Volume 2 Number 2, April 2019 Editorial Office : Faculty of Law, Kampus Pancasila, Jalan Pancasila Nomor 10 , West Sumatera Phone/Fax : 0751-27404 / 0751-34605 E-mail : [email protected] | Website : nalrev.fhuk.unand.ac.id

Penerapan Perma Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pidana Tambahan Uang Pengganti Dalam Tindak Pidana Korupsi “Rahma Noviyanti1”

ARTICLE HISTORY ABSTRAC T Received: 15 January 2019; Reviewed: 13 April 2019; Corruption in is currently a serious crime that is carried out Accepted: 13 April 2019; systematically and has a broad impact on people's lives. State’s assets Published: 13 April 2019 which should be used for development in order to benefit the society, are used for personal interests. Through the Corruption Law, the State tried KEYWORDS to eradicate corruption and restore assets that have been corrupted. The Punishment of Substitute Money; Corruption; restoration is endeavored by the application of additional punishment and Supreme Court Regulation on Substitute in the form of payment of substitute money. In order to optimize the Money. implementation of the payment, the Supreme Court has issued a regulation of Substitute Money to provide the same understanding for CORRESPONDENSE the Law Enforcers, specifically Judges, in the imposition of the 1 Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas, regulation on Defendants of Corruption. The problems in this research Padang, Email : [email protected] are: How is the implementation of Supreme Court Regulation on Substitute Money in the verdict to the defendants of corruption. The method used in this research is sociological juridical method. The type of the research is descriptive by using primary data and secondary data. The results of the study revealed The Judges have implemented some of the clauses of the regulation on making the decision, however the implementation have not evenly stated on each verdict.

1. Pendahuluan dengan adagium yang disampaikan oleh Cicero Manusia dan hukum merupakan entitas yang yakni “ubi societas ibu ius” (di mana ada tidak bisa dipisahkan. Manusia merupakan masyarakat di situ ada hukum).1 makhluk sosial yang dalam kehidupannya Hukum menetapkan apa yang harus dilakukan memerlukan bantuan manusia lain. Sehingga dan atau apa yang tidak boleh dilakukan atau dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia dilarang. Sasaran yang hendak dituju oleh harus senantiasa berinteraksi dengan manusia hukum bukan saja bagi orang yang nyata-nyata lain. Hubungan interaksi antar manusia inilah telah melakukan perbuatan melawan hukum, yang kemudian menciptakan hukum yang tetapi juga terhadap perbuatan hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarkat. mungkin akan dilakukan. Hal ini dimaksudkan Hubungan hukum dan masyarakat ini sesuai agar hukum dapat memberikan keadilan,

1 E. Utrecht.(1983). Pengantar Dalam Hukum Indonesia. : PT. Ichtiar Baru, h. 1.

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019

kemanfaatan dan sekaligus kepastian hukum merugikan negara. Umumnya, tindak pidana bagi setiap orang sehingga tercapai korupsi dilakukan secara rahasia, melibatkan kesejahteraan dan ketentraman dalam elemen kewajiban dan keuntungan secara masyarakat.2 timbal balik. Kewajiban dan keuntungan Perkembangan kehidupan masyarakat sebagai tersebut tidak selalu berupa uang.6 suatu konsekuensi dari pembangunan Tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini membawa pengaruh positif sekaligus negatif. telah menjadi kejahatan serius yang dilakukan Salah satu pengaruh negatif ini dalam bidang secara sistematis dan berdampak luas dalam hukum, yakni dengan meningkatnya angka kehidupan masyarakat. Harta kekayaan negara kejahatan dan semakin berkembangnya jenis- yang seharusnya dimanfaatkan bagi jenis kejahatan baru dengan modus operandi yang pembangunan agar tercapai kesejahteraan semakin canggih. Kejahatan yang begitu kehidupan masyarakat, dipergunakan dan berkembang di Indonesia saat ini, salah satunya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. adalah tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu, undang-undang tidak lagi Korupsi sendiri berasal dari satu kata dalam menggolongkan korupsi sebagai kejahatan biasa bahasa latin yakni corruptio atau corruptus yang (ordinary crime) tetapi telah menggolongkannya disalin ke berbagai bahasa. Seperti bahasa menjadi kejahatan luar biasa (extra ordinary Inggris yakni corruption atau corrupt, dalam crime).7 bahasa Prancis menjadi corruption dan dalam Semakin seriusnya tindak pidana korupsi dapat bahasa Belanda yakni coruptie (korruptie) yang dilihat dari data yang diterbitkan oleh Indonesian kemudian di adobsi dalam bahasa Indonesia Corruption Watch (ICW), yang menjelaskan menjadi kata korupsi.3 Korupsi secara harfiah bahwa sepanjang tahun 2016 kerugian negara berarti segala macam perbuatan yang tidak baik, akibat korupsi sekitar Rp. 1. 47 Triliun dengan seperti yang dikatakan Andi Hamzah sebagai jumlah kasus sekitar 482 kasus korupsi dan kebusukan, keburukan, kebejatan, 1.101 Tersangka kasus korupsi. Dari ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, keseluruhan kasus korupsi tersebut 238 kasus penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang merupakan kasus yang terkait dengan menghina atau memfitnah.4 keuangan negara dengan nilai kerugian sekitar Sedangkan korupsi dalam Webster’s New Rp. 1 Triliun, 33 perkara suap dengan nilai Rp. American Dictionary berasal dari kata 32.4 Miliar, 3 kasus pengelapan dalam jabatan “corruption” yang dapat diartikan sebagai dengan nilai kerugian negara Rp. 2.3 Miliar, 7 “decay” (lapuk), ”impurity” (tidak murni). kasus pemerasan dengan nilai kerugian negara Sedangkan kata “corrupt” dijelaskan sebagai “to Rp. 20,5 Miliar, 2 kasus gratifikasi, 2 kasus become rotten or putrid” (menjadi busuk, lapuk, benturan dalam PBJ, dan sisanya 197 kasus yang atau buruk), juga “to inside decay in something belum diketahui secara pasti bentuk tindak originally clean and sound” (memasukkan sesuatu pidana korupsinya dengan kerugian negara yang busuk, atau yang lapuk kedalam sesuatu sekitar Rp. 442 Miliar.8 yang semula bersih dan bagus).5 Selain itu juga dapat dilihat dengan banyaknya Tindak pidana korupsi sendiri dapat dijelaskan pejabat negara dan tokoh besar yang terjerat sebagai suatu perbuatan curang yaitu dengan kasus korupsi, seperti dijadikannya Ketua menyelewengkan atau menggelapkan Dewan Perwakilan Rakyat aktif yaitu Setya keuangan negara yang dimaksudkan untuk Novanto sebagai tersangka tindak pidana memperkaya diri seseorang yang dapat korupsi, ditangkapnya Ketua Dewan

2 Shinta Agustina. (2014) Asas Lex Specialis Derogat Legi 6 Aziz Syamsuuddin. (2014). Tindak Pidana Khusus. Generali dalam Pengakan Hukum Pidana. Depok: Themis Jakarta: Sinar Grafika, h.15. Books, h. 25. 7 Penjelasan umum UU 30 Tahun 2002 Tentang Komisi 3 Adami Chazawi. (2016). Hukum Pidana Korupsi. Jakarta: Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Rajawali Pers, h. 1. 8 Available online from 4 Ibid., www.antikorupsi.org/id/articles/annual-reports.{Accessed 5 Elwi Danil. (2011. Korupsi (Konsep, Tindak Pidana dan January 10, 2018}. Pemberantasannya). Jakarta: Rajawali Pers, h. 3.

154 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 Perwakilan Daerah yaitu Irman Gusman, Tambahan Uang Pengganti dalam Tindak tertangakap tangannya Hakim Konstitusi yaitu Pidana Korupsi (selanjutnya disebut Perma Patrialis Akbar menyusul Ketua MK Akil Uang Pengganti). Perma Uang Pengganti yang Mochtar yang lebih dahulu tertangkap tangan diterbitkan oleh Mahkamah Agung tersebut dan sederetan nama-nama besar lainnya. mengatur terkait dengan parameter Semakin serius dan meluasnya tindak pidana perhitungan besaran uang pengganti; korupsi yang dibuktikan dengan banyaknya persinggungan antara pidana tambahan kasus dan terjeratnya para tokoh dan pejabat perampasan barang dengan uang pengganti; negara tersebut bukan berarti bahwa negara prosedur eksekusi uang pengganti, penyitaan, tidak mengupayakan pencegahan dan pelelangan dan pelaksanaan penjara pemberantasan tindak pidana ini. Pada pengganti.11 hakikatnya pemerintah telah mengusahakan Terkait dengan parameter penentuan besaran upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pembayaran uang pengganti terdapat pidana korupsi melalui berbagai cara. Salah satu perbedaan pandangan dari pelbagai pihak. cara yang dilakukan yaitu dengan Perbedaan pandangan tersebut berkaitan mengupayakan optimalisasi ketentuan hukum dengan dasar pengenaan pidana uang khususnya kaidah hukum pidana yang dapat pengganti yang dikenakan kepada terdakwa mengakomodir bentuk tindak pidana korupsi korupsi. Ada pandangan yang menjelaskan yang semakin berkembang seperti bahwa dasar pengenaan pidana pembayaran pembentukan Undang-Undang Nomor 20 uang pengganti adalah kerugian keuangan Tahun 2001 juncto Undang-Undang Nomor 31 negara yang timbul dari tindak pidana korupsi.12 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Di sisi lain ada yang berpandangan bahwa dasar Pidana Korupsi. pengenaan pidana pembayaran uang pengganti Melalui instrumen UU Korupsi tersebut negara dilihat dari harta benda yang diperoleh dari mengusahakan pemberantasan dan tindak pidana korupsi. 13 mengupayakan harta kekayaan negara yang Terkait perbedaan ini, Bab 1 Perma Uang telah di korupsi kembali ketangan negara. pengganti tentang dasar penentuan uang Pengembalian harta kekayaan negara tersebut pengganti, pada pasal 1 menjelaskan bahwa diupayakan dengan cara penerapan pidana “Dalam hal menentukan jumlah pembayaran tambahan berupa pembayaran pidana uang uang pengganti dalam tindak pidana korupsi, pengganti.9 adalah sebanyak-banyaknya sama dengan harta Pembayaran pidana uang pengganti diatur benda yang diperoleh dari tindak pidana dalam Pasal 18 ayat 1 huruf b UU Korupsi yang korupsi dan bukan semata-mata sejumlah pada pokoknya menyatakan bahwa jumlah kergian keuangan negara yang diakibatkan”. pembayaran pidana uang pengganti dapat Hal ini berarti Perma Uang Pengganti dikenakan kepada terdakwa korupsi sebanyak- menegaskan pandangan bahwa parameter banyaknya sama dengan harta benda yang pengenaan pidana pembayaran uang pengganti diperoleh dari tindak pidana korupsi tersebut.10 didasarkan pada harta yang diperoleh dari hasil Ketentuan pidana pembayaran uang pengganti tindak pidana korupsi. Sehingga pemahaman ini kemudian dipertegas lagi dengan (pandangan) bahwa parameter perhitungan diterbitkanya Peraturan Mahkamah Agung besaran uang pengganti ditinjau dari besaran (PERMA) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pidana kerugian negara sudah tidak dapat diterapkan

9 Pasal 18 ayat 1 huruf b UU No. 31 Tahun 1999 sebagai pembeda antara pidana uang pengganti 10 Ibid. dengan pidana denda. Sehingga pidana uang 11 Penjelasan Umum PERMA Nomor 5 Tahun 2014. pengganti bertujuan untuk memulihkan kerugian 12 Dalam bukunya hukum pidana korupsi edisi revisi negara akibat tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu yang diterbitkan tahun 2016, Adami Chazawi tindak pidana yang dapat dijatuhi pidana uang menjelaskan bahwa tindak pidana yang dapat dijatuhi pengganti yakni pada tindak pidana korupsi yang pidana pembayaran uang pengganti wajib merugikan keuangan negara misalnya, Pasal 2, Pasal 3 dihubungkan dengan adanya akibat atau kerugian dan Pasal 8 UU Korupsi. Adami Chazawi. (2016). yang timbul oleh adanya korupsi yang dilakukan oleh op.cit., h. 326. si pembuat. Hal ini lebih lanjut dijelaskan Adami 13 Penjelasan Umum Perma Uang Pengganti.

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 155

dalam penegakan hukum terhadap tindak hasil tindak pidana korupsi tersebut dikenakan pidana korupsi.14 pidana pembayaran uang pengganti. Terlebih Namun dalam Perma Uang Pengganti tersebut lagi pasal ini juga membuka ruang bagi juga dimungkinkan suatu pengecualian pengenaan pidana uang pengganti kepada terhadap parameter pengenaan uang pengganti Terdakwa walaupun tidak ada kerugian ini. Parameter terkait dasar pengenaan uang keuangan negara yang terjadi (dalam tindak pengganti yang dilihat dari harta benda yang pidana korupsi selain yang diatur dalam Pasal 2 diperoleh terdakwa dari hasil tindak pidana dan Pasal 3 UU Korupsi seperti Suap dan korupsi tersebut dapat disimpangi apabila harta Gratifikasi) dan Terdakwa juga tidak menikmati benda yang diperoleh dari tindak pidana harta benda hasil korupsi karena telah dialihkan korupsi tidak dinikmati oleh terdakwa, kepada pihak lain. Selain itu ketentuan Pasal 5 melainkan telah dialihkan kepada pihak lain, yang menyatakan bahwa “kepada pihak lain yang pihak tersebut tidak dilakukan suatu tersebut tidak dilakukan penuntutan” juga penuntutan.15 Hal ini diatur dalam Pasal 5 menyiratkan bahwa tidak terjadinya penegakan Perma Uang Pengganti yang menyatakan hukum secara optimal kepada setiap orang yang bahwa melakukan korupsi. Sehingga perlu “Dalam hal harta benda yang diperoleh dipertanyakan apa yang menjadi alasan pihak dari tindak pidana korupsi tidak lain tersebut tidak dilakukan suatu penuntutan. dinikmati oleh terdakwa dan telah Dalam praktek penegakan hukum terhadap dialihkan kepada pihak lain, uang pemberantasan tindak pidana korupsi pengganti tetap dapat dijatuhkan kepada khususnya di wilayah hukum Pengadilan terdakwa sepanjang terhadap pihak lain Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri tersebut tidak dilakukan penuntutan, baik Padang, terdapat inkonsistensi hakim dalam dalam tindak pidana korupsi maupun menerapkan pidana tambahan berupa tindak pidana lainnya, seperti tindak pembayaran uang pengganti kepada Terdakwa pidana pencucian uang”. tindak pidana korupsi. Selain itu, putusan juga tidak memperlihatkan pertimbangan hakim Melihat pengaturan terkait dengan parameter yang secara konkret memuat pertimbangan uang pengganti tersebut, dapat dilihat bahwa yang berkaitan dengan perlu atau tidaknya adanya suatu ketentuan norma yang tidak hakim menghukum Terdakwa dengan pidana konsisten yang akan berdampak pada praktek uang pengganti. Pelbagai putusan hakim penegakan hukum. Di suatu sisi ditegaskan memperlihatkan bahwa adanya keberagaman bahwa parameter pengenaan pidana putusan di mana di suatu putusan, Hakim pembayaran uang pengganti adalah harta benda menghukum Terpidana dengan pidana uang yang diperoleh dari hasil tindak pidana korupsi pengganti sedangkan di sisi lain Hakim tidak sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 Perma menghukum Terpidana dengan Pidana Uang Uang Pengganti. Namun di sisi lain ketentuan Pengganti, walaupun telah terjadi kerugian itu dapat dikecualikan apabila harta benda yang keuangan negara maupun terdapatnya diperoleh dari tindak pidana korupsi tidak sejumlah harta benda yang diperoleh dan dinikmati oleh terdakwa, melainkan telah dinikmati oleh pelaku tindak pidana korupsi dialihkan kepada pihak lain, yang kepada pihak tersebut. lain tersebut tidak dilakukan suatu penuntutan Hal ini dapat dilihat melalui pelbagai putusan sebagaimana diatur Pasal 5 Perma Uang Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengganti. Pengadilan Negeri Padang seperti: putusan Lebih jauh lagi ketentuan pengenaan pidana Nomor 22/Pid.Sus-TPK/2017/PN.Pdg. atas uang pengganti yang diatur dalam Pasal 5 nama Terdakwa Hernowo Anung Wibowo dan Perma Uang Pengganti ini akan sangat tidak putusan Nomor 43/Pid.Sus- memberikan keadilan bagi Terpidana apabila TPK/2017/PN/Pdg. atas nama Akhiarli. Kedua Terpidana yang tidak menikmati harta benda Terpidana dalam kedua putusan tersebut sama-

14 Ibid., 15 Penjelasan Umum Perma Uang Pengganti.

156 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 sama didakwa dengan dakwaan Subsidair, primair Penuntut Umum, sehingga yaitu Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 UU Korupsi menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan sebagai dakwaan Primair dan Pasal 3 Jo Pasal 18 pidana penjara selam 4 (empat) tahun dan UU Korupsi sebagai dakwaan Subsidair. Nilai denda sejumlah Rp. 200.000.000 (dua ratus juta kerugian keuangan negara yang ditimbulkan rupiah) dengan subsidair 3 (tiga) bulan akibat kedua kasus korupsi tersebut masing- kurungan serta menghukum Terdakwa untuk masing, yaitu: Rp. 282.260.750 (dua ratus membayar uang pengganti sejumlah Rp. delapan puluh juta dua ratus enam puluh ribu 120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah) dan tujuh ratus lima puluh rupiah) dan Rp. apabila paling lama 1 (satu) bulan setelah 512.504.550 (lima ratus dua belas juta lima ratus putusan tersebut berkekuatan hukum tetap empat ribu lima ratus lima puluh rupiah). Terpidana tidak membayarkan pidana uang Penuntut Umum dalam putusan Nomor pengganti tersebut, maka harta bendanya dapat 22/Pid.Sus-TPK/2017/PN. Pdg. atas nama disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi Terdakwa Hernowo menuntut Terdakwa agar uang pengganti tersebut serta apabila terdakwa Majelis Hakim menyatakan bahwa Terdakwa tidak membayar uang pengganti yang secara sah dan mayakinkan bersalah melakukan dimaksud dan tidak memiliki harta benda untuk tindak pidana secara melawan hukum disita maka Terpidana dipidana dengan pidana sebagaimana dakwaan primair Penuntut Umum penjara selama 1 (satu) tahun. dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun Selanjutnya dalam putusan nomor 43/Pid.Sus- dan denda sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus TPK/2017/PN Pdg., Hakim menyatakan bahwa juta rupiah) subsidair 5 (lima) bulan kurungan. Terdakwa Akhiarli terbukti secara sah dan Sedangkan dalam putusan nomor 43/Pid.Sus- meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana TPK/2017/PN Pdg. atas nama Akhiarli, korupsi secara bersama-sama sebagaimana Penuntut Umum menuntut Terdakwa agar dakwaan subsidair Penuntut Umum dengan Majelis Hakim menyatakan bahwa Terdakwa menjatuhkan pidana penjara terhadap secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Terdakwa selama 1 (satu) tahun 10 (sepuluh) tindak pidana secara melawan hukum bulan dan denda sebesar Rp. 50.000.000 (lima sebagaimana dakwaan primair Penuntut Umum puluh juta rupiah) dengan subsidair 1 (satu) dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun 6 bulan pidana kurungan. (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 200.000.000 Dari putusan di atas dapat dilihat bahwa hakim (dua ratus juta rupiah) subsidair 2 (dua) bulan dalam menghukum Terpidana dengan pidana kurungan serta membebankan Terdakwa untuk uang pengganti tidaklah berdasarkan kepada membayar uang pengganti sebesar Rp. Tuntutan dari Penuntut Umum. Selain itu, 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) pertimbangkan hakim dalam menetapkan dengan ketentuan apabila terdakwa tidak dapat besaran uang pengganti tidaklah tergambar membayar uang pengganti dalam jangka waktu secara jelas di dalam putusannya. Lebih jauh, 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan yang pidana penjara pengganti yang diputuskan oleh mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta hakim sangatlah singkat dibandingkan dengan bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang ancaman pidana pengganti yang diakomodir untuk menutupi uang pengganti tersebut dan dalam Pasal 8 ayat (1) Perma Uang Pengganti apabila terdakwa tidak membayar uang yang menyatakan bahwa “Lama penjara pengganti yang dimaksud serta tidak memiliki pengganti yang dapat dijatuhkan adalah harta benda untuk disita maka terdakwa setinggi-tingginya ancaman pidana pokok atas dibebankan pidana tambahan selama 2 (dua) pasal yang dinyatakan terbukti.” Hal ini dapat bulan Penjara. dilihat melalui putusan nomor 22/Pid.Sus- Dalam putusan nomor 22/Pid.Sus- TPK/2017/PN Pdg., di mana Hakim hanya TPK/2017/PN Pdg., Hakim menyatakan bahwa menjatuhkan pidana penjara pengganti 1 (satu) Terdakwa Hernowo Anung Wibowo telah tahun. terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah Uraian di atas mendasari penulis untuk melakukan tindak pidana korupsi secara mengkaji dan menelusuri bagaimana penerapan bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan Perma Uang Pengganti dalam usaha

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 157

mengembalikan kerugian keuangan negara rugi atau dengan kata lain lebih sering dengan hasil dari tindak pidana korupsi khususnya istilah uang ganti rugi daripada istilah uang dalam konteks penentuan parameter pengenaan pengganti.Dalam masyarakat hukum adat, pidana uang pengganti yang diatur perma masalah uang ganti rugi bukanlah sesuatu yang tersebut. Dapatkah penerapan pidana baru. bahkan delik-delik adat masalah ganti rugi pembayaran uang pengganti melalui memegang peranan sedemikian pentingnya pengaturan yang demikian memberikan sebagai salah satu usaha untuk keadilan dan kepastian hukum bagi justisiabelen. menyeimbangkan lagi suatu keadaan seperti semula. Jadi ganti rugi itu dihubungkan dengan 2. Rumusan Masalah adanya pelanggaran. Secara sederhana dapat Adapun rumusan masalahnya adalah dijelaskan bahwa ganti rugi itu menunjukkan Bagaimanakah Penerapan Perma Uang adanya suatu ketidak seimbangan, yaitu adanya Pengganti dalam Putusan Hakim Bagi perbuatan yang menimbulkan kerugian dan Terdakwa Tindak Pidana Korupsi? kerugian itu perlu diseimbangkan lagi dan untuk keseimbangan itu perlu dilakukan 3. Metode Penelitian pergantian sebagai suatu reaksi. Jadi Metode penelitian yang digunakan dalam ketidakseimbangna itu adalah karena adanya penelitian ini menggunakan pendekatan suatu perbuatan yang melanggar atau masalah yuridis empiris. Penelitian ini bersifat gangguan. deksriptif dengan tujuan memperoleh Tujuan adanya pidana uang pengganti adalah gambaran yang menyeluruh, lengkap, dan untuk memidana seberat mungkin para sistematis tentang permasalahan yang diteliti. koruptor agar mereka jera dan untuk menakuti Data yang digunakan bersumber dari data orang lain agar tidak melakukan korupsi. primer dan data sekunder. Data primer Tujuan lainnya adalah untuk mengembalikan diperoleh dari Pengadilan Tindak Pidana uang negara yang melayang akibat suatu Korupsi Pada Pengadilan Negeri padang perbuatan korupsi. Menurut Undang-undang berupa data putusan tindak pidana korupsi Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan sebelum dan sesudah diterbikannya Perma Tindak Pidana Korupsi kemudian diubah Uang Pengganti dan melalui wawancara dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 dengan Hakim Tipikor Padang. Data sekunder tentang Perubahan Atas Undang-Undang mempergunakan bahan hukum primer berupa Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan peraturan perundang-undangan yang relevan, Tindak Pidana Korupsi. bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang Salah satu unsur delik dalam tindak pidana digunakan dalam penelitian ini adalah studi korupsi adalah adanya kerugian keuangan kepustakaan dan wawancara. Metode negara. Terhadap kerugian keuangan negara ini, pengolahan data melalui proses editing, dan Pemerintah menetapkan kebijakan bahwa analisis data dilakukan secara kualitatif. kerugian keuangan negara itu harus 4. Pembahasan dikembalikan atau diganti oleh Pelaku korupsi. Penerapan Perma Uang Pengganti dalam Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 jo Putusan Hakim bagi Terdakwa Tindak Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pidana Korupsi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menurut M.W.Patti Peilohy,istilah uang dibentuk dengan tujuan untuk menyelamatkan pengganti kurang begitu dikenal dalam keuangan negara serta mewujudkan masyarakat indonesia.dalam kehidupan dan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pergaulan dan masyarakat indonesia.16 Dalam Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dengan kehidupan dan pergaulan dan masyarakat lebih pendapat Sudarto yang menyatakan bahwa: sering dikenal dengan penyebutan uang ganti Perbuatan yang diusahakan untuk dicegah dan

16 M.W. Patti Pelohy (1994). Antara tuntutan Jaksa Penuntut Pembayaran Uang Pengganti. Bagian I. Ujung Pandang: Umum dan Putusan Hakim/ Pengadilan Mengenai Dipajaya, h. 7.

158 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 ditanggulangi dengan hukum pidana harus dalam Pasal 18 ayat (2). Dalam hal terpidana merupakan perbuatan yang dikehendaki yaitu tidak mau tidak mempunyai harta benda yang perbuatan yang mendatangkan kerugian mencukupi untuk membayar uang pengganti (materil dan spiritual) atas warga masyarakat. maka terpidana dapat dipidana dengan pidana Hal ini dilakukan untuk kesejahteraan dan penjara yang lamanya tidak melebihi ancaman pengayoman masyarakat yang harus sejalan maksimum dari pidana pokok sesuai ketentuan pula dengan tujuan pembangunan nasional dalam Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan junto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 makmur. tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan lamanya pidana tersebut ditentukan dalam Uang pengganti merupakan suatu bentuk putusan pengadilan. hukuman atau pidana tambahan dalam perkara korupsi. Pada hakikatnya baik secara hukum Meskipun dalam Undang-Undang Nomor 31 maupun doktrin Hakim tidak diwajibkan selalu tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 tahun menjatuhkan pidana tambahan. Walaupun 2001 tentang pemberantasan tindak korupsi demikian khusus untuk perkara korupsi hal telah mencantumkan mengenai jangka waktu tersebut perlu untuk diperhatikan sebab korupsi pembayaran denda dan konsekuensi hukum adalah suatu perbuatan yang bertentangan jika terpidana tidak membayar harta benda dengan hukum yang merugikan atau setidak- yang mencukupi untuk pembayaran uang tidaknya dapat merugikan keuangan negara. pengganti. Namun dalam undang-undang Sehingga meskipun uang pengganti hanyalah tersebut hanya menetapkan rumusan sederhana pidana tambahan namun adalah sangat tidak mengenai besarnya uang pengganti yaitu bijaksana apabila membiarkan terdakwa tidak sebanyak-banyaknya adalah sama dengan harta membayar uang pengganti sebagai cara untuk benda yang diperoleh dari korupsi, maka dapat memulihkan kerugian negara. 17 ditafsirkan besarnya uang pengganti dapat dihitung berdasarkan nilai harta terdakwa yang Mengatasi masalah tersebut, Mahkamah Agung diperoleh dari tindak pidana korupsi yang telah menerbitkan surat edaran Mahkamah didakwakan. Agung tahun 1985. Surat edaran itu mendorong Jaksa Penuntut Umum untuk melakukan Namun setelah dikaji secara komprehensif, gugatan perdata apabila eksekusi atas uang terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan pengganti tidak dapat dilaksanakan karena dengan uang pengganti yang belum dapat berbagai hal. dijawab di dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang-Undang Kelemahan hukum ini telah dikoreksi dalam Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junto Tindak Pidana Korupsi. Permasalah tersebut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang menyakut beberapa hal, yaitu:18 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Uang pengganti dalam undang-undang tersebut 1. Parameter perhitungan besaran uang diatur dalam Pasal 18 ayat (1) huruf b yang pengganti; menyatakan bahwa “pembayaran uang 2. Persinnggungan antara pidana tambahan pengganti yang jumlahnya sebanyak- perampasan barang dengan uang banyaknya sama dengan harta benda yang pengganti; diperoleh dari tindak pidana korupsi”. Apabila terpidana tidak membayar uang pengganti 3. Prosedur eksekusi uang pengganti, paling lama 1 (satu) bulan sesudah putusan penyitaan, pelelangan, dan pelaksanaan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan penjara pengganti. hukum tetap, harta benda dapat disita oleh Jaksa Berdasarkan hal tersebut maka Mahkamah Penuntut Umum dan dilelang untuk menutupi Agung Republik Indonesia mengeluarkan uang pengganti tersebut sebagaimana diatur Peraturan Mahkamah Agung Republik

17 Indriyanto. (1998). Uang Pengganti. Jakarta: PT Citra 18 Penjelasan Perma Uang Pengganti. Aditya Bakti, h. 6.

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 159

Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Pidana pidana Korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Tambahan Uang Pengganti. Perma Uang Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang dapat Pengganti merupakan ketentuan hukum yang diketahui melalui putusan pidana yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung untuk dijatuhkan terhadap terpidana. Oleh sebab itu, menjelaskan ketentuan Pasal 18 UU Korupsi. dalam rangka mengetahui pertimbangan hakim Sehingga ketika masalah di atas diharapkan dalam menerapkan pidana uang pengganti dapat dijawab dan penegak hukum mempunyai kepada Terpidana Korupsi, berikut penulis pemahaman yang sama berkaitan dengan sajikan, beberapa putusan pidana uang penerapan Perma Uang Pengganti. pengganti dari tahun 2015-2017. Penerapan Perma pidana uang pengganti dalam praktek penegak hukum terhadap tindak

Tabel 1 Putusan Pembayaran Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang Setelah diterbitkannya Perma Uang Pengganti (Tahun 2015-2017)

Uang Pengganti Pertimbangan Hakim Delik yang Kerugian Keuangan No. Nomor Putusan dalam menetapkan dilanggar Negara Tuntutan JPU Putusan Hakim (Rp) (RP) Uang Pengganti

1. 8/Pid.Sus- Pasal 3 juncto Rp.668.265.182, 668.265.182 668.265.182 Sesuai dengan TPK/2015/PN Pasal 18 ayat berdasarkan Laporan tuntutan JPU dan Pdg, a.n. (1) huruf a dan Audit Pembangunan berdasarkan Suezinovi huruf b, ayat Prasarana Air Baku di keterangan saksi, Rustamadji. (2) dan ayat Sungai Duo Tahun 2012 keterangan Terdakwa, (3) Nomor : dan hasil Laporan 700/05/Kh/Inspektorat- Audit Inspektorat 2014 Tanggal 21 Oktober serta barang bukti 2014 yang diperlihatkan dipersidangan

3/Pid.Sus- Pasal 3 Rp337.447.859,87, sesuai 337.447.859 337.447.859. Sesuai dengan TPK/2016/PN dengan hasil audit tuntutan JPU dan Pdg, a.n. Bastian penghitungan kerugian berdasarkan M Sinaga, St Bin keuangan negara dari keterangan saksi, M.E Sinaga BPKP Propinsi Sumbar keterangan Terdakwa, 2. dan hasil Laporan Audit Inspektorat serta barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan

6/Pid.Sus- Pasal 2 ayat (1) Rp. 10.046.964.400 10.046.964.400 - Tidak Terdapat TPK/2016/PN Jo Pasal 18 Pertimbangan hakim Pdg, a.n. Joni yang secara Jelas 3. Amir. memutuskan besaran uang pengganti yang dijatuhkan kepada Terdakwa

7/Pid.Sus- Pasal 2 ayat (1) 9.519.622.800 9.519.622.800 1.344.756.011 Uang Pengganti yang TPK/2016/PN Jo Pasal 18 harus dibayarkan Pdg, a.n. Endang Terdakwa kepada 4. Kusrianto negara adalah sebesar uang yang dinikmati oleh Terdakwa

10/Pid.Sus- Pasal 3 Jo. 234.440.566 234.440.566 234.440.566 Sesuai dengan TPK/2016/PN Pasal 18 ayat tuntutan JPU dan Pdg, a.n. (1) huruf b, berdasarkan 5. Muhammad ayat (2), ayat keterangan saksi, Dahril Lubis (3) keterangan Terdakwa, Alias M. Dahril dan hasil Laporan Lubis Audit Inspektorat

160 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 serta barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan

15/Pid.Sus- Pasal 3 Jo 960.686.240 Laporan hasil 960.686.240 - Tidak Terdapat TPK/2016/PN pasal 18 ayat Audit dalam Pertimbangan hakim Pdg, a.n. (1) huruf b rangka perhitungan yang secara Jelas Sudarno ayat (2) dan kerugian keuangan negara memutuskan besaran Prasetyo Utomo (3) (PKKN) atas Dugaan uang pengganti yang Tindak Pidana Korupsi dijatuhkan kepada Pembangunan Prasarana Terdakwa Dasar (PSD) Penataan dan Revitalisasi Kawasan 6. Jenjang Seribu Kota Bukittinggi tahun 2013 Nomor surat : 200/PW03/5/2016 Tanggal 15 Januari 2016 oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Barat

19/Pid.Sus- Pasal 3 jo Rp800.000.000, 800.000.000 - Tidak Terdapat TPK/2016/PN Pasal 18 ayat berdasarkan laporan hasil Pertimbangan hakim Pdg, a.n. Helwis (1) huruf b, perhitungan kerugian yang secara Jelas ayat (2) dan keuangan negara/daerah memutuskan besaran 7. ayat (3) Inspektorat Kota Padang uang pengganti yang dalam surat Nomor : dijatuhkan kepada 700.1075/Insp.XI/2015 Terdakwa tanggal 27 Nopember 2015.

1/Pid.Sus- Pasal 12 huruf Hadiah uang sejumlah 355.600.000 355.600.000, Penjatuhan uang TPK/2017/PN a Rp440.000.000,00 tersebut pengganti didasarkan Pdg, a.n. Farizal diberikan agar Terdakwa karena Terdakkwa pada tingkat penuntutan telah mengembalikan tidak melakukan sebagain kerugian penahanan badan, keuangan negara 8. membuatkan keberatan / eksepsi atas Surat Dakwaan dan membantu mengurus perkara Xaveriandy Sutanto agar hukumannya ringan

5/Pid.Sus- Pasal 2 ayat (1) 3.600.000.000, Berdasarkan 2.600.000.000 2.600.000.000 Penjatuhan uang TPK/2017/PN Jo Pasal 18 Laporan Hasil Audit pengganti didasarkan Pdg, a.n. Emry ayat (1) huruf Nomor SR- karena Terdakkwa 9. Sain b, ayat (2) dan 2566/PW03/5/2016 telah mengembalikan ayat (3) tanggal 20 Oktober 2016 sebagain kerugian keuangan negara

8/Pid.Sus- Pasal 2 ayat (1) 552.756.821, berdasarkan 552.756.821 552.756.821 Sesuai dengan TPK/2017/PN Jo Pasal 18 hasil perhitungan Badan tuntutan JPU dan Pdg, a.n. Maiko ayat (1) huruf Pengawasan Keuangan berdasarkan Candra b dan Pembangunan keterangan saksi, Perwakilan Propinsi keterangan Terdakwa, 10. Sumatera Barat dan hasil Laporan Audit Inspektorat serta barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan

22/Pid.Sus- Pasal 2 ayat (1) - - 120.000.000 Tidak Terdapat TPK/2017/PN Jo Pasal 18 UU Pertimbangan hakim Pdg, a.n. yang secara Jelas 11. Hernowo memutuskan besaran Anung Wibowo uang pengganti yang dijatuhkan kepada Terdakwa

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 161

43/Pid.Sus- Pasal 3 jo 150.000.000 150.000.000 - Tidak Terdapat TPK/2017/PN Pasal 18 Ayat Pertimbangan hakim Pdg, a.n. (1) huruf b, yang secara Jelas 12. Akhiarli Ayat (2), dan memutuskan besaran Ayat (3) uang pengganti yang dijatuhkan kepada Terdakwa Sumber: SIPP PN Padang, dan Repository putusan MA, diakses terakhir tanggal 10 Desember 2018.

bersama-sama terlibat dalam tindak pidana Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa terdapat korupsi, namun penuntutan dan pemeriksaan beragam bentuk putusan hakim dalam terhadap Terpidana tersebut terpisah. Kedua, mempertimbangkan pidana uang pengganti terpidana tidak menikmati uang hasil tindak yang dapat dikenakan kepada terpidana. pidana korupsi tersebut karena dialihkan Sebagian putusan menunjukkan bahwa hakim kepada pihak lain. 19 berpedoman kepada hasil audit/laporan kerugian keuangan negara yang didakwakan Namun lebih lanjut dijelaskan oleh Hakim dan dituntut oleh Penuntut Umum. Namun bahwa pertimbangan demikian seharusnya masih terdapat putusan dimana hakim tidak dimuat secara jelas oleh Hakim yang menjatuhkan pidana uang pengganti kepada memutuskan untuk menerapkan atau tidak terpidana meskipun telah terjadi dugaan menerapkan pidana uang pengganti kepada kerugian keuangan negara berdasarkan hasil Terpidana tindak pidana korupsi. Sehingga audit/laporan lembaga yang berwenang terhadap putusan tersebut apabila dilakukan melakukan penghitungan kerugian keuangan upaya hukum oleh pihak yang merasa tidak negara. puas tidak dapat dibantahkan. Seperti dalam putusan hakim Nomor 6/Pid.Sus- Selain itu, dari 12 (dua belas) putusan di atas, TPK/2016/PN Pdg, atas nama Joni Amir, di dapat diketahui bahwa terdapat putusan hakim mana dalam dakwaan dan tuntutan Penuntut yang menghukum terpidana untuk membayar Umum berdasarkan penghitungan kerugian pidana uang pengganti walaupun dalam keuangan negara diketahui bahwa terdapat dakwaan dan tuntutan Penuntut Umum tidak kerugian keuangan negara sebesar terdapat kerugian keuang negara dan tidak Rp10.046.964.400. Namun, hakim tidak menuntut pembayaran pidana uang pengganti. menjatuhkan pidana uang pengganti kepada Seperti yang terdapat dalam putusan hakim Terpidana. Melalui pertimbangannya hakim Nomor 22/Pid.Sus-TPK/2017/PN Pdg atas tidak membuat pertimbangan yang secara nama Hernowo Anung Wibowo, dalam langsung menggambarkan apa yang menjadi putusannya hakim menjatuhkan pidana uang dasar pertimbangan hakim untuk tidak pengganti sebesar Rp120.000.000 (seratus dua menjatuhkan pidana uang pengganti kepada puluh juta rupiah). Terpidana. Terkait hal ini, Hakim menjelaskan bahwa Berdasarkan hasil wawancara dengan Hakim di dalam membuat putusan hakim memang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada berdasarkan pada tuntutan Penuntut Umum, Pengadilan Negeri Padang, diketahui bahwa namun dalam hal-hal tertentu hakim diberikan terhadap putusan tersebut terdapat beberapa hak berdasarkan fakta yang terjadi kemungkinan yang menjadi alasan hakim untuk dipersidangan untuk memutuskan suatu pidana tidak menerapkan pidana uang pengganti diluar tuntutan penuntut umum, sehingga kepada Terdakwa, yaitu pertama, kerugian penilaian hakim terhadap fakta-fakta yang keuangan negara yang terjadi telah dipenuhi terjadi dipersidangan sanganlah penting.20 dan dibebankan kepada Terpidana yang secara Namun, terhadap hal ini tentu seharusnya

19 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak 20 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00. tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00.

162 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 Penuntut Umum juga memperhatikan fakta- 2 (dua) tahun, meskipun dalam tuntutannya fakta yang terungkap di Persidangan. Penuntut Umum telah menuntut umum memutus pidana penjara pengganti uang Selanjutnya terkait dengan putusan hakim pengganti selama 4 (empat) tahun 3 (tiga) bulan. menghukum terpidana untuk memebayar Terkait hal ini hakim tidak memberikan pidana uang pengganti yang tidak sama dengan penjelasan lebih lanjut.22 dakwaan dan tuntutan Penuntut Umum, maka menurut Hakim bahwa hakim mendasarkan Apabila putusan tersebut dibandingkan dengan pada pertimbangan yang terdapat selama ketentuan dalam Perma Uang Pengganti maka pemeriksaan pengadilan, selain itu alasan dapat dijelaskan beberapa hal, yaitu Pertama hakim menjatuhkan pidana uang pengganti Berkaitan dengan Pasal 1 Perma Uang yang lebih ringan berkaitan dengan alasan yang Pengganti telah menegaskan bahwa “penentuan sama pidana pengganti tidak dibayarkan, atau jumlah pembayaran uang pengganti tindak karena hakim membagi secara proporsional pidana korupsi adalah sebanyak-banyaknya pidana uang pengganti yang harus dibayarkan sama dengan harta benda yang diperoleh dari untuk mengembalikan kerugian keuangan tindak pidana korupsi dan bukan semata-mata negara.21 sejumlah kerugian negara yang diakibatkan.” Terkait dengan hal ini, menurut penjelasan Selanjutnya, terkait dengan pidana penjara Hakim dapat diketahui bahwa dasar pengenaan pengganti apabila uang pengganti yang pidana uang pengganti yang demikian yang diputuskan oleh Hakim tidak dibayarkan dalam dipertegas oleh Pasal 1 Perma Uang Pengganti, jangka waktu satu bulan maka pidana uang ditujukan apabila ternyata dalam hasil pengganti itu diganti dengan pidana penjara pemeriksaan di persidangan diketahui bahwa pengganti uang pengganti selama waktu terdakwa memperolah harta hasil korupsi yang tertentu sesuai dengan Pasal 18 ayat (3) Undang- lebih besar dari kerugian keuangan negara yang Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang- terjadi, namun dalam hal-hal tertentu Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang penentuan harta benda yang diperoleh tersebut Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang sangat sulit untuk dihitung dan dibuktikan menjelaskan bahwa “Dalam hal terpidana tidak sehingga hakim tetap berpedoman kepada mempunyai harta benda yang mencukupi kerugian keuangan negara yang telah dihitung untuk membayar uang pengganti sebagaimana dan dituntut penuntut umum.23 dimaksud dalam ayat (1) huruf b, maka dipidana dengan pidana penjara yang lamanya Selanjutnya hakim juga menjelaskan bahwa, tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana frasa harta benda yang diperoleh Terdakwa dari pokok yang sesuai dengan ketentuan dalam hasil tindak pidana korupsi tersebut perlu undang-undang ini dan lamanya pidana dipisahkan pemahamannya dengan hasil tindak tersebut sudah ditentukan dalam putusan pidana korupsi yang dinikmati. Alasannya pengadilan. karena seorang terdakwa memperoleh hasil tindak pidana korupsi mungkin sama atau Namun dalam putusan hakim Nomor 7/Pid. melebihi dari kerugian keuangan negara yang Sus-TPK/2016/PN Pdg. atas nama Endang terjadi, tapi mungkin dia tidak menikmati hasil Kusrianto, hakim bukan menjatuhkan pidana tindak pidana korupsi tersebut, atau hanya penjara pengganti apabila Terpidana tidak menerima sedikit hasil tindak pidana korupsi dapat membayar uang pengganti tersebut tersebut setelah menyetorkannya keberbagai melainkan menjatuhkan pidana kurungan pihak yang kepadanya tidak dilakukan pengganti. Dalam putusan tersebut hakim pemeriksaan hukum.24Hal ini sejalan dengan menjatuhkan pidana kurungan Penggati selama

21 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak 23 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00. tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00. 22 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak 24 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00. tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 163

ketentuan Pasal 5 Perma Uang Pengganti yang tindak pidana korupsi yang dilakukan secara menjelaskan bahwa “dalam hal harta benda bersama-sama dan diadili secara berbarengan.27 yang diperoleh dari tindak pidana korupsi tidak Sedangkan Pidana tambahan uang pengganti dinikmati oleh Terdakwa dan telah dialihkan tidak dapat dijatuhkan secara tanggung renteng. kepada pihak lain, uang pengganti tetap dapat Apabila harta benda yang diperoleh masing- dijatuhkan kepada Terdakwa sepanjang masing terdakwa tidak diketahui secara pasti terhadap pihak lain tersebut tidak dilakukan jumlahnya, uang pengganti dapat dijatuhkan penuntutan, baik dalam tindak pidana korupsi secara proposional dan objektif sesuai dengan maupun tindak pidana lainnya seperti tindak peran masing-masing terdakwa dalam tindak pidana pencucian uang. pidana korupsi yang dilakukannya.28 Namun hakim juga menjelaskan bahwa Dalam praktek di Pengadilan Negeri Padang, penentuan pidana uang pengganti yang setelah diterbitkannya Perma Uang Pengganti demikian menjadi tugas berat hakim dalam ini, maka dapat dilihat dalam beberapa putusan menentukan dasar penentuan pidana uang hakim bahwa hasil korupsi telah disita terlebih pengganti tersebut.25 Oleh sebab itu, jika kita dahulu oleh penyidik harus diperhitungkan melihat putusan hakim, dapat diketahui bahwa dalam menentukan jumlah uang pengganti dalam dakwaan, tuntutan maupun putusan yang harus dibayarkan terpidana, telah hakim terhadap penjatuhan pidana uang dilaksanakan oleh Penegak Hukum walaupun pengganti, Penuntut Umum dan Hakim penyitaan terhadap hasil korupsi tersebut tidak berpijak pada pemahaman bahwa tindakan diterapkan dalam semua perkara korupsi yang yang dilakukan Terdakwa dengan melakukan terjadi. Hal ini dapat dilihat dalam putusan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu yang nomor 8/Pid.Sus-TPK/2015/PN Pdg atas nama mengakibatkan sejumlah kerugian keuangan Terdakwa Suezinovi Rustamadji dan putusan negara, mengakibatkan terdakwa memperoleh nomor Putusan Nomor 3/Pid.Sus- harta hasil tindak pidana korupsi tersebut.26 TPK/2016/PN Pdg, atas nama Terdakwa Terkait dengan penentuan uang pengganti, Bastian M Sinaga. hakim berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Perma Uang Terdakwa Suezinovi Rustamadji dihukum Pengganti yang menjelaskan bahwa “apabila untuk membayar pidana uang pengganti harta benda yang diperoleh masing-masing sebesar Rp668.265.182 (enam ratus enam puluh terdakwa tidak diketahui secara pasti delapan juta dua ratus enam puluh lima ribu jumlahnya, uang pengganti dapat dijatuhkan seratus delapan puluh dua rupiah), sesuai secara proporsional dan objektif sesuai dengan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang peran masing-masing terdakwa dalam tindak didasarkan pada Laporan Audit Pembangunan pidana korupsi yang dilakukan” mempunyai Prasarana Air Baku di Sungai Duo Tahun 2012 tugas untuk menentukan besaran uang Nomor: 700/05/Kh/Inspektorat-2014 Tanggal pengganti kepada Terpidana. 21 Oktober 2014, sebagaimana yang disita oleh Kemudian, Pasal 2 Perma Uang Pengganti juga Penuntut Umum untuk disetor ke Kas Negara dinyatakan bahwa hasil korupsi yang telah melalui Kementerian Pekerjaan Umum RI, disita terlebih dahulu oleh penyidik harus sisanya sejumlah Rp34.818.- (tiga puluh empat diperhitungkan dalam menentukan jumlah juta delapan ratus delapan belas rupiah) uang pengganti yang harus dibayarkan dikembalikan kepada Ananta Kumara Gupta. terpidana. Menurut Hakim tujuannya adalah Terdakwa Bastian M Sinaga dihukum untuk agar Hakim dapat menentukan besaran uang membayar pidana uang pengganti sebesar pengganti yang akan dibebankan dalam hal Rp337.447.859,00 (tiga ratus tiga puluh tujuh

25 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak 27 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00. tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00. 26 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak 28 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00. tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

164 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 juta empat ratus empat puluh tujuh ribu delapan tuntutannya Penuntut Umum menuntut dengan ratus lima puluh Sembilan rupiah), pidana penjara. sebagaimana yang disita oleh Penuntut Umum Dari data yang dijelaskan dalam Tabel 1, dapat untuk disetor ke Kas Daerah melalui Dinas diketahui bahwa hakim belum mau Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman menjatuhkan pidana penjara pengganti sesuai (Prasjaltarkim) Pemerintah Provinsi Sumatera dengan Pasal 8 Perma Uang Pengganti yaitu Barat, sisanya sejumlah Rp2.477.603,00 (dua juta sama dengan maksimum ancaman pidana empat ratus tujuh puluh tujuh ribu enam ratus pokok. Menurut Hakim, Hakim menjatuhkan tiga rupiah) dikembalikan kepada Terdakwa pidana penjara pengganti demikian juga Bastian M Sinaga, St Bin M.E Sinaga. didasarkan atas tuntutan dari penuntut Selanjutnya, berkaitan dengan lamanya pidana umum.29 Namun menurut Penulis, Hakim penjara pengganti yang diatur dalam Pasal 8 mempunyai hak untuk menentukan lamanya Perma Uang Pengganti yang menyatakan penjatuhan pidana penjara pengganti diluar bahwa lamanya penjara pengganti yang dapat tuntutan penuntut umum, selain itu dijatuhkan adalah setinggi-tingginya ancaman berdasarkan daya yang ada dalam tabel 1, pidana pokok atas pasal yang dinyatakan meskipun penuntut umum menuntut pidana terbukti dan dalam hal ancaman pidana pokok uang pengganti relatif singkat dalam hitungan atas pasal yang dinyatakan terbukti adalah 2-4 (dua sampai) tahun penjara, namun hakim pidana penjara seumur hidup maka maksimum tetap menjatuhkan pidana penjara pengganti pidana penjara pengganti adalah 20 tahun. dalam hitungan bulan. Dilihat dari penerapan pidana uang pengganti Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas dapat yang dijabarkan dalam uraian tabel 1 di atas, diketahui bahwa dalam penerapan Perma Uang dapat diketahui bahwa penerapan pidana Pengganti, penegak hukum khususnya Hakim penjara pengganti dalam hal Terpidana tidak telah menerapkan sebagian dari Ketentuan dapat membayar uang pengganti meskipun Perma Uang Pengganti, namun penerapan telah diusahakan melalui harta kekayaannya tersebut belum merata dalam setiap putusan. belum optimal dilaksanakan. Dalam praktek Hal ini dipengaruhi oleh pandangan hakim penegakan hukum di Pengadilan Tindak Pidana yang masih belum bersesuaian dengan Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, hakim ketentuan yang diatur dalam Perma Uang menjatuhkan pidana penjara pengganti uang Pengganti. Namun dalam beberapa ketentuan pengganti yang cukup bervariatif, ada yang pidana uang pengganti, dapat diketahui bahwa hanya dalam hitungan bulan seperti dalam hakim telah melaksanakan ketentuan dalam putusan nomor 10/Pid.Sus-TPK/2016/PN Pdg, Perma Uang Pengganti seperti ketentuan Pasal atas nama Muhammad Dahril Lubis, dimana 2, 4 ayat (2), 5, dan 9 Perma Uang Pengganti. hakim hanya menjatuhkan pidana penjara pengganti 2 (dua) bulan penjara apabila uang 5. Penutup pengganti tidak dibayarkan sebesar Penerapan Perma Uang Pengganti dalam Rp234.440.566. putusan hakim bagi Terdakwa tindak pidana korupsi dapat diketahui bahwa penegak hukum Selain itu, juga terdapat kekeliruan hakim dalam khususnya Hakim telah menerapkan sebagian menjatuhkan pidana pengganti, yaitu dengan dari Ketentuan Perma Uang Pengganti, namun menjatuhkan pidana kurungan kepada penerapan tersebut belum merata dalam setiap Terpidana, seperti dalam putusan nomor putusan. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan 7/Pid.Sus-TPK/2016/PN Pdg, atas nama hakim yang masih belum bersesuaian dengan Endang Kusrianto, dalam putusannya hakim ketentuan yang diatur dalam Perma Uang menjatuhkan pidana kurungan selama 2 (dua) Pengganti. Namun dalam beberapa ketentuan tahun kepada Terpidana, meskipun dalam pidana uang pengganti, dapat diketahui bahwa

29 Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang, tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019 165

hakim telah melaksanakan ketentuan dalam Available online from Perma Uang Pengganti seperti ketentuan Pasal www.antikorupsi.org/id/articles/annual- 2, 4 ayat (2), 5, dan 9 Perma Uang Pengganti. reports.{Accessed January 10, 2018}.

Referensi Buku Andi Hamzah. (1991). Korupsi di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Aziz Syamsuuddin. (2014). Tindak Pidana Khusus. Jakarta: Sinar Grafika. Adami Chazawi. (2016). Hukum Pidana Korupsi di Indonesia (edisi revisi). Jakarta: Raja Grafindo. Elwi Danil. (2011). Korupsi (Konsep. Tindak Pidana dan Pemberantasannya). Jakarta: Rajawali Pers. Indriyanto. (1998). Uang Pengganti. Jakarta: Citra Aditya Bakti. M.W. Patti Pelohy. (1994). Antara tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan Putusan Hakim/ Pengadilan Mengenai Pembayaran Uang Pengganti. Bagian I. Ujung Pandang: Dipajaya. Shinta Agustina. (2014). Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali dalam Pengakan Hukum Pidana. Depok: Themis Books. Utrecht. (1983). Pengantar Dalam Hukum Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru.

Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pidana Tambahan Uang Pengganti

Website

166 Nagari Law Review • Volume 2 Number 2, April 2019