SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN PONDOK MATARAM DI KOTA TEBING TINGGI

OLEH

KARINA AURA MAULIDINA 150502011

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN PONDOK MATARAM DI KOTA TEBING TINGGI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada rumah makan pondok mataram di Kota Tebing Tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di rumah makan pondok mataram di Kota Tebing Tinggi. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 orang pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram Kota Tebing Tinggi dengan frekuensi pembelian 2 (dua) kali atau lebih dari 2 (dua) kali. Teknik pengambilan sampel adalah dengan purpossive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda yang diolah dengan software SPSS 23.00. Berdasarkan uji F (serempak) menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, lokasi, promosi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji-t (parsial), variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan besar nilai Adjusted R-square dapat diketahui variabel kualitas produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh sevara simultan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,494 atau 49,4% sedangkan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti oleh peneliti.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Lokasi, Promosi, dan Keputusan Pembelian

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY, PRICE, LOCATION, AND PROMOTION ON PURCHASE DECISION AT RUMAH MAKAN PONDOK MATARAM IN TEBING TINGGI CITY

The purpose of this study was determine the influence of product quality, price, location and promotion on purchase decision at Rumah Makan Pondok Mataram in Tebing Tinggi City. This type of research is associative research. The population in this study were all customers who had visited and purchased at the Rumah Makan Pondok Mataram in Tebing Tinggi City. The sample in this study were 89 customers who had visited and purchased at Rumah Makan Pondok Mataram in Tebing Tinggi City with a frequency of purchases of 2 (two) times or more than 2 (two) times. The sampling technique is purposive sampling. Data collection methods in this study are questionnaires, interviews, observation and literature. The analytical method used in this study is descriptive analysis method and multiple linear regression analysis which is processed with SPSS 23.00 software. Based on the F test (simultaneously) shows that product quality, price, location and promotion togother or simultaneously have a significant influence on purchasing decisions. The result of the t-test (partial), product quality variables have a positive and significant influence on purchasing decisions, price variables decisions. The results of the t-test (partial), product quality variables have a positive and significant effect on purchasing decisions, price variables have a have a positive and significant effect on purchasing decisions, location variables have a positive and significant effect on purchasing decisions, and promotion variables have a positive and significant effect on purchasing decisions. According to the amount of Adjusted R-square value, it is found that the variable of product quality, price, location and promotion simultaneously influence the purchase decision at Rumah Makan Pondok Mataram in Tebing Tinggi City in the amount of 0,494 or 49,4%, while the other influenced by the other variables that are not being 50,6% are influenced by other variables that are not being examined in this study.

Keywords: Product Quality, Price, Location, Promotion and Purchase Decision

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’la atas segala nikmat dan rahmat yang telah diberikan-Nya. Dengan izin dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kualitas

Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi” sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Peneliti telah banyak menerima dukungan, doa, nasihat, dan saran dari berbagai pihak. Terutama pada kedua orang tua terkasih, Ayah Mara Hatoguan

Harahap dan Ibu Ismawati Pane skripsi ini peneliti persembahkan sebagai bahan pertanggungjawaban peneliti atas segala kepercayaan dan kasih sayang serta dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada peneliti selama menjalankan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti juga menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing serta memberikan waktu, motivasi, saran dan masukan kepada

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, dan Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen

Penuji I dan Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran

dalam penelitian skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai atau staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara atas segala jasa-jasanya selama masa studi

perkuliahan peneliti.

6. Kepada Bapak Adi Maryadi selaku pemilik Rumah Makan Pondok Mataram

dan Bapak Edi Syahputra selaku Manajer Rumah Makan Pondok Mataram

serta seluruh karyawan Rumah Makan Pondok Mataram yang telah

membantu peneliti dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Kepada Adik tercinta Ananda Ahmad Zakir Sahala Harahap yang telah

banyak memberikan doa dan dukungan kepada peneliti.

8. Kepada sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan, doa, dan

semangat dalam penyusunan skripsi ini, Alfi Sri Devi Lubis, Ika Putri Febrina,

Kirana Aningsih dan Lora Natalifa.

9. Kepada Sahabat kecil dan tersayang Adinda Eka Kesuma yang telah banyak

membantu peneliti dalam pengerjaan skripsi ini.

10. Kepada sepupu tersayang, Eka Farah Dewi Sitompul yang telah banyak

membantu dan memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan

penelitian skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen angkatan 2015 yang telah

banyak membantu dan memberikan dorongan dan bantuan moril dalam

penyelesaian penelitian skripsi ini.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari dalam penelitian dan penelitian ini banyak terdapat kesalahan pada penelitian skripsi ini sehingga peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan sebagai bahan masukan bagi penelitian – penelitian selanjutnya.

Medan, Mei 2019 Peneliti,

Karina Aura Maulidina 150502011

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...... i ABSTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL...... ix DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR LAMPIRAN ...... xi BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Perumusan Masalah ...... 10 1.3 Tujuan Penelitian ...... 11 1.4 Manfaat Penelitian ...... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 13 2.1 Pemasaran ...... 13 2.2 Manajemen Pemasaran ...... 15 2.3 Bauran Pemasaran...... 15 2.3.1 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ...... 16 2.4 Produk ...... 17 2.4.1 Pengertian Produk ...... 17 2.4.2 Klasifikasi Produk ...... 19 2.4.3 Hirarki Produk ...... 19 2.4.4 Kualitas Produk ...... 20 2.4.5 Indikator Kualitas Produk ...... 21 2.5 Harga ...... 22 2.5.1 Pengertian Harga ...... 22 2.5.2 Jenis Penetapan Harga ...... 23 2.5.3 Metode Harga ...... 24 2.5.4 Indikator Harga ...... 25 2.6 Lokasi ...... 26 2.6.1 Pengertian Lokasi ...... 26 2.6.2 Faktor Lokasi ...... 27 2.6.3 Indikator Lokasi ...... 29 2.7 Promosi ...... 29 2.7.1 Pengertian Promosi ...... 29 2.7.2 Tujuan Promosi ...... 31 2.7.3 Jenis Promosi ...... 32 2.7.4 Indikator Promosi ...... 33 2.8 Keputusan Pembelian ...... 33 2.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian ...... 33 2.8.2 Proses Keputusan Pembelian ...... 34 2.9 Penelitian Terdahulu ...... 37

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.10 Kerangka Konseptual ...... 42 2.11 Hubungan antar Variabel ...... 43 2.11 1 Hubungan Kulitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian ...... 43 2.11.2 Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ...... 44 2.11.3 Hubungan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian ...... 44 2.11.4 Hubungan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ...... 45 2.12 Hipotesis ...... 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.………………………... 47 3.1 Jenis Penelitian ...... 47 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 47 3.3 Batasan Operasional ...... 47 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...... 47 3.4.1 Variabel Independen ...... 48 3.4.2 Variabel Dependen ...... 49 3.5 Skala Pengukuran Variabel ...... 50 3.6 Populasi dan Sampel ...... 51 3.6.1 Populasi ...... 51 3.6.2 Sampel ...... 52 3.7 Jenis dan Sumber Data ...... 53 3.8 Metode Pengumpulan Data ...... 53 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 54 3.9.1 Uji Validitas ...... 54 3.9.2 Uji Reliabilitas ...... 58 3.10 Teknis Analisis Data ...... 59 3.10.1 Analisis Deskriptif ...... 59 3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ...... 59 3.11 Uji Asumsi Klasik ...... 59 3.11.1 Uji Normalitas ...... 60 3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ...... 60 3.11.3 Uji Multikolinearitas ...... 61 3.12 Pengujian Hipotesis ...... 62 3.10.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ...... 62 3.10.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ...... 62 3.10.3 Koefisien Determinsi (R2)...... 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 64 4.1 Gambaran Umum ...... 64 4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Pondok Mataram 64 4.1.2 Visi dan Misi Rumah Makan Pondok Mataram . 65 4.1.3 Menu Makanan dan Minuman di Rumah Makan Pondok Mataram ...... 66 4.1.4 Struktur Organisasi Rumah Makan Pondok

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mataram ...... 68 4.2 Hasil Penelitian ...... 70 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ...... 71 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ...... 73 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ...... 80 4.3 Uji Asumsi Klasik ...... 82 4.3.1 Uji Normalitas ...... 82 4.3.2 Uji Multikolinearitas ...... 83 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas...... 84 4.4 Pegujian Hipotesis ...... 85 4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...... 85 4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ...... 86 4.4.3 Koefisien Detreminasi (R2) ...... 87 4.5 Pembahasan ...... 88 4.5.1 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram 88 4.5.2 Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram ...... 89 4.5.3 Hubungan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram ...... 92 4.5.4 Hubungan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram ...... 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 96 5.1 Kesimpulan ...... 96 5.2 Saran ...... 96 DAFTAR PUSTAKA ...... 98 DAFTAR LAMPIRAN ...... 100

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 1.1 Data Penjualan Rumah Makan Pondok Mataram ...... 8 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 41 3.1 Operasionalisasi Variabel ...... 49 3.2 Instrumen Skala Likert ...... 50 3.3 Range Score ...... 50 3.4 Jumlah Pengunjung Pada Rumah Makan Pondok Mataram ...... 51 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ...... 55 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Harga ...... 56 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi ...... 56 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi ...... 57 3.9 Hasil Uji Validitas Varibel Keputusan Pembelian ...... 57 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ...... 58 4.1 Menu Makanan dan Harga di Rumah Makan Pondok Mataram ...... 66 4.2 Menu Minuman dan Harga di Rumah Makan Pondok Mataram ...... 68 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Umur ...... 71 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Jenis Kelamin ...... 72 4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Pekerjaan ...... 72 4.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Frekuensi Pembelian ...... 73 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk ...... 75 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ...... 76 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi ...... 77 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi ...... 78 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ...... 79 4.12 Analisis Regresi Linear Berganda ...... 81 4.13 Uji Normalistas ...... 83 4.14 Uji Mulitikolinearitas ...... 84 4.15 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ...... 84 4.16 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ...... 85 4.17 Uji signifikan Parsial (Uji-t) ...... 86 4.18 Koefisien Determinasi (R2) ...... 87

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 1.1 Rumah Makan Pondok Mataram ...... 6 2.1 Elemen Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ...... 17 2.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian...... 35 2.3 Kerangka Konseptual ...... 43 4.1 Uji Normalitas Histogram ...... 82 4.2 Uji Normalitas Normal Probability Plot ...... 82

x

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Kuesioner Penelitian ...... 100 2. Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...... 104 3. Distribusi Jawaban Responden ...... 105 4. Surat Izin Meneliti ...... 108 5. Uji Validitas ...... 109 6. Uji Reliabilitas ...... 109 7. Analisis Deskriptif Responden ...... 110 8. Analisis Deskriptif Variabel ...... 111 9. Analisis Regresi Linear Berganda ...... 112 10. Uji Normalitas ...... 113 11. Uji Multikolinearitas ...... 114 12. Uji Heteroskedastisitas ...... 114 13. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...... 114 14. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ...... 115 15. Koefisien Detreminasi R2 ...... 115 16. T Tabel ...... 115 17. F Tabel ...... 115

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya suatu zaman, segala sesuatu hal pun tidak luput dari perubahan. Perubahan tersebut juga terjadi pada hal-hal yang berhubungan dengan manusia, baik perubahan yang terjadi pada bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial, bidang budaya dan juga pengaruh pada pola perilaku pesaing di dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini tentu menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk berhasil mengasilkan laba dan menjalankan usahanya dalam jangka panjang.

Pada era globalisasi saat ini, dunia usaha berkembang dengan sangat pesat, salah satunya adalah usaha dalam bidang kuliner. Kuliner merupakan salah satu hasil budaya yang erat kaitannya dengan masyarakat. Fungsi utama kuliner adalah bahan makanan sebagai pemenuhan kebutuhan pokok, dan fungsi lainnya yaitu kuliner juga memiliki nilai-nilai sejarah bahkan filosofis. Kuliner yang authentic adalah salah satu jenis kreatifitas masyarakat dalam mengolah bahan pangan serta menambah nilai budaya tradisional, sama seperti yang lainnya, kebudayaan

Indonesia penting untuk dijaga dan dilestraikan otentiknya.

Bisnis di bidang kuliner cukup menjanjikan karena menawarkan produk yang merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu makanan. merupakan salah satu dengan bisnis kulinernya yang beragam, baik itu menjual olahan asli makanan Indonesia maupun olahan makanan Internasional. Peluang ini

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2

yang dimanfaatkan oleh pelaku bisnis kuliner dengan bersaing dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang mereka tawarkan.

Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang sangat kaya di alam dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakan Indonesia adalah cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan yang berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan dihadiri penggunaaan teknik-teknik memasak dengan bahan dan tradisi adat budaya tertentu.

Salah satunya yaitu masakan khas Sumatera Utara. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang terletak pada Indonesia bagian barat tepatnya di pulau Sumatera dengan ibu Kota Medan. Sumatera Utara dikenal dengan budaya dan nuansa adatnya yang kental. Ragam budaya dan adat tersebut tercermin dari beragam tarian, acara-acara adat maupun masakannya. Hidangan khas Sumatera Utara yang lezat, unik dan kaya akan bumbu mampu memanjakan lidah siapapun yang mencobanya. Banyak varian menu masakan khas Sumatera Utara yang dapat ditemukan di kota Medan seperti masakan ikan mas yang khas, tuk-tuk, lapet, , mie gomak, dan lain sebagainya yang dimiliki oleh Sumatera Utara.

Berkembangnya usaha dalam bidang kuliner juga dirasakan oleh Sumatera

Utara dimana berbagai masakan dari berbagai daerah dan adat merambah dan dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara. Salah satunya yaitu masakan jawa.

Masakan jawa dikenal dengan cita rasa yang gurih dan manis, berbagai olahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3

makanan mulai dari ayam, ikan dan sayuran dengan cita rasa yang khas Jawa dapat memikat dan memanjakan lidah masyarakat Sumatera Utara.

Dibalik bisnis kuliner yang khas dari setiap budaya, perkembangan bisnis kuliner saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti demografi, tingkat ekonomi yang meningkat serta gaya hidup masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya bisnis kuliner dengan berbagai konsep, seperti konsep rumah makan keluarga, warung kaki lima, hingga bistro dan cafe. Saat ini masyarakat lebih cenderung memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi. Masyarakat saat ini umumnya lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah. Dengan alasan kepraktisan dan kenyamanan, mereka biasanya lebih sering mengunjungi tempat- tempat makan untuk berkumpul dengan keluarga, teman, klien atau hanya sekedar untuk bersantai ditengah kesibukan mereka.

Rumah makan dengan masakan tradisional baik yang bertaraf sederhana maupun eksklusif, dengan berbagai macam pelayanan yang diberikan semakin bermunculan disekitar kita. Dengan penyajian menu makanan dan pelayanan yang beragam mereka berusaha bersaing rumah makannya dipilih dan mampu menarik perhatian dan minat konsumen untuk singgah. Pemilik rumah makan berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen dan memenuhi keinginan mereka melalui pemberian pelayanan yang sebaik-baiknya melalui penyajian menu yang beragam dan berkualitas, harga yang sepadan, promosi yang baik serta pemilihan lokasi rumah makan yang strategis.

Tebing Tinggi merupakan salah satu kota di Sumatera Utara yang juga saat ini merambah bisnis kuliner dengan masakan Jawa. Tebing Tinggi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4

merupakan kota kecil yang memilki bisnis kuliner yang beragam, baik bisnis kuliner dengan konsep rumah makan keluarga, cafe, maupun warung kaki lima.

Bisnis kuliner dengan olahan makanan Indonesia atau dengan konsep dan cita rasa tradisional cenderung lebih banyak disukai oleh masyarakat Tebing Tinggi dari pada olahan makanan internasional, hal ini terbukti dengan maraknya bisnis kuliner dengan masakan tradisional khususnya makanan khas jawa. Munculnya banyak usaha yang bersifat sejenis tentunya mengakibatkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Maka untuk menghadapi situasi tersebut, pengusaha harus cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan agar usaha yang didirikannya dapat berkembang dengan baik. Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan oleh konsumen.

Suatu pemasaran tentu terkait dengan keputusan pembelian, karena tanpa adanya transaksi perusahaan tidak akan berjalan. Kotler (2011), mengemukakan keputusan pembelian adalah perilaku yang timbul karena adanya rangsangan atau hubungan dari pihak lain. Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, biasanya konsumen selalu memperhatikan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Menurut Kotler & Keller (dalam Sabran, 2012)produk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide-ide.

Produk yang diinginkan konsumen tentu produk yang memiliki mutu dan kualitas yang baik. Menurut Kotler & Keller (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk merupakan salah satu faktor penentu kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakain terhadap suatu produk. Bagi perusahaan yang bergerak dibidang kuliner, kualitas produk merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Karena berkualitas atau tidaknya suatu produk yang dihasilkan akan berdampak pada tingkat keputusan pembelian.

Setelah kualitas produk, pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian adalah harga. Menurut Kotler & Keller (dalam Sabran,

2012) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Dari harga, kosnumen dapat merasakan manfaat dan nilai produk yang dibelinya.

Konsumen akan semakin puas apabila manfaat yang diperoleh susuai dengan harga yang dikeluarkan untuk produk yang dibelinya.

Selanjutnya, pertimbangan yang tidak kalah penting lainnya adalah lokasi usaha. Lokasi yang tepat untuk suatu usaha adalah lokasi yang mudah dijangkau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6

oleh konsumen dan dekat dengan keramaian. Menurut Kotler & Amstrong (2014) lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya. Konsumen memutuskan untuk membeli disebuah tempat juga mempertimbangkan faktor lokasi. Konsumen tentu lebih memilih lokasi yang lebih dekat dengan rumahnya atau dari tempat kerjanya.

Kemudian pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian juga terkait dengan promosi. Promosi merupakan kegiatan perusahaan dalam mengenalkan, menginformasikan dan menonjolkan kelebihan produknya dengan membujuk konsumen untuk membeli. Laksana (2008) mengungkapkan promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi- informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi membeli dan tetap mengingat produk tersebut. Dengan melakukan promosi dapat menyebabkan konsumen yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli akan menjadi tertarik sehingga konsumen melakukan keputusan pembelian.

Gambar 1.1 Rumah Makan Pondok Mataram

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7

Rumah Makan Pondok Mataram terletak di Jl. Prof. Dr. Hamka No. 7,

Kelurahan , Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Rumah Makan Pondok Mataram ini adalah sebuah bisnis atau perusahaan keluarga yang dikelola oleh keluarga besar Mataram Group. Mereka bekerjasama untuk membangun, mengembangkan dan memajukan bisnis mereka. Rumah

Makan ini pertama kali berdiri di Kota Binjai, Sumatera Utara pada tahun 1980.

Kemudian pemilik Rumah Makan tersebut melihat peluang usaha di Kota Tebing

Tinggi dan pada tahun 2007, beliau memutuskan untuk membuka cabang Rumah

Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Pemilik Rumah

Makan ini bernama Adi Maryadi, beliau memutuskan untuk mengusung budaya jawa pada usaha rumah makannya.

Bangunan rumah makan ini dipenuhi dengan material bambu, kayu dan rotan. Rumah makan ini membangun beberapa pondok kecil untuk pelanggan yang ingin duduk lesehan saat makan. Ada juga bangunan pondok yang lebih besar yang di fasilitasi dengan meja dan bangku yang disediakan untuk konsumen yang tidak ingin berlesehan saat makan. Beberapa kendi air juga disediakan untuk konsumen yang ingin mencuci dan membersihkan tangannya sebelum ataupun sesudah makan, hal ini juga merupakan salah satu fasilitas yang mereka siapkan dan juga sekaligus menambah kesan tradisional jawa pada rumah makan tersebut.

Rumah Makan ini merupakan salah satu rumah makan yang banyak digemari oleh konsumen, khususnya untuk pecinta . Rumah makan ini menyajikan beberapa varian bakso, seperti bakso bagong, bakso petruk, bakso semar mendem, bakso arjuna dan ada juga bakso goreng. Bukan hanya bakso saja,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8

rumah makan ini juga menjual beragam menu lainnya seperti madiun, khas madiun, tumis kangkung belerang, genjer dan banyak lagi lainnya. Rumah makan Pondok Mataram memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan beberapa rumah makan tradisoanal lain yang ada di Kota Tebing

Tinggi. Rumah makan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun, hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Data Penjualan Rumah Makan Pondok Mataram Bulan Januari 2018 – Desember 2018

Presentase Omset Penjualan Kenaikan/Penurunan Bulan Kenaikan/Penurunan per-bulan (Rp) Penjualan (Rp) Penjualan Januari 115.650.000 - - Februari 125.380.500 +9.730.500 +8,41% Maret 121.748.900 -3.631.600 -2,89% April 116.563.500 -5.185.400 -4,25% Mei 145.270.000 +48.706.500 +41,78% Juni 135.750.000 -9.520.000 -7,01% Juli 127.500.000 -8.250.000 -6,47% Agustus 123.436.500 -4.063.500 -3,29% September 125.854.600 +2.418.100 +1,92% Oktober 117.223.500 -8.631.100 -7,36% November 111.450.000 -5.773.500 -5,18% Desember 120.900.000 +9.450.000 +7,81% Sumber : Rumah Makan Pondok Mataram 2018

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa ada terjadinya fluktuasi penjualan dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Permasalahan ini terjadi karena ada timbulnya situasi dimana pada bulan-bulan tertentu terjadi pembelian yang cukup besar. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase kenaikan penjualan terbesar terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 41,78%, sedangkan presentase penurunan penjualan yang terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 7,36%. Dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi pembelian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9

salah satunya adalah kualitas produk. Dari pengamatan peneliti, ada beberapa pelanggan yang mengeluh tentang kualitas rasa produk yang berubah dari Rumah

Makan Pondok Mataram. Mereka mengatakan bahwa rasa makanan yang mereka makan sekarang tidak seenak dulu.

Fenomena lain yang terjadi adalah dari naiknya harga produk. Harga juga merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penentuan harga produk yang dilakukan perusahaan sangat berpengaruh pada keputusan pembelian. Dari pengamatan peneliti, beberapa pelanggan Rumah Makan Pondok Mataram menyesalkan bahwa beberapa makanan dan minuman yang mereka tawarkan tidak sesuai dengan harga yang tertera pada menu yang diberikan. Pada saat pembayaran, makanan atau minuman yang mereka pesan yang tertera pada struk pembayaran berbeda harganya dengan yang ada di menu dimana harga tersebut cenderung lebih mahal.

Kemudian hal selanjutnya yang menjadi faktor konsumen melakukan pembelian adalah lokasi. Terkait dengan lokasi usaha rumah makan, menurut peneliti lokasi Rumah Makan Pondok Mataram dekat dengan keramaian dan mudah dijangkau. Kekurangan yang terdapat pada Rumah Makan Pondok

Mataram yaitu lahan parkir yang terbatas. Ada beberapa kejadian dimana konsumen banyak mengeluhkan akan lahan parkir rumah makan ini, dimana lahan parkir untuk sepeda motor terkesan sempit dan padat. Lalu untuk lahan parkir mobil hanya cukup tersedia untuk 4 sampai 5 mobil saja. Selebihnya mobil akan di parkir dibahu jalan. Masalahnya, kondisi jalan yang berada di rumah makan ini tidak cukup besar, sehingga apabila mobil diparkir di bahu jalan akan berakibat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 10

pada terganggunya aktivitas pengendara lain di jalan raya.

Dan fenomena lain yang terjadi adalah kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak rumah makan. Manajer Rumah Makan Pondok Mataram mengakui bahwa promosi yang mereka lakukan saat ini hanya melalui koran dan radio. Tetapi promosi ini juga belakangan jarang mereka lakukan karena biaya periklanan untuk mempromosikannya baik di koran maupun radio cenderung lebih mahal.

Dengan masalah yang terjadi, baik pemilik maupun manajemen Rumah

Makan Pondok Mataram harus dapat mengembalikan tingkat kepercayaan dan meningkatkan kembali volume penjualan pada rumah makan tersebut. Kualitas produk, harga, lokasi dan promosi sangat terkait dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dapat ditarik judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di

Kota Tebing Tinggi”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh secara

serempak terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok

Mataram di Kota Tebing Tinggi?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 11

3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah

Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi?

4. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah

Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi?

5. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah

Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti atas hal-hal berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan promosi

secara serempak terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok

Mataram di Kota Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

4. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

5. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 12

diantaranya :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi manajer dan

pemilik untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam upaya

meningkatkan volume penjualan dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.

2. Bagi Peneliti

Hasil peneltian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

serta dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah di dapat selama

perkuliahan kedalam praktek.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian

dan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

keputusan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kunci kesuksesan suatu bisnis dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen untuk tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan. Banyak masyarakat yang mengartikan pemasaran sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila lebih diperhatikan lebih spesifik pengertian pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas daripada pengertian tersebut.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Menurut Kotler & Armstrong (2014) menyatakan “Marketing is The process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return”. Definisi tersebut mengartikan bahwa, pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.Pemasaran adalah

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 14

proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. (Hasan, 2013).

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Grewal & Levy (2014) bahwasanya“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, capturing, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and society at large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar persembahan yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada umumnya”.

Pemasaran merupakan sebuah proses yang terdiri dari dua tahap, yaitu pemasaran secara sosial dan pemasaran secara manajerial. Pemasaran secara sosial menunjukan peran seorang pemasar didalam masyarakat, sedangkan pemasaran manajerial digambarkan sebagai seni menjual produk. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran :

1. Lingkungan Eksternal

Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya kesiapan

masyarakat dalam menerima atau menolak suatu produk, politik, tingkat

perekonomian, peraturan pemerintahan, serta munculnya pesaing.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri dari dua

kelompok, yaitu sumber non pemasaran seperti kemampuan produksi,

keuangan dan personal serta komponen pemasaran yaitu produk, harga,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15

distribusi dan promosi.

2.2 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Kotler & Keller (2012), mengemukakan bahwa:“Marketing management taste art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers throught creating, delivering, and communicating superior customer value”. Arti dari definisi tersebut yaitu manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, serta menimgkatkan jumlah pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Sedangkan definisi manajemen pemasaran menurut Kotler & Amstrong

(2014) adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan mereka.Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang dapat diaplikasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui proses merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program yang melibatkan konsep pemasaran.

Sasaran dari semua aktivitas pemasaran adalah memfasilitasi pertukaran yang saling memuaskan di antara pihak-pihak yang terlibat. Aktivitas pemasaran meliputi penyusunan konsep, penentuan harga, promosi, dan distribusi atas sejumlah ide, produk, dan jasa.

2.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan bagian penting dalam pemasaran. Dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 16

melaksanakan kegiatan pemasaran, semua anggota perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Kotler & Amstrong

(2014) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai berikut, “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”. Definisi tersebut menyatakan bahwa “Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis diperusahaan memadukan dua menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.”

Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Alma (2011), Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan.

Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion. Menurut Kotler & Keller (2012) bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

2.3.1 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran

Unsur-unsur bauran pemasaran dapat digolongkan dalam empat kelompok pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran didefinisikan oleh

Kotler & Keller (2012) sebagai berikut :

1. Produk merupakan kombinasi dari barang dan jasa perusahaan yang

menawarkan dua target pasar.

2. Harga merupakan jumlah yang harus dibayar atau dikeluarkan oleh pelanggan

untuk memperoleh produk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 17

3. Tempat mencakup perusahaan produk tersedia untuk menargetkan pelanggan.

4. Promosi adalah mengacu pada kegiatan berkomunikasi kebaikan produk dan

membujuk pelanggan sasaran.

Sumber : Kotler & Keller (2012) Gambar 2.1 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

2.4 Produk

2.4.1 Pengertian Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2014), Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memenuhi keinginan atau kebutuhan. Menurut Kotler & Keller

(dalam Sabran, 2012) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide-ide.

Sedangkan menurut Alma (2011) menyatakan bahwa “produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik produk, nama baik pengecer, dan pelayanan pabrik serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 18

pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya”. Kotler & Keller (2012) menyatakan ada lima hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penawaran atau mengembangkan produk.

Kelima hal tersebut antara lain adalah:

1. Produk inti (Core Benefit), yaitu layanan atau manfaat yang sesungguhnya

dibeli pelanggan. Produk inti terdiri dari manfaat pemecahan masalah yang

konsumen cari ketika membeli produk.

2. Produk Dasar (Basic Produk), merupakan produk dasar yang mampu

memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar

dapat berfungsi).

3. Produk harapan (Expected Prodcut), merupakan produk formal yang

ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak)

diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

4. Produk yang ditingkatkan (Augmented Product), merupakan berbagai atribut

pokok yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,

sehingga dapat dibedakan dengan produk pesaing.

5. Produk potensial (Potential Product), merupakan segala macam tambahan

dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa

yang akan datang.

Perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri dan nilai tambah atas produknya agar produk yang ditawarkan memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan lain. Sehingga konsumen akan tetap memilih produk perusahaan tersebut dibandingkan produk dari pesaing lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19

2.4.2 Klasifikasi Produk

Kotler & Keller (2012), menyatakan bahwa menurut daya tahan dan wujudnya produk dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1. Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods) adalah barang berwujud yang

biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti

sabun, sampo dan gigi.

2. Barang tahan lama (Durable Goods) adalah barang berwujud yang tetap bertahan

walaupun sudah lama digunakan berkali-kali seperti lemari dan pakaian.

3. Jasa (Services) adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan

dan mudah habis akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian

mutu, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

2.4.3 Hirarki Produk

Setiap produk berkaitan secara hirarki dengan produk-produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Kotler & Keller (2012), hirarki produk terdiri atas enam tingkatan, yaitu :

1. Kelompok kebutuhan (Need Family), yaitu kebutuhan dasar yang mendasari

keberadaan kelompok produk (Product Family).

2. Kelompok produk (Product Family), yaitu sekumpulan produk yang dapat

memenuhi kebutuhan dasar dengan efektivitas yang wajar.

3. Kelas produk (Product Class), yaitu sekumpulan produk dalam kelompok

produk yang diakui memiliki kesamaan fungsi tertentu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20

4. Lini produk (Product Line), yaitu sekumpulan produk dalam kelas produk

yang sangat terkait karena produk tersebut memiliki fungsi yang sama, dijual

kepada kelompok yang sama, dipasarkan dengan seluruh saluran distribusi

yang sama atau memiliki rentang harga yang sama.

5. Jenis Produk (Product Type), yaitu sekelompok item atau hal dalam produk

yang memiliki kesamaan dari sekian bentuk produk.

6. Item (Disebut juga stockkeeping unit atau product variant), yaitu unit yang

unik dalam merek atau lini produk yang dapat dibedakan dari besarnya harga,

tampilan, atau sifat lainnya.

2.4.4 Kualitas Produk

Menurut Kotler & Keller (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kotler & Armstrong (2014) menyatakan bahwa kualitas produk merupakan “the characteristic of a product or service that bear on its ability to satify stated or implied customer needss”.Artinya karakter yang dimiliki sebuah produk atau jasa yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelanggan.

Kualitas produk meruapakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.

Saat ini, tingkat pendidikan masyarakat dan kemampuan ekonomi masyarakat yang meningkat, menyebabkan masyarakat semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 21

memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka perusahaan dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Apabila kinerja suatu produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen, maka kualitas produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen.

2.4.5 Indikator Kualitas Produk

Dalam kaitannya dengan produk, Tjiptono (2008) kualitas produk memiliki delapan dimensi yaitu sebagai berikut :

1. Kinerja (Performance)

Merupakan karakteristik dasar dari suatu produk. Misalnya kebersihan

makanan di restoran, ketajaman gambar dan warna televisi, kecepatan

pengiriman paket titipan kilat untuk jasa pengiriman.

2. Fitur (Feature)

Karakteristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman

pemakaian produk. Seperti keragaman produk atau variasi menu di restoran

dan koleksi tambahan aneka nada panggil pada telepon genggam.

3. Keandalan (Realibility)

Probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu

tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadi kerusakan maka semakin andal

produk yang bersangkutan.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 22

Tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan. Misalnya

ketepatan waktu keberangkatan, kesesuaian antara ukuran bola dengan

standar yang berlaku.

5. Ketahanan (Durability)

Jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti.

Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin

besar pula daya tahan produk.

6. Servieceability

Kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahan

staf pelayanan.

7. Estetika (Esthetica)

Menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai dengan panca idera (rasa,

aroma, suara dan seterusnya).

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

Yaitu kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan

dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, iklan,

reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

2.5 Harga

2.5.1 Pengertian Harga

Harga suatu barang atau jasa merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian. Menurut

Alma (2011), harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 23

Sedangkan menurut Kotler dan Keller dalam terjemahan Sabran (2012) mengemukakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.Berdasarkan dari beberapa definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa harga adalah nilai dari suatu produk dalam bentuk uang yang harus dikorbankan konsumen guna mendapatkan produk.

2.5.2 Jenis Penetapan Harga

Setiap perusahaan memiliki tujuan penetapan harga yang berbeda-beda.

Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Sabran (2012), ada empat jenis penetapan harga, yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan berorientasi pada Laba

Istilah lain dari tujuan ini adalah maksimisasi harga. Maksimisasi sangat sulit

dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah

penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

2. Tujuan berorientasi pada volume

Harga ditetapkan agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai

penjualan, atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan

penerbangan, lembaga pendidikan, perushaaan tour dan travel dan

penyelenggara seminar.

3. Tujuan berorientasi citra

Apabila suatu perusahaan menurunkan harga produknya, maka para

pesaingnya harus menurunkan harga. Kondisi seperti ini mendasari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 24

terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang

produknya sangat terstandarisasi.

4. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat juga diterapkan dengan tujuan untuk mencegah masuknya

pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang

atau menghidari campur tangan pemerintah.

2.5.3 Metode Harga

Metode penetapan harga secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama. Menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh

Sabran (2012), keempat metode tersebut adalah sebagai berikut :

1. Metode penetapan harga berbasis permintaan

Suatu metode yang menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera

dan referansi pelanggan daripada faktor lain seperti biaya, laba, dan persaingan.

Permintaan pelanggan didasarkan pada berbagai pertimbangan, yaitu:

a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli.

b. Kemauan pelanggan untuk membeli.

c. Suatu produk sebagai gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut apakah

produk tersebut merupakan simbol atau hanya produk yang digunakan

sehari – hari.

d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.

e. Harga produk-produk subtitusi.

f. Pasar potensial bagi produk tersebut.

g. Perilaku konsumen secara umum.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 25

2. Metode penetapan harga berbasis biaya

Dalam metode ini, aspek penawaran adalah faktor penentu harga yang utama.

Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah

dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya

overhead, dan laba.

3. Metode penetapan harga berbasis laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam

penetapan harganya. Metode penetapan harga berbasis laba ini terdiri dari

target harga keuntungan, target pendapatan pada harga penjualan, dan target

laba atas harga investasi.

4. Metode penetapan harga berbasis persaingan

Metode penetapan harga berbasis persaingan ini terdiri dari harga diatas atau

dibawah harga pasar, harga penglaris dan harga penawaran tertutup.

Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Terutama apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya, konsumen akan sangat memperhatikan harganya.

2.5.4 Indikator Harga

Menurut Kotler & Amstrong (2014), menjelaskan ada empat indikator yang mencirikan harga, yaitu sebagai berikut :

1. Keterjangkauan Harga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26

Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek, harganya juga berbeda

dari yang termurah sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan oleh para

konsumen banyak yang membeli produk.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Orang

sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka

melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang

cenderung beranggapan bahwa kaulitasnya baik.

3. Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk jika manfaat yang

dirasakan lebih besar atau sama dengan uang yang telah dikeluarkan untuk

mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk yang lebih

kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa

produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk

melakukan pembelian ulang.

4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.

Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh

konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

2.6 Lokasi

2.6.1 Pengertian Lokasi

Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27

konsumen dalam melakukan pembelian. Pengambilan lokasi yang baik dan strategis ialah lokasi yang berada di pusat kegiatan masyarakat. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan. Menurut Alma (2011), lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan ekonominya. Sedangkan lokasi menurut Lupiyaodi &

Hamdani (2011) “lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan atau instansi pendidikan berkaitan dengan di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan”.

Kotler & Amstrong (2014) mengartikan lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya.

Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pelaku usaha dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bisnis. Keputusan lokasi bisnis merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-hati. Istilah lokasi mengacu pada komunitas lokal dimana bisnis berada. Meskipun kesuksesan tidak hanya tergantung pada lokasi bisnis, namun faktor lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis.

2.6.2 Faktor Lokasi

Menurut Render & Heizer (2006) terdapat 6 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, yaitu:

1. Lingkungan Masyarakat

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsukuensi baik

konsekuensi positif maupun negatif terhadap didirikannya suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28

perusahaan di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan

perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana

perusahaan akan berlokasi.

2. Kedekatan dengan pasar

Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada para konsumen dan sering mengurangi biaya distribusi.

3. Tenaga kerja

Dimanapun lokasi perusahaan tentu harus mempunyai tenaga kerja, karena

cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar bagi perusahaan.

4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier

Apabila bahan mentah dan susut cukup besar dalam proses produksi, maka

perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah. Tetapi apabila

produk jadi lebih berat, besar dan bernilai lebih rendah maka pilih lokasi

sebaliknya. Lebih dekat dengan bahan mentah dan supplier memungkinkan

suatu perusahaan mendapat pelayanan supplier yang lebih baik.

5. Fasilitas dan biaya transportasi

Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan

memperlancar pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk

perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi tergantung

sumbangannya terhadap total biaya. Lokasi dekat dengan pasar akan

menaikkan biaya pengangkutan bahan mentah.

6. Sumber daya - sumber daya alam lainnya

Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang dibangkitkan dari aliran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29

listrik, disel, air, angin dan lian-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan

tersedianya sumber daya - sumber daya dengan murah dan mencukupi.

2.6.3 Indikator Lokasi

Indikator lokasi menurut Tjiptono (2008) yaitu sebagai berikut :

1. Akses, yaitu lokasi yang sering dilalui atau mudah dijangkau sarana

transportasi.

2. Visibilitas yaitu kemudahan lokasi untuk dilihat dengan jelas dan jarak

pandang normal.

3. Lalu lintas. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yang pertama ialah banyaknya

orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang yang besar terjadinya

impuls buying dan yang kedua ialah kepadatan serta kemacetan dapat juga

menjadi peluang.

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari.

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.

7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis.

8. Peraturan pemerintah. Misalnya ketentuan yang melarang rumah makan

berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk atau tempat ibadah.

2.7 Promosi

2.7.1 Pengertian Promosi

Kegiatan promosi dalam perusahaan merupakan bagian terpenting disamping variabel lainnya yaitu produk, harga, dan lokasi perusahaan. Suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30

produk tidak akan berguna selama produk tersebut tidak sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan dan tentunya konsumen tidak akan mengetahui akan keberadaan produk jika tanpa adanya kegiatan promosi. Maka dari itu promosi dapat diartikan sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen serta sebagai salah satu media untuk memperkenalkan produk kepada konsumen agar mengetahui akan keberadaan produk perusahaan tersebut.

Menurut Kotler & Armstrong (2014)“Promotions refers to activities that comunicate the merits of the product and persuade target customers to buy it”.

Artinya promosi mengacu pada kegiatan.yang mengkomunikasikan manfaat produk dan membujuk pelanggan target untuk membelinya.Sedangkan menurut Hermawan

(2013) Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.

Menurut Abdurachman (2004), promosi yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen. Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi konsumen adalah konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik, mislanya ketika konsumen membaca iklan, ia dapat membeli produk yang lebih murah. Keuntungan bagi produsen adalah promosi dapat menghindarkan persaingan berdasarkan harga, karena terkadang konsumen membeli produk karena tertarik akan mereknya. Promosi menimbulkan goodwill terhadap merek. Promosi bukan hanya meningkatkan penjualan tetapi juga dapat menghasilkan produksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 31

Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing. Keunggulan diferensiasi meruapakan suatu kumpulan dari fitur yang unik dari suatu perusahaan dan produknya yang diterima oleh target pasar sebagai sesuatu yang penting dan unggul dibanding pesaing. Fitur tersebut dapat meliputi produk berkualtitas tinggi, pengiriman yang cepat, harga yang murah, pelayanan yang baik, atau fitur lain yang tidak ditawarkan oleh pesaing. Dengan demikian promosi merupakan bagian penting dari bauran pemasaran, menginformasikan para konsumen atas manfaat produk dan kemudian memposisikan produk dalam pasar.

2.7.2 Tujuan Promosi

Menurut Tjiptono (2008), tujuan kegiatan promosi adalah sebagai berikut :

1. Menginformasikan.

Menginformasikan dapat berupa :

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

f. Meluruskan kesan yang keliru

2. Membujuk

Membujuk dapat berupa :

a. Membentuk pilihan merek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 32

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

3. Mengingatkan

Mengingatkan dapat berupa :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli pada tempat yang menjual produk perusahaan

c. Mengingatkan pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan

d. Menjaga agar ingatan pembeli tetap pada produk perusahaan

2.7.3 Jenis Promosi

Menurut Tjiptono (2008), terdapat beberapa jenis promosi yang sering digunakan, yaitu :

1. Periklanan (Advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan presentasi dan

promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa dengan

mempromosikan pada iklan di televisi dan media massa.

2. Penjualan Personal (Personal Selling)

Presentasi pribadi olah para wiraniaga perusahaan dalam rangka

mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu

produk atau jasa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 33

4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Membangun hubungan yang baik dengan publik terkait untuk memperoleh

dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau

menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk

memperoleh tanggapan langsung dengan memberi informasi dan

membujuk pelanggan.

2.7.4 Indikator Promosi

Kotler & Keller (2012), mengungkapkan ada beberapa indikator promosi, yaitu sebagai berikut :

1. Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam

suatu waktu melalui media promosi penjualan.

2. Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan dilakukan.

3. Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang

diberikan konsumen.

4. Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

5. Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang

diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.

2.8 Keputusan Pembelian

2.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil konsumen untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 34

membeli suatu produk atau jasa setelah sebelumnya memikirkan dan mempertimbangkan berbagai faktor dan tentang layak atau tidaknya membeli produk tersebut. Menurut Kotler & Keller (2012), Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kegiatan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perliaku pascapembelian.

Menurut Setiadi (2011), keputusan pembelian adalah proses pengintrogasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perliaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Proses yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan akan melangkah ke tahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut, jika intensitas ketertarikannya kuat kemudian berlanjut ketahap berhasrat atau berminat (desire) karena barang atau jasa ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli (action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan.

2.8.2 Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian merupakan suatu perilaku konsumen untuk menentukan suatu proses pengembangan keputusan dalam membeli suatu produk.

Menurut Kotler & Keller (2012), mengemukakan proses pembelian dilalui oleh 5

(lima) tahapan. Berikut adalah lima tahap proses keputusan pembelian :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35

Sumber : Kotler & Keller, (2012) Gambar 2.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli

menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang

diinginkan. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri

pembeli atau dari luar.

2. Pencarian Informasi

Informasi adalah hal utama yang digunakan konsumen untuk mengambil

keputusan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa. Konsumen

yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang

lebih banyak.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembelian dimana

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam

sekelompok pilihan. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi

atas merek-merek yang ada didalam pilihan. Konsumen tersebut juga dapat

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap ini konsumen mengevaluasi berbagi alternatif, maka konsumen dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36

memutuskan apakah produk akan dibeli atau tidak jadi dibeli. Dalam hal ini,

konsumen dapat mengkonsumsi produk yang dibelinya, dan mulai bisa merasakan

manfaat yang diterima serta mulai bisa membandingkan dengan harapan yang

sebelumnya dimiliki.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Konsumen tersebut akan terlibat dalam tindakan sesudah

pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pasar. Pekerjaan

pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus

berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Keputusan pembeli merupakan

fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya

guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk-produk tersebut

harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa kecewa. Tetapi apabila

memenuhi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi

harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

Dalam keputusan pembelian, pemasar harus memahami bagaimana

tingkah laku membeli konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

Menurut Kotler & Keller (2012), ada empat faktor yang sangat penting dalam

perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, yaitu :

1. Faktor Budaya

Budaya adalah penentu utama dari keinginan dan tingkah laku seseorang. Hal

ini termasuk nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan dan tingkah laku yang diserap

seseorang dari keluarga atau lembaga lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37

2. Faktor Sosial

Faktor sosial mempengaruhi tingkah laku pembeli. Pilihan produk dan merek

sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan seseorang, termasuk keluarga,

teman, dan organisasi sosial serta profesional.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian seperti umur dan

tingkatan pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan kepribadian.

4. Faktor Psikologis

Tingkah laku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan Widjaja &Jayanti (2017) yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Kampoeng Sawah Kabupaten Bandung. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Rumah Makan Kampoeng

Sawah Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Iswayanti (2010) bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 38

Layanan, Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Rumah

Makan “ Angkring Mas Boed” di Semarang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, kualitas layanan, harga dan tempat secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan Yunianto (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi terhadap

Keputusan Pembelian di Rumah Makan Spesial Sambal Gonian. Banyak responden dalam penelitiannya adalah 100 orang. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, harga dan promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Lubis (2015) meneliti terkait Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr.

Mansyur No 85 Medan). Populasi dalam penelitian ini adalah 100 responden yang melakukan pembelian di Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85

Medan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel harga, kualitas produk dan lokasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Karnawati (2010) penelitian mengenai Pengaruh Variabel Produk, Harga,

Lokasi dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Padang

Sederhana di Kota Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian dan makan di rumah makan padang sederhana di kota

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 39

malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di rumah makan padang sederhana malang. Variabel lokasi adalah variabel yang paling dominan dalam proses pengambilan keputusan pada penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan Tobing (2015) mengenai Pengaruh Produk,

Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada Cafe Roemah

Kopi Dolok Tebing Tinggi jumlah responden sebanyak 97 responden. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan secara serempak variabel produk, lokasi dan kualiatas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian Fawzeya (2017) penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan

Lokasi terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Rumah Makan Dutarasa 26

Banjarbaru). Sampel yang digunakan menggunakan metode convinience sampling.

Diperoleh sampel sebanyak 100 responden dari pelanggan rumah makan dutarasa

26. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuisioner (angket). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah makan dutarasa 26, sedangkan harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah makan dutarasa 26.

Penelitian yang dilakukan oleh Raja (2011) penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Faktor Harga, Lokasi dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Merica Food Center Plaza Millenium

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 40

Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Merica Food Center Plaza

Millenium Medan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor harga, lokasi dan kulitas layanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Ahmad (2016) penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Produk dan

Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Tahu Jembar

Manah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survey menggunakan kuesioner dengan pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulitas produk dan penetapan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian yang dilakukan Susanti (2012) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Kualiats

Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal

Cabang Tembilang, Semarang). Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembilang, Semarang dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non-Probability

Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kulitas produk, harga, lokasi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 41

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Metode No. Judul Penelitian Hasil Penelitiaan (Tahun) Analisis 1. Widjaja & Pengaruh Kualitas Produk Regresi Hasil penelitian menunjukkan Jayanti dan Harga Terhadap Linear bahwa kualitas produk dan (2017) Keputusan Pembelian di Berganda. harga baik secara parsial Rumah Makan Kampoeng maupun simultan berpengaruh Sawah Kabupaten positif dan signifikan terhadap Bandung keputusan pembelian. 2. Fawzeya Pengaruh Harga, Kualitas Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2017) Pelayanan dan Lokasi Linear bahwa harga dan kualitas Terhadap Keputusan Berganda. pelayanan berpengaruh positif Pembelian (Studi Kasus dan signifikan terhadap Rumah Makan Dutarasa keputusan pembelian. Lokasi 26 Banjarbaru) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Yunianto Analisis Pengaruh Kualitas Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2016) Produk, Harga, dan Linear bahwa kualitas produk, harga, Promosi Terhadap Berganda. dan promosi secara simultan Keputusan Pembelian di berpengaruh positif dan Rumah Makan Spesial signifikan terhadap keputusan Sambal Gonian pembelian. 4. Ahmad Pengaruh Kualitas Produk Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2016) dan PenetapanHarga Linear bahwa kualitas produk dan Terhadap Keputusan Berganda penetapan harga secara Pembelian di Rumah simultan berpengaruh terhadap Makan Tahu Jembar keputusan pembelian. Manah 5. Lubis Analisis Pengaruh Harga, Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2015) Kualitas Produk dan Lokasi Linear bahwa harga, kualitas produk Terhadap Keputusan Berganda. dan lokasi secara serempak Pembelian (Studi pada berpengaruh positif dan Waroeng Steak and Shake signifikan terhadap keputusan Jl. Dr. Mansyur No. 85 pembelian. Medan) 6. Tobing Pengaruh Produk, Lokasi Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2015) dan Kualitas Pelayanan Linear bahwa secara serempak produk, Terhadap Keputusan Berganda. lokasi dan kualitas pelayanan Pembelian pada Cafe berpengaruh positif dan Roemah Kopi Dolok signifikan terhadap keputusan Tebing Tinggi pembelian. 7. Susanti Analisis Pengaruh Kualitas Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2012) Produk, Harga, Lokasi dan Linear bahwa kualitas produk, harga, Kualitas Pelayanan Berganda. lokasi dan kualitas pelayanan Terhadap Keputusan berpengaruh positif dan Pembelian (Studi pada signifikan terhadap keputusan Waroeng Spesial Sambal pembelian. Cabang Tembalang,Semarang) 8. Raja Pengaruh Faktor Harga, Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2011) Lokasi dan Kualitas Linear bahwa harga, lokasi dan kualitas Pelayanan Terhadap Berganda. pelayanan secara simultan Keputusan Pembelian berpengaruh positif dan pada Merica Food Center signifikan terhadap keputusan Plaza Millenium Medan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 42

Lanjutan Tabel 2.1

Peneliti Metode No. Judul Penelitian Hasil Penelitiaan (Tahun) Analisis 9. Iswayanti Pengaruh Kualitas Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2010) Produk, Kualitas Linear bahwa kualitas produk, kualitas Layanan, Harga dan Berganda. layanan, harga dan tempat Tempat Terhadap secara simultan berpengaruh Keputusan Pembelian positif dan signifikan terhadap (Studi pada Rumah keputusan pembelian. Makan “Soto Angring Mas Boed” di Semarang) 10. Karnawati Pengaruh Variabel Regresi Hasil penelitian menunjukkan (2010) Produk, Harga, Lokasi Linear bahwa produk, harga, lokasi dan dan Promosi Terhadap Berganda. promosi berpengaruh positif dan Keputusan Pembelian signifikan secara parsial pada Rumah Makan terhadap keputusan pembelian. Padang Sederhana di Variabel lokasi adalah variabel Kota Malang yang paling dominan dalam proses pengambilan keputusan.

2.10 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Kerangka konseptual akan menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen. Kerangka penelitian ini untuk mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas. Adapun variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pertama, kualitas produk mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan. Jika suatu produk memiliki kemampuan yang baik dan sesuai dengan keingian dan kebutuhan konsumen, maka konsumen akan memutuskan untuk membeli produk tersebut. Kedua harga produk mempengaruhi keputusan kosnumen dalam melakukan pembelian. Jika terjadi perubahan harga suatu produk, maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk melakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 43

pembelian. Ketiga lokasi usaha yang tepat dan strategis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Lokasi yang mudah dijangkau, aman dan dekat dengan keramaian akan lebih dipilih oleh konsumen dalam melakukan pembelian.

Dan yang keempat adalah promosi produk sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Semakin baik perusahaan dalam memperkenalkan produknya dan menginformasikan kelebihan produknya dari pesaing, maka konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian akan produk tersebut.

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.11 Hubungan Antar Variabel

2.11.1 Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Para konsumen membeli barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut dipergunakan sebagai alat untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Produk dapat memberikan kepuasan yang berbeda sehingga pengusaha untuk dituntut lebih kreatif dan inovatif terhadap produk yang akan dihasilkan.

Kualitas dari sebuah produk merupakan salah satu pertimbangan penting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 44

konsumen dalam proses keputusan pembelian. Kualitas produk yang baik membuat konsumen cenderung melakukan keputusan pembelian, tetapi apabila kualitas produk tersebut jelek maka kemungkinan konsumen tidak akan melakukan keputusan pembelian produk tersebut.

2.11.2 Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

Harga suatu barang atau jasa merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian. Harga jual akan menentukan kedudukan perushaaan pada pasar pesaing. Karena semakin banyaknya usaha-usaha baru yang bergerak dibidang yang sama, maka setiap perusahaan harus sigap dan tepat dalam membuat dan menentukan harga terhadap produk atau jasa yang mereka jual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa diantara harga dan konsumen sangatlah berkaitan erat. Hal ini dikarenakan konsumen merupakan suatu subjek pokok yang dimana ingin membeli suatu barang atau jasa sedangkan harga merupakan suatu jumlah yang harus dibayar oleh konsumen ketika ingin memiliki suatu barang atau jasa tersebut.

2.11.3 Hubungan Lokasi dengan Keputusan Pembelian

Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Pengambilan lokasi yang baik dan strategis ialah berada di pusat kegiatan masyarakat. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan.

Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, adapun faktor yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 45

harus dipertimbangkan yaitu kemudahan dalam menjangkau lokasi, kemudahan untuk dilihat, lalu lintas, tempat parkir yang luas dan aman, ekspansi, lingkungan daerah, persaingan dan peraturan pemerintah. Jika lokasi suatu usaha tidak berada di pusat keramaian, tidak mudah dijangkau, tidak memiliki lahan parkir yang luas dan aman maka konsumen juga akan berpikir ulang untuk melakukan kunjungan dan membeli barang atau jasa di lokasi tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa lokasi memilikii pengaruh terhadap keputusan pembelian. Semakin strategis lokasi yang dipilih untuk suatu usaha, semakin mudah konsumen untuk berkunjung untuk melakukan pembelian.

2.11.4 Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Sebaik apapun kualitas suatu produk, apabila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu tidak akan berguna dan memberikan manfaat bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Promosi dilakukan untuk menarik perhatian dan memberikan informasi tentang nilai produk bagi konsumen. Promosi juga merupakan ajakan kepada konsumen untuk melakukan transaksi pembelian.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian karena dalam keputusan pembelian. Semakin menarik promosi yang dilakukan, maka semakin konsumen tertarik akan produk tersebut.

2.12 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46

rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2012). Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Kualitas produk, harga, lokasi dan promosi secara serempak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok

Mataram di Kota Tebing Tinggi.

2. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelianpada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

3. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelianpada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

4. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelianpada

Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

5. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelianpada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh (Sugiyono, 2012). Penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan promosi sebagai variabel independen dan keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram Kota Tebing

Tinggi sebagai variabel dependen.

3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Pondok Mataram di Jl. Prof. Dr. Hamka No. 7, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing

Tinggi, Sumatera Utara. Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan

Februari 2018 sampai dengan selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (X), terdiri dari : kualitas produk (X1), harga (X2), lokasi

(X3), dan promosi (X4).

2. Variabel Dependen (Y) adalah keputusan pembelian (Y).

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48

hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak terpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen (X) dalam penelitian terdiri dari empat variabel yaitu:

1. Kualitas Produk (X1)

Kualitas produk adalah kemampuan makanan dan minuman yang ditawarkan

oleh Rumah Makan Pondok Mataram sesuai dengan keinginan atau melebihi

harapan konsumen.

2. Harga (X2)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan dan dibayar oleh konsumen

atas makanan dan minuman yang dibeli di Rumah Makan Pondok Mataram.

3. Lokasi (X3)

Lokasi adalah sarana aktivitas Rumah Makan Pondok Mataram untuk

menawarkan makanan dan minuman yang disediakan dan disajikan kepada

konsumen.

4. Promosi (X4)

Promosi adalah segala sesuatu yang dikomunikasikan oleh Rumah Makan

Pondok Mataram untuk menginformasikan dan mengingatkan calon

konsumen maupun pelanggan lama mengenai makanan dan minuman yang

mereka tawarkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 49

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian yang disimbolkan dengan (Y).

Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli makanan dan minuman di Rumah Makan Pondok Mataram dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Skala Variabel Definisi Operasionalisasi Indikator Ukur Kemampuan makanan dan 1. Kebersihan produk minuman yang ditawarkan 2. Menu yang beragam oleh Rumah Makan Pondok 3. Bersedia mengganti pesanan Mataram sesuai dengan apabila terjadi kesalahan pada keinginan atau melebihi saat memesan makanan Kualitas harapan konsumen. 4. Porsi yang lebih banyak dari Produk Likert pesaing sejenis (X ) 1 5. Produk tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama 6. Produk disajikan dengan cepat 7. Memiliki rasa yang enak dan lezat Sejumlah uang yang 1. Harga yang terjangkau dibebankan dan dibayar oleh 2. Kesesuaian harga dengan konsumen atas makanan kualitas produk Harga (X ) Likert 2 dan minuman yang dibeli di 3. Kesesuaian harga dengan Rumah Makan Pondok manfaat produk Mataram. 4. Daya saing harga Sarana aktivitas Rumah 1. Lokasi yang mudah dijangkau Makan Pondok Mataram 2. Kedekatan lokasi dengan pusat untuk menawarkan makanan keramaian Lokasi (X ) Likert 3 dan minuman yang 3. Area parkir yang luas disediakan dan disajikan 4. Kenyamanan dan keamanan kepada konsumen. lingkungan Segala sesuatu yang 1. Frekuensi promosi produk dikomunikasikan oleh 2. Kualitas promosi produk Rumah Makan Pondok 3. Waktu promosi produk Mataram untuk 4. Ketepatan atau kesesuaian Promosi menginformasikan dan sasaran promosi produk Likert (X4) mengingatkan calon konsumen maupun pelanggan lama mengenai makanan dan minuman yang mereka tawarkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50

Lanjutan Tabel 3.1

Definisi Skala Variabel Indikator Operasionalisasi Ukur Sebuah pendekatan 1. Adanya kebutuhan untuk penyelesaian masalah menggunakan produk untuk membeli 2. Adanya kebutuhan mencari informasi makanan dan minuman produk dari orang lain Keputusan di Rumah Makan 3. Melakukan evaluasi dengan Pembelian Likert Pondok Mataram membandingkan kelebihan dan (Y) dalam memenuhi kekurangan produk dengan produk keinginan dan pesaing sejenis kebutuhan konsumen. 4. Memutuskan untuk untuk membeli produk

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono

(2012), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang atau fenomena sosial. Skala likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1

Range score yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Range Score No Range Keterangan 1 1 - 1,8 Sangat Buruk 2 1,81 - 2,6 Buruk 3 2,61 - 3,4 Sedang 4 3,41 - 4,2 Baik 5 4,21 - 5,0 Sangat Baik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 51

Setiap jawaban responden memiliki skor. Maka dari jumlah skor nanti, akan diperoleh nilai rata-rata dari skor tersebut. Nilai rata-rata yang diperoleh akan disesuaikan dengan rangescore yang telah dihitung untuk mengetahui keterangan dari butir pernyataan .

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah

Makan Pondok Mataram Kota Tebing Tinggi

Tabel 3.4 Jumlah Pengunjung pada Rumah Makan Pondok Mataram Kota Tebing TinggiPeriode bulan Januari 2018 – Desember 2018

Bulan Jumlah Pengunjung Januari 770 Februari 840 Maret 815 April 785 Mei 1.115 Juni 905 Juli 850 Agustus 818 September 825 Oktober 780 November 743 Desember 810 Total 10.056

Rata-Rata 838 Sumber : Rumah Makan Pondok Mataram

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 52

Total pengunjung yang datang selama periode bulan Januari 2018 –

Desember 2018 yaitu 10.056 orang. Jumlah rata-rata pengunjung perbulannya yaitu

838 orang. Sehingga jumlah populasi yang akan diteliti yaitu sebanyak 838 orang.

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah

Makan Pondok Mataram Kota Tebing Tinggi dengan frekuensi pembelian 2 (dua) kali atau lebih dari 2 (dua) kali.Pada penelitian ini, pengambilan jumlah responden menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti dengan presentase kelonggaran atau tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah sebesar 10%.

Keterangan : n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi e : Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir

Jumlah populasi yang akan diteliti telah ditentukan dengan jumlah sebanyak 838 responden. Maka dari data tersebut ditetapkan ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

( )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 53

n = 89,33 = 89

Jadi diketahui perhitungan untuk sampel dengan tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak 89 responden. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Pertimbangan dalam penelitian ini yaitu sudah melakukan pembelian sebanyak dua kali atau lebih dari dua kali.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian digunakan 2 (dua) jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

yang berada di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan

daftar pertanyaan atau kuesioner yang dibagikan pada pelanggan yang

pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram Kota

Tebing Tinggi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang

berhubungan dengan sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur

organisasi, jumlah karyawan serta buku-buku ilmiah dan literatur lainnya

yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang diteliti oleh peneliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 54

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi pertanyaan-pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner

penelitian ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada orang-

orang yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram

Kota Tebing Tinggi yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpuln data dengan cara melakukan

komunikasi langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan

sampel yang telah ditentukan dalam penelitian.

3. Observasi

Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan

pengamatan secara langsung pada objek penelitian.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dari

berbagai literatur guna memperoleh dasar teori-teori seperti: buku-buku,

literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sah tidaknya instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa instrumen, teknik, ataupun proses yang digunakan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55

mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksud (Sekaran,

2006). Pengujian validitas dilakukan pada 30 orang diluar sampel yaitu pada orang-orang yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok

Mataram Kota Tebing Tinggi. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel.

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antaranilai rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel

penelitian dinyatakan valid

2. Jika rhitung negatif atau rhitung< rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap

variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. 3. Nilai rtabel

dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

P R Hitung R Tabel Keterangan P1 0.808 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P2 0.836 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P3 0.82 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P4 0.52 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P5 0.873 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P6 0.53 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P7 0.818 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 3.5 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah pernyataan kuesioner pada variabel kualitas produk sebanyak 7 pertanyaan. Suatu pernyataan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56

dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel (0,361). Pada tabel 3.3 diatas, dapat dilihat bahwa hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kualitas produk lebih besar dari nilai rtabel (0,361) sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner variabel kualitas produk valid.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Harga

P R Hitung R Tabel Keterangan

P8 0.815 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P9 0.733 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P10 0.672 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P11 0.619 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 3.6 diatas, dapat diketahui jumlah pernyataan kuesioner pada variabel harga sebanyak 4 pernyataan. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa seluruh pernyataanvariabel harga dengan nilai rhitung>rtabel(0,361), sehingga seluruh butir pernyataan pada kuesioner variabel harga berarti telah memenuhi syarat validitas.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi

P R Hitung R Tabel Keterangan P12 0.795 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P13 0.743 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P14 0.687 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P15 0.673 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, diketahui bahwa kuesioner variabel lokasi memiliki sebanyak 4 pernyataan. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kualitas produk lebih besar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 57

dari nilai rtabel (0,361) sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner variabel lokasi valid.

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi

P R Hitung R Tabel Keterangan P16 0.617 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P17 0.77 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P18 0.498 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P19 0.554 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 3.8, diketahui bahwa kuesioner variabel promosi sebanyak 4 pernyataan. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa seluruh pernyataan variabel promosi dengan nilai rhitung>rtabel(0,361), sehingga seluruh butir pernyataan pada kuesioner variabel promosi berarti telah memenuhi syarat validitas.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

P R Hitung R Tabel Keterangan P20 0.754 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P21 0.56 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P22 0.719 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P23 0.638 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) Sumber : Lampiran 5

Diketahui jumlah pertanyaan kuesioner pada variabel keputusan pembelian sebanyak 4 pertanyaan. Suatu pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung>rtabel(0,361). Diketahui seluruh pernyataan keputusan pembelian dengan nilai rhitung>rtabel(0,361), yang berarti seluruh pernyataan pada variabel keputusan pembelian telah memenuhi syarat validitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 58

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang& Luthfi, 2012).

Apabila responden konsisten dalam menjawab pernyataan pada kuesioner, maka data tersebut reliabel, sedangkan jika jawaban seorang responden acak maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak reliabel. Pengujian reliabilitas dilakukan pada

30 orang diluar sampel yaitu pada pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram.

Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah menggunakan metode Alpha Croncbach’s yang dimana satu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha > 0,60. Pengujian dilakukan dengan aplikasi

Software SPSSdengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka pernyataan tersebut reliabel.

2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka pernyataan tersebut tidak reliabel.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach's Alpha Keterangan Kualitas produk 0,914 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Harga 0,860 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Lokasi 0,869 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Promosi 0,795 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Keputusan Pembelian 0,826 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan tabel 3.9 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan yang berjumlah 23 (dua puluh tiga) pertanyaan dinyatakan reliabel.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 59

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskrpsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu: kualitas produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Maka persamaan regresi linear berganda dengan model persamaan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β 2X2 + β3X3 + β4X4 +ε

Dimana:

Y= Keputusan Pembelian

β0= Konstanta

β1-4= Nilai Koefisien Regresi Linear Berganda

X1= Produk

X2= Harga

X3= Lokasi

X4= Promosi

ε= Disturbance Error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 60

dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

3.11.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memliki residual normal. Jika residual normal maka hasil penelitian bisa di generalisasikan. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016).

Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak digunakan uji Kolmogorof

Smirnov test. Apabila nilai Kolmogorof Smirnov Z mendekati 1 dengan signifikansi asimetris lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai Kolmogorof Smirnov Z mendekati 0 dengan signifikansi asimetris lebih kecil dari 0,05 berarti distribusi data tidak normal.

3.11.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2016), Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 61

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat

Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser, dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.11.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2016). Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel independen dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF=1/Tolerance).Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada multikolinearitas di antara variabel independen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 62

3.12 Pengujian Hipotesis

Jika sebuah model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik maka akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis yaitu:

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini pada dasarnya untuk melihat apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama (simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:

H0: β1 = β2 =β3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% atau Sig F ≥ α

2. Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% atau Sig F < α

Dengan menggunakan tabel nilai kritis distibusi F, maka nilai Ftabel dapat ditentukan. Ftabel ditentukan dengan melihat nilai derajat kebebasan df1 (n1) dan df2 (n2). Rumusnya, df1 = k-1 serta df2 = n - k, dimana k adalah jumlah variabel

(bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel pembentuk regresi.

3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 63

variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha: βi> 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5% atau Sig. t ≥ α

2. Ha ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% atau Sig. t < α

Untuk mencari ttabel dengan df = n-k (n adalah banyaknya jumlah observasi, sedangkan k adalah banyaknya variabel) taraf nyata 5% dapat denganmenggunakan tabel statistik. Nilai ttabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel.

3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016), uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Kelemahan dari koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap pembahasan variabel independen maka R2 pasti akan meningkat tanpa memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakanlah model adjusted R2. Model ini dapat naik atau turun apabila ada suatu variabel independen yang ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2016).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Pondok Mataram

Rumah Makan Pondok Mataram terletak di Jl. Prof. Dr. Hamka No. 7,

Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Rumah Makan Pondok Mataram ini adalah sebuah bisnis atau perusahaan keluarga yang dikelola oleh keluarga besar Mataram Group. Mereka bekerjasama untuk membangun, mengembangkan dan memajukan bisnis mereka. Perusahaan keluarga yang dimaksud adalah kegiatan yang melibatkan anggota keluarga dalam serangkaian fungsi manajemen perusahaan. Perusahaan keluara dapat berjalan dengan skala besar, namun lebih banyak yang berskala kecil. Terdapat perbedaan antara perusahaan keluarga dengan usaha kecil, seperti dalam hal pengambilan keputusan dan budaya, maka akan terlibat kombinasi antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai bisnis.

Rumah Makan Pondok Mataram ini pertama kali berdiri di Kota Binjai,

Sumatera Utara pada tahun 1980. Kemudian pemilik Rumah Makan tersebut melihat peluang usaha di Kota Tebing Tinggi dan pada tahun 2007, beliau memutuskan untuk membuka cabang Rumah Makan Pondok Mataram di Kota

Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Pemilik Rumah Makan ini bernama Adi Maryadi, beliau memutuskan untuk mengusung budaya jawa pada usaha rumah makannya.

Pemilik Rumah Makan ini menyematkan nama Mataram pada usahanya karena beliau terinspirasi dari kisah-kisah kerajaan Mataram yaitu kerajaan Islam

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 65

di Mataram pada zaman dahulu yang maju dan berjaya. Pemilik berharap dengan mengambil nama Mataram, usaha rumah makan yang dijalankannya bisa terus berkembang, maju dan berjaya seperti kerajaan-kerajaan Islam di Mataram.

Bangunan rumah makan ini dipenuhi dengan material bambu, kayu dan rotan. Rumah makan ini membangun beberapa pondok kecil untuk pelanggan yang ingin duduk lesehan saat makan. Ada juga bangunan pondok yang lebih besar yang di fasilitasi dengan meja dan bangku yang disediakan untuk konsumen yang tidak ingin berlesehan saat makan. Beberapa kendi air juga disediakan untuk konsumen yang ingin mencuci dan membersihkan tangannya sebelum ataupun sesudah makan, hal ini juga merupakan salah satu fasilitas yang mereka siapkan dan juga sekaligus menambah kesan tradisional jawa pada rumah makan tersebut.

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Makan Pondok Mataram

1. Visi

Menjadi usaha rumah makan yang terkenal dan digemari oleh masyarakat

serta menjadi usaha rumah makan yang menghasilkan makanan-makanan

yang berkualitas tinggi.

2. Misi

a. Melayani setiap konsumen/pelanggan dengan baik serta memberikan

kualitas pelayanan yang baik.

b. Menjaga cita rasa makanan yang disukai oleh pelanggan.

c. Menyediakan berbagai variasi produk hidangan yang enak.

d. Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan

untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 66

e. Meningkatkan kualitas kerja karyawan.

f. Menjaga kebersihan tempat maupun proses pembuatan.

4.1.3 Menu Makanan dan Minuman di Rumah Makan Pondok Mataram

Rumah Makan Pondok Mataram menyediakan berbagai varian menu mulai dari nasi, mie, bakso, ikan, ayam, dan sayur. Selain itu Rumah Makan pondok

Mataram juga meyediakan berbagai macam minuman seperti jus, es kelapa dan minuman ringan lainnya. Saat ini, Rumah Makan Pondok Mataram menyediakan

64 menu makanan dan 18 jenis minuman.Menu makanan dan daftar harga yang ada di Rumah Makan Pondok Mataram ditampilkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Menu Makanan dan Harga di Rumah Makan Pondok Mataram

No. Makanan Harga 1. Spesial Mataram Rp. 25.000 2. Nasi Goreng Seafood Rp. 21.000 3. Nasi Goreng Biasa Rp. 12.000 4. Spesial Mataram Rp. 21.000 5. Mie Goreng Biasa Rp. 12.000 6. Goreng Spesial Mataram Rp.21.000 7. Indomie Goreng Biasa Rp. 12.000 8. Mie Hun Goreng Spesial Mataram Rp. 21.000 9 Mie Hun Goreng Biasa Rp. 12.000 10. Mie Tiau Goreng Spesial Mataram Rp. 21.000 11. Mie Tiau Goreng Biasa Rp. 21.000 12. Mie Kuah Spesial Mataram Rp. 21.000 13. Mie Kuah Biasa Rp. 12.000 14. Nasi Putih/ Porsi Rp. 7.000 15. Bakso Semar Mendem Rp. 37.000 16. Bakso Petruk Rp. 30.000 17. Bakso Bagong Rp. 25.000 18. Bakso Gareng Rp. 18.000 19. Bakso Ayam Rp. 16.000 20. Mie Sop Ayam Rp. 18.000 21. Bakso Rp. 15.000 22. Mie Ayam Jamur Rp. 17.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 67

Lanjutan Tabel 4.1

No. Makanan Harga 23. Mie Ayam Biasa Rp. 13.000 24. Bakso Indomie Ayam Rp. 14.000 25. Bakso Sapi 1 kg Rp. 150.000 26. Bakso Ayam 1 kg Rp. 85.000 27. Sate Bakso Sapi Rp. 23.000 28. Sate Bakso Ayam Rp. 16.000 29. Ayam Ras Goreng/ Bakar/Penyet/ C.Hijau Rp. 16.000 30. Ayam Ras Asam Manis Rp. 18.000 31. Ayam Kampung Penyet/ Cabe Hijau Rp. 23.000 32. Ayam Kampung Goreng/ Bakar Rp. 22.000 Baung Asam/ Tauco/ Asam Manis/ Bakar/ 33. Rp. 19.000 Goreng/ Ons 34. Lele Bakar/ Goreng/ Asam Manis/ Tauco/ Ekor Rp. 14.000 Gurami Bakar/ Goreng/Asam Manis/Tauco/ Gulai 35. Rp. 14.000 Asam Manis/ Ons 36. Nila Asam Manis/ Tauco/ Gulai Asam / Ons Rp. 11.000 37. Nila Bakar/ Goreng/ Ons Rp. 10.000 38. Kakap Asam Manis/ Tauco/ Gulai Asam/ Ons Rp. 18.000 39. Kakap Bakar/ Goreng Rp. 16.000 40. Kerapu Bakar/ Goreng/ Ons Rp. 18.000 41. Kerapu Asam Manis/ Gulai Asam/ Ons Rp. 19.000 42. Senangin Bakar/ Goreng/ Ons Rp. 15.000 43. Senangin Asam Manis/ Tauco/ Gulai Asam/ Ons Rp. 16.000 Bawal Bakar/ Goreng/ Asam Manis/ Tauco/ Gulai 44. Rp. 16.000 Asam/ Ons Gembung Bakar /Goreng/ Asam Manis/ Tauco/ 45. Rp. 16.000 Gulai Asam/Ekor 46. Udang Goreng Tepung/ Udang Bakar/ Porsi Rp. 68.000 47. Udang Asam Manis/ Tauco/ Sambal/ Porsi Rp. 70.000 48. Cumi Goreng Tepung/ Cumi Asam Manis Rp. 35.000 49. Sambal Belut Cabe Hijau/ Tauco Cumi Rp. 30.000 50. Sambal Ati Ayam Rp. 18.000 51. Kentang Goreng Tepung Rp. 14.000 52. Tahu, Tempe Goreng Tepung Rp. 13.000 53. Bakso Goreng Tepung Rp. 23.000 54. Jamur Goreng Tepung Rp. 18.000 55. Tumis Kangkung Belerang Rp. 21.000 56. Tumis Kangkung Biasa/ Pecel Madiun Rp. 16.000 57. Tumis Tauge/ Ikan Asin Tenggiri Rp. 18.000 58. Tumis Genjer Rp. 17.000 59. Tumis Jamur Rp. 20.000 60. Sayur Asam Rp. 12.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 68

Lanjutan Tabel 4.1

No. Makanan Harga 61. Capcai Rp. 21.000 62. Bungkus/ Le Mineral Rp. 4.000 63. Peyek/ Bungkus Rp. 5.000 64. Sate Tusuk Rp. 3.000

Jenis minuman dan daftar harga yang ada di Rumah Makan Pondok

Mataram disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Menu Minuman dan Harga di Rumah Makan Pondok Mataram

No. Minuman Harga 1. Spesial Juice Pondok Mataram Rp. 20.000 2. Juice Buah Naga Rp. 16.000 3. Juice Sehat/ Martabe/ Merajok/ Merana Rp. 14.000 4. Juice Pelangi/ Pokat Rp. 15.000 5. Juice Apel/ Wojer/ Worsus/ SMK Susu/ Jurnas Rp. 14.000 6. Juice Sirsak/ Jeruk Nipis/ Kuini/ Terong Belanda Rp. 12.000 7. Juice Jambu Merah/ Semangka/ Marqisah Rp. 12.000 8. Juice Melon/ Jeruk/ Wortel/ Nanas/ Tomat Rp. 12.000 9. Juice Belimbing/ Timun/ Lemon/ Lemon Tea Rp. 12.000 10. / Fruit Tea Rp. 6.000 11. Tabs Rp. 7.000 12. Cappucino Dingin/ Kopi Dingin Rp. 9.000 13. Cappuciono Panas/ Kopi Panas Rp. 8.000 14. Teh Manis Panas/ Manis Dingin Rp. 5.000 15. Teh Pahit Panas/ Pahit Dingin/ Es Kosong Rp. 2.000 16. Buah Potong/ Es Krim Rp. 12.000 17. Es Kelapa Jelly Rp. 27.000

4.1.4 Struktur Organisasi Rumah Makan Pondok Mataram

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing divisi atau bidang dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Struktur Organiasai menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 69

dihubungkan sampai batas tertentu serta menunjukkan tingkat spesfikasi aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hirarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi mempertahankan kedatangan dan kepergian individu serta untuk mengkoordinasi hubungan dengan lingkungan.

Dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu pengelompokan aktivitas-aktivitas yang menunjukkan pejabat atau karyawan maupun bidang kerja satu sama lain sehingga dapat menunjukkan kedudukan wewenang serta tanggung jawab kepada yang lain atau kepada individu tertentu. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dengan tugas yang telah ditetapkan oleh Rumah

Makan Pondok Mataram adalah sebagai berikut:

1. Pemilik yaitu yang membuka usaha, mengelola, penanggung jawab atas

jalannya usaha dan yang memimpin karyawan.

2. Manajer yaitu yang memantau seluruh kegiatan usaha seperti memantau

bagaimana pelayan melayani pelanggan dengan baik sehingga pelanggan

merasa senang dan puas dengan apa yang dibutuhkannya.

3. Wakil manajer yaitu yang memantau kegiatan karyawan-karyawan yang

bekerja dengan baik dan benar, melaporkan kejadian-kejadian yang ada di

lokasi usaha.

4. Koordinator yaitu yang mengatur jalannya usaha dan mengkoordinir karyawan.

5. Pengawas yaitu yang mengawasi setiap jalannya usaha dan mengawasi

kegiatan karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 70

6. Karyawan yaitu yang melayani konsumen dengan baik dan ramah sehingga

pelanggan senang dengan pelayanan yang diberikan agar pelanggan tersebut

akan kembali membeli dan mengkonsumsi berbagai varian menu yang

ditawarkan oleh Rumah Makan Pondok Mataram.

7. Kasir yaitu yang bertugas untuk mengatur keluar masuk pembayaran.

8. Koki yaitu yang bertugas untuk memasak makanan dan minuman.

9. Pelayan yaitu yang melayani pengunjung yang datang, mencatat pesanan dan

menyajikan hidangan yang dipesan oleh pelanggan.

4.2 Hasil Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini seluruhnya adalah 23 pertanyaan yang terdiri dari

7 pertanyaan untuk variabel kualitas produk (X1), 4 pertanyaan untuk variabel harga (X2), 4 pertanyaan untuk variabel lokasi (X3), 4 pertanyaan untuk variabel promosi (X4), dan 4 pertanyaan untuk varaibel keputusan pembelian (Y).

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa karakteristik responden dan deskriptif variabel. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat gambaran atau deskripsi mengenai dimensi keputusan pembelian yang dimiliki oleh Rumah Makan

Pondok Mataram Kota Tebing Tinggi. Variabel yang diteliti merupakan variabel yang diambi dari judul skripsi peneliti yaitu : “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok

Mataram di Kota Tebing Tinggi”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 71

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram Kota Tebing Tinggi sebanyak 2 kali atau > 2 kali yang disebarkan kepada 89 orang responden. Data karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan dan frekuensi berkunjung hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Umur

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 20 Tahun 6 6.7 6.7 6.7

20-25 Tahun 30 33.7 33.7 40.4 26-30 Tahun 8 9.0 9.0 49.4 > 30 Tahun 45 50.6 50.6 100.0 Total 89 100.0 100.0 Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui dari 89 responden yang diteliti, sebanyak 6

(6,7%) responden dengan umur < 20 tahun, 30 (33,7%) responden dengan

umur 20-25 tahun, 8 (9%) responden dengan umur 26-30 tahun dan 45

(50,6%) responden dengan umur > 30 tahun. Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa yang berkunjung dan melakukan pembelian di Rumah

Makan Pondok Mataram lebih banyak yang berusia > 30 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui dari 89 responden yang diteliti, sebanyak 33

(37,1%) responden dengan jenis kelamin laki-laki dan 56 (62,9%)

perempuan. Dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang datang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 72

berkunjung dan melakukan pembelian di Rumah Makan Pondok Mataram

didominasi oleh perempuan.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Jenis Kelamin

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 33 37.1 37.1 37.1

Perempuan 56 62.9 62.9 100.0 Total 89 100.0 100.0 Sumber : Lampiran 7

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Pekerjaan

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pelajar/Mahasiswa 31 34.8 34.8 34.8

Wiraswasta 7 7.9 7.9 42.7 Pegawai Negeri 36 40.4 40.4 83.1 Pegawai Swasta 10 11.2 11.2 94.4 Lainnya 5 5.6 5.6 100.0 Total 89 100.0 100.0 Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui dari 89 responden yang diteliti, sebanyak 31

(34,8%) responden pelajar/mahasiswa, 7 (7,9%) responden wiraswasta, 36

(40,4%) responden pegawai negeri, 10 (11,2%) responden pegawai swasta

dan 5 (5,6%) lainnya. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pekerjaan yang

berkunjung dan melakukan pembelian di Rumah Makan Pondok Mataram di

Kota Tebing Tinggi didominasi oleh pegawai negeri.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui dari 89 responden yang diteliti, sebanyak 16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 73

(18%) responden dengan frekuensi pembelian 2 kali, sementara 73 (82%)

responden dengan frekuensi pembelian > 2 kali. Dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan frekuensi pembelian yang berkunjung dan melakukan pembelian

di Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi didominasi oleh

responden yang melakukan pembelian sebanyak > 2 kali.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Frekuensi Pembelian

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2 Kali 16 18.0 18.0 18.0

> 2 Kali 73 82.0 82.0 100.0 Total 89 100.0 100.0 Sumber : Lampiran 7

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernnah berkunjung dan membeli di Rumah Makan Pondok Mataram sebanyak 2 kali atau > 2 kali.

Adapun penelitian ini memiliki 23 pernyataan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan variabel kualitas produk (X1), 4 butir pertanyaan variabel harga (X2), 4 butir pertanyaan variabel lokasi (X3), 4 butir pertanyaan variabel promosi (X4), dan 4 butir pertanyaan variabel keputusan pembelian (Y). Kuesioner disebarkan kepada 89 orang responden. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y.

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X1)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :

a. Untuk pertanyaan ke-1 (Rumah Makan Pondok Mataram menyajikan

makanan dan minuman dengan bersih), terdapat 2 (2.25%) responden

menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 5 (5.62%), responden

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 74

menjawab S sebanyak 60 (67.42%) dan responden menjawab SS

sebanyak 22 (24.72%). b. Untuk pertanyaan ke-2 (Rumah Makan Pondok Mataram memiliki

beragam menu makanan dan minuman), terdapat 4 (4.49%) responden

menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 12 (13.48%),

responden menjawab S sebanyak 39 (43.82%) dan responden menjawab

SS sebanyak 34 (38.20%). c. Untuk pertanyaan ke-3 (Rumah Makan Pondok Mataram menyajiikan

makanan dan minuman dengan porsi yang lebih banyak dari rumah

makan lain yang sejenis), terdapat 2 (2.25%) responden menjawab TS,

responden menjawab KS sebanyak 48 (53.93%), responden menjawab S

sebanyak 30 (33.71%) dan responden menjawab SS sebanyak 9 (10.11%). d. Untuk pertanyaan ke-4 (Makanan dan minuman yang dijual oleh Rumah

Makan Pondok Mataram tidak dapat disimpan selama berhari-hari atau

dalam jangka waktu yang lama), terdapat 2 (2.25%) responden menjawab

STS, responden menjawab TS sebanyak 4 (4.49%), responden menjawab

KS sebanyak 9 (10.11%), responden menjawab S sebanyak 53 (59.55%)

dan responden menjawab SS sebanyak 21 (23.60%). e. Untuk pertanyaan ke-5 (Apabila makanan dan minuman yang dipesan tidak

sesuai dengan pesanan pelanggan, pihak Rumah Makan Pondok Mataram

bersedia menggantinya), terdapat 4 (4.49%) responden menjawab TS,

responden menjawab KS sebanyak 14 (15.73%), responden menjawab S

sebanyak 52 (58.43%) dan responden menjawab SS sebanyak 19 (21.35%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 75

f. Untuk pertanyaan ke-6 (Rumah Makan Pondok Mataram menyajikan

makanan dan minuman dengan cepat), terdapat 1 (1.12%) responden

menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (6.74%), responden

menjawab KS sebanyak 31 (34.83%), responden menjawab S sebanyak

41 (46.07%) dan responden menjawab SS sebanyak 10 (11.24%).

g. Untuk pertanyaan ke-7 (Makanan dan minuman di jual oleh Rumah

Makan Pondok Mataram mempunyai rasa yang enak dan lezat), terdapat

3 (3.37%) responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 8

(8.99%), responden menjawab S sebanyak 58 (65.17%) dan responden

menjawab SS sebanyak 20 (22.47%).

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Kebersihan produk 0 0 2 2,3 5 5,6 60 67 22 25 4,1 S Menu yang beragam 0 0 4 4,5 12 13,5 39 44 34 38 4,2 SS Porsi yang lebih banyak 0 0 2 2,3 48 53,9 30 34 9 10 3,5 S Tidak bisa disimpan 2 2,3 4 4,5 9 10,1 53 60 21 24 4 S dalm waktu yang lama Bersedia mengganti 0 0 4 4,5 14 15,7 52 58 19 21 4 S pesanan Disajikan dengan cepat 1 1,1 6 6,7 31 34,8 41 46 10 11 3,6 S Rasanya yang enak 0 0 3 3,4 8 9,0 58 65 20 22 4,1 S Sumber : Lampiran 8

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

a. Untuk pertanyaan ke-1 (Harga makanan dan minuman yang ditawarkan

Rumah Makan Pondok Mataram terjangkau), terdapat 4 (4.49%)

responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 76

(22.47%), responden menjawab S sebanyak 53 (59.55%) dan responden

menjawab SS sebanyak 12 (13.48%).

b. Untuk pertanyaan ke-2 (Harga Makanan dan minuman di Rumah Makan

Pondok Mataram sesuai dengan kualitasnya), terdapat 10 (11.24%)

responden menjawab KS, responden menjawab S sebanyak 63 (70.79%)

dan responden menjawab SS sebanyak 16 (17.98%).

c. Untuk pertanyaan ke-3 (Harga makanan dan minuman di Rumah Makan

Pondok Mataram tidak sebanding dengan manfaat yang anda peroleh),

terdapat 2 (2.25%) responden menjawab STS, menjawab TS sebanyak 15

(16.85%), menjawab KS sebanyak 44 (49.44%), responden menjawab S

sebanyak 25 (28.09%) dan responden menjawab SS sebanyak 3 (3.37%).

d. Untuk pertanyaan ke-4 (Harga makanan dan minuman di Rumah Makan

Pondok Mataram lebih mahal dari Rumah Makan lain yang sejenis),

terdapat 2 (2.25%) responden menjawab STS, responden menjawab TS

sebanyak 6 (6.74%), responden menjawab KS sebanyak 20 (22.47%),

responden menjawab S sebanyak 52 (58.43%) dan responden menjawab

SS sebanyak 9 (10.11%).

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Harga yang terjangkau 0 0 4 4,5 20 22 53 59,6 12 13,5 3,8 S Harga sesuai dengan 0 0 0 0 10 11 63 70,8 16 18 4,1 S kualitas produk Harga sesuai dengan 2 2,3 15 17 44 49 25 28,1 3 3,37 3,1 S manfaat produk Daya saing harga 2 2,3 6 6,7 20 22 52 58,4 9 10,1 3,7 S Sumber : Lampiran 8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 77

3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X3)

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % F % f % f % f % Dekat dengan 1 1,1 3 3,4 18 20 52 58,4 15 16,9 3,9 S keramaian Mudah dijangkau 0 0 5 5,6 15 17 55 61,8 14 15,7 3,9 S Area parkir yang 15 17 22 25 32 36 14 15,7 6 6,74 2,7 KS luas Keamanan 0 0 7 7,9 26 29 45 50,6 11 12,4 3,7 S lingkungan Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :

a. Untuk pertanyaan ke-1 (Lokasi Rumah Makan Pondok Mataram dekat

dengan keramaian), terdapat 1 (1.12%) responden menjawab STS,

responden menjawab TS sebanyak 3 (3.37%), responden menjawab KS

sebanyak 18 (20.22%), responden menjawab S sebanyak 52 (58.43%)

dan responden menjawab SS sebanyak 15 (16.85%).

b. Untuk pertanyaan ke-2 (Lokasi Rumah Makan Pondok Mataram dilalui

oleh banyak kendaraan sehingga mudah dijangkau), terdapat 5 (5.62%)

responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 15

(16.85%), responden menjawab S sebanyak 55 (61.80%) dan responden

menjawab SS sebanyak 14 (15.73%).

c. Untuk pertanyaan ke-3 (Rumah Makan Pondok Mataram memiliki lokasi

parkir yang luas untuk seluruh pengunjung), terdapat 15 (16.85%)

responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 22 (24.72%),

responden menjawab KS sebanyak 32 (35.96%), responden menjawab S

sebanyak 14 (15.73%) dan responden menjawab SS sebanyak 6 (6.74%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 78

d. Untuk pertanyaan ke-4 (Anda merasa aman dan nyaman dengan lokasi

Rumah Makan Pondok Mataram), terdapat 7 (7.87%) responden

menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 26 (29.21%),

responden menjawab S sebanyak 45 (50.56%) dan responden menjawab

SS sebanyak 11 (12.36%).

4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X4)

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % F % f % f % f % Frekuensi promosi 3 3,4 15 16,9 33 37,1 33 37,1 5 5,62 3,2 S Kualitas promosi 1 1,1 12 13,5 27 30,3 42 47,2 7 7,87 3,5 S Waktu promosi 0 0 2 2,25 18 20,2 56 62,9 13 14,6 3,9 S Ketepatan atau 0 0 9 10,1 21 23,6 49 55,1 10 11,2 3,7 S kesesuain promosi Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa :

a. Untuk pertanyaan ke-1 (Rumah Makan Pondok Mataram sering

memberikan promosi melalui radio dan koran), terdapat 3 (3.37%)

responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 15

(16.85%), responden menjawab KS sebanyak 33 (37.08%), responden

menjawab S sebanyak 33 (37.08%) dan responden menjawab SS

sebanyak 5 (5.62%).

b. Untuk pertanyaan ke-2 (Promosi yang dilakukan oleh Rumah Makan

Pondok Mataram sangat informatif, aktual dan jelas), terdapat 1 (1.12%)

responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 12

(13.48%), menjawab KS sebanyak 27 (30.34%), menjawab S sebanyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 79

42 (47.19%) dan responden menjawab SS sebanyak 7 (7.87%).

c. Untuk pertanyaan ke-3 (Waktu promosi yang dilakukan Rumah Makan

Pondok Mataram masih kurang), terdapat 2 (2.25%) responden

menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 18 (20.22%),

responden menjawab S sebanyak 56 (62.92%) dan responden menjawab

SS sebanyak 13 (14.61%).

d. Untuk pertanyaan ke-4 (Promosi yang dilakukan oleh Rumah Makan

Pondok Mataram kurang menyasar ke pelanggan), terdapat 9 (10.11%)

responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 21

(23.60%), responden menjawab S sebanyak 49 (55.06%) dan responden

menjawab SS sebanyak 10 (11.24%).

5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % F % f % f % f % Kebutuhan untuk 1 1,1 6 6,74 25 28,1 47 52,8 10 11,2 3,7 S menggunakan produk Mencari informasi 3 3,4 10 11,2 33 37,1 38 42,7 5 5,62 3,4 S produk dari orang lain Melakukan evaluasi 3 3,4 2 2,25 12 13,5 59 66,3 13 14,6 3,9 S produk Memutuskan untuk 0 0 0 0 13 14,6 62 69,7 14 15,7 4 S membeli produk Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa :

a. Untuk pertanyaan ke-1 (Anda membeli di Rumah Makan Pondok Mataram

karena menginginkan masakan khas jawa), terdapat 1 (1.12%) responden

menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (6.74%), responden

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 80

menjawab KS sebanyak 25 (28.09%), responden menjawab S sebanyak 47

(52.81%) dan responden menjawab SS sebanyak 10 (11.24%).

b. Untuk pertanyaan ke-2 (Sebelum anda membeli di Rumah Makan

Pondok Mataram, anda sudah mencari informasi tempat yang menjual

masakan khas jawa), terdapat 3 (3.37%) responden menjawab STS,

responden menjawab TS sebanyak 10 (11.24%), responden menjawab

KS sebanyak 33 (37.08%), responden menjawab S sebanyak 38 (42.70%)

dan responden menjawab SS sebanyak 5 (5.62%).

c. Untuk pertanyaan ke-3 (Anda melakukan evaluasi dengan

membandingkan makanan dan minuman yang ada di Rumah Makan

Pondok Mataram dengan rumah makan pesaing), terdapat 3 (3.37%)

responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 2 (2.25%),

responden menjawab KS sebanyak 12 (13.48%), responden menjawab S

sebanyak 59 (66.29%) dan responden menjawab SS sebanyak 13 (14.61%).

d. Untuk pertanyaan ke-4 (Anda merasa mantap membeli membeli di

Rumah Makan Pondok Mataram), terdapat 13 (14.61%) responden

menjawab KS, responden menjawab S sebanyak 62 (69.66%) dan

responden menjawab SS sebanyak 14 (15.73%).

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan Tabel 4.12, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.

Y = - 0,0886 + 0,437 X1 + 0,369 X2 + 0,210 X3 + 0,224 X4

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasi sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 81

1. konstanta (β0) adalah -0,886. Nilai tersebut dapat diartikan apabila nilai

variabel kualitas produk (X1), harga (X2), lokasi (X3) dan promosi (X4)

bernilai 0, maka nilai variabel dependen yakni variabel keputusan pembelian

(Y) adalah -0,886.

2. Koefisien (β1) adalah 0,437. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel

kualitas produk (X1) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan

pembelian (Y) meningkat sebesar 0,437.

3. Koefisien(β2) adalah 0,369. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel

harga (X2) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian (Y)

naik sebesar 0,369.

4. Koefisien(β3) adalah 0,210. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel

lokasi (X3) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian (Y)

naik sebesar 0,210.

5. Koefisien(β4) adalah 0,224. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel

promosi (X4) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian

(Y) naik sebesar 0,224.

Tabel 4.12 Analisis Regeresi Linear Berganda

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.886 .522 -1.699 .093

Kualitas Produk (X1) .437 .103 .347 4.239 .000 Harga (X2) .369 .135 .242 2.737 .008 Lokasi (X3) .210 .089 .223 2.369 .020 Promosi (X4) .224 .110 .188 2.045 .044 Sumber : Lampiran 9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 82

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Sumber : Lampiran 10 Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini

dapat dilihat dari grafik histogram membentuk kurva yang seimbang dan

tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan.

2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik P Plot

Sumber : Lampiran 10 Gambar 4.2 Uji Normalitas Normal Probability Plot

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 83

Pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau

penyebaran normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik – titik yang

mengikuti data sepanjang garis diagonal.

3. Uji Kolmogrov-Smirnov

Tabel 4.13 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

N 89 Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .39216727 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .060 Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z .716 Asymp. Sig. (2-tailed) .684

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas atau

Asymp. Sig. (2-tailed)sebesar 0,684. Karena nilai probabilitas , yakni 0,684,

lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti data

berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 4.14, dapat dilihat bahwa nilai Tolerance variabel kualitas produk adalah sebesar 0,859 dan nilai VIF variabel kualitas produk adalah sebesar 1,164, nilai Tolerance variabel harga adalah sebesar 0,736 dan nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 84

VIFvariabel harga adalah sebesar 1,359, nilai Tolerance variabel lokasi adalah sebesar 0,651 dan nilai VIF variabel lokasi adalah sebesar 1,536, serta nilai

Tolerance variabel promosi adalah sebesar 0,678 dan nilai VIF variabel promosi adalah sebesar 1,474. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai

Tolerance variabel kualitas produk, harga, lokasi dan promosi tidak kurang dari

0,1 dan untuk nilai VIF tidak lebih dari 10 sehingga dalam model regresi ini tidak mengandung gejala multikolinearitas di antara masing-masing variabel.

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant)

Kualitas Produk (X1) .859 1.164 Harga (X2) .736 1.359 Lokasi (X3) .651 1.536 Promosi (X4) .678 1.474 Sumber : Lampiran 11

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.15 Uji Glejser

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.159 .320 3.618 .001 Kualitas Produk (X1) -.034 .063 -.059 -.540 .590 Harga (X2) .003 .083 .005 .042 .967 Lokasi (X3) -.099 .054 -.227 -1.827 .071 Promosi (X4) -.111 .067 -.201 -1.646 .103

a. Dependent Variable: glejser Sumber : Lampiran 12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 85

Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui nilai Sig. Glejserdari kualitas produk adalah 0,590 > 0,05, nilai Sig. Glejserdari harga adalah 0,967 > 0,05, nilai Sig.

Glejserdari lokasi adalah 0,071 > 0,05 dan nilai Sig. Glejser dari promosi adalah

0,103 > 0,05. Diketahui bahwa seluruh nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari nilai signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama- sama atau simultan terhadap variabel tak bebas keputusan pembelian.

Tabel 4.16 Uji Signifikan Simultan (Uji- )

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.472 4 3.618 22.455 .000a Residual 13.534 84 .161 Total 28.006 88

a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Lampiran 13

Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai Fhitung 22,455 dan nilai Sig. adalah 0,000. Diketahui Fhitung 22,455 > Ftabel 2,48 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel kualitas produk, harga, lokasi, dan promosi secara serempak atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 86

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Tabel 4.17 Uji Signifikan Parsial (Uji- )

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.886 .522 -1.699 .093

Kualitas Produk .437 .103 .347 4.239 .000 (X1) Harga (X2) .369 .135 .242 2.737 .008 Lokasi (X3) .210 .089 .223 2.369 .020 Promosi (X4) .224 .110 .188 2.045 .044 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Lampiran 14

Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.17 diperoleh hasil:

1. Variabel Kualitas produk (X1)

Diketahui nilai koefisien dari kualitas produk adalah 0,437, yakni bernilai

positif. Hal ini berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian. Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |4,239| > ttabel |1,98|

dengan Sig dari variabel kualitas produk adalah 0,000 < 0,05, maka kualitas

produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Variabel Harga (X2)

Diketahui nilai koefisien dari harga adalah 0,369, yakni bernilai positif. Hal

ini berarti harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui

nilai statistik t (thitung) adalah |2,737| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel

harga adalah 0,008 < 0,05, maka harga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 87

3. Variabel Lokasi (X3)

Diketahui nilai koefisien dari lokasi adalah 0,210, yakni bernilai positif. Hal

ini berarti lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |2,369| > ttabel |1,98| dengan Sig dari

variabel lokasi adalah 0,020 < 0,05, maka lokasi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

4. Variabel Promosi (X4)

Diketahui nilai koefisien dari promosi adalah 0,224, yakni bernilai positif.

Hal ini berarti promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |2,045| > ttabel |1,98| dengan Sig dari

variabel promosi adalah 0,044 < 0,05, maka promosi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.18 Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .719a .517 .494 .401396

a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Lampiran 15

Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui nilai Adjusted R Square adalah 0,494. Nilai tersebut dapat diartikan variabel kualitas produk, harga, lokasi, promosi mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 49,4%, sisanya sebesar 50,6% dijelaskan oleh variabel atau faktor lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 88

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram

Diketahui nilai koefisien dari variabel kualitas produk adalah 0,437, yakni bernilai positif, yang berarti memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pembelian. Jika variabel kualitas produk naik sebesar saru satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Pondok Mataram akan meningkat sebesar 0,437. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk mampu meningkatkan keputusan pembelian.

Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan melihat tabel uji statistik t. Pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,05. Kemudian diketahui nilai statistik t

(thitung) adalah |4,239| > ttabel |1,98| yang menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memiliki hubungan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 60 orang responden atau 67,42% responden menyetujui tentang pernyataan “Rumah

Makan Pondok Mataram menyajikan makanan dan minuman dengan bersih”.

Artinya bahwa makanan dan minuman yang ditawarkan dan disajikan oleh

Rumah Makan Pondok terjamin kebersihannya. Konsumen tentu akan terkesan dengan penyajian makanan dan minuman yang bersih, karena selera makan seseorang juga dipengaruhi oleh kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Maka solusi terbaik yang dilakukan oleh Rumah Makan Pondok

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 89

Mataram adalah dengan tetap mempertahankan kebersihan makanan dan minuman yang mereka sajikan agar konsumen merasa yakin untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Pondok Mataram.

Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Rumah Makan Pondok

Mataram menyajikan makanan dan minuman dengan porsi yang lebih banyak dari rumah makan lain yang sejenis” memperlihatkan bahwa sebanyak 48 orang responden atau 53,93% responden menyatakan kurang setuju. Artinya bahwa porsi yang ditawarkan oleh Rumah Makan Pondok Mataram lebih sedikit dari harapan konsumen. Karena menurut konsumen porsi yang disajikan oleh Rumah

Makan Pondok Mataram sedikit, maka solusi terbaik yang harus dilakukan oleh

Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan menyajikan porsi yang lebih banyak sesuai yang diharapkan oleh konsumen.

Menurut Kotler & Keller (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Ketika konsumen membeli suatu produk, mereka mengharapkan bahwa kulitas produk yang mereka inginkan sesuai dengan harapan mereka. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Widjaja &Jayanti (2017) dimana kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Kampoeng Sawah Kabupaten Bandung.

4.5.2 Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram

Harga merupakan salah satu variabel dalam melakukan keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram. Diketahui nilai koefisien dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 90

harga adalah 0,369, yakni bernilai positif. Hal ini berarti harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel harga naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Pondok Mataram akan meningkat sebesar 0,369.

Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai statistik t (thitung) adalah |2,737| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel harga adalah 0,008 <

0,05, maka harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 63 orang responden atau 70,79% responden menyetujui tentang pernyataan “Harga makanan dan minuman di Rumah Makan Pondok Mataram sesuai dengan kualitasnya”. Artinya bahwa makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Rumah Makan Pondok memiliki kualitas yang baik. Rumah Pondok Mataram dikenal dengan rumah makan yang memiliki kualitas rasa makanan yang enak dan lezat serta memiliki cita rasa masakan jawa yang baik dari rumah makan lain di Kota Tebing Tinggi.

Mayoritas konsumen tidak mempermasalahkan harga apabila makanan yang disajikan padanya adalah makanan yang memiliki kualitas yang baik dengan rasa yang enak dan lezat, karena apabila konsumen puas dan senang dengan yang makanan dan minuman yang dipesannya tentu dia akan membayar sesuai apa yang telah dibelinya. Solusi untuk Rumah Makan Pondok Mataram adalah untuk tetap mempertahankan kualitas rasa dari makanan dan minuman yang disajikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 91

Dengan rumah makan yang memilki cita rasa yang khas, tentu akan terus diingat oleh benak konsumen, bahwa kualitas dan cita rasa makanan dan minuman yang disajikan oleh Rumah Makan Pondok Mataram berbeda dari yang lain. Dimana dengan kualitas rasa yang baik tentu akan menarik konsumen untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Pondok Mataram.

Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Harga makanan dan minuman di Rumah Makan Pondok Mataram lebih mahal dari rumah makan lain yang sejenis” memperlihatkan bahwa sebanyak 52 orang responden atau 58,43% responden menyatakan setuju. Artinya bahwa harga yang ditawarkan oleh Rumah

Makan Pondok Mataram lebih mahal. Konsumen sangat sensitif dengan harga, apabila mereka menemukan bahwa harga di Rumah Makan Pondok Mataram lebih mahal dari rumah makan lain yang sejenis, maka kemungkinan besar konsumen akan beralih ke rumah makan lain. Solusi terbaik yang dilakukan oleh

Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan melakukan reestimasi harga agar harga yang ditetapkan sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswayanti (2010), bawa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Soto Angkring Mas Boed di Semarang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller dalam terjemahan Sabran

(2012) mengemukakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 92

4.5.3 Hubungan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi

Berdasarkan hasil penelitian datadiketahui nilai koefisien dari lokasi adalah 0,210, yakni bernilai positif. Hal ini berarti lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel lokasi naik sebesar satu satuan, makan keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Pondok Mataram akan meningkat sebesar 0,210.

Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai statistik t (thitung) adalah |2,369| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel lokasi adalah 0,020 < 0,05, maka lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 55 orang responden atau 61,8% responden menyetujui tentang pernyataan “Lokasi Rumah

Makan Pondok Mataram dilalui oleh banyak kendaraan sehingga mudah dijangkau”. Artinya bahwa lokasi Rumah Makan Pondok Mataram mudah dijangkau oleh konsumen. Rumah Makan Pondok Mataram berlokasi di dekat keramaian yang mana tidak menyulitkan konsumen untuk singgah karena banyaknya kendaraan pribadi maupun umum yang lewat. Lokasinya tidak jauh ataupun menyudut dari pandangan dan pemukiman warga, rumah makan ini terlebih terletak di tengah tengah pemukiman warga sekitar dan tepat dipinggir jalan raya. Tidak sulit tentunya bagi konsumen untuk singgah dan berkunjung ke

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 93

rumah makan ini. Solusi yang dilakukan oleh Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan mempertahankan eksistensi lokasi saat ini karena kosumen sudah cukup familiar dengan lokasi Rumah Makan Pondok Mataram saat ini.

Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Rumah Makan Pondok

Mataram memiliki lokasi parkir yang luas untuk seluruh pengunjung” memperlihatkan bahwa sebanyak 32 orang responden atau 35,96% responden menyatakan kurang setuju. Artinya bahwa area parkir di Rumah Makan Pondok

Mataram kurang luas. Rumah Makan Pondok Mataram belum mampu menyediakan lokasi parkir yang luas untuk mengakomodir konsumen yang ingin memarkirkan kendaraannya di Rumah Makan Pondok Mataram. Solusi yang dapat dilakukan oleh Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan memanfaatkan lahan kosong disekitar Rumah Makan Pondok Mataram untuk dijadikan lahan parkir bagi konsumen atau pelanggan yang akan membeli di

Rumah Makan Pondok Mataram.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2015) dimana lokasi berpengaruh terhadap keputusan pemebelian Waroeng Steak and

Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan. Penelitian ini sesuai dengan pendapat

Kotler & Amstrong (2014) mengartikan lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya.

4.5.4 Hubungan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi

Seperti yang diketahui promosi merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan keputusan pembelian. Diketahui nilai koefisien dari promosi adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 94

0,224, yakni bernilai positif. Hal ini berarti promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel promosi naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Pondok Mataram akan meningkat sebesar 0,224.

Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian menunjukkan bahwa nilai statistik t

(thitung) adalah |2,045| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel promosi adalah 0,044

< 0,05, maka promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Maka dapat disimpulkan bahwa promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi.

Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 56 orang responden atau 62,92% responden menyetujui tentang pernyataan “Waktu promosi yang dilakukan oleh Rumah Makan Pondok Mataram sudah cukup”.

Meskipun mereka tidak melakukan promosi melalui media sosial, namun mereka sudah mengupayakan bahwa promosi yang mereka lakukan sampai kepada konsumen melalui media cetak dan elektronik yaitu radio dan koran. Solusi yang dapat dilakukan oleh Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan melakukan promosi melalui media sosial, seperti instagram. Dengan melakukan promosi melalui media sosial, diharapkan Rumah Makan Pondok Mataram dapat memciptakan hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.

Kemudian juga ada respon atas pernyataan “Rumah Makan Pondok

Mataram sering memberikan promosi melalui radio atau koran” bahwa sebanyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 95

15 orang responden atau 16,85% responden menyatakan tidak setuju. Artinya bahwa promosi yang dilakukan oleh Rumah Makan Pondok Mataram baik di radio ataupun koran masih dirasa kurang. Solusi yang dapat dilakukan oleh

Rumah Makan Pondok Mataram adalah dengan lebih gencar melakukan promosi baik di radio maupun koran.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Karnawati (2010) dimana promosi berpengaruh terhadap keputusan pemeblian pada Rumah Makan

Padang Sederhana di Kota Malang. Dengan dilakukannya promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian pada produk yang ditawarkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat membuat beberapa kesimpulan mengenai “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan

Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram di

Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :

1. Kualitas Produk, Harga, Lokasi, Promosi secara serempak berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Pondok

Mataram Di Kota Tebing Tinggi.

2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Pada Rumah Makan Pondok Mataram Di Kota Tebing Tinggi.

3. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Pada Rumah Makan Pondok Mataram Di Kota Tebing Tinggi.

4. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Pada Rumah Makan Pondok Mataram Di Kota Tebing Tinggi.

5. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Pada Rumah Makan Pondok Mataram Di Kota Tebing Tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan agar Rumah Makan Pondok Mataram untuk tetap mempertahankan

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 97

kebersihan makanan dan minuman yang disajikan agar konsumen merasa

yakin untuk melakukan pembelian di Rumah Makan Pondok Mataram serta

diharapkan Rumah Makan Pondok Mataram menyajikan porsi makanan dan

minuman yang lebih banyak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

2. Diharapkan agar Rumah Makan Pondok Mataram untuk tetap mempertahankan

kualitas rasa dari makanan dan minuman yang disajikan karena mayoritas

konsumen tidak mempermasalahkan harganya yang mahal apabila makanan

dan minuman yang dibelinya mempunyai kualitas yang baik serta diharapkan

Rumah Makan Pondok Mataram melakukan reestimasi harga agar harga yang

ditetapkan sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.

3. Diharapkan agar Rumah Makan Pondok Mataram untuk tetap mempertahankan

eksistensi lokasi saat ini karena konsumen sudah cukup familiar dengan

lokasi Rumah Makan Pondok Mataram serta memanfaatkan lahan kosong

disekitar Rumah Makan Pondok Mataram untuk dijadikan lahan parkir bagi

konsumen atau pelanggan yang akan berkunjung dan membeli di Rumah

Makan Pondok Mataram.

4. Diharapkan agar Rumah Makan Pondok Mataram untuk melakukan promosi

melalui media sosial dengan harapan untuk menciptakan hubungan yang

lebih dekat dengan konsumen dan melakukan promosi yang lebih gencar baik

di radio maupun koran.

5. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan bagi peneliti

selanjutnya agar mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan

variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, U. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 34 - 53. Ahmad, E. P. (2016). Pengaruh Kulitas Produk dan Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Tahu Jembar Manah. [Skripsi]. Bandung (ID): Universitas Widyatama. Alma, B. (2011). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Fawzeya, N. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Rumah Makan Dutarasa 26 Banjarbaru). [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisisi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Dian Rakyat. Grewal, D., & Levy, M. (2014). Marketing. New York: The McGraw-Hill. Hasan, A. (2008). Marketing Dari Mulut Ke Mulut. Jakarta: Medpress. Heizer, J., & Render, B. (2006). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Hermawan, A. (2013). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Husein, U. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Iswayanti, I. P. (2010). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di Semarang). [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Karnawati, T. A. (2010). Pengaruh Variabel Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Padang Sederhana di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi ASIA. Kotler, P. (2011). Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, P., & Amstrong, G. (2014). Priciples Of Marketing. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran I. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Laksana, F. (2008). Manajemen Pemasaran (Pendekatan Praktis). Graha Ilmu: Yogyakarta.

98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 99

Lubis, D. (2015). Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Lokasi Tergadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan). [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Lupiyoadi, R., & Hamdani, A. (2011). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Raja, B. L. (2011). Pengaruh Faktor Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian pada Merica Food Center Plaza Millenium Medan. [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Setiadi, N. J. (2011). Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada. Situmorang, S., & Lutfi, M. (2012). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: Usu Press. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanti, T. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembalang, Semarang). [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. Tobing, R. F. (2015). Pengaruh Produk, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Widjaja, Y. R., & Jayanti, F. D. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Kamporng Sawah Kabupaten Bandung. [Skripsi]. Bandung (ID): Universitas Bina Sarana Informatika. Yunianto, D. R. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Spesial Sambal Gonian. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN PONDOK MATARAM DI KOTA TEBING TINGGI

Bagian Pendahuluan

Pernyataan dalam kuesioner ini untuk memenuhi data penelitian dalam penyususan skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi” pada Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara. Untuk mengetahui pengaruh dari kualitas produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Pondok Mataram di Kota Tebing Tinggi, maka dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan waktu anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan penilaian yang anda miliki untuk membantu penelitian ini. Atas kepercayaan dan kesediaan anda, saya ucapkan terimakasih.

Identitas Responden

Nama : ……………………………….

Umur : < 20 tahun 26-30 tahun

20-25 tahun > 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Profesi/Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta Wiraswasta Lainnya Pegawai Negeri

100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 101

Frekuensi Membeli : 2 kali > 2kali

Bagian Isi

Petunjuk : Mohon saudara/i memberikan tanda cek list (√) pada jawaban atau kolom yang tersedia dibawah ini sesuai dengan pendapat saudara/i mengenai pertanyaan yang diberikan. Ada lima alternatif jawaban diantaranya sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) : skor 5 2. Setuju (S) : skor 4 3. Kurang Setuju (KS) : skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : skor 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

1. Variabel Kualitas Produk (X1) STS TS KS S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Rumah Makan Pondok Mataram 1. menyajikan makanan dan minuman dengan bersih Rumah Makan Pondok Mataram 2. memiliki beragam menu makanandan minuman Rumah Makan Pondok Mataram menyajikan makanan dan minuman 3. dengan porsi yang lebih banyak dari rumah makan lain yang sejenis Makanan dan minuman yang dijual oleh Rumah Makan Pondok Mataram tidak 4. dapat disimpan selama berhari-hari atau dalam jangka waktu yang lama Apabila makanan dan minuman yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan 5. pelanggan, pihak Rumah Makan Pondok Mataram bersedia menggantinya Rumah Makan Pondok Mataram 6. menyajikan makanan dan minuman dengan cepat Makanan dan minuman yang dijual oleh 7. Rumah Makan Pondok Mataram mempunyai rasa yang enak dan lezat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 102

2. Variabel Harga (X2)

STS TS KS S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Harga makanan dan minuman yang 1. ditawarkan Rumah Makan Pondok Mataram terjangkau Harga makanan dan minuman di Rumah 2. Makan Pondok Mataram sesuai dengan kualitasnya Harga makanan dan minuman di Rumah 3. Makan Pondok Mataram tidak sebanding dengan manfaat yang anda peroleh Harga makanan dan minuman di Rumah 4. Makan Pondok Mataram lebih mahal dari rumah makan lain yang sejenis

2. Variabel Lokasi (X3)

STS TS KS S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Lokasi Rumah Makan Pondok Mataram 1. dekat dengan keramaian Lokasi Rumah Makan Pondok Mataram 2. dilalui oleh banyak kendaraan sehingga mudah dijangkau Rumah Makan Pondok Mataram 3. memiliki lokasi parkir yang luas untuk seluruh pengunjung Saya merasa aman dan nyaman dengan 4. lokasi Rumah Makan Pondok Mataram

3. Variabel Promosi (X4)

STS TS KS S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Rumah Makan Pondok Mataram sering 1. memberikan promosi melalui radio atau koran Promosi yang dilakukan oleh Rumah 2. Makan Pondok Mataram sangat infromatif, aktual dan jelas Waktu Promosi yang dilakukan Rumah 3. Makan Pondok Mataram sudah cukup Promosi yang dilakukan oleh Rumah 4. Makan Pondok Mataram cukup menyasar ke pelanggan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 103

4. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

STS TS KS S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Saya membeli di Rumah Makan Pondok 1. Mataram karena menginginkan masakan khas jawa Sebelum anda membeli di Rumah Makan Pondok Mataram, saya sudah mencari 2. informasi tempat yang menjual masakan khas jawa Saya melakukan evaluasi dengan membandingkan makanan dan minuman 3. yang ada di Rumah Makan Pondok Mataram dengan rumah makan pesaing Saya merasa mantap membeli di Rumah 4. Makan Pondok Mataram

BAGIAN PENUTUP Atas bantuan saudara/i mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 104

Lampiran 2

Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 1 3 2 5 2 3 1 3 3 4 2 2 4 3 4 1 3 2 5 1 3 2 4 2 3 1 2 3 1 4 1 3 4 4 2 1 2 2 1 4 1 2 2 1 5 3 1 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 2 3 1 3 4 2 3 2 3 4 2 2 2 2 1 3 2 4 1 1 2 2 6 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 5 4 3 2 1 2 2 2 3 1 3 2 7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 8 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 9 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 10 3 4 4 4 4 5 4 2 2 1 2 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 4 11 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 1 2 1 2 2 14 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 15 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 17 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 19 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 1 1 2 1 4 4 4 4 21 2 2 2 2 2 2 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 3 4 4 3 4 4 23 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 24 5 5 5 5 5 5 4 2 2 2 2 4 4 5 4 3 2 1 2 3 3 4 4 25 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 2 2 2 2 4 4 3 4 1 1 2 1 26 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 3 2 5 3 2 4 5 27 4 5 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 28 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 2 4 3 29 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 30 4 4 3 5 5 3 4 3 3 4 5 2 2 2 2 2 2 4 2 4 5 4 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 105

Lampiran 3

Distribusi Jawaban Responden

Keputusan Kualittas Produk Harga Lokasi Promosi No Pembelian 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 3 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 3 2 3 5 5 3 4 4 4 6 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 9 4 2 4 5 3 3 5 2 4 3 4 4 4 1 2 2 3 5 5 3 3 4 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 1 2 5 5 4 4 4 4 11 5 5 4 4 4 2 5 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 12 3 3 5 3 3 4 3 5 5 1 1 5 5 2 4 4 4 3 2 3 3 4 5 13 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 5 3 3 1 2 3 4 3 4 3 2 4 5 14 4 5 4 5 4 2 5 4 4 4 4 3 3 1 3 2 2 4 5 4 4 4 4 15 5 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 16 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 17 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 18 4 5 5 5 5 3 4 4 5 3 5 3 3 2 2 2 2 4 4 5 4 5 5 19 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 2 3 3 5 2 3 3 3 4 20 3 3 3 3 5 3 5 3 4 3 5 4 4 1 3 2 3 5 4 3 3 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3 3 2 3 3 3 5 4 4 3 4 4 22 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 3 2 2 4 5 3 3 4 4 23 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 1 3 2 2 5 4 4 4 4 4 24 2 2 2 2 5 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 25 2 2 2 2 2 5 4 4 4 3 4 5 4 2 4 2 2 4 4 3 1 1 4 26 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 27 5 5 3 4 5 4 4 4 5 2 4 5 5 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 28 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 4 1 1 2 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 30 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 33 4 5 3 4 5 4 5 4 4 3 2 2 2 5 4 3 3 4 2 2 3 4 4 34 4 4 3 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 35 4 5 3 4 5 3 4 4 4 2 3 4 4 1 3 3 3 4 4 2 2 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 106

Keputusan Kualittas Produk Harga Lokasi Promosi No Pembelian 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 36 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 3 4 3 2 5 4 4 3 3 4 3 3 4 37 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 5 4 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 39 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 40 5 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 41 4 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 43 4 5 3 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 44 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 45 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 46 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 5 2 2 4 3 47 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 4 48 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 49 5 5 4 4 4 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 4 4 3 4 3 5 4 50 4 5 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 52 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 53 5 5 3 5 5 4 4 4 5 2 2 5 5 4 5 4 4 3 2 4 4 5 4 54 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 55 4 5 3 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 56 5 5 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 57 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 58 4 5 3 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 59 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 60 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 61 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 63 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 65 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 5 3 4 1 4 2 1 2 2 2 3 1 5 66 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1 5 3 3 5 4 5 5 67 5 5 5 2 5 5 5 4 5 1 2 4 5 2 4 3 3 4 5 5 1 5 5 68 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 5 2 3 2 2 4 4 4 3 4 1 5 69 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 2 5 5 70 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 71 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 72 4 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 73 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 74 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 4 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 107

Keputusan Kualittas Produk Harga Lokasi Promosi No Pembelian 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 75 5 5 4 4 5 4 5 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 76 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 78 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 80 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 81 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 84 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 85 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 86 4 5 3 5 3 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 87 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 88 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 89 3 4 3 2 2 1 2 5 3 3 4 1 2 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 108

Lampiran 4

Surat Izin Meneliti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 109

Lampiran 5

Uji Validitas

P R Hitung R Tabel Keterangan P1 0.808 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P2 0.836 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P3 0.82 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P4 0.52 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P5 0.873 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P6 0.53 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P7 0.818 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P8 0.815 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P9 0.733 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P10 0.672 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P11 0.619 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P12 0.795 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P13 0.743 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P14 0.687 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P15 0.673 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P16 0.617 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P17 0.77 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P18 0.498 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P19 0.554 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P20 0.754 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P21 0.56 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P22 0.719 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid) P23 0.638 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Lampiran 6

Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach's Alpha Keterangan Kualitas produk 0,914 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Harga 0,860 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Lokasi 0,869 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Promosi 0,795 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60) Keputusan Pembelian 0,826 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.60)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 110

Lampiran 7

Analisis Deskriptif Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 20 Tahun 6 6.7 6.7 6.7 20-25 Tahun 30 33.7 33.7 40.4 26-30 Tahun 8 9.0 9.0 49.4 > 30 Tahun 45 50.6 50.6 100.0 Total 89 100.0 100.0

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 33 37.1 37.1 37.1

Perempuan 56 62.9 62.9 100.0 Total 89 100.0 100.0

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pelajar/Mahasiswa 31 34.8 34.8 34.8

Wiraswasta 7 7.9 7.9 42.7 Pegawai Negeri 36 40.4 40.4 83.1 Pegawai Swasta 10 11.2 11.2 94.4 Lainnya 5 5.6 5.6 100.0 Total 89 100.0 100.0

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 Kali 16 18.0 18.0 18.0 > 2 Kali 73 82.0 82.0 100.0 Total 89 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 111

Lampiran 8

Analisis Deskriptif Variabel

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Kebersihan produk 0 0 2 2,3 5 5,6 60 67 22 25 4,1 S Menu yang beragam 0 0 4 4,5 12 13,5 39 44 34 38 4,2 SS Porsi yang lebih banyak 0 0 2 2,3 48 53,9 30 34 9 10 3,5 S Tidak bisa disimpan 2 2,3 4 4,5 9 10,1 53 60 21 24 4 S dalm waktu yang lama Bersedia mengganti 0 0 4 4,5 14 15,7 52 58 19 21 4 S pesanan Disajikan dengan cepat 1 1,1 6 6,7 31 34,8 41 46 10 11 3,6 S Rasanya yang enak 0 0 3 3,4 8 9,0 58 65 20 22 4,1 S 2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Harga yang terjangkau 0 0 4 4,5 20 22 53 59,6 12 13,5 3,8 S Harga sesuai dengan 0 0 0 0 10 11 63 70,8 16 18 4,1 S kualitas produk Harga sesuai dengan 2 2,3 15 17 44 49 25 28,1 3 3,37 3,1 S manfaat produk Daya saing harga 2 2,3 6 6,7 20 22 52 58,4 9 10,1 3,7 S 3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Dekat dengan 1 1,1 3 3,4 18 20 52 58,4 15 16,9 3,9 S keramaian Mudah dijangkau 0 0 5 5,6 15 17 55 61,8 14 15,7 3,9 S Area parkir yang 15 17 22 25 32 36 14 15,7 6 6,74 2,7 KS luas Keamanan 0 0 7 7,9 26 29 45 50,6 11 12,4 3,7 S lingkungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 112

4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Frekuensi promosi 3 3,4 15 16,9 33 37,1 33 37,1 5 5,62 3,2 S Kualitas promosi 1 1,1 12 13,5 27 30,3 42 47,2 7 7,87 3,5 S Waktu promosi 0 0 2 2,25 18 20,2 56 62,9 13 14,6 3,9 S Ketepatan atau 0 0 9 10,1 21 23,6 49 55,1 10 11,2 3,7 S kesesuain promosi 5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % f % f % Kebutuhan untuk 1 1,1 6 6,74 25 28,1 47 52,8 10 11,2 3,7 S menggunakan produk Mencari informasi 3 3,4 10 11,2 33 37,1 38 42,7 5 5,62 3,4 S produk dari orang lain Melakukan evaluasi 3 3,4 2 2,25 12 13,5 59 66,3 13 14,6 3,9 S produk Memutuskan untuk 0 0 0 0 13 14,6 62 69,7 14 15,7 4 S membeli produk

Lampiran 9

Analisis Regresi Linear Berganda

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.886 .522 -1.699 .093 Kualitas Produk (X1) .437 .103 .347 4.239 .000 Harga (X2) .369 .135 .242 2.737 .008 Lokasi (X3) .210 .089 .223 2.369 .020 Promosi (X4) .224 .110 .188 2.045 .044

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 113

Lampiran 10

Uji Normalitas

1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik P Plot

3. Uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 89 Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .39216727 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .060 Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z .716 Asymp. Sig. (2-tailed) .684 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 114

Lampiran 11

Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant)

Kualitas Produk (X1) .859 1.164 Harga (X2) .736 1.359 Lokasi (X3) .651 1.536 Promosi (X4) .678 1.474

Lampiran 12

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.159 .320 3.618 .001 Kualitas Produk (X1) -.034 .063 -.059 -.540 .590 Harga (X2) .003 .083 .005 .042 .967 Lokasi (X3) -.099 .054 -.227 -1.827 .071 Promosi (X4) -.111 .067 -.201 -1.646 .103

a. Dependent Variable: glejser

Lampiran 13

Uji Signifikan Simultan (Uji- )

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.472 4 3.618 22.455 .000a Residual 13.534 84 .161 Total 28.006 88

a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 115

Lampiran 14

Uji Signifikan Parsial (Uji- )

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -.886 .522 -1.699 .093 Kualitas Produk (X1) .437 .103 .347 4.239 .000 Harga (X2) .369 .135 .242 2.737 .008 Lokasi (X3) .210 .089 .223 2.369 .020 Promosi (X4) .224 .110 .188 2.045 .044 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 15

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .719a .517 .494 .401396 a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 16

T Tabel

Lampiran 17

F Tabel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA