Desain Dan Tata Letak Peralatan Dapur Di Ruang Makan Griya Satria Pusdiklatpassus Batujajar

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Desain Dan Tata Letak Peralatan Dapur Di Ruang Makan Griya Satria Pusdiklatpassus Batujajar DESAIN DAN TATA LETAK PERALATAN DAPUR DI RUANG MAKAN GRIYA SATRIA PUSDIKLATPASSUS BATUJAJAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Akhir Program Diploma III Oleh: DELLA MARFIAN Nomor Induk: 201319302 JURUSAN HOSPITALITI PROGRAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk melangsungkan hidup. Manusia yang hidup di abad ke-21 sekarang ini lebih memilih untuk menikmati makan di luar rumah dibandingkan dengan zaman dahulu. Saat ini, berbagai jenis makanan dan minuman banyak tersedia untuk dinikmati. Tempat pelayanan makanannya pun bermacam – macam, seperti di restoran, café, kedai, dan ada pula tempat kerja yang menyediakan fasilitas ruang makan untuk para pegawainya. Sebagai contoh, makanan yang tersedia di tempat kerja sebagian besar pelayanannya disajikan oleh jasa catering. Namun, ada pula yang menggunakan jasa pelayanan dari tim dapur untuk mengolah makanannya di kantor ataupun institusi pemerintah. Seperti yang diungkapkan Lawson (2002:2) bahwa pelayanan makanan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu: a. Bersifat Komersil (commercial food service or consumer catering). b. Bersifat Non-komersil (institutional food service). Dalam hal ini pelayanan makanan yang bersifat non-komersil melayani konsumen yang berbeda dengan pelayanan yang bersifat komersil. Pelayanan 1 2 komersil melayani konsumen umum yang tiap harinya akan berbeda dan berupa badan usaha yang mencari keuntungan. Sedangkan pelayanan non-komersil dimana konsumennya merupakan penghuni tetap seperti yang ada di kantor, pabrik dan juga markas militer tanpa mencari keuntungan. Pelayanan yang ada di markas militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelayanan di restoran ataupun institusi lainnya. Di markas militer, makanan yang disajikan merupakan hasil olahan dari tim dapur dan dilaksanakan di dapur yang sudah disediakan beserta dengan ruang makannya dan dalam penyajian makanannya menyesuaikan dengan golongan jabatan yang ada di militer itu sendiri. Markas militer di seluruh Indonesia harus memiliki dapur dan ruang makan untuk menunjang kegiatan rutin para prajurit TNI setiap harinya. Sebuah dapur harus didesain untuk memenuhi kebutuhan penerimaan, penyimpanan, persiapan, dan pengolahan makanan bagi konsumen. Hal ini didukung oleh pernyataan Fuller (1979:412) bahwa: “A kitchen is designed as an area where food is received, stored, prepared, and cooked prior to its presentation to the customer.” Disamping itu, unsur yang menjadi pendukung dari pembentukkan dapur dalam pemilihan peralatan salah satunya adalah menu. Walker dan Lundberg (2001:260) mengungkapkan: “The menu determines the equipment. Other variable include: a. The project volume of sales for each menu item: how many pieces of equipment will be needed b. Fixed or changing menu: fixed menu needs fewer kinds of equipment 3 c. Menu size: larger menu may call for a greater variety of equipment d. Speed of service desired: fast service may call for equipment of larger capacity e. Nutrition awareness and equipment selected: interest in nutrition brings an increased interest in the method of food preparation used” Dari ungkapan di atas, dapat dipahami bahwa unsur yang menentukan penggunaan peralatan dapur adalah banyaknya jenis bahan makanan yang dipergunakan, menu yang dimiliki, banyak porsi yang disajikan, ketepatan peletakan peralatan dan metode pemasakan yang akan digunakan. Hal ini didukung oleh ungkapan dari Pauli (1989:197) yaitu: “The menu must be planned to distribute the work load between the various pieces of equipment and to utilize all the equipment.” Maksud dari ungkapan di atas adalah menu harus direncanakan untuk menentukan banyaknya peralatan dapur yang dibutuhkan dan menentukan penataan peralatan dapurnya agar dapat memanfaatkan peralatan sesuai dengan kegunaannya dalam operasional kegiatan di dapur. Dalam hal ini, desain dapur yang tepat juga dapat dilihat dari tata letak peralatan dapurnya. Tata letak peralatan dapur sangat penting untuk menentukan kinerja seseorang dalam memasak. Dengan adanya tata letak peralatan dapur yang benar dan tepat, alur kerja seseorang menjadi terstruktur dan rapi sesuai dengan work triangle. Seperti yang dikemukakan oleh Lynch (2007:96) bahwa: “The work triangle is a layout 4 concept that lets you develop theory proposes that the sink, range and refrigerator be arranged in a triangular layout according to the following guidelines: a. Position of the triangle should be such that traffic flow will not disrupt the main function of the kitchen. b. Total distance between the corner of the triangle should be no more than 26 ft. And no less than 12 ft. c. Each side of the triangle should be between 4 ft. And 9 ft. in lenght.” Maksud dari work triangle adalah sebuah konsep tata letak peralatan dapur yang memungkinkan petugas/juru masak untuk bergerak di dalam wilayah kerja, terbatas meliputi area pencucian (sink), area masak dan area penyimpanan makanan di suatu bagian dapur. Contohnya dalam mempersiapkan nasi maka juru masak hanya bergerak di area kerja untuk mencuci beras, memasak nasi, dan menyiapkan nasi tersebut. Pemahaman penulis dari hasil studi pustaka tentang tata letak peralatan adalah susunan peralatan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Birchfield (2008:119) bahwa: “Layout is the arrangement of equipment to create efficient, safe, and ergonomically correct work areas.” Dengan terciptanya keamanan, kenyamanan, dan kebebasan bergerak dalam penataan peralatan dapur yang sesuai, maka petugas/juru masak menjadi lebih leluasa dalam melakukan pekerjaan. Menurut Lowe’s (2006:6) terdapat 5 (lima) tipe dapur yang ditentukan oleh tata letak peralatan dapur didalamnya, yaitu: 5 1. L-Shape Layout: Great for easy, efficient movement, and continuous counter space. Memiliki makna: jenis tata letak berbentuk huruf L yang mempermudah pergerakan petugas/juru masak untuk melakukan pekerjaannya. 2. U-Shape Layout: Very accessible layout for a single cook, but can also accommodate two. Memiliki makna: jenis tata letak berbentuk huruf U yang sangat menguntungkan petugas/juru masak yang bekerja sendirian maupun berdua dari sisi jarak jangkau saat bekerja. 3. G-Shape Layout: Adding on to a U-shape layout, can provide an extra section of cabinet and appliance, or create a convenient spot for dining or serving. Memiliki makna: jenis tata letak berbentuk huruf G yang menyempurnakan U-Shape Layout. 4. Corridor or Galley: Create a very different workspace for a single cook, but will be cramped for two. Good way to maximize space in a small area. Memiliki makna: jenis tata letak dengan kapasitas ruang kerja yang kecil untuk petugas/juru masak tunggal yang dapat memaksimalkan ruang dapur agar dapat bekerja secara efektif. 5. One-wall: The work triangle becomes a single line. This option can reduce the kitchen area and open the room for entertaining. Memiliki makna: jenis tata letak yang memanfaatkan ruang dapur menjadi satu garis lurus agar dapat mengurangi pergerakan yang tidak diperlukan. Sebuah dapur juga memerlukan penataan letak peralatan yang baik agar tidak menimbulkan alur kerja yang berantakan yang dapat mengganggu operasional dapur dalam penyajian makanan. Selain itu, penataan peralatan yang tepat sangat dibutuhkan agar mampu menciptakan kenyamanan, keamanan dan keleluasaan dalam bekerja. Seperti yang diungkapkan oleh Birchfield (2008:119) bahwa: 6 “When work areas are logically arranged according to the principles of good design and the equipment is carefully selected to meet the specific criteria of the operation, the space will yield a high level of efficiency and employee productivity. Effective layout thus depends on access to raw materials, attention to the flow of food and personnel in the production process, access to utensils and equipment, and ease of cleaning and sanitation.” Dari kutipan di atas, dapat dipahami bahwa apabila penataan peralatan diatur secara efektif dapat mempermudah operasional dan dapat menciptakan efisiensi dalam penggunaan peralatan serta alur kerja petugas/juru masak di dapur. Selain penataan peralatan, desain yang sesuai juga dibutuhkan dalam proses perancangan dan penataan letak peralatan dapur karena desain merupakan tata cara pengaturan fungsi dari seluruh peralatan. Sesuai ungkapan dari Powell (2005:1) bahwa: “Designing kitchen necessitates the integration of functional requirement, together with space which are pleasant to work in.” Untuk menunjang perancangan desain seperti yang diungkapkan Powell di atas, dibutuhkan tata letak peralatan yang harus disesuaikan dengan fungsi dari dapur itu sendiri, seperti yang diungkapan oleh Birchfield (2008:130) yaitu: “To create an efficient layout, each area of the food facility must be considered according to its function.” Adapun prinsip – prinsip dasar dari desain yang diperlukan agar menjadi efektif dan efisien dikutip dari Birchfield (2008:62) adalah sebagai berikut: “Efficient and effective designs should: Consider hazard analysis and critical control point 7 Be flexible and modular Basic Design Principles Show simplicity Create an efficient flow of materials and personnel Facilitate ease of sanitation and promote food safety Create ease of supervision Use space efficiently” Adapun pemahaman ungkapan di atas, untuk menciptakan ruangan dapur efektif dan efisien yang harus dilakukan adalah adanya analisis bahaya, dapat bergerak secara leluasa, menampilkan
Recommended publications
  • Laporan Penelitian Pusham
    LAPORAN PENELITIAN TAHUN ANGGARAN 2019 SKEMA PENELITIAN PUSAT STUDI HUKUM DAN HAM (PUSHAM) JUDUL PENELITIAN POLA PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN UNRI PANAM AKIBAT TUKAR GULING DALAM MENUNDUKUNG JAMINAN HAK ASASI MASYARAKAT RIAU DIBIDANG PENDIDIKAN TINGGI KETUA: DR. MUKHLIS R,SH.,MH NIDN : 0015057907 Anggota 1: Tengku Arif Hidayat Anggota 2: Dean Prakasa Hanif Sumber Dana : DIPA Universitas Riau Tahun 2019 Nomor Kontrak: 211/UN.19.5.1.3/PT.01.03/2019 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU 2019 HALAMAN RINGKASAN PENELITIAN Tanah mempunyai multiple value, maka sebutan tanah air dan tumpah darah dipergunakan oleh bangsa Indonesia, secara konstitusi dinyatakan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berkaitan dengan bumi atau tanah, maka dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok Dasar Agraria. Pentingnya Lahan bagi kepentingan dunia pendidikan sejalan dengan Pasal 31 UUD 1945 Menegaskan, ayat (1) hak mendapat pendidikan, Pada ayat (3) kewajiban Pemerintah, selain merupakan Hak Asasi sebagaimana Pasal 28 C ayat (1) UUD 1945, tentang Hak Asasi di bidang pendidikan. Demikian pentingnya pendidikan dan sarana yang menunjang pelaksanaan system pendidikan nasional, khususnya pendidikan tinggi, sehingga perlu jaminan ketersediaan tanah untuk menunjang pembangunan fasilitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan. Sering kali karena pentingnya peran tanah dalam kehidupan manusia, tanah menjadi objek yang rawan terhadap perselisihan atau sengketa antar manusia bahkan terjadinya berbagai tindak pidana disebabkan oleh faktor tanah sebagai objek kepemilikan, hal ini terjadi karena kebutuhan manusia akan tanah semakin meningkat, namun persediaan tanah relatif tetap. Kondisi obyektif tersebutlah yang menimbulkan berbagai konflik dan bentuk tindak pidana di bidang pertanahan yang terjadi, begitu juga halnya konflik pertanahan yang terjadi di atas lahan kampus UNRI Panam, yang berdiri di atas lahan setifikas 14 milik Pemerintah Provinsi Riau dan Lahan sertifikat 15 Milik Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
    [Show full text]
  • Shoot Died in the Unexpected Terroris in Review of Catching Processes from the Principle of Due Process of Law Pjaee, 17 (10) (2020)
    SHOOT DIED IN THE UNEXPECTED TERRORIS IN REVIEW OF CATCHING PROCESSES FROM THE PRINCIPLE OF DUE PROCESS OF LAW PJAEE, 17 (10) (2020) SHOOT DIED IN THE UNEXPECTED TERRORIS IN REVIEW OF CATCHING PROCESSES FROM THE PRINCIPLE OF DUE PROCESS OF LAW July Wiarti1 , Heni Susanti2 1,2Faculty of Law, Universitas Islam Riau Kaharuddin Nasution Street, Pekanbaru, Riau, Indonesia, Email: [email protected], [email protected] July Wiarti , Heni Susanti. Shoot Died In The Unexpected Terroris In Review Of Catching Processes From The Principle Of Due Process Of Law-- Palarch‟s Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology 17(10), 294-304. ISSN 1567-214x Key Words: Dead Shoot; Suspected Terrorist; Arrest; Due Process Of Law ABSTRACT The act of shooting dead is one of the actions that are often taken by the authorities in carrying out the process of arresting those suspected of being terrorists. Shooting dead means taking the life rights of a person even though it is uncertain whether they are indeed considered guilty or not. This means that they are sentenced not to go through the judicial process. In this case, it should also apply the name Due Process of Law. The issue raised is How are Arrangements about the Action of Dead Shoot According to Applicable Law? How is the shooting action on suspected terrorists in the Arrest process in terms of the Due Process of Law Principle? The results obtained by the author are actions that can be taken by the authorities in the use of weapons. Its use is also because there will be a harmful impact on the authorities and the community, there is no other way that can be done to stop the perpetrators, and to prevent the perpetrators from running.
    [Show full text]
  • Contribution to the Development of Kaharuddin Nasution Regional Riau (1960-1966)
    1 CONTRIBUTION TO THE DEVELOPMENT OF KAHARUDDIN NASUTION REGIONAL RIAU (1960-1966) Kiki Amalia*, Drs. Kamaruddin, M.Si**, Bunari, S.Pd, M.Si*** Email: [email protected], [email protected], [email protected] Cp: 081365097432 History Education Studies Program Education Department of Social Sciences Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: Kaharuddin Nasution was a military man who had served as governor of Riau. Its success in the insurgency in Riau made he was appointed Governor of Riau and replaces SM Amin on January 6, 1960. Methods used ini writing this is a historical method is Heuristic (Collection Source), Verification (Feedback Source), Interpretation, and the last is Historiography (Writing). Heuristic on stage using two authors is methods references dan methods field. Of research indicates that Kahruddin Nasution figures are a society which was instrumental in Riau regional development. At the time of Governor Riau, he was appointed, he built start of facilities and infrastucture. As for the construction of is Jalan Sudirman Pekanbaru, Jalan Gajah Mada, Jalan Diponegoro, University of Riau, Islamic University of Riau, Mosque An-Nur, Dwikora Stadium, and other like. Kaharuddin Nasution known to the public as a highly idealistic. Not only that, Kaharuddin Nasution also referred to as The Father of Riau Architecture. Keyword: Contribution, Kaharuddin Nasution, Development, Riau 2 KONTRIBUSI KAHARUDDIN NASUTION TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH RIAU (1960-1966) Kiki Amalia*, Drs.Kamaruddin, M.Si**, Bunari,S.Pd,M.Si*** Email: [email protected], [email protected], [email protected] Cp: 081365097432 Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Kaharuddin Nasution adalah seorang militer yang pernah menjabat sebagai gubernur di Riau.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama Pemerintahan
    1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama pemerintahan Orde Baru, TNI dan Polri yang menyatu dalam ABRI, telah terjadi dominasi militer pada hampir di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Militer juga difungsikan sebagai pilar penyangga kekuasaan. Konsep ini muncul sebagai dampak dari implementasi konsep dwifungsi ABRI yang telah menjelma menjadi multifungsi. Akibatnya peran ABRI dalam kehidupan bangsa telah melampaui batas-batas konvensional keberadaannya sebagai alat negara di bidang pertahanan dan keamanan. Integrasi status Polri yang berwatak sipil ke dalam tubuh ABRI dapat dikatakan sebagai pengingkaran terhadap prinsip demokrasi. Pengukuhan ABRI sebagai kekuatan sosial politik baru terjadi secara legal formal setelah keluarnya UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara. Lahirnya UU ini untuk lebih memantapkan landasan hukum dwifungsi ABRI, yang sebelumnya hanya diatur dalam Ketetapan MPR. Dalam UU No. 20 Tahun 1982 ditegaskan bahwa pengaturan peran sosial politik ABRI adalah sebagai kekuatan sosial yang bertindak selaku dinamisator dan stabilisator. Hal ini sebenarnya merupakan sebuah contradiction in terminis, karena bagaimana mungkin dinamisator dan stabilisator sekaligus dipegang oleh orang yang sama. Setidak-tidaknya ada dua pasal yang mendukungnya. Pasal 26 menyebutkan, Angkatan Bersenjata mempunyai fungsi sebagai kekuatan 1 2 pertahanan keamanan dan sebagai fungsi kekuatan sosial. Pasal 28 ayat (1) menegaskan, Angkatan Bersenjata sebagai kekuatan sosial bertindak selaku dinamisator dan stabilisator yang bersama-sama kekuatan sosial lainnya memikul tugas dan tanggungjawab mengamankan dan mensukseskan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Sementara itu dalam ayat (2) menyatakan, bahwa dalam melaksanakan fungsi sosial, Angkatan Bersenjata diarahkan agar secara aktif mampu meningkatkan dan memperkokoh ketahanan nasional dengan ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai masalah kenegaraan dan pemerintahan, serta mengembangkan Demokrasi Pancasila dan kehidupan konstitusionil berdasarkan UUD 1945.
    [Show full text]
  • Blografl Tokoh Perempuan Dari Surnatera
    b I do .run\ 801) v k 1 all( Vd/aalr - ~J(s) '* ya D. If2 2ed b 1 :' 1. , --L BlOGRAFl RANGKAYO H.J= SYAMSJDAR YAHYA (1914-1975) Tokoh Perempuan dari Surnatera Pusat Kajian iosialdudaya & Ekonorni (PKSBE), Fakultas Ilmu-llmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Padang '2010 BIOGRAFI RANGKAYO HJ. SYAMSIDAR YAHYA (191 4-1 975) Tokoh Perempuan Sumatera KATA ASKAH asli tulisan ini berasal dari serangkaian penelitian pendahuluan yang dikerjakan dalam beberapa tahap sejak pertengahan 2008. Mula-mula kami meminta kesediaan Sdr. Ferawati S.S., anggota tim peneliti freelance di Pusat Kajian Sosial-Budaya & Ekonomi (PKSBE), FIS, Universitas Negeri Padang untuk melakukan riset lapangan. Sembari melengkapi data penelitiannya, sejak pertengahan 2008 Ferawati sudah mulai membuat catatan- catatan lepas ke dalam draf -draf kasar dalam beberapa bab yang belurn lengkap datanya. Masih banyak bagian-bagian yang kosong, tetapi bagiamanapun ia sudah berhasil mengmpulkan sejumlah informasi awal yang dapat digunakan untuk memulai penulisan draft pertama pada akhir 2009. Draf awal naskah ini baru dapat dirampungkan akhir 2008. Itu pun masih ada sejumlah data lapangan yang mesti dilengkapi sambil meneruskan studi pustaka tankahan sekedarnya sebelum naskah ini dapat disempurnakan. Draf kedua mengalami penundaan karena Sdr Ferawati makin terlibat dengan kesibukan barunya , menyiapkan studi lanjutan dan kursus-kursus Inggris untuk ke Belanda. Tadinya saya sangat mengharapkan kesediaan Sdr Dr. Siti Fatimah,M.Hwn untuk menuntaskan buku ini. Terlebih lagi karena keahliannya dalam women studies. Namun karena keterikatannya dengan kesibukan yang tak terelakkan, beliau 'membenar ' kepada saya agar dicarikan yang lain saja, yang memiliki cukup waktu untuk melanjutkan riset ini. PKSBE akhirnya menemukan orang yang tepat untuk tugas in2 tatkala menemukan orang muda yang enerjetik.
    [Show full text]
  • An Analysis of Citizens' Understanding on Sharia Tourism
    WSEAS TRANSACTIONS on BUSINESS and ECONOMICS Zulkifli, Boy Syamsul Bakhri, Muhammad Yusuf An Analysis of Citizens’ Understanding on Sharia Tourism in Pekanbaru City, Indonesia ZULKIFLI, BOY SYAMSUL BAKHRI, MUHAMMAD YUSUF Department of Islamic Economics, Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau Province, INDONESIA [email protected], [email protected], [email protected] http://www.uir.ac.id Abstract: This study examines one aspect of global economic development, seven sectors of the Islamic economy have increased significantly in the past years, one of these is sharia tourism, which carries the "halal" concept in every product. In Pekanbaru City, sharia tourism has experienced remarkable development due to the vision of Pekanbaru City as “a city of Madani”. Thus, this study aims to determine the extent of Pekanbaru citizens’ understanding on sharia tourism. The theoretical framework used in this study suggests that citizens’ understanding can be assessed by defining, describing, identifying, mentioning, and declaring the object, purpose, target, guide, facility, culinary, relation, and agenda applied in sharia tourism. The qualitative descriptive method with qualitative research type is the methodology used in this study. The total population in this study includes1,038,118 people. Samples were taken from the entire population of 100 people using a sampling technique that utilizes Slovin's formula. Results show that about 83.86% of the Pekanbaru citizens have "very strong / know well" undestanding (81% to100%) of sharia tourism. Key-Words: halal, knowledge, pekanbaru city, sharia tourism 1 Introduction The development of the concept of sharia Sharia economy is an important part of the tourism originated from the type of pilgrimage and global economy, and in fact seven sectors of the religious tourism.
    [Show full text]
  • BOOK of ABSTRACTS
    BOOK of ABSTRACTS Conference Coordination Committee Prof. Daniella Jorge de Moura, Brazilian Society of Agricultural CHAIR: Ajit Srivastava, Professor, Biosystems and Agricultural Engineering; Latin American and Caribbean Association of Engineering, Michigan State University Agricultural Engineering Prof. Sreekala Bajwa, Chair, Agricultural and Biosystems Mr. Maimbo Malesu, Southern & Eastern African Rainwater Engineering, North Dakota State University Network, World Agroforestry Centre Mr. Darrin Drollinger, Executive Director, ASABE Mr. Joseph Mpagalile, U.N. Food and Agriculture Organization Prof. Dorota Haman, Head, Agricultural and Biological Engineering, Prof. Ademola Olorunfemi, Nigerian Society of Engineers University of Florida Mr. Jaime Orjuela Osorio, Colombian Association of Food Science Mr. Maynard Herron, Engineering Manager, AGCO Corporation, and Technology and President-Elect, ASABE Dr. N.C. Patel, Indian Society of Agricultural Engineers Dr. Terry Howell, Product Development Manager, McKee Foods, Prof. Vijaya Raghavan, Canadian Society of Bioengineering and Past-President, ASABE Dr. Amauri Rosenthal, Brazilian Corporation for Agricultural Prof. Prasanta Kalita, Director, ADM Institute of Post-harvest Loss Research Prevention Mr. Erik Schmidt, National Centre for Engineering in Agriculture, Prof. Dirk Maier, Associate Director, Global Food Security University of South Queensland Consortium, Agricultural and Biosystems Engineering, Iowa State Prof. C. Soerensen, Aarhus University, 2016 CIGR Conference University Mr. Alastair
    [Show full text]
  • Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology
    http://journal.uir.ac.id/index.php/JGEET E-ISSN : 2541-5794 P-ISSN : 2503-216X Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol 04 No 01 2019 RESEARCH ARTICLE Regression Model in Transitional Geological Environment For Calculation Farming and Production of Oil Palm Dominant Factor in Indragiri Hilir Riau Province Heriyanto 1,*, Detri Karya2, Tiggi Choanji3, Asrol1, Djaimi Bakce1, Elinur4 1 Department of Agribussines, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru, 28284. Indonesia. 2 Department of Economics, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru, 28284. Indonesia. 3 Department of Geological Engineering, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru, 28284. Indonesia. 4 Department of Agribussines, Universitas Riau, Jl. Bina Widya KM 12,5 Simbang Baru. Pekanbaru, 28293. Indonesia. * Corresponding author : [email protected] Tel. 082388011877 Received: January 1, 2019; Accepted: February 20, 2019. DOI: 10.25299/jgeet.2019.4.1.2600 Abstract Palm oil commodity is plantation sub-sector commodity which can increase the income of farmers and communities, providers of raw material processing industries that create added value. Cultivated by smallholders self consists of land area, peatlands tidal, coastal peatlands and coastal lands. Differences typology of this land will contribute to the different productions. Generally, this study aimed to analyze the factors of production and farming oil palm, according to the typology of land Specifically aimed to analyze the production and cultivation of oil palm as well as the dominant factor affecting the production Kalapa smallholders' according to the typology of the land and to formulate policy implications of oil palm development patterns of the people in Indragiri Hilir in Riau province.
    [Show full text]
  • Daftar Fasilitas Asuransi Kesehatan Tingkat Pertama
    DAFTAR FASILITAS ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROVINSI KANTOR REGIONAL KANTOR CABANG NAMA DATI2 KODE PPK NAMA PPK ALAMAT PPK TELF. PPK N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080010 KLINIK POLRES ACEH BARAT SWADAYA N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080011 KLINIK POLRES ACEH BESAR IMBRAHIM SAIDI NO. 1 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080012 KLINIK SPN SEULAWAH BANDA ACEH MEDAN KM 61 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080009 SIKES LANUD ISKANDARMUDA JL. PANTE PERAK BANDA ACEH N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U002 DR. IMRAN A. GANI DESA LAMTEUNGOH 85260153917 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U007 DR.MUHAMMAD ALI JL.SULTAN ISKANDAR MUDA NO.1 81269124571 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U008 KLINIK AISHA - 10 JL.T.ISKANDAR SIMPANG COT IRI 08126910292 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U004 KLINIK M.C MEULIGO BUNDA JL.B.ACEH-MEDAN 10LR.REFORMASI 06517413589 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U005 KLINIK MEURASI LAMBARO JL.BANDA ACEH-MEDAN KM 4,5 0811684550 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U001 DR. FIA DEWI AULIANI, MARS Jl.BANDA ACEH-MEDAN KM 25 0651-92195 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U010 KLINIK AISHA - 07 JL. BANDA ACEH-MEULABOH 08126910292 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB.
    [Show full text]
  • Zapin Melayu Pada Kelompok
    ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR Tesis Oleh Muhammad Husein NIM. 097037008 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 1 Universitas Sumatera Utara ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR T E S I S Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dalam Program Studi Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh Muhammad Husein NIM. 097037008 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 1 Universitas Sumatera Utara Judul Tesis : ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR Nama : Muhammad Husein Nomor Pokok : 097037008 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Menyetujui Komisi Pembimbing Drs. Irwansyah Harahap, M.A. Drs. Fadlin, M.A. NIP. 196212211997031001 NIP. 196102201989031003 Ketua Anggota Program Studi Magister (S2) Fakultas Ilmu Budaya Penciptaan dan Pengkajian Seni Dekan, Ketua, Drs. Irwansyah Harahap, M.A. Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 196212211997031001 NIP. 195110131976031001 Tanggal lulus: 16 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal 16 Agustus 2011 PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS Ketua : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. ( ______________ ) Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. ( ______________ ) Anggota I : Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( ______________ ) Anggota II : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. ( _______________ ) Anggota III : Drs. Fadlin, M.A. ( _______________ ) Universitas Sumatera Utara ABSTRACT In speaking of Zapin writer is inseparable from an understanding of history because it starts from the origin, the entry process, adaptation, to exist until now which is a periodization of history.
    [Show full text]
  • Daftar Jemaah Berhak Lunas Tahap I Tahun 1441H/2020M Provinsi Riau
    DAFTAR JEMAAH BERHAK LUNAS TAHAP I TAHUN 1441H/2020M PROVINSI RIAU BERHAK LUNAS TAHAP 1 KODE NO NO. PORSI NAMA ALAMAT KECAMATAN EMBARKASI 1 0400024451 NURDINA JL.H.AGUS SALIM NO.120 PEKANBARU PEKANBARU KOTA BTH 2 0400053192 MULIANIS JL M ALI RASYID RT 01/03 BANGKINANG BANGKINANG BTH 3 0400062253 ROSMANNA DSN BUKIT AGUNG RT 004/001 KEC BKN BARAT BANGKINANG BARAT BTH 4 0400063603 ROSNI JL T UMAR NO.26 RT 03/03 KEC BANGKINANG BANGKINANG BTH 5 0400064546 GUSTRI MULYENNI JL.TRIMAS NO.73 RT 002/013 TEMBILAHAN BTH 6 0400064549 MUHAMMAD NASIR JL.TRIMAS NO. 73 RT 002/013 TEMBILAHAN BTH 7 0400065480 SY. SALFIAH, S.PD JL. SIDOMULYO SLP TEBING TINGGI/TBG TINGGI TIMUR BTH 8 0400065554 YULIANA NINGSIH JL.SEMBILANG NO.078 RT/RW 01/05 RUMBAI PESISIR BTH 9 0400068391 SARTINI BANJAR PANJANG RT/RW 12/04 KEREMUTAN BTH 10 0400068414 HARDIATI AIR TIRIS RT 005/006 KEC KAMPAR KAMPAR BTH 11 0400069642 GINEM SIALANG BARU RT.018 RW.004 LUBUK DALAM KERINCI KANAN, LUBUK DALAM BTH 12 0400070694 AHMAD RIVANI JL ENGSEL TAMPAN BTH 13 0400070821 MUHAMMAD ADNAN NOOR JLN PUYUH NO 26 SUKAJADI BTH 14 0400070842 NURSIN JL.PATIN NO.4 RT/RW 05/04 MARPOYAN DAMAI BTH 15 0400070871 DALWI URFA PUTRA HAMANDA JL H AGUS SALIM I NO.58 PEKANBARU KOTA BTH 16 0400071135 AGUSTAR JL DATUK TABANO GG NANGKA RT 008/003 BANGKINANG BTH 17 0400071137 EDO PERNANDO PUTRA JL DATUK TABANO GG NANGKA RT 008/003 BANGKINANG BTH 18 0400071380 NURMA BALAM MERAH RT/RW 01/01 BUNUT BTH 19 0400072234 SAHAR DUSUN I RT 01 RW 01 KEPENUHAN HULU BTH 20 0400072538 ZAINAL ABIDIN NGASO RT/RW 01/03 TANDUN BTH 21 0400072961 JONI HENDRA JL MATARAM RT/RW 05/03 MANDAU BTH 22 0400073748 HENDRI JL.
    [Show full text]
  • ABSTRACT the 12Th International Symposium on City Planning and Environmental Management in Asian Countries
    ABSTRACT The 12th International Symposium on City Planning and Environmental Management in Asian Countries Chung-Ang University, Seoul, Korea 2019Nov. 1-4 Seoul KOREA AURG Asian Urban Research Group ISSN 2434-7671 Published by: Asian Urban Research Group Faculty of Human-Environment Studies, Kyushu University Motooka 744, Nisi-ku, Fukuoka 819-0385, Japan http://aurghp.com/ Ⓒ 2019 Asian Urban Research Group All communications should be addressed the group. No portions of the proceeding ABSTRACTS THE 12TH INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON CITY PLANNING AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT IN ASIAN COUNTRIES ORGANIZERS Asian Urban Research Group (AURG) CO-ORGANIZERS School of Architecture and Building Science, Chung-Ang University, Korea Department of Architecture and Civil Engineering, Toyohashi University of Technology, Japan Department of KANSEI Design Engineering, Yamaguchi University, Japan Kyushu University Institute for Asian and Oceanian Studies (Q-AOS) Faculty of Engineering, Hasanuddin University, Indonesia Department of Urban Engineering, BK21 Plus, Gyeongsang National University, Korea Subcommitee on Fostering Global Human Resources in Asia Cities, AIJ Sustainable Urban Architectual Environment in Asia, CAMPUS ASIA Pilot Program, Kyushu University, Japan SUPPORT Architectural Institute of Japan Kyushu Branch of City Planning Institute of Japan SEOUL , KOREA NOV. 1 - 4, 2019 i PB ORGANIZING COMMITTEE Asian Urban Research Group INTERNATIONAL PROGRAM COMMITTEE Advisor Satoshi Hagishima (Professor Emeritus, Kyushu University, Japan) Chairman Akira
    [Show full text]