ANALISIS SEMIOTIKA RASA KASIH SAYANG DALAM FILM GRAVE TORTURE Karya Sutradara

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

MOHAMAD IQBAL ZULFAHMI NIM 109051000036

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2014M ANALISIS SEMIOTIKA RASA KASIH SAYANG DALAM FILM GRAVE TORTURE Karya Sutradara Joko Anwar

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

Mohamad Iqbal Zulfahmi NIM: 109051000036

Di Bawah Bimbingan Dosen,

Ade Rina Farida, M.Si. NIP: 19770513 200701 2 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2014M

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2014

Mohamad Iqbal Zulfahmi

i

ABSTRAK

Mohamad Iqbal Zulfahmi Analisis Semiotik Rasa Kasih Sayang dalam Film Grave Torture Karya Sutradara Joko Anwar Film Grave Torture merupaka film pendek yang menceritakan tentang seorang anak yang terkubur dan menyaksikan penyiksaan ayahnya. Joko Anwar sebagai sutradara membuat film ini berdasarkan permintaan langsung dari produser terkemuka di Hollywod yaitu Justin Lee, dimana film tersebut diperuntukan untuk menyemarakan acara hari Hallowen pada bulan Oktober 2012 lalu yang diadakan oleh situs website YOMYOMF betemakan silent terror. Dalam festival ini Justin Lee tidak hanya meminta Joko Anwar untuk membuat sebuah film, akan tetapi meminta sutradara-sutradara di Asia ikut serta dalam acara tersebut. terdapat 4 sutradara ikut serta dalam menyemarakan acara ini. Dan film Joko Anwar mendapat kesempatan pertama untuk di upload di jejaring sosial Youtube Peneliti mengangkat film ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanda-tanda rasa kasih sayang orang yang ditinggalkan dan orang yang meninggalkan melalui sebuah konsep film horror, lalu pesan yang terkandung di dalam film Grave Torture karya sutradara Joko Anwar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan struktur plotline biasa digunakan dalam penulis cerita film/sekenario sebagai metode untuk memisahkan semiotik rasa kasih sayang sebagai pisau analisis mengenai tanda-tanda yang digunakan Roland Barthes untuk menjelaskan makna denotasi dan konotasi, dan juga mengambil kesimpulan inti cerita untuk mendapatkan pesan dalam film ini. Semiotika sebagai salah satu metode yang digunakan untuk pedang analisis mengenai makna dari tanda-tanda, sangat cocok dalam mengkaji berbagai pesan dalam film ini. Barthes menjadi salah satu tokoh penting yang memperkenalkan metode semiotika film. Semiotika film melihat bagaimana tanda dan makan di dalam film ini dapat memvisualisasikan berbagai gambaran berbeda bagi para penonton dan peneliti. Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa Tanda-tanda rasa kasih sayang dalam film grave torture ini dapat dilihat dari beberapa scene film, yang ditunjukan melalui simbol-simbol nonverbal para tokoh. Sang anak, ayah dan pelayat. Lalu pesan yang terkandung dalam film ini memiliki arti yang sangat dalam kita harus selalu mengingat dengan kematian dan pemberian apa yang bisa tinggalkan kepada orang-orang terdekat ketika kita telah mati, sebagai tanda kasih sayang yang nantinya akan berefek kepada penilaian orang-orang yang masih hidup.

Kata Kunci: Film, Grave Torture, Kasih Sayang, Semiotik, pesan

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah serta inayah Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat dan salam peneliti sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Al-Qur’an dan Hadist Nya.

Dalam penelitian skripsi, peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh jauh dari kesempurnaan, diharapkan kritik dan saran yang membangun kepada semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Dan dalam proses penyusunan, peneliti mendapatkan banyak bantuan, petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief

Subhan, M.A, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto,

M.Ed, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Jumroni,

M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. H.

Sunandar, M.A.

2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan Ibu Fita Fathurokhmah M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Terimakasih atas bimbingan

dan motivasinya.

3. Ibu Dr. Armawati Armi, M. Si selaku Penasehat Akademik yang telah

memberi saran mengenai judul skripsi.

iii

4. Ibu Ade Rina Farida. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan

masukan dalam penelitian skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mewariskan ilmu kepada peneliti selam masa perkuliahan. Semoga ilmu

yang diberikan bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat serta menjadi

amal sholeh yang akan terus mengalir.

6. Abang Joko Anwar selaku Sutradara dengan baik hati menerima &

memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Keluarga tercinta Ayahanda Achmad Royani yang memberikan pelajaran

berharga bahwa dari manapun asal kita setiap orang berhak mendapatkan

hidup yang lebih baik dan Ibuku Hartini yang mengajari sebuah makna

cinta kasih, yang membuatku bertahan dari hidup yang terkadang

memihak, terimakaih atas doa yang sudah diberikan. Kepada adik tercinta

Ryan Maulana & Wahab Baihaqi secara tidak langsung kalian

memberikan motivasi tersendiri untuk peneliti, sebagai anak pertama

peneliti ingin menjadi contoh yang baik untuk kalian.

8. Keluarga besar H. Tohir, A Riza Herdiansyah, Zulmi Rahmat irfansyah,

sepupu Laras, warda, lia, fitri, deni, ilham & faiz. Terimaksih telah

memotivasi dengan begitu banyak cara, yang akhirnya peneliti ingin cepat

cepat menyelesaikan penelitian ini. Dan juga kepada Om Adik & Bibi

lelah, peneliti akan selalu ingat perkataan kalian “umur yang selalu

bertambah setiap hari, tentukan target untuk mencapai kesuksesan.” iv

9. Teman-teman seperjuangan KPI.A 2009. Khususnya Irma,Ira, Ika, Rani,

Ayu, Nani, Dwi, Ejun, Kosasih, Aldi & Sayid. Banyak kesan dan banyak

kenangan yang kalian berikan, sedih untuk berpisah dengan kalian.

Semoga jalinan pertemanan kita akan terus berlanjut. Semua yang terjadi 4

tahun belakangan ini adalah sebuah lembaran yang mengajari sisi indah

dari toleransi dan persahabatan yang pada akhirnya kita berjalan sendiri

sendiri. Semoga silahturahmi kita selalu berjalan, peneliti Insyallah akan

selalu mendoakan kalian.

10. Teman-teman angkatan 2009, Aldi Haryo Sidik, Yusli Anggriawan

Kelana, Arga Sumantri, Tri Amirullah, Manggala, Rully, Kamaludin dan

teman teman yang lain. Terima kasih atas segala dukungan dan perhatian

yang luar biasa kepada peneliti.

11. Senior-senior KPI & Fidkom, Sirajudin Aridho, Ega Maulana, Aaminah,

Fahdi, Irfan Faqih, Tanpa kalian peniliti tidak bisa mengetahui potensi

dalam diri. Trimakasih untuk segala pengetahuan dalam dunia kampus.

12. Kepada keluarga besar AIR Film, Arga sumantri, Yusli Anggriawan

kelana, Dang Krisandi, Nina Nurlina, Zopi Dwi Raka, Aya, meli, Iryanti,

Trima kasih telah membantu membangun sebuah komunitas ini, tetap

berkarya, kita bantu kembangkan perfilman Indonesia.”Kita Buat Semua

Jadi Nyata”

13. Kawan Kawan KPI D 2009, Eko Wahyudi, Mahdi, Ryan, Yusuf T dan

Badak Geng yang selalu bersama menemani dalam menyelesaikan skripsi

ini, makanan hangat santapan wajib setelah mengerjakan skripsi seharian. v

14. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Namun tidak mengurangi rasa

hormat, peneliti hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan

dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan

dan keikhlasan yang telah diberikan kepada peneliti, Amin.

Jakarta, November 2014

Mohamad Iqbal Zulfahmi

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...... i ABSTRAK ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR TABEL ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...... 1

B. Batas dan Rumusan Masalah ...... 5

C. Tujuan Penelitian ...... 6

D. Manfaat Penelitian ...... 6

E. Metode Penelitian...... 6

F. Tinjauan Pustaka ...... 9

G. Sistematika Penulisan ...... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Film ...... 12

1. Sejarah dan Perkemangan Film ...... 12

2. Jenis-jenis Film ...... 15

3. Film Pendek ...... 16

4. Membuat Film ...... 18

a. Pra-Produksi ...... 18

b. Produksi ...... 19

c. Post-Produksi ...... 24

vii

5. Unsur-unsur pembentuk film ...... 24

a. Unsur Naratif ...... 25

b. Unsur Sinematik ...... 26

6. Film Sebagai Media Komunikasi Massa...... 27

B. Semiotika ...... 28

1. Konsep Semiotika ...... 28

2. Konsep Semiotika Roland Barthes...... 30

C. Sekilas Tentang Siksa Kubur ...... 32

D. Sekilas Tentang Kasih Kasayang ...... 34

BAB III GAMBARAN UMUM FILM Grave Torture

A. Gambaran Umum Film ...... 39

B. Profil Sutradara ...... 43

C. Gambaran Umum Festival Silent Terror ...... 46

D. Seputar YOMYOMF Network ...... 48

BAB IV TEMUAN dan ANALISIS PENLITIAN

A. Analisis Visual Film Grave Torture ...... 52

a. Babak 1 - Awal,Pengenalan Tokoh ...... 53

b. Babak 2 – Tengah, Kompilasi Masalah & Konflik ...... 60

c. Babak 3 – Akhir, Resolusi Masalah ...... 66

B. Tanda Kasih Sayang dalam Film Grave Torture ...... 69

1. Adegan 1, (Rasa Kehilangan) ...... 69

2. Adegan 2, (Pemberian Orang Tua) ...... 71

3. Adegan 3,(Pendapat Orang Lain) ...... 74

viii

4. Adegan 4, (Pencarian Anggota Keluarga) ...... 76

C. Interpretasi...... 78

BAB V KESIMPULAN SARAN

A. Kesimpulan ...... 84

B. Saran ...... 85

DAFTAR PUSTAKA ...... 87

LAMPIRAN ...... 90

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 (Peta Tanda Roland Barthes) ...... 31 Tabel 4.1 (Visualisasi Babak 1) ...... 54 Tabel 4.2 (Visualisasi Babak 2) ...... 60 Tabel 4.3 (Visualisasi Babak 3) ...... 66 Tabel 4.4 (Visualisasi Rasa Kehilangan) ...... 70 Tabel 4.5 (Visualisasi Pemberian) ...... 72 Tabel 4.6 (Visualisasi Pendapat) ...... 74 Tabel 4.7 ( Visualisasi Mencari) ...... 76

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (Struktur Tim dalam Film) ...... 19 Gambar 3.1 (Joko Anwar) ...... 45 Gambar 3.2 (Play List Film) ...... 48 Gambar 3.3 (Tampilan website YOMYOMF) ...... 49 Gambar 4.1 (Struktur Tiga Babak) ...... 53

xi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak akan pernah dapat dipisahkan dari kegiatan

komunikasi. Karena komunikasi merupakan hal yang sangat terpenting bagi

kehidupan manusia, baik komunikasi secara verbal ataupun nonverbal. Menurut

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, di dalam buku Wiryanto yang berjudul

“Pengantar Ilmu Komunikasi” mengemukakan bahwa komunikasi adalah

transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau

proses transmisi itu yang biasanya disebut komunikasi.1 Sebuah kegiatan interaksi

yang memerlukan dua orang atau lebih untuk mengirim dan menerima pesan.

Pada saat ini, kehidupan manusia diberikan peluang kemudahan untuk

menyampaikan pesan atau berkomunikasi. Tidak lagi menunggu lama untuk bisa

menerima atau mengirim pesan, dalam hitungan detik pesan bisa sampai kepada

orang yang berada jauh di ujung dunia dengan menggunakan media sebagai

pengantar pesan.

Penyampaian pesan ini disebut komunikasi massa, seperti yang di

simpulkan oleh Malezke (1963) “Komunikasi massa diartikan sebagai bentuk

komunikasi yang dibersifat secara terbuka melalui media penyebaran, baik secara

tidak langsung dan satu arah kepada publik.2 Media massa dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan berbagai macam hal, seperti berdakwah, memberikan

informasi ataupun hiburan. Adapun alat pengirim pesan komunikasi bisa berupa

surat kabar, radio, televisi, internet, dan film. Memberikan kemudahan bagi

1 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004) h.7 2 Jalaludin Rakhman, Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008) h. 188

1

2

manusia untuk menyampaikan pesan, karena dengan menggunakan media massa maka jangkauan mengirim dan menerima pesan tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.

Salah satu media massa yang semakin diminati adalah film, film bisa disebut dengan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga dapat mendidik. 3 Karena semua film memiliki pesan dan maksud tujuan tertentu, untuk bisa dinikmati oleh penonton. Pesan yang dikirim oleh film bisa dilihat dari karakter tokoh, dialog dan sekenario ataupun film secara keseluruhan.

Dunia film mengenal dua konsep film berdasarkan waktu atau durasi, film panjang dan pendek, Akhlis Suryapatih ketua SNAKKI (Sekretariat Kine Klub

Indonesia) dalam seminarnya tentang film. “Film dikatakan film pendek tidak lebih dari durasi 30 menit, apabila melebihi dari durasi tersebut bisa dinamakan film cerita panjang dan gaya film pendek dalam mengemas cerita tidak lama seperti film panjang dan alur dibuat sependek mungkin, sehingga sutradara dan tim harus memaknakan sesuatu dalam visual agar bisa mempersingkat waktu”.

Film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuatnya, yang terpenting ide dan pemanfaatan media komunikasi dapat berlangsung dengan efektif. Menjadi menarik justru ketika pemanfaatan media tersebut menciptakan cara pandang baru tentang bentuk film secara umum dan kemudian berhasil memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan film. Seperti halnya sosial media youtube, para sineas muda tidak perlu kebingungan untuk mempublikasikan hasil karya mereka. Cukup upload dan share di internet, film sudah bisa dinikmati diseluruh Dunia.

3 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi ( Bandung: Cipta Aditya Bakti, 2003),h. 207

3

Hasil dari pemanfaatan media tersebut membuat kesuksesan bagi sutradara ataupun tim produksi. Tidak sedikit sutradara yang berhasil membuat film panjang berawal dari garapan film pendek, selain biaya produksi yang murah, banyaknya berbagai festival yang diadakan dan kemudahan pemanfaatan media, membuat sineas muda menunjukan karya-karya mereka yang nantinya bisa menjadi sebuah showreel (Portofolio untuk orang-orang yang bergelut di dunia perfilman) untuk berkontribusi dalam pembuatan film professional.

Namun, dalam memproduksi sebuah film pendek tidaklah mudah, proses penyampaian pesan melalui film sangatlah kompleks, tidak sama dengan format media-media lain. Ada banyak tahapan dan keahlian dalam sebuah film, orang yang mempunyai ide cerita ataupun ahli dalam bidang film, belum tentu mudah membuat film, dikarnakan dalam memproduksi sebuah film memerlukan berbagai macam bidang, tidak bisa secara individu. Bidang-bidang dalam film meliputi penata cahaya, penyunting gambar, aktor ataupun aktris dan orang yang bisa memimpin produksi. Setiap bidang satu sama lain harus saling melengkapi, untuk bisa menyelesaikan produksi film dengan baik dan benar.

Pentingnya film dalam menyampaikan pesan kepada penonton dapat memberikan penilaian dari cerita yang disajikan, baik atau buruk film tersebut.

Seperti dalam film grave torture karya sutradara Joko Anwar. Film pendek bergenre horror berdurasi kurang dari 10 menit, mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara. Judul cerita yang disajikan terlihat kontradiksi dengan tema acara yang diberikan, film ini menceritakan tentang rasa sayang seorang anak terhadap ayahnya yang baru saja meninggal, dipadukan dengan konsep cerita tentang penyiksaan di dalam kuburan

4

Hal ini membuat peneliti melakukan penelitian, pesan apa yang ingin di sampaikan dalam film ini. Dikarnakan kasih sayang merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam al-Qur`an dalam bentuk kata yang berbeda yaitu Ar-Rahman yang biasanya dirangkaikan dengan kata Ar-Rahim yang berarti pengasih dan penyayang yang menunjukkan sifat-sifat Allah. Kata rahman dan rahim merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 114 kali.4 Rasullulah bersabda,”Barang siapa yang tidak berkasih sayang, maka ia tidak mendapatkan kasih sayang.5

Dalam film ini sebuah makna rasa kasih sayang seseorang terselip di setiap scene, mengharuskan peneliti menggali lebih dalam film ini. karena film grave torture dibuat untuk mengikuti acara web series horror di situs Youtube yang diminta langsung oleh Justin Lin (Sutradara Fast Five) bertajuk Silent

Terror, acara yang dilaksanakan untuk menyemarakan hari Halloween yang jatuh pada setiap bulan Oktober. Menampilkan film-film pendek dari empat sutradara

Asia yang sudah memiliki nama dimasing-masing negaranya. Empat sutradara yang ada adalah Erik Matti dari Phillipina, Noboru Oguchi dari Jepang, Woo

Ming-Jin dari Malaysia. dan Joko Anwar dari Indonesia.

Karya dari masing-masing sutradara dirilis setiap minggu pada hari jumat dibulan Oktober, film Grave Torture dari Joko Anwar mendapatkan kesempatan pertama untuk diupload di situs jejaring video youtube, lalu di ikuti dengan film- film yang lain. Menjadi keunikan sendiri, karena cerita yang dibawakan oleh Joko

Anwar berkaitan dengan latar belakang Islam yaitu siksa kubur, yang dimana tidak ada sangkut pautnya dengan pemeriahan Hallowen.

4 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000), cet 21, h.25 5 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani, 1995),cet.2, h. 32

5

Sejarah perayaan Hallowen sendiri dirayakan oleh anak-anak dengan

memakai kostum seram dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga untuk

meminta permen atau coklat sambil berkata “Trick or Treat” ucapan tersebut

adalah semacam yang berarti “Beri kami permen atau kami jahili. Hellowen

identik dengan setan, penyihir hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan

dari kebudayaan barat.6 Dalam islam tidak mengenal dengan perayaan tersebut

dan bukan pula termasuk dalam kebudayaan Indonesia. Masyarakat muslim

Indonesia pada umumya hanya mengetahui tentang siksa kubur,. Sebuah ajaran

agama yang dipercayai apabila ada seseorang yang meninggal maka di dalam

kubur akan dipertanyakan amal ibadah selama di dunia.

Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya penelitian mendalam

tentang film ini, guna memahmi makna dari tanda-tanda yang disampaikan

melalui pendekatan semiotika Roland Barthes dan pesan yang terkandung dalam

film Grave torture. Berangkat dari penjalasan di atas, maka peneliti mencoba

memberikan judul berupa “Analisis Semiotik Rasa Kasih Sayang dalam Film

Grave Torture karya Sutradara Joko Anwar”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam

pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasannya,

Penelitian ini dibatasi dengan mengambil adegan-adegan film Grave Torture yang

mengandung tanda-tanda rasa kasih sayang.

6 Wikipedia, Hallowen,” artikel diakses pada 25 Februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Halloween

6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah:

1. Bagaimana makna denotasi, konotasi & mitos dalam film Grave Torture?

2. Pesan apa yang terkandung dalam film Grave torture?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

secara khusus untuk mengetahui tanda-tanda rasa kasih sayang antara anak dan

ayah, secara umum peneliti ingin mengetahui pesan yang terkandung dalam film

Grave torture.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis,

Penelitian ini dapat memperkaya ilmu komunikasi khususnya dibidang

semiotika dan menjadi sebuah kajian yang menarik dalam film sebagai salah

satu media dakwah.

2. Manfaat Praktis,

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah

wawasan bagi para teoritis, praktisi film, dan pemikir dakwah melalui film

dalam mengemas nila-nilai Islam menjadi kajian yang menarik dan

memberikan motivasi bagi pelaksana dakwah melalui audio visual salah

satunya dengan film – film pendek.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, pada tahapan teknik analisis

data yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif

7

kualitatif, analisis data ini merupakan upaya yang dilakukan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, kemudian memilah-milahnya menjadi satuan

yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.7

2. Teknik Analisis Data

Peneliti membagi film Grave torture berdasarkan plotline sebagai metode

pemecah scene-scene dalam film, yang nantinya peneliti menggambarkan

fakta-fakta visualisasi tentang bagaimana adegan-adegan dalam film Garve

torture dapat merepresentasikan rasa kasih sayang melalui tanda-tanda

denotasi, konotasi, dan mitos melalui model semiotik Roland Barthes, lalu

mencari pesan yang terkandung dalam film ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini adalah tempat memperoleh data, dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian film Grave torture adalah

sutradara Joko Anwar. Dan sebagai objek penelitiannya adalah pesan-pesan

visual rasa kasih sayang yang terdapat dalam film tersebut baik secara tersirat

(kontekstual), maupun tersurat (tekstual).

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk meperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 248.

8

i. Observasi/pengamatan

Observasi/pengamatan dilakukan dengan mengamati setiap scene dalam

film Grave Toture. Mengambil simbol-simbol yang ada di film serta

menganalisis sesuai d0engan model penelitian yang digunakan.

ii. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, bisa

dengan telepon ataupun melalui email dengan narasumber Joko Anwar

sebagai sutradara dan YOMYOMF sebagai pihak penyelenggara acara.

iii. Dokumentasi

Berupa dokumen pendukung yang tertulis, seperti literatur-literatur resensi

film Grave Toture dari internet maupun media lain, serta buku-buku yang

relevan dengan penelitian.

iv. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Analisis Data

Setelah data primer dan sekunder sudah terkumpul, kemudian dikaitkan dengan rumusan masalah, lalu dilakukan analisis dengan menggunakan model teknik analisis semiotika dari Roland Barthes yaitu dengan cara mencari penggambaran tanda-tanda rasa kasih sayang dalam simbol-simbol yang terdapat pada film Grave Torture dan mencari makna denotasi dan kontasi dalam film tersebut.

9

F. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian belum menemukan skripsi

mahasiswa yang membahas tentang judul ini, hanya saja ada beberapa skripsi

yang hampir serupa, diantaranya adalah seperti :

1. “Analisis semiotika Film 3 Doa 3 Cinta” oleh M. Fikri Ghazali, Tahun 2010.

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam skripsi ini yang lebih di

ungkapkan menunjukan potret kehidupan santri dan dunia Islam

2. “Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan ‘Jeruji Besi’”

Oleh Uray Noviandi Taslim, Tahun 2010. Jurusan Komunikasi dan Penyiran

Islam. Dalam skripsi ini menjelaskan tentang perjuangan dari Said Nursi

dalam berdakwah melalui tulisan dan jihad yang dilakukan dengan kasih

sayang.

Walaupun dalam penlitian ini peneliti merujuk pada skripsi diatas, tetap

penlitian yang dilakukan peneliti berbeda. Objek penelitian peneliti adalah film

pendek garapan sinieas muda Indonesia yang diikut sertakan dalam perayaan

Halloween bertaraf Internasional.

Film ini sangat menarik untuk diangkat kedalam skripsi, masih sedikit

mahasiswa/i meneliti tentang film pendek. Sehingga, diharapkan dapat menambah

referensi penelitian film terutama film pendek yang sekarang banyak

dibuat/digandrungi oleh sineas muda Indonesia. sebagai bahan showreel dan bisa

menjadi bahan ajar untuk mendidik bagi civitas akademik.

10

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, peneliti menyusun penulisan

skripsi ini dengan lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab,

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis akan menjabarkan tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Penulis akan menjelaskan tentang pengertian umum semiotika,

tanda dalam semiotika, dan juga tinjauan umum film, film sebagai

media komunikasi massa, film pendek, jenis-jenis film, unsur

pembentukan film, sinematografi. Lalu pengertian kasih sayang

dan siksa kubur.

BAB III GAMBARAN UMUM

Menggambarkan secara umum film Grave Torture, Biografi Joko

Anwar selaku Sutradara, filmografi atau karya-karya film yang

telah dibuat olehnya. Gambaran umum konsep acara Silent Terror.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dikhususkan pada hasil peneliti analisis semiotika terhadap film

Grave Torture. Berupa identifikasi umum temuan data, makna

konotasi, denotasi dan mitos. Pesan yang terkandung dalam film

Grave Torture.

11

BAB V PENUTUP

Merupakan BAB terakhir dalam rangkaian dalam penulisan

penelitian ini. Penulis akan menguraikan dalam bentuk kesimpulan

dan juga saran penulis atas permasalahan yang telah diteliti.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Film

1. Sejarah dan Perkembangan Film

Sebagai seni yang lahir terakhir, film tumbuh dan menyerap penemuan-

penemuan yang telah maupun tengah terjadi, baik sains, teknologi dan estetika.

Misalnya fotografi, kinetograf, fonograaf. Hasil dari beberapa penemuan itu

terwujud dalam satu kesatuan yang disebut sinematograf, sebuah mesin yang

sekaligus bisa di fungsikan sebagai kamera dan proyektor, sehingga memungkinkan

sebuah film bisa ditonton oleh banyak orang dalam satu waktu. 1

Dalam sejarahnya, film pertama kali terjadi di Perancis, tepatnya pada 28

Desember 1895, ketika itu Lumiere bersaudara telah membuat dunia terkejut.

Mereka telah melakukan pemutaran film pertama kali ke hadapan publik Prancis,

film buatan Lumiere itu berjudul Workers Leaving the Lumiere’s Factory yang

berkisah tenang laki-laki dan wanita pekerja di pabrik Lumiere. Karya Lumiere ini

kemudian dengan cepat mendunia karena juga didukung oleh teknologi proyektor

berfilm 2 ¾ inc.2 Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan biskop di

dunia. Meskipun usaha untuk membuat gambar bergerak sendiri sudah dimulai

sebelum tahun 1895.

Gagasan membuat foto atau gambar bergerak diplopori oleh Edward

Muybridge yang mencoba membuat foto kuda yang sedang berlari. Dari 16 foto

kuda yang sedang berlari Muybridge mencoba merangkai dan menggerakan secara

1 Missbach Yusran Biran, Sejarah film 1900-1950: Bikin Film di Jawa, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009), h. Xv. 2 Missbach , Sejarah film., h. Xv.

12

13

berurutan, hasilnya foto tersebut terlihat hidup dan berhasil menjadi foto bergerak pertama di dunia. Muybridge menggunakan kamera foto biasa untuk bisa menghasilkan gerakan lari kuda. Sejarah mencatat peristiwa ini pada tahun 1878.3

Sejak saat itu banyak orang berbondong-bondong mulai membuat foto bergerak. Salah satunya adalah “sang raja penemu” Thomas Alfa Edison, penemuan

Edison kali ini berbeda dengan penemuannya yang lain, yaitu sebuah alat berbentuk kotak dinamakan kinetoscope (alat untuk memproyksikan gerak), dan orang dapat mengintip melalui jendela kecilnya. Di dalam kinetoscope terdapat pita film endores sepanjang 17 m, sehingga film yang sama dapat dilihat berulang kali.4

Namun pada masa itu tidak bisa dikatakan sebagai film, karena hanya bisa dilihat oleh penonton secara individual, tidak secara bersama-sama. Diiringi dengan pengembangan kamera citra bergerak pertama oleh Thomas Edison pada tahun

1888, ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah satu asistennya.5

Dari peristiwa di Paris pada tahun 1895 tersebut awal mula menonton film dengan menggunakan proyektor atau bisa kita sebut bioskop, karena ditonton secara bersama-sama dalam satu waktu. Lalu diikuti masyarakat Amerika membuat film bisu berdurasi 25 menit, di antaranya film A Trip to the Moon (1902), Life of an

America Firemen (1903) dan The Great Train Robbery (1903), kemudian Warner

Brothers bekerjasama dengan Amerika telephon dan telegraf berusaha mempelajari bagaimana caranya memindahkan suara yang ada ditelepon kedalam sebuah film.

3 Missbach , Sejarah film., h. 23. 4 Seiichi Konishi & Keiji Nakamura, Penemuan Film, (Jakarta: Elex media Komputindo,2002), cet-1, h.21. 5 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010)h.132. 14

Usaha ini berhasil pada tahun 1928 melalui film The Jazz Singer. Masa keemasan film berlangsung cukup lama.6 Sampai sekarang perfilaman dunia terus mengembangkan teknologi yang bisa membuat nyata suatu film.

Di dalam negeri kita sendiri perkembangan perfilman tak lepas dari perjalanan waktu yang cukup panjang. Masyarakat indonesia mengenal film sejak awal abad ke-20, hal ini dilihat dari iklan disurat kabar Pada masa itu.7 Namun pada tahun 1920-an film dibioskop tidak pernah menjadi hiburan populer, karena pada masa itu film belum bisa mengalahkan popularitas pertunjukan komedi Stamboel yang sedang digandrungi oleh semua kalangan baik pribumi maupun orang-orang eropa dan indis8.

Seiring berjalanya waktu perfilman Indonesia terus maju dan berkembang,

Walau sempat mati suri di penghujung tahun 1990, film Indonesia terus bersaing dengan film dari negara lain. Setidaknya, film-film buatan anak Indonesia merajai pasar di negeri sendiri. Terbukti dengan film AADC (Ada Apa Dengan Cinta),

Jalangkung, Petualangan Serina dan , menjadi tolak ukur kebangkitan perfilman Indonesia.

Bertepatan dengan 64 tahun kelahiran perfilman Indonesia jumlah produksi meningkat derastis, setidaknya ada 100 film pertahun yang muncul di bisokop, jumlah yang sangat bagus di sekitar Asia Tenggara. Tidak hanya itu sineas-sineas muda di Indonesia telah banyak mengharumkan negara ini dengan memenangkan penghargaan festival bergengsi9. Salah satunya adalah Joko Anwar, sineas muda

6 Hafield Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2008) hal. 137-138 7 Missbach, Sejarah film, xvi 8 Missbach Y, Sejarah film, 2009, h.3 9 Daniel Irawan, “64 Tahun Perfilman Indonesia: Sebuah Evaluasi”, Kinescope, (Maret 2014), h.11 15

ini, telah banyak mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional. Namanya sampai di panggil oleh produser Justin Lie untuk mengikuti festival yang di adakan oleh portal youtube YOMYOMF, dan akhirnya film Joko Anwar mendapatkan kesempatan pertama untuk diputar pada perayaan hari Halloween.

2. Jenis-jenis Film

Ada banyak film-film di dunia yang diproduksi setiap tahunnya, berbagai macam genre yang disajikan dari berbagai macam negara ataupun sutradara. akan tetapi film hanya dibagi menjadi tiga jenis yakni dokumenter, fiksi dan eksperimental. pembagian ini didasarkan atas cara bertuturnya dari film tersebut, ada dua pembagiannya yaitu naratif dan non-naratif.

Film fiksi mempunyai struktur naratif yang jelas, sedangkan film dokumenter dan film eksperimental tidak memiliki struktur naratif yang jelas.

Adapun definisi dari jenis-jenis film yang dijelaskan oleh Himawan Pratista secara singkat, sebagai berikut: 10

a. Film Dokumenter

Film ini biasanya berhubungan dengan orang-orang, tokoh,

peristiwa atau kejadian. Film dokumenter ini tidak menciptakan suatu

peristiwa tetapi merekamnya. Struktur bertutur dari film dokumenter

umumnya sederhana dengan tujuan agar penonton dapat memahami dan

percaya fakta-fakta yang disajikan.

b. Film Fiksi

Film fiksi terikat oleh plot, dari sisi cerita, film fiksi menggunakan

cerita rekaan di luar kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan

10 Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008) ,h.4. 16

yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film fiksi juga terikat

dengan hukum kausalitas atau sebab-akibat.

c. Film Eksperimental

Film ini merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua jenis

film lainnya. Film ini tidak memiliki atau terikat oleh plot tetapi tetap

memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subyektif

sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film ini

umumnya tidak bercerita tentang apapun, dan juga bentuk dari film ini

abstrak dan tidak mudah dipahami, karena mereka menggunakan simbol-

simbol personal yang mereka ciptakan sendiri.

Dari perbedaan jenis film tersebut bisa menciptakan banyak macam genre- genre yang bisa di klasifikasikan, tentunya dapat membedakan film-film berdasarkan Genre sesuai dengan spesifikasinya. Berdasarkan setting, isi dan latar cerita, seperti film aksi, petualangan, drama, komedi, horor, film noir, roman dan sebagainya.

Genre film yang diproduksi bisa dikombinasikan, kombinasi genre ini sering diistilahkan sebagai genre hibrida (campuran), tetapi walaupun begitu biasanya film tersebut tetap memiliki satu atau dua genre yang dominan.11

3. Film Pendek

Film pendek pada hakekatnya bukanlah reduksi dari cerita film panjang, atau wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan ataupun

11 Himawan , Memahami Film h. 9-11. 17

lebih mudah. Seperti halnya dalam dunia sastra, penulis novel belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik, begitu juga sebaliknya.12

Film pendek berhubungan dengan cerita pendek, tetapi bermakna besar.

Sebagaimana terjadi dalam dunia visual art, banyak mewujudkan nilai simbolik atau kode dari makna yang terkandung didalamnya, sebagaimana terjadi pada refleksi diri.

Pada saat ini film pendek dikalangan anak muda menjadi primadona bagi para pembuat film independen. Selain dapat diraih dengan biaya yang relatif murah, film pendek juga memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih luas. Meski tidak sedikit yang beranggapan pembuatan film pendek menjadi batu loncatan menuju pembuatan film panjang.

Dalam sejarah, istilah film pendek mulai populer sejak dekade 50-an. Alur perkembangan terbesar film pendek memang dimulai dari Jerman dan Perancis, digagas oleh Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di

Perancis.kemudian muncul festival Oberhausen Kurzfilmtage yang saat ini menjadi festival film pendek tertua di dunia. Sejak gerkan gerakan ini muncul, film pendek mendapat tempatnya di Eropa. Dan banyak bermunculan cinema house untuk dapat menonton karya-karya film pendek di hampir setiap sudut kota Eropa. 13

Film pendek memiliki sejarah sendiri yang sering terlupkan, film pendek

Indonesia secara peraktis mulai muncul dikalangan pembuat film sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para sineas Indonesia pada era tahun

70-an dapat dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi

12 Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Film_pendek pada tanggal 20 juni 2014 pukul 19.50 wib 13 Deviana, “ Representasi Nilai Kepahlawanan dalm Film,” h. 20 18

perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahun mulai 1974, dimana format film yang diterima hanya seleloid 8mm. Akan tetapi sangat disayangkan Festival Film Mini ini berhenti pada tahun 1981 karena kekurangan dana. Namun pada tahun 1975, muncul kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman

Benny, kelompok ini terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seleloid

8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi.14

4. Membuat Film

Dalam membuat film tim produksi adalah sebuah system, artinya antara komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kegagalan pada salah satu proses akan menyebabkan lambatnya proses produksi. Apapun jenis film yang dibuat, tahap tahap membuat film pada umumnya sama. Pra-Produksi, Produksi dan Pasca

Produksi.

a. Pra-produksi

Pada tahap ini perkembangan dari ide gagasan yang akan dijadikan

sebuah film. Pembuatan premis cerita, cerita dan plotline harus semenarik

mungkin agar produser atau pekerja pofesional lain mau membantu

pembuatan film yang akan dibuat. Lalu mencari talent, lokasi, peralatan,

menghitung bugetin. Sebuah tahapan persiapan sebelum kegiatan syuting

yang sangat rentan dengan argumentasi dari kepentingan-kepentingan

14 Deviana, “ Representasi Nilai Kepahlawanan dalm Film,” h. 20

19

individual. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegitan syuting

nantinya. Ide kreatif dari semua aspek bidang sangat menentukan.

Gambar 2.115 Struktur Tim dalam Film

EXECUTIVE PRODUCER

PRODUCER

MANAGEMENT PRODUCTION

DIRECTOR

ASS DIR SCRIPT

DOP ART DIRECTOR SOUND MAN EDITOR

SET DEKORATOR PROPERTYMAN SOUND MIXER ILLUSTRATOR

MAKE UP LIGHTINGMAN COSTUME

VISUAL EFFECT Ket: ---- Jalur Kordinasi

b. Produksi

Tahapan ini hampir semua crew mulai bekerja sesuai dengan

pekerjaan masing-masing. Kekompakan dan kreatifitas crew sangat

15 Syamsul B Adnan, Blangko Isian Managemen Produksi. (Jakarta: Workshop Peningkatan Kualitas Produksi Film, 2012). 20

menentukan waktu produksi dan hasil dari produksi, namun tak lepas dari keahlian dan kemampuan beberapa taknik pengambilan gambar dan keahlian dibidang-bidangnya yang mampu membuat penonton kagum akan sebuah film.

Membuat film harus mempunyai struktur yang perlu diperhatikan, sama seperti kita membuat atau membaca novel. Tersusun atas huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, bab-bab dan menjadi sebuah buku. Struktur dalam film digunakan untuk mempermudah sutradara, DOP,

Editor, Talent dan crew untuk mempermudah saat syuting. Adapun struktur film dipecah menjadi: a. Take

Take merupakan bagian awal dalam sebuah pengmbilan gambar di

sebuah adegan, objek sangat menentukan keberhasilan dari keinginan

sutradara. b. Shot

Bagian ini kumpulan dari beberapa take, biasanya angle kamera yang

berbeda menentukan itu adalah sebuah shot. Keinginan mengambil shot

dari angle yang berbeda membuat gambar lebih berfariasi supaya film

tidak monoton. c. Scene

Kumpulan dari shot-shot yang membentuk bagian pendek dari

keseluruhan cerita yang menunjukkan suatu kegiatan yang berhubungan

dengan ruang, waktu, isi cerita, tema, karakter atau motif.

21

d. Sequance (Sekuen)

Dalam satu sekuen terdiri dari beberapa scene-scene yang membentuk

rangkaian peristiwa cerita yang berkitan satu dengan yang lain. Dari

kumpulan sekuen-sekuen ini yang akan menjadi cerita film secara utuh.

Selain itu pada saat produksi D.O.P harus memahami sinematografi

sebagai sebuah perkembangan seni dari fotografi. Bentuk dari pergerakan

kamera serta kaitan aktivitas kamera dengan objek yang akan diambil.

Dalam sinematografi juga terdapat beberapa teknis sudut pengambilan

gambar dan gerakan dalam membangun imaji.

1. Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)16

a. Bird Eye View

Pengambilan gambar dari atas ketinggian tertentu, sehingga

memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-

benda lain yang tampak dibawah.

b. High Angle

Sudut pengambilan gambar tepat dari atas objek, pengambilan

gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik kecil atau kerdil.

c. Low Angle

Pengambilan gambar dari bawah objek, sudut pengambilan gambar

ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan

dari sudut pandang ini keagungan atau kejayaan.

16 Rizky Akmalsyah, “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, 2010), h.14 22

2. Ukuran Gambar (Frame Size) 17

a. Extreme long shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari

objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini

umumnya untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh

atau panorama yang luas.

b. Long shot

Pada Long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar

belakang masih domninan. Long shot sering digunakan sebagai

estabilising shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot

yang berjarak lebih dekat.

c. Medium long shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke

atas. Tubuh visik manusia dan lingkungan sekitar relative seimbang.

d. Medium shot

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas.

Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai

dominan dalam frame.

e. Medium close up

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusaia dari dada ke atas.

Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak

lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan

jarak medium close-up

17 Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 2. 23

f. Close up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek

kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah

dengan jelas serta gesture yang mendetail. Close-up biasanya

digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim. Close-up juga

memperlihatkan lebih mendetail sebuah benda atau obyek.

g. Extreme close up

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail

bagian dari wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau

bagian dari sebuah objek.

3. Gerakan Kamera (Moving Camera)18

a. Zoom in/out

Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan

menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.

b. Panning

Gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan.

c. Tilting

Gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt up jika kamera

mendongak keatas dan tilt down jika kamera melihat kebawah.

d. Dolly

Kedudukan di tripod dan di atas landasan roda. Dolly in jika kamera

bergerak maju dan dolly out jika kamera mundur atau menjauh.

18 Rizky Akmalsyah, “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”, h.16-17 24

e. Follow

Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

c. Post-Produksi

Tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan syuting yang sudah

dilaksanakan. Kesalahan pada waktu syuting sebagian di selesaikan pada

tahap ini.19 Pengelolaan visual dan audio atau biasa dibilang mengedit

membuat kesalah akan menjadi tidak ada, mungkin saja kesalahan tersebut

bisa menjadi suatu hal yang indah.

Editor sangat berpatokan dari gambar dan suara yang di hasilkan

oleh D.O.P dan Soundman, Agar mempermudah proses editing. Alat yang

biasanya digunakan untuk menjadi patokan adalah klepper, ditugaskan ke

Asisten D.O.P untuk dipergunakan dan shot report dikerjakan oleh asisten

sutradara.

5. Unsur-unsur Pembentuk Film

Film secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri.

19 Di kutip dari www.eocommunity.com pada tanggal 21 jini 2014 pukul 22.21

25

a. Unsur Naratif 20

Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, unsur ini

meliputi pelaku cerita/tokoh, permasalahan dan konflik, tujuan,

ruang/lokasi dan waktu.

i. Pelaku Cerita/Tokoh

Setiap film cerita umumnya memiliki karakter utama dan pendukung.

Karakter utama adalah tokoh yang menjalankan alur cerita dari awal

hingga akhir, atau biasa disebut sebagai protagonis, sedangkan karakter

pendukung bisa berada pada pihak protagonis maupun antagonis

(musuh/rival). Karakter pendukung sering bertindak sebagai pemicu

konflik (masalah) atau kadang sebaliknya dapat membantu karakter

utama dalam menyelasaikan masalahnya.

ii. Permasalahan dan Konflik

Permasalahan dapat diartikan sebagai penghalang yang dihadapi tokoh

protagonis untuk mencapai tujuannya yang disebabkan oleh tokoh

antagonis. Permasalahan ini pula yang memicu konflik (konfrontasi)

fisik antara pihak protagonis dan antagonis. Permasalahan juga bisa

muncul tanpa disebabkan pihak antagonis. Masalah dapat muncul dari

dalam diri tokoh utama sendiri yang akhirnya memicu konflik batin.

iii. Tujuan

Setiap pelaku utama dalam semua film cerita pasti memiliki tujuan,

harapan atau cita-cita. Tujuan tersebut dapat berupa fisik (materi)

ataupun abstrak (non-materi).

20 Himawan Pratista, Memahami Film, h. 43-44. 26

iv. Ruang/Lokasi

Dalam sebuah film cerita, ruang/lokasi menjadi suatu hal yangsangat

penting untuk mendukung penghayatan dalam film tersebut.

v. Waktu

Dalam film cerita, waktu juga tidak kalah pentingnya dengan unsur-

unsur narasi yang lain. Dengan waktu, sebuah film cerita menjadi lebih

hidup dan berkesinambungan. b. Unsur Sinematik

Unsur Sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolah bahan (materi)

sebuah film cerita atau bisa dikatakan, unsur sinematik merupakan aspek-

aspek teknis pembentukan film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat

elemen pokok yakni :

i. Mise-en-scene

Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise-en-

scene memiliki empat elemen pokok yakni, setting atau latar, tata

cahaya, kostum dan make-up, serta akting dan pergerakan pemain.

ii. Sinematografi

Perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan

obyek yang diambil.

iii. Editing

Transisi sebuah gambar (shot) ke gambar (shot) lainnya.

27

iv. Suara

Segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera

pendengaran. 21

6. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Film merupakan alat komunikasi massa yang muncul pada akhir abad ke-

19. Film merupakan alat komunikasi yang tidak terbatas ruang lingkupnya di mana di dalamnya menjadi ruang ekspresi bebas dalam sebuah proses pembelajaran massa. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, yang membuat para ahli film memiliki potensi untuk mempengaruhi membentuk suatu pandangan dimasyarakat dengan muatan pesan di dalamnya. Hal ini didasarkan atas argumen bahwa film adalah potret dari realitas di masyarakat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat dan kemudian memproyeksikanya ke dalam layar. 22

Komunikasi massa hampir selalu dilakukan melalui media yang mampu menjangkau khalayak luas seperti, koran, televisi, radio, film dan juga internet.

Dalam penyampaikan pesan-pesan komunikasi massa selalu menggunakan media dan sarana yang dapat menjangkau banyak khalayak sekaligus. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa) artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.23

Film pada dasarnya merupakan salah satu hasil produk teknologi modern yang bisa dijadikan sebagai salah satu saluran dalam proses komunikasi massa.

21 Himawan Pratista, Memahami Film, h. 3 22 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 15. 23 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 69. 28

Dalam film, biasanya terdapat pesan-pesan atau informasi yang ingin disampaikan

kepada para penontonnya.

B. Semiotika

1. Konsep Semiotika

Semiotika, yang biasa didefenisikan sebagai pengkajian tanda- tanda (the

study of sign), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode- kode, yaitu sebuah

sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas sebagai sesuatu

yang bermakna.24 Baik verbal ataupun non verbal.

Tanda berada dimana mana, Tanda bisa berupa warna, lampu lalulintas,

bendera, bahkan kedipan mata sekalipun. Hal ini bisa mewakili objek, ide, situasi,

keadaan, perasaan dan lain sebagainya. Struktur bangunan, film, musik, karya

sastra, suara hewan dapat dianggap sebagai tanda. Ahli filsafat dari Amerika

Charles Senders Peirce, menegaskan bahwa kita manusia hanya dapat berpikir

dengan sarana tanda. Sudah pasti tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi.

Dalam semiotika modern memiliki dua orang bapak sebagai pencetus kajian

ini, Charles Senders Peirce dan Ferdinand De Saussure. Peirce maupun saussure

mendasarkan teori masing masing pada landasan teori yang berbeda. Peirce sebagai

ahli filsafat dan ahli logika, dia merancang semiotika sebagai sebuah teori yang

baru dan tipologi yang sangat rinci. dan Ferdinand De Saussure adalah seorang ahli

linguistik, bahkan di anggap sebagai bapak linguistik modern. Saussure

24 Kris Budiman, Semiotika Visual, (Yogyakarta, Penerbit Buku Baik, 2004), h.3 29

mengatakan sistem tanda yang disebut bahasa, hanya satu dari sekian banyak sistem tanda yang ada. Teori ini ia menyebutnya dengan semiologi.25

Istilah Semiotika maupun semiologi dapat digunakan untuk merujuk kepada ilmu tentang tanda-tanda, tanpa adanya perbedaan pengertian yang terlalu tajam.

Namun kajian atau bidang studi semiotika sangatlah beragam dan luas. Charles

Morris mebedakan semiotika kedalam tiga cabang penyelidikan.

a. Sintaktik

Suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji “hubungan formal

diantara satu tanda dengan tanda-tanda yang lain”

b. Semantik

Suatu cabang penyelidikan semiotik yang mempelajari hubungan di antara

makna tanda tanda sebelum digunakan di dalam tuturan tertentu atau objek

yang di acunya.

c. Pragmatik

Mempelajari hubungan diantara tanda tanda dengan interpreter-interpreter

atau para pemakainya. Secara khusus brurusan dengan aspek aspek

komunikasi, khususnya fungsi situasional yang melatari turunan. 26

Kata semiotika sendiri berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti tanda atau seme yang brarti penafsiran tanda. Membuka cabang ilmu yang berurusan

25 Panuti Sudjiman, Serba-serbi Semiotika, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.viii 26 Budiman, Semiotika Visual, h.5 30

dengan kajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi pengguna tanda.27

2. Konsep Semiotika Ronland Barthes

Peneliti membedah film ini menggunakan metode semiotika Roland

Barthes. Roland Barthes merupakan salah satu tokoh yang cukup berkontribusi dalam kajian semiotika. Teorinya tentang semiologi dan mitologi merupakan pendalaman dari teori linguistik dan semiologi milik Saussure. Secara historis,

Barthes merupakan salah satu tokoh pemikir strukturalis. Intelektual dan kritikus sastra Prancis, yang satu ini dianggap sebagai eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra.28.

Barthes menjelaskan bahwa kunci dari analisis makna ada pada denotasi dan konotasi, atau yang biasa di sebut two order of signification (signifikasi dua tahap atau dua tatanan pertandaan). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (isi) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itulah yang kemudian disebut oleh Barthes sebagai denotasi, yang mana merupakan makna paling nyata dari tanda (sign).29

Sedangkan konotasi, Barthes menunjukkan konotasi merupakan tahap yang kedua, yaitu tahap yang menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan dari pembaca. Dengan kata lain denotasi merupakan apa

27 Zoest, Aart van. Semiotika: Tentang tanda, Cara kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. (Jakarta: Yayasan Sumber Agung. 1993) hal. 1. 28 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15. 29 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h. 16.. 31

yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya.30

Tabel 2.1 Peta tanda Roland Barthes

1 Signifier (Penanda) 2. Signified (petanda) 3. Denotative sign (tanda denotatif) 4. Conotative signifier 5. Connotative signified (penanda konotatif) (penanda konotatif)

6. Connotative sign (tanda konotatif)

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4).Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal tanda “sign”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.31

Secara ringkas, denotasi dan konotasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 32

1. Denotasi adalah interaksi antara signifier dan signified dalam sign, dan

antara sign dengan referent (object) dalam realitas eksternal.

2. Konotasi adalah interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan

atau emosi pembaca/pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna

menjadi subjektif atau intersubjektif. Tanda lebih terbuka dalam

penafsirannya pada konotasi daripada denotasi.

30Indiawan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 17. 31 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69. 32 M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : Gitanyali, 2004), h. 57 32

Denotasi dan konotasi tidak bisa dilihat secara terpisah atau berdiri sendiri.

Sebuah tanda yang kita lihat pasti suatu denotasi. Makna denotasi adalah apa yang

kelihatan pada gambar, dengan kata lain gambar dengan sendirinya memunculkan

denotasi. Denotasi dengan sendirinya akan menjadi konotasi dan untuk selanjutnya

konotasi justru menjadi denotasi ketika konotasi tersebut sudah umum digunakan

dan dipahami bersama sebagai makna yang kaku.

C. Sekilas Tentang Siksa Kubur

Banyak yang bertanya tentang apakah ada siksa kubur stelah manusia mati?

kemana manusia akan pergi setelah mati? dimanakah tempatnya setelah mati? dan

segala macam pertanyaan tentang siksa kubur.

Hampir setiap harinya kita mendengar berita kematian dengan segala

macam penyebab. Suatu hal yang mejadi pertanyaan “kemanakah manusia akan

pergi setelah mati?” Abdul Hasan al-Qabisi mengatakan, “menurut para ulama ahli

sunnah, roh yang keluar dari jasad itu di bawa naik oleh para malaikat dan berhenti

di hadapan Allah SWT untuk di tanyakan serta di periksa. Jika ia termasuk kedalam

orang orang yang bahagia, Allah berfirman kepada malaikat, ‘bawalah dia dan

perlihatkan tempatnya di surga. Malaikat pun membawanya ke surga ketika ia

sedang dimandikan. Selesai dimandikan dan dikafani, ia dikembalikan lalu

dimasukan kedalam kafan dan jasadnya. Ketika diusang kekubur, ia mendengar

semua perkataan orang-orang yang mengantarkannya. Setibanya dikubur, ia di 33

keluarkan oleh jasad,kemudian didatangi oleh dua malaikat yang akan mengujinya.”33

Fase setelah mati masuknya manusia ke dunia yang baru yaitu alam kubur atau alam barzakh, dimana alam ini membatasi antara dunia dan akhirat. Alam barzakh menjadi tempat persinggahan sementara, sampai dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Secara harfiah barzakh berarti jarak waktu atau penghalang anatara 2 hal dan tidak yang sanggup melewatinya. Menurut sayariat islam barzakh berarti tempat yang berada dia antara maut dan kebangkitan. Menurut firman Allah Swt dalam Al-Quran Surah Al Mu,minuun: 100

                  

    Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Alan Ia sedang bermenjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali.(Al Mu'minuun, 100 Alam yang merupakan tempat arwah manusia sementara menanti hari kebangkitan, dan apa yang akan terjadi ketika arwah manusia di dalam kubur sampai menunggu datangnya hari kiamat. Dalam buku Prof. Dr. M. Mutawalli Asy

Sya’rawi “Esensi Hidup dan Mati” menjelaskan di alam kubur Allah Swt hanya memperlihatkan kepada manusia tentang rencana tempat tinggalnya nanti di surga atau neraka.34

33 Imam al-Qurthubi, Rahasia Kematian, Alam Akhir & Kiamat,(Jakarta; Akbar Media, 2010),h 88 34 Prof.Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi, Esensi Hidup dan Mati, (Jakarta, Gama Insai Press,2012), h.56 34

Ada dua kemungkinan yang terjadi di dalam kubur atau barzakh apabila

manusia meninggal, Allah meneguhkan orang orang yang beriman dengan ucapan

yang teguh dan menyesatkan orang-orang yang dzalim. Maksud dari meneguhkan

perkataan orang orang yang beriman adalah memberikan yakinan dengan apa yang

akan dikataan ketika di tanya oleh dua malaikat. Seperti sabda Rasulullah “Dua

malaikat mendatangi mayit tersebut ddan bertanya kepadanya,”Siapa tuhanmu?

Mayit menjawab “tuhan ku Allah, dua malaikat bertanya lagi “apa agama mu?

’agama ku Islam. Malaikat bertanya lagi, ‘Siapa orang ini yang di utus kepada mu?

Mayit (mukmin) menjawab, dia adalah Rasullulah shallalahu alaihi wa sallam. Dua

malaikat tersebut bertanya lagi. ‘apa saja yang engkau ketahui? Mayit mukmin

menjawab, ‘aku membaca Kitabullah (Al-Quran), lalu beriman kepadanya dan

mempercayainya”.35

D. Sekilas Tentang Kasih sayang

1. Pengertian

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kasih sayang terbagi menjadi dua

penggal suku kata, pertama kasih yang artinya memberi atau mengashi dan kata

sayang adalah amat suka, mengasihi, mencintai.36 Bisa dikatakan kasih

sayang adalah rasa yang timbul dalam diri hati yang tulus untuk mencintai,

menyayangi, serta memberikan kebahagian kepada orang lain. Kasih sayang

diungkapkan bukan hanya kepada kekasih tetapi kasih kepada Allah, orang tua,

keluarga, teman, serta makhluk lain yang hidup dibumi ini.

35 Ibnu Rajab Al-Hanbali, Kedahsyatan Alam Kubur Menguak Rahasia Kehidupan di Alam Kubur Sejak Detik Pertama Hingga Hari Kebngkitan. Penerjemah Fadhli Bahri, Lc (Jakarta: An- Nadwah, 2010), h. 34. 36 Deny Sugono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: pusat bahasa, 2008), h.646 & h.1276 35

Dalam Al-Qur`an, kasih sayang dipresentasikan dalam kata Ar- Rahmah

(kasih sayang). Kasih sayang merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam al-Qur`an dalam bentuk kata yang berbeda yaitu Ar-Rahman yang biasanya dirangkaikan dengan kata Ar-Rahim yang berarti pengasih dan penyayang yang menunjukkan sifat-sifat Allah. Kata rahman dan rahim merupakan sifat Allah yang paling banyak diungkapkan dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 114 kali.37 Rasullulah bersabda,”Barang siapa yang tidak berkasih sayang, maka ia tidak mendapatkan kasih sayang.38

Sangat mengherankan bahwa psikologi hanya sedikit membahas tentang cinta dan kasih sayang. ”selayaknya berharap bahwa para penulis serius mengenai keluarga, perkawinan dan seks juga mengupas soal cinta lebih dalam”. Dalam teori kebutuhan dasar manusia yang dicetuskan Abraham Maslow menjelaskan kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang timbul jika kebutuhan fisiologi

(kebutuhan makan, air, tidur, seks) dan rasa aman telah terpenuhi terlebih dahulu.

Seperti seorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri dan cinta, pertama tama akan memburu makanan lebih dahulu lalu mencari kebutuhan lain.

Setiap individu akan mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya kebutuhan rasa memiliki tempat di tengah kelompok (keluarga). Maslow menemukan bahwa tanpa cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan orang akan terhambat. Bagi Maslow cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih sayang antara dua orang, temasuk sikap saling percaya. Maslow mengataka, “kebutuhan akan cinta/kasih sayang meliputi

37 M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2000), cet 21, h.25 38 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani, 1995),cet.2, h. 32 36

cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami, mengajarkan, menciptakan dan meramalkannya. Jika tidak, dunia ini akan hanyut kedalam gelombang permusuhan dan kebencian.”39

Filosofis dasar bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan atas dasar kasih sayang, dengan membawa potensi kasih sayang, dan membutuhkan kasih sayang.

Potensi dan kebutuhan tersebut menjadikan manusia berusaha memberi dan memperoleh kasih sayang dengan berbagai cara. Di samping itu sebagai makhluk sosial, dan dalam berinteraksi sosial, kasih sayang merupakan dasar utama yang harus dipegang dalam pergaulan sehari-hari baik antara individu dengan individu, ataupun individu dengan masyarakat.

Manusia secara aktif berusaha untuk memenuhi kebutuhan. Kita tidak dapat berdiam diri dan mengharapkan orang lain berusaha untuk kita. Oleh karena itu, bila kebutuhan akan cinta kasih belum terpenuhi, seseorang harus berusaha memberikan cinta kasih kepada orang lain. Memberikan cinta kasih sama pentingnya dengan menerima, dalam arti memenuhi kebutuhan akan cinta kasih.

Pada hakikatnya, sering kali bila seseorang memberikan cinta kasih, ia akan memperoleh balasan40

2. Peran Orangtua dalam Memberikan Kasih sayang kepada Anak.

Kebutuhan manusia pada umumnya meliputi kebutuhan untuk dapat melangsungkan hidup (sehat cukup makan-minum, kebutuhan untuk bebas dari bahaya dan ancaman, kebutuhan akan kasih sayang, rasa kebersamaan rasa saling memiliki, merasa diri sebagai bagian dari keluarga, kebutuhan akan penghargaan

39 Frank G. Goble, Mazhab ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow (Yogyakarta: KANISIUS, 2006) , cet.11, h.69-74 40 May jo Meadow, Memahami Orang Lain. Penerjemah Cicilia G. Samekto (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h. 16. 37

dan prestasi, serta perwujudan diri). Kebutahan tersebut ada pada manusia, baik anak maupun dewasa. Dengan demikian, perlu dipikirkan pengenalan kebutuhan tingkat mana yang ada pada anggota keluarga, agar anggota keluarga lain dapat membantu pemenuhanya.41

Melihat relasi orangtua dengan anak selalu di kaitkan dengan sosok ibu yang selalu mengasuh anaknya, namun tak di pungkiri peran budaya dewasa ini kaum wanita sudah menunjukan prestasinya, tersedianya banyak pekerjaan guna aktualisasi kemampuan kaum wanita. Apalagi sekarang sudah banyak wanita yang memperoleh pendidikan tinggi42. Ketika para ibu sudah mulai keluar rumah, maka sosok ayahlah yang ikut terlibat dalam memperhatikan perkembangan fisik maupun pesikis anaknya. Walaupun ada peran pembantu diluar kluarga untuk mengurusi anak, akan tetapi secara psikologis tidak mempunyai ikatan emosional dengan anak.

Tidak dipungkiri peran ayah sangatlah penting dalam perkembangan anaknya. Ayah dapat membelai mengadakan kontak bahasa, berbicara atau bercanda dengan anaknya. begitupun sebaliknya seorang ayah dapat pula belajar dari anak-anaknya. ayah yang ideal merupakan teman yanga aktif dalam melaksanakan perannya sebagai orang tua dan mumpunyai pengaruh langsung terhadap perkembangan anak-anaknya. 43

Anak dalam perkembangan kepribadiannya selalu membutuhkan seorang tokoh identifikasi, berarti dorongan untuk menjadi identik sama dengan orang lain.

Pada anak, biasanya tokoh yang ingin disamai adalah ayah ataupun ibu. Dalam

41 Kusdwirarti Setiono, Psikologi Keluarga (Bandung: PT.Alumni,2011), h. 27 42 Setiono, Psikologi Keluarga, h.99 43 Setiono, Psikologi Keluarga, h.95-96 38

prosesnya anak mengambil alih sikap-sikap norma, nilai dan sebagainya dari tokoh identiikasi .44

Bimbingan yang diajarkan orang tua atas dasar rasa kasih sayang kepada anak, anak pada tahap berikutnya secara konsisten akan mengaplikasikanya dalam kehidupanya. Bimbingan yang diberikan tidak akan berhenti dimasa kanak-kanak saja, tetapi berlangsung terus, terkadang sampai seumur hidup. Sedangkan sebaliknya, jika sejak dini anak tidak diajarkan bagaimana berinteraksi dengan dan atas dasar kasih sayang, maka sudah dapat diduga apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam menumbuhkan sikap kasih sayang anak-anak, Rasullulh Saw telah memberikan teladan yang baik kepada generasi muslim disetiap saat dan tempat, agar mereka mengambil contoh dalam hal menyebarkan dakwah menuju agama

Allah, khususnya bagi para bapak dan pendidik.45

Figur ayah menjadi alternatif untuk terlibat dalam mengasuh anak, seperti kutipan Prof. Dr. Ross de Parke dalam bukunya “Fathering”:

“Ayah kurang dibutuhkan dalam hidup ini, jika mereka pernah ada semata mata karena kebutuhan biologis dan mala petaka sosial. Akan tetapi, mereka sangat penting dalam kehidupan anaknya. Mereka mempengaruhi anak dalam perkembanganya, dan keintiman hubungan ayah dengan anak membawa manfaat bagi sang ayah, seperti halnya si anak. Anak membutuhkan ayah, ayah membutuhkan anak.” 46

44 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang,2000), cet.8, h.29. 45 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam,(Jakarta: Pustaka Amani, 1995),cet.2, h. 33. 46 Setiono, Psikologi Keluarga, h.100 BAB III

GAMBARAN UMUM FILM GRAVE TORTURE

A. Gambaran Umum Film

Film ini merupakan film horror karya sutradara muda Indonesia Joko

Anwar, yang diangkat dari Urban Legend Indonesia. Dibuat untuk menyambut

hari Halloween pada oktober tahun 2012, yang diadakan oleh YOMYOMF (You

Offend Me You Offend My Family) Network. Menampilkan film-film pendek dari

empat sutradara asia yang sudah memiliki nama di negaranya masing masing.

Mereka adalah Joko anwar dari Indonesia, Woo Ming-Jin dari Malaysia, Erik

Matti Phillipin dan Noboru Oguchi dari Jepang. Antologi film tersebut dibuat

dalam sebuah web series khusus Youtube bertemakan “Silent Terror” dan di

produseri oleh Justin Lin produser Fast Five.

Dalam acara ini setiap sutradara membuat film berdasarkan dari

kebuadayaan mereka masing-masing. Sutradara dari Indonesia Joko Anwar

mengangkat sebuah cerita tentng siksa kubur, sebuah mitos dari urban legend

Indonesia yang dipercayai apabila manusia meninggal akan berhadapan dengan

sebuah pengadilan alam kubur untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya di

dunia.

Joko Anwar memberi judul filmnya Grave Torture (siksa kubur), seperti

dari mitos tersebut, mayoritas masyarakat indonesia mengenal dengan penyiksaan

di alam kubur setelah manusia meninggal. Mitos tersebut timbul karena mayoritas

masyarakat Indonesia penganut Islam, dalam ajaran agama islam menjelaskan

tentang adanya siksaan kubur.

39

40

Film berdurasi 9:21 menit ini, berhasil membuat penonton atau viewers di youtube merasakan ketakutan, walau dengan durasi yang sangat singkat. Terlihat dari komentar-komentar viewers film ini. Dalam menyambut Halloween

YOMYOMF tidak merilis film-film tersebut secara bersamaan, melainkan disetiap minggu pada hari jumat di bulan Oktober 2012 film pendek tersebut di rillis dan film joko anwar dari Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk rilis di youtube, lalu minggu berikutnya film dari sutradara yang lain menyusul. spesifikasi film Grave Torture:

Format : HD 720p/Colour/ 16:9 Durasi : 08:20 Minutes Genre : Horror Talent : - Andro Trinanda - Ismail Basbeth Production : A LO-FI FLICK Production Tahun Produksi : 2012

Menceritakan tentang seorang anak yang sedih dengan meninggalnya sang ayah, dikarnakan tertembak oleh pihak polisi dalam sebuah pengejaran. Ayahnya adalah seorang pembunuh berantai dan menjadi target operasi pihak kepolisian selama 6 tahun lamanya. Tidak ada yang mengetahui ayah dari anak tersebut adalah seorang pembunuh yang sangat keji. Kesedihan yang dirasakan oleh sang anak membuat dia memeluk mayat ayahnya hingga tertidur didalam peti mati yang akan dikuburkkan.

Ketika mayat sang ayah di kebumikan, pelayat ataupun keluarga tidak ada yang mengetahui dalam peti mati tersebut ada seorang anak yang sedang tertidur.

Hingga akhirnya sang anak tersadar bahwa dia sudah terkubur bersama ayah

41

tercinta. Di dalam peti mati anak tersebut menyaksikan sesautu yang aneh dari mayat ayahnya, penyiksaan yang luar biasa, terdengar suara-suara jeritan mengerikan, Mayat yang gosong dll. Sampai ketika kuburan itu di gali kembali sang anak sudah terlihat tua.

1. Tim Produksi

A LO-FI FLICK PRODUCTION

Writer Title & Director by : Joko Anwar

Starring : Andro Trinanda

Ismail Basbeth

Produced by : Uwie Balfas

Tia Hasibuan

Baron Davis

Gary king

Executive Pro : Anderson le

Justin lin

Executive in Change of Production : Philip W. Chung

Salador Gatdula

Abdul Khan

Director of Photograp : Vera Lestafa

Art. Director : Windu Arif

Make up by : Dindin Samsudin

Sound Designer : Muhammad Ikhsan Sungkar

Sound Recordis : Malik

42

Music by : Aghi Marottama

First Assistant Director : Deasy Buwana

Production Manager : Musa Tambunan

Location Manager : Nanda Utama

Gaffer : Paps Billy

Lighting Man : Raymond

Prop Master : Ahmad Imamdin

Ferryanto

Boomer : Risky Martino

Music Recorded at : Rooftop Sound

Sound Engineer : Aba Cobra

Music Producer : Tony Dwi Setiaji

Sound Post Facilities : Cross fade

Supervising Sound Editor : Khikmawan Santosa

Dialog Editor : Mohammd Ikhsan Sungkar

Sound FX Editor : Mohammad Ikhsan Sungkar

Jonet Sri Untoro

Adithya S.P. Indra

ADR Mixer : Jonet Sri Utomo

Foley Mixer : Moch. Zaki

Foley Artist : Joko Prawoto

Re-recording Mixer : Khikmawan Santoso

Sound Post Manager : Diaz Verdi Erwin

43

B. Profil Sutradara1

Sutradara dalam film pendek ini adalah Joko Anwar. Terlahir pada 3

Januari 1976 Medan Sumatra Utara. Sejak duduk di Sekolah Joko Anwar out of the box dengan teman-teman yang lain. Ketika di tanya oleh guru ketika besar nanti ingin menjadi apa? Beliau menjawab “Saya ingin menjadi artis”, Dan seketika teman teman yang lainpun menertawakanya.

Ketika duduk di bangku SMA beliau telah menulis dan menyutradarai pertunjukan-pertunjukan drama. Tamat SMA Joko berkeinginan melanjutkan kesekolah film, akan tetapi orang tuanya tidak sanggup mensekolahkan disekolah film, karna terlalu mahal biayanya. Akhirnya kuliah di Institut Teknologi

Bandung untuk belajar Aerospace Engineering, setelah lulus kuliah pada tahun

1999, dan bekerja menjadi wartawan di Jakarta Post.

Pekerjaan menjadi wartawan baliau pilih karna bisa mendekatkan dirinya kepada sutradara-sutradara terkenal pada waktu itu. Pada suatu kesempatan Joko

Anwar mewawancarai untuk The Jakarta Post, Nia Dinata produser dan sutradara film itu sangat terkesan dengan Joko Anwar yang mengerti dan paham tentang film, terutama dalam sekenario. Pada saat itu Joko Anwar telah menulis cerita tentang pengantar roll film yang dia tulis saat dia masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998, lalu diberi judul Janji Joni (2005) dan Nia Dinata pun tertarik dengan cerita janji joni tersebut. Nia Dinata berjanji akan menjadikan cerita Joko Anwar sebuah film setelah Joko Anwar membantunya untuk menulis proyek filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003). Film

1Di akses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Anwar (Rabu,30 April 2014), pukul 22:19

44

tersebut mendapat sukses yang luar biasa baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri.

Dari janji Nia Daniati, Joko Anwar dapat menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni, Film yang dibintangi oleh Nicholas

Saputra dan Mariana Renata. Film layar lebar pertama Joko Anwar berhasil mendapatkan salah satu peraih box office terbesar pada tahun itu dan memenangkan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005. Garin

Nugroho memberikannya penghargaan khusus untuk cara bercerita yang inovatif' dalam film itu. “Janji Joni” juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi. Film ini juga menghidupkan kembali karier Barry Prima, yang dikenal dunia internasional sebagai seorang bintang laga yang merupakan bintang film favorit Joko sewaktu kecil.

Tidak sampai di situ Joko Anwar berkreasi dengan film, dua tahun setelah

Janji Joni Realist tahun 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai “Kala”, yang disebut-sebut sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional. Film Noir adalah sebuah istilah sinematik yang digunakan untuk menggambarkan gaya film Hollywood yang menampilkan drama-drama kriminal, khususnya yang menekankan keambiguan.2

Dalam artikel di wikipedia film “Kala” masuk majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound. Memilih film ini sebagai salah satu film terbaik pada tahun itu dan juga menamakan Joko Anwar sebagai salah satu sutradara tercerdas di Asia. Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional dan

2 Di ambi dari www.wikipedia.com untuk pencarian film noir pada tanggal 23 mei 2014 pukul 21.43 WIB.

45

memenangkan beberapa penghargaan, termasuk di antaranya sebuah Jury Prize di

New York Asian Film Festival.The Hollywood Reporter menyebut ”Kala” sebagai sebuah film noir cerdas. Film ini juga telah disandingkan dengan karya- karya Alex Proyas dan Kiyoshi Kurosawa.3

Selain menulis skenario untuk disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain. Mengakibatkan mendapat pujian dari para kritikus Internasional dan memenangkan banyak penghargaan. Film Quickie

Express dan Jakarta Undercover dua film tersebut juga mendapat sukses secara komersial.

Selain membuat film layar lebar, Joko Awar juga aktif membuat film pendek. Banyak keuntungan dari beliau membuat film pendek, selain digunakan untuk sebuah Showreel pribadinya.

Gambar 3.1 Joko Anwar 1. Karya karya Joko Anwar

Selama berkarir di dunia perfilman, Joko Awar telah memproduksi

segudang film sejak tahun 2003 hingga sekarang. Karyanya antara lain

adalah:

3 Ibid, wiki

46

(2003) (asisten sutradara 2)

 Arisan! (2003) (penulis)

 Janji Joni "Joni's Promise” (2005) (penulis/sutradara)

 Jakarta Undercover (2007) (penulis)

 Kala (2007) (penulis/sutradara)

(2007) (penulis)

 fiksi. (2008) (penulis)

 Tarzan ke Kota (2008) (pengisi suara)

 Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) (pemeran)

 Pintu Terlarang () (2009) (penulis/sutradara)

 Rumah Dara (2009) (bintang tamu)

 Meraih Mimpi (2009) (pengisi suara)

 Madame X (2010) (pemeran)

 The Interisting Thing To Night (2011) (Sutradara)

 Modus Anomali (2012) (penulis/sutradara)

 Closed Up Fresh to Move on (2011) (Sutradara)

 Durable Love (2012) (Sutradara)

 Grave Torture (2012) (Sutradara)

 Demi Ucok (2013) (pemeran) sebagai produser film

 3Sum (2013) (pemeran) - segmen Impromptu

C. Gambaran Umum Festival Silent Terror

Festival Silent Terror merupakan seri khusus film Youtube yang di buat

oleh YOMYOMF Network Untuk menyambut Halloween di bulan Oktober.

Acara yang dikemas dalam antologi film horor pendek dari bebrapa sutradara Asia

47

ini diikuti oleh 4 sutradara, diantaranya Erik Matti dari Phillipina, Noboru Oguchi dari Jepang, Woo Ming-Jin dari Malaysia dan Joko Anwar dari Indonesia. sutradara yang dipilih untuk mengikuti festival ini selain di pilih berdasakan kesuksesannya di negaranya juga diharuskan membuat film horor tanpa dialog dengan materi-materi dari kebudayaan masing-masing.

YOMYOMF mengambil Konsep acara ini sama seperti sinetron TV akan tetapi perbedaannya penonton diharuskan menonton melalui saluran internet. atau biasa dikenal dengan Web Series. Web Series adalah salah satu bentuk Tontonan

Internet yang mirip dengan program acara televisi, namun dengan durasi tayang yang relatif pendek, sekitar 5–15 menit. Format acaranya bisa bermacam-macam, seperti sinetron, talkshow, tips dan trik, tutorial maupun berita.4

Setiap film-film dari empat sutradara tidak dirilis secara bersaman dalam satu waktu, namun akan di upload di youtube setiap minggu pada hari jumat khusus untuk menyemarakan suasana Halloween. Karya dari Joko Anwar berjudul

“Grave Torture” mendapat kesempatan pertama tayang pada minggu pertama di bulan Oktober lalu di ikuti film Woo Ming-Jin “The Double” dari Malaysia,

Noboru Oguchi “Bad Butt” dari Jepang dan Erik Matti ”Vesus Veus” dari

Phillipina. Berakhir di minggu terakhir bulan Oktober.

4 Diambil dari www.duniaku.net untuk pencarian “Web Series” pada tanggal 23 Mei 2014 pukul 23.22 WIB.

48

Gambar 3.2 Play List Film

D. Seputar YOMYOMF Network YOMYOMF, merupakan singkatan dari " You Offend Me, You Offend My

Family” atau “Anda menyinggung perasaan saya, Anda menyinggung keluarga

saya,". yang didasarkan pada budaya pop Amerika Asia, yang dimana budaya

Amerika dan Asia apabila menyinggung perasaan seseorang berarti menyinggu

perasaan keluarganya juga, terutama dalam hal rasisme. Saluran ini sendiri pun

bertujuan, menyingkirkan hal-hal rasis didunia terutama kulit hitam dan putih.

YOMYOMF di dirikan oleh Justin Lin (Produser film Fast and The Furious),

merupakan Saluran pertama yang didanai oleh Youtube. memulai debutnya pada

tahun 2012 dengan video yang menampilkan selebriti termasuk Jessica Alba,

Gillian Jacobs, Wayne Brady, dan Masi Oka, menerima lebih dari satu juta

49

tampilan dalam waktu dua minggu, dan YOMYOMF memperoleh 100.000 pelanggan dalam sehari.

Gambar 3.3 Tampilan website YOMYOMF

YOMYOMF memiliki beberapa konten atau perogram acara, diantaranya:

1.

Internet Icon merupakan kompetisi bakat pembuatan video oleh tim

komedi untuk menghasilkan video dalam jangka waktu 24 jam, seperti

acara American Idol. Dari beberapa video yang ada akan di nilai oleh juri

untuk di tonton dan kemudian bersaing dalam serangkaian tantangan

sampai tersisa 2 tim komedian. Lalu penonton yang akan menilai siapa

yang akan menjadi ikon internet dan mendapat hadiah. Acara ini

merupakan salah satu acara YOMYOMF paling populer, akan tetapi

setelah dua musim ikon internet di batalkan karena masalah pendanaan.

50

2. Acting for Action

Acting for action adalah acara komedi dengan cara bermain

menginstruksikan kepada pemain lain untuk melakukan sesuatu.

3. DR0NE

DR0NE adalah serangkaian web action tentang perang drone setelah

insiden misterius. Seri ini memiliki efek khusus dan tindakan yang

mencakup medan perang masa depan dan lingkungan perkotaan. Seri ini

diciptakan dan disutradarai oleh Robert Glickert dan bintang Lance

Reddick (Fringe) dan Kenneth Choi (Captain America: The First

Avenger). Acara ini baru-baru ini Dinominasikan untuk berarus Awards

untuk Best Action, Best Cinematography, dan visual efek Terbaik.

4. KevJumba Takes All

Acara ini merupakan kompetisi reality show, yang dimana host menantang

pemain untuk menyelesaikan tugas-tugas secara acak untuk mendapatkan

nilai lebih tinggi.

5. The Short List

Merupakan kumpulan kumpulan film pendek yang pernah di buat.

6. BFFs

Acara ini diperuntukan untuk menutupi acara , yang sedang

istirahat membuat seri terbaru.

7. Always You

suatu hubungan pasangan yang diceritakan melalui lagu-lagu dari artis top

YouTube.

51

8. Squad 85

Squad 85 adalah serial komedi bertemakan polisi tahun 80-an,

menceritakan tentang departeman polisi Los Angeles yang bereksperimen

dangan penjelajah waktu yang terlempar 25 tahun kedepan.

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Visual Film Grave Torture

Film ini merupakan salah satu ide cerdas dari sineas muda Indonesia yang

berhasil mendapat kesempatan pertama dalam web series Youtube (sebuah

tontonan di internet, mirip dengan sinetron yang ada di televisi, namun memiliki

durasi relative lebih pendek, sekitar 5-15 menit). Diadakan oleh YOMYOMF

(You offend me you offend my family) Network. Film Grave Torture mendapatkan

kesempatan pertama untuk di upload pada minggu pertama dibulan oktober 2012

Menyingkirkan 3 film lain dari Malaysia, Philipina dan Jepang. Acara ini

mengangkat tema Silent Terror, dibuat untuk merayakan hari Halloween yang

jatuh setiap tanggal 31 Oktober.

Film bergenre fiksi horor ini memiliki durasi kurang dari 10 menit, di buat

oleh sutradara muda Joko Anwar yang telah membuat beberapa film layar lebar,

film ini berjudul berjudul Grave Torture. Menceritakan tentang seorang anak laki

(Andro Trinanda) yang terkubur di dalam peti ayahnya (Ismail Basbeth ) dan

melihat penyiksaan yang di alami ayahnya di dalam kubur.

Beberapa adegan dalam film ini berkenaan langsung dengan fokus

penelitian. Namun sebelumnya untuk mempermudah penelitian, Peneliti akan

mendeskripsikan plotline sebagai pengantar dalam penelitian ini. Perlu adanya

gambaran plotline dalam penelitian, karena dalam plotline dapat mempermudah

untuk menunjukan unsur film yaitu naratif dan senematografi. Plotline adalah

jalan cerita atau alur cerita dari awal, tengah dan akhir. Plot dapat mempermudah

52

53

penulisan naskah atau sekenario untuk menulis cerita. Namun dalam film Grave

Torture ini tidak ada sekenario, melainkan sebuah film tanpa dialog.

Peneliti menggunakan plotline struktur tiga babak untuk membagi adegan- adegan dalam film. Struktur ini merupakan struktur dasar dalam membangun sebuah cerita film panjang maupun pendek. Joko Anwar dalam kultuitnya di twitter #scriptwritingtips juga menyarankan metode plotline struktur tiga babak sebagai metode yang mudah dan paling banyak di gunakan untuk memisahkan adegan-adegan film.

Gambar 4.11 Struktur tiga babak

Struktur tiga babak ini terbagi menjadi:

Babak 1 – Awal, perkenalan dan permulaan masalah

Babak 2 – Tengah, komplikasi masalah dan konflik

Babak 3 – Akhir, resolusi & klimaks

1. Babak 1- Awal, Perkenalan Tokoh dan Konflik Grave Torture

Cerita berawal dengan pengenalan tokoh utama dan perasaan yang

dirasakan. Dalam cerita grave torture seorang anak yang terlihat sedih karena

ayah yang disayangi sudah meninggal dunia karena ditembak polisi, anak ini

1 Gambar diakses pada 25 Juli 2014 dari http://www.cod.edu/people/faculty/pruter/film/act2.

54

berkeinginan melihat ayahnya hidup kembali, namun anak itu menyadari

ayahnya tidak bisa hidup kembali karena meninggal dunia. Pada akhirnya

anak tersebut memberanikan diri untuk memeluk terakhir kalinya sang ayah

sebagai tanda rasa kasih sayang.

Tabel 4.1 Visualisasi Babak 1

NO Visualisasi Verbal dan Non Verbal Visual Penjelasan 1 Pengantar film melalui tulisan, agar penonton mengetahui terlebih dahulu maksud grave torture. Betuliskan “when a person dies, he/she will wake up inside the grave, to recieve punishment for bad deeds they did when they where alive.” --local religious belief in Indonesia. 2 Menunjukan seorang anak sedang berjalan secara perlahan didalam rumahnya dengan raut wajah sedih.

3 Terlihat 3 orang pelayat sedang berbincang di depan pintu rumah.

55

4 Menampilkan koran harian dengann headline pembunuh berantai tewas tertembak polisi.

5 Menunjukan seorang anak yang sedang sedih, sembari menyalakan satu lilin yang mati.

6 Memvisualisasikan sebuah korek api dari ayahnya dengan bertuliskan “untuk anak ku”.

7 Terlihat keakraban ayah dengan anak yang diabadikan dalam satu bingkai foto.

8 Memperlihatkan gambar siluet anak kecil sedang brjalan menuju sebuah benda.

56

9 Terlihat sebuah peti mati dengan satu sisi sedang terbuka, berada di ruang tamu rumah.

10 Menunjukan seorang anak kecil sedang melihat sesuatu di dalam sebuah peti mati. yang didalamnya ada mayat sang ayah (Ismail Masbeth).

11 Menujukan anak kecil memasuki peti mati mayat sang ayah dari sisi yang tadi ia buka.

12 Memperlihatkan anak kecil ini sedang tertidur di pangkuan mayat sang ayah.

Secara teknis, adegan-adegan diatas memiliki beberapa unsur

sinematografi. Pada potongan adegan pertama, sutradara memberikan

informasi tentang cerita yang akan di bawakan melalui sebuah tulisan, dengan

bermaksud untuk mempercepat cerita dan memberikan informasi kepada

penonton.

57

Adegan selanjutnya, terlihat seorang anak sedang murung.

Divisualisasikan dengan menggunakan jarak kamera medium close up dan follow object, memberikan gambaran sutradara ingin memperkenalkan kondisi anak dan memperlihatkan apa saja yang dilihat anak kecil tersebut dengan latar belakang sebuah ruangan rumah.

Pada adegan ke tiga, memperlihatkan tiga orang sedang bercerita secara serius. Dengan jarak kamera medium shot dan gerakan tubuh yang menandakan ada suatu pembicaaraan serius, sutradara ingin menginformasikan ada suatu keanehan yang terjadi di dalam rumah.

Potongan adegan keempat, menunjukan sebuah koran tergelatak di atas meja. dengan jarak kamera close up dan high angle, sutradara ingin menjelaskan berita tewasnya pembunuh berantai di dalam koran. Tertulis pembunuh itu bernama Ismail Masbeth yang sudah menjadi TO (Target

Opration) polisi selama 6 tahun, sudah menewaskan 4 orang dengan aksi pembunuhan secara keji. Polisi akhirnya dapat melumpuhan pembunuh dengan cara di tembak mati dalam sebuah pengejaran.

Adegan kelima, visual menampakan seorang anak yang sedang menyalakan lilin yang mati. jarak kamera menggunakan medium close up, sutradara ingin memperlihatkan adegan sang anak dan raut muka yang sedih.

Shot selanjutnya kamera close up kepada korek api yang dipegang anaknya. Korek api tersebut terdapat sebuah tulisan “untuk anak ku”.

Sutradara memberikan gambaran korek api tersebut adalah pemberian dari ayahnya sebelum meninggal.

58

Selanjutnya, sebuah foto keakraban ayah dengan anak. Dalam adegan ini sutradara ingin menjelaskan siapa pembunuh itu sebenarnya dan kaitanya dengan kesedihan anak serta tiga orang yang sedang bercerita di luar rumah.

Dalam adegan ini sutradara menggunakan jarak kamera close up sebagai penjelas foto tersebut.

Dalam shot delapan, sebuah adegan siluet anak kecil sedang berjalan menuju sebuah benda. Teknik gambar menggunkan teknik siluet dengan kamera high angle. Sutradara ingin membuat pertanya kepada penonton benda apa yang dituju oleh anak itu.

Gambar selanjutnya, terlihat sebuah peti mati yang di buka berada di ruang tamu rumah. Jarak kamera yang digunakan adalah long shot, dimana sutradara menunjukan benda yang dituju oleh sang anak adalah sebuah peti mati dengan situasi berada di dalam ruang tamu.

Dalam adegan kesepuluh merupakan satu buah shot dengan angle high dan long shot memberikan jelas apa yang dilakukan oleh anak tersebut. Sang anak yang terdiam melihat mayat ayahnya didalam peti mati karena tewas akibat tertembak pihak polisi.

Adegan kesebelas sang anak memasuki peti mati dan menutup penutupnya. teknik kamera yang digunakan low angle dengan jarak long shot. disini terlihat sutradara ingin memvisualisasikan anak tersebut masuk ke dalam peti mati yang didalamnya berada mayat sang ayah.

Dalam adegan terakhir, sutradara ingin memperlihatkan sang anak sedang memeluk dengan nyaman hingga dia tertidur dipangkuan ayahnya.

59

Jarak kamera yang digunakan dalam adegan ini menggunakan big close up.

Memvisualisasikan bagaimana sang anak sangat sayang terhadap ayahnnya.

Secara keseluruhan plotline babak pertama diatas memperkenalkan seorang tokoh anak kecil yang sedang sedih (gambar 2), dengan tujuan dia ingin melihat ayahnya kembali hidup (gambar 5). Karena pada gambar 5 terdapat adegan anak sedang menyalakan satu lilin yang mati. lilin tersebut di ibaratkan ayah dan anak, sang anak ingin cahaya hatinya (semangat) hidup kembali dengan kehadiran sang ayah2 (gambar 7). Akan tetapi hambatan anak tersebut sang ayah sudah meninggal dunia (gambar 3&4) dan tak akan hidup kembali. Anak itu pun tersadar bahwa dia tidak bisa megembalikan ayahnya yang sudah meninggal (gambar 10) dia pun masuk kedalam peti memberikan pelukan terakhir dipangkuan mayat ayahnya (gambar 11&12).

Dalam plotline ini waktu yang digunakan cukup singkat, memakan durasi kurang lebih 2 menit 36 detik dari menit 01:05 sampai dengan 03:41.

Aktor yang mendominasi diperlihatkan adalah tokoh utama anak kecil sebagai pengantar dalam film ini dan para pelayat sebagai pemeran pembantu yang saat itu sedang mengobrol dengan beberapa gestur tubuh. Memiliki beberapa karakter sinematografi, medium shot, medium close up dan close up.

Untuk pencahayaan karena berada didalam ruangan Lightingman menggunaan tiga pencahayaan key light, fill light dan back light. Terlihat dari tatanan objek yang natural seperti di dalam ruangan dan menghindari noise pada gambar. Dalam babak pertama temperatur warna mengunkan daylight atau setara dengan 5500 kelvin. Peneliti melihat dalam babak ini atmosfer atau

2 Wawan cara pribadi dengan Joko Anwar, pada 8 Agustus 2014.

60

suasana yang dibangun oleh sutradara adalah pagi atau sore hari, terlihat dari

jatuhnya bayangan membentuk sudut 90 derajat.

Dari segi setting tempat terlihat kondisi seperti rumah hampir jadi,

seperti tembok, properti masih ada yang kosong dan diluar rumah terlihat

beberapa penyangga kayu. Merepresentasikan keluarga yang menempati

rumah tersebut seperti kekurangan pendanan dalam membangun rumah.

Selain itu countinity dalam babak ini sangat baik.

Aspek suara dalam adegan ini terdengar suara warga sedang

membacakan tahlil diruangan yang berbeda. Sangatlah membantu untuk

membangun mood penonton karena menggunakan efeck sound yang tegang

dan menggunakan suara natural dari objek tanpa adanya dialog dan editing

didominasi oleh cut in/out dan saling berkesinambungan.

2. Babak 2 – Tengah, Kompilasi Masalah dan Konflik

Pada babak ini peneliti melihat masalah yang timbul secara tidak

sengaja, memberikan konflik batin kepada sang anak. Masalah timbul karena

terkuburnya sang anak dan melihat penyiksaan ayahnya dikubur dan konflik

batin sang anak saat melihat ayahnya merasa kesakitan.

Tabel 4.2 Visualisasi Babak 2

NO Visualisasi Adegan Verbal dan Non Verbal Visual Penjelasan 1 Menunjukan seorang yang akan menutup petimati, waktunya mayat akan dikebumikan.

61

2 Suasana gelap tanpa cahaya, Terdengar suara jatuhnya grumunan tanah. Menunjukan peti mati sudah terkubur.

3 Menampilkan sebuah kondisi usaha yang keras dari seorang anak yang mengetahui dirinya terkubur.

4 Menunjukan mimik muka yang terkesan lega, setelah menemukan sumber cahaya dari korek api.

5 Memperlihatkan sesosok mayat ayahnya, akibat dinyalakannya korek api.

6 Memperlihatkan mayat sang ayah yang terbangun, dengan mimik muka bingung.

62

7 Menunjukan Kondisi ketakutan setelah melihat mayat ayahnya terbangun.

8 Sebuah kondisi dimana mayat sang ayah ingin meminta tolong kepada sang anak.

9 Memperlihatkan mayat sang ayah akan ditarik kedalam tempat penyiksaan.

10 Mempelihatkan mayat sang ayah yang sedang ditarik kedalam tempat penyiksaan.

11 memvisualisasikan peti mati yang sudah kosong, terdengar suara jeritan jeritan dari tempat penyiksaan.

Pada shot pertama terlihat sebuah tangan yang menutup peti mati tanpa mengetahui keberadaan sang anak didalamnya. Dengan menggunakan jarak

63

kamera closeup memberikan gambaran sutradara tidak ingin mengetahui kepada penonton milik siapa tangan tersebut. Membiarkan penonton menafsikan sendiri.

Shot ke-2, sutradara memberikan visual black screen ditambah effect sound tanah yang terjatuh, meberikan gambaran peti mati tersebut sedang di kubur.

Pada adegan ketiga, sang anak terbangun dan meronta-ronta ingin membuka peti mati yang sudah terkubur. Anak tersebut berusaha keras dengan terus memukul-mukul dan berteriak, berharap ada seseorang yang mendengarkan. Namun usaha itu sia-sia, pada akhirnya anak tersebut kebingungan dan merasa takut

Dalam adegan ke-4, dikebingungan sang anak dan rasa ketakutannya dia menyalakan korek yang dibawanya. Jarak kamera menggunakan closeup, sangat terlihat sang anak merasa tenang ketika menyalakan korek api sebagai sumber cahaya.

Di adegan ke-5, akibat sang anak menyalakan korek api dia melihat mayat ayahnya. Disini DOP menggunakan medium close up dan back shoulder dari korek api. Memperlihatkan sosok ayahnya dari cahaya korek tersebut.

Dalam adegan ke-6, D.O.P mendekatkan jarak kamera menjadi big close up memperlihatkan mayat sang ayah terbangun dengan sorot mata yang terbuka.

64

Pada adegan ke-7 kamera kembali mengarahkan kepada sang anak dengan menggunakan jarak kamera medium close up sang anak terlihat kaget melihat ayahnya terbangun dan merasa ketakutan.

Adegan ke-8, sang ayah meronta ronta kepada sang anak.peneliti melihat sang ayah ingin meminta tolong kepada sang anak, akan tetapi sang ayah tidak bisa mengeluarkan kata-kata sedikitpun. Dengan pengambil jarak kamera medium close up.

Pada adegan ke-9 dan ke-10, terlihat sosok tangan yang keluar dari kegelapan dan memegang kepala sang ayah lalu menariknya keluar dari peti mati.

Di adegan ke-11 memperlihatkan bentuk dari peti mati. Menggunakan pergerakan kamera zoom in ke dalam peti mati dan diiringi dengan suara suara jeritan manusia yang sedang disiksa.

Dari aspek sinematografi teknis pada babak 2 ini banyak perubahan dari babak 1, adegan lebih didominasi dengan latar atau setting di suatu tempat menyerupai peti mati dan kuburan yang gelap, menggunakan sebuah tempat untuk membangun cerita, agar mood yang muncul berkesan seram dan kamera dapat mengambil gambar pada adegan babak ini.

Setting property peti mati yang digunakan sangat baik, terlihat dari pengambilan jarak kamera dan tata cahaya yang dapat memperlihatkan wajah dari sang anak dan mayat sang ayah.

Perubahan juga terdapat pada tata cahaya yang mendominasi warna

Tungsten dengan temperatur cahaya 1.500 kelvin pencahayaan yang digunakan cenderung menggunakan key lighting, di mana penonton melihat

65

adegan ini berasal dari cahaya korek api, memberikan kesan situasi saat itu adalah di dalam peti mati yang tidak ada cahaya sedikitpun. Tata cahaya pada adegan terakhir sangat terang menyorot pada sang anak, berkesan tempat penyiksaan sangat panas, seperti api yang berkobar.

Tata letak kamera dan jarak kamera yang mendominasi di dalam adegan ini adalah close up dengan tata letak kamera sesekali berada di back shoulder talent, dimana sutradara ingin menunjukan dalam adegan ini hanya ada dua orang di tempat yang sempit. Angle kamera low angle juga diberikan oleh D.O.P (Director of Photograp) ketika sang anak melihat tempat penyiksaan seperti berada di bawah tanah.

Dalam babak 2 berdurasi 3 menit 6 detik dari menit 03:41 sampai dengan 06:47, lebih lama dari babak 1. Sebuah permasalahan yang muncul pada tokoh utama ketika anak tertidur dalam pangkuan ayahnya, seseorang menutup rapat dan menguburkan peti mati tanpa ada yang tahu seorang anak didalamnya (gambar 1&2). Anak pun panik ketika mengetahui peti mati sudah terkubur dan berusaha keras untuk membuka peti mati, usahanya sia-sia karena peti mati sudah benar-benar terkubur (gambar 3). Ketika anak tersebut takut dan pasrah dia teringat dengan sebuah korek api pemberian ayahnya yang selalu dia bawa (gambar 4). Cahaya dari korek api memperlihatkan jelas bagaimana situasi didalam peti mati dan kondisi mayat sang ayah (gambar 5).

Ketakutan sang anak pun bertambah ketika mayat sang ayah bangun dan meronta-ronta menahan kesakitan. Lalu muncul sebuah tangan menarik mayat sang ayah kedalam tempat penyiksaan. Anak pun hanya bisa terdiam, bingung apa yang harus dia lakukan.

66

3. Babak 3-Akhir, Resolusi Masalah

Tabel 4.3 Visualisasi Babak 3

NO Visualisasi Adegan Verbal dan Non Verbal Visual Penjelasan 1 Memperlihatkan anak yang sedang takut dengan kejadian yang dialami ditambah suara suara jeritan dari tempat penyiksaan.

2 Anak yang kaget dengan apa yang dilihat dia lihat di tempat penyiksaan.

3 Memvisualisasikan mayat

sehabis disiksa.

4 Menunjukan visualisasi

sososk wajah yang seram

sedang menatap sang

anak.

67

5 Kuburan yang dibongkar

kembali untuk mencari

sang anak di dalam peti

mati. Memperlihatkan

mayat sehabisa disiksa.

6 Seseorang menemukan

sang anak.

7 Mimik muka sang anak

berubah menjadi

tua,sehabis melihat

siksaaan sang ayah.

Plotline babak akhir di film Grave torture berdurasi dari menit 06:48 sampai 08:20. Pada bagian ini tokoh utama menyadari bahwa untuk menyelesaikan masalahnya tidak akan bisa, dikarnakan peti mati mati sudah terkubur. Tokoh utama (Sang Anak) memilih untuk memberanikan diri melihat apa yang terjadi, telihat dari gambar 1 sang anak merasa ketakutan setelah melihat mayat sang ayah dan sang anak memberanikan diri melihat lorong yang terdengar suara jeritan jeritan menakutkan. Dia pun terkejut melihat tempat penyiksaan yang sangat mengerikan. Setelah itu pembongkaran kuburan di lakukan pihak keluarga untuk mencari sang anak, dan anak terebut di temukan dalam kondisi sudah tua.

68

Unsur sinematografi dalam adegan pertama ini akan dijelaskan secara teknis. Pada potongan adegan pertama terlihat sang anak sedang duduk dan memegang korek api yang masih menyala, adegan ini divisualisasikan dengan jarak kamera medium shot. Sang sutradara ingin menampilkan mimik wajah sang anak merasa takut setelah kejadian yang ia lihat sang ayah merasa kesakitan seperti tercekik sesuatu dan ditarik oleh sesosok yang menyeramkan. Dalam adegan ini sutradara ingin menunjukan bentuk dari peti mati, terlihat dari bias lighting yang digunakan membentuk sudut persegi panjang. Terlihat dari pencahayaan korek api dibantu dengan penambahan lampu dengan intensitas cahaya 1.500 kelvin.

Pada shot ke-2, sang anak memberanikan diri untuk melihat tempat penyiksaan, anak itu pun terkejut dengan apa yang dia lihat. Suara-suara mengerikan dari jeritan-jeritan dan suara pertanyaan Man Robbuka? Yang berartikan Siapa Tuhan mu? menambah kesan horror yang di ciptakan oleh sutradara. Dengan engel kamera low dengan jarak medium shot. Memberikan gambaran dari sutradara bahwa tempat penyiksaan berada dibawah dan key lighting dengan temperatur warna 1.500 kelvin yang menyorot langsung kepada sang anak, memberikan gambaran tempat penyiksaan yang sangat panas.

Dalam shot ke tiga, terlihat mayat sang ayah yang hangus terbakar setelah tersiksa di tempat penyiksaan. Jarak kamera menggunakan engle big close up dengan tata cahaya low. Sutradara ingin menunjukan wajah dari mayat sehabisa penyiksaan.

69

Shot selanjutnya munculah sesosok makhluk sedang menatap sang

anak, Joko Anwar memberikan gambaran sosok itu adalah malaikat yang

menyiksa ayahnya. Adegan ini menggunakan jarak kamera close up.

Pada shot ke lima dan keenam, sebuah senter menyoroti peti mati

mencari keberadaan sang anak yang hilang, dalam adegan ini tidak ada

pemberitahuan siapa yang menyoroti petimati tersebut. Dengan jarak kamera

medium close up dan cahaya day light, terlihat jelas bagaimana kondisi mayat,

kain kafan berlumuran darah dan muka gosong. Sang sutradara ingin

memberitahu bagaimana kejamnya penyiksaan yang dialami mayat dan

keberadaan anak tersebut.

Shot terakhir, sebuah kejutan dari film ini ketika sang anak menengok

ke arah kamera, sang anak terlihat tua. Jarak kamera big close up dan durasi

dalam shot ini sangat pendek.

B. Tanda Kasih Sayang dalam Film Grave Torture

Dalam memaknai kasih sayang dalam film ini, peneliti membagi 2 bagian.

Yaitu bagaimana kasih sayang seorang anak yang ditinggalkan ayahnya dan kasih

sayang seorang ayah yang meninggalkan anaknya. Namun disini peneliti

membaginya berdasarkan shoot dari bagian scane yang terdapat makna tersebut.

1. Adegan 1, (Rasa Kehilangan)

Tanda kasih sayang ditunjukan pada babak pertama scene 1.

Ditunjukan sang anak sangat sedih karena kehilangan sosok sang ayah. Dia

berjalan menuju peti mati ayahnya dengan raut wajah yang sedih. Hingga

70

akhirnya dia memeluk mayat sang ayah untuk terkhir kalinya yang sudah terbujur kaku.

Tabel 4.4 Visualisasi Rasa Kehilangan

Visual

1 2

3 4

A. Denotasi

Kesedihan Sang anak karena kehilangan sosok sang ayah telah

meninggal dunia, akibat tertembak oleh pihak polisi. Hanya bisa meratapi

dan berharap ayahnya hidup kembali, akan tetapi itu sangat mustahil

karena sang ayah sudah meninggal dunia, sang anak pun memberikan

pelukan terakhir kepada ayahnya sebelum ayahnya dikebumikan.

B. Konotasi

Kesedihan merupkan suatu hal yang sangat wajar apabila ada

seorang anak kehilangan sosok orang tua yang sangat dia sayangi, orang

tua yang selalu menjaga, merawat, membimbing, mengorbankan apapun

71

demi masa depan anak, dan lain sebagainya. Membuat anak ingin sekali

orang tua yang sudah meninggal hidup kembali, memohon maaf kepada

orang tua sebagai tanda terima kasih apa yang orang tua berikan.

Terkadang rasa kasih sayang kepada orang tua baru tersadarkan ketika

orang tua sudah tiada.

Ekspresi kehilangan bisa dilakukan dengan menangis dan

menyesal, akan tetapi tidak sampai mengeluh dan meratapinya secara

berlebihan. karena kehilangan adalah sebuah keniscayaan, maka sudah

sepatutnya dapat diterima dengan lapang dada dan ikhlas.

C. Mitos

Setiap manusia pasti pernah mengalami kehilangan dalam

hidupnya, suatu yang dikatakan kehilangan menunjukan identifikasi

bahwa hal yang hilang itu adalah sesuatu yang berharga dan sangat

disayangi. Secara tidak langsung kehilangan mengingatkan kita bahwa

setiap yang kita miliki adalah titipan semata. Entah harta, tahta, kawan,

orang tua pasti akan menghilang. Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa

kita ambil dari sebuah kehilangan. Kehilangan mengajarkan untuk

bersyukur, memberi, kehilangan sebagai peringatan atau cobaan

menjaganya dengan sepenuh hati. Sebagai muslim wajib hukumnya

meyakinkan Allah swt tengah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dangan

jalan yang sudah disiapkan.

2. Adegan 2, (Pemberian Orangtua)

Tanda kasih sayang selanjutnya diperlihatkan pada plotline babak

pertama dan kedua, terlihat sang anak mendapatkan pemberian sebuah korek

72

api oleh sang ayah. Sang anak mempergunakan korek api itu untuk meyalakan lilin dan dipergukan kembali ketika sang anak terjebak didalam kubur sebagai penerangan dalam kuburan.

Tabel 4.5 Visualisasi Pemberian

Visual

1 2

3 4

5 6

7 8

73

9 10

A. Denotasi

Sang anak yang sedih akan kehilangan ayahnya yang dia cintai

mendapat sebuah korek api pemberian ayahnya, sang anak

mempergunakan korek api itu untuk menyalakan salah satu lilin yang

mati. lalu korek api itu dipergunakannya kembali oleh sang anak saat

terjebak didalam kubur sebagai sumber cahaya.

B. Konotasi

Pemberian orang tua salah satu tanda kaih sayang orang tua

terhadap anak, banyak manfaat dari pemberian apabila dipergunakan

dengan baik dan benar. Seperti halnya pemberian korek api dalam film ini.

Salah satu alat percikan api yang bisa dipergunakan sebagai sumber

cahaya dalam kegelapan namun korek api itu dapat pula menjadi alat yang

berbahaya apabila dipergunkan tidak sebagaimana mestinya. Dalam film

ini korek api tersebut dapat menolong ketika sang anak terjebak didalam

kubur sebagai sumbar cahaya.

C. Mitos

Sebagai orang tua yang arif dan bijaksana memberikan hal-hal

terbaik dan menginspirasi sang anak dengan hal hal yang paling penting

dalam hidupnya. Seperti memberi nafkah, memberikan perhatian,

74

pendidikan dan lain-lain.Yang akan menjadi bekal dalam perkembanganya

dikehidupanya.

3. Adegan 3, (Pendapat Orang lain)

Dalam adegan ketiga, terdapat pada plotline babak pertama. Selagi

anak berjalan menuju petimati ayahnya, sang anak melihat 3 orang pelayat

sedang mengobrol serius, membicarakan almarhum selama hidup dan

kematian yang dialami.

Tabel 4.6 Visualisasi pendapat

Visual

1

A. Denotasi

Tiga orang pelayat sedang mengobrol serius diluar rumah.

Membicarkan kematian sang ayah salah satu warga di lingkunganya,

Karena ditembak mati oleh pihak polisi, disebabkan pembunuhan yang

dilakukannya dengan cara yang keji. Pelayat tidak percaya dengan

pemberitaan di koran, karena dalm keseharianya sang ayah dinilai baik di

lingkungan.

75

B. Konotasi

Apabila ada individu yang meninggal biasanya para pelayat akan

membicarakan apapun tentang almarhum, entah tragedi kematian, review

selama masih hidup ataupun gosip-gosip yang beredar tentang almarhum.

Namun ada juga yang mendoakan.

C. Mitos

Dibudaya Indonesia apabila ada salah satu warga yang meninggal

masyarakat disekitar akan berdatangan untuk turut berbela sungkawa

kepada keluarga yang ditinggalkan sembari berdoa untuk almarhum.

Keikhlasan masyarakat untuk datang melayat tergantung bagaimana

masyarakat menilai almarhum semasa hidupnya. Seorang yang dinilai baik

di kehidupan sosialnya, masyarakat akan berusaha meluangkan waktu

untuk datang, namun apabila dinilai buruk, masyarakat banyak yang

enggan untuk datang melayat dan waktu yang diluangkan juga sedikit.

Seperti halnya Ustad Jefri Al-Buhori yang meninggal dunia awal

tahun 2014. Kecelakan motor yang menimpa beliau membuat masyarakat

tidak percaya ustad yang dinilai baik, sehat dan masih muda, dipanggil

terlebih dahulu oleh Allah swt. Masyarakat Indoneisa berbondong-

bondong menyempatkan diri untuk mengantarkan beliau ketempat

terkahir. Bahkan dalam pemberitaan ada warga dari luar kota dan pulau

Jawa.

Seseorang mendapat penilaian dari orang lain berlandaskan

bagaimana kepribadian individu berkomunikasi, bermanfaat dan

memberikan kasih sayang atau tidak kepada lingkungan disekitar.

76

Memberikan yang terbaik kepada orang lain suatu hal keharusan dalam

bermasyarakat, walaupun tidak ada balasan/hadiah dari lingkungan tetap

memberi. Karena penilaian seseorang bisa diartikan seberapa besar kasih

sayang individu tersebut terhadap orang yang meninggal dunia.

4. Adegan 4, (Mencari)

Adegan ini berada di plotline babak terkhir, sebagai klimaks dari film.

Terlihat setelah almarhum dikebumikan dan mayat sang ayah mendapatkan

siksa kubur, terdengar suara peti mati terbuka lalu cahaya dari senter

menyoroti tubuh almarhum. Mencari keberadaan sang anak didalam kuburan

dan terlihat sang anak berada di kaki almarhum, setelah diperiksa sang anak

terlihat menjadi tua.

Tabel 4.7 Visualisasi Mencari

Visual

1 2

3 4

77

A. Denotasi

Pencarian sang anak oleh pihak keluarga di dalam peti mati dengan

menggunakan cahaya senter yang masuk kedalam petimati almarhum,

menyoroti seluruh bagian tubuh almarhum yang gosong dan penuh bercak

darah, mulai dari wajah hingga kaki. Dan akhirnya menemukan sang anak

sedang duduk dengan wajah yang terlihat sudah menua.

B. Konotasi

Pencarian kepada salah satu anggota keluarga yang hilang, tak

akan pernah berhenti sampai menemuka keberadaanya, walaupun

memakan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Entah bagaimana

kondisi saat ditemukan nantinya.

C. Mitos

Anak adalah salah satu aset dari keluarga yang harus dijaga dan

disayang, tidak ada yang mau kehilangan salah satu pihak entah orang tua

ataupun anak. Karena keluarga yang utuh menjadi dambaan setiap

pasangan. Bisa memberikan dasar perkembangan dari perubahan sosial

yang cepat dan perkembangan teknologi dan berfungsi sebagai tempat

berpijak dan tempat berlindung bagi setiap individu.

Sebuah cerita dari talkshow Kick Andy yang dibawakan oleh Andy

F Noya. Dalam talkshow itu mendatangkan bintang tamu seorang ibu yang

terus mencari anaknya yang hilang. Menceritakan bagaimana

pencariannya selama bertahun tahun lamanya untuk seorang anak yang di

sayangi. Ibu itu kehilangan anaknya waktu kerusuhan tahun 1998, ketika

itu anaknya izin ingin bermain bersama kawan-kawanya. Sampai saat ini

78

anaknya belum ditemukan, ibu mempercayai anaknya menjadi korban

kasus penculikan yang sempat menjadi buah bibir. Sampai sekarang ibu

terus mencari keberadaan anaknya dan berdoa anaknya bisa ditemukan,

walaupun harapan itu tidak bisa diharapkan kembali.

Kisah tersebut menginspirasi setiap orang tua ataupun masyarakat.

Bagaimana kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah lelah mencari

keberadaan anaknya yang telah hilang selama bertahun tahun. Kasih

sayang yang terus mengalir lewat doa karena kecil harapan untuk bisa

menemukan dengan kondisi sehat walafiat, setidaknya bisa tahu dimana

tempat pemakamanya kalupun itu sudah meninggal.

C. Interpretasi

Dibabak pertama peneliti melihat bagaimana sutradara secara singkat

menceritakan asal usul ayahnya yang meninggal. terlihat dari ikon, index,

symbol yang dimunculkan, menjelaskan ayahnya adalah pembunuh berantai

yang sangat sadis dan menjadi TO (Target Oprasi) polisi selama 6 bulan

terakhir, dengan akhir hidupnya tertembak oleh polisi. Pantaslah ayah anak ini

mendapat siksa kubur, karena membunuh secara sengaja dan dilakukan secara

keji. Dalam Islam menjelaskan pembalasan bagi orang yang membunuh

dengan sengaja. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an :

           .  .  

            

79

“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar”(QS. Al Isra

: 33).

Islam menegaskan bahwa membunuh jiwa yang tidak berdosa itu sama halnya dengan membunuh semua manusia. Allah sangat murka terhadap seseorang yang membunuh, seperti dalam Al-Qur’an yang mengatakan:

                  

         

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka

balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka

kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar

baginya.” (QS. an-Nisa’ : 93)

Sifat kasih sayang ayah terhadap anaknya dapat dilihat dari sebuah foto yang saling menyayangi satu sama lain dan sebelum meninggal ayahnya memberian sebuah korek api kepada anaknya. Menimbulkan sebuah persepsi sisi lain dari sang ayah, seperti sebuah dua mata koin yang berbeda dari setiap sudut.

Dalam ilmu psikologi, ada beberapa gangguang psokologi manusia.

Salah satunya adalah memiliki keperibadian ganda, Kepribadian ganda

80

atau alter ego, adalah kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih

yang tumbuh bersama-sama dalam satu badan manusia.3

Dalam film ini Joko Anwar menyebutkan kenapa beliau membuat

tokoh ayahnya adalah seorang pembunuh yang menyayangi keluarga/anak.

“Agar terlihat menarik difilm ini dan Setau aku semua serial killers (pembunuh berantai) memang sayang terhadap keluarga dan anaknya, justru kenapa serial killers bisa membunuh banyak orang karena banyak yang tidak engeh kalau dia pembunuh. Kenapa or'ang tidak engeh dia pembunuh karena dilingkungan dia baik baik saja.”4

Individu yang memiliki kepribadian ganda tidak menyadari sama sekali jika dia

memiliki kepribadian ganda, umumnya individu tersebut tidak ingat sama

sekali apa yang di lakukannya ketika kepribadian yang lain mengambil alih

dirinya. Dalam beberapa kasus individu yang memiliki kepribadian ganda

menganggap dirinya mengidap amnesia sesaat.

Dari beberapa shot lain dari film ini peneliti mengambil asumsi bahwa

sang anak dan tetangga-tetangga awalnya tidak mengetahui tentang gangguan

psikologi yang dialami sang ayah. Karena pergaulan terhadap lingkungan

sangatlah baik. Oleh karena itu tetangga atau pelayat menjadi heran dengan

kematian sang ayah dan menjadi buah bibir tetangga tetangga.

Sang anak yang tidak mengetahui dan mempedulikan kepribadian lain

dari sang ayah, dia pun memutuskan memeluk sang ayah untuk yang

terakhirkalinya. Karena nyamanya berada ditubuh ayahnya anak pun tertidur,

sampai pada akhhirnya dia pun terkubur didalam kuburan sang ayah.

3 Diambil dari blog http://dekhiandika.blogspot.com/2011/12/macam-macam-gangguan- psikologis.html. Pada 28 agustus 2014, pukul 23.40 wib. 4 Wawancara, 9 Agustus 2014

81

Dibabak kedua, timbulah masalah dalam cerita, peti mati tersebut di

tutup dan di kubur tanpa ada yang tahu di dalamnya ada seorang anak kecil

sedang tertidur. peneliti melihat bagaimana sutradara menggambarkan kondisi

alam kubur melalui terkurungnya sang anak didalam kubur, membuat sang

anak sebagai pengantar penonton melihat keadaan kuburan yang gelap.

“Joko Anwar memberi alasan “Aku berfikir bagaimana cara membuat film tentang siksa kubur tapi nyambung. Kalo aku bikin Cuma orang yang meninggal, tidak ada ada yang menceritakan di film ini. Soalnya tidak ada yang tahu. Makanya aku bikin anak almarhum terkubur, biar ada yang menceritakan film ini dan gimana keadaan di alam kubur.”5

Sutradara menggambarkan kuburan suatu tempat yang gelap, kedap

suara dan pengap, walaupun penggambaran sutradara terterlihat subjektif

karena tidak ada yang bisa menceritakan bagaimana kondisi dan keadaan

kuburan sebenarnya. Namun dalam pembuatan film, setelah ide didapat, dan

cerita mulai dibentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan riset. Diperlukan

untuk memudahkan dalam mengembangkan cerita, pada penggambaran

kuburan di film ini tidak memungkinkan untuk meriset terlebih dahulu

bagaimana kondisi dan keadaan didalam kuburuan.

Hayalan yang dilakukan sutradara tentang didalam banyak di ambil

dari cerita islam, sebagaimana dari sabda Rasulullah saw tentang alam kubur,

setiap datang kepada kuburan, maka kuburan berkata ‘aku rumah asing, aku

rumah sendirian, aku rumah dari tanah, aku sarang cacing, Aku rumah gelap,

Aku rumah sempit”.6

5 Wawancara pribadi, 9 Agustus 2014. 6 Ibnu Rajab Al-Hanbali, Kedahsyatan Alam Kubur. Penerjemah Fadhli Bahri LC (Jakarta: An-Nadwah, 2010), h.69.

82

Peneliti melihat penggambaran kuburan yang dilakukan sutradara

merupakan sebuah hayalan alam kubur, di mana kondisi yang sudah di setting

sedemikan rupa agar menyerupai suasana asliya. Seperti tidak adanya cahaya

dari kuburan. Dalam film yang memiliki cerita fiksi, perlu dibuat persis seperti

kenyataan. Sutradara boleh memasukan unsur-unsur hayalan atau creative

license untuk membuat cerita lebih menarik, yang terpenting, tidak terlalu

menyimpang dari kenyataan sehingga menggangu jalan cerita.7

Unsur yang diracik sutradara dalam pembuatan cerita sangat menarik.

Dimana device yang diberikan oleh ayahnya pada babak pertama, dibabak

kedua ini menjadi sebuah solusi di dalam kubur, namun mendatangkan sebuah

konflik baru. Device itu adalah korek api yang dibawa sang anak, sebagai

pemberian dari sang ayah.

Korek api ini juga sebagai pemecah masalah atau solusi suasana tanpa

cahaya di dalam kuburan. Akan tetapi akibat dinyalakanya korek api, menjadi

sebuah konflik baru terhadap sang anak, dimana sang anak menjadi takut

karena melihat sosok ayahnya yang terbangun dan melihat penyiksaan yang

dialami ayahnya.

Sutradara berhasil menggambarkan kondisi seorang pembunuh

mendapatkan siksaan di alam barkzah, dengan pengantar sang anak yang

masuk ke dalam kubur. Didalam kubur sang anak melihat dengan jelas

bagaimana kesakitan sang ayah, terlihat sang ayah ingin memberitahu atau

meminta pertolongan kepada sang anak.

7 Sony dan Sita Sidharta, Menjadi Penulis Sekenario Profesional (Jakarta: Grasindo, t,t), h.20.

83

Pada babak terkahir ini sutradara membuat resolusi dari konflik batin anaknya adalah motivasi rasa penasaran sang anak untuk melihat lebih jauh yang terjadi oleh ayahnya. Membuat dia memberanikan diri menuju lorong atau pintu masuk ke tempat penyiksaan. Peneliti melihat tak ada yang bisa membantu sang anak dari ketakutan yang dirasakan, kecuali dari dirinya sendiri.

Suatu pendapat mengatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai perantara pada manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, suatu yang dimulai dengan adanya ketidak seimbangan dalam diri individu, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk meniadakan ketidak seimbangan itu.

Kebutuhan inilah yang menimbulkan dorongan atau motif untuk berbuat sesuatu, agar menimbulkan perasaan puas, gembira, aman dan sebagainya.8

Dibabak ke-tiga sutradara menggambarkan tempat penyiksaan hanya melalui sound effect yang menyeramkan, seperti jeritan-jeritan dan saura malaikat munkar dan nakir bertanya manrobuka?. Sebanyak tiga kali yang mengartikan “siapa tuhan mu? Biarlah penonton yang mengambil prsepsi kondisi di tempat penyiksaan.

8 Sarlito Worawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), h.57-58.

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Sasaran akhir penelitian ini adalah menjawab permasalahan penelitian,

dimana makna-makna rasa kasih sayang tersimpan dalam film bertemakan horror

dan bergaris besar tentang siksa kubur. Hal ini menyebabkan peneliti mencoba

mencari makna-makna rasa kasih sayang melalui semiotika model Roland Barthes

dan interpretasi.

Peneliti melihat film ini sama seperti konsep semiotika Roland barthes,

denotasi, konotasi dan mitos. Terlihat dari pemberian judul film tersebut sebagai

makna Denotasi awal, mengandung makna suatu kejadian didalam kubur. Lalu,

apabila film itu ditonton menimbulkan sebuah konotasi seorang ayah yang harus

menerima siksa kubur akibat pembunuhan yang pernah dilakukanya dan

disaksikan langsung oleh sang anak. Dan mitos dari film ini sebuah pilihan hidup

didunia begitu banyak, apapun yang di pilih harus bisa dipertanggung jawabkan

dan sebelum manusia meninggal dunia setidaknya ada sebuah peninggalan atau

pemberian dari orang-orang terdekat sebagai tanda rasa kasih sayang.

Tanda-tanda rasa kasih sayang dalam film grave torture ini dapat dilihat

dari beberapa scene film, yang ditunjukan melalui simbol-simbol nonverbal para

tokoh. Ditunjukan oleh peran seorang anak yang merasa kehilangan karena ayah

yang dia sangat sayangi meninggal dunia, dan tidak bisa diharapkan untuk hidup

kembali. Lalu makna rasa kasih sayang ditunjukan dari sebuah benda pemberian

ayahnya yang dipergunakan sang anak untuk menyalakan harapan yang mati dan

bermanfaat ketika sang anak berada di tempat yang sangat galap (di dalam kubur).

84

85

Selain itu penggambaran secara nonverbal oleh tiga orang pelayat seperti

membicarakan atau menilai kematian almarhum yang teragis dan mendadak. Hal

ini menandakan kepedulian orang lain sebagai bentuk rasa kasih sayang terhadap

manusia sebagai makhluk social dan juga hilangnya angota keluarga yang

ditunjukan melalui pencarian terhadapa sang anak melalui penggalian kuburan

oleh seseorang sampai ke dalam kubur. Sikap yang dilakukan pihak keluarga

mencerminkan rasa kasih sayang terhadap anak.

Dari unsur sinematografi yang sangat baik dan berkesinambungan antara

camera movement, tata letak lighting, sound effect, make up untuk memberikan

makna tertentu dalam setiap adegan film dan benar-benar membawa penonton

terbawa dalam mood yang sesuai dengan realita.

Peneliti melihat pesan yang disampaikan dari film ini adalah kita harus

selalu mengingat dengan kematian dan pemberian apa yang bisa tinggalkan

kepada orang-orang terdekat ketika kita telah mati, sebagai tanda kasih sayang

yang nantinya akan berefek kepada penilaian orang-orang yang masih hidup.

B. Saran

1. Kepada sineas muda Indonesia agar selalu mempertahankan dan

memperhatikan dalam membuat film yang orisinil, bermanfaat dan

mengandung nilai pesan yang positif kepada masyarakat luas. Karena melalui

sebuah film masyarakat/penonton lebih mudah mencerna pesan yang ingin

disampaikan.

2. Kepada sautradara Joko Anwar, peneliti sangat mengapresiasi karya-karya

bang Joko, melalui film-film yang pernah dibuat film panjang/pendek. Peneliti

86

menyarankan selayaknya berharap di Indonesia memiliki sebuah identitas film

yang bisa di kenal dunia internasional.

3. Kepada akademis khusunya mahasiswa KPI, berbicara tentang film banyak

aspek yang bisa terlibat. Walaupun kita jarang mempelajari produksi sebuah

film dibangku kuliah. Akan tetapi kita bisa membantu perfilman Indonesia

melalui ilmu komunikasi yang sudah kita dapat. Karena film adalah sebuah

pesan yang bisa membuat semua menjadi nyata.

Daftar Pustaka

Adnan, Syamsul B. Blangko Isian Managemen Produksi. Jakarta: Workshop Peningkatan Kualitas Produksi Film, 2012.

Al-Hanbali, Ibnu Rajab. Kedahsyatan Alam Kubur. Penerjemah Fadhli Bahri LC. Jakarta: An-Nadwah, 2010.

Al-Qurthubi, Imam. “Rahasia Kematian, Alam Akhir & Kiamat”. Jakarta; Akbar Media, 2010.

Asy Sya’rawi, M. Mutawalli. “Esensi Hidup dan Mati”. Jakarta, Gama Insai Press, 2010.

Akmalsyah, Rizky. “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, 2010.

Biran, Missbach Yusran. Sejarah film 1900-1950: Bikin Film di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009.

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004.

Budiman, Kris. Semiotika Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik, 2004.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi komunikasi di Masyarakat, 3rd. Jakarta: Kencana Pradana Media Grup, 2008.

Cangar, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Deviana, Susi. “Representasi Nilai Kepahlawanan dalam Film: Stusi analisis semiotika nilai-nilai kepahlwanan direpresentasikan dalam film Harap Tenang Ada Ujian.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.

Goble, Frank G. Mazhab ketiga “Psikologi Humanistik Abraham Maslow”, 11th. Yogyakarta: KANISIUS, 2006.

Irawan, Daniel. “64 Tahun Perfilman Indonesia: Sebuah Evaluasi”, Kinescope, Maret 2014: h.11.

87

88

M Ziko, “Rasisme dalam Film Innocence of Muslim”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Meadow, May Jo. Memahami Orang lain, 16th. Yoyakarta: KANISIU, 2006.

Muhyidin, Muhammad. Bijak mendidik anak & memahami orang tua. Jakarta: PT.Lentera Basritama, 2003.

Konishi, Seiichi & Nakamura. Penemuan Film. Jakarta: Elex media Komputindo, 2002.

Moleong , Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 248.

Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008.

Rakhman, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, 8th. Jakarta: Bulan Bintang, 2000.

Setiono, Kusdwirarti. Psikologi Keluarga. Bandung: PT.Alumni, 2011.

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Quran, 21th. Bandung: Mizan, 2000.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.

Sony dan Sita Sidharta, Menjadi Penulis Sekenario Profesional (Jakarta: Grasindo, t,t), h.20.

Sudjiman, Panuti. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Sugono, Deny. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: pusat bahasa, 2008.

Taslim, Uray Noviandi, “Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan ‘Jeruji Besi’,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.

Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam, 2th. Jakarta: Pustaka Amani, 1995.

Wawancara pribadi dengan Joko Anwar. Jakarta, 8 Agustus 2014.

89

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo, 2000.

Zoest, Aart van. Semiotika: Tentang tanda, Cara kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993.

www.eocommunity.com pada tanggal 21 juni 2014 pukul 22.21

Wikipedia, Hallowen, ”Artikel diakses pada 25 Februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Halloween.

http://www.cod.edu/people/faculty/pruter/film/act2. pada tanggal 18 Agustus 2014 pukul 14.41

Andika, deki. “Gangguan Psikologi”. Artikel diakses pada 28 Agustus 2014 dari http://dekhiandika.blogspot.com/2011/12/macam-macam-gangguan- psikologis.html.

Muflih, Muhammad. “Pengertian dan Ciri-ciri Kepribadian”. Artikel diakses pada 1 September 2014 dari http://education- shine.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-ciri-ciri-kepribadian.html.

Lampiran

Daftar Pustaka akun YOMYOMF di situs Youtube

Tampilan www.YOMYOMF.com

Tampilan Poster Film Grave Torture

Komentar Viewers Youtube tentang Film Grave Torture.

Wawancara dengan Joko Anwar 9-8-2014

1. Sebenarnya ceritanya tentang siksa kubur atau silnt terror? Jawaban: waktu aku kecil pelajaran agama itu menakutkan, karena isinya banyak ancaman. Ancamanya kalo berbuat jahat masuk neraka, Yang di tekankan lebih konsekwensinya, salah satunya siksa kubur yang paling menakutkan. Bayangkan anak kecil pada umur 7-10 tahun sangat mengerikan diceritakan tentang siksa kubur. Ceritia itu yang membekas dan di aku keluarkan difilm. Kebetulan cerita ini udah ada lama, kebetulan ada yg minta bikinin film horror makanya aku keluarkan cerita grave torture ini.

2. Film grave torture ini mendapatkan kesempatan pertama di web series YOMYOMF,apakah itu termasuk pemenang? Jawaban: Tidak, ini bukan kompetisi! Hanya perayaan halloween. Dan yang diminta untuk bikin memang pilihan, sutradara horror yang papan atas di negaranya.

3. Kenapa justin lin memilih joko anwar dan apa reward yang di berikan? Jwaban: Karena mungkin melihat film ku yang lain. Sayangnya tidak ada reward yang diberikan.

4. Kenapa bisa kepikiran anak kecil ini masuk ke dalam peti mati? Jawaban: Aku berfikir bagaimana cara membuat film tentang siksa kubur tapi nyambung. Kalo aku bikin Cuma orang yang meninggal, tidak ada ada yang menceritakan di film ini. Soalnya tidak ada yang tahu. Makanya aku bikin anak almarhum terkubur, biar ada yang menceritakan gimana di alam kubur.

5. Maksud dari korek api itu apa mas? Jawaban: Aku butuh devince untuk bisa secara realistis pocong tsb kelihatan,soalnya di dalam kubur itu gelap. Dan korek api tsb memang selalu di bawa karena pemberian dari bapaknya.

6. Di dalam film ini terdapat koran yang memberitakan kematiannya karena telah membunuh beberapa orang (serial killers),akan tetapi disisi lain bapaknya ini sangat sayang terhadap anaknya. Bagaimana dengan itu mas? Jawaban; Setau aku semua serial killers memang sayang terhadap keluarga dan anaknya, justru kenapa serial killers bisa membunuh banyak orang karena banyak yang tidak engeh kalu dia pembunuh. Kenapa orang tidak engeh dia pembunuh karena dilingkungan dia baik baik saja.

7. Di dalam film ini,setelah mayatnya disiksa ada sesosok makhluk yang muncul. Bisa dijelaskan ini siapa? Jawaban: Itu menggambarkan malaikat kubur.

8. Setelah di ketahui anaknya terkubur, pihak keluarga kembali menggali kuburan itu lagi dan menemukan sosok mkhluk yang teerlihat sudah tua. Siapa makhluk itu? Jawaban: Itu anaknya yang terkubur, katanya malaikat itu tidak menampakkan wujudnya karena manusia tidak bisa sanggup melihatnya,akibatnya apabila melihat efeknya bisa menambah tua. ada cerita nabi (sulaiman) yang melihat malaikat,lalu rambutnya memutih. Berangkat dari situ saya menyeting anak tersebut menjadi tua. Bisa juga diartikan bahwa waktu yang singkat di alam kubur, itu kenyataanya bisa panjang sekali. Perbedaan waktu antara alam barzah dengan alam fanah.

9. Anak kecil itu sempat melihat kesisi lain petimati, apakah itu melihat neraka? Jawaban: Bukan.. anak kecil itu melihat tempat penyiksaannya, bukan neraka.

10. Ada tiga orang di depan pintu sedang mengobrol, bang joko menggambarkanya sebagai siapa? Jawaban: Itu pelayat sedang melayat lagi membicarakan almarhum. Alamarhum di ketahui serial killers setelah korannya ada disitu.

11. Ada arti kusus tidak bang tentang anak kecil yang menyalakan lilin? Jawaban: Arti khusus siih tidak ada, Cuma mengibartakan aja dia dengan bapaknya aja..

12. Sedikit mengganjal, didalam film ini.almarhum ditaruh dipetimati. Kenapa peti mati bang? Jawaban; Ada beberapa hal yang membolehakan umat islam pake kafan pake peti mati. salah satunya tanah kuburan terlalu becek yang kedua keadaan jasad tidak memungkinkan dikubur hanya pakai kafan. Didalam cerita ini dia ditembak, kondisi jasadnya tidak memungkinkan cuma pakai kafan. Ada hadisnya kok...

13. Pendapa bang joko anwar tentang film pendek sekarang di indonesia? Jawaban: Jaman sekarang lebih banyak yang buat, karena lebih mudah, teknologi juga makin canggih didukung banyaknya fstival.

14. Menurut bang joko di dalam film pendek harus ada sesuatu hal gak bang? Jawaban: Film pendek itu periode/waktunya harus singkat, seperti film inikan cuma semalem, kalo film panjang bisa diceritain mulai dari dia lahir sampai dia membesar dewasa dan mati.

15. Kalau Bang Joko biasanya kapan bikin film pendek? Jawaban: Kalau ada yang bayar sih... heheh... Soalnya buat aku selain dapet bayaran aku bisa membayar orang yang membantu di film pendek. Jadi pemain dan crewnya itu bukan karena kerja bakti yang kerjanya sukarela. Salah satu cara aku membagi rizki kepada orang lain.

16. Ada trik khusus gak bang buat mengajak orang/temen untuk membantu film pendek yang ingin di garap, dengan kondisi kekurangan keuangan? Jawaban: Kalau aku sih tidak menggunakan istilah bantuin, karena kalau pakai istilah bantuin bisanya kerjanya suka suka. biasanya aku mengajak... “ayo kita bikin film pendek, filmnya seperti ini.. kalian suka tidak? Kalau suka kita bikin film bareng bareng yukk...” begitu.. Ceritanya memang harus menarik lain dari yang lain, biar pada suka untuk menggarap film bareng bareng...

17. Justin lin meminta Joko Anwar untuk membuat film ini itu kapan? Jawaban: Dari awal agustus, dan selesai filmnya akhir agustus.