KOMUNITAS K-POPERS (STUDI TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL)

Eriska Rena E-mail: [email protected]

Pembimbing : Prof. DR. H. Yusmar Yusuf, M.Psi

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Proses globalisasi membawa masuk virus Korean Wave ke Pekanbaru dan menyebabkan munculnya banyak penikmat budaya Korea tersebut terutama dari kalangan anak muda. Hal ini juga menimbulkan kesadaran oleh beberapa anak muda untuk mendirikan suatu komunitas bernama Komunitas K-Popers Pekanbaru yang bertujuan sebagai wadah perkumpulan para penggemar dan tempat untuk melatih bakat para anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terbentuknya komunitas dan proses interaksi sosial yang terjadi baik antara anggota maupun dengan komunitas lainnya. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif karena topik penelitian yang sukar untuk diukur dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penelusuran data online. Informan terdiri dari 5 orang anggota tetap komunitas yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Melalui penelitian ini didapat kesimpulan bahwa faktor terbentuknya Komunitas K-Popers Pekanbaru karena adanya kesamaan minat dan ketertarikan dengan budaya K-Pop, sebagai media dalam berbagi dan bertukar informasi juga untuk menjadi tempat bagi para K-Popers untuk berlatih, mengembangkan dan menyalurkan hobi dance cover-nya. Interaksi sosial yang terjadi dalam komunitas ini timbul setelah terpenuhinya syarat interaksi sosial yaitu kontak sosial yang sebaikan besar dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan media TV dan internet lalu komunikasi sosial yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan dan informasi yang berkaitan dengan K-Pop tersebut.

Kata Kunci : kelompok sosial, komunitas, interaksi sosial, k-popers

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 1

COMMUNITY OF K-POPERS PEKANBARU (Study on Social Group Development)

Eriska Rena E-mail: [email protected]

Counselor: Prof. Dr. H. Yusmar Yusuf, M.Psi

Major of Sociology Faculty of Social Political Science University of Riau

Campus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Globalization brought the Korean Wave virus into Pekanbaru and caused emergences many Korean culture lovers, especially among young people. This also raises awareness by some young people to establish a community called Komunitas K-Popers Pekanbaru which aims as a forum for gathering of fans and a place to train the talents of its members. This study aims to determine the factors of community formation and social interaction processes that occur both between members and with other communities. The research method used qualitative research because the topic is difficult to be measured by data collection techniques through interviews, observation and online data tracking. Informant consists of 5 permanent members of the selected community using purposive sampling technique by meeting several criteria determined by the researcher. Through this research, it is concluded that the formation of K-Popers Pekanbaru Community because of the similarity of interest in K-Pop culture, as a media for sharing and exchanging information also to become a place for K- Popers to practice and develop their dance cover hobby . The social interaction that occurs in this community arises after the fulfillment of social interaction requirement that is social contact that most of them done indirectly by using TV and internet media and social communication which aims to convey messages and information relating to K-Pop.

Keyword: Social groups, communities, social interactions, k-popers

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 2

PENDAHULUAN 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apa-apa saja faktor 1.1 Latar Belakang penyebab terbentuknya komunitas K- Komunitas K-Popers Pekanbaru Popers di Pekanbaru merupakan sebuah komunitas perkumpulan 2. Untuk mengetahui bagaimana para pecinta musik K-Pop di wilayah interaksi sosial yang terjadi diantara Pekanbaru. Komunitas yang resmi didirikan anggota K-Popers di Pekanbaru. pada 10 februari 2012 ini terdiri dari berbagai fandom, misalnya E.L.F (sebutan 1.4 Manfaat Penelitian untuk fans Super Junior), Shawol (sebutan 1. Menambah pengetahuan peneliti untuk fans SHINee), EXO-Stand (sebutan sendiri tentang komunitas K-popers untuk fans EXO), SONE (sebutan untuk fans Pekanbaru dalam bidang kajian Girls Generation), Inspirit (sebutan untuk Sosiologi. fans Infinite), V.I.P (sebutan untuk fans Big 2. Sebagai bahan masukan / Bang), Black Jack (sebutan untuk fans perbandingan bagi peneliti lain yang 2NE1), dan lain sebagainya. berminat pada permasalahan ini. Sejak berdirinya komunitas K-Popers 3. Sebagai wahana untuk menambah Pekanbaru sampai dengan sekarang, khasanah tentang keberadaan komunitas ini telah melakukan beberapa komunitas K-popers di kota kegiatan yang seperti 1st Mini Gathering K- Pekanbaru. Popers Pekanbaru pada tanggal 10 februari 2012 yang bertempat di Cafe Chocolatte TINJAUAN PUSTAKA kemudian 1st Hangout With K-Popers 2.1 Kelompok Sosial Pekanbaru pada tanggal 28 April 2013 yang bertempat di Bandar Serai Pekanbaru, lalu Dalam buku Sociology An Introduction. K-Popers Pekanbaru berbagi, yang mana Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren acara tersebut diadakan untuk membantu (1984), menyatakan bahwa satu kelompok sesama kita dengan melakukan penggalangan meliputi dua atau lebih manusia yang dana dan pakaian layak pakai untuk diantara mereka terdapat pola interaksi yang diberikan kepada beberapa panti asuhan di dapat dipahami oleh para anggotanya atau Pekanbaru, dan 2nd Gathering K-Popers orang lain secara keseluruhan. Wila Hulky Pekanbaru yang diadakan pada 9 Februari (1982) menjelaskan beberapa ciri dasar dari 2014 lalu. suatu kelompok, (Abdulsyani, 1994:99), Berdasarkan penjelasan fenomena yaitu : diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti ‹ Kelompok selalu terdiri dari paling tentang bagaimana komunitas K-Popers di sedikit dua orang atau lebih dan terus Pekanbaru ini terbentuk, khususnya bertambah menjadi lebih dari itu. kelompok K-Popers Pekanbaru dan ‹ Ada saling interaksi dan komunikasi bagaimana proses sosial yang terjadi dalam antar anggota kelompok. komunitas tersebut. untuk itu penulis ‹ Memiliki minat dan kepentingan memeberi judul tulisannya —Komunitas K- yang sama. Popers Pekanbaru (Studi Tentang Pembentukan Kelompok Sosial)“. 2.2 Community Community dapat diterjemahkan 1.2 Rumusan Masalah sebagai —masyarakat setempat“ yang 1. Apa penyebab terbentuknya menunjuk pada warga sebuah desa, kota, komunitas K-Popers Pekanbaru ? suku, atau bangsa (Soerjono Soekanto, 2. Bagaimana interaksi sosial yang 2010:132). terjadi diantara anggota K-Popers Pekanbaru?

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 3

Unsur-unsur perasaan komuniti ‹ Imitasi, adalah suatu proses kognisi (community sentiment), (Soekanto, untuk melakukan tindakan maupun 2010:134), antara lain sebagai berikut : aksi seperti yang dilakukan oleh ‹ Seperasaan model dengan melibatkan alat indera ‹ Sepenanggungan sebagai penerima rangsang dan ‹ Saling Memerlukan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari 2.3 Proses Terbentuknya Kelompok rangsang dengan kemampuan aksi Sosial untuk melakukan gerakan motorik. Manusia baru dapat dikatakan ‹ Sugesti, yaitu adalah rangsangan, sebagai kelompok sosial apabila memenuhi pengaruh, stimulus yang diberikan persyaratan menurut Soerjono Soekanto, seorang individu kepada individu lain (Syahrial Syarbaini, dkk, 2009:41), sebagai sehingga orang yang diberi sugesti berikut : menuruti atau melaksanakan tanpa

‹ Setiap anggota kelompok tersebut berpikir kritis dan rasional. harus sadar bahwa dia merupakan ‹ Identifikasi, yaitu keinginan sama sebagian dari kelompok yang atau identik bahkan serupa dengan bersangkutan. orang lain yang ditiru (idolanya).

‹ Adanya hubungan timbal balik antara ‹ Simpati, yaitu adalah ketertarikan anggota yang satu dengan anggota seseorang kepada orang lain hingga yang lainnya. mampu merasakan perasaan orang

‹ Adanya kesamaan dalam beberapa lain tersebut. hal seperti nasib, kepentingan, tujuan, ‹ Empati yaitu proses kejiwaan seorang ideologi politik dan lain-lain. individu yang larut dalam perasaan

‹ Berstruktur, berkaidah dan orang lain baik suka maupun duka mempunyai pola perilaku. dan seolah-olah merasakan ataupun mengalami apa yang dirasakan atau 2.4 Teori Interaksionisme Simbolik dialami oleh orang tersebut. Empati Menurut Mead (dalam Soekanto, merupakan lanjutan dari sikap 2010:8) manusia mempunyai kemampuan simpati, yaitu perbuatan nyata untuk untuk berinteraksi dengan pihak-pihak lain mewujudkan rasa simpatinya. dengan perantaraan lambang-lambang ‹ Motivasi yaitu rangsangan pengaruh tertentu yang dimiliki bersama. Melalui yang diberikan antar masyarakat lambang tersebut, maka manusia sehinggan orang yang diberikan memberikan arti pada kegiatan-kegiatannya. motivasi menuruti atau melaksanakan Mereka dapat menafsirkan keadaan dan apa yang dimotivasikan secara kritis perilaku dengan mempergunakan lambang- dan penuh rasa tanggung jawab. lambang tersebut. Mead juga menyatakan Menurut Soerjono Soekanto, bahwa lambang-lambang, terutama bahasa interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa tidak hanya merupakan sarana untuk adanya dua syarat, yaitu : mengadakan komunikasi antar pribadi, tetapi ‹ Kontak Sosial. juga untuk berpikir. ‹ Komunikasi 2.5 Interaksi Sosial 2.6 Konsep Operasional Interaksi sosial merupakan 1. Komunitas, adalah sekelompok hubungan-hubungan sosial yang dinamis orang yang hidup bersama yang yang menyangkut hubungan antara orang- saling bekerja sama dan memiliki perorangan dengan kelompok manusia. tujuan bersama dalam komunitas Terdapat empat faktor yang mendasari suatu K-Popers Pekanbaru. proses interaksi sosial, yaitu:

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 4

2. K-Popers, adalah seseorang atau Pekanbaru, baik Gathering, sekelompok orang yang lomba, dan pertemuan- mempunyai kegemaran dan pertemuan. aktivitas dalam kegiatan K- 3. Termasuk kedalam jajaran para Popers Pekanbaru. Admin di Komunitas K-Popers 3. Kelompok Sosial, adalah satu Pekanbaru. pengumpulan dari dua atau lebih 4. Founder Komunitas K-Popers atau individu yang mungkin atau Pekanbaru. tidak mungkin mengadakan kontak dengan orang lain, tetapi 3.4 Teknik Pengumpulan Data

dia sadar akan keanggotaannya 1. Wawancara

bersama dalam kelompok, 2. Observasi

melakukan interaksi sesuai 3. Metode Penelusuran Data dengan norma œ norma yang Online dapat diterima yang disusun demi 3.5 Sumber dan Jenis Data kepentingan bersama dan 1. Data primer yang didapatkan disatukan oleh solidaritas yang dari hasil wawancara langsung emosionil dan tergabung dalam dengan para informan dan hasil komunitas K-Popers Pekanbaru. dari observasi yang peneliti 4. Interaksi Sosial, adalah hubungan lakukan saat mengikuti acara timbal balik yang terjadi pada dan kunjungan ke basecamp pada K-Popers baik antar Komunitas K-Popers individu, maupun antar Pekanbaru. kelompok. 2. Data sekunder yang berupa METODE PENELITIAN literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan berbagai artikel- 3.1 Metode Penelitian artikel online. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 3.7 Analisis Data kualitatif. Metode ini dipilih karena topik Analisis data yang digunakan dalam penelitian sukar diukur dengan angka dan penelitian ini adalah analisis data kualitatif. berhubungan erat dengan interaksi sosial, Menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong, lalu subjek penelitian yang relatif sedikit 2007:248) analisis data kualitatif adalah jumlahnya. upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, 3.2 Lokasi Penelitian memilah-milahnya menjadi satuan yang Penelitian ini mengambil lokasi di dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau dan dan menemukan pola, menemukan apa yang Sekolah Lentera Alam Jl. Jend. Sudirman penting dan apa yang dipelajari, dan Pekanbaru. Perpustakaan Soeman HS memutuskan apa yang dapat diceritakan merupakan tempat yang sering dikunjungi kepada orang lain. anggota K-Popers Pekanbaru. HASIL PENELITIAN 3.3 Subyek Penelitian 4.1. Gambaran Umum tentang K-Pop Subyek penelitian terdiri dari 5 orang yang dipilih menggunakan teknik Purposive K-Pop adalah suatu genre musik yang Sampling dengan kriteria sebagai berikut : berasal dari Korea Selatan. Menurut Kim 1. Merupakan anggota Komunitas Chang Nam, Profesor dari Departemen K-Popers Pekanbaru. Media dan Komunikasi di Universitas 2. Aktif dalam setiap kegiatan Sungkonghoe, istilah K-Pop merupakan Komunitas K-Popers singkatan dari —Korean Popular Music“ atau

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 5 musik populer Korea. Musik K-Pop tidak berikutnya digunakan istilah —Comeback“. hanya terbatas pada genre pop saja, tetapi Penampilan pertama para musisi K-Pop di juga ballad, rock, R&B, hip-hop, soul, program musik terutama untuk bahkan electronic dance. Dalam mempromosikan album atau single baru perkembangannya K-Pop banyak mereka disebut juga dengan istilah dipengaruhi oleh elemen asing, misalnya pop —Comeback stage“. Sebelum melakukan Amerika. Jenis musik ini memiliki comeback, para musisi K-Pop akan merilis kekhasannya tersendiri seperti : gerakan beberapa teaser yang terdiri dari foto-foto dance yang dinamis, gaya pakaian yang album dan video klip beberapa hari sebelum fashionable, dan kelompok fans yang loyal. album atau single mereka dirilis secara Banyak penyanyi Pop Korea yang telah resmi. Video klip para musisi K-Pop ini menembus batas dalam negerinya dan diunggah ke Youtube melalui channel resmi populer di mancanegara, contohnya saja agensi dari para musisi masing-masing. seperti PSY, Super Junior, Big Bang, TVXQ!, Wonder Girls, Girls Generation, dan lain- b. Tarian lain. Kegandrungan akan K-Pop merupakan Tarian merupakan bagian yang tak hal yang tak terpisahkan dari Korean Wave terpisahkan dari K-Pop. Ketika sebuah grup (Hallyu). idola sedang bernyanyi diatas panggung, mereka sering berganti posisi sambil tetap 4.1.1 Sejarah K-Pop bernyanyi dan menari yang membuat Dalam buku All about K-Pop pergerakan tarian mereka menjadi sinkron. (Yulius,2013:11) diterangkan bahwa K-Pop Dalam koreografi tarian K-Pop, terdapat bukanlah genre musik yang sepenuhnya —point dance“ yang merupakan gerakan baru. K-Pop sebenarnya berkembang sejak tarian yang sering diulang-ulang dalam tahun 1920-an ketika Jepang menjajah sebuah koreografi. Point dance ini dibuat semenanjung Korea. Namun musik ini agar tarian mudah diingat dan cocok menjadi sangat terkenal sejak tahun 1990-an dijadikan sebagai karateristik dari lirik saat industri musik mulai melirik para anak lagunya, juga dibuat dinamis mengikuti muda sebagai target pasarnya dengan irama lagu. Point dance dalam sebuah lagu membentuk idol grup dengan kemunculan biasanya selalu dijadikan stereotip dalam grup Seo Tai Ji and The Boys pada tahun lagu-lagu K-Pop, contohnys gerakan kedua 1992. Fenomena ini kemudian berlanjut telapak tangan yang saling digesekkan sampai sekarang. Karena kepopuleran K-Pop seperti orang yang sedang meminta maaf ini, pada tahun 2012 Google meluncurkan menjadi point dance dalam koreografi lagu saluran khusus K-Pop di Youtube, yang Sorry Sorry milik Super Junior. kemudian diikuti oleh Billboard yang membuat chart lagu khusus K-Pop yaitu K- c. Fashion Town di situs resminya. Hal ini menjadikan Merebaknya wabah K-Pop K-Pop satu-satunya genre musik asal Asia menyebabkan model-model pakaian bintang yang mempunyai saluran dan tangga lagu K-Pop seperti baby doll, blazer, skirt, tersendiri di situs terkenal Youtube dan legging, dan kaus kerah V dengan belahan Billboard. rendah menjadi tren saat ini. Ciri khas dari mode busana bintang K-Pop yaitu warna- 4.1.2 Karateristik K-Pop warna yang terang, model yang unik, serta a. Promosi K-Pop menonjolkan sisi feminim atau maskulin Kegiatan promosi penyanyi-penyanyi sangat digemari oleh banyak remaja di dunia. K-Pop biasanya dikenal dengan istilah —Comeback“. Sedangkan untuk musisi- d. Kelompok Fans musisi rookie biasanya menggunakan istilah Warna mempunyai peranan penting —Debut Stage“ dan untuk promosi mereka dalam kelompok fans. Melalui warna, fans mengekspresikan persamaan dan loyalitas

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 6 mereka satu sama lain, terutama dalam acara besar di Jawa saja yang terkena imbas dari konser yang juga dihadiri oleh artis-artis lain. Korean Wave, tapi Pekanbaru sebagai kota Kelompok fans tersebut akan duduk dalam metropolitan di Sumatera juga terkena satu sektor dengan menggunakan warna imbasnya. Contohnya saja saat demam resmi kelompoknya, biasanya warna tersebut Gangnam Style pada akhir 2012 sampai 2013 digunakan pada light stick atau balon, dan lalu, beberapa instansi pendidikan dan jika dilihat dari jauh maka kelompok- pemerintahan di Pekanbaru bahkan kelompok fans ini akan membentuk menjadikan tarian Gangnam Style sebagai semacam —K-Pop Ocean“ atau lautan K-Pop bagian dari acara yang mereka adakan. yang terdiri dari berbagai warna-warni para Selain fandom artis K-Pop, juga terdapat kelompok fans. komunitas penggemar K-Pop yaitu Hal yang unik dari kelompok fans K- Komunitas K-Popers Pekanbaru. Komunitas Pop yaitu —fan chant“. Fan chant yaitu ini bertujuan sebagai ajang perkumpulan teriakan para fans yang terkoordinisir untuk para K-Popers Pekanbaru dari berbagai mendukung idola mereka. Fan chant fandom. beberapa komunitas ini biasanya dilakukan saat idola mereka tampil live membentuk grup cover dance sendiri dan diatas panggung yang biasanya menjadi sering ikut serta dalam berbagai lomba cover bagian dari penampilan si artis sendiri. Fan dance atau flash mob. chant terdiri dari beberapa bagian lagu yang 4.2 Keberadaan Komunitas K-Popers sedang dinyanyikan atau nama-nama dari Pekanbaru anggota grup idola tersebut. Fan chant 4.2.1 Karateristik Informan Penelitian diteriakan pada bagian-bagian lagu yang 4.2.1.1 Identitas Informan Penelitian tidak ada vokalnya bertujuan supaya tidak Adapun yang dijadikan responden mengganggu penampilan idola mereka dalam penelitian ini adalah para remaja yang (www.wikipedia/K-Pop.com). tergabung dalam Komunitas K-Popers 4.1.3 Pengaruh Popularitas K-Pop Pekanbaru. Dalam penelitian ini, penulis a. Pengaruh Popularitas K-Pop di memilih 5 orang sebagai informan penelitian Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria yang telah K-Pop yang identik dengan para ditetapkan sebelumnya. girlband dan boyband nya ini kemudian 4.2.1.2 Usia Informan Penelitian menginspirasi para produser musik Indonesia untuk membentuk grup girlband dan Komunitas K-Popers Pekanbaru boyband yang memiliki konsep yang sama memiliki member yang usianya masih dengan girlband dan boyband asal Korea tergolong remaja, contohnya saja informan Selatan, seperti grup SM*SH, , NI, SP, dan FR yang berusia 22 tahun, lalu XO IX, dll. Tren idol grup yang saat ini informan SE, SD yang keduanya berusia 19 sedang booming merubah warna musik tahun. Bahkan member-member yang baru Indonesia yang sebelumnya didominasi bergabung dalam komunitas ini beberapa dengan band-band menjadi idol grup. Hal ini masih berstatus sebagai siswa Sekolah dapat dilihat dari lebih banyaknya idol grup Menengah Atas (SMA). Karena umur para yang tampil di berbagai acara musik di member, yang bisa dikatakan masih sebaya stasiun televisi dari pada band-band yang ini, membuat hubungan dan interaksi antar sebelumnya mendominasi. sesama member komunitas terjalin baik dan terlihat akrab dan nyaman bergaul satu sama b. Pengaruh Popularitas K-Pop di lain. Pekanbaru Sebagai kota yang memiliki 4.2.1.3 Status dalam Komunitas penduduk multikultural, masyarakat Dalam Komunitas K-Popers Pekanbaru sangat mudah dalam menerima Pekanbaru, terdapat beberapa orang yang hal-hal baru dari luar. Tidak hanya kota-kota memiliki status dan berperan dalam menjaga

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 7 keutuhan dan keeksisan komunitas. Mereka yang sedang latihan sehubungan perannya inilah yang kemudian penulis pilih sebagai dalam komunitas ini sebagai manager. Selain informan penelitian dan beberapa dari manager, SP bersama dengan NI juga mereka ada yang berperan sebagai admin, merupakan founder komunitas ini. SP manager, dan leader grup cover dance. awalnya menyukai Korea karena drama- dramanya tersebut, kemudian memilih 4.2.1.4 Fandom / Fansclub menjadi seorang E.L.F (sebutan untuk Kelompok fans atau bisa disebut juga penggemar Super Junior). Saat penulis dengan fansclub atau fandom merupakan hal mewawancarainya SP memakai jaket khas yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia penggemar Super Junior yang berwarna entertainment, baik itu musik, film, dan pearl sapphire blue yang seolah menegaskan sebagainya. Sama halnya dengan fansclub jika dia memang E.L.F sejati. dari berbagai penyanyi dan artis holywood atau Indonesia sekalipun, fandom artis K- 3) Informan 3 : FR (22 tahun) Pop pun mempunyai namanya masing- Sama halnya dengan informan NI dan masing, tapi yang membedakannya dengan SP, FR juga merupakan salah satu founder fansclub genre musik lainnya yaitu tiap komunitas ini. fansclub atau fandom artis K-Pop memiliki warna tersendiri sebagai identitas fandom 4) Informan 4 : SD (19 tahun) yang biasanya digunakan pada balon, SD merupakan salah satu member yang lightstick, banner, spanduk, dan sebagainya. tergabung dalam grup cover dance yang Warna ini berfungsi untuk mengeksperesikan dibentuk Komunitas K-Popers Pekanbaru. Ia persamaan dan loyalitas pada artis yang juga ditunjuk menjadi leader salah satu grup mereka dukung. Identitas untuk fandom ini cover dance tersebut. SD mengaku sendiri sangat penting untuk diketahui karena bergabung dengan banyak fandom, yang pada beberapa kejadian, perbedaan fandom dalam dunia K-Pop dikenal juga dengan dapat menimbulkan terjadinya fanwar antar istilah multifandom, seperti SONE sesama K-Popers. (panggilan untuk fans Girls Generation), Shawol (panggilan untuk fans SHINee) dan 4.2.1.5 Informan Penelitian EXO-L (sebutan untuk fans EXO). 1) Informan 1 (Key informan) :

NI (22 tahun) 5) Informan 5 : SE (19 tahun) NI yang merupakan salah satu SE juga merupakan leader dari salah penggemar musik pop Korea (K-Pop) di satu grup cover dance di Komunitas K- Pekanbaru saat ini memilih menjadikan Popers Pekanbaru. Inspirit (nama panggilan untuk fans Infinite) sebagai fansclubnya. Dalam Komunitas K- 4.2.2 Latar Belakang Terbentuknya Popers Pekanbaru NI adalah founder dan Komunitas sekaligus merupakan salah satu admin yang Berawal dari sebuah kelompok yang mengelola jejaring sosial komunitas ini. NI terdiri dari 6 orang siswa SMA yang saling mengaku bahwa ia mulai mengenal budaya berteman dan mempunyai kegemaran yang pop Korea sejak SMP melalui drama-drama sama yaitu sama-sama menyukai musik K- Korea seperti Winter Sonata dan Full House Pop. Agar lebih mengenal K-Popers di yang ditayangkan di salah satu stasiun TV Pekanbaru lainnya, kemudian mereka swasta Indonesia. sepakat untuk membuat komunitas yang

kemudian diberi nama Komunitas K-Popers 2) Informan 2 : SP (22 tahun) Pekanbaru. Untuk mempromosikan SP yang penulis temui di Sekolah komunitas ini agar menjaring lebih banyak Lentera Alam pada hari minggu, saat itu K-Popers Pekanbaru untuk bergabung dalam tengah mengkoordinir dan mengawasi grup komunitas, mereka kemudian membuat cover dance Komunitas K-Popers Pekanbaru

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 8 berbagai akun di jejaring sosial, seperti untuk menegaskan identitas mereka sebagai Facebook, Twitter, dan blog. Berbagai akun seorang K-Popers, beberapa member jejaring sosial inipun mereka promosikan ke komunitas ini memakai topi, kaus, atau beberapa akun komunitas K-Popers lain yang jacket yang memiliki warna atau tulisan telah banyak dikenal dan memiliki puluhan sesuai fandom mereka masing-masing. ribu likers atau followers. Tidak hanya Barang-barang atau aksesoris K-Pop ini melalui jejaring sosial, mereka juga biasanya dibeli oleh member komunitas di mempromosikan komunitas ini di beberapa berbagai online shop yang menjual barang- stasiun radio di Pekanbaru. barang pernak-pernik Korea. Tujuan didirikannya Komunitas K- Dalam berkomunikasi antar sesama Popers Pekanbaru, yaitu sebagai berikut: member, komunitas ini mengadaptasi a. Sebagai wadah tempat berbagai istilah-istilah yang berasal dari berkumpulnya para K-Popers di bahasa Korea, seperti penggunaan panggilan Pekanbaru. eonni, dongsaeng, oppa, chingu atau b. Sebagai media dalam membagi beberapa frase kata dalam bahasa Korea, dan bertukar informasi seputar K- seperti ne, aniyo, mianhae, dan lain-lain. Pop dan hal-hal yang berhubungan Istilah dalam panggilan status leader, dengannya. manager, member dan admin pada komunitas c. Sebagi media untuk menyalurkan juga diadaptasi dari kebiasaan penggunaan hobi cover dance bagi K-Popers istilah tersebut yang sering diucapkan dalam yang memiliki hobi dan dunia hiburan Korea. Komunitas ini ketertarikan dalam cover dance. mempunyai sebuah slogan yaitu —One voice for all fandom“ yang artinya satu suara untuk Komunitas yang resmi dibentuk pada semua fandom. tanggal 10 Februari 2012 silam ini telah memiliki lebih dari 300 orang member yang 4.2.4 Struktur Komunitas K-Popers tergabung dalam grup Komunitas K-Popers Pekanbaru Pekanbaru di Facebook dan lebih dari 200 Dalam menjalankan komunitas ini followers di Twitter. Sebagian besar anggota mereka menunjuk beberapa orang yang komunitas ini merupakan remaja Pekanbaru berperan sebagai admin, manager dan leader yang masih duduk dibangku Sekolah grup cover dance. Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang biasanya aktif Admin bertugas untuk mengelola dan di berbagai media sosial seperti Facebook mengurus blog maupun akun-akun media dan Twitter. Sedangkan menurut NI, member sosial komunitas. Mereka biasanya juga yang sering terlihat ikut ngumpul pada mensharing berita-berita seputar K-Pop di kegiatan rutin mereka tiap hari sabtu dan blog maupun akun media sosial lainnya, minggu adalah para member yang seperti Facebook dan Twitter. Admin ini merupakan mahasiswa dari berbagai dipilih berdasarkan tingkat intens online dari perguruan tinggi di Pekanbaru. Dalam seorang member, jadi member yang lebih merekrut member baru, komunitas ini tidak sering online merupakan kriteria dalam menetapkan syarat tertentu, kecuali hanya pemilihan seorang admin. Sampai saat ini cukup masuk ke dalam grup Facebook Admin di Komunitas K-Popers Pekanbaru Komunitas K-Popers Pekanbaru atau mem- berjumlah 3 orang. Sedangkan Manager follow twitter komunitas ini. bertugas untuk mengawasi jalannya latihan grup cover dance. Manager juga yang 4.2.3 Karateristik Komunitas K-Popers memfasilitasi latihan grup cover dance Pekanbaru tersebut seperti menyediakan tempat, Dalam hal berpakaian para member speaker, musik dan laptop. Saat ini yang komunitas tak meniru fashion gaya Korea bertugas sebagai Manager adalah SP yang yang memang sedang booming saat ini. Tapi merupakan salah satu founder komunitas ini.

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 9

Untuk penyaluran hobi bagi K-Popers tahun pertama komunitas sekaligus sebagai yang menyukai cover dance, komunitas ini ajang untuk berkumpulnya seluruh K-Popers membentuk grup cover dance yang terdiri Pekanbaru, baik yang pernah bergabung atas dua sub-grup yang dibedakan dalam komunitas penggemar Korea yang lain berdasarkan tema dari tarian penyanyi K-Pop maupun K-Popers yang belum pernah yang akan mereka cover-kan. Masing- bergabung dalam komunitas penggemar masing sub-grup ini diketuai oleh seorang Korea apapun. leader yang bertugas untuk membina para member cover dance nya tetap disiplin dalam 4.2.5.3 K-Popers Pekanbaru 1st Project latihan dan menghafalkan gerakan dance. Charity Sub-grup pertama yang diketua oleh SD Kegiatan 1st Project Charity ini dikhususkan untuk mengcover dance-dance diadakan pada tanggal 22 Desember 2013. girlband Korea yang memiliki image sexy Sesuai dengan namanya, kegiatan ini dan memiliki gerakan dance yang sulit. merupakan acara amal yang diadakan oleh Sedangkan sub-grup kedua diketua oleh SE Komunitas K-Popers Pekanbaru. Kegiatan yang mengkhususkan diri dalam mengcover ini berupa pemberian sumbangan berbentuk girlband yang memiliki image misterius dan sembako dan pakaian bekas yang masih cute, biasanya image ini memiliki tingkat layak pakai kepada beberapa panti asuhan di kesulitan gerakan dance yang tidak begitu Pekanbaru yaitu Panti Bayi dan Balita di kentara. Jalan Bukit Barisan dan Panti Asuhan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa yang terletak di 4.2.5 Kegiatan-Kegiatan yang diadakan Jalan Bukit Rahayu Tenayan Raya. Komunitas K-Popers Pekanbaru Sumbangan yang diberikan kepada Panti Asuhan tersebut merupakan titipan dari 4.2.5.1 Kegiatan Rutin member-member Komunitas K-Popers Kegiatan rutin komunitas ini biasanya Pekanbaru. Dalam mengorganisir dilakukan pada hari sabtu dan minggu yaitu pengumpulan sumbangan diinformasikan ngumpul-ngumpul sekaligus latihan cover melalui akun Facebook. dance. Lokasi kegiatan rutin tersebut biasanya dilakukan di Sekolah Lentera Alam 4.3 Interaksi Sosial Diantara Anggota atau di Taman Budaya yang beralamat di K-Popers Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Lokasi Komunitas K-Popers Pekanbaru yang ini selain terletak di pusat kota Pekanbaru, merupakan sebuah komunitas penggemar tempat ini dinilai cukup ideal bagi para musik K-Pop. Member komunitas ini member yang ingin latihan cover dance memiliki fandomnya masing-masing. Jadi, karena terdapat deretan kaca dihalaman Komunitas K-Popers Pekanbaru merupakan sekolah ini yang diibaratkan mirip dengan sekumpulan para remaja yang terdiri dari studio dance memungkinkan para member beragam fandom penyanyi K-Pop seperti grup cover dance dapat melihat pantulan E.L.F, Shawol, Inspirit, dan lain-lain. Di gerakan tarian mereka sendiri dan Pekanbaru sendiri komunitas fandom mengoreksinya bila terdapat kesalahan. penyanyi K-Pop ini sendiri sudah ada terbentuk, seperti Komunitas E.L.F 4.2.5.2 Gathering K-Popers Pekanbaru Pekanbaru dan E.L.F Pekanbaru City, Selain kegiatan rutin, beberapa event keduanya merupakan fandom atau atau acara yang telah diadakan oleh penggemar dari Super Junior. Menurut SP, komunitas ini antara lain, 1st Gathering K- Komunitas K-Popers Pekanbaru sering Popers Pekanbaru, Acara Amal, 2nd rd berinteraksi dengan beberapa komunitas Gathering K-Popers Pekanbaru dan 3 fandom tersebut. Misalnya saja saat beberapa Gathering K-Popers Pekanbaru. Acara 1st komunitas E.L.F di Pekanbaru mengadakan Gathering K-Popers Pekanbaru diadakan event seperti perayaan ulang tahun Super pada tahun 2013 lalu untuk merayakan ulang Junior, beberapa member dari Komunitas K-

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 10

Popers Pekanbaru yang merupakan meniru kebiasaan ini contohnya NI. penggemar Super Junior (E.L.F) ada yang Alasan mereka bahwa makan mie ikut bergabung dalam event tersebut. langsung dari wajannya dapat menghemat waktu dan peralatan makan. 4.3.1 Syarat-Syarat Interaksi Sosial 3. Menggunakan berbagai ungkapan dan istilah yang biasa digunakan dalam 4.3.1.1 Kontak Sosial bahasa Korea. Misalnya seperti Komunitas K-Popers Pekanbaru panggilan eonni, oppa, dongsaeng atau memiliki member yang terdiri dari beragam ungkapan ekspresi seperti aigoo dan kelompok umur dan pendidikan. Menurut NI daebak. sebagian besar member dalam komunitas ini merupakan siswa SMP dan SMA dan baru 4.3.2.2 Sugesti bergabung dalam komunitas. NI mengakui Berdasarkan hasil penelitian, hampir bahwa para member baru tersebut semua informan yang telah diwawancarai mengetahui keberadaan komunitas melalui menyebutkan bahwa mereka awalnya jejaring sosial. Kebanyakan dari para menyukai K-Pop karena pengaruh teman. member baru lebih sering berkomunikasi dan Memiliki teman seorang K-Popers dapat berinteraksi dengan para member yang lain mempengaruhi seorang individu agar melalui jejaring sosial, tetapi ada sebagian menjadi K-Popers juga. Tak dipungkiri juga dari member baru yang ikut dalam kegiatan bahwa faktor visual dunia entertain K-Pop rutin komunitas dan berinteraksi secara juga mempengaruhi para informan untuk langsung dengan member lainnya. menyukai K-Pop. Proses sugesti dalam diri 4.3.1.2 Komunikasi K-Popers salah satunya dapat dilihat dari NI mengatakan bahwa dalam keinginan dan kemauan mereka untuk pergaulan sehari-hari dengan para member mempelajari hangul walaupun secara komunitas, selain menggunakan panggilan otodidak. Informan NI menceritakan bahwa umum dalam bahasa Indonesia, mereka juga ia memaanfatkan akses internet dalam terkadang sering menggunakan kata mempelajari hangul. Berbagai video Korea panggilan dalam bahasa Korea, seperti oenni, yang ditonton baik itu drama ataupun reality dongsaeng, nuna, oppa, dan lain-lain. NI show menggunakan terjemahan bahasa juga mengungkapkan bahwa ia terkadang Inggris telah banyak membantu mereka merasa canggung dengan beberapa member dalam memahami hangul. yang berusia lebih muda darinya, tapi untuk 4.3.2.3 Identifikasi menghadapi kecanggungan tersebut ia Proses identifikasi yang terjadi dalam berusaha untuk lebih ramah kepada mereka Komunitas K-Popers Pekanbaru terlihat dari sehingga ia dan para member tersebut beberapa pakaian dan aksesoris yang memiliki hubungan yang akrab. digunakan para member sama persis seperti 4.3.2 Dasar-Dasar Interaksi Sosial yang digunakan idola mereka. Saat 4.3.2.1 Imitasi menampilakan dance cover para member Berdasarkan hasil penelitian, akan mengikuti tema kostum yang digunakan ditemukan beberapa contoh perilaku imitasi sang idola saat membawakan lagu tersebut, K-Popers, seperti : misalnya saat mengcover lagu EXO —Growl“ 1. Cover dance, adalah suatu dance atau mereka akan menggunakan kostum seragam gerakan tarian yang meniru seluruh atau sekolah persis seperti yang digunakan sebagian gerakan dance seorang member EXO. Tidak hanya kostum penyanyi atau grup. panggung, tapi pakaian sehari-hari idola 2. Makan mie langsung dari wajan. Orang merekapun kadang mereka tiru, seperti Korea terkenal akan kebiasaan yang satu jacket, kaos, cincin, kalung, tas dll. ini. Beberapa K-Popers bahkan pernah

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 11

4.3.2.4 Simpati untuk lebih mudah berinteraksi dengan idola- Sama halnya dengan para fans genre idola K-Pop ini melalui sosial media, para musik lain, para fans K-Pop juga merasa anggota juga termotivasi untuk belajar terikat secara emosional dengan idolanya. membaca dan menulis hangul walaupun Berdasarkan wawancara dan pengamatan, secara otodidak. fans K-Pop terlihat lebih royal, misalnya untuk menonton konser K-Pop di Indonesia 4.3.3 Bentuk Interaksi Sosial pada K- atau di Singapura saja mereka bisa Popers Pekanbaru menghabiskan uang sekitar Rp. 800,000 4.3.3.1 Kerja Sama (Coorperation) sampai dengan Rp. 3,500,000 hanya untuk Berdasarkan penelitian yang tiket saja. Prilaku royal ini juga dapat dilihat didapatkan dilapangan, peneliti menemukan dari kebiasaan para fans K-Pop dalam beberapa member komunitas yang menggunakan media sosial yang tak ayal membentuk suatu grup cover dance dengan sering menimbulkan fanwar antar sesama bekerja sama dengan komunitas lain. Tujuan fans K-Pop lainnya. mereka bekerja sama ini antara lain mencari para K-Popers yang berbakat dan berminat 4.3.2.5 Empati dalam bidang cover dance. Setelah latian Proses empati dapat dilihat melalui beberapa minggu, grup yang telah terbentuk loyalitas para K-Popers. Para K-Popers demi tadi biasanya akan diikut sertakan dalam memenangkan idolanya di chart music Korea beberapa perlombaan dance atau festival rela untuk membeli CD ataupun DVD yang diadakan di Mall dan pusat idolanya yang harganya sekitar 300 ribu œ perbelanjaan di Pekanbaru. Hasilnya, pada 8 500 ribu. Hal ini juga dilakukan oleh Maret 2014 lalu komunitas ini mendirikan beberapa informan yang seperti NI yang grup FBK (Fandom Blood K-Pop) mengaku telah beberapa kali membeli CD Entertainment sebagai wadah untuk para ataupun DVD idolanya agar idolanya anggota dan non œanggota yang menyukai menang dalam penghargaan chart music dance cover. Dance cover yang dipelajari mingguan ataupun tahunan. Loyalitas K- dan ditampilkan nantinya tentu juga Popers juga tampak saat terjadinya fanwar berhubungan dengan K-Pop. Grup FBK ini (perang antara penggemar) yang biasanya di dikelola oleh 3 orang Admin (biasanya sosial media. Fanwar ini biasanya terjadi saat disebut manager) yang bertugas mengatur, ada penggemar suatu idola yang tidak senang mengawasi dan mempromosikan para atau mengkritik idola lain dan hal ini dibalas member yang tergabung dalam grup FBK oleh kritikan penggemar idola tersebut. ini.

4.3.2.6 Motivasi 4.3.3.2 Persaingan (Competition) Dunia entertainment Korea terkenal Dalam dunia penggemar musik K-Pop dengan proses recruitment dan training-nya sering terdengar istilah fanwar atau perang yang keras oleh management agensi untuk antar fans. Perang ini biasanya berbentuk membentuk dan menghasilkan seniman yang saling adu ejekan dan kritikan dari seseorang berbakat dan profesional. Para trainnee atau suatu kelompok fans terhadap kelompok (sebutan untuk calon artis yang masih dalam fans yang lain. Biasanya fenomena fanwar masa pelatihan) dilatih dari umur yang masih ini lebih sering terjadi di jejaring sosial tapi belia selama bertahun-tahun hingga tak ayal terjadi pula dalam dunia nyata. diputuskan oleh agensi untuk bisa debut atau Contoh kompetisi lain dalam komunitas ini tidak. Hal ini lah yang menjadi salah satu dapat dilihat pula dalam berbagai motivasi para anggota komunitas untuk perlombaan dance cover yang diadakan di melakukan hal yang sama dengan yang Pekanbaru. Berbagai komunitas dengan grup dilakukan oleh para idola mereka demi dance covernya berlomba-lomba untuk mewujudkan keinginan dan harapan mereka mempertunjukkan bakat dan menunjukkan dan untuk dapat memahami bahasa dan eksistensi komunitas tersebut. Dengan

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 12

Diadakannya SM Global Audition di Kontak sosial terjadi secara tidak pada tahun 2014 lalu menjadi ajang langsung melalui TV dan internet lalu kompetisi para fans K-Pop baik dari anggota komunikasi terjadi dengan komunitas maupun diluar komunitas untuk diterimanya pesan yang disampaikan berlomba-lomba agar terpilih menjadi melalui media TV dan internet trainee di Agensi yang menaungi para idola tersebut. mereka. 5. Faktor-faktor atau dasar interaksi sosial pada K-Popers dapat dilihat PENUTUP melalui proses sugesti, identifikasi, 7.1 Kesimpulan imitasi, simpati, empati dan motivasi. 1. Ekspansi Korean wave ke Indonesia Sugesti yang terjadi pada K-Popers melalui drama-drama Korea yang saat adanya ajakan teman untuk mulai masuk sekitar awal tahun menonton video atau drama dan 2000-an sebagai imbas dari krisis mendengarkan musik K-Pop. Drama ekonomi yang mengakibatkan impor dan musik yang berkualitas juga drama-drama Telenovela dan China didukung oleh visual para idola yang sedang digrandungi saat itu menyebabkan seseorang menjadi lebih mahal dibanding drama Korea candu untuk menonton atau yang lebih ekonomis. Perkembang mendengarkan K-Pop yang internet dan sosial media juga tak dikemudian hari menyebabkan dia bisa dilepaskan dari masuknya menjadi seorang K-Popers. pengaruh Korean Wave ini di Identifikasi terjadi setelah saat Indonesia. seseorang telah mengidentikkan 2. Pekanbaru sama halnya dengan kota- dirinya sebagai K-Popers dengan kota besar lainnya di Indonesia, memilih satu atau beberapa idola Korean Wave juga disebarkan yang disukainya dan kemudian melalui berbagai media informasi menganggap dirinya merupakan seperti TV, internet, dan Radio. bagian dari kumpulan fans idola Menyebarnya Korean Wave di tersebut (fandom) dan kemudian Pekanbaru ini juga menyebabkan mulai menggunakan warna resmi mulai banyaknya bermunculan fandom pada atribut seperti lighstick, berbagai Komunitas penyuka budaya baju, balon dan lain-lain. Proses pop Korea, salah satunya Komunitas imitasi yang terjadi dapat dilihat pada K-Popers Pekanbaru. group dance cover komunitas ini. 3. Sehubungan tidak aktifnya lagi forum Saat tampil, group ini menirukan K-Popers Pekanbaru Cinema Cafe gerakan tarian dan kostum yang sama menyebabkan tidak adanya wadah persis dengan idolanya mulai dari untuk mengumpulkan para K-Popers warna, tema kostum hingga aksesoris. di Pekanbaru serta tidak adanya Proses simpati dan empati yang fasilitas untuk para K-Popers yang terjadi dapat dilihat melalui menyukai dance cover dan kecendrungan para K-Popers yang terbatasnya informasi tentang hal-hal mempunyai sikap loyalitas yang yang berhubungan seputar K-Pop tinggi. Sudah hal lumrah bila seorang saat itu memotivasi para founder penggemar ingin agar idolanya untuk membentuk Komunitas K- semakin terkenal dan mendapatkan Popers Pekanbaru lintas fandom. penghargaan, oleh karena itu para K- 4. Interaksi sosial terjadi pada Popers ini tidak tanggung-tanggung Komunitas ini karena terpenuhinya untuk menyisihkan uang mereka syarat interaksi sosial yaitu adanya untuk membeli CD atau DVD kontak sosial dan komunikasi.

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 13

maupun untuk menonton konser artis Abdulsyani (1994). Sosiologi Skematika, idola yang harganya lumayan mahal. Teori dan Terapan. Jakarta.Bumi 6. Komunitas K-Popers Pekanbaru Aksara. sebagai suatu kelompok sosial menunjukkan adanya proses interaksi Gerungan, W.A (2010). Psikologi Sosial. sosial seperti kerja sama . Refika Aditama (cooperation) seperti membentuk Horton, Paul B (1984). Sosiologi Edisi group cover dance bagi anggota Keenam. Jakarta. Erlangga. komunitas yang menyukai dance cover dan persaingan (competition) Johnson, Doyle Paul (1986). Teori Sosiologi baik yang berbentuk negatif seperti Klasik dan Modern. Jakarta. PT fanwar yang biasanya lebih banyak Gramedia. ditemui di media sosial atau dalam bentuk positif seperti berkompetisi Kaunang, Claudia (2010). Rp 3 Juta Keliling dalam ajng perlombaan dance cover Korea dalam 9 Hari. . B- dan audisi SM Global di Jakarta 2013 First. lalu. Kuswana, Dadang (2011). Metode Penelitian 7.2 Saran Sosial. Bandung. CV Pustaka Setia 1. Ada baiknya pemerintah memberikan fasilitas untuk mengembangkan Mulyana, Deddy (2004). Metode Penelitian bakat-bakat generasi muda Pekanbaru Kualitatif. Bandung. Rosda. seperti yang bakat dance yang Moleong, Lexy J (2007). Metodologi dimiliki oleh beberapa anggota Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda komunitas berikut. 2. Bagi para anggota sebaiknya Narwoko, J. Dwi & Bagong Suyanto (2010). menghindari fanwar yang berakibat Sosiologi Teks Pengantar dan bisa merusak hubungan antar anggota Terapan. Jakarta Kencana. maupun dengan orang lain dan mengurangi konsentrasi dalam Nazir, Moh (2005). Metode Penelitian . beraktifitas sehari-hari dan juga para . Ghalia Indonesia. anggota sebaiknya juga mengurangi Raho, Bernard (2007). Teori Sosiologi kegiatan yang terlalu loyal terhadap Modern. Jakarta. Prestasi Pustaka idolanya seperti membeli disc dan Publisher. ticket konser yang mahal karena dana tersebut bisa digunakan untuk Ramli, Muhammad (2007). Pengolahan dan kegiatan yang lebih bermanfaat. Analisis Data. Pekanbaru.

3. Bagi para anggota diharapkan untuk Pengembangan Pendidikan Universitas dapat terus berlatih meningkatkan Riau. kualitas dancenya agar dapat bersaing di ajang perlombaan dance baik di tingkat Roucek, Joseph S. & Roland L. Warren kota, provinsi maupun nasional. (1984). Pengantar Sosiologi. Solo. Bina Aksara.

Salim, Agus (2008). Pengantar Sosiologi Mikro. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Santosa, Slamet (2009). Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Jakarta. Bumi Aksara DAFTAR PUSTAKA

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 14

Scott, John (2011). Sosiologi : The Key Tourismnews.co.id, —Asal Mula Demam Concepts. Jakarta. Rajawali K-Pop di Indonesia“, Pers.Setiadi, Elly M & Usman Kolip http://tourismnews.co.id/category/music/ (2011). Pengantar Sosiologi asal-mula-demam-k-pop-di-indonesia Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, Wikipedia, —K-Pop“, 6 April 2013, dan Pemecahannya. Jakarta. Kencana http://id.wikipedia.org/wiki/K-pop Soekanto, Soerjono (2010). Sosiologi Suatu ______, —Interaksi Sosial“, Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers. http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sos ial Sunarto, Kamanto (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta .Lembaga Penerbitan Yuanisa, Lia, —Fenomena Hallyu di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia“, 17 Mei 2012, Indonesia. http://falcondhehacker.wordpress.com/20 12/05/17/fenomena-hallyu-di-indonesia/ Syahrial Syarbaini, dkk. 2009. Dasar œ Dasar Sosiologi. Yogyakarta. Graha Ilmu. Walgito, Bimo (2010). Psikologi Kelompok. Jakarta. Penerbit Andi Wulansari, Catharina Dewi (2009). Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung. Refika Aditama Yulius, Hendri (2013). All About K-Pop. Jakarta. Grasindo.

Internet: Adi P, Hanif Junaedy & Mira Tri Rahayu, —Fenomena Korean Wave dan Hegemoni Kultural“, 8 Juni 2012, http://pmiigadjahmada.wordpress.com/20 12/06/08/fenomena-korean-wave-dan- hegemoni-kultural/ Antika, Sari Rezki, —Anda Penggermar Korea? Ikutlah Gathering K-Popers Pekanbaru“, 31 Januari 2015, http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/0 1/31/anda-penggemar-korea-ikutlah- gathering-K-Popers-pekanbaru Liputan6.com, “Kuatnya Pengaruh Hallyu Wave“, 27 Desember 2012, http://news.liputan6.com/read/475876/ku atnya-pengaruh-hallyu-wave 27/12/2012 18:14

Jom FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 page 15