Jurnal Imajinasi Vol. XIII No. 2 - Juli 2019 Jurnal Imajinasi

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi

KINARA KINARI PADA RELIEF CANDI BADUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN MOTIF MALANGAN Romy Setiawan 1  1 Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Info Artikel Abstrak Batik adalah salah satu bentuk kearifan lokal karya seni asli Sejarah Artikel: dengan kain sebagai bahan bakunya dan cukup dikenal dunia. Salah Diterima Mei 2018 satu motif batik yang menarik untuk dikaji adalah relief Kinara Kinari Disetujui Juni 2018 pada Candi Badut yang berorientasi pada cerita tentang ajaran Hindu- Dipublikasikan Juli 2019 Budha. Karakter Kinara-Kinari dalam relief candi adalah representasi sepasang laki-laki dan perempuan yang dalam penggambarannya Keywords: berkepala manusia dan berbadan burung. Candi Badut dipilih karena Kinara Kinari, Candi Badut, merupakan candi tertua di Jawa Timur dan keberadaan relief Kinara motif batik Kinari di Jawa Timur hanya satu-satunya ada di Candi Badut. Dalam hal ini peneliti mencoba mengupayakan bagaimana memvisualisasikan karakter Kinara-Kinari ditampilkan dalam bentuk motif batik khas . Metode penelitian yang digunakan adalah metode penciptaan seni rupa yang meliputi tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Karakter Kinara Kinari pada Candi Badut ini divisualisasikan dalam dua

hasil rekonstruksi sosok Kinara Kinari pada relief Candi Badut menjadi bentukmotif batik visual tanpa motif mengurangi batik. Karakter makna Kinara dan filosofinyaKinari menjadi yang motif merupakan utama dalam proses penciptaan motif batik, selain ornamen pendukungnya. Pembuatan desain motif batik berdasarkan relief Kinara Kinari pada Candi Badut ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan sebagai wujud inkulturasi budaya, sehingga bukan hanya produk hasil jadi batiknya saja yang akan dikenal masyarakat, namun Candi Badut sebagai sumber ide penciptaan motif batik juga akan dikenal lebih luas.

PENDAHULUAN dihias tersebut. Sebagai karya seni, Salah satu wujud kebudayaan hadir ornamen berarti hiasan yang bersifat indah. dalam kehidupan masyarakat dalam bentuk Oleh karena itu, seni onamen memiliki benda (artefak) buatan manusia atau budaya fungsi menghiasi suatu benda atau barang material cultur). Karya seni merupakan sehingga menjadikan benda atau barang itu manifestasi penting sebagai unsur universal tampak lebih atau bernilai indah, berharga, kebudayaan.fisik ( Indonesia sangat kaya dengan dan bermakna (Supatmo, 2019). Salah warisan seni-budaya tradisional, termasuk di dalamnya, seni hias (ornamen). Ornamen seni hias (ornamen) adalah batik. Batik merupakan penerapan hiasan pada suatu merupakansatu budaya bentuk fisik yang kearifan terkait lokal erat karya dengan seni produk. Kehadiran ornamen berfungsi asli Indonesia dengan kain sebagai bahan utama untuk memperindah benda yang bakunya dan cukup dikenal dunia. Sentra © 2019 Semarang State University. All rights reserved  Corresponding author : JOURNALS Address: Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Ilmu Budaya, UNNES Universitas Brawijaya email : [email protected] 36 Romy Setiawan, Kinara Kinari pada Relief Candi Badut sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Malangan produksi batik pada umumnya berada di lain Borobudur, Pawon, Mendut, Sari, Sewu wilayah Jawa yaitu di Solo, Yogyakarta, (Budha) dan , Asu Sengi, Badut Pekalongan, Cirebon dan Tuban. Di wilayah (Hindu). Karakter Kinara-Kinari dalam Jawa Timur umumnya terdapat beberapa relief candi adalah representasi sepasang sentra kerajinan batik yang salah satunya laki-laki dan perempuan yang dalam di Malang, akan tetapi perkembangannya penggambarannya berkepala manusia tidak cukup menggembirakan. Kurang dan berbadan burung. Keduanya bertugas berkembangnya industri kerajinan batik menjaga pohon Kalpataru (pohon hayat), di Malang disebabkan oleh beberapa hal, sebagai lambang pohon kehidupan dan diantaranya adalah faktor desain yang merupakan simbol pelestarian lingkungan. kurang menarik, teknologi yang digunakan Sepasang karakter tersebut dikisahkan masih didominasi teknologi tradisional, menjadi penghibur para dewa di surgaloka dan kelembagaan pendukung yang belum dan pandai memainkan musik, sedangkan tertata dengan kuat. Permasalahan desain dalam tafsirnya Kinara Kinari adalah sebagai (motif batik) menjadi fokus penelitian yang lambang keharmonisan dan kesetiaan hidup. dikerjakan, dikarenakan sebagian besar Berdasarkan latar belakang di pengrajin batik di Malang masih belum atas keberadaan karakter Kinara-Kinari sepenuhnya mampu mengeksplorasi dan pada relief candi menarik untuk dikaji merepresentasikan motif karya seninya lebih lanjut. Candi Badut dipilih karena untuk diangkat menjadi ciri khusus daerah. merupakan candi tertua di Jawa Timur dan Oleh sebab itu diperlukan introduksi dan keberadaan relief Kinara Kinari di Jawa member alternatif desain baru yang lebih Timur hanya satu-satunya ada di Candi mengarah pada kearifan lokal daerah Badut. Untuk itu maka diperlukan kajian yang bersangkutan, sehingga batik yang ilmiah untuk dapat menghasilkan visual dihasilkan bisa diapresiasi masyarakat karakter Kinara-Kinari dalam perwujudan dengan baik. desain motif batik khas Malang yang Objek karya seni yang berpotensi bersumber dari relief candi tertua di Jawa untuk dieksplorasi menjadi motif batik, Timur khususnya Malang. Hasil studi salah satunya adalah relief candi. Pahatan relief pada candi sangat unik dan menarik ornamen-ornamen yang ada pada karakter jika kita amati, karena pada dasarnya relief Kinarapenelitian Kinari ini di adalah Candi Badut mengidentifikasikan Malang untuk candi dapat dibedakan antara lain: adegan dijadikan alternatif desain motif batik di cerita; dan ragam hias, atau bahkan yang kota Malang sehingga generasi penerus tidak mengungkapkan cerita. Sejumlah akan lebih mengenal, mencintai, dan candi, baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, menampilkan rangkaian panil seni pada masa dahulu, khususnya tradisi berisi adegan-adegan cerita dalam pahatan lokalmengerti daerahnya filosofis sendiri. penciptaan Hal ini hasildiharapkan karya relief, baik candi-candi yang berorientasi dapat memperkaya kasanah kesenirupaan keagamaan Hindu maupun Budha. Di antara di wilayah Malang Raya. candi-candi yang berorientasi pada cerita Penelitian ini diperlukan agar nilai tentang ajaran Hindu-Budha yang menarik perlambangan yang ada pada setiap ornamen adalah adegan karakter non-cerita pohon hayat beserta dua mahluk khayangan yang sesuai untuk sebuah visualisasi yang baik mengapitnya (Kinara-Kinari) yang hadir dantidak sesuai keluar dengan dari makna pakem dan serta filosofis fungsinya. yang pada candi Hindu dan Budha. Relief Kinara Penelitian sebelumnya tentang motif Kinari ada di beberapa candi di Jawa Tengah batik yang berjudul “Motif Ornamentasi dan di Jawa Timur. Adapun candi-candi yang Situs Candi-Candi Peninggalan Kerajaan memiliki ragam hias Kinara-Kinari antara Singhasari Sebagai Alteratif Penciptaan Motif

UNNES JOURNALS Jurnal Imajinasi Vol. XIII No. 2 - Juli 2019 37

Desain Batik Khas Malang” berupaya untuk pemvisualan karya seni. Simbol dibedakan melestarikan nilai-nilai historis, khususnya dua macam, yaitu simbol prensetasional ornamentasi seni pada masa kerajaan dan simbol deskursif (Langer dalam Singhasari di masa kekinian (Fatmawati, Sudikan, 1996: 90). Simbol presentasional 2014). Hasil dari penelitian tersebut adalah simbol yang pemahamannya dalam adalah motif ornamentasi pada candi-candi membaca tanda yang disampaikan tidak peninggalan Singhasari di Malang yang membutuhkan keintelekkan, simbol tersebut memberikan alternatif desain motif batik, menghadirkan apa yang dikandungnya dan nantinya diaplikasikan menjadi pakem dengan spontan. Simbol diskursif adalah motif batik gaya Malangan. Penelitian ini simbol yang pemahamannya diperlukan menjadi referensi untuk mengembangkan intektualitas, yang disampaikan oleh simbol desain motif batik yang bersumber dari harus dipahami dan dianalisis sehingga relief candi. pemaknaan simbol dapat tersampaikan Batik merupakan ihwal kriya tekstil dengan baik. Tanda merupakan kesatuan yang tidak asing bagi orang Indonesia, antara dua aspek yang tidak terpisahkan, bahkan sering menjadi simbol bangsa petanda dan penanda. Tanda adalah arbriter, Indonesia. Batik dikenal erat kaitannya khas dan sistematik (Saussure dalam dengan kebudayaan etnis Jawa di Indonesia, Pradopo, 2001: 68). bahkan semenjak zaman Raden Wijaya Dalam penyampaian motif batik, (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. simbol dan tanda menjadi kunci untuk Berdasarkan publikasi batik: The Impact menyampaikan ide dan gagasan sehingga of Time and Environment oleh H.Santosa konsep yang dikemukakan dapat diterima Doellah yang diterbitkan oleh Danar Hadi oleh penikmat seni (pemakai) dengan baik. (Surya: 2009), terdapat setidaknya tiga Begitu pula dalam penciptaan motif batik tahapan proses dalam ornamentasi batik, dengan tema Kinara Kinari ini, visualisasi yaitu: (1) Klowongan, yang merupakan karakter ini menjadi kunci utama dalam proses penggambaran dan pembentukan proses penciptaan motif batik. elemen-elemen dasar desain batik secara umum; (2) Isen-isen, yaitu proses pengisian METODE bagian-bagian dari ornamen dari pola isen Metode penelitian dalam penciptaan yang ditentukan. Terdapat beberapa pola karya desain motif batik adalah menggunakan yang biasa digunakan secara tradisional metode penciptaan Alma Hawkins. Metode seperti motif cecek, sawut, cecek sawut, penciptaan yang dikemukan oleh Hawkins sisik melik; (3) Ornamentasi harmoni, tersebut sebenarnya metode penciptaan yaitu penempatan berbagai latar belakang tari, namun bisa diterapkan pada penciptaan dari desain secara keseluruhan sehingga karya seni rupa. Jika Hawkins menyebutkan menunjukkan harmonisasi secara umum. bahwa penciptaan sebuah karya tari yang Pola yang digunakan biasanya adalah baik melewati tiga tahap yaitu eksplorasi, pola ukel, galar, gringsing, atau beberapa improvisasi dan pembentukan, maka pada penciptaan karya senirupa kegiatan tertentu dari pola isen, misalnya sekar improvisasi diganti dengan perancangan. sedhah,pengaturan rembyang, yang menunjukkansekar pacar. modifikasi Metode ini digunakan dalam penciptaan Ilmu tentang tanda dalam karya seni dikarenakan secara implisit seorang seni termasuk dalam lingkup semiotik. kreator/ seniman dalam mencipta karya Semiotik menganggap bahwa fenomena pada dasarnya juga melakukan kegiatan sosial dan kebudayaan merupakan tanda penelitian. Berikut penjelasan tahap-tahap (Pradopo, 2001: 67). Simbol termasuk ke tersebut antara lain: dalam tanda yang akan disampaikan pada

UNNES JOURNALS 38 Romy Setiawan, Kinara Kinari pada Relief Candi Badut sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Malangan

(1) Pada tahap eksplorasi yang dilakukan Candi Badut merupakan candi tertua adalah brainstrorming dan pengamatan di Jawa Timur. Candi ini berfungsi sebagai materi (baik teknik maupun non-teknis) tempat pemujaan bagi agama Hindu Siwa. tentang Kinara Kinari. Proses eksplorasi Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan digunakan untuk menggali konsep dan Kanjuruhan. Candi Badut dibangun pada bentuk awal desain motif batik. (a) Eksplorasi tahun 760 M abad 8 oleh Raja ke dua yaitu konsep dilakukan dengan menggali Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Penamaan Candi Badut sendiri menurut Kinara Kinari. Eksplorasi konsep dilakukan sejarah diberikan oleh orang Belanda yang denganinformasi menggali mengenai data sejarah secara dan filosofiartefaktual relief bernama Dr. Brandes dan Dr.V.D.K. Bosch (visual Kinara Kinari pada relief Candi dikaitkan dengan nama Liswa yang tertulis Badut) berupa informasi mengenai bentuk, pada baris ke dua prasasti Dnoyo. Liswa dan amanat atau pesan dari relief Kinara sendiri merupaka nama lain dari Raja Kinari dan tekstual yang berupa naskah Gajayana. Dalam kamus Bahasa Sansekerta referensi maupun informasi (wawancara) kata “liswa” berarti anak kemidi (tukang yang mendukung mengenai relief Kinara tari) yang dalam bahasa Jawa disebut badut. Kinari. (b) Ekplorasi bentuk dilakukan Candi Badut ini dulunya merupakan dengan membuat banyak alternatif sketsa candi yang sudah jadi, namun diperkirakan sederhana secara manual terhadap obyek karena faktor alam (gempa) dan faktor yang diteliti untuk memperoleh desain kasar manusia (perang) sehingga candi ini hancur, yang selanjutnya dapat dianalisis secara tertimbun dan kemudian ditemukan oleh Belanda. Batu-batu yang terdapat pada didapatkan melalui observasi langsung candi sekarang ini tidak seluruhnya asli, denganvisual. Identifikasi pendokumentasian visual relief artefaknya. Kinara Kinari ada beberapa batu yang diganti dengan (2) Pada tahap perancangan ini memvisuali- batu pengganti karena batu aslinya tidak sasikan hasil analisa data ke dalam sketsa- ditemukan. Bangunan candinya terbuat sketsa alternatif, untuk kemudian ditentukan dari batu andesit dengan pola pasang tidak sketsa terpilih yang akan diwujudkan beraturan/acak. Candi Badut sesui dengan menjadi desain motif batik. strukturnya dibagi menjadi tiga bagian, (3) Pada tahap perwujudan, sketsa manual yaitu bagian kaki, badan, dan puncak. terpilih akan dilanjutkan pada proses digital Pada Candi Badut hanya terdapat untuk menyesuaikan dan menyempurnakan beberapa relief. Kaki candi polos tanpa bentuk desain. pelipit maupun ornamen. Pada sisi Barat terdapat tangga dengan delapan anak HASIL DAN PEMBAHASAN tangga. Tangga menuju selasar di kaki candi Karakter Kinara Kinari pada Candi Badut terletak di sisi barat, tepat di hadapan pintu Candi Badut secara administratif masuk ke ruang utama di tubuh candi. masuk wilayah Desa Karang Besuki Pada bagian luar dinding pengapit tangga Kecamatan Sukun Kota Malang. Namun terdapat ukiran yang sudah tidak utuh lagi, secara pemetaan wilayah, Candi Badut namun masih terlihat adanya pola sulur- berada dalam kawasan wilayah Desa Karang sulur yang mengelilingi sosok perempuan Widoro Kecamatan Dau Kabupaten Malang. yang sedang meniup seruling yang bisa di lempengan lereng Timur . Di tetapi pada sisi sebaliknya harusnya ada sebelahAdapun secarabarat sungai geografis Metro Candi yang Badut membelah berada sosokdiidentifikasi relief pasangannya adalah sosok adalah Kinari, Kinara akan Desa Karang Besuki dari arah utara Selatan. yang ternyata sudah rusak. Jadi kanan dan Candi Badut terletak pada ketinggian 507,96 kiri pipi tangga terdapat relief Kinara Kinari, meter di atas permukaan laut. yang selalu digambarkan berpasangan.

UNNES JOURNALS Jurnal Imajinasi Vol. XIII No. 2 - Juli 2019 39

Gambar 3. Relief Kinara Kinari pada Gambar 1 Relief Kinara Kinari pada Tangga Candi Badut (kiri) dan Relief Kinara Kinari pada Candi Badut Candi Prambanan dan Mendut (kanan)

Karakter Kinara Kinari pada pipi Pohon hayat beserta dua mahluk tangga Candi Badut menjadi unik karena khayangan yang mengapitnya (Kinara- penggambarannya berbeda dengan candi- Kinari) hadir pada candi Hindu dan Budha. candi yang lain bahkan dengan bagian badan Relief Kinara Kinari dan pohon hayat ada Candi Badut sendiri. Perbedaan tersebut dibeberapa candi di Jawa Tengah dan di sangat tampak jelas; 1) penempatan Kinara Jawa Timur. Kinara Kinari divisualisasikan Kinari yang tidak terdapat pada satu panel selalu bersama pohon hayat. Penggambaran dan terpisah; 2) tidak ada objek yang diapit karakter Kinara Kinari pada Candi Badut Kinara Kinari; 3) Kinara Kinari digambarkan dengan beberapa Candi di Jawa Tengah tampak samping dan datar sehingga terdapat sedikit perbedaan yaitu pada objek utama yang diapit Kinara Kinari. Pada candi pada candi-candi di Jawa Tengah yang di Jawa Tengah pada umumnya yang diapit reliefnyaidentifikasi lebih bentuk bervolume lebih jelas, (tampak tidak ¾seperti dari adalah pohon hayat (kalpataru), sedangkan arah depan). pada Candi Badut adalah bentuk gapuran yang kemungkinan adalah representasi khayangan. Hal tersebut menjadi ciri khas penggambaran pada Candi Badut, walaupun tujuan penggambarannya sama yaitu sepasang mahluk penjaga khayangan. Kinara Kinari dalam mitos Hindu- Budha adalah makhluk khayangan berwujud burung berkepala manusia, penjaga pohon Gambar 2 Relief Kinara Kinari pada Badan Candi Badut perdamaian kalpataru. Dalam kehidupan di kahyangan, mereka bertugas sebagai penjaga Selain pada pipi tangga, relief Kinara kalpataru juga sebagai seniman-seniman Kinari pada Candi Badut juga ditemukan kahyangan yang memberikan pertunjukan- pada bagian badan kanan dan kiri Candi pertunjukan kesenian di istana khayangan. Badut. Pada bagian kanan Candi Badut Sejumlah sumber menyebut Kinara Kinari terdapat ukiran yang sudah tidak utuh lagi, bertugas menjaga pohon kalpataru, sebagai namun masih terlihat Kinara Kinari. Kinara lambang pohon kehidupan dan simbol Kinari divisualisasikan berhadap-hadapan pelestarian lingkungan. Sepasang sosok itu, disamping relief pohon hayat. Begitupun juga dikisahkan menjadi penghibur dewa juga pada bagian kiri badan Candi Badut. di surgaloka. Dari beberapa sumber dapat Namun letak relief pada bagian badan Candi disimpulkan Kinara Kinari merupakan yang cukup tinggi, menjadi sedikit kendala lambang cinta abadi yang selalu digambarkan untuk melihat relief lebih dekat. berpasangan dan tidak pernah terpisah.

Desain Motif Batik Kinara Kinari Rancangan motif batik ini dihasilkan

UNNES JOURNALS 40 Romy Setiawan, Kinara Kinari pada Relief Candi Badut sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Malangan dari pengamatan atas obyek melalui Berdasarkan gambar di atas, terdapat beberapa tahap, termasuk merekonstruksi dua desain alternatif motif batik berdasarkan karakter Kinara Kinari. Proses pengamatan karakter Kinara Kinari Candi Badut. Kinara ini dilakukan langsung, dengan pemotretan Kinari merupakan lambang cinta abadi yang relief Kinara Kinari, untuk mendapatkan selalu digambarkan berpasangan dan tidak bentuk yang diaplikasikan pada motif pernah terpisah. Pada Candi Badut Kinara batik Malangan. Pada proses penciptaan, Kinari divisualisasikan berhadap-hadapan dilakukan berbagai tahap yang meliputi disamping relief pohon hayat, seperti pada eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. tangga candi dan bagian kiri badan. Oleh Eksplorasi konsep dilakukan dengan karena itu, motif batik berdasarkan relief Kinara Kinari ini juga didesain berpasangan Kinari. Eksplorasi bentuk dilakukan dengan membuatmenggali sketsa informasi manual. tentang Dalam filosofi motif Kinara batik, dan relevan untuk dijadikan motif batik simbol dan tanda menjadi kunci untuk khasyang Malang.mempunyai Nantinya makna motif dan utamafilosofi ini sesuai bisa menyampaikan ide dan gagasan. Begitu pula diimplemantasikan pada tekstil/kain dengan dalam penciptaan motif batik bertema Kinara mempertimbangakn kompisisi bentuk motif Kinari ini, visualisasi karakter menjadi kunci Kinara Kinari, begitupun dengan pemilihan utama dalam proses penciptaannya. Selain warnanya. itu motif batik juga didukung ornamen yang direkontruksi dari Candi Badut. Berdasarkan SIMPULAN pengamatan dan rekonstruksi, Kinara Kinari Kreativitas dalam hal ide atau gagasan sebagai simbol cinta abadi, menjadi acuan dalam bidang batik bukan hal yang baru gambaran yang diaplikasikan menjadi motif lagi, namun pentingnya inovasi menjadi batik. Pengambilan karakter berdasarkan modal utama dalam pengembangan batik bentuk dan ornamen khas, paling menonjol, sangat dibutuhkan untuk aplikasi ide dan merepresentasikan Kinara Kinari. gagasan tersebut. Pembuatan desain motif batik berdasarkan relief Kinara Kinari pada Candi Badut ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan sebagai wujud inkulturasi budaya. Sehingga bukan hanya produk hasil jadi batiknya saja yang akan dikenal masyarakat, namun Candi Badut sebagai sumber ide penciptaan motif batik juga akan dikenal lebih luas. Minat masyarakat terhadap batik seringkali belum diimbangi pemahaman terhadap batik itu sendiri. Informasi dan referensi tentang batik Indonesia merupakan hal yang bisa dieksplorasi dan dikembangkan lebih jauh. Harapannya generasi saat ini, bisa menciptakan desain motif batik baru berdasarkan kearifan lokal setempat. Setiap daerah memiliki kekhasan budaya, dan itu merupakan hal yang bisa dimasukkan sebagai ciri di dalam batik khas daerah. Gambar 4. Motif Kinara Kinari hasil stilisasi Seperti halnya motif Kinara Kinari pada bentuk dan ornamen relief Candi Badut Candi Badut sebagai alternatif motif batik khas Malang. Aplikasi warna pada motif

UNNES JOURNALS Jurnal Imajinasi Vol. XIII No. 2 - Juli 2019 41 batik Kinara Kinari ini dapat dijadikan topik kajian penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA Fatmawati. 2014. Motif Ornamentasi Situs Candi-Candi Peninggalan Kerajaan Singhasari Sebagai Alteratif Penciptaan Motif Desain Batik Khas Malang. Malang: Tidak diterbitkan.

Kinari”. Artikel Online, http://salazad. Irsyam,com/papertoy/kinarakinari/2013, Arifin Surya Dwipa. 2013. “Kinara diakses 30 April 2015 Surya, Yohanes. 2009. Fisika Batik “Implementasi Kreatif Melalui Sifat Fraktal pada Batik Secara Komputasional”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Pradopo. Rachmat Djoko. 2001. Penelitian Sastra dengan Pendekatan Semiotik dalam Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya Sudikan, Setya Yuwana, dkk. 1996. Memahami Cerpen Djajus Pete. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supatmo. 2019. “Keragaman Seni Hias Bangunan Bersejarah Masjid Agung Demak”, Imajinasi: Jurnal Seni, Volume X, No. 2 – Juli 2016.

UNNES JOURNALS 42 Romy Setiawan, Kinara Kinari pada Relief Candi Badut sebagai Ide Penciptaan Motif Batik Malangan

UNNES JOURNALS