ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA ISLAM DALAM FILM PENGABDI SETAN

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dimas Lazuardy Abdullah NIM: 11140510000093

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA ISLAM DALAM FILM PENGABDI SETAN

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dimas Lazuardy Abdullah NIM. 11140510000093

Dosen Pembimbing,

Dr. Ibnu Qoyim, MA NIP. 19541124 198403 1 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

ABSTRAK 11140510000093. Dimas Lazuardy Abdullah, Analisis Semiotika Makna Islam dalam Film Pengabdi Setan. Film sampai saat ini masih dinilai sebagai media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan. Dalam tayangan film, terdapat penggambaran adegan yang mengandung berbagai macam makna dan pesan, baik itu pesan moral, sosial, hingga pesan dakwah keagamaan dsb. Film Pengabdi Setan merupakan salah satu film bergenre horor terlaris di industri film Indonesia. Film ini identik dengan alur cerita mistis yang seram dan menakutkan. Namun, di sisi lain film ini menampilkan hal yang berbeda dengan film-film horor sebelumnya yang kerap dibumbui adegan yang mengandung pornografi. Dalam film ini justru turut ditampilkan adegan yang mengandung makna dan nilai Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dirumuskan pertanyaan penelitian di antaranya apa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan? Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis. Dalam memperoleh data dan temuan, dilakukan observasi yakni dengan menonton dan mengamati setiap adegan serta dialog, untuk kemudian dilakukan pencatatan dan analisis. Selain itu, dilakukan pula dokumentasi berupa pengumpulan dokumen berupa soft copy film serta dokumen tertulis lainnya yang berkaitan dengan film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Semiotika sendiri adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign). Barthes menjelaskan dalam konsep semiotikanya bahwa tanda terbagi ke dalam tiga tingkatan makna yakni makna denotasi, konotasi dan mitos. Temuan dari hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda dan makna yang terdapat dari keenam scene dalam film Pengabdi Setan. Peneliti telah menemukan makna Islam, yakni terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para tokoh/pemain dalam menjalankan ajaran-ajaran pokok agama Islam di antaranya akidah, yakni dengan mempercayai keberadaan jin atau syaitan. Kemudian syariat, yakni dengan kewajiban melaksanakan ibadah shalat sebagai bentuk perlindungan dari perbuatan keji dan mungkar. Serta akhlak Islam melalui sikap sabar dalam menghadapi musibah. Kata kunci: Semiotika, Makna, Islam, Film, Pengabdi Setan.

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahiim,

Assalamualaikum wa rahmatulahi wa barakatuh.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya juga kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman, Aamiin Allahuma Amiin.

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin, dengan segala upaya, doa beserta tekad yang kuat akhirnya skripsi yang berjudul Analisis Semiotika Makna Islam dalam Film Pengabdi Setan dapat diselesaikan. Walaupun dalam proses pembuatannya terdapat beberapa hambatan yang dihadapi, namun atas izin Allah semua hambatan tersebut dapat dilewati. Penulis menyadari jika penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu, tanpa adanya doa, dukungan, bimbingan, arahan serta motivasi dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

ii

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Wakil- Wakilnya. 2. Bapak Drs. Masran, MA. sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan. 3. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan bantuan arahan selama masa perkuliahan serta penyusunan proposal skripsi ini. 4. Bapak Dr. Ibnu Qoyim, MA. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran serta ilmu kepada penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen/Tenaga Pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan segala bentuk ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan. 6. Pimpinan Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis atas pelayanan peminjaman buku dan literature dalam penulisan skripsi ini. 7. Pimpinan, Staf/Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas segala bantuan dan arahan kepada penulis terkait hal regulasi dan administrasi.

iii

8. Kedua orang tua penulis, Bapak Mohammad Dudung Abdullah dan (almarhumah) Ibu Nani Hernani. Kedua Wali penulis, Bapak H. Abin Abidin dan Ibu Hj. Siti Atikah. Kedua Kakak penulis, Sri Dewi Setianingsih dan Rachmat Hernanda. Nenek penulis, Hj. Siti Ramdah beserta seluruh Keluarga Besar H. Anshor (ABC Community) yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9. Kedua sahabat penulis sejak masa SMA. Aziz dan Raka yang selalu mendampingi dan menjadi tempat berkeluh kesah bagi penulis. Sahabat-sahabat masa SMA lainnya Nurul, Yuke, Dim Sam, Azhar, Nia, Rafael, Yudha yang sering menghabiskan waktu luang bersama. 10. Teman-Teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014, khususnya kelas KPI B yang telah menjadi rekan seperjuangan selama masa menuntut ilmu di kampus. 11. Seluruh Crew Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK) FM, khususnya angkatan 2014 yang telah bersama-sama belajar menuntut ilmu dan berorganisasi dengan penulis selama masa kuliah. 12. Teman-Teman KPI B/Hadeh Squad. Rofi, Elsa, Adinda, Humairah, Andita, Hanif, Rialdi, Amira dan Novi yang selalu membuat masa perkuliahan penulis penuh dengan hiburan dan canda tawa. 13. Kawan-Kawan UKM PS Om Jin. Adil, Irfan dan Fiqri yang selalu menemani penulis menghilangkan kepenatan selama masa perkuliahan.

iv

14. Teman-Teman KKN Berpadu. Zul, Wafa, Ary, Alen, Azmi, Faisal, Agung, Arlinda, Azhari, Ais, Bella, Khumeroh (Cume), Dania, Eliza, Rizka dan Azizah yang telah bersama-sama melaksanakan program pengabdian masyarakat.

Serta untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bentuk bantuan dan kontribusi yang telah diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian berikutnya yang memiliki tema yang sama. Akhir kata penulis mengucapkan wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Jakarta, 26 September 2018

Dimas Lazuardy Abdullah

v

DAFTAR ISI ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii

DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL ...... viii DAFTAR GAMBAR ...... ix BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Permasalahan Penelitian...... 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 10 D. Metodologi Penelitian ...... 11 E. Tinjauan Pustaka ...... 17 F. Sistematika Penulisan ...... 20 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP ...... 22 A. Analisis Semiotika ...... 22 B. Semiotika Roland Barthes ...... 23 C. Konsep Islam ...... 27 D. Tinjauan tentang Film ...... 33 E. Kerangka Pemikiran ...... 45 BAB III GAMBARAN UMUM FILM PENGABDI SETAN ...... 47 A. Sekilas Tentang film Pengabdi Setan ...... 47 B. Sinopsis Film Pengabdi Setan ...... 51 C. Profil Produser Film Pengabdi Setan ...... 55 D. Profil Sutradara Film Pengabdi Setan...... 57 E. Tim Produksi Film Pengabdi Setan ...... 59

vi

F. Profil Pemain (Cast) film Pengabdi Setan ...... 61 BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN ...... 70 A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam film Pengabdi

Setan ...... 71 1. Scene 1 ...... 71 2. Scene 2 ...... 78 3. Scene 3 ...... 83 4. Scene 4 ...... 90 5. Scene 5 ...... 98 6. Scene 6 ...... 103 B. Makna Islam Film Pengabdi Setan ...... 108 BAB V PENUTUP ...... 119 A. Kesimpulan ...... 119 B. Saran ...... 121 DAFTAR PUSTAKA ...... 122 LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 ...... 71 Tabel 4.2 ...... 79 Tabel 4.3 ...... 83 Tabel 4.4 ...... 90 Tabel 4.5 ...... 98 Tabel 4.6 ...... 104

viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 ...... 3 Gambar 2.1 ...... 24

Gambar 3.1 ...... 49 Gambar 3.2 ...... 55 Gambar 3.3 ...... 57 Gambar 3.4 ...... 60 Gambar 3.5 ...... 61 Gambar 3.6 ...... 62 Gambar 3.7 ...... 64 Gambar 3.8 ...... 65 Gambar 3.9 ...... 66 Gambar 3.10 ...... 66 Gambar 3.11 ...... 67 Gambar 3.12 ...... 68 Gambar 3.13 ...... 68 Gambar 3.14 ...... 69

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang komunikasi, membuat masyarakat dan para komunikator semakin dipermudah dalam menyampaikan sebuah pesan. Terlebih, media-media komunikasi pun turut serta berkembang di era modern ini, baik secara visual maupun audiovisual. Dengan adanya perkembangan teknologi media komunikasi yang terus berinovasi, dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh setiap orang sebagai media untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Terlebih lagi, perkembangan media komunikasi yang semakin canggih ini, dapat kita manfaatkan sebagai medium untuk menyampaikan pesan dakwah serta syiar-syiar Islam kepada sesama umat muslim.

Film merupakan salah satu produk media komunikasi, yang berfungsi untuk menyampaikan pesan. Film adalah teknik audio visual yang sangat efektif dalam mempengaruhi penonton- penontonnya. Film merupakan kombinasi drama dengan paduan suara dan musik, serta drama yang dengan paduan tingkah laku dan emosi yang dapat dinikmati oleh penontonnya sekaligus dengan mata, telinga baik di ruang yang gelap dan terang.1

1 Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). h. 84.

1

2

Sampai saat ini, film adalah salah satu media komunikasi yang masih banyak diminati oleh masyarakat luas. Maka dari itu, film dianggap sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan- pesan kebaikan maupun pesan dakwah, atau sebaliknya. Karya film selalu mengandung sebuah pesan atau amanah yang ingin disampaikan, baik itu berupa pesan moral, pesan edukasi, dan sebagainya. Film dapat menjadi media dakwah yang efektif karena dibuat dengan pendekatan seni budaya berdasarkan kaidah sinematografi. Pesan dakwah dalam film disajikan dalam bentuk cerita sehingga memiliki cara penyampaian yang lebih efektif kepada penontonnya.2

Pada tanggal 28 September 2017, industri film Indonesia diramaikan oleh sebuah film bertema horor yang berjudul Pengabdi Setan. Film ini diproduksi oleh Rapi Films dan disutradarai oleh . Film ini merupakan pembuatan ulang dari judul film yang sama dan dirilis pada tahun 1980 silam. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris terkenal di Indonesia, di antaranya , Endy Arfian, Ayu Laksmi, Bront Pallarae, aktor cilik pendatang baru Muhammad Adhiyat dan lainnya.

Film Pengabdi Setan menjadi salah satu film paling laris di kancah perfilman Indonesia. Dilansir dari laman situs filmindonesia.or.id, film Pengabdi Setan menempati peringkat

2 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011). h. 106.

3

teratas dalam perolehan jumlah penonton pada tahun 2017, dengan pencapaian sebanyak 4.206.103 penonton.3

Gambar 1.14 Data Jumlah Penonton 15 Film Teratas Indonesia pada Tahun 2017 Selain itu, Pengabdi Setan pun menjadi film yang fenomenal dengan berbagai macam penghargaan yang diraihnya dalam ajang penganugerahan film. Salah satunya dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) ke-37 yang diselenggarakan pada tanggal 11 November 2017, film Pengabdi Setan masuk dalam 13 Nominasi peraih penghargaan dan berhasil membawa pulang tujuh penghargaan diantaranya Pemeran Anak Terbaik (Muhammad

3 http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017#.WsRYmS5ubIU diakses pada tanggal 4 April 2018. 4 http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017 diakses pada 4 April 2018

4

Adhiyat), Tata Sinematografi Terbaik, Tata Suara Terbaik, Lagu Tema Terbaik (lagu Kelam Malam oleh The Spouse), Tata Musik Terbaik, Tata Efek Visual Terbaik dan Tata Artistik Terbaik.5 Selain penghargaan FFI, film ini juga meraih berbagai penghargaan dalam ajang Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018 yang diselenggarakan pada 23 Maret 2018. Dari sembilan nominasi, film ini berhasil meraih empat penghargaan antara lain Pendatang Baru Terbaik (M. Adhiyat), Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Ayu Laksmi), Trailer Film Terbaik dan Original Soundtrack Film Terbaik (Lagu Kelam Malam oleh The Spouse).6

Secara garis besar, film menceritakan kehidupan sebuah keluarga yang terdiri atas ibu, bapak, empat orang anak dan seorang nenek. Sang ibu yang merupakan seorang penyanyi, sudah tiga tahun mengidap penyakit aneh dan dia akhirnya meninggal. Sehari setelahnya, bapak terpaksa pergi ke kota untuk suatu urusan, meninggalkan empat anaknya dan si nenek. Setelah itu keluarga ini sering kali mengalami kejadian aneh dan menyeramkan. Mereka sering mendapatkan teror dari sesosok hantu yang menyerupai sang ibu. Semua terjadi karena semasa hidupnya, ibu mengalami fase putus asa karena tak kunjung punya keturunan. Dia lantas mengikuti sebuah sekte penyembah setan guna memenuhi keinginannya memiliki anak. Dalam film ini

5 https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdi_Setan_(film_2017) diakses pada tanggal 4 April 2018. 6https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/24/062426110/pengabdi -setan-borong-4-penghargaan-di-iboma-2018 diakses pada 4 April 2018.

5

digambarkan bahwa keluarga dari pemeran utamanya menganut agama Islam, namun digambarkan pula jika keluarga tersebut tidak taat terhadap syariat dan ajaran agamanya. Dengan berbagai macam kejadian aneh dan menyeramkan yang sering kali menimpa keluarganya, akhirnya membuat Rini (anak sulung/pemeran utama film tersebut) ditimpa keresahan, hingga kemudian ia meminta bantuan kepada seorang tokoh agama (Pak Ustadz) untuk menolong keluarganya. Pak Ustadz kemudian mendatangi Rini dan berupaya untuk membantunya agar dapat keluar dari masalah ini. Sebagai seorang pemuka agama, Pak Ustadz lantas memberi nasihat kepada Rini dan keluarganya agar senantiasa mendekatkan diri, meminta perlindungan dan menyerahkan segala urusan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Pak Ustadz pun memberi saran kepada Rini agar selalu bersandar dan tetap berpedoman pada agama dalam menjalani kehidupan agar senantiasa hidupnya mendapati ketenangan dan kebaikan.

Film Pengabdi Setan secara umum merupakan film bergenre horor, di mana pada umumnya film horor menampilkan adegan yang menyeramkan dan mampu membuat penontonnya merasa terkejut bahkan ketakutan. Namun di sisi lain, alur cerita di film ini menampilkan nilai-nilai dan aspek agama Islam di dalam adegannya. Kehadiran film ini telah berhasil menggebrak hegemoni dunia film horor Indonesia yang dalam beberapa tahun ini selalu menampilkan bintang-bintang film wanita seksi dan mempertontonkan adegan erotis, bahkan cenderung mengurangi kesan mistis dari film tersebut. Sebut saja di antaranya film yang

6

berjudul Suster Keramas (2009), Rintihan Kuntilanak Perawan (2010), Hantu Tanah Kusir (2010), dan lain-lain.7 Di balik balutan cerita horornya yang menyeramkan, Pengabdi Setan hadir dengan menyisipkan pesan keagamaan di dalamnya. Hal ini tentu memberikan sedikit sentuhan berbeda dan membuat film ini menarik untuk ditonton.

Film Pengabdi Setan hadir dengan mengemas isu tentang pemujaan setan/iblis yang kerap berkesinambungan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam film ini digambarkan jika masyarakat masih tidak bisa lepas dari penghambaan atau kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat ghaib termasuk setan/jin. Masyarakat Indonesia masih mempercayai adanya kekuatan dari dunia lain di luar dunia manusia. Hal ini sulit untuk dibantah, karena hingga saat ini masih banyak masyarakat yang sering mendatangi tempat-tempat yang diyakini sakral, mendatangi dukun-dukun yang menguasai ilmu sihir serta masih ada pula yang melakukan praktik pesugihan. Contohnya di Pulau Jawa yang masih menjadi tempat favorit bagi para pelaku pesugihan. Di Jawa, ada beberapa tempat pesugihan yang sangat terkenal dan masih ramai dikunjungi hingga kini, sebut saja tempat seperti Gunung Kawi di Malang, Jawa Timur. Kemudian daerah

7 https://www.liputan6.com/showbiz/read/3492753/bukan-seram-deretan- film-horor-indonesia-ini-justru-tampilkan-wanita-seksi tanggal 27 April 2018 dan diakses pada 14 Mei 2018.

7

laut pantai selatan dan Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.8

Sebuah fakta mengungkapkan bahwa sejatinya Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, jumlah penganut agama Islam di Indonesia mencapai 87,18 persen.9 Hal ini tentunya menjadi sebuah ironi, karena sejatinya agama Islam secara jelas melarang umatnya untuk menyembah atau menghambakan diri kepada selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam ajaran agama Islam sendiri, umat muslim memang diwajibkan untuk meyakini adanya kehidupan lain di luar kehidupan manusia. Dengan kata lain, umat muslim wajib beriman terhadap sesuatu yang ghaib atau segala sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata dan sulit dicerna oleh akal sehat. Percaya pada hal ghaib memang termasuk salah satu syarat keimanan bagi umat muslim serta merupakan salah satu tolak ukur ketaqwaan seorang muslim. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an: ََٰ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ً ْ ُ َّ َ َّ َ ُ ْ ُ َ الم. ذ ِلك ال ِكتاب َل ريب ِف ِيه هدى ِللمت ِقين . ال ِذين يؤ ِمنون ْ َ ْ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ِبالغي ِب وي ِقيمون الصَلة و ِمما رزقناهم ين ِفقون . Artinya: “Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan

8http://bangka.tribunnews.com/2016/10/20/menguak-pesugihan-di- indonesia-ritual-sesat-berbayar-nyawa-yang-masih-ada-di-era- modern?page=all diakses pada 11 Juni 2018. 9 http://sp2010.bps.go.id di akses pada 7 April 2018.

8

menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S. Al Baqarah: 1-3). Dari penggalan ayat-ayat di atas, Allah subhanahu wa ta’ala men jelaskan bahwa salah satu karakter paling menonjol dan sifat utama orang-orang yang beriman adalah iman kepada yang ghaib. Adapun salah satu hal yang ghaib itu ialah adanya kehidupan bangsa jin yang telah Allah ciptakan beriringan dengan kehidupan manusia. Namun dengan perintah mempercayai adanya kehidupan ghaib bangsa Jin, bukan berarti kita diharuskan pula menyembah kepada mereka. Pada hakikatnya, Jin memiliki tugas yang sama dengan manusia. Bangsa Jin diciptakan Allah dan diperintahkan untuk senantiasa beribadah kepada Allah sama seperti manusia. Maka dari itu, kita hanya diperintahkan untuk mempercayainya dan dilarang untuk menyembah atau mempertuhankannya. Sebab, hal seperti itu sama saja dengan mempersamakan Allah dengan ciptaan-Nya. Hal seperti ini disebut dengan perbuatan syirik yang merupakan sebuah perbuatan dosa besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: َ َ ْ ُ ْ ْ َّ َ َ ْ َ َ َٰ ْ ً َ ً ومن يش ِرك ِب ِاَّلل فق ِد افترى ِإثما ع ِظيما Artinya: “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa’: 48). Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran film Pengabdi Setan merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang tidak pernah lepas dari kepercayaan terhadap hal-hal mistis. Namun di samping itu masyarakat juga masih bersandar dan berpedoman pada nilai-nilai ajaran agama. Film Pengabdi Setan ingin menunjukkan jika agama

9

masih memiliki peranan dalam keberlangsungan kehidupan umat manusia di alam semesta.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, untuk menemukan makna yang terdapat dalam film tersebut. Maka dari itu, penulis bermaksud untuk menyusun skripsi yang berjudul Analisis Semiotika Islam dalam Film Pengabdi Setan.

B. Permasalahan Penelitian 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, untuk membatasi penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti membatasi kajian penelitiannya yakni pada adegan-adegan (scene), teks serta dialog-dialog antar pemeran yang mengandung makna Islam dalam sebuah ceritera film horor yang berjudul Pengabdi Setan menggunakan analisis semiotika dari Roland Barthes.

2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah di antaranya: 1. Apa makna denotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan? 2. Apa makna konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan?

10

3. Apa makna mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini diantaranya: a. Untuk mengetahui dan menjelaskan makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. b. Untuk mengetahui dan menjelaskan konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. c. Untuk mengetahui dan menjelaskan makna mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes.

2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat baik dari segi akademis maupun praktis. 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah terutama dalam kajian semiotika komunikasi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Selain itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan

11

tentang representasi Islam dalam sebuah karya film, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian- penelitian selanjutnya dan dapat menjadi referensi ilmiah di bidang studi ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk memperbanyak informasi dan kontribusi bagi praktisi media komunikasi terutama di bidang perfilman dalam mengkaji serta menelaah sebuah film melalui metode analisis semiotika. Penelitian ini pun diharapkan mampu memberikan wawasan bagi masyarakat mengenai gambaran dan interpretasi tentang tanda keislaman yang dituangkan dalam sebuah karya film. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan masukan dan motivasi kepada para teoritis, praktisi film serta para sineas agar dapat lebih baik lagi dalam memproduksi sebuah film yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengandung unsur edukasi dan berisikan pesan-pesan kebaikan yang berhubungan dengan nilai keagamaan.

D. Metodologi Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah film Pengabdi Setan, sedangkan yang menjadi objek

12

penelitiannya adalah potongan gambar adegan (scene), cerita serta dialog yang terdapat dalam film Pengabdi Setan yang berkaitan dengan tanda nilai-nilai Islam.

2. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivism, yang memandang suatu realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).10 Menurut paradigma konstruktivis, pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap tetapi akan terus berkembang.11

3. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Prastowo mendefinisikan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode- metode alamiah ketika hasil penelitian bukanlah

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) h. 49. 11 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta:Bumi Aksara 2013) h 49.

13

generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.12

4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika dengan model yang digagas oleh Roland Barthes. Barthes menggunakan istilah “orders of signification”. First order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign).13

Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan kadang kala juga disebut dengan referensi atau acuan. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya.. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek,

12 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016). h. 24. 13 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). h. 21.

14

sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas dan gejala alam. Mitos adalah suatu wahana di mana suatu ideologi berwujud. Siapapun bisa menemukan ideologi dalam teks dengan jalan meneliti konotasi-konotasi yang terdapat di dalamnya. 14

5. Sumber Data a. Data Primer, data yang berupa dokumen elektronik diperoleh file berbentuk video film Pengabdi Setan, kemudian dipilih gambar dari adegan-adegan (scene) yang berkaitan dengan penelitian. b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari literatur yang mendukung data primer seperti buku, artikel, internet dan literature-literatur lainnya yang relevan dengan materi penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data Berikut langkah-langkah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. a. Observasi

14 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, h. 21-22.

15

Observasi merupakan kegiatan memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium maupun konteks alamiah.15 Observasi dalam penelitian ini bersifat observasi non partisipan, di mana peneliti bertindak sebagai penonton atau penyaksi terhadap suatu kejadian yang menjadi topik penelitian.16 Selain sebagai penonton, di sini peneliti pun bertindak sebagai pengamat yakni dengan cara melakukan pengamatan terhadap adegan- adegan/scene dan dialog dalam film Pengabdi Setan, kemudian penulis mencatat dan memilih bagian-bagian penting yang merupakan inti dari fokus permasalahan yang telah dipilih, untuk kemudian dianalisis dengan metode yang telah ditentukan. b. Dokumentasi Menurut Kartono yang dikutip dalam buku Metode Penelitian Kualitatif karya Imam Gunawan, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

15 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 143. 16 Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013). h. 40.

16

observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen.17 Pada penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen- dokumen terkait film Pengabdi Setan diantaranya film dalam bentuk softcopy ditambah dokumen tertulis seperti resensi, literatur film dari internet maupun media lainnya serta penggunaan buku-buku yang relevan dengan penelitian.

7. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain.18 Miles dan Huberman (1992) mengemukakan tiga tahapan dalam melakukan analisis data di antaranya:19 a. Reduksi data; merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting dan mencari tema dan polanya. b. Paparan data; sebagai sekumpulan informasi tersusun dan memungkinkan penarikan kesimpulan serta pengambilan tindakan.

17 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 176. 18 Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. h. 85. 19 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 210.

17

c. Verifikasi/penarikan kesimpulan; merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisi data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.

E. Tinjauan Pustaka Pada penelitian ini, penulis telah melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan mencari persamaan dan perbedaan mendasar dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Melalui kajian pustaka ini, penulis menemukan beberapa judul skripsi yang memiliki kemiripan dengan judul penelitian yang penulis lakukan di antaranya: Skripsi yang berjudul “Representasi Simbol Keislaman Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho” yang ditulis oleh Sita Mawarni Murdiati, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2014. Persamaan dalam skripsi ini yang penulis jadikan bahan rujukan ialah penggunaan metode analisis semiotika film. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan teori semiotika yang digunakan, di mana pada skripsi yang penulis jadikan rujukan menggunakan film Mata Tertutup sebagai subjek dan dianalisis menggunakan semiotika Charles Sanders Pierce, sedangkan dalam penelitian yang penulis lakukan menggunakan film Pengabdi Setan dan dianalisis menggunakan konsep semiotika milik Roland Barthes.

18

Kesimpulan dari skripsi ini adalah bagaimana penggambaran simbol keagamaan yang dilakukan oleh NII seperti proses perekrutan anggota yang disebut bai’at dan hijrah. Mengumpulkan uang disebut dengan infaq dan menjadi seorang pelaku bom bunuh diri dinamakan jihad. Skripsi yang berjudul “Representasi Islam Dalam Film PK” yang ditulis oleh Nurleli, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2015. Persamaan dengan skripsi ini, yang penulis jadikan bahan rujukan selanjutnya adalah sama- sama menggunakan metode analisis semiotika film dan sama- sama menggunakan konsep analisis semiotika milik Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya, di mana skripsi sebelumnya menggunakan film PK, sedangkan penulis menggunakan film Pengabdi Setan sebagai subjek penelitian. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bagaimana dalam film tersebut Islam digambarkan dalam kehidupan sosial dan politik serta bagaimana Islam memberikan gambaran dalam ketauhidan dan ajaran-ajaran dalam Islam. Skripsi yang berjudul “Representasi Islam Dalam Film Get Married 99% Muhrim.” yang ditulis oleh Siti Aisyah, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2016. Persamaan dengan skripsi yang penulis jadikan bahan rujukan selanjutnya adalah sama-sama menggunakan metode analisis semiotika film dan sama-sama menggunakan konsep analisis semiotika milik Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada

19

subjek penelitiannya, di mana skripsi sebelumnya menggunakan film Get Married 99% Muhrim, sedangkan penulis menggunakan film Pengabdi Setan sebagai subjek penelitian. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bagaimana film ini memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama Islam yang harus dilaksanakan. Salah satunya memberi gambaran bagaimana seorang muslim diwajibkan untuk menutup aurat sesuai dengan syariat Islam dan mematuhi perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah SWT. Skripsi yang berjudul “Representasi Nilai Keislaman dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad” yang ditulis oleh Abdul Haris Maulana, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2017. Persamaan dengan skripsi yang penulis jadikan bahan rujukan selanjutnya adalah sama- sama menggunakan metode analisis semiotika film dan sama- sama menggunakan konsep analisis semiotika milik Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya, di mana skripsi sebelumnya menggunakan film Jinn, sedangkan penulis menggunakan film Pengabdi Setan sebagai subjek penelitian. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bagaimana film ini menggambarkan nilai keislaman yang berupa nilai aqidah dalam halnya ketika adegan mempercayai adanya makhluk ghaib, nilai syariat dalam halnya ketika adegan tidak menyekutukan Allah dan melakukan ibadah dengan membaca Al Qur’an serta nilai akhlak dalam halnya berkata bohong.

20

F. Sistematika Penulisan Pada penelitian ini, penulis membahas lima bab dan masing-masing bab terdiri dari:

BAB I: Pendahuluan, di sini penulis memaparkan latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II: Landasan Teoritis dan Kerangka Konsep, di sini penulis menjelaskan tentang semiotika, teori semiotika Roland Barthes, konsep Islam serta membahas tentang film meliputi sejarah film, jenis-jenis film, unsur-unsur film dan teknik pengambilan gambar. BAB III: Gambaran umum tentang film Pengabdi Setan, penulis memaparkan sinopsis film Pengabdi Setan, profil Produser film Pengabdi Setan, profil Sutradara Pengabdi Setan, profil para pemain film Pengabdi Setan serta tim produksi film Pengabdi Setan. BAB IV: Temuan dan Hasil Penelitian, dalam bab ini difokuskan untuk membahas hasil penelitian berupa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat pada adegan (scene) dalam film Pengabdi Setan.

21

BAB V: Penutup, berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

A. Analisis Semiotika Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.1 Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa- peristiwa dan seluruh kebudayaan sebagai tanda.2 Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (sign). Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan makna (meaning) ialah hubungan antara suatu objek atau ide suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan simbol, bahasa, wacana dan bentuk-bentuk nonverbal, teori-teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana tanda disusun.3

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006). h. 95. 2Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi,(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). h. 7. 3 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009). h. 15-16.

22

23

Preminger mengemukakan batasan yang lebih jelas, dikatakan bahwa, semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena-fenomena sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.4 Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan tanda. Dengan demikian, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Tanda adalah basis dari komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya.

B. Semiotika Roland Barthes Barthes lahir tahun 1915, ia dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang rajin mempraktikkan model linguistik dan semiologi de Saussure. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.5 Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Barthes menggunakan istilah “orders of signification”. First order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes

4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. h. 96. 5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. h. 63.

24

menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign).6

Sumber: https://goo.gl/images/tMfcUa Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif (3) adalah penanda konotatif (4) lalu digabungkan dengan petanda konotatif (6) yang menghasilkan tanda konotatif (6). Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material : hanya jika Anda mengenal tanda “singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan dan keberanian menjadi mungkin. Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi

6 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, h. 21.

25

penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif.7 Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan kadang kala juga dirancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi yang secara tradisional disebut sebagai denotasi ini biasanya mengacu kepada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang terucap.8 Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya.9 Makna denotasi sering juga disebut makna dasar, makna asli atau makna pusat. Sedangkan makna konotasi disebut sebagai makna tambahan. Makna denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan sifatnya obyektif. Sementara makna konotasi diartikan sebagai aspek makna sebuah kata yang didasarkan atas

7 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. h. 69. 8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. h. 70. 9 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, h. 21-22.

26

perasaan atau pikiran yang ditimbulkan pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca).10 Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Inilah yang menarik dari konsep semiotika Roland Barthes. Mitos (myth) merupakan rujukan bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada) yang digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas yang ditunjuk dengan lambing-lambang. Kata mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang memiliki arti “kata” atau “ujaran”.11 Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas dan gejala alam. Dengan kata lain, mitos berfungsi sebagai deformasi dari lambing yang kemudian menghadirkan makna tertentu dengan berpijak pada nilai-nilai sejarah dan budaya masyarakat.12 Mitos adalah suatu wahana di mana suatu ideologi berwujud. Siapapun bisa menemukan ideologi dalam teks dengan jalan meneliti konotasi-konotasi yang terdapat di dalamnya. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos primitif misalnya, mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa, dan lain

10 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama. (Malang : UIN Malang Press, 2007) h. 44. 11 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012). h. 167. 12 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKis, 2008). h. 164.

27

sebagainya. Jika mitos masa kini misalnya mengenai feminitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan dan kesuksesan.13

C. Konsep Islam 1. Pengertian Islam Dari segi bahasa, kata Islam berasal dari bahasa Arab yang terambil dari akar kata salima. Dalam bahasa Indonesia kata tersebut diartikan “selamat”. Dari akar kata salima dibentuk kata aslama, yaitu salam yang artinya “keselamatan”, taslim yang artinya perdamaian.14 Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. sebagai rasul.15 Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu ialah Al-Qur’an dan hadist. Nama Islam berasal dari kata salam yang berarti “damai” dan juga memiliki arti “menyerahkan diri”. Hal tersebut tertuang dalam ayat berikut:

13 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. h. 128. 14 Jam’annuri, Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-Agama, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2000) h. 107-108. 15 Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, (Jakarta: UI Press, 2005), h. 17.

28

َ ْ َ َ ُ َّ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ْ َ َ َّ َّ ُ و ِإن جنحوا ِللسل ِم فاجنح لها وتوكل على ِاَّلل ۚ ِإنه ُ َ َّ ُ ْ َ هو الس ِميع الع ِلي Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian,

maka condonglah kepadanya dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al Anfal: 61). Maka keseluruhan pengertian yang dikandung nama ini ialah “kedamaian sempurna yang terwujud jika hidup sudah diserahkan kepada Allah”16 Tuhan dalam agama Islam adalah Allah SWT. Kitab yang dianut umat Islam adalah Al Qur’an. Al Qur’an merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW., yang dipercayai umat Islam sebagai Nabi akhir zaman dan membawa cahaya bagi umat manusia.

Menurut KH. M. Syafi’i Hadzami, pengertian Islam adalah tunduk dan patuh terhadap apa yang diberitakan oleh Rasulullah.17 Dalam pengertian agama, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah, serta taat kepada hukumNya.18

Jadi, Islam dalam pengertian umum berarti ketundukan dan ketaatan semua makhluk terhadap hukum- hukum yang telah ditetapkan Tuhan Sang Pencipta. Arah

16 Huston Smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008) h. 254. 17 M. Syafi’i Hadzami , Tauhid Adilah. (Jakarta: Alwx Media Komputindo, 2010) h. 7. 18 Abdalati Hammudah, Islam Suatu Kepastian (Jakarta: Media Dakwah, 2008) h. 13.

29

ketundukan terhadap hukum-hukum alam dan ketundukan terhadap ketentuan-ketentuan agama.19

2. Nilai-Nilai Ajaran Islam

Nilai-nilai dalam ajaran Islam secara garis besar terhimpun dan terklasifikasikan ke dalam tiga hal pokok, yaitu Akidah, Syariat dan Akhlak. Ketiganya merupakan subsistem dari sistem ajaran Islam. 1. Akidah Secara bahasa, akidah adalah bentuk masdar dari kata “aqada, ya’qidu ‘aqdan-‘aqidatan” yang berarti simpulan ikatan, sangkutan perjanjian dan kokoh. Sedangkan secara teknis akidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Dan tumbunya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud akidah adalah kepercayaan yang menghujam atau simpul di dalam hati.20 Menurut Ibnu Taimiyah seperti yang dikutip oleh Muhaimin menerangkan makna akidah dengan suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa menjadi tenang sehingga jiwa itu menjadi yakin serta mantap dan tidak dipengaruhi oleh keraguan dan tidak dipengaruhi oleh prasangka. Sedangkan Syekh Hasan al-Banna menyatakan akidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga

19 Jam’annuri, Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-Agama. h. 111. 20 Muhaimin dkk., Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2005). h.259.

30

menjadi ketenangan jiwa yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keraguan.21 Menurut Anshari, pembahasan akidah Islam pada umumnya berkisar pada arkanul iman (rukun iman yang enam).22 1) Iman kepada Allah. 2) Iman kepada malaikat-malaikatNya. 3) Iman kepada kitab-kitabNya. 4) Iman kepada rasul-rasul.Nya. 5) Iman kepada hari akhir. 6) Iman kepada qadha dan qadar. 2. Syariat Secara etimologi (bahasa), syariat berarti jalan yang lurus (thariqah mustaqimah) atau jalan yang dilalui air untuk diminum atau tangga tempat naik yang bertingkat-tingkat. Secara istilah, syariat memiliki beberapa pengertian, di antaranya menurut Al Tahanawi yang dikutip oleh Muhaimin yang menejelasakan syariat adalah hukum-hukum yang diadakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yang dibawa oleh salah satu Nabi-Nya, termasuk Nabi Muhammad, baik hukum yang berkaitan dengan cara berbuat maupun yang berkaitan dengan kepercayaan. Muhammad Sallam Madkur dalam buku Muhaimin

21 Muhaimin dkk., Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, h. 259. 22 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 44.

31

menerangkan syariat adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui RasulNya, agar mereka (umat manusia) mentaati hukum itu atas dasar iman, baik yang berkaitan dengan akidah, amaliyah maupun akhlak.23 Syariat Islam adalah satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan sesama manusia serta hubungan antara manusia dan alam lainnya.24 Kaidah syariah Islamiyah ini secara garis besar terbagi atas dua bagian besar, di antaranya: 1) Kaidah ibadah, yaitu tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dan Tuhannya yang acara, tata cara serta upacaranya telah ditentukan secara terinci dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul. 2) Kaidah muamalah, dalam arti luas ialah tata aturan Ilahi yang mengatur hubungsan sesama manusia dan hubungan antara manusia dan benda/makhluk lainnya. 3. Akhlak Dilihat dari sudut bahasa, kata akhlak adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam Kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku

23 Muhaimin dkk., Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, h. 277. 24 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam, h. 45.

32

atau tabiat. Pada hakikatnya, khulk atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbulah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.25 Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Kualitas keberagaman justru ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak sah, akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan, misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusyukannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan perbuatan dan lain sebagainya. Pada garis besarnya akhlak Islam mencakup beberapa hal.26 1) Akhlak manusia terhadap khalik. 2) Akhlak manusia terhadap makhluk. 3) Makhluk selain manusia; flora, fauna dan lain- lain. 4) Makhluk sesama manusia yang mencakup; diri pribadi, rumah tangga atau keluarga, antartetangga dan masyarakat luas lainnya.

25 Asmaran As. Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994). h. 1. 26 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam, h. 46.

33

D. Tinjauan tentang Film 1. Pengertian Film Film memiliki definisi atau pengertian yang bermacam-macam, berikut beberapa pengertian film. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, film memiliki arti selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop).27 Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 tentang perfilman pasal satu (1) menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa adanya suara dan dapat dipertunjukkan.28 Film adalah teknik audio visual yang sangat efektif dalam mempengaruhi penonton-penontonya. Film merupakan kombinasi drama dengan paduan suara dan musik, serta drama yang dengan paduan tingkah laku dan emosi yang dapat dinikmati oleh penontonnya sekaligus dengan mata, telinga dan di ruang yang gelap dan terang.29 Film adalah medium komunikasi yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, melaikan juga pendidikan dan penerangan. Pengaruh film sangat besar terhadap jiwa

27 https://kbbi.web.id/film diakses pada 23 Mei 2018. 28 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011). h. 154. 29 Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). h. 84.

34

manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu atau selama duduk di dalam gedung bioskop tetapi terus sampai waktu yang cukup lama.30 Film adalah medium komunikasi massa yang amat ampuh dalam menyampaikan pesan. Bukan sekedar untuk hiburan tetapi juga dapat digunakan untuk media penerangan dan pendidikan. Dalam proses penyampaian penerangan atau pendidikan saat ini film banyak digunakan sebagai alat pembantu untuk memberikan penjelasan yang dikemas secara baik.31 Hal ini dilakukan oleh para pelaku film agar dapat memudahkan khalayak dalam menerima serta mencerta suatu informasi yang disampaikan oleh komunikator.

2. Sejarah Film Para teoritikus film menyatakan bahwa film yang kita kenal saat ini merupakan perkembangan lanjut dari fotografi. Fotografi sendiri ditemukan oleh Joseph Nichepore Niepce asal Perancis pada tahun 1826. Pada saat itu ia berhasil membuat campuran dengan perak untuk menciptakan gambar pada sebuah lempengan timah yang tebal yang telah disinari beberapa jam.32 Penyempurnaan teknik fotografi terus berlanjut hingga akhirnya mendorong

30 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003). h. 208. 31 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikas. h. 209. 32 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. (Jakarta: Gramedia, 1996). h. 2.

35

rintisan penciptaan film atau gambar hidup. Dua nama penting dalam rintisan penemuan film ialah Thomas Alva Edison dan Lumiere bersaudara. Pada tahun 1887, ilmuwan Amerika Serikat, Thomas Alva Edison merancang sebuah alat untuk merekam dan memproduksi gambar yang mirip dengan fungsi fonograf untuk merekam suara. Meskipun ia telah menciptakan mekanisme namun ia belum menemukan bahan dasar untuk membuat gambar. Akhirnya masalah ini terpecahkan dengan bantuan George Eastman yang menawarkan gulungan pita seluloid, sebuah pita yang mirip plastik dan tembus pandang yang cukup ulet dan mudah digulung. Akhirnya terciptalah sebuah alat yang dinamakan kinetoskop.33 Penemuan ini kemudian dikembangkan oleh dua ilmuwan kakak-beradik asal Perancis, Auguste dan Louis Lumiere. Mereka merancang perkembangan kinetoskop berupa piranti yang mengkombinasikan kamera, alat memproses film dan proyektor menjadi satu. Piranti ini disebut sinematograf yang dipatenkan pada Maret 1895.34 Alat ini memiliki keunggulan yakni mekanisme gerakan tersendat yang mirip dengan mesin jahit, yang memungkin frame dari film yang diputar akan berhenti sesaat untuk disinari lampu proyektor. Sinematograf ini berfungsi sebagai alat perekam. Lumiere bersaudara pun akhirnya

33 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. h. 2. 34 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. h. 3.

36

membuat dan memutar film untuk pertama kalinya yang mereka pertonkan kepada warga Perancis berjudul Workers Leaving the Lumiere’s Factory yang bercerita tentang laki- laki dan wanita pekerja di pabrik Lumiere.35

3. Jenis-Jenis Film Menurut Effendy, terdapat bebeberapa jenis film berdasarkan sifatnya, antara lain:36 a. Film Cerita (Story Film) Film cerita adalah film yang mengandung suatu cerita, yang lazim dipertunjukkan di gedung bioskop dengan para bintang filmnya yang tenar. Sebagai cerita film ini harus mengandung unsur-unsur yang dapat menyentuh rasa manusia. Film ini bersifat auditif visual, yang dapat disajikan kepada public dalam bentuk gambar yang dapat dilihat dengan suara yang dapat didengar. b. Film Berita (Newsreel) Film berita atau newsreel adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan harus mengandung nilai berita (newsvalue). Dengan adanya TV yang juga

35 Misbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa. (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009) h. XV. 36 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. h. 212-216.

37

memiliki sifat auditif visual seperti film, maka berita yang difilmkan dapat dipertunjukkan kepada publik melaui TV lebih cepat daripada dipertunjukkan di bioskop yang mayoritas diawali film cerita. c. Film Dokumenter Istilah dokumenter pertama kali digunakan oleh Sutradara Inggris, John Grierson untuk menggambarkan suatu jenis film yang dipelopori oleh seorang Amerika Serikat bernama Robert Flaherty. Grierson mendefinisikan film documenter Flaherty sebagai karya ciptaan mengenai kenyataan. Titik berat dari film dokumenter ini adalah fakta atau peristiwa yang terjadi. Seringkali film documenter berkisar pada hal-hal yang merupakan perpaduan manusia dan alam. d. Film Kartun Titik berat pembuatan film kartun adalah seni lukis. Ditemukannya sinematografi telah menimbulkan gagasan kepada para pelukis untuk menghidupkan lukisannya. Lukisan-lukisan tersebut dapat menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat memainkan peranan yang mungkin diperankan oleh manusia. Tokoh dalam film kartun pun dapat dibuat menjadi ajaib seperti

38

dapat terbang, menghilang, menjadi besar dan kecil secara tiba-tiba dan lain-lain.

4. Unsur-unsur Film Dalam pembuatan sebuah karya film, diperlukan sebuah upaya kerja yang kolaboratif, yakni melibatkan sejumlah keahlian tenaga kreatif yang menghasilkan suatu keutuhan yang saling mendukung dan menciptakan perpaduan yang baik sebagai syarat utama bagi lahirnya film yang baik. Sumarno dalam bukunya menjelaskan unsur-unsur yang diperlukan dalam film, di antaranya:37 a. Sutradara Sutradara menduduki posisi tertinggi dari segi artistik. Ialah yang memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Sutradara bertanggung jawab untuk mengatur laku di depan kamera, mengarahkan akting dan dialog serta mengontrol posisi kamera beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, di samping hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film. b. Penulis Skenario Penulis skenario merupakan seorang yang memiliki keahlian untuk menuangkan sebuah film dalam bentuk tertulis. Penulis skenario memiliki tugas untuk menjabarkan gagasan, jalan ceita, perwatakan dan

37 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. h. 34-80.

39

bahasa. Ia menyusun dialog ke dalam bahasa yang hidup dan sesuai dengan karakter para tokoh. c. Penata Fotografi (Juru Kamera) Penata fotografi atau juru kamera (sering disebut cameraman) adalah tangan kanan sutradara dalam kerja lapangan. Bersama sutradara ia bertugas untuk menentukan jenis-jenis shot dan menentukan jenis lensa maupun filter lensa yang hendak digunakan serta menentukan diafragma kamera dan mengatur pencahayaan. Ia pun bertanggung jawab untuk memeriksa hasil syuting dan menjadi pengawas pada proses film di laboratorium agar mendapatkan hasil akhir yang baik. d. Penyunting (Editor) Penyunting atau Editor memiliki tugas menyusun hasil syuting hingga membentuk pengertian cerita. Editor bekerja di bawah pengawasan sutradara tanpa mematikan kreativitas sebab pekerjaan editor berdasarkan suatu konsepsi. Editor memiliki hak untuk memotong, menyempurnakan dan membentuk kembali gambar atau suara hasil syuting untuk mendapatkan isi yang diinginkan dalam setiap bagian atau film secara keseluruhan. e. Penata Artistik Penata artistik adalah seorang yang memiliki keahlian dalam menyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita fil, yakni menyangkut tentang

40

setting. Yang dimaksud dengan setting adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita dalam film. f. Penata Suara Penata suara memiliki tugas untuk merekam suara baik di lapangan maupun di studio. Perpaduan unsur suara ini nantinya akan menjadi jalur suara yang letaknya bersebelahan dengan jalur gambar dalam hasil akhir film yang siap diputar. g. Penata Musik Penata musik merupakan orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menata paduan bunyi yang berfungsi untuk menambah nilai dramatik dalam sebuah film. h. Pemeran Pemeran merupakan orang yang bertugas untuk memainkan peran tokoh dalam sebuah film. Ia melalui proses penokohan yang akan menggerakkan seorang pemeran menyajikan penampilan yang tepat, seperti cara bertingkah laku, ekspresi emosi dengan mimik dan gerak-gerik, cara berdialog untuk tokoh cerita yang dibawakannya.

41

5. Teknik Pengambilan Gambar Menurut Baskin, ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar dalam kaidah jurnalistik televisi, di antaranya:38 a. Camera angle (sudut pengambilan gambar), yakni posisi kamera pada saat pengambilan gambar. Masing-masing angle punya makna tertentu. Camera angle terbagi menjadi lima bagian sudut pengambilan, di antaranya: 1. Bird Eye View, yakni suatu teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan posisi kamera di atas ketinggian objek yang direkam. Tujuannya dari angle ini adalah memperlihatkan objek-objek yang lemah dan tak berdaya. 2. High angle, merupakan pengambilan gambar dari atas objek. Selama kamera di atas objek maka hal ini sudah dianggap high angle. Kesan yang ditimbulkan dari pengambilan gambar ini adalah kesan ‘lemah’, ‘tak berdaya’, ‘kesendirian’ dan kesan lain yang mengandung konotasi ‘dilemahkan’. 3. Low angle, yakni teknik sudut pengambilan gambar dari arah bawah objek. Teknik ini menggambarkan kesan seseorang yang

38 Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006) h. 120-137.

42

berwibawa atau ‘berkuasa’. Seseorang yang ditampilkan dengan sudut pengambilan ini akan mempunyai kesan dominan. 4. Eye level, adalah teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Hasil dari teknik ini memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri sejajar atau yang mempunyai ukuran tubuh yang sama dengan objek. Dapat dikatakan sudut seperti ini tidak mengandung kesan tertentu. 5. Frog eye, adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek. Teknik ini menghasilkan kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang aneh, ganjil bahkan mengerikan dan penuh dengan misteri. b. Frame size (ukuran gambar), yakni ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek yang bersangkutan. Terdapat dua belas bagian dalam frame size di antaranya: 1. Close-up, teknik pengambilan gambar dengan jarak dari batas kepala hingga bagian bawah leher. Berfungsi untuk memberi gambaran objek secara jelas. 2. Medium close-up (MCU), yakni pengambilan gambar dengan jarak dari batas kepala hingga

43

bagian atas dada. Memiliki fungsi untuk menegaskan profil seseorang. 3. Big close-up (BCU), pengambilan gambar dengan jarak dari batas kepala hingga dagu objek. Berfungsi menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu. 4. Extreme close-up (ECU) , pengambilan gambar yang ukurannya dari jarak yang sangat dekat sekali. Memiliki fungsi untuk menunjukkan detail suatu objek. 5. Mid shot, pengambilan gambar dengan jarak dari batas kepala hingga perut bagian bawah. Berfungsi memperlihatkan seseorang dengan sosoknya. 6. Knee shot, pengambilan gambar dari batas kepala hingga lutut. Fungsinya untuk memperlihatkan sosok objek. 7. Full shot, pengambilan gambar dari batas kepala hingga kaki. Fungsinya untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar. 8. Long shot, pengambilan gambar keseluruhan objek penuh dengan latar belakangnya. Fungsinya untuk memperlihatkan objek dengan latar belakangnya.

44

9. One shot, teknik pengambilan gambar dengan satu objek. Memperlihatkan seseorang dalam frame. 10. Two shot, teknik pengambilan gambar dua objek. Menampilkan adegan dua objek sedang berinteraksi. 11. Three shot, teknik pengambilan gambar tiga objek. Menunjukkan tiga orang dengan interaksi. 12. Group shot, teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan objek lebih dari tiga orang. c. Gerakan Kamera, yakni posisi kamera diam, sementara objek bidikan bergerak. Terdapat tiga gerakan kamera antara lain: 1. Zoom and zoom out (gerakan mendekat dan menjauh). 2. Tilting/ till up and till down (gerakan dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah). 3. Panning right and panning left (gerakan kamera dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri). d. Gerakan objek, yakni posisi kamera diam, sementara objek bidikan bergerak. Terdapat tiga gerakan objek, antara lain: 1. Objek sejajar dengan kamera

45

2. Walk in/walk away (gerakan objek menjauh dan mendekat) 3. Framing (masuknya objek ke dalam frame film yang sebelumnya kosong). e. Komposisi, yakni seni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak dilihat. Komposisi dalam sebuah frame ditentukan oleh tiga faktor, antara lain: 1. Headroom, yakni teknik pengaturan frame di bagian atas hingga bagian bawah kepala objek. 2. Noseroom, yakni jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya baik ke kiri maupun ke kanan. 3. Looking space, yakni bagian ruangan depan atau belakang objek.

E. Kerangka Pemikiran

Film adalah sebuah media komunikasi yang bersifat audio- visual sehingga memiliki unsur yang dapat diamati dan didengar. Hal tersebut meliputi dialog, peran dan adegan yang diperankan, gestur, ekspresi wajah maupun latar tempat. Dalam penyajian tayangan film juga banyak memberikan penggambaran- penggambaran nilai, budaya serta ideologi yang hendak disampaikan sebagai pesan dalam setiap adegannya. Namun, terkadang dalam penggambaran tersebut terdapat sebuah makna

46

implisit yang sulit untuk dicerna. Dengan demikian, perlu diadakannya sebuah analisa yang lebih mendalam.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba menggali kandungan makna lebih dalam lagi dengan menggunakan teori semiotika milik Roland Barthes yang menitikberatkan pencarian makna melalui tiga tahapan yakni denotasi, konotasi dan mitos. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam bagan berikut ini:

Film

Audio Pengabdi Visual Setan

dianalisis

Semiotika Roland Denotasi Konotasi MAKNA Barthes

menghasilkan Mitos

ISLAM :

1. Akidah 2. Syariat 3. Akhlak

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM PENGABDI SETAN

A. Sekilas Tentang film Pengabdi Setan Film Pengabdi Setan merupakan film bergenre horor yang dirilis pada tanggal 28 September 2017, yang disutradarai dan ceritanya ditulis oleh Joko Anwar serta diproduksi oleh Rapi Films. Film ini merupakan pembuatan dan pengemasan ulang dari judul yang sama pada 1980 silam yang dibintangi oleh aktor dan aktris lawas yakni Ruth Pelupessy, W.D. Mochtar, Fachrul Rozi, Siska Karebety dan lainnya. Sementara itu, film versi terbaru dibintangi oleh Tara Basro, Endy Arfian, Ayu Laksmi, Bront Pallarae, aktor cilik pendatang baru Muhammad Adhiyat dan lainnya. Seperti film horor pada umumnya film ini mengisahkan kehidupan yang penuh dengan hal mistis dan menakutkan yang dilengkapi dengan adegan-adegan jumpscare yang dapat membuat suasana menjadi seram dan mencekam pada saat menontonnya. Secara garis besar, film menceritakan dan menggambarkan kehidupan sebuah keluarga yang sering mendapatkan teror dari sesosok hantu yang menyerupai sang ibu, yang semasa hidupnya mengalami fase putus asa karena tak kunjung punya keturunan. Dia lantas mengikuti sebuah sekte penyembah setan guna memenuhi keinginannya memiliki anak. Dalam film ini digambarkan bahwa keluarga dari pemeran utamanya menganut

47

48

agama Islam, namun digambarkan pula jika keluarga tersebut tidak taat terhadap syariat dan ajaran agamanya. Berbagai macam kejadian aneh dan menyeramkan terus- menerus di alami keluarga ini. Sampai akhirnya, hal ini membuat Rini (anak sulung/pemeran utama film tersebut) merasa resah, hingga akhirnya ia meminta bantuan kepada seorang tokoh agama (Pak Ustadz) untuk menyelesaikan masalah yang dialami keluarganya. Pak Ustadz kemudian datang memeriksa keadaan rumah mereka dan memastikan apa sebenarnya penyebab dari teror sosok hantu yang terus menerus mengganggu keluarga Rini. Sebagai seorang pemuka agama, Pak Ustadz lantas memberi nasihat kepada Rini dan keluarganya agar senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Pak Ustadz pun memberi saran kepada Rini agar selalu bersandar pada agama dalam menjalani kehidupan agar senantiasa hidupnya mendapati ketenangan dan kebaikan. Kehadiran film Pengabdi Setan dengan mengemas isu tentang pemujaan iblis/setan yang memberikan cerminan kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam film ini digambarkan jika masyarakat Indonesia hingga kini masih tidak bisa lepas dari penghambaan atau kepercayaan terhadap hal-hal ghaib. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih mempercayai adanya kekuatan dari dunia lain di luar dunia manusia, seperti kekuatan jin atau kekuatan sihir. Film Pengabdi Setan menjadi salah satu film layar lebar paling laris di kancah perfilman Indonesia. Dilansir dari laman situs filmindonesia.or.id, film Pengabdi Setan menempati teratas

49

dalam perolehan jumlah penonton pada tahun 2017 berdasarkan tahun edar film, dengan pencapaian sebanyak 4.206.103 penonton.1 Pada hari pertama rilis, Pengabdi Setan berhasil menyedot 91 ribu penonton. Karena animo yang begitu besar, film ini disebut-sebut sebagai tanda bangkitnya kualitas film horor Indonesia.

Gambar 3.12 Film dengan Jumlah Penonton Terbanyak Tahun 2017 (Sumber: databoks.katadata.co.id) Dari gambar di atas terlihat bahwa pada tahun 2017, film Pengabdi Setan menduduki posisi teratas dalam hal jumlah penonton dengan capaian 4,2 juta penonton. Selanjutnya di peringkat kedua, diikuti oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik

1http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017#.WsRYmS5ubIU diakses pada tanggal 4 April 2018. 2https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/26/pengabdi- setan-film-terlaris-2017 diakses pada 05 Juni 2018.

50

Boss Part 2 (4,1 juta penonton serta di urutan ketiga ada film Ayat- Ayat Cinta (2,8 juta penonton). Dari gambar di atas juga menunjukkan jika film Pengabdi Setan unggul jauh dari film bergenre horor lainnya, yakni film Danur : I Can See Ghost di posisi keempat, film Jailangkung posisi lima serta film Mata Batin dan The Doll 2 yang masing menempati peringkat delapan dan sembilan. Selain prestasi di atas, berbagai macam penghargaan pun telah diraih pada berbagai ajang penganugerahan film. Salah satunya dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) ke-37 yang diselenggarakan pada tanggal 11 November 2017, film Pengabdi Setan masuk dalam 13 Nominasi peraih penghargaan dan berhasil membawa pulang tujuh penghargaan diantaranya Pemeran Anak Terbaik (Muhammad Adhiyat), Tata Sinematografi Terbaik, Tata Suara Terbaik, Lagu Tema Terbaik (lagu Kelam Malam oleh The Spouse), Tata Musik Terbaik, Tata Efek Visual Terbaik dan Tata Artistik Terbaik.3 Selain penghargaan FFI, film ini juga meraih berbagai penghargaan dalam ajang Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018 yang diselenggarakan pada 23 Maret 2018. Dari sembilan nominasi, film ini berhasil meraih empat penghargaan antara lain Pendatang Baru Terbaik (M. Adhiyat), Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Ayu Laksmi), Trailer Film Terbaik dan Original Soundtrack Film Terbaik (Lagu Kelam Malam oleh The Spouse).4

3 https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdi_Setan_(film_2017) diakses pada tanggal 4 April 2018. 4https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/24/062426110/peng abdi-setan-borong-4-penghargaan-di-iboma-2018 diakses pada 4 April 2018.

51

Atas prestasinya tersebut, saat ini film Pengabdi Setan telah merambah perfilman mancanegara dan telah tayang di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Amerika Serikat bahkan telah mendapatkan predikat film Box Office di negara-negara tersebut. Pengabdi Setan berhasil menggebrak hegemoni dunia film horor Indonesia belakangan ini yang selalu identik dengan bintang- bintang seksi dan adegan erotis. Dengan konstruksi cerita yang bagus, pengambilan gambar yang sempurna, efek seram yang benar-benar mengerikan, serta beberapa jumpscare yang sukses membikin jantung penonton berloncatan ke sana ke mari, rasanya sungguh layak jika Pengabdi Setan mendapatkan prestasi sebagai film horor terlaris sepanjang masa.

B. Sinopsis Film Pengabdi Setan5 Rini (Tara Basro) tinggal di pinggiran kota Jakarta di sebuah rumah tua milik neneknya, Rahma Saidah (Elly D. Luthan), bersama ibunya, Mawarni Suwono (Ayu Laksmi), bapaknya (Bront Palarae), dan ketiga adik laki-lakinya, Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz), dan Ian (Muhammad Adhiyat). Kisah dibuka dengan masalah finansial keluarga mereka yang kehabisan uang untuk biaya pengobatan sakit sang ibu. Penyakit yang begitu parah membuat Mawarni tak mampu menggerakkan tubuhnya dan

5 https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdi_Setan_(film_2017) diakses pada 31 Mei 2018

52

hanya berbaring di tempat tidur. Untuk memanggil dan meminta bantuan, Mawarni harus membunyikan lonceng. Berbagai upaya dilakukan keluarga Rini untuk mendapatkan uang tambahan, termasuk berhenti kuliah dan meminta royalti milik Mawarni yang sempat berkarier di dunia tarik suara (terkenal dengan lagunya, 'Kelam Malam'), sebelum akhirnya jatuh sakit selama tiga setengah tahun tanpa diketahui penyebabnya. Namun, karirnya sudah lama redup sehingga sudah tidak menghasilkan royalti lagi. Tony pun rela menjual sepeda motor dan barang pribadi lainnya demi menolong keluarganya. Upaya keluarga untuk membuat sang ibu sembuh dari penyakitnya gagal setelah Rini menemukan sang ibu terjatuh di lantai kamarnya dan menghembuskan nafas terakhir. Di pemakaman Mawarni, keluarga Rini pun dikenalkan dengan seorang Ustad (Arswendi Bening Swara) dan putranya, Hendra (Dimas Aditya), yang mencoba turut membantu mereka di masa berkabung. Dengan kematian Mawarni, bapaknya pun pergi ke kota untuk menggadai rumah mereka. Kematian Mawarni ternyata jadi awal dari teror di rumah keluarga Rini. Mereka kerap didatangi oleh sosok yang menyerupai sang mendiang ibu. Nenek pun ditemukan meninggal dunia oleh Bondi, tenggelam di sumur. Di kamar nenek, Rini menemukan sepucuk surat yang ditujukan ke Budiman Syailendra (Egy Fedly), dan Rini pun pergi mengantarkan surat itu ke rusun tempat tinggal Budiman bersama Hendra. Budiman memberi tahu Rini bahwa ia adalah kawan neneknya dulu dan ia menceritakan bahwa dulu neneknya tidak menyetujui pernikahan orangtua Rini karena Mawarni adalah

53

seorang seniman dan tidak bisa mempunyai anak. Karena itu, Mawarni pun dikatakan telah mengikuti sebuah sekte pemuja setan demi mendapatkan keturunan. Sementara itu, Bondi, yang terkejut sehabis menemukan mayat neneknya di dalam sumur, mulai berlaku seakan-akan kerasukan dan hendak menyakiti adiknya, Ian, setelah Ian dihantui oleh arwah neneknya (yang ia lihat menghampiri Bondi dan mencoba menangkapnya dengan berpura pura bermain petak umpet). Tony, yang membaca majalah Maya pemberian Budiman yang memiliki artikel mengenai pengabdi setan, membicarakan mengenai hubungan ibu mereka dengan sekte pengabdi setan dan kemungkinan adik mereka, Ian, akan diambil oleh sekte tersebut setelah berumur 7 tahun, namun Rini tidak menggubrisnya. Setelah mengalami beberapa kejadian menyeramkan, mereka pun memanggil sang Ustad untuk memeriksa rumah mereka, dan mereka pun dinasihati untuk lebih banyak beribadah. Malam itu, saat Rini salat, ia diteror oleh hantu Mawarni, yang mengakibatkan Rini dan adik-adiknya berlari ke rumah sang Ustad, yang merencanakan sebuah pengajian di rumah mereka esok hari. Hendra pun pergi ke rusun Budiman, setelah Budiman meneleponnya dan memberikannya artikel yang ia tulis sebagai koreksi artikel sebelumnya. Di perjalanan pulang, seseorang membuat Hendra oleng dari motornya hingga ia terlindas truk. Jenazah Hendra pun dibawa pulang oleh warga sekitar dan Rini pun menemukan artikel yang ia bawa. Malam itu, Rini melihat penampakan Hendra di luar rumah sang Ustadz dan ia pun nyaris ditarik keluar selagi sang Ustadz memperhatikan dengan rasa takut

54

dan menyerah karena anaknya telah meninggal akibat ikut campur dengan urusan keluarga Rini. Bapak mereka pun datang dan membawa mereka pulang, dan kemudian menangis saat diberi tahu bahwa ibunya telah meninggal akibat tenggelam di sumur. Saat Rini hendak mengkonfrontasi bapaknya mengenai pembicaraan orangtuanya di malam Mawarni meninggal, Ian, yang sedang buang air kecil dekat sumur, ditarik oleh arwah nenek ke dalam sumur. Bapaknya pun menyelamatkan Ian selagi rumah mengalami poltergeist yang diakibatkan neneknya dan rumah dikepung oleh para pengabdi setan yang menebar biji saga di pekarangan rumah. Rini, Tony, dan bapaknya pun terkunci di lorong tangga selagi sang bapak memohon ampun ke ibunya dan istrinya. Setelah Bondi menyelamatkan Ian dan menggagalkan usaha nenek (yang juga membuatnya tidak kerasukan lagi), para pengabdi setan pun pergi dan rumah pun tenang kembali. Keesokan paginya, keluarga Rini sudah siap untuk pindah ke rusun dan menunggu mobil untuk menjemput mereka, namun tidak ada yang menjemput mereka sampai petang dan sang Ustad pun datang untuk meminta maaf bahwa ia tidak bisa membantu mereka dan menemani mereka untuk menunggu mobil, sekalian menunggu ulang tahun Ian yang ke-7 di tengah malam. Saat tengah malam sampai, Rini pun terbangun dan mengingat artikel Budiman yang dibawa Hendra dan menceritakannya ke Tony. Selagi mereka berbincang, Bapak digentayangi oleh Mawarni dan Bondi menemukan Ian berbicara bahasa asing sambil melihat ke jendela (padahal sebelumnya ia bisu). Rini, Tony, Bondi, dan bapak mereka pun bersembunyi di kamar nenek dan akhirnya mereka

55

tahu bahwa mayat mayat hidup dari pemakaman telah bangkit, dan keluarga Rini pun menemukan sang Ustad sudah wafat telah ditusuk dan Ian berjalan ke kerumunan mayat hidup bersama Mawarni. Para mayat hidup mengepung rumah dan masuk melalui pintu dapur, yang kemudian ditahan oleh arwah neneknya, yang ternyata selama ini telah mencoba untuk menjaga mereka dengan mencoba membunuh Ian. Budiman pun sampai dan membawa keluarga Rini pergi. Setahun kemudian, keluarga Rini telah menetap di rusun dan mereka dihampiri seorang ibu tetangga (Asmara Abigail) yang memberikan mereka rantang makanan. Sang tetangga pun kembali ke rumahnya dan berbincang ke Batara (Fachry Albar), dan terungkaplah bahwa ia adalah Darminah (antagonis utama di film orisinil).

C. Profil Produser Film Pengabdi Setan

Gambar 3.2 Gope T. Samtani Gobind Tejoomal Samtani atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Gope T. Samtani lahir di Surakarta, 1 Oktober 1943. Merupakan seorang pengusaha dan produser film dari Indonesia.

56

Ia merupakan pendiri sekaligus pemilik rumah produksi Rapi Films.6

Pada masa mudanya, Gope sempat berkeinginan menjadi seorang dokter namun cita-citanya tidak kesampaian. Ia lantas menjadi pedagang pakaian sebelum kemudian mendirikan rumah produksi Rapi Films. Gope sendiri sudah hobi menonton film sejak usia kanak-kanak.

Modal pada saat Gope mendirikan Rapi Films di tahun 1968 sekitar Rp 3 juta. Untuk usahanya ini ia tidak segan-segan meminta nasihat kakaknya, Subagio, yang sudah berpengalaman sebagai produser melalui PT Sambung Film. Turino Djunaidi dari PT Sarinande Film juga menjadi tempatnya bertanya. Pada 1970 produksi PT Rapi Film yang pertama sukses dibuat dengan judul Air Mata Kekasih. Dengan produksi rata-rata tiga film per tahun, perusahaan Gope sampai awal 1985 sudah menghasilkan 45 judul.

Pernah mendapat penghargaan Parfi sebagai Produser Teladan, Gope juga sudah dua kali memperoleh piala Antemas, penghargaan untuk film terlaris. Film-film tersebut: Rahasia Perkawinan (pada FFI 1981 Semarang) dan Nyi Blorong (FFI 1983 di Medan).

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Gope_T._Samtani diakses pada 2 Juli 2018

57

D. Profil Sutradara Film Pengabdi Setan

Gambar 3.3 Joko Anwar Joko Anwar lahir pada tanggal 3 Januari 1976 di Medan, Sumatera Utara. Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama, dia juga telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Joko kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung untuk belajar Aerospace Engineering karena orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya ke sekolah film. Setelah lulus kuliah pada tahun 1999, dia kemudian menjadi wartawan di The Jakarta Post sebelum kemudian menjadi seorang kritikus film.7 Saat mewawancarai untuk The Jakarta Post, produser dan sutradara film itu sangat terkesan dengan Joko dan mengajaknya untuk menulis proyek filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003). Film tersebut mendapat sukses yang luar biasa baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri termasuk "Film Terbaik" di Festival Film Indonesia pada tahun 2004 dan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004. Joko lalu menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul (Joni's Promise) (2005), yang dia tulis saat dia masih duduk di bangku

7 https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Anwar diakses pada 2 Juli 2018

58

kuliah pada tahun 1998. Film yang dibintangi oleh dan Mariana Renata ini merupakan salah satu peraih box office terbesar pada tahun itu dan memenangkan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005. SET Foundation yang diketuai oleh pembuat film Garin Nugroho memberikannya penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif' dalam film itu. Janji Joni (Joni's Promise) juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi, antara lain Sydney Film Festival dan Pusan International Film Festival. Film ini juga menghidupkan kembali karier Barry Prima, yang dikenal dunia internasional sebagai seorang bintang laga film cult yang merupakan bintang film favorit Joko sewaktu kecil. Pada tahun 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai Kala, yang disebut-sebut sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional. Majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound, memilih film ini sebagai salah satu film terbaik pada tahun itu dan juga menamakan Joko sebagai "salah satu sutradara tercerdas di Asia". Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk di antaranya sebuah Jury Prize di New York Asian Film Festival The Hollywood Reporter menyebut Kala sebagai "sebuah "film noir" cerdas yang mengingatkan penonton pada film "M" karya Fritz Lang". Film ini juga telah disandingkan dengan karya-karya Alex Proyas dan Kiyoshi Kurosawa. Film Joko Anwar selanjutnya adalah Pintu Terlarang yang dirilis pada tahun 2009. Film ini adalah sebuah film thriller

59

psikologis yang juga mendapat pujian dari para kritikus. Film ini juga telah masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional terkemuka, termasuk di antaranya International Film Festival Rotterdam , New York Asian Film Festival, dan Dead by Dawn. Pintu Terlarang juga memenangkan penghargaan tertinggi sebagai film terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.

E. Tim Produksi Film Pengabdi Setan Produser : Gope T. Samtani Produser Eksekutif : Sunil Samtani, Priya N.K. Sutradara : Joko Anwar Penulis Skenario : Joko Anwar Pemain : Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Ayu Laksmi, Nasar Anuz, Muhammad Adhiyat, Arswendi Bening Swara, Dimas Aditya, Elly D. Luthan, Egi Fedly, Fachry Albar, Asmara Abigail Sinematografi : Ical Tanjung Penata Musik : Aghi Narotama, Bemby Gusti, Tony Merle Penata Suara : Khikmawan Santosa, Anhar Moha Penata Efek Visual : Heri Kuntoro, Abby Eldipie Penata Artistik : Allan Sebastian Penata Rias : Darwyn Tse

60

Penata Busana : Issabele Patrice Penyunting : Arif Cu’unk Rumah Produksi : Rapi Films Distributor : Rapi Films, CJ Entertainment

Gambar 3.4 Poster Film Pengabdi Setan

61

F. Profil Pemain (Cast) film Pengabdi Setan 1. Tara Basro pemeran Rini

Gambar 3.5 Tara Basro Andi Mutiara Pertiwi Basro atau yang lebih dikenal dengan Tara Basro lahir di Jakarta, 11 Juni 1990 merupakan seorang model dan aktris berkebangsaan Indonesia. Alumni GADIS Sampul 2005 ini memulai debut di dunia perfilman Indonesia dengan tampil sebagai Putri dalam sekuel terbaru Catatan Si Boy pada tahun 2011 berjudul Catatan (Harian) Si Boy. Setahun berikutnya Tara tampil dalam sebuah film omnibus bergenre horor Hi5teria dan sebuah film drama Rumah dan Musim Hujan. Setelah hanya membintangi satu film tahun 2013 bersama Pandji Pragiwaksono dalam Make Money, Tara membintangi empat film tahun 2014 yaitu Princess, Bajak Laut dan Alien film omnibus bergenre keluarga, The Right One sebuah film drama romantis berbahasa Inggris, Killers sebuah film thriller kerja sama Indonesia dan Jepang, dan Pendekar Tongkat Emas sebuah film tentang dunia persilatan. Pada tahun 2015 Tara berhasil meraih penghargaan Aktris

62

Terbaikdalam Festival Film Indonesia 2015 melalui peran sebagai Sari di film karya Joko Anwar.

Banyak kesulitan yang dihadapi wanita berkulit

eksotis ini saat memulai karier sebagai aktris, karena saat itu gadis yang akrab disapa Tara ini harus menyelesaikan pendidikannya di Australia selama 4 tahun. Saat kembali ke Tanah Air, ia mengikuti berbagai casting dan ternyata keberuntungan tak berpihak kepadanya. Hampir putus asa dan memutuskan untuk stop, namun kenyataan berkata lain saat Tara mendapatkan kesempatan untuk casting film Catatan harian Si Boy, dan berhasil mendapatkan peran yang juga secara tidak langsung membuat namanya mulai diperhitungkan dalam dunia seni peran. Di tahun 2016, Tara Basro dipasangkan dengan Allan Wu sebagai host untuk musim ke-5 dari The Amazing Race Asia.8

2. Bront Palarae pemeran Bapak

Gambar 3.6 Bront Palarae Bront Palarae atau bernama asli Nasrul Suhaimin Bin Saifuddin lahir di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 27

8 https://id.wikipedia.org/wiki/Tara_Basro diakses pada 2 Juli 2018

63

September 1978 adalah seorang aktor, penulis skenario, sutradara, dan produser asal Malaysia. Dia merupakan keturunan Melayu, Punjab-Pakistan, dan Thai. Pada 2005, dia menerima beasiswa dari pemerintah Italia untuk mengikuti kursus singkat dalam Bahasa dan Budaya di Universitas untuk Orang Asing Perugia, Italia. Dia memperpanjang masa tinggal dan mengelilingi negeri tersebut selama empat bulan berikutnya.

Palarae membuat debut aktingnya dalam televisi pada tahun 2000, film pertamanya Lang Buana (2003) namun dia pertama kali memperoleh ketenaran dengan memerankan dua tokoh dalam Cinta Tsunami, sebuah serial televisi di tahun 2005.

Tidak nyaman dengan arah kariernya, aktor pemalu pada media ini mengalihkan perhatiannya ke peran film. Sejak saat itu, dia mulai menarik berbagai peran dalam film termasuk Anak Halal (2005), Man Laksa (2005), dan Bilut (2005).

Dia meraih penghargaan Aktor Terbaik di Festival Film Malaysia ke-23 dan juga Anugerah Skrin 2010 untuk penampilannya dalam Belukar.9

9 https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae diakses pada 2 Juli 2018

64

3. Endy Arfian pemeran Tony

Gambar 3.7 Endy Arfian Arfiandi Eka Putra atau dikenal dengan Endy Arfian lahir di Jakarta, 22 Mei 2001 merupakan seorang aktor berkebangsaan Indonesia dan mempunyai darah campuran Jerman-Jawa. Endy merupakan anak tunggal dari pasangan Adi Hartadi (ayah) dan Jayanti Haskara Dwi Putri (ibu).10

Endy memulai karienya saat masih usia anak-anak pada tahun 2005 sebagai model dan bintang iklan . Di usianya yang kini baru menginjak usia remaja, Endy Arfian telah berakting di banyak judul film dan sinetron, film pertama yang dimainkan oleh Endy Arfian ialah film yang berjudul Opera Gajah pada tahun 2011, sedangkan sinetron yang diperankan Endy Arfian pertama kali yaitu sinetron yang berjudul Satria yang juga tayang pada tahun yang sama, di tahun ini Endy Arfian mulai aktif di dunia hiburan tanah air dan dirinya juga selalu berakting diberbagai judul film maupun sinetron setiap tahunnya.11

10 https://id.wikipedia.org/wiki/Endi_Arfian diakses pada 2 Juli 2018 11 http://seo-mo.blogspot.com/2016/09/endi-arfian.html diakses pada 2 Juli 2015

65

Film-film lainnya yang dimainkan oleh Endy di antaranya Brandal-Brandal Ciliwung (2012), The Perfect House (2011), Parts Of The Heart (2013), Air Mata Terakhir Bunda (2013), Para Pemburu Gajah (2014), dan 12:06 Rumah Kucing (2017) dan Pengabdi Setan (2017).

4. Ayu Laksmi pemeran Ibu Mawarni Suwono

Gambar 3.8 Ayu Laksmi I Gusti Ayu Laksmiyani (dikenal sebagai Ayu Laksmi) lahir di Singaraja, Bali 25 November 1967 merupakan penyanyi, penulis lagu, penari, aktris film dan teater berkebangsaan Indonesia. Sempat dikenal sebagai lady rocker di awal 90-an. Pada tahun 2011, 20 tahun sejak album pertamanya dirilis, ia muncul kembali dengan album terbarunya, Svara Semesta. Saat ini Ayu Laksmi kembali aktif dalam berbagai Music Festival/event berskala lokal, nasional maupun International.

Dalam dunia perfilman, Ayu pertama kali tampil dalam film di bawah arahan sutradara kenamaan Garin Nugroho dalam film “Under The Tree”, di mana dalam film pertama yang dibintangi ini Ayu Laksmi memperoleh penghargaan sebagai salah satu nominator pemeran utama

66

wanita terbaik FFI tahun 2008. Selanjutnya Ayu terus melebarkan sayapnya di dunia seni peran dengan membintangi beberapa film di antaranya Ngurah Rai (2013), Soekarno (2014), The Seen and Unseen (2017) dan Pengabdi Setan (2017).12

5. Nasar Anuz pemeran Bondi

Gambar 3.9 Nasar Anuz Nasar Zahran Ahmad atau lebih dikenal dengan Nasar Anuz lahir di Jakarta, 12 Juli 2007 adalah seorang aktor televisi Indonesia. Dia dikenal karena perannya di pertunjukan Catatan Hati Seorang Istri sebagai Dante, Putri Titipan Tuhan sebagai Fauzan Salman dan Tuhan Beri Kami Cinta sebagai Ayub.13

6. Muhammad Adhiyat pemeran Ian

Gambar 3.10 Muhammad Adhiyat

12 https://id.wikipedia.org/wiki/Ayu_Laksmi diakses pada 2 Juli 2018 13 https://id.wikipedia.org/wiki/Nasar_Anuz diakses pada 2 Juli 2018

67

Muhammad Adhiyat lahir 28 Februari 2011 (umur 7 tahun) merupakan seorang aktor cilik pendatang baru. Film Pengabdi Setan merupakan film debutnya. Ia memulai karirnya sebagai bintang iklan pada saat usianya baru menginjak 8 bulan.14

7. Arswendy Bening Swara pemeran Pak Ustadz

Gambar 3.11 Arswendy Bening Swara

Arswendi Nasution atau dikenal juga sebagai Arswendy Bening Swara (lahir di Jakarta, 22 November 1957; umur 60 tahun) adalah pemeran Indonesia. Ia juga dikenal luas dalam seni teater, selain bermain dalam film layar lebar maupun sinetron.15 Film yang pernah dibintanginya antara lain Semua Karena Ginah (1985), Catatan Si Boy IV (1990), Kala (2007) Pintu Terlarang (2009), Sang Kyai (2013) 3 Nafas Likas (2014) dan 3: Alif Lam Mim (2015) dan Pengabdi Setan (2017).

14 https://www.dagelan.co/kenal-lebih-dekat-dengan-dengan- muhammad-adhiyat-aktor-cilik-pemeran-ian-di-film-horor-pengabdi-setan diakses pada 2 Juli 2018 15 https://id.wikipedia.org/wiki/Arswendi_Nasution diakses pada 2 Juli 2018

68

8. Dimas Aditya pemeran Hendra

Gambar 3.12 Dimas Aditya Adimas Raditya atau dikenal dengan Dimas Aditya lahir di Jakarta, 7 September 1984 merupakan seorang aktor berkebangsaan Indonesia. Nama dari Dimas Aditya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia setelah membintangi film layar lebar Kawin Kontrak bersama dengan Dinda Kanyadewi. Dalam film pertamanya ini, Dimas berperan sebagai Rama salah satu dari 3 anggota The Gank. Dan di filmnya yang kedua, ia mendapatkan tantangan berperan sebagai Banci di film Drop Out yang bermain bersama Titi Kamal.16

9. Elly D. Luthan pemeran Nenek Rahma Saidah

Gambar 3.13 Elly D. Luthan Elly D. Luthan lahir di Makassar, Sulawessi Selatan, 27 Juli 1952 dengan nama Indah Harie Juliati adalah

16 https://id.wikipedia.org/wiki/Dimas_Aditya diakses pada 2 Juli 2018

69

seorang seniman Indonesia yang berprofesi sebagai penata tari. Ia mengelola sanggar tari Deddy Luthan Dance Company yang didirikan oleh suaminya, Deddy Luthan, seorang penata tari ternama Indonesia.17

10. Egi Fedly pemeran Budiman

Gambar 3.14 Egi Fedly Egi Fedly (lahir 11 September 1956; umur 61 tahun) adalah aktor Indonesia. Ia pertama dikenal luas melalui sinetron, kemudian diikuti dengan bermain film layar lebar. Film yang pernah dibintanginya antara lain \ Fiksi (2008), Puber (2008), Belenggu (2012), 12 Menit (2013), Nenek Siam (2015), Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015), Alif Lam Mim (2015), The Journey: Mencari Mata Air (2015), Headshoot (2015), Marlina The Four Acts Murderer (2016), Parakang (2016), Nyai Ahmad Dahlan (2016), Jaelangkung (2017), Pengabdi Setan (2017).18

17 https://id.wikipedia.org/wiki/Elly_D._Luthan diakses pada 2 Juli 2018 18 https://id.wikipedia.org/wiki/Egi_Fedly diakses pada 2 Juli 2018

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

Film merupakan salah satu produk media komunikasi yang sampai saat ini masih dianggap paling efektif untuk menyampaikan pesan dan sebagai alat informasi yang bisa dimanfaatkan sebagai alat hiburan, propaganda maupun berdakwah. Tidak semua adegan-adegan yang ditampilkan dalam sebuah karya film dapat dimengerti dengan mudah tanpa adanya suatu analisa serta pengamatan yang mendalam. Sering terdapat adegan yang ditampilkan banyak mengandung pesan yang direpresentasikan baik melalui karakter dan penokohan maupun properti yang divisualisasikan dalam setiap adegan film tersebut.

Film berjudul Pengabdi Setan menjadi salah satu film fenomenal di industri film Indonesia. Capaian 4,2 juta penonton dalam satu tahun masa edarnya serta raihan 7 penghargaan film, membuktikan bahwa film produksi Rapi Film ini layak untuk masuk ke dalam jajaran film paling laris sepanjang masa. Film bergenre horor masih menjadi favorit di kalangan penonton di negeri ini. Dengan kehadiran Pengabdi Setan penonton disuguhkan oleh jalan cerita yang menarik, adegan-adegan seram yang menguras adrenalin serta penerapan nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan disajikan dalam film ini. Film ini cukup banyak mempertontonkan adegan-adegan yang mengandung unsur serta nilai keislaman. Dalam beberapa scene ditampilkan beberapa

70

71

adegan serta dialog yang mengandung makna Islam dari segi nilai akidah, syariat dan akhlak.

Maka dari itu, peneliti telah menemukan enam (6) scene dalam film Pengabdi Setan yang mengandung makna Islam yang telah dianalisis menggunakan konsep semiotika Roland Barthes yang meliputi makna denotasi, konotasi dan mitos.

A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam film Pengabdi Setan 1. Scene 1

Scene ini menampilkan adegan setelah prosesi pemakaman Ibu Mawarni yang meninggal akibat sakit yang dideritanya selama bertahun-tahun. Di sini menampilkan Bapak yang tengah berbincang dengan pak Ustadz.

Tabel 4.1

Visual Dialog Type of Shot

Bapak: “Terima kasih Long shot, pak ustadz atas pengambilan gambar keseluruhan bantuannya.” objek penuh dengan Pak Ustadz : latar belakangnya. “Ya, sama- Tampak terlihat sama. latar belakang Bapak: “Tapi Taman saya, belum Pemakaman. pernah ketemu

sebelumnya.”

72

Pak Ustadz: “Yaa… memang saya baru pindah

kemari bersama anak saya Hendra. …. Maaf. Saya belum pernah melihat bapak

di mesjid?” Bapak: “Kami tidak sholat pak.” Pak Ustadz: “Oooh…” (kemudian melanjutkan perjalanan)

a. Denotasi :

Pada gambar pertama menampilkan Bapak yang tengah berjalan bersama Pak Ustadz setelah selesai acara pemakaman, Bapak berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Keduanya tampak baru saling mengenal, kemudian Pak Ustadz pun memperkenalkan dirinya. Pada gambar kedua mereka masih berbincang dan sesaat langkah mereka sedikit berhenti dan Pak Ustadz pun menanyakan mengaoa Bapak tidak pernah terlihat di mesjid. Bapak pun menjawab dengan sedikit menunjukkan ekspresi senyum kecut jika ia tidak melaksanakan shalat, lekas mereka melanjutkan perjalanannya.

73

b. Konotasi :

Setelah prosesi pemakaman ibu Mawarni tampak Bapak berbincang dengan seorang Ustadz (guru agama)

dan berterima kasih atas bantuannya, keduanya pun mengakui baru saling mengenal satu sama lain. Dalam perbincangan mereka Pak Ustadz menanyakan perihal ketaatan ibadah Bapak. Namun, dengan jelas Bapak mengatakan jika ia tidak shalat. Hal ini menandakan bahwa sosok Bapak ini tidak taat terhadap ajaran agamanya. Sebagai seorang muslim, seharusnya ia memahami bahwa shalat adalah sebuah kewajiban baginya.

c. Mitos :

Shalat merupakan ibadah yang utama bagi umat Islam. Shalat adalah kewajiban hamba kepada Allah dan shalat merupakan tiang agama, merupakan garis pemisah antara kafir dan muslim, merupakan syarat untuk mencapai keselamatan dan merupakan penjaga iman seseorang.1 Allah subhanahu wa ta’la berfirman: َ َ ُ َّ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ وأ ِقيموا الصَلة وآتوا الزكاة ۚ وما تق ِد موا ِِلنف ِسكم ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َّ َّ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ِمن خي ٍر ت ِجدوه ِعند ِاَّلل ۗ ِإن اَّلل ِبما تعملون ب ِصير Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.

1Abdulhasan Ali Abdul Hayyi Al Hasani An-Nadwi, Empat Sendi Agama Islam. (Jakarta: Rineka Cipta, 1992). h. 19.

74

Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Baqarah (2) : 110). Kemudian, dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah

shalallahu alaihi wassalam bersabda:

ِ َح َّدث َنَا عُب َيْدُ َّاَّلل بْنُ مُ َوسى قَ َال أَ ْخبَ َر ََن َحنْظَلَةُ ب ْنُ أَِِ ِ ِ ِ ٍ ِ سُ ْفيَانَ عَ ْن ع ْكرمَةَ بْ ِن َخالد عَ ْن ابْ ِن عُ َم َر رَض َي َّاَّللُ ِ َّ ِ َّ ُبن َي عَنْ هُ َما قَ َال قَ َال رَسُ ُول َّاَّلل صَلى َّاَّللُ عَلَيْه َوسَلمَ ِ ْ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َّ ُ َ َ َّ ِاْلسَلم على خم ٍس شهاد ِة أن َل ِإله ِإَل اَّلل وأن ُ َ َّ ً َ ُ ُ َّ َ َ َّ َ َ َ َّ َ محمدا رسول ِاَّلل و ِإق ِام الصَل ِة و ِإيت ِاء الزك ِاة َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ والح ِج وصو ِم رمضان . Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan, dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas lima pilar : syahadat bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan berpuasa Ramadhan. 2

َ َّ َ َ ْ ُ َ ُ َ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ َّ ْ ُ ُ َ حدثنا ابن أ ِبي عمر حدثنا عبد ِاَّلل بن مع ٍاذ َّ ْ َ ُّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ ُ َ ْ الصنع ِاني ع ن معم ٍر عن ع ِاص ِم ب ِن أ ِبي النج ِود عن َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َّ َ َّ أ ِبي و ِائ ٍل عن مع ِاذ ب ِن جب ٍل قال كنت مع الن ِبيِ صلى َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ً َ ً ْ ُ اَّلل علي ِه وسلم ِفي سف ٍر فأصبحت يوما ق ِريبا ِمنه َ َ ْ ُ َ ُ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َ َّ َ ْ ْ َ َ ُ ْ ُ ونحن ن ِسير فقلت يا رسول ِاَّلل أخ ِب ر ِني ِبعم ٍل يد ِخل ِني ْ َ َّ َ َ ُ َ ُ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ الجنة ويب ِاعد ِني عن الن ِار قال لقد سألت ِني عن

2 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1, (Jakarta: Almahira cet. ke 2, 2013). h. 6.

75

َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َّ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َّ َ ع ِظ ٍيم و ِإنه لي ِسير على من يسره اَّلل علي ِه تعبد اَّلل َ َ ُ ْ ْ َ ْ ً َ ُ ُ َّ َ َ َ ُ ْ َّ َ َ وَل تش ِرك ِب ِه شيئا وت ِقيم الصَلة وتؤ ِتي الزكاة َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ َ َ َ ُّ َ َ َوت ُص و ُم َر َمضان َوت ُح ُّج ال َبيت ث َّم ق َال أَل أ ُدلك َعلى َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْ ُ ُ َّ َ َّ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ َ أبو ِاب الخي ِر الصوم جنة والصدقة تط ِفئ الخ ِطيئة َ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َّ ُ ْ َ ْ َّ ْ كما يط ِفئ اْل اء النار وصَلة الرج ِل ِمن جو ِف اللي ِل َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ َّ َ َ َ قال ثم تَل } تتجافى جنوبه م عن اْل ض ِاج ِع حتى بلغ َ ْ َ ُ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ َ ُ يعملون { ثم قال أَل أخ ِبرك ِبرأ ِس اِلم ِر ك ِل ِه وعم ِود ِه َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ و ِذرو ِة سن ِام ِه قلت بلى يا رسول ِاَّلل قال رأس اِلم ِر ْ ْ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َّ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ِاْلسَلم وعموده الصَلة و ِذروة سن ِام ِه ال ِجه اد Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Mu'adz ash Shan'ani, dari Ma'mar dari Ashim bin Abi an Najud, dari Abu Wail, dari Mu'adz bin Jabal dia berkata; Saya pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, suatu pagi aku berada dekat dari beliau, dan kami sedang bepergian, maka saya berkata; 'Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang suatu amal yang akan memasukkanku kedalam surga dan menjauhkanku dari neraka.' Beliau menjawab: "Kamu telah menanyakan kepadaku tentang perkara yang besar, padahal sungguh ia merupakan perkara ringan bagi orang yang telah Allah jadikan ringan baginya, yaitu: Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun, kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji ke Baitullah." Kemudian beliau bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan pada pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seorang laki-laki pada pertengahan malam." Kemudian beliau membaca; "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak

76

mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (As-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau bersabda:

"Maukah kamu aku tunjukkan pokok perkara agama, tiang dan puncaknya?" Aku menjawab: "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad.3 Berdasarkan ayat dan hadits di atas dapat dipahami bahwasanya shalat memiliki kedudukan paling penting dalam Islam dan semua umat muslim wajib untuk melaksanakannya. Bagi mereka yang mengerjakan tentunya Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan pahala. Sebaliknya, bagi mereka yang menyia-nyiakan shalat akan mendapatkan balasan yang buruk. Meninggalkan shalat merupakan sebuah perilaku yang menimbulkan dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al Qur’an: َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ َّ َ ُ فخلف ِمن بع ِد ِهم خلف أضاعوا الصَلة واتبعوا َّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ الش َهو ِات ۖ فسوف يلقون غ ًّيا Artinya: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Q.S. Maryam (19) : 59).

3 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tirmidzi, (Jakarta: Almahira, 2013) h. 867

77

َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ما سلككم ِفي سقر - قالوا لم نك ِمن اْل ص ِل ين

Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar

(neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (Q.S. Al Mudassir (74) : 42-43). Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: َ َّ َ َ َ ُ َ َّ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ ُ حدثنا أبو عم ٍار الحسين بن حري ٍث ويوسف بن َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ ِعيس ى قاَل حدثنا الفضل بن موس ى عن الحسي ِن ب ِن َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َ َّ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ْ و ِاق ٍد قال ح و حدثنا أبو عم ٍار الحسين بن حري ٍث َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُّ ْ ُ ْ ُ َ ْ ْ ومحمود بن غيَلن قاَل حدثنا ع ِلي بن الحسي ِن ب ِن َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ ْ و ِاق ٍد عن أ ِب ِيه قال ح و حدثنا محمد بن ع ِليِ ب ِن ْ َ َ َّ ُّ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُّ الحس ِن الش ِق ِيقي ومحمود بن غيَلن قاَل حدثنا ع ِلي ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ بن الحس ِن ب ِن ش ِق ٍيق عن الحسي ِن ب ِن و ِاق ٍد عن عب ِد َّ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َّ ُ ِاَّلل ب ِن بريدة عن أ ِب ِيه قال قال رسول ِاَّلل صلى اَّلل َ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ َ َ ْ علي ِه وسلم الع ْهد ال ِذي بيننا وبينهم الصَلة فمن َ َ َ َ َ َ ت َرك َها فق ْد كف َر . Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Ammar al Husain bin Huraits dan Yusuf bin Isa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami al Fadhl bin Musa dari al Husain bin Waqid dia berkata. (Tahwil Sanad) Telah menceritakan kepada kami Abu Ammar al Husain bin Huraits dan Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin al Husain bin Waqid dari (bapaknya) dia berkata. (Tahwil Sanad) dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali bin al Hasan asy Syaqiqi dan Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah meriwayatkan kepada kami Ali bin al Hasan bin Syaqiq dari al Husain bin Waqid dari Abdullah bin

78

Buraidah dari bapaknya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perjanjian antara kami dan mereka (orang-orang munafik) adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka dia sungguh 4 telah kafir. Berdasarkan ayat dan hadits-hadits di atas, dapat dipahami bahwasanya orang yang dengan sengaja menyia- nyiakan dan meninggalkan shalat senantiasa akan menemukan kesesatan dan dinyatakan telah berada dalam kekafiran. Selain, itu balasan bagi mereka yang meninggalkan shalat di akhirat kelak ialah akan dimasukkan ke dalam neraka saqar. Maka dari itu, sebagai umat muslim sangat tidak dianjurkan untuk meninggalkan shalat.

2. Scene 2

Dalam scene ini terdapat adegan saat Bapak hendak mengantarkan kedua anaknya, Bondi dan Ian yang hendak tidur. Kemudian terlihat adegan percakapan antara Bapak dengan Bondi di dalam kamar.

4 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tirmidzi. h. 868

79

Tabel 4.2

Visual Dialog Type of Shot

Bondi: “Pak, besok Bondi Two shot, teknik boleh gak, gak pengambilan gambar dua objek. masuk sekolah?” Menampilkan adegan dua objek Bapak: “Kenapa? sedang berinteraksi. Kamu sakit?” Bondi: “Gak

sih, kan kita masih berkabung.” Bapak: “Kan Two shot, teknik kita udah lama pengambilan bersedih gambar dua objek. karena ibu Menampilkan sakit. adegan dua objek Sekarang, ibu sedang udah gak sakit berinteraksi. lagi. Ibu udah bebas ke tempat lebih senang. Jadi, kita juga gak boleh bersedih lagi. Gak perlu berkabung. Hmm?... Jadi kita sekarang, harus rajin ke sekolah, rajin kerja cari uang. Hmm…? Setuju gak?”

80

a. Denotasi

Pada gambar pertama menampilkan Bondi yang tampak masih dirundung duka meminta izin kepada Bapak

untuk tidak masuk sekolah. Bapak pun tampak sedikit bingung melihat keadaan Bondi dan bertanya tentang kondisinya. Rupanya Bondi masih merasa sedih karena kehilangan Ibunya. Pada gambar kedua tampak Bapak memperlihatkan sosoknya yang bijak sebagai seorang Ayah dengan menasihati Bondi. Bapak menegaskan bahwa keluarga mereka tidak boleh larut dalam kesedihan dan harus tetap mengikhlaskan kepergian sang ibu. Bapak pun memerintahkan kepada Bondi jika ia harus tetap rajin bersekolah.

b. Konotasi

Bondi yang masih tampak berduka atas kepergian Ibunya mencoba meminta izin kepada Bapak untuk tidak bersekolah esok hari, karena ia masih merasa sedih dan berkabung. Hal ini menandakan jika Bondi masih tampak larut dalam kesedihan dan masih sedikit berat menerima musibah yang didapatkannya. Kemudian Bapak menunjukkan kebijaksanaannya dengan menasihati Bondi agar tidak sedih berlarut-larut dan harus tetap tegar dalam menjalani aktifitas dalam kehidupannya. Hal ini menunjukkan jika seorang ayah mencoba memberikan contoh yang baik kepada anaknya untuk tetap kuat dan sabar dalam menghadapi musibah.

81

c. Mitos Kehilangan atau ditinggalkan mati oleh orang-orang yang kita cintai memang merupakan musibah sangat berat bagi kita. Harus dapat kita yakini jika Allah memang senantiasa selalu memberi kita ujian baik itu berupa kesenangan maupun musibah. Namun, sebagai seorang yang beriman kita harus senantiasa bersabar dalam menerima semua bentuk ujian itu, dan tetap berbaik sangka bahwa ujian yang Allah berikan merupakan caraNya untuk meningkatkan kualitas keimanan kita. Sabar adalah salah satu akhlak yang sangat terpuji dan disukai oleh Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al Qur’an: َ َ َ ْ ُ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ولنبلونكم ِبش ي ٍء ِمن الخو ِف والج ِوع ونق ٍص ِمن ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ َ َّ َ اِلمو ِال واِلنف ِس والثمر ِات ۗ وب ِش ِر الص ِاب ِرين - َّ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ْ ال ِذين ِإذا أصابتهم م ِصيبة قالوا ِإنا ِ َِّلل و ِإنا ِإلي ِه َ ُ َ ُ ََٰ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ر ِاجعون - أول ِئك علي ِهم صلوات ِمن ر ِب ِهم ورحمة ۖ َ ُ ََٰ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ َ وأول ِئك هم اْل ْهتدون Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesungguhnya kita adalah milik Allah dan KepadaNya lah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157).

82

Kemudian dalam hadits shahih Ibnu Majah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َح َّدثنا أ ُبو َبكر ْب ُن أبي ش ْي َبة َح َّدثنا َيز ُيد ْب ُن َه ُارون ِ ِ ِ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ َ ُّ َ ْ َ َ ْ أنبأنا عبد اْل ِل ِك بن قدامة الجم ِحي عن أ ِب ِيه عن ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ عمر ب ِن أ ِبي سلمة عن أ ِم س لمة أن أبا سلمة حدثها َ َّ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ أنه س ِمع رسول ِاَّلل صلى اَّلل علي ِه وسلم يقول م ا ْ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َّ ُ ِمن مس ِل ٍم يصاب ِبم ِصيب ٍة فيفزع ِإلى ما أم راَّلل ِب ِه ْ َ ْ َّ َّ َ َّ َ ْ َ ُ َ َّ ُ َّ ْ َ َ ِمن قو ِل ِه ِإنا ِ َِّلل و ِإنا ِإلي ِه ر ِاجعون الله م ِعندك ْ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َّ احتسبت م ِصيب ِتي فأجر ِني ِفيها وع ِوض ِني ِمنها ِإَل َ َ ُ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ ْ َ آجره اَّلل عليها وعاضه خي ًرا ِمنها

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah memberitakan kepada kami Abdul Malik bin Qudamah Al Jumahi dari Bapaknya dari Umar bin Abu Salamah dari Ummu Salamah bahwa Abu Salamah menceritakan kepadanya, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah, kemudian bersegera kepada apa yang diperintahkan Allah berupa ucapan “(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, di sisi-Mu aku rela dengan musibah yang menimpaku, maka berilah aku pahala dan gantilah dengan yang lebih baik darinya”, melainkan Allah pasti

83

akan memberinya pahala dan menggantinya dengan yang lebih baik."5 Berdasarkan ayat dan hadits di atas dapat dipahami

bahwasanya Allah senantiasa selalu memberikan cobaan kepada umatNya. Kemudian Allah memerintahkan kepada umatnya untuk senatiasa bersabar dengan menyadari bahwa sesungguhnya adalah milik Allah dan semua akan kembali kepada-Nya. Dan bagi mereka umatnya yang sabar Allah senantiasa akan memberikan berkah, rahmat dan petunjuk serta pahala yang lebih baik bagi mereka. Sungguh, orang-orang yang sabar itu adalah orang yang mulia di hadapan Allah. Sabar dalam menghadapi cobaan merupakan salah satu ciri sikap yang dimiliki orang seorang mukmin. Sebagai seorang yang beriman, umat muslim harus memiliki sikap seperti ini.

3. Scene 3

Pada scene ini terdapat adegan saat percakapan antara Rini dan Hendra (anak Pak Ustadz). Hendra tengah menceritakan beberapa kejadian yang dialaminya pada saat dan setelah pemakaman Ibunda Rini.

Tabel 4.3

Visual Dialog Type of Shot Hendra: Long shot, “Waktu pengambilan pekebumian gambar dari jarak

5 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini Ibnu Majah, Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah. (Jakarta: Almahira, 2013). h. 776.

84

ibumu, aku jauh menampilkan melihat objek dan latar sesuatu.” belakang yang Rini: “Apa?” tampak jelas.

Henda: “Aku Dengan latar melihat belakang hutan Perempuan.” dan pepohonan. Rini: “Siapa?” Hendra: “Tadinya aku

kira salah satu penduduk. Malamnya aku kembali ke kuburan ibumu, untuk melihat kalau- kalau ada perempuan itu lagi. Tapi, tidak apa-apa. Dan akhirnya

apa yang kutakutkan Long shot, terjadi. pengambilan Beberapa hari gambar dari jarak kemudian aku jauh menampilkan lihat rumah objek dan latar kalian, aku belakang yang melihatnya.” tampak jelas. Rini: “Seperti Dengan latar apa belakang sebuah wajahnya?” rumah. Hendra: “Mirip ibumu.” Two shot, teknik Rini: “Maksud pengambilan Kau, mirip gambar dua objek. ibuku tapi Menampilkan bukan ibuku?” adegan dua objek

85

Hendra: sedang “Menurutku, berinteraksi. Bukan Manusia." Rini: “Jadi,

menurutmu itu apa?” Two shot, teknik Hendra: “Roh pengambilan jahat yang gambar dua objek. sudah lama Menampilkan tinggal dalam adegan dua objek badan manusia. sedang Biasanya berinteraksi. mewujudkan dirinya seperti manusia yang dia tinggali.” Rini: “Kau itu anak Ustadz, tapi percaya takhayul.” Hendra: “Bapakku Ustadz, kalo aku lebih terbuka untuk teori-teori lain.”

a. Denotasi

Pada gambar pertama menampilkan percakapan antara Hendra dan Rini sambil berjalan, Hendra menceritakan jika ia seringkali melihat sosok yang mirip dengan mendiang ibunda Rini, baik pada saat prosesi pemakamannya maupun setelahnya. Pada gambar kedua

86

dan ketiga tampak Hendra sedang menengok ke arah jendela dan ia bercerita kepada Rini bahwa ia melihat lagi sosok tersebut. Dengan ekspresi wajah yang sedikit bingung Rini mencoba meyakini apa yang dikatakan Hendra. Lalu Hendra menjelaskan jika sosok itu bukanlah mendiang ibunda Rini, tetapi makhluk lain yang mencoba menyerupai sosoknya. Rini sempat meragukan perkataan Hendra, namun Hendra tetap bersikeras meyakinkannya.

b. Konotasi

Hendra yang terlihat memiliki rasa simpati terhadap Rini dan keluarganya menceritakan beberapa kejadian yang ia alami pasca ikut serta dalam prosesi pemakaman mendiang Ibunda Rini. Hendra bercerita jika kerap kali ia sering melihat sosok wanita yang menyerupai mendiang Ibu Mawarni, ibunda dari Rini. Rini pun sebenarnya tampak tidak begitu yakin bahwa itu adalah sosok atau pun arwah ibunya. Hendra pun mencoba menjelaskan pada Rini bahwa itu bukanlah sosok manusia melainkan ada roh jahat yang coba menyerupai sosok orang yang sudah meninggal. Hal ini menandakan bahwa ada makhluk lain selain manusia yang turut diciptakan di alam semesta ini dan makhluk tersebut memiliki kemampuan untuk menyerupai sosok manusia.

c. Mitos Roh jahat yang dimaksud ialah jin atau syaitan. Jin atau syaitan merupakan salah satu makhluk ghaib yang

87

bersifat hawa (udara) atau api. Jin merupakan makhluk ciptaan Allah yakni sejenis ruh yang berakal, berkehendak dan mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah) sebagaimana bentuk materi dari manusia akan tetapi luput dari jangkauan indera atau tidak dapat terlihat sebagaimana keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya dan mereka mampu memiliki kemampuan untuk tampil dalam beberapa bentuk..6 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ والجان خلقناه ِمن قبل ِمن ن ِار السم ِوم

Artinya: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Q.S. Al Hijr (15) : 26-27).

َ َ َ َ ْ ُ ْ َّ َ ْ ْ َ َّ َ ْ ُ ُ وما خلقت ال ِجن و ِاْل نس ِإَل ِليعبدو ِن Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Ad-Dzariyat (51) : 56).

َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ ُ َ َ َ ْ وأنه كان ِرجال ِمن ِاْل ن ِس يعوذون ِب ِرج ٍال ِمن ال ِج ِن َ َ ُ َ ً فز ُادوه ْم َرهقا Artinya : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki- laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Q.S. Al-Jin (72) : 6).

6 Sayid Sabiq, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman. (Bandung: Diponegoro, 2010). h. 58

88

َ َ َّ َّ َّ ُ َ َ َّ ُ َ ََٰ َ ُ َّ َ َ َ َ ً وأنا ِمنا الص ِالحون و ِمنا دون ذ ِلك ۖ كنا طر ِائق ِقددا

Artinya : “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang- orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda” (Q.S. Al-Jin (72) : 11).

Kemudian diterangkan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan Al-Bukhari, jika jin/syaitan memiliki kemampuan untuk menyerupai manusia. َ َّ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ ُ َ ْ حدثنا أبو معم ٍر حدثنا عبد الوا ِر ِث حدثنا يونس عن ُ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ حمي ِد ب ِن ِهَل ٍل عن أ ِبي ص ِال ٍح عن أ ِبي س ِع ٍيد قال قال َّ ُّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ الن ِبي صلى اَّلل علي ِه وسلم ِإذا مر بين يدي أح ِدكم َ ْ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ش يء وهو يص ِل ي فليمنعه ف ِإن أبى فليمنعه ف ِإن أبى َ ُ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ فليق ِاتله ف ِإنما هو شيطان وقال عثمان بن الهيث ِم َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ حدثنا عوف عن محم ِد ب ِن ِس ِيرين عن أ ِب هريرة ر ِض ي َّ ُ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ اَّلل عنه قال : وكل ِني رسول ِاَّلل صلى اَّلل يعلي ِه وس لم ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ِب ِحف ِظ زك ِاة رمضان فأت ِاني ٍآت فجعل يحثو ِمن َّ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ُ َّ َ َّ الطع ِام فأخذته فقلت ِلرفعنك ِإلى رسو ِل ِاَّلل صلى َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ اَّلل علي ِه وسلم فقص الح ِديث فقال ِإذا أويت ِإلى َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ِف ر ِاشك فاقرأ آية الكر ِس يِ لن يزال معك ِمن ِاَّلل َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َ َ َّ ُّ ح ِافظ وَل يقربك شيطان حتى تص ِبح وقال الن ِبي َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ صلى اَّلل علي ِه وسلم صدقك وهو كذوب ذاك َ َ ش ْيط ان . Artinya: Telah bercerita kepada kami Abu Ma'mar, telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits telah bercerita kepada kami Yunus dari Humaid bin Hilal dari Abu Shalih dari

89

Abu Sa'id berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ada seseorang lewat di hadapan salah seorang dari kalian yang sedang shalat, hendaklah dicegahnya. Jika tidak mau dicegahnya lagi dan jika tetap

tidak mau, maka perangilah karena dia adalah syetan". Dan 'Utsman bin Al Haitsam berkata telah bercerita kepada kami 'Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menugasiku menjaga harta zakat Ramadhan. Tiba-tiba seseorang datang kepadaku dan dia hendak menyiduk makanan. Aku pun menyergapnya dan berkata, ‘Sungguh aku akan membawamu menghadap Rasulullah shallahu alaihi wassalam’ -Hadits ini diringkas- Abu Hurairah berkata, “Kemudian orang itu berkata padaku, ‘Bila kamu beranjak pergi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.’ Nabi shalalahu alaihi wassalam bersabda, ‘Apa yang dia sampaikan itu benar. Padahal sebenarnya dia seorang pendusta. Dia adalah setan.7

Berdasarkan ayat-ayat beserta hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa kita harus meyakini jika di alam semesta ini ada makhluk lain yang telah Allah ciptakan selain manusia, yaitu jin. Kehidupan jin memiliki kesamaan dengan kehidupan manusia dan memiliki tugas yang sama, yakni senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pun dengan bentuk, jenis dan tabiatnya, ada jin laki-laki adapula perempuan serta ada jin yang beriman adapula yang kafir. Perbedaannya ialah wujudnya tidak bisa dilihat oleh indera manusia dan

7 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1. h. 766-767.

90

memiliki kemampuan untuk menyerupai makhluk lainnya, termasuk menyerupai manusia. 4. Scene 4

Pada scene ini terdapat adegan saat Pak Ustadz mendatangi rumah Rini atas permintaannya karena Rini hendak meminta pertolongan karena merasa tidak tenang setelah ia melihat penampakan arwah sang nenek yang telah meninggal. Kemudian Pak Ustadz memeriksa keadaan rumah tersebut dan memberikan beberapa nasihat kepada Rini dan adiknya.

Tabel 4.4

Visual Dialog Type of Shot Long shot, Pak Ustadz: pengambilan “Kamu yakin gambar dari jarak melihat dengan jauh menampilkan

jelas?” objek dan latar Rini: “Yakin belakang yang Ustadz.” tampak jelas. Pak Ustadz: Dengan latar “Nenek?” belakang sebuah Rini: Nenek. ruangan.

(tidak ada Medium close-up dialog) (MCU), Pak Ustadz pengambilan memeriksa gambar dengan setiap ruangan jarak dari batas rumah keluarga kepala hingga Rini. bagian atas dada.

91

Pak Ustadz: Long shot, “Orang mati itu pengambilan tidak gambar dari jarak

mengganggu. jauh menampilkan Biasanya itu objek dan latar makhluk lain belakang yang yang mencoba tampak jelas. menyerupai

orang-orang yang kalian

kenal, agar kalian terpecah belah.” Rini: “Tapi sekarang

bagaimana Ustadz? Sudah Aman?” Pak Ustadz: “Saya hanya

bisa berdoa dan minta pertolongan kepada Allah, agar kalian tidak diganggu lagi.”

Rini: “Terima kasih banyak

Ustadz.” Pak Ustadz: “Kalian sholat Group shot, kan?” pengambilan Rini: “mmm… gambar dengan tidak Ustadz.” memperlihatkan Pak Ustadz: objek lebih dari “Tapi kalian tiga orang. bisa sholat?” Rini: “Bisa.”

92

Pak Ustadz: “Ya sholatlah! Sholatlah dengan

khusyuk, ikhlas dan tulus kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena semua makhluk takut kepada Allah. Kalau sholat kalian tidak khusyuk, kalian akan mudah diganggu.”

a. Denotasi

Pada gambar pertama tampak pak Ustadz sedang mencoba memastikan jika Rini benar-benar melihat penampakan sosok yang mirip dengan sang nenek yang telah meninggal. Pada gambar kedua tampak pak ustadz tengah memeriksa satu per satu ruangan yang ada di rumah Rini. Pada gambar ketiga seraya berjalan menuruni tangga Pak Ustadz menjelaskan kepada Rini bahwa orang yang telah meninggal dunia tidak akan bangkit dan mengganggu manusia yang masih hidup. Biasanya itu adalah makhluk lain yang bersifat ghaib, yang mencoba menyerupai orang- orang yang kita kenali yang berupaya untuk menganggu dan menyesatkan manusia. Lalu Rini mencoba

93

menanyakan lagi keadaan rumahnya dan sambil berjalan Pak Ustadz mengatakan jika menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Allah dan senantias meminta perlindungan-Nya. Rini pun berterima kasih atas bantuan Pak Ustadz. Pada gambar keempat tampak Pak Ustadz menegur Rini dan adiknya terkait ketaatan mereka dalam melaksanakan ibadah shalat. Rini pun mengatakan bahwa sudah lama ia tidak menjalankan shalat. Lantas Pak Ustadz pun menasihati Rini dan adiknya untuk melaksanakan ibadah shalat dan meminta perlindungan kepada Allah agar keluarga mereka tidak kembali diganggu oleh makhluk- makhluk ghaib.

b. Konotasi

Pak Ustadz datang dan memeriksa keadaan rumah Rini yang sering diganggu oleh sosok yang mirip dengan mendiang neneknya. Kemudian Pak Ustadz memberi tahu Rini jika arwah orang yang sudah meninggal tidak akan menganggu melainkan itu adalah sosok makhluk lain atau bisa disebut jin/syaitan yang bisa menyerupai orang yang sudah mati yang datang untuk mengganggu manusia. Hal ini menjelaskan jika jin/syaitan memiliki kemampuan untuk menyerupai manusia dalam upayanya mengganggu dan menyesatkan manusia, terutama mereka yang lalai atau tidak taat dalam beribadah. Kemudian Pak Ustadz memberikan nasihat agar Rini senantiasa melaksanakan sholat dengan khusyuk untuk meminta perlindungan

94

kepada Allah, karena pada hakikatnya semua makhluk takut pada Allah Sang Maha Pencipta, maka dengan sholat niscaya Rini dan keluarganya akan dilindungi. Hal ini menandakan bahwa sebagai umat Islam, kita wajib melaksanakan sholat dan meminta perlindungan semata- mata hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

c. Mitos

Orang yang sudah meninggal dunia sesungguhnya tidak akan bangkit kembali dan tidak akan mengganggu ataupun menghantui manusia atau orang yang masih hidup. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ حت َٰى ِإذا جاء أحدهم اْل وت قال ر ِب ار ِجعو ِن - لع ِل ي َ ْ َ ُ َ ً َ َ َ ْ ُ َ َّ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ َ أعمل ص ِالحا ِفيما تركت ۚ كَل ۚ ِإنها ك ِلمة هو ق ِائلها ۖ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ و ِمن ور ِائ ِهم برزخ ِإل َٰى يو ِم يبعثون . Artinya: “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (Q.S. Al Mu’minun (23) : 99-100).

َ َ َ َّ َ ُ ُ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ وقال ال ِذين أوتوا ال ِعلم و ِاْليمان لقد ل ِبثتم ِفي َ َّ َ َ ْ ْ َ ْ َ ََٰ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ََٰ َّ ُ ْ ِكت ِاب ِاَّلل ِإل َٰى يو ِم البع ِث ۖ فه ذا يوم البع ِث ول ِكنكم ُ ْ ُ َ َ َ َ كنت ْم َل ت ْعل ُمون

95

Artinya: “Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka

inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)”.” (Q.S. Ar Rum (30) : 56). Dari ayat di atas dapat dipahami secara yakin bahwa sesungguhnya orang yang telah mati tidak akan pernah bangkit lagi dan sudah tentu tidak mungkin mengganggu manusia yang masih hidup. Yang sebenarnya mampu untuk menganggu dan menakuti manusia ialah jin atau syaitan yang telah masuk ke dalam diri manusia dan melakukan tipu daya. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: َ َّ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُّ ْ َ َ حدثنا أبو اليم ِان أخبرنا شعيب عن الزه ِريِ قال َ ْ َ َ َ ُّ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َ ْ ُ َ َ َّ َ َّ َ أخبر ِني ع ِلي بن الحسي ِن ر ِض ي اَّلل عنهما أن ص ِفية َ ْ َ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ ْ زو ج الن ِبيِ صلى اَّلل علي ِه وسلم أخبرته أنها جاءت َ َ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ ُ ِإلى رسو ِل ِاَّلل صلى اَّلل علي ِه وسلم تزوره ِفي ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ اع ِتك ِاف ِه ِفي اْل س ِج ِد ِفي العش ِر اِلو ِاخ ِر ِمن رمضان َ َ َ َّ َ ْ ْ َ ُ َ َ ً ُ َّ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ َ َّ ُّ فتحدثت ِعنده ساعة ثم قامت تنق ِلب فقام الن ِبي َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َ ْ صلى اَّلل علي ِه وسلم معها يق ِلبها حتى ِإذا بلغت َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ْ باب اْل س ِج ِد ِعند ب ِاب أ ِم سلمة مر رجَل ِن ِمن ْ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ اِلنص ِار فسلما على رسو ِل ِاَّلل صلى اَّلل علي ِه وسل م َ َ َ َ ُ َ َّ ُّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ َ فقال لهما الن ِبي صلى اَّلل علي ِه وسلم على ِرس ِلكما َّ َ َ َ َّ ُ ْ ُ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ ِإنما ِهي ص ِفية ِبنت حييٍ فقاَل سبحان ِاَّلل يا رسول َّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ ُّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ ِاَّلل وكبر علي ِهما فقال الن ِبي صلى اَّلل علي ِه َ َ َّ َ َّ َّ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ْ ْ َ َ ْ َ َ َّ وسلم ِإن الشي طان يبلغ ِمن ِاْل نس ِان مبلغ الد ِم َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ُ َ َ ْ ً و ِإنِ ي خ ِشيت أن يق ِذف ِفي قل ِوبكما شيئا

96

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az-Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Ali bin a-Husain radliallahu 'anhuma bahwa Shafiyah isteri Nabi shallallahu

'alaihi wasallam mengabarkan kepadanya bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam masa-masa i'tikaf Beliau di masjid pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dia berbicara sejenak dengan Beliau lalu dia berdiri untuk pulang. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun berdiri untuk mengantarnya hingga ketika sampai di pintu masjid yang berhadapan dengan pintu rumah Ummu Salamah, ada dua orang dari kaum Anshar yang lewat lalu keduanya memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada keduanya: "Kalian tenang saja. Sungguh wanita ini adalah Shafiyah binti Huyay". Maka keduanya berkata: "Maha suci Allah, wahai Rasulullah". Kejadian ini menjadikan berat bagi keduanya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Sesungguhnya setan itu mengalir pada diri manusia melalui aliran darah. Sungguh aku khawatir setan itu melesatkan keburukan ke dalam hati kalian.8 Sementara itu, untuk menghindari atau pun menangkal gangguan syaitan/jin, kita wajib meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah dan salah satunya adalah melaksanakan shalat. Shalat akan membawa kita merasa lebih dekat dengan Allah dan senantiasa Allah akan menolong dan melindungi umatnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

8 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1, h. 768.

97

َ ْ َ ُ َّ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ واست ِعينوا ِبالصب ِر والصَل ِة ۚ و ِإنها لك ِبيرة ِإَل على ْ َ َ َّ َ َ ُ ُّ َ َ َّ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ ْ الخ ِاش ِعين - ال ِذين يظنون أنهم مَلقو ر ِب ِهم وأنهم َ ْ ُ َ إلي ِه َراجعون ِ ِ Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S. Al Baqarah (2) : 45-46). َّ َ َ َّ ُ َ ََٰ َ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ َ ِإن ِني أنا اَّلل َل ِإل ه ِإَل أنا فاعبد ِني وأ ِق ِم الصَلة ْ ِل ِذك ِري Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Q.S. Taha (20) : 14).

ْ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ اتل ما أ ِوحي ِإليك ِمن ال ِك ت ِاب وأ ِق ِم الصَلة ۖ ِإن َّ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ الصَلة تن َٰهَى ع ِن الفحش ِاء واْل نك ِر Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (Q.S. Al Ankabut (29) : 45) Berdasarkan ayat-ayat di atas dapat dipahami jika sebaik-baik meminta pertolongan dan perlindungan ialah meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala yakni dengan melaksanakan shalat. Dengan mendirikan shalat niscaya kita akan merasa dekat dengan Allah sehingga merasa terlindungi juga dapat tercegah dari perbuatan keji dan

98

munkar. Maka dari itu, wajib hukumnya bagi umat Islam untuk mendirikan shalat.

5. Scene 5

Pada scene ini terdapat adegan saat Rini tengah melaksanakan sholat pada malam hari. Namun pada saat melaksanakan sholat tampak terlihat sesosok makhluk yang muncul dibelakangnya.

Tabel 4.5

Visual Dialog Type of Shot Close-up, (tidak ada pengambilan dialog) gambar dengan jarak dari batas

kepala hingga bagian bawah leher, sehingga memberi gambaran objek secara jelas.

(tidak ada Medium close-up dialog) (MCU), terlihat sesosok pengambilan berwujud gambar dengan perempuan di jarak dari batas balik jendela kepala hingga dan wajah Rini bagian atas dada. pun terlihat Memiliki fungsi sedikit gelisah. untuk

menegaskan profil

seseorang.

99

(tidak ada Medium close-up dialog) (MCU), Pada akhir pengambilan

sholat, terlihat gambar dengan sesosok jarak dari batas berwujud kepala hingga perempuan bagian atas dada. kembali Memiliki fungsi muncul di untuk belakang Rini. menegaskan profil seseorang.

(tidak ada Big close-up dialog) (BCU), Rini pun pengambilan menyelesaikan gambar dari batas sholat. kepala hingga dagu. Menampilkan ekpresi wajah Rini yang gelisah

Mid-shot, gambar (tidak ada diambil dari batas dialog) kepala hingga Sesaat setelah perut bagian Rini selesai bawah sehingga sholat, secara menampilkan tiba-tiba seseorang dengan muncul sosok sosoknya. perempuan di depannya. Sontak ia pun terkejut dan

berteriak ketakutan.

100

(tidak ada Close-up, dialog) pengambilan Terlihat sosok gambar dengan hantu jarak dari batas kepala hingga perempuan yang bagian bawah leher. menyeramkan Memperlihatkan mencoba ekspresi wajah menghampiri yang dan menyeramkan mengganggu dan ketakutan. Rini. Ia pun semakin ketakutan dengan berteriak dan terus berupaya keras untuk melarikan diri.

a. Denotasi

Pada gambar pertama terlihat Rini sedang melaksanakan sholat. Pada gambar kedua terlihat sesosok berwujud perempuan di balik jendela dan tampak raut wajah Rini menunjukkan perasaan tidak tenang. Pada gambar ketiga terlihat sesosok berwujud perempuan itu kembali muncul di belakang Rini yang sedang sholat. Pada gambar keempat, kelima dan keenam terlihat Rini tengah mengakhiri sholatnya namun terpancar rasa takut, tidak tenang dan gelisah dari raut wajahnya hingga akhirnya pada gambar ketujuh muncul sosok perempuan yang menyeramkan dan pada gambar kedelapan Rini terlihat

101

terkejut berteriak ketakutan. Pada gambar kesembilan sosok yang perempuan yang menyeramkan itu mencoba menghampiri dan mengganggu Rini kemudian pada gambar terakhir Rini yang sedang ketakutan terus berteriak dan berusaha untuk menyelamatkan diri.

b. Konotasi

Rini melaksanakan sholat pada malam hari guna meminta perlindungan agar tidak diganggu dan dihantui lagi oleh makhluk yang sering menampakkan diri seperti keluarganya yang telah meninggal. Namun pada saat melaksanakan sholat tampak Rini pun masih merasakan cemas dan takut kemudian muncul sosok makhluk yang dianggap hantu. Tampak Rini melaksanakan ibadah shalat dengan perasaan was-was atau tidak tenang, hingga akhirnya sosok hantu tersebut berhasil mengganggu Rini dan tetap membuatnya ketakutan. Hal ini menandakan jika jin/syaitan memang selalu berupaya untuk mengganggu manusia bahkan saat sedang melaksanakan ibadah, terutama jika ia tidak khusyuk dalam melaksanakan ibadahnya. Syaitan akan dengan mudah datang dan mempengaruhi manusia agar ia lalai dalam beribadah kepada Allah.

c. Mitos

Syaitan/Iblis senantiasa terus berupaya menghalangi- halangi dan menggoda manusia dalam memenuhi atau

102

menjalankan perintah Allah. Mereka bisa menganggu dan menggoda manusia dalam keadaan apa pun bahkan dalam keadaan sedang menjalankan ibadah sekalipun. Hal ini dilakukannya agar senantiasa manusia lalai dalam menjalankan perintah Allah. Firman Allah dalam Al Qur’an: َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ قال ف ِبما أغويت ِني ِل قعدن لهم ِصراطك اْل ست ِقيم ُ َّ َ َ َّ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ - ثم َل ِتينهم ِمن بي ِن أي ِد ِيهم و ِمن خل ِف ِهم وعن َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ أيم ِان ِهم وعن شم ِائ ِل ِهم ۖ وَل ت ِجد أكثرهم ش ِاك ِرين Artinya: Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Q.S. Al A’raf (7) : 17). Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami jika syaitan/iblis akan tetap berupaya untuk menggoda dan menyesatkan manusia dengan cara apapun agar manusia senantiasa lalai dan tidak menaati segala yang Allah perintahkan. Namun sebenarnya, godaan dari syaitan/iblis bisa saja dicegah jika kita mampu dengan tulus dan ikhlas senantiasa meminta perlindungan hanya kepada Allah dan di dalam hati, kita sungguh-sungguh meyakini bahwa tidak ada yang patut ditakuti kecuali Allah. Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman :

103

َ َّ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ َّ ُ و ِإما ينزغنك ِمن الشيط ِان نزغ فاست ِعذ ِب ِاَّلل ۚ ِإن ه َ َ س ِميع ع ِليم Artinya: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan

maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al A’raf (7) : 200).

َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ َ وقل ر ِب أعوذ ِبك ِمن همز ِات الشي ِاط ِين - وأعوذ ِبك َ َ ْ َ ْ ُ ُ ر ِب أن يحضرو ِن

Artinya: Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku". (Q.S. Al Mu’minun (23) : 97-98). Berdasarkan pada beberapa ayat di atas dapat disimpulkan bahwa jika kita merasa diri kita telah mendapatkan gangguan dari jin, iblis/syaitan, maka kita diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’la. Karena sesungguhnya Allah adalah sebaik-sebaik pelindung.

6. Scene 6

Dalam scene ini terdapat adegan percakapan antara Rini, Tony dan Hendra yang sedang membicarakan apa yang ia alami semalam. Adegan ini terjadi saat Rini dan adik-adiknya sedang berada di rumah Pak Ustadz untuk meminta bantuan dan perlindungan.

104

Tabel 4.9

Visual Dialog Type of Shot Close-up, Rini: pengambilan “Seharusnya kita gak lari gambar dengan

dari rumah. jarak dari batas Kalau memang kepala hingga itu Ibu, kita bilang sama dia bagian bawah leher. supaya gak Memperlihatkan ganggu kita lagi.” ekspresi wajah Tony: “Itu Rini yang cemas bukan Ibu.” dan ekspresi

wajah Tony yang

datar.

Three shot, teknik Rini: “Jin?” Hendra: “Ada pengambilan makhluk yang gambar tiga objek. lebih kuat dari manusia atau Menunjukkan tiga jin. Makhluk orang dengan dari awal zaman yang interaksi. sudah ada sebelum agama ada.” Rini: “Apa yang mereka mau dari manusia?” Hendra: “Memanen

105

jiwa manusia yang dia tanam.”

a. Denotasi

Pada gambar pertama terlihat Rini berbicara kepada adiknya, Tony bahwa tidak seharusnya mereka melarikan diri dari rumahnya. Lalu, Rini bermaksud ingin mencoba bernegosiasi dengan sosok yang kerap menghantuinya tersebut agar tidak menganggu keluarganya lagi. Pada gambar kedua tampak Tony dengan ekspresi wajah yang dingin dan dengan tatapan mata yang kosong mengatakan jika sosok hantu tersebut bukanlah ibunya. Pada gambar ketiga masih menampilkan Rini dan adiknya yang sedang berbincang dengan ekpresi wajah bingung ia berprasangka bahwa yang ia liat di rumahnya adalah sesosok jin. Lalu muncul Hendra dari belakang mereka dan menjelaskan bahwa sebenarnya ada makhluk lain yang telah diciptakan sejak awal zaman sebelum adanya agama dan mereka selalu berupaya untuk menganggu manusia.

b. Konotasi

Rini yang mulai merasa resah dan cemas atas semua kejadian menyeramkan yang kerap menimpanya berniat untuk mencoba untuk berkomunikasi dengan sosok yang dianggap mirip ibunya tersebut agar tidak mengganggu mereka lagi. Namun Tony menegaskan jika sosok itu

106

bukanlah ibunya. Ditambah lagi dengan penjelasan Hendra tentang adanya makhluk lain yang diciptakan dan memiliki kemampuan menyerupai sosok manusia yang dapat dikenali serta mereka berupaya untuk menganggu manusia. Hal ini menandakan jika di alam semesta ini ada makhluk lain yang Allah ciptakan sebelum bangsa manusia diciptakan.

c. Mitos

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan makhluk sebagai awal dari penciptaan kehidupan di alam semesta ini. Dalam kehidupan dunia, Allah telah menciptakan manusia untuk mengisi kehidupan di dalamnya. Namun, manusia bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan melainkan ada makhluk lain yang sebelumnya telah Allah ciptakan terlebih dahulu. Allah berfirman dalam Al Qur’an: َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ولقد خلقنا ِاْل نسان ِمن صلص ٍال ِمن حم ٍإ مسنو ٍن - َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ والجان خلقناه ِمن قبل ِمن ن ِار السم ِوم

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Q.S. Al Hijr (15) : 26-27). Berdasarkan ayat di atas, dapat diketahui bahwa Allah subhanahu wa ta’ala terlebih dahulu menciptakan jin dari api, kemudian Allah ciptakan manusia pertama di

107

muka bumi, yakni Nabiyullah Adam alaihissalam dari tanah liat. Kemudian setelah Nabi Adam diciptakan, semua makhluk yang telah Allah ciptakan diperintahkan untuk sujud kepada Adam, namun jin/iblis menolak karena ia merasa lebih hebat karena diciptakan dari api. Sejak itulah jin/iblis dilaknat oleh Allah karena sifat sombongnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َّ َ َّ ْ َ ُ ْ ُ َّ ُ ْ َ ْ َ َ َ ولقد خلقناكم ثم صورناكم ثم قلنا ِللمَل ِئك ِة ْ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ َّ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ اسجدوا َِلدم فسجدوا ِإَل ِإب ِليس لم يكن ِمن َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ الس ِاج ِدين - قال ما منعك أَل تسجد ِإذ أمرتك ۖ قال َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ أنا خير ِمنه خلقت ِني ِمن ن ٍار وخلقته ِمن ِط ٍين - قال َ ْ ْ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َّ َ فاه ِبط ِمنها فما يكون لك أن تتكبر ِفيها فاخرج ِإنك َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ ِمن الص ِاغ ِ رين - قال أن ِظر ِني ِإل َٰى يو ِم يبعثون - قال َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ْ ِإنك ِمن اْل نظ ِرين - قال ف ِبما أغويت ِني ِل قعدن لهم َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َّ َ َ َّ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ِصراطك اْل ست ِقيم - ثم َل ِتينهم ِمن بي ِن أي ِد ِيهم و ِمن َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ خل ِف ِهم وعن أيم ِان ِهم وعن شم ِائ ِل ِهم ۖ وَل ت ِجد أكثرهم َ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ً َ ْ ُ ً َ َ ْ َ َ َ ش ِاك ِرين - قال اخرج ِمنها مذءوما مدحورا ۖ ْل ن ت ِبعك ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ِمنهم ِلمَلن جهنم ِمنكم أجم ِعين

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya

108

menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya

kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (Q.S. Al A’raf (7) : 11-18).

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami jika jin/iblis menolak untuk sujud kepada Nabi Adam, karena ia merasa lebih baik karena diciptakan dari api. Karena sifat sombongnya itulah akhirnya Allah melaknat dan mengeluarkannya dari surga serta kelak ia akan mendapatkan hukuman di neraka selamanya. Iblis pun meminta untuk ditangguhkan usianya hingga hari kiamat tiba dan berjanji untuk senantiasa menghasut, menggoda dan menyesatkan keturunan Adam (manusia) dari jalan Allah agar kelak manusia itu akan menemaninya di neraka.

B. Makna Islam Film Pengabdi Setan Setelah melalui tahap analisis makna denotasi, konotasi dan mitos, peneliti telah menemukan beberapa adegan dalam film Pengabdi Setan yang di dalamnya terkandung makna Islam.

109

Makna Islam tersebut terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para pemainnya dalam menjalankan ajaran-ajaran pokok agama Islam di antaranya:

1. Akidah Makna ajaran akidah Islam dalam film ini ialah percaya atau beriman terhadap keberadaan jin/syaitan. Hal ini terdapat pada adegan ketika Hendra sedang berbincang bersama Rini dan menceritakan bahwa Hendra sering melihat sosok perempuan yang mirip dengan almarhumah Ibunda dari Rini pada saat dan setelah pemakamannya. Di situ Hendra menjelaskan bahwa sebenarnya sosok tersebut bukanlah arwah dari Ibunda Rini melainkan ada makhluk lain di alam semesta ini yang tidak terlihat oleh mata manusia dan memiliki kemampuan untuk menyerupai manusia. Hal serupa juga terdapat di dalam adegan ketika Rini meminta tolong kepada Pak Ustadz untuk memeriksa rumahnya karena ia merasa diganggu dan didatangi oleh sosok yang mirip dengan neneknya yang baru saja meninggal. Pak Ustadz menjelaskan kepada Rini bahwa itu adalah jin, sama halnya dengan yang dijelaskan sebelumnya oleh Hendra. Jin/syaitan memang merupakan makhluk ghaib atau makhluk ciptaan Allah yang tidak dapat dilihat oleh indera manusia, namun mereka benar-benar ada dan diciptakan hidup berdampingan dengan kehidupan manusia, memiliki tugas dan beban yang sama dengan manusia, namun

110

memiliki tabiat untuk senantiasa mengganggu dan menyesatkan manusia, seperti yang digambarkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an:

َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ والجان خلقناه ِمن قبل ِمن ن ِار السم ِوم

Artinya: Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Q.S. Al Hijr (15) : 27). َّ ُ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ُ ْ ِإنه يراكم هو وق ِبيله ِمن حيث َل ترونهم

Artinya: Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (Q.S. Al A’raf (7) : 27).

َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ ُ َ َ َ ْ وأنه كان ِرجال ِمن ِاْل ن ِس يعوذون ِب ِرج ٍال ِمن ال ِج ِن َ َ ُ َ ً فز ُادوه ْم َرهقا Artinya : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki- laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Q.S. Al-Jin (72) : 6).

َ َ َّ َّ َّ ُ َ َ َّ ُ َ ََٰ َ ُ َّ َ َ َ َ ً وأنا ِمنا الص ِالحون و ِمنا دون ذ ِلك ۖ كنا طر ِائق ِقددا Artinya : “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang- orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda” (Q.S. Al-Jin (72) : 11).

َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ قال ف ِبما أغويت ِني ِل قعدن لهم ِصراط ك اْل ست ِقيم - ُ َّ َ َ َّ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ثم َل ِتينهم ِمن بي ِن أي ِد ِيهم و ِمن خل ِف ِهم وعن أيم ِان ِهم َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ وعن شم ِائ ِل ِهم ۖ وَل ت ِجد أكثرهم ش ِاك ِرين - قال اخرج

111

ْ َ َ ْ ُ ً َ ْ ُ ً َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ َ ِمنها مذءوما مدحورا ۖ ْل ن ت ِبعك ِمنهم ِلمَلن جه نم ْ ُ ْ َ ْ َ َ ِمنكم أجم ِعين Artinya: Iblis menjawab: "Karena Engkau telah

menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Q.S. Al A’raf (7) : 17). Beriman atau percaya terhadap hal ghaib merupakan salah satu asas dari akidah Islam, bahkan sikap ghaib adalah sifat utama yang dimiliki oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Jin adalah termasuk makhluk Allah yang memiliki sifat ghaib dan kita sebagai umat muslim wajib meyakini keberadaan mereka beserta sifatnya sebagai salah satu syarat keimanan. Beriman kepada hal ghaib merupakan salah satu bentuk ketaqwaan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ََٰ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ً ْ ُ َّ َ َّ َ الم. ذ ِلك ال ِكتاب َل َريب ِف ِيه هدى ِللمت ِقين . ال ِذين ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ يؤ ِمنون ِبالغي ِب وي ِقيمون الصَلة و ِمما رزقناهم ُ ْ ُ َ ين ِفقون . Artinya: “Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S. Al Baqarah: 1-3). Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa mempercayai dan meyakini adanya hal yang ghaib di

112

dalam kehidupan alam semesta ini, merupakan suatu kewajiban bagi umat muslim dan merupakan salah satu bentuk ketaqwaan. Hal ini juga mencakup tentang kepercayaan adanya jin/syaitan yang juga bersifat ghaib beserta dengan sifat dan tabiatnya yang senantiasa selalu berupaya menggoda dan menyesatkan manusia. Namun akidah Islam pun mengajarkan jika kita mampu menangkal atau pun menghindari godaan syaitan dengan senantiasa secara yakin untuk meminta perlindungan kepada Allah, seperti yang sudah dijelaskan dalam Al Qur’an: َ َّ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ َّ ُ و ِإما ينزغنك ِمن الشيط ِان نزغ فاست ِعذ ِب ِاَّلل ۚ ِإنه َ َ س ِميع ع ِليم Artinya: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al A’raf (7) : 200).

َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ َ وقل ر ِب أعوذ ِبك ِمن همز ِات الشي ِاط ِين - وأعوذ ِبك َ َ ْ َ ْ ُ ُ ر ِب أن يحضرو ِن Artinya: Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku". (Q.S. Al Mu’minun (23) : 97-98). 2. Syariat Makna ajaran syariat Islam yang terkandung dalam film ini adalah kewajiban melaksanakan ibadah shalat, terdapat pada adegan ketika Pak Ustadz menasihati Rini

113

dan keluarganya untuk melaksanakan shalat sebagai bentuk perlindungan kepada Allah dan Rini melaksanakannya. Shalat merupakan ibadah yang utama bagi umat Islam. Hukum shalat bagi umat Islam ialah wajib dan pembeda antara kafir dan muslim, merupakan syarat untuk mencapai keselamatan dan merupakan penjaga iman seseorang. Allah subhanahu wa ta’ala telah menjelaskan kewajiban dan keutamaan shalat dalam Al Qur’an: َ َ ُ َّ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ وأ ِقيموا الصَلة وآتوا الزكاة ۚ وما تق ِد موا ِِلنف ِسكم ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َّ َّ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ِمن خي ٍر ت ِجدوه ِعند ِاَّلل ۗ ِإن اَّلل ِبما تعملون ب ِصير Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Baqarah (2) : 110).

َ ْ َ ُ َّ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ واست ِعينوا ِبالصب ِر والصَل ِة ۚ و ِإنها لك ِبيرة ِإَل على ْ َ َ َّ َ َ ُ ُّ َ َ َّ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ ْ الخ ِاش ِعين - ال ِذين يظنون أنهم مَلقو ر ِب ِهم وأنهم َ ْ َ ُ َ ِإلي ِه ر ِاجعون Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S. Al Baqarah (2) : 45-46).

ْ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ اتل ما أ ِوحي ِإليك ِمن ال ِكت ِاب وأ ِق ِم الصَلة ۖ ِإن َّ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ الصَلة تن َٰهَى ع ِن الفحش ِاء واْل نك ِر

114

Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (Q.S. Al Ankabut (29) :

45) Kemudian dalah sebuah hadits Rasulullah dijelaskan tentang keutamaan shalat:

ِ َح َّدث َنَا عُبَ يْ ُد َّاَّلل بْ ُن مُ َوسى قَ َال أَ ْخبَ َرََن َحنْظ َلَةُ ِ ِ ٍ بْ ُن أَِِ سُ ْفيَ َان عَ ْن ع ْكرِمَةَ بْ ِن َخ الد عَ ْن ابْ ِن عُ َم َر ِ ِ رَضي َّاَّللُ عَنْ هُ َما قَ َال قَ َال رَسُ ُول َّاَّلل صَلَّى َّاَّلل ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ِ َّ ُبن َي اْل ْسَل ُم َعلى خ ْمس ش َه َادة أن َل عَلَيْه َو َسلمَ ِ ِ ٍ ِ َ َ َّ َّ ُ َ َ َّ ُ َ َّ ً َ ُ ُ َّ َ َ َّ َ ِإله ِإَل اَّلل وأن محمدا رسول ِاَّلل و ِإق ِام الصَل ِة َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ و ِإيت ِاء الزك ِاة والح ِج وصو ِم رمضان . Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan, dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas lima pilar : syahadat bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan berpuasa Ramadhan. 9 Ayat dan hadits di atas telah menjelaskan keutamaan shalat bagi umat Islam. Dapat disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan dan bisa mendatangkan

9 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1, (Jakarta: Almahira cet. ke 2, 2013). h. 6.

115

pahala bagi mereka yang melaksanakannya. Sebaliknya, bagi mereka yang ingkar dengan meninggalkan shalat. Allah subhanahu wa ta’ala sudah jelas akan memberikan balasan yang buruk bagi orang yang menyia-nyiakan shalat, seperti yang telah dijelaskan dalam hadits dan ayat berikut. َ َّ َ َ َ ُ َ َّ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ ُ حدثنا أبو عم ٍار الحسين بن حري ٍث ويوسف بن َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ُ َ َ ْ ِعيس ى قاَل حدثنا الفض ُل بن موس ى ع ن ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َ َّ الحسي ِن ب ِن و ِاق ٍد قال ح و حدثنا أبو عم ٍار ْ ُ ْ ُ ُ ُ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ الح َسين ْبن ح َر ْي ٍث َو َمح ُمود ْبن غ ْيَلن قاَل َ َّ َ َ َ ُّ ْ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ حدثنا ع ِلي بن الحسي ِن ب ِن و ِاق ٍد عن أ ِب ِيه قال ح َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َّ ُّ و حدثنا محمد بن ع ِليِ ب ِن الحس ِن الش ِق ِيقي َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُّ ْ ُ ْ َ َ ومحمود بن غيَلن قاَل حدثنا ع ِلي بن الحس ِن ْ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َّ ْ ب ِن ش ِق ٍيق عن الحسي ِن ب ِن و ِاق ٍد عن عب ِد ِاَّلل ب ِن ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َّ ُ بريدة عن أ ِب ِيه قال قال رسول ِاَّلل صلى اَّلل َ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ ُ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ َ َ ْ علي ِه وسلم الع ْهد ال ِذي بيننا وب ينهم الصَلة فمن َ َ َ َ َ َ ت َرك َها فق ْد كف َر . Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Ammar al Husain bin Huraits dan Yusuf bin Isa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami al Fadhl bin Musa dari al Husain bin Waqid dia berkata. (Tahwil Sanad) Telah menceritakan kepada kami Abu Ammar al Husain bin Huraits dan Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin al Husain bin Waqid dari (bapaknya) dia berkata. (Tahwil Sanad) dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali bin al Hasan asy Syaqiqi dan Mahmud bin Ghailan keduanya

116

berkata, telah meriwayatkan kepada kami Ali bin al Hasan bin Syaqiq dari al Husain bin Waqid dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perjanjian antara kami dan

mereka (orang-orang munafik) adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka dia sungguh telah kafir.10

َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ما سلككم ِفي سقر - قالوا لم نك ِمن اْل ص ِل ين

Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (Q.S. Al Mudassir (74) : 42-43). Berdasarkan hadits dan ayat di atas, dapat dipahami jika seorang muslim dengan sengaja meninggalkan shalat, maka ia telah termasuk kepada kepada golongan kafir dan sudah pasti neraka adalah balasan yang tepat bagi mereka.

3. Akhlak

Makna ajaran akhlak Islam yang terkandung di dalam film Pengabdi Setan ialah sabar dalam menghadapi musibah, terdapat dalam adegan ketika Bapak menasihati Bondi yang masih merasa sedih atas meninggalnya sang Ibu. Dalam adegan tersebut Bapak memberi nasihat kepada Bondi agar tetap kuat dan senantiasa bersabar dalam

10 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tirmidzi. h. 868

117

menghadapi musibah yang dialami keluarga mereka. Sabar dalam menghadapi musibah merupakan sebuah akhlak terpuji dan senantiasa akan mendapatkan pahala dan keistimewaan di sisi Allah, seperti yang dijelaskan dalam firmanNya: َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ َّ ْ َ َّ َ َّ َّ َ يا أيها ال ِذين آمنوا است ِعينوا ِبالصب ِر والصَل ِة ۚ ِإن اَّلل َ َ َّ َ مع الص ِاب ِرين Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al Baqarah (2) : 153)

َ َ َ ْ ُ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ولنبلونكم ِبش ي ٍء ِمن الخو ِف والج ِوع ونق ٍص ِمن ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ َ َّ َ اِلمو ِال واِلنف ِس والثمر ِات ۗ وب ِش ِر الص ِاب ِرين - َّ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ْ ال ِذين ِإذا أصابتهم م ِصيبة قالوا ِإنا ِ َِّلل و ِإنا ِإلي ِه َ ُ َ ُ ََٰ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ر ِاجعون - أول ِئ ك علي ِهم صلوات ِمن ر ِب ِهم ورحمة ۖ َ ُ ََٰ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ َ وأول ِئك هم اْل ْهتدون Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesungguhnya kita adalah milik Allah dan KepadaNya lah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al Baqarah (2) : 155-157).

118

Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Kualitas keberagaman justru ditentukan oleh nilai akhlak. Nilai akhlak menjadi suatu bentuk dari ketaqwaan manusia terhadap Allah subhanahu wa ta’ala apabila manusia melakukan akhlak yang baik dan sabar merupakan salah satunya.Sabar merupakan salah satu bentuk akhlak mahmudah (akhlak yang terpuji).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan dan analisis temuan pada bab sebelumnya, penyimpulan hasil penelitian pada skripsi ini mengacu pada fokus dan batasan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya dengan berdasarkan pada teori dan implementasinya pada objek penelitian. Peneliti telah menemukan enam scene yang mengandung makna Islam dalam film Pengabdi Setan yang disampaikan melalui tokoh-tokoh yang berperan dalam film tersebut. Hal tersebut tersaji dalam setiap adegan baik dalam bentuk dialog, perilaku, karakter serta kejadian yang terdapat pada film tersebut. Maka dari itu, peneliti telah memberikan kesimpulan dari penelitian ini di antaranya: 1. Makna denotasi yang telah ditemukan dalam keenam scene film tersebut diantaranya adalah penjelasan mengenai potongan-potongan gambar adegan yang menggambarkan jika agama Islam mengajarkan nilai akidah dalam hal mempercayai keberadaan makhluk ghaib, yakni jin/syaitan. Selanjutnya digambarkan bahwa Islam mengajarkan nilai syariat dalam hal melaksanakan ibadah shalat. Kemudian, digambarkan pula bahwa Islam mengajarkan akhlak terpuji dalam hal berperilaku sabar dalam menghadapi musibah.

119

120

2. Makna konotasi yang terdapat dalam film Pengabdi Setan ialah menjelaskan bagaimana agama Islam mengajarkan nilai akidah yaitu kewajiban mempercayai keberadaan makhluk ghaib, yakni jin/syaitan dengan segala macam sifat dan tabiatnya, di mana hal ini merupakan salah satu bentuk ketaqwaan dan dasar keimanan bagi seorang muslim. Selanjutnya dijelaskan bahwa Islam mengajarkan nilai syariat, yakni dengan melaksanakan ibadah shalat yang merupakan keutamaan dan kewajiban bagi umat Islam serta merupakan salah satu bentuk perlindungan dari segala bentuk perbuatan keji dan mungkar. Kemudian, Islam memberikan penjelasan mengenai nilai akhlak yakni dengan berperilaku sabar dalam menghadapi musibah, karena orang sabar memiliki keistimewaan di mata Allah. 3. Makna mitos yang terkandung dalam film Pengabdi Setan adalah bagaimana Islam memberikan pandangan melalui penjelasan Al Qur’an dan hadits mengenai penciptaan dan keberadaan makhluk ghaib, yakni jin/syaitan yang hidup berdampingan dengan kehidupan manusia. Selanjutnya tentang kewajiban umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat serta konsekuensi jika seorang muslim menyia- nyiakannya. Dan yang terakhir penjelasan mengenai keutamaan perilaku sabar dalam menghadapi musibah.

121

B. Saran

Melalui penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan saran untuk dijadikan bahan masukkan serta evaluasi untuk ke depannya.

Pertama, peneliti ingin menyampaikan saran kepada para sineas film agar terus meningkatkan lagi produksi film-film, terutama yang bergenre horor dengan menyisipkan nilai moral, etika, sosial dan religius yang mencerminkan kehidupan masyarakat. Tujuannya agar para penonton tidak hanya sekedar mendapatkan hiburan, tetapi juga pengetahuan. Di samping itu, hal tersebut diharapkan juga dapat merubah pandangan masyarakat terkait film horor yang kental dengan fantasi, menjadi sebuah film yang sedikit lebih rasional dan mengandung unsur edukasi. Hal ini, tentu bisa saja menjadikan sebuah tontonan yang berbeda dan lebih menarik bagi khalayak.

Selanjutnya, saran peneliti bagi masyarakat khususnya pecinta film, agar lebih kritis dan teliti dalam mengawasi peredaran film-film yang semakin banyak belakangan ini. Penonton harus lebih cerdas dalam menyerap serta menyaring pesan-pesan, baik pesan positif maupun negatif yang terkandung dalam sebuah tayangan film. Segala bentuk pesan yang disampaikan harus dicerna dan dipertimbangkan dengan baik, sehingga diharapkan mampu memberikan sebuah contoh untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-sehari.

DAFTAR PUSTAKA Buku:

An-Nadwi, Abdulhasan Ali Abdul Hayyi Al Hasani. Empat Sendi Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta, 1992. Anshari, Endang Saifuddin. Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta: Gema Insani, 2004. Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011. —. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011. Asmaran, As. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. at-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa. Ensiklopedia Hadits 6; Jami’ at-Tirmidzi. Jakarta: Almahira, 2013. Baskin, Askurifai. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006. Biran, Misbach Yusran. Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009. Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al. Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1. Jakarta: Almahira, 2013. Danesi, Marcel. Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003. Emzir. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

122

123

Hadzami, M. Syafi’i. Tauhid Adilah. Jakarta: Alwx Media Komputindo, 2010. Hammudah, Abdalati. Islam Suatu Kepastian. Jakarta: Media Dakwah, 2008.

Jam’annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-Agama. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2000. Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini Ibnu. Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah. Jakarta: Almahira, 2013. Muhaimin dkk. Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan. Jakarta: Kencana, 2005. Muzakki, Akhmad. Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama. Malang: UIN Malang Press, 2007. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press, 2005. Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis, 2008. Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016. Sabiq, Sayid. Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman. Bandung: Diponegoro, 2010. Smith, Huston. Agama-Agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008. Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. —. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Sumarno, Marselli. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia, 1996.

124

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Karya Ilmiah: Nurleli, Representasi Islam Dalam Film PK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Skripsi. Siti Aisyah, Representasi Islam Dalam Film Get Married 99% Muhrim. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Skripsi Abdul Haris Maulana, Representasi Nilai Keislaman dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Skripsi

Internet: https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdi_Setan_(film_2017) (diakses 4 April 2018). http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017#.WsRYmS5ubIU (diakses 4 April 2018). https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/24/062426110/pe ngabdi-setan-borong-4-penghargaan-di-iboma-2018 (diakses 4 April 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Arswendi_Nasution (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Ayu_Laksmi (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae (diakses 2 Juli, 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Dimas_Aditya (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Egi_Fedly (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Elly_D._Luthan (diakses 2 Juli 2018).

125

https://id.wikipedia.org/wiki/Endi_Arfian (diakses 2 Juli 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Gope_T._Samtani (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Anwar (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Nasar_Anuz (diakses 2 Juli 2018). https://www.dagelan.co/kenal-lebih-dekat-dengan-dengan- muhammad-adhiyat-aktor-cilik-pemeran-ian-di-film- horor-pengabdi-setan (diakses 2 Juli 2018). https://id.wikipedia.org/wiki/Tara_Basro (diakses 2 Juli 2018). https://kbbi.web.id/film (diakses 23 Mei 2018). http://bangka.tribunnews.com/2016/10/20/menguak-pesugihan- di-indonesia-ritual-sesat-berbayar-nyawa-yang-masih-ada- di-era-modern?page=all (diakses 11 Juni 2018).

LAMPIRAN

Poster Film Pengabdi Setan