Perancangan Desain Kemasan Sambal Pecel “Bumbu Ndeso“ Blitar

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perancangan Desain Kemasan Sambal Pecel “Bumbu Ndeso“ Blitar PERANCANGAN DESAIN KEMASAN SAMBAL PECEL “BUMBU NDESO“ BLITAR Yogi Christianto Indrajaya Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya, E-mail: [email protected] Abstrak Sambal pecel merupakan salah satu dari variasi sambal yang ada di Indonesia, sambal pecel merupakan pendamping makanan yang dapat divariasikan dengan berbagai jenis lauk maupun camilan, hal ini merupakan sebuah nilai tambah dari keberagaman kuliner Nusantara. Sambal pecel terbuat dari olahan kacang tanah, cabai, gula, garam, bawang, daun jeruk dan buah asam. Salah satu produsen sambal pecel adalah Ibu Liliek Soetiasih dengan merek dagang Bumbu Ndeso, namun dengan adanya kendala pada kemasan yang mudah bocor dan juga kemasan yang kurang menarik, produk ini kurang dapat bersaing dengan produk serupa dari kompetitor. Melalui perancangan ini, ingin membuat kemasan Bumbu Ndeso ini dapat memenuhi fungsi-fungsi dalam pengemasan dan juga meningkatkan brand image. Dan diharapkan produk ini mampu bersaing dengan kompetitor dan juga menarik lagi calon konsumen dari berbagai kalangan untuk dapat merasakan produk sambal pecel ini. Kata kunci: Perancangan, Kemasan, Sambal Pecel, Blitar Abstract Sambal pecel is the one of the various cindiment in Indonesia, sambal pecel is a complementary food which can be varied with different kinds of side dish or snack, it’s an added value of the culinary diversity of the Indonesian Archipelago. Sambal pecel made from process of the peanuts, chilies, sugar, salt, garlic, lime leaves and tamarinds. One of the sambal pecel producer is Ms. Liliek Soetiasih who has trademark of Bumbu Ndeso, but with the constraints on the packaging that is easy to leak and also packs less attractive, These products are less able to compete with similar products from competitors. Through this design, would like to make Bumbu Ndeso packaging’s can fulfill those functions in the packaging and also improve the brand image. And this product is expected to be able to compete with competitors and attract more prospective customers from various circles to be able to taste the products of this product. Keywords: Packaging Design, Sambal Pecel, Blitar Pendahuluan Indonesia sendiri memiliki berbagai jenis variasi sambal memiliki lebih dari 20 macam variasi Sambal adalah saus dengan bahan utama sambal, hal ini dikarenakan melimpahnya rempah- berupa cabai yang dilumatkan sehingga keluar rempah maupun buah-buahan yang ada di Indonesia kandungan sari cabai yang memiliki rasa pedas. yang bisa dipadukan dengan cabai untuk Sambal merupakan salah satu pendamping makanan menghasilkan berbagai macam sambal. Sambal yang terkenal di daerah Asia, khususnya Indonesia. merupakan pendamping makanan yang kaya akan Sambal di mata masyarakat sebagai suatu pelengkap vitamin, hal ini dikarenakan bahan utamanya yaitu pada saat makan, baik sarapan, makan siang maupun cabai merupakan sumber vitamin A, B, C dan E, serta makan malam yang menciptakan rasa pedas pada adanya mineral seperti molibdenum, mangan, folat, makanan utama. Sambal sangat terkenal pada kalium, thiamin, dan tembaga. Cabai berisi tujuh kali makanan khas Asia, hal ini dikarenakan bahan utama lebih banyak vitamin C dibandingkan dengan jeruk. sambal yaitu cabai bisa tumbuh di daratan tropis Asia. Dikarenakan melimpahnya pertumbuhan cabai, maka Sambal pecel adalah salah satu dari berbagai cabai dengan mudah ditemui di pasar-pasar yang ada jenis variasi sambal di Indonesia, sambal pecel di benua Asia. merupakan bumbu makanan yang bahan pembuatannya berupa kacang tanah, gula, cabai, buah asam, bawang, garam dan daun jeruk. Sambal pecel biasa digunakan untuk bumbu makanan yang tugas akhir perancangan desain kemasan produk dilengkapi dengan sayuran kecambah, kacang sambel pecel adalah metode perancangan primer dan panjang, daun singkong dan beberapa lauk tradisional sekunder, proses ini didapatkan dari cara: seperti tahu, tempe, peyek, dan lauk lainnya. a. Wawancara Wawancara diperlukan untuk menggali informasi Bumbu Ndeso adalah suatu merek dari dari sejarah produk, ciri produk, dan fungi sebuah usaha rumahan yang memproduksi dan produk. Wawancara dilakukan secara langsung menjual sambal pecel pada tahun 2011 oleh Liliek dengan menemui narasumber sekaligus produsen Soetiasih. Pada awalnya, Bumbu Ndeso hanya sambal pecel Bumbu Ndeso Blitar yaitu Ibu dipasarkan di toko Jamu Air Mancur, Blitar. Liliek Soetiasih. b. Observasi Produk sambal pecel Bumbu Ndeso memiliki Observasi dilakukan secara langsung dengan banyak penggemar yang berasal dari berbagai mendatangi tempat produksi yang berada di kalangan umur, baik anak-anak, remaja, dan orang kecamtan Kanigoro, Blitar. Observasi juga tua. Hal ini dikarenakan sambal pecel Bumbu Ndeso dilakukan dengan melihat proses produksi, memiliki tiga varian tingkat rasa pedas, yaitu pedas, mengamati pengemasan, serta melihat target sedang dan tidak pedas. Karena adanya varian rasa audience yaitu pembeli sambal pecel. tidak pedas, memungkinkan anak-anak yang kurang begitu menyukai rasa pedas masih bisa menikmati Alat / Instrumen Pengumpulan Data sambal pecel ini. Karena adanya resep tradisional dan Instrumen dan alat pengumpulan data yang digunakan teknik pengolahan yang tepat maka sambal pecel ini adalah kertas, alat tulis, daftar pertanyaan, laptop, dapat bertahan selama tiga bulan tanpa menambahkan kamera digital, dan handphone/smartphone pengawet makanan, hal ini tentunya merupakan nilai tambah dari segi kesehatan, praktis dan tetap terjaga Metode Analisis Data kualitas rasanya. Setiap bulan produksi yang Data yang telah didapatkan kemudian dianalisa dihasilkan sekitar satu kwintal, dan wilayah menggunakan metode SWOT, hal ini dilakukan agar pemasaran yang ada di provinsi Jawa Timur yaitu dapat memilah kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kota Blitar, Kediri, Jombang, Surabaya, serta Tuban. ancaman, baik secara internal maupun eksternal Sedangkan di luar provinsi Jawa Timur yaitu, kota (pesaing). Jakarta, Medan dan beberapa kota lain. Sambal pecel Bumbu Ndeso ini juga mulai diekspor ke luar negeri seperti Arab Saudi, Belanda dan Amerika. Konsep Konsep perancangan difokuskan pada media Pada saat pemasaran, sambal pecel Bumbu kemasan. Media yang akan dipilih nantinya akan Ndeso ini hanya menggunakan kemasan plastik dirancang untuk memenuhi desain kemasan yang dengan teknik press, melalui teknik ini kualitas dibagi menjadi tiga jenis ukuran dan tiga jenis varian sambal pecel tetap bertahan lebih lama pada saat tingkat rasa pedas. Kemasan nantinya memiliki pengiriman. Namun, pemilik mengatakan bahwa ketahanan serta menggunakan desain yang dapat kualitas kemasan ini tidak begitu baik, hal ini menarik visual. Hal ini dikarenakan agar produk dikarenakan minyak yang ada pada sambal pecel tetap mempunyai inovasi kemasan secara fungsi dan keluar dari kemasannya melalui pori-pori plastik estetika, serta dirancang sesuai dengan budget yang sehingga terkadang menyebabkan minyak berceceran bisa dijangkau oleh produsen dan tidak terlalu dan menyebabkan berbagai benda yang menempel berpengaruh pada harga penjualan tetapi menambah juga terkena minyak. (Wawancara dan observasi nilai identitas baru dari sambal pecel Bumbu Ndeso. dengan Liliek Soetiasih pada hari Sabtu, 27 November 2015). Pembahasan Desain kemasan yang dirancang bertujuan Sambal pecel Bumbu Ndeso telah memiliki untuk memperbaiki kemasan lama yang memiliki rasa dan kualitas yang bagus, namun karena adanya masalah pada ketahanan kemasan dan juga bertujuan kemasan yang kurang begitu baik mengurangi nilai merubah citra dan visual kemasan. Produk merupakan produk. Oleh karena itu akan dirancang kemasan yang hasil tradisional yang sepenuhnya menggunakan memenuhi fungsi pengemasan, fungsi ekonomi, bahan-bahan yang berasal dari alam. Perancangan fungsi distribusi serta faktor ergonomi, estetika dan desain kemasan sambal pecel Bumbu Ndeso identitas. dilakukan setelah meninjau desain kemasan yang dinilai kurang memenuhi fungsi-fungsi kemasan seperti fungsi pengemasan, fungsi ekonomi, fungsi Metode Perancangan estetika dan fungsi distribusi. Tak hanya itu, dalam kemasan produk juga kurang memiliki fungsi Metode perancangan yang digunakan dalam komunikasi dan informasi yang memadahi, terlihat dari label pada kemasan yang sederhana dan kurang menarik. Berikut contoh kemasan yang selama ini informasi produk dan juga memenuhi faktor estetika digunakan oleh sambal pecel Bumbu Ndeso : untuk menarik minat konsumen membeli produk. Dan untuk kemasan 1kg, dirancang menggunakan media berupa wadah plastik LDPE yang dilengkapi dengan label berupa stiker pada wadah sebagai media informasi produk dan faktor estetika. Sedangkan untuk kemasan oleh-oleh memiliki kemasan primer yaitu kaleng silinder sebanyak tiga buah dengan ukuran yang bisa menampung produk sambal pecel ukuran 250gr, dengan tiga tingkat kepedasan yang berbeda. Kemudian untuk kemasan sekunder berupa kertas plano ukuran A2 yang dibentuk menjadi sebuah kotak yang dapat menampung ketiga produk yang sudah dimasukan dalam setiap kaleng, kemasan sekunder ini juga diperlukan sebagai media informasi dan juga memenuhi faktor estetika. Dari segi teknis desain masih mempertahankan unsur tradisional, seperti warna dan ilustrasi. Sedangkan untuk logo menggunakan logotype berupa nama dari produk yaitu Bumbu Ndeso, hal ini dilakukan agar tetap menjaga identias produk dan juga sudah sesuai dengan spesifikasi produk yang menggunakan bahan-bahan dari alam. Nama Bumbu Ndeso sendiri memiliki arti bumbu desa atau bumbu yang mempunyai cita
Recommended publications
  • Dra.Elly Lasmanawati .Msi
    PECEL Dra.Elly Lasmanawati .MSi Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2009 Pengertian pecel dalam menu Indonesia • Pecel adalah makanan khas kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran yang dihidangkan dengan disiram sambal kacang. Konsep hidangan pecel ada kemiripan dengan salad bagi orang Eropa, yakni sayuran segar yang disiram topping mayonaisse, hanya untuk pecel menggunakan topping sambal kacang. • Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, merica dan garam. • Pecel sering juga dihidangkan dengan rempeyek kacang, rempeyek udang atau lempeng beras. Selain itu pecel juga biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat ditambah daging ayam atau jerohan. • Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam daun yang dilipat yang disebut pincuk. • Masakan ini mirip dengan gado-gado, walau ada perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan. Rasa pecel yang pedas menyengat menjadi ciri khas dari masakan ini. • Di beberapa daerah di Indonesia, pecel dapat terdiri dari bermacam-macam sayuran dan biasanya ditambahkan dengan bahan tertentu, misalnya di wilayah Banyumas, pecel sering dibubuhi dengan bahan-bahan (sayuran) yang berbau merangsang, diantaranya ditaburi dengan biji-biji lamtoro atau irisan bunga kecombrang yang telah dikukus. • Porsi untuk pecel antara 80-100 gram. • Nama pecel memiliki arti berbeda di daerah Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Pecel tidak disajikan dalam bentuk sayur-sayuran, melainkan berbentuk rujak. • Pecel versi daerah Slawi terdiri dari buah- buahan segar seperti jambu, nanas, pepaya, dan mangga serta disirami dengan saus gula merah kental. Kualitas pecel • Tekstur (susunan bahan) : pecel harus dibuat dari bahan yang segar, lembut, dan bersih.
    [Show full text]
  • Healthy Food Traditions of Asia: Exploratory Case Studies From
    Harmayani et al. Journal of Ethnic Foods (2019) 6:1 Journal of Ethnic Foods https://doi.org/10.1186/s42779-019-0002-x ORIGINALARTICLE Open Access Healthy food traditions of Asia: exploratory case studies from Indonesia, Thailand, Malaysia, and Nepal Eni Harmayani1, Anil Kumar Anal2, Santad Wichienchot3, Rajeev Bhat4, Murdijati Gardjito1, Umar Santoso1, Sunisa Siripongvutikorn5, Jindaporn Puripaatanavong6 and Unnikrishnan Payyappallimana7* Abstract Asia represents rich traditional dietary diversity. The rapid diet transition in the region is leading to a high prevalence of non-communicable diseases. The aim of this exploratory study was to document traditional foods and beverages and associated traditional knowledge that have potential positive health impacts, from selected countries in the region. The study also focused on identifying their importance in the prevention and management of lifestyle-related diseases and nutritional deficiencies as well as for the improvement of the overall health and wellbeing. This was conducted in selected locations in Indonesia, Thailand, Malaysia and Nepal through a qualitative method with a pre-tested documentation format. Through a detailed documentation of their health benefits, the study tries to highlight the significance of traditional foods in public health as well as their relevance to local market economies towards sustainable production and consumption and sustainable community livelihoods. Keywords: Traditional foods, Ethnic recipes, Asian health food traditions, Cultural dietary diversity, Indonesia, Thailand, Malaysia and Nepal Introduction Due to the dynamic adaptations to local biocultural con- Asia represents vast geographic, socioeconomic, bio- texts and refinement over generations through empirical logical, and cultural diversity. This is also reflected in the observations, they assume to have positive health impacts dietary diversity of traditional foods.
    [Show full text]
  • Call 1800 866 697 Pick-Up & Delivery Available 'Eat Like a Masterchef'
    Tommy Smith Cafe menu designed and cooked by MasterChef finalist Ben Ungermann. ‘Eat like a MasterChef’ Menu SIDES CURRIES 1. Nasi – White Rice - $5 12. Gulai Kambing – Lamb Curry 2. Nasi Kuning – Yellow Rice - $7 w/ White Rice & Pickles (National 3. Kroepoek – Prawn Crackers - $3 Dish) - $22 13. Gulai Ikan Karang - Fish Curry APPETISERS w/ White Rice & Pickles - $22 4. Rissoles – Filled Crepe Croquet (2 pieces) - $10 SEAFOOD 5. Sate Ayam – Chicken Skewers w/ 14. Sambal Goreng Udang – Fried Peanut Sauce (6 pieces) - $12 Chilli Prawns w/ White Rice 6. Sate Babi – Pork Skewers w/ Peanut & Pickles - $22 Sauce (6 pieces) - $12 15. Ikan Pecel – Spicy Fish w/ White Rice & Pickles - $22 SALAD 7. Gado Gado – Vegetable Salad w/ MEAT Peanut Sauce (V), (National Dish) - $20 16. Ayam Goreng – Indonesian Fried Chicken w/ White Rice, Pickles & FRIED RICE Sambal (National Dish) - $22 8. Nasi Goreng – Fried Rice (V), 17. Rendang – Spicy Beef w/ White (National Dish) - $15 Rice & Pickles (National Dish) - $22 9. Prawn Nasi Goreng – Prawn Fried 18. Babi Kecap – Sweet Soy Pork w/ Rice - $18 White Rice, Pickles & Sambal - $22 10. Nasi Goreng Ikan. Asin – Salty Fish Fried Rice - $16 NOODLES 11. Nasi Goreng Ayam – Chicken Fried 19. Mie Goreng – Fried Noodles (V), Rice - $18 (National Dish) - $18 20. Bakso – Indonesian Meatball Call 1800 866 697 Noodle Soup - $20 Pick-Up & Delivery Available 21. Mie Ayam – Indonesian Chicken Delivery $10 (Minimum Order $30) Noodle Soup - $20 ‘Eat like a MasterChef’ Menu KIDS MENU 22. Sate Ayam – Chicken Skewers w/ White Rice, Pickles & Peanut Sauce - $12 23. Sate Babi – Pork Skewers w/ White Rice, Pickles & Peanut Sauce - $12 24.
    [Show full text]
  • BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sambal Sering Dianggap
    BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sambal sering dianggap sebagai bahan makanan pendamping yang mampu melengkapi cita rasa makanan utama di Indonesia. Itulah sebabnya masyarakat belum merasa puas apabila tidak terdapat sambal dalam sajian makanan sehari-hari. Tingginya permintaan sambal membuat banyak rumah makan berlomba-lomba dalam menciptakan inovasi terbaru mengenai cita rasa sambal. Mulai dari sambal berdasarkan campuran bahan yang beraneka ragam hingga sambal berdasarkan tingkat kepedasan. Salah satu jenis sambal yang cukup populer di Indonesia yaitu sambal pecel atau bumbu pecel. Sambal dengan bahan utama kacang tanah ini awalnya merupakan pendamping makanan tradisional pecel. Makanan tradisional yang dimaksudkan adalah makanan yang diolah dari bahan baku lokal dan biasa dikonsumsi masyarakat sekitar. Pecel adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran yang dihidangkan dengan disiram sambal kacang. Sambal kacang yang dimaksud dalam pengertian ini lah yang biasa disebut sambal pecel. Karena memiliki cita rasa yang nikmat, saat ini sambal pecel sudah mulai tersohor hingga daerah-daerah lain di Indonesia. Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Salah satu yang khas dari sambal ini yaitu 2 aroma daun jeruk yang segar dan cita rasa unik kencur. Sambal pecel pada awalnya hanya digunakan untuk pelengkap nasi pecel. Pada perkembangannya, penggunaan sambal pecel meluas dan digunakan pula untuk campuran makanan lainnya seperti siomai, sate, atau sekedar untuk sambal pelengkap pada makanan ringan seperti gorengan dan krupuk. Tidak hanya terbatas pada makanan tradisional, sambal pecel juga sering digunakan untuk campuran salad. Sekarang ini sambal pecel dipasarkan dalam bentuk padatan. Konsumen masih harus menghancurkan dan menambahkan air panas sebelum menggunakannya.
    [Show full text]
  • THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed
    THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% 1 ________________________________________________________________ ((()tas"y*indonesian*+ood),o- THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% TABLE OF CONTENTS The Author.................................................................................................................................7 PREFACE....................................................................................................................................8 Indonesian Food Main Ingredients.......................................................................................16 Indonesian Main Kitchen TOOL............................................................................................19 Important spices (The ROOTS, LEAVES, SEEDS and FLOWERS).......................................21 THE ROOTS..............................................................................................................................21 THE LEAVES............................................................................................................................22 THE SEEDS...............................................................................................................................25 THE FLOWERS and LEAVES.................................................................................................28 VEGETABLES in
    [Show full text]
  • View of ASEAN Food William W
    Foreword Amb. Kim Young-sun Secretary General, ASEAN-Korea Centre The ASEAN* region has a great variety of cuisines that are distinctive despite having some common elements. ASEAN cuisine is a celebration of cultural diversity and unique ways of life, delivered through appetite-whetting dishes and exotic aromas. It embraces the unique characteristics of many different ethnicities, and in that way is a history of the culture of the region. The ASEAN spirit and passion permeate each and every dish, and food is an important link in the chain that binds the ASEAN community together. The ASEAN Culinary Festival 2016, organized by the ASEAN-Korea Centre, aims to introduce ASEAN cuisine to the Korean public by presenting a wide spectrum of ASEAN dishes. Thirty distinctive dishes are included; they were selected to suit the Korean palate while showcasing the diverse flavors of ASEAN. Under the theme “Gourmet Trips to ASEAN,” the Festival will help Koreans, also known for their cuisine, discover the sweet and savory ASEAN culinary delights. In line with the “Visit ASEAN@50: Golden Celebration” campaign to celebrate the 50th anniversary of ASEAN, the Festival also intends to promote ASEAN culinary destinations by showcasing fascinating food trails across the region to the Korean public. Food is a universal language that brings people and cultures together. It is an essential part of life to all people of all nations. With the rise in the number of tourists traveling specifically to experience the cuisine of other peoples, food is increasingly important in enhancing harmony around the world. In this regard, I am certain that the ASEAN Culinary Festival will serve as a platform to strengthen the partnership between ASEAN and Korea by connecting the hearts and minds of the people and creating a bond over a “shared meal of diversity.” With the ASEAN-Korea Cultural Exchange Year in 2017, the ASEAN Culinary Festival is a new way to bring deeper cultural understanding between ASEAN and Korea.
    [Show full text]
  • Starters Sharing Plates Mains Noodle Bowls Rice Sides Vegetables
    starters mains noodle bowls SOM TUM THAI 700 TOFU POCKETS WITH MANGO 1250 CHAR KWAY TEOW 1650 Young papaya salad with chilli, dried shrimp and a fresh lime dressing ‘Tauhu Bakar’ I grilled tofu with mango salad and spicy sauce Homemade flat rice noodles stir fried with prawns, pork, squid, light & dark soya sauce, chilli and bean sprouts VIETNAMESE DUCK & LYCHEE SALAD 1150 GOLDEN FRAGRANT PRAWNS 1650 Pan fried duck breast with raw onion, zucchini, cherry tomato ‘Kam Heong’ I a signature Malaysian stir-fry renowned for its fragrance PHAD THAI 1600 and lychee tossed with hoisin BBQ sauce Stir-fried flat rice noodles with prawns, tofu, egg, peanut, chilli and bean sprouts BAKED ASIAN SEA BASS 1450 GADO GADO BALI 700 ‘Ikan Bakar Pedas’ I Malay baked Asian sea bass with spicy chilli sauce BAMI GORENG 1400 Indonesian style fried egg noodles with chicken and vegetables Indonesian salad with cucumber, bean sprouts, potatoes, THAI BARRAMUNDI 1450 tofu and rice crackers with peanut sauce ‘Pla Nueng Ma Nao’ I steamed barramundi with lime, garlic, CHICKEN & SEAFOOD LAKSA 1650 TUNA CEVICHE 850 coriander, chilli and pineapple ‘Nyonya Melaka Laksa’ I spicy coconut soup with egg noodles, chicken, prawns, egg, fish cake, tofu and bean sprouts ‘Gohu Ikan Maluku’ I marinated Ternate style tuna with THAI GREEN CURRY virgin coconut oil, lime, pomelo and toasted cashew nuts Chicken 1450 Prawn 1550 Vegetable 1300 SINGAPORE SIAMESE NOODLES 1500 CRISPY CHILLI BEEF 1050 Authentic Thai style curry cooked in freshly blended spices, ‘Mee Siam’ I a spicy fried rice vermicelli
    [Show full text]
  • Food Menu Starters
    AJENGAN - FOOD MENU STARTERS 1. Krupuk Udang $7.00 Basket of Indonesian shrimp crackers with peanut sauce 2. Krupuk Singkong $7.00 (V) Basket of spicy cassava crackers with peanut sauce (veg) 3. Apokat Mebasa Santen Misi Oong $15.00 (V) Avocado with mushroom and coconut cream sauce (veg) 4. Sayur Tahu $14.00 (V) Lemongrass and coconut soup with rice noodles, corn, spring onion, mung beans and soya bean curd (veg) 5. Cumi-Cumi Mebasa Lalah $16.00 Calamari sautéed in dark spicy sauce 6. Kerang Mebasa Lalah $16.00 Steamed whole mussels in bowl of tomato spicy sauce 7. Udang Mebasa Santen $16.00 Seasonal prawns in spicy coconut sauce ACCOMPANIMENTS 8. Nasi Putih $3.00 (V) Fragrant steamed rice per individual serve 9. Sesaur $3.00 (V) Shredded coconut with palm sugar and spices 10. Basa Kacang $3.00 (V) Peanut sauce by the bowl FISH & SEAFOOD 11. Be Pasih Panggang $28.00 Whole grilled seasonal fish with Balinese spicy tomato relish, includes shrimp paste 12. Be Pasih Asem Manis $28.00 Pan-fried seasonal fish fillets with light coconut and tamarind palm sugar sauce and spinach and potato 13. Campuran Be Pasih Mebasa Kental $36.00 Seasonal seafood – prawns, calamari, mussels, pipis, baby squid, fish fillet – in large bowl of spicy coconut sauce CHICKEN DISHES 14. Sate Ayam Mebasa Kacang $23.00 Chicken satay with peanut sauce and acar 15. Mie Goreng Ayam $25.00 Stir-fried wheat noodles with chicken pieces, bok choi, Chinese cabbage, capsicum, broccoli and bean shoots 16. Ayam Negara $28.00 West Bali style chicken – boneless chicken pieces in coconut and candlenut gravy with half boiled egg 17.
    [Show full text]
  • Smuggler 022019
    Smugglers Grill opened from 17.00 - 23.00 To share From the Grill The Hague platter 13,50 Catch of the day daily rate Oude Haegsche cheese, The Hague dry sausage, marinated anchovies and olives King prawns (5 pieces) 22,50 with creamy aioli Bread & dip 6,50 Sourdough bread with hummus and Ras el Hanout, Fillet of halibut 21,00 Muhammara, spicy aioli with extra virgin olive oil directly from the Scheveningen fish auction with whole-grain mustard sauce Mexican nachos 7,50 with delicious guacamole, sour cream, jalapeños and Beef burger 17,50 fresh coriander from Highland cattle from ‘de Groene Hart’ with lettuce, tomato, bacon, pickle, matured cheddar and fried onions Tex-Mex burger 17,50 To start with a spicy burger with guacamole and sour cream Catch of Scheveningen 14,50 North Sea shrimps, steamed mackerel, marinated Chicken satay (3 skewers) 17,50 anchovies and whole North Sea crab claw Javanese chicken satay with pecel peanut sauce, prawn crackers and acar King prawns (3 pieces) 13,50 with creamy aioli Broiler hen 18,50 chicken from France with a warm apple sauce Carpaccio 13,50 of South Holland Angus from ‘het Groene Hart’ with Sirloin steak (225 gr) 24,50 rocket, cheese, Red Desire tomatoes and walnuts Freygaard winner of World Steak Challenge As a Surf & Turf (per king prawn) +3,50 Cod ceviche 13,50 a Peruvian dish of in lime marinated cod with coriander, Parmigiana di Melanzane 18,50 chili and creamy avocado Chef’s special from Sicily: casserole with egg plant, tomatoes, Parmesan cheese and basil Caprese salad 13,50 with Twentse
    [Show full text]
  • APPETIZER Pecel, Urap, Baliuk Goreng (Crispy Fried Small
    APPETIZER FROM THE BOILER… BROTH AND STOCKS Pecel, Urap, Baliuk Goreng (Crispy Fried Small Spicy Thai Soup / Laksa Freshwater Eel) Chicken Broth Bergedil Daging Keripik Jangek, Keripik Balinjau FROM THE DIM SUM STEAMERS & FRIED Balado Bilis Kacang Tempe, Balado Kentang, Har Gow (Shrimp Dumpling) Balado Paru Siew Mai(Seafood Dumpling) Assorted Ikan Masin, Pickles, Serunding Loh Mai Kai (Sticky Glutinous Rice) Shanghai Dumpling ANEKA SAMBAL Chive Dumpling Sambal Berlado, Sambal Lado Tanak, Sambal Jade Dumpling Ijou Thai Chili Sauce, Sweet Sauce, Chili Sauce, Hoisin Sauce, Sambal Sauce And Soya Sesame SOUP (MALAY) Sauce Soup Urat Keting Lontong Minang (Nangka) ROASTED DUCK, BARBEQUE & ROASTED SESAME CHICKEN MAIN COURSE (MALAY) Freshly Roasted From the Oven Served with the Nasi Kukus Flavour Fragrant Rice, Clear Soup, Rendang Itik / Ayam Pangang / Ayam Kalio Accompanied By Tomato, Cucumber, Soya Daging Dendeng / Daging Rendang Sauce, Chili Sauce, Hoisin Sauce, Plum Sauce, Udang Masak Lemak Kacang Buncis / Udang and Ginger Sauce Berlado / Sambal Kangkong Udang Gulai Cubadak(Gulai Nangka) / Labu Pucuk Ubi SOUP (CHINESE) Masak Lemak / Masak Lemak Perut Rebung / Double Boiled Chicken Terung Sambal Ijou / Tahu Telor Minang MAIN COURSE (CHINESE) SATAY STATION Seafood Treasure Fried Rice Satay Padang, Satay Kajang Steamed Fish with Superior Sauce Pepes, Otak Otak Wok Fried Beef Peanut Sauce, Pressed Rice, Cucumber, Onion Crispy Bean Fried Chicken Stir-Fried Prawn Braised Mushroom, Broccoli with Pacific Clam NOODLE STATION LAST IMPRESSIONS Bakso
    [Show full text]
  • The Genealogy of Traditional Javanese Cassava-Based Foods Sri Herminingrum
    Herminingrum Journal of Ethnic Foods (2019) 6:15 Journal of Ethnic Foods https://doi.org/10.1186/s42779-019-0015-5 ORIGINAL ARTICLE Open Access The genealogy of traditional Javanese cassava-based foods Sri Herminingrum Abstract Cassava is generally consumed by Javanese who inhabited the areas where cassava plant is cultivated; therefore, culturally, it has ethnic importance. Even though formerly it was regarded as marginal food, its existence follows the nature of culture—ever-changing based on space and time. The study done aims to disclose the genealogy of various kinds of cassava-based foods in connection with Javanese food choices and food ways. Accordingly, the discussion encompasses the materials used, the preparation methods; cooking, serving, and giving suitable complements; the specific functions, the origin, and its development from the past to the present day. The findings significantly demonstrate that the numerous foods generated from cassava roots and leaves, covering staple foods, light meals, side dishes, and drinks, are manifestation of Indonesian cultural diversity. More importantly, this ethnic food in general is also inherent with the Javanese philosophy on living in harmony between humans and the nature surrounding that should be well managed. These two points underline that cassava-based food identity is not a mere cultural expression. It is built by Javanese communities through their natural experiences, simple knowledge, and hard efforts to make cassava-based foods still exist in agreement with the developing era. Keywords: Javanese, Ever-changing, Genealogy, Cassava-based foods, Diversity Introduction It is not surprising, then, if cassava-based foods are as- The uncontrolled population growth and the decline of sociated with the status of an inferior food crop and agricultural land which can be cultivated in Indonesia poverty [2, 3].
    [Show full text]
  • ABADIMAS ADI BUANA E-ISSN 2622–5719, P-ISSN 2622-5700 VOL. 03
    ABADIMAS ADI BUANA e-ISSN 2622–5719, p-ISSN 2622-5700 VOL. 03. NO. 1, 1 Juli 2019 PRODUK OLAHAN SEHAT PECEL SANGRAI DESA TULANGAN Intan Ayu Puspita Sari1), Bintang Kartika Wahyu2), Putri Utami Usfah3), Renanda Miftachul Fauziah4), Salim Nabhan5) 1,2Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 3,4,5Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Email: [email protected], [email protected] Abstrak Sambal pecel merupakan sambal yang terbuat dari campuran cabai, gula merah, dan kacang tanah sebagai bahan utamanya. Pecel merupakan makanan yang di kombinasikan dengan bumbu sambal kacang, sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran dan dihidangkan dengan alas yang berbeda-beda sesuai dengan kota asal pecel, misalnya piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu. Kebanyakan para pedagang bumbu pecel mengeluhkan saat proses penggorengan yang membutuhkan waktu yang lama hingga benar-benar matang merata, sehingga menyita banyak waktu saat proses pembuatannya. Sebagai respon dari situasi tersebut, mahasiswa kegiatan pengabdian pada masyarakat Universitas PGRI Adi Buana Surabaya memperkenalkan produk olahan berupa pecel sangrai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan dan pengelolaan pecel sangrai yang meliputi analisis kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point, penyusunan, laporan keuangan, teknik kendali, mutu produk, mendesain kemasan supaya lebih menarik, serta pelatihan operasional pembuatan pecel sangrai sekaligus cara produksi secara berkelanjutan. Metode yang digunakan kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan, penyuluhan dan pendampingan. Sasaran program ini adalah masyarakat Desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian berlangsung, diperoleh beberapa hasil positif dari kegiatan pengabdian ini: 1). Masyarakat menunjukkan minat dan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap produk olahan pecel sangrai, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kegiatan bisnis 2).
    [Show full text]