Introduksi Booth Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awarness Kue Leker Menuju Ukm Naik Kelas

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Introduksi Booth Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awarness Kue Leker Menuju Ukm Naik Kelas INTRODUKSI BOOTH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARNESS KUE LEKER MENUJU UKM NAIK KELAS Choirul Anam1 dan Erlyna Wida R.2 Staf Pengajar Prodi Ilmu Tehnologi Pangan Fakultas Pertanian UNS1 Staf Pengajar Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS2 Peer group PSP-KUMKM LPPM UNS1,2 E-mail: [email protected], [email protected] Abstract Leker cake is traditional snacks that are popular in Central Java, in the city of Semarang and Surakarta. Leker cake sellers usually sell with the help of a wheelbarrow models meatball noodle stand. However, these efforts began marginalized by the modern hawker increasing variations in Surakarta. The purpose of this activity is doing introductions booth in an effort to increase brand awareness in the community Leker cake. The method implemented with the introduction of booth activities, observation and mentoring activities. The results showed that the activities of both partners SMEs can take advantage of the booth as a media campaign to expand the marketing of consumer segmentation to the upper middle class. Booth is creating brand awareness to consumers that Leker cake is no longer a roadside food but has become a traditional food class modern street food. Consumers began to impress with Leker cake presence in shopping malls used for different booth with booth on the market. Keywords: Leker, Booth, Brand Awareness, MSMEs Up Class. Abstrak Kue leker adalah jajanan tradisional yang populer di Jawa Tengah yaitu di Kota Semarang dan Surakarta. Penjual kue leker biasanya berjualan dengan bantuan gerobak dorong model gerobak mie bakso. Namun, usaha ini mulai terpinggirkan dengan adanya jajanan modern yang semakin bertambah variasinya di Kota Surakarta. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan introduksi booth sebagai upaya meningkatkan brand awarness kue leker di masyarakat. Metode kegiatan dilaksanakan dengan introduksi booth, observasi dan pendampingan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kedua UKM mitra dapat memanfaatkan booth sebagai media promosi dalam memperluas pemasaran ke segmentasi konsumen kelas menengah atas. Booth ini menciptakan brand awarness kepada konsumennya bahwa kue leker bukan lagi sebagai makanan pinggir jalan tetapi sudah menjadi makanan tradisional sekelas makanan jajanan modern. Konsumen mulai terkesan dengan kehadiran kue leker di mall-mall karena booth yang digunakan berbeda dengan booth yang ada di pasaran. Kata Kunci: Leker, Booth, Brand Awarness, UMKM Naik Kelas. A. PENDAHULUAN Kue leker sudah cukup lama dikenal di Kue leker merupakan kue dengan isi Indonesia seperti Solo, Surabaya, dan Jakarta. pisang yang dibuat dengan cara tradisional. Bagi yang baru pertama kali dengan kue ini 68 INTRODUKSI BOOTH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARNESS KUE LEKER MENUJU UKM NAIK KELAS Choirul Anam dan Erlyna Wida R. namanya memang sedikit aneh. Konon nama Masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat kue leker berasal dari bahasa Belanda yaitu (Choirul Anam dan Erlynaa, 2016). —lecker“ yang artinya enak (Anonim, 2012). Persaingan usaha yang cukup ketat saat Usaha kue leker di Kota Solo ini, menuntut pelaku usaha kuliner dituntut mempunyai prospek yang cukup bagus untuk lebih kreatif dan inovatif. Persaingan tidak dikembangkan mengingat iklim usaha kuliner hanya dari sisi mutu produk tetapi sudah di Kota Solo semakin menjanjikan. Usaha mengarah pada pengembangan media kue leker tersebar di Kota Solo salah satunya promosi. Strategi promosi adalah kegiatan adalah usaha kue leker milik Sulistyono yang perusahaan untuk mendorong penjualan berada di Kelurahan Gajahan dan Tri Suyatno dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi di Jamsaren Serengan. Kedua pengusaha ini yang meyakinkan kepada para pembeli. meneruskan usaha kedua orangtuanya dan Dalam perancangan media promosi, agar berkeinginan mengangkat kue leker sebagai dapat diterima oleh target sasaran dibutuhkan kue tradisional yang berkelas, yang dapat teori desain komunikasi visual. Desain adalah disejajarkan dengan jajanan lain yang telah berkaitan dengan perancangan estetika, cita memiliki nama di pasaran. Kedua pengusaha rasa, serta kreatifitas. Komunikasi adalah leker tersebut menjadi UKM mitra dalam ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun kegiatan pengabdian ini, dimana UKM sarana untuk menyampaikan pesan. Visual Sulistyono mempunyai brand —/eker ialah sesuatu yang dapat dilihat (Kusrianto, Gajahan“ sedangkan 8.M Tri Suyatno 2009: 12). mempunyai brand —.ue /eker Yusuf“. Salah satu media promosi melalui Kedua UKM tersebut merupakan mitra media perancangan booth yaitu sebagai kegiatan dalam program Ipteks Bagi pengembangan promosi dan bagaimana cara memposisikan produk di benak konsumen 69 dengan lebih menarik. Ada beberapa tujuan yang bisa dicapai seorang pemasar dengan melibatkan perasaan dan emosi pelanggannya berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual antara lain untuk meningkatkan brand awareness, brand equity, dan brand loyalty (Fransisca Andreani, 2007). Booth adalah Gambar 2. UKM Tri Suyatno sebuah loket makanan, umunya struktur Booth yang digunakan kedua UKM sementara yang digunakan untuk mitra dalam proses pemasaran belum menyampaikan dan menjual makanan kepada menunjukkan suatu identitas kue leker atau masyarakat umum. Biasanya ditempatkan menunjukkan perbedaan dengan booth diluar ruang ataupun dalam ruang seperti kuliner lainnya. Booth tersebut belum dapat taman, pinggir jalan, mall, dan lain-lain membangun brand awarness terhadap kue (www.wikipedia.org). Booth yang digunakan leker yang sejajar dengan jajanan makanan kedua UKM mitra dapat dilihat pada gambar modern saat ini. berikut. Booth di kedua UKM mitra sebagai media promosi belum menunjukkan identitas kue leker yang berbeda dengan kue leker lainnya atau belum sejajar dengan jajanan makanan modern saat ini. Booth yang dimiliki UKM Sulistyono dan Tri Suyatno dalam pemasarannya masih sederhana Gambar 1. UKM Sulistyono sehingga kurang menampakkan kue leker yang berkelas. Booth yang ada belum dirancang sedemikian rupa sehingga terkesan 70 INTRODUKSI BOOTH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARNESS KUE LEKER MENUJU UKM NAIK KELAS Choirul Anam dan Erlyna Wida R. masih seadanya. Hal ini berdampak pada Tri Suyatno memesan booth kepada rekanan, brand awarness terhadap kue leker belum 4) tim bersama UKM Sulistyono dan Tri nampak nyata. Suyatno melakukan uji coba penggunaan Tujuan kegiatan ini adalah introduksi booth dan memakainya untuk pemasaran di booth yang marketable pada kedua UKM lokasi yang baru; serta 5) tim melakukan mitra yang menunjukkan klasnya kue leker. pendampingan penggunaan booth. Hasilnya diharapkan dapat membangun Tim pengabdian melakukan observasi brand awarness terhadap kue leker pada terhadap booth yang telah diintroduksikan kedua UKM mitra. kepada kedua UKM mitra untuk mengetahui respon calon konsumen/konsumen kue leker B. PELAKSANAAN DAN METODE terhadap keberadaan, kesan, kesadaraan, atau Metode kegiatan dilaksanakan dengan loyalitas dalam melakukan pembelian. introduksi booth, observasi dan pendampingan kegiatan (Choirul Anam dan C. HASIL DAN PEMBAHASAN Erlynab, 20016). Prosedur kerja dalam Upaya memperluas dan menarik introduksi 2 unit booth yang marketable konsumen, dimana kue leker dapat sebagai berikut: 1) tim berdiskusi dengan disejajarkan dengan jajanan yang sudah UKM Sulistyono dan Tri Suyatno mengenai memiliki branded, salah satunya dengan model-model booth yang ditawarkan yang membuka stand/outlet pemasaran di mall. disesuaikan dengan unsur estetika, ergonomis Hal ini karena kue leker segmentasi pasar dan marketable; 2) tim bersama UKM kue leker mengarah ke konsumen kelas Sulistyono dan Tri Suyatno menyeleksi menengah atas. Pemasar dituntut untuk jeli, model-model booth yang ditawarkan dan kreatif dan inovatif dalam menerapkan memutuskan memilih satu booth sesuai unsur experiential marketing, dengan memahami diatas; 3) tim bersama UKM Sulistyono dan apa yang diinginkan dan diharapkan 71 pelanggannya, sehingga akan mempunyai belakang booth utama, hal ini di buat keunggulan kompetitif. Pemasar seharusnya sedemikian rupa menyesuaikan bentuk dan tidak hanya melakukan promosi saja tetapi fungsinya (www.boothfranchise.blogspot. juga harus mampu merealisasikan janji- co.id). janjinya secara operasional dan nyata Booth yang akan diintroduksikan sehingga merek produk dapat tertanam dalam mengalami perubahan desain maupun bahan benak konsumen (brand awareness) dengan yang dipakai. Bahan yang dipakai memberikan kejutan-kejutan emosional dan menggunakan High Pressure Laminating membangkitkan suasana jiwa mereka dengan (HPL) yang sekarang sedang ngetrend pengalaman yang unik (Wong, 2005). digunakan untuk perabot hotel, rumah Salah satu media yang dapat diterapkan makan, café, bank dan lain-lain. Desain oleh pemasar dalam memasarkan produknya booth dibuat oleh kedua UKM mitra yang dengan menggunakan media booth. Booth diharapkan dapat mencerminkan image/ banyak sekali kegunaanya dalam bidang brand dari kue leker gajahan. Pemesanan promosi produk, biasanya booth dikenal booth sesuai dengan keinginan kedua UKM sebagai rombong atau gerobak modern mitra yang mencerminkan UKM naik kelas karena keunikan bentuk yang banyak sekali dari yang biasanya berjualan di pinggir jalan motif dalam booth. Booth stand atau event kemudian berjualan di mall. Spesifikasi desk sering kita jumpai dalam stand pameran, booth ini 70 × 200 × 150 cm, dengan warna booth counter, atau disebut counter banyak coklat muda yang menampilkan warna kue dijumpai di mall yang menawarkan makanan lekernya. Booth ini mencerminkan atau minuman yang mempunyai space sedikit kemewahan kue leker,
Recommended publications
  • Inventarisasi Makanan Jajanan Di Sekolah Dasar Kecamatan Nanggalo Padang
    INVENTARISASI MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN NANGGALO PADANG PRAMITA ANTONI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2016 INVENTARISASI MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN NANGGALO PADANG Pramita Antoni1, Lucy Fridayati2, Wirnelis Syarif3 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPP Universitas Negeri Padang Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini berawal dari pengamatan peneliti tentang kebiasaan siswa sekolah dasar yang gemar mengkonsumsi makanan jajanan di sekolah. Kebiasaan jajan ini sering dimanfaatkan oleh penjual untuk menarik perhatian anak-anak dengan menjual berbagai macam makanan jajanan serta teknik pengolahan yang beragam. Penelitian ini bertujuan mengiventaris makanan jajanan berdasarkan teknik pengolahan makanan yang meliputi: 1) Teknik pengolahan panas basah 2) teknik pengolahan panas kering. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, lokasi penelitian pada sekolah dasar yang ada di Kecamatan Nanggalo Padang. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati. Objek dari penelitian ini yaitu makanan jajanan yang terdapat pada 25 sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator tertinggi adalah sebagian besar dari makanan jajanan menggunakan teknik pengolahan panas kering, sedangkan indikator dengan kategori terendah adalah makanan jajanan dengan menggunakan teknik pengolahan panas basah. Kata Kunci : Inventarisasi, Makanan Jajanan, Teknik Pengolahan Makanan Abstract This research early from perception of researcher about habit of elementary school student eat something of the home which fond of to consume food of jajanan in school. Habit of this eat something of the home often exploited by seller to draw attention children by selling is assorted food of jajanan nd also immeasurable processing technique.
    [Show full text]
  • 1. Kuliner Ikonik Dari Provinsi Aceh
    Dalam pengembangan pariwisata suatu daerah atau Provinsi dari seluruh Indonesia biasanya terdapat juga Kuliner yang menjadi ikon dan khas dari daerah tersebut. Kuliner ikonik ini contohnya Mie Aceh dari Provinsi Aceh, Rendang dari Sumbar ada juga Ayam Taliwang dari Lombok NTB nah artikel ini akan mengupas lebih dalam terkait ragam kuliner Ikonik yang menyebar di seluruh Nusantara. 1. Kuliner Ikonik dari Provinsi Aceh Terkenal dengan Syariat Islam kota Banda aceh menyimpan ragam kuliner yang siap menyambut para wisatawan yang datang ke kota ini. Salah satu yang paling ikonik ialah Mie Aceh, versi lain dari mi aceh ini ada mie racing namun miimin sendiri belum pernah mencicipi mi racing ini, so kita akan membahas mi aceh biasa aja yang mudah di temui di Banda Aceh. 1.a Mie Aceh dan Timun Serut kelezatan mi aceh kering dan basah (img custom via google img) Varian dari mie aceh terdiri dari mi aceh basah dan kering, sementara varian campuran terdiri dari, kepiting, daging sapi, udang dan telur ayam. Biasanya konsumen akan memesan sesuai selera, untuk anda yang kolestrol tinggi mungkin jangan varian kepiting yang standar biasa aja. Tidak lupa pelengkap minuman yang khas dari pasangan miaceh yaitu timun serut. Jika anda mengininkan makanan berat ada ayam sampah atau ayam tangkap, yang dicampur dengan dedaunan khas Banda Aceh. 1.b Kopi Sanger (Bean Gayo) Kenikmatan kopi sanger espresso banda aceh (img via kampretnews) Jenis kopi sanger ini terdiri dari Hot dan Ice, dengan campuran susu kenikmatan kopi sanger aceh ini sangat pas. Bean yang digunakan dalam racikan kopi ialah Gayo yang di mix antara robusta dan arabika dengan roasting standar barista aceh.
    [Show full text]
  • Engagement As Appraisal System in Semarang’S Cuisine Advertisement Texts on the Internet
    PSYCHOLOGY AND EDUCATION (2020) 57(9): 1147-1155 ISSN: 00333077 Engagement as Appraisal System in Semarang’s Cuisine Advertisement Texts on the Internet Nanik Setyawati1, Riyadi Santosa2, Sumarlam3, Dwi Purnanto4 1,2,3,4 Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia. E-mail: [email protected], :2 [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT attractive, targeted, and effective advertisements will be able to attract potential customers. In creating advertisement, the use of language will be important to achieve the goals. By examining the appraisal device in the advertising text on the internet, the advertiser is concerned with the reality, including the appreciation of the product or service that advertised, and appreciation to the known environment. The engagement as a part of appraisal system has an important role to reveal the ideology of the advertiser. This study aims to identify the appraisal system used in Semarang‟s cuisine advertisement texts on the internet using appraisal theory in engagement domain. The engagement, as a negotiation system, is an analytical method in describing verbal messages on advertising texts of Semarang‟s food and beverage on the internet. This research is qualitative and interpretative, and the data source taken from the internet. The data and location in this study are the use of engagement in the advertisement text of Semarang‟s cuisine. The observation method using the tapping technique, the listening technique without proficient involvement, and the note-taking technique in the provision of data. Data analysis uses an appraisal analysis framework as a negotiation system. Appraisal analysis is used to identify and describe clauses as verbal message markers.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan adalah suatu kebutuhan manusia yang setiap harinya harus dipenuhi dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi. Makanan yang dibutuhkan biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. dalam memenuhi kebutuhan, manusia juga harus memenuhi kebutuhan makanan yang mengandung karbohidrat dan vitamin yang didapat dari singkong dan buah. Namun terkadang manusia merasa bosan dengan mengkonsumsi buah, sehingga menemukan inovasi dalam mengolah kuliner agar dapat dilirik oleh konsumen. Terkadang banyak orang sering untuk menyanggal perutnya untuk menghilangkan rasa lapar seseorang untuk sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya bukan merupakan menu utama melainkan makanan ringan. Sehingga banyaknya orang berinisiatif membuat makanan olahan buah-buahan untuk makanan seimbang. Kue apem, kue serabi, kue lumpur dan kue leker adalah makanan tradisional masyarakat menengah indonesia yang mirip dengan makanan pancake (dalam bahasa Belanda pannenkoek) merupakan resep makanan yang sudah ada sejak lama, yang menjadi makanan khas warga timur eropa yang merupakan kue dadar yang dibuat dari terigu, telur, gula, dan susu dan bahan-bahan tersebut dicampur dengan air membentuk adonan kental yang digoreng diatas wajan datar. 1 2 Sebagian masyarakat menamai makanan ringan merek dengan kue-kue ditambah buah-buahan didalamnya supaya makanan ringan ini melekat dihati masyarakat. Beto Durian salah satu makanan ringan yang menjadi pasar baru untuk saat ini, menggunakan nama pancake yang bahan bakunya telur, terigu, gula dan susu agar sedikit modern dalam produknya. Dibalik keberhasilan setiap pengusaha, banyaknya faktor didalamnya yang tentunya dapat dikenal dan diterima oleh konsumen.
    [Show full text]
  • BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
    69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil analisis dari data primer dan sekunder yang didapatkan mengarahkan temuan – temuan tersebut pada kesimpulan berupa modul – modul standar yang dapat digunakan untuk merancang Kios Makanan Dorong di Kota Surakarta. Modul yang dapat dikembangkan ada Modul A, Modul B varian 1,2, dan 3, serta Modul C varian 1 dan 2. 1. Modul A Modul A adalah modul yang dapat digunakan untuk produk makanan yang proses penyajiannya tergolong rumit, sehingga membutuhkan jenis kegiatan dan ruang yang lebih banyak. Gambar 5.1. Sketsa Modul A Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2019 70 Modul A memiliki besaran panjang 130cm, lebar 60cm, dan tinggi 55 cm. Modul A memiliki pembagian ruang menjadi lima area, yaitu area kompor, area persiapan, area bahan baku, area peralatan, dan area cuci. Jenis dagangan makanan yang sesuai dengan Modul A jika dilihat dari tabel 4.2 adalah nasi goreng, bakso, bakmi ayam, bakmi jawa, sate (ayam, babi, sapi), ketoprak, siomay. Jenis dagangan lain dimungkinkan juga untuk menggunakan Modul A apabila memiliki kesamaan kegiatan dalam proses penyajian makanan dan atau memiliki kesamaan jenis peralatan yang berujung pada besaran kebutuhan ruang kios. 2. Modul B1 Modul B1 adalah varian pertama dari modul B yang memiliki ukuran panjang 80cm, lebar 60cm, dan tinggi 55cm. Gambar 5.2. Sketsa Modul B1 Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2019 71 Modul B1 memiliki pembagian ruang menjadi empat area kerja, yaitu area kompor, area display, area bahan baku, dan area peralatan. Area kompor Modul B1 ini dapat diterapkan jika alat memasak yang digunakan berukuran kecil. Jenis dagangan yang sesuai dengan Modul B1 jika dilihat dari tabel 4.2 adalah gorengan, es puter, serabi, kue leker, cimol.
    [Show full text]
  • Download Majalah Bright Edisi April Secara Gratis Melalui Website
    70th Edition 70 April 2019 Bekasi Lifestyle & Entertainment Magazine INSIGHT 105 TEMPAT 14 VACATION INSTAGRAMMABLE LET'S GO TO JAIPUR DI DUNIA AND JODHPUR AD SMB AD SMB April 2019 Hello SMB Friends, emenuhi kebutuhan pengunjung akan hiburan yang penuh warna dan instagrammable, Summarecon Mall Bekasi menghadirkan wahana baru bertajuk “OMG ROOMS”. Wahana ini dibuka setiap hari mulai dari tanggal 18 April 2019 - 18 Agustus 2019 pukul 11.00 - 22.00 WIB. Para pengunjung dimanjakan dengan beragam spot foto kekinian yang terdiri dari 12 Mruangan berkonsep unik. Dalam Bright edisi kali ini akan kami berikan rekomendasi spot-spot foto dalam ruangan #OMGRooms. Selengkapnya di rubrik Highlight. Dalam rangka memperingati hari buku internasional yang jatuh pada tanggal 23 April 2019, Bright membahas tentang buku cetak vs e-book, mana yang lebih baik untuk anak dalam rubrikasi Family. Kesehatan mental dan pikiran berperan penting dalam kehidupan kita. Simak beberapa tips untuk meningkatkan kualitas hidup 5 di rubrik Healthy Living. Mulai dari edisi perdana, Win it akan kami hadirkan di Instagram @summareconmal.bekasi setiap hari Kamis di minggu ketiga dan keempat dengan tagar #KamisBrightKuiz. Untuk mencari tahu jawabannya, anda hanya Magazine perlu mendownload majalah Bright edisi April secara gratis melalui website www.malbekasi.com. BRIGHT | Happy Reading #SMBFriends April 2019 Cut Meutia Editor in Chief @malbekasi @summareconmal.bekasi summarecon mall bekasi www.malbekasi.com Contributor Thanks to PUBLISHER Summarecon Agung Tbk PHOTOGRAPHER Surai Fardina Seluruh staf Summarecon Mall Bekasi dan ADVISOR Board of DirectorPT Summarecon Agung Tbk MAKE UP & HAIRDO Dona para pihak yang telah mendukung hadirnya EDITOR IN CHIEF Cut Meutia COVER MODELS Kiki & Ken BRIGHT Magazine.
    [Show full text]
  • Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Everyone Is a Teacher Here Berbantuan Media Interaktif Kelas Ivc Sdn Ngaliyan 01 Semarang
    PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF KELAS IVC SDN NGALIYAN 01 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang Oleh Rini Astuti 1401409229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Rini Astuti NIM : 1401409229 Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika dengan Strategi Everyone is A Teacher Here berbantuan Media Interaktif menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan orang lain. Pendapat maupun temuan dari orang lain dikutip dan dirujuk berdasar kode etik ilmiah. Semarang, Januari 2014 Rini Astuti 1401409229 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika menggunakan Strategi Everyone is a Teacher Here berbantuan Media Interaktif Kelas IVC SDN Ngaliyan 01 Semarang karya Rini Astuti telah disetujui pembimbing untuk diajukan di panitia sidang skripsi yang akan dilaksanakan pada tanggal: 22 Januari 2014 Semarang, Januari 2014 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dra. Wahyuningsih, M.Pd. Trimurtini, S.Pd, M.Pd. NIP 19521210 197703 2 001 NIP 19810510 200604 2 002 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Rini Astuti dengan NIM 1401409229 yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menggunakan Strategi Everyone is a Teacher Here berbantuan Media Interaktif Kelas IVC SDN Ngaliyan 01 Semarang telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada hari : Rabu tanggal : 22 Januari 2014 Panitia Ujian Ketua, Sekertaris, Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.
    [Show full text]
  • Manajemen Pemasaran: Kasus Dalam Pengembangkan Pasar Wisata Kuliner Tradisional Betawi
    MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI Penulis : Dr. Dhian Tyas Untari, SE., MM. PENERBIT CV. PENA PERSADA i MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI Penulis : Dr. Dhian Tyas Untari, SE., MM. ISBN : 978-979-3025-77-3 Desain Sampul Fajar Tri Septiono Penata Letak Fajar Tri Septiono Penerbit CV. Pena Persada Redaksi Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah Email : [email protected] Website : www.penapersada.com Phone : 0857-2604-2979 Anggota IKAPI All right reserved Cetakan Pertama : 2019 Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulisan ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa izin dari penerbit. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena buku Manajemen Pemasaran; Kasus dalam pengembangan pasar wisata kuliner tradisional Betawi ini selesai disusun. Buku ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam mempelajari konsep-konsep manajemen pemasaran dan implementasi konsep pemasaran dalam pengembangan wisata kuliner. Penulis menyadari apabila dalam penyusunan buku ini terdapat kekurangan, tetapi penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini tetap memberikan manfaat. Akhir kata guna penyempurnaan buku ini kritik dan saran dari pembaca sangat penulis nantikan. Penulis iii MANAJEMEN PEMASARAN: KASUS DALAM PENGEMBANGKAN PASAR WISATA KULINER TRADISIONAL BETAWI iv DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................
    [Show full text]
  • 9 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Pariwisata Definisi Pariwisata Menurut Beberapa Ahli
    2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi Literatur 2.1.1. Pariwisata Definisi pariwisata menurut beberapa ahli tidak persis sama, namun semua definisi tersebut selalu disebutkan mengenai jangka waktu, travel atau perjalanan, dan tujuan utama mereka melakukan perjalanan wisata. Melihat unsur-unsur tersebut bisa disimpulkan bahwa definisi pariwisata adalah aktivitas dari wisatawan yang diam di suatu daerah di luar kebiasaan hidupnya sehari-hari dalam jangka waktu tertentu yang kurang dari setahun untuk tujuan bersantai atau refreshing. 2.1.1.1. Sistem Pariwisata Menurut Leiper dan Cooper elemen-elemen pariwisata yang sederhana terdiri dari daerah asal wisatawan, daerah tujuan wisata, dan daerah transit serta perjalanan berangkat dan perjalanan pulang (dalam Pitana 58). Gambar 2.1. Model Sederhana Sistem Pariwisata Sumber: Pitana, Diarta (2009, p. 58) Di daerah tujuan wisata, para calon wisatawan mencari informasi mengenai tujuan wisata yang akan dipilihnya. Informasi tersebut mengenai tempat 9 Universitas Kristen Petra penginapan, lokasi wisata, transportasi, dan lain sebagainya. Selain informasi yang dicari, mereka juga melakukan transaksi pemesanan. Wisatawan biasanya mencari daerah tujuan wisata yang unik bagi mereka. Keunikan yang dicari bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti budaya, sejarah, alam, dan lain sebagainya. Keunikan tersebut biasa disebut sebagai daya tarik wisata. Daerah transit wisata merupakan daerah yang menjadi rute perjalanan dari daerah asal wisatawan menuju daerah tujuan wisata. Daerah ini juga menjadi potensi daerah tujuan wisata para wisatawan selanjutnya. 2.1.1.2. Tujuan Pariwisata Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa tujuan penyelenggaraan kepariwisataan (dalam Bagyono 13) adalah: a. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata.
    [Show full text]
  • Library.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id BAB I PENDAHULUAN A. Latar
    library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup konsumtif dan modernisasi sudah menjadi kebiasaan dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak sekali kegiatan usaha atau bisnis yang saling bersaing satu sama lain dalam bidang apapun. Perkembangan persaingan bisnis ritel merupakan dampak yang dihasilkan dari pola hidup konsumtif dan modernisasi suatu masyarakat. Hal ini tentu menuntut pihak perusahaan untuk terus melakukan strategi dalam pengembangan usaha atau bisnis yang dilakukan. Pemasaran menjadi salah satu cara atau strategi setiap perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup kegiatan usaha atau bisnis yang dijalani. Namun, semua kegiatan pemasaran tidak akan berjalan sesuai harapan tanpa adanya penerapan konsep komunikasi pemasaran yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi Pemasaran adalah sebuah aspek penting dalam dunia pemasaran, yang mana hal ini bertujuan untuk menginformasikan sebuah pesan dari perusahaan kepada publik atau konsumen. Sehingga seorang pemasar dapat mengidentifikasi sebuah pasar, menggambarkan tujuan yang akan dicapai, dan mengevaluasi sebuah perilaku yang terjadi. Sutisna (2002) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan produk di pasar. Lebih lanjut Shimp (2003) menambahkan bahwa bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi; 1 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan produk, direct mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas dan alat-alat komunikasi lainnya. Jika seorang pemasar atau suatu perusahaan tidak dapat mengaplikasikan konsep dari komunikasi pemasaran dengan baik maka konsumen maupun masyarakat tidak akan dapat mengetahui tentang keberadaan suatu produk. Sedangkan tujuan dari sebuah perusahaan menghasilkan suatu produk atau jasa, berharap agar masyarakat atau konsumen dapat menerima, mengenal, atau mengetahui informasi tentang produk tersebut.
    [Show full text]
  • Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Jember
    LAMPIRAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR : 43 TAHUN 2016 TANGGAL : 1 Desember 2016 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN JEMBER KEPALA DINAS Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat KEPALA DINAS KOPERASI SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Umum dan Perencanaan Keguangan keegawaian Dan Pelaporan Bidang Bidang kelembagaan dan Bidang Produksi dan Bidang Pemasaran Pembiayaan pengawasan Renstrukturisasi Usaha Seksi Kerjasama Sesi Failitasi Seksi Produksi Pembiyaan Koperasi Seksi Promosi Seksi Fasilitasi Pembiyaan Seksi Rentruuksi Usaha Usaha Mikro UPT BAGAN PROSES PENGURUSAN SURAT KETERANGAN USAHA TAHAP AWAL TAHAP KEDUA TAHAP KETIGA TAHAP KEEMPAT Pemohon : 1. Mengisi Formulir Pemohon : Petugas : Petugas : permohonan SKU Menyerahkan Memverifikasi Apabila berkas 2. Fotocopy KTP telah lengkap, Pemilik yang masih kelengkapan kelengkapan Petugas berlaku (1 lembar) administrasi ke administrasi 3. Foto berwarna mencetak Surat petugas front pemohon ukuran 4 x 6 Keterangan (formal/rapi) 2 office Dinas Usaha. lembar Koperasi dan UM 4. Membuat Surat Kab. Jember Pernyataan TAHAP KELIMA TAHAP KELIMA 5. Pengusaha Mikro datang sendiri ke Petugas : Dinas Koperasi dan Menyerahkan Petugas : UM Kab. Jember data pemohon (tanpa perantara) ke bidang Penyerahan kelembagaan Surat untuk diinput Keterangan kedalam database Usaha Usaha kepada Mikro dan Pemohon Aplikasi Online Pasar UMKM DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN JEMBER TA. 2017 Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Jember Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Jember 8. Mengembangkan warung berjaringan, merevitalisasi pasar tradisional dan menata Pedagang Kaki Lima untuk meningkatkan pendapatan para pedagang dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. 9. Memberikan bantuan modal usaha, teknologi dan pemasaran untuk petani, peternak, nelayan, UMKM, dan Koperasi. 16.Mereformasi birokrasi untuk mempermudah dan mempercepat layanan-layanan bagi warga, membangun sistem anti korupsi, dan meningkatkan kesejahteraan pegawai honorer dan PNS.
    [Show full text]
  • BAB III Pemrograman Ruang
    BAB III Pemrograman Ruang 3.1 Analisa dan Program Fungsi Bangunan 3.1.1 Kapasitas dan Karakteristik Bangunan Dengan adanya perhitungan kapasitas pengguna bangunan, diharapkan pembaca dapat mengetahui berapa banyak jumlah pengguna yang akan menggunakan Pusat Wisata Kuliner Semarang tersebut, karena fungsi bangunan adalah pusat wisata kuliner maka identifikasi mengenai perhitungan wisatawan dan penduduk kota Semarang. Perhitungan sebagai berikut: Tabel 5 Jumlah Wisatawan Tahun 2015-2018 di Kota Semarang Tahun Jenis Wisatawan(orang/tahun) Total Nusantara Mancanegara (orang/tahun) 2015 2.853564 16.518 2.870.082 2016 3.023.441 101.756 3.125.197 2017 4.198.584 99.282 4.297.866 2018 5.703.282 66.107 5.769.389 Sumber : http://www.disporapar.jatengprov.go.id/portal/page/ppid/438/disporapar-jateng-statistik Berdasarkan data jumlah wisatawan diatas, dapat diketahui rasio pertambahan wisatawan. Perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut: Tahun = �2−T1 �100%. T1 : Tahun Pertama T2 : Tahun Kedua Ratio 2015-2016 : Tahun 2015-2016 = �2−T1 �100%. �1 3.125.197−2.870.082 Tahun 2015-2016 = �100%. 2.870.082 Tahun 2015-2016 = 0,088 (8,8%) Ratio 2016-2017 : Tahun 2016-2017 = �2−T1 �100%. �1 4.297.866−3.125.197 Tahun 2016-2017 = �100%. 3.125.197 Tahun 2016-2017 = 0,375(37,5%) Ratio 2017-2018 : Tahun 2017-2018 = �2−T1 �100%. �1 37 5.769.389−4.297.866 Tahun 2017-2018 = �100%. �14.297.866 Tahun 2017-2018 = 0,342 (34,2%) Ratio = ����� ��ℎ�� 1+����� ��ℎ�� 2+����� ��ℎ�� 3 3 = �,�% +��,�%+� �,�% 3 = ��, �% 3 = 26,8% Maka peningkatan wisatawan tiap tahun adalah 26,83%.
    [Show full text]