Pemikiran Tan Malaka Tentang Islam Dalam Buku Madilog
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG ISLAM DALAM BUKU MADILOG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pemikiran Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Pemikiran Islam (Magister Pemikiran Islam) Oleh: MUHAMMAD EDO SUKMA WARDHANA NIM : O 000 090 062 PROGRAM STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii iii HALAMAN PENGESAHAN iv PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya: Nama : Muhammad Edo Sukma Wardhana NIM : O 000 090 062 Jenjang : Magister (S2) Program : Magister Pemikiran Islam Judul : PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG ISLAM DALAM MADILOG. Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian kutipan-kutipan dan ringkasan- ringkasan yang telah saya jelaskan rujukannya dan sumbernya. Dan apabila dikemudian hari terbukti tesis ini jiplakan, gelar yang diberikan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima. Surakarta, Maret 2014 Yang menyatakan, Muhammad Edo Sukma Wardhana v MOTTO !$tΒ tβρ߉Î7≈tã óΟçFΡr& Iωuρ ∩⊄∪ tβρ߉ç7÷ès? $tΒ ß‰ç6ôãr& Iω ∩⊇∪ šχρãÏ≈x6ø9$# $pκš‰r'¯≈tƒ ö≅è% ö/ä3s9 ∩∈∪ ߉ç6ôãr& !$tΒ tβρ߉Î7≈tã óΟçFΡr& Iωuρ ∩⊆∪ ÷Λ–n‰t6tã $¨Β Ó‰Î/%tæ O$tΡr& Iωuρ ∩⊂∪ ߉ç7ôãr& ∩∉∪ È⎦⎪ÏŠ u’Í<uρ ö/ä3ãΨƒÏŠ (1) Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (4) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (6) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (Q.S. Al-Kafirun: 1-6) £]t/uρ $yγy_÷ρy— $pκ÷]ÏΒ t,n=yzuρ ;οy‰Ïn≡uρ <§ø¯Ρ ⎯ÏiΒ /ä3s)n=s{ “Ï%©!$# ãΝä3−/u‘ (#θà)®?$# â¨$¨Ζ9$# $pκš‰r'¯≈tƒ tβ%x. ©!$# ¨βÎ) 4 tΠ%tnö‘F{$#uρ ⎯ϵÎ/ tβθä9u™!$|¡s? “Ï%©!$# ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 [™!$|¡ÎΣuρ #ZÏWx. Zω%y`Í‘ $uΚåκ÷]ÏΒ ∩⊇∪ $Y6ŠÏ%u‘ öΝä3ø‹n=tæ “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisa: 1) vi PERSEMBAHAN Karya ini aku persembahkan kepada: 1. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberi motivasi dan doa untuk kesuksesan anaknya. Terimakasih atas segala doa dan semangatmu ibu. 2. Untuk ustadz-ustadz / dosen-dosen Sekolah Pascasarjana MPI UMS, terimaksih atas pencerahannya yang membuka tabir ketidaktahuan dan kejumudan pemikiran kami. 3. Untuk istri tercinta Arsyada Rakhmah, terimakasih atas segala supportnya, waktunya dan doa-doa yang engkau lantunkan. 4. Untuk anakku, Mardhatilla Devka Artery Erdhom, putri pertama yang tidak lama lagi akan masuk sekolah dasar, hal itulah yang memompa semangat, sehingga penulis segera untuk menyelesaikan tesis ini. Begitu pula dengan Muhammad Farouq Damitsa Erdhom, putera kedua yang banyak memberikan canda tawa, disamping dapat melepas lelah juga memberikan semangat ganda di mana penulis tak kenal lelah untuk merangkai kata dan melakukan penelitian yang berupa tesis ini. Dan karya ini semoga mampu menjadi inspirasi buatmu dikemudian hari. 5. Untuk teman-teman MPI angkatan IV di UMS yang selalu kompak untuk mewujudkan kesuksesan bersama dalam Sekolah Pascasarjana dan pengkaderan bagi agama Islam dalam perjuangan ini. 6. Untuk semua teman dan sahabat setia yang selalu mendukung dan berdoa untuk kesuksesan dan kelancaran tugas ini. vii ABSTRAK Sebagai latar belakang pembahasan ini adalah permasalahan yang terus melanda ilmu-ilmu sosial pada zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mungkin hingga saat ini adalah ketidakmampuan menjelaskan apa dan bagaimana seharusnya kerangka berfikir yang ideal pada tiap individu masyarakat. Hingga Madilog serta Pan Islamisme dianggap sebuah solusi untuk permasalahan tersebut. Tan Malaka seorang intlektual bangsa Indonesia (tokoh komunis) telah merumuskan konsep Madilog yang menurutnya ideal dalam kehidupan ini dalam karya-karyanya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG ISLAM DALAM BUKU MADILOG, pemahaman yang sampaikan oleh Tan Malaka dalam memandang Islam serta Pan Islamisme, dan juga keunggulan berikut kelemahan gagasan Tan Malaka. Penelitian ini termasuk jenis penelitian bibliografis dan kualitatif, karena itu sepenuhnya bersifat library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode pendekatan sosiologi dan historis filosofis. Hasil penelitian ini adalah Tan Malaka tidak pernah mengkritik Karl Marx dan Engels, dan menegaskan kembali pendiriannya tentang agama dan keyakinan, yang menurutnya hanyalah ekspressi psikologis, sekaligus tanda keterasingan manusia. Meski tidak menggunakan bahasa yang sama dengan Marx, tetapi secara umum pandangannya sangat berkesesuaian. Tan Malaka meneguhkan cara berfikirnya dalam Madilog, yaitu Materialisme, Dialektika dan Logika. Dan apa yang dikatakan orang dengan „agama‟ hanya diakibatkan factor sosiologis dan psikologis semata. Dan apa yang dikatakan orang dengan malaikat hanya halusinasi, sedang yang ghaib hanya kepercayaan yang tak pantas diselidiki dengan alur Madilog. Karena „Madilog‟ bagi Tan Malaka, hanya berlaku pada materi nyata (benda dan masyarakat) tidak untuk mengkaji agama, karena keyakinan agama sama sekali tak dapat dibuktikan kebenarannya. Sesungguhnya Islam memerintahkan umatnya untuk memperhatikan kemaslahatan dasar yang suci atas individu dan yang berhubungan dengan Tuhan serta lingkungan. Serta hubungan kita dengan manusia – baik secara individu atau komunitas – adalah merupakan tonggak penting bagi lingkungan kita. Maka Islam adalah agama social yang tidak memisahkan keyakinan antara fisik dan metafisik. Sehingga Nampak pemahaman yang sesungguhnya berseberangan antara islam dengan penjelasan Tan Malaka dalam bukunya “Islam dalam tinjauan Madilog” yang menyatakan bahwa tiap-tiap manusia bebas menentukan kepercayaannya masing-masing dalam kalbu dan hati sanubarinya sendiri. Bahkan dalam hal ini Tan Malaka mengakui kebebasan berpikir orang lain sebagaimana ia menuntut pula orang lain menghargai kebebasannya untuk memilih paham yang diterapkan. Kata kunci: materialisme, dialektika, logika, keyakinan, sosialis viii ABSTRACT As background this discussion is a problem that continues to hit the social sciences at the time of Indonesia's independence struggle are possible up to now is the inability to explain what and how should an ideal frameworks for each individual community. Until Madilog and Pan Islamism is considered a solution to these problems. Tan Malaka an Indonesian nation intellectual (communist leader) has formulated the concept of the ideal according to which Madilog in this life in his works. Therefore, this study aims to determine TAN MALAKA THINKING ABOUT ISLAM IN BOOK MADILOG, understanding conveyed by Tan Malaka in viewing Islam and Pan Islamism, and also the following advantages of the idea of Tan Malaka weakness. This research includes bibliographic and qualitative research, because it is entirely research library (library research) by using the method of sociological and historical philosophical approach. The results of this study is Tan Malaka never criticize Karl Marx and Engels, and reiterated his stand on religion and belief, which he thinks is just expression of psychological, as well as signs of human alienation. Although it does not use the same language with Marx, but in general his views very accords. Tan Malaka in Madilog way of his thinking affirming ways is called Materialism, Dialectics and Logic. And what people are saying with ' religion ' only caused sociological and psychological factors is alone. And what people are saying to the angel was a hallucinations, was that supernatural beliefs are not only worth investigating with Madilog groove. Because ' Madilog ' for Tan Malaka , only applies to real materials ( objects and people ) not to examine religion , because religious beliefs can not at all be verified . Indeed Islam ordered his people to pay attention to the basic benefit of the individual and the sacred relate to God as well as the environment. As well as our relationship with humans - either individually or in community - is an important milestone for our environment. Thus Islam is a religion that does not separate the social beliefs between the physical and the metaphysical. So that the opposite seems true understanding between Islam and Tan Malaka explanation in his book "Islam in review Madilog" which states that every man is free to determine their faith in their own hearts and the hearts of his soul. Even in this case Tan Malaka recognizes the freedom to think of others as well as others he demands respect their freedom to choose the applicable understood. Keywords: materialism, dialectics, logic, beliefs, socialist ix KATA PENGANTAR š⎥⎫Ïϑn=≈yèø9$# Å_Uu‘ ¬! ߉ôϑysø9$# Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah, Rabb yang Mahaesa lagi Mahakuasa, pemilik tujuh pelata langit dan bumi, yang kepada-Nya semua berasal dan pasti kembali. Kemudian kupanjatkan doa kepada Rabb semesta alam, semoga damai dan sentosa di curahkan ke haribaan baginda penghulu para nabi, Muhammad saw. Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat