Al-RisalahUjaran Kebencian dalam Sudut Pandang Hukump-ISSN: Positif 1412-436X dan Islam Forum Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan e-ISSN: 2540-9522 Vol. 17, No. 1, Juni 2017 (hlm. 29-43)

UJARAN KEBENCIAN DALAM SUDUT PANDANG HUKUM POSITIF DAN ISLAM

HATE SPEECH IN THE PERSPECTIVE OF INDONESIAN AND ISLAMIC LAW Aan Asphianto

Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya KM. 4 Pakupatan Kota Serang Banten E-mail: [email protected]

Submitted: Mar 05, 2017; Reviewed: April 10, 2017; Accepted: Mei 18, 2017 Abstract: This study analyzes the hate speech as a behavior that develops and cause social problems for the population. A speech of hatred into behaviors that are developed today, where the behaviors of people, whether it was saying about something implies write status in the social media or said that implies a hatred of another person may fall into the category of hate speech. The act if it is deliberately then it can be considered a crime, but if it's just pouring anger alone or intend to harm anyone is also categorized as a criminal offense. This social phenomenon that developed in Indonesian society should be anticipated in order not to cause conflict in society. other than that in the view of Islam, that Islam as a religion rahmatan lil Alamin, the basic principle in Islam prohibits defamation and incitement against others which resulted in the dispute, because in the Al-Hujurat: 11, God forbids all human beings to each other to spread hatred and insulting others, where the verse forbids mankind to do the speech of hatred. In this study using research doctrinal approach to legislation.

Keywords: Hate speech, Indonesian law, Islamic law

Abstrak: Kajian ini menganalisis ujaran kebencian sebagai prilaku yang berkembang dan menimbulkan permasalahan sosial bagi masyarakat. Ujaran kebencian menjadi perilaku yang berkembang saat ini, dimana berbagai perilaku orang, baik itu berujar tentang sesuatu yang menyiratkan menulis status di media sosial ataupun berujar yang menyiratkan kebencian pada seseorang lainnya mungkin saja masuk dalam kategori ujaran kebencian. Perbuatan tersebut jika memang sengaja dapat saja dianggap tindak pidana, tetapi jika hanya menumpahkan kemarahan atau bermaksud menyakiti siapa pun, apakah juga masuk kategori tindak pidana. Fenomena sosial ini perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan konflik pada masyarakat. Selain itu dalam pandangan Islam sendiri, bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, maka prinsip dasar dalam Islam melarang adanya fitnah dan hasutan terhadap orang lain yang mengakibatkan terjadinya perselisihan, karena dalam surat Al-Hujurât: 11, melarang semua umat manusia untuk saling menebar kebencian dan menghina orang lain, dimana ayat tersebut melarang kepada umat manusia untuk melakukan ujaran kebencian. Dalam kajian ini menggunakan penelitian doktrinal dengan pendekatan perundang-undangan.

Kata Kunci: Ujaran kebencian, hukum positif Indonesia, hukum Islam

Al-Risalah 29

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 PENDAHULUANAan Asphianto “kampanye kebencian terhadap kelompok ke- Kehidupan manusia berlandaskan kepada bangsaan, ras dan agama yang bersifat doron- nilai-nilai sosial (social velue) yang lahir dari gan (incitement) kepada tindak diskriminasi, 1 saling asah, asih dan asuh. Prinsip-prinsip permusuhan dan kekerasan.” Akibat dari se- tersebut harus dijaga dalam setiap komoni- mua itu berdampak terhadap stabilitas (‘ala- tas masyarakat dan saling menghormati satu man) terhadap masyarakat dan mengakibat- dengan yang lainnya. Pada era moderen saat kan kecurigaan satu dengan yang lainnya. ini, kecepatan teknologi telah menghantarkan Hanya saja hak atau kekebasan untuk berbagai problematika sosial di masyarakat, mengemukakan pendapat baik secara lisan salah satu yang dapat menciptakan perpeca- maupun tulisan tetap saja harus memperha- han merupaka ujaran kebencian yang pada tikan hak-hak orang lain, Pasal 28J ayat (2) akhirnya banyak menimbulkan fitnah, oleh UUD NRI Tahun 1945 menyatakan: “Dalam karena dapat menimbulkan fitnah maka dari menjalankan hak dan kebebasannya, setiap perepktif Islam di larang. orang wajib tunduk kepada Pembatasan yang Firman Allah SWT: ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pen- “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya gakuan serta penghormatan atas hak kebe- semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti basan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan (dari memusuhi kamu), maka tidak ada per- yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, musuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban yang zalim”(Al-Baqarah (2) : 193). umum dalam suatu masyarakat demokratis.” Bahaya ujaran kebencian sudah tidak Pengaturan mengenai pembatasan hak terse- diragukan yang melahirkan kepada fitnah but juga kembali ditegaskan dalam Pasal 70 dan perpecahan. Diberbagai Negara, dimana UU HAM.2 Dengan adanya pembatasan ter- Negara-negara di Eropa yang mempunyai hadap hak-hak individu, maka tidak boleh pengalaman buruk dengan propaganda keben- perbuatan orang lain menimbulkan terhadap cian seperti dilakukan Nazi pada umumnya kerusakan. mempunyai regulasi yang lebih tegas untuk Berbagai kasus yang terjadi di Indonesia, melarang ujaran kebencian. Sementara Amer- ujaran kebencian menjadi bagian yang tidak ika di mana kebebasan sipil menjadi bagian penting dalam sejarah nasionalnya memilih 1 Mohammad Iqbal Ahnaf dan Suhadi., “Isu-isu Kunci Ujaran Kebencian (Hate Speech): Imp- untuk mentoleransi ujaran kebencian. Meski likasinya terhadap Gerakan Sosial Membangun demikian, tindakan kriminal berdasarkan ke- Toleransi”, dalam Jurnal Multikultural dan Mul- bencian (hate crime) telah diatur dalam pe- tireligius Vol. 13, No. 3 September - Desember rundang-undangan tersendiri. Dalam sejum- 2014, h. 154. lah kasus, Amerika juga mempunyai preseden 2 Zaqiu Rahman, “Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Akankah pemidanaan terhadap ujaran kebencian yang Membelenggu Kebebasan Berpendapat ?”, dalam secara kuat dianggap menyebabkan aksi kek- Jurnal RechtsVinding, http://rechtsvinding.bphn. erasan. Bahaya ujaran kebencian juga diafir- go.id/jurnal_online/SURAT%20EDARAN%20 masi oleh PBB yang pada tahun 1966 men- KAPOLRI%20DAN%20PENYEBARAN%20 KEBENCIAN%2023%20Nov%202015%20 geluarkan International Covenant on Civil %20kirim.pdf. Diakses pada tanggal 1 Januari and Political Rights (ICCPR) yang melarang 2017, hlm. 3.

30 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 terpisahkan dari fenomena yangUjaran berkembang Kebencian diatasdalam Sudutmenggabarkan Pandang Hukumbahwa Positifbahayanya dan Islam ter- saat ini. Banyak permasalahan yang timbul jadi ujaran kebencian. selain itu Islam sebagai dan melahirkan kebencian satu dengan yang agama yang selalu menjaga kedamaian dan lainnya akibat dari ujaran kebencian. Ter- keselamatan (assalamah), sehingga mafsadah jadinya Pelaporan yang meminta polisi men- sebagai akibat dari ujaran kebencian merupa- jerat Rizieq dengan Undang-undang tentang kan tindakan yang secara tergas dilarang oleh Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Allah SWT. Firman Allah SWT: Rizieq disangka melanggar Pasal 28 ayat 2 Hai orang-orang yang beriman, janganlah juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang No- suatu kaum (laki-laki) mengolok-olok kaum mor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 ten- baik dari mereka. Dan jangan pula suatu kaum (perempuan) mengolok-olok kaum yang lain- 3 tang ITE. Menunjukan bahwa adanya konflik nya, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik sosial yang terjadi karena dianggap melaku- (QS. Al-Hujurât: 11). kan ujaran kebencian. Rizieq sebelumnya Sebagai ad-din yang menjunjung tinggi dilaporkan oleh kelompok Solidaritas Merah nilai-nilai ma’ruf dengan prinsip-prinsip dasar Putih (Solmet) dan Jaringan Intelektual Muda menyerukan kepada nilai-nilai perintah ke- Anti-Fitnah (JIMAF) karena dinilai menebar baikan dan mencegah dari perbuatan munkar, ujaran kebencian tentang logo palu-arit dalam maka Islam sendiri melalui ayat tersebut dia- uang rupiah baru.4 Permasalahan berkaitan tas dapat dipahami bahwa ujaran kebencian ujaran kebencian yang lahir di masyarakat da- sebagai sikap yang bertentangan juga dengan pat menimbulakn diistigrasi bangsa. nilai-nilai dasar yang dianut dalam Islam, kar- Di bulan Januari ini, kasus ujaran keben- ena Islam melarang orang untuk menimbul- cian menimpa Ade Armando, seorang dosen kan kebencian bagi sesama umat manusia. di Jakarta. Status media sosial facebooknya yang berbunyi “Allah bukan orang Arab” Ujaran Kebencian Dalam Persepktif Hu- menuai kontroversi dan membuat dia ditetap- kum Positif kan sebagai tersangka ujaran kebencian pasal 156a KUHP dan Pasal 28 ayat (2) UU ITE dan Indonesia merupakan Negara yang memiliki pada akhirnya dihentikan kasusnya karena di- multicultural, perbedaan-perbedaan dalam anggap tidak cukup bukti.5 Dari kasus-kasus masyarakat Indonesia dapat terjadi mela- lui perbedaan kultural, tetapi dengan konsep 3 “Kasus Rizieq Sebut Kapolda 'Berotak Han- Negara kesatuan sebagai pijakan berbangsa sip' Diselidiki” https://m.tempo.co/read/ news/2017/01/17/064836999/kasus-rizieq- dan bernegara, maka nilai-nilai keIndonesiaan sebut-kapolda-berotak-hansip-diselidiki, diakses merupakan perekat bagi bangsa Indonesia. dari Tanggal 20 Januari 2017. persepektif lain, dalam menjalankan Negara 4 “Dilaporkan Soal Logo Palu Arit, Rizieq: Har- Indonesia, maka prinsip-prinsip hukum seba- usnya Ada Mediasi” https://m.tempo.co/read/ news/2017/01/17/063836845/dilaporkan-soal- gai pengendali dalam kehidupan masyarakat logo-palu-arit-rizieq-harusnya-ada-mediasi, Indonesia berdasarkan kepada Pasal 1 ayat 3 dikases pada tanggal 10 Januari 2017. UUD NRI 1945, bahwa Indonesia adalah nea- 5 “Polisi Hentikan Kasus Dugaan Penistaan Agama gara hukum. Ade Armando” https://news.detik.com/berita/d- 3427273/polisi-hentikan-kasus-dugaan-peni- staan-agama-ade-armando, diakses pada tanggal 10 Januari 2017.

Al-Risalah 31

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 Aan AsphiantoOreantasi Sebagai negara hukum (Re- gan. chtsstaat), Indonesia adalah negara yang Kebebasan berpendapat dan berekspresi tunduk kepada hukum dan berada di bawah menjadi ciri negara demokratis dan merupa- hukum. Di dalamnya, kekuasaan negara di- kan hak setiap orang dan menjadi salah satu batasi dan ditentukan oleh hukum, demikian hak yang dijamin Negara dalam konstitusi. pula alat-alat kelengkapannya termasuk pe- UndangUndang Dasar Negara Republik In- merintah harus bersumber dan berakar dalam donesia Pasal 28E ayat (2) dan ayat (3) men- hukum. Oleh karena itu, dalam suatu negara jamin hak setiap orang dalam menyatakan hukum selain persamaan (equality) terdapat pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuran- juga pembatasan (restriction). Batas-batas inya serta hak untuk mengeluarkan pendapat. kekuasaan ini juga berubah-ubah, bergantung Hak tersebut juga mencerminkan penyeleng- kepada keadaan. Namun, sarana yang diper- garaan negara yang menganut demokrasi. gunakan untuk membatasi kedua kepentingan Namun begitu, implementasi hak berpenda- itu adalah hukum, baik negara maupun indi- pat dan berekspresi tersebut bagaimana pun vidu adalah subjek hukum yang memiliki hak tetap dibatasi oleh hak asasi orang lain. Hal dan kewajiban. Oleh karena itu, dalam suatu ini dimaksudkan agar tercipta keselarasan negara hukum kedudukan dan hubungan indi- bagi negara dalam memberikan perlindungan vidu dengan negara senantiasa dalam keseim- terhadap setiap warganya. Terlebih bagi In- bangan, kedua-duanya mempunyai hak dan donesia sebagai negara yang memiliki keber- kewajiban yang dilindungi oleh hukum.6 Per- agaman budaya, adat istiadat, dan keyakinan.8 an Negara dalam keseimbangan masyarakat Secara umum bahwa ujaran kebencian harus diperlukan, karena Negara yang membuat memenuhi unsur, sebagai berikut:9 regulasi dan yang menegakannya. 1. Segala tindakan dan usaha baik langsung Konsepsi negara hukum yang dianut In- maupun tidak langsung. terdapat dua donesia tidak hanya dari dimensi formal, me- makna yang tidak bisa dipisahkan yaitu: lainkan dalam arti materiil atau lazim diper- a. Berbagai bentuk tingkah laku manusia gunakan terminologi negara kesejahteraan baik lisan maupun tertulis. Misal (welfare state) atau “negara kemakmuran”. pidato, menulis, menggambar. Oleh karena itu, selaras konteks di atas maka b. Tindakan tersebut ditujukan agar tujuan yang hendak dicapai negara Indonesia orang atau kelompok lain melakukan adalah terwujudnya masyarakat adil dan mak- kumpul Dalam Pasal 28 UUD 1945, Disertasi, mur baik spiritual maupun materiil berdasar- Pascasarjana Universitas Padjadjaran, (Bandung: kan , sehingga “disebut juga sebagai Unpad, 1996), h. 109, dalam Kamarusdiana, negara hukum yang memiliki karakteristik Ibid., h. 151. mandiri”.7 Ini artinya tidak ada campur tan- 8 Sulasi Rongiyati, “Surat Edaran Kapolri Ten- tang Ujaran Kebencian: Menjaga Kebebasan 6 Rukmana Amanwinata, “Sistem Pemerintahan Berpendapat Dan Harmonisasi Kemajemukan”, Indonesia”, dalam Dialektika, Vol. 2, No. 2-2001, dalam Majalah Info Singkat Hukum, Hukum Ka- h. 25, dalam Kamarusdiana, “Qânûn Jinâyat jian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis , Aceh Dalam Perspektif Negara Hukum Indone- Vol. VII, No. 21/I/P3DI/November/2015, h. 1. sia”, dalam Jurnal Ahkam: Vol. XVI, No. 2, Juli 9 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik 2016, h. 151. Indonesia, Buku Saku Penanganan Ujaran Ke- 7 Rukmana Amanwinata, Pengaturan dan Batas bencian (Hate Speech), (Jakarta: Komnas HAM Implementasi Kemerdekaan Berserikat Dan Ber- RI, 2015), h. 10-11.

32 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 yang kita anjurkan/sarankan.Ujaran Tindakan Kebencian dapatdalam dalamSudut PandangKUHP. HukumNamun Positifbukan dan familiar Islam tersebut merupakan dukungan aktif, dengan sebutan ujaran kebencian, melainkan tidak sekadar perbuatan satu kali yang pernyataan permusuhan di depan umum. langsung ditujukan kepada target Perbuatan tersebut di atur di dalam Pasal sasaran. 156 KUHP, yang berbunyi: “Barangsiapa di 2. Diskriminasi: pembedaan, pengecualian, depan umum menyatakan perasaan permusu- pembatasan, atau pemilihan yang men- han, kebencian atau merendahkan terhadap gakibatkan pencabutan atau pengurangan satu atau lebih suku bangsa Indonesia dihukum pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan dengan hukuman penjara selama-lamanya hak asasi manusia dan kebebasan dasar empat tahun dengan hukuman denda setinggi- dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, tingginya empat ribu lima ratus rupiah." politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pasal ini mengatur mengenai ujaran ke- 3. Kekerasan: setiap perbuatan yang beraki- bencian yang secara langsung dilakukan terh- bat timbulnya kesengsaraan atau penderi- adap salah satu suku bangsa di Indonesia. An- taan secara fisik, seksual, dan psikologis. caman 4 tahun penjara diberikan bagi orang 4. Konflik sosial: perseteruan dan/atau ben- yang menyatakan perasaan permusuhan ke- turan fisik dengan kekerasan antara dua pada salah satu suku bangsa. kelompok masyarakat atau lebih yang Selanjutnya Pasal 157 KUHP, yang ber- berlangsung dalam waktu tertentu dan bunyi: berdampak luas yang mengakibatkan “(1) Barang siapa menyiarkan, mempertun- ketidakamanan dan disintegrasi sosial jukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan sehingga mengganggu stabilitas nasional di muka umum, yang isinya mengandung dan menghambat pembangunan nasional. pernyataan perasaan permusuhan, keben- cian atau penghinaan di antara atau terhadap 5. Menghasut: mendorong atau mempengar- golongan-golongan rakyat Indonesia, dengan uhi orang lain untuk melakukan tindakan maksud supaya isinya diketahui atau lebih diskriminasi, kekerasan atau permusuhan. diketahui oleh umum, diancam dengan pidana Apakah orang yang mendengar hasu- penjara paling lama dua tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima tan ini melakukan yang dihasutkan tidak ratus rupiah. menjadi unsur pasal sehingga tidak per- lu dibuktikan. Yang bisa dijadikan dasar (2) Jika yang bersalah melakukan kejahatan untuk melihat apakah ini hasutan antara tersebut pada waktu menjalankan pencariannya dan pada saat itu belum lewat lima tahun sejak lain: Intonasi (tone) yang bisa menun- pemidanaannya menjadi tetap karena kejaha- jukan intensi dari ujaran tersebut untuk tan semacam itu juga, yang bersangkutan dapat menghasut; konteks ruang dan waktu uja- dilarang menjalankan pencarian tersebut.” ran tersebut diutarakan. Pasal tersebut mengatur mengenai 6. Sarana: segala macam alat atau peran- pernyataan permusuhan melalu tulisan yang tara sehingga suatu kejahatan bisa terjadi. kemudian disebarkan agar orang lain menge- Contoh sarana adalah buku, email, sele- tahuinya. Ancamannya lebih ringan yaitu 2,5 baran, gambar, sablonan di pintu mobil, tahun penjara. Pasal lain yang juga terkait dan lain lain. dengan ujaran kebencian dalam KUHP adalah Ujaran Kebencian sejatinya bukan jenis Pasal 310 KUHP, yang berbunyi: tindak pidana baru. Melainkan sudah ter-

Al-Risalah 33

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 Aan Asphianto“(1) Barang siapa sengaja menyerang ke- yang diperbaharui dengan UU Nomor 19 Ta- hormatan atau nama baik seseorang dengan hun 2016 Tentang Perubahan UU ITE. Pasal menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya 27 ayat (1) yang berbunyi setiap orang dengan terang supaya hal itu diketahui umum, dian- cam karena pencemaran dengan pidana penjara sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ paling lama sembilan bulan atau pidana denda atau mentranmisikan dan/atau membuat dapat paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Do- kumen Elektronik yang memiliki muatan yang (2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan atau melanggar kesusilaan. Ayat (3) setiap orang ditempelkan di muka umum, maka diancam dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusi- karena pencemaran tertulis dengan pidana pen- kan dan/atau mentransmisikan dan/atau mem- jara paling lama satu tahun empat bulan atau buat dapat diaksesnya Informasi Elektronik pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. dan/atau Dokumen Elektronik yang memi- liki muatan penghinaan dan/atau pencemaran (3) Tidak merupakan pencemaran atau pence- nama baik. Delik ini masuk dalam kategori maran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan delik aduan. Sehingga penangannya harus ada demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.“ aduan dulu dari pihak yang dirugikan. Ujaran kebencian yang sekarang banyak Pasal di atas mengatur perbuatan yang terjadi itu berkaitan dengan pasal 27 ayat (3) sering disebut pencemaran nama baik. Per- di atas. Berbagai status di media social elek- buatan tersebut harus memenuhi unsur di tronik atau di dunia maya menyiratkan kebn- muka umum. Baik dilakukan dengan lisan cian terhadap suatu golongan agama tertetnu maupun dilakukan dengan tulisan. Unsur di atau ras, dapat dikenakan pasal ini. Jika na- muka umum ini menjadi penting dalam hal danya mengandung unsur penghinaan atau mewujudkan tujuan mencemarkan nama baik pencemaran nama baik. Dalam perubahan UU orang lain. Selain itu, Pasal 311 KUHP men- ITE, pencemaran nama baik merupakan delik gatur tentang larangan fitnah. Ini masih meru- aduan. pakan kelanjutan dari pasal 310. Jika tuduhan Perbuatan yang diatur di dalam pasal di pencemaran nama baik itu ternyata tidak ter- atas terkait dengan penyebaran berita bohong bukti, maka yang mencemarkan nama baik dan menyesatkan yang merugikan orang lain dapat dikenakan fitnah dengan ancaman 4 ta- dalam transaksi elektronik. Berbeda dengan hun penjara. KUHP, peraturan undang-undang ini meru- Selain penjara 4 tahun, penyebar fitnah pakan pengaturan yang sifatnya mengikuti dapat dikenakan pencabutan hak-hak ber- perkembangan zaman. Mengingat transaksi dasarkan pasal 35 KUHP Nomer 1-3, yaitu elektronik telah menjadi bagian dari kehidu- hak memegang jabatan pada umumnya atau pan manusia modern, maka perbuatan yang jabatan yang tertentu, hak memasuki Angka- merugikan orang lain yang sifatnya bohong tan Bersenjata, dan hak memilih dan dipilih akan sangat mungkin terjadi dan mudah untuk dalam pemilihan umum. Dalam perkemban- dilakukan. Sekali klik tombol dalam transaksi gannya, perbuatan ujaran kebencian juga elektronik maka kebohongan akan dengan ce- diatur di dalam peraturan lain selain KUHP. pat menyebar dan itu bisa menimbulkan keru- Yaitu, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 gian yang cepat pula. tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Kasus-kasus yang disajikan di awal mer-

34 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 upakan kasus yang dapat dikenakanUjaran Kebenciandengan kandalam terlebih Sudut Pandangdahulu baruHukum kemudian Positif dan diminta Islam pasal dalam undang-undang ITE ini. Karena persetujuan dari ketua pengadilan negeri se- kebanyakan orang akan dengan mudah men- tempat. Hal ini dimuat dalam UU Nomor 19 gunduh mengupload menyebarkan informasi tahun 2016 tentang Perubahan UU Nomer 11 yang belum tentu kebenarannya. Parahnya Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi lagi, adakalanya sebagian orang yang mem- Elektronik. buat status di akun nya dengan tanpa mem- Peran PPNS dalam UU ITE ini diatur pertimbangakan akibat yang akan diperoleh. dalam pasal 43 ayat (5) terkait dengan mem- Misalnya dengan mengumbar kebencian di batasi atau pun memutuskan akses terkait status media sosial kepada orang lain, baik dengan tindak pidana ITE. Atau pun meminta itu terkait kehormatan, suku agama, ras dan informasi dari Penyelenggara Sistem Elek- golongan seseorang. Hal itu merupakan peny- tronik. Dalam perubahan UU ITE ini pun erangan terhadap nama baik seseorang karena terdapat hak baru, yaitu hak untuk dilupakan. telah diunggah di media sosial yang tidak ter- Hal itu terdapat dalam Pasal 26, yaitu setiap batas pengetahuan orang tentang itu. penyelenggara elektronik wajib menghapus Meskipun seseorang menulis di dalam informasi elektronik yang tidak relevan yang kamar sendirian, tidak dimuka umum. tetapi berada dibawah kendalinya atas permintaan unsur diunggah di muka umum tetap terpenuhi orang yang bersangkutan berdasarkan pen- jika ditulis di media sosial. Oleh karena itu etapan pengadilan. Peran pemerintah dalam ancaman pidana nya menjadi lebih besar se- memberikan perlindungan dari segala jenis bagaimana diatur di dalam Pasal 45 ayat (2): gangguan akibat penyalahgunaan informasi “Setiap Orang yang memenuhi unsur seba- dan transaksi elektronik diatur dalam pasal gaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) 40, yaitu pemerintah wajib melakukan pence- atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara gahan penyebarluasan informasi elektronik paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda yang memiliki muatan yang dilarang. Pemer- paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mil- iar rupiah).” intah juga berwenang melakukan pemutusan akses dan/atau memerintahkan kepada penye- Sedangkan Pasal 45 ayat (3) untuk orang lenggara system elektronik untuk melakukan yang melanggar Pasal 27 ayat (3) atau pence- pemutusan akses terhadap informasi elek- maran nama baik, ancaman hukumannya tronik yang memiliki muatan yang melanggar menjadi 4 tahun. ancaman pidana pencemaran hukum. nama baik melalui dunia maya berubah dari 6 Peraturan lain yang mengatur tentang tahun menjadi 4 tahun. Kelemahan penangan- ujaran kebencian adalah Undang-undang No- an ujaran kebencian melalui dunia maya salah mer 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Dis- satunya terletak pada penggeledahan dan kriminasi Ras dan Etnis. Menurut Pasal 16, penyitaan terhadap system elektronik yang jika dengan sengaja menunjukkan kebencian harus dilakukan atas ijin ketua pengadilan se- atau rasa benci kepada orang lain, berdasar- tempat. Sehingga penyitaan tidak dapat serta kan diskriminasi ras dan etnis maka ancaman merta dilakukan dan itu melemahkan. Akan hukumannya, penjara maksimal 5 tahun dan/ tetapi pasal ini sudah direvisi dan dikembali- atau denda paling banyak Rp500 juta. Pada kan sesuai dengan KUHAP. Dengan demikian tahun 2015, Kepolisian Polisi Republik In- penggeledahan dan penyitaan dapat dilaku- donesia mengeluarkan Surat Edaran Kapolri

Al-Risalah 35

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 bernomorAan Asphianto SE/6/X/2015 tentang Penangan- hal sebagai berikut:10 1. Harus ada maksud an Ujaran Kebencian (Hate Speech). Surat jahat secara umum (public intent) dari ujaran edaran tersebut merangkai berbagai aturan kebencian tersebut yang mengakibatkan yang terkait dengan ujaran kebencian yang diatur mengakibatkan kekerasan, diskriminasi dan dalam perundang-undangan. Hal ini tentu permusuhan; 2. Pembatasan atas kebebasan saja terkait dengan semakin maraknya orang- berekspresi harus jelas, didefi nisikan secara orang menulis kebencian terhadap orang lain sempit dan diatur oleh hukum. Kemudian pem- di media social dan lupa bahwa itu merupakan batasan itu memang diperlukan dan propor- tindak pidana. sional terhadap tujuan pembatasan tersebut; Dengan surat edaran tersebut, dimaksud- 3. Pembatasan itu tidak boleh membahayakan kan bahwa anggota Polri dapat mengerti dan pelaksanaan hak itu sendiri, dan merupakan memahami langkah yang harus diambil ke- tindakan paling akhir; 4. Pengadilan indepen- tika ada kasus ujaran kebencian yang terjadi den dan imparsial-lah yang berwenang meng- di masyarakat. Sehingga bisa segera dicegah adili pembatasan atas kebebasan berekspresi. agar tak timbul pertikaian. Jika ada pertikaian, Kasus-kasus yang sekarang banyak ter- dikedepankan perdamaian pada mereka yang jadi, menggunakan media sosial. Seperti bertikai. Tapi jika tak bisa didamaikan, maka facebook, twitter, instagram dan media so- terpaksa diambil langkah hukum. Surat Edaran sial lainnya. Media social tersebut memang tersebut adalah panduan, tentang wujud uja- akun pribadi, tetapi dapat dilihat oleh seluruh ran kebencian, kasus apa dan apa dasar huku- masyarakat di dunia maya dalam hitungan de- mnya. Aturan yang diacu pada Surat Edaran tik selepas dia mengunggah konten atau pun tersebut adalah Kitab Undang-Undang Hu- menulis status yang mengarah pada ujaran kum Pidana (KUHP), UU No 11 Tahun 2008 kebencian.Oleh karena itu, Iqbal tentang Informasi dan Transaksi Elektronika, Ahnaf dan Suhadi menguraikan empat alasan dan UU No 40 Tahun 2008 tentang Penghapu- kenapa ujaran kebencian tidak hanya berba- san Diskriminasi Ras dan Etnis. Surat edaran haya bagi koeksistensi antar-kelompok iden- tersebut tidak membuat tindak pidana baru titas tetapi juga berbahaya bagi demokrasi yang bernama hatespeech melainkan hanya itu sendiri, yaitu:11 1). Ujaran kebencian pada menggolongkan tindak pidana yang diatur da- dasarnya adalah intimidasi dan pembatasan lam peraturan perundang-undangan sebelum- terhadap kebebasan berbicara karena ujaran nya. Hal itu untuk memudahkan para anggota kebencian memperkuat situasi sosial yang kepolisian dalam menangani perbuatan pidana menghambat partisipasi bebas warga negara yang terkait dengan ujaran kebencian. The Camden Principles ini bisa menjadi 10 The Camden Principles, Trj Aliansi Jurnalis In- panduan untuk penerapan dan pengaturan dependen, Prinsip-Prinsip Camden tentang Ke- bebasan Berekspresi dan Kesetaraan, dalam Uli larangan ujaran kebencian, untuk mencegah Parulian Sihombing, et.al. Ketidakadilan Dalam penerapan dan pengaturan larangan ujaran Beriman, Hasil Monitoring Kasus-Kasus Peno- kebencian tersebut yang mengakibatkan me- daan Agama dan Ujaran Kebencian atas Dasar langgar HAM terutama kebebasan berpenda- Agama di Indonesia, (Jakarta: Penerbit The Indo- pat/ekspresi. PBB sendiri sudah membuat nesia Legal Resources Center (ILRC), 2012), h. 7. panduan untuk penerapan aturan larangan 11 Muhammad Iqbal Ahnaf dan Suhadi,Op. Cit., h ujaran kebencian, yang antara lain memuat 156-157.

36 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 dalam demokrasi; 2). Ujaran Ujarankebencian Kebencian ber- pernahdalam Sudut dibayangkan Pandang oleh Hukum ilmuwan Positif dandan pakarIslam peran penting dalam terciptanya polarisasi pencipta media social karena media sosial sosial berdasarkan kelompok identitas. Dalam pada prinsipnya dimaksudkan untuk memper- masyarakat yang sangat plural seperti Indone- mudah komunikasi antarmanusia di berbagai sia identitas menjadi hal yang sangat penting belahan dunia. Dari sudut pandang sosiologi, dalam kehidupan individu dan kelompok; 3). media sosial telah mempengaruhi tata cara Ujaran kebencian tidak hanya dimaksudkan manusia bersosialisasi, berteman, dan berin- untuk menciptakan wacana permusuhan, me- teraksi.12 Oleh karena itu diperlukan adanya nyemai benih intoleransi atau melukai peras- pendidikan bagi masyarakat terhadap peng- aan terhadap kelompok identitas lain, tetapi gunaan media sosial yang dapat menimbulkan juga telah menjadi alat mobilisasi atau rekrut- perpecahan. men oleh kelompok-kelompok garis keras; Ujaran kebencian sering dikaitkan den- dan 4). Ujaran kebencian mempunyai kaitan gan penodaan agama. Hal ini wajar, karena baik secara langsung dan tidak langsung den- salah satu aspek dari ujarna kebencian ada- gan terjadinya diskriminasi dan kekerasan. lah agama. Oleh karenanya ada sebutan delik Hal ini banyak terjadi terutama dalam situasi agama. Istilah delik agama dapat mengand- konflik dan pertarungan politik seperti pemi- ung berbagai pengertian, yaitu delik menurut lu. Masyarakat yang merasa termiskinkan agama, delik terhadap agama dan delik yang atau termajinalkan bisa menjadi lebih mudah berhubungan dengan agama.13 Delik terh- dimobilisasi dalam melakukan kekerasan ke- adap agama terdapat dalam pasal 156a yaitu tika retorika kebencian berdasarkan sentiment penodaan agama dan melakukan perbuatan identitas digunakan. agar orang tidak menganut agama. Termasuk Problem dasar yang dialami masyarakat juga penghinaan terhadap golongan/penganut saat ini adalah belum adanya pemahaman ten- agama; dikenal dengan istilah group libel.14 tang bagaimana menggunakan media sosial Penambahan pasal 156a itu ke dalam KUHP dan mengambil sisi positifnya, serta bagaima- berdasarkan Pasal 4 UU No. 1/PNPS/ 1965 na menghindari dampak negatifnya. Media tertanggal 27 Januari 1965 (semula berben- sosial seolah-olah membawa masyarakat ke tuk perpres). Dilihat dari redaksi ditujukan wilayah luas dan hampir tanpa batas dalam terhadap agama, bukan pada terganggunya berkomunikasi. Kondisi yang tanpa tatap perasaan agama atau ketertiban masyarakat muka namun cepat mengantarkan pesan ini pada umumnya.15 Sehubungan dengan adanya kemudianberkembang pesat dan bahkan liar karena sulit disensor. Kondisi ini kemudian 12 Hartini Retnaningsih, “Ujaran Kebencian Di dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak Tengah Kehidupan Masyarakat, Pusat Pengka- bertanggung jawab guna menebarkan ujaran jian”, Pengolahan Data Dan Informasi (P3DI), Sekretariat Jenderal DPR RI, Vol. VII, No. 21/I/ kebencian untuk menyerang orang lain demi P3DI/November/2015, h. 11. kepentingan diri dan/atau kelompoknya. Ke- 13 Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan munculan media sosial bukan saja menjadi Hukum Pidana (Perkembangan Penyusunan sarana yang mudah untuk menghubungkan Konsep KUHP Baru), (Jakarta: Kencana, 2008), antarmanusia, namun juga mengakibatkan se- h 330. 14 Barda Nawawi Arief, ibid, hlm 330. makin mudah tersebarnya ujaran kebencian. 15 Barda Nawawi Arief, Delik Agama dan Penghi- Masalah ujaran kebencian mungkin tidak naan Tuhan (Blasphemy) di Indonesia dan per-

Al-Risalah 37

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 PasalAan Asphianto 156a KUHP di atas, dapat kiranya diam- atau penodaan agama adalah tindak pidana.17 bil pendapat bahwa dilihat dari statusnya atau Oleh karena itu, maka segala pernyataan yang penempatannya dalam Bab V (Kejahatan ter- keluar dan mengakibatkan permusuhan dan hadap Ketertiban Umum), Pasal 156a itu ter- menimbulkan fitnah di masyarakat merupa- masuk delik terhadap ketertiban umum; dan kan kategori tindak pidana. dilihat dari penjelasannya, bermaksud melind- ungi ketentraman orang beragama. Jadi yang Ujaran Kebencian dalam Persepktif Islam akan dilindungi rasa ketentraman orang be- ‘Ad din Islam sebagai tonggak keyakinan ke- ragama yang dapat membahayakan ketertiban pada keselamatan, oleh karena itu dalam men- umum. agama itu an sich tidak menjadi objek jalankan ke Islaman. Seseorang yang telah perlindungan.16 Namun dilihat secara letter- benar dan sempurna keIslamannya, maka ia lijk (redaksional/tekstual), penodaan agama hanya akan menerima yang bermanfaat bagi menurut Pasal 156a sudah dapat dipidana dirinya dan bagi orang lain.18 maka seseorang tanpa harus mengganggu ketentraman orang diperintahkan oleh Allah SWT untuk mem- beragama dan tanpa mengganggu/memba- perkuat keimanan dan masuk kepada agama hayakan ketertiban umum; bahkan sekalipun Allah SWT secara kaffah, firman Allah SWT: dilakukan di muka umum di hadapan orang- orang yang tidak beragama. Setiap pernyataan “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyelu- yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan ruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak- jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” (Al-Baqarah: bandingan di Negara Lain), (Semarang: Badan 208). Penerbit Universita Diponegoro, 2011), h. 6. Ke- beradaan Pasal 156 a KUHP pertama kali mun- Islam sebagai agama yang membawa ke- cul berdasarkan Penpres Nomor 1/PNPS/1965 damaian, keselamatan, dan kebahagiaan hidup tentang pencegahan penyalahgunaan dan atau bagi manusia di dunia dan akhirat. Dalam pe- penodaan agama. Sebelum ditingkatkan menjadi nyebarannya Islam dapat tumbuh dan dianut Undang-undang berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan oleh masyarakat luas tidak dilakukan dengan Presiden dan Peraturan Presiden, pasal 156 a te- paksaan dan caracara kekerasan, melainkan lah diterapkan dalam kasus HB Jasin pada tahun dengan jalan yang damai, bijaksana, santun, 1968. HB Jassin dipenjara selama 1 tahun terkait dan mengedepankan pendekatakan dialo- kasus cerpen “Langit Makin Mendung” yang gis. Penyebaran Islam yang dipenuhi dengan dianggap melecehkan Islam. Selain HB Jasin, korban dari pasal 156 a di era Soeharto adalah nilai-nilai cinta damai dan kasih sayang ini Arswendo Atmowiloto (1990) yang dipenjara se- sejalan seiring dengan misi risalah Nabi Mu- lama 5 tahun disebabkan karena Monitor majalah hammad. Misi risalah atau tujuan diutusnya yang dipimpinnya menurunkan laporan angket Nabi Muhammad SAW ke dunia ini tidak lain yang menempatkan Nabi Muhammad pada uru- tan ke 11. Dalam kasus tersebut Arswendo di- hanyalah untuk memberikan rahmat dan kasih anggap melecehkan umat Islam. Kasus terakhir terjadi di penghujung kekuasaan rezim Soeharto 17 Barda Nawawi Arief, ibid., h. 7 adalah Muhammad Saleh (1996). Yang bersang- 18 Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Berbekal Menjadi kutan dipidana penjaran selama 5 tahun karena Kekasih Allah, Tenggelam dalam Samudra Hi- dinggap melecehkan Islam. Lihat Uli Parulian dayah, Merengguk Segala Anugrah, Trj. Kamran Sihombing, et.al. Op.CIt., h. 70. Asad Irsyadi, (Yogyakarta: Penerbit Sabil, 2016), 16 Barda Nawawi Arief, ibid., h 6-7 h. 324.

38 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 sayang kepada seluruh alam semesta.Ujaran KebencianMisi ri- perbuatandalam Sudut dalam Pandang Islam Hukum tidak Positif boleh dan melahir- Islam salah yang dibawa Nabi secara tegas disebut- kan kamafsadata, tetapi harus melahirkan kan Allah SWT dalam AlQur’an yaitu “Dan kemaslahatan21 bagi umat manusia. Dalam tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), pandangan beberapa ahli, maslahah terdapat melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi se- perbedaan rumusan sebagai berikut: mesta alam.” (QS. alAnbiya’: 107).19 Dengan 1. Al-Ghazali menerangkan menurut asal- misi risalah yang disebarkan oleh Rasulullah, nya maslahah itu berarti sesuatu yang maka nilai-nilai yang diajarkan adalah per- mendatangkan manfaat dan menjauhi ma- saudaraan bukan kebencian, sehingga dalam daharat.22 Islam perbuatan yang berakibat terhadap per- 2. Al-Khawarizmi, memberikan makna musuhan dengan merusak tatanan sosial oleh yang sama dengan al-Gahzali, yaitu me- masyarakat melalui penyebaran propaganda melihara tujuan syara’.23 yang mengakibatkan fitnah dan permusuhan 3. Al-Syatibi mengartikan maslahah yang dilarang. mendasarkan kepada 2 (dua) pandangan, Dalam pandangan Islam, seluruh ta- yaitu dari segi terjadinya maslahah dan tanan ajaran agama yang ditetapkan Islam, dari segi tergantung tuntunan syara’24 baik yang berkaitan dengan akidah, syariah Masyarakat moderen saat ini berada pada maupun akhlak, bertumpu pada lima tujuan arus teknologi informasi yang sering melahir- utama yang sangat mendasar, yaitu: memeli- kan konflik dan menimbulkan fitnah melalui hara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Dari kelima tujuan dasar tersebut, memelihara perbuatan-perbuatan (af’al) manusia. Kelompok ketiga ini, dalam sistematika hukum Islam dibagi agama dan kebebasan berkeyakinan merupa- dalam dua bagian besar, yaitu (1) ibadah, yang kan tujuan yang tertinggi tingkatannya dan di dalamnya diatur pola hubungan manusia den- mendapat perhatian serius dalam Islam. Islam gan Tuhan, dan (2) muamalah yang di dalamnya sangat mementingkan pemeliharaan agama diatur pola hubungan antara sesama manusia. karena identitas yang membedakan seseorang Lihat Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Usủl al-Fiqh (Bayrut: Dar al-Fikr, [t.th.]), h. 32. Bandingkan sebagai Muslim atau kafir adalah apakah ia dengan M. Quraish Shihab, Membumikan Al- meyakini dan beriman atau tidak terhadap Qur’an (Cet. XVI; Bandung: Mizan, 2001), h. ajaran agama Islam.20 Oleh karena itu setiap 40, dalam La Jamaa, “Dimensi Ilahi dan Dimensi Insani dalam Maqashid al-Syari’ah”, dalam Asy- 19 Siti Malaiha Dewi, “Kontektualisasi Misi Ri- Syir’ah Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Vol. 45 salah Kenabian Dalam Menangkal Radikalisme”, No. II, Juli-Desember 2011, h. 1253-1254 dalam FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi 21 Nilai-nilai kemaslahatan sangat berkorelasi den- Keagamaan Volume 3, No. 2, Desember 2015, h. gan nilai-nilai keadilan yang perlu dijaga, dalam 355-356. pandangan dari Nurcholis Madjid, bahwa keadi- 20 Dede Rodin, “Riddah Dan Kebebasan Beragama lan adalah fitrah, dan lawanya, yaitu kezaliman, Dalam Alquran”, dalam Ahkam: Vol. XIV, No. adalah anti fitrah. Lihat Nurcolis Madjid, @fi- 2, Juli 2014, h. 254. Sebagai sumber utama aja- leCaknur, Keislaman yang Hanif, Buku Ketiga: ran Islam, ada ulama yang membagi kandungan J-O, Penyunting Budhy Munawar Rachman dan al-Qur’an dalam tiga kelompok besar: aqidah, Elza Peldi Taher, (Jakarta: Imania berkerjasam khuluqiyyah, dan amaliyah. Aqidah berkaitan dengan Penerbit Paramadina, 2013), h. 66. dengan dasardasar keimanan. Khuluqiyyah 22 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Ken- berkaitan dengan etika atau akhlak. Sedangkan cana. 2009), h. 345-346. amaliyah berkaitan dengan aspek-aspek hukum 23 Amir Syarifuddin, Ibid., h. 346. yang timbul dari ungkapan-ungkapan (aqwảl) dan 24 Amir Syarifuddin, Ibid., h. 346-347. Al-Risalah 39

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 berbagaiAan Asphianto komentar dan berita-berita yang di- ingga dengan nilai dasar tersebut seharusnya unggah melalui media sosial yang pada akh- sebagai seorang yang beragama menjaga diri irnya menimbulkan fitnah dan perpecahan dari perbuatan fitnah seperti dalam perbuatan dalam masyarakat, bahkan tidak jarang isu ujaran kebencian yang menimbulkan perpeca- yang diunggah merupaka isu agama atau isu han pada umat terutama sesame umat Islam. budaya. Hal ini merupakan gambaran bahwa Firman Allah SWT: adanya nilai-nilai kemaslahatan yang mulai “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada hilang, terutama pada masyarakat Indonesia tali (agama) Allah, dan janganlah kamu berce- yang tidak menggunakan kemajuan teknologi rai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepa- untuk kemaslahatan umat, tetapi lebih pada damu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) ber- musuh-musuhan, maka Allah mempersatukan menimbulkan ujaran kebencian yang pada hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat akhirnya kepada fitnah. Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Sebagai Negara yang berlandaskan telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah kepada nilai-nilai filosofish groundsalg menyelamatkan kamu dari padanya. Demiki- anlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya ke- (Pancasila),25 dengan menempatkan nilai-nilai padamu, agar kamu mendapat petunjuk.”(al- Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan Imran: 103). kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Berpegang teguh kepada tali Allah SWT nilai tersebut mengandung makna Imanan, merupakan ajaran nilai-nilai ilahiyah, dimana dan dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkand- orang yang berpegang teguh kepada nilai-nilai ung dalam al-Qur’an dan As-Sunnah, maka Allah, maka ia akan menjaga perbuatannya nilai-nilai keimanan merupakan nilai dasar dan tidak akan membuat fitnah dan perpecah- yang bersumber dari qaleb manusia,26 seh- an yang membawa kepada kemafsadatan bagi umat manusia. Ujaran kebencian yang men- 25 Pancasila memang bukanlah agama dan bukan imbulkan kemafsadatan bagi umat manusia, merupakan sinkretisasi ajaran agama-agama, tetapi Pancasila bukan pula produk pemikiran secara umum dapat menimbulkan 2 (dua) hal sekular yang bertentangan dengan budaya rele- utama dan itu dilarang dalam Islam, sebagai gius Indonesia. Lihat Hamqa Hak, Islam Rahmah berikut: Untuk Bangsa, (Jakarta: RMBooks, 2009), h. 4. 1. Ujaran kebencian dapat menimbulkan fit- 26 Imam Ahmad Ibn Hanbali berkata kepada be- berapa orang, “Jika Hati Sehat, engkau tidak nah, dimana fitnah dalam Islam merupa- perlu takkut kepada siapa pun”. Ini menunjukan bahwa pentingnya hati bagi manusia, hati yang yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) bersih tidak ada upaya untuk melakukan kedzali- dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang min- man terhadap yang lain dalam perbuatannnya, yaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walau- seperti melakukan ujaran kebencian yang pada pun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya akhirnya menimbulkan fitnah bagi umat manusia (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada ca- dan hati digambarkan sebagai keimanan. Seperti haya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah dalam Firman Allah SWT:”Allah (Pemberi) ca- memperbuat per umpamaan-perumpamaan bagi haya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan manusia, dan Allah Mahamengetahui segala se- cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang suatu. (QS. 24:35)”. Lihat Sykh Ibn Taymiyah, tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Panduan Merawat dan Mecerdaskan Ka- Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan- lbu dan Jangan Jangan Biarkan Penyakit Hati akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, Bersemi, Trj. Mohammad Rois dan Luqman Ju- yang dinyalakan dengan minyak dari pohon naidi, (Jakarta: Serambi Ilmu Semseta, 2006), h. yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun 29-31.

40 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 kan kategori perbuatan yangUjaran dapat Kebencian mem- bagidalam umat Sudut manusia Pandang di Hukum dunia, Positif karena dan hakikat Islam berikan dampak yang berbahaya bagi kehidupan dalam Islam harus memberikan kehidupan umat manusia; keselamatan bagi umat manusia, sehingga se- 2. Uraran kebencian merupakan Kdzaliman tiap umat manusia mendapatkan kedamaian terhadap orang lain. sebagai mana Islam menjadi agama rahma- Kedua kategori tersebut dalam Islam se- tan lil alamin, bukan melahirkan kerusakan bagai perbuatan yang dilarang baik dalam al- (mafsadat). Karena dampak dari ujran keben- Qur’an dan As-sunnah. Oleh karena itu dalam cian secara umum mengakibatkan kepada 2 menjaga diri dari perbuatan yang melahirkan (dua) hal, yaitu fitnah dan permusuhan yang ujaran kebencian, maka diperlukan hasana berakibat kepada terjadinya perpecahan da- al-khuluqu wa al-khalqu.27 Hal ini menggam- lam komonitas-komonitas tertentu bahkan barkan pada kebaikan sisi batiniyah dan sisi dampak yang terbesar adalah perpecahan da- lahiriyah bagi manusia sehingga dalam dirin- lam berbangsa dan bernegara dan khilafiyah, ya tidak terbesit untuk melakukan perbuatan dalam masyarakat dianggap sebagai permusu- yang melahirkan kerusakan bagi orang lain han bukan rahmatan lil alamin sebagai akibat dan dirinya. dari perbuatan ujaran kebencian.

Penutup Bibliograhpy Ujaran kebencian dalam perspektif hukum Journals pidana terdapat dua hal. Pertama, ujaran ke- Kamarusdiana, Qânûn Jinâyat Aceh Dalam bencian tersebut dapat dilakukan dengan cara- Perspektif Negara Hukum Indonesia, cara konvensional, misalnya melalui media Jurnal Ahkam: Vol. XVI, No. 2, Juli ceramah atau media tulisan yang kemudian 2016. disebarkan. Hal itu diatur di dalam KUHP. Dewi, Siti Malaiha, “Kontektualisasi Misi Kedua, dapat dilakukan dengan media elek- Risalah Kenabian Dalam Menangkal tronik seperti mengunggah atau mengunduh Radikalisme”, dalam FIKRAH: Jurnal dan mendistribusikan status ataupun konten Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Vol- yang bermuatan ujaran kebencian. Seperti ume 3, No. 2, Desember 2015. penghinaan atau pencemaran nama baik. Hal Rongiyati, Sulasi, Surat Edaran Kapolri Ten- itu diatur di dalam UU ITE. Dengan demikian tang Ujaran Kebencian: Menjaga Ke- para pengguna media sosial harus bijak meng- bebasan Berpendapat Dan Harmonisasi gunakannya agar tidak terjebak dalam tindak Kemajemukan, Majalah Info Singkat pidana yang diatur dalam UU ITE. Dari sisi Hukum, Hukum Kajian Singkat terhadap hukum Islam, surat al Hujrat ayat 11 meru- Isu Aktual dan Strategis , Vol. VII, No. pakan dasar dalam Islam dalam pelarangan 21/I/P3DI/November/2015. terhadap umat manusia untuk melakukan uja- Ahnaf, Mohammad Iqbal dan Suhadi, Isu-isu ran kebencian sehingga menimbulkan konflik Kunci Ujaran Kebencian (Hate Speech): Implikasinya terhadap Gerakan Sosial 27 Al-habib Umar bin Hafizh, Amal Pemusnahan Membangun Toleransi, Jurnal Multikul- Kebaikan, Ringkasan Bab Muhlikat Ihya ‘Ulum tural dan Multireligius Vol. 13, No. 3 al-Din, Trj. Nurkaib, (Jakarta: Noura Books (PT September - Desember 2014. Mizan Publik), 2013), h. 30.

Al-Risalah 41

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 Retnaningsih,Aan Asphianto Hartini, Ujaran Kebencian Sihombing, Uli Parulian, et.al. Ketidakadilan Di Tengah Kehidupan Masyarakat, Dalam Beriman, Hasil Monitoring Ka- Pusat Pengkajian, Pengolahan Data sus-Kasus Penodaan Agama dan Ujaran Dan Informasi (P3DI), Sekretariat Jen- Kebencian atas Dasar Agama di Indone- deral DPR RI, Vol. VII, No. 21/I/P3DI/ sia, Jakarta: Penerbit The Indonesia Le- November/2015. gal Resources Center (ILRC), 2012. Rodin, Dede, Riddah Dan Kebebasan Be- Taymiyah, Syekh Ibn, Panduan Quran Mera- ragama Dalam Alquran, Ahkam: Vol. wat dan Mecerdaskan Kalbu dan Jangan XIV, No. 2, Juli 2014 Jangan Biarkan Penyakit Hati Bersemi, Trj. Mohammad Rois dan Luqman Ju- Books naidi, (Jakarta: Serambi Ilmu Semseta, Al-Jailani, Syekh Abdul Qadir, Berbekal 2006). Menjadi Kekasih Allah, Tenggelam da- lam Samudra Hidayah, Merengguk Se- Website dan Internet Resource gala Anugrah, Trj. Kamran Asad Irsyadi, Rahman, Zaqiu, Surat Edaran Kapolri Ten- Yogyakarta: Penerbit Sabil, 2016. tang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Arief, Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebi- Akankah Membelenggu Kebebasan Ber- jakan Hukum Pidana (Perkembangan pendapat?, Jurnal RechtsVinding, da- Penyusunan Konsep KUHP Baru), Ja- lam http://rechtsvinding.bphn.go.id/jur- karta: Kencana, 2008. nal_online/SURAT%20EDARAN%20 ______, Delik Agama dan KAPOLRI%20DAN%20PENYEBA- Penghinaan Tuhan (Blasphemy) di Indo- RAN%20KEBENCIAN%2023%20 nesia dan perbandingan di Negara Lain), Nov%202015%20%20kirim.pdf. Di- Badan Penerbit Universitas Diponegoro, akses pada tanggal 1 Januari 2017. Semarang, 2011. “Dilaporkan Soal Logo Palu Arit, Rizieq: Hak, Hamqa, Islam Rahmah Untuk Bangsa, Harusnya Ada Mediasi” https://m.tempo. Jakarta: RMBooks, 2009. co/read/news/2017/01/17/063836845/ Hafizh, Al-habib Umar bin, Amal Pemusna- dilaporkan-soal-logo-palu-arit-rizieq- han Kebaikan, Ringkasan Bab Muhlikat harusnya-ada-mediasi, dikases pada Ihya ‘Ulum al-Din, Trj. Nurkaib, Jakarta: tanggal 10 Januari 2017. Noura Books (PT Mizan Publik), 2013. “Kasus Rizieq Sebut Kapolda 'Berotak Han- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Repub- sip' Diselidiki” https://m.tempo.co/read/ lik Indonesia, Buku Saku Penanganan news/2017/01/17/064836999/kasus-riz- Ujaran Kebencian (Hate Speech), Jakar- ieq-sebut-kapolda-berotak-hansip-dise- ta: Komnas HAM RI, 2015. lidiki, diakses Tanggal 20 Januari 2017. Madjid, Nurcolis, @fileCaknur, Keislaman “Polisi Hentikan Kasus Dugaan Penistaan yang Hanif, Buku Ketiga: J-O, Penyunt- Agama Ade Armando” https://news. ing Budhy Munawar Rachman dan Elza detik.com/berita/d-3427273/polisi-hen- Peldi Taher, Jakarta: Imania berkerjasam tikan-kasus-dugaan-penistaan-agama- dengan Penerbit Paramadina, 2013. ade-armando, diakses pada tanggal 10 Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, Jakarta: Ken- Januari 2017. cana. 2009.

42 Al-Risalah

Vol. 17, No. 1, Juni 2017 Laws Ujaran Kebencian Republikdalam Sudut Indonesia. Pandang Undang-Undang Hukum Positif dan No. Islam 11 Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang Tahun 2008 Tentang ITE Hukum Pidana

Al-Risalah 43

Vol. 17, No. 1, Juni 2017