukup besar' Pertanya- Bz an yang mengganSSu di sini, di samping 6 juta yang "tidak P.Iff*" ja*-a. Xi i33 # ini, berapa jumlah tenaga kerja yang "seolah terse' Tengah Ba terserap" Rp 300 th'r rap?", sebab bukanlah rahasia bahwa amat banyak tenaga i'ryi"r."-.,T' i"n8unan kerja tidak tetaP yang tergantung pada musim dan pesanan' - re:,?""" xi i;i,ffi budaya yang sering -':-"-a Timur Juga harus dipertimbangkan faktor sosial Rokok yang seharusnya bisa diker- sekali mengkolektifkan pekerjaan Krerek Rp 250.i,1 juga pengangguran tidak tsaii jakan sendiri. Ini suatu contoh Dangunan Rp 350.0u digabungkan, khawatir perhotelan i..rrt.r.. Kalau jumlah mereka .kita ni soo.oo bahwa dunia pekerjaan kita adalah dunia yang suram' Salah satu persoalan yang kita hadapi di sini adalah Aagka di atas k interpretasi atas data-data yang tersedia. Menafsirkan angka ressaraan paru p.k::11y". i'l:P l'i* a Meski baarar sebagai angka semata akan membawa kita pada realitas yang *."g,ia;k-,J,;"*fiT:r: r "u.gi,"' gam baraa palsu, karena sesungguhnya di balik angka itu ada faktor -i, i.il;'.';l"*un uaa sosial budaya yang memberi warna lain pada angka itu' -*g,"b.sit, ffi ,';ii T:.lllil:H# Kalau angka-angka statistik kita benar maka tidak akan ba- c.:-kart menjadi tidak rr apalagi buar menjerit seperti yang kita baca di banyak :e.keiuarg'al;ffi 5 nyak orang yang ;']fan'.mereka media massa. Kebudayaan "Asal Bapak Senang" tetaP me- sru-krur ;;;;;;-a "kuo r.,"r I kita yang ' maksa kita untuk bersikap hati-hati dengan angka. ieadi.lan sosial dan ,1oi*"t 1an," ETI 22 asin8, D Eooda] Penanaman Hak unruk mendapat pekerjaan tnologi dan ..ianya sebagai salah satu IIAM Pengembangan retap merupakan iitik ;";;;T; tara "padat modal" dengan r:ta. setain itu kita h;;" ::::: lu'uT pembangunan PMA- taa ada kesan bahwa =endapar * ;;", te ddak terlalu sukses dalam -enyediakan" ,puh yu.gi"y"k.{"r,ir};::Tl"Trff:H"# ;id"k;;; ,,,ouu tr- uru,.n o.- minimum pada cderhana itu. Masalah Yang ;fli'i:#lY,"Y::t ;;;;' bebera'pa menyedihkan perasaan ro kesempatan kerja ini ada- :eit.,hat di bawah i.ri. zil sepe.ti yuig rccara urnum antara jumlah rrja yang ada, kurang seim- gna*'ararl tena8a-tenaga ter- Jcerah Sektor Upah a penyebaran tenaga kerja Mulai berlaku kerja pada tahun 1978 saja Rp 500,00 I Pelita III i:::.1$1." f,1"s""u, Maret re78. rtirahan pada akhir RP 525'oo I Pebruari Pelita i.:au iil;. re. Diperkirakan dalam j::natra ;1"*"'" Rp 600'00 lJuli sekitar 6 ju- Barat fian8unan i;;. g ddak terseraP r$_"" gils:S8 ij*m r yaag cukuP besar. PertanYa' "-;mpung Bangunan np S5O,OO #l 2gJuni 1926. I samping 6 juta Yang "tidak Pertanian Rp j".*.a Tengah 300'00 I riei i;;. oaga kerja yang "seolah terse- i:s"-akar; Rp 300'00 I Pebruari r bahwa amat banyak tenaga ;;lu""an i;;;. ag pada musim dan Pesanan' ff iig,33 ii:*r,T'iili: ,kor sosial budaYa Yang sering "a*a rimur ffilT"'" rn Yang seharusnYa bisa diker- Kretek Rp 250,00 3., I Agustus lgTZ_ . contoh Pengangguran tidak digabungkan, khawatir .JTffi a .kita Xiii833 i#: lin: lalah dunia Yang suram' g hita hadaPi di sini adalah .{ngka di atas kj rg Grsedia. Menafsirkan angka mbawa kita Pada realitas Yang :?tTil*:-,trT:[l]:'"U',1i]i:-",,'.1',5:t1'Tt,:; ti balik angka itu ada faktor , - t"6,,, i.ffi;,^#ffiTIllp;111#TilT"'lHI wanra lain Pada angka itu' kesehu't;;:l'#"nan ita benar maka tidak akan ba' ;t, ;1'#j;, :il'i'o't dan pendi- rrti yang kita baca di banYak Isal Bapak Senang" tetaP me' ;:,ff ffi ,',.t* iif Hilil;':il::H'ifixr*fkita yang jauh dari ri-had dengan angka. L:adilan sosial dan *r;rarakat :"'rsi:"";

2E h t I l

BERSERIKAT HAK BURUH UNTUK :::: ""rik.sampai pada posisi ini. ma.tah tokoh i 1 Erat dengan hak untuk mendapat pekerjaan adalah hak 'lengar FBSI t soal ."rr: a"" Perluarz xra. buruh untuk berserikat yang tidak lain adalah hak konsti- i"s";J"utu :uruh diberik"., lernlh..terdenSar r-Isrrll tusional yang dijamin oleh pasal 28 UUD'45' Hak ini juga oprf b uruh *.rop"k"r, iak Listotis yangiudah ada sejak awal 1900-an'28) tersebut-;..""* IHti]:,lliff Salah =* Sejarah membuktikan bahwa serikat buruh kita adalah ele- satu ,.UuU r._"rrrrf" ,-- ,.Ilat-;; buu.r men penting dalam sejarah kemerdekaan' Jatuh bangunnya ;:TT dipertahankannya satu *.*.; buruh adalah jatuh bangunnya perjuangan kemerdekaan' srtuasi seperti rnr amadai -"^u.,1,'uruk menjinakkan nuj,_ - perjuangan HAM. Karena itu sesungguhnya hak buruh untuk o: .HiljH'l,Tf itu sendiri' P*" P.mil;;;;;fi Lerserikat itu inherent dalam diri buruh :ff Dalam alam kemerdekaan ini serikat buruh kita pernah bicara-anggotanya. 111,1j:l Kiraarra u.:r an memegang yang berarti dalam memperjuangkan HAM -rarn membolehkan bertumbuhava Peran .uar FBSI. s€_ii:_s bagi anggoia-anggotanya. Di tahun 1950-an kita menyaksi- Lebih banvak,..ik;,J.*;. kepada buruh"" *:nan sukses dalam ila : tan UUOS 1950 memberikan hak mogok ii^r"u,il"r, o menegaii:- ini telah membuat para majikan berhati-hati dalam ;;;'ij:""ansanh dan hak aninya. untuk berserikat ::u c menghadapi buruh. Soal HAM mendapat perhatian yang besar. tahun 1950-an tidak lagi terjadi Apa yang terjadi pada ILTK UNTUN sekarang. Serikat Buruh kita sekarang adalah serikat buruh MEMILIKI TANAH Di yang loyo dan bergantung ke atas bukan ke-bawah' Federasi mana pun tanah adalah unsur penr_ae b"r"tt ieluruh Indonesia (FBSI) sebagai wadah tunggal telah - manusia. Tanah adzr.t r1.: L 30) Buruh- ":;^:--. jauh sekali dari kepentingan anggota-angSotanya' 1:J"II":T * j trr.oh kita seolah jafi ayam kehilangan induk' Posisi para 1?;li:.:;_::",ll.f;: I"* buruh tidak menjadi baik malah sebaliknya semakin tertekan' jil,,ffi di surat kabar kiranya cukup men' *"1* i:#";T Berita-berita yang tersebar -i=i:rffikepada Kasus tanah Pt'itt'* jadi bukti dari penindasan majikan terhadap buruh' .aras it'i. s.r"r,r11T1tahKemauan .natkan. politik yang jeias perselisihan perburuhan seringkali diselesaikan secara berat 3I) sebelah derrgun berpihak kepala majikan' Hal di atas kita kemukakan dasar karena seoiah Hubungan Perburuhan Pancasila yang dijadikan =emiliki tanah,, di r setiap hubungan perburuhan pada tahun 1970-an ini meski- =*,uh: H",;; ;d'i+ cukup realistis' Asas "TRI- :a--rah di kot" T.,,J,t.ffi",::1 pun ierd.ngri U"g* namun tidak m",.rr,rl di des-a, Pemilikan dirinya mengandung .=-rh taaax bHenue'; yang dijadikan dasar pada iuai ,1I"."*"# biasa yang meski ini seb'er kelemahan yaitu terlalu mengandaikan posisi buruh -:e'rang'an dengan u.,t' ,?i.,ent"uun 'utt agtaria rz.n kuat padahal posisi itu telah menjadi mimpi' Prinsip runxonq' maksimum.h$u'" -agr, ";;?;'i::lu'" tidal pr.na so hindorbeml (merasa ikut memiliki dalam keuntungan dan dan b"srilffi;uas {etentuan yang berl produksi) agaknya masih terlalu jauh.32) FBSI tidak cukup Iuas tanah lli,l-t*"trkayanrnrmum. Dalam hal ini rr 21 :

kuat untuk sampai pada posisi ini, malah kita tidak men- dengar tokoh FBSI bicara soal perlunya "Dana Pensiun Bu- adalah hak u ruh", dan juga tidak pernah terdengar usul perlunya para hak konsti- I buruh diberikan opsi membeli saham perusahaan sehingga Hak ini luga buruh tersebut merasa turut memiliki. 1900-an'28) sal Salah satu sebab lemahnya serikat buruh kita adalah adalah ele- ta karena dipertahankannya satu serikat buruh untuk semua. bangunnYa uh Dalam situasi seperti ini amatlah mudah bagi pengusaha Lemerdekaan' untuk menjinakkan para pemimpin serikat buruh. Akibatnya untuk rl buruh para pemimpin buruh lebih jadi juru bicara majikan dari- ndiri. pada juru bicara anggotanya. Kiranya tidak ada pilihan lain kita ruh Pernah -lain membolehkan bertumbuhnya serikat-serikat buruh di juangkan HAM luar FBSI. Lebih banyak serikat buruh, lebih besar kemung- menYaksr- , kita itinan sukses dalam perjuangan menegakkan HAM buruh. pada burun Kalau tidak, hak buruh untuk berserikat dalam itu tidak akan ada rhati'hati aninya. perhatian Yang ridak lagi terjadi ' HAK UNTUK MEMILIKI TANAH -ah serikat buruh Di mana pun tanah adalah unsur penring bagr kehidup- : bawah. Federasi an manusia. Tanah adalah salah satu HAM yang nilainya dah tunggal telah :oenjadi teramat penting bagi sebuah negara agraris seperti )tanya.3o) Buruh- l-ndonesia. Karena itu suatu pemerataan pemilikan tanah nduk. Posisi Para adalah hal yang mutlak. Pemerintah dengan segala kebijak- semakin tertekan' ianaannya haruslah mengarah kepada pemerataan pemilikan iranva cukuP men- alas tanah ini. Suatu buruh' Kasus kemauan politik yang jelas mesti diper- dap -:hatkan. aikan secara berat 31) Hal di atas kita kemukakan karena seolah "hak untuk d":tl :nemiliki tanah" di negeri ini telah menjadi sesuaru yang og dijadikan I Hanya ini mesrt-- =ewah. orang kaya yang berhak atas tanah, baik 19?0-an 1 :anah di kota maupun di desa. pemilikan tanah in absentia rcalistis. Asas "TRI- ;eiah jadi semacam hal yang biasa meski ini sebenarnya ber- lirinya mengandungl :entangan dengan ketentuan hukum agraria yang posisi buruh YanSl berlaku. Ketentuan mengenai luas maksimum fti*iP turruonS-l tidak pernah digubris -i. "agi, dan bagi sekelompok orang kaya yang berlaku justru ,aL keuntungan darl iretentuan luas tanah minimum. Dalam hal ini z) rgSI tidak cukufl setiap orang

25 atau ribuan hektar i*-a yang sehatlah harus memiliki minimal ratlrsan sesuatu bangsa d.aoat h kaya adalah hal yang :r'r'a p€mbangunan Kapling dalam ukuran ribuan hektar dan tidal< i."arLlt* tanah' data -:agian adalah kita' Savangnv" vang -'rrikan karena *irki;* ;:; i;;;;;;'.,,Lu,,g" -tid"Lo.u""nlebih tepat disebut kepada mereka. tersedia mengenai iri.-e,"" riungkin X.*irf.i"l='I tidak"' -:: bukan saja karena f"ngL";d.1:- "terasa ada terkatakan sen- :..a,,tetapi i: "";r;;;Jp."'uit"" tanah jelas tidak adil' Di Jawa juga karena t".iat"s.rr" ,.;;; memiliki kurang dari resehatan. Sekedar sekitar 83/6 petani t""'y"t" ht"ya memberikao diri dari separuhnva ::i kiranya il=ril kel.ru'g", dan dari jumlah ilu lebih mampu melukiskan #,_r;;; ;;;;;t 33) data tahun 1973' tanah k"ru"g- i";'X ha' Ini memiliki petani perkembangan kita tiiak tahu betapa banyak vang ah Bebe:ap ;;;-;;;t""g Hal ini Juml *t"j"di "pttt"i'tak bertanah"' Tenaga Kesehatan 1973 i1 _ turun Pangk",t'y" semakin dili- i tei3adi u"r"" k"""t petani ;;"k';;t 'ii" harga' .-e:is Tenaga lg?Z/74 lit utang akibat gagalnya Pu":t .dan ,melangitnya lg74ti5 lg tidak.berjalan sama sekali' tetapi juga karena htiilil ko't""gt"'i" ke desa juga semakin gencar' -r: {ler 6.227 ili;fi ekspansi ot"'g 7.w E untuk memitiki tanah menjadi i'::a*'at 7.736 dan ini mengakibatkan"htk q-i,- 8.066 E yang diadukan ke DPR 8.323 nu,,yut"y" tasus tanah Ll60 n0 terancam. atas hak untuk adalah contoh dari banyaknya ancaman Su:eber: Departernen penerangan memiliki tanah' 34) R[. I:nr,. tidak merata' selama hak untuk negaraan presiden Selama pemilikan tanah RI di depa:. Sic se,lama itu pula kita 16 Agustus -" memiliki diancam i"" tUiti"rt-injak' 1929. - peribangonan dengan segala keter- sukar bicara *l Her"r. jangan hendak- Jumlah dokter, perawat bukaannya t.rt ra"p ft"*u*u" iltli'*"*t dan bidal ra___ t"ky"',-1:I-tanahnya' Sejalan .r-es tidak-cukup untuk melayani nya turut *""gt"'igtt"" ra:rg lr_f"l.J menjalankan hukum sudah melebihi lSg juta ,t;;# dengan itu sudah *ukiotyt pemerirrtah ji*; Agraria' undang' r:se}atan tengan" agraria seperti uJ;;;-i;"aanq .Pokol-<, .yang U..i".,gr,,og i], fi"dtt'g-Undang Land reform ;rrkesmas kiranya masih Undang Pokok f"giE""il-a"" jauh d;;:r";.= nasib laPisan ter' aedia.-lenunjukkan bahwa dengan sungguh-sungguh memperhatikan pada ;;i;';i; 4.353 puskesmas, rakYat kita' =emiliki 4lg0 Ba-lar penen: miskin Saiai Kesehatan Ibu dan Anak. ,r, [A"_'E -:an itu digabung kita baru -.".;;;; HAK AKAN PELAYANAN KESEHATAN =artapun angka ini adalah sangar k..f ci No' l dari Undang'undang Pokok Kesehatan -Y.*:lSyani penduduk y"; *;;;; Tujuan kesehatan :a.mbah. 37) 9/f960 adalah ot'tok pelayanan 'itmberikan kesehatan rakyat yang Melihat masalah k kepada rakyat agar tercapai derajat karena dari badan dan "---rup u".,yJ;;;';Xl":ilT"1: sebaik-baikny"' u"ii"i *ig"t pt"ii"g _H fi

26 hektar lwa yang sehatlah sesuatu bangsa dapat berkembang. ratusan atau ribuan Macet- rinimal nya pembangunan dan tidak produktifnya tenaga hektar adalah hal Yang kerja kita ili'nou"n sebagian adalah karena miskinnya pelayanan keJehatai yang i "L:'il1* *"T' J.111 diberikan kepada mereka. Kemiskinan pelayanan kesehatan ::1" ru;l ini bukan saja karena langkanya dana keseharan yang terse_ dia, tetapi juga karena terbatasnya tenaga pemberi pei-ayanan * *-.::u*:1,'lo,"i"r,T; kesehatan. IH t, ::i Sekedar membei"ikan gambaru.r, tabel di bawah rcrorata hanYa memrl :ni kiranya mampu melukiskan keliskinan tersebut. , ;11 j;," ; : l.j' i 1,1"';.rr#tlr; Perkembangan Beberapa J:,*" .-*."p" banYak Petani Yang Jumlah Jenis ;',,u Tenaga Kesehatan 1973/74 _ lgTg/?g ;;T; -oi.Ti,"il*'"ff '# ei.an t"ja karena Peti jcnis Tenaga l97Z/74 u,"l,T_",T,:TIX'"1" tgt4/ib tg7b/76 tgT}/?g ;:' ;,;." -:*k,::tl lffi . E'r' agaria Dokter *. semakin gencar, 6.221 7.644 8.279 10.456 ang kota ljf?;;;; Perawat 7.736 8.066 9-1memrru rienjadi 9.856-t ar hah untuk Srdan 3l tt""tlT"l' 8.323 9.1 60 n.72oJ '06l ru; I"""n r""g- banralnva ancaman ":":$ Sumberl penerangan Departernen RI, Lampiran pidato Ke- neg'araan Presiden RI di depan Sidang pleno DpR, ,n tanah ridak meratalffl"TlTIf# 16 Agustus 1979. hn diinjak'injak' sela ;;;;""u-"t densan segala keter- frt. Jumlah dokter, perawat dan bid.an yang amat sedikit itu tlas tidak cukup_untuk melayani jumlah p.raoauk Indonesia 35) rzng sudah melebihi l58 juta jiwa. pemeraraan pelayanan i:esehatan yang tengah berlangrung melalui puskesmas_ :raskesmas kiranya masih jauh dari harapan. Data yang ter- md-ia menunjukkan bahwa pada tahun Lt?g/7g ini iita baru s€miiiki ffi 4.353 Puskesmas, 4180 Balai pengobatan d.an 2412 36) Belai Kesehatan Ibu dan Anak. Kul"., ketika fasilitas kese- la.ran itu digabung kita baru mencapai angka 10.945. Bagai- lir2n2pun KESEIIATAN angka ini adalah sangat kecil dan jauh dari .,rkop .trY.{I{AN ;mrui melayani penduduk Kesehatan No' yang semakin hari semakin ber- t-adang-undang Pokok ramlafu. 37) pelayanan \{elihat mruk memberikan - '*t:n-111 masalah kesehatan ini dari segi pangan dan gizi, culup ilJ T5:"', ili banyak data yang membuat kita prihatin. Wi-ayu H J'.'iJ#,';r,'* u:* 27 :eeg-aa perasa.a-a kead.ila:l rr bulan Karya Pangan Nasional Juli''l'* rengseriq kjra ucapLar. I berusia di bawah lima :ff;:ffiHl a ; anak men- ::s-,ad-i. Yang sering ls-,,.ad ffil fi; wanita melfsy rata-rata wanita hamil dan ZOo riiu ribu anak se- lr=ba:rtunau tmodal asilg, Kalori tt1it1,loo l3i-d.ahlal derita Kurang 'ilt*;alir vitamin A yang dapat drri t.r.p*t i tahun rnt"dt'it"'it^;*""gu" menderita :: haa p€rnah madeocz: t tiap iz iot" penduduk menvebabkan buta' **t*"" -arzh lgrj3di heny3 karcs-? lz:g rejadi di Ja-,ra Tr!{-i ru:-.a peraah sebuas -"m r;:l''*tl+i,i[1xrtl:*x'ltr*an:rr]l' -::'j eene:a::E!r,- :e:-:s,a- menga}ibatkan - zat besi yang dapat dengan data' :--_: :eE3:I:-.:: :r-:= :.:.: *'"tl' O'sa ditambah'lagi :?:<- !t'p€:= --. ;- = Angka-angk" kita seperti data-ten- :a:-.:;. -: juga t"i; X,e=-alr-a: 'r:-, data lain yang 'lt"ytainr""baru dipakai oleh sekrtar :r,:=- r tans Penssu"111 .',:'-l;:'il-;;"s -l{,i:rnT'a fl2g7 lmre:8. prg 6 l0% pend:rduK. -ba HAM dalam :ea!,a ba-orz_L ora.ng lr,,a:rna:: - mengrsYaratkan :apa data di atas Pemerata- :{?=;= ci e53pc i"i- Semua langka dan mahal' -.i.. **tn's-a-rig* .l: r:r, lzng berc:a.:f bidang kesehatan *Lih h"*' menempuh jalan'yang c": E'ob an pelayanan tt"r'Io" m: r.l:a .&:n 64p11 pk:lli ge ;:"ffi 'F.1:,T}-lJ:hi:l*:*mlT:il,:iTlil:; l::gaf orang miskjn d:l:m masih jauh dan 1an1 l,ena api dari Ja-kana L.c Su :-a: rumah-rumah rcorr h aft:5_a.o YANG LAYAK p€rsawah:n r:ang i*{ TEMPAT TINGGAL Penga-nnatan HAK AKAN k:trr fr 3 yang layak sama rz=ba-ran suram di bi.l*r8 tempattinggal ] Bicara tentang hak akan rr,qa di maoa banraL erang rmilr.ki ,"n,i,, i.".r"" t j:**-tmlt,:f ranzh, m:lra 61661 aj "' :{l }T:""ffi itx'-p,uTan hatan. Kita baru ber bah*.a FL{_\{,4ail:, kebutuhanrakvat"n"lll*n'"i?'"tt'-:lt"T'l:-tiirffi i ? ",s; merup:kan 2ag2g-agg7

llu lTJll'i:..,;Tiirl dengan:*:l Hfl.[ffi rtttii iit" dibandingkan'ffi' inti.+o) Angka't' it'"'?*l' RtE UEMPEROT rr{ Pft\- ;;;"r",iv"'**#ffi;l"ti pertama dana vang ,,,,. \{enurur au an poritik Peme' pasa.l Sl L-LD{ ku""' kem mi:r',r.irpat ,.,*t1",':;li1piii,I',xli;;, '*tuo*an dasar Dembangunan p€ndirtikar Inj ad; begi; Tr" lrani' rintahan tidak ltilJ' lampiran Tap MPR ,-at penring. kai.,:m"a oerumahan seperti ,:J#ililfu sesuar rga5lan dari hilmah rrm,,el akhirnya harus diterjemahkan irlo. Iv/MPRz"z' pla? L 28 :

Er€Dgetensahkan :eogan perasaan keadilan ,zrg rakyat, sesuai dengan tahun, 500 ribu sering kita ucapkan. faji prinsip HAM tri rata-rata men- :eqadi. yang serinj-t.r;"Ai.ua"i.n'r.i"r"u"rr-,"*" hal ini sedikii sekali 10O ribu anak se- ;.embangunan (modal dan atas nama rri"g qaram negeri) o A Yang daPat ::.oindahlan a"ri ,l--". :,_:::";;;;";, rakyat harus menderita ki, duduk =, " o.*;;;:H#. fl:,r,:' ium. Juga .sekitar ff;lt":;Um:?li L sekolah, 14 juta derita kekurangan r:.:-ra:q*:i'i:t:t;lt.Ti11r***H"Ttrl**:f pernah sebuah,,-.t-potit"rrir"ri,, 1f o$) r::ui< memenangkan Ai"air."r, perusahaan real esta "lar__"r, legi dengan data- :ii-rn-temurun bert rars.seperti,"t*.j;fi !a sePerti data ten' *t#"1**::'i:ji::::J*viirvfrf ipakai oleh sekitar Aesukaran kita bicara soal perumahan ini dara tentang adalah karena l*H*.r" perumahan. Kj tuta rapa HAM dalam uu"y"r.orrrg Indonesia terhadap :+:ciam:::;P" y".rs u.rai'.t: r mahal. Pemerata' di emper t1ii,1i*", r";;';".rr"#"[ rmpuh jalan Yang a: dan yang berdiam ffi;riJ;:,: di €ub;t;il;,. Di Jayanan kesehatan ,'; kira akan cepat ,.k.fi kota-kota be- 3-'irgan d;;;;;.if,n"o"r"r, ia masyarakat kita' orang miskin daram perkam- reeta ;cJ;;;;;. Karau kita api dari Jakarta t. S"r"["y",-i.itJr..i.rg naik :t:a-a rumah_rumah melihat de- NG LAYAK persawahan dtig"., ;;;;;- =rasanpengamatan r"T|i"H:lang-seling ka; f.l y"tg laYak sama ili" an pelaYanan kese' #trT"Ht*.lt:i: :'"l"i[1, Y'm i::'tl dan dalam ;ffi , tidak Pemenuhan ;:il.#ix'.#r.,fr':ffsurar "r*. tahun 1975/ r"'* m p ulan bahwa untuk menarik i. Dari Harr,rl" r ll; :;'^:".,t =iry t em p a t,t"ss"i otah baru berhasil =.asih merup"r"o r,gr# -:lf;.n " ;;;;";;;i d^rl 13.772 rumah " ibandingkan dengan E{K MEMPEROLEH PENDIDIKAN Pertama dana Yang rnauan Politik Peme- Menurut pasal 3l m,a dasar Pembangunan dapa r p.J,d;";.,,lifl:tilI:ri*inlir*ff*: larnpiran TaP MPR I Y trs amat penting, k1*;i:rffiHil*kan diteijemahkan sesuail kcaglan dari hikmah t.*..a.k""rr- sebeturnya i;;;0", dirasakan.

29 ErP-eica 6idrL tahs mggemi Pendidikanv"ls':o"Hl1:ll";H';TiT:111'll"'"H: -1 r - .{Ca- P!i,-, re_= : kita Kemis' Trr -;r i]33", unrui pm,,a-"tsl i:r:.r ga:s **L r:,::ilTl"I.H;"*.'*::l*tertutupnya mata kita Ftncijrt 1., 1541.61 pendidikan tttilo bt'"kibat ti6*.:::i:r perld;aan kinan Ltidakadilan yang melanSSar p,ao.& La bentuk-bent"f o"ru gt -,.air terhadap itu sering sekali ditentuxan Casa; ba--u EGIniipBr Akses terhad"n^nt"U*" saJa Gn":,na: ia-n1uaa HAM. membaca' Hal ini sama cer."a_nia ! . i,l oleh kemahiran kita;;;ilJ"" .*: ;::i1i3g 3lar ] {3i Jfit, terhad"n- o":'ii"'"i dengan akses -11Y, i::::t-tn:#*'seseoranS' !r1+ rlri*lj j;ira. +; Fcm,e-araa: ditentuxin oleh kelas ekonomi q.r?:a;: amat banyak b,enar' oranS-orang -1a2a-r-ri Tz:{ : *.rrruox,it- iurrrr" -.a-:ti Seiarah l.llv.hukl- dan "keadilan"'43) :.:=i --.a r_:_-:=i : kuuu ,Jl"lo dekat deng;';;;"'' LL--L 3fIC-_:.:- ::-:_t t..,.r:f"* n..lg? 9f =_ ffi ; ;; * i*n{"';,lT;1fi'}Tff} H'3,":' !er{ale: adilan ini' Dalam ko: D-irna: c.a-n aris?:al 44)' bawah ini ,uxlqiam.o Ftudrfr;L^1g m4a6ap st:'.:": a-Dggai-a! di Indonesia pemi,,a:g*,n" Persentase Buta Huruf -$:n a-qgaran lru romcapa: : I i i-a:j duruh axgal-a.n Penduduk 10 th' Persentase D Buta Huruf r.r:.:r:n itu culup b.esr T Tahun Keatas ;\P prr:€atase ar55?ra: F( [:r.:r r,esar rairu di r:h65, ]pil 48.600.000 'i) 74'8vo 1952 36.349.518 80.507.0?6 4r'3% lne: ia 197.1 seirica-r R.p l$0r 1971 33.664.832 gs.zog.esr 40,3t% -9-l sckimr Rp ii{.25o.&i}fr.flr r977 38.588.090 Daia-daa di aras ha-nra I ,rn :a-b-ca FL{\[ d.].rn [ir{-m di atas 13 tahun' je. :' *r-' oenduduk 1978. rpcru valg ii:a :a:ap DePartemen P dan K' il;;; i';-as ra-'rai rrrjadi di atas kerras C Meskipun. per*i "ff#;1 Hil: .',i.T; ;H"rff a'ce r' PE}{8.{.\GUN{\ ;":ll':' sebe'lurnv NrTA Iil tl:le: .til ::il:Tfiffi hukum' t':lll tkonomi' politik maupun"ll*-i tutup banyak hal baifitu Tanpa mempe.r:o,IL:r p berada d"r'-';;;;;; ill*:"t3'"ffiil r.- i::-iura]. setelah MerekaM.,.ka ""'"".r;i;;;r"" hukum' merekalah yang;:; =e--La-: . mereka r'; i: r'ajar yka Adarah *": j*'" iira :e:--::r ffi;T'ilI1,*;I';;;;;;;; "' IE:axt1lnall vang :e:r-=: : [anu LcuL4'6 -;;;*., : *r; meng'u.bah arah" tidaktahutentans';^W:;;:::':':::*^:::iltJ:fitidak dan adalah amat wajar ial$ali.h melalui wabah konsur

.l 30 I xrs*a tidak tahu mengenai Rancangan Undang-undang r::,r'rrrrtrr pidana Acara yang bisa menahin mereka slmpai ti m,u;aa hanya untuk pemeriksaan. Fendidikan masih meruoakan barang mewah bagi kita. u(a=;rur perkiraan pada tahun lg?g/l-gS0 jumlah murid #r:girieh dasar baru mencapai Zl.l77.O0Ojiwa,lumlah il;; uril.:[ai lanjutan pertama 2.gg2.000 jiwa, ;i"i hnjutan ]umlah murid seko- atas 1.42g.000 jiwa dan mahasiswa ti{ }00 jiwa. +s) pemerataan lumlah pendidikan masih jauh dari u 'raraan. Anak-anak y""C t1d-"\ tertampung l&rrak, sekoiah cukup tidak saja karena tidak ada ,.t ot"tr, tetapi jug; {i"ixna pemerintah tidak mampu menyediakan biaya din maga pengajar. a6) Dilihat dari anggaran, untuk pelita I (1969_1924) dirqararan pendidikan mencapai Rp 95 milyar atau 9/s daf- !-!r anggaran itu mencapai Rp SZS-,A milyar atau sekitar J seluruh I..dari anggaran pembangunan. iari segi ug:*ailan itu cukup besar. Tapi jiki dibandingkai d.;;;""gk;, -,,}iF.. persentase anggaran pendidikan sebetulnya tidak be- rr: besar, yaitu di tahun lgil sekitar Rp 101.12it.000.000,00 a,a:;2/s,1974 sekitar Rp 190.653.000.0b0,00 atau t,l\o'" d.an'-" l-l sekitar Rp 354.266.000.000,00 atau 4,5/s.47)-'- Data-data di atas hanya menggiring kita pada kesimpul- n;: rahwa HAM dalam bidang p."aiai["o masih belum ter- *=q s€perti yang kita harapkan. pemerataan ki."rry;-i.;; :;:l'ai< terjadi di atas kertas daripada di kelas. %, luP ;er- PI."UBANGUNAN KITA MAU KE MANA lm. ada mempersoalkan .r1r" -pembangunan hukum, politik an8 r;: lql1q13l, setelah mengkajiapa yan; dijabarkan di atas _ tu:rrah wajar jika kita bertany" ',*"rr-k *ana kita dengan :,::abangunan yang t1n-Sah diselenggaraka.r?,, ;"1"r, ter*, iur mengubah arah, falsafah dan giiak pembairgunan? Se- ,r l:f: dari semua itu fuT-tT",l}- jika kita jalan terus' konseku"*i bab jurang. ketidakadilan antara sl . i -hb, T. Mu.lya, adalah semakin -.o"i",,,,,y" J Hah.hoL lzas:-.Van,* oL ,Fr *- ..*":.,i ,*r.i"1'""""" jftJ*I :e:n rbuah henas kerja varg du_::;_i ;TffilJi-['il( f{sltrm 56J1w3 dan Ba} tidak terdidik, antara cepat . :ry

,2 -.t

G^T.{.TAN dari semua itu osckuensi logis : antara sr . hrrang ketidakadilan - LrrbL, T. Mulya, Hoh-hah Azasi Manush d,i hrd,onesh,: Bcb*apa si kurang/ Ca- dengan Etor, s€buah kertas kerja yaug disampaikan pada Karya iIT**o keti- Latihan G.; ;;;. Anfka-anska rzhaciswa Hukum seJawa dan Bali diJakana, 1979. bom waktu Yang cePat :' Bcirs, Charles. R. Human Rights And, SocialJustice, Ccnter for philo- ffiJ," rphy and Public Policy, University tidak awas' of Maryland, 19?8. rlau hita . -r H:aafiah, Abu, Rentmgan dan tidak bukan Tentang Hah-hak Azasi Manusia dalan ;-;a* lain .hrtala No. 1l Th. II, Descmber 1928, hlm 6-19. Karangan ini secara memPersemPit ilL*"- Yang =cnaril. menguraikan usaha redefinisi HAM ini. perlu dijelaskan bahwa l, i.i"rt"nakan Pembangunan isdonesia belum mengikatkan diri pada kedua Cotenont tersebut, ireu * khuyt, CJ.M., Xead.ilan Dan Efehtititas Dabm pembangunat Kesem_ : ;;;;u,i.",, '"lT-lilnl' zton Hidup (penerbitan tidak bertanggal). bersePakat mengenal . *U"O ! Efiskusi yang menarik tentang hal ini dapat dibaca pada buku, Haq, H:Ibub ut, The Powrty Curtain: Choices For The Third Wortd, Nei TtrJTij::",H;:SiT; YorL., Columbia University press, 19i6, hlm t2-26. salah satu akan 'i ladonesia dalam kasus ini jelas merupakan LI"JJ"ian r,ur contoh di mana mekanisme YanB yang diharapkan bisa menumbuhkan dan mendorong pemba- ;;""g"" Pemb.ang,nan :guaan justru Yang menjadi tempat permainan pengusaha-pengusaha kuat, ;"'k. S"uatu Pembangunan Ptogusaha menengah dan kecil menjadi bersama-sama' terdesak, karena sebenarnya *11"t* berjalan =

,E Besar Haluan r*s:za pcnting bagi pembaaguaea No' IV/MPR/1978 teruang Garis'Ga* l2). Lihat TAP MPR bagian B: &€patan J..Eit '"'' iir' por" ulnoln p""u"'gon"g'ngka Panjang' kerja meoili!; nf:, eio; ;;;;;:;^i ran ini dil:til'd?: E'egaEdung nilai pembangun"" J;"'gk"'p""j'"s"No^- kemalusirr" dcac-:: m Arah 1,diterbitkan oleh Ghalia dengan Ketetapan'x't'tofon upi fiza yang ,.", demikian *._U.r'_ n* btrktr * hdato Kmegaraa" X.;a.r'&;-rH Indonesia, 1978' =tg. Setnn--Si* of Deoelopment i.rurus /978 yaag diterbitla" op. crt. Salah satu bab yang berjudul - oleh Dq"; l3). Haq, stratesi pembangunan 5$i,, ::"- leterangan suatu p.-yn,r"i bersalah atas menteri T_"g" E^}o plannersadalah .q- r.iimu21 ; di Komoos, ZO Xoi-:_ Pakistan Yang salah' lti -f- khususnya bab II: Pola Dasar --iE l4). Lihat TAP MPR No' IY/MPR/I978' f ]ara-&ta bagian B' ini diambil dari Moarror, lir Pembangunan Nasional ',- lr.t5. besi lm adalah keluar dari isolasi tirai ?a:: tahun 1905 Serikat Buruh li)1. lrjadi di- cina sekarang ralg pa: H: it dunia'-Politik menutup diri I.rEi Srcartlboor. Di tahun dan mulai memasulu ;;;;;;:i'""ti y"a:ren, lgOS :.:; cukup mengandung banyak ketegangan dan di tahun l9l2 muncu yang selama i,ti ai""otit'i""ya kritik pada m,-. J tta*it ittif' relaks dan membiarkan Ulasan singkat sejara-h ,_iL"" Sekarang Cina sudah adalah .ll"tqacr, iu; pt"sJii";*'hadap editor Wei Jingsheng ibid. batas'batas tefientu' seperti '- pasal *'"'1i ii'13a1"t' shoar trrcl y -r: 21 dan pasai 29 UL:DS contoh vang *'""it'';";;;; { i9:,: 'O"ttUtt 29' l9?9.' Contoh lain dari sikap liil 'qs.L2sus perburuhan yart yang kita baca di ivearsar"i' diran€zr a;iFin dalam dunia bisnis di Cina' Untuk - SiiI terjadi terutama t."r*" relaks ini adalah apa ,l"g"ttt:"u1 fail *Li Bono*o: hom-ise of Mojor Finds in Iffn,2nggotanya. ini baca, J.Ino rt"t't'''A'iin Street Oil Firms di dalam The Woll Xompas, B September 1929 China's Coastal a"o'i'o'' U'S' nE :tr}.r-p ja"r"n Barat)' October l9' 1978.' .v"og i"in pririp nara. Amerika yatg tu ir"'r"tr(edisi di DPR tanggal 6 Janrnri 1977 ,;;11-_Oil memajukanj a.o 17). Lihat Pidoto hesidenio'n"*t p.-"_, _, RI' lc:c:a_n:an untu-k mawas diri). oleh Departemen Penerangan " ; diterbitkan - - tanggal 15 Agustus t' )fonior, x"nego'oan hesid'ensoiha'to d'i DPR no 5 tahun II, Sepaar=. i l8).-"'' Lihat Pidato RI' oleh Departemen Penerangan ,ii rrngditerbitlan k'kh.':*':n Dr' Mubvarto akan le). Dalam hubungan i"i;;;;";*:""11 menjelma t":"jidi *:l"""rny-':: *, 24 September delapan ft'it'"t"tn ini :-l-* I979. Scbua_t a: bahaya 5ao' tahun 1870 sampar :r iru acialah dijalankin pemerintah Belanda dari 1 karangan G.\. .{c:-:=:-_ tik etis yang Untuk ini baca *.-;*akah ltu a"'i rasa bersalah? Dijalanhan d,i Ind.o-tx, t:. tahun 1901' AP"k"h-i;i;;t-i" S

,4 - w --

Go*'G

i55 i ::3"t#]Iii ;:;1'l.li:":",};t,T3'::::'1,:I*:::,:']'f; I 1979' tilm' 3' i 10' 1 Pebruari *r. 'J,11; Mottitorno' n?#.t:ir*i'**,*r,:*l'tt.#:':ffi *" € Hi,l.+:ff"tlii-", J tr> t*iffirrtl*'u***iff*-"x" **HsH*'gm***'w

36 0'31' Maluku !! 0.{5. Sulawesi Tenggara I Statistik I-a-" -ibct*"r a"ti sito Pusat rcgi 1979. hlm 3' 1978' r5!d4 Rl di depan DPR' 16 Agttstus J* o.P."tten Penerangan RI' - adalah satu contoh di .*'Ig!-r"k"", ;; iu*r-o*' dilakukan oleh perusahaan frEBA1,,T

Legal Aid it Irs Hisrory And RoIe" di dalam ;;;;*; Hukum' le76' hlm' 25-32' iet. No 3. JuLi 1978' l)*o"l-Joriden RI di dePan DPR 16 RI' f"*L.l DePanemen Penerangan t!xi8. grt. Lod- lain: "Sesuatu pembangunan -,"t" pemba' b oel:cinlan jalan mencapai target berhasil menYelamatkan.jam ;- "}}r# hendaknya 6J. Ha ini ada benarnya' tetapi Utt rrr,.rf memelihara ketertiban"'

fiist4 AA/yo HAEls PFTKIT,S ,,?,,

pebruari 17 SH 19g1.

E7 l l l|-l :.,-,

I

i

[L HUKUM DA]\'HAX, AS,

Ifrrc-qq-a* li:.:: ini tidak beg_itu baaval :e:_; E-,: :i: hal.hak .r"rl **or.-il= Srma o11g..arna, --:;.--;_ agak bopengan O.-.;a icla melihat bopen .U":e_, . .iloi r := jcJ an bopeng- bl*i*-,;.' ;* _ rm,n ito:; :etasi di anrara Uop."i-U"p*rg -]: .-iaran hak .n"i*,;; , .hqg. "ruri :r :;a kjra, dan karena i,.1;;*; ltar:nra 5eoiai ini suatu h"f rr;;;, !munn:r*: d,an tidak t u*. jiUi..-.il hmn :a: pelanggaran hak asasi Ea_:rirs[.l :.. p"fr"yr.,g sumitir, anr-a l-r3t :r:r:ipa tra.E gelintir orang. Daian ;.e'. r:4r:: :--i .enng dikatakan pembar-fu:; :r:-}:.:.a dengan hak asasi ma:-.r.: . D"1 unruk negara-negaia lri b'a :ala pembang-unan, bu_kan paa; fi-:a :, luga ,..rg"h mengu-kuhi

PL\G-q,\TAR

lihun ini tidak begitu banyak terjadi perubahan dalam {Hxrr-;Dar hak-hak asasi manusia. Kita masih melihat wajah *o!n:;i ia:g lama, agak bopengan dan tidak begitu indah. Di rmnnl ii:- kita melihat bopeng-bopeng itu lenyap, tapi tak llmr*r re:nudian bopeng-bopeng itu muncul kembali. Rupa- il:nlri i', rotasi di antara bopeng-bopeng tersebut. !:-.:ggaran hak asasi manusia menjadi hal yang biasa E!qi: ::.-rga kita, dan karena itu banyak yang tidak tersentuh fr,: : , i. Seolah ini suatu hal yang alami yang tidak bisa ter- .&iilrai:r::r dan tidak harus dihindarkan. Karena itu sering -a: pelanggaran hak asasi manusia dibiarkan berlalu . rgrn pagi yang sumilir, angin pagi yang mengaman- :r--riapa gelintir orang. Dalam rasionalisasi yang agak :rr:::is sering dikatakan pembangunan tidak bisa berja- I':'-:,arna dengan hak asasi manusia, harus ada yang di- -r,n. Dan untuk negara-negara baru, pilihan utama :ada pembangunan, bukan pada hak asasi manusia.l) [-:a juga tengah mengukuhkan kesetiaan kepada pem- -.rn meski sudah ada semangat pemerataan keadilan protram pemerintah.2) gania satu hal harus dicatat nr- bahwa pemerataan itu baru berupa unsur yang ditam-

39 bahkan pada pembangunan. Padahal seharusnya Pemerataan adalah tema sentral pembangunan. Kalau ini diterima maka hak asasi manusia akan mendapat temPat yang layak' Dalam kerangka ini seharusnya hukum jadi sangat penting dan me' nentukan.

POTRET HUKUM KITA

Hukum yang tidak memihak terhadap hak asasi manusia ternyata masih cukup banyak. Hukum ini sebagian masih merupakan warisan dari pemerintah kolonial Belanda, tetapr ada juga warisan dari pemerintah kita sesudah merdeka,j r* malah uda prrla yang dihasilkan oleh pemerintah Orde Baru'j ax Antara lain di sini bisa disebut haatzaai artikelen, Undangl undang Anti-subversi, sejumlah perburuha Peraturan l@l| Undang-undang Penanaman Modal Asing, Undang' . Partai Politik dan Keormasan, Undang-undang Pemili t5tr fln&&r, Umum dan Undang-undang Pemerintah Desa' Kadar keti Mla berpihakan terhadap hak asasi manusia pada hukum' di atas tentu tidak sama, tetapi satu kecenderungan um yang melekat pada hukum-hukum di atas adalah sifat yang sarat dengan pembatasan dan pengontrolan. Da bahasa yang lebih keras dapat disebut adanya "preventif' dan "represif' pada hukum-hukum di atas. nya preventif dan represif itu adalah manifestasi dari ir 3) pembangunan yang menuntut ketertiban. Hukum yang dikutip di atas terang'terangan pada pengekangan hak asasi manusia yang dilaksanakan yang berkuasa. Haatzaai artikelen membatasi kebet menyebarluaskan informasi dan opini ; Undang-undang Subversi membuat pengertian "subversi" itu begitu e sehingga banyak hal yang bisa dikategorikan sebagai su Peraturan Perburuhan banyak yang membenarkan peni an majikan terhadap buruh, Undang-undang Partai dan Keormasan membatasi hak hidup organisasi

40 l,(-gan mbangunan. Padahal seharusnya Pernerataan segala macar rh :nrrai peabangunan. Kalau ini diterima maka f ;." ; a n a an struk - l:111 ilffi ;il'iHlilT nsia a}al mendapat temPat yang layak. Dalam -: l,l'de &arusnva hukum jadi sangat Penting dan me- y:*Ii'#:l:1fiT.',*"^['j's #t ].1',':l ;6mbug Desal :tlil" ' desa yJnr d.-:":^::l"jntahan telah me"ru- .-,." dan meq ui,o'ri# J*lt l,l*:lratis dengan -u-: hak ururi *urr,ri,hirarkis' 'd;#'#antinya ]KUM KITA ,-L_ f a n or.r, r,,,ruil j:;; #".i, Iffl":"rI i:. Daftar ;:: Jitl di atas te, bisa r.-:=:uskan dibuat lebih r mg ridak memihak terhadap hak asasi manusia ;.;;f:. : h cukup banyak. Hukum ini sebagian masih .i-: : ak dalam t r".;.,1,*u,u- r;;;i';:i JlllTf"i'ix; :i-)un positif rrisan dari pemerintah kolonial Belanda, tetapi r* p".a"r"l'i.,1itl ,n*'* *'";;;.,)lt"'ki o"'u pidana rBaa dari pemerintah kita sesudah merdeka, Basi kita, .*uo Ti-u"k", Ia v.n8 dihasilkan oleh pemerintah Orde Baru. -,, = ;;l ;;;*T:lrT::'."n*ir:fnn i s'ni bisa disebut haatzaai artikelen, Undang- *i HS perburuhan !{engaitkan r-5ubr.ersi. sejumlah Peraturan hal ci qg Peaanaman Modal Asing, Undang- , dr. Keormasan, Undang-undang Pemili ndalg-undang Pemerintah Desa. Kadar keti rhadap hak asasi manusia pada hukum- ddal sama, tetapi satu kecenderungan ps$**gfi*;*mm*ff pada hukum'hukum di atas adalah sif ;;.iltTi ;,11i' .rlg?n Pembatasan dan pengontrolan. ;* 1,, :"il " H#.,: ;'; -\amun "'J'."-, t ebih keras dapat disebut adanya kecende demikian ad.a rn "represifl' pada hukum-hukum di atas. r$,):ffi dan represif itu adalah manifestasi dari U i:L **:fr1,r# ffit';ft H'HT: rr menuntut ketertiban.3) i;if rang ,il'l*;,,i1'*i1,,:::*i#--' i}}T.1,"tr rang dikutip di atas terang-terangan berpi a: namun dapat ',u,gdnqung bebJrapabeberapa keblkele- dicar,,dicar "TjlE""oungmengalami ,ngan hak asasi manusia yang dilaksanakan .'-an. Hak r.*";"""_ ,iam ",".,i;'";r,1t :*'* s, Haatzaai artikelen membatasi kebeb . Ruu il;;,"*',':,:::lT"r,.Tpu, yans ruma- lLan informasi dan opini; Undang-undang T, \,J, il:tix,lTi#:; [,""i,fr*, {:i:l t"-gi, nbuat pengertian "subversi" itu begitu :::rerhanaanperneriksaan-::i+"ni:J;:T,I;I;ft: e:hanaan p"rne.iL*, j:iti, r.h"bilitasi "ln' dan f"k h"l vang bisa dikategorikan sebagai :':ff -;11;il "0,1" rburuhan banyak yang membenarkan penind :ilffll.*l*':::. n",* menjer r::r::alkannya a&annya "rara ?p;lrat p."yidit".,.penndikan. :erhadap buruh, Undang-undang Partai Poli k;;:'',,:::111l.*b"guo,, pre-trial" :3"i, i'aruLalu can membatasi hak hidup organisasi pol : satu langk"t, dapat pula disebur -ii, Yang akan menempatkan asas

4t

I JUrE IFi:::r..a-i: .. temPat yang lebih terho'rmat' :- :::,: tidak bersalah dalam tfllMF.*.8 -_i: =i-_:-- praduga I :t:4_::. ._:.-:r btT*ki:-1- I :.-a Lr.u ut"r, mempercePat Pros:s luh J[tr ?{In:r :::. bentuknya yan-g sekarang r.t : :+-.--_*- : ,r._ _, RUU tersebut mencapai profesi lD& .tflr.ill :r_i = drganisasi =e-:t:al_i: :i:_*_1 i:; oerdebatan panjang'^il';;ilili";' dan .uNeS :nr-..L-.: prnsAHI' PERSAJA' l-l_-.-*., l_:::.._.":.. : 't,rt,r- seperti PERAJI;.i:Ls;' il[f-.*i{,{ oJ;;;;';'" memperbaiki RUU i.:i L-_ r::: i:. ::::_.L__: i:::: IKAHI sama-sama ry::o. kerja ]illtr::- l:-L: i ,: -_: :-_ kita temui-adanya suatu -_.--: . r-_-. - I ri_ I i.i]_ tersebut. Satu hal yu"g 3u'u"g if@ ::- L:J._= organisasi-organisasi tersebut' :-.-_ i-i::-i ::._; sama yang hu'-o"it-i"tara Dertama terlalu Jru'd: i: :-_ :. L=Z: :t::: ,i:_ -_:.: karena rancangan yang Hal ini mungkin memberi ulluijit{-i mji{;: :, ::, --::iai dan hakim perlu - :t :ij:: ::.:::r sampai-'u*pui i"tta ""'u'u E :f*i--: buruk disebutkan bahwa :r. I : 1-- :..': .._- :::_--_:: iu*t m1|ah '&1:E: =.S= kritik. oteh PERADIfi;;" kolonial "-i_:..i -_:--: _:: aari HIR-yang produk =.:::^f : _:_i af.: rancangan tersebut f"Uif'ltitt ]r '"r-::-f mu:" k'-d"-P"'' *:1Y ri=:ei (:::?:. :_ !.:: Kita bukan ;pu.i,iiii tul-L :e:,i::i: ;;;;1. RUU tersebut iljf ;;f1;tI: 3 D:aEg 1 i:-'e,i- Tetapi svukur' hak ?:il.; -z:l- -r::: l.r"ur"*J) lebih berpihak kepada :::i:a: Gi:_l pti. !:_.,- bentuk d", iJ;;.ir"sg. '1florrd tu:j -ri- j- ubah lajjlpl:.tg ",,a:i s.:1i asasirnanusiayang adalah bahwa Ir-- L.: j' =:..-2:. -^.:-i':_ perlu ditambahkan di sini T.e:uj.rgp_: :rlat ,{--: .r=.:r-- -=u: ::_ s:: _ -1_. a_:: belantarahukuml';;;;;il"*,'1':"1^1t::.'i::":l1:5r'bit' rl,rdah seperti Pera' lEEj (-,..:-:.:rr Hapu-. H.:i::_.:_,.i:._ v""s &ttB,rT.x *:::r.ai ::'iilf:.ffi::"#;;;;; t' i ad.arl-a l:ri.-;:_ : _ l *t"' i'i p'*tlJ: turan Preside", l:l " i:lJ:,':"t.Y'.HX;dari itu cul @:: :E1f:: :u;ua:: pe=j.:::-::_=. .-:: aip"r*"r'": .ir.ema::-1.::__ :ffi:Jll:fi:ffi;; l1i Eil,fr.r: : :, -: _.i.a -,;_j :.1;;' il'; ;;;r'[t# menJa 3nu--, .;j -lga .;"hYi^:*flKopkamtib Ti:il"'*:flmenjelma 1-. oleh keior:;,. _ ; ffi,t"tfiil" ii""t- o^noan &: :i:r:.: n:1',1Y11-TlT:1il; _::tuJi -ar*raa.a a1(_i-:- hukum au,' aip"r"r"it.fn-^t'"** iJ"i G*ai:-_i: -r.tru Ti' i*udu dalam-rimba belantar tidak jauh .e::: I$"Iu:,T"* menganduns ket hf,rrmr;a:€': sosial ekono*i =_ amat *i:::: a". l* hukum yans ih.mta**- -apangan kerjai terhadaP'"i;i;g hak asasi manusla Kalau l::i-a, il;;ffian ilnM.ar' o'r:q mandiri, maka ,ihr-us aia_-_,jir;a -,_;= ::reliri dalam anr seia,_; :_; lr*u- :::.-.: jap tindak pidana ,'.:s=. 'm&i[! ., HUKUMAN MATI :-:rleian daiam suatu tlndai ::ia u'T.,n:: ho,sun:: :nari itu terlalu ketidakberpihakan tk"tt:l ,id"a;*: ; Bentuk 1ulg merrura: :ernidanaan bukanlah ulruk _e oosltltp.,'; ;;^"q;il':KIta aLrdr4rr '^'-";J;' terl ?"1. i:1. liy;ilseperti kejahatan Lfl :i:l lTTberat I; !;,ra:: i-ang relah diperbuac lrri*i B-aqaimanapun. hu_kurrra:-. ";r; ll --- i- i:r,qlfu :,r be.r-:acat untuk d-iberlakuian :+=-== curian dan Pemerasan*i:r tk'*ft*#.:#*

42 vang lebih terhormat' ;ii!-. :.:,::::pokan,di pantai, :cmPat i,_:-.--- di tepi Iaut dan di^.sungai t0), berperkara' :an O"!:.1p" tind.ak pidr.r, lainnyal2).;;am- setelah iisr lr!-i.:-_! otuinva vang sekarang =ati ini belum dicabut malah p.j","t""-iSSb Organisasi Profesi :; rrr,.i"--_ f,.,xa merenggut :ldairkan. nyawa dua orang anak manusia { PERSAHI, PERSAJA, dan Tupanwael dan ]|x. rd:*'-:*".',':"u, Kusni Kasdut.r3) :ara posirif memPerbaiki RUU "_ i_1-an Korban terakhir sebab sebelumnya sudah ada hita iemui adanYa suatu kerja nasib ;; serupa yaitu Oesin. Ketiga o:qanisasi'organisasi tersebut' f :;ff#"ralami terlalu 4n r- __,'i ca.ogai vang Pertama -{ u*uliil"TTnJ,:,:* ilrTJ;ff.}**? memberi s'; - :,1iar arau tindak-pidana , U"li* -.*." Perlu politik iainnya. Ketiga orang disebutkan bahwa nr ::,t:r=pok dan membu.r,rt .BH malah ta^tu*" t u.a.r" tekanan kolonial :r':r:_ ;?:19 membuat eko_ dari HIR Yang Produk -". mereka putus asa. lepar. tetaPi justru mundur ke :amping ketiga korbar, ja ai ut"., sebelumnya sudah telah berhasil di- lur"'r.-; i beberapa orang fi' t..r.bot yang dihukum mati terutama lebih berPihak kePada hak me_ gga H, j;'#Ti:"::?:fll: i:*t"r' vu"s p',ii '"Ii"'- maJh'ada nbahlan di sini adalah bahwa ,iL", irs tensah \I:::r.aksil

4E ini reaksi frumrjl: ba-h*-a hapus hukuman mati 'mendapat -"ug? Fcr? Kampanye ke eselon bawah' :i: 'ciava a"ti *aon atas ;5 __zj yang iuas di masyarak"t' pengh"l"^t-i -'' Menteri Kehakiman setuju mutm lrbih Iannur I oro dan kontra' tetapt 'E-!ii---.r.-r-: tindak pidan^-b*": politik' :ei -*a :;.:-?, '##;";",i-o*or' pidana yang jr::a;a f.lnum harus tetap adt gntuk tingak tla O hukuman mati 15) Pre- ;] keamanan negara' Wakil mlr:T;a xran" hiia brsa mengancam ideologi serta *:i"1* adanya hukuman umiiirn !err.i:\ lerr-haga r. siden Adam f'f"tiX k"ttgoti' "tu'" Majelis Ulama menolak traT :!-r::..--a. T--a= ; Sebalikny" ltft"-egtrr'f-dan - mad. b"""ta-sama dengan kelom- @r: ";r:.-g-U.r'ia:}g dihapuskar^nya hukuman ituti FBI (PAHAMe;ro) a- i.ar=*_z-a ook "Pembel" H'k';;; ;;;;' =-,-. t"^ mati ini dan tr*-_o-o:-:Z: = il;-;;"s;"ai hukuman ;2-- rE--E ;;,;il-u'git" mati itu diperta- F--_:.;: ,a- lebih banyak f"g.tttli" n*TXl *e-a:a :-:r: ternyata tidak manusiawinya' la[ rr-a:{ Hukuman muti,"uetapa pun !,eg1:u :-,r;i ; hankan. p"^*o'gk"t terhadap segala -: :- tetap dianggup ---:--:.::-E- '"u"g;;";j"; polemik di: pSBjEL-r:-.i.: kejahatan' s:;i;g; *eski Pt" re,ri-ai -:il-iE--rmfaC: bentuk rakrat tetaPY:: rnsln E r€a::_i: hangat nam:1r *l:"91:ltt-'i111 -:: .cukup Qf :r-:tj: i:- mati itu dipertahanxan- -:-:- asar hukuman tetap berteng- ""';;;;at*irtit"' hokuman mati masih -:.&E r:,;z 3,-;zi ::i-cr= meski sesungguhnya hukuman Dfil L*.- :r- :E{-z.-:- eer di khaza,ut' t'oto^^,""g kita' ;i" bermartab at untuk dipertahan' ffi --: --.r- .=.=a=* il;; ;;;J"n kita melihat T--;: - ;;ai tahanan di negeri ini -.=, E="e: -_ kan' Di beberapa di flrturffi *;';;;d; o"toi dieksekusi' Juga n;&cE sF*a:a ;*=atr masih ada ,"'g sering mendengar rlh@ri*.rl[l]i- ptt'g"frlu'; kita masih A:A-: ;**grl. i berbagai sidang dihukum ft-- agar para terdakwa i:-i ,::E f:: I:-.- para Penuntot ""'o*Ltmohonnak iia"p, $I@:E]ttl flr:Ir€ r'z:I. :nri.lg mati' Rupanva T":ll-t:ly danJj"'tlX'I banvak ""'"tp.*s""r i.*"* r"ta' liurcrmr ;;-t::r s_:i,:rr_- i_ ?: ::ht:"5i:fsil^d# terluka' u"r'*" b'a"vak vang hatinva mrrilt:ufi :a:xr si;: _p :'J#^il; t".r["li" kita' masih cukup keras menggauli -u- rilj -: Nafsu balas dendam fu"lur-Er* .- i i':"r-- :_ t :.1. _; :,:q'1 KITA rI&[ PERADILAN :rim:i--ia? s:e:- :rt=.? Kehakiman' Undang-undang Pokok Kekuasaan k-n,i ]r-i:,i :.:_- Menurut lM ,r- = Kehakiman adalah ktk"?:1T $,:*.iJ--:.t: f,,D, "Kekuasaan ::::t:]:::,ilt;menegakkar .: pe.ad,a" 4- i-i3: l",l:i:x ;'.l;ffi .guna --:=.-- E. ;ff ;il Pancasila demi terseleng f,mttan:..: -*il-_: dan keadilan i"'at'"'l'ut 1 8) :=i.a: :r: hukum " stl""jot"v' t-ttr H"k; il;;;ii' Indonesia' l.rn:,-." ,-a -- a*= garanya Negara =

+4 iisebut juga bahwa "Peradilan dilakukan dengan sederhana, .epat a"r, Ui"y" ringan." l9) serta juga terbuka untuk 'r-:eurn.'"/ Lebih lanjut disebutkan bahwa "Setiap orang yang :rrangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum."2l) Secara umum kita melihat peradilan yang hampir sem- ##ffi :';:;na di mana kita bisa menyandarkan harapan akan ke- keam** *,::.ran. Seolah lembaga yudikatif kita begitu bebas merdeka s€r-t a ;danya hukum-an -"^::l :or berwibawa. Tetapi apakah kesan umum setelah mem- jn"*j':r:::*n:ilt :.aca Undang-undang Pokok Kekuasaan Kehakiman itu be- $i#]: a,a:: Bagaimana realitas dunia peradilan kita? Kenyataan yang kita hadapi justru sebaliknya, suatu s€?iaan yang kelabu. Tidak pernah dalam sejarah republik [=,j]ffi#:t1ffii rr.i. 3rang begitu tidak percaya pada pengadilan. Tidak E:an dalam sejarah republik ini orang begitu sinis terhadap -aeqadilan, seolah pengadilan telah turut berperan menjauh- r:.* i62dil2rr dari rakyat. Keadilan telah menjadi sesuatu umrr berbelit dan mahal, berada hanya dalam jangkauan ,; itu d.p€rtanatr4^" berteng- l rr:r:r ka1z. Banyak rakyat yang merasa betapa tidak sehat- $.g#gryrir{'r#matr masih tetap ;-- f,,rkuman -";"esuhnY a hukuman tlrz hehidupan pengadilan kita, benteng terakhir untuk Hl"-til:' fi '* n'*;:3a telah rontok. E.elabunya wajah peradilan kita bukanlah kesalahan ,.--#frfl ns*.r -ba]d.m semata, tetapi tidak kalah pentingnya adalah f.ff {i'ii-r}*:* rrc.;;3a aparat penegak hukum lainnya. Semuanya bersatu @ur= aDa vang kita kenal sebagai "Mafia Peradilan": satu ffi';ffJ,#t;**:ryt.l**x*hli.-nJ Fmr=r sinisme yang belum pernah ada sebelumnya. Di sini rrn.okun,uk hiduP.hidup. 1t-$#Jil1,$l:',"TI hrc:r-:ahror subyektif amat berperan, dan jika banyak orang enlrq::h bahwa sikap mental para penegak hukum belum

g ki' hpr::: i-p maka hal itu adalah suatu realitas yang sukar i""'g ^ori " Hl;"o*^$i-:ililJ 'diiinrcrrai. " i4r;r i1q, kondisi obyektif kita memang tidak mendo- m ==buhnya suatu peradilan yang bebas, merdeka dan i ETTA 'lkv",:,ar-a. Selama para hakim tetap terkait pada Depar- mmr.:. Kenakiman dan KORPRI, selama itu pula tangan- i:llf,lT @q:i: akan secara sah menjamah .:;ffi "".^5r# f i*H -":ar hakim-hakim kita. tm,q":.as"al hakim dengan demikian menjadi ilusi. Kalau da- rr'r'ff'l: r,;,ccisi m*^{iThilitir#ft h vang demikian hakim-hakim kita memihak pad.a 45 ffiq#@ Mbmrmm:n5g1&e ttru@D rlry==:.r:r.r y iryhsi lrrmumuh rn*,-m l4tE Eur[ jrrnf,-xfi [$.rt#Li,#;*t::T,Hlq;ffi'i mngu dryruruur" rleoc:y-E;; art a P us at J ak ;;;i p"' g uaii u ,im!F*ms$ mef:l:;[ lu:,tijdfu i.lHll -lll,'nll.ilil "J:^*"'bisa jadi merupakan t"i"uot fllllnuirmq utrEr&Sy.; ttarus dilitrat' *tt'liiutu'i"'lti- dari seorang pen- m "' menumpuk ilG :_.--.- {*:::!rJ : oerwujudan ntr,,"'"n"t , EE ff xtr F;].jIN; cari keadilan dalam kemarahan t1"u:'"1,--:^^I"".,tidakiah sendirian dlrflumtn!5{u,rr Mohamad Djamtlil secara diam- ildum'murgul ! ada banyak o'utt'lrl"'".r'#ig"iir"""u"n m" ffingudeilMruru lltt0;alnucn rersebut. Bersamanya Putusan-Pu -t I gu[$ ir(Eim :;;;.;"Puk -,:.1r kemarahan' l[ :]misr ffi ; ;; ;r j ; rti+ tufllliJilillTf lt"*;l* di penjara ,$,Mrr&ru s"'gko" vang ffl"sTlaI Hftfii:'il#;"11; -meringkukpembunuhan' il*i"i tittutt"tt"n I.,ry mrr.ir.rdlitrl- selama 6 tahun *1""" * ;',;..i, ::i,1 li"!.::'iir ffi eomrm,mr.\ u:ml"xftr5z ". _ylii#Tj:r*-:i:':-;".r iil: .ftir*ffil"in$tl !rM[.nL[: ]Er,n Iah.za) Yang menyecllnKarr cara mengeluarkan 0E Ir+t-ry 3 ---:: := )€ngxu'' tl*rii6t rfit&qfu. l,rltrrac g,ar *l;:'L:'$1l"xH;i""mi:ffiKarta dan upaya hukumtida*-r'er- # ,^r".-i""r"ya mrun&ilu !;&ro"rm&{i merana di dalam n"1'r:'fi;; pegangan' &::fr:l,ius t lro, .a" !:ll"- g dan secara y"lo ja, dan ini j..,*jelas mmnruw tryruqg r.m sedia, *if ,. t t ^--)^-imo\ ;;;-'tidak i",1"', T'. .{rn il'##,,i;i -i:! i ffi:r f,mqpu: rl Emmolr il"::T:f iilffij:; [f 'P:'*,: I €: n':.o'n,":::u i","*u*if M,gm::g.eJmc rie1:,nf-r rr ada lembag" Akan ietapi tanpa lem' il"J"ri. 'rfrim..y.ttiqqi :itg:'iicti asaknYa harus diPenl t.itilE:. r for im= =,r:ii-:.is : ,mMsI[[ *?,*trrki-flr#:r*:tX*X**+*+, Tra3trmr:r';"i1tr_ tm$l thX'Ii'*"ilff"rfi nt[i&irrLrmina. Iuu*gr SFrkurlan-vr a"r*;;; Agung ru ae --=: r [nr,,,xtX.:mh]iffiTfrehabilitasi' M ahkamah il =-i:-.i ;;"ran i!:${ilm ],g:*ilr.nt moral yang besar menge- kembali lembaga &fr 1980l9uu ;;ffikukan i n&Er.uni: $r mii&ii No. I tahun )atr5r-'"rrY,u -,,,^- .-.ha;ao perkaraoerkara pidana maumau' a"rn"a"p llia[@rrl8 ;;uu,_rar herziening. Dengan tetap daput ditinjar or ^1.taut, u.rt.kuatan f,f:nrcaO:ff llrar :ufo pun perdata v""q u,uo ku""u kesalaha jika ternYata::T;;il;;* L$i i

46 W

:e.skon akhirnya bebas dari penderitaan panjang di penjara' yang Keputusan bagaimana- dengan nasib orang-orang lain rerlalu heran. I -.:ipi .".,h s'Inasib dengan Karta dan Sengkon? Bagaimana =.r,gtin dirampas' rumah- ffi }: ::,Hii;'"i-t t ::i:"";il":':,,::l'"T.iq:iqan nasib orang-orang ffi",#;f1|:*r:i':lXfyang tanahnya "':i'ffJ = Hil'.iIl"il-;;;;*il'*t*-*_t:;:i*#u* o"r"xt i"i I - . aigor.rr, pek-erjaannya lirenggutl tt"u"u1T,-::lt Pusat "--;;il *utui.rn"aap ketidakadiiutt yang bukan 'o".-^r,i,., neged JaKarta I '"''- f:Til]:kita i:,'pen-e"altan":::Tjffi.ri.por"" [ o",u* kerangka ini agaknya semua aparat peradilan an tersebut pen *<:, dilihat dari segi manusianya f ;"trtr;"i"ii"ltti5-.or^ng seorang Pen- tl ::,j:,lTJ:f,1H;il;1ili'}iJ#';:L;ti'::iiditata kembali, ruit iita sendiri* mensamb* sa'fu &rah ,::i:":::-111,"1;*l:l;::"[]il I :;;.'*1*f;:mm ::f":111';i,#ilX#:11;ki'la bisa T:If:::ll 1 :-:*:tr:^YJf:ff1"iff:sL'*" aktir vang menentukan' ,flil.Iil96';*"ffiT3}}: I "ir' +*}[**ffidjruduh l]ll^l"x"ir ridak bersa- 1 1 :ffidi.:d#L: *.r"i.,y" lembaga-lembaga ekstrayudisial yang :::dasal penegaK tersebut adalah ro se1qk1 lil," i"t, para I ..-o *-.'u'putut kita p.rtu.tyuk".t.=*r,,*.r* Lembaga H,.*iT""::il **ru*;ili:r: t :," ::i,t;:,,1,1U,"#i f;["T:*&;ff*'"*; H.',I]:^"I. :fu;lf*..t i: t :,: * ",Ti,Ttni:::r;::[",::'# #:fi l"[lH:"T; juga fi";"$ilL:ii:",:'^l';l""Jf;H [ ::'!,-::,'iil:1,1T*'J:[,':]ilfi*tiffJ;?.IJ:':ii" a] samping ekstravudisiar sekarisus supra' ;t:#:Jffi *[l* $;;'-T,l] [ il;;=r", ',:ffi [-T,l=*;::;:",.::,i,$i#m:XT:i]ifrl'"TT:iff :f .'H.:':;i,l"X"lj:rf i; tutu seseorang ,h-.a kembatr: '.:;" haruslah ::^ X ** *.=,.:"'i merampas da.ang, menjatuhkan nama iim'J:;"tt[l*il':tt*:1-;":;;;:x*yffi,'"1;"*ins['l,*i*;-il;;;;"--;" sepanjang mereka mau' Dlrp inilah ili,:i[^'-Tiig:i"*-*.*'l;lI rt^ttu*"t':ff:':J;.t"T*i*:ltril* ,-."h rerjadi. rojtur"tiul opstib dan opssat telah dari desa sampaike kola' enqeluarkan-::i:"i;; kembal! "*11::I!B;*h* :.ampir ke semua sektor, :'.x,#:1::irtti*l'il;1lT*lil{x#=";:, j1['"i,.1ffi'il:1il":ffi :'TJ.1,f ;n# :,ilI'il,1:ffi:'";:t.:g'-.1Hi1ffi4;;Jli**T"I:::fJ;.TffiEtarr Karsr'* Jl':::llil:i:; ,r,""il L,ru,i ouro ,^m:-,'n*ffiHT"ror" aparatnya menjelma ,r,.r,3uai duru' rarta o1 poremik rebih ::".ll,X 47 :7-:: - ds

Ml, llhru r ,r0kdfrrb f,@rur flmSis titilMu iltuwuL.ISi f****fi+fi*d##**djadi unsur Per I HI:T.,iil,'Y.T"t'J-;;; fiwrl {Mr, qm :ffi:ilff trll'r"r{##i":il"t+*n'rr,,*a I rrom r i*"i.*,,,'"', rolfutr r&irn "", . 9'i;lf ?f ;.T:i::::{[* nemuka *"':;; I ,dlryI., r! ^sarna' l""is fi*,::ii] iii'g"tk"r, dan dibatas^ blturur,50. pengarahan I rffitmurmmu '";^0"'-t'ili kemerdekaan "iJr?"ig"", tti,T:il I rffiiniiu@il il*; fi l"I"'Lt1$l*'I" ryi*ille "Tt4,'d;1ffi(': I iillufum. i ;q*t y ad'! l t*" ;; 1'- i* a an g menj . lrtm& i l'lH'i"r#l' uai'li" ,;:*flT:*i.:'s::T,l,..H=:i'Fi#+"$'f 't@rrmnft m ililfffil Fn "'[EIr* bl qmurm ,*ilthdtr 5IE #*nir-+***jf;;gffigsa* pq rrutmn luuurur Im:f xi**tfu11gglg"g'g;"'."l1qi;d rhriiulu lh ,r*ut sakit'. Merekl yang n lmuee & (ekstra ko.rr,i,,rrional) ekstraYudisial negara' UfilnuLh, ]IrIl/tr 'a:#'" ;;;tka seuagai warga lhm/u ftr0lo!ilr,r,ai& TAIIANAN POLITIK 'nffid! ffi pollrrK t1i::t:^Hll'i:;;H.|l: ruffirut! m Persoalan tahanan n"lt'\ "'^'11-^-r'on soal tahan kita menl 0uuou, ur: ,.,","t -"'* t1n"l-[Ti::jl#"3:',:Tsmi flltnn,,'q,mr,' gr;:; ,wfl[Ttr f;$: ::::li' ilHli i:r- "T: meringkuk dt .:TL1,j:f:'i#;;;nan akrir dara,,i G3' in&$ silmllr ":;f;iTlorans-orans v*c -1ll::lft"r"i ,Jn""an politik golongan PKI dan dikategorrra L 48 -.--.-

takut l perlahan Perasaan I o --:.: mereka, sen politik - u rir:::sran. p,rt"u n#",.-t:'""1". GSOs/PKI sudah la.rang mainan karena ke- i;1 Juga sudah tidak Iaqi.jadi :( -r,.i. malah ,rru p"il;;;; asaan vang begitu Perkasa' :::: : :: ...;;;;;.;:::T:ffiIilTah p'urau n,,,u,,,a"f, akal sehat ri pertimbangan .:=_:::nvaan unsur penentu dalam me- Iang.muncul di sini adalah apakah benar anlah. kita melihat banYak f :: ;,.::iT#:i,l,u {""g,.*i," ii .i,,."h tahanan? Kita .da diiakukan Pada Para rsl-

49 ::------)- n'?M ffi,Xflf5 '@m uiilIni mmlilroW"r=a u1:Jionffil\-rH:- :r^L di,akai "o' r-'

{'ffi*ff

50 Ee- L

::-an jadi hukuman baru yang dijatuhkan oleh penguasa ::::adap mereka. dan sebagai gantr- Iadi Pihak-teroris Peme- .b'"eui Yang gLRUH drse- Yang P"tu ur' Persoalan buruh adalah hal yang paling sering muncul di "a""20 Maret Yang :r:=ukaan. Ini karena jumlah dan permasalahan buruh ::;r:r hari makin menumpuk dan kompleks. Pelanggaran n -', asasi manusia mencapai tingkatan yang berbahaya, dan ir;"ru:t+ u:,-li-k majikan dengan buruh bisa-bisa berkembang lebih - '. nenjadi konflik orang kaya dengan orang miskin. Kecenderungan ke arah sana sudah mulai terlihat, dan rrii-:i:-l'a ini adalah hal yang wajar apalagi kalau melihat u:r:-,::-ri buruh yang kebanyakan hidup miskin di bawah mu--,,lar minimal, dan terhadap mereka tidak diberikan cukup ffi ur:-:dungan sehingga bahaya Pemutusan Hubungan Kerja rl-r-t menjadi nyata. Para buruh sering tidak memperoleh rin",i.gan dan pesangon sementara jam kerja mereka melam- ;;iii - iaras. Banyak di antara mereka yang tidak tahu status *H;+ii;tq' :rr{-: mereka karena banyak yang bekerja tanpa kontrak, {iar: :ilpa Peraturan Perusahaan. ?ira buruh tetap menjadi alat produksi yang tidak ter- ;,i!.i#il;;Ift u:-:-:{i . tidak juga oleh Panitya Penyelesaian Perselisihan I*w-;: rP4D) dan Panitya Penyelesaian Perselisihan Pusat ff,:Il":ffi:,,*::sl llui F,iedua badan ini menjadikan buruh sebagai korban. il.uu: r:,au pun P4D dan P4P memenangkan pihak buruh ;:*i:l:",':JYl:3: &illsn -j, f,utusan mereka tidak mudah untuk dijalankan. Ini lilrr,ir$ r,i.:!: contoh di mana pihak pengadilan memihak kepada @,i;ii xi**i:- il*::"u:"ffi:L*';; -.:{i? para buruh tidak begitu mendapat perlindungan ruiu,,ri: i:ierasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) yang merupa- m**:",ffi.'i::il 'Onm ry ;:ah tunggal buruh Indonesia. FBSI kelihatannya * mrh:':':::ii:*jl rmnr.r =enjadi serikat buruh yang "baik" dalam arti tidak ::I il:;"'iu' r'Y'u* lrrml r::ada konflik dan karena itu sering menutup mata sebagai va mrua;, ;*r':qketa- sengketa perburuhan. Pengawasan pemerintah nil*..tt" tnr',i, - rrat, sehingga kehadiran FBSI tidak begitu dirasakan. a"a^n, laran8an lisensi dan rtan 5l t d -

Buruh-buruh kita tak ubahnya bagai layang-layang Putus' ** :- ?-JLi: Agaknya inilah bahaya memiliki satu-satunya serikat buruh' =i:r - F -- : " :-Ll --__: Hubungan Perburuhan Pancasila (HPP) yang katanya -_-- :rr=.=-::..: _i_,. ]l :-:r-_r lebih meHnJungi buruh ternyata masih jauh dari kenyataan' *, :..i::_l masih harus dipertanyakan sejauh mana HPP itu -: *** :.::J _-=-_'.":,- Malah G* rir,rEii. =l:: buruh, ataur bukan sebaliknya merugikan buruh? --_, -; r-_ ..;- melindungi - ; HPP itu tidak melihat Eer-li: _;_: __._- Secara ,r*o- bisa ditafsirkan bahwa --T -j.it fl&Iq" c--=,: l.: ;?:!-;-r'_]':- pada realitas sebenarnya di mana burut-r itu amat tergantung f,fEr @ lE-.,- :- pada belas kasihan majikan. Adalah tidak mungkin menjadi- **=- _-__::'-- i[lrruII[t! D!r"-reml,n ----- sebagai p"t.t.t majikan yang berhak mendapat rr,elr{a:r.1;-:-.-- ,_*], ian buruh t l--- =_.11 apitati HPP ini bukan suatu /e1b sewice? keunrungan. i,r*,mi Sejalan dengan ini mungkin ada baiknya disinggung H'** a --:?-r 1liu bahwaiukum petboruhan kita meskipun sudah banyak yang :,i.-:*,i r? :=j_:{g?_.: E-L:#-s-i-: dibuat pada ,aman kemerdekaan namun masih bersifat kolo' -- *r.- , iiil nli:i tLll ..,,,,. i,.,.- &t*E.ufl rt:s" nial dan memihak kepada majikan' Hukum perburuhan kita :5ii. :3i:{: hak-hak asasi manusia oleh !qr-:I' i-4:.;. ,_==: = malah memperbesar pelanggaran --= -._ majikan terhadaP buruh. Demikianlah, maka kita melihat banyak masalah per' ry r&. ffi,*"!rx ;Lrrs buruhan muncul. PHK terjadi di mana-mana sePerti di P'T' Tragisnya buruh @rrii rqrm.ryn,',; -Ie-i Textra di mana 34 orang sekaligus dipecat' !} ;:;ac,a P.T. Textra yang berjumlah di atas 500 orang setelah bekerjl Iebih 5 tahun tltap diperlakukan sebagai "peserta latihan" (trainees), bukan pekerja atau karyawan' Dengan demil mereka tidak berhak akan tunjangan dan lain-lain fasi yang seharusnya diterima oleh buruh suatu perusahaan' PHK terjadi di banyak perusahaan, baik perusz asing maupun perusahaan domestik' Terakhir kita kanluluhan ribu buruh yang dfkT4(an PHK oleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Kalimantan dan Sumat a Mereka adalah korban yang tidak memperoleh Pesangon apa dari majikan. Di P.T. Van Houten kita melihat majikan melarang buruh mendirikan Serikat Buruh dengan segala cara' seperti ini banyak terjadi karena para majikan pada urnr nya tidak senang akan adanya Serikat lY:h di perusah mereka. Celakanya, buruh-buruh kita tidak berdaya

52 Flilrr !, -

bagai layang-layang putus. saru-satunya serikat buruh. h:, =aFkaa-mari rasila (HPP) yang katanya *-s=ii]*'i?51 P1" buruh ,.or urasih jauh dari kenyataan. t u,.* - p" - " r,lkP'-'d;;; :endapa ,ao sejauh mana HPP itu " . :.' "'ip;:'i:r"ff:, gelilrnya merugikan buruh? ; :;;-1 i#":Tffi ;#,:' J:T*fi rhta HPP itu tidak melihat *'r* *;;;";"':"j:- Mereka b.k..i r buruh itu amat tergantung '"" Izh ridak mungkin menjadi- ;=::il;t ian r:mg berhak mendapat ;*,1l#;:1fiit'* ff,:f,,# j# ;* ;;;T['i H1]i#:i,:;tx:"[:il+#f n ada baiknya disinggung rcskipun sudah banyak yang narnun masih bersifat kolo- rn. Hukum perburuhan kita rnr ! -; . hak-hal asasi manusia oleh -H*ftHomln--rt:tr**di:_ bencukyar fihat banyak masalah per- ,ffir" - .fj m2na-mana seperti di P.T. -VANA KITA rs dipecat. Tragisnya buruh , as 500 orang setelah bekerja *-*j : :.Ii:"J:f"rllnra,jika pada akh. n sebagai "peserta latihan" _* *l = #;Tx,i:l an?wan. Dengan demikiao ff:tr:J* #i: em #,:$:1#: rngan dan lain-lain fasi _,,-. bansun an; #11", f i.o,i' i.i l" =o: -.,. manusia. :#,ij*l: Lruh suatu perusahaan. ff:ru. '1",rry;;."u^ "t"ti P;r nrsahaan, baik perusaha r i_.,: a seberu,";fil,,".Hi;*i?ff.I*lflfr# tik. Terakhir kita menyaksi makan PHK oleh pemega li Kalimantan dan Su memperoleh pesangon lihat majikan melarang h dengan segala cara. para majikan pada erilat Buruh di perusah Lita tidak berdaya

53

I & ll$uluu,. orlulltull uuls a["rrf-r:rE qrylEil!& e@[

lX{ilii&m ,flurmmumu, ,unPL i ![r

CATATAN Ulllllbs,jhrml!- ilorilum,co' """""""rt

tf,Xlnt,,r:'A'#U*,t1ru;+::l ;' Ki"b'|Jnd "'l* '""iffir;r,r,1,|txz;xitrrr!^*,'*o*'nuou

\W,!#;';{{{{#iil"),,,r^,,,*l ;ll*ll': \- i:. ir* *e*'#i' ::,::: )' I oo^n^

6+ flrr; :l:d-t ,- h mengUtip a !-=F.r--E atau }eluhan, sebab ai?inya ,rd"-h b:fl" ketidakadilan di beca pada makalah Robert O' *, ;';;;i.',[T:",n"rt,"o "-- -; OJf: Some (Jnwaranted As' Ji.tj- ;--4oresia de Bant onggal6 September cr Pusat Dokumentasi Hukum' I9g0. i. rrto di DPR tanggal 15 Agustus , Pc=erangan RI. rd,a maLalah Herbet Feith' Re' Vul- -4si4 Old Strengtl*, Neu g,non, Inrernationl Affairs-Chris- h,lm. {9-73. '&*t, Social and, Cultural Righu *d, Poliical Rights' tn Bontuan Hukum TerlwdaP iu.o Hd.aru Yang disamPaikan r979. Luo. radiogram KadaPoI IIlSu- lada scmua Danres Polri di Suma- Surat Berkelakuan Baik kePada r G30S PKI. APa kesalahan anak- Baca ha' ioa.s 1'ang menghukum' rembcr 1980. l. agt J dan 129 Kitob Undong' g Huhum Hfuna' i z xuoa lJndnng-und'ang Huhum q Hrteum Hdarn.

19i5. EO. Hul+vman Mati, tarrggal 23 J

6$ L9E0 dan Sinat HaroPan tatggal sn64.al 15 Pebnnri 19E0' avt 2. 7ayt1 *

55 CN J I. u \o{ P O t F -$i[

, f, d Z t il -ta

I 56 : :tr[" BCRU}I DAN HAK ASASI MANUSIA ) lt -$i[ m0$.rr;a.\-TAx

liil,,u:: -_=a tahu: 1flruumn*s. ini kita :.-: z.an o..l.l_t'1u."*an n { o ,,r**uurr L:{r r;;f;;;lrnenyalsikanamatke o o B\ .-ro.kanburuhan*.1i1 permukaan' 'um-.:!I:dri- -.:r media'If ;";';:f r,,*r"r:.: o, ,""t"" :,:":::sra ,.urri Ti"i'tt-u'ga i.JiJl, fJffti:: :r-::.an p..J' Bantuan Hrk"r";;;;;;, meronjak {!e - L_ ;;;T;:.::ll s nmurr-*r - r.-: . ", p"i;;;';'Ti#li#- warat-1"cY,rnsdemikian inu ?nF':. i intensit -\*::r:rtri"#=1urr:=*' t'";il:tl j*r.##*n: urtr&r-.r --"--=, memans amat ;,;: kompteks dan h*-", ,::lJa:{*r -l 0 tahun *-, -._-, . j...... r": sejak b erdi rinya ; :ffi u. iuar. o rde po*= -..,.,;';#' j^Y Kelijakr pemba- Gftrr" i-r--: jrr,* -bt"tuI" muk.o;;i;;t""""n*;*;;;"l"ffti" ',,=::ra,r$-.:--a:-i. i,u u..t iY"k fitrj **r .="--_., pirami ja rori"i nn.* **"u" Jtl,tl_o, .pji.."k lil , _-:.-];".:;1"_o"q .5%'t0% etite sosiar kita.a) lmrli banyak tersentuh :,:=r;*";;'il11..,t1uk oleh nik- ..*." unruk :*-, 1." i ffi ""r:'j"1".,j;::f,:,T: mem. c: a-:: r:s-i Tiagk", keuntungan E F-_{,*..:-i urli'r,lcrnPerbesar al ;:ffi :l,*"fi j;ffittJT:r;T*l

57

- -:,F

ml @IG,ffi HtuSillEM JllffflS oro: {fu ,ilu& L*m& ffiffi ,,qs" ilut@. MS,IA Mr{ &elilIL MSI5ffi $illf-J ,-. aL --:: -__- l6ill*E -"?qP'- Pryffi&, qrcifrfl. ratr ffii'*i##+s*g#nfitff${irg r6ilfu ry' rto*n i[ro, {ffiEIsflIilI@I nffi5&, ru$uE! xo@flfiat'ii@ili

,rldi::'T:rn'm;-#;*;tii:::,u"* l,ilW iirrrmnrur'",--mmu''$i? ffitmfirt@ un, I J,,nnumiorru :."T"*LT4':!:{"J!"[!J{""""'1',:":":i*b",sdirna' mw0i &M Trt rdil{ruuruqurm m'rqt X':,H".:1]!:,:*-:'::.l,TiJffi ,"*Tf.l,:-$ $lrulffilt llfimlrlliffir,&liiilxmililrdl oL1l en t1'# n."s"':Y, jif i;""";-..*k -.,, (d.e pena &mr Ul&r@ @ *i*ff *i*;',t*1,'.i;y'ili,r":t:;:";; menaiarnnla Poro seperti di fil'f".,-*'.,"r::::*r*%:'T#::"#l"J;- ^-iaAas s,Irll &[T[ rr6e1Iffi&lr. .T*; ffiry .Tm'o+tr@ lilutu tl@ml olr$rimr: cii mrcm ro irrl @,,rroruu! lr"iiam @ r, fu il:qmrye, eqmmlr@ lhnttlrrrr idiln rroilrqr d*'l#q*f,***${t'ff ffi ,h &ffimtu Fmmul n@r mw utturymu .ffi-lE@''i' :l SlnEtr : t#H',,f;"rn';*xl;;;*o$ffi

58 h*

keuntungan Para Pengu- txu,rtu }ri. ,i ----:r-rgan .bkan negara ini dikatakan yz . *rft,i" multinasional'6) gckuensi logis dari cara kita raru "faktor Produksi" Yang il,:,::.li##r3rffi ,fllitltrillriL. Ll:rr;_-l; lH13''".*'tr,yang rrne lebih menguntungkan' :lasib dan tidak rnau qun,'--e: -;;-;-:::urerqel(aburuh. p.f.** vang harus dimiskinkan ..; 1"" i :m*ilr,,.-J;.:i =;':;imas.a.deqansejak dini *.1 dalam :ail. pMAn dicadangk;;';;;"pT; uruh-buruh berada '-rE r rvrul\.'-' lllllilt!,,,tirlllllllr!,,,rir, : 1..,* -...- ' ,;,Ini tl.a dalam menjual tenaga _-.Jumrum yan*"ffllf":Y-o* '." membuktikan dmu . .--."-*..1],.,' ke struktur karena itu nilai atau harga f]ls it*thak di n'T!- - r :::-, fl.ll,o"rl harga Pasar'8) j;-' i,*),|;);;!2,:+ffi .;,:iliHl;:: karena berkem- a:i r temtama ffi ff fi{ffi'ffr',:illl*;ll"l,ll'*# rilasi yang Perlahan-lahan d.i 'lamPiran" dari mesin- but"h telah rta menunjuk - "'r q'r4L rtoak [3pyxft irr.r).g) kuum ffi"fi**,,9r"ffi:,;ffi"ffi;:,li#["Inive Declara$on mereka berada -:r.:ertationat of Human an di mana corr*)tol vto u :1t'ur, rtcortom'ic, iociat og tidak seimbang 1i -"7 'i-ai*, tntemattonal'"rntemationa, l^-,:^!:'no1oic, social andand, Io--" on ciwt and ielebihannYa berada Pada l"--t"r.';;:r:*i'::"a'nt:'" Potiticat kita menYa mm :air:ark yang dikeluark 'srurD€Ddilsi vangvans dike- srrultural *", i,i.i",lij":,:Y*'ndasioleh Perserikatan rergantungan ( .irn-i"i*r)an Bangsa- *Yrp*,r r.centuan.r"rtentuan-k€t€nrrrant^'rt::! Labour organization iuga pada waktu Yang k.,;;;;;;t"# IXff:, as the o panjang ffI:::# ie oPPressor --::: dari hutum internasional^_?f yang sukar ngan menindas sePerti di -t.i dib"Yur oleh setiaP ;::S, PERBURUIIAN apun di negara NITA oghadaPi situasi,Yang i-ol d,i Polattdia."' Ada uatu Pertumbuhan e sleratt conditio sine qua rmat dominan di kePala oha. rtas bukan saja mencermi 2n buruh sebagai i. TetaPi lebih dari itu {po.erirssne.ss) kita akan

59 "-T---,---

Penanam modal beramai-ramai masuk ke Indonesia dan UUPMDN' terutama setelah diundangkannya UUPMA --:8"-- i:,=-a-: 'i oT- ;arcr-i, 7- tetapi bersamaan dengan itu merek" jYg" mulai menuntut :- i- i-:--i--: burutr-buruh Indonesia dijinakkan karena tanpa buruh- agar Ehm huroma birruh yang jinak, pembangunan akan mengalami kemacet' f.US; .r. nrri"ri tt".ty" i1o, berfungsinya organisasi buruh dapat ukT memaksa II [!&n!l8 lr:i&,iJir[ pula menimbultan keresahan -politik .yTq rEr=r --;:t':---3a 3r- :s' i.t"rr.- modal menarik modalnya dari Indonesia' **==;--=j.' Tuntutan para penanam modal terasa amat kuat d -+a""-,tt*.*= secara ekonomi mendapat pembenaran' Pembangunan **G.I]--.**=.-;r.&'ail.: Kru *m:rln, *...-.* -;*a I nomi sudah amat lama diterlantarkan oleh pemerintah ErIi[- * :_- hampir ba e E.*{. * karno dan itu telah membuat negara ini **r,**J*,JJi="r.-;H*=I,-,I= Sekarang sudah waktunya menata kembali kehidupan lEti1:- itu kebebasan buruh berserikat - _ r-. =- T nomi kil meski untuk ----=a : ekonomi rrr y-5,-- a:rar dikorbankan. Bukankah sukses pembangunan -

62 -.*ilircl

&ulliuumrul- se:aiai ide. keluarga besar maka ide Tridharma mara daran *m":..ilifi ""ttatrgalr '*;;;1,1'ffifl:1; r taoPa camPur ffi :f.;,I"i::r;';,;;;,,_11":i:1 ru@rtu',r L cJsalnla' -r- hubunlTL,,,.r!n62n qoer- sr.:e:uinva rid.ak releva"^ ;;; '.*1;;" tidak cukuP untuk ;,{ur<ir;, bicara mengenai tru' i :*xrhi=,enshment d.al-am h"b";;;o dalam Pembangunan ,,iiu@[Wum :fi''- : antara majikan iH;;;omPleks Uenurut Hubungan p.iUr.,rt pancasila mutlak perlu rmmll!]ulg..t,,r.-:;: Hu- :. : Lanlal "., luI"*"i"oaran o^Ieh sejauh a.kan banyak ditt't"xJl "karena^:':'lto1an1 ";:{^{" Ltrl:rt #:::{:;:yang-t- ,au6 diu.uru- xrruhanPancasilainimamporntmPerkuat.bar- '{{Iumutidni-,***; Soeharto ;*:,,,,r-*_-;- - "#r ^",l. rv FBSr I I- *n terhadaP T,"l'H;"',T':,l"Jf f.J;:; ,ffiu,w*u : r : : : :i ari, ;;I;"I;i1,Jj:i:,,,1Hl.nke- 7 Desember 1s]4 Pall;ii^'^ri"r.ntrn.r, sebuah "Tiiruo,ru:r;: perburuhan Pancasr! perburuhan berdasarkan pancasila Perburunan ^'""-"-l".ooruhanr __-L^n pzncasilapancasila-yang yang uou:mumu.airi: harus kaum buruh sebagai manusia. nengenai peraku daram Ini tidak "hubungan"hubunga'l":":li: :ffi;-;;;i . srbagai "to*rin,,.-.-.,1, pengusahanenqusaha ddan barang dan 3asa \"-:::-;k'r., ffi l".ff;,r:T,lifffr:,ffi{ luksi " *"oif ilrriaueffi m.i:l;g:a.'..iff:"",.11fi atas3f,ar mlairu,.^ r--? Buruh sama sekali tidak boleh l,l. ciidasarkancildasarRan 1a:g-l"tp*Tdan ffi,UU-D' rxillgi{ir"i dianggap casila :;:a .ebagai unsur produksi, esel,uruhan sila-sila -lft;;^;;;gsa dan kebu lebih_lebih tidak mbang di atasr];ePrtr ,m*ff-:Xm#fi1]!6;l. hanva s'bugai basian ilii"i""ttt""'.'n' ^-r"but adanya 3 prinsip s€mulafseminar itulfu menr:*::;.-urcu'*- P fr,irnr uaur: ;4i hita Eusvapmva an ierburuhani"rburuhan telah menyaksikan suatu sikap t"rg mendasan baru *, hl1aran. Kita seperti u.,iia"f"i meru ffi-"lli}rlJ Binid,ilmrir,- u; r.ang yaitu prinsip dekat dengar, .uru keaaitan, ae- *ro, gso han.darbeni * of ;.s.a-= xranusia In, dan sejalan dengan semangat **;*;:ftni tpartner in Proret i;ii:ii':Kil'i:::'":); f r[lkeiriummr,i.L: c:a .ekarang adalah, sejauh mana asas Tri- memajukanmemaJuKan-^:'r':::rf Q!w*"'"" '.,"ir, ' luuu u mw ral.r, iu,dan "{;i'::::;::,;it\- -.--;-.,^^; rrait,yaitu Drrosrorirprrnsrp :::cerrnin dalam t."y"r"""i J.1auh ;^.ia rnulat sarira hangroso .woni : ::::---;r:an pancasila mana (auaten'j:L^- ai;"aif.." ;;;"dalam ;"**mawas ourditi \@w*'---i.rr* *:rir-! : ::-;.ir dengan ,ilJ'unruk bisa+,i.a dilaksadilaksani majikan? Sejauh mana FBSI ini jika benar-ocuo^'^,l--.]"-.,"rUu ::l:1-.: 'L*r':j:rian _cita ra orinsip cita menghapuskan kenyataan warnawarnalaru u1'T*u0", m*nurya in memben*"*u.'i "'^', *l3if",Iit'-ujadi lemt t:" :ssendage of machines? keras berubah oia usaha Yang ;ff;;;;ran Luruh ti ogaroran tajam anrard majikan i"t"l1-:::":";rooiryukare,"lt.r""gs"*ya ]h]TT\G.{.\ PERMANEN oli"ai Persoalan rdalah sebuahsebuan "keluargartru4r6- lt^t:],.r,'11*rffii lenanvaan di "ai* p"!1'^1-*i podurtion. furlh- atas adalah jelas bahwa ar ptofit .a17 (obyek) tetapt terah :e.,h berada dalam suatu faktor- keti.g""r""g"" 4r menjadi Pt"_iT_:.;;'.*a kalaukalau'cidak tida :kibat adanya *ffiil? lffi:-i: il;'i;i;;" pola hubungan"ya;r;:

63 ringgi. Akibatnya kalau ditelu-.r.r.r botoh bagai hubungan proses pemiskinan kaum buruh a nindas. Hubungan majikan dengan 'ri- "us "oppressed' pemiskinan buruh Kedua, akibat tak terelalrlra' o-ppr"rror the Proses d."s;" proses ini kelihatan- adalah tidak menetesnya hasi-l pe ;;;s;t;;;i"nssuns ':P-'t: .91" pembangunan *."a"p"i aot ot'gut' dari kebijaksanaan :agian pendapatan tidak merara kita' :ah kaya sedang yang mishh "yfyang dilakukan para pit""tutt" pembangunan oAd" keter- '- beberapa rril yang mendukung sinyalemen ronteks ini dapat disebut bahr.-a r -yaitu kebijaksanaan e:a membaik tetapi dalam Leu gantungan permanen ini p"t:\"' kepada mod-a|' :e*anya-tanya. Rakyat Lu ekonomi pemerintah jelas-jelas t"iTil.t\ .yang (dalam arti sempit)' r-nan masih cukup banya}i. aoa mesin-mesin (teknologii dan efisiensi -';a harga kebutuhan pokok.15 lllll; ::;a diserbu dengan barang.-:a--, *iriFi::"i'trrur;l#**"[*:ffiffi fneruPa- ukun mery,lsul kemudian. Ini lagi-lagl - ahal yang tidak produkrii. 6 diandaikan (trickle doun *:njadi 1""-t-pf.*entasi dai teori lelehan ke bawah satu penyakit yang berb' pembangunan Kehidupan buruh-buru-h lur ,ioryj' yung menjadi kiblat para Perencana inilah pemerintah :ilasi di atas, hidup dal:- }., kita. Untuk pembangunan ekonomi-makro ;;g"";"d *""'kiyu perusahaan multinasional' mengga- r:'cudayaan konsumtif yang mr mempernudah penghi- amat rendah antara Rp lakkan diciptakanny a joint'aenture' -asih masuknya tenaga (ahli) :-:::. ketergantungan permaner t bahan teknologi a"t l"*Uolehkan .tralagi jika diingat bahu-a c,rl-k.r asing. 33) pembangunan makro :oa di bawah Rp 500,00 per b Ada kritik terhadap kebijaksanaan kritik^t.erseb ut tidak mengubah :,r:-lsahaan yang seenaknva [Ee: y"rrg CrUr-, i ent e d ini, tetapi yang telah iiambil'3a) malah kebijaksanaan :-:--rh harian lepas dan t'c?'r!r kebijaksanaan yang besar .t ri.."i ini telah diattgkat dalam bingkai trukum ca-.i:s buruh P.T. Textra.+i Untuk memuas- Ketiga, lemahnya posisi b""r.r Garis-garis Besai Haluan Negara't'l vaitu, "nl"g'itix, mengeluarkan i."""0"""* pt*trintah teiah pula {i*-r:na tidak berfungsin,va FBSI kelihatannya. OtStn"n :'-:-uh kita. FBSI telah begrru cer serangkaian p"t"tt""t yang 1111 padat karya sePertr l;:: pihak lain, malah oleh senal ;;d;; Iemah (vang pribumi)' vang ";"-ran dari pengusaha. Dihara t'""",n: #,. : :#11 u:rg sekali gagal dalam mee Iill;i,.l H*: lil* ",: fi" 14 .".r. x"ui"tt 22 Januai 1974 dan Keppres :'--:ir vang ditindas p€ngusa:i sederhanal t"l:: berbagai pelosok teDra-Er,g dan 14A^"fr,or"r, itu berjalan dalam kJnyataan? Jawabnya tenrang keluhan- :'-i dipekerjakannya wan:E6 6 IiLr. j"r.t. Beita-berita di media massa ilil;;"gusaha l;;i d"" p"t"t' domestik adalah bukti r:-i.-a:n, tidak dibavarnva fll:-'ar multinasional' Sete- ar'i adalah contoh dari gaeai: nyata dari terlalu kuatnya perusahaan i," adalah indikasi betapa tingkat ketergantungan r":ni: i ang8ota-anggotanva. ;;;", ahli asing begitu kita pada modal, teknologi dan tenaga

64 Akibatnya kalau li.lltl"Txff; [ ::qf. ditelusuri reru I prose5 pemiskinan kaum adatah Proces ini bu.uil;;;:tii*pai.tuntas keiihatan- Kedua, akil tur t...rJ*J;i;*" pembangunan. ffi Pembangunan basianil";;ffi.,',:r"**#::#ii$i:TJrlH:adarah ca* _.111 - siavalgm.n E keter- bah kaya r.a^r"u:",J^:1.:f:"',*ereka yang kaya b..ra-- i* kebrjaksanaan ii,ri" nr hepada tura,L.r*ii ffil'*J#f, f;i:l'l*:ilTil' ;,iil ut-"n modal. membaik ter d"I;-;;;";2endapatan per kaoita arti sempit)- bertanya -tanuu....u.yy:l plli F@banguaa" kinan ri""'-iil"i1'1ff ra .t"_ masih :T ilT:t_}*:: eironomi mikro nya harsa -J;;'Jf":?J* ,.*Iki,, r ,lag^: lagi ifi",;$"f:.,," d;,". menrDa- Pula_diserbu dengan rakyat kita telah trat 1 bur".,g-6"."il:1"" tnchle dium mahal yang roa. *tidak o'"o*':'' perobangunan *.ru3ai yi", ol"ah pemerintah ^*t';";1:;'-:Ifrffi',:ilf . Kehidupan bt hona]. mengga- rrou&h pe;iri- iHil:,1,;1"'1';*lTdF j.iiH:"TT:TT[11".i17 ara renaga 1j61; *"'ih ;;;; ;;f'1Yan$-mahar' ra1 eaaguan .,?:+: makro fi].fi,H+:*# *+Y'il#;if "1 "ry{ ceat meng"ubah n kebijalaanaan ,,i*:?d:,"'.,.ffi ntu-m. vang besar l;.11:1ffi [6-l?ji Lo.ru} memuas_ ff.t'rlffi,;f r mengeluarkan :T.*:;";;;:,,:;;[ll,':*t.i.li:: , Ketiga, Iemahnt orrp*rak pada u kana seperti oec 2p hatiffir=ffi pihak Januari lain, mala i.i"r.',.ff ,.n Lira, sejauh d.ari. pengusaha."1iL;#;ffi ij:Tkepan- ea Xeppres sertng]::91 Dikataia]r'-;-;:::, r._,iluemrkran _t:"lssap 14 sekali gagal dalarn karena FB5I ula rderhana. dan ?uruh yang ditindas 'iliT i""teni membeta buruh- caag keluhan_ aa.i b".ba'g;^;:il:f:-*saha' Banvaknya keruha" ;;;; t ada.lah bukti ,.1;f rr"ional. ,;_fur ;:: Sete- ;:r; : :#i",".1#,:sampai jauh ircrgantungan ttt'j"'r"" lft nva.- adarah .or,roh 6lyj"F,:11!:" il;:'#"* asag begitu nasi b ansgot" -"orr*"ff s";;-;"*' fil?ili.LffiJ",rn:;

I 65 Ini adalah risiko memiliki buruh_buruh satu seri di anak-anak campu ansan di industri krerek di X:::us - kau. "i Buruh_buruh rang, sebab jika tr:T}ilkita n"rr, ffil,.l,,- [# .]il;1,: :ixT kecil di perni:r:a.:: *"ili*,rr., u tetap tidak terperhatikan. serika t bu ru h maka Juga pa:a .d; ;u -i; n o"1t ini semua ..r.r.r.r3.rkk"-r, ffiX{j n3:::,iuu ",' ",-i.il Jawa. bal:-*a Fts ; berakar di luar kota u p a y a p e i'r',' ;:'#' besar. Orientasi r b a i k . F, :l*:';t":t"t ' yang.:t': dilakulannva perusahaan =a menghapus kesar", besar. dan pengusar" *:i:1,::tl":i1i"l,"J:l ::tfiffi:: Kedua, Orientasi di atas sebagrar j; vang terjadi p"a, u.r.uf mata dominasi kebijakan ekonomi y"; ;; oleh ,r# a',;'iffiutupuk a n sewen "r"J "p" pengusa r,, ."ii" J",' ;:::,.TTt'' I ang-n.rriJ dan capital-oriented.. Serikat-se.ik* buruh' buru h tersebut UJ u-oirgi" iopii;ss' h.;.;;';# tunduk dengan kebijakan t..r"br,. cr. lo Sebab-sebab kat-serikat di ,r." r^_ , buruh di tahun 1973 diJ 111'o, ll)"r",,:' i:i._i:l;:.*ii",l[f ",]:n daram satu Karena kita hanya memiliki ,",r-rr,rrr*l antara lapisan amat mudah at: p ;':;' ; untuk membuat mereka :c: ( t h e o p p r ; ;:"::1'' l e s s, ; I aras o, i' ^.!!!1'" il J'*;:I- dan menjadi ',salon,,. ; 0".,i, n)J']I,|li:" t u m ;;; srsteml:",": I i:1, :;fl "ny"r,,.; *:rr€o, dari segi program hukum, eko: - ,vang o:;; terasa bahwa perhatian yang t u ra r m en yer, il' H, rt""'J. JH,i"; diberik"" ,.. * n,,li]'jr,*;'(LrJdut illl: jahteraan -", mengenai -.--*" oarulah kita dan masa depan iu.,rh hapusny bisa berbicara FBSI -;;,i ur',i',-,".r,r'olJ,i'Jl**"t""'n t unsan kelihatannya bersifat ,."ttit. .iai'i Per prograln jangka ,., o, ;' . ilil; i: j panjang mengubah rer:r- gL,l.f ;1iT,i?*al-;: :" i lJ:. :: yang " I antara majikan deng"n bur..,_,i tuan 1d1 E hukum misalnya, FBSI belum l:_; GERAKAN Lalu.soal tunjangan BURUH SALON masa depan. rldar : untuk membuat "dana pensiun-,, untu_li bu:_r Istilah,,gerakan.buruh penyebaran salon.. muask. saham-sahim ke pubiil sc--ra meminra agar buruh-buruh :,* fUr" eU:-. j l:; :P;91; .,:; j Qp,re.-ernptiae rights). Tetapi tdta tiaat ne.: iH *il." H:i:-'l f ] dilakukan tidak ini' Pertama, gerakan ffi secara berencana. seperti d;;::.']t"n gerakan o..rfi,," buruh r.I Semua hal di atas dalam;; il.#nya turut mengjd:_-:.q s r<,n deka ;.Iil.'rT:'];:in menjadi gerakan buruh t dengan,,r::i:i] "hi,u";; I salon, t,rnrT b._;:-.1.[,' tengah n".t""?], penguasa dan Tentu dipertimbangt"., rt' !11s .j,,,g" Iu pa pa "[Sxaran y" J"'r;;"r,T?ff ' monopolitik yang bermu"." da u r rut, - u, ]1 l- "t1 l :;, i'"t"' p"d" p,.,r..irl ; mana semua ;* ",11' orang berlomba mend.ril a,a ::l*:l{; il i rakan..b.uruh oesar di kota_kota t.ru.."ili,*", ;:* J:f ;:i,:, ill* kita juga merupakan releln s._..r,t;; fi:lrrh" monolitik tersebut di wanita dan atas. Kil"u go*i.", b,o "salon" kiranya ini adalah 66 "Hlrr'r*gli-;

t nilat buruh. Seharusnya anak-anak di industri kretek di Kudus tetap tidak terjang- r seril.at buruh tanpa ku.r.44) Buruh-buruh kecil di pemintalan Uatit< ai Pekatongan utg lii:a saksikan seka- tetap tidak terperhatikan. Juga para nelayan di pantai utara aru serlkat buruh maka Jawa. ini semua menunjukkan bahwa FBSI itu tidak berurat xar trojlah yang tengah berakar di luar kota besar. Orientasi masih tetap urban d.an denga:'r segala macam perusahaan besar. nr [erap belum mampu Kedua, Orientasi di atas sebagian juga disebabkan oleh !,*.gar dari penguasa rlT!{l,rii! mata dominasi kebijakan ekonomi yang sangat urban oriented atas aPa juga Et7 -t le'6'enang-wenang dalr capital-oriented. Serikat-serikat buruh diharuskan kebijakan tersebut, dan karena t'd-:€ :.jt berbondong- tunduk dengan itu pula seri- kat-serikat buruh di tahun 1973 difusikan menjadi FBSI. Karena kita hanya memiliki satu-satunya serikat buruh maka rima:.rkan dalam satu amat mudah untuk membuat mereka terbatas lingkaran :irf:ir:fl1.2n 1 struktural di atas dan menjadi "salon". lcrSr: japisan bawah giru =rnveluruh dan Ketiga, dari segi program yang dijalankan oleh FBSI ft Li:i ::u perubahan terasa bahwa perhatian yang diberikan pada keamanan, kese- &u re:ubahan struk- jahteraan dan masa depan buruh masih jauh dari memadai, rhl- L::a bisa berbicara FBSI kelihatannya bersifat reaktif, tidak bergerak atas dasar pE "-."n dari kaum program jangka panjang mengubah ketimpangan struktural & h:a :,:sa bicara soal yang ada antara majikan dengan buruh. Dalam bidang ban- tuan hukum misalnya, FBSI belum lama melibatkan diri. Lalu soal tunjangan masa depan, tidak terlihat ada upaya untuk membuat "dana pensiun" untuk buruh. Juga dalam hal penyebaran saham-saham ke publik seharusnya FBSI bisa agh: :e:Ialu erat de- meminta agar buruh-buruh kita diberi hak/didahulukan trrc i::-adi di negara Qpre-emptiae rights). Tetapi kita tidak melihat hal seperti ini n m:-ah ini terpaksa dilakukan secara berencana. 1." ge:aiar buruh kita Semua hal di atas turut menggiring serikat buruh kita E a?:.8 n:enveiinap di menjadi gerakan buruh salon, hanya bergerak di permukaan. Brerarat ke atas sema- Tentu harus dipertimbangkan juga iklim politik kita yang fu. rl8r.,saha. FBSI monopolitik yang berrnuara pada puncak piramida sosial di iE sf,xuirur atas dan mana semua orang berlomba mendaki menuju puncak. Ge- nh Kaiaupun FBSI rakan buruh kita juga merupakan refleksi dari iklim politik :ras,a.ia an - perusahaan monolitik tersebut di atas. Kalau gerakan buruh kita menjadi u buruh wanita dan "salon" kiranya ini adalah akibat yang tak terelakkan.

67

'I PERLU PERUBAHAN STRUKTTIRAL Jalan ke lur perubahan kemelut gerak CATATAN r.,rT,,Lll fuluh kita adalah Hubungan l. Seorang anggota o.ro.-lu,ou"un "t'kt"u-#^arr' arti vang luas' DPR-RI !e::t:r densan hukum perburuhan r,rru.,njlul"'i"";-;;;;:'","?'"- terhitu:g rni Maret 197i. Di anraranva r u *, a;l al;: ;",":f:,,1 : :* =. " " T., fr,:r#t*; #r: :l rat-syarat kerja, 906 rneij:a_r_ *i"l* : o"'u''u k i iu,,ii" perburuhan. Data ff '::.Hilj" ran1,a ;:,'- ; :' tahua scqa:-n ;:ilr, ;:f dasar ptt'ulh- saya yakin jumlah itu amal bnrzL bahwa .n,""r, ;'lr1:'*"'r Monitor uu.ui, urrlT'g'n dengan buruh: No. I Th. II, Mei i3;i r'iti 2. Fiampir Iik perusahau, ,i-1.ttkto"t o,"i'-:l jugapemi- setiap hari ada he-ox eer dartner * dimuat di fit1.es1 e,"i"!,,,|);::':t"Pi"utt Qnd partner media massa sehr:4;a _ in pro' berwenang melarang di_u.rnrc Daram k".u.rnkr='.; i,rs, _ pola"" " perlakuan,", di media massa secara reruJ-::r:el buruh juga I t u.,iulini Pemeri ntah terhadan khawatir dampak pemberilza: :::rel suat u n''i.o"l;n kan persoalan-persoalan pemih"ku,", u. :-tl:l' dituntut perbrr:a dan i,i, saya mungkin. xu,u, iruit*'rintahsesuatu dapat dari seorang ang3orl: DFI ullsJelas'a'n vang tidak 3. Hamish nomi dalam ,,rr, "t"'"'''J'llcn Mc Donald, Soehtr:o : lm: ij,ilb-tl1' t?h:n eko- t66-188. baca pra memihak p.ng.rr"t ttl'#,.",,o"mbangunan Juga Moh, Sad-t Pembangunan" , Tempo. l6 .{l:c _ p"-..i.,,uh 4. Ibid., baca, -".;;i ilff .:,T} Juga Irma AdeL:a: c.a ll;: t*ff {i,."ffi* Growth I Social Equtlty u:;; " t pemel m D:-_e-:a ;i'ffi ! *u,,,* u,i "' " "ta Press, Stanford. Califomia. , f " buruh-buruh lg;: r - ; :::^ -*'i,,,o; 5. Sebuah proses pemis kin^n ^"i]i"''.';'r''o'" laporan yang bagus c:-:a: :: ::s' Desember 1979, hlm. 58.{E tu, u ri. ji', ;;;;;:; ;"iHilii *"; iT,?, J i:1 i.i3[-,i1; 6. Kompas,26 Agustus 1970. Untuk "',r menunia 7. Andre Gunder F'rank, Capti;:Lf*, e\t ngunan semu'n', i:ri mak n".*'i,r'i'ji8 pemba- rica, Monthly Review press. \e._ y.is atas-bawah *:" nr*. *.,n'b",a' 'strategi Dalam buku ini meniadi l. secara amar n_La : antara metropo/ci dengan sateirt as; antara i:*;; pemilik dengan pekerja rz:; tr kinan srrukrural di Iapiian Ur.r.. ,* ii#,:flffi "':l:,ffitrTil 8. rbid. sepert ##'l:, offi Iil,, i. h a k b " ; :,:i?J 9. rbid. erserik,, I ^1.' I " : r:"jj h.k t0. Ibid. u,,,uk ll. Lihat Kompas,26 *,;tifil;rl*hriHii,1 :iL:T:uu.. Menjauh' Agusrus l9i_ 12. Sebagai contoh bisa disebur nusra, jelas vung;;;)r;;:"u" L1 \: - ut", Asing yang sekarang -"t"ll'v,^""'cstarikan d,,J.ilir""l*ff:;:i'rl; amat banvak Er::r: (x ada. meski kemudahan tersebu: :r:-*-aJir merasa amat butuh dengan **- "padat =,.= a modal', dan menge sa__: :ira: sudah mulai diperbaiki dal*- :e_a*2. tingkat pelaksanaan har.;::..__, - _-_ 68 13. Sebaliknya malah hukun -.r.u -*_ ketimpangan strukturai ,.a:l :.= J IL{L ke'. CATATAN iu:uh kita adalah ani yang iuas. mencatat 5'430 T=-= ' ;:iHtrTifl:1:"* Tl kasus per".,gs",",, terhadap n, ,egera diganti -;;;:i reof-1..... Maret r ez 7. ra;;:"*T|:,1:f_;"*. j,iil,.r,r* *i;;l rnanusiawi dan ;";o; [Fd: tasar Hubungan li:l: j'X:,"i:1 d ffiil'fr " I1ffi rcrla: ff n"ll T::#X; dasar p".ub"uh_ sa ya ya ki n ;,_, n,,',1 rta: Monitor " "f#i: X Li:;:, *:fi :.1,,*; :|1l dengan buruh: No. I Th. II, Mei 197g. kE ti::.&sr_ :e:api juga pemi_ kasus- petanggaran ' Iffi::'.:":T,lIl :* hukum perburuhan yang cilq acrtner m ?ro_ i*J**:*1*,jT,,::[ ji$;i"'[;",r;l;H,,*'i],,;ti ;Eoeintah kh a w a, i r u.,*.., g rerhadao o, ;; ; i;Xl. [, Ij;Tllll,,i,,::::] "' ", -",", Pae;:ntah J" "-. dituntut ;:tffi :l1l; E s€suaru yang tidak Hu::T:lJ:::":-l':::"#;;"il:"":':.ffi peebangunan s n".,i,ri- vr. ;ffi :1,,#,T:ii:;:l; eko_ 166-188. Fontana couins, r e80, w. Juga baca Moh. ,"af,, ,,r.-i"#" hrm. pemerintah relah Pembangunan" ,]rri"r, DanJawaban , Tempo, l6 Agustus F:^ n:uiai 4. Ibid., 19g0, hlm. t4-15.^r,,f sekaranp. Juga baca, Irma Adelnian o., Growth Taff Morris, Economic Frr i€rnangat pemef & Social Enyjly O" ,";bprrg";;:;;;rr,"rr',-fri .-P,r. Stanford, as, stanford university buruh.buruh ,- l._"*, cali'fomia, 1g73, hlm. l4l.lg5. rh:n'aii obyek dari i:*11:,,.,;T Barza No 12, i[-e1i.i; seperti lil:3;?;,;,;;H;;";-aja,ah yang 6. Kompas,26 Agustus I970. 7. Anrire Cunder Franl, Capitalism and unCerdeveloprnent in ia pemba- p,iss, N.* Latin Ame_ "srraregi v..t al,;;;,", re67, hrm. rrkr-aD pendekatan ;:i;J;il:,rri,::ew r.n5. antar por a risasi y""g, nlaei a n e t r o p o * IIii]::,::9,";H:T. sasaran kita antara "r7T aensan miniJundia,"j "; pemirik dengan^ pekerja aagla (statistik). tunan struktural ,;"il;;;;"rr;;ira di lao, i.," u,*jr, Remis- nlilas kehidupan. 8. tbid. i?r,"r"r";;,il:;T;I:";ada idar pada buruh 9. rbid. r0. rbid. xura. hak untuk Kompas,26 ejikan. Agustus 1980. Meniauh- r4.l] JeDagar l,lr, ada contoh bisa disebut UU No. lzl967 sebagai o',lq tentan Modar ma_ I"", amat banyak memberi ;.;;;j;t:1>enanaman r stru-ktural yang ffi I:,r"TLT:;,;::.0",_.,,giu"""i;,;;il;.":f ff"lT:.ff 11 modal asing dan karena it" "padat modar" 0"., ,.1t"" ui." -"",.r..J 1'.::Tti",'.'i:iil;,; *m*:::"*:ti,"f"!I;:iii*ifftidak jalan' rs. s"u""rL,ly" lampir T;ffi'il;:'o'' berperan- sebagai ketimpangan s'ukrural :-:!l alat legitimasi atas yang memassakan kemiskinan.

69 14. Lihar Selected ) o'.5 Negeri vang diterb amerlg'll*1 tuT-".''.,* J's" u h; t ; o n T h e A ": ;":i ;; 27. Uraian singkar c.r:g p p t t' c,.T: of ; :';: :;i,i:' :; Li::,: (Part and R 28. rbid. 4A), ,rrrr"^'!'? 'conuentt)onst"u",. om.l,'";::;:fr;;*aba Repo'i Irr 15. Lihat rap No r:::'.'.11 29. rbid. t'7 8't ent ang A n t a car is:' 30. Kumpulan ra lai n o^, !^!1! ! o"'u"u"'ioli:::r:''" Besar Hatuan Negara' Plt;::.s. dalam pembanl-11b^!'' i" sedangkantitikberat 31. Lihat pidato \eacr:- ekonomi r"l;';;, 1978 yang d:rerb:rla o**r.1'^'11^l""gt"tTl'"1. ut".,,t pembangunan bidans bidang penaniu. "";-;";;:'"h 32. T. Mulya Lubx pr p"r"r-.,r,,."i1r'i.1;i;tg*inr*;::Tffi',,:-.:il[T Pruma, No. lZ lEE ngunan Desar cit. diarahka dari usaha pemba- ngunan jlo"'".p-uuigu';;tdtr-i"'l='?", 33. Lihat tttiptLt di o,o"nl o'.""t' n"" ),: : ti-a" n g .;*i,' :9' "' iffi msioml dt.docn pr . - #H*}Lf; li; I6. T. Mulya Lubis, ,.Hukum Dagang, Fakuic i{.: Ekonomi atau o"" Hul dan 34. Kritik yang pa::.i r Pembangurun, ;il.;,"fum Ekonomi, dalam {;u."^ ptember l9g0 (segera sejumlah inrelei:a 17. ^. ter- l5.l6Januari Sudadanto, lzzer l!i* S p t e e A gr e e ria nj ia n, e m Mahbub ul Haq I: n, o, ot' T f"j ^ -G-uara^n New York, Co,:.::; ,,qirifu il[#:Ifi".1:i:ri{i;i,,"::i:r;^":;!::i:;:^ 35. Lihat TAp JIpF. );: 36. Adolf Warou.r je:q f, masa ko,oniar dapa, ,, fl *:l,liT;li,.::; "':i,iil i,:il:, ta,pada Ind,onestb,Ja_ka:: F; 20. Sarbumusi 37. T. Mulya Lul: adalah Sierikat Buruh :, Muslimin Indorndonesia Tempo, Ulama. di bawah Nahdatul 4 Ag-sl* -:- zr. adarah Serikat 38. Menurut Soerur: trrr.. t]' ,,-_':'':'"'""Indonesia I zz. KBM'BII di b yang hidup udatuh Kesat.l-_,_*.ran",,-,^ a".ur, "l"T d: :ar.;; ,1 donesia. ruru.il.,i;,i"#r":i:,.^*l#1, 39. Lihat Lapora:, ii:s; Buruh", dalm _L-ru ",t;i.t"'liff oJeh pemeri lt,.l'r:*lan n tah adarah pendekatan 4I. Hal ini dicara: ::,r: sengketa harus insti - wenang "f dibaw * lembaga LBH. menyet.r"it lT-uu rttt"'v"t"*ai';," vang ber- Iembaga tersebut .r.i::': 40. Ibid. ,:;,, 42. Salah satu per5"ri,- r- ,_iiLiq:[#;T[:H.T,:,.;:"j:T_;.tH;i,t,ffi nya Lembaga Ba:::.c: p'o*'- Presiden ,.n",, triil lili. ill'l di Pembangunan 43. Anara lain Capa: :*b z5' Di sini ;; P.T. Putra amar terasa o.::::'T'" "*'""!"" :i::;1, Kenca- F 44. Lihat laporan t ir*s 45. Monitor, *H',i:i:i ![;y:,,{ti,:[;:.si hc .^s ;g*:ru:r:*conference ,26. I b of id. tuia 1976' hlm' I00-l pihak *"u"-t't"rfra' l8' ".,ri-o.J*",:l':t:"'penanam ,,oor,tl-,11'"t. permintaan naman modar 0..,*"n -t"rti..ilorumodasikan pk a ja-ri ( B pM -tll1 "t" n B a K ),. r i,i,,. J Lleta ilffi::r'JJi: ;:'"'^[::; moda,;";#;;;#:11,f"6" ::,,,,J^::"::;r:i:::ffi :#:1 70 dibaca pada Monitor' loc' cit 27. Uraian singkat mengenai hal ini dapat ' 28. rbid. 29. rbid. Pidato'Pidato Ptesiden' op cit hl*l!! 30. Kumpulan ' Agustus piau,o Keneir.ua. presiden Soehano di DPR tanggal 16 31. i*rri RI' i;;; y""g diterbitian oleh Deparremen Penerangan d"t' Hak-H-ak Asasi Manusia" dalam n2. i. n4"iy" Lubis' "Pemba'gut"' lihat Moh' Sadli' loc' Prasma, No. 12,Desember 19?9, hlm ll-20 Juga cit. 33. Lihattj(JPMANo.iilgST.LihatT.MulyaLubis,?eruahaanMulti. Ind'onesaa' Pusat Studi Hukurn nasional d,i dalnm Pertumbuhan Ekttnomi 1976' ;;g""g, Fakultas Hukum Universitas Indonesia' dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa dan 34. Kritik yang paling gencar pada-.demonstrasi pada tanggal sejumlah intelektual yang berpuncak U"tt"t' pttf"'dingan yang menarik' baca' 15-16 Januari l9?4. Sebagai Choice For The Thitd World' Mahbub ul Haq, The Pouerty Curtain: New York, Coiumbia University Pres' 1976' 35. Lihat TAP MPR No IV/MPR/1978' 'Warouw, Dalam Rangha Venture Di 36. Adolf Beberapa Masatnh Joint dan Ekonomi' 1975' Indonesia,Jakarta, Pusai Studi Huhum ke Undang-Undang Antitrust"' 37. T. Mulya Lubis, "Dari Ktpp'"t 14 TemPo, 4 Agustrs i979' sekitar 50 juta rakyat Indonesia 38. Menurut Soemitro Djojohadikusumo ada Kompas' 3 September 1980' yang hidup di bawah garis kemiskinan' Hukum Terkembang bagi 39. Lihat Laporan Khusus "Adakah Payung 1979' h]m' 38-48' Buruh", dalam hisma No 12' Desember P'T' Textra yang dibela oleh 41. Hal ini dicatat dalam Kronologis Kasus LBH. 40. Ibid. disebut pusitif di sini adalah dibentuk- 42. Salah satu perbaikan yang dapat nya Lembaga Bantuan Hukum FBSI' P T' Textra' ?'T STTI' 43. Anara lain dapat disebut di sini buruh-buruh dan lain-lain' P.T. Putra Kencana, P'T' Lansano' P'T' Guru' 44. Lihat laporan Khusus, Prisma, loc' cit' 45. Monitor, loc.'cit.

7l Fo\ a,

C [ -9o \J ! co FBus.5 ..

72

t IV. PENDIDIKAN UNTUK APA?

PENGANTAR

Sampai hari ini perdebatan mengenai arti dan temPat pendidikan bagi bangsa ini belum selesai dan mungkin tidak akan selesai.l) Kita dihadapkan pada perubahan kebijakan dari satu menteri ke lain menteri seolah kita sedang dijadikan kelinci percobaan sepanjang masa. Di satu pihak ada yang berpendapat pendidikan harus diarahkan ke pemenuhan kebutuhan pembangunan, di Iain pihak ada pula yang ber- pendapat pendidikan harus menghasilkan manusia yang ber- wawasan jauh ke depan yang bukan tukang. Ada juga yang berpendapat bahwa pendidikan itu harus mamPu memberan- tas buta huruf, tapi tidak dijelaskan setelah itu apa. Lalu ada juga yang mengatakan pendidikan itu harus dikaitkan dengan pemerataan keadilan.2) Semua perdebatan itu berhenti sampai di situ tanpa menjawab persoalan yang lebih fundamental yaitu pendi- dikan itu berurusan dengan manusia, dengan subyek. Tidak banyak yang secara jelas mengatakan bahwa pendidikan itu adalah salah satu hak asasi manusia yang paling dasar, saiah satu dari basic human nrrds.S) Kalau ada pernyataan seperti itu, namun pernyataan itu tidak begitu mantap untuk me- yakinkan kita bahwa kita tengah bicara mengenai hak-hak

7E I asasi manusia. *Jlu seperti teknis meng"ru, terpera ; r" t u "-;H ja ngk r' ll; ;;;: I a pen J.k. o,1XTi,,o'05:* Terperanek H.i HHfi Tf:iii:{rt 1HI# T" :3 iiii"} il:::, Tt: ,rr,,. adarah perdr r ,.i,i, iii6.liy:l:gdan itu pendidik", l,"i awal ,"n;l;"01.:i ti},::'iil,T qu o. upay melestarikan menjad,,uu."1o'u:.npendidikan .sebagai "s;;#;'" sralas anak orang n,rri kekuasaan-k.,""-,ii;{lJ*"ltruT$,f f :{.1.1JiJ"r,,,;:l koron fi"ff-ffi f ;:* ia r me;;';.:::,li ",ii1r:*H

merestarikan *#*trid**r+ffii*;t'#Karena ;;; posi- il:i#t;fl,I.,:fl:." ;i- kalau pemerintah rentang p"'aidjt; ,h, uoor)'^-'g ti" dia bicara pemerintah t ;"i'lt''"" oto,t^,'foJ'""r-"i",p"t'a;af i Patner domestik hanya terbatu. ,"r.r1] ;";.;1",#u"' class h a m pi :;; r,,0 u u :"r:;' i;: ;:;:: Dalam "'l,liT;;; ^{ kontek mungkin g.ooj p".,aupu, r.o;;H, '_"1 men .ili u n;; sada-r no uck H u rgro ;, u';' ;:iJ:l nj-e. i|i 1",mengatakan ] : lue: ana-k membuat-s bahw ",,ffi ;:;;il":...^ Pendidikan mendidik, drram- ffi;3 akan bukar ou, t"...lr..sertauu.pendiaikan Alten dibatasi pad,a the il'#ff:"# ur'\ karena J# diturr i"gin -i*p" ;;';,irr!::^ib.ss -"."f sebetulnya hanva 8am ( kuasa. Malah 6u1u-'111k ""t".--...is(a merekamer;il;,,fi ideolc q",!ilf ,1.,i, -, Hl-"1}f :.H5,?if sam:u a u *gik a m...r, samP: i#j] ij T,r.T::.,- t kan ;;;;";:.,uj, ", " ";il, .t ;il"' :hth}i;;frufPer beben ffi :Tx i{i,Hlr:eks di atas;;;;;, ctass. rutiu menja hanla 74

I k As a student I once attended a lecture by Ernest Renan constitutes a nation' The n on the question, what actually ansuer uas in the main as follows: the really corutituting is neigher race nor skin colour, nor n element of a nation ) language, nor religion, nor natural frontiers, but it is le desir d'€tre ensemble (the desire to be together). this phr'ase does by no means explain it ,I And although contains part of truth. We J completely, it undoubtedly i hnow thefeeling that despite dffirences in origin, sphere i of t,if", and leael of ciuilization, and notwithstanding oll , the political and religioru dissetuion, when it conxes to : point, we all want to remain together as Netherlanders. So now we haae the situation where the most noble re' presentatiaes of a large group of peoples, uho already for a long time haae been under our political control, urgently beg to be adopted into our national family. Let us extend our hands to them, and let us traruform into desire to liue together as one I positiae deeds this mutual desir d'8tre ensemble so as to shou that our I nation, le small nation has neaer forgotten to perform great d'edd.8)

I Le d.esir d'?tre ensemble seperti yang ditulis oleh Hur- gronje di atas adalah ideologi pendidikan kolonial yang secara itu diciptakan untuk membuat I sadar dijalankan. Pendidikan anak didik melekat pada struktur atau sistem yang ada, bukan untuk mengubah atau memperbaiki struktur tersebut. T didik t Alternatif sama sekali ditutup, mata dan hati anak , dengan kain hitam, malah sejarah dunia yang bera' t ditutup gam dibuat sangat sederhana dan cenderung membenarkan I ideologi le desir d'?tre ensemble. Sayangnya ajakan keber- samaan ini hanya sampai di puncak piramida sosial, tidak sampai lapisan menengah dan bawah. Apa yang ditulis oleh Hurgronje di atas juga ditulis oleh beberapa orang Belanda yang lain yang pada prinsipnya menjadikan pendidikan itu sebagai upaya untuk memPerta- hankan struktur atau sistem yang ada malah dengan biaya

7b /t-

yang lebih murah.g) Dan ketika budget pemerintah terasa mulai mengendor dan gaji pegawai-p"egawai Belanda tidak lagi cukup, maka progra* p.rraiait"., ,Lt,rt the upper class banpa dipercepat ^kita dengan tujuan unruk menggantikan pegawai-pegawai Belanda dengan'pegawai bangs .io will be paid at a lo ^"i;ru rate based on the louer standard' of liting of the proptr.?8i n Pikiran li orang Belanda itu pada dasamya adalah pikiran yang anti pendidikan t, karena sebetulnya mereka telah me- numbuhkan penjara yaitu penjar" ,rrrt.rk menjadi pelayan (r politik kolonial Belanda ya.rg j.las represif a"" i"Si'" ,.i"; ]i pada status quo. Ad.a 2 alasan pot ot untuk membenarkan si pendapat ini. pertama, yang mengenyam pendidikan terbatas yr pad'a the upper class yang memang secara Iahiriah bersifat t; represif terhadap mereka yang b..ail dari lapisan *"rr.rgJ ta dan lapisan bawah. Kedua,.Iarena rnata pelajaran y"rrg?- yr berikan memang mata pelajaran yang p"i, a"r"*1" takan aiff- kr untuk meniadi pelayan pl*.i.rt"t totoniat tenaar). rl) larni_ Pi Kenyataan di atas menggiring -a-uru.iyukita pada kesimpulan bi bahwa pendidikan itu pada l3) .loi.rirtrf'*;"io!2 u.l diskriminatif. D"., ini pun masih memLkas cukup dalam pi di dunia pendidikan kita hari ini.14) Kalau kita menyaksikan ki berapa banyak orang yang dapat menikmati pendid.ikan se- in 01.11t,- kesimpulan bahwa pendidikan itu diskriminatif at kesimpulan yang wajar.is) ,1d;alah Juga kalau kita lihat kuri- m *.r1l.-r".rt terdapat pada sekolah-sekolah terutama pada a( pendidikan tinggi, sukar untuk. menghindar dari kenyataan te kita memang tengah fahya dipaksa'untuk berpih"k p;;; ki bagran-dari /he upper c/assyang,ci.rt. p.i" rt, t^ qro.taf-- ID Sebagai contoh mungkin bisa kita melihat betpa kuri_ clt kulum pada Fakultas-fakultas Hukum Ht" l"gitr. berpihak sel pad,a the upper class, begitu diarahkan untuk melindungi wi sistem perekonomian yang katanya ,,liberal,, pua"nl p"l1- ba ji.iif"_ ylt .ndung ketentuan-ketentuan yang,,anti_liberal,,. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang'(KL,HD) misalnya

76

I melulu berurusan dengan perlindungan terhadap pedagang. Undang-Undang penanaman Modal Asing (UitpMni UI" juga cenderung membela perusahaan Mult-inasionaf 1IVINC). Hak-hak ini semua ada di dalam kuliah.kuliah, tetapi areh, fakultas-fakultas hukum kita tidak menawarkan kuliah mengenai Hak-hak Asasi Manusia, Bantuan Hukum dan per- lindungan Konsumen misalnya yang jeias lebih dekat dengan the lower class. Pendidikan kita kiranya bukanlah pendidikan yang (seharusnya) liberal, tetapi justru ,rr"tr. p.rrdidikan yang antil pend.id.ikan liberal.lT) kita justru ..rid..o.rg memperkuat sistem yang ada yang notabene tidak memihut t.puiu *"_ yoritas rakyat miskin yang berada di strukrur bawah. Kenya- taan seperti inilah yang membuat Ivan Illich menulis kriiik tajam atas dunia pendidikan di negara-negara berkembang yang menumtnya tidak akan membawa perubahar, keadaan "p"-upu, akan tetaD seperti sekarang, ..r"tut, mu.rgt in teilifr p^.uh. 16) Kritik Ivan Illich adalah kritik terhadap kita semua bahwa kita harus mempertanyakan kembali pendidikan itu untuk apa? Suatu perumusan y.ang tegas dengan sikap ber_ pihak yang le) pasri adalah mutlak , ,.U"U t".rp" it,, sulit bagi kita untuk berdebat panjang tenrang pendidikan. pendidikan itu bukan saja harus fungsional m"Ltruh mata relinga kita akan kemiskinan dan ketid.akadilan tetapi justru harus m.]fp[^lnengurangi kemiskinan dan memperkecil ketidak- adilan."/ Sikap seperti ini harus kita miliki, sebab jika kita tetap menganggap pendidikan sebagai paspor yang melekat- kan kita ke struktur atas maka kita secaia u*ut ,udu. tengah melestarikan adanya jurang ketidakadilan antara the ufper c/ass dengan the middre and the rower crass. Daram situasi seperti ini sesungguhnya kita tengah meletakkan born-bom waktu yang cepat atau lambat akan meledak dan memakan banyak korban. 77 t F

POLITIK PENDIDIKAN: PEMBANGUNAN LAWAN PEMERATAAN tertl Kalau kita membaca UUD,45 maka kita akan melihat bahwa sesungguhnyu_:::i"p *u.g" bah' .r[u.a mempunyai hak kebi j,l * a r_ pendi d -lu "io.aq itu" yu.,! pi.,";;t.nggu." annya drarur melalui Undang.undang ij.s";;i.i.?ii- -,;#akan metr hak di atas tidak be.artibany"k"kr;";'r; ;# obvr orans yans tidak berunr"*, Pertr kolah terlalu ban il#;::lr##illil,,1: yang persekor ,trf a h an rill:LJf caji karena i,jilf "cukupl. *,r::*,,u; kita. .;uga sekolah itu sendiri musih anggaran mahal sementara pemerintah yang tersedi" Pem pemerintah ,...ry.ru amat kecil.22) kont belum berani il;;;;kb,i"k"., ,".,* mewajib- geral un t u k k' I h'; ;;;; ;,';r" nesara ::;T::: " " (c o m pu t - "i;:;g Cita--cita yang luhur pembul nSun dalam UUD'45 mensatakan b;h*; ;;; ;lj:'I-::T:ukaan yang dika: kita bernegara antara tain "mencerdaskan 0.31"" aaatafi dikar l'g"T ."J # ."?;:r'i"..:::: ;,:il"'";n"" dalar :.!'J{a"h kan.a i " v""g ;;"*. a dt'a;;;b ilT::ilf.:H :;T'{ ir " I pem( k+ "ffi, rakyat";;; ;ffi.;il"lffi Tf, fil# i Indonesia. oi i""f"i i,#*l*; dalar . ;;;;;;r" pembangunan ekonomi kita malah ,"ring jihud;;k;;;;" antar banyak ketuhan bahwa ketidakadilan dala'm dinya O.;i;il;r";;rfjlil:ffi"i.lH. ketidak;;l;' daram ;;*",, ngunan.2S) Kalau pembang.unan ;iil;"" memperrebar jarak antara si kava d.r,gr., ;;,ril",;; konsekuensi logis :"'""g ii terai ;tl* TJ;,T,1 ?f',b-"ir." " ", a* dengin .,H::,,:,,i..4:ijT:il:?Ti.iTlt'lT;"." ft,trfi f g".,;,,.,,ui;il.i1':il[:1Jf ]',JilfllHil;:1;r,l: berduka cira denean keaaauntiJaa ffi il25) Angka tahun 1977 tersebu, ,"irur sudah berub"fr-p"a"',"trun sukar untuk berharap 19g0, taoi."r, bahwa ""r*',,I"**;;;;rJ. 78 Ada beberapa hal yang menyebabkan ketidakadilan tertulis di atas. pertama, pemerintah yang ,.otun tidak merasa rt bahwa pendidikan ini penting. fla.t tonsistensi k kebijakan pendidikan, "i" dalam pendidikan selalu dijadikan tempat I membuat eksperimen :..'l"1 orang_orang difirlukan *;;;; I obyek. Kedua, karena hal di atas;"g;;;'";'p"ndidikan ( pernah ditambah. pendidikan tidak it" a]a"aai sektor kehid.upan yang miskin. Cerita mengenai- gedung sekolah yurrg Uo;, gaji guru yans kurang, Uut"ntu't, l"i"rg-;rr.t buat telinga kita.26) Dan ketiga, karena pemerintah terlalu menempatkan pembangunan ekonomi di aias ..g"t" _g"tu.ry"]rr', ;;"a"# n ai'i f t lt IXH} ffi il*H *: ryr " "''i"" "r' ""o"; ",,g Pendidikan dianggap. itu sebagai penunjang pemba- ngunan, di sini peran yang dianut peranan pendi- dikan sebagai seruice "auf"f, stlt;Ji I"i ki.";t;;"rrr""l)roroo d.rg"r, y".,g dikatakan oteh Johan Gattung *."g;; of Growth dalam dunia pendidikan ketikl al" ri..r.oUl- kannya a..rgu., p*iiaiu" yang rebih b{emPertentang' pemerataan pada pendidikan (po liti cs of , qrottsyl.';Sfientasi Hal di atas didukr ,i$:, n.f .rri r," ,I l" ff:i,1 antaral.* lain dikatakan," "ffi "':?:ffilTfrf f

"Pendidikan harus mempunyai hubungan yang erar dengan kebutuhan r..t" krn,rngkinan_kemungkinan perkembangan ekonomj dan sosial, J.hi.rgg^ dapat mem- bed bekal hidup 'dan pada murid-murid memenuhi kebutuhan -".y"r"k"t. Mengingat U.t *" Rencana pem_ bangunan Lima Tahu., ,ri.r,iput"rr land.asan untuk pembangunan tahap berikutnya dengan prioritas pada pertanian, industri Lec,dan;rr""'ilJ.,Xi,;.Tl#lfrli],iljll;"llr,ll] pariwisata,.maka pengarahan harus"disesuaikan prioritas-prioritas dengan tersebut. Hal ini,..rri"*" diperlukan pada tingkat-tingkat pendidikan yurrg uk"., menghasil-

79

-

/ I

kan lulusan d.alam J---D"Ejangka waktur'*^ru limatrr' tahun datang" 30). yang akan Iadi Kernudian dalal buku lua Repelita II, apa yang ditulis dalarn buku Repelita I diulang f.i*i"fi'a..rgan ber bahwa mengarakan landasan dan arah kebij"akan jur", a".i Per di bidang pembangunan pendidikan antara lain adalah, l. Pendidikan pada-hakikatnya kiu ;;il'usaha sadar unruk mengembangkan kepribadian bat dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah j"s dan berlangr;;;;;*rrr". hidup. 2. Pembangunan dJ bidang p.iarJ["" t 2tr "p didasarkan atas I a nd asan fatsafa h negara ;".rt PAL il;" ;i";;;;' ;:; keh membentuk rnar, "; cas,a dan tr# :ffffi,:f":..T.:i; Peo yang sehat jasmani,dan"".JT:#:ffi dar: rohaninya, memifiki dan ketrarnpilan,,dapat pengetahuan stnr *."g.iri"rrgkan kreatiyitas dan tanggung j awa b, hat dapa t meny,r,-b urka., iiL"p demokrasi penuh. tenggang rrsa, dan dapri *.rrg.-iu.rgtan kecerdasan yang tinggi dan disertai U"ai pet e"rti y"rrg tot,rr, mencin- PE] rai bangsanya dan mencin,ir ,.r"ir" ";;;;.i","r.r""; yans termaktub d alam undans-Undans $:f:,i #:ntuan mat 3. Agar pendid.ikan d.apat dimiliki saIIt oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing-masing dita tniro;au, maka pend,i_ dikan adalah .men((r nn"ggung mas 1?orJi urtuorra, nxa.sya_ rakat dan pemerintah. satu 4. Dan seterusnya. Sl) Iog Kutipan-kutipan teratr di atas jelas membenarkan politik pendidikan adanya kuh vang berat X, p"t!fur^ growth a1ls laju p.r.,uurg.rr,"" ki; tii-;oritik"1 sesuai yang_tl*i" bersifat pendidikan logi perluasan..k.impatan it,, b*r., setelah ',pembangunan,, akan diadakan men relatif ,;il;:. Iiuu., ,.ruoi pembanguna" ,," o,^ul,:g kapan kead l.r,'p.roiakan yang sejalan dengan poritics of eqtnrity,:*:i keric bisa dimJlai? Apakah kita tidak sadar bahwa r meII anssuns i,*r.r, o.",s r"", i j[T |]l,Tli]n,0.'r yaBg "fi;:ili dika 80

l I di atas Yang agak mengundang Pertanyaan dari kutipan jawab ke- adalah b"ahia pendidikan itu menjadi tanggung *;;r, *"*yr.u'ku, dan pemerintah' Seharusnya yang p1li"g bidang pendidikan ini adalah ;;;;g"d jawab dalam 33) masyarakal' pemerintah, baru kemudian keluarla dan r - manusia maka Mengaitkan hal di atas dengan hak asasi pengantar kita akarikembali kepada aPa yang kita tulis pada diskriminatif dan ;;i*" pend,idikan iru masil tetap bersifat jawabnya terletak teru- i"S; t.p*tif, apalagi kalau tanggung i"iru t.p"a" keluarga' Karena sesungguhnya yang berkesem- p"*" J.farr, adaiah mereka-merika yang berasal dari kenyataannya' maka keluarga yang mamPu' Kalau demikian struktur atas f."aiiiu" ,iu.trrtrryu masih berpihak kePada i".i *ury".akat kita (the upper class)' dan bukan kepada pemenuhan struktur bawah yang justru t"bih tt'embutuhkan hak-hak asasi dalam bidang pendidikan'

PENDIDIKAN DAN KEMAUAN POLITIK bahwa ke- Adalah tidak berlebihan jika disimpulkan politik pemerintah kita dalam bidang pendidikan mauan yang ,u*" ,.tuti tidai. jelas' Ideologi le d'esir d'etre eruemble penjajahal ditanamkan oleh Hurgronje di masa lernV-at1 pendidikan. dari masih kukuh,.r,ur,"*''Ptti"'ti"" kebijakan gagal menggeser ideo- satu menteri ke lain menteri ternyata Sampai hari ini kita logl le d,esir d'dtre ensemble tersebut'34) i.i"p *."y"ksikan bahwa pendidikan kita telah memperku- di kota' kuh the upper classyung kebanyakan bermukim mengapa ideo- Pertanyaan yang m-enarik di sini ad-ala-h. karena menten- logi tersebut tetap kukuh bertahan? Apakah yang lebih- ber- menteri kita tidak punya wawasan sosial kita berada dalam keadilan? Atau kare^na *tt'tt'i-*tt'teri menteri-menteri kita ketidakberdayaan? Jawabnya mungkin tidak berJaya dan sekaligus tidak punya wawasan -"*urrg Pendi: y""g U";t""dilan' Wawasan yang adu puda Menteri yang ada pada para dikan kita kiranya sama dengan wawasan 8l perencana pembangunan kita: memandang dari atas ke bersek bawah, bukan dari bawah k at"r.35) Cara memandang Menen seperti ini, adalah bagai seorang turis melihat panorama dari pada t ketinggian gunung. Ini kesan umum setelah melihat rentetan sanga! perombakan kebijakan Menteri Pendidikan dari satu menteri pen

82 lske bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah idang Menengah Atas (SMA).4') s.*.rrtura itu kita lihat bahwa r dari pada tingkat mahasiswa kita juga menyaksikan jumlah yang tetan sangat kecil, tidak mencapai satu setengah Persen dari jumlah nteri p"rrd.rdrk. al) Kita memang masih jauh dari Pemerataan. Kalau seki- ngan ranva pemerintah memang punya political uill yang jelas luar mengenai pendidikan maka sudah seharusnya semua daya e8ltu dan dana dikerahkan untuk memenuhi isi pasal 31 UUD lilan 1945. pada , ter- APA.? )nseP KESIMPULAN: PENDIDIKAN UNTUK aoed Membaca aPa yang tertulis di atas membawa kita pada IrPus suatu kesimpulan bahwa hak-hak asasi manusia di bidang uslah pendidikan rnasih amat jauh. Sangat banyak warga negara d.idik republik ini yang belum terjangkau oleh tangan-tangan Pen- r be- didikan yang membuka mata mereka atas ketidakadilan yang ragai terjadi di sekitar mereka. Angka-angka yang dikutip di atas kiranya berperan sebagai warning kepada kita bahwa ketidak' lrPan adilan dalam pendidikan adalah suatu Problem sosial yang dan serius yang menuntut pemecahan yang padu dan-.jangka il ini panjang, b.rkun sekedar penyelesaian tambal sulam.42) pula Akan tetapi di balik soal perluasan pendidikan, Perta- n37). nyaan pokok yang mesti diajukan adalah "Untuk apa pendi- lalah dikan kita?" Pembangunan atau Pemerataan? Perbaikan ragai mutu dan fasilitas? Pemenuhan ketentuan korstitusional? npai Membuat orang meiek huru0 Buat penulis, jawabnya adalah [kan lebih dari itu. Yang paling prinsip adaiah agar manusia itu dapat mengenal dirinya, bahwa dia adalah manusia (subyek), rdi bukan obyek. Pendidikan harus membuat orang sadar bahwa buta dia ada, exist; dar, dia turut menentukan masa depannya i, di bersama orang lain. Pendidikan itu harus membuat kehi- ter- dupan kita lebih manusiawi, lebih adil dan lebih padu. Ke- Hal berpihakan pendidikan pada the upper class seperti yang snya terjadi sekarang jelas tidak manusiawi dan lebih dari itu

E3 j

dari crime CATATA.\ adalah suatu kejaha tan (crime)' Kita harus keluar ini. l). Tulisa-n ic a'r Pada sem-tla: mendaPadrr: Juni 19;t 2). Salah satu & Johan Or' 1 ment: TL

E4

I CATATAN kerj" yang disampaikan l). Tulisan ini adalah sebapan dari kertas f{it Wisconsin' 2-5 1980' Untuk pada serninar Lau ani Sociolog'y di Juni ini baca MonitoL No' 2' mendapatkan gambaran ornt"tiit"tt"g hal 19?8. Juni adalah karangan Galtung Salah satu diskusi yang menarik tentang ini -'2). And Develop' "on The r"t"ti"thip Between Hum-an Rexources i"r,l", of Deaelopment "-.rrt, Th*.y, Methods A"i D"t"" dalarr. The Joumnl 3' hlm' 137-153' sini GaltungJohan Stud.ies, vol.8, April r9?2' No' -Di kualitatif dari pendidikan mempersoalkan tujuan kuantitatif dan tujuan sebagai polilics of dan mengaitkannya dengan konsep pembangunan growth atau Politics of eqrnlitY' dibaca pad-a-salah satu paper Soe- 3). Sebuah diskusi yang *t""'ik-d"p"t Ishizaka Memorial Lec- djatmoko Deulopmat And' Himan Grouth' tures, 1979, hlm. l-28' kolonial dapat kita baca 4). Pokok-pokok pikiran pemerintah .Belalda Selected Documents On Colo' pada, Chr. L.M. Pendlrs' ed' Indonesb: University of Queen- nialism And. Natiorulism 18i,'1942' Queensland' sland Press 197?, hlm' f 49-176' 5). Ibid. Association" dalarr, Penders' ibid' 6). C. Snouck Hurgronje, "The Ideal Of trtm. 157-165' 7). Ibid. 8). Ibid, hal. 164-165' iDdd' lilm' 165' gj. l.W.f. Cohen - Stnart, dalam Penders' r0). Ibid. ll). C' Snouk HuigronYe, oP' cil' riena'ik tt"t"t'g ini bisa dibaca-pada' Ivan Illich' Descfi'oo- irj.' oi.t*i r.rrg tlng Soiletl, New York, Perenial Library' 1970' Cuitural Revolutionary" l5). Ibid.Juga baca, n' Ba'kt HaIl' "Ivan Illich: Alternatiae Schools' Sydney' dalam P. Musgrave dan J W Selleck' eds' John WileY, 1975' "f. Sud'ah Wahtunya' Kerras f+;. uulya I-wbis, Demistifihasi Pembangunan: Himpunan Mahasiswa kerja yang disampaikan" pada seminar Kader 1980' Islam, Jawa Barat, 3 APril No 3 1978' I5). Lihat d.t.-d.tt ytng dimtat di Monitor' Juli 16). T. MulYa Lubis, of al' if-j. nla. Lihat juga R Barke-Hall' op' c#' l8). Ivan lllich, oP' cit' Paulo Freire' Education For critical Cotuciousness' 1ii.' ru;a. Juga baca, N"* iort, The Scabury Press' 1975' hlm' t-58' 2o). Ibid.

85 4

2l). Lihat pasal 3l UUD 4 ____ un!-ang'undans rndonesiaIndonesia j j:t: -._wq,,6_v,.wr.g Dasaruasat Repubbkr

27)' T. Mulya Lubis "pembangunan Dan Hak-hak Asasi hinna, No --- Manusia,, dalam 12, Desember isZs, t t-. l l.20. 28). Lihat TAp MpR No IV/MpR/|\ZA t"ntong Garis_garis por' u*"" p'-"0""*.,,,,;"nskaBesar Haluan ,r). [J":JJU]:H:;::: "'' panjang. 30). Lihat buku Repelita 1969/1920 _ lg?8/lg',4, Bandung, penerbit Restu, 1g70, hlm. 35i_ Doa 3l). Lihat bvkt Rencana-pembangunan Lima l97b9/19i9 Tahun Kedua, I9Z4/19?j" Jilid lil, laka*a, i"p"r,._.r, r.;";;r8", RI, 1974, hlm.

32). Johan Galtung, ob. cir. .t,.ihatjuga T. Mulya Lubis, op. cit. 33). Kalau kita mau menafsirkan iil;l.Ui]il;* sesuai ngat yang tertulis pembukaan-UUD dengan sema_ dalam +S yang,,berkeadilan seharusnya negara harus sosial,,, membuat kebiiakan,yang mewajibkan warga negara semua untuk masuk sekolah deng-an biaya t-;har Monitor, o-'- -'-r* .egara. fj) No. 2, Juni r9?8. 35). Ini adalah cerminan dari teori lelehan ke bawah (trickle dowtl yang dominan di kalangan pe.rencanaan pembangunan kita. Ada harapan terkandung bahwa si terdidik ;";;;#1"1, ,,u"0 terdidik. Te- tapi apakah harapan ini betul?"k"" oi masiaraLai advokat ada semacam olok-otok yang menarik dari yang tua u:;;';;, muda yaitu ,,buat apa membesarkan harimau,,. Teisi.at ai .i"it.,"rgg"nan unruk menu_ ilmunya kepada orang lain. 56).--, LihatI.rk"i Monitor, No 2,.|uni 197g. 37). Lihat pid.ato Kenegiraan presid,en Soeharto di Dewan perwahilan Rahyat Republih Indo 1 5 A 1 e ? 8 oletr Deparieme r;';:::;^:ffi"t Sustlts vans diterbitkan 38). " Lihat Monitor, No 3,.fuli 1918. 39). Kesimpulan ini didapat setelah membaca data_dat i{li saku statistik indonesio 1e7B/1;;; il; il:,1T:,,H:"li'rf*" ^r.

86 bah 41). Lihat Lanpiran pidato Kenegaraan presiden perwahilan en- RI di Dewan Rakyat Republik Indonesia tanggal 16 Agustus 1979 yarng diterbitkan oleh Depanemen penerangan rtal RI. 42). Paulo Freire, op. cit. m, n- rril

t4 r.

87

I v. P,

PENGA] HaI berjala-a t berapa h atau ka-la kuerui ioe itu mesti : profesor c trade-off) sejauh m: tersebuti lama? l-et adalai sa oleh Robe T*P dengan G serupa di r dapat prix tidak tert SH Januari 1977. 6f manusia p dengar bu nelayan tr ngan pui. 88

j I I , V. PEMBEBASAN TANAH UNTUK APA?

#h PENGANTAR Hak Asasi pembangunan Manusia dan sering kali sukar berjalan bersama. Untuk mencapai tujuan pembaigunan, be_ mtr berapa hak asasi manusia sering dltunda pemenuhannya, atau kalau mau memenuhi hak isasi manusia maka ko.rre- N kuensi logis adalah terlambatnya laju pembangunan. Karena itu mesti ada trade-off # antara ke{ranya. John Rawls, seorang profesor dari Universitas Harvard begitJ percaya pada teori trade--off ini.l) T.t"pi yang sering jadi masalah di sini adalah sejauh mana kita bisa menjamii ikanfairness dari trad.e_off tersebut? Dimana trade_off ini mulai dan sampai U.."p. lama? Lebih dari itu yang harus kita pertanyakan sebetulnya adalah valid.itas dari'teo-ri trade-off iri ,.perti yang-' ditulis----.." oleh Robert Goodin dalam s"lah saiu tulisannya. i) Tanpa masuk terlalu jauh pada polemik anrara Rawls dengan Goodin, sebetulnya -kita-menghadapi masal"h y"rg serupa di sini. Di satu pihak kita melihat pembanguna., *.rl paling utama, da.,'ka.ena itu hampir lltl,rroaK tertundarkan l,:,:,:. ,yr"g penundaan pemenuhan hak-hak asasi beberapa bidang t.rt.r,t,r.S) Kita sering oengari11:ip"1a men- buruh yang jadi korban masuknya teknologi t"r,r4), nelayan tradisionar yang kehilangan ikan karena kalah ngan pukat de- harimau, penggarap tanah yang kehilangan

E9 tanah karena perluasan perkebunan, wartawan yang kehi- bidang. langan berita karena beritanya mengritik keadaan yang ber- dan bud" laku. Banyak contoh bisa ditulis di sini, tetapi contoh di atas ALa kiranya cukup untuk sementara. Pertanyaan kita adalah, nya mel apakah hal yang demikian yang dimaksudkan detgan trad.e- nomi di. o..fftersebut? Atau lebih kongkretnya: apakah hal yang demi- ngunaa kian yang kita maksudkan dengan pembangunan itu? keberha Mengkaji dengan teliti UUD 1945 maka kita akan sangat akan mt tergoda untuk menjawab bahwa pembangunan yang kita maksud adalah pembangunan yang dilakukan secara keke- Sas ter luargaan, gotong royong dan sepenuhnya ditujukan untuk keadilan sosial rakyat Indonesia, suatu masyarakat adil uDJ ID( makmur yang merata material dan spiritual. Pasal-pasal 27, Pa 28,29,31, 33 dan 34 amat jelas mengenai hal itu. Jadi di sini sebetulnya hak asasi manusia itu menyatu dan merupakan Ja eL bagian yang inherent dengan pembangunan. Lebih lanjut hal ini bisa kita dapatkan pada tujuan sg is pembangunan nasional yang dapat kita lihat pada Garis Be- 'sar Haluan Negara yang mengatakan bahwa, It n{ tc Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan b . suatu masyarakat adil dan makmur yang merata ma- terial dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wa- SeIa-nlr dah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, P berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam r perikehidupan bangsa yang aman, ter-rtram, suasana j.t tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan g dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai 5). e z Tidak dapat tidak tujuan yang demikian harus ditafsir- t kan sejalan dengan dipenuhinya hak-hak asasi manusia di I segala bidang. Kiranya ini pula yang dalam banyak kesem- patan sering dikaitkan dengan perlunya kita berpegang pada I asas "selaras dan seimbang" dalam berkehidupan. Ini hen- kebil; daknya diartikan bahwa pembangunan itu menghendaki b"g"i keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala So&

90

I bidang. Di sini bidang ekonomi, politik, pertahanan' hukum dan b"udaya haruslah mendapat temPat yang sama' Akan tetapi Garis Besar Haluan Negara tidak sepenuh- nya menjalankan asas ini, karena jelas pembangunan eko- nomi aijaditan sebagai di atas segala-galanya' dan pemba- ngunan di luar sekior ekonorni akan digantungkan pada kJberhasilan pembangunan ekonomi' Cuplikan di bawah ini akan membuat semua itu lebih jelas' Sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indones.ia untrik tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat yang adil dan m,akmur berdasarkan Pancasila. Sedangkan titik berat dalam pembangunan dalam bidang Jangka Panjang adalah pembangunan Itoio-i dengan sasaran utama untuk mencapai ke- seimbangan antara bidang Pertauian dan bidang industri, serta terp€nuhinya kebutuhan pokok rakyat' yang berarti bahwa sebagian besa-r dari usaha pemba- og.."lr." diarahkan kepada pembangunan ekoromi' se-tlangkan pembangunan di bidan-g-bidang- lainnya bersiflt menunjang dan melengkapi bidang ekonomi'oJ Selanjutnya dapat pula dibaca bahwa, Pembangunan di luar bidang ekonomi tersebut dilak- sanakan seirama dan serasi dengan kemajuan-kema- juan yang dicapai dalam bidang ekonomi' Sedangkan sebaliknyi derrgan peningkatan hasil-hasil dalam bidang ekonomi, maka teiedialuh sumbet-sumber pembangun- an yang lebih luas bagi peningkatan Pembangunan di Uidang-Uiaang sosial-iudaya, politik dan Pertahanan Keam-anan Nasional'7) Kedua kutipan di atas dengan eksplisit menggambarkan kebijakan yang menemPatkan "pembangunan ekonomi se- bagai panglirna", berbeda dengan kebijakan PtT:ti":"hu" Soekarno yang menempatkan "politik sebagai Pangllma' '-' 9l I

pertanyaan vang paling sah harus adalah dilontarkan di sini apakah *urrgt ir, [," *;;;; . ffHi.*,f ,l,j:o*.G*til,.#:111:.ff i'"l':[:.fij s a n a ,].1: an p"., r l#.n:: L,: Iambat akan mengtrrrirt""".ffi "r..oirr.""r]'r.r.1r#.*r:; f h_armoni u".r"B"rl^1u" *riul yang merusak u..rir".fJiu",. oo"r"h ekses-ekses yang terjadi, mungkin yang mengundang keresahan yang terjadi di sosial ,T,t:", Jawa'rffin"o"oerapa buran yans pelaksanaan' o,,r:i:i"::l:uat ekses-elaes akan semakin r,l:rN.s";.,;"ilJ:T,.-.;:.:.T:l1I;1il$:H"H:l 0"" i"T"-'rT :XT[T l"Gii"':*" ,i".,,,.,ss"r.,ya ABRr misarnyu-' yri["",' :J;; ;on1oh ;:::fr ,#ril"rT:, p"';r f H:Hi',,*1J'l s, uun'igii"'.1i1*;-H.fflf u,,,[do.,,""J';;;'d:Isi:1"*1,:T"1li:ffi (nepodsme), hal ini il].mJil sekali kita temui "aa"i "i"i;l.,'[,:r. Dan ini banyak dalam lalu lintas bisnis kita. I :r?.h menerjemahkan itu ;"#;; ( contoh bisa r".ri.u.".i.;#":d:li;,*:.,":fdibuat di I :f I Ielucon yang tidak ,1,;1*tT#:,# lucu; mengapa hal demikian I rena kontrot yang tidak terjad"i? Ka_ godaan I luar biasa ,r.r,,,ri *.rryalahgunakan""ui,fJ,""i* yang i pouer)? k.k.t,u (abuse at"., t"..r,ulff;:;i':T:- ":*"utaan of f ti::,LH[:fil,," r f;:##ffi il#:.f"Ttl il:; I pun jawaban .Apa yang diberikan, I pasti, "salah t..1.-"i".r,, nam r;:.: ir. h"*, ;;'r^;Xl"t:li"i11 P tentangan dengan pancasila a"" uuoigni. ,r, adalah nyata bahwa kesadara bukti k tercipta suatu keadail Ylt*.:para vang b.ir,:i;;;;; aumaiu.,"*,1,,-.]"f k rI,iJffi1i:"::H;:#tSX,*,1 v st 92 ternyata banyak diselewengkan, tidak saja.oleh masyarakat biasa tetapi juga oleh masyarakat pejabat.v' Dalam keadaan yang demikian maka pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung bisa saja menjadi sasaran empuk salah terje- mahan, disengaja maupun tidak disengaja.

PEMBEBASAN TANAH UNTUK APA? Salah satu sektor yang banyak terkena arus laju pemba- ngunan adalah sektor pertanahan. Sebab untuk hampir semua pembangunan kita tidak dapat tidak berurusan de' ngan tanah. Dan karena setiap Pelita, daya jangkau pemba- ngunan juga semakin luas, dan ini membawa implikasi bahwa kebutuhan akan tanah juga meningkat baik untuk Pervvujud- an langsung program pemerintah maupun untuk perluasan perdagangan swasta. Kiranya hal ini tidak bisa dihindarkan, karena tanah adalah salah satu faktor produksi yang paling Penting. Yang menjadi masalah di sini adalah begitu besarnya kebutuhan akan tanah oleh berbagai pihak yang sering tidak dapat kita teliti apakah benar tanah yang dibutuhkan itu untuk pembangunan atau tidak? Dan ini terjadi di mana- mana di kota dan di desa. Tanah yang dimiliki oleh rakyat banyak telah beralih ke tangan pihak lain dalam waktu se- puluh tahun terakhir ini, sehingga masalah pemilikan tanah in absentia muncul kembali. l0) Kalau dulu ketika land- reform dijalankan, pemilikan tanah sudah mulai memasya- rakat atau (go public), sekarang justru sebaliknya go priwte. Kecenderungan go priaate ini terasa ada tetapi sukar terucap- kan karena keterlibatan dinasti kecil yang dijelaskan pada pengantar makalah ini. Apa yang terjadi sesungguhnya adalah 2 hal. Pertama, kebijakan pertahanan yang tidak jelas dalam arti adanya in- konsistensi dalam berbagai hal. Dan kedua, aparat kontrol yang lemah atau dapat disebut tidak bergigi. Akibatnya sering kita melihat adanya pembebasan tanah yang tidak

93 f

seharusnya diberikan, ternyata terjadi. Lalu rakyat yang S{ turun temurun di daerah itu terlempar ke daerah lain. Tiba- dengar tiba kita menjumpai rumah-rumah mewah dibangun, dan ini mungl sering sekali disebut sebagai "pembangunan". Hak asasi untu}' untuk memiliki tanah kalah oleh gerak laju pembangunan. buat r Mudah-mudahan ini bukanlah trade-off yang dimaksudkan basa.a oleh Rawls seperti yang dibahas d.i muka. fungsi sini pertanyaan 'pembebasan tanah untuk apa' men_ yant jadi amat relevan, apalagi jika kita kaitkan dengan tujuan rak-rat kita bernegara yang tidak lain dan tidak bukan adalah men_ sini k capai kehidupan yang adil, aman, tertib dan d.amai. Kehi- pemb( dupan yang demikian ini adalah kehidupan komunal kita Atau , yang sudah sejak lama kita miliki di mana rasa kebersaman memP begitu dominan. Pepatah Jawa yang berbunyi, rnangan ora, nxangan pokoke ngumpul adalah cermin d.ari kehid.upan PEf,fl kebersamaan itu. Inilah yang lebih populer dalam banyak DILT] pidato Soekarno ketika dia bicara rentang asas kekeluargaan T dan gotong royong.Inilah pula yang mendasari Mohammad. Tida.k Hatta menceruskan perlunya dikembangkan koperasi sebagai tidak t institusi ekonomi kekeldargaan (sense of belonging toge- guhnr ther).1r) Pertar Pasal 33 UUD 1945 jelas merupakan perwujudan konsti- bangi tusional dari asas kekeluargaan d.an kebersamaan di atas seimb ditambah dengan satu asas "penggunaan semua kekayaan S alam di bumi, air dan udara sepenuh-penuhnya untuk i

94 rD8 Soal pembebasan tanah dengan demikian haruslah dikaji )a- dengan kerangka berpikir seperti di atas. Adalah tidai ini mungkin soal pembebasan tanah diperlakukan semata-mata asi untuk menunjang masuknya penanaman modal asing, mem- in. buat real estate ata\ memperlebar jalan ke pabrik. pembe- an basan tanah mau tidak mau haruslah juga dikaitkan d.engan fungsi sosial dari tanah tersebut, dalam arti apakah taiah n- yang dibebaskan itu akan diperunrukkan bagi kegunaan rn rakyat banyak atau hanya untuk sekelompok kecil orang? Di o- sini kriteria dan pengawasan harus jelas. jangan satpai ri- pembebasan tanah itu mengusir rakyat ke lokasi yang lain. ia Atau yang lebih tragis lagi kehilangan ranah ,"rrp" ,i"*p,, JI memperoleh tanah ganti. ,a n PEMBEBASAN TANAH k DILIHAT DARI SEGI HUKUM n Tanah adalah bagian yang integral dari kehidupan. d j Tidak mungkin kita hidup tanpa ranah walau ,.ro.rgg.,h.ry. tidak semua orang punya tanah. Tanah yang tersedia ,.ro.rg_ guhnya semakin mengecil jika kita bandingkan dengan anglia pertambahan penduduk yang pesat. Kecemasan yang dikem- bangkan olet. Club of Rome adalah refleksi dari ketidak_ seimbangan antara tanah dengan manusia. Secara yuridis setiap warga negara Indonesia punya hak atas tanah, apakah itu hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak sewa dan sebagainya.Is) pemi_ likan tetap merupakan hal yang diakui *"lur'r.p.rti yang ,'semua dikatakan oleh Pasal 6 UUPA hak atas tanah mem- punyai fungpi sosial". Suatu konsep hak milik yang absolut tidak dikenal dalam kamus hukum. kita yang pada prinsipnya berdasar pada hukum ud.rt.14) Untuk kepentingan umum, hak atas tanah bisa saja dica- but dengan memberi ganti kerugian yang layak. Hai ini di- atur secara tegas dalarn pasal 18 UUPA yang lengkapnya berbunyi sebagai berikut:

95 Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bang- maka , sa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, untul hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi tersebr ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang di D atas dengan Undang-undang. Dalan cara r Kalimat "untuk kepentingan umum, termasuk kepen- geri N tingan bangsa dan negara serta untuk kepentingan bersama untul dari rakyat" terdengar begitu bagus, dan mengingatkan kita pihak sekaligus kepada sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" dari Pancasila dan Pasal 33 UUD'45. Namun 1. Pc harus pula diakui bahwa definisi apa yang dimaksud dengan Pe "kepentingan umum", "kepentingan bangsa dan negara" dan Pa "kepentingan bersama dari rakyat" tidak pernah jelas. Sering bt terbuka ruang untuk menafsirkan kata-kata tersebut- {engan Ip tafsiran yang merugikan kepentingan rakyat banyak. 15) & Pasal 18 UUPA inilah yang melahirkan UU No. 20 tahun & 1961 tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah dan Benda- I! benda yang Ada di Atasnya.r6) P.rrcabutan Hak ini dilaku- Ix kan untuk kepentingan umum setelah melalui prosedur yang u panjang oleh Presiden setelah mendengar Menteri Agraria A (sekarang Menteri Dalam Negeri), Menteri Kehakiman dan P menteri lain yang terlibat. l7) Menurut Undang-undang ini tr pencabutan hak adalah upaya hukum terakhir setelah jalan I lain tidak berhasil. Selain itu sederet persyaratan harus juga I dipenuhi oleh pihak yang berkepentingan seperti yang ditulis I dalam pasal 2 UU No. 20/1961 yaitu mengenai: I a. rencana peruntukannya dan alasan-alasannya, J b. keterangan tentang nama yang berhak serta letak, I

luas dan macam hak atas tanah yang akan dicabut, I c. rencana penampungan orang-orang yang haknya akan dicabut. Jadi adalah tidak mudah untuk mengadakan "penca- butan hak". Alasan "kepentingan umum" saja sukar sekali didefinisikan, apalagi karena keputusan untuk pencabutan 2. hak itu harus datang dari Presiden. Karena kesukaran inilah

96 maka di berbagai pihak dipikirkan cara yang lebih mudah untuk menguasai tanah orang lain. pada akhir-akhir ini cara tersebut dikenal sebagai "Pembebasan Tanah". 18) Dua Peraturan penting di sini adalah peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15/1975 tentang Ketentuan mengenai tata cara pembebasan tanah, dan Peraturan Menteri Dalam Ne- geri No. 2/1976 tentang Penggunaan cara pembebasan tanah untuk kepentingan pemerintah bagi pembebasan tanah oleh pihak swasta.

1. Pembebasan tanah untuk kepentingan pemerintah Pembebasan tanah untuk pemerintah dilakukan oleh Panitia Pembebasan Tanah yang susunannya terdiri dari beberapa unsur pemerintah (Direktorat Agraria, lreda/ Ipeda, Kabupaten, Kecamatan, Dinas pekerjaan Umum dan Kepala Dinas). Panitia ini melakukan pemeriksaan dan penetapan ganti rugi. Gubernur Kepala Daerah menrbantu Panitia untuk tiap kabupaten. panitia dalam menjalankan tugasnya harus berpegang pada asas rnusya- warah, d,an harga unlurn setempat.19) Apabila terdapat ketidaksepakatan antara panitia dengan pemilik tanah maka pemilik tanah berhak menolak dan mengajukan alasan-alasan tertulis kepada Gubernur Ke- pala Daerah. Dan Gubernur yang akan memutuskan pad.a instansi terakhir. Di sini Gubernur dapat menolak putusan Panitia atau menerimanya atau malah mencari jalan keluar yang lain.20) Jadi sebetulnya kekuasaan Gubernur begitu besar, sehing- ga praktis para pemilik tanah merasa sebagai orang-orang yang dipaksa melepaskan hak hukumnya atas tanah. Dengan kata lain sebetulnya peraturan Menteri Dalam Negeri No. I5l1975 yang mengatur semua ini ad.alah penyederhanaan acara pencabutan hak dengan paksa.

2. Pembebasan tanah untuk keperluan swasta Pada asasnya pembebasan tanah untuk keperluan swasta

97 harus dilaku pi+ pih ak ya " :1',;:ffili#,_T" t. ng 1.P( tuskan: *.e;;;i';;:1.ffi gantr rusirugi berdasark,. :":- l_.."..rau v""syanr ii'"'din,,- G dirakukan di"i:l"',;;;' ;.;";# 'santi ,empa,^,".1,:::*;i,r:;if j}.1'::: rin jr-::ilfi t !ar unt.rk p.oyek-proyek r{ ditakukan yang menun,rll ,llt.oyt set maka pemb"burr, ;;"i"r..*ffing tepentingan umum menurut dapat dilaksanakan Pel u.u.u r"-i.i.:-:"::"': itu Pemerintah nttutlasan tanal 611 n t i nga n Ko ;li:' i"111-"ff ff a Ha rus :". ::a:;l; dar u,u, ". "':| K ep ar 0..- o,1il" y. a D a er ah ber :T,T :l iT:,|"" tersebut perhatikan l:." dengan mem- har ru-L"i-'ll^Yt'"*:g"u"n proyek tersebut. b. Harus ud" ma u,"ran Gubernur mohonan r.lr,lill. mengabutkan per- izia c. Harus ada iala kepada Menteri wal i;r",;r::iloril1, "01,1.#,. , tanahl",i_ .akya't nakan pembebasan olet d. pembebasar tersebut harus G.rb..rul.tanah di bawah pengawas_ 2. Inv ", akar Jadi pembeba baik sur:t maupun swasta :"t'"h, itu untuk pemerintah ,.1"'tap harus'0"..*.i"1 sasi berada di musyawarah' " bawah ptt*.j", dan letal sederhana d"pu, 6lf"gawasan Secara sangat pemerintah, utl"i"^;;"1 atas ,", u.t1]tril'"t. kan jxi:11"1 ::lf 9' r.;;;;; # i "{;#llt" flffi ; seter ,::j:l j:,,.ry; Penc ft,, :ffj ::_: :,lil IPEI paling_paling #ux*#: jlTl kita r karena "p..nlu'gr;r,r"'f;!"nseluh tetialu' ;;;;t"l: 3. Pena kepentingan umum dipakai. Panic haru: PEMBEBASAN TANAII DI JAKARTA DKi. Menurut surat K 4. Pena prosedur Gubernur No. DA.rll z/rg7z. o.*i"i"r".ltt*.""-"'""rr tanah khusus -"juru'r, Kepa: sebagai u.'.it"L di DKI .1"r".r" siran pihal 98 1. Permohonan izin dari pihak yang memerlukan kepada Gubernur dengan menyebutkan urgensi dan untuk kepen- tingan apa tanah tersebut dibebaskan, letak dan luas tanah, tersedianya dana untuk membebaskan tanah ter- sebut, kapan akan dimulai dan pernyataan akan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di DKI Jakarta. Semua itu harus dilampiri dengan peta situasi dari Dinas Tata Kota, akte badan hukum (bila pemohon badan hukum) dan proyek proposal dari pemohon. Apabila tidak ada ke- beratan terhadap pemohon itu, maka dalam waktu 30 hari sejak dikeluarkan Surat Setor, si pemohon harus membayar sejumlah uang tertentu. Setelah itu barulah izin dikeluarkan, sedang jangka waktu pembebasan tanah ialah 4 - 6 bulan sejak surat izin dikeluarkan. Jangka waktu ini, kalau ada alasan yang sah, dapat diperpanjang oleh Gubernur.

2. Inventarisasi atas tanah bangunan dan tanaman yang akan dibebaskan harus segera dilaksanakan menyusul surat izin pembebasan tanah tersebut. Sebelum inventari- sasi, terlebih dahulu harus dilakukan penunjukan batas letak tanah yang akan dibebaskan oleh Dinas Tata Kota atas biaya pemohon. Inventarisasi tersebut harus dilaku- kan oleh sebuah tea.rn yarrg terdiri dari Kepala Agraria setempat, petugas dari Kantor Inspeksi Agraria, Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah, Kantor IPEDA dan Kecamatan dan Lurah yang bersangkutan.

3. Penafsiran atas hasil team inventarisasi dilakukan oleh Panitia Tetap Penafsir setempat. Keputusan dari Panitia harus mendapat penguatan dari Kepala Inspeksi Agraria DKI Jakarta. 4. Penetapan dan pembayaran ganti rugi dilakukan oleh Kepala Agraria setempat atas dasar inventarisasi, penak- siran dan peraturan-peraturan yang berlaku. Bila semua pihak sepakat tentu tidak ada masalah, tetapi bila tidak

99 semua sepakat, Kepala Agraria tersebut harus melaporkan hal tersebut ke walikota untuk mengadakan musyawarah dengan yang bersangkutan, dan bila gagal lagi maka harus melaporkan kepada gubernur. Bila semua sepakat maka akte pelepasan hak,/penyerahan dapat segera di- buat, lalu pembayaran dilakukan di hadapan camar dengan saksi minimal 2 orang anggota Panitia Tetap II Penaksir.

5. Izin penunjukan penggunaan tanah akan dikeluarkan oleh gubernurbila 757o dari luas tanah yang sudah diberi izin sudah dibebaskan oleh pemegang izin. Surat izin gu- bernur tersebut sesungguhnya dapat dilakuk'an untuk memohon izin bangunan.

6. flonorarium untuk Panitia Tetap Penaksir dan camat harus dibayarkan oleh si pemohon segera. T I SIMPRUG: REAL ESTATE LAWAN RAKYAT I t Kasus Simprug menyangkut sekitar 108 pemberi kuasa I warga Simprug yang merasa dipaksa untuk pergi meninggal- t kan tanah yang sudah turun-temurun didiami tanpa menda- pat ganti rugi yang layak. 1 I P,T. Berdikari, sebuah perusahaan real estate yang meren- canakan pembangunan rumah-rumah mewah untuk mem- l perindah kota Jakarta pada mulanya mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah. Melalui SK Gubernur'No. 2/2043/A/K/BKD/1972 ditetapkan ganti rugi sebagai beri- kut: I. Tanah dengan hak milik dan tanaman di atasnya l. Sudah ada sertifikar a. Tanah darat per meter persegi Rp 3.100,00 b. Tanah sawah per meter persegi Rp 2.790,00 2. Belum ada sertifikat a. Tanah darat per meter persegi Rp 2.800,00 b. Tanah sawah per meter persegi Rp 2.480,00

100

l II. Bangunan - Bangunan perrnanen Per meter PerseSl Rp 10.000,00 - Bangunan semi Permanen Per meter persegi Rp 6.000,00 - Bangunan biasa Per meter Persegi Rp 3.000,00 III. Penyewa Pengontrak mendapat Santi rugi sebesar jumlah sisa uang kontrdknya yang belum berjalan dan pemilik harus mengembalikan uang kontraknya yang belum berjalan, di samping yang bersangkutan menerima juga dari pro- yek yang membebaskat 20To dari jumlah uang kontrak' IV. Ongkos pindah kuburan Rp 2.500,00

Ganti rugi tersebut jelas sangat rendah karena waktu itu per meter persegi harga tanah sudah mendekati Rp f 5'000,00' ivlenjadi pertanyaan apakah untuk dan atas nama pemba- ,rgorr".t, iakyat harus dikorbankan? Apakah karena mereka tidak memiliki $ertifikat, Santi rug hanya disediakan Rp 3.000,00? Girik yang dimiliki oleh rakyat setemPat secara turun-temurun haruslah dianggap sama deogan sertifikat' Perasaan keadilan kita menuntut agar harga tanah yang akan meninggi karena Simprug akan disulap rnenjadi kompleks perumahan mewah juga harus dinikmati oleh rakyat' Tetapi apa yang terjadi adalah P.T. Berdikri tetap tidak mau menaikkan ganti rugi, malah dengan bantuan Pemerin- tah DKI mengadakan PenSSusuran. Traktor-uaktor muncul menggilas rumah penduduk' Karena rakyat Simprug. tidak berdaya, mereka datang ke Lembaga Bantuan Hukum minta bantuan. Setelah mempelajari masalahnya, Lembaga Bantuan Hukum berpendapat bahwa rakyat Punya alasan yang sah untuk bertahan selama ganti rugi tidak dinaikkan. Semen- tara perundingan antara LBH dengan P.T. Berdikri dan Pemerintah Daerah berlang'sung, rakyat Simprug diminta untuk melawan Penggusur dengan memasang PaPan Pengu- t0l r- 1 t--

muman yang bertuliskan "Ini Tanah Milik" dan Masuk Tanah Milik"zz) . Sementara perundingan berjalan, LBH mengundang media massa untuk secara aktif memberitakan kasus penggu- suran ini. Dengan demikian LBH memasyarakatkan kasus penggusuran ini. Satu pendapat umum yang tidak senang pada P.T. Berdikri dan Pemerintah Daerah mulai terbentuk. Hal ini ternyata sangat efektif dalam melakukan pressure terhadap P.T. Berdikri dan Femerintah Daerah. Dalam perundingan, P.T. Berdikri dan Pemerintah Daerah tetap tidak sepakat mengenai ganti rugi tanah, ba- ngunan, tanaman, kuburan serta tempat ibadah. Lalu soal lain yang muncul di sini adalah soal tempat penampungan bagi rakyat Simprug. Taktik ulur waktu mulai dipraktekkan di sini yang sering membuat rakyat Simprug putus asa. Celakanya, ada sebagian warga Simprug yang telah menyerah. Apa yang dilakukan oleh LBH adalah jalan terus dengan kampanye melalui media massa. Pihak Walikota Jakarta Selatan yang bertindak atas nama Pemerintah Daerah juga tidak bisa berbuat banyak. Tak ayal lagi semua ini membuat keresahan bagi rakyat Simprug. Pekerjaan macet dan kesabaran juga menipis. Rakyat Simprug mendesak LBH untuk secepatnya membuat keputusan yang terasa adil dan realistis. Akhirnya pada tang- gal 12 Pebruari 1973 tercapailah suatu perjanjian antara pihak Pemerintah Daerah Jakarta, LBH dan P.T. Berdikri yang isinya antara lain sebagai berikut:

1. Para pihak telah menyetujui harga pelepasan hak atas tanah sebesar Rp 5.000,00 per meter persegi terdiri dari Rp 3.000,00 untuk ganti rugi tanah, sedangkan untuk per meter persegl disediakan Rp 2.000,00 a, Para pihak telah menyetujui harga ganri rugi bangunan sesuai dengan SK Gubernur Kepala Daerah DKI Jaya No. 2043 / A / K / BKD / 7 2 yaita: - Bangunan permanen per meter persegl Rp f 0.000,00

r02

t Per - Bangunan semi Permanen Rp 6'000,00 meter Persegl Rp 3.000'00 ffid;;i"sa Per meter fi:,7 ;i?'fl [1iJi']#;;,-,3*=t*fn'i"""f :":J,:il:ll) ' :i:1'**':'iilfi:Jl!?akan membenkan -"T;"1;;;b.r", i'iJ np ?IT#[fio.ooo,oo #'p.' transport/biayatransPorL/ vlo'q pemblr--- ' dfrr""tt,I--^- Kartux,rru Keluarga'Keluarga. keoalakepala keluarga.sesu"lKeruarE,4 p.T. serdikri "':;;r.-Gi::::?.:^;"hwa bahwa pihakoihak i.''. pihak telah' +. Pia ', --- -^-ri ,rcri kontrak/r :i:iakan *:tmemoenKa, :'iilffI[::' "":;;";.*a/koitrak ffi ;i:d.f ltrIll'X#i(bukan pemrilik ongkos Pindah kePadz ti"lrf'r"ak LBH akan menvetujui , telah l"Y^ltn"kkepada kepada o"v" p"tti''iaitn kuburan membayar Rp 2'500'00 per kuburan' ahli waris v"'g u"i;i:;;;;'

diseaakati o-"hy: seranjutnva L?Hfil?il} yalg:. ***l*. 0"" kepada "t.n^i.i"Berdikri :;: ffi i; :;t-::*n*;x;:: rx til'J"'.'I:: i'o tungsakan Ireda $i':llHx iiff"i;ir'*;;;"""'r. *il u'rdikri' waktu Proses Pem- H: ffi;t "tto jit'ti"*ll'!angk'a perjanjian ini' ini adatah ''f'i'":"^*J bayaran i'-T::qatur juga Penam- Selain ganu *"'' ;;;j'"i':i' "if :ilX"i:Tffi n";;;;;:':*i:,,]:*:ffi 2 ,'*'i" Ianah boreh membeli Hff;:lJ;[,1jil][.'"nyu"g r'"'g"tya Rp 3'000'gg Per (dua) kapling. pt'*i"i"" '" meter persergi' dan di- '^^---nl,""tt r --:^- diri atas,t2s ternJataternvata disepakati lenyelesaian itu tetap terima oleh warga i#""t'-n"dihal le:yelesaianmeter iil" itu har^ga tanah per Per- tidak adil karena n"* il ;;t,"'".* hq} ffi{ *:*t*{J;l'H| m:nonJ 3 h'ar vang sansat l1[1.'ijTifffi:fi,i';t'i-J ^au Pemerrntan U*t tti' i'to-*'u"'' kelihatannya iol. Pertama' terlalu ampuh' membuat b"..uh terlalu o""tJ""i"""1"'" 103 /q

rakyat tidak berdaya. Kedua, peranan media massa ternyata kita cukup ampuh dalam mempercepat proses penyelesaian, wa- bul" laupun bentuk penyelesaian itu tetap merupakan kerugian m€E buat LBH dan warga Simprug. Ketiga, rakyat terlalu tidak berdaya dan tidak punya stamina yang panjang. Rakyat ingin rasa peml persoalannya cepat selesai dan sedikit kerugian tidak begitu dipermasalahkan. Padahal kerugian yang timbul t.roy"t"1o_ Pas. kup besar: orang-orang kaya telah mengusir orang-orang mis- kin, orang-orang kaya telah membuat real esfale dan mem- ant yant buat harga tanah per meter persegi menjad.i Rp 25.000,00. tert. ASPEK-ASPEK SOSIAL hukl Kasus Simprug meskipun hanya mewakili kasus pembe- basan tanah di kota (besar) kiranya bisa juga dijadikan con- Pee kan toh untuk membahas mengenai aspek-aspek sosial yang mele- meD kat pada banyak kasus pembebasan tanah. Mungkin dari satu kaji tempat ke lain tempat ada beberapa perbedaan yang muncul tergantung situasi setempat, apalagi jika kita membanding- 1. kan pembebasan tanah di kota dengan di desa. Daya terima I rakyatjelas tidak sama akan peruntukan tanah yang dibebas- kan, terkadang ada yang merasa pembebasan tanah itu wajar C untuk pembangunan, tetapi ada pula yang merasa pembe- t I basan tanah itu sebagai tindakan kekuasaan yang sevyenang- wenang, melanggar hak milik atas tanah, melanggar hak i asasi manusia dan notabene bertentangan dengan pancasila, t I Daya terima rakyat banyak pula digantungkan pada I sejauh mana rakyat mengerti tentang tujuan pembebasan tanah itu. Di sini faktor pendidikan dan kesadaran rakyatjadi ! sangat menentukan. Pada sisi lain tentu juga amat tergan- I tung pada sejauh mana yang membebaskan tanah mampu I menjelaskan tujuan pembebasan tanah itu pada rakyat t dengan cara persuasif. Proses interaksi antara yang membe- baskan dengan yang terkena pembebasan jadi faktor yang I menentukan bisa atau tidaknya pembebasan tanah tersebut. l Singkatnya, mesti ada.ta,o way truffic di mana rakyat merasa turut berpartisipasi. 25)

104 Di sini kita sebetulnya berbicara mengenai status rakyat ,Tg seharusnya di'perlakukan sebagai, ,,subyek,,, bukanI? "obyek". dan Memindahkan lemari *.i", tetapi juga memindahkan suatu "t",1 per,uiaan atau suatu suasana. Harus ada rasa ikhlas dalam t.uo ua)) traffic ini. Tanpa rasa ikhlas, pembebasan tanah itu akan dirasakan sebagai ,.ru p.."*- pasan hak. Mungkin hukum tenulis dapat mengesahkan pembebas- an tanah yang demikian, tetapi hulum"yang tidak tertulis, yang hidup di hati rakyat akan menolak pembebasan tersebut. tanah Kiranya ada sesuaru yang tidak bisa "yang dikalahkan bleh hukum, dan itu adalah p.."r"", hid;p. Apa artinya semua ini? Menurut hemat penulis dalam pembebasan tanah amat perlu aspek-aspek sosial d.iperhati_ kan dan dijadikan O"lu: pe.timUangarr.'OJU"*"}, ini mencoba penulis menyoroti beberapa aspel. sosial yang perlu kaji. kita l. Masalah Mata pencaharian Adalah sangat biasa rakyat mendapatkan mata caharian. pen- di sekitar tempat tinggalnya, apakah bentuk dalam bercocok tanam, berjr"L"rr, b..tok.og dan sebagainya. lain Sering sekali bentuk pekerjaan yang dilakukan itu sederhana dan- bersahaja, tidat ilenghasilkan keun_ tungan-y-ang banyak, namun kenyataannya telah membuat rakyat bisa bertahan turun-temurun, sejak arrf,, sekarang. Ada ,*p"i semacam. kecenderungan untuk hidup seadanya tanpa terlalu dipengarufri otifr budaya konsu_ rireiisrrrc dari luar. RakTai k{ta nrimo apa yang mereka perol_eh tanpa banyak cincong. Dan mereka merasa baha- gia. Sepertinya tempat ting;l ,..," Ii.rgk,rngan mereka merupakan satu tempat yang "terumrr.harmonis, selaras, serasi dan seimbang seperti yang d"l"* -ped.oman vsv'rqrr Pengamalan dan penghayatJn pancasl". zli---- Pembebasan tanah dengan demikian juga berarti pembebasan mata pencahariair rakyat. Masalah ini harus-

105 lah diperhatikan secara serius dan d.imasukkan timbangan dalam per- pembebasan tanah. C"g"i ,rr.*perhatikan ini akan membuat hal pembebasan tarnah itu bercacat, bisa-bisa menimbulkan dan keresahan--ii tuturrg"n rakyat. Hendaknya dalam ganti rugi diperhatikan aspek pencaharian ini. mata Kalau *.rrrtti., .uky"t huru m".ra"p"i kan alternatif m k an me reka, . ;;fi [ TTll" ti:J" l,'o ,,;, i:ril.]fl x, ::?; keadaan mereka semula. Di sini p._..irrtrt, akan amat berperan rur"-,,*..r:iptakan 3. l"p;;;;" pekerjaan baru bagi rakyat, baik, dalam ,.tro.'p.ri.rintahan maupun sektor swasta. Kalau ini mungkinl-."ty", akan merasa tidak terlalu dirugikan a"., i.rrg", demikian merasa ikhlas dalam melepaskan,urruhrryr.'---

2. Penyediaan Tanah pengganti Adalah layak-jika - kepada mereka yang sudah mele- paskan tanahnya disediakan pol" t".ruh pengganti. Tentu nilai tanah itu tidak sama, ietapi ,.i"gui prinsip meng- ganti tanah dengan tanah agaknya dupat dikatakan adil. pikiran seperti ini didasarkan pada satu alasan utama tentang arti pentingnya- tanah p"a" l.nia"pr" ;;;i;; manusia. Tentu terserah kepada rakyat apakah mau menerima tanah pengganti atau tidak, atau hanya mau menerima ganti rugi saja. Tetapi yang jelas p.*U.U^"r, tanah haruslah diusahakur, ,"*Lil ,.klfig'r., menyediakan tanah pSngganti yang_ bisa dipergunakan untuk pemukim- an kembali atau untuk k.p..ioui lui.r. sini yang harus d.iperhatikan , . ?i oleh pihak yang mem- ; l.:{fr}il r:l:I} i,:1, il:}"r,::'"i" f, ffi:# 1Tl K.endari. Harus ada pertimbaiga, dalam pemi- lihan Iokasi, janSa" "f."i1.n", 4- ,..f""f" .""r"]ku., t.p.rrtingan rakyat yang tanahnya"u1.y"i dibebaskarr. at"..iih"k pemerintah sudah menyediakan beberapa "t,.rrruJr'di mana rakyat 106 di kawasan utara' ke tanah Pengganti bebas memilih mau selatm' pembe' rtu 111,i# ttmasukkan dalam paket- u"."' i"."t,',*11::i#*L ket :::f $.,till:lL'.il densan demikian b:':"r:"" untuk tidak merusr' ;::'ffi,,,J';;" "kil;; dibebaskan' kan rakyat yang tanahnya

Rugi yang L.,lyu"I.-ouca tanah 3' Ganti kasus pembebasan Sangat sering I ' yang tidak mendapat rugi di mana-rakyat merasa T-Ti;-ilg"ri tia.f' pif'tft yang membebaskan tanar ilr"n. ganti.rugi, dan sering ter- realistis'J.d{':'-1".:+Jt-;l#";*mf *"rr.r,,okjrr'fi; :"}}fl ".ilii; JJ i*sk""s""-!rg""" atau Pensu' :::["l,lT.11:i h"l*' m"t"tima tanpa turut serta saha. Rakyat '"pt"';iy" dalam perundingan bulkan keresahan --;;l Yang Yang demikianlah Tt:'* '*v.il".s;..1ii#**;*;,"*::Tllilli'inff."T;ini bebasan tanah ."t"t -T^":y::'"i",.L'" i.Uerapa wakil ;;;-k;; Ptrlu dalam setiaP Pembicara rakvat **"jtoo"i.T}t Rugi perlu l'rli,l; Penaksir Ganti u,*,ii"'illlTl.Tr"""-.-"**il:'I":*ff I'i'.'i,'Ji pit'"t^ p'*eri"'"li,I,f$"Tiflilff'" p"j'i" tersebut ideal dan amat *i"*;it'atpt"at"" dari luar yang sama disertakan i"r" tanah tersebut' sekali tidak "a"-?ptrr'i"g"" 1111T bisa turut Mungkin -t'"*.,"il*t*iffi:ii3.DPR serta sebagai un Lingkungan 4. Keseimbangan taoah tersebut turun- Karena'"t'-"fl"a"rimendiami rakvat dengan *"u"'ll"i.ir';;j;r jika antara temurun, erat' yang satu merasa tanah terdaPt; ;;0""g"""y""g 107 bagian dari yang lain. Hubungan manusia dengan tempat tinggalnya agak suki- tanah "",.,i'lri.raskan tetaoi - illfi:I,fi"*ild -.;;, ;",l* i.ruo,,p",,, tr., t?idi densan u."i"- y""u;; 'Js:.f:-ry segat benda- r..r",. .roio;,: ;:.ffi :ilil::.,3;:il, dan merekat"r",," H[:: ilil: i.l;ffi; keseimbansan fllfillf . Di sini kita ber setempat r,, ;#H:r,"i%,fH;f, j:l,tiiulT masyarakat hukum ia"t iir. ,"ii"i"r",",masalah dalam p..u.i"1""","""n sosial ffi:r.il:ij:dapi yang serins Hendaknya pembebasan tanah harus unruk mempertahankan keseimbffi""'irrurrr"n,diusahakan dan ff[:$:.:T'fiT" -"ip'"t"'il.,*o",ran ring- []:i;* #ffi l*T;,1** I ffi t, l;,.fl'; e..,u"r,",i[;ili.*-$]1i::.li:lTfJ' "4 hatikan faktor lingkungan i.ri. il;*t!_i,:l mengganti rcio i.it,l tia* i"gi, suatu linektrng"" y".rg dengan ilrrtlrr* a"r, u..rin I lingkungan yfng bising F dan kotor. I 5. Koordinasi Aparat i --.':"-' dalamu4rdrrr pembebasan seringliiH tidak seiring;t::vangterlibat i"' PemDebasan tanah membu brngung. rerkadaigTerkadan o tl"t-?I"i :n'ngga. .aty"rakyat t .#ffi;;;"nff*'uat-' --o'srra LrqdK "t patnyal*::r; densandengan a"--"t ,r-^-' r-- 'samasama penda' lagi pendsoarn,,"r--o. Kepala lp.d" i.i" ^--Ii-'T"h.'.1"': li "## " i:f" mi *ff; f:11x "::.1;,:"T:ff; J:il ::tr."-t:lj11gn :n:;I'* walitota m:1F,"::": ff;:il::f i:',H Seharusnya "r.,, **il"11 tooi a'Llara aParataDarat rakyatat tidak meniarrimenja"a" ,^.1'-1tt1--iitara sehingga '-- "vv'squxatt'kebingungan' sebableoab-sehingga rakyat yansyang sudahsurr2h iikajika tida,,r^,.oll": dengan dihadapkan p"r"n,,r, ,-_|.._.,rr.y t;:_1'#,,pembebasan tanah a."g""'ffi; antaraparat, 108 anah rakyat akan makin gelisah. Di sini asas musyawarah akan ctapi semakin sulit untuk diteraPkan' dan Barangkali bahaya besar yang dihadapi oleh negara nda- sedang beikembang adalah bahaya ooerbureaucratiza' rang donz|j. Dan ini pun menjadi masalah yang bisa mengun- ting- dang kegelisahan sosial. rSan 6. Sinkronisasi Peraturan adat Seperti dijelaskan di muka, Peraturan Menteri Dalam ka' rSan Negeri No. titrclS dan No. 2/L976 oleh beberapa xial langan dipertanyakan keabsahannya karena bertentangan .i.g derlga., Undang-undang Pokok Agraria yang lebih tinggi' Ked-ua Peraturan ini hanya sekedar contoh, karena banyak Lan Peraturan lain yang berasal dari berbagai instansi seperti KePutusan Presiden, Peraturan Daerah' dan Sidang Kabinet, 26) ing' Instruksi Gubernur dan malah Telegram Gobernut' satu lia- Amat sering Peraturan-peraturan itu tidak sinkron Lita sama lain. ita. Selain itu kita juga melihat banyaknya Peraturan )er- yang dibuat sehingga rakyat bingung menghadapinya' Ini harus gin pers-is seperti keluhan penanam modal asing yang sih melihat 180 peraturan. 27) Selama tidak ada sinkronisasi dan penyederhanaan p€raturan pembebasan tanah maka selama itu pula rakyat -akan bingung dan gelisah. Dan kegelisahan seperti ini rah tidak akan membawa kita kepada penyelesaian' Yat la- KESIMPULAN rin Barangkali jalan keluar yang paling baik adalah ditia- rgi dakannya tanah, dan dengan demikian kehidup- ya fembebasan an rakyat tidak terganggu dan kelekatannya dengan lilS' kungan juga tidak t"t"t - Tetapi kesimpulan ini tentu tidak Ba ,.p.".,ot benar karena dengan atau tanPa pembebasan ka tanah masukan-masukan"yl eksternal telah begitu deras dan ah sukar dibendung. Cepat atau lambat, kehidupan masyarakat dan lingkungannya juga akan terganggu' Apa yang harus dilaksanakan di sini adalah memp€r- tahankan adanya sistem pembebasan tanah jika memang kepentingan umum menghendaki. I;i harus ditempuh dengan cara musyawarahlengan ;;; ,id"k ;.;;kan kepenting- an rakyat yang mereoaskan tfnahny"-u"il. a".i segi hukum, ekonomi, politik bahkan kultural. Up"y" *.":aga harmoni sosial harus ditetakkan pada priorit"r;;;; o,"*". jusa aihindarkan ;;;;" kekerasan dan PaKsaan^^,-f:l"*ya yang cenderung berupa penyalahgunaan (abuse power). kekuasaan _of Sedapat *""gkin r.Jii rr".,r, rakyat. berpartisipasi membuat d_arai p.*u.'i"r..r^'tirah t..s.b,.t. tj a" *r",o,j"illt "ksa'a ;;;;;;'"" tan ah vang d,il;;;"::i#"T;..fi*H::. r:;t r#1ff ."nffill,,,i:f, l.tr"]r, lapangan golf,atau y".r!"*.*gikan pencaharian rakvat. -industri mata Kalau rakya, *..ur" iit etabuhi, basan tanah ,..r.b.r, pembe- "k", -.rrgu";;;-;;.ah sosial.

IIO CATATAN Harvard University Press' Theory Of Justrce' Cambridge' f). John Rawls, I 1971, hlm. r50-154' ,,. [Jt':'If. #u;' rhe Detetopment ::::"^,:::;ff^t#: m, i*f ill.;,ff ;L,';;;;"'-",3i{1aL'1r*::,l1liseminar : ;;".y XK"ffi*lffii*;il; ": 1:u:":::l: {YlManusia"' lll l; daram ,. +."J:1"TfiI':l[*iro,;"":: *:I* Asasi il;;]i;. it oesemueitezg' PT:'r:'o -,.{"illiJli;;i":;,:;;;"::.F':.::ni.il';^l{!{l^{:'#{"

'r,{))t}n'i",1"^i,"fr;;;;ar+v::s*'::3;tt:.**"t"".1e 2 2. i ? september I 80' X,"::3 :tr:;;;;' ;;;";'"' I "01",: Negata' bab ll' 5). Lihat C'(ris-Gar* Besar Hahtan o\. wa, bab IlI, bagian B' Point 3' sebuah makalah yang disampaikan ll. li'*. seda, Kemishinan struhtural' Bantuan Hukum' Januari l98l ' " p'J;;:ti bul^""t. L"*b"ga masih Bolog adalah contoh segar yang 9). Kasus kasus pt*'rn'n" l-"-n' hiduP di kePala kita' dan Ima Soetono Basuki' "Pengamatan l0). William L' Conier' Soentoro Nsma' Landreform di Jawa"' dalam Tentang Pemilikan it"" 19?9''"""t' hlm' l7-3I' No. 9, SePtember Penerbit *''"i"iti iasal \JUD 45' Jakarta' ll). Mohammad Hatta' 'l Mutiara, 1977' Tentang Hak Atas Tanah"' Radjagukguk' "Pemahaman Ra\at 12). Erman Nm' 3'16' '"'' ;;;:;;#, N"o' s' sePtember leTe' ,tl. ir:*,-"rr t s UUPA (UU No' 5 Th' 1960) Penytuunan' Isi Dan Pelahsanaannya' l4). Boedi Harsono' Agraria: Seiaruh "'' 1 971' A graia,l-'t"t'' Penerbit Jembatan' ;;;r* Hak'Hah Atas Tanah l5). Marimin r"r' noo"dliol - 'i"1"*""Dio'o'nyo' '""'abutan Ghalia Indonesia' Dan Bendn- Benao ving' )';- Jakarta' I9?9, hlm' 7-37' 16). Ibid. 1't\. Ibid. 18). Ib;d,, halaman 38-44' paper tidak dipublikasikan' hlm' l9). Arie S. Sumantri' PernbebasanTanah' r-8. 2zll. "Pembangunan Dan 'il'*".n*an saleh dan Mohammad Assegaf' Tanah Di dalam Prisma' Pengorbanan: **" il'"**san lak'rta" 47-59' No."3, M""t 1977' Tahun VI' halaman Lau And Legol Resources In 'r'r\; N. Paul dan clarence J' Dias' ln "iL"c. The Mobilization Of The Rural Poor For Self'Reliant Deoelapment' New York, International Center for law in Development, July 1980' 24). Lihat Buku Mateti Pelenghap Penatat@n, bagian I, hlm: 17-58' 25). P.N. Luthra, Soczal hoblems of Lou Income Groups: Some Legal Ap- proaches, sebuah makalah yang disampaikan pada Lokakarya Masya- -rakat Berpenghasilan Rendah yang diadakan oleh ESCAP, Bangkok' Thailand, 17-24 Pebruari, 1981. 26). T. Mulya Lubis, "Hukum Dan Hak'Hak Asasi Manusia", dalarn holil Ind,onesia 1980, Jakarta, Lembaga Studi Pembangunan 1980' 27). Keterangan mengenai hal ini dapat dibaca pada Lapotan Peneldtian t Kebijahsanaan PMA yaLng diterbitkan oleh Pusat Studi Hukum dan Ekonomi, Fakultas Hukum Univenitas Indonesia yang bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal, buku I, 1977'

r12 Dari namanya jelas penulis ini orang Batak, meski ada juga orang yang kurang percaya kalau melihat wajahnya. Mengapa? Karena dia jarang sekali menulis namanya secara leng- kap: TODUNG MULYA LUBIS. Dia lebih senang menulis namanya T. Mulya Lubis, se- ,'T', hingga ada yang menduga itu singkatan dari Tengku, nama khas orang Aceh/Melayrr. Tetapi tidak, penulis ini Batak seratus persen.

Muara Botung, sebuah kampung kecil di Ta_ panuli Selatan tempat dia lahir, tanggal 4 Juli 1949. Beberapa bulan saja dia tinggal di sana, Jam' bi, , Med an, dan,.::il*lJli1,*'.':ili:1,*,';i:mbans,

Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indone- sia tahun 1g74, kemudian mengikuti Kuliah Musim panas di Academy American and International,Law_ of (Texas, USA, 1g7t) dan terakhir memper- of Law (LLM) dari :r.n-YT.. Law School, Univenity of California (Berke. ley, USA, 1979). I Semula"aktif menulis sajak-la1 syair sena esai di majalah Horison, Sastra, 8aszs, dan harian-harian M-edan dan Jakarta. Kumprtan puisinya terbit tahun 1968: pada Sebruh Lorong beriama Rayani Sriwidodo. pada awal 19?0 mulai aktif dalam gerakan mahasiswa, p..i"ti".rryu beralih ke politik, ekonomi, dan hukum; tulisannya d.imuat d.i haiat Kami, Indonesia Raya, Kompas, dan Sinar Harapan.

Saat ini dia menjabat sebagai D-irektur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di samping -liO."""l mengajar di Fakultas Huk"um dan Faku_ltas Ekonomi Universitas Indonesia. Selain itu duduk sebagai staf peneliti pusat Hukum Stud.i & Ekonomi, Redaktur pelaksana -r;"Ln nukum g ;"*;;;g;;;; Badan Musyawarah lnggora Bina Desa, anggota Dewan penasihat Human R:ghs Intemet (Washington, USA) sebagai ,"1"h .",, wakil Asia, dan ang- r::a Regional Council on Huml nights in Asia (Manila, Filipina) sebagii --r- i:donesia bemama Adnan Buyung Nasution dan yap Thiam Hien.

r- i:.: r::,anr.a sekitar masalah hukum dan lain_lain dapat dibaca di Kom- :'i ::-":- :{6.6*r, Muhiam, pembangunan, € L\inna. Laporan ..-;.;-- -{:: .Jsci Manuia lykum di Ind,onesia Tahun 1979 (LBH) d.an iangit .'-* '_i'I:::::. cisunring bersama Fauzi Abdullah (Jakarta, l9gl, terbitan ..:--' ::r:r::: S::ar Harapan). persoahn Hukum d.in Ehonomi akan d.iter- : tt-: :.:: I :;521 QlSr IIak Asasi Marusb Klta menguraikan beberapa pokok masalah yang *n bertalian dengan ftrr.o,,r"o perhitungan dalam strategi pembangunan. Setiap penentuan strategi mencerminkan prioritas struktur k.krr"r""r, yang ada. Buku ini mengajak kita semua uutuk senantiasa mengingat perlunya bangsa fndonesia a"a"p -._i"t" diri terhadap kritik perkemb"og"o 'nengenai ,*i"f, p"fi.ik, dan ekonomi yang terjadi di sekita" i

PENERBIT SINAR HARAPAN Jalan Dewi Sartika 136 D Cawang Jakarta Timur