Analisis Semiotika Makna Islam Dalam Film Pengabdi Setan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Semiotika Makna Islam Dalam Film Pengabdi Setan ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA ISLAM DALAM FILM PENGABDI SETAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Dimas Lazuardy Abdullah NIM: 11140510000093 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA ISLAM DALAM FILM PENGABDI SETAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Dimas Lazuardy Abdullah NIM. 11140510000093 Dosen Pembimbing, Dr. Ibnu Qoyim, MA NIP. 19541124 198403 1 002 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M ABSTRAK 11140510000093. Dimas Lazuardy Abdullah, Analisis Semiotika Makna Islam dalam Film Pengabdi Setan. Film sampai saat ini masih dinilai sebagai media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan. Dalam tayangan film, terdapat penggambaran adegan yang mengandung berbagai macam makna dan pesan, baik itu pesan moral, sosial, hingga pesan dakwah keagamaan dsb. Film Pengabdi Setan merupakan salah satu film bergenre horor terlaris di industri film Indonesia. Film ini identik dengan alur cerita mistis yang seram dan menakutkan. Namun, di sisi lain film ini menampilkan hal yang berbeda dengan film-film horor sebelumnya yang kerap dibumbui adegan yang mengandung pornografi. Dalam film ini justru turut ditampilkan adegan yang mengandung makna dan nilai Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dirumuskan pertanyaan penelitian di antaranya apa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan? Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis. Dalam memperoleh data dan temuan, dilakukan observasi yakni dengan menonton dan mengamati setiap adegan serta dialog, untuk kemudian dilakukan pencatatan dan analisis. Selain itu, dilakukan pula dokumentasi berupa pengumpulan dokumen berupa soft copy film serta dokumen tertulis lainnya yang berkaitan dengan film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Semiotika sendiri adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign). Barthes menjelaskan dalam konsep semiotikanya bahwa tanda terbagi ke dalam tiga tingkatan makna yakni makna denotasi, konotasi dan mitos. Temuan dari hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda dan makna yang terdapat dari keenam scene dalam film Pengabdi Setan. Peneliti telah menemukan makna Islam, yakni terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para tokoh/pemain dalam menjalankan ajaran-ajaran pokok agama Islam di antaranya akidah, yakni dengan mempercayai keberadaan jin atau syaitan. Kemudian syariat, yakni dengan kewajiban melaksanakan ibadah shalat sebagai bentuk perlindungan dari perbuatan keji dan mungkar. Serta akhlak Islam melalui sikap sabar dalam menghadapi musibah. Kata kunci: Semiotika, Makna, Islam, Film, Pengabdi Setan. i KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahiim, Assalamualaikum wa rahmatulahi wa barakatuh. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya juga kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman, Aamiin Allahuma Amiin. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin, dengan segala upaya, doa beserta tekad yang kuat akhirnya skripsi yang berjudul Analisis Semiotika Makna Islam dalam Film Pengabdi Setan dapat diselesaikan. Walaupun dalam proses pembuatannya terdapat beberapa hambatan yang dihadapi, namun atas izin Allah semua hambatan tersebut dapat dilewati. Penulis menyadari jika penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu, tanpa adanya doa, dukungan, bimbingan, arahan serta motivasi dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: ii 1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Wakil- Wakilnya. 2. Bapak Drs. Masran, MA. sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan. 3. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan bantuan arahan selama masa perkuliahan serta penyusunan proposal skripsi ini. 4. Bapak Dr. Ibnu Qoyim, MA. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran serta ilmu kepada penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen/Tenaga Pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan segala bentuk ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan. 6. Pimpinan Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis atas pelayanan peminjaman buku dan literature dalam penulisan skripsi ini. 7. Pimpinan, Staf/Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas segala bantuan dan arahan kepada penulis terkait hal regulasi dan administrasi. iii 8. Kedua orang tua penulis, Bapak Mohammad Dudung Abdullah dan (almarhumah) Ibu Nani Hernani. Kedua Wali penulis, Bapak H. Abin Abidin dan Ibu Hj. Siti Atikah. Kedua Kakak penulis, Sri Dewi Setianingsih dan Rachmat Hernanda. Nenek penulis, Hj. Siti Ramdah beserta seluruh Keluarga Besar H. Anshor (ABC Community) yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9. Kedua sahabat penulis sejak masa SMA. Aziz dan Raka yang selalu mendampingi dan menjadi tempat berkeluh kesah bagi penulis. Sahabat-sahabat masa SMA lainnya Nurul, Yuke, Dim Sam, Azhar, Nia, Rafael, Yudha yang sering menghabiskan waktu luang bersama. 10. Teman-Teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014, khususnya kelas KPI B yang telah menjadi rekan seperjuangan selama masa menuntut ilmu di kampus. 11. Seluruh Crew Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK) FM, khususnya angkatan 2014 yang telah bersama-sama belajar menuntut ilmu dan berorganisasi dengan penulis selama masa kuliah. 12. Teman-Teman KPI B/Hadeh Squad. Rofi, Elsa, Adinda, Humairah, Andita, Hanif, Rialdi, Amira dan Novi yang selalu membuat masa perkuliahan penulis penuh dengan hiburan dan canda tawa. 13. Kawan-Kawan UKM PS Om Jin. Adil, Irfan dan Fiqri yang selalu menemani penulis menghilangkan kepenatan selama masa perkuliahan. iv 14. Teman-Teman KKN Berpadu. Zul, Wafa, Ary, Alen, Azmi, Faisal, Agung, Arlinda, Azhari, Ais, Bella, Khumeroh (Cume), Dania, Eliza, Rizka dan Azizah yang telah bersama-sama melaksanakan program pengabdian masyarakat. Serta untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bentuk bantuan dan kontribusi yang telah diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian berikutnya yang memiliki tema yang sama. Akhir kata penulis mengucapkan wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Jakarta, 26 September 2018 Dimas Lazuardy Abdullah v DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................ ix BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1 B. Permasalahan Penelitian.............................................. 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 10 D. Metodologi Penelitian ............................................... 11 E. Tinjauan Pustaka ....................................................... 17 F. Sistematika Penulisan ............................................... 20 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP .............................................................................. 22 A. Analisis Semiotika .................................................... 22 B. Semiotika Roland Barthes ......................................... 23 C. Konsep Islam ............................................................. 27 D. Tinjauan tentang Film ............................................... 33 E. Kerangka Pemikiran .................................................. 45 BAB III GAMBARAN UMUM FILM PENGABDI SETAN ............................................................................................... 47 A. Sekilas Tentang film Pengabdi Setan ....................... 47 B. Sinopsis Film Pengabdi Setan .................................. 51 C. Profil Produser Film Pengabdi Setan ........................ 55 D. Profil Sutradara Film Pengabdi Setan....................... 57 E. Tim Produksi Film Pengabdi Setan .......................... 59 vi F. Profil Pemain (Cast) film Pengabdi Setan ................ 61 BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN ............. 70 A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam film Pengabdi Setan .................................................................................
Recommended publications
  • Deepa Mehta (See More on Page 53)
    table of contents TABLE OF CONTENTS Introduction Experimental Cinema: Welcome to the Festival 3 Celluloid 166 The Film Society 14 Pixels 167 Meet the Programmers 44 Beyond the Frame 167 Membership 19 Annual Fund 21 Letters 23 Short Films Ticket and Box Offce Info 26 Childish Shorts 165 Sponsors 29 Shorts Programs 168 Community Partners 32 Music Videos 175 Consulate and Community Support 32 Shorts Before Features 177 MSPFilm Education Credits About 34 Staff 179 Youth Events 35 Advisory Groups and Volunteers 180 Youth Juries 36 Acknowledgements 181 Panel Discussions 38 Film Society Members 182 Off-Screen Indexes Galas, Parties & Events 40 Schedule Grid 5 Ticket Stub Deals 43 Title Index 186 Origin Index 188 Special Programs Voices Index 190 Spotlight on the World: inFLUX 47 Shorts Index 193 Women and Film 49 Venue Maps 194 LGBTQ Currents 51 Tribute 53 Emerging Filmmaker Competition 55 Documentary Competition 57 Minnesota Made Competition 61 Shorts Competition 59 facebook.com/mspflmsociety Film Programs Special Presentations 63 @mspflmsociety Asian Frontiers 72 #MSPIFF Cine Latino 80 Images of Africa 88 Midnight Sun 92 youtube.com/mspflmfestival Documentaries 98 World Cinema 126 New American Visions 152 Dark Out 156 Childish Films 160 2 welcome FILM SOCIETY EXECUTIVE DIRECTOR’S WELCOME Dear Festival-goers… This year, the Minneapolis St. Paul International Film Festival celebrates its 35th anniversary, making it one of the longest-running festivals in the country. On this occasion, we are particularly proud to be able to say that because of your growing interest and support, our Festival, one of this community’s most anticipated annual events and outstanding treasures, continues to gain momentum, develop, expand and thrive… Over 35 years, while retaining a unique flavor and core mission to bring you the best in international independent cinema, our Festival has evolved from a Eurocentric to a global perspective, presenting an ever-broadening spectrum of new and notable film that would not otherwise be seen in the region.
    [Show full text]
  • The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema
    The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema Ekky Imanjaya Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of East Anglia School of Art, Media and American Studies December 2016 © This copy of the thesis has been supplied on condition that anyone who consults it is understood to recognise that its copyright rests with the author and that use of any information derived there from must be in accordance with current UK Copyright Law. In addition, any quotation or extract must include full attribution. 1 Abstract Classic Indonesian exploitation films (originally produced, distributed, and exhibited in the New Order’s Indonesia from 1979 to 1995) are commonly negligible in both national and transnational cinema contexts, in the discourses of film criticism, journalism, and studies. Nonetheless, in the 2000s, there has been a global interest in re-circulating and consuming this kind of films. The films are internationally considered as “cult movies” and celebrated by global fans. This thesis will focus on the cultural traffic of the films, from late 1970s to early 2010s, from Indonesia to other countries. By analyzing the global flows of the films I will argue that despite the marginal status of the films, classic Indonesian exploitation films become the center of a taste battle among a variety of interest groups and agencies. The process will include challenging the official history of Indonesian cinema by investigating the framework of cultural traffic as well as politics of taste, and highlighting the significance of exploitation and B-films, paving the way into some findings that recommend accommodating the movies in serious discourses on cinema, nationally and globally.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Pesa Setan Seri Pert Jurusan Komuni Fakultas Institut Aga Isis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Pengabd Seta
    ANALISIS SEMIOTIKA PESAN DAKWAH DALAM FILM PENGABDI SETAN SERI PERTAMA KARYA JOKO ANWAR SKRIPSI Oleh : ZIAN NABILA NIM : 211014022 Pembimbing Dr. M. Irfan Riyadi, M. Ag 196601102000031001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2018 ABSTRAK Nabila, Zian. 2018. Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Pengabdi Setan Seri Pertama Karya Joko Anwar. Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Islam (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. M. Irfan Riyadi, M. Ag. Kata kunci : Film Pengabdi Setan, Semiotika, Pesan Dakwah. Di zaman modern seperti sekarang ini memang tidak bisa lepas dari media massa. Media massa menjadi fenomena dan trend tersendiri yang cukup menarik serta mempunyai ciri khas masing-masing dalam menyampaikan berbagai pesan dan informasi. Dari sekian banyak media massa, film merupakan media massa yang digandrungi oleh banyak kalangan, sebab ia merupakan audio visual yang dapat dinikmati di manapun dan kapan pun saja. Selain itu, film juga sebagai media dakwah yang sangat efektif, karena memiliki banyak keuntungan yang bisa dicapai. Salah satunya adalah film pengabdi setan karya Joko Anwar. Film tersebut memperingatkan kepada penonton tentang bagaimana seharusnya cara menjalani sebuah kehidupan yang benar sesuai dengan ajaran Islam. Adapun penggambaran yang paling menonjol dalam film ini adalah mengenai perbuatan syirik (menyekutukan Allah). Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah (1) Bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film pengabdi setan, (2) Pesan dakwah apa saja yang terkandung dalam film pengabdi setan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode semiotika, maksudnya penulis meneliti film pengabdi setan dengan menganalisis simbol-simbol, dalam hal ini pesan-pesan dakwah yang terkandung di dalamnya, baik dalam makna denotatif, konotatif maupun mitos.
    [Show full text]
  • Reconfiguring Ideal Masculinity: Gender Politics in Indonesian Cinema
    Reconfiguring Ideal Masculinity: Gender Politics in Indonesian Cinema Evi Eliyanah A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy Australian National University February 2019 © Copyright Evi Eliyanah All Rights Reserved I declare that the work presented in this thesis is my own. Where information has been derived from other sources, I confirm that this has been indicated in the thesis. Signed: 12 February 2019 Word Count: 77,081 Two roads diverged in a wood, and I— I took the one less travelled by, And that has made all the difference. Robert Frost, The Road Not Taken For Fadli. Thanks for being with me in travelling the less trodden path. Acknowledgements Praise to Allah, the Lord Almighty that I can finally get to the end of the tunnel. This thesis will never be in its final version without the constant support, confidence, and intellectually rigorous feedback and inspiration from my supervisor: Prof Ariel Heryanto. He was the one who convinced me that I could do a PhD, something previously unthinkable. He was also the one who convinced me to work in an area which I had never trodden before: masculinities. But, Robert Frost said that the road less travelled has ‘made all the difference’. It did and will always do so. My most sincere appreciation also goes to my two other highly supportive supervisors: Dr Ross Tapsell and Dr Roald Maliangkaij. Their confidence in me, intellectual insights and support have helped me build my self-confidence. They are just exceptionally kind and supportive. I would also like to thank Prof Kathryn Robinson for countless hours of fruitful discussion on masculinities in Indonesia and theories of masculinities.
    [Show full text]
  • INTERVIEW: JOKO ANWAR for This Edition of IMAJI, We Conducted a Deep Interview with Joko Anwar, Had a Peek at His Childhood
    INTERVIEW: JOKO ANWAR For this edition of IMAJI, we conducted a deep interview with Joko Anwar, had a peek at his childhood and reviewed his creative processes in filmmaking. Joko Anwar is a household name in Indonesia, well-known to the public as one of the country’s celebrated film directors. His movies include Janji Joni (2005), Modus Anomali (2012), Pintu Terlarang (2009), and Perempuan Tanah Jahanam (2019). (Source: www.instagram.com/jokoanwar ) What happened in your youth that made you to want to be a filmmaker? I was born and raised in an environment not conducive for a kid to learn and grow. All my life lessons I got from watching films. I became very familiar with movie theaters from since I was 5 and went to watch movies by myself from since I was 7. When I came to know that films had somebody who made them, at around 10, that was when I decided I wanted to be a filmmaker. Today, people can learn to make films by watching audiovisual products on YouTube. What are the fundamental requirements to be a filmmaker in your view? A movie provides a rewarding viewing experience if it successfully makes the audience want to willingly enter the universe constructed by the filmmaker and follow each character’s journey. I am convinced only a filmmaker with a rich life perspective can do this. A filmmaker does not have to be wise nor know the answer to all life’s questions, but rather understands that people learn from peeking into somebody else’s life.
    [Show full text]
  • Analisis Perkembangan Film Komedi Indonesia
    Journal of Communication (Nyimak) Vol. 1, No. 2, September 2017, pp. 189-195 P-ISSN 2580-3808, E-ISSN 2580-3832 Analisis Perkembangan Film Komedi Indonesia Rizky Hafiz Chaniago Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia Email: [email protected] ABSTRAK Dalam sejarah perfilman Indonesia, film komedi mulai muncul pada dasawarsa 1950-an, bersamaan dengan diproduksinya film nasional pertama yang disutradarai Nya’ Abbas Akup. Film komedi Indonesia paling banyak diproduksi pada 1980-an dan sebagian besar dibintangi oleh grup yang menamai dirinya Warkop DKI. Dalam perkembangannya, film komedi di era 2000-an terbagi menjadi beberapa genre. Tulisan ini memaparkan sejarah perkembangan film komedi di Indonesia dalam tiga periode: era klasik (1960- 1970), era pertengahan (1980-1990) dan era milenium (2000-hingga kini). Kata Kunci: Perfilman Indonesia, komedi, sejarah film komedi Indonesia ABSTRACT In the history of Indonesian cinema, comedy films began appearing in the 1950s, along with the production of the first national film directed by Nya’ Abbas Akup. Indonesian comedy films were mostly produced in the 1980s and mostly starred by a group calling itself Warkop DKI. In its development, comedy films in the 2000s were divided into several genres. This paper describes the history of the development of comedy films in Indonesia in three periods: classical era (1960-1970), middle era (1980-1990) and millennium era (2000-up to present). Keywords: Indonesian movie, comedy, history of Indonesian comedy PENDAHULUAN Setelah beberapa kali mengalami fase jatuh-bangun, dunia perfilman komedi Indonesia kembali menemukan momentum kebangkitannya pada tahun 2000-an melalui film komedi bernuansa remaja. Beberapa film komedi yang menuai sukses tersebut antara lain Janji Joni, Get Married, 5 Sehat 4 Semputna, Tarix Jabrix dan lain-lain.
    [Show full text]
  • Program Magister Ilmu Religi Dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MEMANDANG LAKI-LAKI DALAM FILM KOMEDI DEWASA: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis Thesis Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: Maria Dovita 096322006 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa thesis berjudul: “Memandang Laki-Laki dalam Film Komedi Dewasa: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis” merupakan hasil karya dan penelitian saya pribadi. Di dalam thesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Peminjaman karya sarjana lain adalah semata-mata untuk keperluan ilmiah sebagaimana diacu secara tertulis di dalam catatan kaki dan daftar pustaka. Yogyakarta, September 2013 Maria Dovita iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Nama : Maria Dovita NIM : 096322006 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya
    [Show full text]
  • 0..* 18+ 3 Doa 3 Cinta (2009) 3 Hari Untuk Selamanya 30 Hari Mencari Cinta 40 Hari Bangkitnya Pocong
    0..* 18+ 3 Doa 3 Cinta (2009) 3 Hari untuk Selamanya 30 Hari Mencari Cinta 40 Hari Bangkitnya Pocong A Ada Apa dengan Bunga Ada Apa dengan Cinta? Ada Cinta Di Hati | 2010 | FTV Ada Hantu di Sekolah Ada Kamu, Aku Ada Affair (2010) Ai Lop Yu Pul Air Terjun Pengantin Akibat Pergaulan Bebas Alangkah Lucunya (negeri ini) Alexandria Anak Setan (2009) Anda Puas Saya Loyo Angker Batu Arisan Arisan Brondong (2010) ASAL TAHU SAJA [Benyamin S Movie] Asmara Dua Diana Asoy Geboy Ayat-ayat Cinta B Babad Tanah Leluhur Badai Pasti Berlalu Bahwa Cinta Itu Ada 2010 Bangkitnya si Mata Malaikat (1988) Bangku Kosong Bangsal 13 Banyu Biru Barbi3 Basah Bebek Belur Belahan Jiwa Belum Cukup Umur (2010) Benci Disko Berbagi Suami Best Friend Betty Bencong Selebor (1978) Bidadari Jakarta (2010) Bintang Kejora (1986) Bukan Cinta Biasa (2009) Bukan Malin Kundang Buruan Cium Gue Butterfly C Ca Bau Kan (2002) Capres (Calo Presiden)(2009) Catatan Akhir Sekolah Catatan Si Boy Chika Cinlok Cin(T)a Cinta 24 Karat Cinta dan Julia Cinta Pertama Cinta Setaman (2008) Cinta Silver Cinta untuk Cinta (2008) Cintaku Forever Cintaku Selamanya Cintapuccino Claudia/Jasmine Coblos Cinta Coklat Stroberi D D'Bijis D'Love 2010 Darah Janda Kolong Wewe Darah Perawan Bulan Madu (2009) Date with Danella (2009) Denias, Seandung di Atas Awan (2006) Detik Terakhir (2005) Dia Bukan Bayiku Doa yang Mengancam Drop Out Dukun Lintah 1981 E Ekspedisi Madewa El Meler Emak Ingin Naik Haji (2010) F Fiksi Film Horor (2007) From Bandung With Love G G30S PKI Gara Gara Bola Gara-Gara High Heels Garasi [2006]
    [Show full text]
  • <I>Istana Kecantikan</I>: the First Indonesian <I>Gay</I> Movie
    Istana kecantikan: the first Indonesian gay movie1 Ben Murtagh Abstract: This article discusses the first Indonesian film to deal with specifically gay rather than waria (male to female transvestites) subjectivities. The 1980s was a period that saw growing public consciousness of the gay subject position, and the release of this film in 1988 may be seen as the first cinematic attempt to react to this new level of awareness. For this reason, it can be argued that the film says as much about Indonesian perceptions of the gay world as it does about the reality of life as a gay man in Jakarta. The movie has been criticized for its pessimism and negativity regard- ing the portrayal of gay life in Indonesia, the main character being imprisoned for murder in the final scene. This stands in contrast with more upbeat representations in the recent film, Arisan. How- ever, despite a generally pessimistic ending, the film’s portrayal of homosexuality is perhaps more complex, particularly with regard to how family, friends and even psychiatrists relate to the principal gay character. This article argues that rather than the lead char- acter’s homosexuality being the reason for his eventual demise, it is his perceived hypocrisy that leads to his ultimate incarceration. Keywords: citizenship; homosexuality; queer cinema; Indonesian cinema; Indonesia Homosexuality and cinema in Indonesia The release of the film Arisan (The Gathering, director Nia diNata, 2003) was accompanied both in Indonesia and internationally by news- paper reports that focused on the fact that among other groundbreaking 1 Thanks are due to Rachel Harrison, Chris Berry, Tom Boellstorff and to peer reviewers for South East Asia Research for their comments on various drafts of this article.
    [Show full text]
  • A Textual Analysis of Arisan! 2 (2011)
    The Performativity of Non-Heterosexual Subjects: A Textual Analysis of Arisan! 2 (2011) Shita Dewi Ratih Permatasari Lecturer of English Literature Program, Faculty of Social Sciences and Humanities, Universitas Pakuan, Indonesia Abstract In Indonesia, homosexuality is still perceived as problems mostly related to “moral” decadency even though it has long been deep-rooted and practiced in many parts of the archipelago. In contemporary Indonesia, two opposing discourses have been voiced. Those opposing homosexuality have been actively promoting their objection to the growth of this alternative sexuality while others keep campaigning the countering discourses to include these non- heterosexual subjects. Arisan 2 is Nia Dinata’s film which portrays the life of non-heterosexual subjects in urban context. As a cultural product, a film is inseparable from certain dominant ideology. Through textual analysis and cultural studies perspective as well as Butler’s performativity, the objective of this paper is to explore the performativity of the non-heterosexual characters in the film and how they negotiate their sexuality. This paper also aims to analyse how their sexualities are articulated within heteronormativity as the dominant ideology. Keywords: representation, non-heterosexual subjects, sexuality, performativity Introduction In the contemporary Indonesia, the issue of the non-normative gender and sexuality has been popular after the downfall of Soeharto’s New Order (1966-1998) (Murtagh, 2017). Since the rebirth of Indonesian movie industry, a number of movies have been screening the subjectivities of alternative sexualities particularly gay and lesbian. In addition, the reformasi era has become the starting point for the development of Q! Film Festival, the largest gay and lesbian films in Asia.
    [Show full text]
  • Projects > Projects 2005 > Love for Share Introduction the Holy Koran
    You are Here: Projects > Projects 2005 > Love for Share Introduction The holy Koran states that a man can marry two, three or four women if he can conduct a fair marriage and treat his wives equally. However, as love is abstract and indivisible, can there ever be fairness in polygamy? By interweaving the stories of women coming from the Arab-Indonesian elite, the petite- bourgeois Chinese community, and a grassroots Javanese household respectively, the film explores the cultural, economic and emotional factors behind the revival of polygamy in modern Indonesia, a social phenomenon which is a side effect of recent political changes. Page 1 / 4 Director Nia DINATA was born in 1970 in Jakarta, Indonesia. She majored in Mass Communications at Elizabethtown College, Pennsylvania, and went on to study film production at New York University. Her debut feature, Ca-bau-kan (“The Courtesan”) is a colossal epic made in 2001. The first film to revolve around the Chinese community in post-reform Indonesia, it won Best Director and Best Art Direction at the Asia Pacific Film Festival 2002 in Seoul. It was also shortlisted for the Oscars' foreign film section. Dinata's second directorial feature Arisan! (2003) is a satirical comedy based on a screenplay which she co-wrote with Joko Anwar. Its spot-on portrayal of Indonesia's gay scene and urban smart set drew attention worldwide, receiving invitations to some 20 festivals, such as Vancouver IFF, Pusan IFF, Singapore IFF and Asian American Film Festival, NY. It won Best Film, Best Editing, Best Actor, Best Supporting Actress and Actor at the 2004 Indonesian Film Festival.
    [Show full text]
  • Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Univerisitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang 2019
    ANALISIS SEMIOTIKA UNSUR-UNSUR IKLAN PADA FILM JALANIN AJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Sosial (S.Sos) dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi Program Studi Jurnalistik OLEH : JANERO DESEN 14530048 JURUSAN JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERISITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2019 i ii iii iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Jadilah tinggi seperti langit yang yang berwarna biru, Capai setingi-tingginya yang kamu inginkan, namun tetaplah membumi dengan Kerendahan hati seperti tanah bumi yang berwarna kecoklatan. Kupersembahkan cinta dan sayangku kepada kedua orangtuaku, saudara dan keluarga besarku yang telah menjadi inspirasi dalam hidupku. Untuk semua guru- guruku, terimakasih atas segala bimbingan, nasehat dan ilmu yang diberikan. Semoga menjadi pahala yang berlipat ganda. Untuk semua sahabat, rekan-rekan dan pihak yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan arahan. Terima kasih atas segalanya. v KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil’alamin. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufik, hidayah serta ridhonya, sehingga dalam penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapat kemudahan. Selanjutnya shalawat beriringkan salam tak lupa dihaturkan kepada suri teladan kita, junjungan umat manusia, teladan yang sempurna yakni Nabi Muhammad SAW, dan semoga pula shalawat ini tersampaikan kepada keluarganya, para sahabat, tabi, tabi tabi’in, alim ulama, para murabbi murabbiyah serta kita semua para pengikutnya yang senantiasa berusaha menjalankan sunnahnya sehingga kita bisa mendapatkan syafaat Rasullullah di yaumil akhir nanti. Aamiin... Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Semiotika Unsur-unsur Iklan Pada Film Jalanin Aja” tidak akan terwujud dan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, serta bimbingan dari berbagai pihak.
    [Show full text]