PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA INOVASI TANAMAN KANGKUNG MENJADI MAKANAN “KIKUNG” (KIMCHI KANGKUNG) SEBAGAI AKULTURASI INDONESIA DAN KOREA DIBIDANG KULINER Bidang Kegiatan PKM Kewirausahaan

disusun oleh: Regina Dewi K. 1605907 Puti Anggia S 1606317 Vanesha Valerina A 1606654 Ajeng Meiwita N 1605988 Lia Amelia N. 1600613

PENDIDIKAN BAHASA KOREA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016

i

DAFTAR ISI

SURAT PENGESAHAN...... i DAFTAR ISI...... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Proposal...... 1 1.2 Latar Belakang Masalah…...... 1 1.3 Urgensi Kegiatan Usaha…...... 2 1.4 Peluang Usaha...... 2 1.5 Luaran yang Diharapkan…...... 3 1.6 Manfaat Kegiatan...... 3 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Prospek Pengembangan Usaha…...... 4 2.2 Analisis Ekonomi Usaha...... 4 2.3 Harga…...... 5 2.4 Tempat...... 5 BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pembuatan Kikung…...... 6 3.1.1 Proses Pembuatan Kikung…...... 6 3.2 Strategi Usaha…...... 8 3.2.1 Target Pasar...... 8 3.2.2 Strategi Penjualan…...... 8 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Analisis Biaya…...... 9 4.2 Anggaran Biaya…...... 9 4.3 Jadwal Kegiatan…...... 10 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas Lampiran 4. Gambar Desain Kemasan Lampiran 5. Surat Pernyatan Ketua Pelaksana

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Program

Inovasi Tanaman Kangkung Menjadi Makanan “Kikung” (Kimchi Kangkung) sebagai Akulturasi Indonesia dan Korea dibidang Kuliner 1.2 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya atau multi kultur hal ini memudahkan kebudayaan luar dapat diterima oleh masyrakat Indonesia dengan mudah. Budaya korea adalah salah satu budaya yang cukup banyak memberikan pengaruh kepada para remaja Indonesia. masuknya budaya korea di Indonesia ditandai dengan ditayangkannya salah satu drama “Dae Jang Geum” disalah satu tv swasta pada tahun 2005. Puncak dari masuknya kebudayaan Korea di Indonesia yaitu saat penayangan drama yang dibintangi oleh Lee Minho dan Goo HyeSun yang berjudul “Boys Before Flower”. Kebudayaan Korea semakin berkembang dari tahun ke tahun pengaruh ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tren gelombang budaya korea atau yang yang lebih dikenal dengan Korea Wave (Hallyu) ini telah menyebar ke beberapa belahan dunia lainnya seperti negara-negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika, Eropa. Di Indonesia Korean Wave ini menjadi tren dan banyak diminati dimulai dari musik,film/drama,fashion,pariwisata,hingga kuliner umumnya peminatnya adalah remaja hingga dewasa. Sebagai akibat dari masuknya kebudayaan Korea ke Indonesia bermunculan juga kelompok-kelompok penyanyi yang bergaya korea yang lebih sering disebut boyband dan girlband. Kelompok–kelompok penyanyi tersebut seperti Smash,Seven Icon,,XOIX,Hitz,super girlies dan sebagainya. Komunitas- komunitas penggemar budaya Korea pun semakin bermunculan terlebih di kota-kota besar seperti dan ,komunitas ini dinamai Korean Lovers atau K-popers. Kelompok-kelompok penggemar korea ini seringkali berkomunikasi dan menyapa satu sama lainnya melalui situs jejaring sosial seperti instagram,twitter,facebook dan lain sebagainya. Kesuksesan kebudayaan Korea bukan hanya dalam drama, musik, dan fashion, pengaruh budaya Korea Selatan juga merambah pada sektor kuliner. Di Indonesia saat ini sudah banyak restoran yang menyajikan menu makanan khas Korea Selatan yang diminati oleh masyarakat salah satunya adalah Kimchi. Kimchi adalah makanan yang terbuat dari sayuran yang difermentasikan dengan aneka macam bumbu dan biasanya memiliki rasa pedas dan asam. Sayuran yang biasanya paling sering digunakan untuk membuat kimchi adalah sawi, lobak, atau timun.

1

2

Sementara bumbu yang digunakan adalah cabai, jahe, bawang putih, bawang bombai, pasta udang, dan saus ikan. Selain sawi, lobak, dan timun yang bisa dijadikan Kimchi terdapat juga bisa dibuat dari tanaman kangkung. Kangkung adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makana. Kangkung mempunyai nama latin Ipomoea aqatica (untuk kangkung air), Ipomoea reptana (untuk kangkung darat)Kangkung banyak dijual di pasar- pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair Kangkung sendiri sudah tidak asing lagi dikonsumsi oleh masyarakt Indonesia dengan harganya yang murah dan banyak digandrungi oleh masyrakat Indonesia. Biasanya masyarakat Indonesia mengolah tanaman kangkung menjadi masakan seperti tumis kangkung. Seiring dengan perkembangan jaman, jalinan persahabatan antara Indonesia dan Korea semakin erat. Sehingga muncul banyak inovasi-inovasi baru maupun perpaduan dari kedua budaya negara tersebut industri film, drama dan musik. Untuk kembali memberikan inovasi baru yang lebih kreatif dan bermanfaat, kami memunculkan sebuah gagasan yang memadukan budaya antara Indonesia dan Korea dibidang kuliner. Yaitu “KIKUNG” (Kimchi Kangkung). Gagasan ini kami kemukakan dengan alasan untuk menciptakan peluang baru usaha di Indonesia dan mengajak masyarakat Indonesia dari anak kecil hingga dewasa untuk kembali menyukai makanan sehat berbahan dasar sayur serta menjadi pelopor akulturasi dibidang kuliner Indonesia-Korea.

1.3 Urgensi Kegiatan Usaha Indonesia hingga kini masih memiliki tingkat kesehatan yang rendah. Masih banyak masyarakat khususnya di daerah perbatasan Indonesia yang kesulitan dalam mendapatkan dan menkonsumsi makanan sehat. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang buruk dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menkonsumsi makanan yang sehat. Jaman sekarang juga sudah terjadi banyak kasus yang kita sebut sebagai mati muda. Mati muda ini disebabkan oleh gaya hidup yang keliru. Gaya hidup yang keliru disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kita bagaimana cara hidup sehat maupun pentingnya menkonsumsi makanan sehat. Untuk itu adanya inovasi makanan Kikung di Indonesia sangatlah penting.

1.4 Peluang Usaha Masyarakat usaha kami adalah masyarakat dengan ekonomi kelas menengah. Yaitu mahasiswa maupun orang-orang kantoran yang kurang memperhatikan pola makan sehat mereka. Produk kami dapat dijual secara langsung maupun melalui media online. Peluang untuk usaha KiKung terbilang sangat bagus dan sangat cerah. Peluang untuk usaha kuliner akulturasi ini masih terbuka lebar serta sangat menguntungkan bagi siapa saja. Bagi pembeli tentunya mendapatkan manfaat dari mekonsumsi makanan sehat dan keuntungan finansial bagi penjual. Serta dalam menjalankan usaha KiKung dapat dijalankan dengan kebutuhan modal yang kecil.

3

1.5 Luaran yang diharapkan a) Menciptakan Kimchi dari kangkung dengan inovasi baru. b) Meningkatkan nilai guna dari kangkung itu sendiri. c) Diharapkan KiKung (Kimchi Kangkung) menjadi referensi atau rujukkan bagi para pembaca yang ingin berwirausaha.

1.6 Manfaat Kegiatan

1) Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menemuka hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. 2) Untuk meningkatkan kreatfitas dan penalaran mahasiswa pada pengembangan ilmu teknologi pangan. 3) Memeperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan salah satu hasil pertanian yaitu Kikung sebagi produk olahan yang enak,sehat bergizi untuk dijadikan peluang usaha baru.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Prospek Pengembangan usaha Kangkung merupakan salah satu bahan makanan yang mudah didapatkan di wilayah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Tidak hanya itu saja, kangkung juga memiliki berbagai macam khasiat dan manfaat bagi tubuh kita. Contohnya kangkung dapat mengatasi insomnia, sebagai anti toksin, mencegah sembelit, mengandung zat besi yang dapat mengurangi anemia, anti diabetes mellitus, kekebalan tubuh dari virus, menyehatkan penglihatan serta ada banyak khasiatnya sebagai obat. Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimchi yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak (무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추, ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴, gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금, sogeum), dan gula (설탕, seoltang). Sayuran yang diawetkan dengan garam terasa lebih renyah. Garam menghambat pertumbuhan kebanyakan mikroorganisme berbahaya dan memudahkan dihasilkannya mikroorganisme yang berguna. Fermentasi seperti itu menghasilkan asam amino dan asam laktat sehingga kimchi memiliki rasa unik yang jauh berbeda dari rasa sayuran itu sendiri. Kikung (Kimchi Kangkung) memiliki peluang usaha yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, diantaranya: (1) di Bandung belum pernah ada usaha Kimchi yang menggunakan sayur kangkung sebagai bahan dasarnya. (2) Bahan baku mudah diperoleh sehingga ketersediaannya cukup terpenuhi. (3) proses tidak membutuhkan biaya besar.(4) dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus. (5) makanan korea sekarang mulai di gemari oleh masyarakat Indonesia.

2.2 Analasis Ekonomi Usaha Analisis Ekonomi Usaha dari produk Kikung (Kimchi Kangkung) meliputi Analisis SWOT, yaitu: 1. Strength (Kelebihan) a. Bahan baku mudah didapat b. Bahan dasar unik yaitu dari sayur kangkung. c. Kimchi memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi tubuh kita. d. Makanan-makanan dari Korea mulai dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia e. Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima "makanan tersehat di dunia" menurut majalah Health Magazine. 2. Weakness (Kekurangan)

4

5

a. Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit. b. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat. c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kuliner Korea.

3. Opportunity (Peluang) a. Produk ini cukup diminati oleh semua kalangan. b. Dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan usia. c. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas. d. Belum ada usaha Kimchi yang terbuat dari sayur kangkung di Bandung.

4. Threat (Ancaman) a. Munculnya pesaing baru yang akan meniru konsep kami. b. Rasa kimchi yang tidak terlalu cocok untuk lidah sebagian masyarakat Indonesia.

2.3 Harga Berdasarkan survei yang telah di lakukan harga dari kimchi yang berada di beberapa online shope adalah Rp. 20.000/bungkus. Sedangkan harga KIKUNG (Kimchi Kangkung) yang kami tawarkan adalah Rp. 15.000/bungkus. Sehingga harga yamg kami tawarkan masih sangat bersaing dengan harga pasar. 2.4 Tempat Selain mempunyai harga terjangkau, tempat merupakan salah satu hal yang penting untuk pemasaran. Penulis memilih areal kampus UPI, tepatnya di Jalan Setiabudhi. Jalan tersebut merupakan tempat yang memiliki prospek untuk pemasaran karena jalan tersebut yang paling padat di daerah Bandung. Sedangkan untuk pemasaran lain penulis akan melakukan pemasaran secara online dengan memanfatkan media social seperti instagram dan twitter.

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pembuatan Kikung Pelaksanaan program usaha Kikung (Kimchi Kangkung) ini terdiri atas dua proses pengolahan yaitu pembuatan pasta cabai. Proses pembuatan pasra cabai terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan pasta sebelm diolesi pada kangkung.

3.1.1 Proses pembuatan Kikung A. Persiapan Alat dan Bahan Untuk memperlancar proses pembuatan pasta cabai, langkah awal yang akan kita lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan bahan untuk satu porsi KiKung meliputi No Alat Bahan 1 Wadah untuk kimchi Kangkung 500g 2 Kompor 1 buah wortel 3 Panci 1 buah lobak 4 Sendok dan garpu 7 batang daun bawang 5 Pisau 250 g garam 6 Toples 50 gram tepung beras 7 Plastik 250 ml air 8 Sarung tangan plastik 300 gram cabai bubuk korea 9 100 gram gula pasir 10 1 butir bawang bombay ukuran besar 11 70 g bawang putih 12 1 sendok makan jahe cincang halus

B. Cara pembuatan KiKung 1. Cuci terlebih dahulu kangkung pada seluruh bagian hingga bersih. Kemudian taburkan garam satu persatu pada bagian daun kangkung. 2. Pastikan semua lembaran kangkung terkena garam. 3. Siapkan satu buah baskom besar yang tidak bereaksi dengan garam, kemudian tata kangkung yang telah digarami terlebih dahulu ke dalam baskom plastik selama 2 jam.

6

7

4. Setelah dibiarkan selama 2 jam,baskom akan terbentuk genangan air yang banyak. 5. Setelah 2 jam, cuci bersih masing-masing kangkung di bawah air yang mengalir hingga garam benar-benar hilang,dan bilaslah berulang-ulang hingga 3 kali agar kangkung bersih dengan garam. 6. Setelah kangkung dicuci bersih dengan air, tiriskan kangkung di wadah yang sudah disediakan. 7. Siapkan panci,kemudian masukkan tepung beras dan air,lalu aduk-aduk hingga tepung beras larut dan adonan mengental. 8. Ketika muncul letupan pertama,segera matikan kompor,lalu tambahkan gula pasir dan aduk hingga gula larut. Biarkan bubur tepung dingin. 9. Setelah itu siapkan baskom besar, tuangkan bubur tepung beras ke dalamnya , lalu tambahkan cabai bubuk, kemudian aduk rata dengan menggunakan spatula.Tambahkan kecap ikan,jahe, bawang bombay,bawang putih,lalu aduk hingga rata. 10. Masukan daun bawang,,lobak dan wortel,lalu aduk hingga rata. 11. Pakailah sarung tangan plastik yang bersih agar terhindar dari iritasi saat membumbui kangkung dengan pasta pedas. Ambil kangkung,pegang dengan tangan kiri, letakkan di atas mangkuk yang berisi pasta ,dengan tangan kanan buka lembaran-lembaran kangkung dan olesi pasta pada setiap lembarannya. Pastikan semua healai daun rata dan terkena pasta. 12. Setelah itu masukkan kangkung yang telah dibumbui ke dalam toples besar. Hindari mengisi toples terlalu penuh, karena kimchi akan mengeluarkan air yang banyak.Tutup toples rapat-rapat dan biarkan selama 2 hari agar terjadi proses fermentasi. 13. Setelah itu kimchi siap untuk dihidangkan.

8

3.2 Strategi usaha 3.2.1 Target Pasar Target pasar dari Kikung (Kimchi Kangkung) adalah daerah Bandung khususnya daerah kampus. Di Bandung ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki jumlah mahasiswa yang banyak salah satunya adalah Universitas Pendididan Indonesia. Menurut data jumlah mahasiswa UPI tahun 2016 sekitar 7.250 untuk mahasiswa baru, jika diasumsikan dalam satu hari ada 1% dari jumlah tersebut yang membeli KiKung sebanyak 20 bungkus. Jumlah ini belum ditambah dengan jumlah penduduk asli didaerah kampus dan jumlah siswa siswi SD, SMP, dan SMA disekitar kampus. Potensi pasar tentu akan menjadi lebih besar apabila sudah dilakukan ekspektasi ke luar kota.

3.2.2 Strategi Penjualan Salah satu strategi penjualan adalah dengan publikasi melalui sosial media dan memasarkannya di sekitar acara-acara Korea. Hal ini perlu dilakukan, bukan karena untuk mengenalkan produk makanan Korea saja, melainkan untuk memperkenalkan inovasi baru dari makanan sehat Korea-Indonesia. Karena sebagian besar penyedia kudapan saat ini banyak yang menyediakan kudapan yang tidak sehat atau bahkan berbahaya bagi tubuh. Proses Edukasi Market akan dilakukan dengan cara memberikan penjelasan pada konsumen tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Cara untuk menjelaskan pada konsumen dilakukan secara langsung dan melalui media online.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Analisis biaya Hasil dari 1 ikat kangkung adalah 2 porsi KIKUNG. Jika dalam 1 kali penjualan membutuhkan 8 ikat kangkung, maka untuk 30 kali penjualan membutuhkan 240 ikat kangkung. Maka dalam 30 kali penjualan dapat menghasilkan 480 porsi. Harga (Kimchi Kangkung) yang ditawarkan Rp. 15.000/bungkus. Hasil penjualan 30 kali = 480 x Rp. 15.000 = Rp. 7.200.000

4.2 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp. 633.000

2 Bahan Abis Pakai Rp. 7.900.000

3. Biaya Perjalanan Rp. 300.000

4. Biaya Lain-Lain Rp.1.600.000

JUMLAH Rp.10.433.000

PPN 15% Rp.1.564.950

RP.11.997.950 JUMLAH

9

10

4.3 Jadwal Kegiatan

Bulan Ke 1 2 3 4 5 No Jenis Kegiatan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 5

Persiapan perlengkapan 1 alat dan bahan

Survey bahan baku dan 2 pelatihan pembuatan Kimchi Kangkung 3 Publikasi promosi

4 Produksi dan pemasaran

5 Produksi dan pemasaran

6 Produksi dan pemasaran

7 Produksi dan pemasaran 8 Produksi dan pemasaran

9 Produksi dan pemasaran

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Dosen Pembimbing, Biodata Ketua, dan Anggota

LAMPIRN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN 1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Pemakaian Baskom Produksi 4 buah Rp.20.000 Rp.80.000 Mesin Press Produksi 1 buah Rp.250.000 Rp.250.000 Laminasi Kompor Produksi 1 buah Rp.150.000 Rp.150.000 Panci Produksi 1 buah Rp.50.000 Rp.50.000 Sendok dan Produksi 2 Lusin Rp.10.500 Rp. 21.000 garpu Pisau Produksi 2 buah Rp.20.000 Rp.20.000 Toples Produksi 4 buah Rp.15.000 Rp30.000

Sarung tangan Produksi 4 Pasang Rp.5.000 Rp.20.000 plastik

Plastik Produksi 8 bungkus Rp.1.500 Rp.12.000

Rp. 633.000 JUMLAH

2. Bahan Abis Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Pemakaian Kangkung Produksi 240 ikat Rp. 4.000/Ikat Rp. 960.000 Wortel Produksi 480 buah Rp. 8.000/kg Rp. 1.280.000 Lobak Produksi 120 buah Rp. 7.000/kg Rp. 840.000 Daun bawang Produksi 10 kg Rp. 25.000/kg Rp. 250.000 Garam Produksi 50 Bungkus Rp. 2.000 Rp. 100.000 Tepung Beras Produksi 24 kg Rp. 12.000/kg Rp. 288.000 Gula Produksi 12 kg Rp. 16.000/kg Rp. 192.000 Air Produksi 120 liter Rp. 3.000/Liter Rp. 360.000 Bawang Produksi 30 kg Rp. 14.000/kg Rp.420.000 bombay Bawang putih Produksi 6 kg Rp. 40.000/kg Rp.240.000 Cabai Bubuk Produksi 10 kg Rp. 200.000/kg Rp. 2.000.000 Korea Jahe Produksi 5 kg Rp. 2.000/kg Rp. 10.000

Kemasan Pengemasan 100 buah Rp.1.000 Rp.100.000 Laminasi Pulpen ATK 2 Lusin Rp. 20.000/Lusin Rp. 40.000 Buku ATK 2 Lusin Rp. 40.000/lusin Rp. 80.000 Kertas ATK 2 Rim Rp. 70.000/Rim Rp. 140.000 Tinta Printer ATK 3 set warna Rp. 200.000 Rp. 600.000 Rp. 7.900.000 JUMLAH

3. Biaya Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Perjalanan Transportasi Dari 37,5 Liter Rp. 8.000 Rp. 300.000 pusat produksi ke pasar / pusat bahan baku

Rp. 300.000 JUMLAH

4. Biaya Lain-Lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Perjalanan Sewa Stand Tempat 1 bulan Rp. 1.000.000 Rp.1.000.000 berjualan Sewa Etalase Tempat produk 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000

Kursi Tempat duduk 5 buah Rp.20.000 Rp.100.000 penjual dan pembeli

Rp.1.600.000 JUMLAH

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Studi Alokasi Waktu Uraian Tugas (Jam/Minggu) 1 Regina Dewi S1 - Pendidikan Bahasa 8 Jam/ Minggu Mengkoordinasi Kemalasari Korea kinerja kelompok dan 1605907 produksi 2 Puti Anggia Saraswati S1 - Pendidikan Bahasa 6 Jam/Minggu Bagian produksi dan 1606317 Korea bagian pengemasan

3 Vanesha Valerina S1 - Pendidikan Bahasa 6 Jam/Minggu Bertanggungjawab Aththaariq Korea atas laporan keuangan 1606654 dan bagian produksi 4 Lia Amelia S1 - Pendidikan Bahasa 6 Jam/ Minggu Bagian produksi dan Nurkhazanah Korea bagian pemasaran 1605988 5 Ajeng Meiwita S1 - Pendidikan Bahasa 6 Jam / Minggu Bagian produksi dan Nurrizky Korea bagian pemasaran 1600613

Lampiran 4. Gambar Desain Kemasan