Jurnal Ilmu Administrasi Publik 2 (2) (2014): 129-136

Jurnal Administrasi Publik

http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma

Pengaturan Calon Independen Pada Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Lawas

Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi *

Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area,

Diterima Agustus 2014; Disetujui Oktober 2014 Dipublikasikan Desember 2014

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaturan pencalonan independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan calon independen tidaklah bertentangan dengan undang-undang dasar tahun 1945 pasal 18 ayat(4), yang bukan merupakan perbuatan darurat ketatanegaraan yang terpaksa harus dilakukan, dimana pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah agar sesuai dengan sistem demokrasi. Dalam tata cara pencalonan independen pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah: surat pencalonan ditanda tangani calon, berkas dukungan yang dilampiri fotocopy KTP dan surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai calon tanpa adanya alasan yang tepat. Apabila sudah mencalonkan sebagai calon independen jabatan sementara sebelum mencalonkan akan dinonaktifkan sampai selesai pemilihan kepala daerah serta jika pencalonan sudah selesai ternyata dinyatakan kalah, maka jabatan yang sebelumnya kembali dijabatnya dengan alasan tidak adanya masalah dalam pemilihan yang telah berlangsung.

Kata Kunci : Calon independen; Pemilihan Umum; Pemerintah Daerah

Abstract This research aims to know regulation independent candidate.The results of the study indicate that the regulation of independent candidates is not contradictory to the 1945 Constitution article 18 paragraph (4), which is not an emergency act of state administration which must be done, where the nomination of regional head and deputy head of region to be in accordance with democracy. In the procedure of independent nomination of candidacy for regional head and vice regional head: candidate nomination letter signed by candidate, supporting document accompanied by photocopy of identity card and letter of statement will not resign as a candidate without proper reason, if already nominate as independent candidate of interim position before nominating Will be deactivated until the election of regional head. If the nomination is completed and the independent candidate fails (declared defeated) then the position that was previously re-occupied by reason of no problem in the election that has been going on.

Keywords: Independent candidate; General election; Local Goverment

How to Cite : Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi (2014). Pengaturan Calon Independen Pada Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Padang Lawas Padang Lawas 2 (2): 129-136 *Corresponding author: P-ISSN-2549-9165 E-mail: [email protected] e-ISSN-2580-2011

129

Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi (2014). Pengaturan Calon Independen Pada Komisi

PENDAHULUAN mengajukan diri dan turut dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara provinsi, Kabupaten/Kota memberikan suatu Republik Indonesia tahun 1945 pasal 2 ayat dimensi tentang perubahan tatanan sistem (1) menyatakan bahwa “kedaulatan berada di politik di Indonesia. Berpeluang majunya tatangan rakyat dan dilaksanakan Undang- calon independen dalam Pilkada berdasarkan Undang Dasar. Perubahan tersebut keputusan Mahkamah merupakan realitas bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi politik yang harus diterima semua pihak. dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi Dengan pengesahan itu, calon independen dilaksanakan menurut ketentuan Undang- memiliki kedudukan setara dengan calon Undang Dasar. dari parpol atau gabungan partai politik. Berdasarkan perubahan tersebut Pilkada dapat dipahami sebagai “institusi seluruh anggota DPR, DPD, Presiden dan Politik” baru dengan “konstituen” massa wakil Presiden, DPRD provinsi dan DPRD rakyat yang harus dihimpun dan diyakinkan kabupaten/kota dipilih melalui pemilihan sebagaimana parpol menghimpun dan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, meyakinkan anggota konstituennya. Oleh dan adil setiap lima tahun sekali. Demikian karenanya, calon independen yang akan maju juga halnya Kepala daerah baik itu Provinsi dalam pilkada harus memenuhi persyaratan maupun Kabupaten/Kota dilakukan sebagaimana calon dari parpol atau pemilihan secara langsung. Pemilihan Kepala gabungan partai politik. daerah (Pilkada) secara langsung telah Keberadaan calon independen dalam diterima penting bagi proses demokratis pelaksanaan pilkada semakin kuat dengan ditingkat lokal. Praktek Pilkada langsung ini disahkan revisi Undang-Undang Nomor 32 telah banyak memberikan dampak positif tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan negatif. Dikatakan positif karena oleh DPR-RI menjadi Undang-Undang pemilihan (masyarakat) dapat menentukan Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan secara langsung melalui suara terbanyak kedua atas Undang-Undang Nomor 32 siapa yang akan menjadi Kepala daerahnya. Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Dan dikatakan negatif karena Pilkada Dalam Undang-Undang ini peluang calon menjadi salah satu pemicu peningkatan independen lebih terbuka dalam pilkada, konflik di Daerah, serta biaya sebagai syarat kisaran dukungan antara 3 penyelenggaraan Pilkada yang sangat tinggi. sampai dengan 6,5 %. Revisi tersebut juga Pada bulan Juli 2007, Mahkamah memuat syarat lain, diantaranya usia calon Konstitusi telah memutus permohonan kepala daerah dan wakil kepala daerah pengujian Undang-Undang Nomor 32 tahun sekurang-kurangnya 25 tahun dari semula 2004 tentang pemerintah daerah, khususnya 30 tahun. yang berkaitan dengan permohonan yang Meskipun keberadaan calon menunjukkan supaya calon perseorangan independen memberikan akibat terhadap dapat menjadi salah satu kontestan pilkada. polemik politik di Indonesia, khususnya Calon perseorangan, yaitu disebut oleh keberadaan partai yang merasa dikebiri, beberapa orang sebagai calon independen maka keputusan Mahkamah Konstitusi wajib dijadikan sebagai alternative calon di luar dihormati sebagai keputusan hukum yang yang dicalonkan melalui mekanisme partai harus ditaati oleh semua pihak. Putusan MK politik. yang mengabulkan dan memberikan Dengan dikabulkannya permohonan kesempatan bagi pasangan calon independen pengujian Undang-Undang Nomor 32 tahun yang tidak diusung/dicalonkan oleh partai 2004, diperbolehkannya calon independen politik maupun gabungan parpol untuk ikut 130

Jurnal Ilmu Administrasi Publik 2 (2) (2014): 129-136 pilkada merupakan terobosan hukum dalam ini, yang perlu dilakukan saat ini adalah demokrasi Indonesia sesuai amanat UUD membuka peluang bagi calon independen 1945, maka keberadaan calon independen untuk menarwakan alternative pilihan dalam pilkada di Indonesia sebenarnya masih politik. menuai perdebatan pro dan kontra atau realita politik yang ada bagi pihak yang pro METODE PENELITIAN terhadap calon independen, merasa calon Penelitian ini menggunakan independen dapat menjadi salah satu solusi pendekatan kualitatif dengan jenis atas permasalahan kepemimpinan yang penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif kerap kali dihadapi bangsa. Kalangan pro menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) adalah merasa adanya calon independen dapat penelitian yang bermaksud untuk menjadi refreshment bagi piliihan pemimpin memahami fenomena tentang apa yang di dari tawaran-tawaran yang diajukan oleh alami oleh subjek penelitian misalnya partai politik. Kalangan pro calon partai perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. politik sudah tidak dapat diandalkan, Secara holistic dan dengan cara deskripsi sehingga melalui calon independen dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada diharapkan muncul semangat pembaharuan suatu konteks khusus yang alamiah dan dalam memimpin daerah. Semangat yang dengan memanfaatkan berbagai metode akan membawa perbaikan yang fundamental alamiah. bagi daerah yang dipimpin. Jenis penelitian ini merupakan Sementara bagi pihak yang kontra atas penelitian deskriptif yang mana peneliti calon independen menilai bahwa calon akan mendeskripsikan penelitian ini secara independen akan berpotensi menimbulkan menyeluruh dengan menganalisis inefficiency pemerintahan selain itu calon fenomena, peristiwa, sikap, pemikiran dari independen tentu tidak akan memiliki bekal orang secara individu maupun kelompok, pendidikan politik dalam menyelenggarakan baik yang diperoleh dari data wawancara. pemerintahan bagi pihak kontra. Mekanisme Peneliti mendeskripsikan tentang check and balance antara eksekutif dan bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan legislative dalam calon independen Kebijakan Alokasi Dana Nagori di dikhawatirkan tidak akan berjalan baik, Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten karena kegagalan calon independen untuk Simalungun, dengan maksud memahami dapat meyakinkan legislatif. Dengan melalui realita yang ada. lembaga politik seorang calon pemimpin Penelitian kualitatif bertujuan kepala daerah akan mudah untuk menyerap memperoleh gambaran seutuhnya aspirasi – apirasi yang berkembang di mengenai suatu hal menurut pandangan tengah masyarakat, sehingga memudahkan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif bagi kepala daerah untuk mengarahkan roda berhubungan dengan ide, persepsi, pemerintahan. Sebenarnya mengenai pendapat atau kepercayaan orang yang perdebatan calon independen harus diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur ditanggapi secara professional dalam artian, dengan angka. tidak dapat di pungkiri bahwa hingga saat Kita ketahui sendiri bahwa sampel itu ini sudah menjadi rahasia umum bahwa merupakan bagian dari populasi, menurut dalam rekrutmen dan mekanisme pendidikan masri singarimbun dan sofyam effendi politik kader di tubuh partai politik sarat (2007:152) adalah sebagai berikut : populasi dengan money politics, namun juga bukan adalah perkiraan seluruh elemen, misalnya berarti bahwa calon independen merupakan perkiraan jumlah karyawan, perkiraan rata- solusi akhir atas masalah kepimpinan saat rata modal, perkiraan rata-rata gaji karyawan 131

Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi (2014). Pengaturan Calon Independen Pada Komisi perbulan dan sebagainya atau disebut pemilih, tersebar di 12 (duabelas) kecamatan parameter. serta jumlah tempat pemungutan Sedangkan menurut B.H Erickson dan suara(TPS) sebanyak 484. Secara terperinci T.A Nosamhuck (2001:156) populasi adalah kecamatan barumun tengah jumlah pemilih dapat berupa kumpulan dari setiap objek 11.919 untuk disebar ke 45 TPS, kecamatan penelitian. Maka peneliti harus mempunyai Huristak jumlah pemilih 11.346 terdiri dari suatu pandangan bahwa populasi itu akan 36 TPS, kecamatan Lubuk Barumun jumlah benar-benar memberikan realitas kenyataan pemilih 11.159 terdiri dari 35 TPS, kecamatan dari penelitian yang diadakan serta diketahui sosopan jumlah pemilih 6.540 terdiri dari 27 pula jumlahnya. TPS. Dalam hal ini yang menjadi populasi Pilkada di Kabupaten Padang Lawas di adalah Komisi Pemilihan Umum Daerah ikuti oleh 6 (enam) pasangan calon dari Kabupaten Padang Lawas. Sedangkan sebagai partai politik dan calon independen. sampel adalah komisioner KPUD kabupaten Rekapitulasi suara yang sah ke tangan Padang Lawas, maka populasi sama dengan Komisi Pemilihan Umum Padang Lawas sampel karena populasi kecil. Dalam menjelaskan pasangan-pasangan dari partai mengumpulkan data penyusunan, ada juga politik sangat mendominasi perolehan suara menggunakan beberapa teknik penelitian dengan perbandingan sebagai berikut : yaitu 1. Dr. H. Sarmadan Hasibuan, SH, MM 1. penelitian pustakaan (library research) dan H. Faisal Hasibuan perolehan suara Dalam teknik ini mempelajari teori-teori 33.016 dengan persentase 26,66% (jalur yang berkaitan dan dilakukan dengan partai politik) cara-cara mempelajari buku-buku, diktat, 2. Dr. H. Alwi Mujahit Hasibuan, M. Kes dan lain-lain yang berkaitan dengan dan Drs. Suprantiardi perolehan suara masalah ini 4870 dengan persentase 2,02% (jalur 2. dalam teknik penelitian ini, penulis perseorangan). langsung mengadakan penelitian ke 3. Drs. H. Rahmad Pardamean Hasibuan lapangan atau objek penelitian dengan dan H. Andri Ismail Putr Nasution, SE menggunakan beberapa cara yaitu: perolehan suara 25228 dengan a. interview atau wawancara, yakni persentase 20,37% (jalur partai politik) pelaksanaannya dilakukan dengan 4. H. Tondi Roni Tua S.Sos dan H. Idham melalui tanya jawab secara lisan dan Hasibuan perolehan suara 15596 dengan bertatap muka langsung dengan persentase 12,96% (Jalur partai politik) pejabat atau penelitian guna untuk 5. H. Ali Sutan Harahap (TSO) dan drg. mengumpulkan data. Ahmad Zarnawi Pasaribu, C. Ht b. Pengamatan atau observasi, yakni perolehan suara 43321 dengan pelaksanaan dilakukan dengan persentasi 34,38% (Jalur partai politik) pengamatan dan pencatatan secara 6. Drs. H. Rustam Effendi Hasibuan, MM sistematis terhadap gejala objek dan Tongka Khalik, SH perolehan suara penelitian, dengan maksud untuk 1809 dengan persentase 1,46%(jalur mengumpulkan data yang perseorangan) diperlukan. Dari sebaran suara diatas maka dapat dilihat pasangan H.Ali Sutan Harahap dan HASIL DAN PEMBAHASAN Drg. Ahmad Zarnawi Pasaribu, C, Ht. Hasil rapat pleno KPU Padang Lawas memenangkan pilkada di Kabupaten Padang menetapkan jumlah pemilih terdaftar untuk Lawas, pasangan yang diusung oleh partai pilkada Padang Lawas sebanyak 154.437 ini memperoleh persentase suara 43,38% 132

Jurnal Ilmu Administrasi Publik 2 (2) (2014): 129-136 suara. 2(dua) diantaranya merupakan calon 1. Dr. H. Alwi Mujahid Hasibuan dengan independen. Pasangan ini menang mutlak Drs. Suprantiardi 43,38% sementara urutan kedua pasangan Hasil rekapitulasi verifikasi berkas Dr. H. Sarmadan Hasibuan, MM dengan H. dukungan calon perseorangan Bupati Faisal Hasibuan. dan Wakil Bupati Padang Lawas tahun Sedangkan pasangan calon independen 2013. Pada hari tabu tanggal 05 Juni dalam pemilihan kepada daerh dan wakil tahun 2013 Komisi Pemilihan Umum kepala daerah ini di Kabupaten Padang Kabupaten Padang Lawas telah Lawas tidak memenangkan pilkada tersebut. melaksanakan penelitian dan Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala rekapitulasi jumlah dukungan bakal daerah di Kabupaten Padang Lawas adalah pasangan calon independen dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala pemilu Bupati dan Wakil bupati daerah yang di ikuti calon independen. Kabupaten Padang Lawas atas nama Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala Dr. H. Alwi Mujahid Hasibuan dengan daerah Kabupaten Padang Lawas dari calon Drs. Suprantiardi independen di ikuti oleh 2 (dua) pasangan Dalam penelitian Administrasi dan calon sedangkan kontestan peserta pilkada rekapitulasi jumlah dukungan bakal adalah… pasangan calon independen, Komisi 1. Dr. H. Sarmadan Hasibuan, SH, MM dan Pemilihan Umum Kabupaten Padang H. faisal yang diusung oleh partai Lawas telah melaksanakan kegiatan Hanura, partai PBB, partai PDK, PKPI, sebagai berikut : REPLUBIKAN a. memeriksa dukunga bakal calon yang 2. Dr H. Alwi Mujahithmad Hasibuan M. memberikan dukungan kepada lebih dari Kes dan Drs. Suprantiardi dari pasangan 1 bakal calon bupati dan wakil bupati perseorangan b. menerima masukan dan informasi 3. Drs. H. Rahmad Perdamean Hasibuan mengenai manipulasi dukungan. dan H. Andri Ismail Putra Nasution, SE c. mencoret nama pendukung, karena yang diusung oleh partai Demokrat, PAN ditemukan seseorang yang memberikan 4. H. Tondi Roni Tua, S.Sos dan H. Idham dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Hasibuan yang diusung oleh PDI bakal pasangan calon dan adanya Perjuangan, PPP, PKB informasi manipulasi dukungan yang 5. Drs. Rustam Efendi Hasibuan, MM dan terbukti. Tongku Khalik, SH dari pasangan d. melakukan rekapitulasi jumlah dukungan perseorangan bakal pasangan calon Bupati dan Wakil 6. H.Ali Sutan Harahap, (STO) dan Drg. Bupati. Ahmad Zarnawi Pasribu, C. Ht yang Hasil penelitian da rekapitulasi jumlah diusung oleh partai Golkar, PKS, partai dukungan pasangan Bupati dan Wakil patriot Bupati sebagai berikut : Berdasarkan uraian diatas tampak 1. Jumlah pendukung hasil rekapitulasi secara jelas bahwa ada 2 (dua)kontestan dari seluruh PKK yang diajukan oleh bakal 6(enam) pasangan calon yang mengikuti pasangan calon bupati dan wakil bupati pilkada di Kabupaten Padang Lawas di ikuti 13.599 orang. oleh calon perseorangan atau lebih di kenal 2. Jumlah pendukung bakal pasangan dengan istilah calon independen. calon bupati dan wakil bupati hasil Pasangan calon independen tersebut rekapitulasi seluruh PKK yang adalah memenuhi syarat 10.254 orang

133

Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi (2014). Pengaturan Calon Independen Pada Komisi

3. Jumlah Pendukung bakal pasangan 06/kpts/KPU-PL/002.964962/IV/2013. calon bupati dan wakil bupati hasil Apabila belum memenuhi paling sedikit rekapitulasi yang tidak memenuhi syarat jumlah dukungan dan sebaran dukungan 33.345 orang. yang ditetapkan, dokumen pemenuhan Rekapitulasi jumlah pendukung syarat dukungan dikembalikan kepada bakal pasangan calon bupati dan wakil pasangan calon perseorangan untuk bupati yang telah diteliti beserta fotocopy diperbaiki/dilengkapi pada masa penyerahan KTP atau surat keterangan tanda penduduk dukungan. atau identitas lainnya sebagaimana yang 2. Drs. H. Rustam Efendi Hasibuan dan telah dilampirkan. Tongku Khalik, SH Jumlah dukungan 12.936 orang, Sesuai dengan hasil rapat pleno jumlah kecamatan 12 (duabelas) sebaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Padang dukungan, memenuhi syarat dukungan Lawas pada hari Rabu tanggal 05 Juni 2013 paling sedikit 12.518 orang atau lebih telah melaksanakan penelitian dan memenuhi 5 % dari jumlah penduduk rekapitulasi jumlah dukungan bakal sebagaimana dimaksud dalam keputusan pasangan calon perseorangan dalam pemilu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Padang bupati dan wakil bupati Kabupaten Padang Lawas Nomor : Lawas atas nama balon Bupati Drs. H. 06/KPUPL/002.964962/IV/2013, cakupan Rustam Efendi Hasibuan, MM dan Tongku wilayah sebaran dukungan sebagaimana Khalik, SH dalam rapat pleno bertempat di tersebut pada huruf a, meliputi : Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. 1. Untuk pemilu bupati dan wakil bupati Dalam penelitian administrasi sebaran dukungan di tiap kecamatan rekapitulasi jumlah dukunga bakal pasangan sebagaimana tersebut pada huruf b bupati dan wakil bupati, komisi Pemilihan tersebar di kecamatan aek nabara Umum Kabupaten Padang Lawas telah barumun: 25 desa/kelurahan Kecamatan. melaksanakan kegiatan sebagai berikut : Barumun Tengah : 32 desa/kelurahan a. Memeriksa dukungan bakal pasangan 2. Kecamatan Lubuk Barumun : 24 calon yang memberikan dukungan desa/kelurahan kepada lebih dari 1 (satu) bakal 3. Kecamatan Barumun : 27 desa/kelurahan pasangan calon bupati dan wakil bupati 4. Kecamatan Ulu Barumun : 15 b. Menerima masukan dan informasi desa/kelurahan mengenai manipulasi dukungan 5. Kecamatan Sosopan : 17 desa/kelurahan c. Mencoret nama pendukung, karena 6. Kecamatan Barumun Selatan : 11 ditemukan seseorang yang memberikan desa/kelurahan dukungan kepada lebih dari 1(satu) 7. Kecamatan Sosa : 37 desa/kelurahan bakal pasangan calon dan adanya 8. Kecamatan Hutaraja tinggi : 29 informasi manipulasi dukungan yang desa/kelurahan sama dan terbukti. 9. Kecamatan Batang Lubu Sutam :20 d. Melakukan rekapitulasi desa/kelurahan jumlahbpasangan calon bupati dan 10. Kecamatan Huristak : 22 desa/kelurahan wakil bupati 11. Kecamatan Sihapas Barumun : 13 desa Hasil penelitian dan rekapitulasi /kelurahan jumlah dukungan pasangan bupati dan wakil Telah memenuhi sebaran dukungan bupati sebagai berikut : di 50% Kecamatan sebagaiman dimaksud 1. Jumlah pendukung hasil rekapitulasi dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum seluruh PPk yang diajukan oleh bakala Kabupaten padang Lawas Nomor 134

Jurnal Ilmu Administrasi Publik 2 (2) (2014): 129-136

pasangan calon bupati dan wakil bupati 7. Kecamatan Barumun Selatan : 8 adalah 15.485 orang. desa/kelurahan 2. Jumlah pendukung bakal pasangan 8. Kecamatan Sosa : 31 desa/kelurahan calon bupati dan wakil bupati hasil 9. Kecamatan Hutaraja Tinggi : 8 rekapitulasi seluruh PPK yang desa/kelurahan memenuhi syarat adalah 12.963 orang. 10. Kecamatan Batang Lubu Sutan : 2 3. Jumlah pendukung bakal pasangan desa/kelurahan calon bupati dan wakil bupati hasil 11. Kecamatan Huristak : 3 rekapitulasi seluruh PPK yang tidak desa/kelurahan memenuhi syarat adalah 2.520 orang. Telah memenuhi syarat dukungan Rekapitulasi jumlah pendukung di 11 Kecamatan sebagaimana dimaksud bakal pasangan calon bupati dan wakil dalam keputusan Pemilu Padang lawas bupapti yang telah diteliti beserta fotocopy dengan Nomor :06/kpts/KPU- KTP dan surat keterangan tanda penduduk PL/002.964962/IV/2013. Apabila belum atau identitas kependudukan lainnya memenuhi paling sedikit jumlah dukungan sebagaimana terlampir dalam berkas dan sebaran dukungan yang ditetapkan, pasangan calon. Berkas dukungan pasangan dokumen pemenuhan syarat dukungan calon perseorangan pemilu bupati dan wakil dikembalikan kepada pasangan calon bupati pasangan calon atas nama Drs. H. perseorangan untuk diperbaiki/dilengkapi Rustam Efendi Hasibuan, MM dengan Khalik, pada masa penyerahan dukungan. SH dengan rincian jumlah dukungan 15.776 Dari kedua calon independen dengan jumlah kecamatan 11 sebaran tersebut maka dapat kita liahat bahwa kedua dukungan. Telah memenuhi syarat dukungan calon independen tersebut sudah diverifikasi sedikit 15.776 orang, atau telah memenuhi 5 dan dinyatakan lolos dari verifikasi untuk % dari jumlah penduduk sebagaimana mengikuti Pemilihan Umum kepala daerah dimaksud dalam keputusan Komisi dan wakil kepala daerah Kabupaten Padang Pemilihan Umum Kabupaten Padang lawas Lawas tahun 2013. Dan berkas-berkas calon Nomor 06/kpts/KPUPL/002.964962/IV/2013. independen pun sudah diperbaiki dan Cakupan wilayah sebaran dukunga dilengkpai sebagaimana yang ditetapkan oleh sebagaimana tersebut pada huruf a, meliputi: Komisi Pemilihan Umum daerah Kabupaten Untuk pemilihan bupati dan wakil Padang Lawas. bupati sebaran dukungan disetiap kecamatan Suatu hal yang harus dipahami sebagaimana tersebut pada huruf b, tersebar bahwa Kabupaten Padang Lawas adalah di kecamatan: salah satu Kabupaten hasil pemekaran 1. Kecamatan Aek Nabara Barumun :12 Kabupaten Tapanuli Selatan dan berdiri desa/keluarahan tahun 2007 berdasarkan UU No. 38 tahun 2. Kecamatan Barumun Tengah : 10 2007 tentang pembentukan Kabupaten desa/kelurahan Padang Lawas. Lembaga yang bertugas 3. Kecamatan Lubuk Barumun: 9 melakukan pilkada di Kabupaten Padang desa/kelurahan lawas adalah Komisi Pemilihan Umum 4. Kecamatan Barumun : 16 diawasi oleh Panwaslu. desa/kelurahan 5. Kecamatan Ulu Barumun : 10 SIMPULAN desa/kelurahan Pertimbangan hukum sehingga 6. Kecamatan Sosopan : 1 calon independen dapat mendaftar di desa/kelurahan Komisi Pemilihan Umum Daerah untuk mengikuti seleksi calon kepala daerah dan 135

Afri Azwar Hasan Harahap, Rosmala Dewi (2014). Pengaturan Calon Independen Pada Komisi wakil kepala daerah hal ini tidaklah Dinas Pendidikan Besar, 2003, Kamus Besar bertentangan dengan pasal 18 ayat (4) Bahasa Indonesia, PN, Balai Pustaka, UUD 1945, yang memberikan kesempatan 2003 kepada calon perseorangan bukan Toto Sugiarto, 2003, Urgensi Pemilihan merupakan suatu perbuataan yang Kepala Daerah Langsung, Sinar dilakukan karena keadaan darurat Harapan Sore, Rabu 28 Juli ketatanegaraan yang terpaksa harus Blog. 2013. Universitas Brawijaya, 16 dilakukan, tetapi lebih sebagai pemberi Februari 2013-09-17 peluang oleh pembentuk Undang-undang Evi Juliansyah, 2007, Pilkada dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah Penyelenggaraan Kepala Daerah dan dan wakil kepala daerah agar lebih Wakil Kepala Daerah, (mandar maju demokratis. Tata cara pengajuan calon : ) hal 10 independen pada Komisi Pemilihan Kepala Henri F, Silaen, Melintasi Sejarah Pilkada Di Daerah menurut pasal 59 ayat (5), ayat(5a) Indonesia, www.isnaeni.htm huruf d undang-undang Nomor 12 Tahun Harmaily Ibrahim, 1974, Pemilihan Umum 2008 tentang perubahan kedua atas Di Indonesia, cv Alhidayah Jakarta, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 hal 7 tentang pemerintahan daerah adalah : B.H. Erikson TA Nosamchuk, 2001, a. surat pencalonan yang ditandatangani memahami data statistic untuk ilmu oleh pasangan calon perseorangan sosial, LP3ES Jakarta b. Berkas dukungan dalam bentuk Sugiyono. 2009. Metode Penelitian pernyataan dukunga yang dilampiri Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. dengan fotocopy KTP dan surat Bandung. Alfabeta. pernyataan tidak akan mengundurkan Suharno. 2010. Dasar-Dasar Kebijakan diri sebagai pasangan calon. Publik : Kajian, Proses dan Analisis c. Surat pernyataan kesanggupan Kebijakan. Yogjakarta. UNY Press. mengundurkan diri dari jabatan apabila Sunggono, Bambang. 2004. Hukum dan terpilih menjadi kepala daerah dan wakil Kebijakan Publik. Jakarta. Sinar kepala daerah sesuai dengan peraturan Grafika. Undang-Undang. Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian d. Surat pernyataan mengundurkan diri Sosial. Jakarta. Kencana Prenada dari jabatan bagi calon yang berasal dari Media Group. pegawai negeri sipil, anggota Tentara Tikson, T. Daddy. 2000. Manajemen Nasional Indonesia. Pembangunan Untuk Negara e. Surat pemberitahuan kepada pimpinan Berkembang. Jakarta. Gelora Aksara bagi anggota DPR, DPD, DPRD, yang Pratama. mencalonkan diri sebagai kepala daerah ------2005. Administrasi dan wakil kepala daerah Pembangunan. Bandung : Alfabeta. f. Visi, misi dan program dari pasangan Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis calon secara tertulis. Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Edisi DAFTAR PUSTAKA Ke2. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Mohammad hatta, 2000, Pengantar Ke Jalan ------2005. Analisis Kebijakan Ilmu Pengetahuan, Mutiara : Jakarta Publik. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Iman Tholka, 2001, Anatomi Konflik Politik Winarno, Budi. 2002. Kebijakan dan Proses di Indonesia, Raja Grafindo Persada Kebijakan Publik. Edisi Revisi. Yogjakarta. Media Presindo. 136