Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Isu Feminisme Dalam Film Ca Bau Kan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP ISU FEMINISME DALAM FILM CA BAU KAN OLEH : ZULFITRI ALMAS 11.31.3785 SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA (STIKOSA AWS) 2016 ABSTRAK Film merupakan salah satu media komunikasi yang popular pada saat ini. Berbagai macam isi dari film bisa mempunyai makna yang berbeda bedabagi khalayak yang menikmatinya. Film Ca Bau Kan ini sendiri merupakan salah satu film yang bercerita tentang penindasan yang dialami oleh perempuan. Penindasan dan pelecehan yang terjadi tidak hanya dilakukan oleh suaminya saja, tetapi juga dilakukan oleh orang lain. Film ini menunjukkan karakter feminisme dari seorang perempuan yang tergolong feminis radikal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemaknaan mendalam mengenai isu feminisme dalam film CaBau Kan, dimana untuk mengetahui pemaknaan yang didapat dari para khalayak tentang segala bentuk feminisme radikal terhadap perempuan, maka digunakan metode analisis resepsi. Dengan metode ini, khalayak ditentukan dengan beberapa kriteria, data didapatkan dengan cara wawancara terpusat atau diskusi kelompok terfokus (Focus group Discussion). Hasil diskusi kelompok, disimpulkan bahwa sebagian besar khalayak, berada pada posisi negosiasi atau Negotiated position yang menilai makna yang ada dalam film tersebut dapat diterima, tetapi pada kondisi tertentu. Khalayak tidak setuju dengan segala bentuk penindasan yang dialami perempuan. Menurut khalayak penindasan terhadap perempuan tidak perlu terjadi, meskipun masih dalam sistem patriarki. Beberapa berada pada posisi oposisi, khalayak tidak menerima anggapan bahwa wanita dianggap tidak bisa menjadi ibu jika belum memiliki anak. Sedangkan posisi dominan khalayak sepakat, jika memilih wanita tidak dilihat dari fisik saja. Kata kunci :analisis resepsi, Ca Bau Kan, feminisme. DAFTAR ISI Persetujuan Pembimbing Skripsi ................................................................................ii Pengesahan Tim Penguji Skripsi ...............................................................................iii Pernyataan Orisinalitas ……………………………………………………………..iv Motto dan Persembahan .............................................................................................v Abstrak .......................................................................................................................vi Kata Pengantar ..........................................................................................................vii Daftar Isi ....................................................................................................................ix Daftar Tabel ..............................................................................................................xii BAB I: PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang…………………………………………………….1 1.2. RumusanMasalah…………………………………………………8 1.3. TujuandanManfaatPenelitian………………………..…………..9 1.3.1. TujuanPenelitian…………………………………………...9 1.3.2 ManfaatPenelitian………………………………………….9 1.4. TinjauanPustaka…………………………………………….…….9 1.4.1. AnalisisResepsi Khalayak ………………………….……9 1.4.2. Khalayak……………………………………………….….11 1.4.3. Proses Encoding dan Decoding……………………….......13 1.4.4. Film sebagai Media Komunikasi Massa………….…….....14 1.4.5. Gender dan Feminisme dalam Fenomena Masyarakat…....16 a. Gender ………………………………………………...16 b. Feminisme……………………………………………...18 1.5. Kerangka Berpikir…………………………………...……….......29 1.6. Metodologi Penelitian……………………………...………….…30 1.6.1. Jenis Penelitian…………………………………….………30 1.6.2. Obyek Penelitian……………………………………….….30 ix 1.6.3. Jenis dan Sumber Data………………………….....…...…31 a. Data primer …………………………………………….31 b. Data Sekunder………………………………………….31 1.7. Unit Analisis………………………………………………….…..32 1.8. Teknik Pengumpulan Data………………...…………………..…32 1.9. Teknik Analisis Data……………………………………….…….33 BAB II: OBYEK PENELITIAN 2.1 Film Ca Bau Kan danFeminisme didalamnya…...…………...…..34 2.1.1 Sinopsis Film Ca Bau Kan……………………….....….….34 2.2 Profil Sutradara dan Rumah Produksi………………….………...35 2.2.1 Kalyana Shira Film………………...………………..…….35 2.2.2. Profil Sutradara……………………………………….…...36 2.2.3. Crew Ca Bau Kan………………………..…….……….....39 2.3. Profil Khalayak …………………………………………………..39 BAB III: ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN 3.1. Pemilihan Adegan pada Film Ca Bau Kan………………………42 3.2. Encoding Konstruksi Film Terhadap Feminisme dalam Film Ca Bau Kan ……………...…………………………………….…….48 3.3. Decoding Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Feminisme dalam Fenomena Masyarakat ……………………....…….…...........…...49 3.3.1. Tabel Pembahasan Kedua …………………………....…...51 3.3.2. Tabel Pembahasan Ketiga ………………..………..……...52 x 3.3.3. Tabel PembahasanKeempat …………………..…..……....55 3.3.4. Tabel Pembahasan Kelima …………………..…..………..58 3.3.5. Tabel Pembahasan Keenam ………………………............61 3.3.6. Tabel Pembahasan Ketujuh ……………………………….63 3.3.7. Tabel Pembahasan Kedelepan …………………………….64 3.4. Pembahasan ……………………………………………………...67 BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ………………………………………………………74 4.2. Saran ……………………………………………………………..77 1. Implikasi Akademik ……………………………..………..77 2. Implikasi Praktis …………………………...……………...77 DaftarPustaka ……………………………………………………………………xii xi DAFTAR TABEL 3.4.1. Tabel Pembahasan Kedua …………………………...............…………...51 3.4.2. Tabel Pembahasan Ketiga ………………..………..………….………....52 3.4.3. Tabel Pembahasan Keempat …………………..………………..…...…...55 3.4.4. Tabel Pembahasan Kelima ………………… …..…………………...…..58 3.4.5. Tabel Pembahasan Keenam ……………………………………………..61 3.4.6. Tabel Pembahasan Ketujuh ……………………………………….…….63 3.4.7. Tabel Pembahasan Kedelepan ………………………………….……….64 xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang, peranan media untuk menciptakan cerita dengan nilai sosial jauh lebih besar dan ekstensif dibandingkan di masa lalu. Saat ini media tidak hanya memiliki peran fungsional dan komunikatif sebagai penyedia informasi, namun juga sebagai ujung tombak refleksi dan kontruksi norma dan nilai budaya di masyarakat. Munculnya gairah berkarya dan mengambil keuntungan dari apa yang telah dikontruksi adalah cerminan bagaimana media mulai bermain-main untuk mengolah respon masyarakat. Berkembangnya era komunikasi dewasa ini, banyak media yang dapat digunakan untuk berekspresi. Masyarakat sebagai khalayak aktif yang kian pintar menanggapi isu-isu segar, juga turut andil didalamnya. Media massa konvensional berlomba-lomba merepresentasikan isu yang sedang terjadi dimasyarakat. Televisi, radio, koran bahkan portal-portal berita ikut meramaikan proses itu. Salah satu media yang digunakan dalam berekspresi adalah melalui pembuatan film. Tujuan utama dalam film adalah agar masyarakat mampu mengambil pesan-pesan tersirat dalam suatu adegan yang memiliki makna nilai religius, norma, dan sebagainya. Selain itu, dalam dunia perfilman, peran film dalam masyarakat sebagai media komunikasi sangatlah terlihat. Film mempunyai andil 1 yang cukup besar untuk membentuk pola dan budaya masyarakat. Banyak cerita yang ditawarkan didalamnya. Sebagai hasil seni dan budaya yang mempunyai fungsi dan manfaat yang luas, baik dibidang sosial, ekonomi, maupun budaya, serta dalam rangka menjaga dan mempertahankan keanekaragaman nilai-nilai dalam penyelanggaraan berbangsa dan bernegara. Film berfungsi sebagai sarana media pemberdayaan masyarakat luas, pengekspresian dan pengembangan seni, budaya, pendidikan dan hiburan juga sebagai sumber penerangan dan informasi dan bagian dari komoditas ekonomi saat ini. Keberadaan film di tengah kehidupan masyarakat memberikan beberapa nilai fungsi tertentu. Film dibuat dengan latar belakang produksi yang sangat rumit. Dari proses prareproduksi sampai kepada posproduksi melibatkan banyak orang dengan fungsi yang berbeda. Film dikonsep sedemikian rupa, dengan pemilihan pemain, lokasi, kostum, musik dan unsur lainnya. Di samping mencapai suatu nilai profit bisnis, film juga berfungsi untuk mentransmisikan suatu pesan dari si pembuat film kepada khalayak luas. Dengan fungsi mentransmisikan pesan, menempatkan film dalam sebuah proses komunikasi. Salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan kepada khalayak dalam jumlah yang luas pada saat yang bersamaan disebut dengan komunikasi massa, dalam bentuk komunikasi ini tidak ada kontak langsung antara si pengirim dan penerima pesan. Pesan akan disampaikan melalui beberapa media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, dan lainnya termasuk film. Film dalam bentuk komunikasi 2 massa mengacu pada model komunikasi linear. Artinya bahwa film ada dalam proses komunikasi yang sifatnya searah.dalam hal ini adalah si pembuat film, akan mengirimkan pesan melalui channel yaitu film itu sendiri. Pesan berisi tentang ide cerita yang disampaikan dalam film. Pesan akan ditujukan kepada receiver yaitu penonton film. Noise atau pun gangguan akan mempengaruhi proses transmisi pesan, misalnya kondisi tempat pertunjukan yang kurang nyaman, sikap audience saat menonton film, gangguan teknis saat menonton film dan hal lainnya. Penyampaian pesan melalui film juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan referensi si penonton saat mengintrepretasikan film.Film memiliki kemampuan untuk mengantarkan pesan secara unik. Dapat dilihat begitu banyak jenis film, diantaranya dokumenter, horor, drama, action, petualangan, komedi, kriminal , fantasi, musikal, animasi, dan lainnya. Tiap konsep film akan sesuai dengan konsep pesan yang akan disampaikan. Untuk itu setiap pembuat film berkewajiban membuat konsep film yang sesuai aturan dan layak dikonsumsi masyarakat.Film seharusnya bisa menjadi media komunikasi yang memberikan fungsi penerangan, pendidikan, pengembangan budaya, ekonomi, selain juga memberikan