DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK ------

RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE -5 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 13 April 2016 3. Waktu : 15.00 WIB – Selesai 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal 2. DPD RI) 3. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI)

7. Panitera 1. Ir. Sefti Ramsiaty, MM. (Kepala Biro Persidangan I) 2. Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II)

8. Acara :  Penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan BPK Semester 2 Tahun 2016  Penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK periode 1 Juli sampai 31 Desember 2015 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA SIDANG :

SIDANG DIBUKA PUKUL 15.00 WIB

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baiklah Bapak-Ibu yang kami hormati, karena waktu juga sudah berjalan, hari ini kita mendengarkan undangan Sidang Paripurna Luar Biasa ke-5, yaitu penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2016 dan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK periode 1 Juli sampai 31 Desember 2015. Karena ini tidak mengambil keputusan, sehinga kita bisa memulai saja, mohon duduk di tempatnya yang telah ditentukan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera. Om swastiastu. Sebelum kita memulai Sidang Paripurna DPD, marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada seluruh Anggota DPD dan seluruh hadirin, kami mohon untuk berdiri dan mari kita bersama sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

PEMBICARA: PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya… Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negriku. Bangsaku Rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 1 PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Hadirin kami persilakan untuk dapat duduk kembali. Berdasarkan daftar catatan hadir yang disampaikan oleh Setjen, sampai saat in itelah hadir 37 orang dari 130, dengan tugas 16 orang dan izin 6 orang, sakit 1 orang. Dengan demikian, seperti tadi yang telah saya sampaikan karena ini mendengarkan laporan, ini bisa kita laksanakan. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna Luar Biasa ke-5 DPD ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

KETOK 1X

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Interupsi, Ketua.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Sidang Dewan yang....

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Interupsi.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Ini tidak ada.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Interupsi dulu, tidak ada urusan. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebagaimana yang di dalam rapat paripurna kemarin bahwa seluruh anggota sedang membuat catatan ataupun mengirim surat kepada Badan Kehormatan mengenai dua pimpinan, satu Saudara Irman Gusman, satu Saudara Farouk Muhammad.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Interupsi, Ketua

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan, Bu Juni.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Ini adalah rapat untuk mendengarkan BPK.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 2 PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Tidak, tidak, saya belum selesai.

PEMBICARA:

Kami tidak mau dipimpin oleh Pimpinan yang tidak mengakui sidang paripurna.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Interupsi, Ketua.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saya belum selesai.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Tidak ada itu mosi tidak percaya, itu tidak ada dalam hukum ketatanegaraan, mohon maaf.

PEMBICARA:

Kami tidak mau dipimpin oleh pimpinan ... (kurang jelas, red.).

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saya belum selesai bicara.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Jangan memalukan lembaga ini.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Interupsi, Ketua. Jangan bicara penghormatan terhadap mekanisme sidang paripurna, saya muak mendengar itu, mohon maaf. Yang tidak menghormati paripurna siapa?

PEMBICARA:

Interupsi, Pimpinan, interupsi.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Ketua DPD yang tidak menghormati, Saudara Pak Irman Gusman, Farouk Muhammad.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 3 PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Interupsi, Pimpinan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Tidak, jadi menurut kami....

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Sama saja yang tidak menghormati siapa? Interupsi.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak dari BPK. Bukan maksud kami untuk tidak menghormati forum ini.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Interupsi, Pimpinan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Kami hanya merasa bahwa kemarin sudah ada dibacakan di depan paripurna bahwa kami tidak ingin dipimpin oleh Ketua yang selalu membahasakan menghormati paripurna, tetapi juga tidak menghormati dan tidak menghargai mekanisme paripurna.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Siapa yang tidak menghormati paripurna ini?

PEMBICARA:

Interupsi, Pimpinan.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Memalukan ini lembaga negara.

PEMBICARA:

Mohon satu-satu bicaranya.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Satu-satu, Pak Asri, semuanya.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 4 PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Kalau begitu satu-satu biarkan dulu Pak Muqowam selesai. Kalau begitu biarkan Pak Muqowam dulu bicara.

PEMBICARA:

Setuju, setuju.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Jangan dipotong dulu

PEMBICARA:

Setuju.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Baik, saya lanjutkan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Bicara satu-satu, kok saling memotong.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saya lanjutkan.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Bisalah, interupsi itu diperbolehkan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saya lanjutkan. Oleh karena itu, saya berharap forum ini adalah forum terhormat dan kemudian BPK juga sudah ada di ruangan ini. Karena itu, memperhatikan apa yang menjadi keputusan yang disampaikan dalam paripurna kemarin, ada sejumlah anggota yang berkirim surat kepada Badan Kehormatan untuk memberikan mempersoalkan keberadaan Saudara Ketua dan Wakil Ketua Farouk Muhammad. Jadi karena itu, secara ideal sebaiknya adalah yang memimpin hari ini sebaiknya adalah Ibu Ratu yang tidak ada di dalam tuntutan anggota itu.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, silakan Ibu Juni.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Oleh karena itu, ....

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 5 PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Mohon maaf, BK sampai hari ini belum mengadakan rapat. Belum ada keputusan daripada Badan Kehormatan baru besok kita akan melaksanakan rapat Jadi, kami mohon pengertian daripada teman-teman sekalian, mohon jagalah marwah kehormatan lembaga ini.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Baik, saya lanjutkan

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Saudara Pimpinan, interupsi.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Saya lanjutkan. Jadi karena itu perkara BK sudah rapat atau belum, yang jelas surat sudah disampaikan di dalam paripurna ini. Semakin cepat BK rapat, semakin baik untuk memberi kepastian untuk Pak Ketua dan Wakil Ketua melanjutkan kepemimpinannya atau tidak. Jadi karena itu, saran saya adalah alangkah baiknya kalau kemudian, kebetulan Ibu Ratu tidak ada di dalam surat yang disampaikan oleh kepada BK, saya dengan hormat mohon Ibu Ratu yang memimpin dan Pak Ketua dan Farouk Muhammad mohon maaf sekali ini tidak memimpin rapat hari ini. Terima kasih.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan, Bu Hana, Ibu Emma ya.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Pimpinan

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Benny Rhamdani, Sulawesi Utara, B-96.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Pak Ketua, satu-satu bicaranya. Saya sudah dikasih waktu tadi. Pak Ketua, Saudara- saudara sekalian, kita diundang hadir pada pada hari ini untuk mendengarkan laporan dari BPK dan tidak ada pembicaraan lain. Kalau persoalan yang di paripurna kemarin itu sudah diserahkan kepada BK, kita tunggu keputusan BK. Hari ini tolong kita hormati. Ini masalah intern kita akan selesaikan secara intern. Terima kasih.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 6 PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, saya rasa kita lanjutkan

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Kalau cara pandang kita, menurut saya itu wajar. Semua orang mengatakan ini persoalan internal kok. Yang membawa ini masuk ke area publik dan selalu memposisikan diri seakan-akan dikudeta adalah Pak Irman dan Pak Farouk. Itu kenyataan. Mengatasnamakan lembaga minta fatwa MA pun dilakukan, sehingga Pak Ketua. Saya, kalau melihat daftar hadir, kebanyakan teman-teman menyampaikan kepada kami tidak mau hadir paripurna karena merasa dipimpin oleh orang yang tidak memiliki integritas dalam konteks kewibawaan lembaga. Jadi sehingga saya sepakat dengan Pak Muqowam. Jangan dimulai forum ini kalau selama Pak Ketua dan Pak Farouk yang memimpin. Pak Irman dan Pak Farouk. Dan kami berharap dua ini yang kita laporkan ke Badan Kehormatan tidak berada di depan. Kami menganggap tidak memiliki wibawa kita dalam persoalan-persoalan internal yang seharusnya bisa selesai. Apalagi Ketua selalu mengatakan menghormati Paripurna. Yang menghormati Paripurna siapa? Sehingga kami, standing kami adalah kami menganggap tidak bisa lagi dimulai. Terima kasih.

PEMBICARA:

Mohon maaf, Ketua. Mohon maaf.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan Ibu dari BK.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ibu sudah dua kali. Saya sudah angkat tangan dari tadi minta izin.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Daftar, Pimpinan.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Saya ingin menjelaskan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Saya sudah daftar.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Jelaskan dulu sebentar ya. Pak Asri juga sudah berapa kali. Mohon. Silakan, Ibu.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 7 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ya, karena Ibu lebih tua dari saya, Ibu deh Bu, silakan. Saya mengalah, Bu.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Baik, mohon maaf tadi ada pernyataan dari teman kami, Pak Asri, banyaknya yang tidak hadir. Banyak yang sedang melakukan tugas SR, banyak yang sedang melakukan tugas sosialisasi. Jadi, mohon maaf janganlah dipolitisasi ketidakberadaaan mereka ini. Jadi,begitu saja yang ingin saya sampaikan.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik. Pak Garu, tolong duduk di tempatnya. Silakan, Pak Benny.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Terima kasih. Benny Rhamdani, B-96, Sulawesi Utara. Saya mencoba mencatat beberapa pendapat masukan dari beberapa anggota. Saya ingin mencoba menawarkan jalan tengah demi kehormatan sidang paripurna. Dan, saya juga ingin mengingatkan teman-teman yang selalu membangun opini publik yang menjadi bagian propaganda yang sebetulnya itu adalah upaya-upaya manipulatif defensif ya. Mari bicara dengan jujur, apakah keputusan paripurna forum tertinggi dalam pengambilan keputusan politik di parlemen? Masa kita harus belajar lagi ke DPR kabupaten, masa kita harus belajar lagi ke DPR provinsi, apakah itu tidak wajib ditindaklanjuti dan dipatuhi oleh kita semua yang terikat, bahkan terlibat dalam forum paripurna itu? Jadi, jangan menganggap kami yang mempersoalkan seolah-olah kami ingin mempermalukan paripurna, seolah-olah kami tidak taat dengan keputusan, seolah-olah kami yang mencoreng lembaga. Ayo, kita jujur jawab dengan hati nurani sejujur-jujurnya. Awal masalah kita adalah awal sikap yang tidak dimunculkan oleh pimpinan untuk menjadi seorang negarawan. Ilisutrasi yang sederhana, Bapak-Ibu sekalian, tolong jangan potong. Saya tidak memotong, Bapak-Ibu sekalian, bicara.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Mohon ... (kurang jelas, red.) ya, kita lagi kembali ke agenda.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ya. Satu contoh belajar ke kamar sebelah. Apa pun produk UU, apakah itu akan digugat oleh publik, dianggap memberatkan masyarakat, maka ada ruang tersendiri untuk mempersoalkan itu. Tetapi, keputusan paripurna tentang UU tetap harus ditandatangani oleh pimpinan dewan. Masa kita harus baca cuku lagi tentang teori politik dan ketatanegaraan, malu kita.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan Pak Garu ya.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 8 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Saya belum selesai, Pak Ketua. Saya belum selesai, Ketua. Pak Andri Garu, tolong saya belum selesai, supaya tidak ada tindakan lain. Sehingga, jalan tengah saya adalah demi kewibawaan paripurna, demi kewibawaan Pak Irman dan Pak Farouk, mari paripurna ini kita laksanakan sampai selesai, mari kita hormati BPK yang sudah hadir, jalan tengah yang saya tawarkan tolong dihargai dihargai dan diikuti apa yang sudah disarankan oleh Pak Muqowam, itu saja. Terima kasih.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Interupsi, Pimpinan.

PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M.

Interupsi, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Iya sebentar, Bu. Iya silakan, Bu, sebentar. Sebentar, Pak Garu, ya.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Oke, terima kasih atas waktu dan kesempatan. Jadi, saya juga tadi sependapat ya, daripada ini nanti berkepanjangan, ya mungkin dengan hormat Pak Ketua dan Wakil Ketua meninggalkan ruangan rapat, serahkan ke Ibu Ratu, dalam rangka menjalankan ini paripurna. Karena nanti kalau kita berpolemik terus, tidak selesai sehingga agenda rapat paripurna ini berjalan, nanti setelah putusan BK nanti hasilnya seperti apa, bisa dilanjutkan. Demi kebaikan sama-sama. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, Ibu Uteng silakan.

PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M.

Terima kasih, Pimpinan.

PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)

Daftar satu, Pimpinan.

PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M.

Terima kasih, Pimpinan.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 9 PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)

Daftar, Pimpinan.

PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M.

Untuk diketahui bahwa agenda hari ini adalah mendengarkan laporan dari BPK. Itu yang ingin disampaikan ini dan waktu rapat Panmus bahwa tanggal 13 ini kita akan mendengarkan laporan dari BPK. Terima kasih.

PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)

Interupsi, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

... (kurang jelas, red.). Silakan.

PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)

Terima kasih, Pimpinan. Saya pikir kita sama-sama menghormati paripurna ini, kita juga sama-sama menghormati mitra kerja kita BPK pada siang hari ini. Saya pikir solusi terbaik sudah diberikan, Pimpinan. Serahkan saja palu sidang kepada Ibu Ratu Wakil Ketua untuk memimpin sidang ini. Tidak ada susahnya, jangan berpanjang-panjang lagi kita. Silakan serahkan saja ke Ibu Ratu untuk Pimpinan, mendengarkan laporan dari BPK. Saya pikir ini solusi terbaik Pimpinan. Terima kasih.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Pak Ketua.

PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE ,S.Pd. (NTT)

Pimpinan, daftar, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Sebentar, sebentar ya, biar saya mengatur lalu lintas. Silakan, Pak.

PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE ,S.Pd. (NTT)

Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Substansinya sih sama, kebanyakan sudah disampaikan tadi. Supaya tidak ada lagi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, kami menginginkan bijaknya Pimpinan untuk bisa menyelesaikan ini dengan solusi yang sudah ditawarkan itu bahwa kalau bisa diberikan kepada Ibu untuk memimpin.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 10 Terima kasih, Pimpinan.

PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan, Ibu Emma.

PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Ya, terima kasih. Saya kira sesuai dengan aturan yang ada, Pimpinan itu kolektif kolegial. Dan, kita belum pernah menyatakan atau menetapkan bersama-sama bahwasanya Pimpinan yang ada sekarang itu tidak sah, itu jelas. Belum ada landasan hukumnya. Kalaupun ada usulan dari anggota, itu pendapat dari anggota, tetapi harus diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, sekarang kami sangat mengharapkan pengertian dari semua anggota, sekarang kita harus menghormati paripurna yang mulia ini, kita mendengarkan laporan dari BPK. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, Pak Gafar, silakan.

PEMBICARA:

Pimpinan, daftar.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Sebentar.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (RIAU)

Terima kasih, Pimpinan. Saya berprinsip kepada sistem dan aturan yang telah kita sepakati di lembaga kita ini. Yang namanya usul, yang namanya keputusan, yang namanya ketetapan itu berbeda oleh karena semua usul kita tamping, tetapi itu bukan pemaksaan terhadap keputusan. Selama belum ada keputusan, kita belum bisa menjadikan patokan. Sedangkan, usul yang disampaikan pada paripurna kemarin itu bukan keputusan, tetapi diserahkan kepada BK. Tidak salah itu kita menghormati usul kawan dari Pak Benny menyampaikan dan itu bukan diserahkan kepada Pimpinan, tetapi diserahkan kepada BK. Pada waktu itu, BK menyatakan akan menindaklanjuti. Selama belum ada keputusan, belum menjadi patokan kita untuk mengambil suatu keputusan. Nah oleh karena itu, selama Pimpinan masih secara legitimasi sebagai pimpinan yang kolektif kolegial, maka sekarang Pimpinan tetap berhak untuk memimpin paripurna ini. Saya kira itu secara rasional dan secara berpikir jernih kita, maka agenda pada hari ini adalah agenda menerima laporan dari Ketua BPK pada paripurna istimewa ini. Demikian, Bapak Ketua yang terhormat. Terima kasih.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 11 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI ( SULUT)

Daftar untuk kedua kali. Pimpinan, Benny Rhamdani, Sulawesi Utara, B-96 daftar yang kedua kali.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Jadi mohon maaf mungkin baru pertama kali saya berbicara pasca ramai-ramai ini. Yang pertama, kami hanya mengingatkan kita semua sesuai dengan Pasal 260, pemaknaan pimpinan itu kan kolektif kolegial di mana dia terdiri dari satu orang ketua dan dua orang wakil ketua. Lalu, di Pasal 261 disebutkan Pimpinan DPD bertugas memimpin sidang DPD dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan. Artinya, dari makna ini sebenarnya siapa pun yang memimpin itu adalah pimpinan. Jadi, dulu kan pernah waktu Pak Farouk memimpin pernah, Ibu Ratu memimpin pernah, Pak Irman juga sering. Jadi, saya kira itu bukanlah sebuah masalah yang serius ketika dia menjadi pimpinan. Karena itu, kalau saya pribadi menyerahkan kepada pimpinan bertiga di depan bagaimana baiknya ini. Tetapi, alangkah bijaknya juga daripada ramai, toh juga biasa giliran memimpin begitu lho, ya kan. Jadi biasa giliran memimpin, jadi silakan bagaimana diatur secara bijak siapa yang mesti memimpin sehingga suasana forum ini menjadi lebih sehat. Saya kira Pimpinan lebih bijaklah untuk membaca itu. Bagaimanapun juga kalau suasana persidangan ini berjalan tidak begitu maksimal, atmosfernya juga terasa negatif kan tidak enak juga. Jadi kalau saya, saya kembalikan kepada Bapak-Ibu bertiga selaku Pimpinan secara etik, secara rasa dengan suasana batin seperti ini bagaimana semestinya biar yang penting ini proses berjalan dengan baik. Jadi, baik yang menginginkan Ibu Ratu, kalau nanti Ibu Ratu tidak mau bagaimana, jadi lagi masalah. Kalau Pak Irman ngotot, tetapi yang lain juga tidak suka, juga tidak elok juga dilihat begitu lho. Jadi, saya kira silakan, Bapak-Ibu bertiga rundingan kira-kira biar semua senang, toh juga tidak ada salahnya wakil ketua atau ketua yang memimpin. Jadi, kalau saya posisinya di sana. Itu yang pertama. Yang kedua, saya menyoroti soal tugas Pimpinan huruf d, yaitu melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPD. Ini saya rasa penting saya ingin sampaikan, melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPD, melaksanakan. Jadi, saya heran kok akhirnya DPD ini menjadi begitu riuh, kemudian isunya itu bergeser seakan-akan ada kudeta, akan ada pergantian pimpinan, padahal yang ada adalah pengesahan tata tertib. Jadi, pengesahan tata tertib yang kita ada di sini kalau memang kita mau jujur mari filmnya itu kita ulang lagi, siapa saja yang ikut voting. Seingat saya Pimpinan juga ikut voting. Pimpinan ikut voting, Pimpinan ikut ketok palu, lalu Pimpinan tidak mau menandatangani, kemudian itu menjadi suasana terus begini. Jadi, saran saya adalah laksanakan kewajiban Pimpinan untuk melaksanakan Pasal 261 Ayat (1) huruf d. Soal masalah kemudian ada penafsiran itu melanggar hukum, melanggar undang-undang, silakan sebagai pribadi mengajukan uji materiil, tetapi jangan mengatasnamakan DPD mengirim surat kepada MA minta fatwa MA. Yang saya tahu belum pernah ada keputusan di Paripurna memberikan kewenangan itu.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 12 PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, Pak Pasek, kita akan kembali ke sini dulu ya.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Tidak, tetapi ini penting.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Ya.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Karena ini menyangkut soal tugas yang tidak dijalankan. Jadi, saya minta fatwa MA ini suratnya tolong ditarik karena ini sangat melanggar kewenangan yang diberikan lembaga ini kepada Bapak-bapak. Ini masalah pribadi yang dicoba dinaikkan menjadi lembaga dan ini hubungan antarlembaga. Jadi, saya minta kalau memang ingin fatwa MA, ambil keputusan di sini. Jadi, saya kira itu, itu penting. Jadi, soal Pimpinan sidang hari ini, silakan bertiga tentukan, tetapi pakailah rasa dan etik masing-masing sebagai politisi begitu lho. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Kita konsentrasi ke itu dulu, yang soal itu nanti kita akan bahas, Pak Pasek, ada alasannya yang kita akan bicarakan pada forum. Kita akan buat paripurna khusus... (kurang jelas, red.).

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Tidak bisa, Ketua.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Sebentar. Silakan, Bu Juni. Mic-nya tolong. Tolong mic-nya dimatikan dong.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Mohon maaf, ada beberapa bagian dari kawan kami Pak Pasek, saya setujui bahwa memang pimpinan itu adalah kolektif kologial. Jadi, mohon diskors sebentar pimpinan untuk berunding, tetapi mohon jangan ada kata-kata tadi, “yang dua supaya keluar”. Itu tidak konstitusional ya. Kalau memang dasarnya adalah kolektif kolegial, siapa saja boleh memimpin, kami persilakan. Tetapi, tentu saja tidak bermaksud mengadu domba pimpinan di sini. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Silakan, Pak Rijal Sirait.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 13 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Daftar yang kedua, B-96, Sulawesi Utara.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Yang belum dulu ya, Pak Benny. Silakan, Pak Rijal Sirait.

PEMBICARA : Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)

Terima kasih, Pimpinan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebenarnya dasar sudah dikemukakan oleh Pak Pasek, kembali kepada Pimpinan sebenarnya. Supaya kita jangan berlarut-larut, Pimpinan, tidak salah kita skors lima menit, bermusyawarah Pimpinan yang bertiga untuk lanjut. Tamu kita sudah menunggu, kita hargai dan kita hormatilah tamu kita yang hadir ini. Kami kembalikan, Pimpinan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, ya.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Di-skorsing dengan catatan tidak memimpin di depan. Beda substansinya memegang palu dengan memimpin, Pak.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik, sebentar.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Itu saja, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Iya kan kami dimintakan untuk ini, jadi kami ingin bicara dulu sebentar ya. Boleh ya.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita sekalian. Om swastiastu. Pertama, saya mengapresiasi terima kasih kepada teman-teman sekalian bahwa saya diharapkan memimpin dan saya butuh waktu di mana kepemimpinan kami adalah kolektif kolegial. Tentu saya sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi. Saya tidak akan menghilangkan kepercayaan Bapak-Ibu sekalian, tetapi saya harus, harus bertiga untuk mengadakan komunikasi terlebih dahulu. Saya kira itu. Terima kasih.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 14 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Skorsing saja dulu.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Ya sebentar ya, tiga menit? Lima menit?

PEMBICARA :

Sepuluh menit.

PEMBICARA :

Dua puluh menit.

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Ya lima menitlah.

PEMBICARA :

Tiga menit cukup, Ketua.

SIDANG DISKORS PUKUL 15.27 WIB

SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 15.29 WIB

PIMPINAN SIDANG: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI )

Baik saudara-saudara sekalian skors sidang kita cabut biar cepat.

KETOK 1X

Kita mohon kembali ke tempatnya ya. Jadi, Bapak-Ibu sekalian, ini adalah kita bersama tentu kita akan mencari kebersamaan ya. Jadi, kalau ada perbedaan itu harus kita cari jalan keluar yang terbaik, percayalah. Jadi, dalam hal ini pun ya kami bertiga juga tetap bersama, bersama juga anggota. Jadi, sidang kita skors dan kami telah sepakat ini dilanjutkan oleh Ibu Wakil Ketua, Ibu Hemas. Silakan. Lanjutkan, Ibu.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 15 PIMPINAN SIDANG : GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Iya, terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dengan tentu mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, sidang, skors, kami buka kembali.

KETOK 2X

Yang pertama kali harus kami sampaikan bahwa sesuai dengan jadwal acara sidang paripurna hari ini mempunyai agenda tunggal, yaitu penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester II Tahun 2015 dan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK RI. Sidang Paripurna Luar Biasa ke-5 hari ini dilaksanakan sebagai pelaksanaan salah satu kewenangan DPD RI untuk menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK sebagaimana tercantum dalam Pasal 249 Ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Untuk itu, kami persilakan Saudara Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menyampaikan penjelasan atas hasil pemeriksaan semester II tahun 2015 yang telah dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Kami persilakan.

PEMBICARA: MC

Penjelasan Ketua BPK RI tentang ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015, yang terhormat Bapak Harry Azhar Azis dipersilakan.

PEMBICARA: Dr. HARRY AZHAR AZIS, M.A. (KETUA BPK RI)

Yang terhormat Ketua DPD RI, yang kami hormati para Wakil Ketua DPD RI, yang kami hormati para anggota, dalam hal ini saya didampingi oleh Bapak Prof. Bahrullah Akbar Anggota VI dan Bapak Achsanul Qosasi Anggota VII, yang kami hormati para Anggota DPD RI, hadirin yang saya muliakan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera dan selamat siang untuk kita semua. Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna DPD yang mulia ini. Memenuhi amanat Pasal 23E Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 18 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, hari ini BPK menyerahkan ikhtisar hasil pemeriksaan semester beserta laporan hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015 yang kami laksanakan Juli sampai Desember 2015 kepada Dewan Perwakilan Daerah. Ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015 memuat ringkasan dari 704 laporan hasil pemeriksaan yang terdiri atas 92 laporan hasil pemeriksaan pada pemerintah pusat, yaitu 13%, 571 laporan hasil pemeriksaan pada pemerintah daerah dan BUMD atau 81%, dan 41 laporan hasil pemeriksaan pada BUMN dan badan lainnya 6%. Berdasarkan jenis pemeriksaannya, laporan hasil pemeriksaan dimaksud terdiri dari 35 laporan hasil pemeriksaan keuangan 5%, 277 laporan hasil pemeriksaan kinerja sekitar 39%, dan 392 laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu 56%.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 16 Dari hasil pemeriksaan tersebut, BPK menemukan sebanyak 6.548 temuan yang memuat 8.733 permasalahan yang meliputi 2.175 atau 25% kelemahan sistem pengendali internal dan 6.558 atau 75% permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan yang nilainya sebesar Rp11,49 triliun. Dari permasalahan ketidakpatuhan tersebut, sebanyak 2.537 permasalahan atau 39% merupakan permasalahan dampak finansial yang nilainya sejumlah Rp9,87 triliun. Permasalahan berdampak finansial tersebut terdiri atas permasalahan yang mengakibatkan kerugian negara sebanyak 1.401 permasalahan senilai Rp710,91 miliar, potensi kerugian negara sebanyak 453 permasalahan senilai Rp1,15 triliun, dan kekuarangan penerimaan sebanyak 683 permasalahan senilai Rp8 triliun. Selain itu, terdapat 4.021 permasalahan ketidakpatuhan yang tidak berdampak finansial yang terdiri atas 1.121 penyimpangan administrasi dan 2.900 ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan yang nilainya berjumlah Rp1,61 triliun. Atas permasalahan ketidakpatuhan yang berdampak finansial tersebut, entitas yang diperiksa telah menindaklanjuti dengan menyerahkan aset dan atau menyetor atau ke kas negara sebanyak Rp970,15 miliar pada waktu saat pemeriksaan. Pimpinan Rapat Paripurna dan para Anggota DPD RI yang kami muliakan, ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015 memuat hasil pemeriksaan BPK terhadap bidang- bidang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya program penanggulangan kemiskinan, program tunjangan profesi guru, dan pelayanan pendidikan, program penyediaan akses air bersih, implementasi standar akutansi pemerintahan berbasis akrual. Hasil pemeriksaan BPK atas pengelolaan program penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat mencapai target penurunan tingkat kemiskinan tahun 2014 karena: 1) belum tepatnya kebijakan mengenai pengelolaan data base penduduk miskin; 2) tidak tepatnya sasaran dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan; dan 3) belum tersedianya data dan informasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang layak menerima kredit usaha rakyat. Ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015 juga menunjukkan bahwa pengelolaan tunjangan profesi guru dan pelayanan pendidikan dalam pengelolaan guru, buku kurikulum, dan sarana dan prasarana belum efektif. Jumlah alokasi anggaran tunjangan profesi guru secara nasional belum sesuai dengan kebutuhan sehingga pembayaran tunjangan profesi tidak tepat waktu dan menimbulkan tunggakan. Ikhtisar hasil pemeriksaan semester 2 tahun 2015 juga mengungkapkan hasil pemeriksaan BPK atas program jaminan kesehatan nasional yang dilakukan atas BPJS kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan tiga rumah sakit pemerintah. Penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional tersebut belum sepenuhnya efektif dan memberikan pelayanan kepada peserta. Pelaksanaan program rujukan sebagai salah satu bentuk dukungan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo belum optimal. Selain itu, hasil pemeriksaan pada pemerintah pusat menunjukkan adanya kekurangan penerimaan negara pada Kementerian Keuangan yang berasal dari pajak pertambahan nilai cukai, pajak rokok, dan denda administratif yang jumlah nilainya sebesar Rp843,80 miliar dan dari pajak bumi dan bangunan, pertambangan sektor minerba, dan pajak bumi dan bangunan tubuh bumi sebesar Rp308,42 miliar. Pimpinan dan Anggota DPD yang kami hormati, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK atas 35 laporan keuangan pemerintah tahun 2014, BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas satu laporan keuangan pemerintah daerah, opini wajar tanpa pengecualian atas 17 laporan keuangan pemerintah daerah, opini tidak wajar atas satu laporan keuangan pemerintah daerah, dan opini tidak memberikan pendapat atas 16 LKPD. Dalam ikhtisar hasil pemeriksaan 1 tahun 2015, BPK telah melaporkan hasil pemeriksaan atas 504 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2014. Dengan demikian, hasil pemeriksaan atas seluruh laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2014 menunjukan opini WTP atas 252

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 17 laporan keuangan pemerintah daerah atau sebesar 47%, opini WDP atas 247 LKPD atau 46%, opini TMP atas 35 LKPD atau sebanyak 6%, dan opini tidak wajar atas 5 LKPD sebanyak 1%. Perolehan opini atas 539 LKPD tahun 2014 meningkat dibanding dengan tahun 2013. Secara keseluruhan, jumlah LKPD yang memperoleh opini WTP mengalami kenaikan dari 156 LKPD menjadi 252 LKPD atau naik sebesar 18%. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada tahun 2015 pemerintah menghadapi tantangan penerapan basis akrual yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah yang nanti akan kami laporkan pada laporan keuangan pemerintah pusat pada bulan Juni yang akan datang. Pimpinan dan para Anggota DPD RI serta hadirin yang terhormat, hasil pemeriksaan BPK atas 35 LKPD menunjukkan adanya 474 permasalahan kelemahan SPI, yaitu kelemahan sistem pengendalian akutansi dan laporan, kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, dan kelemahan struktur pengendalian internal. Permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan meliputi 507 ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp198,29 miliar, potensi kerugian daerah sebesar Rp19,19 miliar, dan kekurangan penerimaan sebesar Rp22,9 miliar. Atas permasalahan ketidakpatuhan tersebut, pemda telah melakukan penyetoran uang ke kas negara daerah atau penyerahan aset sebesar Rp2,26 miliar. Pemeriksaan kinerja BPK atas pengelolaan program penanggulangan kemiskinan tahun anggaran 2010 – 2014 pada 15 provinsi dan 15 kabupaten menunjukkan adanya permasalahan dalam pengelolaan program penanggulangan kemiskinan pada pemda yang terjadi pada tahapan perencanaan kebijakan, pengelolaan program, dan pelaksanaan kegiatan. Permasalahan tersebut mengakibatkan tujuan program penanggulangan kemiskinan untuk menurunkan tingkat kemiskinan tidak sepenuhnya tercapai. Penerapan SAP berbasis akrual pada tahun anggaran 2015 memerlukan persiapan dari Kementerian Dalam Negeri dan Ppemerintah daerah yang integratif dan komprehensif. Dari hasil pemeriksaan kinerja atas upaya 112 pemerintah daerah dalam menerapkan SAP berbasis akrual menyimpulkan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung pelaporan keuangan berbasis akrual belum sepenuhnya efektif. Permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah belum adanya strategi yang komprehensif yang tidak siapnya SDM dan sistem aplikasi serta belum lengkapnya perangkat regulasi. Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk menyusun roadmap guna menyelesaikan permasalahan kebijakan dan regulasi, antara lain menyangkut keselarasan dan kelengkapan peraturan perencanaan kebutuhan penempatan dan pelatihan SDM serta sistem aplikasi yang terintegrasi dan mampu menghasilkan laporan keuangan berbasis akrual. Pimpinan dan para Anggota DPD serta hadirin yang saya hormati, hasil pemeriksaan terhadap pengelolaan dana otonomi khusus atas delapan pemerintah daerah di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat menunjukkan antara lain Provinsi Papua belum sepenuhnya memiliki perencanaan yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah serta rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang mengatur arah target dan indikator kinerja dalam rangka tercapainya penyelenggaraan otonomi khusus. Regulasi dan kebijakan pemerintah Provinsi Papua Barat belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan otonomi khusus dan percepatan pembangunan dan kebijakan penyelenggaraan belum didukung dengan rencana definitif dari masing-masing satuan kerja pemerintah daerah dan tidak mengacu sepenuhnya pada undang-undang terkait otonomi khusus bagi Provinsi Papua. Terkait hasil pemeriksaan pada BUMN dan badan lainnya, mekanisme inspeksi vetting kapal PT Pertamina Trans Kontinental belum diimplementasikan sesuai dengan standar khusus best practice bidang migas serta tidak memenuhi kualitas standar keselamatan umum dan yang berlaku pada perusahaan minyak. Hal ini mengakibatkan kapal tersebut berpotensi terjadi kecelakaan dan tidak mendapatkan kontrak. Selain itu, hasil pemeriksaan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 18 BPK atas perhitungan bagi hasil minyak dan gas pada SKK Migas menunjukkan antara lain terdapat biaya-biaya yang tidak semestinya dibebankan dalam cost recovery pada tujuh wilayah kerja, kontraktor, kontrak kerja sama senilai Rp4 triliun. Pada periode 2010 – 2014, dari 221.207 rekomendasi BPK senilai Rp100,56 triliun sebanyak 142.658 tindak lanjut senilai Rp46,33 triliun telah sesuai dengan rekomendasi. 56. 541 tindak lanjut senilai Rp49,31 triliun belum sesuai dan atau dalam proses tindak lanjut. 21.388 rekomendasi senilai Rp4,15 triliun belum ditindak lanjuti. Dan, sebanyak 620 rekomendasi senilai Rp771,98 miliar yang tidak dapat ditindak lanjuti. Secara kumulatif, rekomendasi BPK yang berhasil ditindaklanjuti dengan penyerahan aset dan penyetoran uang ke kas negara, daerah, perusahaan pada periode 2005 – 2009 sebanyak Rp34,28 triliun dan untuk periode 2010 – 2014, yaitu sebesar Rp32,56 triliun. Khusus untuk tahun 2015, rekomendasi yang berhasil ditindaklanjuti dengan penyerahan aset dan penyetoran uang ke kas negara, daerah, perusahaan sebesar Rp989,14 miliar. IHPS II tahun 2015 juga memuat hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara, daerah, yaitu dari tahun 2003 sampai 2015 dengan status telah ditetapkan sebanyak 22.539 kasus yang bernilai Rp1,46 triliun. Tingkat penyelesaian kerugian tersebut menunjukkan 4.847 kasus telah diangsur senilai Rp143,76 miliar. 11.864 kasus telah dilunasi yang nilainya sebesar Rp282,98 miliar. Dan, 156 kasus dihapuskan senilai Rp8,42 miliar. Dengan demikian, sisa kerugian sebanyak 10.527 kasus senilai Rp1,02 triliun masih ada sisa kerugian. Selain itu, selama periode 2003 sampai 2015, BPK telah menyampaikan temuan pemeriksaan yang mengandung unsur pidana kepada instansi yang berwenang atau penegak hukum sebanyak 230 surat yang memuat 445 temuan yang nilainya Rp33,48 triliun dan dolar senilai USD 841,88 juta atau seluruhnya ekuivalen berjumlah Rp45,10 triliun. Dari temuan tersebut, instansi yang berwenang telah menindaklanjuti sebanyak 419 temuan atau 94% yang nilainya Rp42,66 triliun. Khusus tahun 2015, BPK telah menyampaikan tiga surat atas temuan pemeriksaan yang mengandung unsur pidana kepada Kepolisian Republik Indonesia yang memuat tiga temuan yang jumlah nilainya adalah Rp73,46 miliar. Sekali lagi kami ingin menegaskan keterbukaan dan tanggung jawab keuangan negara telah mengalami perbaikan dengan meningkatnya opini WTP. Meskipun begitu, pemerintah harus terus-menerus meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan kita bernegara, yaitu sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada Rapat Paripurna DPD yang terhormat ini. Kami berharap informasi yang kami sampaikan pada ikhtisar hasil pemeriksaan semester dan laporan hasil pemeriksaan BPK semester 2 tahun 2015 dapat mendukung tugas dan wewenang DPD sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BPK selalu membuka diri pada Pimpinan dan Anggota DPD untuk mendalami temuan-temuan yang kami sampaikan. Jangan ragu-ragu untuk mengundang kami bila diperlukan untuk rapat konsultasi dengan DPD. Sesungguhnya, sesungguhnya efektivitas dari hasil pemeriksaan BPK akan tercapai jika laporan hasil pemeriksaannya ditindaklanjuti oleh entitas yang diperiksa. Salah satu pihak yang dapat mendorong efektifitas tindak lanjut tersebut adalah pengawasan yang intensif dari Pimpinan dan seluruh Anggota DPD RI yang terhormat. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan perhatian Pimpinan dan Anggota DPD RI. Wabillahi taufik walhidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: MC

Penyerahan hasil pemeriksaan BPK RI dari Ketua BPK RI kepada Ketua DPD RI.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 19 Pimpinan DPD RI, Ketua BPK RI, beserta Anggota BPK RI disilakan menuju ke tempat. Pimpinan DPD RI, Ketua BPK RI, beserta Anggota BPK RI dipersilakan kembali ke tempat.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya terima kasih kepada Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia beserta jajarannya. Dari hasil semester 2 tahun 2015 yang telah kami terima, secara khusus kami pelajari dan tidak lanjuti oleh Komite IV dan BAP.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Interupsi sedikit, Bu. Interupsi sedikit.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Sebentar Pak, sebentar, sebentar, sebentar. mengko tak salami Pak. Masukan tersebut juga akan menjadi bahan dalam menyusun pertimbangan DPD atas rancangan undang-Undang yang berkaitan dengan APBN. Dan, tentunya Bapak dan Ibu sekalian sidang yang mulia, laporan yang telah disampaikan tadi kami meminta kepada segenap Anggota DPD untuk menjadikannya sebagai catatan penting dan bahan pelaksaan tugas pada masa sidang ini dan pelaksanaan kegiatan anggota di daerah. Dengan laporan yang ada, diharapkan setiap Anggota DPD dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti rekomendasi dari BPK demi terwujudnya tata kelola keuangan pemerintah yang transparan dan akuntabel. Dari laporan tadi, tentu kita lihat bahwa laporan keuangan daerah yang WTP tidak mencapai 2% tentu kita akan bersinergi sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas konsistensi kerja sama selama ini. Sekali lagi terima kasih dan semoga Tuhan meridhai langkah kerja BPK RI dan DPD RI. Semoga kerja sama ini dapat terjalin sesuai dengan apa yang tadi disampaikan oleh Ketua BPK untuk juga kita bisa bersinergi. Kemudian, berkenaan dengan itu berdasarkan ketentuan peraturan tata tertib, DPD perlu menugaskan Komite IV dan Badan Akuntabilitas Publik untuk membahas hasil pemeriksaan BPK tersebut. Selanjutnya, sebagai bahan pembahasan dalam kerja-kerja di alat kelengkapan, kami akan menyerahkan ikhtisar hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia semester 2 tahun 2015 kepada Pimpinan Komite IV dan Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik. Kami persilakan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Ibu, sebentar Bu, interupsi.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Silakan, Pak.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 20 PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Ya terima kasih. Catatan kecil, Pak Sesjen, yang tanda tangan tadi adalah bukan Pimpinan Sidang, tetapi adalah Pak Irman Gusman.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Saya kira ini nanti kita bahas.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Tidak, tidak, ini penting. Karena itu, semestinya tadi, Pak Sesjen, secara administratif sekali lagi yang berhak tanda tangan adalah Ibu Ratu Hemas, bukan yang lain. Saya berdiri, saya tahu persis yang tada tangan adalah Ketua BPK bersama Pak Irman, Ketua DPD. Saya kira sekali lagi, Pimpinan Sidang hari ini adalah Ibu Ratu Hemas. Yang berhak tanda tangan adalah Ibu Ratu Hemas, bukan yang lain. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya oke terima kasih. Saya kira kami akan menyerahkan dulu. Bapak Akuntabilitas Publik dan Ketua Komite IV....

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Interupsi, Ibu Ketua, interupsi sebentar saja.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Sebentar, sebentar, Pak. Kita harus menyampaikan dulu.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Sebentar, sebentar satu menit saja, Bu. Satu menit saja.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Tolong saya dikasih waktu ya, Pak, sebentar. Oke terima kasih sekali lagi kepada Ketua Badan Pemeriksa Keuangan dan juga tentu pada sore ini kita sudah melakukan sidang paripurna....

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ibu Ketua, satu menit saja, Ibu Ketua,

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si (DKI )

Interupsi, Ketua.

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 21 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Ibu Ketua, satu menit saja, Ibu Ketua,

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si (DKI JAKARTA)

Interupsi, Pimpinan, setengah menit.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Satu menit saja.

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si (DKI JAKARTA)

Setengah menit, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Demikianlah kita telah menyelesaikan agenda sidang kali ini dan tentunya kita sudah sepakat bahwa Sidang Paripurna Luar Biasa ini kami perlu mengingatkan bahwa Sidang Paripurna ke-11 Masa Sidang IV akan berlangsung pada tanggal 29 April dengan agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan dan pengesahan keputusan DPD RI sekaligus penutupan masa sidang 2015-2016. Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillah....

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si (DKI JAKARTA)

Sedikit tambahan, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Paripurna Luar Biasa ke-5 kami tutup. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Om shanti shanti shanti om.

SIDANG DITUTUP PUKUL 16.01 WIB

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 DPD RI MS IV TS 2015-2016 RABU, 13 APRIL 2016 22