Analisis Semiotik Film Biola Tak Berdawai Konsentrasi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS SEMIOTIK FILM BIOLA TAK BERDAWAI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh : Aminah Tuzahra NIM : 107051102738 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, Agustus 2011 Aminah Tuzahra ABSTRAK Aminah Tuzahra 107051102738 Analisis Semiotik Film Biola Tak Berdawai Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia memerlukan komunikasi untuk kelangsungan hidupnya. Film merupakan suatu medium ekspresi dan komunikasi. Media film memiliki keampuhan yang besar untuk mempengaruhi publik. Publik seakan menyaksikan langsung, bahkan seolah-olah ikut terlibat pada peristiwa yang terjadi dalam sebuah film. Film yang menjadi objek penelitian ini adalah film Biola Tak Berdawai (BTB), garapan sutradara Sekar Ayu Asmara. Film BTB mengisahkan tentang kasih sayang dan ketulusan seorang wanita terhadap anak-anak asuhnya yang menderita berbagai macam kelainan sejak lahir, salah satunya seorang anak yang terlahir dengan jaringan otak yang rusak berat, autisme, tuna wicara dan tuna daksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film BTB. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Karena sebuah film pada dasarnya bisa melibatkan bentuk- bentuk simbol visual dan linguistik untuk mengkodean pesan yang sedang disampaikan. Untuk itu, penulis menggunakan teori semiotik dalam penelitian ini dengan model Roland Barthes. Barthes mengembangkan semiotik menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi yang menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna yang terkandung dalam film ini. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai „mitos‟ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Film BTB, memiliki makna denotasi sebagai film yang menggambarkan anak-anak yang mempunyai kelainan sejak lahir, salah satunya seorang anak yang memiliki jaringan otak yang rusak berat, autisme, dan tuna daksa. Mereka sering dianggap tidak berguna oleh lingkungannya. Sedangkan makna konotasinya, anak-anak yang memiliki jaringan otak yang rusak berat, autisme dan juga tuna daksa. Anak tersebut tidak pernah merespon pembicaraan dan mengeluarkan kata- kata apapun. Hal ini diibaratkan seperti biola tak berdawai, tidak bisa dimainkan dan tidak bisa menghasilkan nada-nada yang indah. Film yang tergolong kedalam film verbal ini menegaskan mitos, bahwa manusia memerlukan komunikasi dalam kehidupan. Karena manusia adalah makhluk sosial, baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal sangat dibutuhkan. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, pemilik alam semesta. Alangkah tak berdayanya semua makhluk dihadapan-Mu, Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang Maha Mengatur, sehingga dengan Rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi akhir zaman yang menjadi suri teladan bagi seluruh umat manusia. Tahap demi tahap dengan selalu memohon ridlo kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan didukung oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibuku tercinta, Fathiyah Duryad Reso Radin dan almarhum bapakku, Muslim Salimin, atas segala ridlo dan ketangguhannya mendidikku. Ini bukan akhir perjalanan hidupku untuk membahagiakan kalian. 2. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi; Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pembantu Dekan I; Bapak Drs. Mahmud Djalal, M.A selaku Pembantu Dekan II; serta Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selaku Pembantu Dekan III. 3. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, motivasi, do‟a dan ilmu kepada penulis. 4. Ibu Rubiyanah, M.A, selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik, beserta Ibu Ade Rina Farida, M.Si, selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik. 5. Seluruh Dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Kepada Ibu Sekar Ayu Asmara, selaku sutradara film Biola Tak Berdawai, yang banyak membantu demi terselesaikannya skripsi ini. 7. Kepada kru Kalyana Shira Film, atas segala bantuan dan partisipasinya. 8. Keluargaku tercinta, Siti Widiyastuti Muslim, Arif Rahman Muslim, MF Amin Fauzi Muslim, Hasan Alwi Muslim, M. Lutfi Muslim, Sholahuddin Muslim, Husni Mubarok Muslim, Yuyun Nazili, dan Ayu Irawati Wulandari, serta kedua keponakanku, Savira Layyina Rizqa dan Vara Lubhna Aghnia. Terima kasih atas segala dukungan kepada penulis, baik moril maupun materil. 9. Segenap karyawan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 10. Segenap guru SDN Dukuh 09 Pagi Jak-Tim, MTs NU Banat Kudus Ja- Teng, dan MAK Futuhiyyah-1 Mranggen Ja-Teng yang turut membantu demi terselesaikannya skripsi ini. 11. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2007: Ika, Cahya, Mawa, Zahro, Ririn, Zabrina, Yanti, Dita, Nana, Nunu, Sintia, Lola, Nia, Silvi, Nadia, Andi, Wahyu, Ajat, Iqbal, Miral, Kiki, Helmi, Taufik, Rezza, Munir, Dodo, Nujumul, Fajar, Iman, Era dan Zainal. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Spesial untuk Ahmad Syafiul Alam, yang telah banyak membantu, meluangkan waktu, dan memberikan motivasi. Serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala dukungan dan perhatian kalian. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis. Jakarta, Agustus 2011 Penulis DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK……………………………………………………………. i KATA PENGANTAR………………………………………………… ii DAFTAR ISI………………………………………………………….. v DAFTAR TABEL…………………………………………………….. vi DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. vii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………….. 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………. 4 D. Metodologi Penelitian…………………………………… 5 E. Tinjauan Kepustakaan…………………………………... 7 F. Sistematika Penulisan…………………………………… 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS…………………………………….. 10 A. Tinjauan Teoritis tentang Film…………………………. 10 B. Tinjauan Teoritis Semiotik……………………………… 28 1. Konsep Semiotik…………………………………….. 28 2. Konsep Semiotik Roland Barthes…………………… 34 C. Tinjauan Teoritis Komunikasi Nonverbal……………… 39 BAB III GAMBARAN UMUM FILM BIOLA TAK BERDAWAI... 48 A. Profil Sutradara Film…………………………………… 48 B. Profil Pemain Film……………………………………… 49 C. Sinopsis Film……………………………………………. 51 BAB VI DATA DAN HASIL PENELITIAN………………………... 55 A. Analisis Makna Judul Film Biola Tak Berdawai………… 55 B. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Film Biola Tak Berdawai……………………………………… 60 BAB V PENUTUP…………………………………………………… 86 A. Kesimpulan……………………………………………… 86 B. Saran…………………………………………………….. 87 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 88 LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………… 90 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Trikotomi Ikon/ Indeks/ Simbol dari Charles Sanders Pierce 32 Tabel 2 : Peta Tanda Roland Barthes………………………... 37 Tabel 3 : Scene 2……………………………………………... 60 Tabel 4 : Scene 5……………………………………………… 63 Tabel 5 : Scene 8……………………………………………… 66 Tabel 6 : Scene 10…………………………………………….. 69 Tabel 7 : Scene 24…………………………………………….. 71 Tabel 8 : Scene 25…………………………………………….. 73 Tabel 9 : Scene 40…………………………………………….. 76 Tabel 10: Scene 41…………………………………………….. 79 Tabel 11: Scene 62……………………………………………. 81 Tabel 12: Scene 73……………………………………………. 83 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 : Mbak Wid Bermain Kartu Tarot……………….. 61 Gambar 2 : Renjani akan Menghadiri Acara Pemakaman…. 63 Gambar 3 : Renjani dan Dewa Berjalan-jalan di Pematang Sawah 66 Gambar 4 : Renjani Berbincang dengan Mbak Wid……….. 69 Gambar 5 : Renjani Menari Ballet untuk Dewa……………. 71 Gambar 6 : Mbak Wid Bermain Kartu Tarot………………. 74 Gambar 7 : Renjani Berbincang dengan Bhisma…………... 77 Gambar 8 : Renjani Menari Ballet Diiringi Alunan Biola Bhisma 79 Gambar 9 : Mbak Wid Bermain Kartu Tarot………………. 81 Gambar 10: Bhisma dan Dewa ke Pusara Makam Renjani… 83 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah komunikasi digunakan dalam arti yang sangat luas untuk menampung semua prosedur yang bisa digunakan oleh satu pikiran untuk mempengaruhi pikiran lain. Adapun tujuan dari komunikasi adalah sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku sasaran (tujuan) komunikasi (atau penerima pesan).1 Pada dasarnya, kegiatan komunikasi sehari-hari manusia tidak hanya menggunakan komunikasi verbal saja, namun komunikasi non verbal juga diperlukan. Karena dalam mempersepsikan manusia, kita tidak hanya lewat bahasa verbal, namun juga melalui prilaku non verbalnya. Komunikasi