INFO2 INFO YANG MENDEBARKAN: Punden Berundak, Toba Purba, Banjir Besar, Wawasan , Gunung Padang

Primadi Tabrani

Abstract This article is not yet a real research; it is more as a deep reflection. But those deep reflections are worth to be researched thoroughly by experts from many fields of study integratingly. Thinking of people in land-continent with many countries as Europe is different then thinking of people in one country as , a maritime-continent. In land-continents thinking, sea is to separte, in maritime-continent Indonesia with its islands, sea is to unite, wawasan Nusantara as old as prehis- tory. Each country in a land-continent are eager to differentiate and defend to other countries by ethnic, language, religion, ideology, while in Indonsia as a maritime-continent, we is one country, several parts are slightly different but we are “one”: “”. In land-continent countries, a city with walls fortification, a country with great walls fortification are usual. While it is not so in Maritime-continent Indonesia, as is Trowulan the capital of the great empire . Our school books says that the population of Indonesia comes from Asia, 5000 BC and 2000 BC, while it is known that the migration of homosapiens has reach West Nusantara about 60 – 80.000 BC, and experienced the ancient Toba Mountain great explosion and the three great floods. The west theory said that Indonesia is a country between two continents and two aceans, where culture, etnic, nation, religion, etc, criss cross ofer it. So Indonesia ’has nothing’. No local genius. Nusantara people cruises the Pacific and before Christ, the Atlantic in the first cen- tury. What about ”Atlantis” and ”Eden in the East” situated in Sundaland, that alter the world culture, history & development? Has all this a connection with the mistery of Gunung Padang?

Keywords: Land-continent thinking, Maritime-continent thinking, Wawasan Nusantara, Bhinneka Tunggal Ika, Gunung Padang.

INFO MENDEBARKAN 1: begitu berbeda, oleh sebab itu mengapa lokasi- Manusia Benua-Darat lokasi unik ini tak boleh merdeka?” (isu RMS Banyak turis ”Barat” yang mengunjungi berb- misalnya). agai pulau, daerah, suku, di Indonesia terpesona Cara berfikir seperti ini tidak penulis sebut keunikan setiap lokasi. Celakanya dengan sikap cara berfikir ”Barat”, tapi cara berfikir ma- ”samasekali tidak bersalah”, terpesonanya dilan- nusia ”Benua-Darat” (Afrika, Asia, Eropa). jutkan dengan pertanyaan yang membuat kita Di Eropa jumlah negara puluhan, sedangkan kelabakan. ”Satu dengan yang lain begitu unik, kita Negara Kesatuan Republik Indonesia.

102 Di fihak lain kita bingung mengapa pen- duduk asli Amerika (Indian) dan penduduk asli Australi (Aborigin) tak boleh merdeka, bahkan sebagian harus hidup di dalam ghetto-ghetto di negerinya sendiri?! Mengapa pula di berbagai wilayah di trio benua-darat tsb seakan ”tiada hari tanpa perang?”. Untuk membedakannya, cara berfikir kita ti- dak penulis sebut cara ”Timur”, tapi cara ber- fikir manusia Benua-Maritim dengan kepu- lauannya : 75% Lautan dan 25% kepulauan.

Manusia Benua-Darat Umumnya diakui bahwa manusia muncul di benua Afrika dan kemudian menyebar ke seluruh panca benua: Afrika, Eropa, Asia, Aus- trali, Amerika. Perkembangannya, penyebaran- nya dan perubahannya sepanjang sejarah manu- Gambar 1. Tembok Besar Cina sia melalui jalur-jalur yang berbeda ke berbagai lokasi dengan lingkungan alam yang berlainan menyebabkan suatu saat ketika mereka ber- Dan saat ini masih berkecamuk ”tiada hari tan- temu kembali, seakan lupa bahwa mereka mer- pa perang”, baik di kawasan terbelakang seper- upakan anak cucu nenek moyang Afrika yang ti perang etnik di Afrika, maupun di kawasan sama. Setiap kelompok etnik dengan bahasa, modern, seperti perang ’saudara’ di: Irlandia, wilayah, kepecayaan yang berbeda, cenderung Yugoslavia, Siria, Irak, Yaman, Afganistan, Paki- jadi ”fundamentalis” yang siap berperang untuk stan, perang segitiga Kroasia-Bosnia-Serbia, dan mempertahankan hak hidupnya karena khawatir di Chehnya. dilibas oleh kelompok etnik yang lain. Sejarah Memasuki abad XV ulah manusia perkembangan kebudayaan di trio benua-darat benua-darat ini tetap dipraktekkan pada saat Afrika-Eropa-Asia sejak prasejarah memang di- mereka ”menemukan” benua baru Amerika dan hiasi dengan beberapa lembaran hitam peristiwa Australi. Pembantaian bangsa Astec dan Maya, ”meghilang”nya etnik/bangsa, baik karena diu- pelibasan suku-suku Indian Amerika, kelom- sir, dibantai, atau dilibas, baik di Afrika, Eropa, pok Ku Klux Khan yang rasialis di Amerika, Timur Tengah, Asia. Salah satu puncaknya ada- pemusnahan suku Aborigin Tasmania. Penggir- lah pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman. Tiap ingan ke ghetto-ghetto bagi Indian Amerika dan etnik/bangsa harus selalu waspada dan belum Aborigin Australi. Untunglah abad ke XX tiba merasa aman bila tetangganya belum ditakluk- hingga bangsa yang ”maju” itu malu bila tetap kan. Bila tak mampu, maka mereka membuat meneruskan tradisi berfikir manusia Benua-Da- pertahanan. Istana benteng, kota bertembok rat. benteng, batas negara bertembok benteng, mer- upakan hal yang biasa. Tentu saja ada beberapa pengecualian, suku/ bangsa(?) Gipsi, yang walaupun punya bahasa Sejak kerajaan Mesir Kuno, Mesopotamia, sendiri, tapi hidup sebagai pengembara, tanpa Caesar, Roma, Iskandar Agung, kota benteng Aleppo, tembok besar Cina, Napoleon, Hitler, negara, tanpa lokasi. Karena itu perlu ”damai” Stalin, kesemuanya mengulang pola berfikir dengan Etnik/bangsa yang lain yang ditemuinya yang sama: agresip atau defensip. sepanjang pengembaraan mereka.

103 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 INFO MENDEBARKAN 2: Australia, Virginia, Australia) menyebut bahwa Manusia Benua-Maritim & Kepulaunnya perantauan Nusantara tersebut telah mencapai Jaman Es Quartair sudah dimulai sekitar Australi sekitar 60.000 SM. Chaloupka juga 110.000 SM. Sejumlah pakar, antara lain Mike menyebut bahwa telah ditemukan garca (gambar Morwood, 2002:3 ( Vision from the Past, Smithso- cadas) prasejarah di Australi sejak sekitar 50.000 nian Institution Press), menyebut bahwa sekitar yang lalu (lebih tua dari garca prasejarah Eropa 80.000 – 60.000 tahun yang lalu, pengembaraan seperti Altamira, Dordogne, Lascaux,!!). Pada- manusia benua-darat yang muncul di Afrika dan hal seamula teori pakar Eropa menyebut bahwa telah berkembang manjadi homosapiens tiba di garca prasejarah bermula di Afrika dan Eropa tepi laut Asia Tenggara. Berbagai gelombang lalu menyebar dan akhinya sampai ke Australi. migrasi manusia yang telah memiliki tradisi ”Benua-Darat” puluhan ribu tahun di belakang- INFO MENDEBARKAN 3: nya memasuki wilayah Nusantara. dan tertahan Katastrofi Purba: Ledakan dahsyat Toba cukup lama (puluhan ribu tahun) di ’Nusantara Purba, Siklus Budaya Barat’. Ini karena dimasa itu ada ’Garis Huxley’ dan ’Garis Weber’ yang merupakan palung laut Ketika jalur migrasi manusia dari Afrika yang yang sangat dalam, hingga migrasi manusia ma- sudah berkembang menjadi Homosapiens telah sih lewat jalan darat, baik yang dari Asia maupun mencapai Asia Tenggara dan tertahan di Nusan- yang dari Taiwan dan Hainan. Mengarungi lau- tara barat, gunung Toba Purba meletus. Letusan tan ke pulau-pulau di samudera Pasifik belum gunung api terdahsyat di dunia (sekitar 74.000 terjadi karena teknologi menyeberangi laut be- SM). Sejumlah pakar menyebut hal ini, antara lum berkembang. ”Belajar” menyeberangi laut lain Stephen Openheimer (1999, EDEN IN dangkal yang banyak pulaunya dan berdekatan, THE EAST, George Wiedenfield & Nich- dengan garis pantai yang masih melebar di masa olson, Ltd, England). Bandingkan kedahsyatan Letusan Toba purba dengan Vesuvius, Tambo- ra, Karakatau, dan sebagainya.

Gambar 3. Ledakan Toba Purba

Rangkaian letusan berlangsung sela- Gambar 2. Paparan Sunda dan Sahul ma 9-14 hari. Debu dan material vulkanis me- nembus atmosfer dan menyebar keseluruh prasejarah, justru terjadi dari Jawa dan Kaliman- dunia. Nyaris 10 tahun dunia dalam keadaan tan ke gugusan pulau di timurnya sampai Pap- “remang-remang”. Banyak species hewan dan ua dan Australi. Mike Morwood dan George tumbuhan yang punah. Jalur migrasi homosa- Chaloupka (1993, Jouney in Time, Reed Books of piens terputus dan perkembangan homosapi-

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 104 ens nyaris terhenti dan punah. Terjadilah siklus Dari gambar gambar tampak bahwa migrasi budaya, budaya seakan dipaksa mulai lagi dari baru pasca Toba Purba meledak dan banjir ban- ‘awal’. Demikianlah migrasi homosapiens yang jir besar, ada yang dari Nusantara Barat menyu- terputus dan telah tiba di Asia tenggara dan sur pantai laut Cina Selatan ke arah Hainan dan tertahan di Nusantara barat berhasil melak- Taiwan (bukan sebaliknya!) yang saat itu masih sanakankan migrasi “baru”. Migrasi baru inilah merupakan bagian dari paparan Sunda. Tentun- yang kemudian menyebar keseluruh dunia. ya sebagian melalui laut ke Pasifik, ke Australia dan Tasmania. Perahu seperti apa yang mereka pakai? INFO MENDEBARKAN 4 Katastrofi Purba: Banjir banjir besar, Siklus Budaya Selain itu kini telah diketahui adanya tiga ban- jir besar yang melanda paparan Sunda & Sahul, (termasuk Asia Tenggara), di akhir jaman es: sekitar 14.000, 11.000 dan 8.000 SM yang diaki- batkan mencairnya es di kutub hingga permu- kaan laut naik. Ini disebut sejumlah pakar an- taranya Stephen Openheimer. Banjir besar yang Gambar 5. Paparan Sunda terakhir begitu dahsyat dan menenggelamkan semua dataran tinggi di paparan Sunda (warna Kedua data mutakhir tsb dipicu oleh kelabu pada peta ) dan paparan Sahul. Sementa- adanya pakar Benua-Darat (Barat) yang menaf- ra itu, perlahan muncullah kepulauan Nusantara. sirkan banjir besar dengan hilangnya “benua” Proses ini memakan waktu lebih dari 60.000 ta- Atlantis yang menurut mereka adalah Indo- hun. Penghuni Nusantara berulang kali terpak- nesia. Ada pula yang menyebut Asia Tenggara sa mengungsi menghindari katastrofi-katastrofi (termasuk Nusantara Barat) dimasa itu sebagai tersebut. “Eden in the East” yang porak peranda karena ledakan dahsyat Toba Purba dan bencana ban- jir banjir besar. Kesemuanya berpendapat bah- wa kebudayaan “Nusantara Barat” telah sangat tinggi, termasuk teknologinya. – kita bedol desa – membawa apa yang bisa dibawa saat men- gungsi keluar pada peristiwa rangkaian banjir banjir dan gempa gempa kecil dan sedang. Se- dang pada saat katastrofi dahsyat tentu tak mun- gkin. Yang pasti dalam bentuk ‘budaya abstrak’, yang ada dalam benak, pikiran, imajinasi nenek moyang kita, untuk dibudidayakan di tempat pe- ngungsian kelak.

Gambar 4. Migrasi Baru INFO MENDEBARKAN 5: Kini telah diketahui rute darat pengung- Gunung Padang, Katastrofi Purba, sian penghuni Nusantara Barat yang bukan han- Mitigasi Bencana. ya ke Asia, tapi sampai ‘kembali’ ke (back to) Af- Ada 3 banjir besar (14.000, 11.000 dan 8.000 rika, lanjut ke Australia dan Tasmania, ke Eropa. SM) disamping banjir sedang dan kecil diantara-

105 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 banyak gangguan gempanya!! Ini menunjukkan bahwa mengalami sejumlah gempa dan sejum- lah banjir, diantaranya dua banjir besar sebelum banjir besar terakhir (8000 SM) menyebabkan penduduk Nusantara mampu mengembangkan konstruksi teknologi bangunan tahan katastrofi dan mengembangkan mitigasi bencana!! Ketiga tingkat itu diduga dibangun oleh ’budaya’ yang Gambar 6. berbeda dan berjarak puluhan ribu tahun. Luas Rekonstruksi imajiner punden kompleks diduga sekitar 75 hektar (10 kali luas berundak Gunung Padang ) Baik teori ”Atlantis” mapun ”Eden in the East” menilai bahwa budaya Nusantara Barat pada saat banjir banjir besar sudah sangat tinggi dibanding budaya di bagian dunia yang lain yang berdasar teori lama masih berada di jaman Megalitikum yang ’primitip’. Oleh sebab itu muncul teori baru bahwa perkembangan ke- budayaan tak selalu ’linier’. Bahwa suatu budaya yang sudah maju, bisa ’musnah’ akibat katastro- fi dahsyat purba, dan terjadilah sikulus- kebu dayaan, perkembangan budaya di wilayah tsb seakan harus mulai dari permulaan lagi.

Gambar 7. Punden berundak Banten, dari jaman Rekonstruksi imajiner seluruh kompleks prasejarah (sesudah katastrofi katastrofi purba) Punden berundak Gunung Padang seakan membenarkan hal itu. Kebudayaan seak- an kembali dari awal mula. Punden berundak nya, dan sesudahnya. Banjir terdahsyat yang me- Candi Borobudur dari tahun 800 M dan pun- nenggelamkan semua dataran tinggi dan mem- den berundak Candi dari tahun 1437 M porak perandakan permukaannya di Nusantara pun kalah hebat dengan kehebatan punden be- Purba terjadi di tahun 8.000 SM. Apa yang terja- rundak Gunung Padang (diduga antara 24.000 di di banjir banjir sebelum 8000 SM, apakah ne- – 9.500 SM). nek moyang kita belajar dari berbagai katastrofi tsb dan mengembangkan mitigasi bencana? Dalam hubungan ini misteri Gunung Padang jadi menarik. Skala tarichnya ‘berdeka- tan’ dengan tarich katastrofi purba tsb. Didu- ga punden berundak Gunung Padang di Jawa Barat mulai dibangun sekitar 24.000 SM dengan perioda peralihan 15.000 SM, 10.500 SM dan 9.500 SM, terdiri dari empat tingkat dan tingkat terakhir (dipermukaan) sampai pada bentukn- ya yang sekarang. Bagian permukaan ini porak peranda karena katasfrofi purba. Namun tiga tingkat dibawahnya konstruksinya tetap terjaga, Gambar 8. walaupun Gunung Padang berada dalam wilayah Punden Berundak candi Borobudur. sesar Lembang dan sesar Cimandiri dengan

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 106 Gambar 9. Gambar 11. Punden Berundak candi Sukuh. Punden Berundak - Piramid Mesir.

Gambar 10. Punden Berundak Prasejarah di Banten Gambar 12. Punden Berundak Mesopotamia

Bagaimana dengan banjir besar ter- dahsyat tahun 8000 SM yang menenggelamkan seluruh dataran tinggi di Nusantara Purba dan memporak perandakan pemukaannya? Tentun- ya tak ada pilihan lain selain mengungsi . Kare- na banjir besar terakhir meliputi seluruh Sunda land dan Nusantara Purba, tak ada pilihan lain ngungsi jauh jauh – terjadi ’migrasi migrasi baru lagi’. Gambar 13. Kini mulai tampak ‘benang merah’ pun- Punden Berundak Aztec di Mexico den berundak prasejarah Nusantara dengan Pi- ramida Mesir (sekitar 2500 SM) yang merupa- Mungkinkah kesemua punden berundak di ’luar kan pengembangan punden berundak. Begitu Nusantara’ bermula dan merupakan penyebaran pun punden berundak - Ziggurat (sekitar 2000 serta perkembangan budaya Nusantra Purba SM) Mesopotamia, serta punden berundak di dengan tradisi ’bedol desa’nya, saat mengungsi Mexico Amerika Selatan (berkembang diantara dari bencana bencana dan katastrofi katastrofi 3 SM – abad 9 M). purba tsb?

107 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 INFO MENDEBARKAN 6: menyusuri sungai atau pantai, tapi pula perahu Sejarah Kebudayaan yang ’keliru’ layar antar pulau. Misalnya di pulau Muna di Su- Sementara itu yang di”ajar”kan para pakar lawesi Tenggara, pulau Kei Kecil (lihat gambar), benua-darat (barat) adalah bahwa cikal bakal di Maluku Tenggara, dan di Kalimantan Timur. manusia di Nusantara merupakan mereka yang masuk dari Asia 5000 SM (Proto Melayu) dan 2000 SM (Deutro Melayu). Semua buku sejarah kebudayaan di sekolah-sekolah kita juga menye- but seperti itu. Padahal telah disebut dipermu- laan tulisan ini bahwa manusia Afrika yang telah berkembang jadi homosapiens telah mencapai Gambar 14. Garca P. Kei Kecil Nusantara Barat antara 80.000 SM dan 60.000 SM, dan sempat mengalami katastrofi purba be- Jadi berbeda dengan gambar gua (garca) praseja- rupa letusan maha dahsyat gunung Toba Purba. rah di Eropa (Altamira, Dordogne, Lascoux, dan sebagainya) yang langka perahu layar. Di jaman es Quartair yang merupakan jaman es terakhir, naik turunnya permukaan laut Perahu cadik khas Nusantara yang sejak pada Paparan Sunda dan Sahul, menyebabkan dulu ada dari Sabang sampai Merauke, dari P. berkali kali garis pantai berubah maju mundur. Miangas sampai P. Rote, juga tersebar di seluruh kawasan Austronesia. Masalah ini juga diklaim Merasa senasib sepenanggungan kare- para pakar teori benua-darat (barat) yang menye- na digembleng oleh Jaman Es Quartair ke arah but bahwa perahu cadik merupakan ’milik’ pen- terbentuknya kepulauan Nusantara, yang me- duduk pulau-pulau di Pasifik, padahal berdasar makan waktu puluhan ribu tahun, para imi- sejarah, dan perkembangan lingkungan yang gran tsb melebur jadi indo-Indonesia. Manusia telah diuraikan sebelum ini, ’pantasnya’, cadik pendatang bertradisi benua-darat itu ditransfer lahir di Nusantara, kemudian menyebar ke Aus- oleh lingkungan Nusantara menjadi manusia tronesia. Di Western Australian Maritime Muse- kepulauan di Benua-Maritim (sejak semula men- um tersimpan koleksi perahu (outrigger canoe) cakup Sumatera sampai Papua). Peristiwa ber- cadik ganda memakai layar berasal dari pulau transformasinya bagian benua (paparan Sunda Lombok. Usianya 50.000 tahun!? Memang, wa- dan Sahul) jadi benua-maritim dan kepulauan- laupun langka, ada pakar Maritim benua-darat nya adalah peristiwa langka dan satu-satunya di (barat) yang menyebut bahwa teknologi perahu bumi ini! cadik lahir dan dikembangkan oleh penduduk Nusantara yang bertanggung jawab atas penye- barannya ke Afrika Timur dan Oceania. INFO MENDEBARKAN 7: Pelayaran antara Madagaskar dan Asia Teng- Wawasan Nusantara Setua Prasejarah gara sudah mulai ramai sejak abad pertama Benua-Maritim, Kepulauan dengan laut sebagai Masehi (mungkin sebelum abad pertama Mase- pemersatu telah begitu menyatu dengan pen- hi), sejumlah pakar menyebut bahwa pelaut-pe- duduk Nusantara, mereka satu-satunya pen- laut Nusantara memegang peranan yang besar. duduk bumi yang menyebut negerinya tidak Antara lain Van der Meulen, SJ., 1988, dengan country/fatherland/motherland, tapi Indonesia Diambang Sejarah, Penerbit Kanisius, tanah air. Jadi ’wawasan Nusantara’ sudah setua Yogya dan Soedjoko 1981, Ancient Indonesian prasejarah. Tanah-air-laut-perahu, gambar pera- Technology, Shipbuilding and Arms production around hu sudah diabadikan di garca prasejarah Indo- the XVI century, dalam Aspects of Indonesian Arche- nesia, seperti di , Kalimantan, , ology, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional,Jakar- Arguni, Papua. Tidak hanya sampan untuk ta.

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 108 SM, sampai banjir besar pertama (14.000 SM), dan banjir besar kedua (11.000 SM) garis pantai Sundaland masih mirip. Baru setelah banjir be- sar terakhir, (8.000 SM), maka semua dataran tinggi di paparan Sunda dan Sahul tenggelam. Proses terbentuknya Nusantara baru selesai sekitar 5.000 SM. Jadi manusia dari Afika itu, dimasa prasejarah masuk ke Nusantara Barat, tertahan lebih dari 60.000 tahun di Nusantara Barat, berkembanglah bahasa Nusantara Barat. Setelah ledakan Toba Purba dan banjir-banjir besar, lahirlah migrasi baru, antara lain menyu- sur pantai Asia ke arah Hainan dan Taiwan (bu- Gambar 15. Cadik Prasejarah kan sebaliknya!) yang saat itu masih merupakan bagian dari paparan Sunda (lihat gambar). INFO MENDEBARKAN 8: Mengkerdilkan Manusia Nusantara Para penjajah, sesuai teori teori benua-darat (barat), menyebut Nusantara sebagai kepulauan diantara dua benua, dua samudera, tempat per- lintasan bangsa-bangsa, ajaran, agama, ilmu dsb- nya. Ini dilanjutkan dengan menyebut manusia Nusantara ’tak punya apa-apa’. Apapun ’kepan- daian’ yang kita miliki asalnya dari ’luar’. dari India, perunggu dari Dongson, perahu dari Hunan, dsbnya. Pokoknya tidak ada kejeniusan lokal. Para pakar prasejarah Indonesia, masalah ini perlu diluruskan!!

INFO MENDEBARKAN 9: Gambar 16. Sundaland Perantauan Nusantara Masih ada teori manusia benua-darat yang ma- Dimasa itu ada palung laut yang dalam sih diakui sampai hari ini. Karena Nusantara di antara Asia dengan Filipina, Kalimantan dengan ”cap” tak punya kepandaian apa apa, maka teori Sulawesi dan antara Filipina dengan Sulawe- benua-darat mengklaim bahwa penyebaran ma- si. Ini menghambat penyebaran ke samudera nusia Asia ke Pasifik adalah bangsa Mongol dari Pasifik, sebab belum dimiliki alat penyeberan- Cina, begitu pula ’penemuan’ Madagaskar . Me- gan yang memadai. Belajar” menyeberangi laut mang dari segi ciri-ciri fisik ada kemungkinann- dangkal yang banyak pulaunya dan berdekatan, ya. Padahal telah disebut bahwa migrasi homo- dengan garis pantai yang masih melebar di masa sapiens telah mencapai Nusantara barat sekitar prasejarah, justru terjadi dari Jawa dan Kaliman- 80.000 – 60.000 SM. Dan mereka tertahan di tan ke gugusan pulau di timurnya smpai Papua Nusantara Barat, puluhan ribu tahun lamanya. dan Australi. Kemudian dengan mengembang- Sejak migrasi manusia tiba di Asia Tenggara, kan teknologi maritim yang makin lama makin meletusnya gunung Toba Purba (74.000 SM), canggih, jauh lebih canggih dari Eropa pada jaman es Quartair yang dimulai sekitar 110,000 masa yang sama, jejak jejak budaya penduduk

109 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 kawasan Nusantara ini menyebar ke seluruh ka- ka, Penerbit Mizan, Bandung). Ada tenun Asia wasan Austronesia: samudera Pasifik / Hindia. Tenggara yang muncul di Amerika Selatan dan Oleh sebab itu yang lebih besar pengaruhnya jagung dibawa oleh pelaut pedagang Nusantara pada rumpun bahasa Di Austronesia adalah Ba- dari Amerika Selatan menyeberangi Samude- hasa Nusantara Barat dibanding dengan baha- ra Pasifik ke Asia Tenggara , kemudian jagung sa Cina, Burma atau Indo-Arya. Kemungkinan menyebar ke India, Laut Tengah, Eropa dan berbagai bangsa yang masuk ke Sundaland be- Afrika, sebelum era Columbus. Semula diduga rasal dari Cina, Burma, Indo Arya, dsb, mele- jagung dibawa Columbus dari Amerika Selatan bur jadi Nusantara Barat dan baru menyebar ke Eropa!!. ke Austronesia. Ini bisa menjelaskan adanya ci- ri-ciri fisik Mongol, Burma, Indo Arya, dsb, di INFO MENDEBAKAN 10: Pasifik. Nusantara mengarungi semua samudera Sebelum Masehi manusia Nusantara telah men- capai Madagaskar. Perantauan Nusantara datang dalam beberapa gelombang dan berhasil mendi- rikan kerajaan Merina. Perdagangan Sriwijaya (sekitar pertengahan abad pertama) telah men- jangkau Madagaskar. Sekitar 800 Masehi ped- agang pelaut Nusantara telah membuka Rute Kayu Manis (asalnya dari Maluku) sampai ke kota Acra di pantai barat Afrika. Kayu man- is yang ada di Acra itu dibawa oleh pedagang pelaut Nusantara melalui samudera Hindia dan Gambar 17. Rumpun Bahasa Austronesia Atlantik, lewat Tanjung Harapan di ujung sela- tan Afrika yang terkenal ganas ombak lautnya, lalu memasuki samudera Atlantik. Diduga kuat Jejak jejak budaya penduduk kawasan para pelaut pedagang Sriwijaya dengan perahu Nusantara ini menyebar ke seluruh kawasan cadik Samudera yang sudah tertera pada relief Austronesia, sejak Australi (Aborigin) di Selatan candi Borobudur (800 M). Untuk diketahui Per- (60.000 SM), Madagaskar di barat sejauh 6500 ahu samudera baru muncul sekitar abad km, kepulauan Paskah di timur, Hawai di utara, XIV Masehi. Dimasa itu baru Nusantara yang Amerika Selatan di selatan, dan Selandia Baru berani dan mampu mengarungi semua samud- di tenggara. Pelaut pedagang Nusantara sebelum era didunia: samudera Pasifik, samudera Hindia permulaan Masehi telah mengarungi samudera dan samudera, Atlantik!! Pasifik dan Hindia, dan di abad pertama men- jelajah ke samudera Atlantik. Kita dinilai ahli dan banyak dipekerjakan di kapal bangsa lain. Kapal Nusantaralah yang terbanyak menjelajah Austronesia. Kita dianggap akhli teknologi per- kapalan dan perdagangan. Kita telah mencapai Madagaskar dan kemudian Acra ditepi samudera Atlantik dipantai barat Afrika. Di pantai timur Afrika berhadapan den- gan Madagaskar muncul ’suku’ Afro-Indonesia. (baca Robert Dick Read, 2008, Penjelajah Ba- hari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afri- Gambar 18. Cadik Samudra Borobudur

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 110 Untuk membuktikan hal itu, pada tahun ya ke Goa di India. 1492 Columbus baru be- 2003 dilaksanakan ekspedisi replika perahu ca- rani menyeberangi samudera Atlantik ke benua dik samudera Borobudur, menapak tilasi rute Amerika. Pelaut Eropa yang berani melewati kayu manis abad ke IX tsb. Berangkat dari Jakar- Tanjung Harapan yang ganas baru terjadi 700 ta (15.8.2003) ke Acra melalui Tanjung Harapan tahun setelah para pelaut pedagang Nusantara melalui Tanjung Harapan dan sampai di Acra. 1487 Bartolomeo Diaz, 1497 Vasco de Gama, dengan kapal samudera yang lebih besar.

Gambar 19. Rute replika Cadik Samudra Borobudur diujung selatan benua Afrika yang terkenal ga- nas ombak lautnya. Replika dibuat semirip mun- gkin dengan cadik samudera pada relief candi Gambar 20. Borobudur. Digunakan teknologi maritim dan Pelayaran Bartolomeo Diaz bahan-bahan semendekati aslinya. Ukurannya panjang 18.29 m, lebar 4.25 m (dari lunas – ge- INFO MENDEBARKAN 11: ladak), dan berat 30 gros ton. Setelah menem- Arus balik, katastrofi Purba, puh perjalanan sejauh 20.372 km, replika tiba Mitigasi bencana di pelabuhan Tema di Acra, ibu kota Ghana di Mungkinkah manusia dari Asia yang oleh teori pantai barat benua Afrika ditepi samudera At- benua-darat (barat) diklaim masuk ke Nusantara lantik pada tanggal 23.2.2004. Replika kemudian 5000 SM dan 2000 SM dan disebut sebagai cikal dibongkar dan diangkut ke Indonesia dan dirakit bakal manusia Nusantara itu merupakan ”arus kembali, lalu ditempatkan di sebuah anjungan di balik”, mudiknya keturunan para pengungsi kompleks candi Borobudur. Nusantara saat ledakan dahsyat gunung Toba Sementara itu para pencari rempah Purba dan banjir banjir besar dulu? rempah Eropa masih menggunakan Khyber Setelah ribuan tahun dirantau orang Pass – jalan Sutera di benua Asia. Armada Ero- menunggu meredanya katastrofi purba yang be- pa baru berani menyusur pantai dan belum be- rulang ulang terjadi, sampai keadaan pulih dan rani menyeberangi samudera. 1292 Marco Polo stabil kembali?. Ini bisa menjelaskan banyak hal. baru berani menyeberangi samudera dari Mala- Misalnya mengapa yang ’dibawa’ manusia yang

111 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 datang dari Asia 5000 SM dan 2000 SM tsb mu- dayaan tanpa kehilangan jati diri. dah diterima di Nusantara. Ini karena yang diba- Terjadilah proses interpelasi tanpa henti hingga wa masuk merupakan ’pusaka’ warisan nenek menghasilkaan keunikan tiap pulau/ daerah/ lo- moyang kita sendiri, yang kembali ke haribaan kasi/suku yang tidak statis, tapi cepat atau lam- !. Penjajah Belanda memperlaku- bat terus berkembang dengan masuknya unsur kan kepulauan Nusantara sebagai bagian dari baru dari luar. Bersamaan dengan itu rasa kekel- benua-darat, pembangunnya berat kedarat. Ten- uargaan sebagai anak cucu dari nenek moyang tunya ini disengaja penjajah yang ”mengklasifi- yang sama, persaudaraan manusia kepulauan kasikan” Nusantara sebagai agraris dengan cul- sebagai manusia bahari benua Maritim, memun- tuurstelsel sebagai senjatanya. Penjajah Belanda culkan wawasan Nusantara yang bercorak Bhin- tahu betul bahwa kekuatan Nusantara dulu ada- neka Tunggal Ika. lah dilaut, oleh sebab itu mereka berusaha keras agar putra putri Nusantara lupa jiwa baharinya, Jadi wawasan Nusantara dan Bhinneka bahkan dongeng pahlawan pelaut pedagang kita Tunggal Ika sebenarnya setua prasejarah, walau- yang mencapai Madagaskar sebelum Masehi, se- pun lambang Bhinneka Tunggal Ika baru dir- jauh 6500 km dan Acra di Ghana pantai barat esmikan setelah Proklamasi kemerdekaan kita, Afrika ditahun 800 M, sejauh 20.371 km, meng- dan wawasan Nusantara baru dideklarasikan hilang entah kemana. oleh kabinet Djuanda (15.12.1957 ) dan kemudi- an diakui dunia melalui Konvensi Hukum Laut Kita lebih kenal dengan Vasco de Gama PBB (1982). dan Bartolomeo Diaz serta tokoh dongeng pe- laut Barat seperti Thor, Norman, Erick, dan sebagainya, yang dengan gigih dipropagandakan INFO MENDEBARKAN 13: penjajah melalui jalur sekolah. Celakanya ketika Dualisme Dwitunggal kita merdeka, kita ikut ikutan membangun Nu- Dalam tradisi Nusantara tidak ada karya kriya santara dengan juga berat kedarat, tidak heran (seni rupa & desain) yang dibuat semata untuk bila setelah hampir 70 tahun merdeka, pemba- keindahan, sebaliknya tak ada benda pakai yang ngunan Indonesia sulit untuk bisa seimbang, asal bisa dipakai, ia pasti indah. Indahnya bukan selaras, serasi dan lestari. Bumi-maritim, tanah- sekedar memuaskan mata, tapi melebur dengan air, mencakup laut dan pulau, jadi pembangunan kaidah moral, adat, tabu, agama, dan sebagainya, tidak boleh mengabaikan salah satu, dan dengan hingga selain bermakna, sekaligus indah. laut sebagai pemersatu. Dalam perupaan seni tradisi di Indo- nesia, tidak ada yang senaturalis atau seabstrak INFO MENDEBARKAN 12: Barat, yang disukai dekoratip dan ragam hias. Nusantara: Muncul & Perkembangannya Juga tak ada yang se simetri atau se asimetri Demikianlah suatu waktu setelah laut turun dan Barat, yang disukai keseimbangan dinamis, juga stabil, munculah untaian pulau besar dan kecil tak disukai berpikir dan berkomunikasi yang se membentuk kepulauan Nusantara. Jadi wawasan konkrit atau se abstak Barat, yang disukai sim- Nusantara dulu, barulah muncul pulau, daerah, bolik. lokasi, suku. Sejak itu manusia kepulauan Nu- Semuanya ini erat hubungannya den- santara mulai menetap. Penduduk memilih pu- gan tradisi Nusantara yang bersifat ”Dualisme lau, daerah atau lokasi dengan lingkungan yang Dwitunggal” (mono dualism). Ada dunia atas: berbeda. Tidak heran bila tiap pulau, daerah, Dewa, angkasa, gunung, lelaki, baik, kanan, lokasi memiliki kemampuan untuk memadu- dan sebagainya. Sebagai pasangannya ada dun- kan sesuatu yang datang dari luar dengan apa ia bawah: manusia, laut, wanita, jahat, kiri, dan yang telah dimiliki hingga berkembanglah kebu- sebagainya. Dualisme ini bukannya untuk diper-

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 112 tentangkan, tapi untuk diintegrasikan. Untuk itu menggejala, di masa osilasi Jaman Es terakhir, dilibatkan dunia tengah (antara): mahluk melata ketika manusia sudah mulai bermukim di ka- dan ampibi, serta pohon hayat yang berakar di wasan Nusantara Barat, diantara tiga pulau itu dunia bawah dan menjulang menggapai lan- mengalir beberapa sungai purba raksasa yang git. Yang penting bukan mana yang lebih ung- bermuara di laut Cina Selatan dan di sebelah gul, kuat, berkuasa, tapi bahwa keduanya perlu timur laut Jawa, dengan berbagai anak sungai bekerja sama dan yang satu belum lengkap bila yang berasal dari Kalimantan, Sumatera dan belum didampingi pasangannya. Kemajuan di- Jawa (lihat gambar). Bukti adanya sungai-sungai fahami sebagai hasil integrasi dari dualisme ini purba ini antaranya berkat bantuan teknologi menjadi dwitunggal atau tritunggal (dengan modern Inderaja (remote sensing). dunia tengah). Di Indonesia secara tradision- al dualisme diintegrasikan jadi dwitunggal atau tritunggal: agar seimbang, selaras, serasi dan lestari. Demikianlah kawasan kepulauan memu- nculkan ciri yang unik dalam kebudayaannya: Dualisme yang dwitunggal atau tritunggal, yang jadi pemersatu kawasan benua Maritim yang berwawasan Nusantara dan bercorak Bhinneka Tunggal Ika. Ini berbeda dengan Barat yang mema- hami kemajuan sebagai hasil pertentangan an- tara dualisme (dua kutub yang bertentangan: kiri vs kanan, pria vs wanita, baik vs jahat, dan sebagainya), dikenal sebagai dialektika. Kema- Gambar 21. juan dihahami sebagai hasil konflik kedua kutub Sungai purba didangkalan Sunda. dualisme tersebut, jadi harus ada korban. Ini se- suai dengan epistemologi pemikiran Barat yang membangun semacam dua kebudayaan yang ek- sklusip (Teori ’Two Culture”), teori ’The Great Devide’, yang menghasilkan ’Oposisi Biner’: memihak satu dunia dan meminggirkan dunia yang lain. Menciptakan dunia sebagai kompar- temen-kompartemen yang statis, kaku dan njaris absolut (lihat Yasraf Amir Piliang, dalam Pri- madi, Tabrani: 2006: xix) Gambar 22. Laut pemersatu.

INFO MENDEBARKAN 14: Bukti lain bisa dilihat di Anjungan Ikan Nusantara Purba, Laut Pemersatu, Air Tawar di Taman Mini Indonesia Indah. Dis- Wawasan Nusantara. ana diperagakan kesamaan ikan-ikan di sungai sungai di selatan Kalimantan, di utara Jawa, di Ada berbagai legenda yang bercerita bahwa Timur , kesemuanya bermuara di sun- penduduk kawasan pantai selatan Kalimantan, gai raksasa purba yang kini menjadi laut Jawa. pantai timur Sumatera, dan pantai utara Jawa, Permulaan peradaban dimulai dikedua tepian kesemuanya sama-sama menyebut dirinya ”anak sungai raksasa, begitu pula di Nusantara. Ali- air” bukan anak laut (Laut Jawa). Ternyata di- ran rangkaian sungai purba raksasa didangkalan masa Paparan Sunda dan Paparan Sahul masih Sunda tsb berawa rawa, oleh sebab itu hunian

113 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 di masa itu adalah gua, bukit dan gunung serta Land banyak dijumpai garca perahu nelayan dataran tinggi ditepian wilayah rawa rawa tsb. Nusantara. Hal ini baru jadi masalah di akhir Bukankah lingkungan ini merupakan ‘wadah’ abad XX dengan adanya perjanjian perbatasan ideal bagi lahirnya budaya perahu? Mengapa antara Republik Indonesia dengan Australi. teori benua-darat (barat) menyebut perahu be- rasal dari Hunan di pedalaman Cina? Berbagai pemukiman ditepian aliran sungai berawa rawa yang terkadang melebar dan menyempit di masa osilasi Jaman Es dengan permukaan laut yang naik dan turun, meninggalkan kenangan kuat bahwa anak air diseberang sana – yang kemudi- an dipisahkan oleh laut Jawa – jadi pulau: Suma- tera, Kalimantan, Jawa, adalah saudara-saudara kita juga. Hubungan kekeluargaan kaum ”anak air” di Paparan Sunda di tepian daerah aliran sungai-sungai purba tsb itu memang sudah ada sejak prasejarah. Laut sebagai pemersatu terjadi Gambar 23. Garca di Arnhem Land pula antara Sumatera-Kalimantan-Jawa. Masih di prasejarah nenek moyang kita telah meretas rute laut pulang pergi dari Jawa dan Kalimantan, INFO MENDEBARKAN 15: melalui pulau-pulau di timurnya sampai Papua Bhinneka Tunggal Ika dan tiba di Australi sekitar 60.000 SM. Jadi un- Kawah Candra Dimuka tempat menggembleng tuk Nusantara laut adalah pemersatu bukan pe- manusia dengan tradisi benua-darat yang mema- misah. suki paparan Sunda dan Sahul adalah perubah- an Paparan Sunda dan Sahul menjadi kepulauan Nusantara Indonesia Nusantara, yang memakan waktu puluhan ribu tahun pada Jaman Es Quartair, hingga berme- Jadi, tidak usah heran bila dalam sejarah Indone- tamorphosa jadi manusia benua maritim yang sia seakan ada benang merah yang menghubung- berjiwa bahari. kan wangsa-wangsa raja-raja di Kalimantan (se- jak Kutei) dengan raja-raja di Sumatera, Jawa, Tiap suku/daerah/pulau mampu me- Sulawesi, Ternate. Tidore, , Nusa Tenggara madukan apa yang datang dari luar dengan apa Barat, Nusatenggara Timur, Maluku, Papua. yang telah dimiliki, hingga berkembanglah ke- Setelah kepulauan Indonesia memperolah ben- budayaan tanpa kehilangan jati diri, dan seka- tuknya seperti yang kita kenal sekarang, maka ligus semuanya merupakan bagian dari satu ”komunikasi” (laut) antara Sumatera, Kaliman- benua-maritim yang berwawasan kebudayaan tan dan Jawa sampai ke Papua tetap merupakan Nusantara: Bhinneka Tunggal Ika dengan dual- bagian dari kehidupan sehari hari, komunikasi isme dwitunggalnya. Budha di Palembang ber- antara kaum anak air yang dipersatukan oleh beda dengan yang di Jawa Tengah; Hindunya laut. Sejarah mencatat bahwa komunikasi laut Kutei di Kalimantan berbeda dengan yang di dengan benua Australi tidak pernah terputus, Jawa Tengah dan Bali. Islamnya Minang berbe- penangkapan ikan dan teripang membawa ne- da dengan yang di Sunda, Jawa atau Makasar. layan kita sampai ke benua Australi. Perhelatan Mauludan di Cirebon disebut ’Pan- jang Jimat’ dan perhelatan Mauludan di Jogya Mereka istirahat sejenak di pemukiman yang disebut ’Sekaten”. sementara di Arnhem Land Australi yang mer- upakan tepian laut Nusantara, memasak teripan- Semua yang datang dari luar pasti dio- gnya dan baru kemudian pulang. Di Arnhem lah hingga tinggi muatan lokalnya, bahkan juga

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 114 muatan kebangsaannya. Jadi motto Bhinneka paling benar, dan siap berperang dengan ag- Tunggal Ika bukanlah sekedar keputusan politis ama/aliran agama yang lain dalam suatu perang setelah proklamasi kemerdekaan, tapi sudah be- yang tiada akhir. gitu dari ”sono”nya.

Sumpah Pemuda Semangat Kebangsaan Bagaimana kuatnya semangat kebangsaan ini di- Tak sedikit raja Jawa dan Sumatera yang setelah atas kepentingan suku/ daerah/ pulau/ agama/ meninggal diperingati sekaligus dengan dua can- aliran, tampak pada Sumpah Pemuda 1928 di- di berlainan agama, bahkan ada yang diperinga- mana berbagai gerakan pemuda yang bersifat ti dengan satu patung mencitrakan dia sebagai kesukuan/ daerah/ pulau/ agama/ aliran ke- Siwa-Budha. Ada masa Hindu berkuasa di ka- percayaan, bukan hanya memantapkan kawasan wasan utara Jawa Tengah dan Budha di kawasan Nusantara menjadi satu tanah air, penduduk selatan. Namun di masa itu sejumlah candi yang hidup di kawasan ini satu bangsa: Indo- Budha didirikan di tanah yang dihibahkan oleh nesia, tapi pula satu bahasa persatuan, bahasa raja Hindu dan sebaliknya!! Hindu dan Budha Indonesia. Bahasa Indonesia semula belum ada! yang saat masih di benua-darat sering berselisih Betul betul diciptakan!. Tanpa perang, tanpa , ternyata di Indonesia berada dalam satu candi ribut-ribut, cukup dengan ikrar dalam sebuah di Plaosan Jawa Tengah. Kongres Pemuda berusia 20 tahunan di tahun Dakwah agama Islam di Jawa tanpa 1928. canggung memanfaatkan wayang kulit yang Hindu. Begitu pula dakwah agama Kristen. Da- lam wayang setelah Islam masuk ke Indonesia, tokoh wayang, agama, dewa, raja, roh nenek moyang direkayasa menjadi satu cerita. Majapahit yang Hindu, tetapi pemujaan roh nenek moyang, agama Budha dan agama Islam diperkenankan hidup berdampingan. Di Trowulan, ibu kota Majapahit ditemukan makam Islam Troloyo, sementara gunung Pen- anggungan merupakan semacam pusat nyepi Gambar 24. berbagai macam aliran kepercayaan dan pemu- Konggres Pemuda II. jaan roh nenek moyang. Jadi, manusia di ka- wasan Nusantara ini tidak mau dipecah-belah Bila digunakan demokrasi benua-darat oleh sesuatu yang datang dari luar, agama seka- (barat) dengan jumlah pendukung suatu bahasa, lipun. Penduduk kawasan ini lebih cinta Indo- jelas bahasa Jawa yang terbesar pemakainya akan nesia daripada harus berperang karena sesuatu menang. Bukan pula nama bahasa Melayu, yang yang datang dari ”luar”. Semangat kebangsaan sungguhpun kalah banyak pemakainya dengan ini sudah begitu sejak semula dan pengikatnya bahasa Jawa, tapi sudah menjadi lingua franca adalah benua-maritim yang berwawasan Nusan- – bahasa perantara di kota kota pantai Sumat- tara dengan dualisme dwitunggal dan Bhinneka era, Jawa dan Kalimantan. Yang menang justru Tunggal Ikanya. Hal ini sunguh berbeda dengan semangat kebangsaan: satu tanah air/bangsa/ apa yang terjadi pada manusia ”Benua-darat”, bahasa: Indonesia. Jadi, negara kesatuan In- yang bukan hanya antara agama yang berbeda, donesia, satu tanah air/bangsa/bahasa, benua tapi pula tiap aliran agama, cenderung jadi ”fun- maritim dengan wawasan Nusantaranya bukan- damentalis” yang menganggap dirinyalah yang lah hasil suatu perang penaklukan (seperti teori

115 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 yang terjadi di ilmu ”benua-darat”). Ia sudah ualian pada manusia benua-darat, yang agresip demikian sejak semula, kawasan ini adalah ibu - defensip. pertiwi yang kemudian melahirkan Indonesia. Jelas bahwa manusia Indonesia adalah Tiap daerah/pulau/suku memadukan manusia kepulauan di Benua Maritim, yang se- apa yang datang dari luar dengan apa yang tel- jak semula berjiwa bahari, berani berpetualang, ah dimiliki hingga berkembanglah kebudayaan berani ambil risiko, suka mengembara sampai ke tanpa kehilangan jati diri. Kita menghormati tr- ujung dunia yang tidak nampak, sekaligus ber- adisi, hingga bisa jadi penyaring (“filter”) bagi sifat integratip, plural, kekeluargaan dan cinta apa yang datang dari luar. Sejak semula kawasan damai. ini berhasil menjinakkan ”Globalisasi” dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan Dualisme Dwi Tunggal. Kota kota yang tebuka Perkembangan budaya merupakan kes- Bila kota berpagar tembok benteng merupa- inambungan, pengulangan dengan perubahan, kan sesuatu yang biasa bagi kota di benua-darat, ‘sangkan paraning dumadi’. Kesinambungann- maka kota asli Indonesia, misalnya Trowulan, ya bahkan dapat dirunut sampai ke prasejarah. ibu kota Majapahit sebagai salah satu kerajaan Budaya Prasejarah sangat kuat pengaruhnya terbesar di Nusantara, di puncak masa kejayaan- karena ia merupakan jaman yang terlama dalam nya, tidak memiliki pagar tembok kota berben- sejarah Indonesia, puluhan ribu tahun lamanya. teng. Trowulan kota di pedalaman, merupakan Jadi proses perkembangan kebudayaan di Indo- kota air dengan berbagai kanal (lebar sekitar 25 nesia: di hari ini dengan belajar dari masa lalu m, terpanjang sekitar 6,25 km) yang berpoton- kita mendesain untuk masa depan. Suatu proses gan tegaklurus, serta punya akses ke laut melalui interpelasi yang tiada henti, jadi sesungguhnya sungai gunting dan sungai Brantas (lihat gam- sejak semula budaya Indonesia sudah “Post Mod- bar). Misteri ini baru tersingkap berkat pene- ern”. litian lintas sektoral antara arkeologi dengan teknologi penginderaan jauh. Kota bertembok Jadi Wawasan Nusantara dulu, kesatuan benteng, baru dikenal di Indonesia setelah ma- dulu, baru ada pulau, daerah, suku. Hal ini sung- suknya Islam dan bangsa Eropa ke Indonesia, guh berbeda dengan ”teori Benua-darat” yang seperti Banten, Makasar, Jogya, Solo dan se- mulai dengan suku-suku dulu, yang dipersatu- bagainya. kan oleh persamaan nasib hingga terbentuklah bangsa.

INFO MENDEBARKAN 16: Jatidiri Indonesia Pelaut kawasan kepulauan yang singgah di suatu pulau, karena cuaca yang tidak selalu dapat di- duga, bisa tertahan sehari, seminggu atau leb- ih. Maka lebih baik damai dengan penduduk setempat daripada memusuhinya. Begitu pula penduduk suatu pulau di kawasan kepulauan lebih baik damai dengan pendatang, sebab mer- eka satu waktu bisa pula terdampar di pulau lain. Jadi manusia kepulauan mirip dengan kaum Gambar 25. Trowulan. Gipsi Eropa yang suka damai, sebagai kekec-

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 116 KESIMPULAN es. Tak ada yang abadi, semua berubah – yang Belajar dari sejarah & perkembangan Lingkun- abadi adalah perubahan itu sendiri. gan. Sepanjang Sejarah dan perkembangan Bukankah dalam sejarah ini sering terja- Lingkungan Nusantara sejak jaman purba, ane- di?! Dulu ada teori bahwa bumi merupakan pu- ka info-info yang mendebarkan telah banyak sat jagad dan matahari mengelilingi bumi. Keti- terjadi dan umumnya diteliti peneliti asing. ka Copernicus dengan perhitungan matematik Tulisan ini telah menunjukkan bahwa menemukan bahwa mataharilah pusat dan bumi hasil penelitian para pakar asing itu terkadang yang mengelilinginya, pendapat ini di ’cuekin’, bias, ’pro penjajah’. Penjajah di gambarkan un- ketika berpuluh tahun kemudian Galileo den- ggul, maju, pandai, kuat, kaya, dibanding den- gan telescop menemukan fakta bahwa Coperni- gan negara yang ’dijajah’nya. Tentu banyak pula cus benar, ia nyaris dihukum mati. Untung akh- irnya Galilei dibuang ke kota kecil, tapi tidak peneliti yang ’jujur’. Seperti Robert Dick Read dengan Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban boleh mengajarkan bahwa matahari pusat dan bumi mengelilinginya. Nusantara di Afrika, dan Stephen Openheimer dengan Eden in the East. Semula ada teori bahwa dunia itu datar, Di Gunung Padang, peneliti asing tak bila sampai ke ujungnya akan jatuh keluar dan terlibat, hanya sebagai undangan, atau bahkan tak bisa kembali. Itu sebabnya ketika Columbus ’turis’. Tapi hasil penelitian mereka fenomenal, mencari rempah-rempah tidak ke timur, tapi ke karena mereka memanfaatkan info-info men- barat, maka dari tiga kapal yang berangkat, dua debarkan yang telah diteliti dimasa lalu. Silah- memutar haluan dan kembali ke Eropa, mereka kan buka Google atau Yahoo, dsb, maka bisa takut jatuh keluar!. Hanya Kapal Columbus yang diproleh banyak rekonstruksi imajiner Gunung meneruskan pelayarannya dan mencapai West Padang. Adalah keyakinan penulis bahwa ma- Indies, untuk membedakannya dengan East In- salah pertumbuhan dan perkembangan kebu- dies (Indonesia). dayaan tak mungkin dipecahkan sendirian oleh Garca prasejarah pertama ditemukan di satu disiplin ilmu. Tapi perlu ’dikeroyok’ oleh Altamira, Eropa. Para ilmuwan pada masa itu, banyak disiplin ilmu. Masing masing ilmu perlu terutama para arkeolog, yakin bahwa penemuan ’melonggarkan’ batasan-batasan masing-masing itu merupakan penipuan. Menurut mereka ma- untuk memungkinkan beragam ilmu tsb bekerja nusia prasejarah masih liar, biadab, kasar, tidak sama secara integratip. kreatip dan mana mungkin punya ketrampilan Telah disebut bahwa kita sudah perlu melukis yang tak kalah indahnya dengan seni- meninggalkan epistomologi dalam pemikiran man masa kini. Sampai kinipun masih banyak Barat yang membangun semacam dua kebu- kaum sekolahan kita yang berpendapat seperti dayaan yang eksklusip - Teori ’Two Culture”, itu.Bukankah danau Bandung purba ’seketika’ dan teori ’The Great Devide’, yang menghasil- berubah dahsyat. Masa lalunya tersisa sebagai kan ’Oposisi Biner’: memihak satu dunia dan legenda, dongeng, titik-titik yang ’abadi’. Na- meminggirkan dunia yang lain. Menciptakan mun setelah ’seketika’ tsb perkembangan cekun- dunia sebagai kompartemen-kompartemen gan Bandung terseret dimensi waktu dan ruang yang berbeda. yang statis, kaku dan njaris absolut (YASRAF AMIR PILIANG, dalam PRIMADI TABRANI: 2006: xix). Seperti kata ’nenek’: ”Bila dikehendak- Perkembangan sejarah dan lingkungan sejak iNya, yang terjadi, terjadilah”, dan kita, manusia, jaman purba bukanlah titik-titik yang behenti. homosapiens merupakan bagian dari kejadian Bergson menyebut perkembangan itu sebagai tsb, yang menjangkau dimensi waktu sejak masa duree, Einstein menyebutnya sebagai continu- lalu, masa sekarang, masa depan, dan kini bukan um, Fritjof Kapra menyebutnya sebagai pros- hanya di bumi, tapi merambah alam semesta.

117 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 DAFTAR PUSTAKA tinus Nijhoff, The Hague. BAKOSURTANAL. LEWCOCK, RONALD & GERARD BRANS. 1980 The Boat as an Architecture Symbol, 1992 Video Inderaja dan Arkeologi - Kasus Trowulan dalam OLIVER, Paul, 1980, SHELTER, SIGN, SYMBOL, BELWOOD, PETER. The Overlook Press, New York:107- 2000 (1985, 1997), Prasejarah Kepulauan Indonesia 116. – Malaysia. Edisi revisi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. LUC HENRY FAGE, JEAN MICHEL CHAZINNE, PINDI SETIAWAN. CHALOUPKA, GEORGE. , Menyingkap Gua Prasejarah, Le 1993 Journey In Time, Reed Books Of Australia, Kalimanthrope, Indonesia & Le Virginia, Australia Jonty, F82160 Caylus, Perancis. ECONOMICA. MEULEN, SJ. Van der. 1992 Menggugat Budaya Jawa, Mimbar Ekonomi, 1988 Indonesia Diambang Sejarah, Penerbit Sosial Dan Budaya, Universitas Indone Kanisius, Yogya. sia, Jakarta. MORWOOD, MIKE. ENCYCLOPEDIA BRITANNICA. 2002 Vision from the Past, Smithsonian Insti jilid XI: 268/272/277, XIII:444/469, tution Press. XXI:168/172, XXII:722, 754-64, XXV: 257-58/270/273, XXVIII: 758, ONGHOKHAM. Encyclopedia Britannica Inc., Chicago. 1962 Penelitian Kebudayaan Jawa, Economica, 1962, NO 26, Universitas Indonesia. GARIS DEPAN NUSANTARA. 2007 Peringatan 50 Tahun Deklarasi Djuanda. OPENHEIMER, STEPHEN. 1999 Eden In The East, George Wiedenfield GRAAF, H.J.de. & Nicholson, Ltd, England. 1987 Akhir Masa Majapahit, seri terjemaha Javanologi, Jilid I, Grafiti Press, PILIANG, YASRAF AMIR Jakarta. 2008 Multiplisitas Dan Differensi, Jalasutra, Yogyakarta. HARIMURTI KRIDALAKSANA. 2009 Masa Masa Awal Bahasa Indonesia, Lab PONIMAN, ARIS. oratorium Leksikologi dan Leksikogra 1981 Penerapan Teknik Penginderaan Jauh fi, Fakul tas Ilmu Pengetahuan Budaya, untuk Inventarisasi dan Penelitian Pen Universitas Indonesia, Depok. inggalan-peninggalan daerah Trowulan, Bakosurtanal, Cibinong. HEEKEREN, HR van. 1972 The Stone Age Of Indonesia, Koniklijke PRIMADI TABRANI. Instituut voor Taal, Land en 2011. Belajar Dari Sejarah Dan Lingkungan, Volkenkunde, The Hague. Penerbit ITB , Bandung. __ KING, M, ELIZABETH. __ Possible Indonesian Or South East Asian 2003 Indonesian Visual Art, a never ending pro Influence In New World Textile Industries, cess of interpelation, katalog CP The University Museum, University of OPEN BIENNALE 2003, Pensilvaniya, Philadelphia, Pen Jakarta: 36-40. __ silvaniya, USA. 205, 2010, 2012, Bahasa Rupa, Penerbit Kelir, KROM, N.J. 1927 Barabudur – Archeological Description, Mar Kabupaten Bandung.

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 118 __ 5. Paparan Sunda. Heekeren, 1972. 2006, 2012, 2014, Kreativitas & Humanitas, 6. Rekonstruksi imajiner punden berun- Sebuah Studi Tentang Peranan dak Gunung Padang, http://bing/com/ Kreativitas Dalam Perikehidupan Manusia, search?q=gunung+padang+2014. Diunduh Penerbit Jalasutra, Yogyakarta. 19.8.2014.

READ, ROBERT DICK. 7. Rekonstruksi imajiner seluruh kom- 2008. Penjelajah Bahari, Pengaruh pleks Punden berundak Gun ung Peradaban Nusantara Di Afrika, Padang. http://bing/com/search?q=- Penerbit Mizan, Ujung Berung, gunung+padang+2014. Diunduh Bandung. 19.8.2014. RETNO BINTARTI. 8. Punden Berundak candi Borobudur. 2004 Sebelum Lewat Tanjung Harapan Hati http://bing.com/images/search?q= indon- Masih Ciut. Kompas. sian+ pyramids. Diunduh 19.8.2014. SANTOS, ARYSIO. 9. Punden berundak candi Sukuh. http:// 2010 cetakan kedua, Atlantis, The Lost Conti bing/com/search?q=indonesian+pyramids. nent Finally Found, Library of Congress, Diunduh 19.8.2014. Washington. 10. Punden Berundak Prasejarah di Bant- SETIAWAN, PINDI. en. http://bing.com/images/search?q= 1994 Gambar Cadas Dunwahan – Tinjauan punden+ berundak + banten. Diunduh Awal Analisa Isi Wimba Berdasar 19.8.2014. Posisi Sebenarnya Di Cadas. Skripsi Sarja na Seni, Fakultas Senirupa dan Desain 11. Punden Berundak – piramid Mesir. http:// ITB. bing/com/search?q=egypt+pyramid. Di- unduh 19.8.2014 SOEDJOKO. 1981 Ancient Indonesian Technology, Shipbuilding 12. Punden berundak Mesopotamia. http:// And Arms Production Around The Xvi Cen bing/com/search?q=Mesopotamia+Tem- tury, Dalam Aspects Of Indonesian Archeol ples+ziggurat. Diunduh 19.8.2014 ogy, Pusat Penelitian Arkeologi Nasion 13. Punden Berundak Aztec di Mexi- al, Jakarta. co. http://=aztec+pyramid. Diunduh 19.8.2014.

PUSTAKA GAMBAR 14. Garca P. Kei Kecil, diolah dari Pindi Seti- awan, 1994: 81 1. Tembok Besar Cina, http://.bing.cpm/ im ages/search?q=tembok+besar+cina. 15. Cadik Prasejarah, http://www.migra- Diunduh 6.7.2014 tionheritage.nsw.gov.icms/wp.content/ uploads/2012/02/indonesia-outrigger.jpg. 2. Paparan Sunda dan Sahul, diolah dari Mor- Diunduh 2.7.2014 wood 2002: 3 16. Sundaland. http://bing.com/images/ 3. Ledakan Toba Purba. http://indocrp- searcg?q=asia+tenggara+pacific. Diunduh circles.worldpres.com/2012/01/06/ste- 6.7.2014 phen-openheimer.Diunduh 2.7.2014 17. Rumpun Bahasa Austronesia. http://.bing. 4. Migrasi Baru. http://indocrpcircles.world- com/images/search?q=asia+tenggara+pa- pres.com/2012/01/06/stephen-open- cific. Didunduh 6.7.2014 heimer.Diunduh 2.7.2014.

119 Jurnal Budaya Nusantara, Vol.1 No.2, (Desember 2014): 102-120 18. Cadik Samudera Borbudur. Koleksi pribadi 19. Rute replika Cadik Samudera Borobudur , Retno Bintarti, Kompas 8.3.2004:48 20. Pelayaran Bartolomeo Diaz. http://.medi- atheek.thinkquest.int/-11069/dutch/index. php3=voyages/asia/portugal; Diunduh 20.12. 21. Sungai Purba, Peter Belwood, 2000 (1985. 1997): 44 22. Laut Pemersatu, Mike Morwood, 2002: 8. 23. Garca di Arnhem Land, jpek, independent. co.uk, diunduh 23.6.2014 24. Konggres Pemuda II – 1928, id.wikipedia. org, diunduh 24.t.2014 25. Trowulan, gif.numbingeveryday.blgspot. com. diunduh 23.6.2014

Primadi Tabrani, Info-info yang Mendebarkan... 120