162 B. Pemahaman Karya Sastra Alat Pengumpul Data Untuk Sub-Variabel
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
162 b. Pemahaman karya sastra Alat pengumpul data untuk sub-variabel ini terdiri atas 15 soal dalam bentuk esey mengenai tiga buah ncvel yang bertudul Layar Terkembang 5 soal. Atheis 5 soal, dan Keberangkatan, yang masing masing soal tersebut diidahului oleh kutipan dari ketiga novel tersebut. Skor ideal pemahaman ketiga novel tersebut adalah 99. c. Pemaknaan karya sastra Alat pengumpul data untuk sub-variabel ini terdiri atas 10 soal dalam bentuk esey, tentang pemberian makna utuh dan makna bagian, serta membuat parifrase dari dua buah puisi yang dikutip dari Priangan Sijelita karya Ramadhan K.H. dan Sepisaupi karya Sutarji. Skor ideal bagian ini adalah 100. 2. Kemampuan Apresiasi Karya Sastra Alat pengumpul data variabel ini terdiri atas 25 soal bentuk objektif yang disertai kutipan-kutipan pendek dari beberapa wacana sastra, dan 25 soal bentuk esey yang bentuk pertanyaannya sama dengan sub-variabel pemahaman dan pemaknaan pada ketiga novel tersebut di atas serta pemaknaan terhadap dua buah puisi di atas. Skor ideal ini adalah 100. 163 3. Variabel Minat Baca Sastra dan Pengalaman Belajar Sastra Variabel minat baca sastra {MBS) dan pengalaman belajar sastra (PBM) diasumsikan berpengaruh terhadap tingkat kemampuan apresiasi sastra. Penjaringan MBS dan PBM ini hanya dilakukan sebelum MMPRS dilaksanakan. Penskoran kedua variabel ini penulis uraikan satu per satu, yaitu sebagai berikut: a. Variabel Minat Baca Sastra (MBS) Variabel MBS ini terdiri atas 40 pernyataan, satu pernyataan tidak signifikan, yang dua lagi menghasilkan t hitung 0. Oleh karena itu yang terpakai dalam penelitian ini hanya 37 pernyataan saj a. Penskoran variabel MBS terentang dari 3 sampai dengan 1 untuk tiap pernyataan yang positif/ dan 1 sampai 3 untuk pernyataan yang negatif. Jadi skor ideal variabel ini adalah 37 X 3 = 1 kategori responden tentang MBS-nya dfengan tahapan tinggi, sedang, dan rendah. Untuk menentukan kategori tersebut , terlebih dahulu ditentukan 25% dari jumlah responden yang termasuk kelompok unggul dan 25% untuk kelompok asor, sehingga kelompok unggul termasuk yang berkategori tinggi, yang 50% termasuk sedang, dan 25% termasuk berkategori rendah. 164 b. Variabel Pengalaman Belajar Sastra Seperti yang telah diuraikan pada Bab II, bahwa pengalaman belajar ini tebagi atas sikap belajar, kebiasaan belajar, dan hasil belajar yang berupa pengetahuan kesastraan. Sub-variabel sikap dan kebiasaan belajar sastra merupakan skala yang masing-masing mempunyai 5 kategori, sehingga penskorannya pun beranjak dari 1 sampai dengan 5 untuk pernyataan yang negatif dan 5 sampai dengan 1 untuk pernyataan yang positif. Setelah melalui uji signifikansi, ternyata instrumen sikap belajar sastra yang lolos hanya 37 pernyataan dan skala kebiasaan hanya 36 pernyataan, dan pengetahuan kesastraan hanya 57 pernyataan dari 65 pernyataan objektif. Sehingga skor ideal untuk variabel ini adalah (37 X 5) + (36 X 5) + (57 XI) 422, sedangkan skor minimalnya adalah (37 X 1) + (36 X 1) + 0 = 73. Untuk menentukan kategori tinggi, rendah, dan sedang, sama seperti perhitungan pada skala MBS. Adapun data yang akan diolah terdiri atas seperangkat skor dari variabel beserta sub-sub-variabelnya yang tersaji pada tabel IV. 1 pada halaman berikut ini. 165 Tabel IV.l DESKRIPSI DATA YANG AKAN 01 OLAH Nomor Je SKOR KATEGORI Urut Res nis PENILAIAN PEMAHAMAN PEMAKNAAf KEMAMP. MINAT PENGAL. pon Kcla K S I K S I K S I AP.SSTR. BACA BELAJAR den min 3 b a b a b a b SASTRA SASTRA 01. 398 P 70 72 77 92 50 66 72 82 T S 02. 229 P 54 69 64 84 64 66 75 92 S S 03. 645 P 53 76 75 84 58 90 67 86 S S 04. 012 P 55 70 69 84 70 68 65 83 S S 05. 549 P 65 70 70 96 66 48 67 80 s T 06. 184 P 62 69 77 91 72 69 70 S3 R S 07. 937 P 61 69 82 90 100 80 80 92 T T 08. 561 P 53 70 62 80 56 70 59 77 R R 09. 002 P 56 78 78 88 80 90 70 93 T T 10. 569 P 57 78 85 78 80 62 57 82 R T 11. 054 L 67 70 61 81 54 50 68 76 S R 12. 790 P 70 74 59 85 62 70 72 79 S S 13. 774 L 64 72 72 79 70 80 67 91 S S 14. 024 P 51 78 68 82 52 60 57 84 T S 15. 590 P 49 78 77 88 54 80 55 86 T S 16. 271 P 55 74 78 77 70 72 60 85 S T 17. 010 P 58 71 73 89 60 60 60 76 S R 18. 829 P 62 71 87 87 40 80 63 83 s S 19. 577 P 64 71 52 67 32 34 66 76 T S 20. 946 P 59 65 78 93 52 50 66 81 S S 21. 630 P 54 63 68 77 56 70 62 78 T S 22. 484 P 53 65 64 86 66 58 60 77 T R 23. 336 L 48 66 78 87 66 68 64 90 R T 24. 619 L 53 68 72 87 50 56 55 80 S S 25. 959 L 63 71 80 82 76 80 70 90 S S 26. 916 P 45 62 65 69 46 53 55 75 S S 27. 641 P 60 72 76 77 60 94 67 87 T T 28. 372 P 49 73 75 81 66 68 55 80 S S 29. 950 P 63 66 80 79 54 62 70 91 T S 30. 492 P 67 76 77 82 50 80 73 86 T T 31. 234 P 54 68 75 95 64 92 73 91 T T 32. 173 P 51 68 78 74 72 53 70 88 s S 33. 689 P 56 78 77 90 56 93 70 90 s S 34. 087 P 66 74 77 95 90 100 76 95 T T JUMLAH 1968 2414 2486 2856 2114 2372 2236 2865 RATA-RATA 57.9 71.0 73.1 84.0 62.2 69.8 65.8 843 Catatan : a : Sebelum perlakuan Metode Pendekatan Resepsi Sastra b : Sesudah perlakuan Metode Pendekatan Resepsi Sastra T : Tinggi S : Sedang R : Fendah 166 - Hasil angket dan wawancara hanya akan digunakan pada kasus-kasus tertentu, yaitu yang sangat menonjol atau yang sangat menyimpang dari hasil yang diharapkan dalam penelitian ini. B. Pengujian Sifat Data Pengujian sifat data dimaksudkan untuk menentukan teknik analisis yang akan digunakan, apakah teknik analisis parametrik atau non-parametrik. Pengujian sifat data pada penelitian ini berkisar pada uji normalitas, linieritas, dan uji homoginitas. 1. Uji Normalitas tiap Variabel Hasil perhitungan untuk pengujian distribusi data disajikan pada tabel IV. 2. di bawah ini. TABEL IV.2 HASIL UJI NORMALITAS PENDISTRIBUSIAN DATA VARIABEL X S X * bit. - * KEPUTUSAN X ubJ X-la 58.029 7.259 4.732 * X-2a 73.382 9.029 6.387 * X-3a 62.088 13.612 2.060 * Ya 66.559 6.697 5.162 11.1 + X-lb 71.059 4.771 6.558 —•'(4; 0.975) + X-2b 84.294 B. 135 3.743 * X-3b 68.794 14.852 1.387 Yb 84.382 5.861 4.691 * 167 X--la X--2a X--3a Y--a = Kemampuan apresiasi sastra X--lb = Penilaian resepsi sastra X--2b = Pemahaman resepsi sastra X--3b = Pemaknaan karya sastra Y--b = Kemampuan apresiasi sastra * = Signifikan/ berarti Kriteria pengujian distribusi adalah, data 2 berdistribusi normal apabila x2 hitung < dari % tabei- Berdasarkan hasil perhitungan yang disajikan pada tabel IV.2 di atas ternyata bahwa %2 hasil hitung lebih kecil untuk semua variabel dengan derajat kebebasan 4 dan peluang 0.025. 2. Uji Linieritas Hasil perhitungan pengujian linieritas antara variabel dalam penelitian ini tersaji pada tabel IV."3' di bawah ini. TABEL XV.3 HASIL UJI STATISTIK PASANGAN LINIER PASANGAN r ^ tabtl KEP. VARIABEL (95) (1-Va a) . (6,-62) (32;0.995) X-la-Ya 0.52 0.65 3.47 * X-2a-Ya 0.22 0.58 1.28 TS X-3a-Ya 0.46 0.86 2.90 * X-lb-Yb 0.70 0.72 5.60 2.246 *" 1.697 * X-2b-Yb 0.30 0.54 1.80 * X-3b-Yb 0.61 0.55 0.44 3: —•—•— •- Catatan: * = Signifikan/berarti Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan; bahwa tiap pasangan Xj, X2, X3, dengan Y; atau Ya dengan Yb 168 sebelum ataupun sesudah MMPRS dilaksanakan mempunyai pola pasangan yang linier pada tingkat kepercayaan 0.05, karena F hitung lebih kecil dari F tabei, dan signifikansinya semua berarti, karena t hitung lebih besar dari t t«b«i pada tingkat kepercayaan 0.05, kecuali pasangan X2~Y sebelum MMPRS dilaksanakan. 3. Uji Homogenitas Penguj ian homogenitas populasi, dimaksudkan untuk pemilihan parametrik atau non-parametrik berkenaan dengan analisis kesamaan rata-rata. Pada tabel IV.4. di halaman berikut ini tersaji :analisis- perhitungan uji homogenitas berdasarkan pada minat baca sastra (MBS) dan pengalaman belajar sastra (PBS) responden, dengan menggunakan . rumus sebagai berikut: B = (log s2).Z(ni-l) (Sudjana, 1992: 263) X* = (ln 10). (B-E(nr-l) .log= s2 TABEL IV. 4 HASII, UJI HOMOGENITAS BERDASARKAN MINAT BACA SASTRA (MBS) DAN PENGALAMAN BELAJAR SASTRA (PBS) MAHASISWA JPBD FPBS IKIP BANDUNG j VARIASI HUJAT BACA SASTRA PENGALAMAN BELAJAR SASTRA | VARIABEL X2 bit. X tabel Kcp. X * hit- Kep. •* Ya 1.41 1 0.91 * 1 Yta 0.40 * 7.33 * j Xla 0.21 7.36 * 0.51 7.36 * * Xlb 1.16 i 1.09 ( 1 - a ) ( 1 - a ) + X2a 0.75 ( K - 1 1 6.00 ( K — 1 ) S + | X2b 0.79 * 1.66 * E 1 X3a 5.28 * 3.90 * E i X3b 7.35 * 1.20 * f Catatan: * = homogin 169 Perhitungan uji homogenitas ini dapat dilihat pada lampiran D-3.